MAKALAH
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun oleh:
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA mudah-
mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di
lapangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Sukabumi, September 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Rencana Perawatan.......................................................................3
B. Ciri Rencana Perawatan .............................................................................3
C. Kualitas Rencana Perawatan ......................................................................4
D. Pentingnya Membuat Rencana Perawatan..................................................5
E. Perumusan Tujuan .....................................................................................6
F. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga.................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Nursalam (2008) dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, proseskeperawatan adalah metode dimana
suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Proses keperawatan
terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu penkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Menurut Nursalam (2008) dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, pengumpulan data dalam proses
keperawatan dilakukan dengan cara Observasi yaitu Metode pengumpulan
data dimana data dikumpulkan melalui observasi visualmelalui indera
yang berlangsung terus-menerus, dimana data yang dikumpulkan harus
obyektif dan harus dicatat apa adanya (bukan penafsiran sendiri),
diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya ventilasi,
penerangan, kebersihan dan sebagainya.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu
terdokumentasi. Secara terperinci, proses keperawatan yaitu :
1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Definisi Rencana Perawatan Keluarga
2. Untuk mengetahui Ciri Rencana Perawatan Keluarga
3. Untuk mengetahui Kualitas Rencana Perawatan Keluarga
4. Untuk mengetahui Pentingnya Membuat Rencana Perawatan Keluarga
5. Untuk mengetahui Perumusan Tujuan Keluarga
6. Untuk mengetahui Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Rencana Perawatan Keluarga
Perumusan rencana perawatan adalah tahap yang berikutnya dalam
proses keperawatan sesudah pengkajian dikerjakan dan masalah
kesehatan/keperawatan keluarga telah diidentifikasi dan disusun menurut
prioritasnya.
Definisi rencana perawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan guna memecahkan masalah
kesehatan dan masalah perawatan yang telah diidentifikasi.
B. Ciri Rencana Perawatan Keluarga
Ciri-ciri rencana perawatan berasal dari dan berhubungan dengan konsep
perencanaan sebagai suatu proses :
1. Rencana perawatan berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat
memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi. Rencana
itu sendiri adalah pedoman untuk melakukan tindakan (keperawatan dan
kolaboratif) yang intinya adalah pendekatan-pendekatan, strategi,
kegiatan-kegiatan, cara-cara, bahan-bahan, dimana perawat bersama
dengan keluarga asuhan mengharapkan dapat merubah masalah atau
situasi.
3
2. Rencana perawatan adalah hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah
dipelajari, tidak hanya didasarkan oleh dorongan hati tanpa proses
pemikiran. Proses perencanaan mempunyai sifat logis, dimana data-data
yang berkaitan dikumpulkan guna memperoleh keputusan yang masuk
akal.
3. Rencana perawatan menggunakan kejadian-kejadian masa lampau maupun
yang sekarang untuk menentukan arah asuhan keperawatan, karena
rencana perawatan berhubungan dengan masa yang akan datang.
4. Rencana perawatan berputar pada masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi, karena masalah-masalah tersebut merupakan titik
pangkal untuk rencana dan dasar perumusan tujuan perawatan dan
tindakan-tindakan keperawatan.
5. Rencana perawatan merupakan jalan untuk mencapai tujuan (memberikan
perawatan yang tepat.
6. Rencana perawatan adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-
menerus.
C. Kualitas Rencana Perawatan Keluarga
Kualitas rencana perawatan sangat tergantung kepada :
1. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan
kepada analisis yang menyeluruh tentang masalah situasi dalam keluarga
2. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan
apa yang diharapkan
4
3. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam :
a. menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga
b. menentukan prioritas masalah
c. memilih tindakan yang tepat
d. melaksanakan tindakan
e. penilaian hasil tindakan
5. Dibuat secara tertulis.
D. Pentingnya Membuat Rencana Perawatan Keluarga
1. Memberikan perawatan yang khusus, karena dapat mempermudah
penyampaian perawatan yang tepat dengan memperhatikan keunikan klien
penerima askep
2. Membantu dalam menentukan prioritas dengan memberikan data-data
tentang keadaan dan sifat masalah
3. Mengembangkan komunikasi yang sistematis antara tenaga kesehatan
yang bersangkutan
4. Menjamin kesinambungan dari perawatan yang diberikan
5. Melancarkan koordinasi perawatan melalui pemberian informasi kepada
tim kesehatan lainnya tentang tindakan yang dikerjakan oleh perawat.
5
E. Perumusan Tujuan Perawatan Keluarga
Tujuan merupakan pernyataan yang lebih terinci tentang hasil
keperawatan. Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang diapakai
untuk menilai keberhasilan keperawatan.
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :
1. yang berorientasi pada perawat, yaitu tujuan yang dinyatakan dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat.
2. yang berorientasi pada pasien, yaitu tujuan dinyatakan dari pihak penerima
pasien/keluarga, baik secara fisik, mental dan perilaku
F. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal tersebut di
bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan, dengan cara :
– memberikan informasi
– mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
– mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara :
– mengidentifikasi konsekuensi “tidak melakukan tindakan”
– mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga
– mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
6
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara :
– mendemosntrasikan cara perawatan
– menggunakan alat dan fasilitas yang ada di dalam rumah
– mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
– menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh keluarga
– melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
dengan cara :
– menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
– membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tindakan keperawatan :
1. Merangsang keluarga mengenal dan menerima masalah dan kebutuhan
kesehatan mereka, melalui :
– memperluas pengetahuan keluarga melalui penyuluhan kesehatan
– membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi tersebut
– mengkaitkan kebutuhan kesehatan dan sasaran keluarga
– mengembangkan sifat positif dalam keluarga
7
2. Menolong keluarga untuk menentukan tindakan keperawatan :
– merundingkan bersama keluarga mengenai akibat-akibat apabila
mereka tidak mengambil tindakan
– mengenalkan kepada keluarga tentang alternatif yang dapat dipilih dan
sumber-sumber yang perlukan dalam melakukan tindakan keperawatan
– merundingkan bersama keluarga tentang akibat dari tindakan atau
kemungkinan efek samping yang mungkin timbul.
3. Menumbuhkan kepercayaan keluarga terhadap perawat :
– memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
– mencari cara untuk mengurangi ancaman kesehatan dan perkembangan
kepribadian para anggota keluarga
– membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah
– mengembangkan pola komunikasi dengan keluarga agar terjadi saling
pengertian yang mendalam
– membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka dalam
memenuhi kebutuhan psikososial anggota keluarganya
– mencegah rintangan-rintangan dalam mengadakan rujukan
– perawat harus memperluas pengetahuannya tantang sumber-sumber
daya yang ada di masyarakat dan bagaimana memanfaatkannya.
Tersedianya sumber-sumber juga mempengaruhi keputusan perawat
dalam memilih tindakan keperawatan. Terdapat 3 macam sumber yang dapat
dipertimbangkan :
8
1. Sumber-sumber yang terdapat dalam keluarga :
– kekuatan fisik dan psikososial dari tiap anggota keluarga
– kemampuan finansial
– fasilitas-fasilitas fisik
– adanya sokongan dari sanak saudara atau kelompok-kelompok yang
lain
2. Sumber-sumber yang ada dalam perawat :
– pengetahuan mengenai masalah-masalah kesehatan keluarga dan
ketrampilannya dalam membantu keluarga mengatasi masalah-
masalah tersebut. Diperlukan pengetahuan yang luas mulai perawatan
yang paling sederhana sampai ke tindakan-tindakan untuk mengatasi
masalah-masalah yang rumit tentang perilaku yang tidak normal
(misalnya ketidakcocokan hidup antar anggota keluarga yang tidak
sehat).
– tersedianya waktu dan dukungan
3. Sumber-sumber yang terdapat dalam masyarakat :
– instansi-instansi kesehatan
– adanya program atau kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesehatan
– organisasi-organisasi kesehatan.
Pilihan tindakan keperawatan yang tepat serta cara kontak antar
perawat-keluarga (kunjungan rumah, pertemuan di Puskesmas, pendekatan
secara kelompok, dsb), banyak bergantung kepada sifat masalah keluarga dan
sumber-sumber yang ada.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Nursalam (2008) dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, pengumpulan data dalam proses
keperawatan dilakukan dengan cara Observasi yaitu Metode pengumpulan
data dimana data dikumpulkan melalui observasi visualmelalui indera
yang berlangsung terus-menerus, dimana data yang dikumpulkan harus
obyektif dan harus dicatat apa adanya (bukan penafsiran sendiri),
diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya ventilasi,
penerangan, kebersihan dan sebagainya.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu
terdokumentasi. Secara terperinci, proses keperawatan yaitu :
10
11