i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASYARAKAT BEKERJA MENJADI DRIVER OJEK ONLINE
SEBAGAI MATA PENCAHARIAN EKONOMI DI JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Siti Faridah
NIM: 11140150000093
PROGRAM STUDI EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Siti Faridah (NIM: 11140150000093), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Masyarakat Bekerja Menjadi Driver Ojek Online Sebagai Mata Pencaharian
Ekonomi di Jakarta, Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi
di Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai faktor-
faktor yang melatarbelakangi masyarakat memilih bekerja menjadi driver ojek
online di Kota Jakarta sebagai mata pencaharian mereka. Pada penelitian ini
menggunkan metode penelitian kualitatif dengan jenis observasi non-partisipatif,
peneliti hanya mengamati kegiatan para driver ojek online selama melakukan
pekerjaan. Untuk mendapatkan informasi, peneliti melakukan pengumpulan data
dengan cara wawancara pada pihak terkait yaitu driver ojek online di kawasan
Kota Jakarta. Sumber data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.
Model data yang diterapkan dalam penelitian ini berupa teks naratif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi
di Jakarta yaitu tuntutan ekonomi, butuh pekerjaan, pendapatan lumayan, orderan
banyak, waktu fleksibel dan status pekerjaan. Faktor tuntutan ekonomi yaitu
karena kebutuhan hidup di Jakarta lebih banyak dan mahal dibandingkan di
daerah. Faktor butuh pekerjaan yaitu karena masyarakat tidak memiliki pekerjaan
ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan dan minimnya sumber daya manusia
yang dimiliki. Faktor pendapatan lumayan yaitu karena pendapatan yang
diperoleh setiap hari dan lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan
lain. Faktor orderan banyak yaitu karena jumlah pengguna ojek online di Jakarta
lebih banyak dibandingkan di kota lain di Indonesia. Faktor waktu fleksibel yaitu
karena menginginkan pekerjaan tanpa ikatan waktu dengan kebebasan dalam
menentukan waktu bekerja. Terakhir faktor status pekerjaan yaitu karena ojek
online saat ini dipandang sebagai pekerjaan yang cukup menjanjikan dengan
menjadikan pekerjaan sampingan.
Kata Kunci : Faktor-Faktor, Driver Ojek Online, Mata Pencaharian
ii
ABSTRACT
Siti Faridah (NIM: 11140150000093), Factors Influencing Communities’
Decision to Work as Driver of Online Taxi Bike as Economic Livelihood in
Jakarta, A mini-thesis Social Science Deparment, Educational and Teachership
Faculty, Syarif Hidayatullah University, Jakarta.
This study discusses the factors that influence the communities to work as
driver of online taxi as an economic livelihood in Jakarta. This research was
conducted to obtain information about the factors behind the communities’
decision in choosing to work as driver of online taxi bike in the city of Jakarta as
theireconomic livelihood. Qualitative research method was used in this research
with a type of non-participatory observation, where researcher only observed the
activities of driver of online taxi bike while they are doing their work. To get
information, researcher conducted data collection by interviewing relevant
parties, namely driver of online taxi bike in the Jakarta City area. The sources of
data for this research are interview, observation, and documentation. The data
analysis technique uses the Miles and Huberman models. The data model applied
in this study is in the form of narrative text.
The results of this research indicate that the factors that influence
communities to work as driver of online taxi as an economic livelihood in Jakarta
are economic demands, the need of job, adequate income, large number of order,
flexibility of working time,and employment status. Economic demandfactor is
because the cost of living in Jakarta is more expensive than that of regions’. The
need ofjob factor is because the community does not have a job amid the difficulty
of getting a job and the lack of human resources. Adequate income factor is due to
income earned every day which is commonly greater than other jobs. The factor
of large number of order is that there are more online taxi bike customers in
Jakarta compared to other cities in Indonesia. Flexibility of time factor is because
you want a job without restriction of freedom in determining the workingperiod.
The last factor, employment status is that online taxi bikeis now seen as a
promising side job.
Keywords: Factors, Driver of Online Taxi Bike, Livelihood
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan
jahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang
dibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju
kedamaian di dunia maupun di akhirat.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Bapak Drs. H. Syaripulloh M.Si selaku Sekretaris
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Ibu Tri Harjawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membantu peneliti selama perkuliahan dari awal semester sampai akhir.
4. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd selaku dosem pembimbing skripsi I dan Bapak
Sodikin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu dalam membimbing sampai
selesainya penulisan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut
ilmu semasa perkuliahan berlangsung.
6. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan yang telah
bekerja dengan baik melayani mahasiswa.
7. Bapak Wiwid Soedarsono selaku Sekertaris Jendral Asosisasi Driver Online
Jakarta serta seluruh informan selaku driver ojek online di Jakarta yang telah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PERNYATAAN UJI REFERENSI
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1. Manfaat Teoritis .............................................................................. 6
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 7
A. Kajian Teori .......................................................................................... 7
1. Transportasi Ojek Online ................................................................ 7
2. Pengaruh Teori Sektor Informal.................................................... 16
vi
3. Mata Pencaharian .......................................................................... 21
4. Perkonomian Jakarta ..................................................................... 22
B. Penelitian Relevan ............................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 31
1. Tempat Penelitian.......................................................................... 31
2. Waktu Penelitian ........................................................................... 31
B. Metode Penelitian................................................................................ 32
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33
1. Wawancara .................................................................................... 34
2. Observasi ....................................................................................... 37
3. Dokumentasi ................................................................................. 38
D. Teknik Analisis dan Pengolahan Data ................................................ 39
1. Reduksi Data ................................................................................. 39
2. Display Data .................................................................................. 39
3. Kesimpulan dan Verifikasi ............................................................ 40
E. Keabsahan Data ................................................................................... 40
1. Validitas ........................................................................................ 40
2. Reabilitas ....................................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 43
A. Deskripsi Tempat Penelitian ............................................................... 43
1. Luas Wilayah DKI Jakarta ............................................................ 43
2. Jalan DKI Jakarta .......................................................................... 44
3. Lokasi Ojek Online ....................................................................... 45
vii
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 46
1. Berdasarkan Hasil Wawancara ..................................................... 46
2. Berdasarkan Hasil Observasi ........................................................ 71
C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 72
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN, IMPILKASI, DAN SARAN ............................... 79
A. Kesimpulan ......................................................................................... 79
B. Implikasi .............................................................................................. 79
C. Saran .................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 86
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Gojek .................................................................................... 13
Gambar 2.2 Logo Grab ...................................................................................... 14
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................... 30
Gambar 4.1 Peta DKI Jakarta ............................................................................ 43
Gambar 4.2 Panjang Jalan Kota Jakarta ............................................................ 45
Gambar 4.3 Lokasi Perkumpulan Driver Ojek Online ...................................... 46
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan .................................................................... 26
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................ 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara ......................................................................... 35
Tabel 3.3 Pedoman Observasi ............................................................................ 38
Tabel 3.4 Dokumentasi ....................................................................................... 39
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta.................... 44
Tabel 4.2 Lama Bekerja Driver Ojek Online ..................................................... 48
Tabel 4.3 Kota Asal Driver Ojek Online............................................................ 50
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Driver Ojek Online ........................................... 51
Tabel 4.5 Pengalaman Menjadi Tukang Ojek .................................................... 53
Tabel 4.6 Ojek Online Pekerjaan Utama ............................................................ 54
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi
Lampiran 2 Lembar Observasi
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Transkrip Wawancara
Lampiran 5 Dokumentasi
Lampiran 6 Surat-surat Terkait
Lampiran 7 Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Transportasi merupakan sarana penghubung yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Hal ini tidak terlepas dari peran transportasi sebagai
penunjang segala aktivitas dalam kegiatan sehari-hari. Setiap aktivitas
manusia dapat dengan mudah dan cepat dilakukan jika menggunakan
transportasi. Pada awalnya, peran transportasi hanya sebatas pemenuhan
kebutuhan dasar untuk mengangkut manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya. Namun kini peranan transportasi berpengaruh terhadap aspek-
aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, politik, hukum dan budaya.
Masa perkembangan transportasi selalu mengikuti kemajuan teknologi.
Menurut M.Nur Nasution bahwa “Masa perkembangan transportasi terwujud
dalam bentuk kemajuan alat angkut selalu mengikuti dan mendorong
kemajuan teknologi transportasi”.1 Dahulu transportasi digerakan oleh tenaga
manusia atau hewan untuk menjalankannya. Namun kini transportasi sudah
semakin cangih dan maju dengan memanfaatkan teknologi. Dengan semakin
majunya teknologi maka semakin banyak pula penemuan-penemuan terbaru.
Adanya penemuan-penemuan teknologi baru tentu akan mendorong kemajuan
di keseluruhan sistem transportasi.2 Namun teknologi untuk mode transportasi
harus pula berorientasi pada kesejahteraan, keteraturan, dan keselamatan.3 Hal
ini karena transportasi menjadi salah satu aspek yang paling dibutuhkan bagi
manusia.
Perkembangan transportasi juga mengikuti kemajuan teknologi di
masing-masing negara. Transportasi di Indonesia sendiri memiliki kemajuan
1 Muhammad Nur Nasution, Manajemen Transportasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008),
Cet. 2, h. 13. 2 Ibid, h. 25.
3 Frida Astuti, Pengaruh Teknologi pada Moda Transportasi Online, 2019,
https://skalanews.com/detail/nasional/umum/305456-Pengaruh-Teknologi-pada-Moda-
Transportasi-Online, diakses pada tanggal 1 Maret 2018.
2
yang cukup pesat. Terlihat dari munculnya berbagai mode transportasi
berbasis online pada kota-kota besar di Indonesia. Mode transportasi online
yang saat ini cukup terkenal adalah transportasi ojek online. Ojek online
merupakan suatu pekerjaan yang termasuk dalam bidang jasa transportasi
angkutan umum. Ojek online merupakan transportasi yang sama halnya
dengan ojek pada umumnya yaitu menggunakan sepeda motor sebagai sarana
pengangkutan. Hanya saja dalam pengoperasiannya ojek online menggunakan
teknologi smartphone yang berbasis pada sistem aplikasi. Aplikasi inilah
sebagai penghubung pengemudi atau driver dengan penumpang agar lebih
mudah saat ingin menggunakan ojek online. Sehingga pengemudi dan
penumpang ojek online bisa terhubung secara langsung satu sama lainnya
dengan cepat dimana saja dan kapan saja.
Ojek online hadir diberbagai kota-kota besar di Indonesia, terutama Kota
Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Jakarta akan sarana
transportasi yang aman, nyaman dan murah. Dimana Kota Jakarta merupakan
kota yang selama ini dengan tingkat kejahatan yang cukup tinggi di Indonesia.
Kejahatan ini sering terjadi di dalam angkutan umum dan transportasi umum
lainnya. Dengan menggunakan transportasi ojek online penumpang akan lebih
aman. Penumpang hanya perlu memesan menggunakan aplikasi pada
smartphone dan menunggu di tempat kemudian driver akan datang
menjemput. Alasan lain masyarakat memilih ojek online adalah karena
pelayanan transportasi umum yang kurang baik. Tidak hanya itu, kemacetan
yang kian meningkat membuat masyarakat beralih menggunakan ojek online
agar cepat sampai tempat tujuan.
Hadirnya ojek online tidak hanya menjadi sarana transportasi, namun
juga menjadi sumber mata pencaharian ekonomi di sektor informal bagi
sebagian masyarakat Jakarta. Banyak alasan masyarakat memilih bekerja
menjadi driver ojek online salah satunya adalah sedikitnya jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia di Kota Jakarta. Sehingga pekerjaan ojek online
menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di kota
Jakarta. Alasan lainnya adalah semakin tingginya jumlah penduduk di kota
3
Jakarta, sehingga persaingan dalam mendapatkan pekerjaan semakin sulit.
Ojek online menawarkan pekerjaan yang tidak membatasi jumlah pengemudi
atau driver, pengemudi juga hanya menggunakan sebuah sepeda motor, serta
tidak ada batasan latar belakang pendidikan. Tentu hal ini memberikan
keuntungan serta kesempatan bagi sebagian masyarakat yang memiliki
keterbatasan untuk bekerja di sektor formal.
Islam juga memandang pentingnya manusia mencari pekerjaan dan
Allah SWT akan memberikan rezeki dari mana saja bagi hambanya yang
berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah SWT juga akan mencukupkan
keperluan atau kebutuhan hidupnya bagi hambanya yang bertaqwa. Seperti
dalam firman Allah dalam Al-Qur‟an:
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikendaki)Nya. Sesungguuhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS Ath-Thalaq 62:2-3)
Jika dilihat dari berbagai latar belakang masyarakat bekerja sebagai
driver ojek online, hal ini berhubungan dengan teori pada sektor informal
yang diungkapkan oleh Keith Hart. Sektor informal merupakan kegiatan usaha
yang terdiri dari unit berskala kecil yang memproduksi serta mendistribusikan
barang dan pendapatan bagi dirinya masing-masing serta dalam usahanya
dibatasi oleh faktor modal dan keterampilan. Timbulnya sektor informal di
kota tidak lain sebagai akibat adanya ketimpangan dalam pasar tenaga kerja.4
Artinya jumlah penduduk yang tinggi dengan terbatasnya jumlah lapangan
pekerjaan dan minimnya sumber daya manusia menjadi dasar terbentuknya
sektor informal di masyarakat.
Hubungan teori informal dengan masyarakat yang bekerja sebagai driver
ojek online di Jakarta tidak terlepas dari faktor-faktor yang
melatarbelakanginya. Banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih
4 Singgih Susilo, Peran Sektor Informal Dalam Penyerapan Tenaga Kerja, 2009,
http:///www.journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-geografi/article/view/1932, diakes tanggal 1
Maret 2018.
4
ojek online menjadi sumber mata pencaharian. Seperti dalam penelitian Nia
Riskiana (2010) faktornya yaitu rendahnya tingkat pendidikan, peluang
lapangan, menambah pendapatan, mengisi waktu luang, dan lingkungan
sosial.5 Serta penelitian Rajamulya Gigantara dan Mintaredja (2016) yang
mengkaji faktor alasan publik tertarik menjadi driver PT.Go-Jek yaitu
pendapatan yang menjajikan, pekerjaan side job (sampingan), mendapatkan
relasi, dan memperluas koneksi melalui kostumer yang mereka dapat.6 Dan
Grendri Hendrastomo dan kawan-kawan (2016), yang didalamnya mengkaji
faktor yang melatarbelakangi menjadi driver Gojek yaitu hasil atau tuntutan
ekonomi, fleksibilitas atau part time job, ajakan teman, status pekerjaan,
tambah teman, sistem kerja dan kebutuhan akan pekerjaan.7
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan menjadi
driver ojek online adalah salah satu pilihan masyarakat Jakarta sebagai sumber
mata pencaharian dalam sektor informal di tengah permasalahan ekonomi.
Namun belum banyak yang tahu faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi di Jakarta. Selain itu penelitian terhadap faktor-faktor masyarakat
memilih bekerja menjadi driver ojek online juga belum banyak ditemukan,
khusunya di kota Jakarta. Sehingga sangat penting pengkajian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat bekerja menjadi
driver ojek online sebagai mata pencaharian di Jakarta.
Dari permasalahan di atas penulis teliti sebuah judul penelitian “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Bekerja Menjadi Driver Ojek Online
Sebagai Mata Pencaharian Ekonomi di Jakarta”.
5 Nia Riskiana, “Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja Di Sektor Informal Sebagai
Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung”, Skripsi pada
Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Lampung, 2010, h. 90-91. 6 Rajamulya Gigantara dan Mintaredja, “Analisis World of Mouth PT.Go-Jek Dalam
Menarik Publik Untuk Menjadi driver PT.Go-Jek”, Jurnal Universitas Islam Bandung Fakultas
Ilmu Ekonomi, Vol.2, No.1, 2016, h. 184. 7 Grendi Hendrastomo, dkk, Dilema Sosial Ojek Online (Gojek), Jurnal Penelitian
Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial, 2016, h. 26-30.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Teknologi yang semakin maju membuat transportasi harus terus berinovasi.
2. Masyarakat Jakarta membutuhkan transportasi yang aman, teratur, tertib,
memuaskan, cepat, serta menyenangkan.
3. Terus meningkatnya jumlah penduduk dan terbatasnya jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia di Jakarta.
4. Keterbatasan bekerja di sektor formal membuat masyarakat bekerja dalam
sektor informal seperti ojek online.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di
Jakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi di Jakarta”.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di
Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
memperkaya kajian ilmu ekonomi, mengenai kebutuhan manusia dan
sistem ekonomi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kebijakan terhadap para
pekerja ojek online terkait aturan dan hukum yang berlaku.
b. Bagi penyedia jasa aplikasi transportasi online
Memberikan kontribusi informasi kepada perusahaan aplikasi
transportasi online terhadap sistem aplikasi yang baik bagi driver ojek
online.
c. Peneliti lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
penyajian informasi untuk mengadakan penelitian yang serupa.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Pada penelitian ini yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Masyarakat Bekerja Menjadi Driver Ojek Online Sebagai
Mata Pencaharian Ekonomi di Jakarta berikut beberapa teori yang akan
menjadi dasar dalam penelitian ini. Hal tersebut akan dibahas pada kajian
teori, diantaranya:
1. Transportasi Ojek Online
a. Pengertian Transportasi
Transportasi berasal dari kata transportation dalam bahasa Inggris
yang memiliki arti angkutan, yang menggunakan suatu alat untuk
melakukan pekerjaan tersebut, atau dapat pula berarti suatu proses
pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan darat, laut, maupun
udara, baik umum maupun pribadi dengan mengunakan mesin tidak
menggunakan mesin. Pengertian kata transportation dalam Black Law
Dictionary tersebut pada hakikatnya memliki kesamaan dengan
pengertian kata pengangkutan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
yakni pengangkutan barang dan orang oleh berbagai jenis kendaraan
sesuai dengan kemajuan teknologi.1 Secara umum pengertian
transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan, atau
penggerakan orang atau barang dari suatu lokasi, yang disebut lokasi
asal, ke lokasi lain, yang biasa disebut lokasi tujuan, untuk keperluan
tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula.2
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa transportasi
merupakan suatu alat untuk melakukan pekerjaan yang dapat
1 Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2016), Cet. 1, h. 9. 2 Fidel Miro, Pengantar Sistem Transportasi, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 1.
8
memindahkan dan menggerakan orang atau badan dari suatu tempat ke
tempat lain sesuai dengan kemajuan teknologi.
b. Pengertian Ojek Online
Ojek adalah sebuah alat transportasi kendaraan roda dua yang
dikendarai oleh seorang driver dan sangat efektif digunakan dalam
melewati kemacetan utamanya dikota-kota besar dalam suatu daerah.
Selain dapat mengefesiensikan waktu, ojek juga dapat digunakan
dengan biaya yang terjangkau.3 Istilah ojek sebenarnya terlahir dari
kata ngojek yang kurang lebih bermakna mencari tambahan
penghasilan untuk menutupi kekurangan dari gaji yang diterima.
Ngobjek merupakan istilah yang diadopsi dari bahasa Belanda object
yang bermakna barang dagangan segala item yang dapat menghasilkan
uang.4 Menurut Suryadi ojek atau ojeg merupakan transportasi umum
informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda, namun
lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena
keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk
mengoperasikannya.5 Dari pengertian-pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa ojek merupakan transportasi umum roda dua yang
dikendarai oleh seorang pengemudi dan keberadaannya tidak diakui
pemerintah. Sebagai transportasi umum ojek hanya dapat mengangkut
tidak lebih dari 2 orang penumpang.
Selanjutnya pengertian kata online yang dalam bahasa Indonesia
sering diterjemahkan sebagai dalam jaringan, atau yang lebih dikenal
dalam singkatan „daring‟. Pengertian online adalah keadaan komputer
yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet, jika computer kita
online maka kita dapat mengakses internet atau browsing, mencari
3 Fajariah, “Analisis Permintaan Jasa Ojek Online di Kota Makassar”, Skripsi pada
Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Makassar, 2017, h.18. 4 T.p, Asal Kata Istilah Ojek, 2014,
https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/54f40546745513902b6c842a/asal-kata-istilah-ojek-
bahasakuindonesia#, diakses pada tanggal 1 Maret 2018. 5 Suryadi, “Tukang Ojek Studi tentang Perilaku Berlalu Lintas di Wilayah Perumnas
Antang Makassar”, Skripsi pada Universitas Hasanuddin Makassar Jurusan Antropologi,
Makassar, 2012, h,13.
9
informasi-informasi di internet. Dengan akses tersebut, kita dapat
menjalin komunikasi (baik yang hanya bersifat verbal atau non-verbal)
secara online berbagai bangsa dan negara di seluruh belahan dunia.6
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ojek
online adalah transportasi umum roda dua yang dikendarai oleh
seorang pengemudi dengan memanfaatkan teknologi pada sistem
aplikasi di smartphone yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan
internet. Ojek online sama dengan ojek pada umumnya, namun ojek
online dapat dikatan lebih maju karena telah terintegrasi dengan
kemajuan teknologi.7 Dengan memanfaatkan teknologi pada aplikasi di
smartphone memudahkan para penggunanya dalam menggunakan ojek
online ini. Ojek online merupakan sarana pengangkut berbasis
teknologi yang memungkinkan pengguna jasanya untuk lebih mudah,
cepat, dan efisien.
c. Sejarah Ojek Online
Awalnya ojek bisa dijumpai di kota-kota besar Indonesia seperti
Jakarta, Bandung, Makassar, Yogjakarta dan kota lainya. Di Jakarta
sendiri ojek sudah ada sejak tahun 1970. Awalnya ojek yang pertama
kali muncul adalah ojek sepeda. Di Jakarta, ojek sepeda muncul pada
tahun 1970 di Pelabuhan Tanjung Priok. Adanya larangan terhadap
bemo, becak, dan lain-lain masuk ke Pelabuhan Priok menyebabkan
orang-orang yang mempunyai sepeda mendapat kesempatan untuk
menawarkan jasa-jasanya.8 Saat warga Kota Jakarta mulai mengenal
ojek sepeda, penduduk desa di Jawa Tengah berinovasi. Mereka
beralih menggunakan sepeda motor untuk mengojek. Seluruh
motornya buatan Jepang bermesin 90cc. Berkaitan dengan
6 Andika Wijaya, Loc. Cit., h. 9-10.
7 Fakhrul Rozi, Pengertian Ojek Online, 2017,
https://www.suduthukum.com/2017/03/ojek-online.html?m=1, diakses pada tanggal 18 Maret
2018. 8 Hendru Tri Hanggoro, Ini Sejarah Ojek di Jakarta, 2017,
https://www.eramuslim.com/berita/nwo-untold/ini-sejarah-ojek-di-jakarta, diakses pada tanggal 26
Maret 2018.
10
keberhasilan ojek di pedesaan Jawa, seorang cukong di Jakarta tiba-
tiba membeli 20 sepeda motor dan membuat usaha ojek motor di
Ancol pada Juli 1974. Sarana transportasi baru ini pun membuat ojek
motor cukup banyak menarik perhatian penumpang. Tahun 1979 jasa
ojek motor pun cepat menyebar ke penjuru Jakarta. Tidak hanya itu
kini ojek juga bisa dijumpai di kota-kota besar lainnya di Indonesia
dan menjadi pilihan untuk menembus kemacetan.9
Dengan semakin banyaknya permintaan akan ojek di Jakarta. Pada
tahun 2011 munculah sebuah perusahaan ojek yang melayani
pemesanan melalui via telpon. Perusahaan ini yang akan
menghubungkan konsumen dengan pengemudi ojek. Namun, seiring
kemajuan teknologi, kini ojek menjadi sebuah jasa transportasi yang
menggunakan sistem aplikasi online melalui smartphone. Penerapan
sistem aplikasi online ini bermula tahun 2014.10
Jasa transportasi
berbasis aplikasi online merupakan tuntutan persaingan yang
mengharuskan peran teknologi di dalam mempermudah mobilitas
masyarakat.11
Penerapan aplikasi online pada smartphone inilah yang
mengubah ojek menjadi transportasi berbasis teknologi dengan sebutan
ojek online. Dari awal kemunculanya tahun 2011 hingga kini ojek
online menjadi pilihan transportasi alternative bagi masyarakat untuk
melewati kemacetan di kota-kota besar. Saat ini ojek online sudah
tersebar diseluruh kota besar di Indonesia.
Aplikasi online pada smartphone ini banyak memberikan manfaat
bagi para driver ojek dan penumpangnya. Dengan menggunakan
aplikasi pada smartphone ini, driver atau pengemudi bisa dengan
mudah mendapatkan penumpang. Sementara manfaat yang didapat
9 Hendru Tri Hanggoro, Mengorek Sejarah Ojek, 2015,
https://.historia.id/kota/articles/mengorek-sejarah-ojek-DB9B6, diakes pada tanggal 2 April 2018. 10
Agung Supriyanto, Nadiem Makarim, Pendiri dan CEO Gojek Indoesia:
Membangkitkan Gairah Usaha Tukang Ojek, 2016,
http://www.m.republika.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/o44e4715, diakes pada tanggal 20
April 2018. 11
Andika Wijaya, Op. Cit., h. 27.
11
bagi penumpang adalah lebih praktis karena penumpang tidak perlu
berdiri dipinggir jalan atau mendatangi pangkalan ojek, cukup
memesan dengan smartphone saja. Penumpang juga bisa melihat
jumlah tarif yang harus dibayar, berapa lama waktu tempuh, dan posisi
driver berada. Tidak hanya itu penumpang juga bisa melakukan
pembayaran non tunai. Kini dengan berbagai teknologi yang
mendukungnya ojek semakin banyak dimanfaatkan dan dikenal
masyarakat sebagai transportasi yang berbasis aplikasi online.
Masyarakat umumnya mengenal dan menyebutnya sebagai ojek
online.
d. Perbedaan Ojek Online dengan Ojek Konvensional
Teknologi yang diterapkan pada ojek online tentu dirasakan
berbeda dengan ojek konvensional. Ojek konvensional merupakan ojek
yang kegunaanya sama seperti awal kemunculan atau dengan kata lain
tidak berbasis teknologi pada smartphone. Menurut Fajariah (2017)
perbedaan ojek online dengan ojek konvensional sangat jauh.
Kesenjangan ojek online dengan ojek konvensional antara lain:
1) Ojek konvesional
a. Kurang canggih
b. Penumpang mencari tukang ojek
c. Untuk tarif bisa bervariasi dan kadang tawar menawar dulu
baru sepakat dengan tukang ojek dan tukang ojek menyanggupi
dahulu baru bisa jalan
d. Promosi ojek konvensional ini cukup memakai papan atau
triplek dipinggir jalan membuat pangkalan sendiri
e. Pembayaran dilakukan langsung sesuai kesepakatan kadang-
kadang sisa tidak diambil, karena ihklas
f. Penghasilan kurang banyak, karena tidak pasti dapat
g. Kurang aman dan kurang nyaman
2) Ojek online
a. Sudah canggih
12
b. Ojek online menggunakan handphone aplikasi berbasis internet
(App)
c. Tarif sudah diatur oleh penyedia layanan ojek online tentang
jauh dekatnya jarak
d. Mengenai kualitas pelayanan diatur dan ditampilkan di aplikasi
ojek online tersebut
e. Promosi sudah canggih di media online internet, iklan media
internet dan handphone tersambung ke internet atau penyedia
layanan
f. Pembayaran bisa tunai dan non tunai
g. Penghasilan tergolong banyak, dikelola perusahaan, pembagian
trayek diatur merata
h. Lebih aman dan nyaman12
e. Perusahaan-Perusahaan Aplikasi Ojek Online
Dengan menerapkan teknologi pada sistem aplikasi, kini ojek
online menjadi transportasi yang banyak diminati. Hal ini lah yang
menjadi latar belakang berdirinya perusahaan-perusahan penyedia jasa
transportasi online. Perusahaan ojek online merupakan salah satu jenis
usaha baru yang cukup banyak mendapat respon positif bagi
masyarakat, tidak mengherankan bila banyak pencari kerja yang rela
antri untuk mendaftar sebagai mitra kerja perusahaan pengangkutan
jalan online.13
Di Jakarta sendiri terdapat beberapa perusahaan
penyedia jasa transportasi online. Perusahan-perusahaan tersebut saling
bersaing dalam pangsa pasar transportasi. Beberapa contoh perusahaan
jasa transportasi online yaitu:
1) Go-Jek
Go-jek merupakan salah satu ojek berbasis tekonologi aplikasi
yang banyak diminati masyarakat saat ini. Pendiri Go-jek adalah
Nadiem Makarim yang juga merupakan CEO Go-jek Indonesia.
12
Fajariah, Op. Cit., h.28-29. 13
Andika Wijaya, Op. Cit., h. 28.
13
Go-jek mulai beroperasi di Jakarta tahun 2011. Awal berdiri, Go-
jek hanyalah sebuah call center yang melayani konsumen via
telepon. Barulah pada 2014 Nadiem mengelola bisnis Go-jek
secara penuh. Kini layanan Go-jek beraling dengan aplikasi khusus
pada smartphone.14
. Saat ini layanan Go-Jek tersedia di 13 wilayah
di Indonesia. Tidak hanya menawarkan jasa angkut penumpang
Go-Jek juga menawarkan jasa lainnya yang terdapat dalam
berbagai fitur seperti, Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-
Box, Go-Massage, Go-Clean, Go-Glam, Go-Tix, Go-Busway, Go-
Pay, Go-Med, Go-Auto, dan Go-Pulsa.15
Cukup dengan
mengunduh aplikasinya dari Google Play Store atau APP Store,
maka kita bisa memesan jasa layanan-layanan tersebut. Tarif
angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh yang akan dicapai.
Selain jasa angkutan penumpang, ada juga layanan antar barang
(kurir) dan belanja.
Sumber: medium.com
Gambar 2.1
Logo Go-Jek
14
Agung Supriyanto, Nadiem Makarim, Pendiri dan CEO Gojek Indoesia:
Membangkitkan Gairah Usaha Tukang Ojek, 2016,
http://www.m.republika.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/o44e4715, diakes pada tanggal 20
April 2018. 15
T.p, Sejarah GoJek Pendiri Gojek Call Center Gojek Layanan Gojek, 2017,
http:///www.kangojek.web.id/2017/02/sejarah-gojek-pendiri-gojek-call-center-gojek-layanan-
gojek.html?m=1, diakses pada tanggal 22 April 2018.
14
2) Grab
Grab umumnya hampir sama dengan Go-Jek. Grab didirikan
pada tahun 2011 di Malaysia dengan pendirinya adalah Antony
Tan bersama rekannya Tan Hooi. Layanan Grab Indonesia tersedia
di 8 wilayah yaitu JABODETABEK, Bali, Bandung, Makassar,
Medan, Padang, Surabaya, dan Yogyakarta. Grab menawarkan
berbagai layanan seperti Grabbike, Grab Car, Grab Express, Grab
Taxi, Grab Food, dan Grab Hitch.16
Layanan Grabbike sendiri
diluncurkan di Jakarta pada Mei 2015. Kini Grab menjadi pesaing
untuk Gojek pada jasa transportasi online di Indonesia. Hanya saja
layanan pada aplikasi Grab tidak sebanyak Gojek. Pada aplikasi
Grab hanya baru menyediakan 6 layanan yaitu layanan mobil,
motor, makanan, pengantaran barang, belanjaan, dan pulsa.
Sumber: Liputan6.com
Gambar 2.2
Logo Grab
Perusahaan-perusahaan diatas sebagai penghubung antara driver
ojek online dan konsumen. Konsumen bisa memesan secara langsung
melalui aplikasi ojek online pada smartphone semantara driver hanya
perlu menunggu orderan melalui smartphone. Semua orderan yang
16
T.p, Sejarah Grab Pendiri Grab Call Center Grab, 2017,
https://www.kangojek.web.id/2017/02/sejarah-grab-pendiri-grab-call-center-grab-visi-
misigrab.html?m=1, diakes pada tanggal 22 April 2018.
15
masuk diatur oleh perusahaan ojek online tersebut. Dengan begitu
orderan yang masuk dapat merata bagi semua driver dan mudah
mendapatkan konsumen. Sistem jasa aplikasi ojek online ini bersifat
saling menguntungkan antara dua pihak baik para driver dan
pengusaha jasa aplikasi ojek online.
Perusahaan-perusahaan penyedia jasa aplikasi transportasi online
hanya memiliki hubungan kemitraan dengan para pengemudi atau
driver ojek online. Perjanjian kemitraan dibuat berdasarkan sistem
pembagian hasil dimana sistem pembayarannya akan diatur dalam
kesepakatan tersendiri. Perjanjian kemitraan menetapkan hak dan
kewajiban, di antaranya pihak perusahaan angkutan umum akan
memberikan order angkutan kepada pihak pengemudi, dan atas orderan
tersebut pihak pengemudi akan mendapatkan sejumlah komisi yang
sebagian akan menjadi hak dari perusahaan.17
Perjanjian kemitraan berbeda dengan perjanjian kerja. Perbedaan
perjanjian kerja mengandung unsur atasan-bawahan, sedangkan
perjanjian kemitraan tidak mengandung unsur atasan-bawahan,
melainkan mengandung unsur rekanan, dimana antara pihak berposisi
atau berkedudukan berdiri sejajar sebagai mitra.18
Oleh karena itu,
perlindungan hukum terhadap driver bukanlah perlindungan bagi
pekerja seperti halnya perjanjian kerja, melainkan perlindungan
sebagai pihak dalam sebuah perjanjian kemitraan.19
Perjanjian
kemitraan antara perusahaan dengan driver ojek online memiliki dasar
hukum KUH Perdata, dimana kedudukan para pihak setara, unsur upah
dan perintah tidak ada, serta tidak diaturnya jaminan perlindungan
seperti upah lembur, waktu istrirahat, jam kerja maksimum, jaminan
17
Andika Wijaya, Op. Cit., h. 67. 18
Ibid, h. 68. 19
Sovia Hasanah, Perlindungan Hukum Bagi Driver Ojek Online, 2017,
https://www.m.hukumonline.com/klinik/detail/lt5648cbcfc6ad2/perlindungan-hukum-bagi-idriver-
i-ojek-ionline-i/. diakses pada tanggal 25 April 2018.
16
sosial.20
Bentuk perjanjian ini memberikan nilai lebih bagi driver
untuk bergabung dengan ojek online karena tidak perlu memiliki
pendidikan yang tinggi, tidak terikat pada jam kerja, serta tidak
diperlukannya keterampilan khusus. Sementara perusahaan penyedia
jasa aplikasi ojek online ini tidak perlu memberikan gaji atau uang
pesaongon dan asuransi.
2. Pengaruh Teori Sektor Informal
Menurut Gilber dan Josef Gulger (1996) konsep sektor Informal, yang
pertama kali diperkenalkan oleh Keith Hart (1973), membagi secara tegas
kegiatan ekonomi yang bersifat formal dan informal. Istilah sektor
informal oleh Keith Hart pada tahun 1971 dalam penelitiannya tentang
unit-unit usaha kecil di Ghana. Kemudian terminologi Hart tersebut
digunakan oleh sebuah misi ke Kenya yang diorganisasi oleh ILO
(International Labor Organization). Misi tersebut berpendapat bahwa
sektor informal telah memberikan tingkat ongkos yang rendah, padat
karya, barang dan jasa yang kompetitif, dan memberikan rekomendasi
kepada pemerintah Kenya untuk mendorong sektor informal.21
Hart juga
menyatakan bahwa sektor informal sebagai bagian angkatan kerja di kota
yang berada di luar pasar tenaga kerja yang terorganisir.22
Dengan kata
lain sektor informal merupakan tenaga kerja yang tidak terorganisir
dengan tidak memiliki kepastian serta tersusun atau teratur dalam suatu
kesatuan.
Sejak munculnya konsep itu, banyak penelitian dan kebijakan mulai
menyoroti masalah kesempatan kerja kelompok miskin di kota secara
khusus. Menurut Hart, setelah mengamati kegiatan penduduk di kota
Accra, Nima, dan Ghana kesempatan memperoleh penghasilan di kota
dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu formal, informal sah dan tidak
20
Luthvi Febryka Nola, “Perjanjian Kemitrraan vs Perjanjian Kerja Bagi Pengemudi Ojek
Online”, Jurnal Penelitian, Vol. X, 2018, h. 3. 21
Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), Eds. Revisi, h. 116-117. 22
Chris Manning dan Tadjuddin Noer Effendi, Urbanisasi Pengangguran dan Sektor
Informal di Kota, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), h. 138.
17
sah. Masing-masing kelompok itu dibedakan dalam berbagai kategori
yang didasarkan pada kegiatan yang dilakukan individu, jumlah
pendapatan dan pengeluaran yang mengalir dalam perekonomian kota.23
Berikut ini kesempatan penghasilan di kota menurut Keith Hart:
1) Penghasilan Formal:
a. Gaji dari negara
b. Gaji dari sektor swasta
c. Tunjangan-tunjangan pensiun, tunjangan pengangguran
2) Penghasilan Informal Sah:
a. Kegiatan-kegiatan primer dan sekunder: pertanian, perkebunan,
yang berorientasi pasar, kontraktor bangunan dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengannya, pengrajin usaha sendiri,
pembantu sepatu, penjahit, pengusaha bir dan alkohol
b. Usaha tersier dengan modal relative besar: perumahan,
transportasi, usaha-usaha untuk kepentingan umum, spekulasi
barang-barang dangan, kegiatan sewa-menyewa
c. Distribusi kecil-kecilan: pedagang pasar, pedagang kelontong,
pedagang kaki lima, pengusaha makanan jadi, pelayan bar,
pengangkut barang, agen atas komisi dan penyalur
d. Jasa yang lain: pemusik, pengusaha binatu, penyemir sepatu,
tukang cukur, pembuang sampah, juru potret, pekerja reparasi
kendaraan maupun reparsi lainnya, makelar dan perantara
e. Transaksi pribadi: arus uang dan barang pemberian maupun
semacamnya, pinjam-meminjam, pengemis
3) Penghasilan Informal Tidak Sah
a. Jasa: kegiatan dan perdagangan gelap pada umumnya, penadah
barang curian, lintah darat dan pegadaian, perdagangan obat bius,
pelacuran, mucikari, penyelundupan, suap-menyuap, perbagai
korupsi politik, perlindungan kejahatan
23
Ibid, h. 75.
18
b. Transaksi: pencurian kecil, pencurian besar pemalsuan uang dan
penipuan, perjudian.24
Konsep sektor informal yang dilontarkan Hart ini kemudian
dikembangkan dan diterapkan oleh ILO dalam penelitian di delapan kota
Dunia Ketiga yaitu Free Town (Sierra Leona), Lagos dan Kana (Nigeria),
Kumasari (Ghana), Kolombo, Jakarta, Manila, Kordoba, dan Campinas
(Brazil). Dengan membandingkan hasil penelitian di kota-kota itu
ditemukan bahwa mereka yang terlibat dalam sektor informal pada
umumnya miskin kebanyakan dalam usia kerja utama (prime age),
berpendidikan rendah upah yang diterima di bawah upah minimum, modal
usaha rendah sektor ini memberikan kemungkinan untuk mobilitas
vertikal.25
Perbedaan antara sektor informal dan formal menurut Keith Hart
adalah kesempatan memperoleh penghasilan pada pokoknya didasarkan
atas perbedaan antara pendapatan dari gaji dan pendapatan dari usaha
sendiri.26
Artinya bahwa penghasilan yang didapat dari sektor informal
didasarkan pada seberapa besar usaha yang dilakukan. Semakin besar
usaha yang dilakukan maka semakin besar penghasilan yang didapat.
Sehingga mereka harus bekerja ekstra untuk mendapatkan penghasilan
yang besar. Pada sektor formal umunya seseorang akan mendapatkan
pendapatan secara permanen atau teratur. Mereka akan mendapatkan
penghasilan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Itu artinya semua
penghasilan diatur dan dikelola oleh perusahaan. Sementara pada sektor
informal mereka akan memperoleh penghasilan tidak menentu. Bagi sektor
informal mayoritas para pekerja pencari nafkah dalam sektor ini menerima
upah di bawah upah minimum resmi.27
Jika pada sektor formal
penghasilan yang didapat ditetapkan dengan Upah Minimum Regional
24 Ibid, h. 79 25
Ibid, h. 75-76. 26
Ibid, h. 78. 27
Ibid, h. 96.
19
(UMR), maka berbeda dengan sektor informal penghasilan yang didapat
tidak dapat disesuaikan.
Menurut Tri Widodo dalam diskusi yang digelar Pusat Studi Ekonomi
dan Kebijakan Publik (PSEKP) motivasi pekerja adalah memperoleh
pendapatan yang cukup untuk sekedar mempertahankan hidup.28
Tri
Widodo juga menyatakan bahwa kebanyakan pekerjaan di sektor informal
perkotaan merupakan migran dari desa atau daerah lain. Hal ini sudah
tentu mencerminkan pendapatan dan kesempatan kerja yang tidak
memadai di daerah pedesaan. S.V Sethuraman dalam Manning dan Effendi
(1985) menyatakan bahwa mereka yang terlibat dalam sektor informal
umumnya miskin, berpendidikan rendah, tidak terampil, kebanyakan para
migran, jelaslah bahwa mereka bukanlah kapitalis yang mencari investasi
yang menguntungkan dan juga bukan pengusahan seperti yang dikenal
pada umumnya.29
Ciri-ciri pekerjaan sektor informal umumnya menyerap tenaga kerja
yang berpendidikan relative rendah.30
Pada sektor formal umumnya
tingkat minimal pendidikan yang harus ditempuh adalah Sekolah
Menengah Atas (SMA). Itu artinya bahwa sektor formal tidak bisa
menjadi pilihan pekerjaan bagi mereka yang berpendidikan rendah.31
Tingkat pendidikan menjadi kriteria umum yang harus dipenuhi bagi
setiap calon pekerja di sektor formal. Selain menjadi syarat pekerjaan,
pendidikan juga sebagai dasar pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
calon pekerja. Sehingga sumber daya manusia yang dimiliki dapat terlihat
dan terukur. Bagi mereka yang memiliki sumber daya manusia yang
minim, sektor informal menjadi jalan satu-satunya untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
28
Humas UGM, Peran Sektor Informal di Indonesia, 2006,
http:///ugm.ac.id/id/berita/1756-peran.sektor.informal.di.indonesia, diakses pada tanggal 3 Mei
2018. 29
Chris Manning dan Tadjuddin Noer Effendi, Op. Cit., h. 90. 30
Ibid, h. 93. 31
Ibid, h. 78.
20
Salah satu aspek penting dari perbedaan antara sektor formal dan
informal adalah bahwa kesempatan kerja dalam sektor informal sering
dipengaruhi oleh jam kerja yang tidak tetap dalam suatu jangka waktu
tertentu. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya hubungan kontrak kerja
jangka panjang dalam sektor ini, upah dalam sektor ini cenderung dihitung
per hari atau per jam, menonjolnya usaha sendiri.32
Artinya bahwa dalam
sektor informal waktu jam kerja tidak diatur atau lebih bebas berdasarkan
kehendak sendiri. Mereka yang bekerja dalam sektor informal bisa
menentukan kapan saja waktu bekerja, karena tidak ada hubungan ikatan
kerja atau kontrak kerja. Waktu kerja yang bebas inilah yang dimanfaatkan
juga bagi sebagian masyarakat yang menjadikan sektor informal sebagai
pekerjaan sampingan. Masyarakat memanfaatkan ini sebagai tambahan
penghasilan diluar pekerjaan utama. Hal inilah yang menjadikan sektor
informal mudah dan banyak dimasuki. Tidak adanya hubungan kerja
kontrak jangka panjang juga mengakibatkan mobilitas angkatan kerja
dalam sektor informal menjadi relatif tinggi.33
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
sektor informal melingkupi pada berbagai aspek ekonomi, sosial dan
budaya. Aspek ekonomi meliputi pendapatan yang rendah, dan
penggunaan modal minim. Sementara aspek sosial meliputi tingkat
pendidikan formal rendah, dan berasal dari migran. Sedangkan aspek
budaya yang meliputinya adalah tidak adanya ikatan kerja dan waktu
kerja. Sementara menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
dalam kajian evaluasi pembangunan sektoral konsep sektor informal lebih
difokuskan pada aspek ekonomi, sosial dan budaya. Aspek ekonomi
meliputi penggunaan modal rendah, pendapatan rendah, dan skala usaha
relatif kecil. Aspek sosial meliputi tingkat pendidikan formal rendah,
berasal dari migrant. Sedangkan dari aspek budaya diantaranya
32
Ibid, h. 112-113. 33
Ibid,.
21
kecendrungan untuk beroperasi di luar sistem regulasi, penggunaan
teknologi sederhana dan tidak terikat oleh curahan waktu kerja.34
3. Mata Pencaharian
Mata pencaharian atau pekerjaan merupakan hal yang penting bagi
manusia. Tanpa mata pencaharian atau pekerjaan manusia akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Buddhisme
mata pencaharian adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
menghasilkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.35
Mata pencaharian dibedakan menjadi dua yaitu mata pencaharian utama
dan mata pencaharian sampingan. Mata pencaharian utama adalah
kegiatan yang dilakukan sehari-hari dengan memanfaatkan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan mata pencaharian
sampingan adalah mata pencaharian diluar mata pencaharian utama. Mata
pencaharian utama inilah yang menjadi sumber penghasilan ekonomi
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Mulyadi S (2014) jenis pekerjaan utama seseorang adalah
macam pekerjaan yang dilakukan pekerjaan tersbut. Jenis pekerjaan utama
biasanya digolongkan atas : (a) tenaga profesional, teknik dan sejenisnya,
(b) tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, (c) tenaga tata usaha dan
tenaga yang sejenis, (d) tenaga usaha penjualan, (e) tenaga usaha jasa, (f)
tenaga usaha pertanian, perburuan, dan perikanan, (g) dan tenaga produksi,
operasional alat-alat angkutan, dan pekerja kasar.36
Lebih lanjut Mulyadi S (2014) lapangan pekerjaan utama seseorang
adalah bidang kegiatan utama pekerja tersebut. Lapangan pekerjaan utama
biasanya digolongkan atas: (a) pertanian, perburuan, kehutanan, perikanan,
(b) pertambangan dan penggalian, (c) industri pengolahan, (d) listrik, gas,
air, (e) bangunan, (f) perdagangan besar, eceran dan rumah makan, (g)
34
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Peran Sektor Informal Sebagai Katup
Penggunaan Masalah Ketenagakerjaan, Jakarta, 2009, h. 19-20. 35
Eka Citta Bersatu Dalam Darma, Mata Pencaharian, (Buletin Kamahdis UGM, 2006),
No XXVI, h. 4. 36
Mulyadi S, Op. Cit., h. 85-86.
22
angkutan, perdagangan dan komunikasi, (h) keuangan, asuransi, usaha
persewaan bangunan dan tanah, serta jasa perusahaan, (i) dan jasa
kemasyarakatan.37
Pada kenyataannya ada beberapa orang yang juga memiliki mata
pencaharian sampingan. Mata pencaharian sampingan merupakan
pekerjaan diluar mata pencaharian utama. Mata pencaharian sampingan
biasanya dilakukan tidak setiap hari tetapi dilakukan ketika ada waktu
senggang. Umumnya mata pencaharian sampingan sebagai penghasilan
tambahan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ojek online merupakan jenis mata pencaharian dalam bidang
pekerjaan usaha jasa angkutan kendaraan bermotor. Angkutan jalan atau
kendaraan bermotor adalah moda transportasi yang menggunakan
kendaraan bermotor sebagai fasilitas operasionalnya yang bergerak di
jalan raya.38
Mata pencaharian jasa angkutan ojek online biasanya ditemui
di kota-kota besar, seperti kota Jakarta. Hal ini karena permintaan jasa ojek
online ini cukup tinggi sebagai transportasi umum untuk mengindari
kemacetan. Selain itu mata pencaharian, ojek online mampu menjadi salah
satu pilihan pekerjaan bagi masyarakat ditengah sulitnya mendapatkan
pekerjaan di kota Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari tingginya jumlah
penduduk serta terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan. Sehingga
masyarakat memilih bekerja ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi di Kota Jakarta.
4. Perkonomian Jakarta
Perekonomian merupakan hal yang penting bagi setiap manusia.
Tanpa adanya ekonomi manusia tidak mampu membeli dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Di Jakarta sendiri kebutuhan ekonomi menjadi hal
utama yang harus dipenuhi bagi setiap masyarakatnya. Hal ini karena
kebutuhan hidup di kota Jakarta lebih banyak, seperti kebutuhan tempat
tinggal, kebutuhan transportasi, kebutuhan konsumsi, dan biaya yang tak
37
Ibid,. 38
Muhammad Nur Nasution, Op. Cit., h.119.
23
terduga.39
Biaya hidup di Jakarta juga lebih mahal dibanding kota lainnya
di Indonesia. Untuk itu masyarakat harus berusaha lebih untuk memenuhi
kebutuhan hidup di Kota Jakarta. Sehingga kebutuhan ekonomi sangat
penting bagi masyarakat Kota Jakarta. Namun mahalnya dan banyaknya
kebutuhan ekonomi di Kota Jakarta, tidak merubah pandangan masyarakat
terhadap Kota Jakarta sebagai kota yang maju dalam sektor perekonomian
di Indonesia.
Menurut Latief Adam dalam pandangan pengamat ekonomi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta sebagai ibukota Indonesia
yang memiliki kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional.
Kekuatan ekonomi Jakarta ditopang oleh sektor konsumsi baik konsumsi
masyarakat maupun pemerintah. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat
di ibukota membuat sektor ini memiliki peran 60% dalam pertumbuhan
ekonomi Jakarta. Beliau juga menyatakan bahwa besarnya kekuatan
ekonomi Jakarta juga tercermin dari pendapatan warga Jakarta atau
pendapatan perkapita yang melebihi rata-rata nasional.40
Hal ini
menunjukan bahwa kecenderungan masyarakat Jakarta yang memiliki
pendapatan tinggi berimbas pada tingginya tingkat konsumsi. Peningkatan
konsumsi atau pengeluaran masyarakat Jakarta terindikasi karena adanya
peningkatan pendapatan masyarakat. Di kota Jakarta sendiri pendapatan
masyarakat yang di tetapkan berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP)
pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.3.648.035. Penetapan ini didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tenang pengupahan.41
Upah yang diterima masyarakat Jakarta lebih besar dibanding kota-kota
lain di Indonesia. Hal inilah yang menjadikan indeks pengeluaran
39
Siti Hadijah, Seberapa Mahalkah BIaya Hidup di Jakarta Tahun 2017 Ini Perkiraanya,
2017, https://www.google.co.id/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/seberapa-mahalkah-biaya-
hidup-di-jakarta-tahun-2017-ini-perkiraannya?authuser=0, diakses pada tanggal 4 Mei 2018. 40
Harwanto Bimo Pratomo, DKI Jakarta Penyumbang terbesar ekonomi Nasional, 2012,
https://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/uang/dki-jakarta-penyumbang-terbesar-
ekonomi-nasional.html, diakses pada tanggal 12 Mei 2018. 41
Nursita Sari, UMP DKI 2019 Ditetapkan Rp 3,9 Juta, 1 November 2018,
https://googlemegapolitan.kompas.com/read/2018/11/01/14033561/ump-dki-2019-ditetapkan-rp-
39-juta, diakses pada tanggal 19 Mei 2018.
24
perkapita dalam satu tahun warga Kota Jakarta pada tahun 2018 menurut
BPS sebesar 17,7 juta, angka tersebut merupakan angka tertinggi
nasional.42
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa perekonomian
Kota Jakarta terbilang cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan
pendapatan masyarakat Jakarta yang berimbas pada tingkat konsumsi
masyarakat yang tinggi pula. Tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi,
tidak terlepas dari kebutuhan hidup di Kota Jakarta yang mahal dan
banyak. Sehingga berpengaruh pada pengeluaran yang besar bagi
masyarakat Jakarta.
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Riskiana mahasiwa Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, dalam skripsi yang
berjudul Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja di Sektor Informal
Sebagai Tukang Ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota
Bandar Lampung.43
Dalam penelitian ini yang menjadi topik pembahasan adalah mencari
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penduduk Kelurahan Sukarame
memilih bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek. Untuk
mendukung pengolahan data penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Penelitian ini tidak dilakukan penarikan sampel tetapi penelitian
ini mengambil populasi berjumlah 49 orang. Sehingga penelitian ini
merupakan penelitian populasi.
Hasil penelitian ini meunjukan bahwa faktor-faktor penyebab
penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan
Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung adalah rendahnya
42
Chitra Paramaesti, BPS Pengeluran Per Kapita Warga DKI Jakarta Rp 17,7 Juta,
2018, https://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1080142/bps-pengeluaran-per-kapita-
warga-dki-jakarta-rp-177-juta, diakses pada tanggal 30 Mei 2018. 43
Nia Riskiana, “Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja Di Sektor Informal Sebagai
Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung”, Skripsi pada
Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Lampung, 2010.
25
pendidikan tukang ojek, peluang lapangan pekerjaan, menambah
pendapatan, mengisi waktu luang, dan lingkungan sosial yang mendukung.
2. Penelitian yang dilakuan oleh Rajamulya Gigantara dan Mintaredja dalam
jurnal yang berjudul Analisis World of Mouth PT.Go-Jek Dalam Menarik
Publik Untuk Menjadi driver PT.Go-Jek” di Universitas Islam Bandung.44
Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada bagaimana PT. Gojek
menarik publik untuk menjadi driver Gojek menggunakan word of mouth.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun hasil yang diperoleh dari
penelitian ini faktor yang menjadi alasan publik tertarik menjadi driver
PT.Go-Jek yaitu pekerjaan sampingan (side job) dan mendapatkan relasi
melalui kostumer yang mereka dapat.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Grendi Hendrastomo dan kawan-kawan
dalam jurnal penelitian yang berjudul Dilema Sosial Ojek Online
(Gojek).45
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus pembahasan adalah sistem
kerja yang dikembangkan Gojek, faktor yang melatarbelakangi menjadi
driver gojek serta kontribusi sosial Gojek. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dimana data diperoleh dari wawancara dengan
pengemudi Gojek yang beroperasi di Yogyakarta. Informan yang terlibat
dalam penelitian ini sebanyak 9 orang dengan latar belakang sosial dan
ekonomi yang berbeda.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor yang mendorong driver
tertarik untuk bekerja „ngojek‟ antara lain melihat pada hasil, flexibilitas
jam kerja, bisa menjadi pekerjaan sampingan, ajakan teman, status
pekerjaan, tambah teman, sistem kerja, dan kebutuhan akan pekerjaan.
44
Rajamulya Gigantara dan Mintaredja, “Analisis World of Mouth PT.Go-Jek Dalam
Menarik Publik Untuk Menjadi driver PT.Go-Jek”, Jurnal Universitas Islam Bandung Fakultas
Ilmu Ekonomi, Vol.2, No.1, 2016. 45
Grendi Hendrastomo, dkk, Dilema Sosial Ojek Online (Gojek), Jurnal Penelitian
Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial, 2016.
26
Berdasarkan hasil bacaan dari beberapa penelitian yang ada, penulis
memilih hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian, seperti yang
disajikan pada tabel 2.1 yaitu:
Tabel 2.1
Penelitian Yang Relevan
No Judul
Penelitian/Penulis Hasil Persamaan Perbedaan
1. Nia Riskiana
(2010), dengan
judul skripsi
“Faktor-Faktor
Penyebab
Penduduk Bekerja
Di Sektor Informal
Sebagai Tukang
Ojek Di Kelurahan
Sukarame
Kecamatan
Sukarame Kota
Bandar Lampung”.
Berdasarkan
penelitian tersebut
bahwa faktor-
faktor penyebab
penduduk bekerja
di sektor informal
sebagai tukang
ojek di Kelurahan
Sukarame
Kecamatan
Sukarame yaitu,
rendahnya tingkat
pendidikan,
peluang
lapangan,menamb
ah pendapatan,
mengisi waktu
luang, dan
lingkungan sosial.
Dalam
penelitian
ini sama-
sama
menggunak
an metode
deskriptif.
Serta
mengkaji
faktor-
faktor
penyebab
penduduk
bekerja di
sektor
informal
yaitu
sebagai
tukang ojek.
Dalam
penelitian ini
peneliti
mengamati
faktor-faktor
penyebab
penduduk
bekerja
sebagai
tukang ojek
online.
Sehingga
penelitian ini
juga
mengamati
peran dan
manfaat
teknologi
bagi
pekerjaan
mereka
sebagai
tukang ojek.
27
Tabel Lanjutan 2.1
No Judul
Penelitian/Penulis Hasil Persamaan Perbedaan
2. Rajamulya
Gigantara dan
Mintaredja (2016)
dengan judul
penelitian
“Analisis World of
Mouth PT.Go-Jek
Dalam Menarik
Publik Untuk
Menjadi driver
PT.Go-Jek” di
Universitas Islam
Bandung.
Berdasarkan hasil
penelitian tersebut
faktor alasan
public tertarik
menjadi driver
PT.Go-Jek yaitu
pendapatan yang
menjajikan,
pekerjaan side job
(sampingan),
mendapatkan
relasi, dan
memperluas
koneksi melalui
kostumer yang
mereka dapat.
Dalam
penelitian
ini sama-
sama
mengkaji
faktor
alasan
publik
tertarik
menjadi
driver
PT.Go-Jek.
Dalam
penelitian ini
lebih banyak
memaparkan
faktor-faktor
publik
menjadi
driver dari
berbagi
sumber
perusahaan
ojek online
seperti
PT.Go-Jek
dan Grab
3.
Grendri
Hendrastomo dan
kawan-kawan
(2016) dengan
judul penelitian
kelompok “Dilema
Sosial Ojek Online
(Gojek)” di
Yogyakarta.
Berdasarkan
penelitian tersebut
faktor yang
melatar belakangi
masyarakat
menjadi driver
ojek online (gojek)
yaitu hasil atau
tuntutan ekonomi,
fleksibilitas atau
part time job,
Pada
penelitian
ini sama-
sama
menggunka
n metode
kualitatif
dengan
paparan
dekriptif
analisis.
Penelitian ini
lebih
menekankan
pada aspek
ekonomi bagi
masyarakat
di Jakarta
sebagai mata
pencaharian.
28
No
.
Judul
Penelitian/Penulis
Hasil
ajakan teman,
status pekerjaan,
tambah teman,
sistem kerja dan
kebutuhan akan
pekerjaan.
Persamaan
Perbedaan
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan perekonomian di Jakarta semakin kompleks seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan. Jumlah
penduduk yang terus meningkat sangat mempengaruhi sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Hal ini karena jumlah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding
dengan jumlah penduduk di Jakarta. Dari tahun ketahun arus urbanisasi
masyarakat desa ke Kota Jakarta juga menambah angka peningkatan jumlah
penduduk tersebut. Namun sayangnya jumlah penduduk yang tinggi tidak
diimbangi dengan sumber daya manusia yang maksimal. Akibatnya
masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi
harus berusaha sendiri untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi
kebutuhan hidup di Kota Jakarta.
Dengan segala permasalahan ekonomi di Jakarta, menghubungkan
sebuah teori sektor informal yang diungkapkan oleh Keith Hart. Keith Hart
menyatakan bahwa sektor informal sebagai bagian angkatan kerja yang tidak
terorganisir. Tidak terorganisir disini artinya tidak memiliki kepaatian serta
tersusun atau teratur dalam suatu kesatuan. Ojek online merupakan salah satu
pekerjaan sektor informal yang karena tidak ada kepastian baik dalam segi
hukum dan aturan. Pekerjaan ini menerapkan sistem perjanjian kemitraan
yang kedudukan para pihak setara, unsur upah dan perintah tidak ada, serta
Tabel Lanjutan 2.1
29
tidak diaturnya jaminan perlindungan seperti upah lembur, waktu istirahat,
jam kerja maksimum, dan jaminan sosial.
Ojek online adalah angkutan umum yang sama halnya dengan ojek pada
umumnya yang menggunakan sepeda motor sebagai sarana pengangkutan.
Hanya saja jasa angkutan umum ini memanfaatkan teknologi dengan aplikasi
pada smartphone sebagai penghubung antar pengemudi dengan
penumpangnya. Bagi sebagian masyarakat untuk menjadi driver ojek online
adalah pilihan yang tepat di tengah sulitnya mencari pekerjaan di Jakarta. Hal
ini karena ojek online mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat
dikerjakan bagi semua kalangan. Semua lapisan masyarakat dapat bekerja
sebagai driver ojek online tanpa memandang status sosial, pendidikan dan
ekonomi. Dengan demikian ojek online mampu menjadi sumber mata
pencaharian ekonomi keluarga di Jakarta. Adanya ojek online yang menjadi
penyedia jasa transportasi, diharapkan mampu memecahkan permasalahan
perekonomian di Jakarta. Adapun kerangka berpikir pada penelitian ini dapat
dilihat melalui bagan alur penelitian 2.3 di bawah ini:
30
Masalah Perekonomian Masyarakat Kota
Jakarta
Jumlah Penduduk
Yang Tinggi
Terbatasnya
Lapangan
Pekerjaan
Minimnya
Sumber Daya
Manusia
Melalui Teori Sektor Informal Keith Hart
Masyarakat Bekerja Menjadi Driver Ojek
Online
Mata Pencaharian Ekonomi di Jakarta
Gambar 2.3
Bagan Kerangka Berpikir
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan dan dilaksakan di wilayah Kota
Jakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan karena banyaknya driver ojek
online yang beroperasi disetiap jalan dan sudut Kota Jakarta. Banyaknya
jumlah driver ojek online di sepanjang jalan Kota Jakarta dikarenakan
banyaknya lokasi-lokasi bisnis, sekolah, maupun pusat perbelanjaan yang
tersebar di berbagai Kota Jakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan
Agustus 2018 dan Januari 2019. Pemilihan waktu dalam penelitian ini
memiliki rentang yang cukup lama yaitu kurang lebih sekitar 2 bulan
dikarenakan peneliti harus mengamati secara mendalam dan memperluas
informasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat bekerja
menjadi driver ojek online di Jakarta. Pelaksanaan waktu penyusunan serta
penelitian ini dapat terlihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Jadwal
Kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Nov Des-
Jan
Feb-
Jul Ags
Sep-
Nov
Des-
Jan
1 Penyusunan
Proposal √
2 Seminar
Proposal √
32
Tabel Lanjutan 3.1
No Jadwal
Kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Nov Des-
Jan
Feb-
Jul Ags
Sep-
Nov
Des-
Jan
3 Perbaikan
Proposal √
4 Pengumpulan
Data √ √
5
Pengelohan
Data dan
Analisa Data
√ √
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Pendekatan kualitatif menurut Lincoln dan Guba (1985
: 39) disebut sebagai Naturalistik Inquiry. Penggunaan pendekatan ini
dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar
atau setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.1 Metode
deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau
mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan
sifat objek tertentu.2 Mengingat topik yang penulis akan bahas adalah
mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat bekerja
menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi dengan
menggambarkan keadaan fakta yang ada pada objek penelitian sebagaimana
semestinya. Sehingga dalam penelitian ini, penulis lebih condong
menggunakan bentuk penelitian dengan pendekatan deskriptif.
1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), h.61. 2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2011) h. 100.
33
Metode analisis deskriptif tidak hanya menggambarkan kondisi objek
penelitian, tetapi juga menganalisisnya berdasarkan metode, teori dan
kemampuan penelitian. Kemampuan penelitian sangat berpengaruh terhadap
hasil penelitian yang menggunakan metode analisis deskriptif.3 Penelitian
deskriptif pada umumnya berkaitan dengan sikap, opini/pendapat dari
individu, kelompok atau organisasi, kejadian dan prosedur. Pengumpulan
dilakukan melalui metode survey sehingga penelitian deskriptif disebut juga
penelitian survey.4 Penelitian melakukan survey, yang kemudian melakukan
analisis faktor yang mempengaruhi masyarakat bekerja sebagia driver ojek
online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta terhadap objek penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut
Sugiyono (2010) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan
metode eksperimen, di sekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan,
di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan
lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat
dari segi cara teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan observasi (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner
(angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.5
Pada penelitian ini instrument yang akan digunakan dalam pengumpulan
dan pengolahan data dengan:
3 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 62-63. 4 Rukaesih A Maoloni dan Ucu Cahyani, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta,
Rajawali Pers, 2015), Cet I, h.72. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010) Cet ke-11, h. 308-309.
34
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
pernyataan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-
jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan sumber data.6 Secara umum terdapat
dua macam pedoman wawancara:
a. Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja
kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara
dengan jenis pedoman wawancara ini lebih banyak bergantung pada
pewawancara. Jenis wawancara ini sangat tepat untuk penelitian kasus.
b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Pewawancara
tinggal membubuhkan tanda √ (check) pada nomor yang sesuai.7
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara
tidak berstruktur karena wawancara hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan. Untuk teknik wawancara peneliti berencana mewawancarai
beberapa narasumber yang memiliki keterkaitan dengan masalah ini, yaitu:
Pertama, Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online (ADO) di
Jl.Veteran I no.33 Gambir, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10120
Kedua, 10 orang driver ojek online dari berbagai perusahaan aplikasi
jasa transportasi online yaitu PT Gojek dan PT Grab di berbagai pangkalan
dan jalan raya Ibukota Jakarta.
Dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi terdapat beberapa aspek yang menjadi kisi-kisi dalam pedoman
wawancara. Berikut kisi-kisi wawancara tersebut tertera dalam Tabel 3.2
berikut.
6 Mahmud, Op. Cit., h. 173.
7 Ibid, h.175.
35
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Wawancara
No Narasumber Indikator Sub Indikator
1
Sekertaris
Jendral
Asosiasi
Driver Online
(ADO)
1. Latar belakang
driver ojek online
di Kota Jakarta
1) .Usia para driver
ojek online
2) Asal kota para
driver ojek online
3) Pendidikan terakhir
para driver ojek
online
4) Pengalaman
menjadi tukang ojek
sebelumnya oleh
para driver
5) Pekerjaan utama
para driver ojek
online
2. Syarat menjadi
driver ojek online
di Jakarta
6) Syarat menjadi
driver ojek online
di Jakarta
3. Faktor-faktor
menjadi driver
ojek online di
Jakarta
7) Faktor-faktor
menjadi driver ojek
online di Jakarta
4. Ojek online
menjadi sumber
mata pencaharian
ekonomi di
Jakarta
8) Alasan menjadikan
ojek online sebagai
mata pencaharian
ekonomi di Jakarta
36
No
Narasumber
Narasumber
Indikator
Sub Indikator
Sub Indikator
9) Keefektifan ojek
online untuk
memenuhi
kebutuhan hidup di
Jakarta
5. Peran organisasi 10) Peran organisasi
bagi driver ojek
online, pemerintah,
dan perusahaan
aplikasi ojek online.
2.
Driver ojek
online
1. Latar belakang
driver ojek online
1) Lama bekerja
menjadi driver ojek
online
2) Pengalaman
menjadi tukang ojek
3) Pekerjaan
sebelumnya
4) Pekerjaan selain
driver ojek Online
2. Syarat operasional
ojek online
5) Syarat menjadi
driver ojek online
6) Tanggapan driver
ojek online terhadap
syarat opersional
3. Faktor-faktor
menjadi driver
ojek online
7) Faktor-faktor
menjadi driver ojek
online
Tabel Lanjutan 3.2
37
2. Observasi
Menurut Muhammad Ali (1997:72) observasi adalah penelitian yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik
langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan untuk menemukan
data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa)
secara sistematik dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah
dirumuskan.8 Metode observasi yang akan digunakan adalah observasi
8 Mahmud, Op. Cit., h.168.
No
Narasumber
Indikator
Sub Indikator
8) Pengaruh faktor-
faktor tersebut bagi
driver ojek online
4. Ojek online
menjadi sumber
mata pencaharian
ekonomi di
Jakarta
9) Alasan menjadi
menjadikan ojek
online sebagai mata
pencaharian
ekonomi di Jakarta
10) Mata pencaharian
ojek online sebagai
penghasilan utama
di Jakarta
11) Penghasilan ojek
online dapat
memenuhinya
kebutuhan ekonomi
di Jakarta
Tabel Lanjutan 3.2
38
langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan tanda
perantara (secara langsung) terhadap objek yang diteliti.9
Lembar observasi dalam penelitian gunakan untuk memperoleh
informasi dan data baik mengenai fisik dan nonfisik segala aktivitas dan
tingkah laku para driver ojek online dalam bekerja di jalan-jalan ibukota
atau pangkalan ojek online. Berikut adalah pedoman observasi di lapangan
yang tertera pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.3
Pedoman Observasi
No Aspek Yang Diamati Mempengaruhi
1 Lokasi informan dalam mendapatkan
orderan
Jumlah pendapatan
2
Kelengkapan atribut informan dalam
bekerja
Kepatuhan terhadap
perusahaan
3 Pelayanan informan dalam bekerja Nilai atau performa
3. Dokumentasi
Menurut Sedarmayanti (2002:86) dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian,
tatapi melalui dokumen. Dokumen adalah cacatan tertulis yang isinya
merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga
untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data,
bukti, informasi kealamiahan yang disukar diperoleh, sukar ditemukan,
dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap
sesuatu yang diselidiki. Teknik ini biasanya digunakan untuk
mengumpulkan data yang berupa data sekunder (data yang telah
9 Ibid, h.170
39
dikumpulkan orang lain).10
Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah
semua dokumen yang terkait dengan kegiatan aktifitas ojek online.
Tabel 3.4
Dokumentasi
No Dokumen yang diperoleh Sumber
1. Jumlah driver ojek online di Jakarta Tribun news
2. Penurunan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) 2017-2018 di Kota
Jakarta
Badan Pusat Statistik
Provinsi DKI Jakarta
3. Peningkatan pekerja informal tahun
2017-2018 di Kota Jakarta
Badan Pusat Statistik
Provinsi DKI Jakarta
4. Peningkatan pekerja sektor
transportasi 2017-2018 di Kota Jakarta
Badan Pusat Statistik
Provinsi DKI Jakarta
D. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang penulis gunakan
pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis data menurut Miles dan
Huberman. Menurut Miles dan Huberman (1984) ada tiga langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam analisis data kualitatif, yaitu:
1. Reduksi Data
Pada langkah reduksi data, pelaku riset melakukan seleksi data,
memfokuskan data pada permasalahan yang dikaji, melakukan upaya
penyederhanaan, melakukan abstraksi, dan melakukan transformasi.
2. Display Data
Display data adalah langjah mengoganisasi data dalam suatu tatanan
informasi yang padat atau karya makna sehingga dengan mudah dibuat
kesimpulan. Display data biasanya dibuat dalam bentuk cerita atau teks.
10
Ibid, h. 183.
40
Display yang baik adalah jalan utama menuju analisis kualitatif yang valid,
dan analiss kualitatif yang valid merupakan langkah penting untuk
menghasilkan kesimpulan dar riset kualitatif yang dapat diverifikasi dan
direplikasi.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Berdasarkan hasil analisis data, melalui langkah reduksi data dan
display data, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dan melakukan
verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat. Kesimpualn yang dibuat
adalah jawaban terhadap masalah riset. Verifikasi adalah upaya
membuktikan kembali benar atau tidaknya kesimpulan yang dibuat, atau
sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan
ulang, atau dengan melakukan triangulasi. Cara lain yang dapat dilakukan
dengan merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mengulangi
riset yang telah dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila
terbukti temuan-temuan yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan
berarti kesimpulan itu terverifikasi. Apabila sebaliknya, berarti kesimpulan
yang dibuat itu tidak terverifikasi.11
E. Keabsahan Data
1. Validitas
Metode kualitatif lebih tepat menggunakan istilah autentis dari
pada validitas. Karena autentis lebih berarti memberikan deskripsi,
keterangan, informasi (account) yang adil dan jujur. Harus dijamin bahwa
hasil yang diperoleh dan interprestasinya adalah tepat. Interprestasi harus
berdasarkan informasi yang disampaikan oleh partisipan dan bukan
karangan peneliti sendiri. Memvalidasi hasil oenelitian berrati peneliti
menentukan akurasi dan kreadibilitas hasil melalui stategi yang tepat,
seperti lewat member checking atau triangulasi.12
11
Mohammad Ali dan Muhammad Asrori, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 289-290. 12
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya,
(Jakarta: PT Grasindo, 2010), h. 133-134.
41
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan validitas isi (content
validity) agar memperoleh informasi yang objektif. Dikarenakan dalam
penelitian ini pengambilan keputusan dilakukan dengan mempergunakan
dasar-dasar penalaran tertentu, tanpa harus melakukan uji empiris.
Dalam menjamin validitas data yang diperoleh maka selama
penelitian digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah menggunakan
bermacam-macam data, menggunakan lebih dari satu teori, beberapa
teknik analisa, dan melibatkan lebih banyak peneliti.13
Dalam penelitian
ini peneliti mengumpulkan data yang sama dari beberapa sumber data
berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan cara membandingkan data hasil
wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian
ini.
Pengguanaan triangulasi berguna dalam mencari data yang sama
atau sejenis, akan lebih relevam kebenarannya bila digali dari beberapa
sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari
sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan
dengan data sejenis maupun sumber berbeda jenis. Dalam penelitian ini
peneliti memilih beberapa informan dengan mengajukan partanyaan yang
sama untuk memperoleh data yang sesungguhnya di lapangan.
2. Reabilitas
Reabilitas menunjukan kepada tingkat konsistensi bila penelitian ini
dilaksanakan oleh peneiti yang lain atau oleh peneliti yang sama tapi
tempat yang berbeda. Ada tiga macam jenis reabilitas, yaitu Quixotic
reability dimana lingkungan penelitian dari observasi menghasilkan hasil
penelitian yang tidak berubah. Diachronic reability dimana stabilitas
observasi seluruh waktu. Synchronic reability yaitu kesamaan observasi
dalam masa yang sama.
Dalam metode kualitatif kita dapat melihat aspek reabilitasnya
tergantung dari: ketajaman observasi, analisis teks, interview dan transkip
dari pembicaraan yang terjadi di lingkungan alamiah.
13
Ibid,.
42
a. tentang interview; partisipan harus mengerti pertanyaan atas cara
yang sama sehingga jawabanyya dapat di coding tanpa
kemungkinan ketidakpastian.
b. Nilai kebenaran. Maksudnya bahwa deskripsi dari pegalaman
partisipan adalah benar sseperti yang mereka alami dan hidupi
c. Bahan hasil wawncara adalah benar-benar sesuai dengan apa yang
dikatakan. Hasil wawancara ini dapat dicek kebenarannya dengan
mendengar kembali wawancara tersebut, sehingga netralitias
peneliti tetap terjaga.14
14
Ibid, h. 136-138.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Luas Wilayah DKI Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) merupakan ibukota
sekaligus kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota
di Indonesia yang memiliki status setingkat Provinsi. Luas wilayah Kota
Jakarta berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 tahun 2007 adalah berupa
daratan 662,33 km² dan luas perairan 6.997,50 km².1 Seperti yang terlihat
pada gambar 4.1
Sumber : Sentrapeta.com
Gambar 4.1
Peta DKI Jakarta
1 Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka 2018
44
Sebagai kota besar di Indonesia, Kota Jakarta dibagi menjadi 6
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota yang memiliki luas terbesar adalah
Jakarta Timur sedangkan Kabupaten dengan luas terkecil adalah
Kepulauan Seribu. Kabupaten/Kota Kepulauan Seribu merupakan wilayah
yang terdiri dari pulau-pulau. Seperti terlihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Luas wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta
Kabupaten/Kota
(Regency/City)
Luas (km²)
Total Area
Presentase
Percentage
(1) (2) (3)
1. Kepulauan Seribu 8.70 1.31
2. Jakarta Selatan 141.27 21.33
3. Jakarta Timur 188.03 28.39
4. Jakarta Pusat 48.13 7.27
5. Jakarta Barat 129.54 19.56
6. Jakarta Utara 146.66 22.14
DKI Jakarta 662.33 100.00
Sumber : SK gubernur KDH DKI No.171 Tahun 2007
2. Jalan DKI Jakarta
Driver ojek online melakukan sebagin besar pekerjaanya di jalan-jalan
ibukota. Dengan luas kota mencapai 7.659,02 km² Kota Jakarta memiliki
panjang jalan 7000 km. Jalan di Kota Jakarta sendiri terbagi atas beberapa
jenis yaitu jalan kota administrasi, arteri primer, arteri sekunder, kolektor
primer, kolektor sekunder, dan jalan tol. Berdasarkan statistic transportasi
DKI Jakarta tahun 2017 jalan yang terpanjang berupa jalan administrasi
yaitu 4.944,68 km, diikuti jalan provinsi sepanjang 1.483,08 terdiri dari
arteri sekunder dan kolektor sekunder masing-masing sepanjang 694,46
km dan 788,62 km, sedangkan jalan negara sepanjang 59,86 km terdiri
dari arteri primer dan kolektor primer masing-masing sepanjang 57,70 km
45
dan 2,16 km, dan yang terakhir jalan tol sepanjang 160,35 km. Data
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2
Sumber : Statistik Transportasi DKI Jakarta 2017
Gambar 4.2
Panjang Jalan Kota Jakarta
Data ini menujukan bahwa panjang jalan Kota Jakarta hampir
memenuhi luas wilayah Kota Jakarta. Sehingga mudah bagi kita untuk
menemukan ojek online di Kota Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari
pekerjaan ojek online yang sebagian besar dilakukan di jalan-jalan
ibukota.
3. Lokasi Ojek Online
Ojek online dapat kita temui di jalan-jalan Kota Jakarta. Namun, tidak
hanya di jalan-jalan ibukota, keberadaan ojek online juga dapat kita temui
di pangkalan-pangkalan yang merupakan tempat berkumpulnya para
driver ojek online. Pangkalan-pangkalan ini adalah tempat berkomunikasi
dan berbagi informasi antar para driver ojek online. Selain berbagi
informasi para driver ojek online juga biasanya melakukan berbagai
aktifitas seperti beristirahat, menunggu orderan, maupun mencari orderan
Terkadang para driver ojek online juga berkumpul di pinggir-pinggir jalan
hingga membuat suatu perkumpulan. Para driver biasanya berkumpul di
160.35 57.7 2.16 694.46 788.62
4,949.68
Tol Arteri Primer Kolektor
Primer
Arteri
Sekunder
Kolektor
Sekunder
Kota Adm
Panjang Jalan Menurut Jenisnya, DKI Jakarta 2017
(Kilometer)
Panjang Jalan (km)
46
tempat-tempat yang ramai contohnya seperti mall, rumah sakit, kampus
atau sekolah. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.3
Gambar 4.3
Lokasi Perkumpulan Driver Ojek Online
B. Hasil Penelitian
Pada sub bab ini peneliti akan membahas hasil temuan di lapangan
berdasarkan hasil wawancara dengan para informan maupun melalui observasi
yang peneliti lakukan di beberapa pinggir jalan kota Jakarta dan pangkalan
ojek online.
1. Berdasarkan Hasil Wawancara
a. Latar Belakang Driver Ojek Online
Ojek online adalah salah satu jasa transportasi yang menggunakan
sepeda motor dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu sistem
aplikasi pada smartphone. Industri yang menggunakan aplikasi internet
ini terdiri dari berbagai perusahaan yang saling bersaing dalam
menunjukan eksistensinya di masyarakat. Perusahaan ojek online yang
saat ini cukup dikenal masyarakat adalah PT Go-Jek dan PT Grab.
Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan jasa aplikasi transportasi
online terbesar yang kini tersebar diberbagai kota-kota di Indonesia.
47
Perusahan-perusahaan tersebut melakukan berbagai cara untuk
menarik konsumennya seperti menyediakan promo, menggunakan
pembayaran non tunai, menyediakan berbagai jasa layanan antar, dan
jasa antar dengan artis.
Salah satu strategi perusahaan adalah dengan menyediakan
sebanyak-banyaknya jumlah driver ojek online. Driver adalah petugas
atau pengemudi yang berhubungan langsung dengan konsumen dan
bertugas mengantarkan sesuai tempat tujuan. Meningkatnya jumlah
permintaan jasa ojek online menyebabkan semakin banyaknya jumlah
driver ojek online. Saat ini jumlah driver ojek online sebesar 1 juta
jiwa yang tersebar di kawasan Kota Jakarta.2
Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa informan untuk
dapat menelaah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai
mata pencaharian ekonomi di Jakarta. Melalui indikator dalam
penentuan informan yang dirumuskan dalam beberapa kriteria yakni
lama bekerja, kota asal, pendidikan terakhir, pengalaman menjadi
tukang ojek, dan ojek online menjadi mata pencaharian utama. Dalam
penelitian ini driver yang dijadikan informan merupakan driver yang
beroperasi di kawasan Kota Jakarta.
1) Usia dan Lama Bekerja
Usia para driver ojek online merupakan usia produktif dimana
usia ini menjadi aturan dasar untuk memperoleh dokumen-
dokumen yang diperlukan ketika menjadi driver ojek online. Usia
produktif artinya usia yang memasuki angkatan kerja baik yang
sedang bekerja atau tidak bekerja.
“kalau saya pikir rata-rata usia mereka diatas 15 tahun, nah
sekarang mereka aja untuk daftar harus punya SIM, KTP,
2 Danang Triatmojo, Pengemudi Ojek Online di Jakarta Capai 1 Juta Tapi Pemerintah
Belum Akui Keberadaan Mereka, 2018,
https//www.google.com/amp/m.tribunnews.com/amp/metropolitan/2018/03/27/pengemudi-ojek-
online-di-jakarta-capai-1-juta-tapi-pemerintah-belum-akui-keberadaan-mereka, diakses tanggal 8
Januari 2019.
48
STNK, syarat untuk punya SIM kan harus 17 tahun, kalau
mereka di bawah 15 tahun mana mungkin mereka punya SIM
iya kan, jadi usia mereka itu engga ada di bawah 15 tahun,
tapi kalo usia di atas 50 tahun saya sih kurang tahu, soalnya
sekarang itu daftar buat jadi driver udah gampang, tinggal
daftar online, duduk aja isi biodata siapa yang tau kan engga
dilihat, kalau dulu kita beda kita dateng, liat KTP,SIM,STNK,
sekarang itu udah gampang”.3
Berdasarkan data wawancara usia para informan beragam,
namun rata-rata para informan berusia di atas 25 tahun. Artinya
para informan telah masuk ke dalam usia angkatan kerja. Angkatan
kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan maupun sedang tidak aktif
bekerja. Usia tertinggi informan yaitu 50 tahun dan usia terendah
27 tahun. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.2 yang
menggambarkan lama bekerja driver ojek online
Tabel 4.2
Lama Bekerja Driver Ojek Online
No Nama Usia Lama Bekerja
1 Jamaludin 43 tahun 3 tahun
2 Mustamin 34 tahun 3 bulan
3 Alfin 27 tahun 2 tahun
4 Uswanto 35 tahun 3 tahun
5. Ali 35 tahun 1 tahun
6 Saimun 32 tahun 3 tahun
7 Wahyudi 45 tahun 2 tahun
8 Muhaimin 50 tahun 1 tahun
9 Hasan 27 tahun 4 tahun
3 Lampiran, Transkip wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
49
Tabel Lanjutan 4.2
No Nama Usia Lama Bekerja
10 Imam 30 tahun 1 tahun
Sementara lama bekerja para informan menjadi driver ojek
online juga beragam. Sejak awal berdirinya ojek online tahun 2015
hingga sekarang banyak masyarakat yang bekerja menjadi driver
ojek online. Berdasarkan hasil wawancara kepada para driver ojek
online ada beberapa yang baru bergabung dan ada juga yang sejak
awal berdirinya sudah menjadi driver ojek online. Dari data yang
diperoleh, lama bekerja di bawah 2 tahun terdapat 4 orang, dari 4
orang tersebut ada 1 orang yang termasuk driver baru. Lama
bekerja 2 tahun terdapat 2 orang dan di atas 2 tahun terdapat 4
orang driver, dimana 1 diataranya telah bekerja sejak ojek online
pertama hadir di Kota Jakarta.
2) Kota Asal
Pekerjaan ojek online mampu menarik masyarakat luar kota
untuk bekerja dan mengadu nasib di Kota Jakarta. Seperti halnya
beberapa informan yang berasal dari luar Kota Jakarta. Dari hasil
wawancara terdapat 5 orang driver yang berasal dari luar Kota
Jakarta, dan 5 orang driver berasal dari kota Jakarta itu sendiri.
Dimana 1 diantaranya berasal dari Pulau Jawa yaitu Semarang, dan
4 diantaranya berasal dari luar Pulau Jawa seperti Makassar,
Medan, NTB, dan Sumatera Barat. Berikut adalah data tabel kota
asal yang diperoleh dari hasil wawancara driver ojek online
sebanyak 10 orang. Seperti yang terlihat dalam tabel 4.3
50
Tabel 4.3
Kota Asal Driver Ojek Online
No Nama Kota asal
1 Jamaludin Makassar
2 Mustamin Bima (NTB)
3 Alfin Jakarta
4 Uswanto Jakarta
5 Ali Sumatera Barat
6 Saimun Medan
7 Wahyudi Jakarta
8 Muhaimin Jakarta
9 Hasan Jakarta
10 Imam Semarang
Para informan yang berasal dari luar kota saat ini menetap
dan tinggal di Kota Jakarta. Mereka sudah lama tinggal dan
memiliki pekerjaan di Kota Jakarta. Daya tarik kota Jakarta dari
berbagai sektor juga mempengaruhi masyarakat untuk tinggal dan
mencari nafkah di kota ini.
“ya jadi sebetulnya kalau berbicara asal kota driver itu pasti
ada dari luar kota Jakarta, karena yang tadinya mereka
kerja di pabrik, di kantor, sejak adanya ojek online ini
mereka beralih profesi ya kan, banyak dari mereka
perantauan, kemudian mereka beli mobil atau motor terus
beralih profesi jadi driver online, tapi ya yang jelas mereka
sudah lama di jakarta kemudian sudah bekerja ditempat apa-
apa, kemudian beralih profesi, seperti saya dulu kerja
dibelakang meja kemudian beralih profesi jadi driver”.4
4 Lampiran, Transkip wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
51
3) Pendidikan Terakhir
Dari hasil data yang diperoleh, diketahui bahwa tingkat
pendidikan formal yang ditempuh oleh para informan berbeda-beda
satu sama lainnya. Berdasarkan keterangan para informan tingkat
pendidikan yang pernah ditempuh yaitu SD, SMP, dan SMA.
Namun sebagian besar yaitu 8 informan memiliki pendidikan di
tingkat SMA atau setaranya. Sementara 1 diantanya memiliki
pendidikan tingkat SD, dan 1 lainnya memiliki pendidikan tingkat
SMP. Berbagai latar belakang pendidikan yang dimiliki para driver
ojek online tidak mempengaruhi status mereka dalam bekerja. Baik
tingkat SD, SMP dan SMA semua sama status mereka hanya
sebagai driver yang bertugas mengantarkan penumpang. Seperti
yang terlihat dalam tabel 4.4
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir
No Nama Pendidikan Terakhir
1 Jamaludin SD
2 Mustamin SMA
3 Alfin SMK
4 Uswanto SMA
5 Ali SMP
6 Saimun SMA
7 Wahyudi SMA
8 Muhaimin SMA
9 Hasan SMA
10 Imam SMA
52
Tanpa memandang latar belakang pendidikan para informan
bisa bekerja menjadi driver ojek online. Artinya ojek online tidak
membatasi tingkat pendidikan yang harus dimiliki oleh para
drivernya.
“ada pendidikan sd, bahkan sarjana juga ada, tapi untuk
presentasinya tidak tahu karena kitakan tidak punya data yang
valid, rata-rata mereka SMA, mungkin kalau bisa saya nilai
sendiri paling 10 persen lah kalau SD kemudian SMP
kebanyakan SMA, karena mohon maaf untuk mengerti online
itu kan harus mengerti teknologi, jadi kalau presentasinya sih
kecil kalau dari lulusan SD”.5
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa ojek online
mampu menyediakan lapangan pekerjaan dengan tingkat
pendidikan rendah. Hal ini memberikan kesempatan bagi para
masyarakat yang tidak memiliki pendidikan tinggi untuk tetap bisa
bekerja dalam memenuhi ekonomi di Jakarta.
Dalam sektor formal jenjang pendidikan menjadi kriteria utama
bagi para calon pekerja. Pendidikan tersebut menjadi tolak ukur
kualitas para calon pekerja. Di Jakarta sendiri umunya sektor
informal membatasi jenjang pendidikan yang harus dipenuhi
adalah tingkat SMA/K. Ini artinya calon pekerja yang
berpendidikan rendah tidak memiliki akses untuk masuk dalam
sektor formal. Sehingga sektor informal lah menjadi pilihan satu-
satunya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di Jakarta. Hal inilah
yang terjadi pada informan yang tidak memiliki jenjang pendidikan
tinggi untuk bekerja dalam sektor informal menjadi driver ojek
online.
4) Pengalaman Menjadi Tukang Ojek
Umumnya dalam memasuki dunia kerja seseorang harus
memiliki keahlian atau pengalaman dalam suatu bidang. Keahlian
atau pengalaman sangat penting dalam suatu perusahaan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Semakin
5 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
53
banyak pengalaman yang dimiliki maka semakin mudah mereka
memasuki sebuah perusahaan. Seperti yang terlihat dalam tabel 4.5
Tabel 4.5
Pengalaman Menjadi Tukang Ojek
No Nama Pengalaman
1 Jamaludin Belum pernah
2 Mustamin Belum Pernah
3 Alfin Belum pernah
4 Uswanto Belum pernah
5 Ali Belum pernah
6 Saimun Belum pernah
7 Wahyudi Belum pernah
8 Muhaimin Belum pernah
9 Hasan Belum pernah
10 Imam Belum pernah
Dari data diatas dapat di simpulkan, bahwa para informan
sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman menjadi tukang
ojek. Pekerjaan ojek ini baru mereka lakukan setelah bergabung
menjadi driver ojek online.
“ya jadi memang ketika kita menjadi driver ojek online itu,
memang mereka yang beralih profesi, seperti yang saya bilang
mereka yang tadinya kerja di pabrik di kantor kemudian
beralih jadi driver. seperti saya dulu kerja di belakang meja
kemudian beralih profesi jadi driver, jadi untuk pengalaman
memang tidak ada.”6
6 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
54
Hal ini menunjukan bahwa para informan tidak memiliki
keahlian khusus mengenai rute perjalanan dalam mengantarkan
penumpang. Serta tidak memiliki pengalaman atau keahlian dalam
bidang pekerjaan sejenis. Keahlian atau kemampuan yang dimiliki
hanya cukup mengendarai sepeda motor dan menggunakan
smartphone saja. Umumnya keahlian ini dimiliki bagi setiap orang,
sehingga tidak memiliki pengalaman menjadi tukang ojek bukan
masalah besar bagi para informan. Sehingga data ini menunjukan
bahwa menjadi driver ojek online tidak memerlukan pengalaman
menjadi tukang ojek sebelumnya.
5) Pekerjaan Utama
Ojek online adalah salah satu bidang pekerjaan yang saat ini
banyak diminati masyarakat Jakarta. Banyak masyarakat yang
menjadikan ojek online ini menjadi sumber mata pencaharian
utama. Namun tidak jarang ojek online menjadi pekerjaan
sampingan bagi mereka yang ingin menambah penghasilan. Dari
data hasil wawancara, dengan 10 informan 7 driver mengaku
bahwa ojek online adalah pekerjaan utama. Sementara 3 driver
lainnya mengaku ojek online adalah pekerjaan sampingan untuk
mengisi waktu luang dan menambah penghasilan. Seperti yang
terlihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Ojek Online Pekerjaan Utama
No Nama Ojek Online
Pekerjaan Utama
Jenis Pekerjaan
Utama
1 Jamaludin Iya Ojek online
2 Mustamin Tidak Buruh bongkar ikan
3 Alfin Tidak Karyawan restoran
4 Uswanto Iya Ojek online
55
Tabel Lanjutan 4.6
No Nama Ojek Online
Pekerjaan Utama
Jenis Pekerjaan
Utama
6 Saimun Iya Ojek online
7 Wahyudi Iya Ojek online
8 Muhaimin Iya Ojek online
9 Hasan Iya Ojek online
10 Imam Tidak Pedagang di pasar
Para driver yang menjadikan ojek online pekerjaan utama
adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan lain sehingga mereka
menggantungkan penghasilannya pada ojek online. Ada 7 driver
yang menyatakan ojek online adalah pekerjaan utama. Sementara 3
driver yang menjadikan pekerjaan ojek online sebagai pekerjaan
sampingan adalah mereka yang telah memiliki pekerjaan selain
ojek online. Para driver ini diantaranya adalah Alfin yang bekerja
sebagai karyawan di restoran, Mustamin sebagai buruh bongkar
ikan, dan Imam sebagai pedagang di pasar. Mereka mengaku
melakukan pekerjaan ini setelah pulang bekerja atau saat waktu
senggang. Sehingga pekerjaan ojek online ini menjadi pekerjaan
selingan di luar pekerjaan utama.
“ ya, jadi karyawan juga di restoran”.7
“ buruh bongkar ikan di priuk”8
“iya dagang di pasar, kalau pagi jualan, nariknya cuma siang
aja habis, pulang jualan mbak”9
Hal ini tidak terlepas dari sistem pekerjaan yang diterapkan
pada ojek online. Dimana para driver bisa menentukan waktu
7 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Alfin
8 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Mustamin
9 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Imam
56
bekerja sesuai kehendak sendiri. Selain itu juga tidak ada ikatan
kontrak kerja yang membatasi mereka dalam bekerja. Tentu hal ini
dimanfaatkan para informan yang sudah bekerja untuk menambah
penghasilan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online yang menyatakan bahwa
ojek online merupakan pekerjaan sampingan bagi sebagian
masyarakat Jakarta.
“ya jadi kalau ojek online pekerjaan utama adalah suatu
pilihan, ada banyak diantara mereka ojek online jadi
pekerjaan utamanya tapi ada juga jadi pekerjaan sampingan,
saja juga driver, saya sudah lama jadi driver dari tahun 2016,
seperti saya dulunya kerja dibelakang meja karena dari segi
penghasilan tidak jauh berbeda dengan orang yang kerja di
kantor, kemudian dari segi waktu fleksibel, kalau kita mau
dapat uang banyak ya kita rajin, ya kalau males-malesan itulan
hasil yang kita terima”10
Data wawancara ini juga menunjukan bahwa umumnya
pekerjaan ojek online adalah pekerjaan utama bagi para informan.
Sebagian besar informan menyatakan bahwa ojek online adalah
pekerjaan satu-satunya sebagai mata pencaharian ekonomi di
Jakarta. Mereka umumnya menggantungkan hidup sepenuhnya
pada pekerjaan ojek online ini.
Data yang telah dipaparkan di atas merupakan data diri
sekertaris jendral Asosiasi Driver Online Jakarta dan 10 driver
ojek online yang dijadikan oleh peneliti sebagai data primer dalam
menyusun laporan mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat bekerja menjadi driver ojek online
sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta.
b. Syarat menjadi driver ojek online
Syarat-syarat merupakan hal yang wajib dipenuhi setiap calon
pekerja bagi setiap perusahaan. Setiap perusahaan memiliki panduan
atau cara khusus dalam menentukan kriteria calon pekerjanya. Bagi
10 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
57
perusahaan-perusahaan ojek online sendiri memiliki syarat yang harus
dipenuhi. Untuk mengetahui syarat menjadi driver ojek online peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa driver ojek online yang
berasal dari kedua perusahaan tersebut yaitu PT Go-Jek dan PT Grab.
Dari hasil wawancara dengan informan umumnya perusahaan ojek
online seperti PT GoJek dan PT Grab memiliki syarat yang hampir
sama. Syarat-syarat yang harus dimiliki driver ojek online tersebut
diantaranya adalah:
1) Memiliki kendaraan sepeda motor yang masih layak
2) Memiliki smartphone berbasis Android/Ios
3) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4) Memiliki Surat Izin Mengemudi khusus kendaraan bermotor (SIM
C) yang masih berlaku
5) Memiliki Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK) sepeda motor yang
akan digunakan
6) Menyerahkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang
masih berlaku11
Sementara syarat lainya calon driver juga harus memiliki kesehatan
jasmani dan rohani yang baik. Syarat ini amat penting bagi seorang
driver ojek online yang umumnya bekerja lingkungan luar seperti jalan
raya. Dimana kondisi jasmani dan rohani yang baik akan juga
berpengaruh kepada kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik
akan menentukan performa driver ojek online dalam perusahaan.
Seperti hasil wawancara dengan salah satu informan, mengenai syarat-
syarat yang dipenuhi menjadi driver ojek online:
“kendaraan bermotor, KTP, STNK, SIM, SKCK, sehat jasmani dan
rohani”12
“syaratnya ya SKCK, KTP, SIM, handphone, sama STNK”13
11
Lampiran, Transkip Wawancara dengan 10 informan 12
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Muhaimin. 13
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Wahyudi.
58
Para informan menyatakan bahwa 2 syarat yang harus dipenuhi
menjadi driver ojek online, syarat dokumen yaitu KTP, SIM C, STNK,
SKCK. Sementara syarat mengenai alat pendukung yang digunakan
yaitu sepeda motor dan handphone. Sebelum melengkapi syarat
tersebut driver bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu pada perusahaan
aplikasi ojek online yang sudah ada. Setelah driver mendaftarkan diri
dan memenuhi persayaratan tersebut, maka perusahaan akan
memberikan atribut berupa jaket dan helm resmi yang berlogo
perusahaan ojek online.
Dari data tersebut menunjukan bahwa syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh driver ojek online sangat mudah. Semua dokumen yang
dibutuhkan berkaitan dengan aturan tata tertib lalu lintas. Sehingga
syarat ini sangat umum dimiliki bagi setiap masyarakat yang memiliki
kendaraan. Para driver tidak harus memiliki keahlian dan keterampilan
ataupun pengalaman menjadi tukang ojek. Seperti wawancara dengan
3 informan mengenai tanggapan terhadap syarat menjadi driver ojek
online.
“mudah ngga terlalu ribet, ngga kaya di perusahaan-perusahaan
lain harus tes ini itu lah”14
“lumayan mudah, tapi saya ngga punya SIM, jadi harus bikin
dulu”15
“penting, saya kerja dijalan jadi kalau ada apa-apa di jalan udah
lengkap, kalau ada polisi saya ngga perlu khawatir, misalnya
ditilang saya tinggal tunjukin SIM, STNK, KTP”16
Para informan menyatakan bahwa syarat menjadi driver ojek
online mudah dan penting. Mudahnya persyaratan yang harus di
penuhi karena tidak memberatkan para driver. Sementara pentingnya
syarat-syarat tersebut karena sebagai kelengkapan diri dalam
berkendara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun bagi
mereka yang belum memiliki salah satu syarat-syarat tersebut, mereka
14
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Alfin. 15
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Jamaludin. 16
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Muhaimin.
59
harus membuatnya terlebih dahulu. Syarat ini juga merupakan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam berkendaraan di jalan raya
sesuai dengan peraturan tata tertib lalu lintas. Selain itu syarat yang
harus dipenuhi juga tidak membutuhkan modal yang cukup banyak
sebagai modal awal. Syarat yang paling menarik diperhatikan yaitu
tidak adanya minimal jenjang pendidikan.
Namun seiring dengan kemajuan teknologi kini syarat untuk
menjadi driver ojek online semakin mudah. Masyarakat bisa
mendaftarkan diri sebagai mitra driver pada situs resmi online yang di
sediakan perusahaan aplikasi ojek online. Masyarakat bisa
mendaftrakan diri pada situs tersebut kapan saja dan dimana saja yang
dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini untuk
memudahkan para pencari kerja untuk menjadi driver ojek online
tanpa harus pergi ke lokasi pendaftaran yang telah di sediakan
perusahaan.
“sebenarnya untuk menjadi driver ojek online kan harus punya
SIM, KTP, STNK, tapi kalau sekarang itu gampang yah, kalau
dulu kan kita beda, dulu waktu zaman saya itu, kita harus dateng
ke kantor tempat pendaftaran, nah kalau sekarang kan beda,
sekarang itu ada sistem pendaftaran mitra driver secara online,
tinggal duduk isi biodata, langsung bisa jadi driver.”17
Berbagai syarat yang harus dipenuhi tidak memberatkan para
driver. Sehingga semua lapisan masyarakat dapat bekerja menjadi
driver ojek online. Syarat-syarat tersebut sesuai dengan teori dalam
sektor informal yang melingkupi pada berbagai aspek ekonomi, sosial
dan budaya. Dimana dalam aspek ekonomi para driver tidak harus
membutuhkan modal yang banyak, sementara dalam aspek sosial
syarat tidak membatasi rendahnya pendidikan formal para driver ojek
online. dan dalam aspek budaya tidak adanya ikatan kerja.
17 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
60
c. Faktor-Faktor Menjadi Driver Ojek Online
Popularitas ojek online yang semakin tinggi mendorong
masyarakat memilih pekerjaan menjadi driver ojek online. Tidak
hanya menjadi tren di kalangan masyarakat, tetapi ojek online juga
mampu menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat
Jakarta. Berbagai alasan masyarakat memilih bekerja menjadi driver
ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta.
Hasil penelitian ini memunculkan alasan dibalik bergabungnya
para driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta.
Ada 6 faktor yang mempengaruhi masyarakat menjadi driver ojek
online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta. Faktor-faktor
tersebut antara lain:
1. Tuntunan ekonomi
Menurut wawancara dengan 10 informan, salah satu alasan
bekerja menjadi driver ojek online adalah karena tuntunan
ekonomi. Harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, biaya
pendidikan yang mahal, serta biaya sewa tempat tinggal yang
mahal menjadi suatu tuntutan ekonomi di Kota Jakarta. Biaya
hidup di kota besar seperti Kota Jakarta memang berbeda dengan
biaya hidup di daerah. Kota Jakarta merupakan kota metropolitan
dan modern sehingga biaya hidup di kota ini lebih mahal. Hal ini
sebanding dengan segala fasilitas dan sarana prasana yang lengkap
dan memadai. Semua kebutuhan masyarakat akan terpenuhi
dengan mudah dan cepat di Kota Jakarta ini. Dengan banyaknya
aspek yang menunjang kehidupan di Kota Jakarta menyebabkan
kebutuhan hidup di kota ini juga lebih banyak. Seperti halnya yang
diungkapkan oleh salah satu informan alasan bekerja sebagai
driver ojek online:
“tuntutan ekonomi di Jakarta mbak, alasannya ya karena
kebutuhan hidup, kalau di Jakarta biaya hidup lebih banyak
dan mahal dibanding di daerah, untuk pengeluaran sehari-hari
61
aja kadang tidak cukup. Makan, ongkos sekolah anak, bensin
ya lumayan banyak mbak.”18
“butuh duit buat kebutuhan anak sama istri, kemaren-kemaren
tuh cuma dirumah, kalau terus-terusan dirumah aja engga
punya duit”19
“ya kalau jadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan
hidup di Jakarta, saya rasa cukup yah untuk sekedar makan,
biaya sewa rumah itu cukup, tapi seperti saya bilang tadi,
semua kembali ke diri kita masing-masing kita rajin engga,
semakin rajin ya semakin banyak hasil yang kita dapet, tapi
kalau kita males ya itu hasil yang kita dapet.”20
Bapak Jamaludin merupakan salah satu informan yang berasal
dari Kota Makassar. Menurutnya kebutuhan hidup di Jakarta lebih
banyak bila dibandingkan di daerah. Ia menjelaskan juga bahwa
kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya cukup mahal. Sehingga
hal ini lah yang menjadi salah satu faktor ia untuk bekerja menjadi
driver ojek online sebagai mata pencaharian untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi di Jakarta. Alasan yang diungkapkan Bapak
Muhaminin terkait butuh uang untuk memenuhi kebutuhan istri
dan anak merupakan salah satu tuntunan ekonomi di Jakarta. Tidak
bisa dipungkiri untuk memenuhi kebutuhan hidup di kota besar
seperti Kota Jakarta ini segala sesuatunya memerlukan uang.
Kebutuhan yang harus dipenuhi Bapak Muhaimin terbilang
banyak. Selain harus memenuhi kebutuhan istri, seperti kebutuhan-
kebutuhan dalam rumah tangga, ia juga harus memuhi kebutuhan
anaknya. Tuntunan ekonomi yang dialami para informan membuat
mereka memutuskan bekera menjadi driver ojek online ditengah
mahal dan banyaknya biaya hidup di Kota Jakarta.
Tidak bisa dipungkiri hal utama dalam kehidupan manusia
adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk tetap bertahan hidup.
Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah kebutuhan makan
dan minum, tempat tinggal yang layak dan lain sebagainya. Untuk
18
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Jamaludin. 19
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Muhaimin. 20 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
62
memenuhi kebutuhan tersebut manusia umumnya akan melakukan
pekerjaan. Dengan bekerja manusia akan memperoleh hasil atau
pendapatan sebagai sumber membeli kebutuhan pokok. Kebutuhan
pokok akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, jika dibandingkan dengan kota-kota lainya
di Indonesia, Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup pesat. Hal ini karena kota Jakarta merupakan
pusat ekonomi di Indonesia.
2. Butuh pekerjaan
Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah bagi
masyarakat di Indonesia khususnya di Kota Jakarta. Jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah
pencari kerja. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pencari
kerja tahun 2013 di Kota Jakarta yang terdaftar berkisar 170.166
jiwa sementara jumlah lowongan kerja yang terdaftar hanya
44.163. Hal ini yang membuat masyarakat saling bersaing dan
berlomba dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam hasil wawancara
dengan informan, alasanya menjadi driver ojek online adalah
karena tidak ada lowongannya pekerjaan.
“susah cari kerja, alasannya di Jakarta persaingan cari kerja
lumayan susah, rata-rata harus punya pengalaman mbak baru
bisa kerja”21
“kalau pekerjaan, susah sih sekarang nyari kerjaan, semenjak
kemaren masuk kerja juga keluar lagi. ”22
“nganggur aja sih, sehari-hari cuma dirumah”23
“ngga ada kerjaan, dulu kan saya di PHK dari perusahaan
karena perusahaan bangkrut, terus karena ngga ada kerjaan
dulu waktu awal-awal adanya ojek online ya saya daftar aja
terus sampai sekarang.24
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dapat
diambil kesimpulan bahwa salah satu faktor mereka bekerja
21
Lampiran, Transkip wawancara dengan Wahyudi 22
Lampiran, Transkip wawancara dengan Uswanto 23
Lampiran, Transkip wawancara dengan Muhaimin 24
Lampiran, Transkip wawancara dengan Hasan
63
menjadi driver ojek online adalah butuh pekerjaan. Dimana
menurut pengakuan informan susahnya lapangan pekerjaan, serta
tidak memiliki pekerjaan menjadikan mereka membutuhkan
pekerjaan. Faktor sulitnya lapangan pekerjaan yang tersedia di
Kota Jakarta menyebabkan masyarakat bekerja menjadi driver ojek
online.
“… ya tentunya yang terakhir itu minimnya lapangan
pekerjaan, sempitnya lapangan pekerjaan di Jakarta.”25
Dengan adanya ojek online di tengah permasalahan sulitnya
lapangan pekerjaan di Jakarta menjadikan pekerjaan ini menjadi
pilihan masyarakat sebagai mata pencaharian mereka. Artinya
pekerjaan driver ojek online menjadi salah satu jalan keluar di
tengah sulitnya mencari pekerjaan di ibukota. Pilihan inilah yang
menjadi salah satu faktor masyarakat menjadi driver ojek online.
Keterbatasan lapangan pekerjaan dan pemberhentian hubungan
kerja di usia tua membuat mereka butuh akan pekerjaan untuk tetap
bertahan hidup.
3. Pendapatan lumayan
Pendapatan yang tinggi mendorong masyarakat untuk beralih
bekerja menjadi driver ojek online. masyarakat tergiur dengan
penghasilan yang dapat diperoleh setiap hari. Hal inilah yang
menjadi salah satu faktor para informan memilih bekerja menjadi
driver ojek online di Jakarta. Seperti pengakuan salah satu
informan yang menyatakan alasanya menjadi driver ojek online
karena pendapatan lumayan.
“pendapatannya lebih menjanjikan, perhari saya bisa dapet
duit buat kebutuhan sehari-sehari, kalau gaji saya jadi
karyawan satu bulan sekali, kalau ojek online tiap hari saya
bisa dapet. Kadang nih kalau misalnya saya butuh duit buat
beli bensin, tinggal narik.”26
25
Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online 26
Lampiran, Transkip wawancara dengan Alfin.
64
“gajinya lumayan, dibanding sama kerjaan yang dulu mah
jauh, kalau ngojek tiap hari dapet kadang lebih dari Rp
200.000-, kadang kurang, hitung aja kalau perhati paling kecil
dapet Rp 200.00 kalau sebulan udah lumayan. kalau di
perusahaan-perusahaan belum tentu segitu, apalagi kalau
narik pas jam sibuk bisa dapet jaminan argo, bonus, intensif
juga.” 27
Menurut hasil wawancara dengan Bapak Alfin faktor ia bekerja
menjadi driver ojek online karena penghasilan atau pendapatan
yang didapat lebih menjanjikan. Penghasilan ini ia peroleh setiap
hari dengan mengantarkan berbagai orderan sesuai tempat tujuan.
Penghasilan yang didapat setiap hari menurutnya lebih
menjanjikan. Sementara penghasilan yang ia dapat dari pekerjaan
menjadi karyawan didapat setiap satu bulan sekali. Semantara itu
faktor menjadi driver ojek online menurut Bapak Hasan juga
menyatakan penghasilan menjadi driver ojek online lebih
menggiurkan dibandingkan di perusahaan-perusahaan pada
umumnya. Jika pada perusahaan-perusahaan upah yang didapat
sudah ditentukan dengan ketetapan pemerintah yaitu Upah
Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp.3.600.000 per bulan. Tetapi
tidak bagi pekerjaan ojek online ini, upah yang didapat ditentukan
dari jumlah banyaknya orderan yang masuk, semakin banyak
orderan yang masuk maka semakin besar pula penghasilan yang
driver dapat. Pengakuan Bapak Hasan mengenai pendapatannya
yang mencapai Rp.200.000 sehari melebihi upah yang didapat di
perusahaan-perusahaan. Ia juga menyatakan bahwa pendapatan itu
diluar dari bonus dan intensif yang ia terima dari penilaian
performa sebagai driver ojek online. Dalam sebulan saja ia tentu
mendapatkan penghasilan kurang lebih berkisar 4 juta.
Pendapatan yang lumayan ini menjadi daya tarik sendiri bagi
masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka. Pendapatan lumayan yang dimaksud adalah pendapatan
27
Lampiran, Transkip wawancara dengan Hasan.
65
yang dianggap lebih dari pendapatan yang diperoleh dari
perusahaan. Driver bisa memperoleh pendapatan lebih yang
diberikan perusahaan apabila mencapai poin yang ditentukan.
Tentu pendapatan tambahan ini merupakan pendapatan diluar dari
hasil yang diberikan konsumen ketika mendapatkan orderan.
“yang pertama itu pendapatan yang lumayan, ya mohon maaf
saya juga profesi sebagai driver, sebagai pengurus organisasi
saya juga seorang driver, perhari itu saya bisa dapet lebih dari
500, mbak bisa liat di aplikasi saya, saya itu kemaren tahun
baru itu saya narik 17 kali orderan, penghasilan saya 800 ribu,
itu satu hari, kemudian hari berikutnya saya narik 8 kali
orderan, penghasilan 500 ribu, itu diluar dari intensif, kalau
kita mencapai poin kita dapet uang intensif dari aplikator,
berarti kan penghasilan lumayan, coba dikali 30 hari udah
berapa iya kan, penghasilan tidak jauh beda dengan
manager.”28
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa daya
tarik pendapatan yang besar menjadi faktor masyarakat Jakarta
bekerja menjadi driver ojek online. Mereka menganggap
penghasilan yang di dapat dari bekerja menjadi driver tidak jauh
berbeda dengan pekerjaan di kantor. Tidak hanya itu pendapatan
yang diterima dengan sistem harian. Sehingga penghasilan akan
lebih jelas terlihat dari seberapa besar usaha yang driver lakukan.
Dengan demikian menjadi driver ojek online adalah pilihan yang
tepat bagi masyarakat yang menginginkan meperoleh hasil harian
dengan pendapatan yang lumayan.
4. Orderan banyak
Jumlah penduduk Kota Jakarta yang tinggi menjadi manfaat
sendiri bagi driver ojek online dalam mendapatkan penumpang.
Ditambah lagi dengan permasalahan transportasi di Kota Jakarta
yang belum terselesaikan hingga saat ini. Seperti halnya masalah
kemacetan dan transportasi umum yang kurang aman. Hadirnya
ojek online di Kota Jakarta menjadi salah satu transportasi
28 Lampiran, Transkip Wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online
66
alternative yang digunakan untuk menembus kemacetan. Maka
tidak heran bahwa pengguna transportasi ojek online sangat banyak
di Kota Jakarta ini.
Jika dibandingkan dengan kota lainnya orderan yang masuk
atau diterima driver ojek online sangat jauh berbeda di Kota
Jakarta. Menurut salah satu informan yang pernah menjadi driver
ojek online di kota Surabaya, bahwa orderan yang masuk sangat
banyak di Kota Jakarta ini. Hampir di semua tempat di Kota
Jakarta pasti ada yang memesan atau menggunakan jasa ojek
online. Baik itu jasa penumpang, jasa antar barang, jasa antar
makanan dan lain sebagianya.
“orderannya disini banyak sih, kalau dulu saya di Surabaya
ngga seramai disini.”29
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wahyudi yang
pernah menjadi driver ojek online di Surabaya, menyatakan bahwa
faktor ia menjadi driver ojek online di Jakarta karena orderan di
ibukota lebih banyak dibandingkan di Surabaya. Sehingga
membuat ia memutuskan untuk bekerja menjadi driver ojek online
di Kota Jakarta sebagai mata pencahariannya.
Tingginya permintaan penggunaan ojek online sangat berguna
bagi masyarakat kota Jakarta yang memerlukan segalanya dengan
cepat dan mudah. Contohnya saja bagi masyarakat kota Jakarta
yang ingin memesan makan dan minum dengan cepat dan mudah
tanpa harus keluar rumah dan tempat tujuan bisa menggunakan jasa
pesan antar makanan pada aplikasi ojek online ini. Atau juga
masyarakat yang ingin mengirim barang dengan cepat tanpa harus
ke kantor pos atau ekspedisi lainnya bisa menggunakan jasa ojek
online.
29
Lampiran, Transkip wawancara dengan Wahyudi
67
5. Waktu fleksibel
Ojek online menawarkan pekerjaan yang fleksibel yang tidak
dimiliki oleh pekerjaan lainnya. Driver ojek online bisa
menentukan waktu kapan saja untuk bekerja sesuai dengan ritme
pengemudi. Pengalokasian waktu sepenuhnya ditentukan para
driver. Driver juga tidak jarang memiliki pekerjaan lain dan
menjadikan ojek online pekerjaan sampingan karena jam kerjanya
yang bisa diatur dengan pekerjaan utamanya. Seperti halnya
wawancara dengan informan
“lebih bebas kerjanya bisa nentuin sendiri, kalau saya ngga
ada kerjaan di bongkar ikan, ya saya narik, itu aja”30
“bebas waktunya bisa suka-suka aja lah, saya kalau kerja
banyak anturan engga suka kaya di yayasan gitu makin engga
jelas.”31
“waktu kerja bebas, saya kan narik kalau sudah pulang
dagang dipasar, pagi saya jualan terus siang saya narik
gojek”32
Menurut hasil wawancara dengan informan bahwa waktu yang
fleksibel menjadi keuntungan sendiri bagi Bapak Mustamin dan
Bapak Imam yang menjadikan pekerjaan ojek online sebagai
pekerjaan sampingan. Dengan waktu yang bebas tersebut mereka
bisa bekerja menjadi ojek online tanpa mengesampikan pekerjaan
utama. Alasan ini juga disampaikan oleh Bapak Saimun yang
menyatakan bahwa menjadi driver ojek online merupakan
pekerjaan yang bebas. Kebebasan ini merupakan bebas dari ikatan
kontrak kerja dan waktu kerja. Hal yang sama juga di ungkapkan
oleh Sekertaris Jendral Asosiasi Driver Online Jakarta, faktor
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online adalah karena waktu
yang fleksibel.
“… yang kedua itu fleksibel, kita bisa kerja sesuai kehendak,
tapi kalau kita ikutin main poin, kita ikutin jam kerjanya dia
mulai dari jam 5 sampai jam 10 malem, nah saya itu rata-rata
30
Lampiran, Transkip wawancara dengan Mustamin. 31
Lampiran, Transkip wawancara dengan Saimun. 32
Lampiran, Transkip wawancara dengan Imam.
68
kerjanya itu mulai jam 8, jam 10 pagian lah sampai jam 10
malem, kita ambil kerja 20 hari kerja aja”33
Kebebasan dalam menentukan waktu jam kerja menjadi alasan
yang umum bagi para informan untuk menjadi driver ojek online.
Hal ini karena ojek online menerapkan sistem kemitraan, sehingga
tidak ada aturan terkait aturan jam kerja. Sementara itu untuk
pengaturan hari kerja juga tidak ditentukan, artinya driver juga bisa
menentukan berapa hari ia bekerja. Jam dan hari kerja ditentukan
sesuai kehendak driver. Tidak adanya aturan jam dan hari kerja
menjadi keuntungan sendiri bagi mereka yang menginginkan
pekerjaan tanpa adanya ikatan dan kebebasan dalam bekerja.
6. Status pekerjaan
Pekerjaan menjadi driver ojek online menjadi pilihan
tersendiri bagi masyarakat yang menjadikan ojek online sebagai
pekerjaan sampingan. Seperti halnya yang diungkapkan Bapak Ali,
faktor ia menjadi driver ojek online adalah karena statusnya
pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan.
“buat sampingan aja sih mbak”34
Status pekerjaan ojek online yang dianggap suatu pekerjaan
yang banyak diminati oleh masyarakat tidak terlepas dari banyak
keuntungan yang ditawarkan. Seperti halnya waktu jam kerja yang
bebas serta pendapatan yang lumayan menjadikan pekerjaan ini
juga sebagai pekerjaan sampingan. Seperti halnya yang di
ungkapkan oleh Sekertaris Jendral Asosisasi Driver Online Jakarta
dibawah ini.
“ya itu tadi saya bilang ojek online itu udah jadi pekerjaan
yang menjanjikan, gimana tidak, penghasilannya lumayan,
rezekikan sudah tuhan yang atur tapi itu sesuai usaha kita
masing-masing iya kan, kalau kita rajin penghasilan kita besar
tidak kalah sama yang kerja di kantor, kalau kita males ya itu
penghasilan yang kita dapet, kemudian waktunya fleksibel iya
33
Lampiran, Transkip wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosisasi Driver Online 34
Lampiran, Transkip wawancara dengan Ali
69
kan, bisa kerja kapan saja sesuai kehendak kita, mau kerja
kapan saja bisa, nah inilah yang banyak orang yang tadinya
kerja di kantor, di pabrik, kemudian beralih profesi menjadi
driver ojek online.”35
Munculnya ojek online saat ini mengubah pandangan
masyarakat mengenai pekerjaan sebagai tukang ojek. Saat ini
masyarakat menilai pekerjaan ojek online menjadi salah satu
pekerjaan yang cukup menjanjikan di ibukota. Sehingga banyak
tidak sedikit masyarakat yang bergabung menjadi driver ojek
online dengan menjadikan status pekerjaan ini menjadi pekerjaan
sampingan.
Dari keenam faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi di Jakarta, terdapat faktor yang paling mendominasi yaitu
membutuhkan pekerjaan. Dari 10 informan 4 dintaranya
menyatakan butuh pekerjaan menjadi faktor utama mereka menjadi
driver ojek online di Jakarta. Seperti yang di ungkapkan oleh para
informan di bawah ini:
“susah cari kerja, alasannya di Jakarta persaingan cari kerja
lumayan susah, rata-rata harus punya pengalaman mbak baru
bisa kerja”36
“kalau pekerjaan, susah sih sekarang nyari kerjaan, semenjak
kemaren masuk kerja juga keluar lagi. ”37
“nganggur aja sih, sehari-hari cuma dirumah”38
“ngga ada kerjaan, dulu kan saya di PHK dari perusahaan
karena perusahaan bangkrut, terus karena ngga ada kerjaan
dulu waktu awal-awal adanya ojek online ya saya daftar aja
terus sampai sekarang.39
Terbatasnya lapangan pekerjaan di tengah persaingan dalam
mencari kerja membuat para informan sulit mendapatkan pekerjaan
sehingga mereka membutuhkan pekerjaan. Sementara itu mereka
35
Lampiran, Transkip wawancara dengan Sekertaris Jendral Asosisasi Driver Online 36
Lampiran, Transkip wawancara dengan Wahyudi 37
Lampiran, Transkip wawancara dengan Uswanto 38
Lampiran, Transkip wawancara dengan Muhaimin 39
Lampiran, Transkip wawancara dengan Hasan
70
harus tetap memenuhi kebutuhan hidup di Kota Jakarta. Keadaan
ini membuat sebagian masyarakat Jakarta memutuskan bekerja
menjadi driver ojek online. Hasil wawancara dengan para informan
di atas menyatakan bahwa mereka sulit mendapatkan pekerjaan di
Kota Jakarta. Sehingga mereka menjadi tidak memiliki pekerjaan
atau menganggur. Namun hadirnya ojek online mampu menjadi
pilihan pekerjaan bagi masyarakat Jakarta yang tidak memiliki
pekerjaan atau pengangguran. Hal ini terlihat dari penurunan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) DKI Jakarta.
Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta penurunan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) DKI Jakarta pada Agustus
2018 sebesar 0,9 poin dibanding TPT Agustus 2017. Selama
periode Agustus 2017 – Agustus 2018, TPT mengalami penurunan
dari 7,14 persen menjadi 6,24 persen. Sementara itu sektor
transportasi juga terus meningkat dari 9,31 persen pada bulan
Agustus 2017 menjadi 10,67 persen pada bulan Agustus 2018 atau
meningkat sebesar 1,37 poin. Data lain juga menunjukan presentasi
pekerja formal mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
kondisi Agustus 2017. Selama setahun terakhir presentase pekerja
formal menurun dari 71,55 persen pada Agustus 2017 menjadi
69,82 persen pada Agustus 2018.40
Hal ini menunjukan bahwa hadirnya ojek online mampu
menjawab permasalahan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga
menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat DKI Jakarta.
Pengangguran yang cukup tinggi di DKI Jakarta dapat menurun,
dengan tersedianya pekerjaan pada sektor transportasi sehingga
sektor ini mengalami peningkatan pekerja. Serta meningkatnya
pekerjaan informal karena pekerjaan ini dianggap memiliki
peluang yang lebih besar untuk bekerja, seperti menjadi driver ojek
40
Berita Resmi Statistik, Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2018, Badan
Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta.
71
online. Sehingga faktor masyarakat bekerja menjadi driver ojek
online di Jakarta karena butuh pekerjaan.
2. Berdasarkan Hasil Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terkait faktor-faktor
yang mempengaruhi masyarakat bekerja menjadi driver ojek online
sebagai mata pencaharian, peneliti dalam hal ini melakukan pengamatan
terhadap driver ojek online yang dijadikan sebagai informan. Berikut
adalah hasil yang di dapat dari observasi yang peneliti lakukan.
a. Lokasi
Menurut hasil observasi berdasarkan lokasi para informan dalam
mencari orderan. Semua informan berada di lokasi-lokasi umum yang
ramai seperti mall, rumah sakit, taman, dan kampus. Sehingga
mempermudah peluang para informan untuk lebih banyak
mendapatkan orderan dari para pengguna ojek online. Semakin
dekatnya jarak driver dengan lokasi-lokasi tersebut maka semakin
cepat pula orderan yang masuk. Dengan begitu semakin banyak
penghasilan yang para informan dapat dari ojek online sebagai mata
pencaharian mereka di Kota Jakarta.
b. Atribut
Atribut ojek online sangat penting bagi para driver ojek online,
karena hal ini yang membedakan ojek online dengan ojek
konvensional. Atribut yang harus dimiliki oleh seorang driver ojek
online adalah 2 buah helm berlogo perusahaan dan 1 jaket berlogo
perusahaan. Kedua helm ini digunakan untuk driver dan penumpang,
sementara 1 jaket berlogo perusahaan digunakan oleh driver untuk
mudah mengenali sebagai driver ojek online. Selain itu kendaraan
sepeda motor yang digunakan driver juga harus sesuai dengan aplikasi
pada smartphone dan layak dikendarai.
Dari segi atribut, sebagian besar para informan memiliki
kelengkapan atribut, baik seragam maupun helm sesuai dengan logo
perusahaan ojek online masing-masing. Namun masih ada informan
72
yang tidak menggunakan helm berlogo perusahaan. Kemudian sepeda
motor yang digunakan oleh informan juga sesuai dengan aplikasi yang
dimiliki. Hal ini membuktikan bahwa para informan memilki
kepatuhan terhadap aturan perusahaan. Serta memiliki keseriusan
dalam mencari nafkah sebagai driver ojek online di Kota Jakarta.
c. Pelayanan
Berdasarkan hasil observasi penelitian dari segi pelayanan, para
informan memberikan pelayanan dengan baik. Setiap orderan yang
masuk para informan menerima dan mengantarkan sesuai tempat
tujuan. Sementara itu penilaian pelayanan terhadap informan juga
dilihat dari pelayanan informan sebagai driver ojek online yang sopan
dan ramah. Informan juga mampu memberikan informasi yang
diperlukan dengan cepat. Hal lain yang menjadi penilaian pelayanan
adalah informan mengambil semua orderan yang masuk baik jauh
maupun dekat.
Pelayanan yang baik akan mempengaruhi performa informan
sebagai driver ojek online. Performa merupakan penilaian yang
dilakukan oleh konsumen terhadap pelayanan driver. Apabila
konsumen merasa puas terhadap pelayanan driver maka semakin tinggi
nilai performa driver. Namun apabila penilaian konsumen tidak baik
terhadap pelayanan driver maka nilai performa menurun sehingga
jumlah orderan juga akan berkurang atau bahkan di suspend. Hal ini
membuktikan bahwa penilaian terhadap pelayanan akan
mempengaruhi banyaknya jumlah orderan yang masuk sehingga
berpengaruh pula pada pendapatan mereka dalam bekerja menjadi
driver ojek online.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hadirnya ojek online sangat menguntungkan bagi masyarakat terutama
bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan sebagai sumber mata
pencaharian ekonomi di kota Jakarta. Hal ini terkait dengan masalah
perekonomian yang kian kompleks seperti keterbatasan jumlah lapangan
73
pekerjaan dan mahalnya kebutuhan hidup. Berdasarkan hasil penelitian
dengan beberapa para driver ojek online di kota Jakarta, alasan atau faktor-
faktor yang mempengaruhi masyarakat bekerja menjadi driver ojek online
sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta adalah tuntutan ekonomi, butuh
pekerjaan, pendapatan lumayan, orderan banyak, waktu fleksibel, dan status
pekerjaan.
Faktor pertama tuntutan ekonomi yang di alami sebagian masyarakat
merupakan alasan diamana kebutuhan hidup di Kota Jakarta lebih banyak dan
mahal dibandingkan di daerah. Kebutuhan hidup yang tinggi membuat
tuntunan ekonomi juga akan semakin tinggi. Hal ini berimbas pada semakin
terdesaknya masyarakat untuk memiliki penghasilan demi memenuhi
kebutuhan hidup di Jakarta. Kebutuhan hidup yang banyak serta biaya yang
mahal di Kota Jakarta membuat pengeluran pun semakin besar. Pengeluaran
untuk kebutuhan yang besar harus sebanding dengan pemasukan atau
pendapatan. Hadirnya ojek online dipandang menjadi suatu pekerjaan yang
mampu memberikan pendapatan yang cukup apabila dibandingkan dengan
pekerjaan lain. Sehingga pekerjaan ini dianggap layak bagi masyarakat untuk
memenuhi tuntutan ekonomi yang kian mahal dan banyak di Jakarta.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Grendi Hendrastomo dan
kawan-kawan (2016) yang menyatakan bahwa tuntuan ekonomi yang semakin
tinggi menyebabkan bekerja sebagai tukang ojek online memberikan
pendapatan dalam jumlah yang cukup besar apabila dibandingkan dengan
pekerjaan-pekerjaan lain.41
Artinya kehadiran ojek online mampu memenuhi
tuntuntan ekonomi yang dialami masyarakat Jakarta dengan memberikan
pendapatan yang cukup tinggi dibandingkan pekerjaan lain di tengah
keterbatasan yang dimiliki.
Faktor butuh pekerjaan yang mempengaruhi masyarakat bekerja
menjadi driver ojek online di Jakarta adalah sebagai imbas dari sulitnya
mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan. Hal ini
merupakan faktor utama yang mendasari masyarakat bekerja menjadi driver
41
Grendi Hendrastomo, dkk, Op. Cit.,, h. 26.
74
ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta. Umumnya
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan adalah mereka yang tidak memiliki
pekerjaan atau pengangguran. Pengangguran menjadi pilihan mereka ditengah
terbatasnya lapangan pekerjaan dan persaingan dalam mencari kerja. Hal lain
juga ditambah dengan minimnya sumber daya manusia yang dimiliki.
Sehingga makin sulit bagi mereka untuk memasuki pekerjaan dalam sektor
formal seperti di perusahaan-perusahaan. Kehadiran ojek online dengan
berbagai kemudahan mampu menjadi pilihan pekerjaan bagi masyarakat
Jakarta di tengah permasalahan perekonomian.
Seperti yang diungkapkan oleh Grendi Hendrastomo dan kawan-
kawan dalam penelitiannya dilema ojek online Gojek (2016), kemunculan
ojek online menjadi oase ditengah minimnya lapangan pekerjaan. Tekanan
sosial dan ekonomi ditambah dengan meningkatnya kebutuhan mendorong
orang mendaftar sebagai driver ojek online.42
Sejalan dengan hasil penelitian
Cervero (Tuan & Babiano, 2013) yang menunjukan bahwa keberadaan ojek
online menciptakan pekerjaan dan memberikan pendapatan yang layak bagi
masyarakat perkotaan. Ojek online dipandang menjadi pekerjaan yang lebih
modern dan layak ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan. Artinya bahwa
ojek online mampu menjadi lapangan pekerjaan sebagai mata pencaharian
ekonomi bagi masyarakat Kota Jakarta di tengah sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Serta mampu memberikan pendapatan yang layak bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidup di Kota Jakarta.
Faktor pendapatan yang lumayan merupakan salah satu alasan
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online di Jakarta. Pendapatan yang
lumayan ini dimaksudkan dengan pendapatan yang diperoleh setiap hari dan
lebih besar. Berbeda dengan pendapatan pada pekerjaan di perusahaan
umumnya yang mendapatkan upah setiap satu bulan sekali. Namun ojek
online mampu memberikan pendapatan setiap hari. Pendapatan yang didapat
dari ojek online juga melebihi penghasilan sebagai karyawan di perusahaan.
Penghasilan yang lumayan ini tentu tidak terlepas dari banyaknya penawaran-
42
Ibid, h. 30.
75
penawaran yang diberikan pihak perusahaan aplikasi ojek online terhadap
driver. Penawaran ini diluar dari penghasilan yang diterima driver dari
costumer contohnya seperti poin, bonus dan intensif. Semakin tinggi dan
banyak poin, bonus serta intensif yang didapat semakin besar pula penghasilan
yang diperoleh. Pendapatan lumayan inilah yang membuat masyarakat tergiur
untuk bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi
di Jakarta. Tidak jarang pendapatan yang lumayan ini dimanfaatkan bagi
masyarakat yang ingin menambah pendapatan.
Sejalan dengan penelitian Nia Rikiana (2010) bahwa keinginan faktor
penyebab penduduk bekerja menjadi tukang ojek sebagai suatu pekerjaan di
sektor informal adalah karena untuk menambah pendapatan.43
Artinya ojek
online sebagai pekerjaan dalam sektor informal mampu memberikan
keuntungan yang lebih dari segi pendapatan bagi masyarakat.
Salah satu faktor lain adalah orderan yang banyak, hal ini tidak
terlepas dari jumlah konsumen atau pengguna ojek online di ibukota yang
cukup banyak. Menurut hasil wawancara dengan driver ojek online yang
pernah menjadi driver ojek online di luar kota Jakarta, orderan yang di dapat
jauh lebih banyak di Jakarta. Pengguna atau konsumen ojek online di Jakarta
lebih tinggi dibanding di daerah lain. Hal ini karena ojek online mampu
menjadi pilihan masyarakat untuk menghindari kemacetan. Dimana kota
Jakarta merupakan kota yang terpadat di Indonesia. Sehingga ojek online
menjadi salah satu transportasi yang banyak diminati dan digunakan oleh
masyarakat Kota Jakarta.
Waktu yang fleksibel merupakan faktor umum bagi masyarakat yang
menginginkan pekerjaan bebas tanpa adanya ikatan waktu. Ojek online
menawarkan waktu fleksibel yang tidak dimiliki oleh pekerjaan lain.
Kebebasan dalam menentukan waktu bekerja banyak dicari masyarakat yang
menginginkan pekerjaan tanpa ada aturan dan bebas menentukan waktu.
Driver ojek online bisa bekerja sesuai dengan kehendak sendiri tanpa harus
43
Nia Riskianan, Op. Cit., h. 90
76
ada tuntuntan. Dengan kebebasan waktu inilah yang dimanfaatkan sebagian
masyarakat yang ingin mendapatkan tambahan penghasilan.
Sejalan dengan penelitian Grendi Hendrastomo dan kawan-kawan
dalam penelitiannya dilema ojek online Gojek (2016), menyatakan bahwa
menjadi tukang ojek online memberikan kemudahan dalam mengalokasikan
waktu karena bisa dikerjakan kapan saja sesuai dengan ritme pengemudi.
Kebebasan dalam menentukan waktu kerja seperti ojek online banyak dicari
individu yang ingin mendaptakan tambahan penghasilan. Dengan kata lain
fleksibel yang dimungkinkan ojek online memberi peluang sebagai pekerjaan
sampingan.44
Faktor yang terakhir adalah status pekerjaan, ojek online saat ini
dipandang sebagai pekerjaan yang patut diperhitungkan oleh masyarakat
Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari sistem ojek online yang berbasis pada
teknologi yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Pandangan
ini memberikan nilai prestisi yang tinggi sehingga banyak orang yang bekerja
menjadi driver ojek online. Tentu hal ini menjadi nilai tersendiri bagi mereka
yang menjadikan ojek online sebagai pekerjaan sampingan. Sehingga faktor
status pekerjaan mendasari sebagian masyarakat yang menjadikan ojek online
sebagai pekerjaan sampingan.
Sejalan dengan penelitian Rajamulya Gigantara dan Mintaredja (2016)
bahwa faktor yang menjadi alasan publik tertarik menjadi driver ojek online
adalah pekerjaan sampingan (side job).45
Kemunculan dan kesuksesan ojek
online mengubah pendangan banyak orang dimana pada akhirnya mendorong
mereka untuk bergabung menjadi „tukang ojek online’. ojek online juga
mendorong perubahan mindset masyarakat tentang tukang ojek dari pekerjaan
rendahan, sekarang menjadi pekerjaan yang memiliki prestise (Anindita,
Arisanti, Rahmawati, 2016).46
Faktor-faktor yang mendasari masyarakat bekerja menjadi driver ojek
online dapat dihubungkan dengan teori-teori yang menjelaskan lahirnya sektor
44
Grendi Hendrastomo, dkk, Op. Cit., h. 27. 45
Rajamulya Gigantara dan Mintaredja, Loc. Cit., h. 184. 46
Grendi Hendrastomo, dkk, Op. Cit., h.28
77
informal sebagai mata pencaharian. Faktor tuntunan ekonomi memiliki
keterkaitan dengan teori sektor informal dimana masyarakat harus bekerja
menjadi driver ojek online untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi
kebutuhan hidup di Kota Jakarta. Menurut Keith Hart bahwa kesempatan
memperoleh penghasilan dalam sektor informal terbagi menjadi 3 yaitu,
formal, informal yang sah dan informal tidak sah.47
Menjadi driver ojek online
merupakan suatu pekerjaan informal sah yang memperoleh kesempatan
penghasilan melalui jasa sebagai tukang ojek. Faktor butuhnya pekerjaan
dalam teori sektor informal terkait dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan
karena sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan terbatasnya jumlah lapangan
pekerjaan. Artinya masyarakat tidak memiliki kesempatan dalam sektor
formal. Sementara itu mudahnya memasuki pekerjaan dalam sektor informal
dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam sumber daya
manusia.
Menurut S.V. Sethuraman dalam Manning dan Effendi (1985) sektor
informal umumnya miskin, berpendidikan rendah, tidak terampil, kebanyakan
para migran, jelaslah bahwa mereka bukanlah kapitalis yang mencari investasi
yang menguntungkan dan juga bukan pengusahan seperti yang dikenal pada
umumnya.48
Masyarakat yang bekerja menjadi driver ojek online memiliki
pendidikan rendah seperti SD,SMP, dan SMA serta tidak memiliki
keterampilan sehingga ojek online menjadi jalan keluar bagi mereka.
Sementara itu beberapa dari mereka berasal dari daerah atau migran yang
membutuhkan pekerjaan. Faktor pendapatan yang lumayan pada sektor
informal terkait pada pendapatan atau penghasilan. Perbedaan antara sektor
informal dan formal menurut Keith Hart adalah kesempatan memperoleh
penghasilan pada pokoknya didasarkan atas perbedaan antara pendapatan dari
gaji dan pendapatan dari usaha sendiri.49
Pendapatan yang diperoleh dari
bekerja menjadi driver ojek online bukanlah pendapatan dari gaji. Melainkan
pendapatan yang diperoleh berdasarkan upah yang dihitung perhari atau
47
Chris Manning dan Tadjuddin Noer Effendi, Op. Cit., h. 79-80. 48
Ibid, h. 90. 49
Ibid, h. 78.
78
perjam dengan usaha sendiri. Sehingga memungkinkan pendapatan yang
didapat dari ojek online lebih pasti dan lebih besar. Faktor waktu yang
fleksibel memiliki hubungan dengan teori informal karena dalam pekerjaan
ojek online tidak memiliki aturan waktu dan kontrak kerja. Dimana aturan
waktu itu adalah jam kerja yang bebas dan tidak ada kontrak kerja. Dalam
teori sektor informal tidak adanya hubungan kerja kontrak jangka panjang
juga mengakibatkan mobilitas angkatan kerja dalam sektor informal menjadi
relative tinggi.50
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan saat ini masih memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:
1) Masih terdapat jawaban yang tidak konsisten, karena pengambilan data
dilakukan pada saat jam operasional sibuk. Hal ini dapat diantisipasi
peneliti dengan cara memilih informan yang sedang tidak menarik
penumpang atau sedang beristirahat.
2) Penelitian ini hanya mengambil sampel sebanyak 10 informan.
3) Sedikitnya jumlah sampel yang diambil karena keterbatasan biaya dan
tenaga penelitian.
50
Ibid, h. 113.
79
BAB V
KESIMPULAN, IMPILKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis hasil penelitian, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa bekerja menjadi driver ojek online melalui faktor-faktor dari dasar teori
sektor informal sangat bekontribusi sebagai mata pencaharain ekonomi di
Jakarta. Faktor-faktor responden memilih bekerja menjadi driver ojek online
di Jakarta sangat beragam. Namun yang paling mendasari faktor-faktor
tersebut adalah karena tuntutan ekonomi, butuh pekerjaan, pendapatan
lumayan, orderan banyak, waktu fleksibel dan status pekerjaan. Bahwa
tuntunan ekonomi menjadi faktor masyarakat bekerja menjadi driver ojek
online yaitu karena kebutuhan hidup di Kota Jakarta lebih banyak dan mahal
dibandingkan di daerah. Bahwa butuh pekerjaan menjadi faktor masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online karena tidak memiliki pekerjaan ditengah
sulitnya mendapatkan pekerjaan dan minimnya sumber daya manusia yang
dimiliki. Bahwa pendapatan lumayan menjadi salah satu faktor masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online karena pendapatan yang diperoleh setiap
hari dan lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lain. Bahwa
orderan banyak menjadi salah satu faktor masyarakat bekerja menjadi driver
ojek online karena jumlah pengguna ojek online di Jakarta lebih banyak
dibandingkan kota lain di Indonesia. Sementara faktor waktu yang fleksibel
yaitu karena menginginkan pekerjaan tanpa ikatan waktu dengan kebebasan
dalam menentukan waktu bekerja. Terakhir status pekerjaan ojek online yang
saat ini dipandang sebagai pekerjaan yang cukup menjanjikan dengan
menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada para
pengusaha ojek online dan pemerintah mengenai peran ojek online dalam
80
mengatasi permasalahan perekonomian di kota Jakarta. Sehingga pemerintah
dapat mendorong pembangunan sistem ojek online lebih baik kedepannya
serta memberikan payung hukum yang jelas terhadap semua pihak baik
pengusaha ojek online, driver ojek online dan konsumen. Dengan
diketahuinya faktor-faktor masyarakat bekerja menjadi driver ojek online
maka baik pengusaha aplikasi ojek online maupun pemerintah kota Jakarta
diharapakan dapat mengadakan kerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan
driver ojek online sebagai suatu salah satu pilihan pekerjaan masyarakat yang
tidak memiliki akses dalam sektor formal dalam mengurangi pengangguran di
kota Jakarta.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian
ekonomi di Jakarta, maka saran yang dapat diberikan sebagai sumbangan
pemikiran dan pembangunan pekerjaan dalam sektor informal kusunya ojek
online yaitu:
a. Perusahaan aplikasi jasa ojek online
Para pengusaha aplikasi ojek online diharapakn mengubah perjanjian kerja
menjadi perjanjian kemitraan yang lebih menguntungkan bagi para driver
ojek online, mengenai tarif yang jelas, jaminan sosial, dan jaminan
perlindungan sehingga para driver bisa lebih terjamin kesejahteraannya.
b. Pemerintah DKI Jakarta
Pemerintah diharapkan memberikan panyung hukum yang jelas terkait
perjanjian kemitraan antara pengusaha aplikasi ojek online dengan para
driver ojek online dalam RUU Ketenagakerjaan mengenai hak dan
kewajiban para pihak sehingga tidak ada yang dirugikan.
c. Para driver ojek online
Para driver diharapkan meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik
dalam kemampuan dan keterampilan agar pekerjaan menjadi driver ojek
online tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan dapat bersaing
dengan baik dalam memenuhi kebutuhan hidup di Kota Jakarta.
81
d. Peneliti selanjutnya
1. Peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian.
Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada jam sibuk, sehinga
mendapatakan hasil yang lebih akurat.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi penelitian,
yaitu dengan melakukan penelitian terhadap ojek online di luar kota
Jakarta.
82
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. 2014. Metodologi dan Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2009. Peran Sektor Informal Sebagai
Katup Penggunaan Masalah Ketenagakerjaan. Jakarta.
Eka Citta Bersatu Dalam Darma. 2006. Mata Pencaharia. Buletin Kamahdis
UGM. No. XXVI.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.Pustaka Setia.
Manning, Chris dan Tadjuddin Noer Effendi. 1985. Urbanisasi Pengangguran
dan Sektor Informal di Kota. Jakarta: PT. Gramedia.
Maoloni, Rukaesih A dan Ucu Cahyani. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 1.
Nasution, M. Nur. 2008. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cet.
2.
Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Erlangga.
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo.
S, Mulyadi. 2006. Ekonomi Sumber Daya Manusia: Dalam Persepektif
Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Simbolon, Maringan Masry. 2013. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Galia
Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta. Cet, ke-11.
Wijaya, Andika. 2016. Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online. Jakarta:
Sinar Grafika.
83
Jurnal :
Gigantara, Rajamulya dan Mintaredja. 2016. Analisis World of Mouth PT.Go-Jek
Dalam Menarik Publik Untuk Menjadi Driver PT.Go-Jek. Jurnal
Hubungan Masyarakat, Vol.2, No.1.
Hendrastomo, Grendi, dkk. 2016. Dilema Sosial Ojek Online (Gojek), Jurnal
Penelitian.
Nola, Luthvi Febryka. 2018. Perjanjian Kemitrraan vs Perjanjian Kerja Bagi
Pengemudi Ojek Online. Jurnal Penelitian, Vol. X.
Skripsi :
Fajariah. 2017. Analisis Permintaan Jasa Ojek Online di Kota Makassar. Skripsi,
Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Makassar.
Riskiana, Nia. 2010. Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja Di Sektor
Informal Sebagai Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan
Sukarame Kota Bandar Lampung. Skripsi, Universitas Lampung Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Lampung.
Suryadi. 2012. Tukang Ojek Studi tentang Perilaku Berlalu Lintas di Wilayah
Perumnas Antang Makassar. Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar
Jurusan Antropologi. Makassar.
Website :
Astuti, Frida. 2018. Pengaruh Teknologi pada Mode Transportasi Online.
https://skalanews.com/detail/nasional/umum/305456-Pengaruh-Teknologi-
pada-Moda-Transportasi-Online, pada tanggal 1 Maret 2018.
Anonim. 2014. Asal Kata Istilah Ojek.
https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/54f40546745513902b6c842a/
asal-kata-istilah-ojek-bahasakuindonesia#, diakses pada tanggal 1 Maret
2018.
84
Anonim. 2017. Sejarah GoJek Pendiri Gojek Call Center Gojek Layanan Gojek.
http:///www.kangojek.web.id/2017/02/sejarah-gojek-pendiri-gojek-call-
center-gojek-layanan-gojek.html?m=1, diakses pada tanggal 22 April
2018.
Anonim. 2017. Sejarah Grab Pendiri Grab Call Center Grab.
https://www.kangojek.web.id/2017/02/sejarah-grab-pendiri-grab-call-
center-grab-visi-misigrab.html?m=1, diakes pada tanggal 22 April 2018.
Hadijah, Siti. 2017. Seberapa Mahalkah Biaya Hidup di Jakarta Tahun 2017.
https://www.google.co.id/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/seberapa-
mahalkah-biaya-hidup-di-jakarta-tahun-2017-ini-
perkiraannya?authuser=0, diakses pada tanggal 4 Mei 2018.
Hasanah, Sovia. 2017. Perlindungan Hukum Bagi Driver Ojek.
https://www.m.hukumonline.com/klinik/detail/lt5648cbcfc6ad2/perlindun
gan-hukum-bagi-idriver-i-ojek-ionline-i/. diakses pada tanggal 25 April
2018.
Hanggoro, Hendru Tri. 2017. Ini Sejarah Ojek di Jakarta.
https://www.eramuslim.com/berita/nwo-untold/ini-sejarah-ojek-di-jakarta,
diakses pada tanggal 26 Maret 2018.
----. 2015. Mengorek Sejarah Ojek, https://.historia.id/kota/articles/mengorek-
sejarah-ojek-DB9B6, diakes pada tanggal 2 April 2018.
Humas UGM. 2006. Peran Sektor Informal di Indonesia.
http:///ugm.ac.id/id/berita/1756-peran.sektor.informal.di.indonesia, diakses
pada tanggal 3 Mei 2018.
Paramaesti, Chitra. 2018. BPS Pengeluran Per Kapita Warga DKI Jakarta Rp
17,7 Juta,
https://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1080142/bps-
pengeluaran-per-kapita-warga-dki-jakarta-rp-177-juta, diakses pada
tanggal 30 Mei 2018.
Pratomo, Harwanto Bimo. 2012. DKI Jakarta Penyumbang Terbesar Ekonomi
Nasional, https://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/uang/dki-
85
jakarta-penyumbang-terbesar-ekonomi-nasional.html, diakses pada tanggal
12 Mei 2018.
Rozi, Fakhrul. 2017. Pengertian Ojek Online.
https://www.suduthukum.com/2017/03/ojek-online.html?m=1, diakses
pada tanggal 18 Maret 2018.
Sari, Nursita. 2018. UMP DKI 2019 Ditetapkan Rp 3,9 Juta.
https://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/uang/dki-jakarta-
penyumbang-terbesar-ekonomi-nasional.html, diakses pada tanggal 12
Mei 2018.
Susilo, Singgih. 2009. Peran Sektor Informal Dalam Penyerapan Tenaga Kerja.
http:///www.journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-
geografi/article/view/1932, diakes tanggal 1 Maret 2018.
Supriyanto, Agung. 2016. Nadiem Makarim, Pendiri dan CEO Gojek Indoesia:
Membangkitkan Gairah Usaha Tukang Ojek.
http://www.m.republika.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/o44e4715,
diakes pada tanggal 20 April 2018.
Triatmojo, Danang. 2018. Pengemudi Ojek Online di Jakarta Capai 1 Juta Tapi
Pemerintah Belum Akui Keberadaan Mereka,
https//www.google.com/amp/m.tribunnews.com/amp/metropolitan/2018/0
3/27/pengemudi-ojek-online-di-jakarta-capai-1-juta-tapi-pemerintah-
belum-akui-keberadaan-mereka, diakses tanggal 8 Januari 2019.
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati kegiatan
dan aktivitas driver ojek online dalam bekerja. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh lokasi bagi pendapatan, kelengkapan atribut bagi kepatuhan
terhadap perusahaan, serta pelayanan bagi nilai dan performa yang meliputi:
A. Tujuan
Untuk memperoleh informasi dan data mengenai kegiatan dan aktivitas
driver ojek online dalam bekerja sebagai mata pencaharian ekonomi di
Jakarta.
B. Aspek Yang Diamati
No Aspek Yang Diamati Mempengaruhi Hasil
1 Lokasi informan Jumlah pendapatan
2 Kelengkapan atribut informan Kepatuhan terhadap
perusahaan
3 Pelayanan Nilai atau performa
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Minggu, 19 Agustus 2018, Pukul 10.00
Nama : Jamaludin
Alamat : Rusun Waduk Pluit, Penjaringan
Kota Asal : Makassar
Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Lokasi Bapak Jamaludin dalam bekerja menjadi
driver ojek online berada di lokasi yang cukup ramai
yaitu di Waduk Pluit. Lokasi ini merupakan tempat
wisata yang banyak pengunjung.
2 Kelengkapan atribut Bapak Jamaludin menggunakan atrribut ojek online
yang lengkap sesuai dengan perusahaan yang
menaunginya.
3 Pelayanan Bapak Jamaludin bekerja secara profesional, terlihat
dari ia tetap bekerja pada hari minggu.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Minggu, 19 Agustus 2018, Pukul 10.30
Nama : Mustamin
Alamat : Rusun Waduk Pluit, Penjaringan
Kota Asal : Bima
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Dalam melakukan pengamatan Bapak Mustamin
berada di lokasi yang sama dengan Bapak
Jamaludin yaitu di tempat wisata Waduk Pluit.
Pada saat pengamatan lokasi dimana informan
berada cukup ramai dengan pengunjung yang
ingin berakhir pekan.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Mustamin menggunakan
atrribut ojek online yang lengkap.
3 Pelayanan Bapak Mustamin melakukan pelayanan bekerja
pada hari minggu untuk menambah penghasilan
dimana tempat-tempat wisata ramai dikunjungi
oleh wisatawan.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018, Pukul 16.00
Nama : Alfin
Alamat : Kp. Rawa Lele, Rt.01/013. Kalideres
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMK
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Lokasi Bapak Alfin dalam bekerja menjadi driver
ojek online berada di kawasan Mall Daan Mogot. Hal
ini karena banyaknya jumlah orderan untuk
pemesanan makanan dan minuman di lokasi ini.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Alfin menggunakan atrribut
ojek online yang lengkap meskipun ia baru saja
pulang dari pekerjaannya sebagai karyawan di
restoran.
3 Pelayanan Bapak Alfin bekerja pada saat jam sibuk, sehingga
memperpesar peluang ia mendapatkan bonus dan
jaminan penghasilan lainnya.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018, Pukul 13.30
Nama : Uswanto
Alamat : Kp. Krendang Pulo, Jembatan Lima
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Pada saat melakukan pengamatan, Bapak Uswanto
sedang berada di depan Mall Ciputra, Citra Land.
Mall ini sangat ramai karena dikelilingi dengan
tempat public, seperti kampus Trisakti, rumah sakit
Royal Taruma dan apartemen. Tidak heran pada saat
pegamatan banyak driver ojek online yang berjajar
menunggu orderan di sepanjang jalan.
2 Kelengkapan atribut Pada saat pengamatan Bapak Uswanto tidak
menggunakan atribut driver ojek online. Namun ia
menyimpannya, ketika ada orderan ia baru
menggunakan atribut.
3 Pelayanan Bapak Uswanto memberikan pelayanan yang baik
dan profesional, terlihat pada saat wawancara ia
dengan cepat mengambil setiap orderan yang masuk.
Ia juga juga tetap melakukan pelayanan meskipun
pada saat bukan jam sibuk.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018, Pukul 14.30
Nama : Ali
Alamat : Jl. Raya Cidodol, Kebayoran Lama
Kota Asal : Sumatera Barat
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Lokasi Bapak Ali dalam bekerja menjadi driver ojek
online berada di depan Mall ITC Permata Hijau. Hal
ini karena banyaknya pengguna ojek online, yang
didukung dengan banyaknya driver dalam menunggu
orderan.
2 Kelengkapan atribut Bapak Ali menggunakan atribut ojek online yang
lengkap. Meskipun ia sedang istirahat atau tidak
menunggu ordran.
3 Pelayanan Pada saat melakukan observasi Bapak Ali sedang
beristirahat dan tidak mengaktifkan akun driver ojek
online-nya. Sehingga penilaian yang dapat dilihat,
Bapak Ali tidak melakukan pelayanan atau tidak
mengambil orderan pada saat jam sibuk.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018, Pukul 15.30
Nama : Saimun
Alamat : Duri Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Medan
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Lokasi Bapak Saimun berada di jalan Puri Indah
Jakarta Barat. Lokasi ini merupakan tempat yang
sangat strategis dan ramai karena di sekitar lokasi
terdapat rumah sakit, mall, kantor wali kota,
perumahan mewah dan apartemen.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Saimun menggunakan atribut
lengkap sebagai driver ojek online. Meskipun ia
sedang beristirahat dan berkumpul dengan para
driver ojek online lainnya.
3 Pelayanan Bapak Saimun melakukan pelayanan pada sore hari,
hal ini memperbesar ia untuk mendapatkan bonus dan
jaminan penghasilan lainnya.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018, Pukul 08.30
Nama : Wahyudi
Alamat : Jl. Kapuk Kamal Raya, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Lokasi Bapak Wahyudi berada di jalan Daan Mogot.
Lokasi ini merupakan tempat yang sangat strategis
dan ramai karena di sekitar lokasi terdapat rumah
sakit, mall, perumahan, sekolah dan apartemen.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Wahyudi menggunakan atribut
ojek online yang lengkap meskipun ia sedang
beristirahat.
3 Pelayanan Pada saat pengamatan Bapak Wahyudi bekerja di
waktu pagi hari, Ia melakukan pelayanan menjadi
driver ojek online di saat jam sibuk dimana banyak
pengguna jasa ojek online ini.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018, Pukul 09.00
Nama : Muhaimin
Alamat : KH. Abdul Wahab, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Pada saat pengamatan Bapak Muhaimin berada di
satu kawasan yang sama dengan Bapak Wahyudi
yaitu Jalan Daan Mogot, hanya saja berbeda lokasi.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Muhaimin menggunakan
atribut lengkap sebagai driver ojek online.
3 Pelayanan Bapak Muhaimin melakukan pelayanan di pagi hari
yang merupakan jam sibuk dengan banyaknya
pengguna ojek online.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018, Pukul 15.30
Nama : Hasan
Alamat : Duri Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Pada saat pengamatan Bapak Hasan berada di pusat
perbelanjaan yaitu pasar Tanah Abang. Lokai ini
sangat ramai sepanjang hari. Banyak pengguna ojek
online yang menggunakan jasa ini baik untuk
mengantar barang maupun mengantarkan
penumpang.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Hasan menggunakan atribut
lengkap sebagai driver ojek online.
3 Pelayanan Bapak Hasan melakukan pelayanan dengan baik
terlihat pada saat pengamatan Bapak Hasan selalu
memperhatikan dan menunggu setiap orderan yang
masuk di smartphone-nya.
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Jumat, 31 Agustus 2018, Pukul 14.00
Nama : Imam
Alamat : Duri Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
No Aspek yang dinilai Hasil
1 Lokasi informan Pada saat pengamatan Bapak Imam berada
di kawasan stasiun Rawa Buaya. Lokasi ini
cukup ramai dengan para penumpang.
Lokasi ini juga ramai dengan para ojek
online karena jarangnya akses kendaraan
umum lain yang masuk. Jarangnya
kendaraan umum yang masuk dikarenakan
lokasi ini berada didalam kawasan
perumahan.
2 Kelengkapan atribut Dalam bekerja Bapak Imam menggunakan
atribut lengkap sebagai driver ojek online.
Meskipun ojek online bukan merupakan
pekerjaan utama baginya.
3 Pelayanan Bapak Imam melakukan pelayanan dengan
baik sebagai driver ojek online. Hal ini
terlihat dari keseriusan ia dalam menunggu
setiap orderan yang masuk.
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
A. Narasumber : Asosiasi Driver Online
B. Tujuan :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarkat bekerja
menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta.
C. Pertanyaan panduan :
a. Identitas diri
1) Nama :
2) Umur :
3) Alamat :
4) Pendidikan terakhir :
5) Status pernikahan :
b. Pertanyaan penelitian
1. Menurut anda berapa rata-rata usia para driver ojek online di Jakarta?
2. Menurut anda dari kota manakah para driver ojek online di Jakarta
berasal?
3. Menurut anda dari manakah latar belakang pendidikan formal para
driver ojek online di Jakarta?
4. Bagaimanakah tanggapan anda terkait pengalaman menjadi tukang
ojek sebelum menjadi driver ojek online?
5. Menurut anda apakah ojek online menjadi pekerjaan utama bagi para
driver ojek online di Jakarta?
6. Apa sajakah syarat yang harus dipenuhi masyarakat untuk menjadi
driver ojek online di Jakarta?
7. Menurut anda apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat bekerja menjadi driver ojek online di Jakarta?
Lampiran 3
8. Menurut anda apakah yang menjadi alasan masyarakat memilih ojek
online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta?
9. Menurut anda apakah ojek online efeketif untuk menjadi mata
pencaharian ekonomi di Jakarta?
10. Bagaimanakah peran organisasi ini bagi driver ojek online,
pemerintah, dan perusahaan aplikasi ojek online?
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
A. Narasumber : Driver Ojek Online
B. Tujuan :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarkat bekerja
menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta.
C. Pertanyaan panduan :
a. Identitas diri
1) Nama :
2) Umur :
3) Alamat :
4) Kota Asal :
5) Pendidikan terakhir :
6) Status pernikahan :
b. Pertanyaan penelitian
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Lampiran 3
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di Jakarta ?
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan
utama di Jakarta?
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Senin, 7 Januari 2019
Tempat/Waktu : Jl. Veteran I, Nomor.33, Gambir, Jakarta Pusat
I. Identitas diri
Nama : Wiwid Soedarsono
Umur : 47 tahun
Alamat : Gambir, Jakarta Pusat
Pendidikan terakhir : S1 Hukum
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Menurut anda berapa rata-rata usia para driver ojek online di Jakarta?
Jawabannya : kalau saya pikir rata-rata usia mereka diatas 15 tahun, nah
sekarang mereka aja untuk daftar harus punya SIM, KTP,
STNK, syarat untuk punya SIM kan harus 17 tahun, kalau
mereka dibawah 15 tahun mana mungkin mereka punya
SIM iya kan, jadi usia mereka itu engga ada di bawah 15
tahun, tapi kalo usia di atas 50 tahun saya sih kurang tahu,
soalnya sekarang itu daftar buat jadi driver udah gampang,
tinggal daftar online, duduk aja isi biodata siapa yang tau
kan engga dilihat, kalau dulu kita beda kita dateng, liat
KTP,SIM,STNK, sekarang itu udah gampang
2. Menurut anda dari kota manakah para driver ojek online di Jakarta
berasal?
Jawabannya : ya jadi sebetulnya kalau berbicara asal kota driver itu pasti
ada dari luar kota Jakarta, karena yang tadinya mereka
Lampiran 4
kerja di pabrik, di kantor, sejak adanya ojek online ini
mereka beralih profesi ya kan, banyak dari mereka
perantauan, kemudian mereka beli mobil atau motor terus
beralih profesi jadi driver online, tapi ya yang jelas mereka
sudah lama di jakarta kemudian sudah bekerja ditempat
apa-apa, kemudian beralih profesi, seperti saya dulu kerja
dibelakang meja kemudian beralih profesi jadi driver
3. Menurut anda dari manakah latar belakang pendidikan formal para driver
ojek online di Jakarta?
Jawabannya : ada pendidikan sd, bahkan sarjana juga ada, tapi untuk
presentasinya tidak tahu karena kitakan tidak punya data
yang valid, rata-rata mereka SMA, mungkin kalau bisa
saya nilai sendiri paling 10 persen lah kalau SD kemudian
SMP kebanyakan SMA, karena mohon maaf untuk mengerti
online itu kan harus mengerti teknologi, jadi kalau
presentasinya sih kecil kalau dari lulusan SD
4. Bagaimanakah tanggapan anda terkait pengalaman menjadi tukang ojek
sebelum menjadi driver ojek online?
Jawabannya : ya jadi memang ketika kita menjadi driver ojek online itu,
memang mereka yang beralih profesi, seperti yang saya
bilang mereka yang tadinya kerja di pabrik di kantor
kemudian beralih jadi driver. seperti saya dulu kerja di
belakang meja kemudian beralih profesi jadi driver, jadi
untuk pengalaman memang tidak ada
5. Menurut anda apakah ojek online menjadi pekerjaan utama bagi para
driver ojek online di Jakarta?
Jawabannya : ya jadi kalau ojek online pekerjaan utama adalah suatu
pilihan, ada banyak diantara mereka ojek online jadi
pekerjaan utamanya tapi ada juga jadi pekerjaan
sampingan, saja juga driver, saya sudah lama jadi driver
dari tahun 2016, seperti saya dulunya kerja dibelakang
Lampiran 4
meja karena dari segi penghasilan tidak jauh berbeda
dengan orang yang kerja di kantor, kemudian dari segi
waktu fleksibel, kalau kita mau dapat uang banyak ya kita
rajin, ya kalau males-malesan itulan hasil yang kita terima
6. Apa sajakah syarat yang harus dipenuhi masyarakat untuk menjadi driver
ojek online di Jakarta?
Jawabannya : sebenarnya untuk menjadi driver ojek online kan harus
punya SIM, KTP, STNK, tapi kalau sekarang itu gampang
yah, kalau dulu kan kita beda, dulu waktu zaman saya itu,
kita harus dateng ke kantor tempat pendaftaran, nah kalau
sekarang kan beda, sekarang itu ada sistem pendaftaran
mitra driver secara online, tinggal duduk isi biodata,
langsung bisa jadi driver
7. Menurut anda apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
bekerja menjadi driver ojek online di Jakarta?
Jawabannya : yang pertama itu pendapatan yang lumayan, ya mohon maaf
saya juga profesi sebagai driver, sebagai pengurus
organisasi saya juga seorang driver, perhari itu saya bisa
dapet lebih dari 500, mbak bisa liat di aplikasi saya, saya
itu kemaren tahun baru itu saya narik 17 kali orderan,
penghasilan saya 800 ribu, itu satu hari, kemudian hari
berikutnya saya narik 8 kali orderan, penghasilan 500 ribu,
itu diluar dari intensif, kalau kita mencapai poin kita dapet
uang intensif dari aplikator, berarti kan penghasilan
lumayan, coba dikali 30 hari udah berapa iya kan,
penghasilan tidak jauh beda dengan manager. yang kedua
itu fleksibel, kita bisa kerja sesuai kehendak, tapi kalau kita
ikutin main poin, kita ikutin jam kerjanya dia mulai dari
jam 5 sampai jam 10 malem, nah saya itu rata-rata
kerjanya itu mulai jam 8, jam 10 pagian lah sampai jam 10
malem, kita ambil kerja 20 hari kerja aja. ya tentunya yang
Lampiran 4
terakhir itu minimnya lapangan pekerjaan, sempitnya
lapangan pekerjaan di Jakarta
8. Menurut anda apakah yang menjadi alasan masyarakat memilih ojek
online sebagai mata pencaharian ekonomi di Jakarta?
Jawabannya : ya itu tadi saya bilang ojek online itu udah jadi pekerjaan
yang menjanjikan, gimana tidak, penghasilannya lumayan,
rezekikan sudah tuhan yang atur tapi itu sesuai usaha kita
masing-masing iya kan, kalau kita rajin penghasilan kita
besar tidak kalah sama yang kerja di kantor, kalau kita
males ya itu penghasilan yang kita dapet, kemudian
waktunya fleksibel iya kan, bisa kerja kapan saja sesuai
kehendak kita, mau kerja kapan saja bisa, nah inilah yang
banyak orang yang tadinya kerja di kantor, di pabrik,
kemudian beralih profesi menjadi driver ojek online
9. Menurut anda apakah ojek online efeketif untuk menjadi mata pencaharian
ekonomi di Jakarta?
Jawabannya : ya kalau jadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan
hidup di Jakarta, saya rasa cukup yah untuk sekedar
makan, biaya sewa rumah itu cukup, tapi seperti saya
bilang tadi, semua kembali ke diri kita masing-masing kita
rajin engga, semakin rajin ya semakin banyak hasil yang
kita dapet, tapi kalau kita males ya itu hasil yang kita dapat
10. Bagaimanakah peran organisasi ini bagi driver ojek online, pemerintah,
dan perusahaan aplikasi ojek online?
Jawabannya : ya sebenarnya asosiasi ini merupakan organisasi driver
online pertama yang berdiri yang memiliki badan hukum,
yang ketika itu memang terbentuk karena pada saat itu
pemerintah membutuhkan penghubung antara driver dan
juga sebagai wadah penyampaian aspirasi para driver
online baik roda empat ataupun roda dua, kita aktif dan
diundang di berbagai kegiatan pemerintahan terkait
Lampiran 4
transportasi online, nah saat ini yang kita perjuangkan
adalah kita meninginkan hapus intensif, naikan saja tarif,
nah tarif naik ini sebenarnya tetap sama penumpang bayar
sama seperti biasa, sisanya perusahaan yang membayar,
kalau selama ini kan perusahaan memberikan intensif
kalau kita mencapai poin, nah poin sendiri kita harus capai
untuk dapat uang tambahan dari perusahaan, sementara
karena kita mengejar poin untuk dapat intensif jadikan bisa
bahaya buat kita juga, karena terlalu mengejar poin
mengendarai tidak fokus terjadi kecelakan, jadi seperti itu
yang kita mau, tolong lah hapuskan intensif naikan tarif.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Area parkir waduk Pluit, pukul 10.00 WIB
I. Identitas diri
Nama : Jamaludin
Umur : 43 tahun
Alamat : Rusun Waduk Pluit, Penjaringan
Kota Asal : Makassar
Pendidikan terakhir : SD
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : sudah lumayan lama mbak 3 tahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : sebelum di gojek saya dulu kerja di proyek mbak
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : tidak ada
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : SIM, STNK, SKCK sama KTP itu aja yang saya ingat
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : lumayan mudah, tapi saya ngga punya SIM, jadi harus bikin
dulu
Lampiran 4
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : tuntutan ekonomi di Jakarta mbak, alasannya ya karena
kebutuhan hidup, kalau di Jakarta biaya hidup lebih
banyak dan mahal dibanding di daerah, untuk pengeluaran
sehari-hari aja kadang tidak cukup. Makan, ongkos sekolah
anak, bensin ya lumayan banyak mbak.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : iya, mau tidak mau harus kerja mbak, soalnya kan saya
tidak punya kerjaan, kalau saya tidak kerja, kasihan anak
dan istri saya.
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : lowongan kerjaan susah mbak sekarang, kalau pun ada
tidak sesuai dengan keahlian saya, saya kan dulu bisa
listrik, tapi sekarang mana ada yang mau nerima soalnya
udah tua juga.
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : ya kalau dibilang cukup susah mbak, kalau narik gojek gini
ada pengeluaran untuk beli bensin, pulsa, dan makan di
jalan, sedangkan penghasilan dari narik sehari kadang
Rp.80.000-, kadang tidak tentu, jadi kepotong sama
pengeluaran-pengeluaran untuk narik.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Area parkir waduk Pluit, 10.30 WIB
I. Identitas diri
Nama : Mustamin
Umur : 34 tahun
Alamat : Rusun waduk Pluit, Penjaringan
Kota Asal : Bima
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : baru 3 bulan
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : buruh
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : iya, buruh bongkar ikan
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : kelengkapan motor, STNK, SIM, KTP
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : wajar-wajar aja
Lampiran 4
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : lebih bebas kerjanya bisa nentuin sendiri, kalau saya engga
ada kerjaan di bongkar ikan, ya saya narik ojek, itu aja.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : buat nambah penghasilan, penghasilan saya di bongkar
ikan engga nentu, kalau lagi ada ikan banyak baru saya
dapat penghasilan, tapi kalo lagi engga ada, engga ada
pemasukan makanya narik ojek.
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : pengen nambah penghasilan aja
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : engga, penghasilan utama ya tetep bongkar ikan
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : kalau narik seharian full dari pagi sampe malem mungkin
cukup
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Mall Daan Mogot, 16.00 WIB
I. Identitas diri
Nama : Alfin
Umur : 27 tahun
Alamat : Jl. Peta Barat, Kalideres
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan terakhir : SMK
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : ya lumayan lah 2 tahunan
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : karyawan restoran
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : iya, jadi karyawan juga di restoran
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : KTP, SIM, STNK, HP sama motor yang paling penting,
SKCK
Lampiran 4
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : mudah ngga terlalu ribet, ngga kaya di perusahaan-
perusahaan lain harus tes ini itu lah
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : pendapatannya lebih menjanjikan, perhari saya bisa dapet
duit buat kebutuhan sehari-sehari, kalau gaji saya jadi
karyawan satu bulan sekali, kalau ojek online tiap hari
saya bisa dapet. Kadang nih kalau misalnya saya butuh
duit buat beli bensin, tinggal narik.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : pengaruh banget, lumayan lah buat nambah penghasilan
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : lebih bebas engga ada aturan waktu bisa narik kapan aja,
aturan-aturan dari atasan juga engga ada.
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : engga lah, ojek online mah cuma sampingan aja
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : ya lumayan kalau di hitung-hitung mah
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Depan Jalan Mall Ciputra, 13.30 WIB
I. Identitas diri
Nama : Uswanto
Umur : 35 tahun
Alamat : Kp. Krendang Pulo, Jembatan Lima
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : 3 tahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : engga belum pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : engga ada
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga, ya cuma ini kerjaan saya
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : SKCK, KTP, SIM, KK, kalau dulu ada sih ada jaminan yah
kalau sekarang sih engga.
Lampiran 4
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : sah-sah aja sih kalau menurut peraturan mah
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : kalau pekerjaan susah sih sekarang nyari kerjaan, semenjak
kemaren masuk kerja juga keluar lagi.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : pengaruh
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : gampang masuknya sih
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : Alhamdulillah sih lebih dari cukup, kalau kurang-kurang
dikit sih wajar
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Depan jalan Mall ITC Permata Hijau, 14.30 WIB
I. Identitas diri
Nama : Ali
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Raya Cidodol, Kebayoran Lama
Kota Asal : Sumatera Barat
Pendidikan terakhir : SMP
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : baru setahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : engga
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : engga, dulu dagang d ipasar
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga, ini aja
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : SIM, STNK, SKCK, KTP
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : ya dibilang sulit ya engga
Lampiran 4
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : buat sampingan aja sih mbak
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : engga
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : sampingan
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : engga, nariknya cuma dari pagi sampai sore aja
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Jalan Puri Indah, 15.30 WIB
I. Identitas diri
Nama : Saimun
Umur : 32 tahun
Alamat : Duri Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Medan
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : udah 3 tahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : engga, engga pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : sebelumnya saya supir, supir kantor
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga itu doang
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : KTP, SIM, SKCK, handphome, sama motor
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : ya lumayan lah standar
Lampiran 4
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : bebas waktunya bisa suka-suka aja lah, saya kalau kerja
banyak anturan engga suka kaya di yayasan gitu makin
engga jelas.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : pengaruh
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : saya males kerja di perusahaan, ya itu saya bilang saya
engga suka banyak aturan, lebih pengen bebas aja
kerjanya
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : ya alhamdulillah cukup, sehari Rp 200.000-, dapet, kerja
dari jam 9 pagi-9 malam.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Jalan Daan Mogot, 08.30 WIB
I. Identitas diri
Nama : Wahyudi
Umur : 45 tahun
Alamat : Jl. Raya Kapuk, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : baru 2 tahun mbak
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : engga
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : karyawan toko
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga sih
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : syaratnya ya SKCK, KTP, SIM, handpohone, sama STNK
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : penting sih, soalnya buat kelengkapan diri kita juga
Lampiran 4
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : susah cari kerja, alasannya di Jakarta persaingan cari kerja
lumayan susah, rata-rata harus punya pengalaman mbak
baru bisa kerja, orderannya disini banyak sih, kalau dulu
saya di Surabaya ngga seramai disini.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : pengaruh mbak, saya yang nanggur jadi bisa kerja
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : ya masuknya gampang sih, kita engga harus saingan sama
yang lain, soalnya Grab engga batesin jumlah pekerja
juga, malah sering buka lowongan tuh
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya, engga ada lagi mbak
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : engga cukup, kita mah lebih banyak pengeluaran di banding
pemasukan mbak
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Jalan Daan Mogot, 09.00 WIB
I. Identitas diri
Nama : Muhaimin
Umur : 50 tahun
Alamat : KH. Abdul Wahab, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : setahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : wiraswasta
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga ada
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : kendaraan bermotor, KTP, STNK, SIM, SKCK, sehat
jasmasni dan rohani
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Lampiran 4
Jawabannya : penting, saya kerja dijalan jadi kalau ada apa-apa di jalan
udah lengkap, kalau ada polisi saya ngga perlu khawatir,
misalnya ditilang saya tinggal tunjukin SIM, STNK, KTP.
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : butuh duit buat kebutuhan anak sama istri, kemaren-
kemaren tuh cuma dirumah, kalau terus-terusan dirumah
aja engga punya duit
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : sekarang jadi ada kerjaan buat menuhin kebutuhan sehari-
hari
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : usia, usia saya udah lumayan susah buat nyari kerja
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya, mau nambah kerja lain juga engga bisa
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : ya cukup, kalau kerjanya tiap hari dari pagi sampai sore,
yang penting mah rajin narik.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Jalan pasar Tanah Abang, 09.00 WIB
I. Identitas diri
Nama : Hasan
Umur : 27 tahun
Alamat : Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Jakarta
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : 4 tahunan kayanya
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : dulu karyawan minimarket
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : engga
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : handphone milik sendiri, motor milik sendiri, KTP, SIM,
SKCK, semuanya dah yang berhubungan sama surat-surat
motor.
Lampiran 4
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Jawabannya : penting, soalnya semua buat kelengkapan motor di jalan
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : gajinya lumayan, dibanding sama kerjaan yang dulu mah
jauh, kalau ngojek tiap hari dapet kadang lebih dari Rp
200.000-, kadang kurang, hitung aja kalau perhati paling
kecil dapet Rp 200.00 kalau sebulan udah lumayan. kalau
di perusahaan-perusahaan belum tentu segitu, apalagi
kalau narik pas jam sibuk bisa dapet jaminan argo, bonus,
intensif juga.
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : pengaruh buktinya sampai sekarang masih kerja
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : engga mau nyari kerjaan lain
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : iya tentu
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : Alhamdulillah, buat makan sehari-hari, bayar kontrakan
sama keperluan anak lebih dari cukup.
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Jumat, 31 Agustus 2018
Tempat/Waktu : Stasiun Rawa Buaya , 14.00 WIB
I. Identitas diri
Nama : Imam
Umur : 30 tahun
Alamat : Jl. Pondok Randu Kosambi, Cengkareng
Kota Asal : Semarang
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Sudah menikah
II. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : setahun
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki pengalaman menjadi tukang ojek ?
Jawabannya : belum pernah
3. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya ?
Jawabannya : buruh pabrik
4. Apakah Bapak/Ibu memiliki pekerjaan lain selain menjadi driver ojek
online ?
Jawabannya : iya dagang di pasar, kalau pagi jualan, nariknya cuma
siang aja habis, pulang jualan mbak
5. Apa saja syarat yang harus dipenuhi menjadi driver ojek online ?
Jawabannya : SKCK, SIM, STNK
6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang syarat tersebut ?
Lampiran 4
Jawabannya : mudah engga memberatkan
7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu bekerja menjadi
driver ojek online ? Berikan alasan
Jawabannya : waktu kerja bebas, saya kan narik kalau sudah pulang
dagang dipasar, pagi saya jualan terus siang saya narik
gojek
8. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pekerjaan Bapak/Ibu
sebagai driver ojek online ?
Jawabannya : ya pengaruh, engga ganggu kerjaan di pasar
9. Apakah alasan Bapak/Ibu menjadikan ojek online sebagai mata
pencaharian di kota Jakarta ?
Jawabannya : iseng-iseng aja ngisi waktu luang
10. Apakah mata pencaharian sebagai ojek online menjadi penghasilan utama
di Jakarta?
Jawabannya : engga sih
11. Apakah penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonomi di
Jakarta?
Jawabannya : lumayan, bisa buat nabung pulang kampung
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Bapak
Wiwid Soedarsono
sebagai Sekertaris Jendral
Asosiasi Driver Online
Lampiran 5
Kegiatan Asosiasi
Driver Online DPP
DKI Jakarta
Lampiran 5
Wawancara dengan Bapak
Mustamin
Wawancara dengan Bapak
Ali
Wawancara dengan Bapak
Jamaludin
Lampiran 5
Lampiran 7
Lampiran 7
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 7
RIWAYAT HIDUP PENULIS
SITI FARIDAH, Dilahirkan di Jakarta pada hari sabtu tanggal 23 April
1994. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Sarmada dan Nurhasanah.
Peneliti menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 06 Pegadungan di
Kecamatan Kalideres provinsi DKI Jakarta pada tahun 2006. Pada tahun itu juga
peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 169 Jakarta Kecamatan Kalideres
pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di
SMA Negeri 95 Jakarta dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2014 peneliti
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, tepatnya Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Peneliti
menyelesaikan kuliah strata satu (S1) pada tahun 2018.
Recommended