SINERGITAS ANTARA KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK PAULO
FRIERE DENGAN KONSEP TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN
BENJAMIN S. BLOOM DAN RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh:
MUFIATINIM : 11420136
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015
vii
HALAMAN MOTTO
...
“Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah…”1
“If you give a man a fish you feed him a day, but if you teach him how to fish youfeed him for a life”
(Jika anda memberi ikan kepada seseorang, berarti anda memberinya makan sehari.Tetapi, jika anda mengajarinya cara memancing, berarti anda memberinya makan
seumur hidupnya)2
1 Diambil dari Omar Mohammad AL-Toumy AL-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam,terj. Hasan Langulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979). hlm. 141-142.
2 Diambil dari Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik:Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Gama Media, 2002). hlm.201.
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:
Almamaterku Tercinta Jurusan Pendidikan Bahasa ArabFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
ABSTRAK
MUFIATI. Sinergitas Antara Konsep Pendidikan Humanistik Paulo Frieredengan Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Benjamin S. Bloom dan Relevansinyadalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sinergitas konseppendidikan humanistik dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan dan relevansinyaterhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Berawal dari penelusuranproblemmatika pengajaran dan tujuan pengajaran, pengajaran harus memberikankebebasan bagi peserta didiknya untuk berekspresi dan pengembangan bakatnyamasing-masing, sedangkan pada tujuan pembelajaran harus menyentuh beberapaaspek psikologi manusia, yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian literer (library research) yang bersifatkualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatanpsikologi dan pendekatan pendidikan bahasa dan Islam. Sedangkan metode yangdigunakan yaitu dokumenter dengan mencari, mengumpulkan data dan menganalisissumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal, website, ebook dan lainnya,terutama dari sumber data primer yaitu buku Education : The Practice of Freedom(Pendidikan Sebagai Praktik Pembebasan). Karya Paulo Friere yang diterjemahkanoleh Alonis A. Nugroho. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan analisis isi(content analysis), dan menggunakan metode induktif dan deduktif untuk prosesanalisis datanya. Konsep pendidikan humanistik yang merupakan konsep pendidikanpembebasan dan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang merupakanpengklasifikasian tujuan pengajaran berdasarkan tiga ranah yakni kognitif, afektif danpsikomotorik.
Hasil penelitian yang di peroleh adalah bahwa konsep pendidikan humanistikdengan konsep taksonomi tujuan pendidikan memiliki hubungan saling keterkaitandan relevan serta memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pengembanganpembelajaran bahasa Arab. Aplikasi konsep pendidikan humanistik dalam prosespembelajaran bahasa arab merujuk pada motivasi dan kesadaran diri untuk maju danmenjadi manusia yang lebih baik, sedangkan taksonomi tujuan pendidikan adalahpenekanan pada ranah kognitif dan ditambah dengan prilaku ranah afektif danpsikomotorik. Tujuan utama pengajaran bahasa Arab berorientasi untuk membentukkompetensi komunikasi secara luas, denga kemahiran bahasa sebagai fondasipenguasaan bahasa. Pengajaran bahasa Arab diarahkan untuk menjadikan individuyang kreatif dalam mengembangkan potensi dirinya bagi penguasaan bahasa.
x
تجرید لا
یةتعلمينظامبنيB ايتمفي هدافتصنیفنظامولفولواالسا
تعلمي تعلميمنیةايلسبالمسلبلا Bبالعریةلا
بحثهذاهيدف یةتعلمينظاممعرفةايللا تعلميتصنیفنظاممعاالسا لا
تعلميمنیةيفسو ملهدهB بالعریةلا ها،بالرتیةمعنت فواهدا
یةفكرمهلتعبريالطالبايلاحلریةبالرتیةتعطيانبالرتیةاكنت اهدافويفB منو
تعلمي، تعلميانلا یةايلیهوجبلا رشیة،نف Bواحلريكاملعريفومهلا
یة بحث هو دراسة نوع من ا بهذا ا ل یةمكل نو عاليت يه ا . لم ب ل ملت. ل
لك مك حتل ب له مك فلك ئ تعلمي : لا
ل. ل ت ی. ة يه نظام تعلمي االسا
ل مي تق ل لتعلن تص تعل
.
بحث لتاجئ ا تص: ن لت یهتا یدل ايل تطبیق نظام تعلمي . بالعریة یة يف االسا
نفس یف. لفز ووعي ا تعلمي هو مقع املعريفهدافتصنو . لال ب من. خ ب
نفس االبداعي و ا نل من
xi
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الر حیم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia yang tidak
akan pernah bisa kita dustakan. Salam serta sholawat selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya ilmu dan Agama
Islam yang beliau bawa pada umatnya.
Alhamdulillah berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di program
S-1. Karya tulis berupa skripsi dengan judul “Sinergitas antar konsep pendidikan
humanistik Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S.
Bloom dan relevansinya terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab.”
Selama penyusunan skripsi ini, banyak kendala yang telah dialami penulis,
namun berkat izin dan ridho Allah SWT, serta bantuan semua pihak, alhmdulillah
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini sudah
sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tak pernah
berhenti mengalir di setiap detik kehidupan.
xii
2. Bapak Prof. Akhmad Minhaji, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Dr. H. Tasman Hamami, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab yang bersama seluruh jajaran.
5. Bapak Dr. Radjasa Mutasin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis, memberikan masukan dan saran
yang sangat membantu penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen dan karyawan/ karyawati Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
7. Ibunda tercinta, Ibu Zaedah yang senantiasa memberikan do’a dan restu yang
tiada ternilai, semoga bliau selalu di beri kesehatan, di jaga oleh Allah SWT
dengan penuh welas asih dan kasih sayang. Ayahanda tersayang, Bapak Jamino
(AHM) dengan penuh kebahagiaan yang tak terkira penulis persembahkan gelar
sarjana ini untuk bliau yang begitu mencita-citakannya.
8. Saudara saudariku tersayang mbak Mujiati, kak Busayri, dan adek
Supriyantono yang selalu mendo’akan penulis serta memberikan dorongan dan
semangat tiada henti.
xiii
9. Guru-guruku tercinta MA Ribhul Ulum Demak, semangat dan motivasi yang
luarbiasa dari kalian semua adalah yang takkan pernah terlupakan dan takkan
terganti. Kalian hadir dalam hidup penulis sebagai sahabat sekaligus sosok
pahlawan yang tiada terganti, karena motifasi dan kepercayaan kalian selalu
mendampingi langkah penulis untuk menggapai gelar sarjana yang mulanya
adalah suatu hal yang mustahil bagi penulis.
10. Teman-teman Kelompok Studi Ilmu Pendidikan (KSIP), karena skripsi ini
berawal dari intensitas penulis dalam mengikuti agenda diskusi tentang
pendidikan yang di selenggarakan oleh KSIP setiap minggunya.
11. Teman-teman PPL-KKN integratif tahun 2014, kekompakan, kerjasama dan
sisikekeluargaan di antara kita sangat berarti, begitu juga dengan semboyan kita
yang unik yakni “wani rekoso” takkan pernah terlupakan
12. Teman-teman kerja di Sopduren Lodaya Babarsari, dua tahun bekerjasama
seperti menemukan keluarga baru yang penuh keceryaan dan canda tawa.
13. Berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, terima
kasih banyak.
Semoga semua kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan benar-benar
mendapat amal ibadah dan mendapat ridho Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
banyak sekali kesalahan yang penulis lakukan baik disengaja maupun tidak. Untuk itu
xiv
penulis meminta maaf kepada seluruh pihak yang terkait, karena penulis menyadari
bahwa semua yang telah penulis lakukan adalah sebuah proses belajar menjadi lebih
baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan mungkin
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Akhirnya, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya,
dan tidak lupa atas segala kekhilafan dan kekurangan, penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Yogyakarta, 17 September 2015
Penulis
M u f i a t i
NIM: 11420136
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987
dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
أ Alif ……….. tidak dilambangkan
ب Bā' B Be
ت Tā' T Te
ث Śā' Ṡ es titik di atas
ج Jim J Je
ح Hā' Ḥ ha titik di bawah
خ Khā' Kh ka dan ha
د Dal D De
ذ Źal Ź zet titik di atas
ر Rā' R Er
xvi
ز Zai Z Zet
س Sīn S Es
ش Syīn Sy es dan ye
ص Şād Ş es titik di bawah
ض Dād Ḍ de titik di bawah
ط Tā' Ṭ te titik di bawah
ظ Zā' Ẓ zet titik di bawah
ع 'Ayn …‘… koma terbalik (di atas)
غ Gayn G Ge
ف Fā' F Ef
ق Qāf Q Qi
ك Kāf K Ka
ل Lām L El
م Mīm M Em
ن Nūn N En
و Waw W We
ه Hā' H Ha
ء Hamzah …’… Apostrof
ي Yā Y Ye
xvii
II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:
متعقدین ditulis muta‘aqqidīn
عدة ditulis ‘iddah
III. Tā' marbūtah di akhir kata.
1. Bila dimatikan, ditulis h:
ھبة ditulis hibah
جزیة ditulis jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
نعمة هللا ditulis ni'matullāh
زكاة الفطر ditulis zakātul-fitri
IV. Vokal pendek
__◌__ (fathah) ditulis a contohضرب ditulis daraba
__◌__(kasrah) ditulis i contoh فھم ditulis fahima
__◌__(dammah) ditulis u contohكتب ditulis kutiba
xviii
V. Vokal panjang:
1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)
جاھلیة ditulis jāhiliyyah
2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas)
یسعي ditulis yas'ā
3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)
مجید ditulis majīd
4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)
فروض ditulis furūd
VI. Vokal rangkap:
1. fathah + yā mati, ditulis ai
بینكم ditulis bainakum
2. fathah + wau mati, ditulis au
قول ditulis qaul
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof.
اانتم ditulis a'antum
اعدت ditulis u'iddat
xix
لئن شكرتم ditulis la'in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
القران ditulis al-Qur'ān
القیاس ditulis al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf
syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya
الشمس ditulis asy-syams
السماء ditulis as-samā'
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut
penulisannya
ذوى الفروض ditulis zawi al-furūd
اھل السنة ditulis ahl as-sunnah
xx
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB........................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .................................. iv
HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ........................................ v
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .................................... vi
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... ix
HALAMAN ABSTRAK ARAB .............................................................................. x
PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................................................. xi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI ...................................................................................…………. xiii
DAFTAR TABEL … ............................................................................................. …. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 27
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 6
D. Kajian Pustaka ............................................................................... 7
E. Landasan Teori .............................................................................. 9
F. Metode Penelitian.......................................................................... 20
xxi
G. Sistematika Pembahasan................................................................ 25
BAB II BIOGRAFI PAULO FRIERE DAN BENJAMIN S. BLOOM ..... 61
A. Biografi Paulo Friere ..................................................................... 28
1. Riwayat Hidup Paulo Friere............................................ 28
2. Latar Belakang Pemikiran Friere .................................... 34
3. Corak Pemikiran dan Filsafat Friere ………………… .. 40
4. Karya-karya Friere …………………………………… . 48
B. Biografi Benjamin S. Bloom ................................................ 49
1. Riwayat Hidup Benjamin S. Bloom................................ 49
2. Corak Pemikiran dan Filsafat S. Bloom ......................... 54
3. Karya-karya Samuel S. Bloom ………………………… 59
BAB III KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK FRIERE DANTAKSONOMI PENDIDIKAN BLOOM ........................................ 153
A. Konsep Pendidikan Paulo Friere........................................... 62
1. Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan ...................... 62
2. Proses Pembelajaran dalam Perspektif Paulo Friere …... 74
3. Hubungan Guru dan Murid Menurut Paulo Friere …….. 93
B. Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin S. Bloom ………........... 98
1. Definisi Taksonomi Pendidikan ……………………………. 98
2. Dimensi Pengetahuan ……………………………………..... 103
3. Tujuan-tujuan dalam Pendidikan …………………………. . 117
4. Domian-domain dalam Taksonomi Pendidikan …………. 125
BAB IV SINERGITAS KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK DENGAN
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA
TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB…….. 216
A. Sinergitas Konsep Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan
Pendidikan ……………………………………………………….. 154
B. Landasan Tentang Pengajaran Bahasa Arab ……………………... 164
xxii
C. Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab …………………..….. 175
D. Aplikasi Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan Pendidikan
Sebagai Pendekatan dan Prinsip dalam Proses Pembelajaran
Bahasa Arab ………………………………………………………. 178
E. Analisis Tujuan Intruksional Taksonomi Pendidikan Dalam
Pengajaran Bahasa Arab …………………………………............. 204
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 221
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kerangka berfikir dalam penelitian
Tabel 3.1 Dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif
Tabel 3.2 Taraf tujuan pendidikan
Tabel 3.3 Taraf tuajuan menurut Anderson dan Krathwohl
Tabel 3.4 Rumusan taksonomi tujuan pendidikan
Tabel 3.5 Klasifikasi aspek kognitif fersi baru dan fersi lama
Tabel 3.6 Klasifikasi proses kognitif
Tabel 3.7 Klasifikasi proses afektif
Tabel 4.1 Tabel contoh dari mensintesis
Tabel 4.2 Kategori proses kognitif dalam tujuan pembelajaran
Tabel 4.3 Tujuan pengajaran al kalām
Tabel 4.4 Kategori proses kognitif dalam tujuan pengajaran al-qiro’āh
Tabel 4.5 Kategori proses kognitif dalam tujuan pengajaran al-kitabāh
Tabel 4.6 Pensinergian konsep pendidikan humanistik dengan konsep taksonomi
tujuan pendidikan dan relevansinya dalam proses pembelajaran bahasa
Arab.
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Bukti Seminar Proposal
Lampiran II : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran III : Sertifikat SOSPEM
Lampiran IV : Sertifikat OPAK
Lampiran V : Sertifikat ICT
Lampiran VI : Sertifikat IKLA’
Lampiran VII : Sertifikat TOEC
Lampiran VIII : Sertifikat PPL-1
Lampiran IX : Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran X : Curriculum Vitae Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan bergulir
pada akhir tahun 2015 ini, Negara kita memiliki banyak hambatan, diantara
beberapa hambatan tersebut adalah terkait pendidikan yang hingga kini
merupakan problem urjen karena berkaitan dengan (SDM). Faktanya mutu
pendidikan tenaga kerja masih rendah, dimana hingga februari 2014 jumlah
pekerja berpendidikan SMP atau di bawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta
orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.1 Ini
artinya 64 persen pekerja di Indonesia belum memiliki latar belakang
pendidikan yang memadai untuk bersaing di kancah MEA 2015. Di
khawatirkan keberlangsungan MEA justru hanya menjadikan mereka buruh di
Negeri sendiri, dimana para pekerja asing yang akan mendominasi.
Pendidikan sebagai pencetak (SDM) berkualitas menjadi jawaban
terhadap kebutuhan sumber daya manusia, Oleh karena itu meningkatkan
standar mutu sekolah menjadi suatu keharusan agar lulusannya siap
menghadapi persaingan. Disamping standar mutu pendidikan, banyak hal
seperti kurikulum dan kebijakan pendidikan juga harus di benahi,
1 http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia, diakses tanggal20 apil 2015, pukul 11.20 WIB.
2
pembenahan tersebut harus menggunakan prinsip yang sesuai dan cocok
dengan kebutuhan peserta didik. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah
seperti yang tengah di ungkapkan dalam konsep taksonomi tujuan pendidikan
Benjamin Samuel Bloom yang mana terdapat tiga aspek yang menjadi acuan
di dalamnya, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Terdapat banyak sekali komponen-komponen pendidikan yang harus
di perhatikan dalam hal ini, di antaranya adalah pengajaran bahasa asing
terkhusus bagi bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa mayor di dunia,
akhir-akhir ini bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar
di Barat.2 Sebagai contoh, Harvard University, sebuah perguruan tinggi di
Amerika serikat yang dikirikan para alim ulama’ protestan yang menjadikan
bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah.3 Sedangkan di Indonesia yang
mayoritas pendududuknya memeluk agama Islam. Dimana wakhyu yang
diturunkan dan dihimpun menjadi kitab suci Al-qur’an berbahasa Arab,
kemudian Al-hadits yang merupakan penjelas dan penafsir Al-qur’an
dihimpun dan disusun pula dalam bahasa Arab. Maka mempelajari bahasa
Arab menjadi sebuah kewajiban sebagai sarana untuk memahami agama dan
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pemilik bahasa aslinya.
2http://www.bppk.opini.go.id/publikasi/artikel/112-artikel-keuangan-umum/1435-bahasa- arab-semakin-urgen-di dunia-barat, diakses tanggal 22 apil 2015, pukul 12.11 WIB.
3 Azhar Arsyad, BahasaArab Dalam Metode Pengajarannya: Beberapa PokokPikiran, (Yogyakata : Pustka Pelajar, 2000), hlm.1.
3
Suatu penyelenggaraan belajar-mengajar merupakan proses pendidikan
kritis yang harus mencerdaskan sekaligus bersifat membebaskan peserta
didiknya untuk menjadi pelaku (subjek) utama, bukan sasaran pelaku (obyek),
dari proses tersebut. Namun kenyataannya proses pempembelajaran di Negara
kita masih banyak yang menggunakan system bank dimana siswa dianggap
tidak bisa apa-apa dan guru sebagai sumber satu-satunya yang mencekoki
siswa sehingga siswa lebih banyak diam membisu, siswa tidak dibantu untuk
menjadi kritis dan berpendapat secara bebas di kelas.4 Sistem pembelajaran
yang demikian justru akan menjadi momok bagi peserta didik dan akan
menghambat keaktifan dan kreatifitasnya dalam belajar bahasa asing,
terutama bahasa Arab.
Pada kasus lain adalah posisi dimana seorang guru memberikan
kebebasan seluas-luasnya kepada peserta didiknya, namun subjek yang di
utamakan justru lebih memilih untuk bersifat pasif dan menyia-nyiakan
kesempatan yang di berikan. Beberapa faktor penyebabnya adalah mental dari
peserta didik yang belum terbentuk, kurangnya pembiasaan di setiap proses
pembelajaran, kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran dan
sebagainya. Hal yang demikianlah kemudian menjadi tantangan besar bagi
para pendidikan dalam pembentukan karakter, pembiasaan, dan pemahaman
agar proses pembelajaran menjadi hal yang membebaskan dalam arti
4 Singgih Nugroho, Pendidikan Kemerdekaan dan Islam, (Yogyakarta: PondokEdukasi, 2003), hlm.xxvi.
4
menyenangkan tanpa adnya tekanan-tekanan yang menjadi momok bagi
mereka, sehingga proses pembelajaran akan menjadi semakin maksimal dan
tercapainya tujuan pembelajaran.
Disamping proses pembelajaran yang menjadikan peserta didik
sebagai subjek utama, dan guru sebagai moderator yang memberikan arahan-
arahan serta sebagai pelaku yang menyebabkan sebuah forum tertentu terjadi,
guru juga harus memperhatikan beberapa aspek yang merupakan ruh dari
pendidikan yang akan menjadi pendongkrak keberhasilan. Aspek-aspek
tersebut adalah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan beberapa problem tersebut, maka penulis kemudian
mencoba untuk mensinergikan antara konsep pendidikan humanistik yang di
gagas oleh Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang di
gagas oleh Benjamin Samuel Bloom serta merelevansikannya dalam proses
pembelajaran bahasa Arab. Dimana Paulo Friere menformulasikan sebuah
pendidikan yang humanis, demokratis dan membebaskan peserta didik dan
menuju pada konsientisasi yang mampu dijadikan sebuah pendekatan
alternatif untuk mengekpresikan nalar dan kesadaran melalui bahasa Arab.
Sedangkan Benjamin Samuel Bloom dengan formulanya yang
mengklasifikasikan atas tiga ranah yang disebut domain kemampuan, yang
mana menawarkan kerangka landasan pembelajaran dan pengajaran yang
progresif serta berorientasi pada tujuan yang didasari oleh aspek kognitif,
5
afektif dan psikomotorik. Hal ini menjadi titik tolak pemikiran dalam
penelitian ini dan dengan di dukung oleh data-data dari berbagai referensi,
maka peneliti mencoba mengangkatnya kedalam sebuah skripsi yang berjudul
“Sinergitas Antara Konsep Pendidikan Humanistik Paulo Friere Dengan
Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Benjamin S. Bloom Dan Relevansinya
Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”.
B. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah terkait “bagaimana sinergitas antara konsep
pendidikan humanistik yang di gagas oleh Paulo Friere dengan konsep
taksonomi tujuan pendidikan Benjamin Samuel Bloom?”. Berdasarkan fokus
penelitian tersebut, dikembangkan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep pendidikan humanistik yang di gagas oleh Paulo Friere
dan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom ?
2. Bagaimana relevansi sinergitas antara kedua konsep tersebut dalam proses
pembelajara bahasa Arab?
3. Bagaimanakah konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan
pendidikan yang bersinergi, dapat memungkinkan tercapainya tujuan
pembelajaran bahasa Arab secara maksimal ?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep
pendidikan humanistik yang digagas oleh Paulo Friere dan disinergikan
dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom dalam
pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Adapun manfaat yang ingin di
capai adalah :
1. Secara teoritis :
a. Untuk mengetahui konsep pendidikan humanistik dari Paulo Friere
dan konsep taksonsmi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom.
b. Untuk mengetahui karakteristik pendidikan humanistik dari Paulo
Friere dan taksonomi tujuan pendidikan dari Benjamin S. Bloom.
c. Untuk mengetahui sinergitas anatara kedua konsep tersebut serta
relevansinya terhadap pengembangan proses pembelajaran bahasa
Arab.
2. Secara praktik :
a. Mahasiswa, merupakan salah satu syarat kelulusan pada tingkat strata
1 Univversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, serta mampu digunakan
sebagai salah satu tambahan dalam khasanah keilmuan dalam budaya
intelektual.
7
b. Praktisi pendidikan, sebagai bekal menjalankan tugas dalam proses
pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik agar berkembang sesuai potensi.
c. Untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Arab serta sebagai
sumber referensi bagi penelitian yang serupa.
D. Kajian Pustakar
Fungsi dari kajian pustaka adalah untuk mengetahui letak topik
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diantara penelitian-penelitian
yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya, serta memastikan bahwa judul
penelitian yang akan dilaksanakan terhindar dari duplikasi.5 Setelah
melakukan penelusuran terkait dengan topik pendidikan humanistik dan
taksonomi tujuan pendidikan, ada beberapa karya yang telah dibuat
sebelumnya, diantaranya :
Skripsi saudara Ridlo Maulana, Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “ Konsep
Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (Dalam Perspektif Pendidikan
5 Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S-1 Program Study KependidikanIslam, hlm.9.
8
Agama Islam)”.6 Dalam skripsi ini lebih membahas pendidikan sebagai proses
yang membebaskan peserta didik dalam proses pembelajaran agma Islam
sesuai dengan konsep pendidikan humanistik Paulo Friere.
Skripsi saudara Purwanto, Jurusan Kependidikan Islam (KI), Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Mencari Format Ideal
Pendidikan Islam Sebagai Paradigma Pembebasan Refleksi Atas Buku
Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan Karya Paulo Friere”.7 Dalam
skripsi ini lebih membahas pada pendidikan sebagai proses yang
membebaskan peserta didik dimana hal tersebut merupakan refleksi untuk
buku-buku pendidikan agar mampu menempati standar yang ideal dalam
praktek pendidikan sebagai pembebasan.
Skrips saudara Nanang Khoirudin, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
(PBA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Pendidikan
Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”.8
Dalam skripsi ini lebih membahas pada pendidikan sebagai proses yang
6 Ridlo Maulana, ““ Konsep Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (DalamPerspektif Pendidikan Agama Islam)”. Skripsi (Yogyakarta : Perpustakaan PPs. UIN SunanKalijaga, ).
7 Purwanto, ““Mencari Format Ideal Pendidikan Islam Sebagai ParadigmaPembebasan Refleksi Atas Buku Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan Karya PauloFriere”. (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga,).
8 Nanang Khoirudin, ““Pendidikan Humanistik Dan Aplikasinya Dalam ProsesPembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga,2003).
9
membebaskan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa arab sesuai
dengan konsep pendidikan humanistik Paulo Friere.
Skripsi saudara Rikhsan Nurhadian Suhandi, Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “ Konsep
Taksonomi Pendidikan Benjamin Samuel Bloom Dan Relevansinya Terhadap
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”.9 Fokus penelitian pada skripsi
ini adalah bagaimana relevansi konsep taksonomi pendidikan dalam
pengembangan proses pembelajaran abahasa arab.
Dalam penelusuran yang penulis lakukan terhadap beberapa skripsi
tersebut, penulis mencoba untuk mengembangkan sebuah penelitian literatur
mengenai konsep pendidikan humanistik dan taksonomi pendidikan yang
mana memiliki banyak kesamaan. Dimana konsep-konsep tersebut
berlandaskan pada psikologi pendidikan yang kemudian di implementasikan
kedalam pendidikan bahasa Arab. Peneitian ini menfokuskan pada penelitian
terhadap “sinergitas konsep pendidikan humanistik Paulo Friere dengan
konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin Samuel Bloom dalam
pengembangan pembelajaran bahasa Arab”.
9 Rikhsan Nuradian Suhandi, “ Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin SamuelBloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi(Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2011).
10
E. Landasan Teori
1. Pendidikan Humanistik
Tema pokok gagasan Friere sesungguhnya mengacu pada suatu
landasan bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan “proses
memanusiakan manusia kembali,10 atau dengan kata lain, pendidikan
harus bisa mengentaskan (membebaskan) manusia (peserta didik) dari
sebuah keterpasungan. Pembebasan itu sendiri menurut Friere adalah
pendidikan yang membawa masyarakat dari kondisi “masyarakat kerucut”
(submergen society) kepada “masyarakat terbuka” (open society).11
Murid dalam proses pendidikan gaya bank cenderung menjadi
obyek yang pasif dan hanya mendengar, mengikuti, mentaati dan
mencontoh guru, yang menafikkan adanya dialog. Yang berarti ilmu
pengetahuan hanya merupakan sebuah transfer dari pengajar kepada
pelajar.12 Padahal tujuan dari pendidikan bukan saja sebatas Transfer of
knowledge dan arena indoktrinisasi, tetapi pendidikan juga harus
merupakan media dan aktifitas membangun kesadaran, kedewasaan dan
10 Mansour Faqih, dkk. Pendidikan Populer Membangun kesadaran kritis,(Yogyakarta : Read Book, 2001), hlm.61.
11 http://www.Waspada.co.id/opini/ artikel.php?,2004,diakses tanggal 25 mei 2015.pukul 23.00 WIB.
12 Ibid, Pendidikan Kritis Yang Membebaskan, dalam BASIS.., hlm. 14.
11
kemandirian peserta didik.13 Praktek tersebut oleh Friere dinilai sebagai
bagian dari proses dehumanisasi dan penindasan.
2. Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan
Dalam dunia pendidikan taksonomi didefinisikan sebagai kerangka
landasan atau sebuah klasifikasi. Pernyataan ini sesuai denga pendapat
Blom dalam bukunya bahwa :
“It is intended to provide for classification of the goals of our
educational system. It is expected to be of general help to all
teachers, administrators, professional specialists, and research
workers who deal with curricular and evaluation problems. It is
especially intended to help them discuss these problems with
greater precision”.14
Jadi taksonomi merupakan sebuah klasifikasi atau kerangka
landasan dalam sistem tujuan pendidikan. Taksonomi tujuan pendidika ini
diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada para pengajar,
pengelola pendidikan, pakar pendidikan dan peneliti dalam memecahkan
problematika-problematika pendidikan seputar kurikulum dan evaluasi
pendidikan.
13 Khoiriyah M., Relevansi Pendidikan Bagi Demokrasi,http://www.co.id/opini/artikel.php?, diakses tanggal 25 mei 2015, pukul 24.00 WIB.
14 Benjamin S. Bloom (Ed.), The Taxonomy of Educational Objective, The ClassificationEducational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, (New York : David Mckay Company,1956), hlm. 1.
12
Di dalam pedagogia moderen, pembelajaran dibagi menjadi tiga
area, yakni apa yang dimaksud sebagai taksonomi Bloom, pengajaran
terbagi atas : (1) bidang kognitif, yakni yang berkenaan dengan aktifitas
mental, seperti ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan
mencipta; (2) bidang afektif, yakni berkenaan dengan sikap dan rahasia
diri; dan (3) bidang psikomotor yang berkenaan dengan aktifitas fisik
seperti keterampilan hidup dan pertukangan.15
Keberadaan taksonomi ini merupakan landasan dalam penyusunan
konsep pendidikan, baik kurikulum maupun proses pembelajaran dan
pengajaran. Setiap proses pembelajaran yang akan di laksanakan
setidaknya harus mengacu pada tiga aspek yang ditawarkan oleh
taksonomi Bloom ini, karena dengan mengacu pada tiga aspek atau ranah
ini, secara tidak langsung memberikan gambaran tentang beberapa hal
yang harus benar-benar di perhatikan oleh pendidik di setiap
berlangsungnya program pembelajaran. Pada tingkatan yang lebih praktis,
taksonomi ini telah banyak membantu para praktisi pendidikan untuk
menformulasikan tujuan-tujuan belajar dalam bahasa yang mudah di
pahami, rasional, serta dapat diukur.16 Dengan demikian penerapan
pembelajaran akan lebih efektif dan mampu mencapai tujuan dari
15 M. Sukarjo & Ukim K., Landasan Pendidikan (Teori dan Aplikasinya), (Jakarta:Rajawali Press, 2009), hlm. 8.
16 Ibid, hlm. 14.
13
pembelajaran yang di dambakan, sebagaiman pokok dari konsep
taksonomi ini yang menekankan pada tujuan pendidikan.
3. Urgensitas Konsep Pendidikan Humanistik dan Konsep Taksonomi
Tujuan Pendidikan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab.
a. Pendidikan (pembelajran dan pengajaran)
Definisi pendidikan berasal dari bahasa Yunani “pedagogi”
sedangkan untuk ilmu pendidikan diambil dari arti kata “pedagogie”.
Dalam pengertian yang sederhana dan umum maka pendidikan sebagai
usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-
nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.17 Di dunia
pendidikan terdapat beberapa komponen, diantanya adalah
pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan sebuah upaya
untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran itu sendiri. Hilgard dan Bower (1966)
mengungkapkan :
“Learning is the prosess by which an activity originates or is
changed through reacting to an encountered situation, provided
that the characteristics of the change in actifity cannot be
explained on the basis of native response tendencies, maturation,
17 Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 1-2
14
or temporary state of the organism”. Pembelajaran yaitu sebagai
suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah
lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dan karakteristik-
karakteristik dari perubahan aktifitas tersebut tidak dapat
dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi
asli, kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari
organisme. 18
Sedangkan pengajaran menurut para ahli adalah pemindahan
pengetahuan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan
(pengajaran) kepada orang lain yang belum mengetahui (pelajar)
melalui proses belajar mengajar.19 Sebagaimana yang didefinisikan Dr.
Abdul Majid dalam bukunya, pengajaran adalah “ التعلیم فیقصد بھ نقل
٢٠". ن المعلم الى المتعلم المعلومات م
Pengajaran merupakan suatu tindakan yang memberikan efek
perubahan terhadap pengetahuan dan tingkah laku bagi objek
pengajaran yaitu murid. Disaat seorang pengajar memperkenalkan ide
atau pengetahuan baru, atau melakukan suatu aktifitas (proses
pengajaran) denga tujuan agar muridnya memahami apa yang ia
lakukan, maka disanalah terjadinya proses pengajaran.
18 Jogiyanto HM., Filosofi, Pendidikan, dan Penerapan Pembelajaran MotodeKasus,(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006), hlm.12.
19 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalām Mulia, 2001)cet. 3,hlm. 72.
20 ۵۹. ص) ۱۹۴۸, المعارفدار: مصر(,التدریسوطرقالتربیة, المجیدعبدالعزیزعبدالدكتور
15
Dalam setiap pengajaran setidaknya harus memiliki dua hal,
yaitu tujuan pengajaran dan prinsip pengajaran. Tujuan pengajaran di
buat guna memberikan suatu arahan maksud dari proses pengajaran itu
sendiri, karena setiap pengajaran pasti ada tujuan yang hendak di
capai. Tujuan pengajaran harus dirumuskan dengan sebaik mungkin
agar dalam setiap proses pengajarannya dapat mencapai tujuan dengan
baik. Sedangkan prinsisp pengajaran adalah kaidah-kaidah yang harus
di lakukan di dalam proses pengajaran sehingga pengajaran tersebut
dapat mencapai tujuan yang di harapkan.
b. Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab dengan Konsep
Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan Pendidikan.
1. Tujuan Pengajaran Bahasa Arab
Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan,
yaitu tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek
(tujuan khusus).21 Tujuan umum ialah tujuan dari pelajaran itu sendiri
dan yang bertalian dengan bahan pelajaran tersebut.22Menutut Taya
Yusuf dan Syaiful Anwar (1997) bahwa tujuan umum pengajaran
bahasa Arab ada empat, yaitu :
21 Taya Yusuf & Syaiful Anwar, Metodologi Pengajran Agama dan Bahasa Arab,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.189.
22 Abubakar Muhammad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya:Usaha Nasional, 1981), hlm. 5.
16
1) Agar siswa memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber
hukum Islam dan ajarannya.
2) Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan
kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab.
3) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab.
4) Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain
(suplementari).23
Sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai dari
mata pelajaran saat itu.24 Menurut D. Hidayat dalam pengajaran bahasa
Arab terdapat beberapa materi pelajaran untuk mencapai tujuan,
diantaranya; percakapan (hiwar), dan menulis (insya’).25 Dengan kata
lain pengembangan pembelajaran kemahiran, yaitu pada kemahiran
Istimā’ (menyimak), Kalām (berbicara), Qiro’āh (membaca), dan
Kitabāh (Menulis).
2. Pendekatan dan Prinsip Pengajaran Bahasa Arab
Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab baik tujuan
yang bersifat umum maupun khusus, pengajaran bahasa Arab harus
memiliki pendekatan dan prinsip-prinsip dalam pengajarannya.
Pendekatan adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan esensi dasar
23 Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-Metodenya,(Yogyakarta : Teras, 2009), hlm. 7.
24 Ibid, Metode…, hlm.5.25 Ibid, Pengajaran…, hlm.8.
17
dari sebuah pembelajaran, atau dalam arti lain pendekatan merupakan
sebuah konsep dasar yang mewadai, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.26
Konsep pemikiran Paulo Friere yang menawarkan sebuah paradigma
pendidikan humanistik yang partisipasif dan membebaskan adalah
sebuah pendekatan alternatif yang dapat di aplikasikan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan agar peserta didik memiliki
kesadaran kritis yang membantunya untuk menjadi manusia yang
bebas, merdeka, komunikatif dan ekspresif. Dimana bahasa Arab
sendiri adalah bahasa yang sangat cocok untuk mengekpresikan nalar
dan kesadaran peserta didik.27
Selanjutnya adalah terkait prinsip-prinsip pengajarannya, Vale
dan Clark (1994) mengemukakan delapan prinsip pengajaran bahasa,
mereka berpendapat bahwa pembelajaran akan berjalan secara optimal
apabila :
1) Mereka diperlakukan sebagai individu dengan kebutuhan dan
minatnya sendiri-sendiri.
2) Mereka diberikan kesempatan aktif menggunakan bahasa target
untu berkomunikasi dalam berbagai kegiatan belajar mengajar.
26 http://pendidikansains.blogspot.com, diakses tanggal 1 mei 2015, pukul 09.00 WIB.27 Leonard Binder, Islam Liberal: Kritik Terhadap Ideologi-Ideologi Pembangunan, ter,
Imam Muttaqin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm.450.
18
3) Mereka banyak diaktifkan dengan bahasa target yang digunakan
dalam proses komunikasi, baik lisan maupun tulisan sesuai
kemampuan, kebutuhan dan minat mereka.
4) Mereka di hadapkan pada aspek struktur verbal bahasa target dan
mengkaji makna budaya yang terkandung dalam bahasa target.
5) Mereka ditunjukkan pada aspek sosial budaya penutur asli
bahasa target dan pengalaman langsung dalam budaya bahasa
target.
6) Mereka menyadari peranan dan sifat dasar bahasa dan
budayanya.
7) Mereka diberi umpan balik yang efektif tentang kemajuan
belajarnya secara berkelanjutan.
8) Mereka diberikan kesempatan untuk mengelolah belajarnya
sendiri.28
Penulis berasumsi bahwa konsep taksonomi tujuan pendidikan
yang di gagas oleh Benjamin Samuel Bloom adalah merupakan
landasan awal dari 8 prinsip pengajaran bahasa Vale dan Clark.
Kedelapan prinsip tersebut mempertimbangkan aspek kognitif, afektif
28 Ibid, Metodologi…, hlm. 47-53.
19
dan psikomotorik yang selanjutnya bersinergi dengan konsep
pendidikan humanistik yang menawarkan pendidikan pembebasan
dengan kemerdekaan, kebebasan, komunikatif dan ekspresif sebagai
hasilnya.
Benjami Samuel Bloom adalah penganut pendidikan humanistik.
Humanistik sendiri merupakan teori belajar yang mengasumsikan
bahwa belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.
Maka jelas bahwa teori yang di gagas oleh Friere dan Bloom ini
memiliki jalur yang sama namun fokus pada aspek yang berbeda.
Apabila kedua konsep tersebut disinergikan, yakni peserta didik
mampu mengekpresikan nalar, kesadarannya dan menyeimbangkan
dengan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, maka mereka
akan sampai pada tahap self actualization dan menjadi manusia yang
mampu merubah dunianya.
Setelah memperhatikan beberapa teori yang akan digunakan
dalam penelitian ini, maka penulis dapat menentukan kerangka berfikir
dalam memperjelas cakupan penelitian ini, yakni sebagai berikut :
Relevansinya dalamPembelajaran Bahasa Arab
“Belajar Harus Bersumber dan Bermuara pada Manusia itu Sendiri”
Tabel. 1.1
KONSEP PENDIDIKAN
K. P. Humanistik(Pendekatan Pembelajaran)
K. Taksonomi Tujuan P.(Prinsip Pembelajaran)
Pendidikan Pembebasan
(Fitrah manusia dan P.Demokrasi) Kognitive Afektif Psikomotorik
Kebebasan yangmemotivasi (Gairah
Belajar)
Komunikatif
(Tindakan Nyata)
Pemahaman Materi
Pelajaran
Ekspresif
( Karya Nyata)
Tujuan PembelajaranBahasa Arab
Maharah al-istimā’ maharah al-kalām Maharah al-qiro’āh Maharah al-kitabāh
20
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian literer atau penelitian
kepustakaan (liberary research)29 yang bersifat kualitatif. Penelitian ini
juga menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan yaitu
menggambarkan, mengkaji, mempelajari dan melaksanakan fenomena
atau obyek yang diteliti.
Dalam penelitian kualitatif proses analisa dan interpretasi data
memerlukan cara berfikir kreatif, kritis dan sangat hati-hati. Kedua proses
tersebut memiliki hubungan saling keterkaitan. Maka penelitian ini
bersifat analitis-interpretatif. Kareana jenis penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (library research), jadi data-data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah data yang berupa buku-buku, dokumen, catatan,
kisah-kisah, sejarah dan sumber-sumber terpercaya dari internet dan ebook
yang terkait dengan permasalahan yang di angkat oleh peneliti.
2. Pendekatan penelitian menggunakan dua pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan psikologis, pendekatan ini digunakan untuk
mendeskripsikan secara kritis hal ihwal yang berkaitan denga proses
pembelajaran bahasa Arab. Asumsi-asumsi psikologi yang didapatkan
29 Ibid, hlm.139.
21
dari konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan
oleh Paulo Friere serta Benjamin Samuel Bloom yang sinergis dan
direlevansikan dengan pembelajaran bahasa Arab yang berlandaskan
motivasi religi.
b. Pendekatan ilmu pendidikan bahasa dan Islam, pendekatan ilmu
pendidikan bahasa digunakan sebagai acuan teoritik dalam
menganalisa penelitian ini. Ilmu pendidikan Islam sebagai suplemen
tambahan dalam mencari relevansi sinergitas antara pendidikan
humanistik Paulo Friere dengan taksonomi tujuan pendidikan
Benjamin Samuel Bloom dan hubungan antara keduanya dalam
pengembangan pembelajaran bahasa Arab.
3. Sumber Data
Seperti halnya penelitian yang bersifat literer atau penelitian
pustaka (library research) yang lainnya, penelitian ini juga
mengelompokan sumber data yang di gunakan ke dalam dua kelompok,
yaitu : sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
adalah sumber-sumber data yang dijadikan rujukan pokok untuk
menyusun skripsi ini. Data-data primer yang diambil adalah tulisan dari
hasil pemikiran Paulo Friere mengenai pendidikan humanistik yaitu dalam
22
buku Education : The Practice of Freedom (Pendidikan Sebagai Praktik
Pembebasan) yang tengah di terjemahkan oleh Alonis Nugroho.
Sedangkan untuk yang kedua, sumber data sekunder yaitu data-data
mengenai pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan serta
pengajaran bahasa Arab yang bersumber dari berbagai referensi buku,
anatara lain :
a. Pedagogi of The Oppressed (Pendidikan kaum tertindas)
b. The Politics of Education : Culture, power and Liberation (Politik
Pendidikan : Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan).
c. The Taxonomy of Educational Objective, The Classification of
Educational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, Benjamin
Samuel Bloom (Ed.), Max D. Englehart, Edward J. Furst, Walker
H. Hill dan David R. Krathwohl, New York: David MacKay
Company, 1956.
d. The Taxonomy of Educational, The Classification of Educational
Goals, Handbook II : Affective Domain. David R. Krathwohl,
Benjamin S. Bloom, dan Bertranm B. Masia. New York : David
MacKay Company, 1964.
23
Selain itu, sumber data lain yang diperoleh dari berbagai literatur
mengenai pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan serta
pengembangan pembelajaran bahasa Arab baik yang tertulis, cetak,
maupun elektronik di tambah referensi mengenai teori, konsep dan
prinsip pembelajaran dan pengajaran lain sebagai sumber data
pendukung.
4. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analitis, yaitu penyelidikan yang kritis terhadap objek
atau data untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis,
faktual, akurat tentang fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.30
Adapun teknik analisis data kualitatifnya menggunakan teknik
analisis isi (Content Analisys), yaitu teknik analisis yang menekankan
pada kandungan isi dari sumber data terkait. Selanjutnya, analisis tersebut
dimaksudkan untuk mengadakan interpretasi yang lebih mendalam
tentang hubungan-hubungan yang menentukan, menafsirkan, dan
membuat tafsiran yang tidak bersifat subjektif tetapi bertumpu pada
30 Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985), hlm. 55.
24
evidensi untuk mencapai kebenaran outentik.31 Sehingga dari sini
diharapkan dapat ditemukan aktualisasi, relevansi dan kemungkinan
penerapannya yang muncul sebagai solusi alternatif.32
Disamping itu, metode pemikiran penelitian yang digunakan dalam
pengambilan data dalam skripsi ini adalah :
a. Metode deduktif yaitu proses penalaran dari konsep (kesimpulan)
abstrak yang bersifat umum untuk mencari hal-hal yang lebih spesifik
atau suatu cara yang dipakai untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah
dengan bertitik tolak dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang
bersifat umum, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.33
b. Metode Induktif yaitu pola fikir yang berangkat dari hal-hal yang
bersifat spesifik atau fakta-fakta yang khusus kemudian dilakukan
abstraksi atau generalisasi yang bersifat umum.34
Sedangka untuk langkah-langkah menganalisis pemikiran Paulo Friere
dan Benjamin Samuel Bloom tentang pendidikan humanistik dan
taksonomi pendidikan serta relevansinya terhadap pengembangan
pembelajaran bahasa Arab adalah :
31 Anton Bakker & Ahmad Charis Zubair, Metodologi penelitian Filsafat, (Yogyakarta:Kanisius, 1990), hlm. 40-41.
32 E. Sumaryo, Hermeneutika : Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta : Kanisus, 1999),hlm. 99.
33 Ibid, hlm. 58.34 Ibid, hlm.43.
25
a. Langkah deskriptif adalah lngkah yang bersifat menggambarkan
atau menguraikan gagasan Paulo Friere dan Benjamin Samuel
Bloom.
b. Langkah interpretasi yaitu langkah tafsiran atau penafsiran atau
perkiraan.35
c. Langkah analisis yaitu jalan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan ilmiyah dengan mengadakan pemerincian
terhadap obyek yang diteliti ; atau dengan cara penanganan
terhadap suatu obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-
milah antara pengertian yang satu dengan pengertian-pengertian
yang lain, untuk sekedar memperoleh kejelasan mengenai
halnya.36
d. Langkah sintesis adalah jalan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan ilmiyah dengan cara mengumpulkan atau
menggabungkan.
e. Langkah pengambilan kesimpulan, langkah ini berguna untuk
mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini
dengan data hasil dari penelitiannya.
35 Ibid, Kamus…, hlm. 28.36 Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997),
hlm.59.
26
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi sangat di perlukan,
karena dengan sistematika pembahasan tersebut dapat mensistematisasi bahan
yang dituangkan dari hasil penelitian dalam bentuk tertulis. Seluruh bahasan
dalam skripsi ini akan di sajikan dalam lima bab bahasan, namun sebelum
memasuki bab-bab penulisan sekripsi ada beberapa bagian yang sifatnya
formalitas seperti halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan,
halaman motto, kata pengantar dan daftar isi dari keseluruhan materi. Setelah
halaman-halaman tersebut maka dilanjutkan dengan bab-bab dalam penulisan
skripsi yang terdiri dari :
BAB I : Memuat pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, alasan pemilihan judul dan kegunaan
penelitian mulai tujuan akademis maupun praktis, lalu telaah pustaka sebagai
tolak ukur untuk mengetahui kedudukan penelitian dianatara penelitian
sebelumnya, lalu kerangka teoritik sebagai frame atau bingkai pemikiran bagi
peneliti, dilanjutkan pembahasan tentang metode penelitian sebagai pisau
bedah dalam penelitian, dan terakhir memuat sistematika pembahasan.
BAB II : Memuat tentang biografi Paulo Friere dan Benjamin Samuel
Bloom yang terdiri dari :riwayat hidup, latar belakang pemikiran, corak
pemikiran dan filsafat keduanya beserta karya-karyanya.
27
BAB III : Memuat tentang konsep pemikiran pendidikan humanistik
dan taksonomi tujuan pendidikan, yang terdiri dari : pendidikan sebagai
praktek pembebasan, proses pembelajaran menurut Paulo Friere, relasi antara
guru dan murid dalam perspektif Paulo Friere, Taksonomi pendidikan,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, tujuan-tujuan dalam
pendidikan dan domain-domain dalam taksonomi pendidikan.
BAB IV : Pada bab ke empat membahas tentang sinergitas antara
pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan, Prinsip-prinsip
pengajaran bahasa Arab, pengembangan pembelajaran bahasa Arab serta
relevansi konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan
dalam pengembagan pembelajaran bahasa Arab.
BAB V : Merupakan penutup pembahasan dalam penelitian ini yang
berisi beberapa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-
saran, serta lampiran-lampiran.
217
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian terhadap skripsi ini berdasarkan rumusan
masalah, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Konsep pemikiran Paulo Friere tentang pendidikan, khususnya dalam
proses pembelajaran secara eksplisit menggambarkan situasi proses
pembelajaran yang membebaskan, edukatif, dialogis kritis dan demokratis
yang akan menuju pada suatu formulasi yaitu sebuah pendidikan
humanistik yang bertumpu di atas konsep fitrah manusia. Di mana
menurut Friere, fitrah manusia sejati adalah sebagai subjek. Konsekuensi
logisnya adalah manusia mempunyai kebebasan untuk bereksistensi
dalam mewujutkan potensi-potensi yang ada di dalam diri mereka.
2. Sedangkan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh
Bloom merupakan sebuah konsep klasifikai tujuan pengajaran
(intruksional) dengan berdasarkan pada tiga ranah psikologi manusia.
Berdasrkan konsep ini, setiap pembelajaran memerlukan suatu klasifikasi
tujuan intruksional yang mencakup tiga ranah psikologi, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Klasifikasi ketiga ranah
tersebut berguna untuk memudahkan pengajar dalam menganalisis tujuan
218
intruksional pengajaran dan menentukan hasil belajar yang hendak di
capainya. Konsep taksonomi ini diharapkan mampu menjadi pisau bedah
analisis bagi guru untuk mengkaji kesesuan proses pengajarannya secara
lebih mendalam yang melingkupi kesesuaian antara tujuan, aktivitas-
aktivitas dan asesmen dalam pembelajaran.
3. Hal yang akan di hasilkan dari Implementasi proses pembelajaran bahasa
Arab terhadap kedua konsep ini adalah pertama, gairah belajar yang luar
biasa dari peserta didik, karena pendidikan bukan lagi sebagai momok
bagi mereka, namun hal yang sangat menyenangkan dan selalu di
nantikan oleh peserta didik. Kedua, Komunikatif , yakni dengan tindakan
nyata yang dilakukan oleh peserta didik seperti selalu melibatkan diri
dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun, baik pendapat,
pemikiran, kerja lapangan dan lain sebagainya. Ketiga, pemahaman
materi pelajaran yang diajarkan. Setelah para peserta didik memiliki
motivasi belajar yang tinggi kemudian turut melibatkan diri dalam
berbagai agenda yang ada di setiap proses pembelajaran, maka potensi
otaknya akan mudah berkembang sehingga berdampak pada kemampuan
terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Keempat, Skill, yakni
kemampuan yang dicapai oleh peserta didik setelah melewati beberapa
tahapan sebelumnya. Dalam pembelajaran bahasa arab di sebut dengan
maharah al-kalam, maharah al-istima’, maharah al-kitabah dan
maharah al-qiro’ah.
219
B. Saran-saran
1. Sumber data primer maupun sekunder yang di gunakan, diusahaka buku-
buku asli dari penulisnya dan bukan merupakan buku terjemahan atau
buku-buku dari penulis lain yang mengkaji materi terkait.
2. Menggunakan gaya bahasa yang lebih ekonomis dan mudah di pahami
oleh pembaca.
3. Menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan setiap proses
pembelajaran, agar pembelajaran semakin terarah dan menjadi hal yang
menyenangkan bagi peserta didik.
C. Penutup
Penelitian ini bukanlah merupakan hasil akhir, akan tetapi setidaknya
dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Dan
semoga mampu memberikan wawasan baru untuk memandang secara berbeda
tehadap dunia pendidikan bahwa tujuan terluhur pendidikan adalah untuk
membantu dan memberikan stimulasi pada peserta didik untuk bertumbuh dan
berkembang sesuai seluruh potensi, aspirasi, kehendak bebas, kemampuan dan
cita-cita diri pribadi sehingga dapat mencari suatu tingkaah hidup ideal yang
manusiawi sebagaimana di harapkan diri sendiri.
220
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada sesuatupun di bumi ini yang
sempurna, sebagaimana ungkapan pepatah “tak ada gading yang tak retak”,
maka dengan keterbatasan pengetahuan, penyusunpun menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik, saran dan perbaikan dari pembaca yang
budiman sehingga khazanah ilmu pengetahuan akan terus berkembang
sepanjang masa. Penyusun menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini
hingga selesai, dan semoga Allah SWT membalasnya denga yang lebih baik,
Amin…
221
DAFTAR PUSTAKA
A. Budiarjo, et.al. Kmus Psikologi, (Semangat : Efhar Offset, 1987).
Abdul Malik Haramaini, dkk., Pemikiran-pemikiran Revolusioner, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2001).
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab &Bahasa Indonesia, (Jakarta: PustakaAl-Husna Baru, 2004).
Abdul Mujid & yusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 2010).
Abdul Mujid, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2007).
Abubakar Muhammad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: UsahaNasional, 1981).
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. RemajaRosda Karya, 2011). hlm. 34
Achmad Warid Khan, Membebaskan Pendidikan Islam, (Yogyakarta : kerjasama atasISTAWA dan Penerbit Wacara, 2002), hlm.11.
Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. “A taxonomy for learning, teaching adassessing: a revision of Bloom’s Taxonomy of educational objective :Complete edition”, dalam, Mary Forehand, Bloom’s Taxonomy : Original andRevised, tahun 2005.
Anton Bakker & Ahmad Charis Zubair, Metodologi penelitian Filsafat, (Yogyakarta:Kanisius, 1990).
Azhar Arsyad, BahasaArab Dalam Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran,(Yogyakata : Pustka Pelajar, 2000).
Benjamin S. Bloom (Ed.), The Taxonomy of Educational Objective, TheClassification Educational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, (NewYork : David Mckay Company, 1956).
Bobbi De Porter, Mark Reardo dan Sarah Singer Nourie, Quantum Teaching, terj.Ary Nilandari, (Bandung: Kaifa, 2000).
Budhy Munawar Rachman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, cet.I, (Jakarta: PARAMADINA, 2001).
222
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S-1 Program Study PendidikanBahasa Arab.
David R. Krathwohl, B.S. Bloom (ed.), The Taxonomy of Educational Objective, TheClassification of Educational Goals, Handbook II : Affective Domain,(London : David McKay Company, 1964).
Denis Collins, Paulo Friere : Kehidupan, Karya dan Pemikirannya, terj. Henry H.dan Anastasia P., cet. II, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kerjasama denganKomunitas APIRU Yogyakarata , 2002), hlm.6.
Direktorat Madrasah, Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008Tentang Standar Konpetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan AgamaIslam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2008).
E. Simpson, The Classification of Educational Objective, Psychomotor Domain, (llllionis : University of lllionis, 1966).
E. Sumaryo, Hermeneutika : Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta : Kanisus, 1999).
Elliot W. Eisner, “Benjamin Bloom”, dalam Prospect: The Quartely Review ofComparative Education, (Paris: International Bureau of Education, UNESCO,2000) vol. XXX, NO. 3.
Erich Fromm, Akar Kekerasan : Analisis Sosio Psikologis atas watak Manusia, terj.Imam Muttaqin, cet. II, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001).
Firdaus M. Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial : Paulo Friere dan YB.Mangunwijaya, (Yogyakarta : Logung Pustaka, 2004).
Frank G. Goble, Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maskur. terj. A.Supratiknya ( Kanisius: Yogyakarta, 1987).
Frederik Ohles, Shirley M. Ohles, John G. Ramsay, Biographical Dictionary ofModern American Educator. (Westport: greenwood press, 1997).
Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003).
Heri Guntur Taringan, Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :Angkasa, 1994).
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia,diakses tanggal 20 apil 2015, pukul 11.20 WIB.
223
http://www.Waspada.co.id/opini/ artikel.php?,2004,diakses tanggal 25 mei 2015.pukul 23.00 WIB.
J Sudarminta, Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred NorthWhitehead, (Yogyakarta: Kanisius, 1991).
J. Drost, SJ., Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta : PTGrasindo . 1999).
Jogiyanto HM., Filosofi, Pendidikan, dan Penerapan Pembelajaran MotodeKasus,(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006).
Jos Daneil Parera, Linguistik Edukasional : Pendekatan, Konsep dan TeoriPengajaran Bahasa, (Jakarta: Erlangga, 1987).
Khoiriyah M., Relevansi Pendidikan Bagi Demokrasi,http://www.co.id/opini/artikel.php?, diakses tanggal 25 mei 2015, pukul 24.00WIB.
Leonard Binder, Islam Liberal : Kritik Terhadap Ideologi-Ideologi Pembangunan,ter, Imam Muttaqin, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001).
Listiono Santoso, Sunarto dkk.,Epistimologi Kiri, cet. I, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2003),hlm. 126. lihat juga Joy A. Palmer, edt., Fifty Modern Thinkers On Education: From Piaget to The Present, (London dan New York: Routledge).
Lorin W. Anderson & David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk :Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, Revisi Taksonomi PendidikanBloom, terj., Agung Prihantoro, Judul asli, A Taxonomy for Learning,Teaching, and Assesing : A Revision of Bloom’s Taxonomy of EducationalObjective. A Bridge Edition (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010).
M. Sukarjo & Ukim K., Landasan Pendidikan (Teori dan Aplikasinya), (Jakarta:Rajawali Press, 2009).
Mark K. Smith, et.al., Teori Pembelajaran, cetakan ke III, (Yogyakarta: Mirza MediaPustaka, 2010).
Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985).
Muh. Hanif Dhakiri, Paulo Friere, Islam dan Pembebasan, (Jakarta : Djambatan danPenerbit Pena, 2000).
224
Muhammada Ali Ridlo, Studi Komparasi Sistem Pendidikan Menurut Al-Ghazali danPaulo Friere serta penerapannya dalam Pendidikan Agama Islam, Skripsi S1Fakultas Tarbiyah PAI, UIN Sunan Kalijaga.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007).
Muhibbin Syah. M, Ed., Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (BandungRemaja Rosdakarya, 1997).
Nanang Khoirudin, ““Pendidikan Humanistik Dan Aplikasinya Dalam ProsesPembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UINSunan Kalijaga, 2003).
Nazri Syakur, Proses Psikologi dalam Pemerolehan dan Belajar Bahasa,(Yogyakarta : Teras, 2009).
Paulo Friere, Pendidikan kaum tertindas, terj. Tim redaksi LP3ES, (Jakarta : LP3ES,2000).
Paulo Friere, Pendidikan Masyarakat Kota, terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta :LKis, 2003).
Paulo Friere, Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan, terj. Alonis A.Nugroho, (Jakarta : Gramedia, 1984).
Paulo Friere, Politik Pendidika : Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan, terj.Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyartanto, (Yogyakarta : READbekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2000).
Purwanto, “Mencari Format Ideal Pendidikan Islam Sebagai ParadigmaPembebasan Refleksi Atas Buku Pendidikan Sebagai Praktek PembebasanKarya Paulo Friere”. (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga,).
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001)cet.3.
Richard J. Altenbaugh, (ed.), Historical Dictionary of American Education,(Westport: Greenwood Press, 1999).
Ridlo Maulana, “ Konsep Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (DalamPerspektif Pendidikan Agama Islam)”. Skripsi (Yogyakarta : PerpustakaanPPs. UIN Sunan Kalijaga, ).
DATA ALUMNI MAHASISWA JURUSAN PBA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
A. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Mufiati
NIM : 10420136
Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 05 juni 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah (Lengkap) : Kedungkarang Kec. Wedung Kab.
Demak
Nomor Telp./HP. : 085640668232
Pekerjaan : -
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
NOJENJANG
PENDIDIKANNAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
TAHUN
LULUS
1 Taman Kanak-Kanak Mustika Rini Demak 1997
2 Sekolah Dasar Negeri SDN Kedungkarang Demak 2004
3 Madrasah Tsanawiyah MTs. Mabda’ul Huda Jepara 2007
4 Madrasah Aliyah MA Ribhul Ulum Demak 2010
C. RIWAYAT PEKERJAAN
NO NAMA PEKERJAANALAMAT
PEKERJAANDARI TAHUN
SAMPAI
TAHUN
- - - - -
225
Rikhsan Nuradian Suhandi, “ Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin SamuelBloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran BahasaArab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2011).
Singgih Nugroho, Pendidikan Pemrdekaan dan Islam, (Yogyakarta: Pondok Edukasi,2003).
Siti Murti Ningsih, Pendidikan Alat Perlawanan : Teori Pendidikan Radikal PauloFriere, (Yogyakarta : Resist Book, 2004).
Sri Esti WD, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2004).
Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997).
Suja’I, Inovasi Pengembangan Bahasa Arab, (Semarang: Walisongo Prees, 2008).
Sumaji, dkk, Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta; Kanisius. 1998) .
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Bandung: Rineka Cipta, 1997).
Taya Yusuf & Syaiful Anwar, Metodologi Pengajran Agama dan Bahasa Arab,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997).
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Grasindo, 1996).
۵٩. ص) ١٩۴٨, دار المعارف: مصر (,التربیة وطرق التدریس, الدكتور عبد العزیز عبد المجید