STRATEGI DAKWAH ISLAM RADIO KOMUNITAS SANTRI
(Studi Kasus Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Bogor-Jawa Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
DWI ARYANTI
NIM: 1110051000046
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
STRATEGI DAKWAH ISLAM RADIO KOMUNITAS SANTRI
(Studi Kasus Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Bogor-Jawa Barat)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
DWI ARYANTI
NIM: 1110051000046
Pembimbing,
Dr. Fatmawati, M.A
NIP. 197609172001122002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya, atau
merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 09 April 2014
Penulis
Dwi Aryanti
i
ABSTRAK
Dwi Aryanti
Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat)
Dakwah merupakan sebuah kegiatan mengajak umat manusia untuk berbuat
kebaikan dan melarang dari kejahatan, seiring dengan perkembangan zaman, maka saat
ini kegiatan dakwah tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka saja, namun
penggunaan teknologi dalam bentuk media massa juga dapat dimanfaatkan sebagai media
dakwah yang efektif, salah satunya ialah penggunaan media radio yang diamplikasikan di
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor Jawa-Barat, radio merukan media
alternatif untuk berdakwah di pondok pesantren ini, hal ini dikarnakan pesan dakwah
yang dismpaikan oleh pondok pesantren tidak hanya dapat didengarkan oleh para
penghuni pondok pesantren saja, melainkan dapat menjangkau masyarakat sekitarnya.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang akan
dijadikan sebagai rumusan masalah, di antaranya: Bagaimana Strategi Dakwah Islam
Melalui Radio Komunitas dalma Meningkatkan Nilai Akhlak Masyarakat sekitar di
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami? Dan Mengapa radio UQI 107,5 FM
melakukan dakwah untuk masyarakat sekitar?
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, Penulis
berusaha untuk menggambarkan secara jelas segala yang terjadi di lapangan melalui
observasi dan wawancara, kemudian dianalisa untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
Adapun dalam penelitian ini peneliti mencoba menggunakan salah satu teori dari
teori komunikasi. penulis menggunakan teori dependensi media, teori ini dikemukakan
oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur, mereka menyatakan bahwa kekuatan
media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat ketergantungan
audiensi tergadap isi media massa. DeFleur dan Rokeach, juga mengatakan bahwa derajat
ketergantungan terhadap media merupakan kunci dalam memahami kapan dan mengapa
pesan media massa dapat mengubah kepercayaan, perasaan, dan prilaku audiensi.
Dari hasil penelitian yang telah penulis anilisis melalui hasil observasi dan
wawancara, maka dapat disimpulkan bahwasanya strategi dakwah yang digunakan radio
UQI 107,5 FM dalam meningkatkan nilai akhlak masyarakat sekitar ialah degan cara
lebih banyak meyediakan program-program acara yang bersifat mendidik dan informatif
dengan memiliki unsur dakwah yang kuat, dikarnakan masyarakat sekitar minim sekali
tentang ilmu keagamaan, dan tidak adanya sebuah wadah untuk menuntut ilmu
keagamaan, dengan alasan ini maka radio UQI 107,5 FM melakukan kegiatan dakwah
kepada masyarakat sekitar agar mereka dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
agamanya dan dapat pemperbaiki akhlaknya. Sedangkan dalam fungsinya radio UQI
107,5 FM dapat dilihat dari segala efek yang ditimbulkan yakni efek kognitif, efek afektif,
dan efek behavioral.
Kata kunci: Strategi, dakwah, radio, masyarakat, pesantren
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim
Pertama penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, Dialah Allah yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang telah memberikan nikmat Iman, Islam dan Ikhsan kepada seluruh
umat manusia yang ada di muka bumi ini. Dialah Tuhan yang menciptakan akal sebagai
mediator untuk berfikir dan merenung tentang kekuasaan-Nya, untuk mempelajari lautan
ilmu-Nya dan yang terpenting untuk menyadari, mengetahui, mengingat dan
menyaksikan akan eksistensi-Nya setiap saat.
Bersama rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan merupakan kewajiban akademis
di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad
SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa
istiqamah dalam mengikuti dan memegang teguh ajarannya dan menjalankan agama
Allah SWT. Semoga uswatun hasanah yang beliau contohkan, menjadikan penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya pengikut yang senantiasa mengikutinya
dalam kehidupan sehari-hari. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan hingga
terkadang rasa putus asa dan bosan pernah dirasakan. Namun, berkat doa, bantuan,
motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak akhirnya
iii
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan
penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Suparto,
M.Ed., Ph.D, selaku wakil dekan bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni,
M.Si., selaku wakil dekan bidang Akademik, dan Dr. H. Sunandar, M.A. selaku
wakil dekan bidang kemahasiswaan.
2. Rachamt Bayhaki M.Si, selaku Kepala Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Umi
Musyarrofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
3. Dr. Fatmawati, M.A selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing
dan memberikan pengarahan serta motivasi yang terusmenerus seraya
memberikan dukungan guna meraih masa depan yang lebih baik. Penulis
menganturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada beliau, semoga Allah
SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan setiap saat kepada beliau
beserta keluarga.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya untuk
Drs. Hamdani, M.A selaku Dosen pembimbing Akademik KPI B 2010, Serta
Seluruh Dosen yang telah mengajarkan dan mendidik ilmu pengetahuan serta
ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi serta Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
iv
Hidayatullah Jakarta yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan
berbagai refrensi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Kedua orang tua yang sangat berarti bagi kehidupan penulis, kepada Bapak
tercinta bpk. Komarudin, dan Ibu tersayang ibu Sri Wahyuni, kalianlah harta
paling berharga yang penulis punya, serta Kakak tercinta Noviyanti yang tidak
henti-hentinya memberikan semangat serta motivasi, dan Abang tersayang
Abdulrohiem yang menjadi penyemangat bagi penulis. Kalian lah yang sangat
penulis banggakan. Terima kasih atas semangat dan motivasi serta bantuan kalian
untuk penulis yang bersifat materil. Semoga kebahagiaan dan keberkahan akan
selalu menyertai serta mendapatkan balasan dari Allah SWT.
7. KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. Selaku pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro
Al-Islami yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis serta bantuan
berupa arahan, motivasi, semangat, dan do’a sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Dan segenap para ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
Islami yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak
mengurangi rasa terimakasih yang sebanyak-banyak untuk mereka semua selaku
tempat penulis mencari data yang sangat membantu dan waktu luangnya untuk
memberikan banyak petunjuk sehingga dapat selesai dengan baik skripsi ini.
9. Sahabat seperjuangan, Midah, teh Ulva, Iin, dan putri kalian lah yang menjadi
semangat penulis untuk selalu optimis dan yakin dalam setiap langkah, Kalian
yang lelalu membantu penulis dalam segala hal selama kita menuntut Ilmu di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sejak hari pertama perkuliahan sampai saat ini dan
v
seterusnya, senang dan sedih telah kita lalui bersama selama kurang lebih 4 tahun
belakangan ini, kalian yang selalu penulis banggakan.
10. Teman-teman KPI angkatan 2010. Khususnya KPI B, dan sahabat-sahabat
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan nuansa
persahabatan, kekeluargaan selama akhir hayat. Terima Kasih buat kalian yang
telah memberikan motivasi dan do’a kepada penulis.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada
penulis sehingga terselesaikan penulisan skripsi ini. Begitu banyak ucapan terima
kasih yang penulis sampaikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta Amin Ya Robbal Alamin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan.
Karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan dari semua pihak
demi penyempurnaan skripsi ini. Untuk itu penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Jakarta, 09 April 2014
Dwi Aryanti
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK …………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………. 1
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah …………………… 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .…………………………. 7
D. Tinjauan Pustaka …………………………………………. 8
E. Metodelogi Penelitian …………………………………….. 10
F. Sistematika Penulisan …………………………………….. 16
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ………………………………… 19
A. Teori Dependensi Media (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin
DeFleur) ………………………………………………….. 19
B. Strategi Dakwah
1. Pengertian Strategi ……………………………………. 22
2. Pengertian Dakwah …………………………………… 25
a. Unsur-unsur Dakwah ……………………………… 30
vii
b. Tujuan Dakwah …………………………………… 33
3. Strategi Dakwah ………………………………………. 34
C. Radio
1. Sejarah dan Pengertian Radio ……………………....... 36
2. Macam-macam Radio ............................................ .. 38
3. Radio Sebagai Media Dakwah ……………………….. 39
BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAN RADIO
UQI 107,5 FM ………………………………………………… 43
A. Profil Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami ………… 43
B. Profil Radio UQI 107,5 FM
1. Sejarah dan Perkembangan Radio UQI 107,5 FM …… 46
2. Visi dan Misi Radio UQI 107,5 FM …………………. 48
3. Struktur Organisasi Radio UQI 107,5 FM …………… 48
4. Program-Program Acara Radio UQI 107,5 FM …....... 50
5. Alamat Radio ………………………………………… 54
6. Logo Radio …………………………………………... 55
7. Laporan Pendengar …………………………………... 56
8. Segmentasi …………………………………………… 56
9. Kepemilikan Saham ………………………………….. 57
C. Prestasi Radio UQI 107,5 FM …………………………… 57
viii
BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN DATA
A. Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri di Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat….. 59
B. Efek pesan dakwah yang disiarkan bagi masyarakat sekitar
pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami ...................... 67
1. Efek kognitif …………………………………………. 68
2. Efek afektif……………………………………………. 70
3. Efek behavioral ..……………………………………… 71
C. Bentuk Strategi Dakwah Islam yang diterapkan Radio UQI
107,5 FM di Pondok Pesanntren Ummul Quro Al-Islami…. 73
D. Faktor pendukung dan penghambat proses siaran Radio UQI
107,5 FM di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami…….. 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………. 84
B. Kritik dan Saran ………………………………………...... 87
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT-SURAT KEABSAHAN PENELITIAN
HASIL WAWANCARA
DOKUMENTASI
ix
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tim Radio UQI 107,5 FM ………. 48
Gambar 3.2. Logo Radio UQI 107,5 FM ……………………………… 55
Tabel 3.1. Konten Program Acara Radio UQI 107,5 FM ………... 50
x
Ku Persembahkan Untuk Orang Tuaku Tercinta
Bapak dan Ibu di Rumah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam yang kita kenal adalah agama dakwah. Yaitu agama yang
menugaskan untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat
manusia, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bilamana ajaran Islam yang
mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Usaha untuk menyebar luaskan Islam, dan untuk merealisir ajaran Islam
ditengah-tengah kehidupan umat manusia adalah merupakan usaha dakwah, yang
dalam keadaan bagaimanapun dan dimanapun harus dilaksanakan oleh umat
Islam.
Banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang
memerintahkan pemeluknya menghadapi dunia dan manusia ini dengan jalan
dakwah, karena Islam adalah agama yang aktif dan positif. Islam dan ajaran yang
dibawanya penuh dengan jihad, seluruh ajaran Islam pasti berpengaruh kepada
hal-hal yang positif, yaitu dengan senantiasa memerintahkan umatnya untuk
beramal, bertindak, giat, dan berjuang untuk kebaikan.
Menjadi seorang muslim berarti menjadi juru dakwah bila dan dimana
saja, di segala bidang dan ruang.
2
Rasulullah SAW. Bersabda :
بلغوا عني ولو آية
“ Sampaikanlah dari padaku walaupun hanya satu ayat.”(HR. Al-
Bukhori) 1
Begitulah arti dari hadits Nabi SAW. yang memerintahkan umatnya untuk
berdakwah walaupun hanya satu ayat. Sepenggal hadits ini juga menjelaskan
bahwasanya “ umat manusia hanya akan merasakan kenikmatan hidup beragama
jikalau mereka memenuhi atau merasakan udara seluruhnya dengan kegiatan
berjuang, memenuhi usaha dan gerak, menjalankan amanat dan kepercayaan suci
ini dengan segala kesungguhan dan kepenuhan hati.2
Seiring dengan perkembangan zaman, dewasa ini keberadaan media massa
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia, tidak dapat
dimungkiri bahwasanya peran media massa sangat dibutuhkan oleh berbagai
golongan masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari, tidak
terkecuali dalam hal berdakwah, dengan mengikuti perkembangan zaman metode
dakwah dengan tatap muka bukanlah menjadi satu-satunya cara untuk berdakwah,
kini media massa dapat digunakan menjadi salah satu sarana dakwah, salah
satunya adalah radio.
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang sangat berpengaruh
bagi semua kalangan masyarakat dikarenakan bentuk penyampainnya kepada
1K.H.M. Isa Anshary, Mujahid Dakwah, (Bandung: C.V Diponegoro, 1991), h. 22.
2Anshary, Mujahid Dakwah, h. 22.
3
audien dengan jumlah yang sangat banyak dan serempak. Oleh karena itu radio
dapat dijadikan salah satu sarana alternatif untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak banyak.
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon),
yang juga bisa digunakan untuk memainkan rekaman, oleh Edison pada
tahun1877. Pada saat yang sama James Clerk Maxwell dan Helmholtz Hertz
melakukan eksperimen elektromagnetik untuk mempelajari fenomena yang
kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Namun muncul Marconi, orang yang
kemudian memanfaatkan kedua penemuan tersebut untuk mengembangkan sistem
komunikasi melalui gelombang radio pada tahun 1896. Siaran radio secara reguler
dimulai pada tahun 1912 oleh Charles Herrold.3
Radio merupakan media massa elektronik tertua di dunia. Selama hampir
satu abad lebih keberadaan radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
seperti film dan televisi.4 Hal ini dikarenakan kelebihan yang dimiliki oleh media
elektronik radio itu sendiri yang dimana keberadaannya berada dimana saja, dan
dapat menjangkau setiap pendengarnya dari segala golongan, karena akses-nya
yang mudah untuk didapatkan dan biayanya yang cenderung murah, tidak sampai
di situ, kelebihihan lain yang dimiliki media ini ialah karena penggunaannya yang
mudah dan dapat berada di mana saja, maka radio dapat didengarkan secara
3 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2007) hal. 25
4 Muhammad Rifa’i, “Analisis Isi Pesan Dakwah Program Hikmah Di Radio JIC 107,7 FM,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013),
hal. 2
4
bersamaan saat sedang melakukan aktivitas lain, bahkan jika sedang
menggunakan media massa lain.
Berdasarkan sifat dan kegunaannya, maka radio dapat menjadi salah satu
sarana untuk menyampaikan pesan dakwah, di zaman teknologi yang sedang
berkembang ini menyampaikan pesan dakwah melalui media merupakan salah
satu jalan alternatif yang efektif, salah satunya dengan menggunakan media radio.
Bahkan sekarang ini penggunaan radio tidak hanya diaplikasikan di beberapa
tempat tertentu, melainkan penggunaan media ini dapat diaplikasikan dimana saja
seperti contohnya di beberapa pondok pesantren modern yang memiliki saluran
dan studio radio itu sendiri, seperti halnya di pondok pesantren Ummul Quro Al-
Islami Bogor-Jawa Barat. Pondok pesantren yang dulunya dikenal dengan bentuk
metode pembelajarnya yang terkesan tradisional, kini tidak dapat dikatakan
demikian, di karenakan dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat
pesat maka pondok pesantern pun dapat menyeimbangkan bentuk komunikasi
yang digunakannya. Adapun pengaplikasian sarana radio di pondok pesantern
tersebut tentunya mempunyai suatu tujuan yakni tidak lain untuk digunakan dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai media pembelajaran sekaligus
media dakwah untuk menyampaikan pesan dakwah yang tidak hanya dapat
didengarkan oleh para santrinya melainkan juga dapat didengarkan oleh
masyarakat sekitarnya yang minim akan pengetahuan agama.
Radio UQI 107.5 FM dengan mengusung motto "Radio Santri-Tempat
Berbagi", hadir sebagai sebuah Radio yang mengkombinasikan program-program
5
bernuansa Islami dan program-program umum yang dibawakan dengan gaya khas
remaja. Radio ini berdiri dibawah naungan Lembaga Pendidikan Pesantren
Modern yang bernama Ummul-Quro Al-Islami dengan jumlah santri sebanyak
3.500 (data sekretaris tahun ajaran 2012-2013) yang berasal dari berbagai penjuru
daerah di tanah air. 5
Radio UQI 107.5 FM sebagai salah satu media hiburan sekaligus media
dakwah, telah mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat luas, dan
dengan didukung SDM yang berpengalaman dalam bidang radio siaran, serta
sajian program-program yang bernuansa Islami, edukatif, dan informatif, radio
UQI 107.5 FM mampu memenuhi kebutuhan informasi, hiburan dan edukasi
masyarakat luas.
Salah satu tujuan didirikannya radio UQI 107.5 FM ini yaitu untuk
mengubah opini “sebagian masyarakat” yang saat ini masih memandang pelajar
pesantren (baca: santri) hanya sebatas individu yang memiliki kemampuan dalam
hal-hal keagamaan yang sifatnya tradisional saja. Melalui media radio ini, santri
pun dibekali keterampilan di bidang radio broadcasting, sebagai bekal mereka
untuk menjawab tantangan di masa depan yang semakin kompetitif. Disamping
itu, dengan porsi program bernuansa Islami yang lebih besar, radio UQI ini
menjadi media dakwah yang efektif untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat,
khususnya kalangan remaja, karena memang yang menjadi segmen radio ini
5“UQI 107.5 FM”, Artikel ini diakses pada tanggal 05 Maret 2014 pukul: 21:00 WIB dari
www.facebook.com
6
adalah kaum remaja. Dengan demikian, melalui program-program acara yang
disuguhkan, berharap radio UQI 107.5 FM tidak hanya dapat menjadi media
hiburan tapi juga media yang dapat memenuhi kebutuhan informasi dan edukasi
para pendengarnya khususnya di bidang dakwah.
Atas dasar alasan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai strategi dakwah melalui media radio, serta fungsinya sebagai media
penyampaian pesan dakwah di pondok pesantern Ummul Quro Al-Islami. Dengan
demikian, berdasarkan latar belakang dan pemikiran diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan berjudul: STRATEGI DAKWAH ISLAM
RADIO KOMUNITAS SANTRI (Studi Kasus Pondok Pesantren Ummul
Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat)”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan masalah
Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian yang
penulis lakukan lebih terarah dan terperinci. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka penelitian ini dibatasi pada strategi dakwah Islam melalui radio
komunitas santri dalam meningkatkan nilai akhlak bagi masyarakat sekitar di
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
7
1. Bagaimana strategi dakwah radio UQI 107,5 FM dalam mningkatkan nilai
akhlak masyarakat sekitar di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islam?
2. Mengapa radio UQI 107,5 FM melakukan dakwah untuk masyarakat
sekitar?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana
strategi dakwah melalui radio dalam meningkatkan nilai akhlak masyarakat
sekitar yang diterapkan di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa
Barat, dan agar dapat mengetahui apa penyebab radio UQI 107,5 FM melakukan
dakwah untuk masyarakat sekitarnya.
Sedangkan untuk manfaatnya dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah dan referensi
bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta dapat
menambah wawasan bagi para penjuru dakwah dalam penerapan strategi
dakwah dalam media massa yang sesuai dengan kemajuan teknologi sehingga
dapat menopang kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Islam.
8
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan segenap bagian
masyarakat, pengajar, mahasiswa, pelajar umumnya dan para santri dan
masyarakat sekitar pondok pesantern Ummul Quro Al-islami khususnya, serta
para praktisi dakwah dan lainnya bahwa kita sebagai seorang muslim ikut
berperan dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam. Terutama bagi pengelola-
pengelola stasiun radio yang menjadikan radio sebagai saalah satu sarana
dakwah khususnya penerapan dakwah melalui radio di Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami Bogor Jawa Barat.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian dengan membahas tentang radio sebagai media dakwah,
sebelumnya juga telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Islam
Negeri Jakarta. Khususnya mahasiswa pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Namun yang menjadi perbedaan adalah bahwa mahasiswa
sebelumnya telah meneliti tentang analisis isi pesan dakwah yang disampaikan
melalui program acara di radio tertentu, sedangkan dalam penelitian ini penulis
lebih menekankan kepada bentuk strategi dakwah melalui radio dalam
menyiarkan pesan-pesan dakwah didalamnya serta untuk mengetahui apa
penyebab radio UQI 107,5 FM sehingga menyiarkan pesan dakwah bagi
masyarakat sekitarnya.
9
Meskipun terdapat perbedaan tentang fokus yang diteliti, namun penulis
tetap merujuk kepada beberapa judul skripsi yang berkaitan, diantaranya,
“Analisis Isi Pesan Dakwah Program Hikmah Di Radio JIC 107,7 FM” oleh
Muhammad Rifa’i, dalam penelitiannya membahas tentang isi pesan dakwah apa
saja yang terkandung pada program “Hikmah” di Radio JIC 107,7 FM Jakarta,
serta kecendrungan isi pesan dakwah pada program “hikmah” di radio JIC 107,7
FM. Persamaannya ialah sama-sama meneliti tentang dakwah dan media radio,
namun yang menjadi perbedaan jika Muhammad rifa’i meneliti tentang analisis
pada program tertentu sedangkan penulis meneliti tentang strategi dakwah melaui
radio.6
Selain itu penulis juga merujuk kepada judul “Analisis Isi Pesan Dakwah
Pada Program Siaran Citra Muslimah Di Radio CBB 105,7 FM”, oleh Nur Fajrina
yang membahas tentang kecendrungan isi pesan yang terdapat pada program
siaran citra muslimah di radio CBB 105,7 FM. Persamaannya dengan penulis
sama-sama meneliti tentang dakwah dan media radio, dan perbedaannya berada
pada fokus penelitiannya, jika Nur Fajrina membahas tentang analisis pesan
dakwah di program radio sedangkan penulis membahas tentang strategi radio di
pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami.7
6 Muhammad Rifa’i, “Analisis Isi Pesan Dakwah Program Hikmah Di Radio JIC 107,7 FM”,
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013). 7 Nur Fajrina, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Program Siaran Citra Muslimah Di Radio
CBB 105,7 FM”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).
10
Selain itu penulis juga merujuk kepada skripsi milik Musta’in Abdullah
yang mebahas tentang ”Strategi Komunikasi Dakwah pada Radio Rama FM,
Yogyakarta ( Studi Terhadap Format Komunikasi Program Religi Embun Pagi)”.8
Dari ke empat rujukan ini mempunyai perbedaan dalam fokus pembahasan
diteliti, juka ke empat penelitian ini lebih membahas tentang analisis ini program
dan format acara maka dalam penelitian ini penulis membahas tentang strategi
dakwah Islam Radio Komunitas Santri dalam Meningkatkan Nilai Akhlak bagi
Masyarakat Sekitar Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor Jawa-Barat.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe
deskripsi kualitatif, dimana penulis mendeskripsikan atau mengkonstruksi
wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Di sini penulis
bertindak selaku faslitator dan realitas dikonstruksikan oleh subjek penelitian.
Selanjutnya penulis bertindak sebagai aktivis yang ikut memberi makna
secara kritis pada realitas yang dikonstruksi subjek penelitian.9
8 Musta’in Abdullah, “Strategi Komunikasi Dakwah pada Radio Rama FM, Yogyakarta (
Studi Terhadap Format Komunikasi Program Religi Embun Pagi)”, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah
Universitas Islami Nrgeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009). 9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risen Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran edisi: 1, cet. 5.
(Jakarta: Kencana, 2010), h: 389.
11
2. Metode penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi
kasus, dalam bukunya Rachmat Kriyantono studi kasus adalah metode riset
yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa
digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara konferhensif
berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa
secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai
macam instrument pengumpulan data. Karena itu, penulis dapat menggunakan
wawancara mendalam, observasi non partisipan, dokumentasi, rekaman,
bukti-bukti fisik, dan lainnya.10
3. Subjek dan Objek penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
informasi.11
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah para tim radio UQI 107,5
FM slaku juru dakwah. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini
adalah bentuk penerapan strategi dakwah yang dilakukan radio UQI 107,5FM
dalam meningkatkan nilai akhlak masyarakat sekitar di Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami serta masalah apa yang ada dilingkungan masyarakat
sekitar sehingga radio UQI 107,5 FM menyiarkan pesan dakwah. Adapun
10
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risen Komunikasi, h: 65. 11
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Rajawali Press, 1968), h: 92
12
sumber data akan didapat melalui hasil observasi dan wawancara penulis
kepada para subjek penelitian terkait tentang objek yang akan diteliti.
4. Tahapan penelitian
Tahap dalam melakukan penelitian ini adalah, a).pengumpulan data,
b). Pengolahan data, dan c).Analisis data.
a. Teknik pengumpulan data
Seorang peneliti harus melakukan kegiatan pengumpulan data.
Kegiatan pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik
tidaknya penelitian tersebut. Adapun teknik pengumpulan data adalah
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan penulis untuk mengumpulkan
data.12
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan didapatkan
dengan cara mengumpulkan data-data melalui berbagai instrumen sebagai
berikut:
1) Wawancara mendalam
Wawancara adalah percakapan antara periset/peneliti
(seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan
(seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang
suatu objek yang akan di teliti. Wawancara merupakan metode
12
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risen Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. edisi: 1, cet. 5
(Jakarta: Kencana, 2010), h: 95
13
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Adapun wawancara ini merupakan salah
satu metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif.13
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara
kepada para tim redaksi radio UQI 107,5 FM, yakni ustadz Dicky
Mulyanto selaku manager operasional dari radio UQI 107,5 FM, dan
Tiara Melia Putri selaku salah satu penyiar radio UQI 107,5 FM, serta
para santri pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami, dan kepada
beberapa masyarakat sekitar pondok selaku pendengar/audien dari
radio UQI 107,5 FM.
2) Telaah Teks Program/ Data recording analisis
Selain wawancara, penulis mencoba menggali informasi/data
secara lebih mendalam lagi, yaitu melalui telaah rekaman program.
Setelah itu rekaman program tersebut akan penulis transkip ke dalam
bentuk sebuah teks. Begitu pula dengan data-data lainnya seperti data
wawancara, penulis juga akan menuangkannya dalam bentuk teks
yang kemudian akan menjadi bahan analisis penulis untuk mengambil
sebuah kesimpulan dalam penelitian ini.
13
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risen Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. (Jakarta:
Kencana, 2010) edisi: 1, cet. 5,hal: 100
14
3) Observasi non partisipan
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan pada riset kualitatif. Observasi adalah suatu kegiatan
mengamati secara langsung (tanpa mediator) sebuah objek untuk
melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.
Selain itu observasi merupakan sebuah interaksi (prilaku) dan
percakapan yang terjadi di antara subjek yang diteliti. Sehingga
keunggulan metode ini adalah data yang dikumpulkan dalam dua
bentuk: interaksi dan percakapan. Artinya selain perilaku nonverbal
juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati. Ini
mencangkup antara lain apa saja yang dilakukan, perbincangan apa
saja yang dilakukan termasuk bahasa-bahasa gaul serta benda-benda
apa yang mereka buat atau gunakan dalam interaksi sehari-hari.14
Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan observasi selama
bulan Februari sampai April 2014. Karena untuk mengetahui proses
produksinya maka dilakukan waktu yang cukup lama. Dalam teknik
observasinya, peneliti menggunakan observasi yang bersifat langsung.
Observasi secara langsung yakni melakukan kunjungan dengan
mengamati langsung pelaksanaan siaran radio terutama dalam siaran
program-program dakwah di radio UQI 107,5 FM yang berada di
14
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Risen Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran edisi: 1, cet. 5.
(Jakarta: Kencana, 2010), h: 111
15
lingkungan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa
Barat.
4) Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menginvestasi dokumen-
dokumen yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Yaitu mempelajari dan menganalisa bahan-bahan yang didapatkan
berupa tulisan, gambar-gambar yang diambil dari hasil foto, arsip
berupa diktat, dan lain sebagainya guna menguatkan kebenaran data
yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Dalam hal ini penulis akan mengambil data-data, foto-foto,
serta arsip-arsip yang berhubungan dengan aktivitas serta program-
program yang disiarkan oleh radio UQI 107,5 FM di Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat, seperti foto
wawancara dan studio siaran, yang dapat memperkuat data penelitian,
dan data-data ini dapat diperoleh langsung dari dokumen yang ada di
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat.
b. Pengolahan data
Dalam melakukan pengolahan data, peneliti mencoba mengolah
semua data-data yang didapatkan baik dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi, semua data tersebut akan diolah sehingga menjadi suatu
pembahasan yang dapat dianalisis setelahnya.
16
c. Teknik analisis data
Analisis data dilakukan setelah data-data berupa kata-kata, kalimat,
atau narasi baik yang diperoleh dari hasil wawancara observasi maupun
dokumen terkumpul semua. Kemudian data tersebut diklasifikasikan ke
dalam kategori-kategori tertentu. Pengklasifikasian atau pengkategorian
ini harus benar-benar mempertimbangkan kebenaran data, dengan
memilah-milah data yang memang benar-benar didapatkan dari sumber
yang terpercaya dan memang benar kebenarannya dapat dibuktikan.
Selanjutnya dari hasil data-data yang dikumpulkan maka penulis akan
membuat kesimpulan berdasarkan data-data yang telah didapatkan,
kemudian data-data tersebut diolah atau direvisi kembali dengan
menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu penulis menyusun
dengan membagi menjadi lima bab:
BAB I PENDAHULUAN:
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah
penelitian, perumusan dan pembatasan masalah dalam penelitian,
tujuan dan manfaat dari penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi
yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan.
17
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN:
Dalam bab ini membahas tentang teori Dependensi atau
ketergantungan media, dakwah dan strategi dakwah, dan media
dakwah yaitu radio.
BAB III PROFIL PONDOK PESANTREN DAN RADIO UQI 107,5
FM:
Dalam bab 3 ini membahas tentang gambaran umum dari Pondok
Pesantren Ummul Quro Al-Islami, sejarah dan perkembangan
radio UQI 107,5 FM, visi dan misi radio UQI 107,5 FM, struktur
organisasi di radio UQI 107,5 FM, program-program acara di radio
UQI 107,5 FM, alamat radio, logo radio, laporan pendengar,
segmentasi, dan kepemilikan saham.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN:
Dalam bab ini membahas tentang penerapan strategi dakwah Islam
melalui radio komunitas santri dalam meningkatkan akhlak
masyarakat sekitar di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Bogor-Jawa Barat serta samalah apa yang terjadi sehingga radio
UQI 107,5 FM menyampaikan pesan dakwah bagi masyarakat
sekitar.
18
BAB V PENUTUP:
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan, sebagai kesimpulan dari jawaban masalah yang telah
dirumuskan secara singkat, kemudian ditambah dengan kritik dan
saran yang berkaitan dengan hasil temuan penelitian.
19
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Teori Dependensi Media (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur)
Teori merupakan pernyataan umum yang merangkum pemahaman tentang
cara dunia bekerja.1 Adapun dalam bukunya Rachmat Kriyantono menjelaskan
bahwasanya fungsi teori dalam penelitian ialah membantu peneliti untuk
menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat
perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi
yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan
relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.2
Selain itu tujuan dari teori komunikasi massa ialah sebagai berikut:3
1. Untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh komunikasi massa.
2. Untuk menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan oleh
masyarakat.
3. Untuk menjelaskan pembelajaran dari media massa.
4. Dan untuk menjelaskan peran media massa dalam pembentukan pandangan-
pandangan dan nilai-nilai masyarakat.
1 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr., Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, Cet. Ke-5 (Jakarta: PT. Kencana, 2011). h: 12 2 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Cet. Ke-5,
(Jakarta: PT. Kencana, 2010). h: 43 3 Severin dan Tankard, Jr., Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media
Massa, h: 13
20
Adapun dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan salah satu
teori dari teori komunikasi yang tentunya berhubungan dengan dunia penyiaran,
yakni penulis menggunkan teori dependensi. Teori dependensi ini juga dikenal
dengan teori ketergantungan, lahirnya teori dependensi ini setelah munculnya
teori penggunaan dan kepuasan, yang memberikan gagasan bahwa yang
memandang media memberikan efek terbatas kepada audiensi. Dengan kata lain
teori penggunaan dan kepuasan menjamin kemampuan individu untuk melakukan
control terhadap media yang mereka konsumsi karena media memiliki
kemampuan terbatas untuk memengaruhi audiensi.
Dengan demikian pada tahun 1975, Melvin DeFluer dan Sandra Ball-
Rokeach mengemukakan gagasan mereka mengenai teori ketergantungan
(dependency theory) yang membahas mengenai kekuatan media massa dalam
memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat ketergantungan audiensi
tergadap isi media massa.4
Teori ketergantungan memiliki dasar asumsi bahwa pengaruh media
ditentukan oleh hubungaan antara sistem sosial yang lebih luas, peran media
dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan media. Dengan demikian
menurut DeFleur dan Rokeach ketergantungan audiensi terhadap media bersifat
4Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Gorup, 2013). h: 515
21
integral yang mencakup tiga pihak yaitu: media, audiensi, dan sistem sosial yang
melingkupinya.5
Menurut DeFleur dan Rokeach, derajat ketergantungan terhadap media
merupakan kunci dalam memahami kapan dan mengapa pesan media massa dapat
mengubah kepercayaan, perasaan, dan prilaku audiensi. Adapun derajat
ketergantungan khalayak terhadap media ditentukan oleh tingkat kepentingan
informasi yang disampaikan media, dan derajat perubahan dan konflik yang
terjadi dalam masyarakat.6
Rokeach dan DeFleur mengemukakan dua faktor yang menentukan
ketergantungan seseorang terhadap media:
1. Seseorang akan lebih bergantung pada media yang dapat memenuhi sejumlah
kebutuhannya sekaligus, dibandingkan dengan media yang hanya mampu
memenuhi beberapa kebutuhan saja.
2. Perubahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan
perubahan pada intisusi , kepercayaan dan kegiatan yang sudah mapan. Situasi
sosial yang yang bergejolak dapat menimbulkan perubahan pada komunikasi
media.
Jika dikaitkan teori ketergantungan dengan bahasan penelitian pada
skripsi ini, tentu sangat cocok digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari
faktor, gejala dan efek yang ditimbulkan antara keduanya mempunyai
5 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Gorup, 2013). h: 515 6 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, h: 516
22
kesamaan, dan kesamaan-kesamaan tersebut akan dibahas pada 4 tentang
analisis dan hasil temuan data.
B. Strategi Dakwah
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos, yang berarti jenderal.
Oleh karena itu kata strategi secara harfiah berarti “seni pada jenderal”. Kata
ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama pada manajemen
puncak organisasi. Secara khusus strategi „penempaan‟ misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran
utama organisasi akan tercapai.7
Sedangkan dalam bukunya, Onong Uchyana Efendi mengatakan
bahwasanya “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah
saja, melainkan juga harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya”.8
7George A. Steiner dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta:
Erlangga, 1997) edise ke-2, h. 18 8 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), h. 32
23
Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya strategi merupakan
sebuah rencana yang kemudian dirancang proses pelaksanaannya dengan
sebaik-baiknya dan kemudian diterapkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Pada awalnya strategi diberlakukan dalam peristiwa peperangan demi
mengalahkan musuh, namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua
kegiatan organisasi, termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama
sekalipun.
Dalam setiap kegiatan organisasi tentunya diperlukan sebuah strategi
khusus demi mencapai tujuan yang ditargetkan, karena dengan strategi ini
diharapkan akan menghasilkan sebuah hasil yang diinginkan oleh organisasi
tersebut.
Adapun strategi media merupakan bagian akhir dari proses informasi
dan komunikasi yang akan dilakukan. Pemilihan media juga sangat
menentukan keberhasilan, efektivitas dan efisiensi komunikasi yang
dilakukan.9 Dalam hal ini pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami
menggunakan media radio sebagai sebuah strategi untuk menyampaikan
pesan dakwahnya kepada masyarakat sekitarnya.
Setelah menetapkan media radio sebagai sebuah strategi dalam
menyampaikan pesan dakwahnya, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai
komunikasi dakwah, maka selanjutnya yang harus dilakukan oleh kamunikasi
dakwah agar proses komunikasi berjalan dengan efektif adalah dengan
9Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 160
24
memperhatikan faktor persepsi. Jika persepsi seorang penjuru dakwah tidak
akurat, maka tidak akan bisa berkomunikasi secara efektif. Proses mencapai
kesepakatan, lazimnya berlangsung secara bertahap karena itu para
komunikator dakwah atau da‟i perlu memperhatikan 5 sasaran pokok dalam
proses komunikasi, yaitu:
1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang penjuru dakwah katakana
2. Membuaat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat.
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar, (atau tidak
menyetujui apa yang penjuru dakwah katakan, tetapi dengan pemahaman
yang benar).
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud
penjuru dakwah dan bisa mereka terima.
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar.10
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif akan
tercapai jika maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat
dipahami dengan baik oleh komunikan, dan komunikasi memberikan umpan
balik seperti yang diharapkan oleh komunikator.
10
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 160
25
2. Pengertian Dakwah
Usaha untuk menyebar luaskan Islam, dan untuk merealisir ajaran
Islam ditengah-tengah kehidupan umat manusia adalah merupakan usaha
dakwah. Kewajiban agama Islam antara lain ialah menyampaikan ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia. Yang pada dasarnya adalah watak dari agama
Islam itu sendiri. Kapan dan dimanapun berada umat Islam wajib dan tidak
akan berhenti untuk melaksanakan tugasnya untuk berdakwah. Sebagai mana
firman Allah dalam Al-Quran, surah Ali- Imran, ayat 104:
ه منكم أمة يدعىن إلى الخير ويأمرون بلمعروفولتك
وأولئك هم المفلحىن{104} وينهىن عه المنكر.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah yang murka, mereka itu lah orang-orang yang
beruntung.”(QS Ali-Imran [3]: 10411
Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. berfirman bahwasanya hendaklah ada dari kalian sejumlah
orang yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah, yaitu dengan menyeru
orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang perbuatan yang mungkar,
mereka adalah golongan yang beruntung.
11
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah Juz 1-30, (Surabaya: Mekar Surabaya, 2004)
hal: 17
26
Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah hendaklah ada segolongan
orang dari kalangan umat ini yang bertugas untuk mengemban urusan
tersebut, sekalipun urusan tersebut memang diwajibkan pula atas setiap
individu dari umat ini.
Sedangkan Tafsiran dari surat ali-imron ayat 104 menurut Departemen
Agama Pemerintah Indonesia yakni, untuk mencapai maksud tersebut perlu
adanya segolongan umat Islam yang bergerak dalam bidang dakwah yang
selalu memberi peringatan, bilamana nampak gejala-gejala perpecahan dan
penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar supaya di antara
umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan
tegas menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan
mencegah dari yang mungkar (keji).12
Dengan demikian umat Islam akan terpelihara dari pada perpecahan
dan adu domba dari pihak manapun. Menganjurkan berbuat kebaikan saja
tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang
buruk.
Maka kewajiban pertama umat Islam itu ialah menggiatkan atau
melaksanakan kegiatan dakwah agar agama Islam dapat berkembang baik dan
sempurna sehingga banyak pemeluk-pemeluknya. Dengan dorongan agama
12
Departemen Agama “Tafsir Surat Ali Imron Ayat 104.”Artikel ini diakses pada tanggal
07/04/1014 pukul 22:00 WIB dari http://tafsirdepag.blogspot.com/2013/05/tafsir-surah-ali-imran-
104.html,.
27
akan tercapailah bermacam-macam kebaikan sehingga terwujud persatuan
yang kokoh. Dari persatuan yang kokoh tersebut akan timbullah kemampuan
yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. Mereka
yang memenuhi syarat-syarat perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan
beruntung.
Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa
Arab, yaitu da’a – yad’u – da’watan, artinya mengajak menyeru dan
memanggil.13
Warson Munawir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah
memanggil (to call), mengundang(to invite), mengajak (to summon),
menyeru(to propose), mendorong(to urge) dan memohon(to pray).14
Dengan demikian, secara etimologi dakwah merupakan suatu proses
penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau
seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan dakwah.15
Sedangkan pengertian dakwah secara terminologi, telah banyak
dipaparkan oleh para ahli, di mana masing-masing definisi saling melengkapi.
Walaupun berbeda susunan redaksinya, namun maksud dan makna hakikatnya
sama. Di antaranya:
13
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009) hal. 1 14
Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1994) hal. 439. 15
Amin, Ilmu Dakwah, hal. 2
28
1) Menurut Tohan Yahya Omar
“Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai
dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di
dunia dan akhirat.”16
2) Menurut H.M. Arifin
“Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik
dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik
secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya
suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamalan
terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya
dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.”17
3) Menurut Hamzah Ya’kub
“Mengajak manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti
petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya.”18
4) Menurut Ali Mafudz
“Mendorong (memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan
mengikuti petunjuk serta memerintah mereka berbuat ma’ruf dan
16
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009),, h. 3 17
Amin, Ilmu Dakwah,, h. 4 18
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h. 16
29
mencegah dari perbuatan mungkar agar mereka memperoleh kebaikan di
dunia dan akhirat.”19
5) Menurut Ahmad Ghalwasy
“Dakwah sebagai pengetahuan yang dapat memberikan segenap usaha
yang bermacam-macam yang mengacu pada upaya penyampaian ajaran
Islam kepada seluruh manusia yang mencangkup akidah, syariah, dan
akhlak.”20
Dalam berbagai pemahaman definisi dakwah sebagaimana disebutkan
di atas, meskipun terdapat perbedaan kalimat, namun sebenarnya tidaklah
terdapat perbedaan yang prinsipil. Dari berbagai perumusan definisi di atas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Dakwah itu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan dengan
sengaja atau sadar.
2) Usaha dakwah tersebut berupa ajakan kepada jalan Allah dengan al-amar
bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar.
3) Dakwah adalah aktivitas yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan metode.21
4) Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk
mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan prilaku umat yang tidak
19
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 16 20
Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h. 16 21
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009) h. 21
30
sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.22
Sebagai perbuatan atau aktivitas, Dakwah adalah peristiwa komunikasi
di mana da’i menyampaikan pesan melalui lambang-lambang kepada mad’u,
dan mad’u menerima pesan itu, mengolahnya dan kemudian meresponnya.
Jadi, proses saling mempengaruhi antara da’i dan mad’u adalah merupakan
peristiwa mental.23
Dengan demikian, dakwah juga dapat diartikan sebagai proses
penyampaian ajaran agama Islam kepada umat manusia. Sebagai suatu proses,
dakwah tidak hanya merupakan usaha penyampaian saja, tetapi merupakan
usaha untuk mengubah way of thinking, way of feeling, dan way of life
manusia sebagai sasaran dakwah ke arah kualitas kehidupan yang lebih baik.24
a. Unsur-unsur dakwah
Adapun Unsur-unsur dakwah adalah sebagai berikut:
Yang dimaksud unsur-unsur dakwah dalam pembahasan ini adalah
bagian-bagian yang terkait dan merupakan satu kesatuan dalam suatu
penyelenggaraan dakwah. Jadi, unsur-unsur dakwah tersebut adalah:
22
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 21 23
Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Cet. Ke -4 (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008). h. 20 24
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009). h. 5-6
31
1). Subjek Dakwah
Subjek dakwah adalah yang melaksanakan tugas-tugas
dakwah, orang itu disebut da‟i atau muballigh.25
Dalam pengertian subjek dakwah yang terorganisir, dapat
dibedakan dalam tiga komponen, yaitu da‟i, perencana dan pengelola
dakwah.
2). Objek Dakwah (audience).
Objek dakwah adalah setiap orang atau sekelompok orang
yang dituju atau menjadi sasaran suatu kegiatan dakwah. Tentunya
dalam memilih obyek sasaran ini tidak ada perbedaan entah itu laki-
laki atau perempuan, dan adapun sasaran yang kita pilih haruslah yang
rasional, dalam artian bahwa sasaran tersebut harus obyektif sesuai
dengan kondisi dan situasi.
3). Materi Dakwah
Materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan oleh
pendakwah kepada objek dakwah tersebut, yakni ajaran agama Islam
yang sebagaimana telah terkandung dalam al-Qur‟an dan Hadits.
Materi-materi dakwah meliputi Tauhid, Akhlak, dan Ibadah. Adapun
dalam proses berdakwah haruslah memiliki persiapan yang matang
dalam segala hal termasuk dalam penyiapan materi dakwah tersebut.
25
Masdar Helmy.Dakwah dalam Alam Pembangunan (Semarang: Toha Putra, 1975), h. 47.
32
4). Media Dakwah
Media dakwah ialah alat-alat yang dipakai untuk menyampaikan
ajaran Islam. Hamzah Ya‟qub membagi media dakwah itu menjadi
lima, di antaranya:
1. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang
menggunakan lidah dan suara. Media ini dapat berbentuk pidato,
ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.
2. Tulisan, berupa buku majalah, surat kabar, korespondensi (surat, e-
mail, sms), spanduk dan lain-lain.
3. Lukisan, berupa gambar, karikatur dan sebagainya.
4. Audio, radio dan tip recorder
5. Audio visual, yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indra
pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, bisa berbentuk
televisi, slide, ohp, internet, dan sebagainya.
6. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan
ajaran Islam yang dapat dinikmati dan didengarkan oleh mad‟u. 26
5). Metode Dakwah.
Metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan kepada
objek dakwah, baik itu kepada individu, kelompok maupun
masyarakat agar pesan-pesan tersebut mudah diterima, diyakini dan
diamalkan.27
6). Landasan Dakwah
Landasan dakwah dalam al- Qur‟an ada tiga, yaitu:
26
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h. 21 27
Shalahudin Sanusi, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam (Semarang:
Ramadhani, 1964), h. 111.
33
a. Bil hikmah( kebijaksanaan), yaitu cara-cara penyampaian pesan-
pesan dakwah yang esuai dengan keadaan penerima dakwah.28
b. Mau’idah hasanah, yakni memberi nasehat atau mengingatkan
kepada orang lain dengan tutur kata yang baik, sehingga nasehat
tersebut dapat diterima tanpa ada rasa keterpaksaan. Penggunaan
metode dakwah model ini dapat dilakukan antara lain dengan
melalui: kunjungan keluarga, sarasehan, penataran/kursus-kursus,
ceramah umum, tabligh, penyuluhan.29
c. Mujadalah (bertukar pikiran dengan cara yang baik), berdakwah
dengan mengunakan cara bertukar pikiran (debat) dengan tidak
memberikan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekkan
yang menjadi mitra dakwah.30
Pada masa sekarang menjadi suatu
kebutuhan, karena tingkat berfikir masyarakat sudah mengalami
kemajuan.
b. Tujuan Dakwah
Proses penyelenggaraan dakwah yang telah diuraikan diatas terdiri
dari berbagai aktivitas seperti yang mana telah diterangkan bahwa
28
Shalahudin Sanusi, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam (Semarang:
Ramadhani, 1964), h. 123. 29
Syamsuri Siddiq, Dakwah dan Teknik Berkhutbah ( Bandung: Al-Ma‟arif,1983), h. 27. 30
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h: 22.
34
dilakukannya dakwah tersebut memiliki suatu misi dalam rangka
mencapai nilai tertentu.
Adapun tujuan Dakwah adalah merupakan salah satu faktor yang
paling penting dan sentral. Pada tujuan itulah dilandaskan dalam rangka
usaha kerjasama dakwah ini. Maka dari itu tujuan utama dakwah adalah
nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan
tindakan dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah maka semua
penyusunan rencana dan tindakan dakwah harus ditujukan dan diarahkan.
Sebagaimana telah dirumuskan dalam pengertian dakwah, maka
tujuan utama dakwah adalah “ Terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup didunia dan di akhirat yang diridhoi Allah SWT. dan
Rasulnya ( amar ma’ruf nahy munkar)”31
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Tujuan dakwah
adalah mengubah tingkah laku manusia, dari tingkah laku yang negatif ke
tingkah laku yang positif.
3. Strategi Dakwah
Berdasarkan pengertian tentang strategi di atas maka dapat dikatakan
bahwasanya strategi dakwah merupakan sebuah bentuk strategi yang
diterapkan dalam kegiatan dakwah, pada umumnya keberhasilan dalam
kegiatan dakwah tergantung kepada penyampaian yang disampaikan oleh para
31
Abd. Rosyad Shaleh, Manejemen Da’wah, (Jakarta: PT. Bulan bintang, 1977). h. 21
35
da‟i, oleh karena itu seorang da‟i atau penjuru dakwah haruslah memiliki
strategi khusus demi kelancaran kegiatan dakwah yang akan dilakukannya. Di
bawah ini merupakan bentuk strategi dakwah yang harus memperhatikan
beberapa asas dakwah, di antaranya:
1. Asas Fisiologis, yaitu asas yang membicarakan masalah yang erat
hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses
aktifitas dakwah Islam.
2. Asas keahlian dan kemampuan da‟i.
3. Asas sosiologis, yaitu asas yang membahas masalah yang
berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang menjadi
tempat sasaran dakwah.
4. Asas psikologis, yaitu asas yang mengharuskan adanya keseimbangan
antara biaya, waktu, dan tenaga yang harus dikeluarkan dengan
pencapaian hasil dakwah yang akan dicapai.32
Keberadaan strategi dakwah tentunya juga dibutuhkan dalam
pengelolaan radio UQI 107,5 FM. Dikarnakan sebuah penyusunan stretegi
atau perencanaan merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Karena
bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas organisasi tetap membutuhkan
sebuah perencanaan. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi
sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar
32
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983) h. 35
36
memperoleh hasil yang optimal. Dengan demikian, adanya sebuah strategi
atau perencanaan tentunya akan memudahkan para tim radio untuk
menyiarkan dakwah islam kepada masyarakat sekitarnya.
C. Radio
1. Sejarah dan Pengertian Radio
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon),
yang juga bisa digunakan untuk memainkan rekaman, oleh Edison pada
tahun1877. Pada saat yang sama James Clerk Maxwell dan Helmholtz Hertz
melakukan eksperimen elektromagnetik untuk mempelajari fenomena yang
kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Namun muncul Marconi, orang
yang kemudian memanfaatkan kedua penemuan tersebut untuk
mengembangkan sistem komunikasi melalui gelombang radio pada tahun
1896.Siaran radio secara reguler dimulai pada tahun 1912 oleh Charles
Herrold.33
Kemudian di Indonesia radio pertama yang diresmikan oleh
pemerintah ialah (Radio Republik Indonesia) RRI, yang diresmikan pada
tanggal 11 September 1945, yaitu hari yang bertepatan dengan pertemuan
terakhir dari beberapa pertemuan yang membahas visi dan misi RRI selaku
lembaga penyiaran Negara yang merdeka. Kemudian selang beberapa tahun
33
Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: PT. Kencana, 2007) h.
25
37
kemudian muncullah radio-radio siaran swasta yang ikut meramaikan dunia
penyiaran Indonesia. Radio siaran pertama yang muncul pada saat itu bernama
Radio Ampera yang menggunakan mobil unit sebagai sarana siarannya.
Setelah itu bermunculan radio-radio siaran amatir lainnya, seperti Radio
Lasykar Rahman Hakim, Radio Pancasila, Radio Eksperimen Fakultas UI,
Radio KAMI, Radio Mahasiswa Djakarta, dan lain-lain.34
Sedangkan pengertian dari radio itu sendiri ialah, radio merupakan
media massa auditif, yakni dikonsumsi di telinga atau pendengaran. Radio
juga menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata
dan suara.Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar
melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya
bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar
radio. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama
dalam memperdengarkan musik atau lagu. Umumnya, musik merupakan
kekuatan yang dimiliki sebuah stasiun radio untuk menyedot pendengar.35
Kemudian dalam bukunya Moeryanto Ginting, radio adalah alat
komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi.
Kemudian radio juga merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan untuk
34
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional dan Regulasi, (Jakarta: Kencana, 2011) h: 23 35
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar Radio, Scriptwriter, dan Reporter Radio,
(Jakarta: Penerbit Plus, 2007). Cet. 1. h: 6
38
mengirim warta/pesan jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok
orang yang mendengarkan melalui pemancar radio yang diinginkannya.
2. Macam-macam Radio
Radio dibagi ke dalam dua kategori yaitu radio komersil dan radio
komunitas, yang dimaksud radio komersil ialah radio yang daya pancarnya
lebih tinggi hingga kepelosok desa, dan dapat menerima tayangan iklan dari
berbagai produk, sedangkan yang dimaksud dengan radio komunitas ialah
sebagai berikut:
a). Independen
b). Tidak komersil
c). Daya pancar rendah
d). Luas jangkauan hanya wwilayah tertentu
e). Hanya untuk kepentingan komunitas.
Ada sejumlah perbedaan antara radio komunitas dengan radio
komersil, yaitu tata cara pengelolaan dan tujuan pendiriannya. Pengelolaan
radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas.
Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi
warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat
penting.
39
Hal berbeda terjadi di dunia radio komersil. Lembaga ini berdiri untuk
meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat
diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio
komersil terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur
dari segmen pasar yang disasar. Singkat kata, radio komunitas mengutamakan
kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara
radio komersil diarahkan kepada segmen pasar.
Sedangkan dalam studi kasus ini pondok pesantren Ummul Quro Al-
Islami menggunakan radio komunitas yakni radio UQI 107,5 FM sebagai
media dalam menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat sekitar.
3. Radio sebagai Media Dakwah
Media audio seperti radio dalam dakwah merupakan alat-alat yang
dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah yang ditangkap
melalui indra pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan orang untuk
berbagai kegiatan secara efektif. Melalui audio ini cukup tinggi efektivitasnya
dalam penyebaran informasi.36
Dan salah satu bentuk dari media audio ialah radio, dalam
melaksanakan dakwah, penggunaan radio sangatlah efektif dan efisien.
Melalui radio, suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah yang jaraknya
36
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009). Cet. 1.h: 118.
40
tidak terbatas. Jika dakwah dilakukan melalui siaran radio maka akan mudah
dan praktis, di karnakan dakwah akan mampu menjangkau jarak komunikasi
yang jauh dan tersebar. Efektivitas dan efisiensi ini juga akan terdukung jika
seorang da‟i mampu memodifikasi dakwah dalam metode yang cocok dengan
situasi dan kondisi siaran, apakah melalui metode ceramah, sandiwara radio,
melalui forum tanya jawab atau bentuk-bentuk siaran lainnya.37
Dalam sejarahnya, RRI Jakarta ketika kebangkitan Orde Baru, menjadi
sangat terkenal dengan acara siaran “Kuliah Subuh”yang diselenggarakan
oleh almarhum Buya Hamka. Kepeloporan kuliah subuh RRI itu sekarang
marak disiarkan melalui radio siaran swasta, bahkan juga diikuti oleh berbagai
TV swasta.38
Saat ini telah banyak radio-radio siaran yang bernuansa dakwah,
seperti misalnya radio Asy-Syafi‟iyyah, radio At-Tohiriyyah di Jakarta, radio
MQ FM di Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung Dan Tentunya Radio
UQI 107,5 FM Di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami yaitu sebagai
objek dari penelitian ini.
Disadari atau tidak, media dalam penggunaan komunikasi terutama
media massa telah meningkatkan intensitas, kecepatan, dan jangkauan
komunikasi yang dilakukan manusia dalam komunikasi dakwah massa.
Secara terperinci Hamzah Ya‟qub membagi media dakwah itu menjadi lima
37
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009). Cet. 1.h: 119 38
Amin, Ilmu Dakwah, Cet. 1. h: 270
41
macam, diantaranya; Lisan, tulisan, lukisan/gambar, audio visual dan akhlak.
Sedangkan jika dilihat dari segi penyampaian pesan dakwah, dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu:
1. The spoken words (berbentuk ucapan)
2. The printed writing (berbentuk tulisan)
3. The audio visual (berbentuk gambar hidup)39
Sedangkan dalam penelitian ini yang membahas tentang strategi radio
komunitas santri di pndok pesantren Ummul Quro Al-Islami, maka dapat
dikatakan bahwasanya media dakwah yang digunakan ialah media lisan yakni
media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara.
Selain itu media audio juga digunakan dalam penelitian ini yakni media
dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran atau penglihatan dan
kedua-duanya, dalam hal ini media radio hanya merangsang indera
pendengaran saja.
Kemudian jika digolongkan ke dalam tiga golongan segi penyampaian
pesan dakwahnya, maka penelitian ini termasuk kedalam tipe yang pertama
yakni The Spoken Words (berbentuk ucapan) yang termasuk dalam kategori
ini adalah alat yang mengeluarkan bunyi.Karena hanya dapat ditangkap oleh
39
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h: 107
42
telinga dan bisa disebut dengan the audial media dan dapat dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti telepon, radio dan lain-lain.40
Selain itu dakwah melalui media massa tentunya memiliki keunggulan
dan keefektifan dalam menyampaikan pesan dakwah, salah satunya dalam
menggunakan media radio, adapun keunggulan dan kelebihan yang
didapatkan dengan berdakwah melalui radio di antaranya:
1. Bersifat langsung
2. Radio siaran memiliki daya tarik yang kuat yang memiliki tiga
unsur, yakni music, kata-kata dan efek suara
3. Biaya yang relatif murah
4. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil
5. Tidak terhambat kemampuan baca dan tulis.41
40
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h: 107 41
Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h: 108
43
BAB III
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN
UMMUL QURO AL-ISLAMI DAN RADIO UQI 107,5 FM
A. Profil Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
Nama Ummul Quro diambil dari julukan kota Mekkah di Saudi Arabia.
Maksud pendiri mengambil nama ini ialah untuk mengambil berkah dari kota
Mekkah yang suci yang selalu di banjiri oleh kaum muslimin dari segala penjuru
dunia. Tabarrukan yang dimaksud ialah para pengajar dan para santrinya ikhlas
mencari ridha Allah SWT semata serta agar pondok ini selalu penuh dibanjiri oleh
kaum muslimin yang datang dari berbagai penjuru di seluruh tanah air, bahkan
tidak menutup kemungkinan datang dari luar Indonesia untuk menuntut ilmu
sebanyak-banyaknhya di Pesantren ini. Kata Al-Islami setelah Ummul Quro
untuk member ciri khas dan penegasan sebagai lembaga pendidikan Islam.1
Pesantren Modern Ummul-Quro Al-Islami memulai tonggak sejarahnya
pada tanggal 21 Juli 1993 atau bertepatan dengan 1 Muharram 1413 H dengan
ditandai oleh peletakan batu pertama pondasi masjid pesantren yang dilakukan
oleh Ro’is NU cabang Bogor KH. Muhtar Royani (pimpinan Pesantren Riyadul
Aliyah Cisempur, Caringin Bogor), dan yang dihadiri juga oleh Bapak Camat,
1Bagian Pengajaran Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Tuntunan Sukses Belajar
Santri di UQI,(Bogor, PP. Ummul Quro Al-Islami, 2009) h. 49.
44
dan Kapolsek setempat) serta sebagian ulama sekitar dan beberapa ulama Jawa
Timur.2
Secara resmi pesantren ini mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli 1994,
dengan pimpinan pesantrennya adalah KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. (penggagas
sekaligus pendiri). Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari kepulauan
Madura Jawa Timur. Alumni Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo,
Jawa Timur dan beliau meraih gelar sarjananya dari University of Medina, Saudi
Arabia.3
Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami sebagai lembaga pendidikan,
dakwah dan pengabdian masyarakat menjalankan pendidikannya dengan sistem
asrama (boarding). Pendiri (kiai), dewan guru dan para santri belajar dan
bermukim di dalam pesantren dengan nuansa kekeluargaan yang harmonis dan
dinamis.Seluruh insan pesantren dapat berhubungan dan berkomunikasi langsung
selama 24 (dua puluh empat jam), baik antara guru dengan kiai, murid dengan
guru, dan sebaliknya.
Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami bertekad menghadirkan nuansa
pendidikan yang islami, humanis dan komprehensif dengan mengedepankan nilai-
nilai luhur budaya bangsa dalam meraih masa depan yang lebih maslahat di era
persaingan yang semakin kompetitif.
2Bagian Pengajaran Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Tuntunan Sukses Belajar
Santri di UQI,(Bogor, PP. Ummul Quro Al-Islami, 2009), h. 49. 3PM. Ummul Quro Al-Islami.Artikel ini diakses pada tanggal 30/03/14, pukul 15:00 WIB.
Dari Website:www.pesantren-uqi.com
45
Berawal dari sini, kelak akan lahir generasi-generasi tangguh yang
menjunjung tinggi kalimat Allah, memegang teguh kebenaran, keadilan, nilai-
nilai kebangsaan, mengedepankan akhlak mulia serta generasi yang unggul dalam
prestasi, keilmuan, kepemimpinan dan kemandirian. Untuk mencapai tujuan
mulia di atas, maka ditetapkanlah visi dan misi Pondok Pesantren Modern
Ummul Quro Al-Islami sebagai berikut:4
1. Visi
Terwujudnya generasi islam yang unggul dalam prestasi, berakhlak
mulia, beramal saleh dan tekun beribadah berdasarkan paham ahlu sunnah
wal jama’ah.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik
b. Menyiapkan kader-kader ulama dan pemimpin umat yang mutafaqqih fi
ad-diin berpaham ahlussunnah wal jama’ah
c. Mempersiapkan generasi Islam yang kompeten (science, skill, social
behaviour, sincere faith) untuk berkiprah di dunia internasional
4PM. Ummul Quro Al-Islami.Artikel ini diakses pada tanggal 30/03/14, pukul 15:00 WIB.
Dari Website: www.pesantren-uqi.com
46
d. Mendidik generasi Islam yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta
memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan negara.
B. Profil Radio UQI 107,5 FM
1. Sejarah dan Perkembangan Radio UQI 107,5 FM
Dengan mengusung motto "Radio Santri-Tempat Berbagi". Radio
Ummul-Quro Al-Islami awalnya berdiri dengan frekuensi 107,8 FM namun,
dikarnakan adanya masalah dalam pemancaran siarannya maka radio UQI
107.8 FM mengganti frekuensi siarannya dengan 107,5 FM. Adapun sejarah
berdirinya radio ini atas saran dari salah satu alumni Pondok pesantern
Ummul Quro Al-Islami yakni alumni ke-3 yang beranama Zaenal Arifin,
beliau sendiri pun sebelumnya sudah mengelola stasiun radio di daerah
banten, beliau mengelola radio komunitas pula namun dalam pengelolaannya
cenderung komersil di karnakan ia juga menerima iklan-iklan komersil.
Adapun pertama kali beliau datang kepada pemimpin pondok dan
menyarankan untuk mendirikan sebuah stasiun radio sebagai ajang media
pembelajaran bagi para santri khususnya di bidang penyiaran dan sebagai
47
media alternatif untuk berdakwah pula bagi masyarakat sekitar, selain itu juga
dapat dijadikan unit usaha di kemudian harinya.5
Dengan demikian maka dapat di katakan bahwa berdirianya radio
UQI 107,5 FM memiliki tujuan untuk mengubah opini sebagian masyarakat
yang masih memandang pelajar pondok pesantren (santri) hanya sebatas
individu yang memiliki kemampuan dalam hal-hal keagamaan. Melalui media
radio ini, santri pun dapat memiliki keterampilan di bidang lain, seperti radio
siaran, sebagai bekal mereka untuk menjawab tantangan di masa depan yang
semakin kompetitif.
Ummul Quro Al-Islami (UQI) 107.8 FM dengan motto "Radio Santri
Tempat Berbagi" hadir sebagai sebuah Radio Komunitas bernuansa islami
yang dibawakan dengan gaya khas remaja.
Dengan didukung SDM yang berpengalaman serta sajian program-
program yang bernuansa islami, edukatif, dan informatif.Maka Radio Ummul-
Quro (UQI) 107.5 FM mampu memenuhi kebutuhan informasi serta hiburan
masyarakat luas.Di samping itu, dengan porsi program bernuansa islami yang
lebih besar. Radio UQI 107,5 FM juga menjadi media dakwah yang efektif
untuk menyentuh masyarakat umum tetapi tetap di bawakan dengan gaya khas
remaja tanpa menghilangkan sisi-sisi islaminya.
.
5wawancara pribadi dengan. Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 10/03/14.
48
2. Visi Dan Misi Radio UQI 107,5 FM
a. Visi :
Menciptakan dan menjaga identitas sebagai stasiun radio yang
tidak hanya memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi pendengarnya,
tetapi juga menyampaikan dakwah yang dikemas secara menarik.
b. Missi :
1) Menjadi sarana untuk aktualisasi dan pengembangan kualitas diri
para penyiarnya
2) Menjadi media alternatif yang islami, informatif, edukatif, dan
menghibur.6
3. Struktur Organisasi Radio UQI 107,5 FM
Struktur organisasi di pimpin oleh direktur operasional, setelah
direktur operasional ada manajer operasional, kemudian di susul dengan
sekretaris dan penanggung jawab program acara, setelah itu disusul dengan
para penyiar radio UQI 107,5 FM. namun dikarnakan adanya kendala dalam
SDM yang sering berubah-ubah jadi posisi sekretaris untuk semntara
6 wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 10/03/14.
49
dirangkap oleh manajer operasional, adapun untuk penanggung jawab
program acar di serahkan kepada masing-masing penyiar.7
Bagan Struktur Organisasi Tim Radio UQI 107,5 FM
Direktur operasional
Ust. Saiful Fallah S.Pd.I
Manajer operasional
Ust. Dicky Mulyanto
Sekretaris
Ust. Dicky Mulyanto
Penanggung Jawab
Acara
Seluruh pengisi program
acara
PENYIAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tim Radio UQI 107,5 FM
7wawancara pribadi dengan. Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 10/03/14.
50
4. Program-Program Acara Radio UQI 107,5 FM8
Tabel 3.1. Konten Program Acara Radio UQI 107,5 FM
KONTEN PROGRAM ACARA
RADIO UQI 107.5 FM – RADIO SANTRI TEMPAT BERBAGI
a. (with announcer)
NO NAMA PROGRAM KATEGORI KONTEN
1 Pencerah Kalbu
(PEKA)
ISLAMI Nasihat & hikmah tentang
berbagai macam permasalahan
agama Islam dengan referensi
kitab kuning (dengan
narasumber).
2 Ragam Muslimah
(RAMAH)
ISLAMI Kajian seputar permasalahan
sehari-sehari muslimah, yang
dikemas dalam obrolan ringan
dan tanya jawab.
3 Beranda Pesantren
(BERAS)
ISLAMI Informasi seputar kegiatan
pesantren modern UQI, dari
kegiatan ekstrakurikulernya
sampai dengan organisasi
santrinya. Dan secara berkala
mengundang pengurus atau
pembimbing organisasi sebagai
narasumber.
4 Ensiklopedia Dunia ISLAMI Uraian tentang berbagai hal
8Wawancara pribadi dengan. Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 10/03/14.
51
Islam (ENNIDA)
dalam bidang seni, ilmu
pengetahuan, sejarah peradaban
dan tokoh dalam Islam.
Sajian hadis-hadis Rasulullah
beserta penjelasannya dan kisah
orang-orang saleh terdahulu
(segmen baru).
5 Islamic News Update
ISLAMI Memberikan informasi dan berita
seputar dunia Islam dari
mancanegara.
Memberikan resensi dan
rekomendasi mengenai buku-
buku Islami, mengajak
pendengar berdiskusi tentang
buku Islami (segmen baru).
6 Untaian Hikmah
Alqur’an (UNTA)
ISLAMI Kajian ayat-ayat Alqur’an
beserta penjelasan hikmahnya
(dengan narasumber).
7 Belajar Tajwid
Interaktif
ISLAMI Kajian mengenai kaidah ilmu
tajwid, dan media bagi para
pendengar untuk belajar
Alqur’an beserta hukum
bacaannya (dengan narasumber).
8 Morning Show
/Morning Show on
the Weekend
UMUM Sajian berita dari tanah air dan
mancanegara, serta informasi-
informasi ringan, unik dan
52
menarik.
Memberikan rekomendasi
tempat wisata dan kuliner dan
obrolan tentang topik yang
serudan ringan (Weekend).
9 Informasi & Tips
(INTIPS)
UMUM Sajian informasi mengenai tips-
tips kesehatan tentang makanan
dan gaya hidup serta media jual
beli bagi para pendengar.
10 I Love Indonesia
Music (INEM)
UMUM Sajian informasi seputar musik
tanah air, dari lagu-lagu yang
sedang hits hingga info terkini
mengenai penyanyi atau
bandnya.
11 Inspiring Woman
UMUM Membahas profil dan kisah
perjuangan hidup sosok seorang
wanita yang mengandung
inspirasi.
12 Girl’s Talk
UMUM Obrolan ringan khas remaja
perempuan, dari tips-tips
menarik hingga permasalahan
sehari-hari mereka.
13 Football Corner
UMUM Sajian informasi dan berita
seputar sepakbola dari dalam dan
luar negeri.
53
b. (recording/non announcer)
NO NAMA PROGRAM KATEGORI KONTEN
1
Nasyid Air Play ISLAMI Memutarkan lagu-lagu
nasyid yang hits.
2 Voice Of Islam (VOI)
ISLAMI Talk show membahas topik-
topik menarik seputar
permasalahan agama Islam.
3 Ratib Al-Athas
ISLAMI Ratib Al-Athas beserta
sejarah dan hikmahnyaserta
faidah membacanya.
4 Yasin & Tahlil
ISLAMI Yasin & Tahlil beserta
hikmah dan faidah
membacanya.
5 Murrattal
ISLAMI Memutarkan murrattal
Alqur’an.
6 Ceramah Agama
ISLAMI Ceramah agama dari para
da’i terkenal seperti Ust.
Yusuf Mansyur,
KH.Zainuddin MZ & Ust.
Arifin Ilham.
7 Kangguru Indonesia
(KGI)
UMUM Belajar bahasa Inggris,
bersama Kangguru
54
Indonesia –sebuah lembaga
kerjasama Australia-
Indonesia dalam bidang
pendidikan.
8
IT Info UMUM Informasi seputar dunia
teknologi.
5. Alamat radio9
Nama Perusahaan : Radio Ummul-Quro 107.8 FM
Alamat : Lt. 2 Gedung Britama Pondok Pesantren
UmmulQuro Al-Islami, Banyusuci,
Leuwimekar Leuwiliang Bogor
Nama di Udara : UQI FM/ UMMUL-QURO FM
Frekuensi : 107.5 FM
Telephone/SMS : 0251 – 8644986/0856-59571078
General Manager : Saiful Falah SPd,I
Manager Operational : Dicky Mulianto
Radius Jangkauan : 10 KM
Waktu On Air : Pukul 04.00 s/d 24.00
9 Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 10/03/14.
55
6. Logo radio
Gambar 3.1. Logo Radio UQI 107,5 FM
56
7. Laporan pendengar
Dari hasil wawancara dengan manager operasional UQI 107,5 FM,
makan peneliti mendapatkan sebuah keterangan bahwasanya setiap
laporan pendengar yang masuk, hampir seluruhnya bersifat positif dan
menbangun, dan mereka sangat antusias dengan program-program yang di
sajikan oleh UQI 107,5 FM.
“Adapun laporan dari pendengarnya sendiri sejauh
ini bersifat hal-hal yang positif, biasanya para pendengar
selalu memberikan masukan-masukan atau saran-saran yang
bersifat membangun program acara kami, jadi untuk sejau
ini belum ada komplen-komplen yang mengecewakan kecuali
disaat adanya kebocoran siaran dari stasiun lain yang kami
alami di saat masih memakai frekuensi yang lama”10
8. Segmentasi
Adapun segmentasi dari radio UQI 107,5 FM ini dapat
merangkup segala usia, dikarnakan radio ini memiliki program-program
acara yang ditargetkan untuk anak muda dan orang tua, contohnya seperti
program acara kajian/ceramah, ragam muslimah dan belajar tajwid,
program ini juga dapat didengarkan bagi semua kalangan baik orang tua
maupun anak muda. Namun jika dilihat dari porsi program acaranya lebih
banyak dikemas untuk remaja, akan tetapi walaupun program acaranya
10
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto ( pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
57
ditargetkan untuk remaja namun tidak menghilangkan sisi ke islamannya
atau nilai pondok pesantrennya.11
9. Kepemilikan saham
Dalam kepemilikan sahamnya Radio UQI 107,5 FM, 100% milik
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, karna Radio ini berdiri di
bawah naungan sebuah Lembaga Pendidikan Pesantren Modern (Ummul-
Quro Al-Islami) yang berkembang cukup pesat. Terbukti dari jumlah
peserta didik yang mencapai angka ± 3500 siswa/i yang berasal dari
berbagai daerah..Yang bertujuan untuk mengubah opini sebagian
masyarakat yang masih memandang pelajar pondok pesantren hanya
sebatas individu yang memiliki kemampuan dalam hal-hal keagamaan.
Melalui media radio ini, santri pun dapat memiliki keterampilan di bidang
lain, seperti radio siaran, selain itu juga bertujuan sebagai media alternatif
yang tidak hanya memberikan sisi hiburan semata namun dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar terhadap pengetaahuan Islam atau bisa di
katakan sebagai media alternatif untuk menyampaikan pesan dakwah.12
C. Prestasi Radio UQI 107,5 FM
Belum lama ini Tim Radio UQI 107,5 FM meraih juara umum dalam
perlombaan yang diadakan di Radio Lesmana Bogor untuk tingkat pelajar
11
Wawancara dengan Ustadz. Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM).
Bogor, 10/03/14 12
Wawancara dengan Ustadz. Dicky Mulyanto (Manajer operasional radio UQI 107,5 FM)
58
SMU/sederajat se-Bogor raya., Radio Lesman merupakan stasiun radio yang
cukup bergengsi di wilayah kota Bogor.
Dari semua peserta lomba yang mengikuti perlombaan produksi siaran di
Radio Lesmana Bogor, perwakilan dari tim Radio UQI 107,5 FM merupakan
satu-satunya peserta yang berlatar belakang dari pondok pesantren, dalam proses
siaran pun tim radio UQI 107,5 FM yang hanya membuka acara siaran dengan
kata salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”.13
Radio UQI 107,5 FM sebenarnya mengeluarkan sebanyak dua tim sebagai
perwakilan untuk mengikuti perlombaan pelaksanaan produksi siaran di radio
Lesmana Bogor, dank ke-dua tim tersebut masuk ke-10 besar yang kemudian
disaring kembali untuk mendapatkan juara umumnya, setelah mengikuti proses
penyaringan kembali, maka terpilihlah tim pertama dari radio UQI 107,5 FM
sebagai Juara Umum dari perlombaan pelaksanaan produksi siaran yang di
adakan Oleh stasiun Radio Lesman se-Bogor Raya.14
Adapun prestasi yang didapatkan ini menjadi sebuah kado ulang tahun
untuk radio UQI 107,5 FM yang ke- 4, ini semua merupakan berkat kerja keras
para tim dan disimplin serta strategi-strategi yang diterapkan, maka keberhasilan
ini diharpkan dapat menjadi sebuah motivasi bagi kedepannya untuk lebih baik
lagi.
13
Wawancara pribadi dengan Tiara Melani Putri (penyiar radio UQI 107,5 FM)
Bogor,10/03/14 14
Wawancara pribadi dengan Tiara Melani Putri (penyiar radio UQI 107,5 FM)
59
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL TEMUAN DATA
A. Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri di Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami Bogor-Jawa Barat
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwasanya dakwah
merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang
berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan
tersebut.1 Sedangkan dakwah menurut beberapa ulama dan tokoh masyarakat
Islam tentang pengertian dakwah yang dapat digabungkan pengertiannya sebagai
berikut:
1. Dakwah itu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan dengan
sengaja atau sadar.
2. Usaha dakwah tersebut berupa ajakan kepada jalan Allah dengan al-amar
bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar (menyeru kepada kebaikan dan
melarang kepada kejahatan).
3. Dakwah adalah aktivitas yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan metode.2
4. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk
mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan prilaku umat yang tidak
1 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009) hal. 2
2 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009) hal. 21
60
sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.3
Aktivitas dakwah umumnya dilaksanakan dengan cara tatap muka antara
da’i sebagai komunikator dan mad’u sebagi komunikan, namun seiring dengan
perkembangan zaman didukung pula dengan kemajuan alat teknologi yang
semakin pesat, maka dewasa ini aktivitas dakwah tidak hanya dapat dilakukan
dengan proses tatap muka saja, melainkan penggunaan berbagai media elektronik
saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berdakwah, seperti: media audio
(radio dan tip recorder), media audio visual (televisi dan layar lebar), media cetak
(koran, majalah, buku), dan yang terbaru saat ini ialah media online atau internet.
Dan penggunaan media elektronik maupun surat kabar sebagai alat penunjang
dakwah dirasakan cukup efektif dikarnakan banyaknya kelebihan dari pada
masing-masing media tersebut.
Adapun dalam penelitian ini penulis mengangkat media radio sebagai
salah satu media dakwah yang efektif, hal ini dikarenakan radio merupakan media
elektronik pertama yang lahir di muka bumi ini dibandingkan media elektronik
lainnya, selain itu radio juga merupakan salah satu bentuk media yang cukup
mudah untuk didapatkan, saat ini hampir di semua alat telepon genggam
menyediakan aplikasi radio untuk para penggunanya, tidak hanya itu radio pun
hadir didalam kendaraan beroda 4, dengan demikian kita dapat mendengarkan
3 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009). hal. 21
61
radio dimana saja dan kapan saja kita inginkan, radio juga memiliki kelebihan
dari media lain diantaranya;
1. Bersifat langsung
2. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan
3. Radio siaran memiliki daya tarik yang kuat yang memiliki tiga
unsur, musik, kata-kata, efek suara
4. Biaya yang relatif murah
5. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil
6. Tidak terhambat kemampuan baca dan tulis.4
Selain itu radio juga dapat didengarkan berbarengan sambil melakukan
aktivitas yang lain, seperti dalam keadaan sedang mengendarai kendaraan,
membaca buku, membersihkan rumah dan aktivitas lainnya, dengan segala
kelebihan yang dimiliki oleh media radio maka media ini dapat didengarkan oleh
siapa saja baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah sekalipun dikarnakan
biayanya yang cenderung murah dan mudah untuk didapatkan.
Kembali kepada fokus penelitian, maka dalam penelitian ini penulis telah
menemukan hasil temuan data yang telah di analisis, adapun data-data tersebut
telah penulis dapatkan dari hasil observasi dan wawancara kepada para nara
sumber dan subjek dari penelitian ini.
4 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) hal: 108
62
Adapun hasil yang di dapatkan dari hasil observasi dan wawancara
mengenaipembahasan dalam penelitian ini ialah, bahwa strategi yang diterapkan
oleh radio UQI 107,5 FM di pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami lebih
kepada meningkatkan nilai akhlak untuk masyarakat sekitarnya.
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang membahas tentang mengapa
radio UQI 107,5 FM melakukan kegiatan dakwah kepada masyarakat sekitar? Hal
ini memunculkan sebuah tanda tanya tentang masalah apa yang terjadi di
kalangan masyarakat pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami sehingga radio
UQI 107,5 FM melakukan kegiatan dakwah, untuk memudahkan penulis untuk
menemukan jawaban dan menggambarkan fenomena dalam sebuah masalah,
maka dengan demikian penulis menggunakan salah satu teori dari teori ilmu
komunikasi terutama dalam bidang penyiaran, yakni penulis menggunakan teori
dependensi media atau teori ketergantungan media yang menyatakan bahwa
kekuatan media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat
ketergantungan audiensi tergadap isi media massa.5
Teori ketergantungan memiliki dasar asumsi bahwa pengaruh media
ditentukan oleh hubungaan antara sistem sosial yang lebih luas, peran media
dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan media. Jika dilihat dari
studi kasus dalam penelitian ini maka masalah apa yang dialami oleh masyarakat
5Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Gorup, 2013). h: 515
63
sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami sehingga radio UQI 107,5 FM
peru melakukan kegiartan dakwah.
Setelah melakukan proses observasi dan wawancara mendalam maka
didapatkan hasil bahwa masyarakat sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-
Islami mayoritas tergolong dari kalangan masyarakat yang minim akan
pengetahuan agama, selain itu para pemuda pemudi di sekitarnya juga lebih
sering menghabiskan waktunya di luar rumah, dari pada memperdalam ilmu
agama baik itu dengan mengikuti kegiatan pengajian atau sebagainya, hal ini juga
di karenakan tempat pengajjian atau majelis ta’lim di sekitarnya sangat jarang,
bahkan dikatakan tidak ada pengajian yang dikhususkan untuk para pemuda
pemudinya.
“Dengan adanya radio UQI kita bisa nambah pengetahuan
tentang tajwid, dan kalau bisa tentang musik marawis (musik
islami khas pondok pesantren), jadi sebisa mungkin anak-anak ga
terlalu terpengaruh sama TV, karna pernah dilingkungan kita ada
pengajian tentang ilmu tajwid tapi karna pengajarnya pindah
domisili jadi pengajiannya berhenti, tapi setelah adanya radio
UQI ini kita juga bisa belajar tajwid sambil ngedengerin radio
selain tajwid juga ada ilmu pengetahuan Islam yang lainnya.”6
Dengan demikian, atas dasar kekurangannya ilmu pengetahuan tentang
agama Islam bagi masyarakt sekitar dan tidak adanya sebuah wadah atau
majelis ta’lim yang dijadikan sebagai tempat mengaji bagi masyarakat di
wilayah sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami untuk dijadikan
6Wawancara pribadi dengan Untung Sudarma (pendengar radio UQI 107,5 FM) Bogor, 13
April 2014
64
sebuah media yang dapat menambah ilmu pengetahuan mereka terutama
dalam hal agama islam. Maka pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami pun
mendirikan sebuah stasiun radio yang diberi nama radio UQI 107,5 FM
sebagai radio komunitas santri yang bertujuan untuk dijadikan sebuah media
dakwah islam yang efektif yang tidak hanya dapat dinikmati oleh para
santrinya saja melainkan juga bagi masyarakat sekitarnya terutama dalam
meningkatkan nilai akhlak sehingga masyarakat sekitar dapat mengetahui
tentang pengetahuan Islam dan dapat hidup sesuai dengan Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi SAW.
Umumnya media massa digunakan dalam komunikasi apabila
komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio,
televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi dakwah.
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa
media massa menimbulkan keserempakan, artinya suatu pesan dapat diterima
oleh komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk
menyebarkan informasi melalui media massa sangat efektif dalam mengubah
sikap, prilaku, pendapat komunikan dalam jumlah yang banyal.7 Atas dasar
ini pula maka radio UQI 107,5 menyiarkan pesan dakwah melalui media
7 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010). hal: 105
65
massa yakni radio sehingga pesan dakwah yang disampaikan dapat
didengarkan secara serempak dan menyeluruh oleh masyarakat sekitar.
Radio UQI 107,5 FM telah memiliki hati para pendengarnya, hal ini
dikarnakan bentuk program dan format siarannya yang cukup menarik. Selain
itu program-program yang disampaikan juga dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan para pendengarnya khususnya dalam bidang pengetahuan agama
Islam, dengan demikian bagi para masyarakat sekitar yang ingin belajar
tentang agama Islam lebih mendalam dan mengetahui tentang dunia Pesantren
maka radio UQI 107,5 FM adalah sasaran yang tepat untuk didengarkan.
Seperti contohnya bapak. Untung Sudarma, beliau adalah salah satu
pendengar setia radio UQI FM yang berhasil peneliti wawancarai, beliau
mengakui bahwa dirinya adalah salah satu pendengar setia radio UQI FM, dan
dapat juga dibilang sebagai fans clubradio UQI 107,5 FM. Beliau mengatakan
kegemarannya mendengarkan siaran radio UQI 107,5 FM dimulai sejak radio
UQI ini berdiri, alasan beliau mendengarkan radio UQI 107,5 FM ini
dikarnakan ingin menambah ilmu pengetahuan agamanya, selain itu beliau
juga menyukai program INTIF yang berisi tentang informasi dan tips, beliau
juga menyarankan untuk anak-anaknya untuk mendengarkan program mengaji
tentang tajwid supaya anak-anaknya dapat memahami tentang cara membaca
Al-Qur’an yang baik dan benar, selain itu program-program yang disiarkan
sangat bagus dan manfaat bagi para pendengarnya, tidak haanya para santri
tetapi juga untuk masyarakat sekitarnya. Beliaupun berucapa sangat berterima
66
kasih kepada pihak pondok pesantren yang telah mendirikan Radio UQI 107,5
FM.8
Besarnya antusias para pendengar dapat dilihat dari jumlah sms dan
telepon yang masuk baik saat program siaran berlangsung maupun saat tidak
berlangsung, para pendengarnya pun sering kali menulis kritikan yang
membangun dan menanyakan hal-hal yang mereka ingin ketahui di akun
facebook atau twitter milik radio UQI 107,5 FM, selain itu dalam setiap
kegiatan bakti sosial yang di adakan oleh tim redaksi radio UQI 107,5 FM
yamg mengundang anak-anak yatim dan kaum dhuafa di sekitar jangkauan
radio siaran UQI 107,5 FM, dan mereka sangat antusias sekali dengan
program-program yang disiarkan oleh radio UQI 107,5 FM.
“Kita selama ini belum pernah mengadakan research
secara langsung dengan menggunakan questioner, jadi Cara
mengetahui respon pendengar bisa dilihat dari partisipasi
mereka bisa dari sms yang masuk, telepon yang masuk atau
bisa juga dari komeentar-komentar di facebook dan mention-
mention di twitter. Itu dari hal yang sederhananya yah, ada
pun cara lain untuk mengetahui respon pendengar terhadap
program-program kami dengan cara pertemuan, biasanya
kami mengadakan acara santunan anak yatim, seperti belum
lama kami merayakan hari jadi radio kami yang ke 4 disitu
kami mengadakan acara santunan dan bakti sosial dan yang
kita undang adalah masyarakat yang terjangkau oleh siaran
radio kita dan saat ditanya sekitar program acara kami
ternyata mereka sangat antusias dan tau program-program
acara kami.”9
8Hasil wawancara dengan Bapak. Untung Sudarma (Pendengar Setia Radio UQI 107,5 FM).
Bogor, 13 April 2014. 9Wawancara dengan Nara Sumber Ust. Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional
Radio UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
67
B. Efek pesan dakwah yang disiarkan bagi masyarakat sekitar pondok
pesantren Ummul Quro Al-Islami.
Berdasarkan teori yang penulis gunakan, yakni teori dependensi yang
menegaskan bahwa kekuatan media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi
karena adanya sifat ketergantungan audiensi tergadap isi media massa.10
Rokeach dan DeFleur juga mengemukakan dua faktor yang menentukan
ketergantungan seseorang terhadap media:
1. Seseorang akan lebih bergantung pada media yang dapat memenuhi sejumlah
kebutuhannya sekaligus, dibandingkan dengan media yang hanya mampu
memenuhi beberapa kebutuhan saja.
2. Perubahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan
perubahan pada intisusi , kepercayaan dan kegiatan yang sudah mapan. Situasi
sosial yang bergejolak dapat menimbulkan perubahan pada komunikasi
media.11
Jika dikaitkan teori ketergantungan dengan bahasan penelitian pada skripsi
ini, tentu sangat cocok digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari faktor,
gejala dan efek yang ditimbulkan antara keduanya mempunyai keterkaitan, baik
dalam segi memahami atas gelaja apa yang dialami oleh audiens atau pendengar
dan efek apa saja yang dapat ditimbulkan oleh media. Menurut DeFleur dan
Rokeach, derajat ketergantungan terhadap media merupakan kunci dalam
10
Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Gorup, 2013). h: 515 11
Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa,. h: 516
68
memahami kapan dan mengapa pesan media massa dapat mengubah kepercayaan,
perasaan, dan prilaku audiensi.
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan
dakwah. Dengan bahasa lain, efek merupakan perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan. Menurut kadarnya, efek komunikasi terdiri dari tiga jenis
yakni: efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral.12
1. Efek kognitif
Pesan dakwah yang menimbulkan efek kognitif pada komunikan
telah berhasil membuat komunikan mengerti, sehingga menjadi suatu
informasi atau pengetahuan baginya. Berkaitan dengan proses dakwah, Ali
Azis dalam Ilmu Dakwah menerangkan bahwa efek terjadi setelah
menerima pesan dakwah, mad’u akan menyerap pesan dakwah tersebut
melalui proses berfikir, dan efek kognitif tersebut bisa terjadi apabila dari
apa yang diketahui, dipahami, dan dimengerti oleh mad’u tentang isi
pesan yang dipahami.13
12
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal: 117 13
Ilaihi, Komunikasi Dakwah, hal: 117
69
Berdasarkan pengertian tentang efek kognitif yang dapat
menimbulkan suatu perubahan pada apa yang diketahui dan dipahami
tentunya dalam sebuah bentuk ilmu pengetahuan oleh komunikan.
Adapun materi dakwah yang disajikan oleh radio UQI 107,5 FM
lebih kepada nasiehat dan hikmah tentang berbagai macam permasalahan
agama islam dan kehidupan sehari-hari, hadits-hadits Rasulullah beserta
penjelasannya dan kisah orang-orang shaleh terdahhulu, dan kajian
tentang ayat-ayat Al-Qur’an beserta Ilmu Tajwidnya.
“Sudah pasti menambah ilmu pengetahuan kami
warga sekitar, karna kami juga sangat simpatik dengan
program-program di radio ini , ya seperti yang sudah saya
bilang tadi, kalau sore hari anak-anak ini suka
mendengarkan program mengaji tajwid, bahkan anak saya
ini juga saya arahin supaya denger radio itu kan buat
pengetahuan juga dalam hal agama, sampe sekarang juga
anak saya ga pernah ketinggalan.”14
Maka dengan adanya siaran radio yang disiarkan pondok pesantren
Ummul Quro Al-Islami melalui radio UQI 107,5 FM, maka dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi para pendengarnya, para penghuni
pondok khususnya dan para masyarakat sekitarnya pada umumnya, hal ini
dikarnakan hampir semua program yang disiarkan oleh radio UQI 107,5
FM berisi tentang ilmu pengetahuan yang lebih mendominasi kepada
pesan dakwah dan informasi lainnya.
14
Wawancara pribadi dengan Bpk. Untung Sudarma (Pendengar Radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 13 April 2014.
70
2. Efek afektif
Efek afektiftimbul jika ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan
dengan emosi, sikap, serta nilai. Terkait dengan dakwah, Ali Aziz
menjelaskan bahwa efek afektif merupakan pengaruh dakwah yang berupa
perubahan sikap komunikan setelah menerima pesan. Sikap disini adalah
sama dengan proses belajar dengan tiga variabel sebagai penunjangnya,
yaitu perhatian dan penerimaan. Pada aspek ini pula, mad’u dengan
pemikiran dan pengertiannya terhadap pesan dakwah yang telah
diterimanya akan membuat keputusan untuk menerima atau menolak
pesan dakwah.15
Pada efek afektif adalah efek yang lebih tinggi kadarnya dari pada
efek kognitif, hal ini dikarnakan setelah memperoleh sebuah pengetahuan
dari efek kognitif tadi, maka efek afektif ini akan menimbulkan perubahan
yang dirasakan oleh para komunikan atau mad’u, dalam hal ini pendengar
setia radio UQI 107,5 FM, merasakan perubahan atas apa yang
dirasakannya setelah mendengarkan siaran program acara radio UQI 107,5
FM. Contohnya seperti yang dikatakan oleh Tiara salah satu penyiar radio
UQI 107,5 FM, ia mengatakan bahwa cara berkomunikasi dengan para
pendengar agar dapat mendapat hati para pendengar ialah dengan lebih
menerapkan kepada sharing atau berbagi pengalaman dan informasi.
15
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal: 118
71
“Cara berkomunikasi dengan pendengar agar dapat
menarik hati pendengar itu biasanya saya lebih terapkan
kepada sharing, jadi dengan sharing kita bisa berbagi rasa
dengan pendengar dan berbagi pengalaman, dan dengan
sharing pula tentunya bisa membuat hubungan kita sebagai
penyiar lebih dekat dengan pendengar. Atau dengan sharing
itu juga kita bisa meberbagi informasi-informasi yang kita
dapatkan kepada para pendengar.Dan Untuk kami para
penyiar biasanya memahami maunya respon pendengar
dengan cara memahami keluhan-keluhan dan keingan
mereka melalui via sms atau telepon, jadi kita
myenyediakan satu segmen di program kita yang membuka
line sms dan telepon untuk para pendengar, dan dari situ
kita dapat mengetahui apa keinginan dari pendengar dan
masukan-masukan dari pendengar.”16
Jadi dalam sesi curhat, para pendengar mengutarakan isi curahan
hatinya kepada penyiar, dan penyiar mencoba memberikan solusi atas
masalah yang telah dihadapi oleh pendengar tersebut, dengan demikian
pendengar yang mengutarakan isi curahan hatinya akan mengerti atas
masalah yang dihadapi dan dapat mengambil keputusan yang terbaik
untuk masalahnya.
3. Efek behavioral
Adapun efek yang lebih tinggi lagi dari kadar jenis efek kognitif
dan afektif dalah efek behavioral. Karena pesan komunikasi tidak hanya
berhasil membuat komunikan mengerti disertai perasaan tertentu, tetapi
juga membuat ia melakukan kegiatan atau perbuatan dan tindakan. Dalam
16
Wawancara pribadi dengan Tiara Melia Putri (penyiar radio UQI 107,5 FM) Bogor, 10
Maret 2014.
72
dakwah efek behavioral berkenaan dengan pola tingkah laku mad’u dalam
merealisasikan pesan dakwah yang telah diterima dalam
kehidupannya.Dengan demikian, efek behavioral muncul setelah melalui
tahap efek kognitif dan afektif.
Efek behavioral yang muncul pada diri para pendengar setia radio
UQI 107,5 FM ialah dari segi pengucapan bahasa yang seringkali dipakai
oleh para penyiar radio UQI 107,5 FM. Dan gaya hidup yang lebih Islami,
seperti yang dikatakan pak. Untung bahwasanya adanya radio UQI ini
dapat menjadi hal yang manfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya para
anak muda yang biasanya bermain keluar rumah khususnya di sore dan
malam hari, tetapi dengan adanya radio UQI ini para anak muda sekitar
berdiam dirumah untuk mendengarkan siaran radio UQI 107,5 FM, ini
sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dikarnakan dapat merubah pola
hidup mereka khususnya para remaja.
“17
Dari bentuk kelakuan dan sikapnya juga ada
pebedaan yah, jadi dengan adanya radio ini anak-anak
muda sekitar yang biasanya main keluyuran, jadi sekarang
diem aja dirumah masing-masing buat ngedengerin radio
UQI, karna kan kebanyakan pada ngirim sms, jadi pada
nunggu sms untuk dibacain di radio, jadi yah sangat
manfaat sekali untuk mengurangi main-mainnya anak
keluar rumah, dari pada anak-anak main-main keluar
rumah jadi diganti dengan hal yang sangat bermanfaat.”
17
Wawancara pribadi dengan Bpk. Untung Sudarma (Pendengar Radio UQI 107,5 FM)
Bogor, 13 April 2014.
73
Adapun hal ini dikarnakan pesan yang disampaikan oleh program
radio UQI 107,5 FM lebih mendominasikan tentang pesan dakwah Islam
yang menyeru kepada kebaikan dan melarang kepada kejahatan.
C. Bentuk Strategi Dakwah Islam yang diterapkan Radio UQI 107,5 FM di
Pondok Pesanntren Ummul Quro Al-Islami.
Radio UQI dengan frekuensi 107,5 FM di pondok pesantren Ummul Quro
Al-Islami berdiri sejak tahun 2010, radio ini berdiri atas dasar usulan dari salah
satu alumni pondok pesantren tersebut, ia mengajukan usul mendirikan sebuah
studio radio di pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami dengan tujuan untuk
menjadi sebuah media pembelajaran bagi para santri khususnya dalam bidang
penyiaran, selain itu media radio ini pun dapat dijadikan sebagai wadah dalam
menyiarkan pesan dakwah kepada khalayak umum khususnya bagi masyarakat
sekirat pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami, hal ini tentunya menjadi suatu
cara yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan dakwah, karna pesan dakwah
yang disampaikan akan dikemas dengan sangat menarik dengan format hiburan,
dengan demikian pesan dakwah yang disiarkan tidak akan memberikan kesan
membosankan bagi para pendengarnya, tidak hanya itu, selain menyiarkan materi
dakwah dengan gaya hiburan, media radio di pondok pesantren Ummul Quro Al-
Islami ini pun juga berfungsi sebagai wadah untuk mempromosikan pondok
pesantern itu sendiri. Dengan cara tersebut diharapkan bagi para orang tua yang
74
ingin memasukkan anaknya ke sebuah pondok pesantren, maka pondok pesantren
Ummul Quro Al-Islmai bisa menjadi salah satu referensi yang cukup baik, semua
informasi pendaftaran akan disiarkan melalui radio UQI 107,5 FM, selain itu bagi
para pendengar juga dapat mengetahui apa saja kegiatan para santri di dalam
pondok, karna radio UQI 107,5 FM ini juga mempunyai sebuah program yang
khusus membahas tentang dunia pesantren yakni aktivitas para santi dan
santriwati di pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami.
Dalam penyampaiannya, radio UQI 107,5 FM tentunya memiliki strategi
kusus untuk memikat hati para pendengarnya, dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai pengetahuan agama bagi para masyarakat sekitar. Adapun strategi yang
dilakukan radio UQI 107,5 FM yakni dengan cara lebih menekankan kepada
unsur dakwah yang mendidik, dan informatif, serta mengemas program-program
yang disajikan dengan sangat menarik agar dapat diterima di telinga para
pendengar dengan baik. Adapun stategi dakwah yang di terapkan oleh radio UQI
107,5 FM ialah dengan materi-materi dakwah yang sajikan dalam kategori-
kategori sebagai berikut:
1. Program Pencerah Kalbu (PEKA)
Program ini Memberikan Nasihat dan hikmah tentang berbagai
macam permasalahan agama Islam dengan referensi Kitab Kuning. Dalam
program ini pun didatangkan nara sumber yang ahli dalam bidangnya.
75
2. Program Ragam Muslimah (Ramah)
Program ini memberikan kajian seputar permasalahan sehari-hari
muslimah, yang dikemas dalam obrolan ringan dan tanya jawab.
3. Program Belajar Tajwid Interaktif
Program ini memberikan kajian ilmu tajwid, dan media bagi para
pendengar untuk belajar Al-Quran beserta hukum bacaannya, di program ini
pun mendatangkan nara sumber yang ahli dalam bidangnya.
4. Program Untaian Hikmah Al-Qur’an (UNTA)
Program ini memberikan kajian tentang ayat-ayat Al-Qur’an beserta
penjelasan hikmahnya.Dan mendatangkan nara sumber yang ahli dalam
bidangnya.
5. Program Ensiklopedia Dunia Islam (ENNIDA)
Memberikan kajian tentang Hadits-hadits Rasulullah beserta
penjelasannya dan kisah orang-orang saleh terdahulu.
6. Program Islamic News Update
Memberikan informasi dan berita seputar dunia Islam, dan
memberikan resensi dan rekomendasi mengenai buku-buku Islami, serta
mengajak pendengar berdiskusi tentang buku Islami.
76
Sedangkan dalam bentuk pengelolaannya radio UQI 107,5 FM juga
memiliki strategi khusus agar dapat menarik hati para pendengar, di antaranya:
1. Meningkatkan kualitas penyiar
Strategi pertama yang diterapkan oleh tim radio UQI 107,5 FM ialah
dengan cara meningkatkan kualitas para penyiarnya. Radio UQI 107,5 FM
tentunya memiliki tenaga penyiar yang handal dan yang terbaik dari yang
terbaik, adapun kriteria yang harus dimiliki oleh para penyiar radio UQI 107,5
FM ialah, 1). Smart, 2).Ceria, 3).Dan tentunya mempunyai keahlian
berkomunikasi dengan baik.
“Syaratnya yang pasti harus smrat, ceria karna
bagaimanapun seorang penyiar adalah seorang entertain yang
harus mempunyai jiwa penghibur dan pastinya mempunyai
kepribadian berkomunikasi yang baik..”18
Para penyiar di radio UQI 107,5 FM sebelumnya telah melewati masa
audisi dan penyeleksian, dan masa penyeleksian tersebut melewati dua tahap,
namun sebelumnya para peserta calon penyiar diberikan pelatihan seperti
workshop tentang menjadi seorang penyiar dan dunia penyiaran, setelah itu
para peserta calon penyiar mengikuti tahap yang pertama yakni interview atau
wawancara dengan manager operasional radio UQI 107,5 FM, dalam taham
18
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
77
ini para calon penyiar diberikan pertanyaan soal visi misi menjadi penyiar,
keahlian yang dimiliki, serta prestasi apa saja yang pernah diraih. Adapun
tahap yang kedua ialah simulasi siaran, para calon penyiar diberi kesemptan
untuk melakukan praktek simulasi siaran dengan membawakan sebuah
program yang ditentukan, namun tidak diudarakan. Setelah itu baru akan
diumumkan beberapa hari setelahnya siapa saja penyiar yang terpilih menjadi
penyiar radio UQI 107,5 FM (dalam setiap audisi radio UQI 107,5 FM
mengambil 10 penyiar dari santri putra dan 10 penyiar dari santri putri).
2. Meningkatkan kualitas program acara
Program yang disajikan tentunya adalah program-program pilihan
yang dikemas dengan semenarik mungkin, yang memiliki unsur dakwah yang
mendidik, informatif, inovatif dan tentunya menghibur. Adapun program-
program acara yang ada di Radio UQI 107,5 FM ini jika di presentasekan
memiliki unsur dakwah sebesar 70% dan sisanya 30% yakni berisi tentang
informasi umum. Selain itu program-program yang disajikan pun dapat
didengarkan oleh semua golongan masyarakat baik tua maupun muda, ada
program yang disajikan untuk anak remaja, ada pula program yang disajikan
untuk orang tua, dan ada pula untuk ke dua-duanya.
“Adapun program unggulan karna kita mempunyai dua
kategori program yakni kategori islami dan kategori umum
untuk kategori islaminya sendiri kalo dilihat dari jumlah
responnya itu cukup besar, yaitu program ragam muslimah,
78
dan yang kedua juga ada program beranda pesantren yakni
membahas tentang aktivitas-aktivitas dunia pesantren dan ini
juga bisa dibilang sebagai ajang promosi untuk pesantren,
iyaa dua program itu juga banyak respon pendengarnya.”19
Dengan demikianprogram yang disajikan lebih banyak mengandung
unsur-unsur dakwah yang dapat meningkatkan nilai akhlak bagi para
pendengarnya, seperti halnya dalam program ragam muslimah, pencerah
kalbu, untaian hikmah dan lain sebagainya, program-program ini menyajikan
bahasan-bahasan tentang bagaimana menjadi seorang muslim dan muslimah
yang baik dan taat pada agama sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi, dan
program ragam muslimah ini pun menjadi salah satu program unggulan di
radio UQI 107,5 FM.
3. Format acara
Radio UQI 107,5 FM memiliki format acara yang cukup menarik,
setiap program acara dikemas dengan format yang menarik seperti talk show,
ceramah/kajian, informatif, dan juga ada yang formatnya tematik sekali, yakni
suatu program yang khusus membahas tentang pernak pernik perempuan
muslimah.
4. Melakukan Evaluasi Kinerja dan Program Acara
“Untuk menghadapi pesaing mungkin kita lebih kepada
pengemasan program dan kita selalu mengevaluasi program-
program acara kita agar selalu berada di hati pendengar,
19
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
79
selain itu kita juga mengevaluasi kinerja kita sebagai penyiar,
sedangkan dalam segi dakwah kita lebih fokus kepada tingkat
pendengar atau partisipasi pendengar terhadap program
acara-acara dakwah kita, seperti kajian dan lain-lain.”20
Para Tim Radio UQI 107,5 FM selalu melakukan kegiatan evaluasi
dalam setiap rapat redaksi yang membahas tentang kinerja para tim radio dan
program-program yang telah disiarkan, dan dari evaluasi tersebut maka tim
redaksi radio UQI 107,5 FM pun dapat mengetahui dimana letak kesalahan
dari kinerja para tim dan program-program yang telah disiarkan dan mana
yang harus dipertahankan atau dikembangkan untuk menjadi lebih baik
dikemudian harinya. Kegiatan ini merupakan suatu staregi yang dilakukan
para tim radio UQI 107,5 FM menjadikan radio UQI 107,4 FM media yang
menyiarkan tentang dakwah Islam yang baik dan berkualitas serta dapat
banyak diminati para pendengarnya.
5. Melakukan kegiatan bakti sosial
Ada sebuah kegiatan yang selalu dilakukan oleh para tim radio UQI
107,5 FM agar dapat meraih hati para pendengarnya, yakni dengan cara
mengadakan kegiatan bakti sosial baik itu berupa santunan kepada anak yatim
piatu dan masyarakat kurang mampu.
20
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
80
“Untuk menghadapi pesaing mungkin kita lebih kepada
pengemasan program dan kita selalu mengevaluasi program-
program acara kita agar selalu berada di hati pendengar,
selain itu kita juga mengevaluasi kinerja kita sebagai penyiar,
dan juga sering mengadakan acara-acara bakti sosial seperti
yang tadi sudah dijelaskan, dan dengan seperti itu kita tetap
memiliki hati para pendengar.”21
Kegiatan bakti sosial juga merupakan sebuah kegiatan dakwah, dalam
hal ini dapat dikategorikan sebagai dakwah bil harakat,atau dakwah dengan
mencontohkan sebuah kegiatan, kegiatan bakti sosial ini juga dapat
mengajarkan kepada masyarakat sekitar tentang arti berbagi kepada saudara
kita yang membutuhkan. kegiata ini dilakukan selain untuk meraih hati para
pendengarnya juga dapat dijadikan sebagai ajang perkenalan bagi para penyiar
dan pendengarnya agar masyarakat sekitar dapat mengenal lebih dekat dengan
para penyiarnya, seperti yang dipaparkan oleh pak Untung selaku pendengar
setia radio UQI 107,5 FM.
“Adanya acara pertemuan seperti ini, itu emang
harapan saya ada acara pertemuan ini, karna tak kenal maka
tak sayang, karna kita juga sering sms tapi belum tau
orangnya, ya mungkin karna ini radio santri juga beda dengan
radio yang lain yang ada fans club-nya, jumpa pans nya,
kadang saya juga sering sms suka ngasih masukan tak kenal
maka maka tak sayang sering sms tapi gak tau orangnya.”22
21
Wawancara pribadi dengan. Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014. 22
Wawancara pribadi dengan. Untung Sudarma (pendengar radio UQI 107,5 FM) Bogor, 13
April 2014
81
6. Promosi Program
Untuk menjadikan setiap program acara agar dapat diminati para
pendengar tentunya para tim radio UQI 107,5 FM memilih strategi khusus
yang dapat dilakukan yakni dekan cara membuat promosi untuk programnya
tersebut dengan menayangkan iklan untuk setiap programnya, iklan program
acara ini dapat disebut dengan spotiklan, selain membuat iklan untuk program
siarannya, hal lain yang dapat dilakukan ialah dengan menulis status atau
mention di akun facebook atau twitter milik radio UQI 107,5 FM.
“Inovasi yang kita lakukan untuk menjadikan program
acara kita agar dapat diminati pendengar yaitu dengan cara
membuat iklan program acar kita, atau dapat disebut
spotiklan, atau dengan cara mention di twitter dan facebook.”
Tutur Tiara selaku salah satu penyiar terbaik radio UQI 107,5 FM saat
diwawancarai oleh peneliti di studio radio UQI 107,5 FM Pondok Pesantern
Ummul Quro Al-Islami.
D. Faktor pendukung dan penghambat proses siaran Radio UQI 107,5 FM di
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami.
Dalam segala sesuatu yang kita kerjakan tentunya memiliki faktor-
faktor tertentu yang dapat mendukung dan menghambat sebuah kegiatan,
demikian pula yang terjadi di dalam pengoperasian Radio UQI 107,5 FM di
82
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Dan inilah pemaparan dari seorang
manager operasional Radio UQI 107,5 FM tentang faktor pendukung dan
penghambat yang senantiasa dialami oleh radio UQI 107,5 FM.
“Mungkin kita mulai dari hal yag mendukung dulu yah,
mungkin kalo hal-hal yang mendukung bisa di dapat dari
peralatan-peralatan teknis yang kita miliki, lalu tentunya skill
para penyiar yah, lalu, disiplin penyiar dan kualitas para nara
sumber tentunya, itu yang menjadi salah satu faktor
pendukung bagi program-program siaran di radio kita.
Adapun faktor penghambatnya ialah mungkin lebih kepada
pasang surut semangat dan mood dari penyiar yah, karna kan
kalo seorang penyiar itu harus selalu tampil ceria, jadi
masalah yang sering saya temui si itu yah kalo seorang
penyiar ada masalah dan sampai terbawa ke proses siaran itu
bisa merusak mood dan semangatnya. Itu yang pertama lalu
faktor yang menghambat lainnya yaitu disiplin penyiar,
dikarnakan mereka juga seorang santri yang memiliki
segudang aktivitas jadi kadang agak sulit untuk membagi
waktunya, apa lagi bagi kelas 5 yang tidak lain adalah para
pengurus organisasi, jadi mereka harus membagi waktu antara
organisasi dan siaran. Trus yang lainnya mungkin juga faktor
cuaca, karna kita sering sekali menemukan masalah terutama
dalam masalah cuaca yang kurang stabil dan mendukung,
apalagi kalo ada petir yah, karna sudah beberapa kali
mengalami kerusakan pada alat pemancar siaran
kami.Sebenarnya kami sudah memasang penangkal petir yang
lumayan bagus tetapi kurang berfungsi kurang baik.”23
Dari hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulakan bahwasanya
faktor pendukung dan penghambat yang sering kali melanda proses penyiaran
di radio UQI 107,5 FM ini ialah, jika dilihat dari faktor pendukungnya maka
23
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (pengelola atau manajer operasional Radio
UQI 107,5 FM), Bogor, 10 maret 2014.
83
radio UQI 107,5 FM memiliki peralatan teknis yang cukup mendukung untuk
proses kegiatan penyiaran dan juga para penyiarnya yang disiplin serta
partisipasi dari pendengar yang sangat membangun, namun, jika dilihat dari
faktor penghambat maka hambatan yang datang itu dikarnakan menajemen
waktu, dikarnakan para penyiar UQI 107,5 FM adalah para santri-santri senior
yang juga aktif melakukan aktivitas-aktivitas pondok sebagai mana biasanya,
maka pembagian waktu inilah yang menjadi suatu penghambat bagi para
penyiar radio UQI 107,5 FM. Tidak hanya itu faktor penghambat juga datang
dari cuaca yang buruk, dan itu dapat menyebabkan penangkal petir yang
sering kali diterpa petir yang cukup besar. “Sebenarnya kami sudah
memasang penangkal petir yang lumayan bagus tetapi kurang berfungsi
kurang baik.”24
Demikian hasil wawancara peneliti dengan Ust. Dicky
Mulyanto sebagai pengelola radio UQI 107,5 FM.
24
Wawancara pribadi dengan Dicky Mulyanto (manajer operasional radio UQI 107,5 FM),
Bogor, 10 maret 2014.
84
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitiaan dari observasi dan wawancara tentang “Strategi
Dakwah Islam Radio Komunitas (Studi Kasusu Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
Islami Bogor Jawa-Barat)”, yang telah dianalisa secara mendalam, maka dengan
demikian dapat dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan
masalah dalam pembahasan penelitian ini, adapun kesimpulannya sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Dakwah merupakan suatu kegiatan yang menyeru kepada kebaikan
dan melarang kepada kejahatan al-amar bil ma’ruf wa an-nahyu an munkar.
Di era globalisasi ini penggunaan media massa tentunya sangat diperlukan
untuk menyampaikan pesan, tidak terkecuali dalam hal berdakwah,
berdakwah melalui radio merupakan hal yang sangat efektif bagi pondok
pesantren Ummul Quro Al-Islami yang telah menyediakan sebuah stasiun
radio yang didirikan dengan tujuan untuk menjadi sebuah media pembelajaran
bagi para santri dan juga sebagai media alternatif dakwah bagi masyarakat
sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami. Hal ini dikarnakan radio
merupakan media massa yang mudah untuk di dapatkan dan dijangkau oleh
para pendengarnya, dalam segi penggunaannya pun sangat mudah bahkan
dapat dilakukan bersamaan dengan melakukan aktivitas lain. Tidak hanya itu
85
media radio pun dapat dijangkau oleh segala usia baik tua maupun muda, dan
segala kalangan baik kaya maupun miskin, karna biayanya yang cenderung
murah. Dan ini merumakan sebuah kesimpulan atas jawaban dari rumusan
masalah yang telah penulis ajukan, yaitu:
1. Adapun strategi yang diberlakukan oleh tim radio UQI 107,5 FM
termasuk kedalam beberapa kategori, di antaranya: Peratama,
meningkatkan kualitas penyiar Radio UQI 107,5 FM dengan memilih para
penyiar yang dapat memenuhi ketiga kriteria yang telah ditentukan, yakni
smart, ceria, dan memiliki keahlian berkomunikasi yang baik. Kedua,
meningkatkan program acara, program yang disajikan tentunya adalah
program-program pilihan yang dikemas dengan semenarik mungkin, yang
memiliki unsur dakwah yang mendidik, informatif, inovatif dan tentunya
menghibur, program yang disajikan lebih dominan kepada bentuk dalam
meningkatkan nilai-nilai akhlak. Ketiga, format acara, di Radio UQI 107,5
FM memiliki format acara yang cukup menarik, setiap program acara
dikemas dengan format yang menarik seperti talk show, ceramah/kajian,
informatif, dan juga ada yang formatnya tematik sekali, yakni suatu
program yang khusus membahas tentang pernak pernik perempuan
muslimah. Empat, melakukan proses evaluasi kinerja dan program acara,
dalam setiap rapat redaksi, tim radio UQI 107,5 FM yang membahas
tentang program-program yang telah disiarkan, dengan adanya proses
86
evaluasi maka dapat diketahui dimana kesalahan dan kekurangan yang
terletak dalam proses siarannya. Lima, mengadakan bakti sosial . kegiata
ini dilakukan selain untuk meraih hati para pendengarnya juga dapat
dijadikan sebagai ajang perkenalan bagi para penyiar dan pendengarnya
agar masyarakat sekitar dapat mengenal lebih dekat dengan para
penyiarnya, dan dapat memberikan contoh tentang arti berbagi kepada
sesama. Enam,promosi program dengan cara membuat iklan pada setiap
program dan menginformasikan jadwal-jadwal siaran di social media.
2. Adapun jawaban dari studi kasus yang dibahas dalam penelitian ini
mengenai fenomena apa yang terjadi lingkungan masyarakat sekitar
pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami, sehingga radio UQI 107,5 FM
perlu melakukan kegiatan dakwah melalui radio, maka hal ini dikarnakan
masyarakat sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami mayoritas
tergolong dari kalangan masyarakat yang minim akan pengetahuan agama,
selain itu para pemuda pemudi di sekitarnya juga lebih sering
menghabiskan waktunya diluar rumah, dari pada memperdalam ilmu
agama baik itu dengan mengikuti kegiatan pengajian atau sebagainya, hal
ini juga di karenakan tempat pengajjian atau majelis ta’lim di sekitarnya
sangat jarang, bahkan dikatakan tidak ada. Maka dengan adanya radio
UQI 107,5 FM ini dapat menjawab masalah yang melandan msayarakat
sekitar pondok, dengan adanya media radio ditengah-tengan masyarakat
87
sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami makan dapat dijadikan
sebuah media alternatif dalam penyampaian pesan dakwah yang efektif,
yang dapat menambah ilmu pengetahuan Islam dan dapat menambah
informasi-informasi baik tentang agama maupun umum. Serta dapat
merangsang efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral pada diri
masing-masing pendengarnya.
3. Saran
Setelah melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, dengan dibantu oleh sejumlah instrument penting seperti
wawancara dan observasi langsung di lokasi penelitian, maka peneliti
menemukan beberapa hal yang perlu untuk dikritisi, meskipun pada
keseluruhan strategi dakwah yang digunakan oleh radio UQI 107,5 FM
sudah cukup baik, namun tentunya tidak ada kesempurnaan di dunia ini,
karna kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT. Berikut adalah
kritikan dan saran dari peniliti tentang strategi dakwah yang sedang
diterapkan oleh tim radio UQI 107,5 FM:
1. Siaran radio sering sekali mengalami kerusakan pada alat
pemancar sinyalnya, yakni alat penangkal petir yang mudah sekali
mengalami kerusakan akibat petir yang menyambar, sehingga
kegiatan siaran pun dihentikan untuk beberapa saat. Hal ini dapat
88
menjadi malasah yang serius untuk kelangsungan dan kelancaran
proses siaran pada radio UQI 107,5 FM. Maka sebaiknya
dipasangkan alat penangkal petir yang lebih baik dari sebelumnya
agar proses siaran dapat berjalan dengan lancar, tanpa harus
memantikan program siaran agar tidak tersambar petir.
2. Struktur kepengurusan dalam sebuah organisasi tentunya sangat
penting untuk melancarkan segala aktivitas keorganisasian
tersebut, dalam hal ini radio UQI 107,5 FM belum memiliki
struktur organisasi yang lengkap. Maka dari itu untuk para tim
redaksi radio UQI 107,5 FM sebaiknya segera melengkapi struktur
keorganisasian, karana sebuah struktur keorganisasian sangat
penting dalam sebuah organisasi demi melancarkan kegiatan
organisasi tersebut sehingga dapat tersusun dengan baik dalam
setiap kegiatannya.
3. Dalam bentuk strategi dakwah yang diterakpan, dapat
dikembangkan dengan bentuk strategi lain untuk mendapatkan hati
pendengar dan mempertahankannya. Staregi dakwah yang
dilakukan oleh para tim radio UQI 107,5 FM sudah cukup baik,
dengan melakukan evaluasi dalam setiap rapat redaksi, namun
strategi lain dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah
89
pendengarnya, seperti mengembangkan program yang telah ada
sehingga dibuat lebih menarik dari sebelumnya.
Berdasarkan kritik dan saran tersebut akhirnya peneliti mengutip
sebuah literature, “Islam sebagai agama yang berorientasi pada amal
saleh yaitu tingkah laku yang selaras dengan pedoman-pedoman dasar
Islam yang berupa Al-Qur’an dan as-Sunah yang sekaligus berkedudukan
sebagai akhlak yang mulia. Pada dasarnya, komunikasi dakwah dapat
menggunakan berbagai media yang dapat dimanfaatkan sebagai media
penyampaian pesan dakwah.”
Semoga apapun media yang digunakan dalam menyampaikan
pesan dakwah dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
dan apapun strategi dakwah yang digunakan semoga menjadi suatu cara
dalam menyiarkan dakwah Islam kepada masyarakat luas tentang al- amar
bi al-ma’ruf wa an-nahyu an al-munkar, yakni menyeru kepada kebaikan
dan melarang kepada kejahatan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Musta’in, “Strategi Komunikasi Dakwah pada Radio Rama FM,
Yogyakarta ( Studi Terhadap Format Komunikasi Program Religi Embun
Pagi)”, Skripsi S1 Fakultas Dakwah Universitas Islami Nrgeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2009.
Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: PT. AMZAH, 2009.
Anshary, K.H.M. Isa, Mujahid Dakwah. Bandung: C.V Diponegoro, 1991.
Arifin, Tatang M., Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. Rajawali Press, 1968.
Asmuni, Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
Bagian Pengajaran PP. UQI, TBS: Tuntunan Sukses Belajar di UQI. Bogor: Bag.
Pengajaran PP. UmmulQuro Al-Islami, 2009.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah Juz 1-30. Surabaya: PT. Mekar
Surabaya, 2004.
Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah,
Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: PT. KENCANA, 2011.
Efendi, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992.
Fajrina, Nur, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Program Siaran Citra Muslimah Di
Radio CBB 105,7 FM”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Haydar, Muhammad. “Sekilas Tafsir Ali Imran Ayat 104.” Artikel diakses pada
tanggal 07 April 2014 pukul 21:00 WIB dari http://muhammad-
haydar.wordpress.com-/2011/01/25/sekilas-tafsir-ali-imran-ayat-104/.
Helmy, Masdar, Dakwah Dalam Alam Pembangunan. Semarang: PT. Toha Putra,
1975.
91
Hidayati, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, Cet.
Ke 1, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2010.
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran, Cet. Ke-5, Jakarta: PT. Kencana, 2010.
Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, (akarta: Kencana
Prenada Media Gorup, 2013.
Mubarok, Achmad, Psikologi Dakwah. Cet. Ke -4 Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2008.
Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: PT. KENCANA,
2007.
Munawir, Warson, Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif, 1994.
Munir, M. dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah. Jakarta: PT. KENCANA, 2009.
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Dan
Disertasi), Cet. Ke 2, Jakarta: CeQDA (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007.
Ningrum, Fatmasari, Sukses Menjadi Penyiar Radio, Script writer, dan Reporter
Radio. Cet. 1.Jakarta: Penerbit Plus, 2007.
PM. Ummul Quro Al-Islami. Artikel ini diakses pada tanggal 30Maret 2014, pukul
15:00 WIB. Dari Website: www.pesantren-uqi.com
Rifa’i, Muhammad, “Analisis Isi Pesan Dakwah Program Hikmah Di Radio JIC
107,7 FM,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013.
Sanusi, Shalahudin, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam. Semarang:
Ramadhani, 1964.
92
Severin, Werner J. dan James W. Tankard, Jr., Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,
dan Terapan di Dalam Media Massa. Cet. Ke-5.Jakarta: PT. KENCANA,
2011.
Shaleh, Abd. Rosyad, Manejemen Da’wah. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1977.
Siddiq, Syamsuri, Dakwah dan Teknik Berkhutbah. Bandung: Al-Ma’arif,1983.
Steiner, George A. dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta:
Erlangga, 1997 edise ke-2.
“UQI 107,5 FM” Artikel ini diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul: 21:00 WIB
dari www.facebook.com
Lampiran-lampiran
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara untuk pemimpin redaksi Radio UQI 107,5 FM.
Pewawancara : Dwi Aryanti
Nara Sumber : Ust. Dicky Mulyanto
Jabatan : Manajer Operasional Radio UQI 107,5 FM
Tempat : Studio Radio UQI 107,5 FM
Tgl wawancara : Senin, 10 Maret 2014
Tempat Wawancara : Studio Radio UQI 107,5 FM
1. Bagaimana sejarah berdirinya Radio UQI 107,5 FM?
Jawab : Sejarah berdirinya Radio UQI 107,5 FM bermula dari frekuensi 107,8
FM yakni sesuai dengan ketentuan pemerintah terhadap stasiun-stasiun
radio komunitas, namun dikarnakan di frekuensi 107,8 kita
mendapatkan gangguan, yaitu ketiban dengan stasiun radio lain milik
lembaga kristen yang menggunakan frekuensi 107,9 FM, namun diduga
stasiun radio ini menggunakan power yang sangat kuat sehingga
siarannya sampai bocor ke stasiun radio kami yang hanya berjarak 0,1
frekuensi, dan karna hal itu maka mulai banyak komplen dari para
pendengar menyangkan adanya kebocoran siaran lembaga kristen yang
sampai di siaran radio kami, maka dari itu kami memutuskan untuk
mengganti frekuensi radio siaran kami ke frekuensi radio komersil yakni
107,5 FM. Dan terkait dengan sejarah berdirinya sendiri ini atas saran
dari salah satu alumni Pondok sendiri yakni alumni ke-3 yang
beranama Zaenal Arifin, beliau sendiri pun sebelumnya sudah
mengelola stasiun radio juga, di daerahnya daerah banten, beliau
mengelola radio komunitas pula namun dalam pengelolaannya
cenderung komersil dikarnakan ia juga menerima iklan-iklan komersil.
Adapun pertama kali beliau datang kepada pak kyai dan menyaran
untuk mendirikan sebuah stasiun radio sebagai ajang media
pembelajaran bagi para santri khususnya di bidang penyiaran dan
sebagai alternatif media dakwah pula bagi masyarakat sekitar, selain
itu juga dapat dijadikan unit usaha di kemudian harinya, tetapi untuk ke
arah sana perlu di persiapkan yah terutama dari segi biaya sih, karna
untuk mengurus masalah perizininannya yang mahal, disamping itu pun
peralatan teknisnya juga cukup lumayan mahal sih, karna untuk
pemancarnya saja yang daya-nya 1000 watt itu harganya juga sudah
puluhan juga, jadi untuk sementara ini radio kita masih menjadi media
anak-anak santri untuk belajar dan juga sebagai media alternatif yang
bukan hanya sekedar mengidur tetapi juga sebagai media dakwah bagi
masyarakat sekitar, Dan sesuai dengan ketentuan pemerintah bahwa
setiap radio komunitas hanya dibolehkan memakai kekuatan sebanyak
50 watt, dengan demikian radio kami pun menggunakan kekuatan
sebanyak 50 watt.
2. Apa maksud dan tujuan berdirinya Radio UQI 107,5 FM?
Jawab :Maksuddan tujuan berdirinya radio UQI 107,5 FM ini yah seperti yang
sudah dijelaskan tadi yakni untuk saat ini hanya di fokuskan sebagai
media pembelajaran bagi para santri dan juga sebagai media laternatif
yang tidak hanya bersifat menghibur namun juga untuk media
berdakwah.
3. Bagaimana profil kepengurusan dalam manajemen Radio UQI 107,5 FM?
Jawab :Dalam segi kepengurusannya sendiri saya sendiri sebagai pengurus
radio yakni bisa disebut manajer operasional tetapi saya lebih suka
disebut sebagai pengelola operasional, adapun di atasnya ada yang
namanya direktur operasional yakni Ust. Saiful Falah, setelah direktur
operasional ada manajer operasional yakni saya sendiri, dan ada juga
sekretaris dan penanggung jawab program acara, namun dikarnakan
adanya kendala dalam SDM kami jadi untuk sekretaris untuk semntara
dirangkap oleh saya sendiri, dan juga untuk penanggung jawab
program acar di serahkan kepada masing-masing penyiar.
4. Apa saja syarat yang diberlakukan oleh manajemen Radio UQI 107,5 FM
dalam merekrut para penyiar baru?
Jawab :Syaratnya yang pasti harus smrat, ceria karna bagaimanapun seorang
penyiar adalah seorang entertain yang harus mempunyai jiwa
penghibur, dan pastinya mempunyai kepribadian berkomunikasi yang
baik. Adapun proses seleksinya ada, kebetulan kita baru saja menggelar
audisi jadi yang saat ini sedang siaran juga merupakan penyiar-penyiar
baru, adapun audisinya kita buka hanya untuk santriwan dan santri wati
dari tingkat aliyah, dan teknis dari audisinya sendiri di hari pertama
kita adakan workshop bagi bara calon penyiar yakni kita berikan
pelatihan untuk calon penyiar, lalu untuk proses audisinya sendiri itu
ada dua tahapan yang pertama itu proses interview, yang kita tanyakan
kepada calon penyiar yakni tentang motivasinya apa sebagai penyiar,
lalu prestasi apa yang pernah diraih, dan tahap yang ke dua yakni
simulasi siaran, yang kita berikan sebuah program siaran dan naskah
siaran dan mereka langsung melakukan praktek siaran dengan
menggunakan peralatan-peralatan siaran tetapi tidak di udarakan, yah
jadi seperti itu. Adapun maksilnya kita menerima 10 penyiar putrid dan
10 penyiar putra.
5. Siapa saja segmen dari pendengar Radio UQI 107,5 FM? Apa alasannya?
Jawab :Adapun segmen atau target untuk prndengar kita itu tidak kita batasi
karna kita memiliki program-program acara yang mencangkup segala
usia, kita memili program-program acara yang bisa di dengar oleh
orang tua anak muda, tapi kalau di lihat dari porsi porgam acaranya si
kebanyak untuk anak-anak muda, kalau target pendengarnya untuk
orang tua itu biasanya seperti program acara yang isinya ceramah dan
kajian yang berisi tentang ilmu, kita juga mempunyai program acara
yang mengkaji tentang jajwid, nah itu juga merupakan program-
program yang bisa di dengar oleh segala usia yah baik anak muda
maupun org tua. Ada juga program acara seperti ragam muslimah, itu
juga target pendengarnya untuk segala usia, jadi program-program
acara kita tidak terbatas usia tetapi jika dilihat dari porsi program
acaranya lebih banyak untuk remaja, dan tetapi walaupun program
acaranya untuk remaja namun tidak menghilangkan sisi ke islamannya
atau veliew pondok pesantrennya.
6. Format program apa saja yang ada di Radio UQI 107,5 FM dalam menarik
hati pendengar?
Jawab :Untuk format programnya kita ada yang formatnya talk show, ada juga
yang formatnya ceramah, sperti informasi-informasi ringan, ada juga
yang rormatnya tematik sekali, kita punya acara yang namanya gilr’s
talk, iyaa itu acara khusus perempuan, yaitu obrolan ringan khas
perempuan.
7. Dalam setiap rapat redaksi apa saja planning strategi komunikasi dakwah
dalam setiap program acara yang dibahas?
Jawab : Mungkin untuk setiap rapat kita lebih banyak ke evaluasi dari setiap
program acara yang telah di laksanakan, adapun untuk segi dakwahnya
kita lebih fokus kepada tingkat pendengar atau partisipasi pendengar
terhadap program acara-acara dakwah kita, seperti kajian dll, tapi
Alhamdulillah walaupun acaranya berbentuk kajian, harus kita akui yah
biasanya kan masyarakat sekarang baik dalam televisi maupun radio
lebih tertarik kepada hal-hal yang berbentuk hiburan tetapi
Alhamdulillah di program kajian di radio kita ini cukup lumayan banyak
pendengarnya dan partisipasinya dari pendengar, itu terbukti dari sms
yang masuk, dari telepon, facebook dan dan twitter.
8. Siapa saja yang bertanggung jawab dari setiap siaran program acara di
Radio UQI 107,5 FM?
Jawab :Yang bertanggung jawab dari setiap program-program acara ialah para
penyiar dari masing program acara tersebut.
9. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat program siaran Radio
UQI 107,5 FM?
Jawab : Mungkin kita mulai dari hal yag mendukung dulu yah, mungkin kalo
hal-hal yang mendukung bisa di dapat dari peralatan-peralatan teknis
yang kita miliki, lalu tentunya skill para penyiar yah, lalu, disiplin
penyiar dan kualitas para nara sumber tentunya, itu yang menjadi
salah satu faktor pendukung bagi program-program siaran di radio
kita. Adapun faktor penghambatnya ialah mungkin lebih kepada
pasang surut semangat dan mood dari penyiar yah, karna kan kalo
seorang penyiar itu harus selalu tampil ceria, jadi masalah yang sering
saya temui si itu yah kalo seorang penyiar ada masalah dan sampai
terbawa ke proses siaran itu bisa merusak mood dan semangatnya. Itu
yang pertama lalu faktor yang menghambat lainnya yaitu disiplin
penyiar, dikarnakan mereka juga seorang santri yang memiliki
segudang aktivitas jadi kadang agak sulit untuk membagi waktunya,
apa lagi bagi kelas 5 yang tidak lain adalah para pengurus organisasi,
jadi mereka harus membagi waktu antara organisasi dan siaran. Trus
yang lainnya mungkin juga faktor cuaca, karna kita sering sekali
menemukan masalah terutama dalam masalah cuaca yang kurang
stabil dan mendukung, apalagi kalo ada petir yh, karna sudah
beberapa kali mengalami kerusakan pada alat pemancar siaran kami.
Sebenarnya kami sudah memasang penangkal petir yang lumayan
bagus tetapi kurang berfungsi kurang baik.
10. Bagaimana cara mengetahui respon pendengar terhadap program-program
di Radio UQI 107,5 FM?
Jawab :Kita selama ini belum pernah mengadakan research secara langsung
dengan menggunakan questioner, jadi Cara mengetahui respon
pendengar bisa dilihat dari partisipasi mereka bisa dari sms yang
masuk, telepon yang masuk atau bisa juga dari komeentar-komentar di
facebook dan mention-mention di twitter. Itu dari hal yang
sederhananya yah, ada pun cara lain untuk mengetahui respon
pendengar terhadap program-program kami dengan cara pertemuan,
biasanya kami mengadakan acara santunan anak yatim, seperti belum
lama kami merayakan hari jadi radio kami yang ke 4 disitu kami
mengadakan acara santunan dan bakti sosial dan yang kita undang
adalah masyarakat yang terjangkau oleh siaran radio kita dan saat
ditanya sekitar program acara kami ternyata mereka sangat antusias
dan tau program-program acara kami.
11. Bagaimana kiat dalam menghadapi persaingan program-program dari
Radio lain untuk mengambil hati pendengar?
Jawab : Untuk menghadapi pesaing mungkin kita lebih kepada pengemasan
program dan kita selalu mengevaluasi program-program acara kita
agar selalu berada di hati pendengar, selain itu kita juga mengevaluasi
kinerja kita sebagai penyiar, dan juga sering mengadakan acara-acara
bakti sosial seperti yang tadi sudah dijelaskan, dan dengan seperti itu
kita tetap memiliki hati para pendengar.
12. Dalam pemilihan beragam informasi yang diberikan kepada pendengar,
informasi apa saja yang banyak mendominasi penyajiannya dalam
program-program acara di Radio UQI 107,5 FM?
Jawab : Kita lebih banyak menyiarkan hal-hal yang berbau informatif, yakni
menyiarkan informasi-informasi satu arah seperti itu, adapun
informasi yang di siarkan itu tergantung kepada program acaranya,
jika acara itu termasuk kategori umum kita menyebarkan informasi-
informasii yang menjadi hideline news di media lain, adapun kita
punya program intips yaitu informasi dan tips jadi kita menyiarkan
informasi dan tips seputar kesehatan, kita menyediakan informasi
tentang jual beli bagi pendengar jika ada yang mau menjual barangnya
bisa diinformasikan di sini. Adapun jika dilihat dari segi dakwahnya,
informasi sekitar dakwah dan umum bila di prentasika sekitar 70
berbanding 30% 70% untuk informasi dakwah dan sisanya untuk
informasi umum, jadi informasi kita lebih mendominasi sekitar dakwah.
13. Program acara apa yang menjadi program unggulan di Radio UQI 107,5
FM?
Jawab :Adapun program unggulan karna kita mempunyai dua kategori program
yakni kategori islami dan kategori umum untuk kategori islaminya
sendiri kalo dilihat dari jumlah responnya itu cukup besar, yaitu
program ragam muslimah, dan yang kedua juga ada program beranda
pesantren yakni membahas tentang aktivitas-aktivitas dunia pesantren
dan ini juga bisa dibilang sebagai ajang promosi untuk pesantren, iyaa
dua program itu juga banyak respon pendengarnya. Adapun dari
kategori umumnya ialah program acar I Love Indonesian Music itu
cukup banyak respon pendengarnya.
Bogor, 10 Maret 2014
Pewawancara Nara Sumber
Dwi Aryanti Ust. Dicky Mulyanto
Wawancara untuk penyiar Radio UQI 107,5 FM
Pewawancara : Dwi Aryanti
Nara Sumber : Tiara Melia Putri
Jabatan : Penyiar Radio UQI 107,5 FM
Tgl wawancara : Senin, 10 Maret 2014
Tempat Wawancara : Studio Radio UQI 107,5 FM
1. Assalamu’alaikum?Penyiar disini yah? Namanya siapa?
Jawab : Wa’alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh…Iyah..namanya
Tiara…
2. Oo tiara..langsung saja yah ke pertanyaan intinya?
Jawab : Iyaah…
3. Sudah berapa lama menjadi penyiar di Radio UQI 107,5 FM?
Jawab : Kurang lebih sudah 3 tahun, dari kelas 1 PK sampai sekarang kelas 5
(atau sejajar dengan kelas 2 madrasah aliyah)
4. Berkaitan dengan model komunikasi, strategi komunikasi apa saja yang
sudah digunakan dalam menyampaikan pesan dalam menyiarkan program
acara untuk menarik simpati pendengar?
Jawab : Cara berkomunikasi dengan pendengar agar dapat menarik hati
pendengar itu biasanya saya lebih terapkan kepada sharing, jadi
dengan sharing kita bisa berbagi rasa dengan pendengar dan berbagi
pengalan, dan dengan sharing pula tentunya bisa membuat hubungan
kita sebagai penyiar lebih dekat dengan pendengar. Atau dengan
sharing itu juga kita bisa meberbagi informasi-informasi yang
dapatkan kepada para pendengar.
5. Bagaimana memahami respon pendengar terhadap siaran yang telah
dilakukan?
Jawab : Untuk kami para penyiar biasanya memahami maunya respon
pendengar dengan cara memahami keluhan-keluhan dan keingan
mereka melalui via sms atau telephon, jadi kita myenyediakan satu
segmen di program kita yang membuka line sms dan telepon untuk para
pendengar, dan dari situ kita dapat mengetahui apa keinginan dari
pendengar dan masukan-masukan dari pendengar.
6. Inovasi apa saja yang sudah dilakukan untuk menjadikan program acara
agar dapat diminati pendengar?
Jawab : Inovasi yang kita lakukan untuk menjadikan program acara kita agar
dapat diminati pendengar yaitu dengan cara membuat iklan program
acar kita, atau dapat disebut spotiklan, atau dengan cara mention di
twitter dan facebook.
7. Apa saja suka duka selama menjadi penyiar di Radio UQI 107,5 FM?
Jawab : Suka dan dukanya, dimulai dari sukanya yaitu kita bisa dapat
menggali ilmu disini khususnya dalam bidang siaran, dan bisa lebih
banyak menambah wawasan kita tentang informasi-informasi se-
indonesia bahkan sampai dunia sekalipun, kita juga bisa mencari
pengalaman, mengikuti lomba-lomba, seperti belum lama ini
Alhamdulillah dari Tim Radio UQI 107,5 FM meraih juara umum
dalam perlombaan yang diadakan di Radio Lesmana Bogor untuk
tingkat pelajar SMU/sederajat se-Bogor raya. Adapun dukanya
mungkin lebih kepada pembagian waktu sehari-hari, karna kan kita
juga disini sebagai santri yang aktivitasnya juga padat, jadi kepada
waktu, tapi itu semua dibawa enjoy aja karna kan sudah jadi
konsekuensinya begini.
Bogor, 10 Maret 2014
Pewawancara Nara Sumber
Dwi Aryanti Tiara Melia Putri
Wawancara untuk pendengar Radio UQI 107,5 FM
Pewawancara : Dwi Aryanti
Nara Sumber : Bpk. Untung Sudarma
Jabatan : Ketua RT setempat sekaligus pendengar setia Radio UQI
107,5 FM
Tgl wawancara : Minggu, 13April 2014
Tempat Wawancara : Gedung Serba Guna Pon-Pes Ummul Quro Al-Islami
1. Assalamu’alaikum Bapak?
Jawab : wa’alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh
2. Sudah berapa lama menjadi penyiar Radio UQI 107,5 FM?
Jawab : kalau jadi pendengar memang semenjak berdirinya radio UQI saya
sudah sering mendengarkansiarannya, tapi kalau sampe afal program-
programnya ya kurang lebih dua tahun belakangan inilah karna bisa
dibilang juga programnya bagus-bagus, saya juga termasuk fans club
nya radio UQI, biasanya saya dengerin radio sambil masak karna saya
juga suka dibilang si jago masak,karna saya sehari-hari masak
diwarung depan, dari acara-acara, baik pengajian ust, diky itu saya
senang,apa lagi itu acara tajwid untuk anak-anak belajar tajwid setiap
magrib, adanya seperti ini itu emang harapan saya ada acara
pertemuan ini,karna tak kenal maka tak sayang, karna kita juga sering
sms tapi belum tau orangnya, ya mungkin karna ini radio santri juga
beda dengan radio yang lain yang ada fans club-nya, jumpa pans nya,
kadang saya juga sering sms suka ngasih masukan tak kenal maka maka
tak sayang sering sms tapi gak tau orangnya,mungkin karna saya pak.
Untung si jago masak jadi sayg kenal Cuma beberapa penyiarnya aja
yang suka makan di warung saya, tapi yang lainnya paling Cuma lewat
sms aja, maka dengan 4 tahun berjalannya radio UQI ini diiungkungan
kami sangat senang sekali, karna saya juga RT disini jadi para penyiar
juga selalu kordinasi kalo mau mengadakan program acara tentang
apa, misalnya mau ngadain pendataan-pendataan santunan anak yatim
seperti sekarang ini, atau sunatan masal selalu melibatkan RT setempat,
jadi mereka udah pada kenal dengan saya pak. Untuk, saya dekat
dengan pondok dan penyiar mereka juga dekat dengan saya, jadi
hubungannya sangat baik. Jadi ini memang harapan saya, sayg bangga
dengan adanya radio UQI ini dilingkungan saya.
3. Jadi bisa dibilang adanya radio UQI ini dapat menjadi sebuah media
penyampaian pesan bagi masyarakat sekitar ya pak?
Jawab : Betul, betul sekali karna banyak masukan, misalnya masalah ilmu
tajwid, jadi kita bisa nambah pengetahuan tentang tajwib, dan kalau
bisa tentang music marawis (music islami khas pondok pesantren), jadi
sebisa mungkin anak-anak ga terlalu terpengaruh sama TV, karna
pernah dilingkungan kita ada pengajian tentang ilmu tajwib tapi karna
pengajarnya pindah domisili jadi pengajiannya berhenti, tapi setelah
adanya radio UQI ini kita juga bisa belajar tajwid sambil ngedengerin
radio selain tajwid juga ada ilmu pengetahuan Islam yang lainnya,
kalau acara music mungkin di siang harinya, jadi saya juga selaku RT
sekaligus pendengar setia radio UQI FM sangat berterima kasih sekali
dengan adanya radio UQI ini, karna banyak ilmu pengetahuan
agamanya yang disiarkan untuk masyarakat sekitar. Jadi radio ini
sangat manfaat sekali.
4. Baik, sebagai pendengarr setia radio UQI 107,5 FM, apa saja yang telah
anda dapatkan selama menjadi pendengar radio UQI 107,5 FM?
Jawab :kalau secara materil si belum pernah, palingan saya hanya ikut andil
dalam setiap acara, contohnya seperti acara ualang tahun ke 4 ini saya
selalu dilibatkan, adapun yang didapatkan ya pastinya ilmu
pengetahuan tentang agama Islam.
5. Adakah perubahan dalam diri anda baik itu dalam hal pengetahuan atau
sikap dan kelakuan?
Jawab :iya itu sudah pasti yah, sudah pasti menambah ilmu pengetahuan kami
warga sekitar, karna kami juga sangat simpatik dengan program-
program di radio ini , ya seperti yang sudah saya bilang tadi, kalau sore
hari anak-anak ini suka mendengarkan program mengaji tajwid, bahkan
anak saya ini juga saya arahin supaya denger radio itu kan buat
pengetahuan juga dalam hal agama, sampe sekarang juga anak saya ga
pernah ketinggalan, bahkan waktu kemarin kan sempat ada gangguan
dari pemancar radio sempat ga siaran, anak saya itu bertanya-tanya,
koq ga siaran radionya, jadi ya seperti itu. Kalau pun dari bentuk
kelakuan dan sikapnya juga ada pebedaan yah, jadi dengan adanya
radio ini anak-anak muda sekitar yang biasanya main keluyuran, jadi
sekarang diem aja dirumah masing-masing buat ngedengerin radio
UQI, karna kan kebanyakan pada ngirim sms, jadi pada nunggu sms
untuk dibacain di radio, jadi yah sangat manfaat sekali untuk
mengurangi main-mainnya anak keluar rumah, dari pada anak-anak
main-main keluar rumah jadi diganti dengan hal yang sangat
bermanfaat.
6. Apa yang menjadi identik dalam radio UQI 107,5 FM sehingga itu menjadi
hal yang menarik bagi para pendengarnya?
Jawab :hal yang menarik di radio UQI itu mungkin dari penyampaiannya yah,
dari programnya juga semua mendidik dan sangat manfaat bagi
masyarakat sekitar karna program-programnya bagus.
7. Program apa saja yang menjadi program unggulan anda?
Jawab :kalau program Unggulan karna saya juga berkepala 4, jadi saya lebih
suka program INTIF itu program tentang informasi-informasi dan
tipsdiselingi dengan humor karna saya juga suka homur dengan
masyarakat juga, selain itu saja juga, kalai untuk musik saya suka
dengan program INEM yang dibawakan ust. Diky, dulu penyiarnya ada
sifa lumayan bagus setelah itu diganti ust. Diky itu lebih bagus lag saya
juga suka program INEM itu, tapi kalo untuk anak-anak saya sarankan
program tajwid karna bagus untuk pengetahuan tajwidnya anak-anak
yang nara sumbernya ust. arsyad selain itu juga bagi orang-orang yang
ga bisa hadir pengajian tajwid jadi bisa dengerin radio aja karna kan
sama-sama pengetahuannya tentang belajar tajwib.
8. Bagi anda manfaat apa saja yang yang diberikan Radio UQI 107,5 FM
kepada para pendengtarnya?
Jawab :sangat manfaat sekali, selain kita masyarakat sekitar dapat belajar dari
radio ini, apa lagi kalau ada pendaftaran, kan suka di umumin lewat
radio UQI jadi kita juga bisa nanya-nanya, misalnya ada saudara yang
mau masukin anaknya ke pondok UQI bisa nanya-nanya lewat sms, jadi
sangat manfaat sekali,apa lagi bagi saya sangat manfaat sekali, kami
juga para warga sangat berterima kasih sekali untuk pondok yang udah
mendirikan radio ini, itu sangat manfaat baik warga dalam segi
pengetahuan agama, hiburan, dan informasinya juga..
Bogor, 13 April 2014
Pewawancara Nara Sumber
Dwi Aryanti `Bpk. Untung Sudarma
Dokumentasi
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Ust. Dicky Mulyanto Manajer Operasional Radio UQI 107,5 FM
Wawancara dengan Ust. Dicky Mulyanto selaku Manajer Operational
Radio UQI 107,5 FM
Seusai wawancara bersama manajer operasional dan salah satu penyiar
Radio UQI 107,5 FM
Wawancara dengan Tiara salah satu penyiar Radio UQI 107,5 FM
Seusai wawancara dengan Bpk. Untung Sudarma (Pendengar setia Radio UQI 107,5 FM)
saat menghadiri acara HUT ke 4 Radio UQI 107,5 FM di Gedung Serba Guna PP.
Ummul Quro Al-Islami.
Foto bersama para tim redaksi radio UQI 107,5 FM di GSG PP. Ummul Quro Al-Islami.
Acara santunan 100 anak yatim dalam rangka HUT KE 4 Radio UQI 107,5 FM
di Gedung Serba Guna PP. Ummul Quro Al-Islami.
Piagam dan Piala Saat memenangi perlombaan Broadcasting di Radio Lesmana
se Bogor Raya.