7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
1/8
Cara Memberbesar Kandungan Karbon AktifLiang tempurung nyiur selama ini lebih kadang kala kita paham sebagai benda bakar bagi
pemanggangan ikan atau pangan lain. Papar kehitaman liang tempurung nyiur itu, ternyata
menyimpan nilai ekonomis yang lebih menjulang lagi.
Tempurung kelapa yang dijadikan liang dapat ditingkatkan nilai ekonomisnya dengan
menjadikannya karbon rajin. Cara membuat karbon berperan dari tempurung kelapa punrelatif semakin mudah.
Zat arang aktif berfungsi sebagai filter untuk membersihkan air, pemurnian gas, industri
minuman, farmasi, katalisator, & berbagai macam penggunaan lainnya. Tempurung kelapa
adalah salah satu bahan karbon aktif yang kualitasnya sedang baik jadi karbon berperan.
Bentuk serta ukuran, dan kualitas tempurung kelapa mesti diperhatikan saat membuat
karbon aktif. Tempurung kelapa yang akan dijadikan bahan pembuat karbon rajin, sebaiknya
bebentuk setengah atau seperempat utama tempurung.
Bahwa ukurannya terlalu hancur, oleh karena itu tempurung ini kurang elok dijadikan bahan
pembuat karbon aktif. Daripada segi pembawaan, tempurung kelapa yang memenuhi syarat
dijadikan bahan zat arang aktif ialah kelapa yang benar-benar tua renta hingga warnanya
hitam mengkilap dan lebat (hujan).
Tempurung yang dijadikan bahan pembuat karbon aktif biasanya dari kelapa yang dijadikan
kopra. Batok kelapa yang dihasilkan merupakan bagian dua dr satu buah kelapa utuh. Untuk
menciptakan karbon giat yang benar-benar berkualitas, tempurung harus jernih dan terbelah
dari sabutnya.
Ada 2 tahapan memproduksi karbon rajin yang bertaraf dari tempurung kelapa. Takat
pertama yang harus dijalani adalah tempurung dibuat liang dengan peralatan drum
berpenutup.
Tahap ke-2, melalui mode penggilingan arang tempurung hingga menghasilkan zat arang
aktif dan serbuk liang. Serbuk arang ini tetap bisa diproses menjadi ketul arang tempurung.
Penggilingan tersebut dilakukan secara mesin biasa berpenggerak listrik, diesel, atau bensin.
Poin tempurung serta proses pembakaran akan luar biasa menentukan rendemen karbon
tangkas yang dihasilkan. Kualitas tempurung kelapa konvensional lebih cantik dibanding
nyiur hibrida.
Supaya dapat memperoleh rendemen zat arang aktif yang lebih bagus, langkah-langkah
metode pembakaran dengan cara lengkara diberi 4 lubang dalam bagian bawah. Agar
selama masa pembakaran udara bisa mengakar, drum harus diganjal 3 potongan batu bata.
Pembakaran arang dilakukan lapis demi untaian tempurung. Mengetuai pembakaran mampu
dengan mempergunakan kertas / daun nyiur kering yang ditaruh pada atas satu lapis
tempurung di pendek drum. Sesudah tempurung lapisan pertama terbakar, sedikit pada
sedikit satu lapisan ditaruh diatasnya. Tingkat ini terus dilakukan cukup drum melimpah.
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
2/8
Ketika tempurung lapisan atas mulai terbakar, batu bata yang menjadi halangan drum
sedikitdemi sedikit diambil, dengan demikian dasar lengkara langsung menyentuh tanah dan
menutup mungkum. Kemudian tingkah ditutup siaga dan jangan sampai terselip udara yang
masuk.
Jika ada udara yang mengakar, maka liang yang terdapat dalam tingkah akan menjadi abu.
Tapi kalau drum ditutup damping sebelum sekujur tempurung terbakar, tempurung tak akanmenjadi liang.
Keesokan harinya, setelah tingkah dingin, tutupnya dibuka, dan kemudian drum dibaringkan.
Arang tempurung kemudian dibongkar secara sedikitdemi sedikit. Arang tempurung yang
tampil hitam, mengkilap, utuh, keras, dan mudah dipatahkan menampakkan kualitasnya
indah. kadar larutan dalam arang tempurung kelambir antara 50-70 persen.
Zat arang Aktif dan Komposisinya
Zat arang atau arang aktif adalah material yang berbentuk klasifikasi atau serbuk yangbermula dari bahan yang terdapat karbon misalnya batubara, kulit kelapa, dan lain-lain.
Dengan pengolahan tertentu yakni proses pengorganisasian seperti perlakuan dengan
tolakan dan temperatur tinggi, bisa diperoleh zat arang aktif yang memiliki tempat dalam
yang luas.
Liang merupakan suatu padatan berpori yang terdapat 85-95% zat arang, dihasilkan atas
bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Tatkala
pemanasan berlaku, diusahakan agar tidak tercipta kebocoran udara didalam ruangan
pemanasan jadi bahan yang mengandung zat arang tersebut hanya terkarbonisasi serta
tidak teroksidasi. Arang selain digunakan sederajat bahan bakar, juga mampu digunakan
serupa adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh teperinci permukaan partikel dan
kompetensi ini dapat menjadi semakin tinggi jika terhadap liang tersebut dikerjakan aktifasi
beserta bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan di dalam temperatur menjulung.
Dengan demikian, arang bakal mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang
demikian disebut sebagai liang aktif.
Di dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki padat permukaan seluas 500-1500
m2, sehingga super efektif di dalam menangkap partikel-partikel yang luar biasa halus
berukuran 0. 01-0. 0000001 mm. Karbon rajin bersifat sangat aktif & akan menyerap apa
pula yang komunikasi dengan karbon tersebut. Dalam waktu 60 jam lazimnya karbon rajin
tersebut manjadi jenuh dan tidak berperan lagi. Oleh sebab itu biasanya arang aktif di kemas
di dalam kemasan yang kedap udara. Hingga tahap tertentu beberapa rupa arang rajin dapat
pada reaktivasi balik, meskipun demikian gak jarang yang disarankan bagi sekali
membubuhkan. Reaktifasi karbon aktif luar biasa tergantung daripada metode
pengorganisasian sebelumnya, maka dari itu perlu diperhatikan keterangan dalam kemasan
produksi tersebut.
Karbon aktif ada dalam variasi bentuk contohnya gravel, gendam (0. 8-5 mm) majalah fiber,
bubuk (PAC: powder active carbon, 0. 18 mm alias US mesh 80) & butiran-butiran yuwana
(GAC: Granular Active carbon, 0. 2-5 mm) dsb. Serbuk karbon aktif PAC lebih mudah
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
3/8
digunakan dalam pengolahan air dengan sistem pembubuhan yang sederhana.
Serbuk (powder) Klasifikasi (granule) Tinju (gravel) Pelihara
Bahan asas yang berpangkal dari binatang, tumbuh-tumbuhan, sampah ataupun mineral
yang berisi karbon sanggup dibuat jadi arang berperan, bahan itu antara lain: tulang, gawang
lunak, merang, tongkol maizena, tempurung nyiur, sabut kelapa, ampas penggilingan tebu,
ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara.
Dalam negara tropis masih dijumpai arang yang dihasilkan berdasar pada tradisional yakni
dengan memakai drum atau lubang dalam tanah, beserta tahap pengolahan sebagai berikut:
bahan yang akan dibakar dimasukkan di dalam lubang alias drum yang terbuat dari plat besi.
Kemudian dinyalakan dengan demikian bahan utama tersebut terbakar, pada selagi
pembakaran, drum atau tempat ditutup jadi hanya tingkap yang dibiarkan terbuka. lni
bertujuan sebagai jalan keluarnya asap. Saat asap yang keluar miliki warna kebiru-biruan,
ventilasi ditutup serta dibiarkan selama kurang lebih kurang 8 jam atau satu malam. Denganhati-hati tempat atau dibuka dan dicek apakah tetap ada nyala api yang menyorot. Jika tetap
ada yang atau lengkara ditutup balik. Tidak dibenarkan mengggunakan air untuk
menewaskan bara yang sedang menunu, karena siap menurunkan kwalitas arang. Walakin
secara lazim proses produksi arang giat dapat dibagi dua ialah:
1. Prosedur Kimia.
Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia khusus, kemudian dibuat padat.
Berikutnya padatan itu dibentuk jadi batangan serta dikeringkan serta dipotong-potong.
Aktifasi dilakukan pada temperatur 100 C. Liang aktif yang dihasilkan, dicuci dengan air
selanjutnya dikeringkan pada temperatur 300 C. Dengan reaksi kimia, benih baku siap
dikarbonisasi terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan bahan-bahan kimia.
2. Reaksi Fisika
Bahan baku terlebih dahulu dibuat arang. Selanjutnya arang tersebut digiling, diayak untuk
lalu kemudian diaktifasi dengan cara pemanasan pada temperatur 1000 C yang disertai
pengaliran uap. Proses fisika banyak digunakan dalam aktifasi arang jurang lain:
a. Proses Gumpal: bahan baku atau liang terlebih dulu dibuat gumpalan, dengan jalan
mencampurkan bahan baku atau arang mendalam dengan ter. Kemudian, ketul yang
didapatkan dikeringkan di 550 C untuk berikutnya diaktifasi secara uap.
b. Destilasi lelap: merupakan suatu proses persetujuan suatu benih akibat adanya
pemanasan dalam temperatur menjulang dalam kondisi sedikit sekalipun tanpa udara. Hasil
yang diperoleh berbentuk residu diantaranya arang serta destilat yang terdiri dari campuran
metanol dan asam asetat. Endapan yang dihasilkan bukan yaitu karbon asli, tetapi tetapmengandung serbuk dan ter. Hasil yang diperoleh laksana metanol, asam asetat serta
arang tersangkut pada material baku yang digunakan serta metoda destilasi. Diharapkan
volume arang aktif yang dihasilkan dapat mirip atau lebih baik daripada pada daya serap
arang tangkas yang diaktifkan dengan merandau bahan-bahan kimia.
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
4/8
http://sinarkimia.com/product/karbon-aktif/Juga secara cara itu, pencemaran putaran
sebagai hukuman adanya penguraian senyawa-lenyawa kimia dari bahan-bahan pada ketika
proses pengarangan dapat diihindari. Selain hal itu, dapat dihasilkan asap larutan sebagai
dampak pengembunan uap hasil penguraian senyawa-senyawa organik dari benih baku.
Ada empat sesuatu yang sanggup dijadikan sempadan dari permakluman komponen
gawang yang tercipta karena pemanasan pada reaksi destilasi lasak, yaitu:1. Batasan A adalah suhu pemanasan datang 200 C. Air yang terkandung di dalam bahan
patokan keluar sebagai uap, jadi kayu sebagai kering, retak-retak dan bengkok. Kandungan
zat arang lebih kurang 60 %.
2. Batasan B adalah suhu pemanasan antara 200-280 C. Kayu berdasar pada perlahan
lahan menjadi arang dan destilat mulai dihasilkan. Rona arang jadi coklat kurang cahaya
serta lembaga karbonnya mungkin 700%.
3. Batasan C adalah temperatur pemanasan renggangan 280-500 C. Pada suhu ini bakal
terjadi karbonisasi selulosa, persetujuan lignin dan menghasilkan ter. Arang yang terbentukmiliki warna hitam juga kandungan karbonnya meningkat jadi 80%. Mode pengarangan
secara praktis keluar pada temperatur 400 C.
4. Penentu D diartikan sebagai suhu pemanasan 500 C, terjadi metode pemurnian arang,
dimana penyusunan ter masih terus berlangsung. Kadar zat arang akan menumpuk
mencapai 90%. Pemanasan diatas 700 C, hanya membuahkan gas hidrogen.
Namun berdasar pada umum serta sederhana prosedur pembuatan arang aktif berisi dari
tiga tahap ialah:
1. Dehidrasi: proses penghilangan air yang mana bahan asas dipanaskan sampai temperatur
170 C.
2. Karbonisasi: pemecahan bahan-bahan organik menjadi zat arang. Suhu diatas 170C
hendak menghasilkan CO, CO2 serta asam asetat. Pada suhu 275C, dekomposisi
menghasilkan ter, metanol & hasil sanding lainnya. Pembentukan karbon tercipta pada
temperatur 400 600 0C
3. Aktifasi: dekomposisi tar dan uraian pori-pori. Sanggup dilakukan secara uap atau CO2
serupa aktifator.
Proses aktifasi yaitu hal yang penting diperhatikan disamping bakal baku yang digunakan.
Yang dimaksud pada aktifasi didefinisikan sebagai suatu perlakuan terhadap arang yang
berniat untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan perkumpulan hidrokarbon
atau mengoksidasi molekul molekul permukaan dengan demikian arang mengalami
perubahan semangat, baik fisika maupun kimia, yaitu raya permukaannya bertambah banyak
dan berimbas terhadap kemampuan adsorpsi. Metoda aktifasi yang umum dikenakan dalam
penggarapan arang giat adalah:
1. Aktifasi Kimia.
Aktifasi tersebut merupakan metode pemutusan kaitan karbon mulai senyawa organik
dengan pemakian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan merupakan bahan-bahan
kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat mulai
http://sinarkimia.com/product/karbon-aktif/http://sinarkimia.com/product/karbon-aktif/7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
5/8
logam alkali tanah serta khususnya ZnCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan
H3PO4.
2. Aktifasi Fisika.
Aktifasi ini yakni proses penentuan rantai karbon dari sintesis organik beserta bantuan gerah,
uap serta CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur pada temperatur 800-900C.
Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah ialah reaksi eksoterm sehingga sulit untukmengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi ialah
reaksi endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan menyimpangkan umum diterapkan.
Beberapa benda baku semakin mudah untuk diaktifasi jika diklorinasi terlebih dahulu.
Selanjutnya dikarbonisasi untuk menghilangkan hidrokarbon yang terklorinasi dan akhimya
diaktifasi secara uap. Juga memungkinkan bagi memperlakukan liang kayu menggunakan
uap marmer pada temperatur 500C dan kemudian desulfurisasi dengan H2 untuk jadi arang
secara aktifitas tinggi. Dalam beberapa bahan peranti yang diaktifasi dengan perserikatanbahan kimia, diberikan aktifasi ke-2 dengan uap untuk memberikan sifat fisika tertentu.
Menggunakan bertambah lamanya destilasi dan bertambah tingginya temperatur destilasi,
mengakibatkan total arang yang dihasilkan tambah kecil, tetapi destilasi & daya serap makin
besar. Sedangkan dengan tambah bertambahnya temperatur destilasi, volume arang aktif
semakin indah, masih diperlukan pembatasan temperatur yaitu gak melebihi 1000 0C, sebab
banyak terbentuk abu oleh karena itu menutupi pori-pori yang berfungsi untuk mengadsorpsi.
Sebagai kesudahannya daya serap liang aktif mau menurun. Berikutnya campuran liang dan
aktifator dipanaskan di dalam temperatur dan waktu unik. Hasil yang diperoleh, diuji daya
serapnya terhadap perpaduan Iodium.
Pikir SII No. 0258 -79, arang rajin yang cantik mempunyai wasiat seperti yang tercantum
pada tabel berikut ini:
Karbon rajin terbagi untuk 2 macam yaitu liang aktif sejajar pemucat dan arang tangkas
sebagai penyerap uap.
1. Arang berperan sebagai pemucat.
Biasanya nyata serbuk yang sangat siluman dengan sengkang pori mencecah 1000 A0 yang
digunakan dalam putaran cair. Biasanya berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu
yang menyebabkan rona dan bau yang tidak diharapkan dan membiarkan pelarut atas zat
zat penganggu dan kemampuan yang yg lain pada industri kimia & industri terkini. Arang
rajin ini didapat dari serbuk serbuk gergaji, ampas penggarapan kertas alias dari bakal
baku yang mempunyai densitas kecil dan mempunyai tahap yang sementung.
2. Liang aktif sebagai penyerap uap.Biasanya berbentuk granula atau pellet yang sangat lebat (hujan) dengan sengkang pori
berkisar antara 10-200 A0. Tipe porinya kian halus & digunakan dalam fase udara yang
berfungsi untuk menikmati kembali pelarut atau stimulus pada pemisahan dan pemurnian
gas. Biasanya arang tersebut dapat didapat dari tempurung kelapa, urat, batu bata / bahan
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
6/8
patokan yang ada struktur rusuh.
Sehubungan menggunakan bahan patokan yang diterapkan dalam penggarapan arang
berperan untuk masing- masing tipe, pernyataan diatas bukan merupakan suatu tugas.
Dengan prosedur oksidasi karbon aktif yang dihasilkan berisi dari dua jenis, yakni:
1. L-karbon (L-AC)Zat arang aktif yang dibuat menggunakan oksidasi pada suhu 300oC 400oC (570o-750oF)
menggunakan menggunakan udara atau oksidasi kimia. L-AC sangat sempurna dalam
mengadsorbsi ion terlarut dari logam berat basa seperti Pb2+, Cu2+, Cd2+, Hg2+. Karakter
permukaannya yang bersifat asam akan berinteraksi dengan logam basa. Revitalisasi dari L-
AC dapat dikerjakan menggunakan kecut atau garam seperti NaCl yang hampir sama
perlakuannya pada pertukaran ion.
2. H-karbon (H-AC)Karbon tangkas yang didapatkan dari metode pemasakan di suhu 800o-1000oC (1470o-
1830oF) lantas didinginkan di dalam atmosfer inersial. H-AC mempunyai permukaan yang
bersifat basa sehingga gak efektif dalam mengadsorbsi logam berat alkali pada suatu larutan
air tetapi amat lebih effisien dalam mengadsorbsi kimia organik, partikulat hidrofobik, dan
sintesis kimia yang mempunyai kelarutan yang rendah dalam air. Akan tetapi H-AC dapat
dimodifikasi dengan menaikan angka asiditas. Permukaan yang netral bakal mengakibatkan
gak efektifnya di dalam mereduksi serta mengadsorbsi kimia organik sehingga efektif
mengadsorbsi ion senar berat menggunakan kompleks khelat zat organik alami atau pun
sintetik dengan menetralkannya.
Di dalam aplikasi karbon aktif bagus yang diterapkan sebagai media adsorbsi, pemberat atau
syarat filtrasi dengan titik injeksi tertentu, dipastikan kriteria disain titik pembubuhan karbon
aktif perlu diperhatikan, yaitu:
1. Karbon yang terdapat didalam kantong langsung dimasukkan kedalam tangki
penyimpanan dan dicampur dengan air untuk disiapkan menjadi larutan yang mengandung
0, 1 kg karbon aktif bubuk per 1 liter pumpunan. Lebih elok lagi apabila suatu instalasi
memiliki 2 tangki pumpunan, maka pura larutan zat arang aktif untuk dibubuhkan dapat
ditempatkan di dalam 2 tangki, jika sintesis didalam satu tangki telah kosong, jadi sudah ada
larutan didalam tangki yang lain untuk dibubuhkan, tanpa harus menunggu tata acara larutan
zat arang aktif yang baru.
2. Agitator mekanik harus disediakan dalam bak penyimpanan untuk menjaga larutan karbon
giat tetap tersuspensi didalam uap atau memelihara larutan agar tidak menghablur
3. Uap biasanya dipompakan kedalam tangki yang menyekat sejumlah perpaduan dan akandiumpankan dalam lebih daripada beberapa beker berikutnya. Tanki tersebut kudu mudah
dibersihkan dan dipelihara. Tangki ini harus mempunyai lapisan perlawanan karat
diantaranya cat epoxy atau bitumastik untuk melindunginya dari pengkaratan.
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
7/8
4. Pipa pembawa perpaduan karbon tangkas bubuk harus dipasang menurun/landai menuju
tempat pembubuhan, beserta perlengkapan bagi mendorong karbon yang agaknya
mengendap & menyumbat didalam pipa. Corong harus dibuat dari bahan bebas karat dan
bebas erosi seperti kejai, plastik serta besi gemuk. Pendorong saluran dan mata pisau
pencampur dalam bak penyimpanan dan tangki kudu terbuat dari metal baja dalam menahan
skala dan erosi.
5. Perkara yang menyimpangkan umum di dalam pengoperasian karbon aktif serbuk adalah
perlakuan bahan kimia. Soalnya berbentuk pati, maka debu merupakan kesulitan utama,
khususnya jika sistem pencampuran lelap digunakan.
6. Jika zat arang aktif serbuk digunakan mengacu pada terus menerus atau jika sejumlah
besar diterapkan dalam waktu tertentu, penukaran ke organisasi basah harus
dipertimbangkan
7. Pada instalasi pengolahan air, karbon rajin yang tumpah ruah melewati penyaringan danmemasuki sistem pembagian dapat merupakan air hitam. Air hitam biasanya disebabkan
oleh koagulasi yang tidak baik atau jumlah karbon giat yang semampai ditambahkan sejenak
sebelum penyaringan. Untuk membongkar masalah itu, titik pembubuhan harus dipindahkan
ke bentuk penyadap air baku atau ke di dalam bak penyatuan cepat
Liang aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian besar
terdiri dari dasar karbon lepas dan masing- masing bersinggungan secara kovalen. Dengan
demikian, permukaan liang aktif berwatak non polar. Selain kualitas dan kontradiksi, struktur
pori juga adalah faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas
segi, semakin kecil pori-pori liang aktif, membuahkan luas permukaan semakin besar.
Dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Dalam meningkatkan rejang adsorpsi,
disarankan agar mempergunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Sifat liang aktif yang
paling krusial adalah volume. Dalam hal ini, terselip beberapa segmen yang mempengaruhi
daya serap adsorpsi, yaitu:
1. Sifat Sesapan
Banyak sintesis yang bisa diadsorpsi oleh arang rajin, tetapi kemampuannya untuk
mengadsorpsi berbeda bagi masing- masing senyawa. Adsorpsi akan bertambah banyak
sesuai beserta bertambahnya standar molekul sesapan dari sturktur yang sama,
sebagaimana dalam jalur homolog. Adsorbsi juga dipengaruhi oleh tumpukan fungsi, posisi
gugus keistimewaan, ikatan ganda, struktur sengkela dari senyawa serapan.
2. Temperatur
Dalam pemakaian arang aktif disarankan untuk menginvestigasi temperatur dalam saat
berlangsungnya proses. Unsur yang menawan temperatur proses adsoprsi merupakanviskositas & stabilitas thermal senyawa rembesan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi
sifat-sifat sintesis serapan, menyerupai terjadi regenerasi warna sekalipun dekomposisi, jadi
perlakuan dijalani pada titis didihnya. Untuk senyawa volatil, adsorpsi dijalani pada
temperatur kamar / bila mengizinkan pada temperatur yang semakin rendah.
7/26/2019 Cara Memberbesar Kandungan Karbon Aktif
8/8
3. pH (Derajat Keasaman).
Untuk asam-asam organik, adsorpsi bakal meningkat jika pH diturunkan, yaitu secara
penambahan asam-asam mineral. Yang ada disebabkan karena kemampuan kecut mineral
bagi mengurangi ionisasi asam organik tersebut. Sebaliknya bila pH asam organik dinaikkan
yaitu dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan susah hati sebagai kelanjutan
terbentuknya garam.
4. Waktu Singgung
Apabila arang aktif ditambahkan dalam suatu minuman, dibutuhkan waktu untuk meraih
kesetimbangan. Saat yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan total arang yang
digunakan. Kelainan ditentukan sama dosis liang aktif, penyatuan juga mempengaruhi waktu
desak. Pengadukan dimaksudkan untuk menyampaikan kesempatan di partikel liang aktif
bagi bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk uap yang mempunyai viskositas
menjulung, dibutuhkan tempo singgung yang lebih lelet.
Karbon aktif merupakan benih yang multifungsi dimana hampir sebagian luas telah
digunakan penggunaannya sama berbagai macam jenis usaha. Aplikasi terhadap
penggunaan zat arang aktif bisa dilihat dari susunan dibawah tersebut:
Tabel. 2 Aplikasi penerapan karbon tangkas dalam usaha.