LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN II
MODEL HIDROKARBON
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul, salah satu contohnya yaitu model struktur molekul. Senyawa hidrokarbon masing-masing memiliki bentuk molekul yang khas. Praktikum ini bertujuan untuk membuat model-model molekul senyawa organik, menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi dan memberikan gambaran tentang isomer. Praktikum ini dilakukan dengan memvisualisasikan senyawa hidrokarbon yang dibentuk dengan menggunakan molimod. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil pembuatan dan penggambaran model-model molekul senyawa hidrokarbon dapat dilakukan dengan menggunakan molimod dan software kimia yang tersedia dan isomer merupakan Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi seperti pada C2H5OH. Isomer gugus fungsi dari senyawa ini terdapat dalam bentuk alkohol dan eter.
Kata kunci : bentuk, stuktur molekul, hidrokarbon
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah
suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-
atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen atau fosfor. Pada awalnya
senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan
sistem kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang
tidak mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Hal ini terbukti pada abad
ke-19, senyawa organik dapat dibuat dari sumber-sumber yang tidak ada
kaitannya dengan kehidupan.
Di alam, struktur semua senyawa dalam tiga dimensi tertentu.Visualisas
struktur dapat menggunakan model molekul(molimod),atau ball and stick model.
Atom karbon memiliki orbital-hibrida sp3, sp2, dan sp.masing-masing sudut
ikatannya berbeda. Sudut ikatan sp3 109,5o; sp2 120o; dan sp 180o. dalam kimia
organik banyak molekul memiliki rumus molekul sama tetapi rumus struktur
berbeda. Kasus ini di namakam dengan isomer. Misalnya butana dan isobutana
(C4H10). Etanol dan dimetil eter (C2H6O). senyawa tersebut memiliki petaan atom
yang berbeda. Penggunaan model molekul akan membantu memvisualisasikan
isomer-isomer tersebut dalam tiga dimensi.
Bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti
atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Ketika dua titik membentuk satu
garis lurus maka semua molekul diatomik berbentuk linear. Tiga titik membentuk
bidang, maka semua molekul triatomik bernemtuk datar dan bahkan linear
kadang-kadang ditemui. Akan tetapi, biasanya jumlah atom menentukan
gambaran tiga matra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan dari rumus empiris
jadi harus ditentukan secara percobaan.
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum model hidrokarbon adalah :
1. Dapat membuat model-model molekul senyawa organik
2. Dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi
3. Memberikan gambaran isomer
III. Prinsip Praktikum
Praktikum model hidrokarbon adalah dilakukan berdasarkan visualisasi
terhadap model-model molekul senyawa hidrokarbon.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Dalam mencapai kestabilan ikatan, setiap atom harus memenuhi aturan
oktet. Namun demikian, ada atom-atom yang mengalami pengecualian pada aturan
oktet, diantaranya adalah atom yang berasal dari unsur golongan dua dalam tabel
berkala (yaitu Be dan B). Pengecualian ini ditunjukan pada kurangnya elektron, yang
berpengaruh terhadap reaktifitasnya.
Gaya molekul mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sifat-sifat
fisik suatu senyawa. Gaya ini berasal dari muatan listrik permanen maupun sementara
yang ada didalam struktur molekul. Salah satu sifat fisik molekul adalah momen
dipole. Sifat-sifat fisik yang lain adalah titik didih, titik leleh, atau kelarutan dalam
pelarut tersebut. Sebaliknya dengan melihat struktur suatu molekul, kita dapat
memperkirakan bagaimana sifat-sifat fisik dari molekul tersebut. Sifat fisik ini
bergantung pada besarnya gaya ikat atom-atom yang ada didalam molekul
(Riswayanto, 2009).
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat
dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah kajian tentang
ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul, stereokimia dan
lain-lain. molekul pada mulanya diajarkan dengan menggunakan model tiga
dimensional dengan menggunakan alat peraga berbentuk bola-bola dari bahan plastik
atau kayu. Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi komputer baik dari segi
perangkat keras maupun perangkat lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul
dengan menggunakan komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran
saat ini dapat digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari
kondisi tersebut di atas maka perlu dicoba praktek visualisasi model molekul oleh
siswa SMU sebagai alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik
minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2003).
Bentuk molekul ditetapkan melalui percobaan atau dengan perhitungan
mekanika kuantum yang dikonfirmasi dengan percobaan. Hasil dari percobaan dan
perhitungan ini biasanya cocok dengan teori tolakan pasangan elektron kulit-valensi
(valance-shell electron-pair repulsion, VSEPR). Teori ini berfokus pada pasangan
elektron dalam kulit elektron valensi atom pusat dalam suatu struktur. Pasangan
elektron akan saling menolak, baik ketika electron-elektron tersebut berada dalam
ikatan kimia (ikatan pasangan) ataupun tidak digunakan bersama (pasangan bebas).
Pasangan elektron mengambil orientasi diseputar atom untuk meminimumkan
tolakan. Selain pada berfokus pada pasangan elekron tetapi juga pada gugus elekton.
Satu gugus elektron dapat berupa pasangan, baik pasangan bebas maupun pasangan
ikatan atau pula sebagai elektron tunggal yang tidak berpasangan pada atom dengan
oktet tak lengkap (Petrucci, 2008).
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda
karena strukturnya yang berbeda, beberapa di antaranya berwujud padat, sebagaian
berwujud cair dan ada pula yang berwujud gas. Tiga prinsip sederhana yang dapat
memberikan pengenrtian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul organic yaitu
atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom hydrogen, atom karbon
dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon yang lain untuk membangun
rantai karbon, dan atom karbon dapat dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur
lain, terutama oksigen, nitrogen, belerangm dan halogen. Hidrokrbon merupakan
senyawa yang struktur mokekulnya hanya terdiri dari hydrogen dan karbon.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Molekul yang paling sederhan dari alkana
adalah metana, yang berupa gas pada tekanan beku dan merupakan komponen utama
gas alam. Teori tolakan pasangan elektron meramalkan bentuk tetrahedron untuk
molekul metana dan memiliki sudut ikatan sesbesar 109,5o (Antony,1992)
Orbital sp3 yang dihasilkan dari pencampuran 2s dan 2p berbentuk seperti
bola bowling, yaitu ada cuping besar dan cuping kecil (dariamplitudo yang
berlawanan) dengan simpul pada inti. Ujung yang kecil dari orbital hibrida tak
digunakan untuk ikatan karena tumpang tindih ujung yang lebih besar dengan orbital
lain memberikan tumpang tindih yang lebih lengkap dan menghasilkan ikatan yang
lebih kuat. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti karbon. Karena adanya tolakan
antara elektron dalam berbagai orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin yang
satu dari yang lain sambil meluas keluar dari inti karbon yang sama. Artinya keempat
orbital menghadap pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan
sudut ikatan teridealisasi sebesar 109,5o (Fessenden, 1986).
Metana
Molimod
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen atom H semua
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen 2 atom H dan 2 atom C
Etuna
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum model hidrokarbon adalah
molimod.
II. Prosedur Kerja
a. Atom karbon tetrahedral
Dibuat model untuk metanaDihilangkan satu atom H hingga menjadi metilDimasukkan atom bromida pada subtituen kosongDigambarkan struktur 2 dimensinyaDiberikan nama
Metil Bromida
Struktur dua dimensi metil bromid
Dipegang satu atom H, diputarDigambarkan struktur tiap perpindahan atom Br
Dibuat model untuk etanaDibuat posisi Stegger dan EkslipDigambarkan dalam dua dimensi
Gambar dua dimensiEtana posisi stegger dan ekslip
Dibuat model untuk butanaDibuat sehingga atom C2 dan C3 menjadi atom pusatDibuat posisi stegger dan ekslipDigambar dalam dua dimensi
Gambar dua dimensiButana posisi stegger dan ekslip
b. Alkana dan alkil
Molimod
Molimod
Molimod
Dibuat model untuk pentanaDibuat isomer-isomernyaDigambarkan dalam dua dimensi
Gambar dua dimensiPentana dan isomernya
Etena
Dibuat model untuk C2H4Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama
Dibuat model untuk C2H2Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama
Etuna
Dibuat model senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 2Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
n-butena, 2-butena dan 2-metil propena
c. Alkena dan alkuna
Molimod
Molimod
Molimod
Molimod
n-butuna dan 2-butuna
Dibuat model untuk senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 3Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Dibuat model siklobutana
Dibuat model untuk benzenaDiganti satu atom H dengan CH3Diberikan nama
Metil benzena
Siklopentana>siklobutana>siklopropana
d. Sikloalkana
Molimod
Molimod
- Dibuat model siklopropana
- Digambarkan dalam dua dimensi
- Dibuat model Siklopentana
Model siklopropana
Model siklobutana
Model siklopentana
- Dibandingkan kedua sudutnya- Diperkirakan kestabilannya
- Dibandingkan ketiga sudutnya- Diperkirakan kestabilannya
Molimod
Propanol, 2-propanol dan metoksi etana
Dibuat model untuk senyawa C3H8ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Etanol dan metoksi metana
Dibuat model untuk senyawa C2H6ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
e. Isomer gugus fungsi
Molimod
Molimod
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Tabel Hasil Pengamatan
No NamaRumus
Molekul
Struktur Molekul
Dua Dimensi Tiga Dimensi1. Atom Karbon
Tetrahedrala. Metana CH4
b. Etuna C2H2
2. Alkana dan Alkila. Metana
b. Metil Bromida
CH4
CH3Br
H
H
C
H
H
H
H
H
H
H
C
C
C
C
H
H
H
H
H
H
H
C
H
H
c. Etana
(Stegger)
(Ekslip)
d. Butana
(Stegger)
(Ekslip)
C2H6
C4H10
C5H12
e. Pentana dan isomer-isonmernya- n-pentana
- 2-metil butana
- 2,2-dimetil propana
3. Alkena dan alkunaa. Etena
b. Butena dan isomernya- n-butena
- 2-butena
- 2-metil propena
c. Etuna
d. Butuna dan isomernya- n-butuna
C2H4
C4H8
C2H2
C4H6
H
H
C
H
HH
C
C
HH
HH
C
C
H
H
H
HH
C
HH
H
C
CH
H
H
CC
HH
HH
HH
H
C
H
H
C
H
H
C
C
H
H
C
H
H
H
- 2-butuna
4. Sikloalkanaa. Siklopropana
b. Siklobutana
c. Siklopentana
d. Benzena
e. Metil benzena
f. Dimetil benzena
C3H6
C4H8
C5H10
C6H6
C7H8
C8H10
5. Isomer gugus fungsia. Propanol dan
isomernyaC3H8O
H
H
C
H
C
C
C
C
H
C
H
H
- 2-propanol
- Metoksi etana
b. Metoksi metana dan isomernya
- etanol
C2H6O
II. Pembahasan
Gaya molekul mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sifat-sifat
fisik suatu senyawa. Gaya ini berasal dari muatan listrik permanen maupun
sementara yang ada didalam struktur molekul. Salah satu sifat fisik molekul
adalah momen dipole. Sifat- sifat fisik yang lain adalah titik didih, titik leleh, atau
kelarutan dalam pelarut tersebut. Sebaliknya dengan melihat struktur suatu
molekul, kita dapat memperkirakan bagaimana sifat-sifat fisik dari molekul
tersebut. Sifat fisik ini bergantung pada besarnya gaya ikat atom-atom yang ada
didalam molekul.
Hidrokarbon jenuh mempunyai ikatan tunggal antar atom C dalam
molekulnya (alkana) sedangkan hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap
dua atau tiga antar atom C dalam molekulnya (alkena dan alkuna).Ikatan tunggal
antar atom C atau rangkap dua dan rangkap tiga menentkan model molekul
senyawa tersebut terkait dengan perbedaan sudut ikatan dan panjang ikatan yang
ditunjukkan.Bila dua atom C yang dihubungkan dengan ikatan kovalen dan
masing-masing atom C mengikat 2 atom H menyebabkan masing-masing atom C
baru memiliki 6 elektron pada kulit valensinya.
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk membuat dan menggambarkan
struktur molekul dari senyawa organik. Senyawa organik yang dibuat adalah atom
karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, sikloalkana dan isomer
gugus fungsi. Pada pengamatan terhadap atom karbon tetrahedral dilakukan
terhadap senyawa metana dan etuna. Metana merupakan atom karbon yang
berbentuk tetrahedral. Metana memiliki empat ikatan tunggal dimana C berikatan
tunggal dengan 4 H. C yang mempunyai elekton valensi 4 menyumbangkan
keempat electron valensinya kepada H yang mempunyai 1 elektron valensi. Ikatan
yang terjadi antara C dan H dalam metana (CH4) ini merupakan ikatan kovalen
Hal ini dikarenakan atom-atom saling menyumbang electron valensinya
kemudian elektron valensi tersebut dipakai secara bersama-sama. Metana
memiliki orbital sp3. Karena adanya tolakan antara elektron dalam berbagai
orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin yang satu dari yang lain sambil
meluas keluar dari inti karbon yang sama. Artinya keempat orbital menghadap
pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan sudut ikatan
teridealisasi sebesar 109,5o.
Alkana adalah suatu didrokarbon jenuh yang mempunyai jumlah atom
hydrogen maksimum. Alkana mempunyai struktur CnH2n+2. Pada percobaan pada
senyawa alkana dan alkil dibuat model metana, metal bromida, etana, butana,
pentana dan isomernya. Pada molekul metana, apabila 1 atom H dihilangkan dan
diganti dengan Br maka akan membentuk senyawa CH3Br (metil bromida). Sudut
ikatan antara metil bromida jauh lebih besar dibandingkan metana hal ini
dikarenakan Br jauh lebih elektronegatif jika dibandingkan dengan atom H dan Br
memiliki awan-awan electron yang lebih besar dibandingkan H.
Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifatnya. Bentuk molekul terbagi atas
staggerd dan eklips. Pada staggerd terdapat 2 konfirmasi bersilangan sedangkan
eklips terdapat konfirmasi berhimpit. Konformasi staggerd mempuyai energi yang
paling rendah dengan sudut dihedral 60o sedangkan pada konformasi eklips
mempunyai energi desakan sebesar 2,9 kkal/mol sehingga perbedaan energi di
antara kedua konformasi itu adalah 2,9 kkal/mol. Pada butana memiliki dua
konformasi yang umum yaitu konformasi steggerd dan eklips. Konformasi
steggerd pada butana ini ada dua yaitu staggerd ganche dan steggerd anti atau
staggerd trans. Staggerd ganche tarjadi pada pemutaran dengan sudut 60o dan 300o
sedangkan staggerd anti pada sudut 180o. Isomer adalah senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Adanya
perbedaan rumus struktur tersebut menyebabkan sifat fisik dan kimianya berbeda
pula. Pentana dengan rumus molekul C5H12 memiliki tiga bentuk rumus struktur
atau 3 isomer.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai kekurangan dua
atom hidrogen dan mempunyai ikatan rangkap dua pada atom C=C. Alkena
mempunyai rumus struktur CnH2n dan sering dinamakan senyawa hidrokarbon tak
jenuh. Hal ini dikarenakan adanya ikatan rangkap dua yang dimiliki alkena.
Selain itu, senyawa-senyawa alkena juga menunjukkan adanya keisomeran
geometeri (cis-trans), misalnya pada senyawa C2H4 terdapat 3 isomer yaitu 1
butena, 2 butena dan 2 metil 1 propena.
Alkuna mempunyai ikatan rangkap tiga dan mempunyai rumus umum
CnH2n-2. Alkuna berisomer dengan alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap
dua atau suatu senyawa yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu siklik.
Alkuna juga menunjukkan reaksi adisi pada alkena , dan pada alkuna adisi terjadi
dua kali . misalnya etuna jika di adisi dengan H2 maka akan menghasilkan etena
dan jika di adisi lagi dengan H2 maka akan terbentuk etana. Selain alkena, alkana
juga dapat mengalami isomer geometri (cis-trans). Contoh senyawa alkuna adalah
C2H2 yang mempunyai isomer 2 butuna dan 1 butuna.
Selain terdapat rantai lurus, pada senyawa alkana juga terdapat rantai
bercabang dan rantai melingkar yang biasa disebut dengan siklo. Siklo propana
merupakan siklo rantai melingkar dengan 3 atom C, sudut yang terbentuk adalah
60o. Siklo propana kurang stabil karena sudut yang terbentuk sangat jauh
perbedaannya dengan sudut tetrahedral, sedangkan sudut tetrahedral merupakan
sudut yang paling stabil. Siklobutana juga merupakan alkana rantai melingkar
dengan 4 atom C. sudut ikatan C-C adalah 90o, kedua senyawa ini kurang stabil
karena interaksi antara atom H yang terikat pada atom C sangat kuat karena
jaraknya berdekatan sehingga ikatannya mudah putus atau patah.
Keisomeran gugus fungsi juga dapat dimiliki oleh senyawa-senyawa
hidrokarbon terhadap sesamanya. Pada gugus fungsi, senyawa seperti alkohol
dan eter pada C2H6O mempunyai perbedaan pada letak atom O pada susunan
molekulnya. Hal ini berdampak pada penampakannya dimana terjadi perbedaan
bentuk terutama pada sudut dan panjang ikatan.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan model-model molekul senyawa hidrokarbon dapat dilakukan
dengan menggunakan molimod.
2. Penggambaran struktur molekul senyawa organik secara tiga dimensi dapat
dilakukan dengan menggunakan software kimia yang tersedia. Struktur molekul
senyawa organik memiliki panjang ikatan dan sudut ikatan yang berbeda satu
sama lain tergantung pada molekul yang dibentuknya.
3. Isomer merupakan Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi
seperti pada C2H5OH. Isomer gugus fungsi dari senyawa ini terdapat dalam
bentuk alkohol dan eter.
II. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada percobaan kali ini yaitu agar dalam
satu penentuan senyawa hanya diwakili oleh satu model hidrokarbon saja.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Suminar. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Antony,C.W., 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung
Fessenden, 1992. Kimia Organik I. Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralph H., dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta
Pine, Stanley H. 1980.Organik Chemistry. McGraw-Hill Kokagusha. Tokyo.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Tahir, Iqmal. 2003. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi untukPembelajaran Ilmu Kimia Tingkat SMUmelaluiVisualisasi Model Molekul. Jurnal Austrian-Indonesian Centre for Comptutational Chemistry.
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
PERCOBAAN II
MODEL HIDROKARBO
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 040
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
1. Gambar rumus struktur dari :
a. 10-(1-merilpentil eikosana)
b. 5, 6 dietil – 3, 3, 7 trimetil 2 nonanol
Jawab :
2. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C8H18
Jawab :
3. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C4H8O
Jawab :
4. Gambarkan rumus bangun isomer 2,4 heksadiena.
Jawab :
5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
dengan atom C yang lain ?
Jawab :
Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron ini
digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain untuk
mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan hibridisasi
sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat pada empat
atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon inilah yang
dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain hibridisasi
sp3membolehkan tumpang tindih maksimal dan menempatkan keempat atom
yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain. Pada hibridisasi
sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain memungkinkan adanya
orbital p pada karbon sp2 yang tumpang tindih dengan orbital p lain yang
berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu atom dari unsur lain.
Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan phi (τ ).
6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih
stabil dari posisi tersebut ? Terangkan
Jawab :
Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada dua
karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs metal ini
menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang berbeda dalam hal
posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain. Konformasi inilah yang
disebut posisi stegart dan eklips.
Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert
karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap elektron
ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut
kestabilan antar atom.
Recommended