48
TEGANGAN TARIK dan KOMPRESI PADA PENAMPANG MIRING P P p q P p q n x S Batang yang mendapat beban P dipotong miring menurut penampang p-q keadaan seimbang terjadi karena gaya P = gaya tegang pada penampang p-q tsb. A Maka: cos A S P sehingga : cos A P S dimana : P = gaya axial, S = tegangan pd penamp. miring 1

(2)analisa tegangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (2)analisa tegangan

TEGANGAN TARIK dan KOMPRESI PADA PENAMPANG MIRING

PP

p

q

P

p

q

n

xS

Batang yang mendapat beban P dipotong miring menurut penampang p-q keadaan seimbang terjadi karena gaya P = gaya tegang pada penampang p-q tsb.

A

Maka:

cosASP

sehingga :

cosAPS

dimana : P = gaya axial, S = tegangan pd penamp. miring1

Page 2: (2)analisa tegangan

Bila x adalah tegangan batang (dipotong normal terhadap sumbu x), maka :

cosxx SAP

dan

Dari persamaan diatas tampak bahwa : semakin besar sudut harga S semakin kecil, dan S = 0 untuk = /2, serta S = x untuk = 0

Tegangan S pada penamp. p-q mempunyai komponen kearah normal dan kearah tangensial : Komponen kearah normal tegangan normal (n), Komponen kearah tangensial tegangan geser ()

2

Page 3: (2)analisa tegangan

Tegangan normal :

P

p

q

n

xS

n

2coscos xn S

Tegangan geser : 2sin21sincossin xxS

3

Page 4: (2)analisa tegangan

Tegangan normal maksimum terjadi pd harga = 0, yaitu :

xmaksn )(

Tegangan geser maksimum terjadi pd harga = 45o, yaitu :

xmaks 21

4

Page 5: (2)analisa tegangan

Bila diperhatikan penampang p-q dan p1-q1 dan batang ditarik dengan gaya P, maka tegangan pada elemen batang adalah seperti pada gambar.

P P

p

q

p1

q1

n

n

(+) (+)

Tegangan normal yg terjadi n diberi tanda positif, tegangan geser pada penamp. p-q dan p1–q1 menimbulkan kopel searah putaran jarum jam diberi tanda positif.

5

Page 6: (2)analisa tegangan

ANALISA TEGANGAN KONDISI 2 DIMENSI dan 3 DIMENSI

• Bila diasumsikan tegangan-teganganx, y

dan xy diketahui, maka dapat dihitung kondisi tegangan pada bidang miring dengan sudut terhadap sumbu x seperti pada gambar dibawah .

• Untuk sembarang sudut didapat harga dan

Transformasi Tegangan 2 Dimensi

6

Page 7: (2)analisa tegangan

Tegangan 2 Arah pada Bidang Miring :

y

xx

x

y

y

xy

xy

yx

yx

y

xx

y

xyyx

dxdy

7

Page 8: (2)analisa tegangan

• Tegangan normal dan tegangan geser pada bidang miring tersebut dapat dihitung dengan persamaan :

cos2θsin2θ22 τσ xy

σyσxσyσx

cos2θsin2θ2 ττ xy

yx σσ

8

Page 9: (2)analisa tegangan

• Untuk suatu harga tertentu diperoleh harga maksimum dan minimum = 0

2xy

2yxyx

maks 22

22

22min

xy

yxyx

9

Page 10: (2)analisa tegangan

Tegangan maksimum dan minimum pada bidang miring tersebut tegangan utama (principal stress)

Dimana :1 = tegangan utama maksimum

2 = tegangan utama minimum

2xy

2

yyxxyyxx21 22

,

10

Page 11: (2)analisa tegangan

Arah Tegangan Utama (Directions of Principal Stress) :

2

2tan

yxxy

p

Tegangan Utama (1)

Tegangan Utama (2)

p

p

2

1

11

Page 12: (2)analisa tegangan

Atau dapat dihitung dengan rumus :

Pada sudut tertentu akan diperoleh tegangan geser maksimum :

222, xy

yyxxminmaks

221

maks

12

Page 13: (2)analisa tegangan

Arah tegangan geser maksimum pada bidang miring :

s

s

½(x + y)½(x + y)

½(x + y)½(x + y)

xy

yx

2s2tan

13

Page 14: (2)analisa tegangan

Menghitung Tegangan Utama 2 Dimensi (Biaxial Stress) dgn Lingkaran MOHR

xx

yy

2

1

max xy

Sumbu utama I

Sumbu utama II

2θθ1

1

2

xx

xx

yy

yy

xy

yx

Lingkaran MOHR

2

xy

xy

14

Page 15: (2)analisa tegangan

Menggambarkan seluruh gaya yang bekerja pada benda kerja Diagram Benda Bebas (Hk. Statika Newton)

Meninjau keadaan tegangan pada suatu elemen kecil di daerah tertentu pada benda kerja daerah deformasi (khusus untuk pembentukan logam deformasi plastis)

Langkah – Langkah Dasar Analisa Tegangan untuk menentukan TEGANGAN UTAMA :

15

Page 16: (2)analisa tegangan

Kondisi tegangan pada elemen secara umum :

16

xx , yy , zz , xy ,yz , zx ,yx ,zy , xz

dimana :xy = yx , yz = zy , zx = xz

Page 17: (2)analisa tegangan

Tegangan pada Sebuah Titik (Multiaxial Stress)

x

y

z

x

y

y

x

z

z

xy

yx

xz

zy

yz

zx

x

y

z

xx

yy

yy

xx

zz

zz

xy

yx

xz

zy

yz

zx

17

Page 18: (2)analisa tegangan

Tegangan yang bekerja pada sebuah titik dalam kondisi 3 dimensi dapat ditulis dalam bentuk matrik sbb :

333231

232221

131211

ij

= tegangani,j = 1,2,3

18

Page 19: (2)analisa tegangan

zzzyzx

yzyyyx

xzxyxx

ij

Bila angka indeks (1,2,3) pada i,j diganti dengan arah sumbu (x,y,z) dengan angka indeks yang sama menjadi tegangan normal , sedangkan angka indeks yang tidak sama menjadi tegangan geser :

19

Page 20: (2)analisa tegangan

Kondisi tegangan 2 dimensi Lingkaran Mohr

Kondisi tegangan 3 dimensi Lingkaran Mohr tidak bisa dipakai, kecuali kedua tegangan geser yang lain = 0

Menghitung ketiga tegangan utama :

20

Page 21: (2)analisa tegangan

x

y

z

zz

xx

xx

yy

yy

zz

xz

xy

zx

yxyz

zx

Menghitung Tegangan Utama 3 Dimensi(Multiaxial Stress)

xx

zz

xy

xz

yx

yz zxzy

x

y

z

O

K

L

J

YY

21

Page 22: (2)analisa tegangan

xx

zz

xy

xz

yx

yz zxzy

x

y

z

O

K

L

J

YY

Bidang miring KJL Bidang Utama (Luas KJL = A)

Arah tegangan cosinus arah l, m dan n (sudut antara dengan sumbu x, y, z) l = cos , m = cos , n = cos Komponen dalam masing-masing sumbu Sx, Sy, Sz

x

y

z

m

l

n

Sx

Sy

Sz

O

22

Page 23: (2)analisa tegangan

Karena seimbang jumlah gaya dalam masing-masing sumbu = 0

Komponen : Sx = .l Sy = .m Sz = . n

Luas : KOL = A.l JOK = A.m JOL = A.n

Jumlah gaya dalam arah sumbu x :

.A.l – xx.A.l – yx. A.m – zx.A.n = 0

( – xx) l – yx.m –zx.n = 0

23

Page 24: (2)analisa tegangan

Arah sumbu y : – yx.l + ( – yy). m –zy.n = 0

Arah sumbu z : – xz.l –yz.m + ( – zz). n = 0

Ketiga persamaan diatas adalah persamaan linear homogen dalam l, m, n , penyelesaian pers. tsb dengan membuat determinannya = 0

Arah sumbu x : ( – xx). l – yx.m –zx.n = 0

24

Page 25: (2)analisa tegangan

- xx

- yy

- zz

- yx - zx

- xy - zy

- xz- yz

= 0

Membuat determinannya = 0

25

Page 26: (2)analisa tegangan

Solusinya persamaan pangkat 3 dalam Tegangan Utama ():

3 – (xx + yy + zz) 2 + (xxyy + yyzz+ xxzz – xy2 –

yz2 –xz

2) - (xxyyzz + 2 xyyzxz – xxyz2 – yyxz

2-

zzxy2) = 0

26

Page 27: (2)analisa tegangan

3 – I1 2 + I2– I3 = 0

dimana koefisien invarian I1,2,3 adalah :

I1 = (xx + yy + zz)

I2 = (xxyy + yyzz+ xxzz – xy2 – yz

2–xz2)

I3 = (xxyyzz + 2 xyyzxz – xxyz2 – yyxz

2-zzxy2)

Persamaan Tegangan Utama tsb diatas dapat ditulis sbb :

27

Page 28: (2)analisa tegangan

Akar pers pangkat 3 dalam fungsi teg utama dapat diperoleh dengan cara trial and error, atau dapat menggunakan rumus seperti dibawah ini :

28

)cos( 22111 I3I2I

31

)cos(3

4I3I2I31

22113

)cos(3

2I3I2I31

22112

Page 29: (2)analisa tegangan

Dimana :

2/3

221

32131

322792

31 arccos

IIIIII

29

Page 30: (2)analisa tegangan

Arah tegangan utama dalam bentuk cosinus (l,n,m) :

1nml 222

0nm

nl

0nm

nl

zy1yyxy

zxyx1xx

30

Page 31: (2)analisa tegangan

Tegangan Utama (dalam kondisi 3 dimensi)

1

2

2

3

3

1, , 3 = tegangan utama

x

y

z

x

y

y

x

z

z 1

xy

yx

xz

zy

yz

zx

31

Page 32: (2)analisa tegangan

CONTOH SOAL (1) :

Sebuah batang lurus mempunyai penampang uniform A mendapat beban gaya tarik axial P.

Tentukan :

a)Tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada suatu bidang miring dengan sudut terhadap sumbu batang (ccw).

b)Besar dan arah tegangan gesar maksimum pada batang tersebut.

32

Page 33: (2)analisa tegangan

Penyelesaian :

Tegangan normal terhadap sumbu batang x = P/A, luas penampang miring dengan sudut terhadap sumbu batang = A/sin kondisi keseimbangan gaya pada arah sumbu batang :

A Px

P'

m

n

)/Asin (P 'atau P(A/sinθ' σσ )

33

Page 34: (2)analisa tegangan

= ’ cos dan = ’ sin

'

P

Untuk x = P/A , maka :

= x sin cos dan = x sin2

34

Page 35: (2)analisa tegangan

Dari trigonometri :

sin 2= 2sincos dan sin2 = (1- cos 2)/2

Maka harga dandapat ditulis menjadi :

2sin21

x )2cos1(21

x dan

Harga akan maksimum bila = 45o, akan maksimum bila = 90o

35

Page 36: (2)analisa tegangan

CONTOH SOAL (2)

Luas penampang sebuah batang adalah 850 mm2 mendapat beban gaya tarik axial sebesar 60 kN pada kedua ujungnya.

Tentukan : tegangan normal dan tegangan geser pada bidang miring dengan sudut = 30o terhadap arah beban.

36

Page 37: (2)analisa tegangan

Penyelesaian :

Ditanyakan : tegangan normal dan tegangan geser pada bidang miring dengan sudut = 30o terhadap arah sumbu beban

Penyelesaian :

MPaxAP 6,70

8501060 3

x

Diketahui : luas penampang batang A = 850 mm2, beban gaya axial P = 60 kN

37

Page 38: (2)analisa tegangan

= 30o

30,6 MPa

= 17,65 MPa

P=60 kN

2x21 sin )2x2

1 cos1( dan

MPao 65,1760cos16,7021

MPao 6,3060sin6,7021

38

Page 39: (2)analisa tegangan

CONTOH SOAL (3)

Luas penampang sebuah batang adalah 850 mm2 mendapat beban gaya tarik axial sebesar 60 kN pada kedua ujungnya.

Tentukan : tegangan geser maksimumnya

39

Page 40: (2)analisa tegangan

Penyelesaian :

40

A Px

'

P

MPaxAP 6,70

8501060 3

x

= x sin cos dan = x sin2

Tegangan geser maksimum terjadi bila maks = 70,6 (sin 45o)(cos 45o) = 70,6 (0,5) = 35,3 MPa

Page 41: (2)analisa tegangan

CONTOH SOAL (4) :

Jelaskan pada soal diatas dengan menggunakan penyelesaian secara grafis

Sebuah batang lurus mempunyai penampang uniform A mendapat beban gaya tarik axial P.

Tentukan :

a)Tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada suatu bidang miring dengan sudut terhadap sumbu batang (ccw).

b)Besar dan arah tegangan geser maksimum pada batang tersebut.

41

Page 42: (2)analisa tegangan

Penyelesaian :

42

Tegangan normal dan tegangan geser pd penampang miring pq dari suatu batang tarik :

2dan xxn 212 sincos

Harga2 n dan dapat dicari secara grafis bila

besarnya x dan diketahui, dengan cara berikut :

Page 43: (2)analisa tegangan

Penyelesaian secara grafis :

43

x

n

2

nO AB

C

D

Page 44: (2)analisa tegangan

CONTOH SOAL (5) :

Sebuah elemen kecil pada suatu komponen mendapat beban multiaxial sebagai berikut :

ksiij553

5107372

Ditanyakan :a)Gambar kondisi tegangan multiaxial pada elemen kubus tersebutb)Cos arah (l,m,n) dari tegangan utama

44

Page 45: (2)analisa tegangan

Penyelesaian :

x

y

z

xx= -2ksi

yy = 10 ksi

yy = 10 ksi

xx = -2ksi

zz = -5 ksi

zz = -5 ksi1

xy = 7 ksi

yx

xz= -3ksi

zy

yz

zx

45

Page 46: (2)analisa tegangan

xx = 2 ksi , yy = 10 ksi, zz = -5 ksi,

xy = 7 ksi, yz = 5 ksi, zx = -3 ksi

dimana koefisien invarian I1,2,3 adalah :

I1 = (xx + yy + zz) = 3 ksi

I2 = (xxyy + yyzz+ xxzz – xy2 – yz

2–xz2)

= - 143 (ksi)2

I3 = (xxyyzz + 2 xyyzxz – xxyz2 – yyxz

2- zzxy2)

= 95 (ksi)3

Sehingga :

46

Page 47: (2)analisa tegangan

Arah tegangan utama :

47

Page 48: (2)analisa tegangan

n = 0.183

48