50
IV.2.4.2 JARINGAN Perwujudan kondisi ideal sangat bergantung pada tersedianya jaringan komputer antar dinas-dinas dipemerintahan ataupun ketersediaan jarinngan yang dapat menghubungkan antara dinas-dinas tersebut dengan masyarakat umum. Penyediaan jaringan ini harus dapat menekan kesenjangan digital yang mungkin timbul antar daerah ataupun antar masyarakat. Teknologi jaringan yang dipergunakan adalah dengan menggunakan basis TCP/IP, sedangkan topologinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing instansi. Pada dasarnya setiap instansi diharapkan memiliki jaringan internal/lokal instansi untuk mendukung penggunaan aplikasi di masing-masing instansi tersebut. Antar jaringan lokal harus dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga dapat membentuk satu kesatuan yang utuh, begitu pula dengan jaringan di kabupaten nantinya. Akses masuk dan keluar informasi dalam jaringan pemerintahan sedapat mungkin dikontrol melalui satu pintu yang dikelola oleh sentral unit pengelola teknologi informasi. Dengan demikian tingkat keamanan data dan jaringan dapat dikelola dengan baik. Dalam pembuatannya, jaringan dapat menggunakan media kabel maupun wireless sesuai dengan kebutuhan. Untuk tempat yang berjauhan dan pertukaran data yang kecil, penggunaan jaringan kabel menjadi sangat mahal. IV.2.4.3 INFRASTRUKTUR PENUNJANG LAINNYA Termasuk dalam infrastruktur penunjang lain untuk mendukung terwujudnya kondisi ideal dalam penerapan teknologi informasi di pemerintahan adalah tersedianya suplai listrik dan jaringan telekomunikasi yang memadai. Selain dari pada itu, untuk menekan timbulnya kesenjangan digital antar daerah dan masyarakat, perlu diupayakan penyediaan berbagai macam kanal akses informasi. Informasi harus dapat diakses baik melalui komputer-komputer yang tersedia di instansi-instansi pemerintahan, warnet, sekolah, kantor ataupun dari rumah secara on-line. Selain dengan menggunakan komputer, akses terhadap informasi juga dapat memanfaatkan hand phone, web TV, telephone dan sarana-sarana lain.

Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

IV.2.4.2 JARINGAN

Perwujudan kondisi ideal sangat bergantung pada tersedianya jaringan komputer

antar dinas-dinas dipemerintahan ataupun ketersediaan jarinngan yang dapat

menghubungkan antara dinas-dinas tersebut dengan masyarakat umum. Penyediaan

jaringan ini harus dapat menekan kesenjangan digital yang mungkin timbul antar

daerah ataupun antar masyarakat.

Teknologi jaringan yang dipergunakan adalah dengan menggunakan basis TCP/IP,

sedangkan topologinya disesuaikan dengan kondisi masing-masing instansi. Pada

dasarnya setiap instansi diharapkan memiliki jaringan internal/lokal instansi untuk

mendukung penggunaan aplikasi di masing-masing instansi tersebut. Antar jaringan

lokal harus dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga dapat membentuk satu

kesatuan yang utuh, begitu pula dengan jaringan di kabupaten nantinya.

Akses masuk dan keluar informasi dalam jaringan pemerintahan sedapat mungkin

dikontrol melalui satu pintu yang dikelola oleh sentral unit pengelola teknologi

informasi. Dengan demikian tingkat keamanan data dan jaringan dapat dikelola

dengan baik.

Dalam pembuatannya, jaringan dapat menggunakan media kabel maupun wireless

sesuai dengan kebutuhan. Untuk tempat yang berjauhan dan pertukaran data yang

kecil, penggunaan jaringan kabel menjadi sangat mahal.

IV.2.4.3 INFRASTRUKTUR PENUNJANG LAINNYA

Termasuk dalam infrastruktur penunjang lain untuk mendukung terwujudnya kondisi

ideal dalam penerapan teknologi informasi di pemerintahan adalah tersedianya suplai

listrik dan jaringan telekomunikasi yang memadai.

Selain dari pada itu, untuk menekan timbulnya kesenjangan digital antar daerah dan

masyarakat, perlu diupayakan penyediaan berbagai macam kanal akses informasi.

Informasi harus dapat diakses baik melalui komputer-komputer yang tersedia di

instansi-instansi pemerintahan, warnet, sekolah, kantor ataupun dari rumah secara

on-line. Selain dengan menggunakan komputer, akses terhadap informasi juga dapat

memanfaatkan hand phone, web TV, telephone dan sarana-sarana lain.

Page 2: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah bekerjasama dengan dunia usaha khususnya berkewajiban untuk

membangun kanal akses sebanyak mungkin, sehingga dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat umum dengan mudah dan murah.

IV.2.5 PENDANAAN

Investasi dibidang teknologi informasi membutuhkan dana yang relatif besar,

sehingga dibutuhkan mekanisme pendanaan yang memadai. Idealnya pendanaan

dapat dilakukan melalui dana pemerintah daerah, ataupun dalah hal-hal tertentu

dapat bekerjasama dengan dunia usaha untuk membangun jaringan teknologi

informasi di daerah-daerah. Pengelolaan pendanaan harus dilakukan secara

transparan dan harus dapat dipertanggung jawabkan pada masyarakat.

Pendanaan dalam pembangunan dan pengelolaan teknologi informasi di

pemerintahan daerah dapat dilakukan sepenuhnya secara internal melalui mekanisme

swakelola, atau diserahkan pada pihak ketiga dengan mekanisme kontrak kerja.

Sedapat mungkin penyerahan kontrak kerja memperhatikan dan memanfaatkan

semaksimal mungkin sumberdaya lokal.

Salah satu bentuk lain alternatif pendanaan adalah dengan melakukan kerjasama

antar pemerintah daerah dalam pembangunan aplikasi pemerintahan yang

dibutuhkan, sehingga biaya pengembangan dapat ditanggung secara bersama.

Dari sisi pendanaan juga harus diperhatikan perlunya dana operasional dan

perawatan sistem informasi ini. Pada umumnya, selama 5 tahun pertama dibutuhkan

dana operasional dan perawatan sebesar 20 % per tahun dari nilai investasi awal.

Page 3: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

IV.3. SWOT ANALISIS

SWOT analisis (Strength, Weakness, Opportunity and Threat Analysis) dilakukan

dalam dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap analisa internal/external.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner,

sedangkan analisa internal/external meliputi analisa lingkungan internal organisasi

yang terdiri dari analisa strength/kekuatan dan weakness/kelemahan dilanjutkan

dengan analisa lingkungan eksternal yang terdiri dari analisa opportunity/kesempatan

dan analisa threat/ancaman.

IV.3.1. Pengumpulan Data:

Pengumpulan data bertujuan untuk melihat kondisi saat ini dari SI di Pemprop

Kalteng, kendala yang dihadapi dalam menjalankan SI, pandangan para eksekutif

tentang SI, keinginan dari para eksekutif dan jajaran dibawahnya mengenai SI di

masa datang, untuk itu kami menggunakan 2 macam cara yaitu melalui wawancara

dan penyebaran kuesioner.

IV.3.1.1 Wawancara

Wawancara bertujuan untuk melakukan survei secara langsung dan mendapat

gambaran yang jelas dari para eksekutif di masing-masing unit kerja mengenai bisnis

proses disetiap unit, permasalahan dengan sistem yang ada, harapan tentang sistem

yang akan dibangun, pertukaran informasi antar unit kerja, frekuensi pengiriman

laporan ke pemerintah daerah, permintaan data dari pemerintah daerah yang bersifat

insidentil, dll.

Pada saat ini ada sekitar 40 unit kerja dibawah tanggungjawab pemerintah propinsi

Kalimantan Tengah. Dari jumlah tersebut dipilih 20 unit kerja yang merupakan

representasi dari kondisi seluruh unit kerja. Pemilihan ke-20 unit kerja ini berdasarkan

pada pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh pihak Pemprop Kalteng.

Karena tujuannya yang lebih menekankan aspek manajerial, maka wawancara

dilakukan terhadap jajaran eksekutif dimasing-masing unit kerja (Kepala Badan,

Kepala Dinas dll).

IV.3.1.2 Kuesioner

Penyebaran kuesioner bertujuan untuk mendapatkan kondisi sekarang dari sistem

informasi yang ada di seluruh unit kerja, disini ditanyakan informasi tentang sistem

informasi yang dipakai/pernah dipakai, cara pengolahan data yang sedang berjalan,

Page 4: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

kondisi perangkat keras yang dimiliki, kondisi jaringan di masing-masing unit, SDM

yang memiliki kemampuan komputer dan berbagai hal lain yang ada hubungannya.

Kuesioner disebarkan ke seluruh unit kerja yang ada. Karena sifatnya yang lebih

banyak menekankan masalah teknis, kuesioner ini ditujukkan pada sub unit yang

menangani sistem informasi, walaupun ada sebagian kecil dari kuesioner ini yang

harus diisi oleh eksekutif.

Hasil dari tahap pertama adalah:

Kondisi lapangan dilihat dari berbagai aspek (SDM, kelembagaan,

perangkat keras/perangkat lunak dll).

Bisnis proses yang berjalan dimasing-msing unit

Alur pertukaran data dan informasi antar unit kerja.

Detail tentang hasil kuesioner dapat dilihat pada buku lampiran

IV.3.2. Analisa Internal / External

Analisa internal/external bertujuan untuk membantu organisaisi berkonsentrasi pada

kekuatan, meminimalkan kelemahan dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya

dari kesempatan yang ada dengan mempertimbangkan atau menghindari ancaman.

Secara garis besar analisa ini dibagi 2, yaitu analisa faktor internal untuk mempelajari

kemampuan dari organisasi dengan meng-analisa kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki dan analisa faktor external untuk melihat faktor-faktor terpenting dari

lingkungan dan mengidentifikasikan point-point yang merupakan kesempatan bagi

organisasi dan point-point yang merupakan ancaman atau halangan bagi organisasi.

Hasil dari wawancara memberikan gambaran mengenai karakterisitik yang serupa

dari seluruh unit kerja, antara lain:

Tingkat kebutuhan akan Sistem Informsi yang sangat tinggi

Beberapa unit kerja sudah memiliki Sistem Informasi akan tetapi tidak

terintegrasi

Terjadi inkonsistensi dan duplikasi data pada beberapa unit kerja, sehingga

sulit untuk menentukan data yang valid

Komitmen yang tinggi dari kalangan eksekutif untuk membangun daerahnya

dan kesadaran akan pentingnya Sistem informasi sebagai alat untuk mencapai

tujuan tersebut.

Page 5: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Belum optimalnya pendayagunaan unit kerja yang membawahi bidang

Pengolahan Data dan Sistem Informasi

Kurangnya SDM yang memiliki kemampuan komputer cukup baik

Sebagian besar input/masukan bagi proses yang berjalan berasal dari unit

kerja tingkat kabupaten

Output/keluaran disebarkan pada pemerintah propinsi, unit kerja tingkat

kabupaten, masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan laporan tersebut.

Laporan berkala kepada pemerintah propinsi diberikan satu tahun sekali

sebagai bahan pertanggungjawaban gubernur pada DPRD

Sering terjadi permintaan data dari pemerintah propinsi yang bersifat insidentil

/ dadakan

Pertukaran informasi antar unit kerja tergantung dari permintaan unit kerja

yang membutuhkan data

Perlu adanya kejelasan tanggungjawab, hak atas data dan informasi di unit

kerja.

Untuk itu perlu ada suatu sistem informasi yang dapat meng-integrasi-kan

seluruh data dan informasi yang dimiliki oleh unit-unit kerja

Pada tahap kedua ini, dilakukan analisa situasi dengan menggunakan data yang

dikumpulkan selama tahap pertama dengan hasil sebagai berikut:

Analisa kekuatan menghasilkan 9 faktor internal yang merupakan kekuatan

utama yang dimiliki oleh Pemprop Kalteng.

Analisa Kelemahan menghasilkan 9 faktor internal yang merupakan

kelemahan utama yang ada di Pemprop Kalteng

Analisa kesempatan menghasilkan 5 kesempatan utama yang bisa

dimanfaatkan oleh Pemda Kalteng untuk mencapai visi dan misinya.

Analisa ancaman menghasilkan 5 ancaman utama yang harus diperhatikan

oleh Pemprop Kalteng dalam mencapai visi dan misinya.

IV.3.2.1 Faktor Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan pencermatan terhadap hasil survei,

kuesioner dan wawancara terhadap kalangan eksekutif di Pemerintah Propinsi

Kalimantan Tengah yang meliputi kekuatan/strength dan kelemahan/weakness.

Page 6: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

IV.3.2.1.1 Strength / Kekuatan

Proses bisnis dan sistematika pertukaran informasi antar Unit Kerja,

dengan Kabupaten/kota dan Pusat sudah baku dan jelas

Proses bisnis yang mencakupi manajemen pemerintahan, sistem informasi

pimpinan, sistem dukungan pengambilan keputusan, pelayanan masyarakat,

akses informasi publik (antar instansi pemerintah, antar unit kerja, dan untuk

masyarakat atau bisnis) secara manual sudah berjalan baik dan sudah jelas

aturan mainnya

Adanya informasi tercetak untuk memperkenalkan Kalteng kepada

masyarakat luas dan pelaku bisnis

Informasi yang disebarkan kepada masyarakat luas dan pelaku bisnis berupa

Kalimantan Tengah Dalam Angka (Kalimantan Tengah in Figures) yang keluar

setiap tahun menggambarkan kondisi pembangunan Propinsi Kalimantan

Tengah secara umum. Sedangkan secara detail dikeluarkan brosur-brosur dari

setiap unit kerja terkait.

Sudah terbentuknya Unit Kerja yang dapat membantu dalam

pengembangan dan penerapan teknologi.

Untuk penerapan teknologi khususnya TI diperlukan unit kerja penunjang yang

dapat memperlancar terlaksananya penerapan dan operasionalnya. Unit kerja

yang dimaksud adalah BALITBANG yang dapat membuat kajian teknologi tepat

guna yang dibutuhkan oleh Propinsi Kalimantan Tengah, BADIKLAT sebagai

Badan yang menangani peningkatan kualitas SDM dilingkungan Pemerintah

Propinsi Kalimantan Tengah, dan Badan Pengolah Data dan Sistem Informasi

yang bertugas mengkoordinir penerapan TI.

Komitmen yg tinggi dari Eksekutif dan staf putera daerah untuk

membangun daerahnya

Komitmen yang tinggi diperlihatkan oleh Eksekutif dan staf putera daerah untuk

mendukung daerahnya dalam pembangunan dan dalam rangka meningkatkan

pendapatan daerah dengan cara bekerjasama dengan universitas-universitas,

dan dengan instansi yang berkompeten di bidangnya.

Tingkat pendidikan yang memadai untuk penerapan TI serta pengalaman

Page 7: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

yang cukup untuk pengoperasian komputer

Secara umum tingkat pendidikan staf Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah

sudah memadai untuk pengoperasian komputer. Lebih dari 30% telah terbiasa

mengoperasikan aplikasi berbasis Microsoft Windows.

Infrastruktur komputer dan telekomunikasi yang masih dapat dipakai,

kondisi dan jumlahnya mencukupi

Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah sudah melakukan investasi yang cukup

dalam penerapan TI yang diperlihatkan dengan telah tersedianya infrastruktur

komputer dan telekomunikasi secara sporadis di beberapa unit kerja dengan

kondisi dan jumlah yang memadai dan masih dapat digunakan untuk operasional

sehari-hari. Tetapi antara satu unit komputer dengan yang lainnya dan antar unit

kerja belum ada integrasi sistem informasi yang memungkinkan adanya tukar-

menukar data.

Jumlah sumber daya listrik dan sambungan telepon untuk penerapan

teknologi baru mencukupi

Dalam penerapan TI diperlukan sumber daya listrik sebagai sumber tenaga untuk

menghidupkan komputer, dan sambungan telepon sebagai media tukar-menukar

data dan informasi. Dengan ditunjang oleh pendanaan operasional sehari-hari

jumlah sumber daya listrik dan sambungan telepon sangat memadai.

Sudah adanya peraturan dan UU awal untuk pengembangan dan

pendayagunaan Telematika dan Ortala teknis

Undang-undang yang telah dibuat oleh pemerintah untuk pengembangan dan

pendayagunaan telematika dan Ortala teknis adalah bekal peraturan yang

menjadi kekuatan dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah untuk penerapan

TI.

Adanya perguruan tinggi negeri maupun swasta yang dapat menjadi mitra

kerja Pemprop Kalteng

Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai perguruan tinggi sebagai sumber daya

yang dapat dijadikan mitra kerja untuk meningkatkan pembangunan. Selain itu

adanya kerjasama dengan universitas dapat meningkatkan kualitas pendidikan

dari mahasiswa setempat untuk dapat melakukan kajian dan penelitian di

lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah.

Page 8: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

IV.3.2.1.2 Weakness / Kelemahan

Inkonsistensi dan duplikasi data yang mengakibatkan pertukaran data antar

unit kerja lamban

Secara umum data yang tersedia di Propinsi Kalimantan Tengah inkonsisten,

terkadang di sebuah unit kerja data untuk tahun yang sama berbeda angkanya.

Duplikasi data juga terjadi di beberapa unit kerja, misalnya saja data tentang

biografi penduduk yang ada di beberapa unit kerja dalam pengurusan perijinan

(tanggal lahir, pekerjaan, dll).

Sistem pengolahan informasi belum optimal

Informasi yang dibutuhkan baik oleh pegawai Pemprop Kalimantan Tengah dan

Eksekutifnya maupun oleh masyarakat dan pelaku bisnis belum terolah dengan

baik, sehingga menghambat pembangunan. Sedangkan semestinya masyarakat

dan pelaku bisnis dapat di berdayakan keberadaannya sebagai alat kontrol

pembangunan untuk menuju good governance.

Kesulitan mendapatkan data dari Kabupaten/Kota karena Pemprop tidak

mempunyai kewenangan otoritas

Dengan adanya Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, Pemprop Kalteng mengalami kesulitan untuk memperoleh data dari

Pemerintah Kabupaten/ Kota karena tidak mempunyai wewenang otoritas lagi.

Tidak ada perencanaan pengembangan SDM yang sesuai dg kebutuhan

pada setiap unit kerja

Secara umum kelemahan pada setiap pemerintahan daerah adalah manajemen,

baik dibidang perencanaan SDM, perencanaan penerapan Teknologi, maupun

manajemen produk hukumnya. Pengembangan SDM belum direncanakan

secara baik, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan unit kerjanya.

Beberapa SDM tidak memenuhi kualifikasi sesuai bidang kerjanya

Penempatan pegawai di beberapa unit kerja seringkali tidak sesuai dengan

bidang kerjanya, sehingga menghambat proses kerja di unit kerja itu sendiri.

Page 9: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Terkadang pula mutasi pegawai tidak sesuai kualifikasi untuk tempat kerjanya

yang baru. Dirasakan sangat sayang sekali jika keahliannya tidak dapat didaya

gunakan secara optimal untuk kepentingan pembangunan daerah.

Penerapan Teknologi yang terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan

kemampuan SDM serta tanpa dibarengi transfer teknologi

Ada beberapa kasus dalam penerapan teknologi, dimana teknologi tersebut

terlalu tinggi. Penerapannya tidak disertai dengan mempertimbangkan

kemampuan SDM yang ada. Walaupun sudah ada training untuk penerapannya,

tetapi hanya sebatas sebagai operator. Terasa kurang sekali adanya transfer

teknologi yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya, sehingga selanjutnya

dapat mengelola sendiri teknologi yang diterapkan.

Belum ada standar pengembangan teknologi sehingga distribusinya tidak

merata dan tidak terintegrasi satu dengan lainnya

Pengembangan TI secara sporadis di beberapa unit kerja tidak mempunyai

standar penerapan, sehingga tidak dapat diintegrasikan satu dengan yang

lainnya dan mempersulit perawatannya. Pendistribusian infrastruktur komputer

dan telekomunikasi di Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah juga tidak merata

yang menyebabkan adanya kecemburuan sosial diantara unit kerja dan tidak

adanya pemerataan teknologi.

Adanya duplikasi hukum & kebijakan di beberapa tempat

Menurut hasil survei dan wawancara ada tumpang tindih peraturan daerah

Propinsi Kalimantan Tengah, sehingga sangat mengganggu kelancaran

pembangunan daerah.

Pendanaan hanya berfokus pada proyek saat tahun berjalan sedangkan

dana pemeliharaan tidak diperhitungkan

Perencanaan pendanaan pembangunan masih berfokus pada proyek saat tahun

berjalan dan seringkali dana pemeliharaan diabaikan, sehingga setelah proyek

selesai infrastruktur yang telah tersedia dan rusak, tidak dapat digunakan lagi

karena dana pemeliharaan tidak ada lagi.

IV.3.2.2 Faktor Eksternal

Analisis lingkungan eksternal meliputi peluang dan tantangan

Page 10: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

IV.3.2.2.1 Oportunity / Peluang

Mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan

Untuk menciptakan good governance di Pemerintah Propinsi Kalimantan

Tengah, masyarakat umum dan pelaku bisnis sebagai stakeholders diikut

sertakan dalam pembangunan sebagai alat kontrol.

Bekerjasama dengan daerah dan atau instansi lain

Di era global ini kerjasama dengan daerah dan instansi lain yang sudah

mempunyai pengalaman dalam penerapan TI sangat diperlukan untuk membuka

wawasan pegawai dan membuka peluang transfer teknologi, sehingga

meningkatkan kualitas sumber daya di lingkungan Pemerintah Propinsi

Kalimantan Tengah.

Ikut bersaing di perdagangan bebas

Persaingan bebas dan transparansi di era reformasi ini didambakan oleh

masyarakat. Persaingan bebas dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk

menurunkan biaya investasi dan dalam jangka panjang pembiayaan infrastruktur

telematika untuk umum di Propinsi Kalimantan Tengah dapat mandiri tidak

tergantung dari pemerintah lagi.

Pemanfaatan otonomi daerah

Sejalan dengan diberlakukannya upaya peningkatan pelaksanaan otonomi

daerah, diharapkan pemerintah daerah setempat harus mulai memiliki kebijakan

dan kegiatan secara pro-aktif untuk mempromosikan potensi daerahnya masing-

masing, terutama dalam hal sumber daya alam (pertanian, perkebunan, hasil

hutan dan pertambangan), SDM yang berwawasan luas dalam peningkatan mutu

produk dan kwalitas pelayanan/jasa, pembangunan unit usaha yang berorientasi

ke industri, pembangunan sarana dan prasarana fisik serta berbagai hal yang

merupakan nilai positif daerah tersebut yang dapat menarik minat para investor

serta meningkatkan kemudahan dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan sumber daya,

sosial budaya dan ekonomi daerah

Pemanfaatan informasi dapat dijadikan komoditas untuk meningkatkan

Page 11: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

pedapatan daerah dengan cara mempromosikan potensi daerahnya masing-

masing sehingga dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Potensi daerah

merupakan masukan terpenting untuk meningkatkan pendapatan asli daerah

relevan untuk dimasukan sebagai bahan pertimbangan, betapa pentingnya

teknologi informasi untuk menunjang potensi tersebut.

IV.3.2.2.2 Threat / Ancaman

Ketidak stabilan politik dan keamanan

Pada saat ini dimana kondisi ekonomi dan politik Indonesia masih belum

menampakan kestabilannya merupakan ancaman yang sangat signifikan.

Kondisi tersebut dapat merubah atau menghambat kebijakan penerapan

teknologi yang sedang berjalan.

Kebijakan dari pusat tentang kelembagaan sering berubah-ubah dan belum

adanya konsistensi produk hukum nasional

Kebijakan dari pusat tentang kelembagaan sering berubah-ubah, yang

kadangkala mengakibatkan harus disesuaikannya kebijakan lama yang seringkali

memakan waktu sangat lama. Tidak jarang terjadi produk hukum nasional

malahan menghambat pembangunan di daerah karena belum adanya

konsistensi produk hukum nasional.

Apriori staff Pemprop terhadap teknologi baru

Kurang adanya pemahaman global tentang arti pentingnya informasi, baik untuk

pemerintah daerahnya maupun masyarakatnya merupakan salah satu penyebab

adanya apriori staf Pemprop Kalteng terhadap teknologi informasi. Selain itu staf

masih merasa takut dengan teknologi baru sehingga menjadikannya sebuah

ancaman.

Adanya daerah lain sebagai kompetitor untuk memikat investor

Jika Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah tidak dapat menciptakan kondisi

yang kondusif dan menciptakan regulasi yang memudahkan investor, terutama

lokal, dalam berinvestasi di daerahnya, maka daerah lain sebagai kompetitor

akan memanfaatkannya. Hal itu merupakan ancaman yang sangat besar.

Page 12: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Berkurangnya SDM berkualitas untuk bekerja diluar pemerintah propinsi

Kalimantan Tengah

Tenaga profesional di bidang TI sangat diminati perusahaan-perusahaan baik

lokal maupun internasional. Mereka menjanjikan penghasilan yang lebih tinggi

dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang dapat diberikan oleh

Pemerintah khususnya Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah. Oleh karena itu

seringkali pegawai yang berkualitas tersebut lebih memilih bekerja di luar

lingkungan Pemerintahan.

Page 13: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

BAB V

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

V.1 TUJUAN, SASARAN

V.1.1 Goals/Tujuan

Goals adalah tujuan jangka panjang untuk suatu periode tertentu yang harus cukup

spesifik dan realistis untuk dicapai. Dalam tahap ini dipelajari berbagai bisnis

line/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Propinsi Kalteng. Dari hasil

analisa didapatkan 4 kegiatan utama yang dikelompokkan berdasarkan entity yang

berhubungan dengan pemerintah daerah Kalteng, ke-empat entity tersebut adalah

masyarakat umum (Government to Citizens), masyarakat bisnis / Government to

Business, unit kerja pemerintah lain / Government to Government dan pegawainya

Government to Employee. Disamping itu ditambahkan satu aspek lain yang memiliki

karakterisitik berbeda tapi memegang peranan sangat penting, yaitu terintegrasinya

seluruh sistem.

Ke-empat kegiatan utama tersebut kemudian diterjemahkan menjadi goals/tujuan

sebagai berikut:

Government to Business/Citizens (G-to-B/C): Tersedianya informasi dan

pelayanan yang dibutuhkan masyarakat serta fasilitas untuk menampung dan

mendayagunakan masukan masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan penyusunan kebijakan secara on-line, efektif, efisien dan

akurat

Government to Government (G-to-G): Terbentuknya sistem pertukaran data

dan informasi antar instansi pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan

yang efektif

Government to Employee (G-to-E): Terwujudnya Sistem Informasi yang

dapat menjembatani kepentingan Pemprop Kalteng dalam meningkatkan

effisiensi pendayagunaan pegawai serta kepentingan pegawai dalam

memperoleh kesejahteraan.

Integrasi Sistem: Terintegrasinya Seluruh Sistem di lingkungan Pemerintah

Daerah propinsi Kalimantan Tengah.

Page 14: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

V.1.2 Objectives/Sasaran

Tahap selanjutnya adalah tahap penentuan objectives, objectives merupakan

sasaran-sasaran yang cukup terperinci dan harus dicapai agar goal yang ditentukan

dapat terpenuhi. Sebagai titik awal yang sangat penting agar dapat menentukan

objectives dengan baik diperlukan pengetahuan tentang unit kerja, proses yang

berlangsung didalamnya, hubungan antar organisasi dll. Hal lain yang perlu

dipertimbangkan dalam penyusunan objectives adalah terpenuhinya kaidah SMART

(Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Time Limit)

Dari hasil analisa, ditentukan Objectives sebagai berikut:

Sasaran G-to-B/C

1. Menyediakan sistem penyebaran informasi Pemprop Kalteng untuk

masyrakat

2. Menyediakan Sistem Pelayanan Terpadu untuk masyarakat

3. Menyediakan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat

4. Menyediakan Sistem Pengadaan Barang secara On-line

Sasaran G-to-G

1. Menyediakan manajemen kelembagaan dalam penyediaan dan

pendistribusian data dan informasi

2. Menyediakan data dan informasi secara digital di masing-masing instansi

yang dapat didistribusikan antar instansi sesuai kewenangannya

Sasaran G-to-E

1. Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran dalam kegiatan keseharian

untuk menuju era paperless

2. Menyediakan berbagai informasi dan sistem aplikasi bagi para pegawai

baik yang berkaitan dengan maksud peningkatan kemampuannya maupun

untuk peningkatan kesejahteraannya secara online

Sasaran Integrasi Sistem

1. Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi

2. Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang terintegrasi

3. Menyediakan SI Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan

Page 15: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

V.2 STRATEGI PENGEMBANGAN

Strategi adalah cara yang akan ditempuh oleh suatu organisasi agar objectives dapat

tercapai. Strategi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan “Bagaimana

cara mencapai sasaran?”, “Apa yang harus dikerjakan agar sasarandapat terpenuhi?”

dalam proses penyusunannya, kita harus selalu mempertimbangkan hasil dari analisa

situasi, sehingga dapat memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal,

memperbaiki kekurangan yang ada, memanfaatkan kesempatan dan menghindari

ancaman.

Dengan mempertimbangkan hasil analisa situasi maka strategi yang harus dijalankan

untuk mencapai objestives adalah:

V.2.1 Strategi untuk G-to-B/C

1

1.1

Menyediakan sistem penyebaran informasi Pemprop Kalteng untuk

masyrakat

Membuat peraturan tentang:

Klasifikasi informasi yang bersifat rahasia, public domain dan based

on request.

Tugas dan tanggungjawab unit kerja yang melakukan koordinasi

dengan unit lainnya dalam pengumpulan data

kewajiban instansi untuk menyediakan layanan data.

1.2 Penggunaan teknologi internet untuk penyebaran informasi dan pelayanan

masyarakat dengan:

Membuat website Pemprop Kalteng

Menyediakan formulir isian, brosur-brosur, peraturan daerah yang

dibutuhkan masyarakat

Membuat fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan pemakaian dan

rasa memiliki masyarakat.

Menyediakan informasi potensi daerah dan peluang investasi kepada

masyarakat

1.3 Meningkatkan kemampuan SDM sehingga dapat mengelola sistem

penyebaran informasi secara mandiri:

Melalui sosialisasi tentang sistem penyebaran informasi Propinsi

Kalteng

Page 16: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan

terhadap pihak luar

Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau

training ke lembaga pendidikan yang kompeten

Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari

luar Kalteng.

1.4 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Bekerjasama dengan Universitas, lembaga, komunitas/praktisi IT

setempat ataupun pihak swasta yang berkompeten dan sudah

berpengalaman.

Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan

berbagai peralatan lainnya

Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sales services” secara

local

2

2.1

Menyediakan Sistem Pelayanan Terpadu untuk masyarakat

Membuat peraturan tentang:

Klasifikasi layanan beserta prioritasnya yang akan dimasukan ke

dalam sistem (perijinan, pembayaran pajak, dll).

Kewenangan unit kerja yang bertanggungjawab untuk menjalankan

sistem pelayanan terpadu

Keabsahan data sebagai pengganti pengisian dokumen secara tertulis

Legalitas transaksi dengan autentifikasi

Pengaturan Pembayaran pada sistem layanan On-line

Keamanan transaksi On-line

2.2 Meningkatkan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani proses

pengisian data, pengelolaan data dan pengelolaan sistem:

Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan

terhadap pihak luar

Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau

training ke lembaga pendidikan yang kompeten

Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari

luar Kalteng.

Page 17: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

2.3 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Mengembangkan aplikasi front dan back office Sistem Pelayanan

Terpadu

Mengembangkan aplikasi on-line Sistem Pelayanan Terpadu

Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan

berbagai peralatan lainnya

Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sale services” secara

local

2.4 Penggunaan Teknologi Internet sebagai media pembayaran (transaksi on-

line)

3

3.1

Menyediakan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat

Membuat peraturan tentang:

Pembentukan tim yang beranggotakan para pakar dari berbagai

bidang yang dapat mengolah masukan dari masyarakat

Penunjukkan unit pelaksana sebagai koordinator pengelola aspirasi

masyarakat.

Kewajiban penanggungjawab untuk merespons masukan/pertanyaan

dari masyarakat

3.2 Meningkatkan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani sistem

pengelolaan aspirasi masyarakat:

Melalui sosialisasi tentang sistem pengelolaan aspirasi masyarakat.

Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan

terhadap pihak luar

Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau

training ke lembaga pendidikan yang kompeten

Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari

luar Kalteng.

3.3 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Mengembangkan aplikasi front dan back office sistem pengelolaan

aspirasi masyarakat

Mengembangkan aplikasi on-line untuk menampung aspirasi

masyarakat

Page 18: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan

berbagai peralatan lainnya

Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sale services” secara

local

Meningkatkan ketersedian pusat-pusat akses informasi dan

penyampaian aspirasi masyarakat

4

4.1

Menyediakan Sistem Pengadaan Barang secara On-line

Membuat peraturan tentang:

Keabsahan penggunaan proposal digital

Tatacara pengadaan barang secara On-line

Persyaratan jenis barang yang bisa diadakan secara On-line

Tender secara On-line

4.2 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Mengembangkan aplikasi front dan back office sistem pengadaan

barang

Mengembangkan aplikasi On-line sistem pengadaan barang

4.3 Meningkatkan kemampuan SDM tentang mekanisme pengadaan barang

secara On-line

4.4 Penggunaan teknologi internet sebagai media pengadaan barang.

V.2.2 Strategi untuk G-to-G

1

1.1

Menyediakan manajemen kelembagaan dalam penyediaan dan

pendistribusian data dan informasi

Membuat peraturan daerah tentang:

Pembentukan sub-unit kerja arsip & pengolahan data elektronik di

setiap unit kerja

Tanggungjawab penyediaan dan keakuratan data dalam

pemerintahan propinsi Kalteng

Rekapitulasi data dan informasi untuk kebutuhan eksekutif

Standarisasi pertukaran data

Page 19: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Koordinasi dengan instansi teknis yang berwenang dalam penyediaan

teknologi informasi

Pembentukan dan pemberdayaan perpustakaan daerah sebagai

pusat arsip dan dokumentasi

1.2 Melakukan kajian ulang terhadap proses kerja di instansi masing-masing

guna pemanfaatan teknologi informasi secara optimal

1.3 Meningkatkan kemampuan SDM sehingga dapat membentuk suatu

manajemen kelembagaan yang baik melalui:

Peningkatan kerjasama dengan Universitas, lembaga,

komunitas/praktisi IT setempat ataupun pihak swasta yang

berkompeten

Penyamaan persepsi dan lemampuan tentang teknologi informasi

2

2.1

Menyediakan data dan informasi secara digital di masing-masing

instansi yang dapat didistribusikan antar instansi sesuai

kewenangannya

Membuat peraturan daerah tentang:

Kebijakan satu pintu gateway di PDE untuk akses ke jaringan global

Data dan informasi yang akan dipertukarkan.

Kewajiban setiap unit kerja untuk memberikan rekapitulasi ke bank

data propinsi di PDE

2.2 Meningkatkan kemampuan SDM melalui:

Pelatihan komputer untuk semua pegawai Pemda

Transfer teknologi dan pelatihan pada setiap pengadaan sistem

informasi

Menggalakkan jabatan fungsional komputer bagi pegawai yang

bertanggung jawab terhadap pengolahan data

Pemanfaatan SDM lokal untuk pemgembangan sistem informasi

2.3 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Meyediakan aplikasi sistem informasi di masing-masing instansi

secara bertahap

Menyediakan jaringan LAN antar dinas secara bertahap dan

Page 20: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

menggunakan teknologi internet untuk distribusi data

Pertukaran data antar intansi dengan menggunakan XML

Menyediakan perangkat keamanan data (security) yang memadai di

masing-masing instansi yang berhubungan langsung dengan jaringan

luar.

V.2.3 Strategi untuk G-to-E

1

1.1

Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran dalam kegiatan keseharian

untuk menuju era paperless

Membuat peraturan daerah tentang:

Pedoman Penyelenggaraan Aplikasi Sistem Otomasi Perkantoran.

1.2 Mengoptimalkan pendayagunaan unit kerja penanggungjawab Sistem

Otomasi Perkantoran baik dilingkungan Pemerintah Propinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota.

1.3 Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

Mengadakan perangkat lunak sistem otomasi perkantoran.

Mengadakan perangkat keras, serta perangkat penunjang lain yang

dibutuhkan bagi seluruh jajaran Pemprop Kalteng

1.4 Meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi informasi sehingga

mampu membangun, mengoperasikan, merawat serta dapat

mengembangkan Sistem Otomasi Perkantoran pada unit kerja masing-

masing.

1.5 Melakukan sosialisasi berkelanjutan dalam rangka pemanfaatan sistem

perkantoran secara online

2

2.1

Menyediakan berbagai informasi dan sistem aplikasi bagi para

pegawai baik yang berkaitan dengan maksud peningkatan

kemampuannya maupun untuk peningkatan kesejahteraannya secara

online

Membuat peraturan daerah tentang:

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Aplikasi Sistem

Page 21: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Kepegawaian.

2.2 Membangun berbagai sistem aplikasi yang berkaitan dengan Sistem

Kepegawaian serta Sistem Penunjang Kesejahteraan Pegawai secara

online

2.3 Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan serta diklat bagi semua

pegawai dilingkungan Pemprop Kalteng agar dapat memanfaatkan fasilitas

online yang telah dibangun

V.2.4 Strategi untuk Integrasi Sistem

1

1.1

Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi

Membuat peraturan daerah tentang:

Pembinaan Pengembangan SI kabupaten/kotamadya dengan

menggunakan referensi tingkat propinsi

Pembentukan badan telematika daerah

Wewenang unit terkait sehingga dapat mengeliminir duplikasi data

Standar sistem pelayanan dan informasi

Standarisasi protokol, pertukaran data, keamanan dll

Penggunaan open source dan open sistem

Legalitas transaksi elektronik dengan otentifikasi

Penanggungjawab data rekap

Kewajiban unit kerja untuk memberikan data rekap

Pemberdayaan unit kerja pengolahan data dan sistem informasi

sebagai penyelenggara serta penanggungjawab jaringan komunikasi

data

2

2.1

Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang

terintegrasi

Mengkoordinasikan pengembangan sistem pelayanan dan informasi dari

seluruh unit kerja dengan cara:

Mempertimbangkan aspek user friendly, struktur informasi dalam

pengembangan portal

Pembenahan database sektoral

Page 22: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Membuat sistem informasi yang dinamis dan terpadu

Menerapkan standarisasi protokol dan pertukaran data

Membuat sistem keamanan berlapis yang handal

Mempertimbangkan aspek keamanan data yang dikirim melalui media

komunikasi on-line/secure elektronik transaction

2.2 Menyediakan SDM ahli pada sistem layanan maupun pemeliharaan

keseluruhan dengan cara

Meningkatkan kemampuan SDM yang sudah ada

Melakukan kerjasama dengan Universitas/Badan/Lembaga baik

pemerintah maupun swasta

Melakukan rekrutmen pegawai baru secara nasional/internasional

Memasukkan computer literacy pada kurikulum sekolah

Mendorong universitas untuk membuka jurusan TI

Mendorong pihak swasta untuk mendirikan lembaga pendidikan

komputer

Mendayagunakan Badiklat untuk pelatihan TI secara umum bagi

aparat pemerintahan

Melakukan sosialisasi SIMDA melalui media elektronik dan cetak

Memanfaatkan media elektronik dan cetak yang ada dalam

meningkatkan kemampuan dan pengertian masyarakat mengenai TI

secara umum.

2.3 Merencanakan suatu sistem pembiayaan jangka panjang yang

berkelanjutan untuk menjamin kelangsungan SIMDA baik itu dana

pemeliharaan maupun pengadaan

3

3.1

Menyediakan SI Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan

Menyediakan rekapitulasi data dan informasi bagi para eksekutif

pemerintahan

3.2 Menyediakan fasilitas diskusi interaktif bagi para eksekutif pemerintahan

Page 23: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

V.3 PROGRAM-PROGRAM YANG DIPRIORITASKAN

Dengan melihat seluruh strategi yang dipaparkan diatas, ada beberapa program yang

perlu diprioritaskan karena terdapat pada banyak goals. Program-program yang

diprioritaskan tersebut antara lain:

Penyusunan dan pengesahan Peraturan Daerah yang mendukung RI SIMDA

Pembenahan duplikasi data

Pembuatan jaringan backbone yang menjadi jalur utama komunikasi RI

SIMDA

Pembuatan Sistem Informasi Eksekutif untuk mendukung kinerja pemerintah

propinsi

Peningkatan kemampuan pegawai tentang komputer baik yang bersifat umum

maupun untuk mempersiapkan kader-kader yang akan mengembangkan dan

merawat sistem yang sudah dibangun.

Page 24: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

BAB VI

RENCANA PENGEMBANGAN

VI.1. Definisi

Jaringan komputer adalah suatu sistem hardware dan software yang dibutuhkan

untuk menghubungkan komputer-komputer yang berguna untuk pertukaran data,

penggunaan bersama suatu peralatan maupun berkas.

Jaringan komputer merupakan sebuah infrastruktur yang dibutuhkan untuk

menjalankan aplikasi yang digunakan oleh banyak orang maupun instansi sekaligus

sebagaimana halnya Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Daerah (SIMDA).

Jaringan komputer dapat dianggap sebagai infrastruktur jalan yang menghubungkan

satu instansi dan instansi lainnya di mana data dan informasi akan bersirkulasi di

atasnya.

Dari berbagai jenis jaringan komputer, jenis yang paling populer adalah jaringan

TCP/IP dimana masing-masing komputer diberi nomor identifikasi yang disebut nomor

IP sebagai alamat yang membedakannya dengan komputer lain. Nomor IP terdiri dari

12 angka dengan format sebagai berikut aaa.bbb.ccc.ddd (misalnya 202.2.11.55).

Setiap kelompok yang terdiri dari tiga angka (aaa atau bbb atau ccc atau ddd) dapat

diisi dengan angka dari 1 sampai 254.

Komputer-komputer yang tergabung dalam suatu jaringan mempunyai nomor IP yang

mirip sebagai mana alamat dari rumah-rumah dalam suatu kompleks perumahan.

Jaringan komputer disebut kelas C, jika nomor IP dari masing-masing komputer

hanya dibedakan di 3 angka terbelakang (misalnya 202.2.11.ddd, dengan ddd

berbeda antara satu komputer dan komputer lainnya). Dengan demikian suatu

jaringan kelas C hanya dapat menampung 254 komputer. Jaringan komputer disebut

kelas B, jika 6 angka terakhir berbeda-beda (misalnya 202.2.ccc.ddd). Jaringan kelas

B dapat menampung 64770 komputer.

Untuk memudahkan pengelolaan, biasanya jaringan kelas B dibuat terdiri dari

beberapa jaringan kelas C dengan ditambah satu router seperti terlihat pada

Gambar VI.1. Router digunakan sebagai penghubung antar jaringan komputer yang

berbeda.

Page 25: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Router

Jaringan kelas C

Jaringan kelas C

Jaringan kelas C

Jaringan kelas B

Gambar VI.1: Jaringan kelas B

VI.2. Asumsi-asumsi dasar

Dalam mendisain sistem jaringan komputer untuk SIMDA, selain asas-asas

pengembangan SIMDA digunakan juga asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Kesiapan yang tidak sama dari masing-masing perangkat pemerintahan dalam

upaya mengimplementasikan SIMDA

2. Sebagai wujud dekonsentrasi wewenang, ada kemungkinan bahwa sistem

informasi di suatu dinas didatangkan dari pemerintahan pusat dalam upaya

koordinasi data di tingkat departemen

VI.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan disediakannya Jaringan Komputer dalam SIMDA disesuaikan dengan misi

teknologi informasi itu sendiri seperti yang terdapat pada bab II.3 yakni untuk

memperlancar arus data dan informasi antar perangkat guna peningkatan efisiensi.

Sasaran-sasaran pengembangan jaringan komputer yang ingin dicapai disesuaikan

dengan goals yang ingin dicapai dalam SIMDA yakni :

Terhubungkannya setiap perangkat pemerintahan secara permanen dalam

sistem jaringan komputer yang handal, murah dan flexible

Tersedianya akses informasi bagi masyarakat dan pegawai serta eksekutif

yang mendukung terlaksananya pemerintahan yang efektif dan transparan

melalui teknologi WEB

Page 26: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

VI.4. Infrastrultur Jaringan Komputer

VI.4.1. Saluran fisik / hardware

Jaringan tersendiri (Privat Network)

Terbatasnya kemampuan SDM di bidang TI mengarahkan pemilihan jaringan

komputer SIMDA adalah jaringan tersendiri (privat network) yang terpisah dengan

infrastruktur internet yang telah ada. Pemilihan tersebut juga didukung oleh tata-letak

gedung-gedung perangkat Pemprop. Kalimantan Tengah yang seluruhnya terletak

dalam kota Palangkaraya. Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan

menggunakan jaringan terpisah adalah :

Keamanan jaringan yang lebih terjamin

Pentahapan pengembangan yang tidak tergantung pada pihak lain

Dengan terjadinya konvergensi data multimedia, jaringan ini akan dapat menampung

juga percakapan telephony melalui teknologi Voice Over IP (VoIP). Dengan jaringan

tersendiri maka akan dapat dikurangi biaya telepon antar dinas dalam lingkungan

Pemprop. Kalimantan Tengah.

Pemilihan penggunaan infrastruktur yang telah dilakukan oleh inisiatif-inisiatif swasta /

BUMN dengan menggunakan teknologi Virtual Privat Network (VPN) seperti yang

dianjurkan dalam dokumen Sistem Informasi Nasional (Sisfonas) akan dapat

dilaksanakan di masa yang akan datang untuk menghubungkan kantor-kantor

pemerintahan provinsi dengan kantor-kantor pemerintah lain yang letaknya jauh

karena membutuhkan lebih banyak SDM dengan tingkat kompetensi yang tinggi.

Topologi jaringan komputer SIMDA

Topologi makro jaringan komputer SIMDA pada

Gambar VI.2, menggambarkan penggunaan media kabel dan radio secara bersamaan

untuk membentuk jaringan utama (back-bone) yang menghubungkan masing-masing

gedung di lingkungan pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah. Secara garis besar

pemilihan media tersebut adalah :

Media kabel digunakan untuk menghubungkan gedung-gedung yang

berdekatan

Media radio digunakan untuk menghubungkan gedung yang letaknya

berjauhan

Page 27: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi menjadi pintu keluar-masuk

data dari SIMDA ke luar Pemprop. Kalimantan Tengah, termasuk hubungan

SIMDA ke internet melalui Internet Service Provider (ISP).

Kantor dekat Bappeda

Bappeda

Kantor dekat Bappeda

Kantor dekat Balitbangda

Balitbangda

Kantor dekat Balitbangda

Kantor dekat PU

Dinas Pekerjaan Umum

Kantor dekat PU

Kantor dekat Pariwisata

Dinas Pariwisata

Kantor dekat Pariwisata

Kantor dekat Bapesifora

Bapesifora

CISC

OSYST

EMS

Connecting Point

C IS CO SY S TE M S

Kantor Gubernur dan Sekretariat Daerah

C ISC OSY STE MS

CISC OS YST EMS

Connecting Point

C ISCO SY STE MSCISC OS YST EMS

Connecting Point Connecting Point

C ISCO SY STE MS

Connecting Point Connecting Point

CISC OS YST EMS CISC OS YST EMS CISC OS YST EMSCIS COS YST EM S C ISCO SY STE MS

CISC OS YST EMS CISC OS YST EMSCISC OS YST EMSCIS COS YST EM S C ISCO SY STE MS

Bapesifora Bagian Verifikasi Data

Kantor dekat Bapesifora

ISP/Internet

Gambar VI.2: Topologi Jaringan Komputer SIMDA

Kebijakan satu pintu mempunyai beberapa keuntungan antara lain :

Kemudahan pengorganisasian jaringan

Kemudahan pengelolaan komunikasi

Kemudahan pengelolaan keamanan jaringan

Dibutuhkan lebih sedikit SDM

Detil topologi jaringan di Dinas pada

Gambar VI.3, menggambarkan topologi di sebuah gedung yang dihubungkan melalui

kabel. Dalam gambar terlihat adanya kemungkinan 1 gedung memiliki beberapa

subnet kelas C jika dirasakan terlalu besar jika dilihat dar struktur organisasi dan

jumlah pegawai.

Page 28: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Pintu keluar-masuk jaringan komputer di suatu gedung dalam jaringan SIMDA adalah

sebuah gateway-router yang juga terhubung ke gedung-gedung lain dalam lingkup

pemerintahan propinsi. Gateway-router berfungsi untuk mengarahkan paket-paket

data ke jaringan kabel / radio yang sesuai dengan tujuannya. Dengan demikian dapat

dikurangi trafik data di jaringan utama yang akan meningkatkan kualitas penggunaan

jaringan SIMDA.

Gateway /router

12 34 5 678 91 01 112

AB

12x

6x

8x

2x

9x

3x

10x

4x

11x

5x

7x

1x

Ethe

rnet

A

12 x

6x

8 x

2 x

9x

3x

10 x

4 x

11 x

5 x

7 x

1 x

C

12 3 45 6

78 91 01 112

AB

12x

6x

8x

2x

9x

3x

10x

4x

11 x

5x

7x

1x

Ether

net

A

12 x

6 x

8 x

2 x

9 x

3 x

10 x

4 x

11 x

5 x

7 x

1 x

C

Server Interfacebasis-data

12 3 45 6

78 91 01 112

A B

12x

6x

8x

2x

9x

3x

10x

4x

11 x

5x

7x

1x

Ether

net

A

12 x

6 x

8 x

2 x

9 x

3 x

10 x

4 x

11 x

5 x

7 x

1 x

C

Ke kantor / gedung lainDari kantor /Gedung lain

Jaringan kelas C

Jaringan kelas C

D a ta Ge ne ral

ServerBasis-data

ModemPSTN

Gambar VI.3: Detil topologi jaringan di Dinas

Gateway-router dapat juga berfungsi untuk memfilter data-data yang tidak ditujukan

pada pengguna di gedung tersebut (firewall). Peralatan ini akan dapat berfungsi

mencegah segala upaya yang bertujuan melumpuhkan server-server yang terletak di

dalam gedung tersebut.

Gateway-router tetap akan dalam kewenangan Unit Kerja Pengolahan Data dan

Sistem Informasi, sehingga perubahan konfigurasi maupun perbaikan kerusakan

adalah menjadi tanggung jawab Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi.

Page 29: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Pengembangan sistem informasi dalam masing-masing kantor menjadi tanggung

jawab masing-masing dan harus berkoordinasi dengan Unit Kerja Pengolahan Data

dan Sistem Informasi.

Modem digunakan sebagai saluran cadangan untuk berkomunikasi dengan Unit Kerja

Pengolahan Data dan Sistem Informasi jika terjadi masalah dengan jaringan utama

atau sebelum jaringan utama operasional.

Gambar VI.4 menggambarkan topologi jaringan di dalam Unit Kerja Pengolahan Data

dan Sistem Informasi. Jaringan di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi

terbagi menjadi 2 yakni subnet yang digunakan untuk mengelola keseluruhan jaringan

SIMDA dan subnet internal yang digunakan untuk kebutuhan internal.

Pada subnet yang pertama terdapat komputer yang digunakan oleh administrator

jaringan untuk mengawasi status, merubah konfigurasi dan memperbaiki jaringan

SIMDA. Komputer ini harus dilengkapi dengan perangkat lunak yang sesuai dan

diproteksi dengan password agar tidak digunakan oleh yang tidak berkepentingan.

1 23 4 56

7 89 10 111 2

A B

12 x

6x

8 x

2 x

9 x

3 x

1 0x

4 x

11 x

5 x

7x

1x

Ether

net

A

12 x

6x

8 x

2 x

9 x

3 x

10 x

4 x

11 x

5 x

7x

1x

C

1 2 34 5 6

7 8 910 111 2

AB

1 2x

6 x

8x

2x

9x

3x

1 0x

4 x

1 1x

5 x

7x

1x

Ethern

et

A

12 x

6 x

8x

2x

9 x

3 x

1 0x

4 x

11 x

5 x

7x

1x

C

D ata G en era l

Gambar VI.4: Topologi jaringan Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi

Page 30: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Subnet pertama dilengkapi juga dengan komputer yang digunakan oleh administrator

basis data untuk mengawasi dan merawat basis data resume yang digunakan oleh

manajemen pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah dalam pembuatan keputusan.

Unit kerja ini bertanggung jawab atas basis data eksekutif dan sistem informasi

eksekutif yang akan digunakan oleh manajemen pemerintahan propinsi Kalimantan

Tengah dalam pembuatan keputusan.

Aspek kecepatan jaringan (bandwidth)

Dalam

Gambar VI.2: Topologi jaringan komputer SIMDA terlihat bahwa terdapat 2 tipe

jaringan yakni :

1. Jaringan sekunder yang menghubungkan komputer-komputer dalam subnet

kelas C dalam masing-masing kantor.

2. Jaringan utama (Backbone) yang menghubungkan antar kantor

Jaringan sekunder biasanya digunakan sharing printer, file dan pertukaran data

internal kantor. Sedangkan jaringan utama digunakan pada saat seorang pengguna

komputer ingin memperoleh data dari luar kantornya seperti dari kantor lain atau dari

luar kalangan Pemprop Kalteng melalui internet.

Dengan adanya gateway-router di antara jaringan utama dan jaringan sekunder

maka kepadatan pertukaran data sudah terisolasi di masing-masing jaringan. Dengan

demikian kecepatan jaringan utama ( bandwidth ) tidak perlu bertambah secara

proporsional dengan jumlah subnet.

Kecepatan jaringan yang paling populer saat ini adalah 10 Mbps (Ethernet 10baseT)

yang dapat digunakan pada masing-masing subnet. Untuk jaringan utama yang

komunikasi antar-kantor dapat digunakan kecepatan 100 Mbps (Ethernet

100baseTX), walaupun mulai diperkenalkan adanya kecepatan 1000 Mbps (Ethernet

1000baseFX).

Kabel yang digunakan untuk jaringan sekunder adalah kabel UTP (Unshielded

Twisted Pair) category 5 yang dapat dibeli secara mudah. Jaringan utama

menggunakan kabel UTP category 5e atau fiber-optic bila jarak antara 2 gateway

router lebih dari 100 m.

Page 31: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Saluran maya / lojik

Secara fisik komputer-komputer yang tergabung dalam SIMDA dikelompokkan dalam

subnet-subnet kelas C. Adakalanya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan beberapa

pengguna komputer dari subnet yang berbeda harus bekerjasama dan bertukar

informasi maupun file. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi

Virtual LAN (VLAN) yang didapat dengan mengkonfigurasi gateway-router. Dengan

VLAN komputer-komputer yang terletak pada subnet-subnet yang berbeda seolah-

olah dalam suatu subnet yang sama hingga mudah untuk bertukar informasi.

Koordinasi antar pengguna komputer dari subnet yang berbeda-beda dapat juga

dilakukan dengan menggunakan software groupware berbasis teknologi WEB (seperti

Kantaya, eBdesk, Cybozu) yang dipasang di salah satu WEB server. Teknologi WEB

digunakan karena dapat diakses oleh seluruh pengguna

Server-server yang ada di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi

Selain fisik kabel atau radio yang menghubungkan komputer-komputer dalam SIMDA,

agar jaringan bisa berjalan dengan diperlukan juga beberapa komputer yang dapat

memberikan layanan pada pengguna (server) yakni :

1. Domain Name Server (DNS)

yang digunakan untuk merubah alamat komputer dari format bilangan

www.xxx.yyy.zzz menjadi kata-kata yang lebih mudah diingat seperti

www.kalteng.go.id. Secara otomatis DNS akan diminta oleh masing-masing

komputer pada saat pengguna menggunakan komputer tersebut. DNS

pemprop Kalteng bukan saja menangani nama-nama komputer server di

kalangan Pemprop. tetapi juga menangani nama-nama komputer di luar

Pemprop. Sehingga DNS Pemprop. Kalteng harus tersambung dengan DNS

server di penyedia jasa internet (ISP). Dengan demikian DNS Pemprop.

Kalteng akan selalu terbarukan (up-date) dan dapat juga memperkenalkan

server-server Pemprop.Kalteng ke luar.

2. Proxy Server

yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara data-data internet.

Dengan proxy server, data-data yang diperoleh seseorang dari internet akan

disimpan untuk sementara waktu, sehingga jika ada orang lain yang

membutuhkan data yang sama, maka data dapat diberikan langsung tanpa

mengakses lagi jaringan internet di luar Pemprop. Kalteng. Dengan demikian

kebutuhan band-width koneksi internet dapat dikurangi dan biaya dapat

direduksi.

Page 32: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

3. Mail Server

digunakan agar masing-masing pegawai di Pemprop. Kalteng dapat memiliki

e-mail sendiri-sendiri. Dengan adanya e-mail, pegawai dapat berkomunikasi

dengan lebih cepat dan murah. Dengan kemajuan teknologi, pengguna tidak

saja menggunakan e-mail untuk pertukaran informasi dalam rupa text, tetapi

juga dalam bentuk gambar, mengirimkan file data dan lain sebagainya.

4. WEB Server

WEB Server di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi digunakan

untuk menampilkan informasi-informasi baik ke dalam maupun ke luar

lingkungan Pemprop. WEB Server ini merupakan satu-satunya pintu masuk

bagi kalangan luar Pemprop. untuk mendapatkan informasi. Walaupun WEB

server ini terletak di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi, data-

data maupun halaman-halaman WEBnya dapat terletak di masing-masing

kantor dinas / badan / biro.

Server-server yang terletak di kantor perangkat pemerintah daerah

Server-server yang terletak di kantor perangkat pemerintah daerah adalah server

yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen (SIM) di kantor tersebut. SIM

tersebut dibuat atas inisiatif Pemprop. Kalteng atau atas inisiatif departemen

pemerintah pusat.

Agar tidak terjadi duplikasi, maka sistem informasi yang sudah ada maupun yang

akan dikembangkan oleh masing-masing instansi karena permintaan dari pemerintah

pusat harus dilengkapi dengan Web Database Server. Server ini bertugas

menjembatani basis data yang telah ada agar dapat diakses oleh pengguna lain

dalam jaringan SIMDA melalui teknologi WEB dan XML. Dengan demikian basis data

yang telah dibangun oleh sistem informasi yang sudah ada, maupun oleh sistem

informasi yang didatangkan dari pemerintah pusat juga dapat digunakan dalam

SIMDA tersebut.

VI.4.2. Pengelolaan Jaringan Komputer

Jaringan komputer dengan basis TCP/IP yang digunakan dalam jaringan SIMDA

membutuhkan pengelolaan yang ketat mengingat terbatasnya resource (nomor IP)

dan kompleksitas pertukaran data antar lembaga. Selain itu untuk mendukung

kelancaran SIMDA dan memberikan bantuan teknis pada masing-masing perangkat

pemerintahan perlu dibangun suatu unit pelaksana di bawah Unit Kerja Pengolahan

Page 33: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Data dan Sistem Informasi. Tolak ukur keberhasilan dari unit teknis ini diukur dalam

“Service Level Guarantee” atau tingkat kualitas penggunaan jaringan terjamin.

Unit teknis tersebut akan bertanggung jawab atas 3 hal yakni :

1. Network Management

2. Sistem Security

3. Audit dan Kontrol teknologi

Network manajemen akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti tercantum di bawah

ini. Pada pelaksanaannya, network manajemen akan berkaitan erat dengan masalah

sistem security.

1. Pendistribusian IP bagi setiap komputer di masing-masing kantor

2. Pendaftaran subnet baru

3. Konfigurasi gateway-router di setiap kantor

4. Pengembangan untuk peningkatan kualitas jaringan

Sistem security akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti :

1. Konfigurasi firewall di setiap gateway-router terutama untuk subnet yang

mempunyai server-server

2. Konfigurasi firewall di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi yang

membatasi jaringan SIMDA dan jaringan luar

3. Mensosialisasikan virus-virus baru yang timbul dan perbaikan yang diperlukan

untuk masing-masing program antivirus

4. Mengisolasi komputer atau server yang terkena virus agar tidak mengganggu

dan merusak komputer lain

Aspek Audit dan Kontrol meliputi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan :

1. Membuat dan mensosialisasikan juklak-juklak yang berhubungan dengan

SIMDA

2. Melakukan audit dalam jangka waktu tertentu pada setiap subnet yang ada

3. Mengkoordinasikan pembakuan nama data yang akan digunakan oleh seluruh

perangkat pemerintahan propinsi

VI.4.3. Perkiraan Biaya Pengembangan Infrastruktur

Perkiraan biaya untuk pengembangan sistem informasi dan unit kerja yang

bertanggungjawab adalah sebagai berikut:

Page 34: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Pengadaan Perangkat Keras (Server, Komputer dan Peripheral)

No UNIT ORGANISASI Orang PC Server Printer Scanner Hub Switch Hub Lain-Lain Jumlah1Kantor Gubernur 419 96 2 5 3 4 1 2 547

2Badan Pengawasan Daerah 25 9 2 2 2 2 1 1 993Badan Penanaman Modal Daerah 6 6 2 5 2 5 1 1 91.54Badan Pendidikan dan Latihan 80 19 2 6 2 6 1 1 1595Badan Pengelola dan Pelestarian Lingkungan Hidup Daerah 48 12 2 5 2 5 1 1 121.5

6Badan Kepegawaian Daerah 52 13 2 4 2 4 1 1 1247Badan Kepemudaan dan Keolahragaan 38 9 2 3 2 3 1 1 101.58Badan Pengolahan Data dan Sistem Informasi Daerah 121 27 10 7 2 6 1 1 3619Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 47 13 2 4 2 4 1 1 124

10Badan Pemberdayaan Masyarakat 11 5 2 4 2 4 1 1 8411Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 95 21 2 5 2 5 1 1 166.512Badan Perlindungan Masyarakat, Kesatuan Bangsa & Polisi Pamong Praja 94 22 2 6 2 6 1 1 17413Badan Pertanahan Propinsi 136 30 2 4 2 4 1 1 209

14Badan Perencanaan Pembangunan Daerah -- 7 2 6 2 6 1 1 9915Badan Pusat Statistik 65 15 2 1 1 1 1 1 125.516Dinas Kesejahteraan Sosial 53 15 2 5 2 5 1 1 136.517Dinas Pekerjaan Umum 249 53 2 5 2 5 1 1 326.5

18Dinas Koperasi dan Usaha kecil, Menengah 69 16 2 5 2 5 1 1 141.519Dinas Kependudukan dan Transmigrasi 35 10 2 5 2 5 1 1 111.520Dinas Kesehatan 626 131 2 6 2 6 1 1 71921Dinas Perindustrian dan Perdagangan 31 10 2 6 2 6 1 1 114

22Dinas Tenaga Kerja 84 20 2 4 2 4 1 1 15923Dinas Pertambangan dan Energi 72 17 2 5 2 5 1 1 146.524Dinas Pendapatan Daerah 65 16 2 6 2 6 1 1 14425Dinas Kehewanan 23 8 2 5 2 5 1 1 101.5

26Dinas Pariwisata dan Seni Budaya 7 5 2 4 2 4 1 1 8427Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 451 7 2 6 2 6 1 1 9928Dinas Kehutanan 208 42 2 6 2 6 1 1 274

Page 35: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

29Dinas Pertanian 234 26 2 4 2 4 1 1 18930Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi 79 19 2 6 2 6 1 1 15931Dinas Perkebunan -- 7 2 6 2 6 1 1 9932Dinas Kelautan dan Perikanan -- 7 2 6 2 6 1 1 99

33Kantor Penghubung Pemerintah Daerah -- 5 2 1 1 1 1 1 75.5JUMLAH TOTAL 718 74 158 65 156 33 34 5,765

Tabel VI.1: Biaya pengadaan perangkat keras

Keterangan untuk estimasi hargaHarga PC : @ Rp 5.000.000,-Harga Server : @ Rp 20.000.000,-Harga Printer : @ Rp 2.000.000,-Harga Scanner : @ Rp 2.000.000,-Harga Hub : @ Rp 500.000,- dan Harga Switch Hub : @ Rp 2.000.000,-Lain-lain(Kabel,RJ45 Connector,Tang RJ45,Ongkos pasang) : Rp 5.000.000,-

No Keterangan Jumlah Satuan Harga/unit(Juta) Subtotal(Juta)

1 Gateway-router dng WAN port, 32 unit 20 640min 4 ethernet port 10/100 Mbpsdan 1 telephone port

2 Switch-hub unmanaged, min 8 port 1 unit 2 23 Wave-LAN 100 Mbps 10 unit 75 750

4 Kabel back-bone Cat.6 (100 000 meter) 334 gulung 1 3345 Aksesoris (Terminal konektor, Resistor) 1 paket 10 10

6 Pekerjaan umum mekanik / listrik 1 paket 400 400

TOTAL 2 136Tabel VI.2: Biaya pengadaan back-bone

Page 36: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

VI.5. Infostruktur dan Aplikasi-aplikasi dalam SIMDA

VI.5.1. Pertukaran data

Teknologi WEB dan XML menjadi tulang punggung metodologi pertukaran data antar

lembaga di SIMDA. Sebagaimana diusulkan oleh World Bank dalam laporannya, dilihat

dari sisi pelayanan yang dapat diberikan, teknologi WEB dapat digunakan dalam

tahapan-tahapan berikut yakni :

1. Publikasi

peraturan-peraturan yang ada, jadwal waktu maupun data-data lain yang

dibutuhkan oleh masyarakat maupun pengguna dari instansi lain dalam lingkup

Pemprop. Kalimantan Tengah

2. Interaksi

pengguna dapat memberikan masukkan tentang publikasi yang telah dilakukan

3. Transaksi

pengguna dapat memasukkan data-data yang diperlukan dalam mengajukan

permohonan ijin melalui komputer

Dalam tahapan berikutnya dimana dibutuhkan pertukaran data antar basis data maka

dapat digunakan teknologi XML di mana diperlukan terlebih dahulu pembakuan :

1. pemegang kewenangan dan penanggung-jawab suatu data

2. istilah / penamaan data tersebut (tagging)

3. tingkat hirarki yang diperbolehkan mengetahui data tersebut

Diharapkan dengan demikian, konsistensi dan integritas data dalam lingkungan

pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah dapat terjaga.

VI.5.2. Pengembangan Situs Web

Pengembangan situs Web Kalteng berkelanjutan dibagi menjadi tiga bagian

berdasarkan konten isi dan fungsinya :

Situs Web Info umum (statis)

Situs Web Info formulir

Situs Web interaktif

Situs Web transaksi on-line

Situs Web Info Umum :

Page 37: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Pengembangan situs WEB Info Umum Pemrop Kalteng di tahun 2004 bertujuan untuk

menyampaikan informasi-informasi yang bersifat statis pada masyarakat. Aktivitas ini

dilakukan guna peningkatan transparansi dan pelayanan masyarakat. Diharapkan

masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

kehidupannya sehari-hari. Informasi-informasi statis yang tidak perlu diperbaharui dalam

interval waktu yang pendek, seperti misalnya :

Peraturan-peraturan daerah

Mekanisme perijinan dan pengurusan surat-surat

Kalteng dalam angka

Cara-cara perhitungan pajak

Situs Web Info Formulir :

Diadakannya situs Web ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pelayanan pada

masyarakat. Pada situs ini masyarakat dapat mengambil formulir permohonan elektronik

seperti misalnya permohonan ijin usaha, formulir pembayaran pajak, dll.

Situs Web Interaktif :

Di tahun 2004 setelah disahkannya Perda tentang penanggung-jawab kesediaan data

dan selesainya pengembangan sistem informasi eksekutif, maka situs WEB dapat

menampilkan data-data yang lebih baru yang terdapat di basis data eksekutif. Dengan

tampilan ini diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan

daerah dan diharapkan investor dapat tertarik dengan menyaksikan tingkat transparansi

di Pemprop Kalimantan Tengah. Pengembangan situs WEB ini dilakukan di Unit Kerja

Pengolahan Data dan Sistem Informasi dengan melibatkan sekretariat daerah,

sekretariat DPRD. Diharapkan di tahun 2004 sudah terdapat hubungan permanen dari

Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi ke internet sehingga situs WEB

Kalteng dapat disimpan di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi. Dengan

diletakkannya situs WEB Kalteng di Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi,

diharapkan keamanan basis data eksekutif yang menjadi sumber informasi dapat

ditingkatkan.

VI.5.3. Basis data

Untuk memanfaatkan data-data yang sudah tersedia di masing-masing institusi dapat

digunakan teknologi WEB. Teknologi WEB dengan arsitektur three-tiers (3-tingkat)

Page 38: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

memungkinkan pemisahan komputer server basis-data dan server WEB yang

menampilkan data-data tersebut pada pengguna melalui penjelajah internet.

Pembangunan basis data adalah tanggung jawab masing-masing instansi dan dapat

merupakan inisiatif yang berasal dari pemerintah pusat. Sistem informasi yang dibuat

atas inisiatif dari pemerintah pusat harus dilengkapi dengan basis data yang

memungkinkan penggunaan arsitektur 3-tiers.

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dari hasil survei dan wawancara di pemerintah

propinsi Kalteng pada akhir Desember 2002 lalu, basis data yang dibutuhkan oleh

pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan tugas dan fungsinya terdiri

dari 33 basisdata. Detail ke 33 basisdata tersebut beserta kandungan isi dan unit kerja

yang bertanggungjawab dapat dilihat pada lampiran II.

Sistem penamaan dari basis data yang digunakan disesuaikan dengan fungsi dari

basisdata yang bersangkutan, misalkan basisdata yang berisi data rekapitulasi dari

masing-masing unit kerja dan digunakan oleh kepala daerah, sekertaris daerah dan

sekertaris dewan untuk pelaporan, pengambilan keputusan dan pembuatan rencana

strategis pemerintah daerah diberi nama “basisdata eksekutif”. Basisdata yang berisi

informasi dunia usaha berupa klasifikasi, nama, badan usaha, investor dll diberi nama

“basisdata badan usaha”.

Disamping itu ada beberapa basisdata yang karena pertimbangan pentingnya posisi

basisdata tersebut, maka dipisahkan dari basisdata induknya, seperti “basisdata

epidemilogi” yang sebenarnya bisa digabungkan dengan “basisdata institusi dan tenaga

kesehatan” menjadi “basisdata kesehatan”.

Untuk mencegah terjadinya duplikasi data pada beberapa unit kerja, maka beberapa

unit kerja yang memerlukan data yang sama harus menggunakan basisdata yang sama

juga. Sehingga satu basisdata dapat digunakan oleh beberapa unit kerja untuk

membangun sistem informasinya. Tabel hubungan antara basisdata dengan unit kerja

penggunanya dapat dilihat di lampiran I

Page 39: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Seperti terlihat pada lampiran II, masing-masing basisdata memiliki penanggungjawab.

Secara umum unit kerja penanggungjawab adalah unit kerja pengguna basisdata

tersebut atau jika basisdata tersebut digunakan oleh beberapa unit kerja maka

penanggungjawabnya adalah unit kerja yang paling banyak menggunakannya.

Pengecualian diberikan pada basisdata eksekutif dan beberapa basisdata yang

digunakan oleh (hampir) seluruh unit unit kerja seperti “basisdata keuangan” dan

“basisdata geografis”, basisdata-basisdata ini ditangani oleh Unit Kerja Pengolahan Data

dan Sistem Informasi Daerah.

VI.5.4. Sistem Informasi

Untuk dapat memanfaatkan basisdata yang diterangkan diatas dalam rangka

meningkatkan kinerja, efektivitas dan efisiensi unit kerja maka direncanakan adanya

suatu sistem informasi terpadu yang menghubungkan seluruh instansi pemerintah di

lingkungan pemerintah propinsi Kalimantan Tengah.

Secara umum berdasarkan kepemilikan dan penggunanya sistem informasi yang

dipergunakan oleh unit kerja dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok:

- SI yang dipergunakan oleh unit kerja itu sendiri

- SI yang dipergunakan oleh beberapa unit kerja

- SI yang dipergunakan oleh seluruh unit kerja

SI yang dipergunakan oleh unit kerja itu sendiri, dipergunakan untuk menangani

informasi yang ada dilingkungan masing-masing, penanggungjawabnya adalah unit

kerja itu sendiri.

SI yang dipergunakan oleh beberapa unit kerja, biasanya berisi informasi yang memiliki

karakteristik yang sama bagi lebih dari satu unit kerja misalnya SI geografis, atau yang

dimanfaatkan oleh lebih dari satu unit kerja misalnya SI eksekutif, penanggungjawabnya

adalah unit kerja yang memberikan kontribusi paling besar pada SI tersebut.

SI yang dipergunakan oleh seluruh unit kerja, adalah SI yang dipergunakan oleh seluruh

unit kerja seperti SI Kepegawaian, SI Keuangan, SI Pengelolaan Proyek.

Penanggungjawabnya adalah unit kerja yang memberikan kontribusi paling besar pada

SI tersebut.

Page 40: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Detail mengenai sistem informasi yang digunakan oleh sebuah unit kerja beserta

basisdata dan uraiannya dapat dilihat pada lampiran III. Perlu diingat bahwa jika sebuah

sistem informasi menggunakan basisdata tertentu, bukan berarti bahwa seluruh isi

basisdata dimanfaatkan akan tetapi mungkin saja hanya sebagian dari basisdata yang

berhubungan dengan unit kerja tersebut seperti yang dapat dilihat dari uraian pada

masing-masing unit kerja.

Dilihat dari fungsinya, maka SI bagi unit kerja dilingkungan Pemprop. Kalimantan

Tengah diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:

- G-to-B/G-to-C, seperti SI Koperasi dan UKM, SI Perindustrian dan Perdagangan,

SI Perijinan, SI Tenaga Kerja dll.

- G-to-E, seperti SI Pertanian, SI Kehutanan, SI Geografis dll

- G-to-G, seperti SI Eksekutif, SI Kepemerintahan, SI Kepegawaian dll.

Detail dari klasifikasi tersebut dapat dilihat pada lampiran IV

Pembagian diatas diambil dari penekanan yang ada pada setiap SI, jadi bukan berarti

bahwa SI Kesehatan hanya memiliki unsur G-to-B/G-to-C saja akan tetapi juga G-to-E

dan G-to-G.

VI.5.5. Perkiraan Biaya Pengembagan Infostruktur

Perkiraan biaya untuk pengembangan sistem informasi dan unit kerja yang

bertanggungjawab adalah sebagai berikut

No Nama Sistem Informasi Biaya(Juta)

Penanggung Jawab

1 Situs web awal Kalteng 102 Badan Pengolahan Data & Sistem InformasiDaerah

2 SI Eksekutif manual 142 Badan Pengolahan Data & Sistem InformasiDaerah

3 SI Pendidikan dan Latihan 74 Badan Pendidikan dan Latihan4 SI Penelitian dan Pengembangan Daerah 74 Badan Penilitian dan Pengembangan Daerah5 SI Pengawasan Daerah 74 Badan Pengawasan Daerah6 SI Perlindungan Masyarakat, Kesatuan

Bangsa & Polisi Pamomg Praja74 Badan Perlindungan Masyarakat, Kesatuan

Bangsa & Polisi Pamomg Praja7 SI Pengelolaan dan Pelestarian

Lingkungan Hidup74 Badan Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan

Hidup8 SI Pemberdayaan Masyarakat 74 Badan Pemberdayaan Masyarakat9 SI Kepemudaan dan Olahraga 74 Badan Kepemudaan dan Olahraga10 SI Penghubung Pemda 74 Badan Kantor Penghubung Pemda11 SI Koperasi dan UKM 74 Dinas Koperasi dan UKM

Page 41: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

12 SI Pariwisata dan Seni Budaya 82 Dinas Pariwisata dan Seni Budaya13 SI Perijinan 82 Badan Pengolahan Data & Sistem Informasi

Daerah14 SI Kehutanan 82 Dinas Kehutanan15 SI Pertanian 154 Dinas Pertanian16 SI Kelautan dan Perikanan 154 Dinas Kelautan dan Perikanan17 SI Pertambangan dan Energi 154 Dinas Pertambangan dan Energi18 SI Kehewanan 154 Dinas Kehewanan19 SI Perhubungan dan Telkom 196 Dinas Perhubungan dan Telkom20 SI Pekerjaan Umum 196 Dinas Pekerjaan Umum21 SI Perindustrian dan Perdagangan 196 Dinas Perindustrian dan Perdagangan22 SI Kesejahteraan Sosial 180 Dinas Kesejahteraan Sosial23 SI Perkebunan 154 Dinas Perkebunan24 SI Tenaga Kerja 142 Dinas Tenaga Kerja25 SI Kependudukan & Transmigrasi 116 Dinas Kependudukan & Transmigrasi26 SI Penanaman Modal Daerah 142 Badan Penanaman Modal Daerah27 SI Pertanahan 104 Badan Pertanahan28 SI Pengolahan Data & SI 142 Badan Pengolahan Data & SI29 SI Perpustakaan & Arsip Daerah 142 Badan Perpustakaan & Arsip Daerah30 SI Statistik 142 Badan Pusat Statistik31 SI Kepegawaian 316 Badan Kepegawaian Daerah32 SI Eksekutif 326 Badan Pengolahan Data & Sistem Informasi

Daerah33 SI Pendapatan Daerah 310 Dinas Pendapatan Daerah34 SI Kesehatan 302 Dinas Kesehatan35 SI Pendidikan & Kebudayaan 302 Dinas Pendidikan & Kebudayaan36 SI Keuangan 526 Badan Pengolahan Data & Sistem Informasi

Daerah37 SI Pengelolaan Proyek 526 Badan Pengolahan Data & Sistem Informasi

Daerah38 SI Pemerintahan 388 Badan Pengolahan Data & Sistem Informasi

Daerah39 SI Geografis 703 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah40 Instalasi aplikasi Groupware (eg. Kantaya) 10

JUMLAH 7,333

Tabel VI.3: Perkiraan biaya pengembangan infostruktur

VI.6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

VI.6.1. Spesifikasi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola sistem informasi di lingkungan

Pemprop Kalteng harus memenuhi spesifikasi berikut:

No Jenis Spesifikasi

1. Administrator

sistem

Memanaje user dengan memberikan password dan user id,

memberikan fasilitas-fasilitas perangkat lunak yang dapat

dijalankan oleh user, serta hak-hak user lainnya. Memelihara dan

memonitor sistem yang berjalan.

2. Administrator Memberikan atau menolak ijin akses database kepada pengguna

Page 42: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

basisdata yang membutuhkan, dan memonitor perkembangan data.

3. Administrator

security

Memanaje keamanan sistem komputer dari pihak-pihak yang

tidak berkepentingan

4. Sistem Analis

dan Desain

Memberikan layanan konsultasi internal dan studi kelayakan

untuk analisa dan membuat model organisasi. Membuat analisa

bisnis dan desain sistem dari unit kerjanya jika memerlukan

sistem informasi.

5. Administrator

jaringan

Membangun, memelihara dan memonitor infrastruktur jaringan di

lingkungan unit kerjanya. Memberikan konsultasi tentang jaringan

kepada staf di lingkungan unit kerjanya yang membutuhkan.

6. Programmer Mengimplementasikan Sistem Inormasi Manajemen, situs-situs dll

7. Teknisi Radio

Wave LAN

Menangani Radio Wave LAN yang ada di lingkungan Pmprop.

Kal. Teng.

8. Teknisi Komputer Menangani dan merawat komputer serta jaringan yang ada di unit

kerja masing-masing.

9. User (operator) Pengguna sistem dan aplikasi yang berjalan, sehingga

memungkinkan lancarnya staf memberikan informasi kepada

atasannya.

Tabel VI.4: Spesifikasi sumber daya manusia

VI.6.2. Kebutuhan SDM

Pengembangan SDM menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan implementasi SIMDA

di pemerintah propinsi Kalimantan Tengah. Total SDM yang dibutuhkan untuk

keseluruhan perangkat pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai

berikut :

No Nama Lembaga

Ad

min

istr

ato

r

Jar

ing

an

Ad

min

istr

ato

r

Ba

sis

dat

a

Ad

min

istr

ato

r

Sis

tem

Ad

min

istr

ato

r

Sec

uri

ty

Sis

tem

An

alis

dan

De

sain

Pro

gra

mm

er

Te

knis

iko

mp

ute

r

Te

knis

ira

dio

Wa

ve

LA

NT

ekn

isil

istr

ik

1 Sekretariat Gubernur 0 0 0 0 0 1 0 1

2 Sekretariat Daerah 1 0 0 1 0 6 1 3

3 Dinas Kehutanan 1 0 2 1 1 2 6 0 3

4 Dinas Pertanian 1 0 2 1 1 2 5 0 2

5 Dinas Pertambangan 1 0 2 1 1 2 5 0 3

Page 43: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

No Nama Lembaga

Ad

min

istr

ato

r

Jari

ng

an

Ad

min

istr

ato

r

Bas

isd

ata

Ad

min

istr

ato

r

Sis

tem

Ad

min

istr

ato

r

Se

curi

ty

Sis

tem

An

alis

da

n

Des

ain

Pro

gra

mm

er

Tek

nis

iko

mp

ute

r

Tek

nis

ira

dio

Wa

veL

AN

Tek

nis

ilis

trik

& Energi

6 Dinas Kelautan dan

Perikanan

1 0 2 1 1 2 6 0 3

7 Dinas Perhubungan

dan Telekomunikasi

1 0 2 1 1 2 5 1 3

8 Dinas Pekerjaan

Umum

1 0 2 1 1 2 6 1 3

9 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

1 0 2 1 1 2 6 0 3

10 Dinas Koperasi dan

Usaha kecil,

menengah

1 0 2 1 1 2 4 0 3

11 Dinas Kesehatan 1 0 2 1 1 2 6 1 3

12 Dinas Kesejahteraan

Sosial

1 0 2 1 1 2 5 0 3

13 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

1 0 2 1 1 2 4 0 3

14 Dinas Perkebunan 1 0 2 1 1 2 6 1 3

15 Dinas Pariwisata dan

Seni Budaya

1 0 2 1 1 2 4 1 2

16 Dinas Tenaga Kerja 1 0 2 1 1 2 5 0 3

17 Dinas Pendapatan

Daerah

1 0 2 1 1 2 5 0 3

18 Dinas Kehewanan 1 0 2 1 1 2 5 0 3

19 Dinas Kependudukan

dan Transmigrasi

1 0 2 1 1 2 5 1 3

20 Badan Kepegawaian

Daerah

1 0 2 1 1 2 5 0 2

21 Badan Pengawasan

Daerah

0 0 2 1 1 2 2 0 2

22 Badan Perlindungan 1 0 2 1 1 2 6 1 3

Page 44: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

No Nama Lembaga

Ad

min

istr

ato

r

Jari

ng

an

Ad

min

istr

ato

r

Bas

isd

ata

Ad

min

istr

ato

r

Sis

tem

Ad

min

istr

ato

r

Se

curi

ty

Sis

tem

An

alis

da

n

Des

ain

Pro

gra

mm

er

Tek

nis

iko

mp

ute

r

Tek

nis

ira

dio

Wa

veL

AN

Tek

nis

ilis

trik

Masyarakat,

Kesatuan Bangsa &

Polisi Pamong Praja

23 Badan Pendidikan

dan Latihan

1 0 2 1 1 2 5 0 2

24 Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

1 0 2 1 1 2 5 1 3

25 Badan Penelitian dan

Pengembangan

Daerah

1 0 2 1 1 2 3 0 2

26 Badan Penanaman

Modal Daerah

1 0 2 1 1 2 5 0 2

27 Badan Pengelola dan

Pelestarian

Lingkungan Hidup

1 0 2 1 1 2 4 0 2

28 Badan Pertanahan

Propinsi

1 0 2 1 1 2 4 0 2

29 Badan Pengolahan

Data dan Sistem

Informasi Daerah

1 5 8 1 1 2 6 1 3

30 Badan

Pemberdayaan

Masyarakat

1 0 2 1 1 2 4 0 2

31 Badan Perpustakaan

dan Arsip Daerah

1 0 2 1 1 2 1 0 1

32 Badan Kepemudaan

dan Keolahragaan

1 0 2 1 1 2 1 0 1

33 Badan Kantor

Penghubung

Pemerintah Daerah

1 0 2 1 1 2 1 0 1

34 Badan Pusat Statistik 1 0 2 1 1 2 1 0 1

Page 45: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

No Nama Lembaga

Ad

min

istr

ato

r

Jari

ng

an

Ad

min

istr

ato

r

Bas

isd

ata

Ad

min

istr

ato

r

Sis

tem

Ad

min

istr

ato

r

Se

curi

ty

Sis

tem

An

alis

da

n

Des

ain

Pro

gra

mm

er

Tek

nis

iko

mp

ute

r

Tek

nis

ira

dio

Wa

veL

AN

Tek

nis

ilis

trik

Daerah

TOTAL 33 5 70 33 32 64 148 10 82

Tabel VI.5: Kebutuhan SDM

VI.6.3. Training yang dibutuhkan

Di awal implementasi SIMDA terlebih dahulu harus disiapkan personil di bidang

administrasi jaringan dan basis data. Persiapan ini dapat berupa penerimaan pegawai

baru atau melalui program pelatihan bagi pegawai yang sudah diseleksi. Diharapkan

pada awal tahun 2004 sudah terdapat pegawai yang mempunyai kompetensi untuk

mengawasi pengembangan sistem informasi eksekutif.

Jenis training yang dibutuhkan untuk pengelolaan jaringan SIMDA dibagi berdasarkan

jenis tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masing-masing dinas dan badan yang ada

dilingkungan Pemprop. Kalteng seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Pelatihan jaringan meliputi bidang-bidang :

- Network Administrator

Teori jaringan TCP/IP, ethernet (IEEE 802.3)

Konfigurasi peralatan-peralatan jaringan : gateway, router, bridge, server

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

E-mail server, Web Server, DNS Server, Proxy Server

Network Security

Trouble Shooting

- Network Management

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

Desain jaringan (TCP/IP, cabling)

E-mail server, Web Server

Network Security

Page 46: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

WAN/LAN

- Administrator Jaringan

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

E-mail server, Web Server, DNS Server, Proxy Server

Network Security

Trouble Shooting

- Security

Firewall

Enkripsi data

Public Key

- Teknisi Komputer

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

Desain jaringan (TCP/IP, cabling)

WAN/LAN

Perangkat keras

Pelatihan basisdata meliputi bidang-bidang :

- Sistem Analis dan Desain

Analisa dan Desain Sistem

Konsep basisdata

Managemen organisasi

- Administrator Sistem

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

Konsep basisdata

SQL

Perangkat lunak basisdata

- Administrator Basisdata

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

Page 47: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Konsep basisdata

SQL

Backup and Recovery

Performance tuning

Perangkat lunak basisdata

- Programmer

Sistem Operasi (Linux, Windows, Unix, WinBi)

Konsep basisdata

SQL

C, Java

PHP/CGI/Perl/ASP

HTML, XML

Bersamaan dengan pengembangan Sistem Informasi Eksekutif di tahun 2004, diadakan

pelatihan Pengenalan Komputer bagi para pimpinan di jajaran perangkat pemerintah

propinsi Kalimantan Tengah dan sekertaris dewan perwakilan rakyat daerah yang

meliputi eselon I, II dan III serta para pegawai yang akan ditunjuk sebagai trainer.

Pelatihan ini meliputi berbagai hal seperti :

Introduksi umum Sistem Informasi, termasuk berbagai macam model lisensi

Pengenalan komputer : CPU, diskette, CD-ROM, mouse dll

Pengenalan Sistem Operasi komputer : MS Windows, Linux, WinBi

Pengenalan Program aplikasi umum: pengolah kata, pengolah tabel, presentasi,

penjelajah internet, e-mail

Pengenalan internet, e-mail, perangkat lunak groupware (Kantaya)

Pengenalan Program aplikasi khusus : Sistem Informasi Eksekutif

Pelatihan untuk analis dan programmer WEB dilaksanakan hingga selesai pada tahun

2004 dengan harapan agar mereka yang sudah dilatih akan mampu merawat situs WEB

www.kalteng.go.id yang sudah dipindahkan ke dalam jaringan SIMDA dan agar mereka

mampu mengembangkan sendiri atau melakukan supervisi dalam pengembangan situs

WEB tersebut maupun pengembangan WEB server yang melengkapi Sistem Informasi-

Sistem Informasi di kalangan perangkat pemerintahan propinsi Kalimantan Tengah.

Pelatihan tersebut meliputi berbagai hal seperti :

Page 48: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Konsep jaringan internet (ARPANET) termasuk pendaftaran domain agar dikenal

dalam jaringan internet

Konfigurasi berbagai WEB server : Internet Information Service (IIS), Apache

VI.6.4. Perkiraan Biaya Training

Perkiraan biaya untuk training adalah sebagai berikut

No. Jenis Training Tenaga Ahli

(Orang)

Lama

Training

Jumlah

Kelas

Lama

Keseluruhan

Harga

(Juta)

1 Administrator Jaringan 33 1 Minggu 3 3 Minggu 66

2 Administrator

Basisdata

5 3 Minggu 1 3 Minggu 25

3 Administrator Sistem 70 1 Minggu 7 3 Minggu 70

4 Administrator Security 33 1 Minggu 3 3 Minggu 33

5 Sistem Analis dan

Desain

32 1 Minggu 4 2 Minggu 32

6 Programmer 64 1 Minggu 7 3 Minggu 64

7 Teknisi Komputer 148 1 Minggu 10 3 Minggu 72

8 Teknisi Radio Wave

LAN

10 1 Minggu 1 1 Minggu 5

9 Teknisi Listrik 82 2 Hari 5 1 Minggu 11.85

10 Pengenalan Komputer 66 1 Minggu 7 3 Minggu 33

Jumlah 543 48 411.85

Tabel VI.6: Perkiraan biaya training

VI.7. Kelembagaan dan Perundang-undangan

VI.7.1. Peraturan Daerah tentang SIMDA

Pengembangan kelembagaan dan perundang-undangan adalah hal-hal yang pertama

harus dilakukan dalam implementasi SIMDA. Perundangan di bidang ini dibutuhkan

sebagai landasan hukum yang akan menjaga kesinambungan dan memperjelas

partisipasi, tanggung-jawab dan hak dari masing-masing perangkat pemerintahan

propinsi Kalimantan Tengah dalam pengoperasian SIMDA.

Beberapa hal yang perlu dibuatkan landasan hukumnya adalah :

Page 49: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

1. SOP proses pengusulan proyek-proyek sistem informasi

2. Tugas dan Wewenang unit kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi

dalam pengembangan, implementasi dan operasional SIMDA, serta

3. Tanggung-jawab dan wewenang masing-masing perangkat pemerintahan

propinsi Kalimantan Tengah dalam pengadaan data-data yang dibutuhkan.

4. Keamanan dam legalitas transaksi, perlindungan privacy

5. Tenaga Fungsional Komputer

Gambar VI.5: Proses Pengusulan Proyek Sistem Informasi

Pada Gambar VI.5 proses pengusulan proyek sistem informasi untuk kebutuhan intenal

suatu unit kerja mengikuti alur sebagai beikut.

Unit kerja mengusulkan proyek kepada pemerintah provinsi

Pemerintah meminta masukkan dari unit kerja pengolahan data dan sistem

informasi (UKPDSI) tentang kelayakan proyek yang diusulkan

UKPDSI mempelajari usulan proyek SI dan membandingkan dengan RISIMDA

lalu memberikan pertimbangan pada pemerintah provinsi

Pemerintah provinsi memutuskan apakah usulan proyek tersebut layak atau

tidak

Hasil uji kelayakan dikirim ke pemerintah provinsi

Pemerintah provinsi menyampaikan keputusan ditolak atau diterima pada unit

kerja yang bersangkutan

Ditolak /Diterima

Pertimbangan

UsulanProyek

Koordinasi Pelaksanaan

PemerintahProvinsi

UnitKerja

UK Pengolahan Datadan Sistem Informasi

RISIMDA

Page 50: Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

Jika usulan proyek diterima, pada saat proyek berjalan harus tetap berkoordinasi

dengan unit kerja pengolahan data dan informasi

VI.7.3. Struktur Organisasi Unit Kerja Pengolahan Data dan Informasi

Di lihat dari sektor kelembagaan seperti terlihat pada Gambar VI.6 diberikan usulan

mengenai struktur dari unit kerja pengolahan data dan sistem informasi. Mengingat

strategis dan pentingnya posisi unit kerja tersebut dimana unit kerja tersebut akan

berhubungan langsung dengan bada-badan dan dinas-dinas yang berada dilingkungan

Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah, maka sebaiknya unit kerja pengolahan data

dan sistem informasi berada pada tingkatan eselon yang sama dengan badan/dinas.

Usulan struktur organisasi Pengolahan Data dan Informasi berdasarkan tugas dan

fungsi dari unit kerja adalah :

KEPALA

BADAN PENGOLAHANDATA DAN SISTEM

INFORMASI

KEPALA BAGIANKEPALA BAGIAN

Kepala Sub Bagian

BAGIAN PELAYANANINFORMASI

BAGIAN PELAYANANTEKNOLOGI

Subag PengembanganKebijakan

Kepala Sub Bagian

Subag PendukungTeknologi

Kepala Sub Bagian

Subag Audit Teknologi

Kepala Sub Bagian

Subag Telekomunikasi

Kepala Sub Bagian

Subag SistemInformasi

Kepala Sub Bagian

Subag ManajemenInformasi

Merencanakan danMengembangkanKebutuhan pirantikeras dan lunak di

lingkungan PempropKalteng

Pusat Konsultasi HelpDesk

Pendukung Komputasiuntuk Eksekutif

Pengadaan Training

Pusat KonsultasiTeknologi

Penelitian danPengembangan

Teknologi Baru danPenerapannya

Manajemen SolusiTeknologi Informasi

Pusat Pelayanan Maildan Direktori

Pusat PelayananAkses Komputer Jarak

Jauh

Pengamanan Jaringan

Pusat PelayananOperasional Jaringan

Manajemen Portal

Integrasi SistemInformasi

Pengembangan PirantiLunak

Data Warehousing danMining

Pendukung PengambilKeputusan

Manajemen PerformaSistem Informasi

KEPALA BAGIAN

BAGIANAUDIT DAN KEBIJAKAN

Administrasi Server

Manajemen Data

Tugas dan Fungsi

Gambar VI.6: Usulan Struktur Unit Kerja Pengolahan Data dan Sistem Informasi