BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi dan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini amat mempri-
hatinkan.Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang –Un-
dang Dasar, harus mampu mengembangkan kemampuan dan menjamin pe-
merataan kesemppatan pendidikan serta efiisiensi manajemen penn-
didikan.Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan cara menggnakan
metode pembelajaran yang benar dan efektif bagi para siswanya.
Dalam hal ini, guru seharusnya meemperhatikan hal-hal yang mempen-
garuhi dan menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran.Yaitu, pen-
dekatan atau metode yang cocok dan efektif.Selain itu, yang perlu diper-
hatikan adalah kondisi dari siswa dan tujuan pembelajaran, Metode yang bi-
asa digunakan saat pembelajaran diantaranya adalah metode cooperative
learning, karya wisata, role playing,dan CTL (Conectual teaching and lern-
ing).
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini meliputi :
1. Apa sajakah hal-hal yang berkaitan dengan metode pembelajaran IPS?
2. Bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran IPS?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian meliputi
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS.
2. Untuk menambah wawasan pembaca tentang metode pembelajaran ips.
3. Untuk mngetahui metode-metode yang dapat digunakan dalam metode
pembelajaran IPS.
1
D. Manfaat penelitian
Penulis berharap, makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pemba-
canya dan sebagai referensi untuk mengetahui apa saja metode yang digu-
nakan dalam metode pembelajaran ips,dan hal-hal yang mempengaruhinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pengajaran IPS
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti
“jalan”. Winarno Surachmad ( 1976 : 76 ) menyatakan bahwa metode adalah
cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru
dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan
yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif. Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut
untuk menguasai macam-macam metode mengajar sehingga dapat
menentukan metode apa yang paling tepat untuk digunakan dalam proses
pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh
guru benar-benar menjadi milik siswa.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan metode pembelajaran
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa faktor yang ikut berperan dalam
menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar. Faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pengajaran
3. Siswa yang belajar
4. Kemampuan guru yang mengajar
5. Besarnya jumlah siswa
6. Alokasi waktu yang tersedia
7. Fasilitas yang tersedia
8. Media dan sumber
9. Situasi pada suatu saat
3
10. Sistem evaluasi
Menurut Winarrno Surachmad pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Anak didik
Perbedaan individual siswa atau siswa yang bervariasi
mempengaruhipemilihan dan penentuan metode.
2. Tujuan
Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan siswa,
artinya metode harus tunduk terhadap tujuan.
3. Situasi
4. Fasilitator
5. Guru
Menurut Husein Akhmad dkk ( 1981 : 58 ) , seorang guru IPS dalam memilih
metode hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor tersebut adalah :
1. Pengajar ( guru )
2. Siswa
3. Tujuan yang akan dicapai
4. Materi/bahan
5. Waktu
6. Fasilitas yang tersedia
Macam-macam Metode pendekatan IPS
1. Contectual teaching and learning ( CTL )
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Karakteristik pendekatan pembelajaran CTL adalah :
a. Kerjasama
b. Menyenangkan
c. Pembelajaran terintegrasi
d. Menggunakan berbagai sumber
e. Siswa ( aktif, kreatif, dan kritis ) , guru ( harus aktif )
4
f. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa,
misalnya : peta, gambar, dan puisi.
g. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor, tetapi dapat
berupa hasil karya siswa, misalnya : laporan/tugas, karangan.
Unsur yang terkandung dalam CTL antara lain :
a. Konstruktivisme ( constructivism )
b. Menemukan ( inquiry )
c. Bertanya ( questioning )
d. Masyarakat belajar ( learning community )
e. Pemodelan ( modeling )
f. Refleksi ( reflection )
g. Penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment )
2. Cooperative learning
Cooperative learning atau sering disebut dengan kooperasi adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktifitas yang
diorganisasikan. Pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran
informasi terstruktur antar siswa dalam kelompok yang bersifat social dan
pembelajar bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
Ada lima prinsip untuk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran
dengan model cooperative learning yang baru dikembangkan, antara lain :
a. Saling ketergantungan
b. Tanggung jawab perseorangan
c. Tatap muka
d. Komunikasi antar anggota
e. Evaluasi proses kelompok
Teknik-teknik pembelajaran cooperative learning
a. Teknik mencari pasangan
Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau informasi
tertentu yang harus ditemukan siswa. Keunggulannya siswa dapat
5
mencari pasangan sambil belajar menggali suatu konsep atau tema
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak.
b. Bertukar pasangan
Teknik ini dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain. Teknik ini juga dapat diterapkan
kepada semua mata pelajaran semua tingkat usia anak didik.
c. Berpikir berpasangan berempat
Teknik ini memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri atau
bekerjasama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi
partisipasi siswa. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata
pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik.
d. Keliling kelompok
Teknik ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua
tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan keliling kelompok, masing-
masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk
memberikan kontribusinya dan mendengarkan pandangan pemikiran
anggota lain.
e. Jigsaw
Teknik ini dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca,
menulis, bebicara, dan mendengarkan. Teknik ini dapat diterapkan
untuk semua kelas dan cocok untuk mata pelajaran IPS.
3. Metode karya wisata
Metode karya wisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan perjalanan
dan kunjungan yang hanya beberapa jam saja ke tempat atau daerah yang
tidak begitu jauh dari sekolah, asalkan maksudnya untuk memenuhi tujuan
instruksional IPS. Seorang guru dapat menerapkan metode karya wisata
yang terarah dan sesuai dengan tujuan instruksionalnya apabila guru
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Mengetahui hakikat metode karya wisata
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode karya wisata
6
c. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
pelaksanaannya.
d. Mempunyai ketrampilan memilih poko-pokok bahasan yang cocok
dikembangkan dengan karya wisata.
Fungsi metode karya wisata
a. Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan
b. Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya
c. Membekali pengalaman riil pada siswa
Langkah-langkah metode karya wisata :
a. Tahap persiapan
Meliputi persiapan materi atau topik karya wisata, persiapan teoritis,
persiapan perlengkapan, dan aspek-aspek lain yang menunjang
pelaksanaan karya wisata.
b. Tahap pelaksanaan karya wisata di lapangan
Jika tahap persiapan telah matang dan terperinci, maka tahap
pelaksanaan akan lancar.
c. Tindak lanjutnya pelaksanaa karya wisata (setelah kembali ke tempat )
Kegiatannya meliputi penyusunan dan membuat laporan hasil karya
wisata.
Kelebihan metode karya wisata
a. Siswa dapat mengamati objek secara nyata dan bervariasi.
b. Siswa dapat menjawab dan memecahkan maslah-masalah dengan cara
melihat, mencoba, dan membuktikan secara langsung suatu objek yang
dipelajari.
c. Siswa dapat pula mendapatkan informasi langsung dari narasumber.
Kelemahan metode karya wisata
a. Jika terlalu sering dilaksanakan akan mengganggu rencana pelajaran.
b. Jika objek yang dikunjungi terlalu jauh letaknya, menyulitkan
transportasi dan pembiayaan.
7
4. Metode role playing ( bermain peran )
Metode role playing tidak bisa lepas dari metode sosio drama, sebab
keduanya sma-sam dapat diterapkan dalam pengajaran IPS yang sukar
dipisahkan satu sama lainnya. Role playing adalah salah satu bentuk
permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap,
tingkah laku, nilai dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang, dan
cara berpikir orang lain. Denagn demikian role playing merupakan suatu
teknik atau cara agar para guru dan siswa memperoleh penghayatan nilai-
nilai dan perasaan. Sedangakan sosio drama berartti mendramatisasikan
cara tingkah laku di dalam hubungan sosial.
Tujuan dan manfaat role playing menurut shaftel
a. Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam
realita hidup.
b. Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana
akibatnya.
c. Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu.
d. Sebagai penyaluran/pelepasan ketegangan dan perasaan-perasaan
e. Sebagai alat diagnosa keadaan kemampuan siswa
f. Pembentukan konsep secara mandiri.
g. Menggali peranan-peranan daripada seseorang dalam suatu kehidupan
kejadian
Langkah-langkah role playing
a. Pemanasan ( pengantar serta pembahasan ceritera dari guru )
b. Memilih siswa yang akan berperan
c. Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi
d. Mengatur panggung atau ruang
e. Permainan
f. Diskusi dan evaluasi
g. Permainan berikutnya
h. Diskusi lebih lanjut
i. Generalisasi
8
C. MEDIA PEMBELAJARAN IPS
1.) Pengertian Media
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan
dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping
mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang
akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media
pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar;
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
Seluk-beluk proses belajar;
Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
Usaha inovasi dalam media pendidikan.[1]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah
pada khususnya.
9
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.[2]
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut Media Pembelajaran.[3] Media menurut beberapa
ahli :
1. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT)
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
penyaluran informasi
2. Education Assiciation ( NEA )
Media adalah benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dapat
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
3. Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983 )
Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran,parasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat
mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga d apat terjadi proses
belajar mengajar pada dirinya. Dan penggunaan media yang efektif
dapat membuat siswa makin aktif dan sesuai dengan tujuan yang akan
tercapai
Sedangkan beberapa ahli berpendapat tentang media pendidikan,
antara lain:
10
1. Husein Achmed
Media pendidikan adalah keberagaman yang berarti sesuatu
benda yang dapat diraba, dilihat didengar dan dapat diamati melalui
indra kita
2. Oemar Hamalik
Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
3. Kosasih Djahiri. 1978/1979:66Media pendidikan adalah segala
alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat
bantu mengajar ini berfungsi iuntuk membantu efisiensi pencapaian
tujuan sehingga alat bantu mengajar harus sesuai dengan kegiatan
mengajarnya.
Dari ketiga pengertian media pendidikan diatas dapat disimpulkan
bahwa media pendidikan adalah alat atau sarana yang digunakan
sebagai perantara (medium) untuk dapat menyampaikan pesan dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupak suatu komunikasi yang terdapat unsur-
unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), pesan(materi
yang akan disampaikan).
Sumber pesan (guru): melakukan Encording yaitu
menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau perasaan nya
kebentuk lambing tertentu. Lambang dapat berbentuk bahasa, atapun
gambar dalam hal ini guru harus memperhatikan latar belakang
pengalaman penerima pesan agar pesan dapat dengan mudah
diterima
Penerima Pesan (siswa): melakukan decording yaitu menafsirkan
lambing-lambang yang mengandung pesan.komunikasi dapat
dikatakan efektif apa bila pesan dapat diterima oleh penerima pesan.
Pesan(materi) akan membantu guru dalam penyampaian pesan.
11
2.) Fungsi Media
Menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002;13-15)
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang
dimiliki siswa
2. Media dapat mengatasi ruang kelas
3. Media dapat memungkinkan adanaya interaksi langsung antara siswa
dengan lingkungan
4. Media menghasilkan keseragaman penagmatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar
8. Media dapat memberikan penglaman yang integral dari sesuatu yang
konkrit sampai kepada sesuatu yang bersifat abstrak
3.) Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan media
1. Media merupakan bagian manunggal (integrated) dengan proses atau
system mengajar
2. Media merupakan sumber dari pada data
3. Guru harus memahami benar hirarki daro pada jenis dan kegunaan
media yang akan
dipakai
4. Media yang akan dipakai seharusnanya diuji kegunaan dari media yang
tersebut
5. Penggunaan media harus terorganisir secara sistematis
6. Media tersebut harus bisa menguntungkan dan memperlancar proses
dan merangasang semangat beljar siswa
4.) Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS
Menurut Oemar Hamalik(1985:63) ada 4 klarifikasi medi pengjaran antara
lain:
12
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat seperti filmstip, tranparasi,
projection, gambar, ilustrasi, chart, poster, peta dan globe
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar yaitu
transkripsi electris, radio, rekaman, pada tape recorder
3. Alat-alat yang dapat dilihat antara lain film, televise, benda-benda tiga
dimensi yang biasanay dipertunjukan
4. Dramatisasi antara lain bermain peran,sosiodrama, sandiwara boneka
Sedangkan manurut kategorinya media dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Berdasarkan atas penggunananya
a. Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari papan tulis,
gambar, peta globe, foto, model, sketsa, diagram, grafuk
b. Media yang dpoyeksikan terdiri dari slide, filmstrip, overhead,
proyector(OHP, Micro projection)
2. Berdasarkan atas gerakannya
a. Media yang tidak bergerak(still) terdiri dari filmstrip, OHP,
micro projection
b. Media yang bergerak(motion) antara lain film loop, TV, Vidio,
Tape,
3. Berdasarkan fungsinya
a. Visual media, media untuk dilihat seperti gambar,foto bagan,
sketsa,grafik,film,slide
b. Audio media media yang didengarkan serperti radio, piringan
hitam, tape recorder
c. Gabungan Visual media dan Audio media seperti film bicara
d. Print media seperti barang-barang cetak biru, buku, surat kabar,
majalah buletin
e. Display media seperti papan tulis, papan bulletin, papan flannel
f. Pengalam sebenarnya dan tiruan sepertu praktikum, permainan,
karyawisata, dramatisasi, simulasi
13
5.) Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Gambar diam(still picture) adalah ganbar fotografik atau menyurapai
foto grafik yang menggambarkan lokasi tempat, benda, dan objak
tertentu
b. Gambar grafik(graihic-materials)adalah bahan-bahan non fotografik
dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk
mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
c. Model dan realita adalah media yang menyerupai benda yang
sebenrnya dan bersifat tiga dimensi
2. Media visual yang diproyeksikan
Terdiri dari dua macam antara lain:
a. Media proyeksi yang tidak bergerak
1. Slide adalah gambar transparent yang diberi bingkai yang di
proyeksikan dengan cahaya melalui proyektor
2. Film strip(film rangkai) adalah sama seperti slide akan tetapi slide
menyjikan gambar terpisah sedangkan film strp gambar-gambar
tersebut tidak terpisah tertapi sudah tersusun secara terarah
3. Overhead projector(OHPP adalah alat yang dirancang untuk
menanyalan bahan yang berbentuk lembaran tranparasi berisi
tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan kelayar yang
terletak dibelakang operatornya
4. Opaque projector adalah benda yang diproyeksikan dalah benda
yang sebenarnya
5. Micro projector berguna untuk memproyeksikan benda-benda
yang terlalu kecil
b. Media proyeksi yang bergerak
1. Film dapat digunakan untuk menerangkan suatu proses gerakan,
perubahan, ataupun pengulangan berbagai peristiwa masa lampau
2. Film loop(loop film) serangkain film ukuran 8 mm atau 16 mm yang
saling berhubungan
14
3. Televise mempunyai beberapa kelebihan antara lain menarik, up to
date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak
4. Video tape recorder(VTR) vudio tape tidak dapat menggantikan film
karena masing-masing mempunyai karakter sendiri
3. Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan
tranmisi suara untuk tujuan pembelajaran
a. Radio dapat berguna yaitu dapat menyampaikan ide-ide baru,
kejadian-kajadian, dan peristiwa penting dalam duni pendidikan.
Kelebihannya antara lain daya jangkau cukup luas, dala waktu
singkat radio dapat menjangkau audience yang sangat besar
b. Rekaman, contohnya pidato, ceramah, hasil wawancara,diskusi
dan srbainya. Kelebihannya antara lain play-back dapat dilakukan
sewaktu-waktu dan berulang-ulang
4. Sistem multi media adalah kombinasi dari berbagai media dasar
audio visual dan visual yang digunakan untuk tujuan pembelajaran
6.) Teknik Pemilihan Media dalam Pengajaran IPS
Menurut John Jarolimek
1. Tujuan instuksional yang akan dicapai
2. Tingkat usia dan kematanagn anak
3. Kemampuan baca anak
4. Tingkat kesultan dan jenis konsep pelajaran
5. Kaadaan latar belakang pengetahuan anak
Menurut A. Kosasih
1. Kamampuan dan keadan ekonomi guru,sekolah, siswa, serta
masyarakat
2. Keadaan dan kemampuan guru dalam mengunakan media
3. Tingkat kamnfaatan alat tersebut
Menurut M. Basyiruddin Usman dan H. Asnawir
1. Tujuan pembelajaran
2. Ketepat gunaan
3. Kondisi siswa
15
4. Ketersediaan perangkat keras
Jadi dapat disimpulkan pamilihan media memperlihatkan
beberapa aspek antara lain
1. Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
2. Aspek materi
3. Kondisi siswa
4. Ketersidiaan media
5. Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kapada siswa
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa factor yang ikut
berperan dalam menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar.
Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pengajaran
3. Siswa yang belajar
4. Kemampuan guru yang mengajar
5. Besarnya jumlah siswa
6. Alokasi waktu yang tersedia
7. Fasilitas yang tersedia
8. Media dan sumber
9. Situasi pada suatu saat
10. Sistem evaluasi
Menurut Winarno Surahmad pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Anak didik
2. Perbedaan individual siswa atau siswa yang bervariasi mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode.
3. Tujuan
Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan
siswa,artinya metode harus tunduk terhadap tujuan.
4. Situasi
5. Fasilitator
6. Guru
16
1. Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran
Menurut Cheppy HC ada empat kriteria yang dapat digunakan
untuk menentukan metode,antara lain:
a. Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Kebutuhan dan minat anak
Guru harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan anak untuk
menentukan rencana kegiatan pembelajaran.
c. Cara penampilan guru
Kepribadian guru dapat dilihat dari penampilannya. Guru harus
mengembangkan cara mengajar yang mengesankan dan pandai
memilih metode yang tepat sehingga kegiatan pembelajaran akan
menyenangkan.
Menurut Husein Akhmad dkk(1981;58) seorang guru IPS dalam
memilih metode hendaknya memperhatikan faktor –faktor yang
mempengaruhinya. Faktor tersebut adalah :
a. Pengajar (guru)
b. Siswa
c. Tujuan yang akan dicapai
d. Materi /bahan
e. Waktu
f. Fasilitas yang tersedia
2. Macam – Macam Metode Pendekatan Pembelajaran IPS
a. Contectual teaching and learning (CTL)
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Karakteristik
pendekatan pembelajarn CTL adalah :
1. Kerja sama
2. Menyenangkan.
3. Pembelajaran terintegrasi
17
4. Menggunakan berbagai sumber
5. Siswa (aktif,kreatif,dan kritis) ,guru (harus kreatif).
6. Dinding kelas dan lorong –lorong penuh dengan hasil karya
siswa,misalnya peta,gambar,ceritera,puisi.
7. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor,tetapi dapat
berupa hasil karya siswa,misalnya laporan / tugas,karangan.
Menurut Widyaiswara LPMP (2005) ,menyatakan bahwa guru
dikatakan telah menerapkan pendekatan pembelajaran CTL apabila
menempuh tujuh komponen,sebagai berikut :
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri, dan mengkontrak sendiri
pengetahuannya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik /
pokok bahasan.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar,misalnya belajar dalam kelompok –
kelompok.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran .
6. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara dan
subyektif mungkin.
Unsur yang terkandung dalam
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling
kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja
dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis
media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang
18
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak
(buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis
media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek
nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan
meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
I Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar
III Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
IV Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide)
V Proyeksi Audio visual diamFilm bingkai (slide) bersuara
VI Visual gerak Film bisu
VII Audio Visual gerak, film gerak
bersuara, video/VCD, televisi
VIII Obyek fisik Benda nyata, model, specimen
IX Manusia dan lingkungan Guru, Pustakawan, Laboran
X Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan
komputer), CBI (Pembelajaran berbasis
komputer).[7]
4.) Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah : a. bermaksud
mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media; b.
merasa sudah akrab dengan media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau
penjelasan yang lebih kongkrit; dan d. merasa bahwa media dapat berbuat
19
lebih dari yang bisa dilakukannya. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih
media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai
tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila
media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media
adalah sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan pengulangan
10. Latihan dan pengulangan
11. Penerapan.
5.) Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai
setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu
fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
20
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp
dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak
manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa
untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
21
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang
.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran ips adalah metode yang dianggap efisien oleh guru
dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswanya, agar
tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembela-
jaran dapat tercapai dengan efektif .
Ada banyak factor yang mempengaruhi kelancran sebuah pembelajaran,
salah satunya adalah kondisi siswa,dan juga metode pembelajaran.Beber-
apa contoh metode pembelajaran yaitu: CTL,Cooperative learning, metode
karya wisata, dan metode role playing.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami selesaikan, dan kami persembahkan untuk
semua kalangan khususnya teman-teman serta dosen . Dan hanya sebatas
inilah kemampuan penulis dalam menyusun makalah. Semoga para pem-
baca dapat mengambil sedikit banyak manfaat dari makalah yang kami
tulis.
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan dari
para pembaca makalah yang kami tulis ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.Surabaya. PT Bumi Askara.
Sadiman, Haryono Anung, Rahardjito dkk.1984. Media Pendidikan. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.
Wikipedia Indonesia..
Syacom.blogspot.com/.../metode-dan media-pembelajaran-ips-di-sd.html.
24