Upload
firdaus-ibnu-ibnu
View
404
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EP SEMESTER 098 - UNJ
Citation preview
KELOMPOK 12
Skor dan Interpretasi Afektif
Adi Putro H 5235107369
Fatimah Syahidatur Rahmah 5235117112
Firdaus Ibnu 5235117148
Suci Lestari 5235117145
Perbedaan Skor dan Nilai Dalam Evaluasi Pembelajaran
• Skor merupakan nilai mentah yang diperoleh oleh siswa. Skor ini diperoleh berdasarkan kriteria penilaian hasil evaluasi pembelajaran.
• Nilai merupakan hasil dari jumlah skor yang diperoleh siswa, dibagi jumlah skor maksimal, dikalikan seratus. Nilai bisa disebut sebagai nilai matang hasil evaluasi pembelajaran.
• Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
• Tujuan dilaksanakannya penilaian hasil relajar afektif ádalah untuk mengetahui capaian hasil belajar dalam hal penguasaan domain afektif dari kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh setiap peserta didik setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.
RANAH AFEKTIF
Pembagian Ranah EfektifReceiving atau
attending
Receiving atau
attending
Responding
Responding
Valuing
Valuing
Organizatio
n
Organizatio
n
Characterization by evalue or
calue complex
Characterization by evalue or
calue complex
Receiving / Attending(( menerima atua memperhatikan))
• kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar.
Responding (= menanggapi)• kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, ajaran-ajaran Islam tentang kedisiplinan.
Valuing (menilai=menghargai)• Menilai atau menghargai artinya mem-berikan
nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan
• Valuing adalah merupakan tingkat afektif yang lebih tinggi lagi daripada receiving dan responding.
• Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk.
Organization (=mengatur atau mengorganisasikan)• memper-temukan perbedaan nilai sehingga
terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya.
Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai),
• keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya
Ciri-ciri Ranah Penilaian Afektif
Sikap
Minat
Konsep Diri
Nilai
Moral
SikapO Sikap merupakan suatu kencendrungan
untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
O Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang
LanjutanO Skala yang digunakan untuk
mengukur ranah afektif seseorang terhadap kegiatan suatu objek diantaranya skala sikap.
O Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.
Komponen SikapO . Kognisi berkenaan dengan
pengetahuan seseorang tentang objek yang dihadapinya.
O Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut,
O konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut.
MinatO Menurut Getzel (1966), minat adalah
suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990: 583)
LanjutanO Secara umum minat termasuk karakteristik
afektif yang memiliki intensitas tinggi. Penilaian minat dapat digunakan untuk:
O mengetahui minat peserta didik sehingga mudah untuk pengarahan dalam pembelajaran,
O mengetahui bakat dan minat peserta didik yang sebenarnya,
O pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual peserta didik,
O menggambarkan keadaan langsung di lapangan/kelas,
Konsep Diri O Menurut Smith, konsep diri adalah
evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain.
LanjutanO Konsep diri ini penting untuk
menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir yang tepat bagi peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat.
Nilai O Nilai menurut Rokeach (1968)
merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk
O , menurut Tyler (1973:7), yaitu nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan.
Moral O Moral berkaitan dengan perasaan
salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis.
RANAH AFEKTIF LAIN YANG PENTING Kejujuran peserta didik harus belajar menghargai kejujuran
dalam berinteraksi dengan orang lain. Integritas
peserta didik harus mengikatkan diri pada kode nilai, misalnya moral dan artistik.
Adilpeserta didik harus berpendapat bahwa semua
orang mendapat perlakuan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
Kebebasan peserta didik harus yakin bahwa negara yang
demokratis memberi kebebasan yang bertanggung jawab secara maksimal kepada semua orang.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN TEKNIK PENILAIAN HASIL BELAJAR kualitas, baik dan benar secara teknis dan
dapat memberikan hasil yang menunjukkan dan memperbaiki proses belajar peserta didik,
tepat untuk menunjukkan pencapaian kompetensi yang diungkap,
praktis, efisien, adil dan mampu membedakan kemampuan peserta didik dan layak digunakan,
dimengerti oleh peserta didik, tidak mempersulit peserta didik, dan
tersedia waktu, peralatan, sarana dan prasarana untuk pengadministrasiannya.
HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PEMBELAJAR BERKENAAN DENGAN PEMILIHAN TEKNIK PENILAIAN
memilih teknik penilaian berdasarkan jenis dan karakteristik kompetensi yang akan diukur dan dinilai,
menyusun perangkat alat ukur dengan urutan menyusun kisi-kisi kemudian menyusun perangkat alat ukur,
menyusun petunjuk administrasi, dan menetapkan cara/system penilaian.
TEKNIK PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR AFEKTIF
Teknik testing, yaitu teknik penilaian yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya, dan
Teknik non-testing, yaitu teknik penilaian yang menggunkan bukan tes sebagai alat ukurnya.
Tujuan : Lembar Tes Afektif digunakan oleh guru untuk mengakses (mendapatkan informasi) tentang minat dan motivasi siswa saat mengikuti eksperimen tentang debit.
Petunjuk: 1. Amati komponen-komponen
afektif yang tampak dalam proses pembelajaran.
2. Ambil posisitidak jauh dari kelompok/siswa yang diamati pada saat melakukan pengematan.
3. Berikan tanda Ö pada lajur yang sesuai
LEMBAR TES AFEKTIF
No Aspek yang dinilaiSkor
Nilai0 1 2 3
1Menanggapi pendapat orang lain selama proses pembelajaran
2Mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran
3Menyampaikan ide/pendapat selama proses pembelajaran
4 Bekerjasama dalam kelompok
5Aktif selama eksperimen berlangsung
Total
Nama Siswa : _________________
Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 1Skor 0 = Tidak memberikan pendapatSkor 1 = Memberikan tanggapan tetapi
tidak sesuai pokok permasalahanSkor2 = Memberikan tanggapan
yangkurang sesuai pokok permasalahanSkor3 = Memberikan tanggapan sesuai
pokok permasalahan
Kriteria
Skor 0 = Tidak mengajukan pertanyaanSkor 1 = Mengajukan pertanyaan tetapi
tidak sesuai pokok permasalahanSkor2 = Mengajukan pertanyaan kurang
sesuai pokok permasalahanSkor3 = Mengajukan pertanyaan sesuai
pokok permasalahan
Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 2
Skor 0 = Tidak memberikan pendapatSkor 1 = Mengajukan pendapat tetapi tidak
sesuai pokok permasalahanSkor2 = Mengajukan pendapat kurang
sesuai pokok permasalahanSkor3 = Mengajukan pendapat sesuai
pokok permasalahan
Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 3
Skor 0 = Tidak bekerjasama dalam kelompok
Skor 1 = Kurang bekerjasama dalam kelompok
Skor2 = Bekerjasama dalam kelompok dengan baik
Skor3 = Sangat baik kerjasama dalam kelompok
Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 4
Skor 0 = Tidak aktif selama eksperimen berlangsung
Skor 1 = Kurang aktif selama eksperimen berlangsung
Skor2 = Aktif selama eksperimen berlangsung
Skor3 = Sangat aktif selama eksperimen berlangsung
Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 5
Merupakan nilai hasil penjumlahan setiap aspek dengan rincian:
Total 13-15 = amat baikTotal 10-12 = baikTotal 7-9 = sedangTotal 5-6 = kurangTotal 0-4 = sangat kurang
Kriteria Keseluruhan/Total
*TERIMA KASIH
SALAM SUPER
KELOMPOK 12