23
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10

Embed Size (px)

Citation preview

PERSPEKTIF PENDIDIKAN

SD

POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KB.1 POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KB.1 POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH

Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini

SD Negeri Inpres Bomomani, Kabupaten Nabire, Papua

Siswa kelas satu SD Negeri Inpres Bomomani mengikuti pelajaran sambil duduk di lantai karena ruang kelas di desa pedalaman Distrik Mapia, Kabupaten Nabire, Papua itu kekurangan kursi. Selain kekurangan meja-kursi,perpustakaan itu juga tidak mempunyai koleksi buku. Sekolah juga tidak memiliki buku pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, serta kekurangan ruang belajar dan guru.

SD di Kawasan Selatan Kota JakartaDaerah Parung

Di kawasan selatan kota Jakarta, tepatnya daerah Parung, terdapat suatu Kompleks sekolah modern, mulai dari SD-SMA yang dilengkapi dengan saran dan prasarana yang sangat memadai. Untuk tingkat SD, selain jumlah siswa dibatasi maksimal 25 siswa. Untuk mendukung lancarnya proses belajara-mengajar, setiap siswa memperoleh fasilitas antar jemput dari rumah ke rumah dengan mobil yang kondisinya layak jalan tentu saja dilengkapi AC. Selain itu, untuk mendukung kegiatan berkesenian atau kegiatan besar lainnya, sekolah juga memiliki ruang sidang besar. Dengan situasi yang demikian siswa merasa nyaman dan proses belajar-mengajar bisa berlangsung secara kondusif

METODE PEMBELAJARANPembelajaran di SD harus selalu menarik dan membuat siswa tidak berpikiran secara verbal. Diperlukan penggambaran yang konkret dan mudah diingat siswa. Guru harus bisa memiliki metode yang tepat sehingga mampu memberikan suasana kondusif dalam pembelajaran, dengan tetap mengutamakan keterserapan materi yang disampaikan

Pembelajaran di SD harus selalu menarik dan membuat siswa tidak berpikiran secara verbal. Diperlukan penggambaran yang konkret dan mudah diingat siswa. Guru harus bisa memiliki metode yang tepat sehingga mampu memberikan suasana kondusif dalam pembelajaran, dengan tetap mengutamakan keterserapan materi yang disampaikan

Ada Beberapa Alasan Mengapa Guru Belum Kompeten Yaitu :

Waktu kuliah belum menguasai bahan pelajaran, sehingga yang menjadi guru bukan lulusan yang terbaik

Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris

Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak

Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak

Ketidakmerataan GuruGuru di Indonesia belum merata antara di daerah terpencil dan di kota. Dari segi kuantitas telah memadai namun tidak demikian dengan sisi pemerataan dan kualitasnya. Banyak daerah yang kelebihan guru tetapi banyak pula daerah yang kekurangan guru

Guru di Indonesia belum merata antara di daerah terpencil dan di kota. Dari segi kuantitas telah memadai namun tidak demikian dengan sisi pemerataan dan kualitasnya. Banyak daerah yang kelebihan guru tetapi banyak pula daerah yang kekurangan guru

KB.2 Pembaharuan Pembelajaran yang

Diterapkan di Sekolah Dasar

KB.2 Pembaharuan Pembelajaran yang

Diterapkan di Sekolah Dasar

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:

1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan hidup, harapan dan cita yang tumbuh

2. Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan siswa

3. Kelas sebagai fenomena sosial

1. Kontruksivisme (contruktivism)2. Bertanya ( questioning)3. Menemukan (inquiry)4. Masyarakat belajar (learning community)5. Pemodelan (modeling)6. Penilaian sebenarnya (authentic assesment)

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni :

PAKEMPAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai pembelajaran yang :PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai pembelajaran yang :

PartisipatifPartisipatif

AktifAktif

KreatifKreatif

EfektifEfektif

MenyenangkanMenyenangkan

PAKEM Dalam Perspektif Guru :

Memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa

AKTIF

mengembangkan kegiatan yang beragam dan membuat alat bantu belajar sederhana

KREATIF

pembelajaran mencapai tujuan pembelajaranEFEKTIF

Siswa tidak takut salah/ ditertawakan/ tidak dianggap sepele

MENYENANGKAN

PAKEM Dalam Perspektif Siswa :

aktif bertanya, mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain serta gagasannya

AKTIF

merancang/ membuat sesuatu dan menulis/ mengarang

KREATIF

menguasai keterampilan yang diperlukanEFEKTIF

siswa berani mencoba, berani bertanya/ mengemukakan pendapat/ mempertanyakan gagasan oranglain

MENYENANGKAN

Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif

Yaitu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Misalnya kelompok siswa tinggi, sedang, rendah, berbeda ras, budaya, suku dan kesetaraan jender. Pembelajaran ini mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai tujuan pembelajaran

Yaitu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Misalnya kelompok siswa tinggi, sedang, rendah, berbeda ras, budaya, suku dan kesetaraan jender. Pembelajaran ini mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial

Serangkaian persiapan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif yaitu:1. Pembelajaran berbasis masalah2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar3. Pemberian aktivitas kelompok4. Pembuatan aktivitas belajar mandiri5. Penerapan penilaian autentik