JAKARTA
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, sehingga modul ini dapat terselesaikan. Kami menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu
khususnya rekan-rekan dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.
Modul ini berisi materi-materi untuk pembelajaran uts dan uas. Mudah-
mudahan modul ini dapat sebagai langkah awal untuk mempelajari Linux. Kami
berharap kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga
dapat memanfaatkan modul ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa modul ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan.
Penulis
Syamsul Bakhri
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................. ii
Daftar isi ......................................................................................................iii
Pengenalan direktori linux ........................................................................... 1
Login .......................................................................................................... 14
Mengelola user ........................................................................................... 14
Izin akses .................................................................................................... 16
Membuat file .............................................................................................. 17
Setting ip addres ......................................................................................... 19
Remote pc................................................................................................... 30
Seting firewall/iptables............................................................................... 30
Seting samba .............................................................................................. 31
Latihan praktek........................................................................................... 32
Daftar pustaka ............................................................................................ 43
1
Pengenalan direktori linux
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Di dalam Linux, menggunakan
filesystem dimana directory akan tersusun ke dalam hirarkis tunggal. Berbeda
dengan struktur di windows dimana susunan directory ditentukan dengan
kondisi partisi dan harddisk. Bentuk drive di windows merupakan representasi
dari partisi dimana huruf C diberikan untuk partisi pertama di harddisk
pertama. DI Linux tidak mengenal konsep drive. Berbagai macam partisi
dapat di mount kedalam direktori yang berada di dalah struktur direktori linux. Di
Windows, untuk menunjukkan lokasi sebuah file, kita menuliskan seperti ini;
1. D:\Folder\tempat\menyimpan\file.txt
DI lingkungan Linux, untuk menunjukkan sebuah lokasi file, berupa seperti
berikut;
1. /Folder/tempat/menyimpan/file.txt
Dari kedua perbedaan diatas, kita dapat mudah melihat perbedaan penggunaan
slash di Linux versus backslashes di Windows. Danjuga tidak adanya nama drive
(C:, D:, E: dll). Pada saat komputer booting, 'partisi root' akan di mount di / dan
seluruh file, direktori dan device akan di mount dibawah /. Perlu juga diingat
bahwa penamaan file dan direktori di Linux adalah case-sensitive, yaitu huruf
besar dan huruf kecil merupakan karakter yang berbeda. /Folder/tempat/file.txt
beda dengan /folder/Tempat/file.TXT
Struktur direktori Linux mengikuti standart “Filesystem Hierarchy Structure
(FHS)” yang di pegang oleh Free Standart Group walaupun kebanyakan
distribusi memodifikasi standart tersebut.
/ (root)
Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan
tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana
di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.
/boot
Direktori boot tesimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel,
2
initrd dan system.map juga terletak didalam /boot. Jika system yang
digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada
baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk
dengan filesystem konvensional.
/boot
umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering
bermain-main dengan kernel.
/sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'system'.
/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-
file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak
tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini
dianggap kependekan dari 'super binary'
/bin
Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh
semua user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
dari 'binary'
/lib
Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan
dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai
macamlibrari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari
bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'library'
/dev
Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan
benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat
yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer,
dapat di berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di
/dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain
sebagainya. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
3
dari 'device'
/etc
Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan
layanan
konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts,
/etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan
konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d
tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap
sesi init.
/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user
masing- masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di
spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi
kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan
konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu,
berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan
dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori
yang paling 'dekat' dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumen-
dokumen pekerjaan user hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga
termasuk foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar
file- file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk
meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-
file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang
gerak system.
/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-
ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini.
Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan
devicedevice yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu
susah dan repot menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi
cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana.
Untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk
melakukan mounting storage network juga diletakkan di /media. Dengan
4
dikelompokkan seperti itu maka mudah untuk mengenali bahwa semua yang
berada di dalam /media merupakan media penyimpan.
/mnt
Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat
mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem
berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya
kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau
troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari 'mount'
/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah
menggunakan direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi manapun.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'optional'
/usr
Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr
tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam
direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di
/yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak
terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat
dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan
menginstall melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna
termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan
paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan
cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti
itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan,
sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin
begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat,
direktori ini dianggap kependekan dari 'user'
/usr/share
Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang
bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang
bisa dan boleh digunakan oleh semua user akan diletakkan didalam /usr/share.
5
Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan.
/usr/doc
Merupakan tempat untuk menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan
dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan
aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya juga menyediakan file
dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc
/usr/src
Merupakan tempat untuk menyimpan source code dari aplikasi sistem. Yang
paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code
ini sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi
di tingkat kernel dengan dasar kernel sebelumnya.
/usr/include
Di direktori /usr/include tersimpan file-file header dari compiler C. File
header ini mendefinisikan struktur dan konstanta yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah aplikasi yang standart. Direktori didalam /usr/include
tersimpan header untuk compiler C++.
/usr/X11R6
Menyimpan sistem X-Window dan hal-hal yang berkaitan dengan X-
Window. Subdirectories dibawah /usr/X11R6 tersimpan binari X itu sendiri dan
juga dokumentasi, file header, config. icon. sounf, dan sebagainya yang berkaitan
dengan grafis.
/usr/local
DI disini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di
local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah
jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang
berbeda dan dibagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr. Pada
jaringan seperti ini, direktori /usr/local akan berisi barang-barang yang
hendaknya tidak digunakan di banyak mesin dan hanya di gunakan di local
machine saja. Karena kebanyakan komputer tidak memanfaatkan bentuk
jaringan seperti yang disebutkan tadi, bukan berarti /usr/local menjadi tidak
berguna. Jika kita menemukan aplikasi yang menarik dan secara official tidak
tersedia dan bukan bagian dari distro yang digunakan, hendaknya kita
6
menginstallnya kedalam /usr/local. Sebagai contoh, jika aplikasi tambahan yang
umum akan tersimpan kedalam /usr/bin, maka aplikasi tambahan yang sifatnya
lebih custom hendaknya di simpan di /usr/local/bin. Dengan cara ini maka
dapat menghindarkan kebingungan dalam jenis aplikasi yang tersedia dan
menjaga sistem tetap bersih dan rapi.
/root
Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan
direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi
sangat berbeda.
/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan
didalam
server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisahdikarenan
direktori/var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan
direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka
dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh,
hanya seputar cylinder itu-itu saja. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini
dianggap kependekan dari 'variative'
/var/log
Merupakan direktori untuk menyimpan berbagai macam log atau catatan yang
berkaitan dengan sistem. Isi dari /var/log ini terus terupdate selama sistem
berjalan. Oleh karena itu, /var/log merupakan alasan dan penyebab utama
direktori /var dapat membengkak dengan gila-gilaan. Walaupun di linux sendiri
tersendiri tersedia aplikasi logrotate untuk meredam percepatan pembengkakan
direktori /var, tapi tetap juga jika tidak disiapkan ruang tersendiri, ukuran log ini
dapat menghantam ruang kosong di sistem. Direktori /var/log ini hendaknya
menjadi tempat pertama kita lari apabila di sistem terjadi keanehan. System
log linux baik kok, keanehan pun akan di tuliskan dengan gambling kedalam log.
Misalkan pada webserver, /var/log/httpd/access.log akan mencatat siapa saja yang
mengakses web yang terpasang dan menuju ke mana. Apabila banyak sekali yang
mengunjungi web itu, maka file /var/log/httpd/access.log pun akan terupdate
dengan kecepatan luar biasa yang susah untuk diikuti oleh pandangan manusia
7
biasa. Misalkan juga /var/log/syslog, disana tersimpan log yang berkaitan dengan
system. Misalkan kita colokkan flash disk, maka dengan mengamati
/var/log/syslog kita bisa mengetahui apakah sistem bisa mengenali flashdisk itu
dan melakukan auto mount, atau memberikan pesan yang lain. Dari
/var/log/syslog juga misalnya kita bisa melihat apakan rule crontab yang kita buat
berjalan sesuai waktunya atau tidak. Semakin banyak kejadian baik yang buruk
atau yang baik terjadi di system, maka /var/log pun akan semakin membengkak.
/var/mail
Merupakan direktori untuk menyimpan email masuk dan keluar. Direktori
/var/mail ini akan sangat terasa fungsinya jika kita membuat mail server
menggunakan postfix, sendmail atau qmail. Sebenarnya tanpa menggunakan
mailserver itu, kita juga dapat mengirim email, hanya saja terbatas hanya dalam
lingkup mesin kita dan user yang terdapat didalamnya. Apabila mesin yang kita
gunakan hanya kita sendiri usernya, tentu saja tidak seru, maka perlu dibuatkan
mail server yang sesungguhnya agar aktivitas kirim-mengirim email dapat
seheboh dengan mail.yahoo.com ataupun mail.ugm.ac.id
Direktori /var/mail merupakan penyebab kedua yang membuat direktori /var
dapat membengkak tidak karuan. Aktivitas dan lalulintas saling kirim email
yang tinggi, ditambah lagi dengan attachment yang tidak masuk akal
ukurannya, menyebabkan /var/mail bertanggung jawab penuh atas
membengkaknya /var. Dengan di berikannya direktori /var sebuah partisi
tersendiri, maka apabila direktori /var mentok ke total ukuran partisi, 'hanya'
menyebabkan mailserver-nya macet. tapi sistem linux itu sendiri masih bisa
berjalan dengan nyaman untuk mengatasi 'kekacauan' di /var. Ada juga cara agar
direktori /var tidak segera penuh, dengan menerpakan quota di mail server.
/var/spool
Direktori /var/spool merupakan direktori untuk menyimpan file-file yang spooling
atau yang sedang mengantri untuk diproses. Yang umum berada didalam
/var/spool ini adalah operasi printing. Apabila linux yang dibangun
difungsikansebagai prnter server, atau sharing printer, maka /var/spool ini juga
perlu diperhatikan apabila yang menggunakan printer tersebut orangnya sangat
8
banyak.
/var/run
Di direktori ini tersimpan PID (Process ID) dari layanan-layanan yang berjalan.
PID yang tercatat didalam /var/run ini nantinya akan digunakan oleh script
didalam /etc/init.d/* untuk mengendalikan layanan yang tersedia di linux.
/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev.
Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut
pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan
terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat
besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam
media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada
samasekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita
mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat
jalannya sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala
kita mengubah isi /proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka
dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula.
Misalkan kita ingin melakukan forwarding network, maka informasi pada
/proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1.
Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam
/proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan
mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan.
/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro
akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp
memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja.
Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara,
bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat
system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari 'temporary'.
/lost+found
9
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berasil di recover saat sistem
crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita sapat menemukan file
yang hilang.
Shell Prompt
Shell berfungsi sebagai c ommand interpreter , yaitu menterjemahkan
perintah yang diberikan dari prompt dan juga dapat digunakan sebagai bahasa
pemrograman, yaitu melaksanakan sekumpulan perintah yang dibaca dari suatu
file. Sebagian pengguna Linux masih banyak yang menyukai bekerja di
lingkungan shell prompt dikarenakan lebih cepat dibandingkan bekerja di
lingkungan grafis (GUI).
Shell Bash
Shell default di sistem Linux adalah bash yang merupakan singkatan dari Bourne
Again Shell. Prompt untuk shell bash ditandai dengan simbol $.
Shell bash
menggabungkan fitur-fitur dari shell yang ada di sistem Unix yaitu sh, csh dan
ksh. Fitur-fitur yang dipunyai oleh shell bash diantaranya adalah :
1. alias
alias biasanya digunakan untuk menyingkat suatu perintah yang panjang. Sintaks :
alias nama_alias=perintah
$ Contoh : alias cls=clear
$ alias ls="ls -l"
2. history
Anda dapat menampilkan kembali perintah-perintah yang sudah diketikkan dari
prompt dengan cara menekan tombol panah atas atau tombol panah bawah.
3. command line editing
Apabila anda salah mengetikkan suatu perintah maka perintah tersebut masih
dapat diedit dengan menggunakan tombol panah kiri atau tombol panah kanan.
10
4. command line completion
Fungsi ini berguna untuk mempermudah pengetikan perintah yang panjang.
Caranya dengan menekan tombol [TAB] pada saat mengetikkan
perintah.
File startup adalah file-file yang akan dieksekusi ketika shell bash dijalankan.
File-file itu adalah:
/etc/profile : File ini akan dieksekusi pada urutan pertama. Isinya sebagian
besar berisi
pendefenisian variabel lingkungan yang berlaku global untuk seluruh
sistem.
~/.bash_profile : File ini berada di direktori home user. Fungsinya sama
dengan file
/etc/profile tetapi hanya berlaku untuk user yang bersangkutan.
~/.bashrc : File ini berada di direktori home user. Isinya berupa pendefenisian
alias
dan fungsi.
~/.bash_logout : File ini berada pada direktori home user. Isi file ini akan
dieksekusi pada saat keluar (logout) dari shell.
B. Perintah Shell
Sintaks Perintah secara umum yaitu:
perintah [-pilihan...] [argumen...]
Keterangan :
- antara perintah dan pilihan harus ada spasi.
- antara pilihandan argumen harus ada spasi.
- tanda kurung siku ([]) berarti bahwa pilihan dan argumen tidak harus selalu ada.
- tanda titik tiga ( ...) berarti bahwa pilihan dan argumen bisa lebih dari
satu.
11
- setiap perintah di Linux membedakan huruf besar dan kecil ( case sensitive).
- setiap pengetikan perintah selalu diakhiri dengan menekan tombol
[Enter
].
ls - list
Fungsi : untuk menampilkan isi sebuah direktori.
Pilihan yang sering digunakan :
-a menampilkan seluruh isi direktori termasuk file yang
hidden -d menampilkan atribut direktori bukan isinya -l menampilkan isi direktori lengkap dengan atributnya -R menampilkan isi subdirektori
$ ls
$ ls -l
More
Fungsi : sebagai pager, menampilkan output per layar
Navigasi tombol pada perintah more :
[Enter] scroll down per
baris Space Bar scroll down per
layar q keluar dari more
$ ls -l /etc | more
Less
Fungsi : sama dengan more
Navigasi tombol pada perintah less :
Panah Bawah scroll down per baris
Panah Atas scroll up per baris
[Enter] scroll down per
baris Space Bar scroll down per
layar q keluar dari less
ls /etc | less
12
man - manual page
Fungsi : menampilkan dokumentasi atau manual suatu perintah
$ an ls
pwd - print working directory
Fungsi : menampilkan posisi direktori kerja saat ini
$ pwd
/home/Nea-Budiarti
cd - change directory
Fungsi : untuk melakukan pindah direktori
Catatan :
Jika perintah cd dijalankan tanpa argumen, maka akan mengembalikan posisi
direktori ke direktori home user.
$ cd /etc
$ pwd
/etc
$ cd
$ pwd
/home/Nea-Budiarti
mkdir - make directory
Fungsi : membuat direktori
mkdir data
cp - copy
Fungsi : membuat salinan suatu file
$ cp latih coba
13
mv - move
Fungsi :
merubah nama file (rename)
mv coba uji
memindahkan file ke direktori
Catatan : argumen kedua harus berupa suatu direktori
mv latih data
rm - remove
Fungsi :
menghapus file
rm uji
menghapus direktori
rm r data
Di linux ada istilah user biasa dan user admin. Pada waktu menginstal linux, kita
harus membuat password untuk root dan membuat satu buah user biasa beserta
passwordnya. Contoh user root passwordnya bti2009 dan user biasanya bsi
dengan passwordnya password. Untuk password root dan user biasa tergantung
kita masing-masing sewaktu menginstal linux.
Selain user ada istilah direktori/folder, masing-masing user mempunyai direktori.
Untuk lengkapnya susunan direktori di linux di mulai dari folder system root (/):
root (/)
/bin
/etc
/home
/….
/….
14
Di dalam folder system root ada folder bin, etc, home dll. Yang sudah bawaannya
linux sewaktu diinstal. Untuk user tersimpan di folder etc, sedangkan untuk
folder/direktori tersimpan di folder home. Untuk mempelajari perintah dasar linux
dapat melalui visual/GUI atau dosnya linux/konsol/terminal.
Untuk masuk ke konsol (ful dosnya linux) kita tekan bersamaan di keyboard : ctrl
+ alt + F5 sedangkan untuk keluar ctrl + alt + F8.
Untuk masuk ke terminal, klik kanan mouse di layar desktop pilih open terminal
Login awal
Sebelum kita masuk ke desktopnya linux, kita diharuskan untuk mengisi
username/login dan password. Disini kita bisa masuk sebagai user admin/root atau
bisa juga sebagai user biasa contohnya bsi. Sebagai contoh kalau kita masuk
sebagai root:
Username atau login : root
Password: bti2009
[root@localhost ~] #
Contoh kalau kita masuk sebagai user biasa :
Username atau login : bsi
Password: password
[bsi@localhost ~] $
Bedanya input password di visual/gui dengan di konsol/terminal, kalau di
konsol/terminal password yang kita ketik tidak terlihat tapi sebenarnya ada.
Membuat User baru
Untuk membuat user baru kita harus login sebagai admin/root baik itu lewat
konsol/terminal maupun lewat visual/gui.
Cara lewat konsol/terminal:
15
[root@localhost ~] # adduser nmuser
[root@localhost ~] # passwd nmuser
Password:
Retype password:
Cara lewat visual/gui:
Pilih menu system – administration – user and groups – add user
Isikan username, password, confirm password, ok
Yang harus diperhatikan ketika kita membuat sebuah user maka secara otomatis
terbentuk izin akses, user, groupuser dan direktori/folder user.
drwx------ 4 sam sam 4096 jun 8 sam
Menampilkan isi direktori
ls –l
Membuat grup user
# adduser nmuser –g nmgrup
Contoh : # adduser sul –g sam
Hasilnya: ketik ls –l /home
drwx------ 4 sul sam 4096 jun 8 sul
Mengganti kepemilikan user
Izin
akses
User Group
user
Direktori
user
16
Perintahnya:
# chown –R nmuser path_userdiganti
# chown –R sam /home/sul
Hasilnya: ketik ls –l /home
drwx------ 4 sam sam 4096 jun 8 sul
Meruba izin akses
Setiap user/folder/file memiliki izin akses, antara satu user dengan user lain
apakah bisa masuk atau tidak tergantung dari izin akses yang diberikan. Izin akses
itu terdiri dari r (baca), write(menulis) dan x (menjalankan).
Perintahnya:
chmod formatatribut dir.user/folder/file
Ijin akses terdiri dari :
d ket direktori
- ket file
rwx rwx rwx
User Group Other
Format Huruf
Sintaks : chmod [ugo] [+-=] [rwx] file(s)
Keterangan :
u : user
g : group
o : other
Format Angka
Sintaks : chmod [kode_oktal] file(s)
ket :
r = read ( membaca ) bernilai 4
w = write ( menulis ) bernilai 2
x = execute ( mengeksekusi ) bernilai 1
17
+ : menambahkan permission
- : menghilangkan permission
= : set contoh: chmod 770 /home/sam atau chmod u=rwx,g=rwx /home/sam
drwxrwx--- sam sam ...... sam
Membuat file lewat konsol:
cat >nmfile
isi file
tekan ctrl + d
Membuat file kosong:
touch nmfile
Menambah isi file:
cat >> nmfile
isi file
tekan ctrl + d
Membuka file:
Cat nmfile
Bisa juga dengan perintah editor vi
Membuat file:
vi nmfile1 nmfile2
Lalu tekan insert di keyboard untuk mengetikan teks, untuk menyimpan tekan esc,
ketik perintah ini
:wq atau :x untuk simpan dan keluar
:w untuk simpan tanpa keluar
18
:q untuk keluar tanpa simpan
Pattern Matching dalam Pencarian String
Pola Arti contoh keterangan
match 1 karakter /a./ mencari karakter huruf p
^ match awal baris /^aku/ mencari kata aku diawal baris
$ match akhir baris /aku$/ mencari kara aku diakhir baris \< Match awal kata /\<i/ mencari kata yang diawali "i"
\> Match akhir kata /u\>/ Mencari kata yang
diakhiri"u". [...] Match pilihan /[0-9] Mencari numeric
* Match setiap /ada* Mencari kata yang ada
string karakter (termasuk "ad" (jadwal, ada, pada,
karakater kosong) adalah, adapun)
Mengedit Teks dengan Menggunakan Perintah Baris Akhir
Untuk melakukan perintah baris akhir anda harus ada dalam modus
instruksi dan selalu diawali dengan mengetikkan karakter titik dua
(:). Contoh-contoh penggunaannya antara lain :
:s/linux/LINUX/ Mengganti sebuah kata linux dengan LINUX pada
posisi Kursor. :s/linux/LINUX/g Mengganti semua kata linux dengan LINUX pada
posisi kursor . :1,$ s/linux/LINUX/g Mengganti semua kata linux dengan LINUX
di seluruh dokumen :s/[Ll]nux/LINUX/ Mengganti sebuah kata Linux atau linux dengan
LINUX pada posisi kursor. :1,3w test.txt Menyimpan baris 1 sampai 3 ke file test.txt :2 r test.txt Menyisipkan isi file test.txt di bawah baris ke
2 :1,$co $ Meng-copy semua isi file ke baris terakhir :4m 1 Memindahkan baris ke 4 di bawah baris pertama. :/^$/d Menghapus baris kosong :g/LINUX/d Menghapus seluruh baris yang mengandung kata
LINUX :1,$ s/linux//g Menghapus seluruh kata linux
:1,$ s/[^0-9]//g Menghapus seluruh alphabet
:1,$ s/[A-Z]/\l&/g Mengganti semua huruf besar menjadi huruf kecil
:1,$ s/[a-z]/\u&/g Mengganti semua huruf kecil menjadi huruf besar
:1,$ s/^/>>/g Menyisipkan >> pada setiap awal baris
19
:1,$ s/$/<</g Menyisipkan << pada setiap akhir baris
Membuat file lewat GUI bisa menggunakan software open office word procecor,
text editor dll.
Setting ip addres
TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility.
Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency)
untuk departemen pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat TCP/IP
adalah biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan.
Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali
nomor host bersangkutan di jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat
bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua
komponen :
Jenis-jenis jaringan berdasarkan area:
1. Lan : jaringan yang lingkupnya kecil spt: dalam satu ruangan
2. Man: jaringan yang lingkupnya luas spt beda departemen dalam satu
gedung
3. Wan: jaringan yang lingkupnya lebih luas spt. Antar kota
4. Internet
5. Intranet : jaringan yang tidak langsung terhubung dengan internet
Ip addres : sebuah urutan angka yang terdiri dari 4 segmen, setiap segmen terdiri
dari 8 bit
Ada dua cara penulisan ip addres : desimal dan biner contoh. 192.168.0.1
(desimal), 11000000.10101000.00000000.00000001 (biner)
IP Address A
Class Jumlah
Host
Jangkauan
Octet
Pertama
20
A 16.777.216 1 – 126
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan
fisik dari host. Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu
akan memiliki ID jaringan yang sama. Network ID mempunyai
ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
00000000 atau
bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
11111111 atau
bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai
223 kecuali
angka 127.
4. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa :
01111111 atau
bernilai 127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback
dari sebuah sistem protocol TCP/IP.
Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer
di segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik
siapakah suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host
yang didukungnya : Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
Class Subnet Mask
A 255.0.0.0
21
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.
atau
bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau
bernilai 255.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian
nilai yang sama : 202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor
pada xxx adalah node Host ID nya.
Alasan yang mendasari pembagiannya atau pengelompokkan IP Address ini
adalah untuk
mempermudah pendistribusian pendaftaran IP Address. Adapun pembagian kelas
tersebut
adalah sebagai berikut :
IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumalh Host
yang
sangat besar. Bit pertama dari IP Address kelas A selalu di set 0 (nol)
sehingga Byte pertama terdepan dari IP Address kelas A selalu bernilai
antara angka 0 – 127.
Pada kelas ini, Network ID adalah 8-bit pertama sedangkan untuk
Hostnya
adalah 24-bit berikutnya. Sebagai contoh jika IP Address kelas A
adalah
11.147.5.5 maka dapat dikatakan Network ID tersebut adalah 11 dan
Host
ID dari IP address tersebut adalah 147.5.5. IP address kelas A ini dapat
menampung lebih kurang 16 juta Host. Berikut adalah karakteristik dar IP address
kales A. Karakteristik IP address kelas A
22
Format : 0nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte Pertama : 1 – 126
Jumlah : 126 kelas A
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap kelas A
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group
alamat yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah
jaringan fisik. Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya
:10.149.240.66 alamat binernya 00001010.10010101.11110000.10000010
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host
yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan
biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim
harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau
diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan
bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau
berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
A 255.0.0.0
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan
untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
IP Address B
Cla
ss
Jumlah
Host
Jangkauan Subnet
Mask
Subnet
Default
23
B 16.536 128-191 255.255.0
.0
16 bit
Network ID
Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host.
Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan
yang sama. Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 00000000
atau bernilai 0 (nol).
2. Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 11111111
atau bernilai 255.
3. Sebuah byte Net ID range byte pertamanya itu adalah : 1 sampai 223
kecuali angka
127.
Sebuah byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya itu berupa : 01111111 atau
bernilai
127. Karena IP ini di jadikan sebagai loopback dari sebuah sistem protocol
TCP/IP
Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer
di segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik
siapakah suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host
yang didukungnya : Tabel II.4 Internet Protocol Class
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
B 16.536 128 –191
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.
atau
bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau
24
bernilai 255.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 172.1168.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah
bahwa administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki
bagian nilai yang sama : 172.168.xxx.xxx ini adalah network ID, sedangkan
nomor pada xxx.xxx.240.66 adalah host ID nya.
IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang dan
besar. IP Address kelas B ini 2 (bit) bit pertama dari IP selalu di set
dengan
1 0 (satau nol) sehingga bit terdepan dari IP Address selalu bernlai
128
sampai 191.
IP Address kelas B dapat menampung lebih kurang 65000 Host.
Berikut
adalah karakteristik dari IP Address kelas B.
Karakteristik IP Address kelas B
Format : 10nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 16
Panjang HostID : 16 bit
Byte Pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap kelas B
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.
Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah
network ID menjadi beberapa bagian kecil. Tujuannya agar beban kerja jaringan
tidak terlalu berat. Subnet ini terdiri dari angka 32 bit misalnya ::
11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0. Pada subnet mask
seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset dengan angka 0.
25
Jadi gambaran kurang lebih seperti ini :
255 255 0 0
11 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subnet diatas menandakan 16 bit. Jadi setiap segment IP Address atau 1 byte IP
Address itu terdiri dari 8 bit, subnet diatas menunjukkan bahwa ia menggunakan
2 segment IPAddress atau 2 byte.
Untuk penghitungan konversinya dari desimal ke biner adalah sebagai berikut :
Misal : 172. konevrsikan ke biner
172 / 2 = 86 / 2 = 43 / 2 = 21 / 2 = 10 / 2 = 5 / 2 = 2 / 2 = 1
0 0 1 1 0 1 0
Jadi dibalik hasil pembagian diatas, menghasilkan : 127 = 10101100
Pembuktiannya :
127
10 1 0 1 1 0 0 128 64 32 16 8 4 2 1
(128x1) + (64x0) + (32x0) + (16x0) + (8x1) + (4x1) + (2x0) + (1x0) = 127
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host
yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan
biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim
harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau
diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan
bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau
berada di diluar jaringan..
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan
untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
26
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host
pada sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di
kembangkan oleh ISO (International Standard Organization) adalah model
referensi OSI ( Open System Interconnection) merupakan suatu sistem yang
terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain
IP Address C
Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama
C 256 192 – 223
Host ID mempunyai ketentuan-ketentuan, yaitu :
1. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 192.168.2.00000000.
atau bernilai 0 (nol).
2. Semua byte Host ID itu tidak boleh semua bytenya : 11111111 atau
bernilai 255.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi
menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat
IP adalah 202.149.240.66. Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian
nilai yang sama : 202.149.240.xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor
pada xxx adalah node ID nya.
IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti
LAN.
Pada IP Address kelas C ini 3 (tiga) bit pertamanya selalu berisi 110
(satu
Class Jumlah
Host
Jangka
uan
Subnet Mask Subnet
Default
C 16.536 192-223 255.255.255.0 24 bit
27
satu nol). Bersama 21-bit dan 8-bit terakhir untuk Host ID. Jika IP Address
kelas C adalah 192.168.1.1 maka dapat dikatakan Network ID dari IP
tersebut adalah 1.
IP Address kelas C dapat menampung lebih kurang 2 juta Network
dengan
masing-masing Network memiliki 256 IP Address . Berikut adalah
karakteristik dari IP Address kelas C.
Karakterisrik IP Address kelas C
Format : 110nnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10
Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit
Byte Pertama : 192 – 233
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx samapi 233.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap kelas C
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group
alamat yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah
jaringan fisik. Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya
:10.149.240.66 alamat binernya 00001010.10010101.11110000.10000010
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.
Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah
network ID menjadi beberapabagian kecil. Tujuannya agar beben kerja jaringan
tidak terlalu berat. Subnet ini terdiri dari angka 32 bit misalnya ::
11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0. Pada subnet mask
seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset dengan angka 0.
28
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host
yang digunakan pada sebuah jaringan.Setiap komputer disebuah jaringan
biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim
harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau
diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan
bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau
berada di diluar jaringan.
Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask :
Tabel II.5 Subnet Mask Class
Class Subnet Mask
C 255.255.255.0
Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan
untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local.
Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router.
Ada suatu penulisan tentang IP Address dengan subnetnya, jika anda sering
membaca sebuah buku tentang Jaringan Komputer IP Address biasanya itu
dituliskan sebagai berikut :
contoh : 192.168.1.155/24
Ini berarti : sebuah IP address 192.168.1.155 mempunyai subnet 24, lalu subnet
24 itu dari mana ? Jawabanya adalah 24 itu adalah hasil kumulatif atau
penambahan dari tiap segment IP Address. Kita telah ketahui bahwa dalam 1
segment IP Address itu terdiri dari 4 byte, dan 1 byte IP Address terdiri dari 8
bit. Jadi jikalau 8 bit itu berjumlah 1 semua maka penkonversian ke dalam
bilangan desimalanya berjumlah 255.
29
Jadi jika sebuah IP Address dengan subnet 24 maka jumlah subnet itu adalah :
24 ------ 8 bit + 8 bit + 8 bit
11111111.11111111.11111111.0 = 255.255.255.0
Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host
pada sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di
kembangkan oleh
ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open
System Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk
berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain
Ip address private : ip yang digunakan oleh suatu instansi perusahaan yang tidak
langsung terhubung oleh internet.
Ip private kelas A= 10.0.0.0 – 255.255.255.254
Ip private kelas B= 172.16.0.1 - 172.31.255.254
Ip private kelas C= 192.168.0.1 - 192.168.255.254
Selebihnya adalah ip publik
Service : network
Service network statuslihat status jaringan
Service network start aktifkan jaringan
Service network restart merestart jaringan
Service network stop matikan jaringan
Service : sshd untuk meremote pc
Service sshd statuslihat status
Service sshd start aktifkan
Service sshd restart merestart
Service sshd stop matikan
Seting ip via konsol:
# Ifconfig eth0 ip netmask subnet
30
Setting gw:
# route add default gw ip
Tes koneksi :
# ping iptujuan
Seting ip via GUI
Ip address : masukan ipnya
Subnet mask: masukan subnetnya
Gateway: masukan gatewaynya
Meremote pc
# ssh iptujuan
Mengirim pesan
Wall pesan
Mengirim folder ke pc lain tanpa remote
# scp –r path_folder iptujuan:pathtujuan
Mengirim folder ke pc lain dgn remote
# scp –r ipsendiri:path_foldersendiri pathtujuan
Mengambil folder pc lain tanpa remote
# scp –r root@iptujuan:pathtujuan pathsendiri
Mengambil folder ke pc lain dgn remote
# scp –r pathtujuan ipsendiri:pathsendiri
Seting firewall
# iptables –L menampilkan isi firewall
# iptables –F menghapus isi firewall
31
# iptables –A OUTPUT –d iptujuan –j DROP
supaya data pc tidak bisa keluar
# iptables –A INPUT –s iptujuan –j DROP
supaya data pc tidak bisa menerima data dari luar
Setting samba
Aktifkan service smbservice smb start
Seting ip
Buat user
Buat folder lalu buat file di dlm folder tsb
Ubah izin akses user tempat folder berada beserta isinya
# chmod -R 777 user
Buat folder di smb.conf
# vi /etc/samba/smb.conf
Ketikan :
[folder]
Path=/home/user/folder
public=yes
guest ok=yes
writable=yes
browseable=yes
lalu simpan
restart service smbnya# service smb restart
panggil dipc lain. Pilih menu place – network servers – klik kanan windows
network – pilih browse folder – pilih menu go – location – ketikan smb: / /
iptujuan
copy filenya ketempat lain lalu buka dgn texteditor, tambahkan isi file lalu
simpan, close.
Copykan lagi ke browse folder, lihat di pc asal file itu berada.
32
Latihan praktek :
1. login ke user root
2. buat user baru dengan nama user nim masing-masing
3. beri password dgn passwordnya bti2008
4. buat satu user lagi dgn nama ‘userA’ jadikan satu grup dgn user nim. Tampilkan
hasilnya
5. masuk ke user nim, berpindah kedirektori ‘userA’ (hasilnya tdk masuk alasannya?)
6. ubah izin akses grup userA (membaca,menulis,menjalankan) agar bisa dimasuki
oleh user nim. Lalu tes…masuk ke user nim, berpindah kedirektori ‘userA’
7. kembali ke root, buat user baru dgn nama ‘userB’
8. lalu masuk ke user nim, pindahkan kedirektori ‘userB’ (tidak bisa alasannya ?)
9. ganti kepemilikan ‘userB’ jadi punya user nim. Tampilkan hasilnya
10. ulang no. 8
11. setting ip address kelas C 192.168.100.user dan gw 192.168.100.1 via konsol
12. tes koneksi
13. remote pc sebelah anda lalu kirim pesan
14. buat folder dgn nama anda sendiri di user nim masing-masing
15. kirim folder anda ke pc lain dgn meremote dan tanpa meremote. Lihat hasilnya di pc
anda dan hapus folder nama pc lain tsb.
16. ambil folder pc lain dgn meremote dan tanpa meremote.
17. tes koneksi ke ip sebelah anda. Lalu buat pc anda tidak bisa koneksi ke ip sebelah
anda dgn mengaktifkan firewall
18. hapus aturan firewall tadi. Lalu buat pc anda tidak bisa menerima data dari pc
sebelah anda.
19. buat folder baru dgn nama nim masing2 di user nim masing2. lalu buat untuk bisa di
share ke pc lain dgn sharing folder samba.
20. lalu panggil di pc lain
Review Linux
1. Buat sebuah user dgn nama “motor”, passwordnya bti2009
33
[root@localhost~]#adduser motor
[root@localhost~]#passwd motor
New unix: bti2009
Retype:bti2009
2. Buat sebuah user dgn nama “yamaha” jadikan satu grup dgn user “motor”
passwordnya bti2009
[root@localhost~]#adduser yamaha –g motor
[root@localhost~]#passwd yamaha
New unix: bti2009
Retype:bti2009
3. Buat sebuah file di folder user “yamaha” dgn nama filenya “vega”
Isifilenya : hari ini latihan minggu besok jangan lupa quis
[root@localhost~]#su Yamaha
[yamaha@localhostroot]$cd
[yamaha@localhost~]$cat>vega
[yamaha@localhost~]$exit /ctrl+d
4. Masuk sebagai user motor lalu buka file “vega”
[yamaha@localhost~]$su motor
Password:bti2009
[motor@localhostyamaha]$cat vega
Permission denied
[motor@localhostyamaha]$ctrl+d
[motor@localhost~]$ctrl+d
[root@localhost~]#cd home
[root@localhosthome]# chmod –R g+rwx yamaha (Catatan:R utuk
merubah semua bagian yang ada di dalam suatu folder)
[root@localhosthome]#ls -l
[root@localhosthome]#su motor
[motor@localhosthome]$cd yamaha
[motor@localhostyamaha]$cat vega
5. Tambahkan isi file vega dgn editor vi. Isi filenya jawaban dari soal
dibawah ini. Setting ip address 192.100.12.6
34
[motor@localhostyamaha]$vi vega
a. Apa perintah mengaktifkan service jaringan
service network start
b. Apa perintah seting ip address di konsol
ifconfig eth0 192.100.12.user netmask 255.255.255.0
c. Ip di atas kelas berapa
kelas C
d. Berapa subnet masknya
255.255.255.0
e. berapa network id nya
192.100.12.0
f. berapa biner dari 170= 10101010
setelah selesai esc ketikan :wq! Untuk menyimpan
Meremote PC
1. Masuk ke dalam user bsi, lalu buat file didalam user bsi dengan nama
masing-masing isi filenya nim & nama
Jawab: [root@localhost~]# su bsi
[bsi@localhostroot]$cd
[bsi@localhost~]$vi nama
Tekan Insert, Ketikan isi filenya
Tekan Esc, :wq (untuk menyimpan)
Setting IP
2. Setting Ip 172.16.16.UserKomputer masing-masing, dengan cara:
Klik menu System Administration Network
Pada Network Configuration pilih Device Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Statically set IP addresses
Address:172.16.16.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.0.0 (kelasB)
Klik Ok Klik Activate Yes OK
Lalu test koneksi melalui terminal
35
Setting Remote
3. Pilihmenu System Preferences Remote Desktop
Pada Sharing
Ceklis Allow Other users to view your desktop (Jika ingin
memperbolehkan orang lain untuk melihat tampilan desktop anda)
Ceklis Allow Other users to remote your desktop (Jika ingin
memperbolehkan orang lain untuk mengambil alih desktop anda)
Pada Security
Ceklis Ask you for confirmation (Jika ingin ada konfirmasi terlebih dahulu
apabila ada orang lain ingin meremote desktop anda)
Ceklis Require the user to enter this password (Jika ingin membuat kata
sandi)
4. Pilih menu Application Accessories VNC Viewer
Ketikan IP address user lain yang ingin diremote
Klik Ok
5. Copy file user lain ke user bsi,
Masuk ke VNC Viewer user lain open terminal, ambil file dari user yang
diremote dengan cara ketikan di root: [root@localhost~]# scp
/home/bsi/namafile 172.16.16.user sendiri:/home/bsi
Untuk melihat file yang sudah di copy ke user sendiri dengan cara buka
terminal user sendiri
Latihan Meremote Desktop
1. Buatlah user baru dengan nama usernya adalah “NIM” anda masing-
masing
Contoh nim “12068096”
Jwb:
[root@localhost~]#adduser 12068096
[root@localhost~]#passwd 12068096
2. Buat file dengan nama filenya adalah “Nama masing-masing” di dalam
folder user, isi filenya bebas!
36
Jwb:
[root@localhost~]#su 12068096
[12068096@localhostroot]$cd
[12068096@localhost~]$vi maya
Insert, Ketikan isi filenya
Tekan Esc lalu ketikan :wq untuk menyimpan
3. Setting IP melalui GUI atau terminal dengan IP address 192.168.16.no
komputer usermasing-masing
Melalui GUI:
Klik menu System Administration Network
Pada Network Configuration pilih Device Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:192.168.16.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.255.0 (kelasC)
Klik Ok
Klik Activate Yes OK
Melalui Terminal
[root@localhost~]#service network start (untuk mengaktifkan jaringan)
[root@localhost~]#ifconfig eth0 192.168.16.1 netmask 255.255.255.0
(menyetting Ip)
[root@localhost~]#ifconfig (untuk mengetahui ip address dalam lancard)
Lalu test koneksi melalui terminal=ping iptujuan
Ex: [root@localhost~]$ping 192.168.16.2
4. Kirim file “nama” ke user lain di root, misalnya kita ingin mengirimkan
filenya ke folder user nim lain, dengan cara scp alamat file user
menyimpan file iptujuan:path tujuan
[12068096@localhost~]$exit /ctrl+d
[root@localhost~]#scp /home/12068096/maya
192.168.16.2:/home/nimuserlain
Ketikan yes saat diminta konfirmasi
5. Utk dapat melihat file yang sudah dikirim ke user ain masuk ke VNC
Viewer user lain yang dikirimkan yaitu dengan meremote PC user lain
37
Pilih menu Application Accessories VNC Viewer
Ketikan IP address user lain yang diremote
Ex 192.168.16.2
Klik Ok
Buka file user lain untuk melihat file sudah berhasil terkirim atau belum
[nimuserlain@localhost~]$ls –l
MENYETTING IPTABLES/FIREWALL
1. Setting IP, dengan IP Address 130.20.20.user sendiri melaui GUI
Klik menu System Administration Network
Pada Network Configuration pilih Device Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:130.20.20.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.0.0 (kelasB)
Klik Ok Klik Activate Yes OK
2. Tes koneksi ke user lain yang aktif diterminal
Contoh ke user 2: [root@localhost~]#ping 130.20.20.2
3. iptables –F (untuk menormalkan)
4. Menambah aturan di iptablesOutput, agar tidak bisa keluar/mengirim data ke
ipyang dituju sedangkan ip user lain bisa:
Perintahnya : iptables –A OUTPUT –d iptujuan -j REJECT
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A OUTPUT –d 130.20.20.2 –j
REJECT
5. iptables –L (untuk melihat isi ip tables)
6. Tes koneksi ke ip user yang kita tuju (lihat apakah masih terkoneksi)
Contoh: [root@localhost~]#ping 130.20.20.2
7. Menambah aturan di iptables Output, agar hanya bisa keluar/mengirim data
ke ip yang dituju sedangkan ip user lain tidak bisa:
Perintahnya : iptables –A OUTPUT –d ! iptujuan -j REJECT
38
iptables –F (setiap ingin menyetting iptables dinormalkan terlebih dahulu)
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A OUTPUT –d ! 130.20.20.2 -j
REJECT
[root@localhost~]#ping 130.20.20.2
8. Menambah aturan di iptables Input, agar tidak bisa menerima data ke ip yang
dituju sedangkan ip user lain bisa:
iptables –F
Perintahnya : iptables –A INPUT –s iptujuan –j DROP
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A INPUT –s 130.20.20.2 –j
DROP
root@localhost~]#ping 130.20.20.2
9. Menambah aturan di iptables Input, agar hanya bisa menerima data ke ip
yang dituju sedangkan ip user lain tidak bisa:
Perintahnya : iptables –A INPUT –s ! iptujuan –j DROP
iptables –F
Contoh :[root@localhost~]# iptables –A INPUT –s ! 130.20.20.2 –j
DROP
[root@localhost~]#ping 130.20.20.2
39
SETTING SAMBA
1. Setting Ip dengan IP Address 192.168.10.user sendiri melalui GUI
Klik menu System Administration Network
Pada Network Configuration pilih Device Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP addresses
Address:192.168.10.1 (jika user 1)
Subnetmask:255.255.255.0 (kelasC)
Klik Ok Klik Activate Yes OK
2. Tes koneksi ke user lain yang konek melaui terminal
Contoh ke user2 :[root@localhost~]#ping 192.168.10.2
3. Buat folder dengan nama share user masing-masing di direktori root (/)
contoh:share1 (jika user1)
[root@localhost~]# cd /
[root@localhost/]#mkdir -p /share1
4. Atur izin akses folder share agar dapat di lihat oleh user lain
[root@localhost/]#chmod –R 777 /share1
5. Setting sambanya
[root@localhost/]#vi /etc/samba/smb.conf
Misal user 1. Ketikan dibagian paling bawah:
[share1]
path=/share1
public=yes
writeable=yes
browseable=yes
guest ok=yes
6. Simpan dan keluar dari editor vi
Esc
:wq
7. Merestart samba
[root@localhost/]#service smb restart
(setiap melakukan perubahan lakukan restart samba lagi)
8. Melihat folder yang sudah dibuat melalui GUI
40
Klik menu Application-Internet-Konqueror
Ketikan ”/” pada Addressnya cari folder yang sudah dibuat sebelumnya
(apabila berhasil folder tersebut akan ada tanda merah)
9. Proses pemanggilan folder user lain
Klik menu Places-Network Server-Klik kanan pada Window network
–browse folder-Pilih menu Go-Location ketikkan smb://iptujuan
contoh:smb://192.168.10.2 (memanggil folder user2)
10. Buat file didalam folder tersebut dengan cara,
Buka folder tersebut-klik kanan pilih create document-pilih empty
file-namakan file tersebut dengan nama masing-masing.
Klik kanan pada file tersebut –pilih Open with other Application-Pilih
Word Processor,ketikkan isi filenya-Save
Oleh user yang mempunyai folder tersebut,lihat isi file yang ada di dalam
folder tersebut melalui konqueror masing-masing!
1. Buat user dgn nama “quiz_nama” dan passwordnya “bti2009”
2. Buat direktori ”nim” di dalam folder user ”quiz_nama”
3. Buat file dgn ”nama sendiri” di dalam direktori nim menggunakan
editor vi. Isi filenya jelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Disebut apakah istilah network, sshd dan smb ?
b. Apa perintah meremote lewat terminal ?
c. Bagaimana perintah mengirim file ke user lain via terminal ?
d. Bagaimana perintah mengambil file dari user lain via terminal ?
e. Apa yg dimaksud dgn firewall ?
f. Bagaimana perintah membuat iptables OUTPUT agar data tidak
bisa keluar ke user sebelah anda ?
g. Bagaimana perintah membuat iptables INPUT agar komputer
tidak bisa menerima data dari user sebelah anda ?
h. Berapa range ip dan subnet ip kelas B ?
i. Apa perintah untuk mengaktifkan jaringan via terminal ?
j. Setting ip berikut 192.168.10.250 via GUI ?
41
k. Apa perintah untuk mengaktifkan remote via terminal ?
4. Simpan dan keluar dari editor vi
Jawaban:
1. [root@localhost~]# adduser quiz_ara
[root@localhost~]# passwd quiz_ara
New unix password: bti2009
Retype:bti2009
2. [root@localhost~]# su quiz_ara
[quiz_ara@localhostroot]$cd
3. [quiz_ara@localhost~]$ mkdir 12068096
[quiz_ara@localhost~]$cd 12068096
[quiz_ara@localhost12068096]$ vi ara
a. network= service jaringan
sshd=service remote
smb=service samba
b. ssh iptujuan
c. scp pathfile iptujuan:/pathtujuan
d. ssh iptujuan lalu scp pathtujuan ipsendiri:/pathsendiri
Atau scp root@iptujuan:/pathtujuan pathsendiri
e. Untuk menjaga agar akses (kedalam maupun keluar) dari
orang yang tidak berwenang tidak dapat dilakukan
tujuannya untuk keamanan / proteksi komputer
f. iptables –A OUTPUT –d ipsebelah –j REJECT atau
DROP
g. iptables –A INPUT –s ipsebelah –j REJECT atau DROP
h Range IP: 128 - 191
BERDOALAH DAHULU SEBELUM MENJAWAB SOAL-SOAL
QUIZ INI
SELAMAT MENGERJAKAN
42
Subnet Mask:255.255.0.0
i. service network start
j. Klik menu System Administration Network
Pada Network Configuration pilih Device Klik Edit
Setting IP nya & subnetmasknya pada Staticaly set IP
addresses
ADDRESS = 192.168.10.250
SUBNET MASK= 255.255.255.0
k. service sshd start
4. Esc
:wq
43
Daftar Pustaka
Syahputra, Andry. 2016. Dasar-dasar penggunaan Linux RedHat 7.1, Andi
yogyakarta
Lin,Han.2013. Tips & TrikMengkonfigurasi Linux Redhat Server, Elexmedia
Komputindo.
Raharja, Anton.R.2015. Open Source Campus Agreement Linux System
Administrator
Syamsudin,M.2015. 60 Menit Belajar Linux dan Jaringan, Andi, Yogyakarta.
Prakoso, Samuel. 2015. Jaringan Komputer Linux, Andi, Yogyakarta
Pribadi, Harijanto. 2014. Server Email Dial up menggunakan linux, Andi, Yogyakarta