16
1 MAKALAH BAKTERI DAN JAMUR Disusun Oleh : 1. Dian Zuliana 2. Diana Sofwatun . N 3. Essil Mey. H 4. Heny Titiek. I 5. Umi Kulsum 6. Desliya R 7. Dwi Noveranti 8. Nur Aeni SMA NEGERI 1 WANASARI 2014

Makalah bakteri dan jamur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Bakteri dan Jamur

Citation preview

Page 1: Makalah bakteri dan jamur

1

MAKALAH

BAKTERI DAN JAMUR

Disusun Oleh :

1. Dian Zuliana

2. Diana Sofwatun . N

3. Essil Mey. H

4. Heny Titiek. I

5. Umi Kulsum

6. Desliya R

7. Dwi Noveranti

8. Nur Aeni

SMA NEGERI 1 WANASARI

2014

Page 2: Makalah bakteri dan jamur

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta karunianya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BAKTERI DAN

JAMUR “ tepat pada waktu yang ditentukan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. selama penyusunan

makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan berupa arahan atau bimbingan.

Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak terutama

pada guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi dan teman-teman sekelompok.

Yang dalam hal ini telah memberi mutivasi dalam bentuk materi maupun pemikiran

sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar. Semoga makalah ini

dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para pembaca dan penyusunan makalah

ini.

Wanasari, Oktober 2014

Penyusun

ii

Page 3: Makalah bakteri dan jamur

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................. 1

BAB II BAKTERI DAN JAMUR ..................................................................... 2

A. Bakteri ......................................................................................... 2

B. Jamur ......................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12

A. Simpulan ......................................................................................... 12

B. Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

iii

Page 4: Makalah bakteri dan jamur

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri dan Jamur adalah merupakan mikroorganisme atau merupakan jasad

hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme

memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat

mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena

mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar

sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan

terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil,

maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan.

Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk

persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan

akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara

umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang

berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur,

dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan

hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal antara lain :

1. Apa itu bakteri dan Jamur?

2. Apa saja manfaat dan kerugian Jamur dan Bakteri bagi manusia?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pebuatan makalah ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada para pembaca, agar mereka mengetahui apa

manfaat, bagaimana pemanfaatan bakteri tersebut dan pentingnya bakteri bagi

kehidupan manusia.

Page 5: Makalah bakteri dan jamur

5

BAB II

BAKTERI DAN JAMUR

A. BAKTERI

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok

organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam

domainprokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran

besar dalam kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen

penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan

manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif

sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain

sepertimitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara

sel prokariotdengan sel eukariot yang lebih kompleks.

Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam

simbiosisdengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan

dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada

bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.

Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi

dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri

bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

Struktur sel

Seperti prokariot (organisme yang

tidak memiliki membran inti) pada

umumnya, semua bakteri memiliki

struktur sel yang relatif sederhana.

Sehubungan dengan ketiadaan

membran inti, meteri genetik (DNA

dan RNA) bakteri melayang-layang

di daerah sitoplasma yang bernamanukleoid. Salah satu struktur bakteri yang

penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok

Page 6: Makalah bakteri dan jamur

6

besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri

gram positif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan

peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat,

sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan

mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan untuk

membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan

Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884.

Morfologi bakteri

Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan

mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:

Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

Diplococcus, jka berganda dua-dua

Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar

Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus

Staphylococcus, jika bergerombol

Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,

dan mempunyai variasi sebagai berikut :

Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai

variasi sebagai berikut:

Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk

koma)

Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,

medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap

Page 7: Makalah bakteri dan jamur

7

merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari

koloninya

Alat gerak

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.Bakteri yang

tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media

pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti

struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa

Page 8: Makalah bakteri dan jamur

8

spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi

menjadi lima golongan, yaitu:

Atrik, tidak mempunyai flagel.

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.

Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Pengaruh lingkungan terhadap bakteri

Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan

reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.Secara

umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan

sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal,

mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM).

Suhu

Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi

semua makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih

tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan

komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati.

Kelembaban relatif

Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity,

RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan

sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari

protoplasma menyebabkan kegiatanmetabolisme terhenti, misalnya pada proses

pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan

mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan

kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara

yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan

perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer

Page 9: Makalah bakteri dan jamur

9

Cahaya

Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan

baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas

sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik

penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu

lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi

yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20.

Radiasi

Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan

dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada

manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan

bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu

bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar

dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. [Sebagai

perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi

lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam

kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.

Peranan Di Bidang Kesehatan

Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat

memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang

dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan

mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan

suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:

Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin

Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline

Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol

Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin

Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.

Page 10: Makalah bakteri dan jamur

10

Peranan Di Bidang Pangan

Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses

fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis

makanan.[5] Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki

masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan

cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut. Beberapa makanan hasil fermentasi

dan mikroorganisme yang berperan:

No. Nama produk atau

makanan Bahan baku Bakteri yang berperan

1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus

thermophilus

2. Mentega susu Streptococcus lactis

3. Terasi ikan Lactobacillus sp.

4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp.

5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae

6. Kefir susu Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus

lactis

B. JAMUR / FUNGI

Morfologi dan Fisiologi Fungi

Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang

dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Disamping itu juga

terdapat fungi asepta, yaitu hifanya tidak dibagi sel-selnya oleh septum.

Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang

mengelilingi membran plasma dan sitoplasma. Jamur sederhana berupa sel tunggal

atau benang-banang hifa saja.Jamur bertingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang

disebut posenim atau pseudoparenkim.Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor

dan pseudoparenkim adalah anyaman hifa yang lebih padat dan seragam.

Page 11: Makalah bakteri dan jamur

11

Pada khamir ukurannya sangat beragam 1 sampai 5 µm lebarnya dan

panjangnya 5 sampai 10 µm atau lebih. Bisanya berbentuk bulat telur, tetapi ada

yang memanjang atau berbentuk bola dan khamir tidak dilengkapi dengan flagelum

sebagai alat bergerak. Sedangkan kapang, tubuh atau talusnya terdiri dari 2 bagian

yaitu: miselium dan spora.

Sebagian besar jamur / fungi membentuk dinding selnya terutama dari kitin,

suatu polisakarida yang mengandung pigemen-pigmen yang kuat namun fleksibel

dan pautan di antara gula-gula seperti yang terdapat pada selulosa dan peptidoglikan.

Jamur atau Fungi dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak

menguntungkan. Sebagai contoh, khamir dan kapang dapat tumbuh dalam suatu

substrat atau medium berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat

pertumbuhan kebanyakan bakteri. Khamir merupakan mikroorganisme fakultatif,

artinya mereka dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun anaerobik.

Jamur atau Fungi dapat tumbuh dalam kisaran suhu yang luas, dengan suhu

optimum bagi kebanyakan spesies saprofitik dari 22 sampai 300C, spesies patogenik

Page 12: Makalah bakteri dan jamur

12

mempunyai suhu ptimum lebih tinggi, biasanya 30 sampai 37 0 C. Pada cendawan

akan tumbuh pada atau mendekati 0° C (Pelczar, 1986).

Reproduksi Jamur / Fungi

Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan

secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler ,

tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa

yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang

cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal

spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut

berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai.

Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan

dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:

1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang

dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.

2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang

dinamakan basidium.

3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-

ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa

cendawan melebur.

Page 13: Makalah bakteri dan jamur

13

4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut

ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam

anteredium mengasilkan oospor

Klasifikasi Jamur

Klasifikasi jamur terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan tubuh

buah yang ada selama tahap – tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan yang

diketahui tingkat seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna. Cendawan yang

dbelum diktahui tingkat seksualnya dinamakan cendawan imperfek. Berdasarkan

pada cara dan ciri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau

berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes,

Basidiomycetes dan Deuteromycetes.

Phycomycetes

Anggota kelas ini seringkali disebut sebagai cendawan tingkat rendah.

Ciri yang umum pada spesies ini adalah tidak adanya septum di dalam hifa yang

membedakan dengan tiga anggota yang lain. Phycomycetes mempunyai talus

miselium yang berkembang dengan baik. Hifa fertile menghasikan sporangium pada

ujung sporangiospora. Pada talus Rhizopus, disamping hifa vegetatif dan sporangium

terdapat juga hifa seperti hifa pendek dan bercabang banyak yang disebut rizoid

(Pelczar, 1986).

Ascomycetes

Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara

aseksual disebut konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke

dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Empat atau delapan spora ini

disebut askospora, terbentuk di dalam askus berupa kantung. Kebanyakan hidup

sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas Ascomycetes karena membentuk

askospora. Secara aseksual, genus khamir Schizosaccharomyces ini memperbanyak

diri dengan pembelahan diri melintang.

Basidiomycetes

Page 14: Makalah bakteri dan jamur

14

Basidiomycetes merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan

yang lainnya. Kelompok ini dicirikan oleh adanya basidiospora yang terbentuk di

luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycetes yang banyak dikenal meliputi

jamur, cendawan papan pada pepohonan, dan cendawan karat serta cendawan gosong

yang menghancurkan serealia. Jamur adalah tubuh buah, atau Basidiokarp yang

mengandung basidia bersama basidiosporanya.

Deuteromycetes

Kelas ini meliputi cendawan yang tingkat reproduksinya imperfek.

Sebagian besar cendawan yang patogenik pada manusia adalah Deuteromycetes.

Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di dalam spesies

yang sama. Di samping fase saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di

antaranya parasitik seperti khamir. Salah satu spesies yang patogen adalah

Histoplasma capsulatum.

Peranan Fungi / Jamur Dalam Lingkungan Akuatik.

Yang Menguntungkan

a. Banyak jenis fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad decomposer. Artinya

jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa

yang berada (masuk) ke dalam badan air. Sehingga kehadirannya telah

dimanfaatkan di dalam rangka pengolahan buangan di dalam air secara biologis.

b. Kehadiran hasil uraian senyawa hasil rombakan fungi, ternyata digunakan atau

dimanfaatkan oleh jasad-jasad lain, antara lain oleh microalgae, oleh bakteri atau

fungi sendiri. Sehingga dalam masalah ini jasad-jasad pengguna tersebut

dinamakan consumer atau jasad pemakai. Yang Merugikan akibat kehadiran

kelompok jamur/ fungi dalam air, dapat mendatangkan kerugian. Kehadiran

kelompok bakteri dan mikroalga tersebut di dalam air, dapat menyebabkan

terjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri

besi dan belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah

terjadinya proses korosi (pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada

di dalamnya, menjadi bau, berubah warna, dan sebagainya.

Page 15: Makalah bakteri dan jamur

15

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel

terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam

(endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur

tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel,

membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid,

ribosom, dan endospora.

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat

oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang

dan spiral.

Jamur/ Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup

eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap

molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan

aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur

lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan

perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi

hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium

terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai pengurai atau

dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat kimia kea lam selain

itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia seperti pembuatan temped an

sebagainya.

B. Saran

Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang bakteri dan jamur

serta pemanfaatannya, ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang

pembuatan makalah ini. Mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan

makalah ini. Tetapi, karena keterbatasan itulah penulis termotivasi untuk menjadi

lebih baik.

Maka dari itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan

makalah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga

dihasilkan makalah yang lebih baik lagi.

Page 16: Makalah bakteri dan jamur

16

DAFTAR PUSTAKA

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/11/02/optimalisasi-peran-lactobacillus-

bulgaricus-dalam-proses-produksi-yogurt/ (diunduh 13 Desember 2011)

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/peranan-rhizopus-oryzae-pada-

industri-tempe-dalam-peranan-peningkatan-gizi-pangan/ (diunduh 4 Desember 2011)

http://books.google.co.id/books?id=OzMMylYcf0IC&pg=PA35&lpg=PA35&dq=meta

bolisme+saccharomyces+cerevisiae+menjadi+roti&source=bl&ots=n-

6oIJDhrF&sig=Kiuek79MBOwv0ZeyddVHD5xBhww&hl=id&ei=EVPITrXDAeuNm

QXV54QE&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CC0Q6AEwAw#v=o

nepage&q&f=false(diunduh 27 Oktober 2011)

http://gugusimam.wordpress.com/2010/10/17/proses-produksi-keju/ (diunduh 28

Oktober 2011)