1
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
PERMAINAN TRADISIONAL GATRIK TERHADAP PEMAHAMAN
MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI 1 MALUKU TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan
(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika IAIN Ambon
Disusun oleh:
Sanaria Detek
NIM. 0140303019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN AMBON
2020
2
Pengesahan skripsi
3
Pernyataan keaslian
4
ABSTRAK
Sanaria Detek, NIM.0140303019, Dosen Pembimbing I. Dr. Ajeng Gelora
Mastuti,M.Pd dan Dosen Pembimbing II. Fahruh Juhaevah, M.Pd. Judul skripsi:
“Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan Tradisional Gatrik
terhadap Pemahaman Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Maluku
Tengah”.Pendidikan Matematika, Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas
VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket,
tes, dan lembar observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs
Negeri 1 Maluku tengah tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 8 kelas dengan
jumlah 312 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas VII-8 dengan jumlah 40
siswa. Berdasarkan Hasil uji hipotesis (uji-t) efektivitas pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa pada
tes pemahaman dan observasi aktivitas siswa diperoleh nilai signifikansi lebih kecil
dari pada artinya hipotesis H1 diterima. Hasil penelitian menunjukan bahwa
terdapat efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik
terhadap pemahaman matematika siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah.
Kata Kunci : Permainan Tradisional Gatrik; Pemahaman Matematika; Bilangan
Bulat.
5
MOTTO
Jika Orang Lain Bisa Maka Aku Pasti Bisa
Persembahan
Dengan mengucap rasa syukur atas nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT, karya ini
penulis persembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tercinta alm. Latif Detek dan Wangase yang telah memberikan
dukungan, baik materiil maupun nonmateriil. Terima kasih atas doa, kesabaran,
ketulusan, semangat, motivasi, dan nasehat yang telah diberikan selama ini.
Kakak-kakakQU, Ima,Nadia,Parman, Dan Sahrudin yang sering ngomel dan bawel
untuk segera mengerjakan skripsi.
Sahabat seperjuangan Wa Linda, Herwati, Narti, Firas Dan Laila yang sepaket saling
semangat menyemangati
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada penulis, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Skripsi (TAS) yang berjudul “Efektivitas
Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan Tradisional Gatrik Terhadap
Pemahaman Matematika Siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah”. Tugas
Akhir Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Program Studi
Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, motivasi, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M,Si selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ambon beserta para Pembantu Rektor yang telah berjasa
dalam mengembangkan IAIN Ambon tempat penulis menuntut ilmu.
2. Dr. Samad Umarella, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah serta para
Pembantu Dekan dan Civitas Akademik yang telah berjasa dalam
pengembangan Fakultas Tarbiyah.
3. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan
7
Pendidikan Matematika yang selalu memberikan dorongan dan dukungannya
kepada penulis.
4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, sebagai pembimbing I dan Fahruh
Juhaevah, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah dengan sabar
mengarahkan, membimbing serta memberikan motivasi dan dorongan yang
tinggi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi.
5. Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku penguji I dan Gamar Assagaf M.Pd,
selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi
ini.
6. Para dosen dan staf administrasi yang berada di lingkungan IAIN AMBON
pada umumnya yang telah memberikan segala bantuan selama penulis
menuntut ilmu.
7. Kepala perpustakaan IAIN Ambon dan karyawan atas pelayanan dan buku-
buku referensi yang disiapkan sehingga membantu dalam penulisan skripsi
ini.
8. Drs.M.Saleh Lestaluhu selaku kepala MTs. Negeri 1 Maluku Tengah beserta
para staf yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian, dan khusus kepada bapak Alimudin. A. S.Pd selaku guru mata
pelajaran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
9. Siswa kelas VII-8 MTs Negeri 1 Maluku Tengah , atas partisipasi dan
kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian.
8
10. Teman-teman Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Matematika IAIN Ambon
terutama teman-teman Matek A yang senasib dan seperjuangan serta
senantiasa menjadi penyemangat terimakasih atas dukungan dan bantuannya
selama ini semoga tetap solid dan tetap terjaga kebersamaanya.
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara berikan mendapat
balasan yang lebih dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Amiin
Ambon, …./…../ 2020
Penulis
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATAPENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
E. Defenisi Operasional ......................................................................... 10
BAB II TINJAUN PUSTAKA ...................................................................... 12
A. Efektivitas Pembelajaran ............................................................... 12
B. Pembelajaran Matematika ............................................................. 12
C. Pemahaman Matematika.................................................................. 14
D. Permainan Tradisional Gatrik ........................................................ 18
E. Manfaat Permainan Gatrik ............................................................. 23
10
F. Ruang Lingkup Materi ................................................................... 23
G. Penelitian Relevan ......................................................................... 29
H. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 31
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 32
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34
G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 34
H. Teknik Anlisis Data ........................................................................ 35
1. Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 35
2. Analisis Statistik Inferensial ...................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 42
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 42
1. Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 42
2. Tes Untuk Melihat Pemahaman Siswa ..................................... 43
3. Angket Untuk Melihat Respon Siswa ........................................ 43
B. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 43
C. Hasil Uji Analisis Statistik Inferensial ........................................... 47
D. Pembahasan ..................................................................................... 52
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 67
11
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian ...................................................................29
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VII MTs Negari 1 Maluku Tengah ..................31
Tabel 3.2 Skala Liker ........................................................................................35
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) .......................................36
Tabel 3.4 Kategori Koefisien Korelasi ...............................................................41
Tabel 4.1 Deskriptif Presentase Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan Gatrik
(X) ......................................................................................................................44
Tabel 4,2 Deskriptif Presentase Data Tes Pemhaman Siswa ..............................45
Tabel. 4.3 Deskriptif Presentase Data Observasi Aktivitas Siswa .....................47
12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ...........................................................................................67
Lampiran 2. RPP ................................................................................................69
Lampiran 3. Lembar Validitas Instrumen Soal Pemahaman Matematika ..........79
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Tes ..........................................................................81
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal ................................................................................82
Lampiran 6. Soal tes pemahaman matematika siswa .........................................83
Lampiran 7. Pemerkahan Soal ...........................................................................88
Lampiran 8. Hasil Penilaian Tes ........................................................................93
Lampiran 9. Kisi-Kisi Angket ............................................................................95
Lampiran 10. Angket .........................................................................................96
Lampiran 11. Hasil Sebaran Angket ..................................................................108
Lampiran 12. Lembar Validitas Instrument Observasi Aktivitas Siswa .............110
Lampiran 13 Lembar Pengamatan .....................................................................112
Lampiran 14. Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama ..118
Lampiran 15. Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua .....120
Lampiran 16. Rekapitulasi Nilai Observasi Aktivitas Siwa................................122
Lampiran 17. Uji Validitas Angket ...................................................................124
Lampiran 18. Analisis Data Deskriptif .............................................................125
Lampiran 19. Uji Normalitas dan Uji Homoginetas .........................................128
13
Lampiran 20 . Uji Hipotesis ...............................................................................133
Lampiran 21.Rekaptulasi Nilai .........................................................................135
Lampiran 22. Tabel Perhitungan .......................................................................137
Lampiran 23. Dokumentasi ...............................................................................139
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan beragam kekayaan budaya. Budaya di
Indonesia berkembang dari masa ke masa dengan upaya-upaya pelestarian dengan
harapan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok, yang diwariskan dari
generasi ke generasi.
Setiap budaya memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Setiap daerah di
Indonesia memiliki keragaman budaya masing-masing seperti bahasa, seni tari, seni
musik, adat istiadat sampai permainan tradisional anak-anak. Dalam keragaman
budaya tersebut selalu muncul pembelajaran-pembelajaran yang dapat diteladani dan
dikembangkan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran umum di sekolah.
Salah satu bentuk budaya yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
umum di sekolah adalah permainan tradisional. Menurut Budisantoso, dkk,
permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap
remeh, karena permainan ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap
perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial di kemudian hari.1
Masyarakat beranggapan bahwa matematika merupakan suatu mata pelajaran
di sekolah, akan tetapi kenyataannya masyarakat tidak sadar telah menerapkan ilmu
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aktivitas matematika merupakan
proses dari pengalaman nyata kehidupan sehari-hari ke dalam matematika atau
1 Rachmaniah M. Hariastuti, Patil Lele, Sebuah Warisan Budaya Nusantara Dalam
Perspektif Etnomatematika, (Prosiding Seminar Nasional FDI , 2016),hal,37 1
15
sebaliknya, meliputi aktivitas berhitung, mengukur, mengelompokkan, merancang
bangunan, membuat pola, menentukan lokasi bermain dan sebagainya.
Hiebert dan Capenter (1992) mengatakan bahwa pembelajaran matematika di
sekolah dan matematika yang ditemukan anak dalam kehidupan sehari-hari sangat
berbeda. Oleh karena itu pembelajaran matematika sangat perlu menjembatangi
antara matematika dalam dunia sehari-hari yang berbasis pada budaya lokal dengan
matematika sekolah.2
Pendidikan dan budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan sehari-hari, karena budaya merupakan kesatuan utuh dan menyeluruh
yang berlaku dalam suatu masyarakat, dan pendidikan merupakan kebutuhan
mendasar bagi setiap inidividu dalam masyarakat. Budaya merupakan sistem nilai
dan ide yang dihayati oleh sekelompok manusia di suatu lingkungan hidup tertentu
dan di suatu kurun tertentu. Kebudayaan diartikan sebagai semua hal yang terkait
dengan budaya.
Pemahaman tentang nilai-nilai dalam pembelajaran matematika yang
disampaikan para guru belum menyentuh keseluruh aspek yang mungkin. Menurut
Soedjadi yang dikutip oleh Wahyu Fitroh dan Nurul Hikmawati matematika
dipandang sebagai alat untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam dunia
sains saja, sehingga mengabaikan pandangan matematika sebagai kegiatan manusia.
Pandangan itu sama sekali tidaklah salah, keduanya benar dan sesuai dengan
pertumbuhan matematika itu sendiri. Dalam penelitian Agung Hartoyo, Bishop
berpendapat matematika itu pada hakekatnya tumbuh dari keterampilan atau aktivitas
2 Umy Zahroh, Penerapan Pembelajaran Berbasis Etnomatematika,(jurnal).hal. 1
16
lingkungan budaya, dan Pinxten juga mengatakan matematika seseorang dipengaruhi
oleh latar belakang budayanya. 3
Proses pembelajaran matematika yang merupakan salah satu mata pelajaran
penting yang masuk dalam kurikulum sekolah dasar sampai sekolah menengah dapat
dijadikan sebagai media untuk melestarikan budaya dan mengembangkan karakter
bangsa Indonesia.
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih monoton dan kurang
bermakna, sehingga peserta didik hanya menghafal konsep tersebut tanpa memahami
cara mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Fakta tersebut
senada dengan NCTM yang menjelaskan bahwa kekurangan dalam pembelajaran
matematika yaitu peserta didik tidak dibimbing untuk mengaitkan konsep
matematika dengan pengalamannya sendiri.
Persoalan lain dalam pendidikan matematika adalah pembelajaran yang masih
berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran seperti ini akan menyebabkan
peserta didik kurang bisa mendominasi dan bekerja secara aktif dalam proses
pengajaran. Guru seharusnya dapat menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan ,potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik tentang matematika
yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal dalam mempelajari matematika
peserta didik dalam mempelajari matematika tersebut. 4
Ulya dan Rahayu menyatakan bahwa pembelajaran matematika yang tidak
bervariasi menjadikan peserta didik bosan sehingga untuk menghilangkan
3 Nur Rusliah, Pendekatan Etnomatematika dalam Permainan Tradisional Anak di Wilayah
Kerapatan Adat Koto Tengah Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi,(Surabaya :2016), hal.1-2. 4 Muliyaningrum Lestari, Dkk. “ Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Intuisi
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreaktif Dalam Memecahkan Masalah Matematika
Peserta Didik Kelas X SMA N 2 Srage “ Dalam Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika , No 7 .
September 2015, Hal. 743
17
kebosanannya, peserta didik lebih suka bermain dengan temannya. Hambatan dalam
pembelajaran matematika tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi guru untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik menyukai bermain,
maka guru dapat menyisipkan permainan dalam proses pembelajaran. Namun,
permainan tersebut hendaknya mampu membuat peserta didik belajar dengan
pengalamannya sendiri.
Akan tetapi islam juga memberikan petunjuk agar umat islam tidak
melalaikan dari taat kepada allah atau menyia-nyiakan waktu akibat asyik bermain
hanya untuk memperoleh kesenangan semata. Kedaan ini seperti dalam al-qura’an
sebagai berikut:
ىا إليها وتركىك قائما قل ما عن خير مناللههى ومن وإذا رأوا تجارة أو لهىا انفض د الله
ازقين خير الره التجارة والله
Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka
bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik dari pada permainan
dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.’’(Al-Jumah:11).5
Ayat ini menjelaskan agar kita memperoleh kesenangan diperkenankan,
tetapi melalaikan diri dari taat kepada Allah akibat terpengaruh memperoleh
kesenangan sangat dicela dalam ajaran Islam. Oleh karena itu perlu dipahami tujuan
dari bermain yaitu bermain itu sendiri, dan dalam kaitannya dengan anak-anak
perlu memperhatikan esensi waktu, sehingga anak-anak akan belajar role dalam
bermain sejak dini.
5 Al-quran, Al-Jumuah: 11
18
Permainan tradisional dapat dijadikan sebagai alternatif solusi tersebut,
sehingga selain peserta didik dapat mengenal dan melestarikan budaya, diharapkan
hasil belajar peserta didik juga optimal. Hal Ini sesuai dengan Penelitian Damayanti
dan Putranti yang menyatakan bahwa melalui permainan tradisional dapat
meningkatkan hasil belajar dan minat belajar peserta didik terhadap matematika
secara signifikan.6
Secara khusus dalam setiap permainan tradisional terdapat konsep
matematika, baik matematika dasar atau matematika tingkat lanjut. Salah satu
permainan tradisional yang dapat diidentifikasi konsep-konsep matematikanya
adalah permainan gatrik. Permainan ini banyak dijumpai di berbagai daerah di
Indonesia dengan istilah yang berbeda, seperti gatrik di Jawa Barat, benthink di
Jawa Tengah dan Yogyakarta, tak tek di Bangka Belitung, patok lele di Madura dan
gatik, tal kadal dan di daerah lain.7 Dengan sebutan permainan gatrik khususnya di
daerah Maluku tengah disebut Ganop.
Menurut Muhammad Zaini seorang pendiri komunitas Hong (2011), gatrik
pada masanya pernah menjadi permainan yang popular di Indonesia. Gatrik
merupakan salah satu permainan tradisional jaman dulu yang dimainkan oleh anak-
anak secara kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2 orang sampai 4 orang.
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu atau kayu yang satu
menyerupai tongkat berukuran panjang dan lainnya berukuran lebih kecil. 8
6 Himmatul Ulya, Permainan Tradisional Sebagai Media Dalam Pembelajaran
Matematika,(FKIP Universitas Muria Kudus, Kudus Jawa Tengah:2017),hal.372.
7 Ibid. Rachmaniah M. Hariastuti, Patil Lele, Sebuah Warisan Budaya Nusantara Dalam
Perspektif Etnomatematika. Hal. 43. 8 https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=165084 , diakses pada hari rabu, 20 februari
2019.
19
Permainan gatrik atau ganop dilakukan di lapangan terbuka seperti di
halaman rumah. Permainan gatrik dilakukan dengan mengalih tanah membuat
lubang berukuran kecil dan dua potongan kelopak sagu (gaba-gaba) yang
menyurupai tongkat yang berukuran kira- kira 39 cm dan 18 cm berukuran kecil.
Terdapat beberapa jenis bahan untuk dipergunakan dalam permainan gatrik berupa
kayu, bambu, dan kelopak sagu (gaba-gaba). Namun peneliti hanya mengunakan
kelopak sagu (gaba-gaba) untuk di mainkan. Peneliti menggunakan kelopak
sagu(gaba-gaba) yang kering, didalam permainan gatrik terdapat tiga babak
permainan.
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran matematika memberikan pengertian bahwa materi-materi yang
diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan
pemahaman itu sendiri.9 Pentingnya pemahaman matematis disebutkan juga dalam
NCTM (2000) bahwa peserta didik dalam belajar matematika harus disertai dengan
pemahaman.10
Dari penjelasan tersebut peneliti mengambil MTs Negeri 1 Maluku Tengah
sebagai lokasi penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru
matematika kelas VII peneliti mendapat informasi bahwa pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional belum pernah diterapkan oleh guru matematika
kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah. Guru matematika di sekolah tersebut
hanya menggunakan metode diskusi, Tanya jawab, dan penugasan yang dinilai
9 Herdian, “Kemampuan Pemahamn Matematika”, Diakses Pada Hari Rabu,12 April 2017.
10 Maximus Tamur,”Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbaisis Etnomatematika
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis
Mahasiswa PGSD” dalam Tesis Kearsipan Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Hal. 3
20
cukup baik dalam menyampaikan dan mengajarkan materi terutama dalam
menyelesaikan semua materi yang direncanakan pada RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Siswa mempunyai kemampuan matematika yang berbeda–beda.
Kemampuan pemahaman matematika siswa dikatakan memang masih perlu
ditingkatkan lagi, sebab masih banyak yang mempunyai kemampuan pemahaman
matematika yang tidak baik karena soal-soal tes yang diberikan selalau berupa
uraian, sebagian siswa ada juga asal-asalan dalam menyelesaikan soal yang ada.
Sehingga tidak memperhatikan urutan pengerjaan dan juga banyak terjadi
kesalahan perhitungan dalam penyelesaiannya. Seperti menghitung (-3) (-2) = 5
dan (-4) + 5 = 9. Hal ini ditandai rendahnya pemahaman matematika siswa
terhadap materi yang dipelajari. Untuk mata pelajaran matematika biasanya guru
sering memberikan remedial untuk memperbaiki hasil tes tersebut.
Berdasarkan pertimbangan latar belakang siswa yang berada pada MTs
Negeri 1 Maluku Tengah pembelajaran yang di maksud adalah pembelajaran
berbasis permainan tradisional. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku
Tengah.
Penelitian terkait penggunaan pembelajaran matematika berbasis permainan
tradisional pernah dilakukan oleh Alfatah Ibnu Alkulub, dengan judul “Efektivitas
Pembelajaran Matematika Realistik Dengan Permainan Gatrik Pada Materi
Operasi Hitung Campuran Kelas IV SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pembelajaran matematika realistik dengan permainan gatrik efektif digunakan pada
materi operasi hitung campuran di kelas IV SD. Hal tersebut dibuktikan dengan
21
hasil penelitian pada kelas implementasi diantaranya adalah keterlaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru dikategorikan baik karena setiap indikaotor
mendapat nilai ≥ 3, setiap kategori aktivitas siswa termasuk dalam waktu idel
sehingga aktivitas siswa dikatakan efektif, respon siswa positif terhadap
pembelajaran yaitu 77,92%, Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai yaitu
78,57% siswa mendapatkan nilai di atas KKM.11
Widya Kusumaningsih, Supandi, dan Lilik Ariyanto, dengan judul “Desain
Etnomatematika Pada Permainan Congklak Berbasis Blended Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran
ethnomatematika pada permainan congklak berbasis blended learning lebih efektif
dibandingkan siswa yang menggunakan pembelajaran biasa ditinjau dari
kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi relasi dan fungsi. Jadi dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka tujuan dalam penelitian ini telah tercapai
dilihat dari terujinya kelayakan dan keefektifan media pembelajaran matematika
setelah digunakan dalam pembelajaran. 12
Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas peneliti tertarik dengan
mengambil judul Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan
Tradisional Gatrik Terhadap Pemahaman Matematika Siswa Kelas VII MTs
Negeri 1 Maluku Tengah .
11 Alfatah Ibnu Alkulub, “Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik
Dengan Permainan Gatrik Pada Materi Operasi Hitung Campuran Kelas IV SD,
(Vol 5, No 2, Mei 2019) 12
Widya Kusumaningsih, Dkk “Desain Etnomatematika Pada Permainan
Congklak Berbasis Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP. Hal. 1
22
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional
gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku
Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,maka
tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas
VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian di bidang budaya dan pendidikan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengembangan pembelajaran matematika berbasis budaya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti
mengenai matematika dan budaya khususnya mengenai permaianan
tradisional.
23
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menegembangkan pemikiran tentang
budaya matematika.
E. Definisi Operasional
1. Efektivitas adalah suatu proses yang menunjukan kondisi dimana pencapaian
tujuan harus mengacu pada ketentuan - ketentuan yang baik seperti waktu,
kualitas dan kuantitas.
2. Permainan tradisional adalah merupakan permainan yang telah dimainkan
oleh anak-anak yang bersumber dari suatu daerah secara tradisi, yaitu
permainan tersebut diwarisi dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
3. Permainan gatrik adalah permainan tradisional dimana permainan ini
dimainkan secara berkelompok disesuikan dengan area lingkungan dan
banyaknya anggota pemain. Permainan ini menggunakan alat dari dua
batangn (kelopak) sagu, yang satu menyerupai tongkat berukuran 39 cm dan
lainnya berukuran lebih kecil. Permainan gatrik biasanya dilakukan di
lapangan atau halaman tanah terbuka.
4. Pemahaman adalah kemampuan untuk mengunakan pengetahuan dalam
situasi baru, mampu menghubungkan apa yang telah dipelajari dengan
bagaimana pengetahuan tersebut dimanfaatkan/ diaplikasikan pada situasi
baru.
5. Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas himpunan bilangan bulat
negatif dan himpunan bilangan bulat positif, serta anggota himpunan bilangan
nol.
25
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
mengenai bilangan.
Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan
tujuan untuk mencapai suasana lingkungan memungkinkan seseorang
melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada
guru mengajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif siswa
didalamnya. 16
Terkait penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah proses pembelajaran yang membahas masalah-masalah
numeric, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk
dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat, yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman
tentang matematika.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol, maka
konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi
simbol-simbol itu. Seseorang akan lebih mudah mempelajari matematika apabila
telah didasari pada apa yang telah dipelajari orang itu sebelumnya. Karena untuk
mempelajari suatu materi matematika yang baru pengalaman belajar yang lalu
dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika
tersebut. Menurut Erman Suherman, tunjuan pembelajaran matematika adalah:
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam
kehidupan yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar
16
Ali Hamzah & Muhlisrarini, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika
(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2014), hal. 66
27
pokok dari suatu bacaan mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke
bentuk lain. Seperti rumus matematika ke bentuk kata-kata, membuat perkiraan
tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu seperti dalam grafik.
(Wikel, 1996:246).
Ada tiga macam bentuk pemahaman matematik, yaitu pengubahan
(translasion), pemberian arti (interprestasi), dan pembentukan ekstrapolasi
(ekstrapolation). (Herdian:2010).
a. Pengubahan (translasion).
Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan informasi dengan bahasa
dan bentuk yang lain dan menyangkut pemberian makna dari suatu informasi
yang bervariasi.
b. Pemberian arti (interprestasi).
interprestasi digunakan untuk menafsirkan maksud dari bacaan tidak hanya dari
kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup pemahaman suatu informasi dari
sebuah ide.
c. Pembentukan ekstrapolasi (ekstrapolation).
Ekstrapolasi mencakup estimasi dan prediksi yang didasarkan pada sebuah
pemikiran, gambaran kondisi dari suatu informasi, juga mencakup pembuatan
kesimpulan dengan konsekuensi yang sesuai dengan informasi jenjang kognitif
ketiga yaitu penerapan (application) yang menggunkan atau menerapkan suatu
bahan yang sudah dipelajari kedalam situasi baru yaitu berupa ide, teori atau
petunjuk teknis.18
18
Umi dwi fristianingsih, peningkatan pemahaman dan penalaran matematika siswa kelas
VII-A SMP 2 Ajibarang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran penemuan terbimbing, (skripsi),
(universitas muhammadiyah purwokerto, 2011), hal. 6-7.
29
a. Menjelaskan konsep-konsep dan fakta-fakta matematika dalam istilah konsep
dan fakta matematika yang telah ia miliki.
b. Dapat dengan mudah membuat hubungan logis diantara konsep dan fakta yang
berbeda tersebut.
c. Menggunakan hubungan yang ada kedalam sesuatu hal yang baru (baik di dalam
atau diluar matematika) berdasarkan apa yang ia ketahui.
d. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang ada dalam matematika sehingga membuat
segala pekerjaannya berjalan dengan baik.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman
matematis adalah pengetahuan siswa terhadap konsep, prinsip, prosedur dan
kemampuan siswa menggunakan strategi penyelesaian terhadap suatu masalah yang
disajikan. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemahaman matematis berarti
orang tersebut telah mengetahui apa yang dipelajarinya, langkah-langkah yang telah
dilakukan, dapat menggunakan konsep dalam konteks matematika dan di luar
konteks matematika.
Adapun indikator dari kemampuan pemahaman matematis (dalam Astuti,
2013:14), yaitu:
a. Mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
b. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut.
c. Mampu mengaitkan berbagai konsep matematika.
31
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu atau kayu yang satu
menyerupai tongkat berukuran panjang dan lainnya berukuran lebih kecil. 20
2. Alat dan Bahan Permainan Gatrik
a. Alat : parang dan mistar.
b. Bahan: Dua potongan kelopak sagu (gaba-gaba) berukuran kira-kira 39 cm
dan 18 cm.
3. Cara Bermain Gatrik
Untuk sanggup memainkan permainan tradisional ini sangat gampang. Ada
beberapa hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan.
a. Lapangan
Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak. Hanya
memanfaatkan lingkungan sekitar mirip lapangan atau tanah terbuka.
Permainan ini bisa juga dilakukan di pantai, halaman rumah, dan aneka
macam tempat terbuka lainnya.
b. Jumlah Pemain
Permainan ini dibagi sesuai banyak anggota, maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini berjumlah 40 orang siswa, maka dibuat kelompok sesuai
banyak anggota menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 8 orang dalam satu
kelompok, sebelum dimulai dilakukan suit atau hompimpam.siapa yang suit
menang maka kelompoknya main duluan dilakukan sampai semuanya
mendaptkan giliran bermain sedangkan kelompok sisanya sebagai kelompok
lawan.
20
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=165084, diakses pada hari rabu, 20 februari
2019
33
3) Babak Ketiga
Babak terakhir, jika lolos pada babak 2, maka letakkan gaba-gaba pendek
dengan posisi miring. Kemudian gunakan gaba-gaba panjang untuk Pukul ujung
gaba-gaba pendek hingga terlempar ke atas, dan dipukul keatas berulang-ulang
kali. Kelompok lawan tetap bertugas menangkap gaba-gaba pendek. Bila tidak
tertangkap Kelompok lawan, maka kelompok pemain dapat mengukur jarak
jatuhnya gaba-gaba pendek ke lubang menggunakan gaba-gaba panjang.
Permainan ini membutuhkan kelincahan dan kecepatan. Pemain harus hati-hati
ketika memainkannya alasannya semakin kencang gaba-gaba pendek meluncur,
Kelompok lawan harus siap untuk menghindari cedera terkena gaba-gaba pendek.21
5. Penilaian Permainan Gatrik
Dalam permainan gatrik ini nilai yang didapatkan oleh kelompok penjaga dan
kelompok pemain adalah sebagai berikut:
a. Penjaga.
1) Di babak pertama, apabila pemain mendorong gatrik berukuran kecil dan
jika berhasil ditangkap oleh kelompok penjaga maka akan mendapatka
Nilai 5 ditangkap dengan dua tangan, jikalau menangkap dengan satu
tangan mendapat nilai 10.
2) Kemudian apabila di babak kedua, pemain memukul gaba-gaba berukuran
kecil dan berhasil di tangkap oleh kelompok penjaga maka akan
mendapatkan nilai 10 menangkap dengan dua tangan, jikalau menangkap
dengan satu tangan nilai 20.
21 https://id.wikipedia.org/wiki/Gatrik-Permainan Tradisional-Gatrik Atau Tak Kadal
Hari senin, 25 Maret 2019
35
tangan dan kaki, meningkatkan kemampuan menangkap. Meningkatkan
kemampuan kerjasama antar tim, dapat bersosialisasi, belajar berperilaku sportif.
F. Ruang Lingkup Materi
Bilangan Bulat Khususnya Pada Materi Penjumlahan, Penguranga,Perkalian.
1) Bilangan bulat
Bilangan Bulat dan Lambangnya
a. Bilangan asli, yaitu 1,2,3,4,5 dan seterusnya.
b. Bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,5, dan seterusnya.
Bilangan-bilangan: -1,-2,-3,-4,-5,… disebut bilangan bulat negatif.
Bilangan-bilangan di atas nol yaitu1, 2,3,4,5,… disebut bilangan
bulat positif. Himpunan bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat
negatif membentuk himpunan bilangan bulat. Nol (0) adalah
bilangan yang tidak positif dan tidak negatif.
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan bulat negatif, bilangan nol dan
bilangan bulat positif. { ...., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..... }. Dalam garis bilangan dengan
arah mendatar, bilangan bulat dapat dnyatakan sebagai berikut.
Bilangan bulat negatif Bilangan bulat positif
-5 -4 -3 - 2 -1 0 1 2 3 4 5
1. Penjumlahan Bilangan Bulat dan Sifat-Sifatnya
Untuk sebarang bilangan bulat a dan b berlaku:
(i) –a + b = - (a - b) jika a lebih dari b
(ii) – a + b = b - a jika b lebih dari a
37
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b. jika a+ b = c, maka c juga
bilangan bulat.
Contoh: 17 + (-5) = 12; 17 dan -5 adalah bilanagan bulat 12
juga bilangan bulat.22
3. Pengurangan Bilangan Bulat
Mengurangi suatu bilangan sama dengan menambah dengan lawan
pengurangan. Jadi untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku:
a – b = a + (-b)
contoh:
6- 4 = 6 + (-4)
a) Sifat tertutup pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a - b =c, maka c juga bilangan
bulat.
Contoh: 12 -17 = -5 12 dan 17 adalah bilangan bulat, -5 juga biangan
bulat.
4 . Perkalian Bilangan Bulat dan Sifat-Sifatnya
a) Perkalian Bilangan Bulat
a. Perkalian Bilangan Bulat Positif Dengan Negatif
Hasil perkalaian bilangan bulat positif dengan bilangan negatif adalah
bilangan bulat negatif.
Untuk setiap bilangan a dan b berlaku a ( )
22
M .Cholik Adinawa & Sugijono, Matematika Untuk SMP/ MTs kelas VII, (Jakarta : PT
Erlanga, 2013), hal. 2-16
39
Untuk sebarang bilangan bulat a, b dan c berlaku (a b) c = a (b c)
Contoh: (-2 (-6)) (-7) = (-2 (-6 (-7)) = - 84
c. Sifat Perkalian Dengan Bilangan Nol
Untuk setiap bilangan bulat berlaku : a 0= 0 a = 0
contoh:
3 0= 0 3 = 0.
-3 0= 0 -3 = 0.
d. Unsur Identitas perkalian
untuk setiap bilangan bulat berlaku : a 1= 1 = a
contoh:
13 1= 1 13 =13
e . Sifat Invers Perkalian
untuk sebarang bilangan bulat berlaku: a
=
sebagai inver
perkalian (kebalikan) dari a.
f. Sifat Distributif perkalian
untuk sembarang bilangan bulat a,b dan c berlaku :
Sifat distribusi perkalian terhadap penjumlahan a (b c) = (a )
( c).
Contoh :
-3 (14 (-16)) = (-3 ) (( ) (-16)) = - 42 + 48 = 6
41
Berbasis Aktivitas Budaya Dan
Permainan Tradisional
Masyarakat Kampung Naga
3) Permainan
tradisional Gatrik
HOPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H0 = Tidak terdapat efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan
tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas VII MTs Negeri 1
Maluku Tengah.
H1 = Terdapat efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional
gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku
Tengah.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif karena data yang
diperoleh akan dianalisis berdasarkan fakta kuantitatif. Penelitian ini akan
mendeskripsikan efektivitas pembelajaran matematika berbasisis permainan
tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa yang berkaitan dengan
materi bilangan bulat.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri 1 Maluku Tengah . Jl. Raya Tulehu
Km 23 Ambon Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020
pada tanggal 06 September 2019 sampai 06 Oktober 2019.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku
Tengah yang terdiri dari 8 kelas.
Tabel : 3.1 Jumlah Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Kelas Jumlah siswa
VII-1 36
31
43
VII-2 36
VII-3 38
VII- 4 43
VII-5 38
VII-6 42
VII-7 39
VII-8 40
Jumlah 312
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-8 MTs Negeri 1 Maluku
Tengah. Yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling (sampling pertimbangan). purposive sampling
adalah teknik sampling yang digunakan penelitian ini jika peneliti mempunyai
pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau
penentuan sampel untuk tujuan tertentu.23 Pertimbangan yang dilakukan dalam
pengambilan sampel ini berdasarkan nilai kemampuan matematis.
D. Variabel Penelitan
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X dan variabel Y.
1. Variabel X adalah variabel bebas, yaitu efektivitas pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik.
23
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemula
(Bandung: Alfabeta, 2015), Hal. 63.
44
2. Variabel Y adalah variabel terikat, yaitu pemahaman matematika. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel Y yaitu hasil tes pemahaman siswa ranah
kognitif (Y1) dan hasil observasi aktivitas siswa (Y2).
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperkuat penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa
instrumen pengumpulan data, yaitu:
1. Tes
Soal tes sebanyak 4 nomor yang berbantuk tes uraian yang bertujuan untuk
mengetahui pemahaman matematika siswa pada materi bilangan bulat dengan
menggunakan permainan tradisional gatrik.
2. Lembaran Observasi
Lembar observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Observasi dilakukan
dalam penelitian ini adalah mengamati ranah afektif sikap siswa dalam proses
pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik di MTs Negeri 1
Maluku Tengah.
3. Angket
Angket yang diberikan kepada siswa adalah untuk melihat respon siswa
terhadap pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk melihat data-data yang belum diperoleh dari
observasi dan berupa foto atau tulisan. Dokumentasi digunakan unuk memperkuat
data yang diperoleh dalam tes, dan observasi.
45
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk menilai aktivitas sikap siswa dan proses belajar
siswa pada ranah afektif.
2. Tes
Untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematika siswa terhadap
materi yang dipelajari.
3. Angket
Angket dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data/informasi mengenai
penilaian siswa terhadap pembelajaran dikelas. Apakah mereka setuju atau tidak
setuju terhadap pembelajaran yang diberikan.
4. Dokumentasi
Untuk memperoleh data terkait dengan pembelajaran matematika barbasis
permainan tradisional gatrik untuk mengetahui pemahaman matematika siswa
berupa foto-foto.dan video.
G. Prosedur Penelitian
Data yang diambil dalam penelitian ini dlaksanakan berdasarkan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Yang meliputi kegiatan penyusunan proposal, penyusunan instrumen
penelitian dan validasi, dan melakukan permohonan izin penelitian kepada
sekolah.
46
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan tindakan berdasarkan
yang telah direncanakan. Pelaksanaan dilakukan yaitu pemberian materi dan
melakukan pembelajaran metematika berbasis permainan tradisional gatrik
kepada siswa.
3. Kegiatan Pengamatan
Kegiatan pengamatan dibantu oleh observer , agar melihat bagaimana sikap
aktivitas siswa terhadap pembelajaran yang diberikan .
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis data ini bertujuan setelah data terkumpul dari hasil
pengumpulan data, perlu segera dianalisis oleh peneliti, sebelum menganalisis
data hasil respon siswa yang diperoleh melalui angket,maka terlebih dahulu
dilihat dengan skala likert seperti tabel berikut:
Tabel 3.2 Skala Liker24
Alternatif Jawaban
Skor
Keteranggan
Positif (+) Negatif (-)
SS
S
TS
STS
4
3
2
1
1
2
3
4
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Data yang diperoleh dari tes dan angket kemudian diproses dengan
menggunakan rumus berikut:
24 Suharsini Arikunto, Metode Penelitisn Kuantitatif. (Jakarta : Rineka Cipta, 2002). Hal. 23
47
NP =
10025
Selanjutnya nilai tes dan angket tersebut disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi, sehingga dapat menggambarkan kedudukan suatu nilai dari seluruh siswa
yang diteliti sesuai dengan pedoman penilaian acuan patokan (PAP), seperti pada
table berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP)26
Nilai Interval
Angka Huruf Kualifikasi
80-100
66-75
56-65
40-55
0-39
A
B
C
D
E
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
2. Analisis Statistik Inferensial
Sebelum melakukan analisis dengan uji t, terlebih dahulu dilakukan
beberapa uji prasyarat yaitu :
a. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.27 Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas dari ahli dan validitas butir. Untuk mengukur
25 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung: Rineka Cipta,
1998). hal. 135 26 Ibid hal. 24
27 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Cetakan Ke-5, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2016), hlm. 162
48
kriteria valid tidaknya butir angket akan digunakan korelasi Product Moment
Pearson, apabila r hitung > r tabel, maka butir tersebut dikatakan valid. Harga r
tabel = n pada taraf signifikan 5%. Adapun rumus Product Moment Pearson,
sebagai berikut :
( ) ( )( )
* ( ) )+* ( )+
Keterangan :
= Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑ Y = Jumlah skor total
N = Jumlah sampel
b. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari variabel penelitian yang diperoleh berasal dari data yang berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini akan digunakan rumus chi-kuadrat,
sebagai berikut28:
X2 = .
/
Keterangan: Chi-Sguare.
= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris).
= frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).
Dengan Kriteria pengujian sebagai berikut:
28
Kasmadi Dan Nia Siti Sunariah, Paduan Modern Penelitian Kuantitatif, Cetakan Ke-2
(Bandung :Alfabeta, 2014), Hal. 116
49
Hasil perhitungan yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai
Xtabel pada taraf signifikansi 5 % dan dk= k-1, dengan kriteria pengujian :29
Jika , artinya distribusi data tidak normal, dan
jika , artinya data distribusi normal.
c. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas untuk mengetahui bahwa kedua sampel memiliki varians
yang homogen dengan dilakukan pengujian kesamaan dua varians dengan
menggunakan uji leneve’s test of eror varians. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah 5% atau 0,05 dan data yang dikatakan homogen apabila p-
value (sig.)> 0,05.
d. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Perhitungan regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel X terhadap Y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut ini:
= a + b (x)
Keterangan: = taksiran dari Y/ variabel kriterium.
X = variabel predictor.
a = bilangan konstan.
b = koefisien arah regresi linear .30
Dimana nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu dengan rumus
sebagai berikut:
= ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
29
Syofian Siregar, Statistik Deskripstif Untuk Penelitian, Cetakan Ke 5, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2016), Hal. 231 30
Kasmadi Dan Nia Siti Sunariah, Paduan Modern Penelitian Kuantitatif, Cetakan Ke-2
(Bandung :Alfabeta, 2014), Hal. 120
50
( ) ( ) ( )
( ) ( )
e. Uji ketergantungan (uji-t)
Setelah diperoleh persamaan regresi dalam bentuk linier,maka selanjutnya
uji hipotesis dengan uji t, dimana uji thitung menggunakan rumus:
thitung =
√
keterangan:
( )
S = standar deviasi sampel yang dihitung
n= jumlah sampel
taraf signifikansi ( )
ttabel dengan ketentuan :
Kriteria :
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, dalam arti H1 diterima.
Jika thitung ttabel, maka H1 ditolak, dalam arti H0 diterima.31
f. Koefisien Determinan
Mengetahui besarnya efektivitas pembelajaran matematika berbasis
permainan tradisional gatrik untuk mengetahui pemahaman matematika siswa
31
Husaini Usman Dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal. 127.
51
digunakan koefisien determinasi (KD). Adapun rumus koefisien determinasi dapat
dilihat berikut ini.32
= ( ) ( )
√, ( ) -[ ( ) ]
Keterangan :
N = Banyaknya Sampel
X = Nilai Variabel X
Y = Nilai Variabel Y
Selanjutnya akan dihitung koefisien determinasinya pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik untuk mengetahui pemahaman matematika.
KD = 100%
Dimana: KD = Koefisien determinan
r = Koefisien korelasi.33
pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4 Kategori Koefisien Korelasi
Nilai Kategori
0,00- 0,199 Sangat rendah
32
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Hal. 252 33
Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian, (Penerbit Change Publik Cati On, 2013),
hal. 188
52
0,20 – 0,399 Rendah
0,40- 0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80- 1,00 Sangat kuat
54
2. Tes Untuk Melihat Pemahaman Siswa
Proses pembelajaran matematika yang di terapakan di kelas VII-8
dengan menggunakan permainan gatrik sudah terlaksanan dengan baik maka
untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematika siswa maka guru
memberikan tes kepada siswa berupa soal tes yang bentuk essay dengan
jumlah soal 4 butir soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Sebelum diberikan
soal tes kepada siswa, soal tersebut sudah divalidasi oleh validator ahli.
3. Angket Untuk Melihat Respon Siswa
Hasil belajar dengan menggunkan permainan gatrik akan dilihat
dengan pemberian angket kepada seluru siswa kelas VII-8. siswa mengisi
angket sesuai dengan petunjuk yang diberikan dari guru kepada siswa.
Banyaknya butir pernyataan angket respon siswa tersebut adalah 23 butir
pernyataan. Siswa dapat menjawab pernyatan angket sesuai apa yang mereka
rasakan. Kemudian respon siswa akan dianalisis sesuai skala liker siswa
memilih jawaban SS= Sangat setuju, S= Setuju, TS = Tidak Setuju, STS =
Sangat Tidak Setuju.
B. Analisis Statistik Deskriptif
1. Statistik Deskriptif Variabel Pembelajaran Matematika Berbasis
Permainan Tradisional Gatrik (X)
Berdasarkan hasil sebarang angket untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik pada 40 orang siswa
kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
diperoleh nilai minimum = 53 nilai maksimum = 95 nilai rata-rata(mean) = 77,33
56
2. Statistik Deskriptif Tes Pemahaman Siswa (Y1)
Berdasarkan hasil tes pemahaman siswa pada 40 orang siswa kelas VII-8
MTs Negeri 1 Maluku Tengah yang menjadi sampel penelitian ini, untuk tes
pemahaman diperoleh nilai minimum = 40 , nilai maksimum = 86 nilai rata-
rata (mean) = 67,78 nilai median (tengah) =66,00 varians (variance) = 91,461
dan standar deviasi (Std.Deviation) = 9,564 dengan range =46 (Lihat
Lampiran 18).
Analisis data tes pemahaman matematika siswa menunjukkan bahwa
distribusi skor rentang (range) data adalah 86- 40. Selanjunya jika nilai deskriptif
data tes pemahaman siswa dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu sangat baik,
baik, cukup, kurang , dan gagal, maka diperoleh persentase sebagai berikut:
Tabel 4.2 Deskriptif Presentase Data Tes Pemahaman Siswa
No Interval Frekuensi Presentase(%) Kriteria Huruf
1 80-100 6 15%
Sangat Baik A
2 66-79 20 50%
Baik B
3 56-65 11 27,5%
Cukup C
4 40-55 3 75% Kurang D
5 0-39 0 0% Gagal E
Jumlah 40 100%
Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa kelas VII MTs
Negeri 1 Maluku Tengah, siswa yang memperoleh interval antara 80-100 sebanyak
6 orang siswa atau 15% dalam kategori sangat baik (A), interval antara 66-79
sebanyak 20 orang siswa atau 50% kategori baik (B), interval antara 56-65
58
Tabel 4.3. Deskriptif Presentase Data Observasi Aktivitas Siswa35
No Interval Frekuensi Presentase(%) Kriteria Huruf
1 80-100 18 45%
Sangat Baik A
2 66-79 22 55%
Baik B
3 56-65 0 0%
Cukup C
4 40-55 0 0% Kurang D
5 0-39 0 0% Gagal E
Jumlah 40 100%
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa kelas VII MTs
Negeri 1 Maluku Tengah, siswa yang memperoleh interval antara 80-100 sebanyak
18 orang siswa atau 45%, dalam kategori sangat baik (A) sebanyak 22 siswa atau
55% kategori baik (B),serta tidak ada kategori kategori cukup (C),ketegori kurang
(D) dan kategori gagal (E).
C. Hasil Uji Analisis Statistik Inferensial
1. Uji Validitas
Uji validitas terhadap tes pemahaman matematika siswa menggunakan
validitas ahli (lampiran 3). Sementara instrument observasi aktivitas siswa (OAS)
menggunakan validitas ahli (lampiran 12) dan validitas butir angket. Uji validitas
butir angket pada penelitian ini menggunakan korelasi product moment pearson
dengan bantuan SPSS version 20 for windows.
35
Persentase data diperoleh dari jumlah frekuensi dibagi jumlah keseluruhan siswa
kemudian hasilnya dikali seratus persen, perhitungan dengan bantuan Microsoft exel 2010
60
aktivitas siswa = 5.600. berdasarkan nilai Chi-Square observasi aktivitas siswa yang
telah diketahui, maka jika dibandingkan dengan nilai Chi-Tabel diperoleh nilai Chi-
Square observasi siswa = 5.600 < 24,996 = Chi-Tabel . Dimana nilai Chi-Tabel
diperoleh sesuai dengan derajat kebebasannya. Oleh karena nilai Chi-Square dari
variabel lebih kecil dari pada nilai Chi-Tabel artinya data sampel variabel berasal
dari distribusi normal. Dengan demikian, data sampel variabel dapat digunakan
untuk pengujian selanjutnya (uji keterkaitan).
3. Uji Homoginetas
Uji homoginetas varians data tentang pembelajaran matematika berbasis
permainan tradisional gatrik (X), observasi aktivitas siswa dan tes pemahaman
matematika siswa. pada penelitian ini megunakan uji levene statistic dengan
SPSS version 20 for windows.
Berdasarkan tabel (Lihat Lampiran 19) diperoleh nilai sig. observasis
aktivitas siswa = 0,062 dan nilai sig tes pemahaman siswa 0,016. Sehigga
diperoleh dari masing-masing nilai lebih besar dari variabel berasal dari
artinya varians data masing – masing variabel berasal dari sampel
yang homogen.
4. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Untuk menguji keberartian (signifikan) koefisien regresi linear sederhana
dilakukan dengan meggunakan uji t dengan bantuan SPSS Version 20 For
Windows.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diperoleh persamaan regresi
linear sederhana untuk tes pemahaman siswa X Hal ini
menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan
62
tes pemahaman siswa (Y1) dan observasi aktivitas siswa (Y2) dari kedua tabel
diatas diperoleh nilai sig. observasi aktivitas siswa 0,008. < nilai
sig tes pemahaman 0,000 < Dengan demikian H0 ditolak
,sementara H1 diterima. Hal ini berarti ada terdapat efektivitas pembelajaran
matematika berbasis permainan tradsional gatrik terhadap pemahaman
matematika siswa kelas VII MTs Negeri 1 Maluku Tengah.
6. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel (lihat lampiran 20) diperoleh bahwa besarnya
efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan tradsional gatrik
terhadap pemahaman matematika siswa, dapat diketahui besarnya koefisien
determinasi (R-Square) pada observasi aktivitas siswa yaitu 0,171. Sehingga
interpretasi koefisien korelasi observasi aktivitas siswa (OAS) dalam
tingkatan sangat rendah yaitu interval 0,00-0,0199 , dengan demikian,
besarnya efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan trdisional
gatrik pada observasi aktivitas siswa (OAS) 0,171 atau 1,71% sedangkan
sisanya masing-masing sebesar 98,29 di pengaruhi oleh variabel lain yang di
luar dari penelitian ini.
Berdasarkan tabel (lihat lampiran 20) diperoleh bahwa besarnya
efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan tradsional gatrik
terhadap pemahaman matematika siswa, dapat diketahui besarnya koefisien
determinasi (R-Square) pada tes pemahaman siswa yaitu 0,635. Sehingga
interpretasi koefisien korelasi tes pemahaman siswa dalam tingkatan kuat
yaitu interval 0,60-0,799 , dengan demikian , besarnya efektivitas
pembelajaran matematika berbasis permainan trdisional gatrik pada tes
64
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam
orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.39
Gagasan tentang etnomatematika menunjukkan adanya kaitan antara
matematika dan budaya. sebagai salah satu warisan budaya yang melekat pada
kehidupan keseharian siswa, permainan-permainan tradisional dapat dijadikan
sebagai media untuk mengajarkan konsep-konsep operasi hitung sederhana kepada
siswa. aktivitas-aktivitas selama bermain akan memberikan ruang bagi siswa untuk
dapat melakukan kontak dengan bunyi-bunyi, simbol-simbol, dan pengertian-
pengertian berkaitan dengan bilangan yang akan meningkatkan kemampuan sense of
number miliknya. untuk dapat merancang suatu kegiatan pembelajaran yang dapat
membantu para siswa belajar matematika berbasiskan budaya lokal bermediakan
permainanpermainan tradisional, guru perlu terlebih dahulu mengetahui pemikiran-
pemikiran matematis yang terdapat dalam permainan-permainan tradisional yang
akan digunakan.40
Kelemahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran menjadi salah satu
masalah kurang maksimalnya hasil belajar peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan
Teori Behaviorisme yang dikemukakan oleh Thordike bahwa “Perubahan tingkah
laku adalah sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon”. Dari pendapat
tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran yang baik ketika adanya
interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Penggunaan permainan tradisional
39 Wiwik Ruwiyati, Keefektifan Pembelajaran Model Numbered-Head
Together Berbantu Roda Pecahan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Adiluhur Kebumen 2016,(skripsi). Diakses
04/09/2020 40
Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng, Analisis Pemikiran Matematis Dalam Permainan
Tradisional Masyarakat Lamaholot. Diakses 20/10/2020.
66
Hasil analisis data observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebanyak 78,18 dan berada pada kategori
baik ; angket respons siswa diperoleh nilai rata-rata 77,33 berada pada kategori
baik; analisis data hasil tes pemahaman siswa diperoleh rata-rata 67,78 berada pada
kategori baik.
Hasil analisis inferensial uji ketergantungan (uji-t) juga menunjukkan
bahwa nilai sig. observasi aktivitas siswa 0,008. < nilai sig tes
pemahaman 0,000< Dengan demikian H0 ditolak ,sementara H1 diterima.
Hal ini berarti ada terdapat efektivitas pembelajaran matematika berbasis permainan
tradsional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa kelas VII-8 MTs Negeri 1
Maluku Tengah.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan
belajar. Kemudian dari informasi guru dapat menyusun dan membina kegiatan-
kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.42
Perubahan gaya hidup dan budaya secara kontinu terpengaruhi oleh
kemajuan matematika. Selain itu, matematika juga membantu dalam pemeliharaan
dan penerusan tradisi budaya. Berbagai produk budaya warisan leluhur kita
menampakkan kreativitas seni yang mengandung unsur matematika. Pembelajaran
matematika yang dikupas dari segi permainan dapat menggeser imange bahwa
matematika adalah pelajaran yang serius dan sulit menjadi pelajaran yang
42
Dr.Rusman,M.Pd,Belajar dan Pembelajaran berbasis computer:hasil belajar,
ALFABETA, Bandung, 2012.hal.29
68
pendek tersebut. Jika hal ini terjadi, maka permainan dilanjutkan ke tahap 2 dan
pemain (tim) yang melakukan dorong gaba-gaba memperoleh total poin sesuai
dengan jarak antara lubang sebagai titik pangkal dengan titik jatuhnya gaba-gaba
pendek yang diukur dengan satuan gaba-gaba panjang tersebut. Tiap satu satuan
gaba-gaba panjang pemain memperoleh poin sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Langkah ini merupakan aplikasi konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang
yang dilakukan oleh anak. Jika poin untuk tiap satuan gaba-gaba panjang adalah 1.
Menentukan total poin yang diperoleh pada langkah ini dengan dua
alternatif cara yaitu: (1) menghitung berapa satuan gaba-gaba panjang yang
diperlukan untuk mencapai titik jatuh kayu pendek dari titik pangkal, misalnya n, dan
mengalikannya dengan 1 sehingga total poin yang diperoleh yaitu 1n; atau (2)
melakukan penjumlahan berulang yang menunjukkan kelipatan dari 1(1,2,3,…),
kemungkinan kedua kelompok lawan yang menjaga gaba-gaba pendek dapat
menyiapkan diri untuk menangkap gaba-gaba tersebut.
Menangkap gaba-gaba dapat menggunakan tangan, ketika menangkap gaba-
gaba dengan tangan maka kelompok lawan mendapatkan skor, jika kelompok lawan
tidak menangkap maka harus melempar kembali ke tempat asal kelompok pemain
dan menyentuh gaba-gaba panjang, dan pemain dikatakan mati selanjutnya diganti
dengan pemain lain.
Babak kedua, Selanjutnya jika lolos pada babak 1, maka masuk ke babak ke
2. Dalam permainan di babak ke 2, pegang gaba-gaba pendek sejajar dengan dada
kemudian ayunkan ke atas dan pukul dengan gaba-gaba panjang sekeras-kerasnya.
Selanjutnya kelompok lawan yang menjaga gaba-gaba pendek dapat menyiapkan diri
70
total poin untuk tahap 3 yaitu pq; atau (2) melakukan penjumlahan berulang
berdasarkan poin untuk satu lentingan gaba-gaba panajang sehingga total poin untuk
tahap ini merupakan kelipatan dari poin untuk satu lentingan gaba-gaba panjang.
pada babak ke-3 ini kelompok lawan harus berhati-hati untuk bisa mengangkap gaba-
gaba pendek tapi tidak boleh melewati garis batas antara lubang kecil dan tim lawan
maka poinnya berkurang sesuai dengan banayaknya pemain memukul gaba-gaba
pendek.
Di tahap akhir, pemain (tim) menggunakan konsep penjumlahan untuk
menghitung total poin yang diperoleh dari tahap (1, 2, dan 3.) pada saat Dari mulai
bermain masing-masing kelompok menulis nilai yang diperoleh.
Kemudian setelah selesai bermain siswa dimintakan untuk menghitung skor
masing-masing kelompok dan ada kerja sama antara kelompok untuk
memperlihatkan skornya. Dari permainan ini siswa dapat mengetahui konsep
penjumlahan, perkalian, dan perngurangan. Kemudian guru memberikan
menjelaskan maanfaatnya dalam belajar sambil bermain. Dari permainan tersebut
siswa semaking sportif agar bisa memproleh poin yang banyak dan bisa menjadi
pemenang. Hasil OAS (Observasi Aktivitas Siswa) juga di bantu oleh obsever.
Hasil penelitian didukung oleh Vera Haryanti dengan judul penelitian
“Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Permainan Tradisional
(Congklak)”. Hasil penelitian membuktikan dengan permainan tradisional
(congklak) dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, yang dibuktikan
dengan melihat hasil perhitungan disetiap aspek pengamatan mengalami peningkatan
72
signifikan rata-rata hasil belajar peserta didik dengan mengggunakan video
pembelajaran berbasis permainan tradisional. Berdasarkan hasil rata-rata analisis
Ngain diperoleh nilai 0,48 yang termasuk pada kategori sedang, sehingga video
pembelajaran berbasis permainan tradisional dikatakan efektif. Maka dapat
disimpulkan bahwa video pembelajaran berbasis permainan tradisional efektif dalam
meningkatkan hasil belajar fisika kelas X SMA Negeri 1 Indralaya Utara terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.44
44 Wiwik Ruwiyati, Keefektifan Pembelajaran Model Numbered-Head
Together Berbantu Roda Pecahan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Adiluhur Kebumen 2016,(skripsi). Diakses
04/09/2020
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran matematika
berbasis permainan tradisional gatrik terhadap pemahaman matematika siswa MTs
Negeri 1 Maluku Tengah dapat dibuktikan dengan hasil observasi Hasil analisis data
observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika diperoleh nilai rata-rata
aktivitas siswa 78,18 dan berada pada kategori baik ; angket respons siswa diperoleh
nilai rata-rata 77,33 berada pada kategori baik , analisis data hasil tes pemahaman
siswa diperoleh rata-rata 67,78 berada pada kategori baik. Hasil analisis inferensial
uji ketergantungan (uji-t) juga menunjukkan bahwa nilai sig. observasi aktivitas
siswa 0,008. < nilai sig tes pemahaman 0,000 < Maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik
efektif terhadap pemahaman metematika siswa kelas VII-8 MTs Negeri 1 Maluku
Tengah.
B . Saran
Berdarakan kesimpun tersebut, saran yang dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut:
1. Memuculkan konsep matematika dari konteks budaya setempat dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi terkait, sehingga mampu
memaksimalkan pemahaman matematisnya.
62
74
2. Pembelajaran matematika berbasis permainan tradisional gatrik ada baiknya
dijadikan sebagai pendekatan dalam proses belajar mengajar guna
mempertahankan eksitensi budaya setempat, dengan catatan materi yang
diajarkan haruslah tepat dengan model pembelajarannya serta kontesk budaya
yang diangkat.
75
DAFTAR PUSTAKA
Adinawa, M .C. & Sugijono, (2013). Matematika Untuk SMP/ MTs kelas VII, Jakarta
: Erlanga.
Alan, U. F., & Afriansyah, E. A. (2017). Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Dan
Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika.
https://doi.org/10.22342/jpm.11.1.3890.67-78.
Alkulub, A. I. (2019). Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik Dengan
Permainan Gatrik Pada Materi Operasi Hitung Campuran Kelas IV SD.
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil
Penelitian. https://doi.org/10.26740/jrpd.v5n2.p1025-1033.
Al-qur’an Al-jumuah.
Arikunto, S. (2002).Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
76
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Program : VII/Matematika
Semester : 1 (Satu)
Kompetensi Inti :
KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori
Kompetensi Dasar
(KD) Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 menjelaskan
dan melakukan
operasi hitung
bilangan bulat
dan
memanfaatkan
berbagai sifata
Bentuk operasi
bilangan bulat
Menjelaskan pengertian
bilangan
bulat
Menjelaskan
- Mencermati masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
penggunaan konsep operasi
bilangan bulat
- Mencermati operasi bilangan bulat dari berbagai operasi hitung ,
penjumlahan dan pengurangan,
77
operasi
sifat-sifat
operasi
bilangan
bulat
Menjelaskan operasi
bilangan
bulat
dan perkalian operasi bilangan
bulat yang disajikan,
- Menyajikan hasil pembelajaran tentang, operasi hitungbilangan
bulat , dan Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan, operasi
hitung bilangan bulat,
,
2
G
u
r
u
M
a
t
a
P
e
l
a
j
a
r
a
n
78
Alimudin. A. S.Pd
Sanaria Detek
NIP. 196612312001121006
Nim. 0140303019
Mengetahui
Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Drs. M. Saleh Lestaluhu
NIP. 196306162000121001
l
l
T
u
l
e
h
u
,
2
0
1
79
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Bulat
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit (Petemuan Satu)
A. Kompetensi Inti (KI)
(KI-1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
(KI-2) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
(KI-3) : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
(KI-4) : Mencoba, mengolah, dan mengaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
80
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan dan
menentukan bilangan bulat
mengunakan operasi hitung
bilangan bulat dengan
memanfaatkan berbagai sifat
operasi (Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian, dan
Pembagian)
1. Menjelaskan urutan Pengertian
bilangan bulat
2. Menjelaskan dan menentukan
konsep bentuk Operasi bilangan
bulat,(Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian).
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bilangan bulat
2. Siswa mampu mengimplementasi bilangan bulat menggunakan operasi
bilangan
3. Siswa mampu menentukan bilangan bulat mengunakan operasi
4. Siswa mampu membandingkan bilangan bulat pada operasi bilangan
(penjumlahan , pengurangan dan perkalian)
D. Model, Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : proses ilmiah (scientific)
Model pembelajaran : pembelajaran langsung,
Metode : Tanya jawab, ceramah, penugasan,
E. Media Pembelajaran
1. Gaba-gaba
2. Lingkungan sekolah
3. Kertas
4. Spidol/papan tulis
5. Manila Karton
81
F. Sumber Belajar
Buku matematika SMP/MTs kelas VII ( M. Cholik Adinawan).penerbit
erlangga ( kurikulum2013)
Internet
G. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menanyakan kabar serta memeriksa kehadiran
siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
4. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan
digunakan dan menjelaskan aturan main dalam
model permainan tersebut
5. Guru memotivasi siswa melalui pemaparan manfaat
mempelajari operasi bilangan bulat
10
menit
Inti Guru menyajikan informasi tentang operasi bilangan bulat
Mengamati
Guru meminta setiap siswa untuk mengamati bahan
yang sudah disedian di depan kelas berupa dua potong
gaba- gaba..
Siswa mengamati dan mencermati berbagai masalah
dan informasi yang diberikan oleh guru
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
terkait hal-hal yang diamati dari bahan yang dilihat.
Guru menanyakan kepada siswa nama permainanya
Mencoba
25
menit
15
menit
15
82
Sebelum melakukan permainan guru memberikan
sedikit penyampaian materi kepada siswa dan contoh
terkait operasi penjumlahan pengurangan, dan serta
sifat-sifat dari operasi penjumlahan dan sifat operasi
pengurangan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara
individu untuk melakukan percobaan permainan .
Mengasosiasi
Siswa dapat menalar atau mengelolah informasi yang
telah dikumpulkan yang diberikan oleh guru
Guru mengelompokkan siswa dalam 5 kelompok yang
heterogen
Guru meminta siswa perwakilan dari setiap kelompok
untuk melakukan hompimpam/ suit
Guru menyuruh siswa untuk pergi kelapangan
Kelompok yang menang hompimpam/ suit diberi
kesempatan untuk melakukan permainan pertama
Siswa secara bergantian melakukan permainan sampai
selesai.
Mengomunikasikan
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
kerja mereka
Kelompok lain menanggapi atau memberikan saran
kepada kelompok yang presentasi
Guru bertindak sebagai fasilitator. Guru memandu
jalannya kegiatan pembelajaran permainan berlangsung
Guru menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan
masalah.
menit
25
menit
20
menit
Penutup Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.
Guru mengingat siswa belajar dirumah
Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
20
menit
83
Guru mengucapkan salam penutup
H. Teknik Penilaian
Penilaian pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes
b. Bentuk instrumen: uraian
c. Kisi-kisi : (terlampir)
Tulehu, ….. /…../ 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Alimudin, A. S.Pd Sanaria Detek
NIP. 196612312001121006 NIM. 0140303019
Mengetahui
Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Maluku tengah
Drs. M.Saleh Lestaluhu
NIP. 196306162000121001
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Bulat
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit (Petemuan Ke-dua)
A. Kompetensi Inti (KI)
(KI-1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
(KI-2) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
(KI-3) : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
(KI-4) : Mencoba, mengolah, dan mengaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
85
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan dan
menentukan bilangan bulat
mengunakan operasi hitung
bilangan bulat dengan
memanfaatkan berbagai sifat
operasi (Penjumlahan,
Pengurangan,Perkalian, dan
Pembagian)
2. Menjelaskan dan menentukan
konsep bentuk Operasi bilangan
bulat,(Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian).
C. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian bilangan bulat
b. Siswa mampu mengimplementasi bilangan bulat menggunakan operasi
bilangan
c. Siswa mampu menentukan bilangan bulat mengunakan operasi
d. Siswa mampu membandingkan bilangan bulat pada operasi bilangan
(penjumlahan , pengurangan dan perkalian)
D. Model, Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : proses ilmiah (scientific)
Model pembelajaran : pembelajaran langsung,
Metode : Tanya jawab, ceramah, penugasan,
E. Media Pembelajaran
1. Gaba-gaba
2. Lingkungan sekolah
3. Kertas
4. Spidol/papan tulis
86
5. Manila karton
F. Sumber Belajar
Buku matematika SMP/MTs kelas VII ( M. Cholik Adinawan).penerbit
erlangga ( kurikulum2013)
Internet
G. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
6. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa
sebelum pembelajaran dimulai.
7. Guru menanyakan kabar serta memeriksa kehadiran
siswa
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
9. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan
digunakan dan menjelaskan aturan main dalam
model permainan tersebut
10. Guru memotivasi siswa melalui pemaparan manfaat
mempelajari operasi bilangan bulat
10
menit
Inti Guru menyajikan informasi tentang operasi bilangan bulat
Mengamati
Guru meminta setiap siswa untuk mengamati bahan
yang sudah disedian di depan kelas berupa dua potong
gaba- gaba..
Siswa mengamati dan mencermati berbagai masalah
dan informasi yang diberikan oleh guru
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
terkait hal-hal yang diamati dari bahan yang dilihat.
Guru menanyakan kepada siswa nama permainanya
25
menit
15
menit
15
87
Mencoba
Sebelum melakukan permainan guru memberikan
sedikit penyampaian materi kepada siswa dan contoh
terkait operasi penjumlahan pengurangan, dan serta
sifat-sifat dari operasi penjumlahan dan sifat operasi
pengurangan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara
individu untuk melakukan percobaan permainan .
Mengasosiasi
Siswa dapat menalar atau mengelolah informasi yang
telah dikumpulkan yang diberikan oleh guru
Guru mengelompokkan siswa dalam 5 kelompok yang
heterogen
Guru meminta siswa perwakilan dari setiap kelompok
untuk melakukan hompimpam/ suit
Guru menyuruh siswa untuk pergi kelapangan
Kelompok yang menang hompimpam/ suit diberi
kesempatan untuk melakukan permainan pertama
Siswa secara bergantian melakukan permainan sampai
selesai.
Mengomunikasikan
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
kerja mereka
Kelompok lain menanggapi atau memberikan saran
kepada kelompok yang presentasi
Guru bertindak sebagai fasilitator. Guru memandu
jalannya kegiatan pembelajaran permainan berlangsung
Guru menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan
masalah.
menit
25
menit
20
menit
Penutup Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari ini.
Guru mengingat siswa belajar dirumah
20
menit
88
Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam penutup
H. Teknik Penilaian
Penilaian pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes
b. Bentuk instrumen: uraian
c. Kisi-kisi : (terlampir)
Tulehu, …../…../ 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Alimudin, A. S.Pd Sanaria Detek
NIP. 196612312001121006 NIM. 0140303019
Mengetahui
Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Maluku tengah
89
Drs. M.Saleh Lestaluhu
NIP. 196306162000121001
LAMPIRAN 3
90
91
LAMPIRAN 4
KISI-KISI SOAL TES
Satuan Pendidkan : MTs Negeri 1 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/ GANJIL
Materi Pokok : Bilangan Bulat
Kompetensi Dasar : Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta
menerapkan operasi hitung bilangan bulat dengan memanfaatkan berbaga sifat
operasi
Indikator
Pembelajaran
Indikator Soal Aspek Yang Diukur No
Butir soal
Bentuk
Soal
Menyelesaikan
operasi
penjumlahan,
pengurangan, dan
operasi perkalian
pada bentuk
bilangana bulat
Siswa dapat
menyatakan
kembali unsur-unsur
pada bentuk operasi
bilangan bulat
Menyatakan ulang
sebuah konsep
1
Uraian
Siswa dapat
mengklasifikasi
objek-objek menurut
sifat yang berlaku
pada operasi
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian pada
bilangan bulat
Mengklasifikasikan
objek-objek
berdasarkan dipenuhi
atau tidaknya
persyaratan yang
membentuk konsep
tersebut.
2 Uraian
Siswa dapat
mengaitkan berbagai
Mengaitkan konsep
matematika
3 Uraian
92
konsep matematika
Siswa dapat
mengunakan konsep
dalam berbagai
macam representasi
Menerapkan konsep
dalam berbagai
macam bentuk
representasi
matematika
4 Uraian
KISI-KISI SOAL
Keterangan :
C1 : pengetahuan
C2 : pemahaman
C3 : aplikasi
C4 : analisis
C5 : evaluasi
C6 : kreasi
Kompetensi dasar Indikator Bentuk Soal Esai Jumlah
soal C1 C
2
C3 C
4
C5 C6
1. Membandingkan
dan mengurutkan
berbagai jenis
bilangan serta
menerapkan
operasi hitung
bilangan bulat
dengan
memanfaatkan
berbagai sifat
operasi
Menyelesaikan
operasi penjumlahan
dan pengurangan
pada operasi
bilangan bulat
1
1
1
3
Menyelesaikan operasi perkalian
pada bilangan bulat
1 1
Jumlah Soal 1 1 2 4
93
LAMPIRAN 6
Soal Tes Pemahaman Matematika Siswa
Nama siswa :
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :
Hari/ tanggal :
Petunjuk :
a. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal!
b. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah tersediah!
c. Bacalah dan kerjakan soal berikut dengan teliti!
d. Dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah!
SOAL
1. Tuliskan dan jelaskan sifat-sifat operasi bilangan bulat, dan berikan
contohnya!
2. Selesaikan operasi bilangan bulat berikut ini!
a. -14 -15 – (-21) =………………
b. 67+52+33+(-52) =…………….
c. [10 + (-24)] × (9) = …………
d. 14+ 42 : 7 -12×(-3) =……………
3. Suatu olimpiade matematika memiliki aturan penilaian sebagai berikut. Jika
jawaban benar mendapatkan nilai 4, jika jawaban salah -2, jika tidak
menjawab -1. Soal olimpiade terdiri dari 50 soal. Jika siswa B menjawab 40
soal, dengan nilai 96, maka jumlah jawaban benar siswa B adalah!
4. Pak Manuputi adalah seorang peternak ayam potong dan ayam kampung. Ia
memelihara 650 ekor ayam potong dan 135 ekor ayam kampung. Akibat
terjangkit flu burung, dalam minggu yang sama terdapat 65 ayam potong dan
94
45 ayam kampung yang mati. Banyak ayam potong yang masih hidup
adalah….
95
JAWABAN 1
96
JAWABAN SISWA 2
97
98
99
100
101
102
Lampiran 7
PEMERKAHAN SOAL TES
No Soal Alternatif penyelesaian Markah Bobot
1 Tuliskan Dan Jelaskan
Sifat-Sifat Operasi
Bilangan Bulat, Dan
Berikan Contohnya
a)Operasi Penjumlahan
Sifat Komutatif (Pertukaran)
Untuk sembarang bilagan bulat a dan
b selalu berlaku:
a + b = b + a
1
11
Sifat Unsur Identitas
Untuk sebarang bilangan bulat berlaku:
a+ 0 = 0 + a = a
1
Sifat Asosiatif
(Pengelompokan)
Untuk sembarang bilangan bulat a,
b, dan c selalu berlaku: (a + b) + c =
a (b + c).
1
Sifat Tertutup
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b.
jika a+ b = c, maka c juga bilangan bulat.
1
103
b). Operasi Pengurangan Bilangan
Bulat
Sifat Tertutup Pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b,
jika a - b =c, maka c juga bilangan bulat.
1
c) . Perkalian Bilangan Bulat
Sifat Komutatif (Pertukaran )
Untuk sembarang bilangan bulat a
dan b berlaku a b = a b
1
Sifat Asosiatif (pengelompokkan)
Untuk sebarang bilangan bulat a, b
dan c berlaku(a b) c = a (b
c)
1
Sifat Perkalian Dengan Bilangan
Nol
Untuk setiap bilangan bulat berlaku : a
0 = 0 a = 0
1
Unsur Identitas perkalian
untuk setiap bilangan bulat berlaku :
a 1= 1 = a
1
104
Sifat Invers Perkalian
untuk sebarang bilangan bulat berlaku:
a
=
sebagai invers
perkalian (kebalikan) dari a.
1
Sifat Distributif perkalian
untuk sembarang bilangan bulat a,b dan c
berlaku :
Sifat distribusi perkalian terhadap
penjumlahan a (b c) = (a )
( c)
Sifat distribusi perkalian terhadapat
pengurangan a (b c) = (a )
( c
1
2 Selesaikan operasi
bilangan bulat berikut
ini!
a. -14 -15 – (-
21) =
b. 67+52+33+(-52) =
c. [10 + (-24)] × (9)
=
d. 14+ 42 : 7 - 12×(-
3) =
a. -14 – 15 –(-21) =
= -14 + (-15) + 21
= -29 +21
= -8
1
1
1
1
4
b. 67+52+33+(-52) =
= 152 – 52
= 100
c. [10 + (-24)] × (9) =
1
1
1
1
3
105
= -14 × (9)
= -126
1
1
3
d. 14 + 42 : 7 – 12 × (-3) =
= 14 + 42:7 – 12×(-3)
= 14 + 6 – (-36)
= 20+ 36
= 56
1
1
1
1
1
5
3 Suatu olimpiade
matematika memiliki
aturan penilaian sebagai
berikut. Jika jawaban
benar mendapatkan
nilai 4, jika jawaban
salah -2, jika tidak
menjawab -1. Soal
olimpiade terdiri dari 50
soal. Jika siswa B
menjawab 40
soal, dengan nilai 96,
maka jumlah jawaban
benar siswa B adalah
Diketahui jumlah soal 50 butir
Jumlah soal terjawab = 40
ButirJumlah soal tidak terjawab =
50-40=10 butir
1
6 Misalkan jumlah jawaban benar
adalah x butir, maka jumlah
jawaban salah adalah = 40- x butir
1
Jika siswa B memperoleh nilai 96, maka
96 = 4× x + (-2) (40 –x) + (-1) ×10
1
96 = 4x – 80 + 2x -10
1
186= 6x
1
X =
Jadi, jumlah jawaban benar siswa B
adalah 31 butir
1
106
4 Pak Manuputi adalah
seorang peternak ayam
potong dan ayam
kampung. Ia
memelihara 650 ekor
ayam potong dan 135
ekor ayam kampung.
Akibat terjangkit flu
burung, dalam minggu
yang sama terdapat 65
ayam potong dan 45
ayam kampung yang
mati. Banyak ayam
potong yang masih
hidup
Jumlah ayam 650 + 135 = 785 ekor
1
3 Jumlah ayam mati karena flu
burung 65 + 45 = 110 ekor
1
Jadi, banyak ayam potong yang
masih hidup adalah 785- 110 = 675
ekor
1
Jumlah
35
Keterangan :
Jawaban benar : 1
Jawaban salah : 0 Rumus =
Keterangan :
KKM ( Ketuntasan Kreterial Minimum)
107
Lampiran 8
HASIL PENILAIAN RANAH KOGNITIF (Y1)
No Inisial
Siswa
Skor Yang
Diperoleh
Skor Akhir
=.
/
Kategori
1 NCT 25
71 Baik
2 WM 23 66 Baik
3 RRL 25 71 Baik
4 NSM 28 80 Sangat Baik
5 LR 23 66 Baik
6 SS 23 66 Baik
7 RHPW 22 63 Cukup
8 AKR 23 66 Baik
9 SM 23 66 Baik
10 HP 21 60 Cukup
11 FHL 18 51 Kurang
12 WW 26 74 Baik
13 PHM 29 83 Sangat Baik
14 SP 27 77 Baik
15 ANRL 27 77 Baik
16 IAA 22 63 Cukup
17 ST 27 77 Baik
18 AA 18 51 Kurang
19 IR 24 69 Baik
20 LAZN 25 71 Baik
21 SL 30 86 Sangat Baik
22 RTMA 29 83 Sangat Baik
23 AAR 20 57 Cukup
24 LI 24 69 Baik
25 NAL 26 74 Baik
26 FO 29 83 Sangat Baik
27 NRPL 22 63 Cukup
28 NRR 21 60 Cukup
29 LB 14 40 Kurang
30 A 22 63 Cukup
31 RW 20 57 Cukup
32 AD 22 63 Cukup
33 SAMI 23 66 Baik
34 JRT 24 69 Baik
35 WWL 24 69 Baik
36 MR 22 63 Cukup
37 MDA 22 63 Cukup
108
38 WI 24 69 Baik
39 MJ 23 66 Baik
40 IM 28 80 Sangat Baik
109
Lampiran 9
KISI-KISI ANGKET
Indikator Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
Siswa merasa senang dengan
pembelajaran matematika
berbasis gatrik
1, 2, 3,19
23
5
Siswa aktif dalam proses
pembelajaran berbasis gatrik
4, 10 9 3
Siswa dapat bekerja sama 11, 15
13,14,16
5
Siswa dapat menggunakan
konsep matematika pada
permainan gatrik
5,6,7,17,
20,21,22
8,12,18
10
Jumlah 23
110
LAMPIRAN 10
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
LAMPIRAN 11
No Inisial
Siswa
Bobot Angket Jml
Skor
Ni
lai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 NCT 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 83 90
2 WM 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71 77
3 RRL 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 64 70
4 NSM 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 82 89
5 LR 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 76 83
6 SS 4 3 4 3 3 2 7 1 2 4 2 1 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 73 79
7 RHPW 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 79 86
8 AKR 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 66 72
9 SM 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 64 70
10 HP 4 3 4 3 1 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 65 71
11 FHL 4 2 4 2 2 1 1 3 4 1 1 1 2 1 3 1 3 2 1 3 2 4 1 49 53
12 WW 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 76 83
13 PHM 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 83 90
14 SP 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 76 83
15 ANRL 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 75 82
16 IAA 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 77 84
17 ST 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 75 82
18 AA 3 2 4 3 2 1 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 54 59
19 IR 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 74 80
20 LAZN 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 76 83
21 SL 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 81 88
22 RTMA 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 87 95
23 AAR 3 4 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 3 57 62
24 LI 4 2 3 4 4 1 4 3 3 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 71 77
25 NAL 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 1 4 2 3 3 4 4 4 4 3 75 82
26 FO 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 82 89
27 NRPL 4 3 4 3 4 2 4 2 1 3 2 2 1 1 4 2 3 3 2 2 4 4 2 62 67
28 NRR 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 60 65
29 LB 3 4 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 55 60
30 A 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 4 1 1 4 2 4 4 2 4 4 4 4 75 81
31 RW 4 3 2 4 1 2 2 3 1 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 69 75
32 AD 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 61 66
33 SAMI 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 74 80
34 JRT 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 76 83
35 WWL 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 77 84
36 MR 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 1 3 2 3 63 68
37 MDA 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 62 67
38 WI 4 3 2 3 1 2 2 1 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4 66 71
39 MJ 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 77 84
40 IM 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 76 83
Sumber : hasil olah data, 2020
124
Rumus =
125
Lampiran 12
126
Lampiran 13
127
128
129
Lampiran 14
SKOR PEROLEHAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF (OAS)
Pertemuan Ke-1
No Inisial
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml
Skor Nilai
1 NCT 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 48 85,71
2 WM 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 39 69,64
3 RRL 4 3 2 3 3 2 3 4 2 1 4 3 3 3 40 71,42
4 NSM 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 2 3 3 42 75
5 LR 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 38 67,85
6 SS 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 2 35 62.5
7 RHPW 4 2 1 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 41 73,21
8 AKR 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 34 60,71
9 SM 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 34 60,71
10 HP 4 2 3 2 3 2 3 1 3 1 4 3 2 1 34 60,71
11 FHL 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 3 38 67,85
12 WW 4 3 2 3 3 2 3 4 2 1 4 3 3 3 40 71,42
13 PHM 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 46 82,14
14 SP 4 1 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 46 82,14
15 ANRL 4 4 4 3 4 2 3 2 1 3 3 3 4 3 43 76,78
16 IAA 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 46 82,14
17 ST 4 3 3 2 2 3 4 3 1 2 4 3 3 4 41 73,21
18 AA 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 1 40 71,42
19 IR 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 43 76,78
20 LAZN 4 3 2 3 3 2 3 4 2 1 4 3 3 3 40 71,42
21 SL 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 45 80,35
22 RTMA 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 48 85,71
23 AAR 3 2 1 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 39 69,64
24 LI 4 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 4 41 73,21
25 NAL 3 2 1 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 43 76,78
26 FO 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 47 83,92
27 NRPL 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 3 38 67,85
28 NRR 4 3 2 4 1 3 4 4 4 2 3 2 3 4 43 76,78
29 LB 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 43 76,78
30 A 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 2 1 42 75
31 RW 4 2 1 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 1 38 67,85
32 AD 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 45 80,35
33 SAMI 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 47 83,92
34 JRT 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 1 1 43 76,78
35 WWL 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 42 75
36 MR 4 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 47 83,92
37 MDA 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 46 82,14
38 WI 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 45 80,35
130
39 MJ 4 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 4 41 73,21
40 IM 4 2 1 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 40 71,42
RUMUS :
NILAI =
131
Lampiran 15
SKOR PEROLEHAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF (OAS)
Pertemuan Ke-2
No Inisial
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml
Skor Nilai
1 NCT 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 49 87,5
2 WM 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 44 78,57
3 RRL 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 45 80,35
4 NSM 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 48 85,71
5 LR 4 4 3 1 2 4 3 4 4 2 1 2 2 3 39 69,64
6 SS 4 4 2 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 3 43 76,78
7 RHPW 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 45 80,35
8 AKR 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 45 80,35
9 SM 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 45 80,35
10 HP 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 45 80,35
11 FHL 3 2 1 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 2 39 69,64
12 WW 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 45 80,35
13 PHM 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 49 87,5
14 SP 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 49 87,5
15 ANRL 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 48 85,71
16 IAA 4 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 4 41 73,21
17 ST 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 48 85,71
18 AA 4 3 2 4 1 3 4 4 4 3 3 2 3 4 44 78,57
19 IR 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 44 78,57
20 LAZN 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 45 80,35
21 SL 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 48 85,71
22 RTMA 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 49 87,5
23 AAR 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 44 78,57
24 LI 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 48 85,71
25 NAL 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 48 85,71
26 FO 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 47 83,92
27 NRPL 4 4 3 1 2 4 3 4 4 2 1 2 2 3 39 69,64
28 NRR 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 3 4 44 78,57
29 LB 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 48 85,71
30 A 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 48 85,71
31 RW 4 2 1 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 39 69,64
32 AD 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 48 85,71
33 SAMI 4 3 4 4 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 47 83,92
34 JRT 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 44 78,57
35 WWL 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 48 85,71
36 MR 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 47 83,92
37 MDA 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 49 87,5
38 WI 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 48 85,71
132
39 MJ 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 45 80,35
40 IM 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 45 80,35
Rumus :
Nilai =
133
Lampiran 16
REKAPITULASI NILAI OBSERVASI AKTIVITAS SISWA ( OAS)
No Inisial
Siswa
Nilai
Skor Akhir Predikat Kategori Pertemua Ke-1
Pertemua Ke-
2
1 NCT 85,71 87,5 87 A Sangat Baik
2 WM 69,64 78,57 74 B Baik
3 RRL 71,42 80,35 76 B Baik
4 NSM 75 85,71 80 A Sangat Baik
5 LR 67,85 69,64 69 B Baik
6 SS 62,5 76,78 70 B Baik
7 RHPW 73,21 80,35 77 B Baik
8 AKR 60,71 80,35 71 B Baik
9 SM 60,71 80,35 71 B Baik
10 HP 60,71 80,35 71 B Baik
11 FHL 67,85 69,64 69 B Baik
12 WW 71,42 80,35 76 B Baik
13 PHM 82,14 87,5 85 A Sangat Baik
14 SP 82,14 87,5 85 A Sangat Baik
15 ANRL 76,78 85,71 81 A Sangat Baik
16 IAA 82,14 82,14 82 A Sangat Baik
17 ST 73,21 85,71 79 B Baik
18 AA 71,42 78,57 75 B Baik
19 IR 76,78 78,57 78 B Baik
20 LAZN 71,42 80,35 76 B Baik
134
Nilai=
Nilai
dibulatkan 76
21 SL 80,35 85,71 83 A Sangat Baik
22 RTMA 85,71 87,5 87 A Sangat Baik
23 AAR 69,64 78,57 74 B Baik
24 LI 73,21 85,71 79 A Baik
25 NAL 76,78 85,71 81 A Sangat Baik
26 FO 83,92 83,92 84 A Sangat Baik
27 NRPL 67,85 69,64 69 B Baik
28 NRR 76,78 78,57 78 B Baik
29 LB 76,78 85,71 81 A Sangat Baik
30 A 75 85,71 80 A Sangat Baik
31 RW 67,85 69,64 69 B Baik
32 AD 80,35 85,71 83 A Sangat Baik
33 SAMI 83,92 83,92 84 A Sangat Baik
34 JRT 76,78 78,57 78 B Baik
35 WWL 75 85,71 80 A Sangat Baik
36 MR 83,92 83,92 84 A Sangat Baik
37 MDA 82,14 87,5 85 A Sangat Baik
38 WI 80,35 85,71 83 A Sangat Baik
39 MJ 73,21 80,35 77 B Baik
40 IM 71,42 80,35 76 B Baik
135
Lampiran 17
UJI VALIDITAS ANGKET
136
Lampiran 18
ANALISIS DATA DESKRIPTIF
a. Analisis Data Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan
Tradisional Gatrik (X)
137
b. Anlisis Data Hasil Tes Pemahaman Siswa
138
c. Analisis Observasi Aktivitas Siswa (OAS)
139
Lampiran 19
UJI NORMALITAS DAN HOMOGINETAS
a. Uji Normalitas Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan
Tradisional Gatrik dan Hasil Tes Pemahaman
140
141
142
b. Uji Normalitas Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan
Tradisional Gatrik dan observasi aktivitas siswa (OAS)
143
144
c. Uji Homoginetas
145
Lampiran 20
UJI HIPOTESIS
146
147
Lampiran 21
REKAPITULASI NILAI
No Inisial Siswa
Angket
(X)
Tes
Pemahaman
Siswa (Y1)
Observasi
Aktivitas
Siswa (Y2)
1 NCT 90
71 87
2 WM 77
66 74
3 RRL 70
71 76
4 NSM 89
80 80
5 LR 85
66 69
6 SS 79
66 70
7 RHPW 86
63 77
8 AKR 72
66 71
9 SM 70
66 71
10 HP 71
60 71
11 FHL 53
51 69
12 WW 83
74 76
13 PHM 90
83 85
14 SP 83
77 85
15 ANRL 82
77 81
16 IAA 84
63 82
17 ST 82
77 79
18 AA 59
51 75
19 IR 80
69 78
20 LAZN 83
71 76
21 SL 88
86 83
22 RTMA 95
83 87
23 AAR 62
57 74
24 LI 77
69 79
25 NAL 82
74 81
26 FO 89
83 84
148
27 NRPL 67
63 69
28 NRR 65
60 78
29 LB 60
40 81
30 A 82
63 80
31 RW 75
57 69
32 AD 66
63 83
33 SAMI 80
66 84
34 JRT 83
69 78
35 WWL 84
69 80
36 MR 68
63 84
37 MDA 67
63 85
38 WI 72
69 83
39 MJ 84
66 77
40 IM 83
80 76
77.33 67.78 78.18
=
149
Lampiran 22
N TarafSignifikan N TarafSignifikan N Tarafsignifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,999
0,990
0,959
0,971
0,874
0,834
0,765
0,769
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,549
0,537
0,537
0,515
0,505
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,346
0,344
0,336
0,334
0,328
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,207
0,204
0,201
0,288
0,284
0,281
0,279
0,486
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,316
0,403
0,308
0,303
0,348
0,384
0,380
0,376
0,372
0,368
0,364
0,361
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,345
0,330
0,317
0,306
0,29
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,081
150
NILAI – NILAI CHI KUADRAT
Dk
Taraf Signifikansi
50% 30% 20% 10% 5% 1%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0,455
0,139
2,366
3,357
4,351
5,348
6,346
7,344
8,343
9,342
10,341
11,340
12,340
13,332
14,339
15,338
16,337
17,338
18,338
19,337
20,337
21,337
22,337
23,337
24,337
25,336
26,336
27,336
28,336
29,336
1,074
2,408
3,665
4,878
6,064
7,231
6,363
9,524
10,656
11,781
12,899
14,011
15,190
16,222
17,322
18,418
19,511
20,601
21,689
22,775
23,858
24,939
26,018
27,096
28,172
29,246
30,319
31,391
32,481
33,530
1,642
3,219
4,642
5,989
7,289
8,558
9,603
11,030
12,242
13,442
14,631
15,812
16,985
18,151
19,311
20,465
21,615
22,760
23,900
25,038
26,171
27,301
28,429
29,553
30,675
31,795
32,912
34,027
35,439
36,250
2,706
3,605
6,251
7,779
9,236
10,645
12,017
13,362
14,684
15,987
17,275
18,549
19,812
21,064
22,307
23,542
24,785
26,028
27,271
28,514
29,615
30,813
32,007
33,194
34,382
35,563
36,741
37,916
39,087
40,256
3,481
5,591
7,815
9,488
11,070
12,592
14,017
15,507
16,919
18,307
19,679
21,026
22,368
23,685
24,996
26,296
27,587
28,869
30,114
31,410
32,671
33,924
35,172
35,415
37,652
38,885
40,113
41,337
42,557
43,775
6,635
9,210
11,341
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
24,725
26,217
27,688
29,141
30,578
32,000
33,409
34,805
36,191
37,566
38,932
40,289
41,638
42,980
44,314
45,642
46,963
48,278
49,588
50,892
151
Lampiran 23
DOKUMENTASI
Gambar 1. peneliti sedang memotong daun sagu
gambar. (2) mengkur panjang gaba-gaba
152
Gambar. (3) guru memberikan materi gambar. (4 ) pembagiankelompok
gambar. (5) siswa melakukan hompimpam sebelum melakukan permainan gatrik
153
gambar. (6) Babak Ke Satu gambar. (7) babak kedua
Gambar . (8) babak tiga gambar (9) pengukuran jarak jatunya gaba-gaba
154
Gambar (10) pelaksana tes Gambar (11) pengisian angket
Papan Nama Sekolah
155
156
157
158
159