12
WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN Dibuat oleh SITI SHOLEKAH ( 06081181419011 ) LINDA ROSALINA ( 06081181419014 ) SILVIA KUSAWANTI ( 06081181419017 ) Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Dibuat oleh

SITI SHOLEKAH ( 06081181419011 )

LINDA ROSALINA ( 06081181419014 )

SILVIA KUSAWANTI ( 06081181419017 )

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2016

Page 2: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

I. Konsep Dasar Pengelolaan

Menurut Husain Usman kata pengelolaan merupakan hasil terjemahan

dari bahasa inggris yaitu management, sedangkan dalam bahasa latin yaitu

managere yaitu dari asal kata manus yang berarti menjadi tangan dan agere

yang berarti melakukan. Kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang

artinya menangani. Pengelolaan pendidikan dapat didefinisikan sebagai

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber

daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut Oteng Sutisna Pengelolaan pendidikan berasal dari

kata manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan

administrasi. Dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk

menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan.

Menurut Moh. Rifai (1982) administrasi adalah keseluruhan proses

yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua atau segala sumber

potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam

usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut Serta Sondang P Siagian ( 1983) administrasi adalah

sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih

yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. .

Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri (1994) menyampaikan beberapa

alasan tentang perlunya kaidah-kaidah administrasi diterapkan dalam bidang

pendidikan. Alasan-alasan tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan

pembangunan yang terjadi baik    local maupun global sehingga

pendidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelolaan dan

juga mengatur berbagai tuntutan yang ada guna kepentingan

pembangunan itu sendiri

2. Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan baik berbentuk

Page 3: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

fisik maupun non fisik dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan

manusia

3. Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan yag semakin bertambah

dan beragam sehingga akhirnya tidak hanya tenaga pengajar yang

diperlukan tetapi juga membutuhkan berbagi tenaga kependidikan

lainya seperti pengelola pendidikan, administrator , planner,

supervisor dan juga counsellor.

4. Tuntutan dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang

menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang

berkualitas.

5. Pendidikan dan lembaga pendidikan telah menjadi ajang bisnis yang

memerlukan penangan yang lebih serius untuk dapat bersaing sehat.

II. Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan

II.1 Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan merupakan salah satu prinsip pengelolaan

pendidikan yang akan membawa dampak terhadap seluruh

organisasi, prilakunya dan hasil keputusan itu.

Langkah-langkah Pengambilan Keputusan:

2.1.1Menentukan masalah

2.1.2 Mengananalisa situasi

2.1.3 Mengemembangkan aternatif-alternatif kemungkinan

2.1.4 Menganalisa aternatif-alternatif kemungkinan

2.1.5 Memilih alternatif yang paling mungkin

II.2 Merencanaan

Merencanakan adalah aktivitas pengambilan keputusan mengenai

sasaran apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil

dalam rangka pencapaian tujuan dan siapa yang akan

melaksanakan tugas-tugasnya.

Page 4: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

Dalam kaitannya dengan perencanaan pengembangan lembaga

pendidikan dapat dilakukan beberapa langkah antara lain:

2.2.1 Mengkaji kebijakan yang relevan

2.2.2 Menganalisis kondisi lembaga

2.2.3 Merumuskan tujuan pengembangan

2.2.4 Mengumpulkan data dan informasi

2.2.5 Menganalisis data dan informasi

2.2.6 Merumuskan dan memilih alternatif program

2.2.7 Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan

Dalam dunia pendidikan, perencanaan merupakan pedoman yang

harus dibuat dan dilaksanakan sehingga usaha pencapaian tujuan

lembaga itu dapat efektif dan efisien.

Perencanaan pendidikan pada hakikatnya tidak lain daripada proses

pemikiran yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa

yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa

pelaksananya, dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam

rangka peningkatan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien

sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan/

kebutuhan masyarakat. Perencanaan pendidikan dimaksudkan

untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan, agar dapat

terlaksana proses belajar mengajar yang baik dalam

penyelenggaraan pendidikan.

II.3 Mengorganisasikan

Mengorganisasikan adalah proses, membagi kerja kedalam tugas-

tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang

yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber

daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas

pencapaian tujuan organisasi.

Page 5: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

Pengorganisasian pendidikan ditujukan untuk menghimpun semua

potensi komponen pendidikan dalam suatu organisasi yang sinergis

untuk dapat menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

II.4 Mengkomunikasikan

Berarti menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan,

pertanyaan dari orang yang satu kepada orang lain atau dari

kelompok yang satu kepada kelompok yang lain.

Mengkomunikasikan dalam suatu organisasi adalah dimaksudkan

untuk dapat mempengaruhi sikap perilaku para anggota organisasi

secara sendiri-sendiri atau berkelompok.

II.5 Mengkoordinasikan

Menurut George R. Terry, mengkoordinasi adalah menempatkan

semua anggota dari kelompok agar bekerja secara sadar untuk

mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan

dan pola organisasi. Penggerakan pendidikan merupakan

pelaksanaan dari penyelenggaraan pendidikan yang telah

direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi penyelenggara

pendidikan dengan memparhatikan rambu-rambu yang telah

ditetapkan dalam perencanaan.

Oteng sutisna (1983) mengkoordinasikan adalah serangkaian

kegiatan untuk mempersatukan sumbangan dan saran dari para

anggota organisasi, bahan dan sumber-sumber lain yang terdapat

dalam organisasi itu ke arah pencapaian tujuan yang telah

disepakati.

II.6 Mengawasi

Mengawasi adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan

seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan

yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah

Page 6: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

ditentukan sebelumnya. Pengawasan dan pengendalian pendidikan

dimaksudkan untuk menjaga agar penyelenggaraan pendidikan

dilaksanakan sesuai yang direncanakan dan semua komponen

pendidikan digerakkan secara sinergis dalam proses yang

mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.

II.7 Mengevaluasi

Mengevaluasi atu menilai merupakan seperangkat kegiatan yang

dapat menentukan baik tidaknya program-program atau kegiatan-

kegiatan organisasi yang sedang dijalankan untuk mencapai tujuan

yang ditentukan.

Fungsi penilaian

2.7.1 Memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir periode kerja

2.7.2 Mendukung dan menjamin cara bekerja yang efektif dan

efisien

2.7.3 Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran

2.7.4 Memajukan pengembangan oragnisasi sekolah.

III. Pendekatan-Pendekatan Dalam Pengelolaan Pendidikan

III.1 Pendekatan Organisasi Klasik

Pendekatan organisasi klasik ini sering disebut juga dengan

gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Taylor

seorang yang memiliki latar belakang dan pengalaman sebagai

buruh, juru ketik, mekanik, dan akhirnya berpengalaman sebagai

kepala teknik yang hidup antara tahun 1856 sampai dengan tahun

1915. Gerakan ini mencari upaya untuk dapat menggunakan orang

secara efektif dalam organisasi industri. Konsep dari gerakan ini

adalah orang dapat juga bekerja layaknya sebagaimesin.

Page 7: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

III.2 Pendekatan Hubungan Manusia

Pendekatan hubungan manusia adalah gerakan yang lahir

dan berkembang sebagai reaksi terhadap pendekatan organisasi

klasik. Pendekatan hubungan manusia ini dipelopori oleh Mary

Parker Follett (1868-1933) orang yang pertama kali mengenal

pentingnya faktor- faktor manusia dalam administrasi. Mary Follet

juga banyak menulis yang berkenaan dengan sisi manusia dalam

administrasi. Mary Follet percaya bahwa masalah yang mendasar

dalam semua organisasi adalah mengembangkan dan

mempertahankan hubungan dinamis dan harmonis. Walaupun

terjadi konflik, menurut pemikiran Mary Follet, konflik tersebut

merupakan suatu proses yang normal bagi pengembangan hal yang

mengakibatkan terjadinya konflik itu.

III.3 Pendekatan Prilaku

Pendekatan prilaku dalam administrasi adalah

menggabungkan antara hubungan sosial dengan struktur formal

dan menambahkannya dengan proposisi yang diambil dari

psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi. Pendekatan ini

dipelopori oleh Chester I. Barnard yang hidup antara tahun 1886

sampai dengan tahun 1961. Bukunya "Functions of the Executive"

(1938). Dalam buku ini Barnard mengulas secara lengkap teori

perilaku yang kooperatif dalam organisasi formal. Barnard

menyimpulkan bahwa kontribusi kerjanya berkenaan dengan

konsep struktur dan dinamis. Konsep-konsep struktur yang

dianggap penting adalah individu, sistem kerja sama, organisasi

formal, organisasi formal yang komplek, dan juga organisasi

informal. Konsep-konsep dinamis yang penting, menurut Barnard,

adalah kerelaan, kerjasama, komunikasi, otoritas, proses keputusan,

dan keseimbangan dinamik.

Page 8: Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Adham, I. (2015, Juni). Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan. Diakses tanggal 15, 01, 2016, from ibam777: http://ibam777.blogspot.co.id

Mukarom, S. (2015, 09). Definisi, Fungsi dan Prinsip, Manajemen Pendidikan. Diakses tanggal 15, 01, 2016, from Makalah Bukan Masalah: http://makalahbukanmasalah.co.id

Somantri, M. (2014). Perencanaan Pendidikan. Bandung: IPB Press.