DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
BAB III ILUSTRASI KASUS 3
BAB III ANALISA KASUS 22
BAB IV KESIMPULAN 27
DAFTAR PUSTAKA 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis di Indonesia prevalensinya cukup banyak. Tuberkulosis merupakan
salah satu etiologi dari efusi pleura. Diagnosis serta pengobatan yang tepat, menjadi dasar
untuk mencegah komplikasi lanjut berupa efusi pleura. Efusi pleura memiliki etilogi yang
cukup banyak misalnya keganasan dan tuberculosis. Sebagai general practiotiner sebaiknya
kita mengenali lebih dini tanda-tanda tersebut agar penatalaksaanaan tepat dan tidak
berkomplikasi. Masyarakat pada umumnya hendaknya tahu bagaimana mengenali gejala dan
kapan mereka waspada harus berobat. Hal ini tugas praktisi kesehatan untuk memberikan
penyuluhan kepada masyarakat secara luas.
2
BAB II
ILUSTRASI PASIEN
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
- Nama : Tn. F
- Jeniskelamin : laki-laki
- Usia : 19 tahun
- Tempat tanggal lahir : Bekasi,02/04/1996
- Alamat : Kampung Rawa Bambu Rt: 002 Rw: 009
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Status perkawinan : Belum Kawin
- Agama : Islam
- Warga Negara : Indonesia
- Pembiayaan : BPJS
- Tanggal Masuk RS : Kamis, 18 Desember 2014
- Ruang perawatan : Ruang Mawar RSUD Bekasi
- No. RekamMedik : 03410982
3
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien di Ruang Mawar
RSUD Bekasi tanggal 19 Desember 2014
a. KELUHAN UTAMA
Batuk berdarah sejak 2 hari yang lalu
b. KELUHAN TAMBAHAN
Sesak sejak 2 hari, disertai dada terasa sakit terutama saat batuk. Pasien
mengeluh keringat di malam hari dan merasa berat badannya menurun.
c. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan batuk disertai darah
sejak 2 hari yang lalu. Darah tiap kali batuk kurang lebih 250cc berwarna
merah segar. Batuk disertai dengan sesak nafas dan nyeri dada terutama saat
batuk. Pasien merasa berkeringat malam. Pasien merasa berat badannya
menurun namun tidak tahu besar pastinya penurunan berat.
d. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien sebelumya pernah sakit seperti ini dan mengalami putus obat
e. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Terdapat riwayat asma pada keluarga pasien
f. RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien mengkonsumsi OAT 1 tahun yang lalu namun tidak tuntas. Pasien
konsumsi OAT hanya 4 bulan.
4
g. RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien mempunyai kebiasaan merokok kurang lebih 1 bungkus per hari sejak
berumur 15 tahun
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Desember 2014 pukul 08.00
WIB di Ruang Mawar RSUD Bekasi.Status generalis
KeadaanUmum
- Kesansakit : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis
- Kesangizi : Gizi kurang
- Sianosis : tidak ada
- Edema : tidak ada
- Dispnea : ada
Tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 100x/menit
- Suhu : 36oC
- Laju Pernafasan : 24x/menit
- Berat badan :47
- Tinggi badan :165
- BMI :17,26
Kulit
- Warna : warna kulit sawo matang, tidak pucat, tidak
ikterik, tidak sianosis,
5
Lesi : tidakterdapatefloresensi yang bermakna
- Rambut : tumbuh rambut pada permukaan kulit,
Berwarna hitam, distribusi merata
- Turgor : turgor baik
Kepala
- Kepala normocephali, wajah simetris, tidak ada deformitas
- Rambut berwarna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata
- Exophtalmus : -/-
- Enophtalmus : -/-
- Oedem palpebral : -/-
- Konjungtivaanemis : -/-
- Sclera ikterik : -/-
- Injeksik onjungtiva : -/-
- Pupil : bulat, isokor, RCL +/+, RCTL
+/+
Hidung
Inspeksi
Tidak ada efloresensi yang bermakna
Septum terletak ditengah
Tidak keluar cairan pada hidung
Palpasi
Tidak ada kelainan
Mulut
- Bibir : pucat (-), ikterik (-), kering (-)
6
- Oral hygiene : cukup baik
- Faring : tidak hiperemis
- Lidah : normoglossi, tidakkotor
Telinga
- Normotia
- Liang telinga : sekret -/-. Serumen -/-, darah -/-
- Nyeri tekan os mastoid : -/-
- Nyeri tekan tragus : -/-
- Nyeri Tarik : -/-
Leher
- Trakea : lurus ditengah
- KGB : tidak ada pembesaran KGB
- Tiroid : tidak ada pembesarantiroid
Thoraks
o Inspeksi dinding dada
- Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak tampak dilatasi
vena, tidak tampak efloresensi yang bermakna
- Sternum bentuk normal, mendatar
- Tulang iga normal, sela iga tidak melebar, retraksi sela iga (-)
o Paru
- Inspeksi : gerak napas dada kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
7
- Palpasi : pergerakan nafas kedua hemithorax
Tidak simetris, thoraks kiri tertinggal. vocal fremitus
kanan dan kiri sama teraba tidak sama kuat, vocal
fremitus thoraks kiri melemah.
- Perkusi : perkusi pada dinding dada kiri didapatkan
redup dan thoraks kanan sonor
- Auskultasi : Suara napas vesikuler melemah di seluruh
thoraks kanan ,wheezing -/-, ronchi +/+
o Jantung
- Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis pada
dinding dada
- Palpasi : pulsasi ictus cordis terab ateratur di
ICS 5, 1 cm medial linea midklavikula
sinistra
- Perkusi :batas-batas jantung tidak dapat ditentukan
- Auskultasi : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-),
bunyijantungtambahan (-)
Abdomen
- Inpeksi : warna kulit sawo matang, bentuk normal
simetris, smiling umbilicus (-), dilatasi vena (-)
efloresensi yang bermakna (-), sagging of the
flanks (-)
- Auskultasi : BU (+) 3x/menit, normal
- Perkusi : timpani padaseluruh abdomen, shifting
dullness (-)
8
- Palpasi : supel, rigiditas (-), defens muscular (-), nyeri
tekan (-) padaregio epigastrium
hypocondriumkiri, danlumbalkiri, massa
(-), pembesaranhepar (-),turgorkulitbaik
Punggung :
o NyeriKetuk CVA (-)
o Tidak ada kelainan bentuk pada vertebrae
o Tidak terdapat nyeri pada perabaan vertebra
Ekstremitas
o Atas
Pemeriksaan Kanan Kiri
KulitTidak ada efloresensi
bermaknaTidak ada efloresensi
bermakna
Tonus Tonus baik Tonus baik
Trofi Eutrofi Eutrofi
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
Deformitas Tidak ada deformitas Tidak ada deformitas
Nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
o Bawah
Pemeriksaan Kanan Kiri
9
KulitTidak ada efloresensi
bermaknaTidak ada efloresensi
bermakna
Tonus Tonus baik Tonus baik
Trofi Eutrofi Eutrofi
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
Deformitas Tidak ada deformitas Tidak ada deformitas
Nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
IV. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
- Pemeriksaan Lab. Darah
Tanggal : 19/12/2014 pukul 11.05
Hematologi
Darahrutin
Lekosit 18,8 (meningkat)
/µl
Hemoglobin 11,2 (menurun)
g/dl
Hematokrit 33,0 (menurun) %
Trombosit 386 ribu/µl
Kimia Klinik
Diabetes
Glukosa Darah sewaktu 107 mg/dl
10
Elektrolit
Natriun (Na) 136 mmol/L
Kalium (K) 4,1 mmol/L
Klorida (Cl) 94 mmol/L
Tanggal : 19/12/2014 pukul 11.05
Pemeriksaan Mikrobiologi
Kultur dan resistensi test
Jenis sample: Cairan Pleura
Hasil kultur: 1. Steril
Tanggal : 19/12/2014
Rontgen
Jantung terdorong ke kanan
Perselubungan homogen di hemithorak kiri
Kesuraman di lapisan atas kanan
Skeletal normal
Kesan: efusi pleura kiri
Tanggal : 22/12/2014 pukul 05.53
Hematologi
11
Darahrutin
Lekosit 8.900 /µl
Hemoglobin 11,1 g/dl
Hematokrit 32,7 %
Trombosit 372 ribu/µl
Fungsi Hati
Albumin 2,42 g/dl
AST (SGOT) 27 U/L
ALS (SGPT) 9 U/L
Fungsi ginjal
Ureum 21 mg/dl
V. RESUME
Seorang laki-laki berumur 19 tahun datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan
batuk disertai darah sejak 2 hari yang lalu. Darah tiap kali batuk kurang lebih 250cc berwarna
merah segar. Batuk disertai dengan sesak nafas dan nyeri dada terutama saat batuk. Pasien
merasa berkeringat malam. Pasien merasa berat badannya menurun namun tidak tahu besar
pastinya penurunan berat.Terdapat riwayat asma pada keluarga pasien. Pasien mengkonsumsi
OAT 1 tahun yang lalu namun tidak tuntas. Pasien konsumsi OAT hanya 4 bulan dan
mempunyai kebiasaan merokok kurang lebih 1 bungkus per hari sejak berumur 15 tahun.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tanda vital baik. Kepala leher, jantung, abdomen dan
eksremitas baik. Pada dinding thorak didapatkan yaitu: Inspeksi: gerak napas dada kanan dan
kiri tidak simetris, bagian kiri tertinggal. Palpasi: pergerakan nafas kedua hemithorax. Tidak
simetris, thoraks kiri tertinggal. vocal fremitus kanan dan kiri sama teraba tidak sama kuat,
12
vocal fremitus thoraks kiri melemah. Perkusi: perkusi pada dinding dada kiri didapatkan
redup dan thoraks kanan sonor. Auskultasi : Suara napas vesikuler melemah di seluruh
thoraks kanan ,wheezing -/-, ronchi +/+. Pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan
Hemoglobin dan hematokrit, serta kanaikan leukosit. Rontgen thorak didapatkan efusi pleura
kiri. Cairan pleura didapatkan steril pada pemeriksaan mikrobiologi.
VI. DIAGNOSIS
Pleuritis TB
TB kategori II
VII. PENATALAKSANAAAN
Dilakukan pungsi pleura: pus + jumlah 200cc
RHZES 450/300/1000/1000/750
Curcuma 2x1 (1tab: 200mg)
Asam mefenamat 3x1(1tab: 500mg)
Inj. Cefoperazone 2x1 ( 500mg)
Inj. Ranitidin 2x1 (1ampul: 50 mg)
Inj.Metronidazole 3x1(500mg)
Pasang WSD
13
20 Desember 2014 22 Desember 2014 23 Desember 2014 24 Desember 2014
S Batuk berdarah masih
dirasakan, sesak berkurang.
Tidak ada mual muntah, BAB
dan BAK normal
Batuk masih dirasakan, mual, dan
sesak
Batuk masih dirasakan, mual
bila minum obat oral, dan sesak
Batuk masih dirasakan, mual
bila minum obat oral, dan
sesak berkurang
O Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah: 110/70mmHg
Nadi :77x/menit
Suhu :36,9o
Respirasi : 24x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah : 110/70mmHg
Nadi :70x/menit
Suhu :36,6o
Respirasi : 24x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah:120/80mmHg
Nadi :78x/menit
Suhu :36,2o
Respirasi : 24x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran :kompos mentis
Tekanan darah:110/70mmHg
Nadi :70x/menit
Suhu :36o
Respirasi : 20x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
14
Cor: dbn
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
Cor: dbn
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada kanan
dan kiri tidak simetris, bagian kiri
tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas kedua
hemithorax tidak simetris, thoraks
kanan tertinggal. vocal fremitus
kanan dan kiri sama teraba tidak
sama kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding dada
kiri didapatkan redup dan
thoraks kanan sonor
Cor: dbn
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
Cor: dbn
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus
kanan dan kiri sama teraba
tidak sama kuat, vocal
fremitus thoraks kiri
melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
15
dan thoraks kanan sonor
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kanan,wheezing -/-,
ronchi+/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 300cc pagi
200cc sore
Dengan menggunakan klem
Pus (+) serohemoragic
-Auskultasi: Suara napas vesikuler
Melemah di seluruh thoraks kiri,
wheezing -/-, ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 300cc
Dengan klem dibuka
Pus (+) serohemoragic
Undulasi (+)
Hemoglobin: 11,1 g/dl
Hematokrit: 32,7 %
Albumin: 2,42 g/dl
dan thoraks kanan sonor
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kiri ,wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 200cc
Pus (+) serohemoragic
dada kiri didapatkan redup
dan thoraks kiri sonor
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kiri, wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 200cc
Pus (+) serohemoragic
A Pleuritis TB Pleuritis TB Pleuritis TB Pleuritis TB
16
TB Kategori II TB kategori II TB kategori II TB Kategori II
P RHZES
450/300/1000/1000/750
Curcuma 2x1
Asam mefenamat 3x1
Inj. Cefoperazone 2x1
Inj. Ranitidin 2x1
Inj.Metronidazole 3x1
RHZES 450/300/1000/1000/750
Curcuma 2x1
Asam mefenamat 3x1
Inj. Cefoperazone 2x1
Inj. Ranitidin 2x1
Inj.Metronidazole 3x1
RHZES
450/300/1000/1000/750
Curcuma 2x1
Asam mefenamat 3x1
Inj. Cefoperazone 2x1
Inj. Ranitidin 2x1
Inj.Metronidazole 3x1
RHZES
450/300/1000/1000/750
Curcuma 2x1
Asam mefenamat 3x1
Inj. Cefoperazone 2x1
Inj. Ranitidin 2x1
Inj.Metronidazole 3x1
17
25 Desember 2014 26 Desember 2014 27 Desember 2014 29 Desember 2014
S Batuk masih dirasakan namun
berkurang, mual tidak ada, dan
sesak berkurang
Batuk masih dirasakan namun
berkurang, mual tidak ada, dan
sesak tidak ada
Batuk masih dirasakan namun
berkurang, mual tidak ada, dan
sesak tidak ada
Batuk masih dirasakan namun
berkurang, mual tidak ada, dan
sesak tidak ada
O Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah: 100/70mmHg
Nadi :80x/menit
Suhu :36,3o
Respirasi : 20x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Cor: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah: 110/80mmHg
Nadi :88x/menit
Suhu :36,5o
Respirasi : 20x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Cor: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah: 110/70mmHg
Nadi :90x/menit
Suhu :36,3o
Respirasi : 18x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Cor: dbn
Keadaan Umum: tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah: 110/70mmHg
Nadi :86x/menit
Suhu :36o
Respirasi : 20x/menit
Mata: dbn
Leher: dbn
Cor: dbn
18
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
dan thoraks kanan sonor
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada kanan
dan kiri tidak simetris, bagian kiri
tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
dan thoraks kanan sonor
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
dan thoraks kanan sonor
Pulmo:
-Inspeksi: gerak napas dada
kanan dan kiri tidak simetris,
bagian kiri tertinggal
-Palpasi: pergerakan nafas
Kedua hemithorax tidak
simetris, thoraks kiri
tertinggal. vocal fremitus
kanan
dan kiri sama teraba tidak sama
kuat, vocal fremitus thoraks
kiri melemah.
-Perkusi: perkusi pada dinding
dada kiri didapatkan redup
19
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kiri, wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 150cc
Pus (+) serohemoragic
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kiri, wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 150cc
Pus (+) serohemoragic
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kiri, wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 150cc
Pus (+) serohemoragicPus (+)
serohemoragic
dan thoraks kanan sonor
-Auskultasi: Suara napas
Vesikuler. Melemah di seluruh
thoraks kanan, wheezing -/-,
ronchi +/+
Abdomen: dbn
Eksremitas: dbn
WSD: 150cc
Pus (+) serohemoragic
A Pleuritis TB
TB kategori II
Pleuritis TB
TB kategori II
Pleuritis TB
TB kategori II
Pleuritis TB
TB kategori II
p RHZES
Curcuma 2x1
RHZES
Curcuma 2x1
RHZES
Curcuma 2x1
RHZES
450/300/1000/1000/750
20
Asam mefenamat 3x1
Cefoperazone 2x1
Ranitidin 2x1
Metronidazole 3x1
Asam mefenamat 3x1
Cefoperazone 2x1
Ranitidin 2x1
Metronidazole 3x1
Asam mefenamat 3x1
Cefoperazone 2x1
Ranitidin 2x1
Metronidazole 3x1
(obat pulang)
21
BAB III
ANALISIS KASUS
A. Anamnesis
Batuk berdarah
Batuk pada pasien ini disebabkan karena reflex paru untuk menggeluarkan sekret-
sekret dan produk-produk dekstruksi paru. Batuk dari kering berdahak maupun
berdarah tergantung dari produktifitas paru.1
23
Pada pasien ini penyebab batuk berdarahnya karena TB kategori 2. Pasien mengaku
pernah mengkonsumsi obat OAT 4 bulan
Dada sakit
Timbunan cairan dalam rongga pleura sudah dapat pastikan akan memberikan
kompresi patologis pada paru, sehingga ekspansinya akan tergannggu. Karena
kompresi dan ekspansi maka timbulah nyeri pada dada.2
Sesak
Timbunan cairan dalam rongga pleura sudah dapat pastikan akan memberikan
kompresi patologis pada paru, sehingga ekspansinya akan tergannggu maka timbulah
sesak.1
Keringat malam dan berat badan menurun.
keringat malam pada pasien tuberkulosis aktif terjadi sebagai respon salahsatu
molekul sinyal peptida yaitu tumour necrosis factor alpha (TNF-α) yang
dikeluarkanoleh sel-sel sistem imun di mana mereka bereaksi terhadap bakteri
M.tuberculosis. Monosit yang merupakan sumber TNF-α akan meninggalkan aliran
darah menuju kumpulan kuman M.tuberculosis dan menjadi makrofag migrasi.
Walaupun makrofag ini tidak dapat mengeradikasi bakteri secara keseluruhan, tetapi
padaorang imunokompeten makrofag dan sel-sel sitokin lainnya akan mengelilingi
kompleks bakteri tersebut untuk mencegah penyebaran bakteri lebih lanjut ke jaringan
sekitarnya.TNF-α yang dikeluarkan secara berlebihan sebagai respon imun ini akan
menyebabkan demam, keringat malam, nekrosis, dan penurunan berat badan di mana
semua inimerupakan karakteristik dari tuberculosis3
Riwayat minum OAT 4 bulan dan putus
Merupakan tanda bahwa pasien kepatuhan minum obatnya tidak baik dan masuk
kategori TB putus obat (katergori 2).4
24
Riwayat merokok kurang lebih 1 bungkus perhari sejak
Merupakan faktor resiko terjadinya kerusakan pada parenkim paru.
B. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: gerak napas dada kanan dan kiri tidak simetris, bagian kiri tertinggal.
Hal ini dikarenakan terdapat cairan massive pada pleura kiri sehingga mempengaruhi
gerak dinding dada terutama terlihat saat inspirasi. Bagian yang memiliki cairan gerak
nafasnya tertinggal. 1
Palpasi: pergerakan nafas Kedua hemithorax tidak simetris, thoraks kanan tertinggal.
vocal fremitus kanan dan kiri sama teraba tidak sama kuat, vocal fremitus thoraks
kanan melemah.
Hal ini dikarenakan cairan yang massive pada pleura kiri menimbulkan kurangnya
ekspansi paru sehingga gerak nafas thoraks kiri teringgal. Rambatan suara udara dan
air pun berbeda sehingga vocal fremitus pada thoraks kiri melemah.5
Perkusi: perkusi pada dinding dada kiri didapatkan redup dan thoraks kanan sonor
Hal ini menunjukan karena adanya cairan sehingga hantaran bunyi saat dilakukan
perkusi berbeda.5
Auskultasi: Suara napas Vesikuler. Melemah di seluruh thoraks kiri, wheezing -/-,
ronchi +/+
Hal ini menunjukan adanya cairan di thoraks kiri sehingga suara melemah. Adanya
turbulensi akibat peradangan pada TBC menyebabkan suara ronkhi terdengar.
C. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 19/12/2014 pukul 11.05
Hematologi
Darahrutin
Lekosit 18,8 (meningkat)
/µl
25
Hemoglobin 11,2 (menurun)
g/dl
Hematokrit 33,0 (menurun) %
Interpretasi:
Leukosit meningkat dikarenakan adanya infeksi .
Hemoglobin dan hematokrit menurun dikarenakan adanya hemoptisis sehingga darah
banyak yang dikeluarkan. Kemungkinan hal lain karena ketidaknyamanan yang
dimiliki pasien sehingga pasien cenderung berkurangnya asupan makanan.
Tanggal : 19/12/2014 pukul 11.05
Mikrobiologi
Kultur dan resistensi test, Jenis sample: Cairan Pleura dinyatakan steril
Hal ini banyak terjadi pada pengambilan sample cairan pleura. Steril dinyatakan
karena sample cairan yang diambil kemungkinan tidak mewakili cairan yang ada di
rongga pleura
Tanggal : 19/12/2014
Jantung terdorong ke kanan, Perselubungan homogen di hemithorak kiri, Kesuraman
di lapisan atas kanan.
Hasil rontgen menyatakan bahwa adanya cairan pada pleura kiri yang massive
sehingga mendorong jantung yang merupakan organ didekatnya ke kanan.
D. Diagnosis
26
Diagnosis pleuritis TB ditegakan berdasarkan adanya efusi pleura kiri pada pasien dan
riwayat TB putus obat, serta disokong dengan pemeriksaan Penunjang yang ada yang telah
disebutkan diatas.
E. Penatalaksanaan
Dilakukan pungsi pleura: pus + jumlah 200cc
Pungsi dilakukan sebagai terapi dan diagnostic. Terapi dikarenakan cairan pleura
yang berlebihan dapat dikeluarkan namun perlahan. Diagnostic dilakukan karena
cairan pleura diambil dan dapat dilakukan pemeriksaan secara makroskopis dan
mikroskopis
RHZES 450/300/1000/1000/750
Merupakan pengobatan kausa dari efusi pleura pada pasien ini yaitu tuberkulosis
Curcuma 2x1 (1tab: 200mg)
Untuk suplment hepar, dikarenakan OAT ada obat yang toksik terhadap hepar yaitu:
isoniazid, pirazinamid dan rimpafisin
Asam mefenamat 3x1(1tab: 500mg)
Merupakan jenis OAINS sebagai pereda nyeri
Inj. Cefoperazone 2x1 ( 500mg)
Antibiotik yang sering digunakan karena broad sprektum, merupakan kelompok obat
sefalosporin
Inj. Ranitidin 2x1 (1ampul: 50 mg)
Merupakan Antagonis H2 yang merupakan obat dispepsia
Inj.Metronidazole 3x1(500mg)
Antibiotik untuk bakteri anaerob
Pasang WSD
Untuk mengeluarkan cairan pleura secara perlahan. Merupakan terapi dari efusi
pleura dengan berbagai etiologi
27
BAB III
KESIMPULAAN
Berdasarkan salah satu ilustrasi diatas, maka merupakan salah satu contoh efusi pleura
yang disebabkan karena Tuberkulosis. Gejala klinis yang didapat merupakan gabungan dari
gejala tuberkulosis dan efusi pleura. Anamnesis dan pemeriksaan fisik penting guna
mengetahui diagnosis pasien sehingga dapat diterapi dengan baik.
Pada ilustrasi kasus terdapat kebiasaan merokok kurang lebih satu bungkus perhari
dan riwayat putus obat antituberkulosis. Maka pengobatan yang diberikan adalah OAT
kategori 2 beserta pemberian antibiotic dan pereda nyeri. Dilakukan pula WSD untuk
mengeluarkan cairan di rongga pleura tersebut.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Danususantoso H, Penyakit-penyakit pleura.. In: Danususantoso H. Buku Saku Ilmu
Penyakit Paru. 2nded. Jakarta:Hipokrates 2005.p261-75.
2. Fauci, Braunwald, Kasper, et al. Harrison's Principles of Internal Medicine 17th
edition. The McGraw-Hill Companies, Inc : New York. 2008; 108-23
3. Halim H, Penyakit Penyakit Pleura. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. 2007.
Balai Penerbit FK UI Jakarta.
4. Jasaputra DK, Widjaya JT, Wargasetya T, Makangiras I. Deteksi Mycobacterium
tuberculosis dengan Teknik PCR pada Cairan Efusi Pleura Penderita Tuberkulosis
Paru .JKM. Vol.7 No.1 Juli 2007: 01-14
5. Jeremy, et al. Efusi Pleura In: Jeremy. At a Glance Medicine 2nd. EMS. Jakarta :
2008.p.108-34
29
Recommended