of 29 /29
Angguan afektif

Angguan afektif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ga

Text of Angguan afektif

Angguan afektif

Angguan afektif moodSuasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannyaKlasifikasi moodMood eutimia: adalah suasana perasaan dalam rentang normal, yakni individu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidupnyaMood hipotimia: adalah suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai dengan kesedihan dan kemurungan. Individu secara subyektif mengeluhkan tentang kesedihan dan kehilangan semangat. Secara obyektif tampak dari sikap murung dan perilakunya yang lamban

Mood disforia: menggambarkan suasana perasaan yang tidak menyenangkan. Seringkali diungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel, atau bosan.Mood hipertimia: suasana perasaan yang secara perfasif memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan. Perilakunya menjadi hiperaktif dan tampak enerjik secara berlebihan.Mood eforia: suasana perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan.

Mood ekstasia: suasana perasaan yang diwarnai dengan kegairahan yang meluap luap. Sering terjadi pada orang yang menggunakan zat psikostimulansiaAleksitimia: adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk menghayati suasana perasaannya. Seringkali diungkapkan sebagai kedangkalan kehidupan emosi. Seseorang dengan aleksitimia sangat sulit untuk mengungkapkan perasaannya.

Anhedonia: adalah suatu suasana perasaan yang diwarnai dengan kehilangan minat dan kesenangan terhadap berbagai aktivitas kehidupan. Mood kosong: adalah kehidupan emosi yang sangat dangkal,tidak atau sangat sedikit memiliki penghayatan suasana perasaan. Individu dengan mood kosong nyaris kehilangan keterlibatan emosinya dengan kehidupan disekitarnya. Keadaan ini dapat dijumpai pada pasien skizofrenia kronis.

Mood labil: suasana perasaan yang berubah ubah dari waktu ke waktu. Pergantian perasaan dari sedih, cemas, marah, eforia, muncul bergantian dan tak terduga. Dapat ditemukan pada gangguan psikosis akutMood iritabel: suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya

afek Respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap dan gerak gerik tubuhnya (bahasa tubuh)Afek mencerminkan situasi emosi sesaatAfek luas: adalah afek pada rentang normal, yaitu ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.Afek menyempit: menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas. Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat dilihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang kurang bervariasi.

Afek menumpul: merupakan penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.Afek mendatar: adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. Pada keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi. Ekspresi wajah datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan gerakan sangat minimal, dan irama suara datar seperti robot.

Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinyaAfek tidak serasi: kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana yang dihayati. Misalnya seseorang yang menceritakan suasana duka cita tapi dengan wajah riang dan tertawa tawa.

epidemiologigangguan depresif adalah gangguan yang sering dengan prevalensi seumur hidup kira kira 15% dan pada wanita 25% Gangguan bipolar I adalah gangguan yang lebih jarang daripada gangguan depresif berat, dengan prevalensi seumur hidup adalah 2 persen, sama dengan angka untuk skizofrenia.Etiologi Faktor penyebab dapat secara buatan dibagi menjadi faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial. Perbedaan tersebut adalah buatan karena kemungkinan bahwa ketiga- bidang tersebut berinteraksi di antara mereka sendiri.usiaUsia onset untuk gangguan bipolar I terentang dari masa anak-anak (seawalnya usia 5 atau 6 tahun) sampai 50 tahun atau bahkan lebih lanjut pada kasus yang jarang, dengan tata-taIa usia adalah 30 tahun. Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun; 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 50 tahunJenis kelaminPada pengamalan yang hampir universal, terlepas dari kultur atau negara, terdapat prevalensi gangguan depresifberatyatrg dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-lakiAlasan adanya perbedaan telah didalilkan sebagai melibatkan perbedaan hormonal, efek kelahiran, perbedaan stresor psikososial bagi wanita dan bagi laki-laki, dan model perilaku tentang keputusasaan yang dipelajariDSM (Diagnostic and statistical manual of mental disorder) IV membedakan gangguan suasana hati ada dua, yaituunipolar(satu kutub) danbipolar(dua kutub).

Unipolar Gangguan unipolar terdiri darigangguan depresi utama(Major Depressive Disorder) danGangguan Dysthylania

Ciri yang menonjol dari gangguan Depresi Utama adalah suasana hati yang murung. Penderita mengalami gejala yang disebut depressive triad yaitu mempunyai pandangan yang buruk tentang diri sendiri. Diri sendiri dipandang tidak berharga, pengalaman sehari-hari dan interaksi sosial dianggap menyebalkan dan masa depan dipandang dengan pesimistis. Penderita merasa putus asa, tidak ada semangat dan apatis Dalam DSM IV dikemukakan paling sedikit harus ada 5 gejala atau lebih dan berlangsung minimal 2 minggu untuk memenuhi kriteria Gangguan Depresi Utama yaitu; Suasana hati murung sepanjang hari sebagaimana dilaporkan oleh penderita (merasa sedih atau hampa) atau dari observasi orang lain (terlihat menangis).Menurunnya minat dan kesenangan pada semua aktivitas secara mencolok.Menurunnya atau bertambahnya berat badan secara mencolok (lebih dari 5 persen dari berat badan dalam sebulan; berkurangnya atau bertambahnya selera makan).

Mengalami gangguan tidur: insomnia (tidak bisa tidur) atau hipersomnia (terlalu banyak tidur).Agitasi atau meningkatnya psikomotor (misalnya tidak bisa duduk dengan tenang); retardasi atau melambatnya psikomotor (misalnya gerakan tubuh yang lambat).Merasa kelelahan atau kehilangan tenaga.

Merasa tidak berharga atau merasa bersalah.Menurunnya kemampuan untuk berfikir,konsentrasi dan mengambil keputusan.Sering muncul pikiran ingin mati atau bunuh diri.

Dysthimia Distimik (dysthymic) atau distimia (dysthimia) diambil dari akar kata bahasa Yunani dys (buruk atau sulit) dan thymos (spirit). Orang dengan gangguan ini mengalami semangat yang buruk atau keterpurukan sepanjang waktu. Orang dengan gangguan ini tidak mengalami depresi yang sangat parah seperti yang dialami orang dengan gangguan depresi mayor. Gangguan ini relatif lebih ringan dan kronis, biasanya berlangsung selama beberapa tahun. Meskipun lebih ringan, mood tertekan dan penghargaan diri yang rendah dapat mempengaruhi fungsi pekerjaan dan sosial. Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita.

Merupakan depresi yang kronis/terus menerus.Merasa sedih, kehilangan kesenangan dalam aktivitas sehari-hari.Merasa tidak adekuat, tidak efektif, penurunan energi, pesimisme, tidak mampu berkonsentrasi/berpikir secara jelas, menghindari kerjasama atau bergabung dengan orang lain.

Bipolar Gangguan Bipolar memiliki dua kutub yaitu manik dan depresi. Dari situ pulalah nama Bipolar berasal. Berdasarkan pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ) III, gangguan ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari penurunan suasana perasaan dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energy dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain beruap penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan aktivitas (depresi) Pada gangguan mood Bipolar I, penderita tidak hanya mengalami depresi , tetapi pada suatu saat akan mengalami episode manic, sedangkan pada Bipolar II, tidak ada episode manic, hanya hipomanik (tidak separah manik) dan yang selalu ada adalah episode depresi.

Tanda dan gejala maniaGembira berlebihanMudah tersinggung sehingga mudah marahMerasa dirinya sangat pentinMerasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lainPenuh ide dan semangat baruCepat berpindah dari satu ide ke ide lainnyaSeperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengarNafsu seksual meningkatMenyusun rencana yang tidak masuk aka

Sangat aktif dan bergerak sangat cepatBerbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakanMenghamburkan uangMembuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakanMerasa sangat mengenal orang lainMudah melempar kritik terhadap orang lainSukar menahan diri dalam perilaku sehari-hariSulit tidurMerasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam

Tanda dan gejala hipomaniaTahap hipomania mirip dengan mania. Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami halusinasi dan delusi. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania.Gejala-gejala dari tahap hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut: 1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas. 2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah. 3. Penurunan kebutuhan untuk tidur. Tanda dan gejala episode depresiGejala-gejala dari tahap depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut:

Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjanganSering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelasKehilangan minat untuk melakukan sesuatuTidak mampu merasakan kegembiraanMudah letih, tak bergairah, tak bertenagaSulit konsentrasiMerasa tak berguna dan putus asaMerasa bersalah dan berdosa

Rendah diri dan kurang percaya diriBeranggapan masa depan suram dan pesimistisBerpikir untuk bunuh diriHilang nafsu makan atau makan berlebihanPenurunan berat badan atau penambahan berat badanSulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihanMual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diareKehilangan gairah seksualMenghindari komunikasi dengan orang lainHampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara

Episode campuranDalam konteks bipolar disorder, episode campuran (mixed state) adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di kepala, agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya. Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi bergantian dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Alkohol, narkoba, dan obat-obat antipedresan sering dikonsumsi oleh penderita saat berada pada epiode ini. refrensiAmerican Psychiatric Association. Mood Disorders. Dalam: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th EdKaplan saddokPpdgj