8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
1/21
BAGIAN ILMU ILMU KESEHATAN MASYARAKAT REFARATFAKULTAS KEDOKTERAN FEBRUARI
2016UNIVERSITAS PATTIMURA
PENGARUH TERAPI OKSIGEN HIPERBARIKPADA DIABETES MELITUS dan ULKUS DIABETES
PEMBIMBINGLetk! La"t #K$ d%& H'(n'nda%()a*+ SE&+ M&Ke(&
Ka,ten La"t #K-.$ d%& R't S'/an"ntak
D'("("n !e*
S'tt' N"%anna U(e/a*"
.a*)"n' S Tat"*e)
F'!da V I de L'/a
e(('3a T Metek*)
S't' U/' M P!,ke
"%4en A Patt'a('na
DIBA.AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016
1
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
2/21
BAB I
LATAR BELAKANG
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya. Estimasi terakhir oleh International Diabetes Federation (IDF) pada tahun
!1" didapatkan bah#a terdapat "$ juta orang yang hidup dengan diabetes di seluruh dunia.
%ada tahun !"& jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi &' juta orang. Di
Indonesia sendiri, berdasarkan hasil iset esehatan Dasar (I*E*D+*) !1" penderita
DM yang terdiagnosis menapai 1, juta penderita daan sekitar 1 juta orang merasakan
gejala diabetes melitus namun belum dipastikan oleh pemeriksaan dokter. World Health
Organization (/) memperkirakan Indonesia menduduki peringkat ke-0 di dunia dalam
hal jumlah penderita diabetes setelah ina, India, dan +merika *erikat, dan diperkirakan pada
tahun !"! jumlah penderita diabetes di Indonesia akan menapai 1," juta penderita.
%eningkatan insidensi DM di Indonesia tentu akan diikuti oleh meningkatnya
kemungkinan terjadinya komplikasi kronik DM yakni penyumbatan mikro2askuler seperti
retinopati, ne3ropati dan neuropati maupun makro2askuler seperti %enyakit 4antung oroner
(%4), penyumbatan pembuluh darah tungkai ba#ah yang berujung pada terjadinya ulkus
diabetik hingga ganggren. omplikasi ini berdampak pada menurunnya kuaitas hidup
penderita hinggga dapat menyebabkan kematian.*ebagai suatu penyakit multi3aktorial, penanganan DM dan komplikasinya masih
menjadi masalah dalam dunia kedokteran. *elain terapi 3armakologis dan non 3armakologis
yang sudah sejak dulu digunakan, saat ini telah berkembang terapi alternati3 dengan
menggunakan oksigen murni sebagai sumber pengobatan. 5erapi ini kemudian lebih dikenal
dengan istilah Hyperbaric Oxigen Therapy (6/5).
%engobatan oksigenasi hiperbarik sudah dikenal sejak abad ke-17 dan digunakan sebagai
salah satu metode untuk menyembuhkan penyakit dan pengobatan. 5epatnya di Inggris tahun
177 oleh ensha#, uang 8dara 6ertekanan 5inggi9865 ( Hyperbaric Chamber )
digunakan untuk mengobati beberapa penyakit kulit dan rikets. Di %eranis tahun 1$"0 oleh
dr 4unot menyatakan adanya penyembuhan bermakna pada pasien dengan penyakit
ardiopulmoner yang diobati degan hiperbarik. Di Indonesia pada tahun 1'7!, pengobatan
hiperbarik mulai digunakan oleh 5:I +; yang selanjutnya dikembangkan di 5anjung %inang,
4akarta, +mbon, ;akesla *urabaya, yang digunakan untuk menangani kasus-kasus edera
penyelamanan seperti keraunan gas pernapasan dan penyakit dekompresi.
Disamping pengobatan utama untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman, saat ini
hiperbarik juga telah digunakan di Indonesia sebagai pengobatan tambahan dan pengobatan
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
3/21
pilihan lain dalam terapi untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit klinis seperti
penyembuhan luka in3eksi, luka bakar, membantu penyembuhan komplikasi diabetes
mellitus, serta kesehatan dan kebugaran pasien usia lanjut.
"
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
4/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia
dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan
kekurangan seara absolut atau relati3 dari kerja dan atau sekresi insulin. im disebut sebagai resistensi insulin. esistensi insulin banyak terjadi akibat dari obesitas
dan kurangnya akti2itas 3isik serta penuaan. %ada penderita DM tipe dapat juga terjadi
produksi glukosa hepatik yang berlebihan namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel 6
langerhans seara autoimun seperti DM tipe 1. De3isiensi 3ungsi insulin pada penderita DM
tipe hanya bersi3at relati2e. %ada a#al perkembangan DM tipe , sel 6 menunjukan
gangguan pada sekresi insulin 3ase pertama, artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi
resistensi insulin. +pabila tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan selanjutnya akan
terjadi kerusakan sel - sel 6 pankreas. erusakan sel-sel 6 pankreas akan terjadi seara
progresi3 seringkali akan menyebabkan de3isiensi insulin, sehingga akhirnya penderita
memerlukan insulin eksogen.
0
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
5/21
%ada DM tipe , sekresi insulin di 3ase 1 atau early peak yang terjadi dalam "-1! menit
pertama setelah makan yaitu insulin yang disekresi pada 3ase ini adalah insulin yang
disimpan dalam sel ? (siap pakai) tidak dapat menurunkan glukosa darah sehingga
merangsang 3ase adalah sekresi insulin dimulai ! menit setelah stimulasi glukosa untuk
menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin
sebagaimana pada orang normal.
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
6/21
panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah
mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual
menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran
atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir C 0!!! gram.
%rinsip penatalaksanaan DM seara umum ada lima sesuai dengan onsensus
%engelolaan DM di Indonesia tahun !!7 adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
DM. 5ujuan %enatalaksanaan DM terbagi menjadi tujuan jangka pendek yakni untuk
menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman dan terapainya target
pengendalian glukosa darah, dan tujuan jangka panjang yaitu untuk menegah dan
menghambat progresi2itas komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati. ;ima prinsip
penatalaksanaan DM antara lain diet, latihan, pendidikan kesehatan, dan pemberian obat DM
yang terbagi dua yaitu obat hiperglikemia oral (//) dan insulin.Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan
kronis. Menurut %EE:I komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu=
1) omplikasi Metabolik +kut
a. ipoglikemia
ipoglikemia adalah kadar glukosa darah seseorang di ba#ah nilai normal ( &!
mg9dl). ipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1- kali per minggu, adar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan sel-
sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak ber3ungsi bahkan dapat
mengalami kerusakan. ipoglikemia dapat terjadi karena pemberian insulin atau obat
antidiabetik oral yang berlebihan selama terapi DM, konsumsi makanan yang terlalu
sedikit, maupun akti3itas 3isik yang berat.
b. Diabetes etoasidosis
. iperglikemia iperosmolar :on etotik (:)
: merupakan komplikasi metabolik akut lain dari diabetes yang sering terjadi
pada penderita diabetes tipe yang lebih tua. 6ukan karena de3isiensi insulin absolut,
namun relati3, hiperglikemia munul tanpa ketosis. iperglikemia berat dengan kadar
glukosa serum lebih besar dari 7!! mg9dl. iperglikemia menyebabkan
hiperosmolalitas, diuresis osmotik, dan dehidrasi berat. %erbedaan utama antara
: dan D+ adalah pada : tidak terdapat ketosis.
) omplikasi Metabolik ronik 4angka %anjang
omplikasi kronik jangka panjang yang melibatkan pembuluh-pembuluh keil
disebut mikroangiopati sedangkan pembuluh-pembuluh besar dan sedang disebut
makroangiopati.
a. Mikroangiopati
7
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
7/21
Merupakan lesi spesi3ik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina
(retinopati diabetik), glomerulus ginjal (ne3ropati diabetik) dan sara3-sara3 peri3er
(neuropati diabetik).
b. Makroangiopati
Makroangiopati mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis yang akan
mengakibatkan penyumbatan 2askular. 4ika mengenai arteri-arteri peri3er, maka dapat
mengakibatkan penyakit pembuluh darah peri3er (misalnya kaki diabet). 4ika yang
terkena adalah arteri koronaria dan aorta, maka dapat mengakibatkan angina dan
in3ark miokardium. Dan jika yang terkena adalah arteri serebral makadapat
mengakibatkan stroke.
6atasan ;uka
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
8/21
edera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya sudah menghilang dan bisa berupa
edera termal, edera kimia atau edera traumatik. %engeluaran nanah, pembengkakan,
kemerahan (akibat selulitis) atau akibat gangren biasanya merupakan tanda pertama masalah
kaki yang menjadi perhatian penderita.
lasi3ikasi *kala agner gangrene Diabetik=
5ingkat ! esiko tinggi untuk mengalami luka pada kaki
5idak ada luka
5ingkat 1 ;uka ringan tanpa adanya in3eksi, biasanya luka yang terjadi akibat
kerusakan sara3
adang timbul kalus
5ingkat ;uka yang lebih dalam, sering kali dikaitkan dengan peradangan jaringan
di sekitarnya. 5idak ada in3eksi pada tulang dan pembentukan abses.
5ingkat " ;uka yang lebih dalam ke tulang, dan terbentuk abses
5ingkat 0
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
9/21
menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan
bakteri untuk mempersiapkan proses penyembuhan.
Fase ini berlangsung sejak hari ke 1-&. %embuluh darah yang terputus pada luka
akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikannya dengan
2asokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh darah yang terputus dan reaksi hemostasis
yang terjadi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket dan
bersama-sama dengan 3ibrin yang terbentuk membekukan darah yang keluar dari
pembuluh darah.
*el mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin yang
meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi airan, pembentukan sel
radang, disertai 2asodilatasi sempat ytaang menyebabkan edema. 5anda dan gejala klinik
reaksi radang menjadi jelas berupa rubor, kalor, dolor, dan tumor.%ada a#al 3ase ini, kerusakan pembuluh darah akan menyebabakan keluarnya
platelet yang ber3ungsi sebagai hemostasis. %latelet akan menutupi 2askuler yang terbuka
dan juga mengeluarkan substansi 2asokontriksi. *elanjutnya terjadi penempelan endotel
yang akan menutup pembuluh darah.
%eriode ini hanya berlangsung &-1! menit dan setelah itu akan terjadi 2asodilatasi
kapiler akibat stimulasi sara3 sensorik, local re0lex action, dan adanya substansi
2asodilator juga mengakibatkan meningkatnya permeabilitas 2ena sehingga airan
plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka, maka seara klinis
terjadi edema jaringan dan keadaan lokal lingkungan menjadi asidosis.
Eksudasi ini juga mengakibatkan migrasi sel leukosit (neutro3il) ke ruang ekstra
2askuler. Fungsi dari neutro3il ini adalah melakukan 3agositosis benda asing dan bakteri
di daerah luka selama " hari dan kemudian digantikan oleh sel magro3ag yang berperan
lebih besar jika dibandingkan dengan neutro3il.
Fungsi magro3ag disamping 3agositosis adalah sebagai sintesa kolagen,
pembentukan jaringan granulasi bersama dengan 3ibroblast, memproduksi gro,th 0actor
yang berperan pada proses reepitelisasi, pembentukan pembuluh darah kapiler baru dan
angiogenesis. Dengan berhasil diapainya keadaan luka yang bersih, tidak terdapat
in3eksi atau kuman serta terbentuknya magro3ag dan 3ibroblast, maka keadaan ini dapat
dipakai pedoman bah#a 3ase in3lamasi dapat dilanjutkan ke 3ase proli3erasi. *eara klinis
ditandai dengan eritema, hangat pada kulit lokal, edema dan rasa sakit yang berlangsung
sampai " atau 0 hari.
b) Fase proli3erasi
%roses kegiatan seluler yang penting pada 3ase ini adalah memperbaiki dan
menyembuhkan luka yang ditandai dengan adanya pembelahan9proli3erasi sel. %eran
'
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
10/21
3ibroblast sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggungja#ab pada persiapan
menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi
jaringan.
%ada jaringan lunak normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel 3ibroblast sangat
jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. *esudah terjadi luka,
3ibroblast akan akti3 bergerak dari jaringaan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian
beberapa substansi seperti kolagen, hyaluronic1 0ibronectin dan proteogli!an yang
berperan dalam membangun rekonstruksi jaringan baru.
Fungsi kolagen yang lebih spesi3ik adalah membentuk ikal bakal jaringan baru
(connecti2e tissue matrix) dan dengan dikeluarkannya substrat olleh 3ibroblast,
memberikan penanda bah#a maakro3ag, pembuluh daaraah baaru dan juga 3ibroblast
sebagai kesatuan unit dapat memasuki daerah luka. *ejumlah sel dan pembuluh darah baru tertanam didalam jaringan baru tersebut dise but ssebaagai jaringan granulasi.
*edangkan proses proli3eraasi 3ibroblast dengan akti3itas sintetiknya disebut 3ibroblasi.
espon yang dilakukan 3ibroblast terhadap proses 3ibroplasia adalah proli3erasi.
Migrasi, deposit jaringan matriks dan kontraksi luka. 5ahap proli3erasi juga terjadi
angiogenesis, yaitu suatu prosses pembentukan pembuluh kapiler darah baru.2askuler
akibat penyakit diabetes, pemgobatan radiasi dan atau preparat steroid mengakibatkan
terjadi lambatnya proses sembuh karena terbentuknya ulkus yang kronis.
4aringan 2askuler yang melakukan in2asi luka merupakan suatu respon untuk
memberikan oksigen dan nutrisi yang ukup didaerah luka karena biasanya pada daerah
luka terdapat keadaan hipoksik dan turunnya tekannan oksigen. %ada 3ase ini 3ibroplasia
dan aangiogenesuis merupakan proses yang terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi
yang dikeluarkan oleh platelet dan makro3ag ( gro,th 0actor).
%roses selanjutnya adalah epitelisasi, dimana 3ibroblast mengeluarkan 3eratinocyte
4ro,th Factor yang berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal. eratiniasai akan
dimulai dari pinggir dan akhirnya membentuk barier yang menutupi permukaan luka.
Dengan sintesa kolagen oleh 3ibroblast, pembentukan lapisan dermis ini akan
disempurnakan kulaitasnyaa dengan mengatur keseimbangn jaringan granulasi dan
dermis.
8ntuk membantu jaringan baru itu menutup luka, 3ibroblast akan merubah
strukturnya menjadi myo3ibroblast yang mempunyai kapasitas kontraksi pada jaringan.
Fungsi kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan de3ek luas dibandingkan dengan
de3ek luka minimal. Fase proli3erasi ini akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan
1!
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
11/21
kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi akan diperept oleh berbagai gro,th
0actor yang dibentuk oleh makro3ag dan platelet.
*etelah minggu , luka hanya memilki "-& kekuatan. *ampai akhir bulan bisa
sampai "&-&' kekuatan maturasi luka terapai. ekuatan jaringan luka tidaak akan
lebih dari !-$! diapai kembali seperti keadaan normal. 6aanyak 2itamin, terutama
2itamin , membantu dalam proses metabolisme yang terlibat dalam penyembuhan luka.
) Fase maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke " setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang
lebih 1 bulan. 5ujuan dari 3ase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan
baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.
Fibroblast sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, #arna kemerahan dari
jaringan sudah mulai berkurang karena pembuluh darah mulai regresi dan serat 3ibrindari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. ekuatan dari
jaringan parut akan menapai punaknya pada minggu ke-1! setelah perlukaan.
*intesa kolagen yang telah dimulai sejak 3ase proli3erasi akan dilanjutkan pada 3ase
maturasi. euali pembentukan kolagen juga kan terjadi proses pemeahan kolagen oleh
en>im koligenase. olagen muda ( gelatinous collagen) yang terbentuk pada 3ase
proli3erasi akan berubah menjadi kolagen yang lebih matang yaitu lebih kuat dan struktur
yang lebih baik.
8ntuk menapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara
kolagen yang diproduksi dengan yang dipeahkan. olagen yang berlebihanakan
menyebabkan penebalan jaringan parut atau hypertropic scar , sebaliknya produksi yang
berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka. %ada
proses ini dikatakan sembuh jika telah terjadi kontinuitas jaringan parut yang kuat atau
tidak mengganggu untuk melakukan akti3itas normal.
%roses %enyembuhan ;uka Diabetes Melitus
Meskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap orang, namun outome yangdiapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing-masing indi2idu, lokasi serta luasnya
luka. %enderita muda dan sehat akan menapai proses yang epat bila dibandingkan penderita
kurang gi>i, manula atau disertai penyakit sistemik.
%asien diabetes sangat beresiko terhadap kejadian luka kaki yang lama sembuh, dan
merupakan jenis luka kronis. %era#atan luka diabetes relati3 ukup lama dan mahal, namun
akan menjadi berkualitas hidupnya jika dibandingkan bila kehilangan salah satu anggota
tubuhnya. +da banyak alasan mengapa pasien diabetes beresiko tinggi terhadap kejadian luka
kaki, diantaranya akibat kaki yang sulit bergerak terutama jika pasien dengan obesitas atau
11
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
12/21
karena neuropati sensorik sehingga tidak sadar kakinya terluka, atau karena iskemik pada
pasien perokok berat, sehingga proses penyembuhan luka menjadi terhambat akibat
kontruksi pembuluh darah.
Disamping itu juga adanya gangguan sistem imunitas pada penderita diabetes
menyebabkan luka mudah teri3eksi dan jika terkontaminasi bakteri akan menjadi ganggren
sehingga makin sulit pera#atannya dan serta beresiko amputasi. ;uka akan sembuh sesuai
dengan tahapan yang spesi3ik dimana bisa terjadi tumpang tindih. %roses penyembuhan luka
tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebabluka tersebut.
%roses penyembuhan luka gangren merupakan proses yang komplek dengan melibatkan
banyak sel. %roses penyembuhan meliputi 3ase koagulasi, in3lamasi, proli3erasi dan
remodeling. %enyembuhan luka dia#ali adanya stimulus arachidonic acid pada komplemen
luka, dimana polymorphonuclear granulosit menuju ke tempat luka sebagai pertahanan. %adasaat yang sama jika terjadi rupture pembuluh darah, kolagen subendotelial terekspos dengan
platelet yang merupakan a#al koagulasi. Inilah a#al proses penyembuhan luka dengan
melibatkan platelet. emudian terbentuk 3lug 3ibrin dan sel radang lainnya masuk kedalam
luka. Flug 3ibrin yang terdiri dari 3ibrinogrn, 3ibronetin, 2itronetin dan trombospondin
dalam suatu rangkaian kerja yang saling berhubungan. al ini menyebabkan 2asokontriksi
dan terjadi koagulasi. :orephineprine disekresikan oleh pembuluh darah dan serotin oleh
patelet dan sel mast bertangung ja#ab pada 2asokontriksi ini. %ada tahapan ini terjadi proses
adhesi, agregasi dan degranulasi kemudian mengeluarkan sitokain dan 3aktor pertumbuhan
yang sebagian besar netro3il dan monosit serta mitogen, keudian timbul 3ibroblast dan sel
endothel pada 3ase ini.
6entuk-6entuk %enyembuhan ;uka
a. Healing by primary intention (%enyatuan %rimer)
5epi luka bias menyatu kembali, permukaan bersih, biasanya terjadi karena suatu
insisi, tidak ada jaringan yang hilang. %enyembuhan luka berlangsung dari bagian
internal ke eksternal. ;uka dibuat seara asepti, dengan pengrusakan jaringan minimumdan penutupan dengan baik , seperti dengan suture, sembuh dengan sedikit haringan
melalui intensi pertama. etika luka sembuh melalui instensi pertama, jaringan granulasi
yang tampak dan pembentukan jaringan parut minimal.
b. Healing by secondary intention (
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
13/21
%enyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan in3eksi,
diperlukan penutupan luka seara manual, luka dalam baik yang belum disuture atau
terlepas dan kemudian disuture kembali nantinya, dua permukaan granulasi yang
berla#anan disambungkan. al ini mengakibatkan jaringan parut yang lebih dalam dan
luas.
%roses %enyembuhan ;uka
B. HIPERBARIK OKSIGEN (HBO)
1. Definisi
iperbarik berasal dari kata hyper berarti tinggi, bar berarti tekanan. Dengan kata
lain terapi hiperbarik adalah terapi dengan menggunakan tekanan yang tinggi. %ada
a#alnya, terapi hierbarik hanya digunakan untuk mengobati deompression sikness,
yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan tekanan lingkungan seara
mendadak sehingga menimbulkan sejumlah gelembung nitrogen dalam airan tubuh baik
didalam sel maupun diuar sel, dan hal ini dapat menimbulkan kerusakan disetiap organ
didalam tubuh, dari derajat ringan sampai berat bergantung pada jumlah dan ukuran
gelembung yang terbentuk. *eiring dengan berjalannya #aktu, terapi hiperbarik
berkembang 3ungsinya untuk terapi maam-maam penyakit, beberapa diantaranya seerti
stroke, multipel slerosis, erebral edema, keraunan karbon monoksida dan sianida,
1"
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
14/21
trauma kepala tertututp, gas gangren, peripheral neuropathy, osteomielitis, sindroma
kompartemen, diabetik neuropati, migran, in3ark miokard dan lain-lain.
iperbarik oksigen adalah suatu ara terapi dimana penderita harus berada dalam
suatu ruangan bertekanan, dan berna3as dengan oksigen 1!! pada suasana tekanan
ruangan yang lebih besar dari 1 +5+ (atmos3er absolute). 5idak terdapat de3inisi yang
pasti akan tekanan dan durasi yang digunakan untuk sesi terapi oksigen hiperbarik.
8mumnya tekanan minimal yang digunakan adalah sebesar ,0 atm selama '! menit.
6anyaknya sesi terapi bergantung pada kondisi pasien dengan rentang 1 sesi untuk
keraunan ringan karbon monoksida hingga 7! sesi atau lebih untuk lesi diabetik pada
kaki.
2. Mekanise
Mekanisme 5/6 melalui dua mekanisme yang berbeda. %ertama, berna3as dengan
oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbari hamber) yang
tekanannya lebih tinggi dibandingkan tekanan atmos3er, tekanan tersebut dapat menekan
saturasi hemoglobin, yang merupakan bagian dari sel darah merah yang ber3ungsi
mentransport oksigen yang seara kimia#i dilepaskan dari paru ke jaringan. 6erna3as
dengan oksigen 1!! pada atmos3er yang normal tidak e3ek pada saturasi hemoglobin.
edua, di ba#ah tekanan atmos3er, lebih banyak oksigen gas terlarut dalam plasma.
Meskipun dalam kondisi normal transport oksigen terlarut dalam plasma jauh lebih
signi3ikan daripada transport oleh hemoglobin, dengan 5/6 kontribusi transportasi
plasma untuk jaringan oksigenasi sangat meningkat. *ebenarnya, menghirup oksigen
murni pada tiga kali yang normal atmos3er. asil tekanan dalam peningkatan 1& kali lipat
dalam konsentrasi oksigen terlarut dalam plasma. Itu adalah konsentrasi yang ukup
untuk memasok kebutuhan tubuh saat istirahat bahkan dalam total tidak adanya
hemoglobin.
*istem kerja 5/6, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih dari 1
atm, setelah menapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni (1!!) kedalam
ruang tersebut. etika kita bernapas dalam keadaan normal, udara yang kita hirup
komposisinya terdiri dari hanya sekitar ! adalah oksigen dan $!nya adalah nitrogen.
%ada 5/6, tekanan udara meningkat sampai dengan kali keadaan nomal dan
pasien bernapas dengan oksigen 1!!. %emberian oksigen 1!! dalam tekanan tinggi,
menyebabkan tekanan yang akan melarutkan oksigen kedalam darah serta jaringan dan
airan tubuh lainnya hingga menapai peningkatan konsentrasi ! kali lebih tinggi dari
normal.
10
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
15/21
/ksigenasi ini dapat memobilisasi penyembuhan alami jaringan, hal ini merupakan
anti in3lamasi kuat yang merangsang perkembangan pembuluh darah baru, dapat
membunuh bakteri dan mengurangi pembengkakan.
!. In"ikasiiperbarik dapat memiliki beberapa man3aat untuk mengobati penyakit-penyakit
akibat penyelaman dan kegiatan kelautan=
• %enyakit Dekompresi
• Emboli udara
• ;uka bakar
• rush Injury
• eraunan gas karbon monoksida (/)
5erdapat beberapa pengobatan tambahan, yaitu=
•
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
16/21
• %asien diminta untuk menghentikan kebiasaan merokoknya minggu sebelum proses
terapi dimulai. Tobacco mempunyai e3ek 2asokonstriksi sehingga mengurangi
penghantaran oksigen ke jaringan.
• 6eberapa medikasi dihentikan $ jam sebelum memulai terapi oksigen hiperbarik
antara lain 2itamin , mor3in dan alkohol.
• %asien diberikan pakaian yang terbuat dari 1!! bahan katun dan tidak memakai
perhiasan, alat bantu dengar, lotion yang terbuat dari bahan dasar petroleum,
kosmetik, bahan yang mengandung plastik, dan alat elektronik.
• %asien tidak boleh menggunakan semua >at yang mengandung minyak atau alkohol
(yaitu, kosmetik, hairspray, at kuku, deodoran, lotion, ologne, par3um, salep)
dilarang karena berpotensi memiu bahaya kebakaran dalam ruang oksigen
hiperbarik.• %asien harus melepaskan semua perhiasan, inin, jam tangan, kalung, sisir rambut,
dan lain-lain sebelum memasuki ruang untuk menegah goresan akrilik silinder di
ruang hiperbarik.
• ;ensa kontak harus dilepas sebelum masuk ke ruangan karena pembentukan potensi
gelembung antara lensa dan kornea.
• %asien juga tidak boleh memba#a koran, majalah, atau buku untuk menghindari
perikan api karena tekanan oksigen yang tinggi berisiko menimbulkan kebakaran.
• *ebelum pasien mendapatkan terapi oksigen hiperbarik, pasien die2aluasi terlebih
dahulu oleh seorang dokter yang menguasai bidang hiperbarik. E2aluasi menakup
penyakit yang diderita oleh pasien, apakah ada kontraindikasi terhadap terapi oksigen
hiperbarik pada kondisi pasien.
• *esi pera#atan hiperbarik tergantung pada kondisi penyakit pasien. %asien umumnya
berada pada tekanan ,0 atm selama '! menit. 5iap "! menit terapi pasien diberikan
#aktu istirahat selama & menit. al ini dilakukan untuk menghindari keraunan
oksigen pada pasien.
• 5erapi oksigen hiperbarik memerlukan kerjasama multidisiplin sehingga satu pasien
dapat ditangani oleh berbagai bidang ilmu kedokteran.
• %asien die2aluasi setiap akhir sesi untuk perkembangan hasil terapi dan melihat
apakah terjadi komplikasi hiperbarik pada pasien.
• 8ntuk menegah barotruma
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
17/21
*eperti yang diketahui, diabetes melitus timbul karena tubuh kekurangan insulin
atau reseptor insulin tubuh tidak ber3ungsi baik. Insulin adalah hormon yang produksi sel
beta di pankreas yang mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah
kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan pada hati dan otot. Dalam jangka
panjang, kadar glukosa darah yang tinggi akan menaikkan kadar kolesterol dan
trigliserida darah. *elanjutnya akan terjadi aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
yang membuat aliran darah tidak lanar sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Menurut Mayor ;aut () 5itut arnanik, terapi hiperbarik oksigen (6/) pada
%enderita diabetes, terutama tipe II (gangguan pada reseptor insulin) mampu
memperepat kesembuhan dan mengurangi dosis obat yang diminum penderita diabetes.
Dari hasil penelitiannya pada tahun !!$ pada 1" orang pasien diabetes diterapi
memakai oksigen 1!! dan tekanan ,0 atmos3ir (setara kedalaman 10 meter di ba#ah
permukaan laut) selama lima hari berturut-turut, diberi perlakuan ini selama jam,
terjadi penurunan gula darah seara signi3ikan. 4ika biasanya tak pernah kurang dari !!
miligram per desiliter (mg9dl), kadar gula darah mereka bisa sampai 7! mg9dl.
%ada pasien diabetes tipe I yang mengalami kerusakan pada 3ungsi pankreas
sehingga tak bisa menghasilkan insulin, setelah menjalani terapi oksigen hiperbarik
beberapa #aktu, pasien yang harus disuntik insulin itu bisa lepas dari ketergantungan
pada insulin dari luar, namun pasien #ajib diterapi "-& kali per bulan seumur hidup guna
menjamin pasokan oksigen ke pankreas.
Menurut *uyanto *idik, terapi oksigen hiperbarik bersi3at memperbaiki jumlah
oksigen di dalam tubuh. Diabetes membuat kondisi pembuluh darah penderitanya buruk
sehingga aliran darah tak lanar. ontohnya, ada pasien diabetes dengan luka terbuka
yang tak sembuh atau tak kunjung kering. al itu terjadi karena pembuluh darah tak
mendapat pasokan oksigen sehingga tak ber3ungsi normal dalam memperbaiki kerusakan
sel.
*edangkan menurut dr. *usan Manungkalit, yang juga dokter di %usat iperbarik *5:I +; dr Mintohardjo 4akarta mengatakan, 6/ mampu meningkatkan kandungan
oksigen pada plasma darah. %ada kondisi oksigen normal di udara bebas (!) dengan
tekanan normal (1 atmos3ir), jumlah oksigen pada hemoglobin !,1 dan plasma darah
!," persen. 4ika diberi oksigen 1!! persen dan tekanan normal 1 atmos3ir, oksigen
hemoglobin tetap !,1 dan oksigen plasma darah jadi ,10. etika tekanan oksigen
1!! persen dinaikkan jadi " atmos3ir, jumlah oksigen dalam plasma darah jadi tiga kali
lipat (7,0). Meningkatnya tekanan dan 2olume oksigen menimbulkan oksigenasi pada
jaringan yang mengalami kekurangan pasokan oksigen (hipoksia). Dampak lain,
1
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
18/21
terjadinya pembaruan pembuluh darah, mendorong perkembangbiakan sel, dan
meningkatkan Hkemampuan tempurH sel darah putih (leukosit). %engobatan Diabetes
mellitus (DM) adalah pengobatan seumur hidup yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup penderita, agar tetap produkti3 dan tidak menjadi beban masyarakat.
5erapi ini dapat memberikan man3aat antara lain=
a) Meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan sekresi hormon kontra insulin.
b) Meningkatkan metabolisme aerob sehingga menurunkan kadar gula darah.
) Menurunkan kadar b+l, hal ini menunjukkan perbaikan pengolahan gula darah
penderita Diabetes mellitus (DM) untuk jangka panjang.
d) Memperlanar aliran darah terutama didaerah mikrosirkulasi sehingga menegah
komplikasi pada organ tubuh 2ital.
e) Meningkatkan kebugaran penderita Diabetes mellitus.
2. Menin+ka%kan &e+ene&asi sa&af e&ife&
egenerasi sara3 pada diabetes sangat esensial untuk perbaikan neuropati sama
halnya dengan penyembuhan sara3 akibat edera dari kompresi sara3. ipoksia
endoneural akibat hiperglikemia diamati pada a#al terjadinya diabetes dan hasil dari
iskemia memainkan peran penting dalam mengurangi regenerasi neuron. 5erapi
hiperbarik oksigen mampu memproduksi jaringan yang hiperoksia dengan meningkatan
tekanan oksigen pada jaringan yang iskemik dan tampak memiliki keuntungan dalam
perbaikan neuropati iskemik.
!. Mee&ea% en/e0*-an *,k*s "ia0e%ik
Dalam keadaan iskemia, tubuh akan mengalami gangguan dalam proses terjadinya
penyembuhan luka. Diketahui pula bah#a hipoksia tidak sama dengan iskemia, karena
itu ada asumsi yang mengatakan bah#a pemberian oksigen lebih banyak akan membantu
proses penyembuhan luka dalam keadaan tertentu. *udah menjadi kenyataan bah#a
6/ mempunyai e3ek yang baik terhadap 2askularisasi dan per3usi peri3er serta
kelangsungan hidup jaringan yang iskemik. %enggunaan oksigen hiperbarik dalam klinik
meningkat dengan epat dimana perbaikan 2askularisasi, perbaikan jaringan yang
hipoksia dan pengurangan pembengkakan merupakan 3aktor utama dalam
mekanismenya.
erusakan pada jaringan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. *el,
platelet dan kolagen terampur dan mengadakan interaksi. 6utir-butir sel darah putih
melekat pada sel endotel pembuluh darah mikro setempat. %embuluh darah yang
tersumbat akan mengadakan dilatasi. ;eukosit bermigrasi diantara sel endotel ke tempat
yang rusak dan dalam beberapa jam maka akan di3iltrasi dengan granulosit dan
makro3ag. *el darah putih akan digantikan oleh 3ibroblast yang juga melakukan
metabolisme dengan epat. %ada saat kebutuhan metabolisme jaringan rusak mengalami
1$
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
19/21
peningkatan tidak didukung oleh adanya sirkulasi lokal yang baik, maka akan terjadi
hipoksia di daerah yang rusak tersebut.
Dalam beberapa hari 3ibroblast mengalir ke daerah luka dan mulai terbentuk
jaringan kolagen. Disamping itu juga terjadi neoro2askularisasi yang disebabkan oleh
in3lamasi dan kebutuhan perbaikan jaringan, merangsang pembentukan pembuluh darah
baru. %embentukan jaringan kolagen oleh 3ibroblast merupakan dasar dari proses
penyembuhan luka, karena kolagen adalah protein penghubung yang mengikat jaringan
yang terpisah menjadi satu.
+da hal yang nampaknya paradoksal namun itu suatu kenyataan, yaitu apabila sel
dibiarkan anoksi maka suatu polypeptide preursor kolagen menumpuk didalam sel
tetapi tidak ada kolagen yang dilepaskan. 6ila oksigen diberikan dengan keepatan
tinggi, maka enBim yang membentuk kolagen diakti3kan. 6/ seara khusus berman3aatdalam situasi dimana terdapat komprsi pada oksigenasi jaringan di tingkat
mikrosirkulasi. /ksigen memperbaiki gradient oksigen untuk di3usi dari pembuluh darah
kapiler ke dalam sel dimana terdapat tahanan partial seperti edema, jaringan nekrotik,
jaringan ikat, benda asing dan darah yang tidak mengalir.
Mekanisme 6/ terhadap 8lkus Diabetik
6/ memiliki mekanisme dengan memoulasi nitrit okside (:/) pada sel endotel.
%ada sel endotel ini 6/ juga meningkatkan 2asulaar endotel gro#th 3ator (
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
20/21
+dapaun ara 6/ pada prinsipnya adalah dia#ali dengan pemberian / 1!! ,
tekanan -" +tm. 5ahap selanjutnya dilanjutkan dengan pengobatan decompression
sic!ness Maka akan terjadi kerusakan jaringan, penyembuhan luka, hipoksia sekitar luk.
ondisi ini akan memiu meningkatnya 3ibroblast, sintesa kolagen, peningkatan leu!osit
!illing , serta angiogenesis yang menyebabkan neo2askuarisasi jaringan luka. emudian
akan terjadi peningkatan :/ hingga 0-& kali dengan diiringi pemberian oksigen
hiperbarik -" +5+ selama jam. 5erapi ini Jaling banyak dilakukan pada pasien dengan
diabetes mellitus dimana memiliki luka yang sukar sembuh karena buruknya per3usi
peri3er dan oksigenasi di daerah distal.
DATAR PUSTAKA
1.
8/16/2019 Referat Peranan Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (Dr. Hisnindarsyah, Se., m.kes)
21/21
1. ann D, 6utler F, Mithell *4, Moon E. Deompression illness. 4an $, !11@ol
".
1". DirkB 4. yperbari /Bygen 5herapy. ealth %ro3essions Institute, *ep !!'.
10. *hahriari +, hooshideh M, eidari M. Diseases treated #ith hyperbari oBygen
therapy@ a literature re2ie#. Medial ypothesis, Diso2ery K Inno2ation
Interdisiplinary 4ournal, !10@1().
1&. ;atham E, 6yrd %. yperbari oBygen therapy. Jserial onlineL !10 De 1' Jited
!1& May 11L@ J17 sreensL. +2ailable 3rom= 8;=
http=99###.emediine.medsape.om9artile9107010'-o2er2ie#
17. *tephenson 4. %athophysiology, treatment and aeromedial retrie2al o3 *86+-
related DI. 4ournal o3 Military and eteranGs ealth. +pr !!'@ ol 1(").
1. Merlin M, /ndeyka +, MarAues-6aptista +. Deompression illness in suba di2ers.
Emergeny Mediine, 4un !!'.1$. 6arrat DM, arh %, an Meter . Deompression illness in di2ers= a re2ie# o3 the
literature. Jserial onlineL !11 4an $ Jited !1& May 11L= J& sreensL. +2ailable 3rom=
8;= http=99###.hbot.om9hyperbari-oBygen-therapy-deompression-illness9
1'. a2eenthiraraja 5, *ubha. yperbari oBygen therapy= a re2ie#. +ademi *ienes.
International 4ournal o3 %harmay and %harmaeutial *ienes, !1"@ ol &(0).
!. :aji , *iddiAui M. +ssessing the e33eti2eness o3 hyperbari oBygen therapy in
treating disease. Jserial onlineL !10 :o2 0 Jited !1& May 11L= J sreensL.
+2alaible 3rom= 8;= http=99###.#ebmedentral.om9artileN2ie#907
1.