20
OLEH: EDDY SUHARDY 5 Jurus Ciamik yang Biasa Dilakukan Para Jurnalis MEMBUAT KONTEN MENARIK

5 Jurus Ciamik yang Biasa Dilakukan Para Jurnalis dalam Membuat Konten Menarik

Embed Size (px)

Citation preview

PB | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 1

OLEH: EDDY SUHARDY

5 Jurus Ciamik

yang Biasa Dilakukan Para Jurnalis

MEMBUAT KONTEN MENARIK

2 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 3

Adakah rumus untuk membuat konten yang menarik?Pertanyaan singkat dan sederhana. Tapi jawabannya bisa panjang. Tak kurang-kurangnya pakar content marketing yang sudah pernah membahas soal ini. Pasti.

Sekali ini pun kita masih membicarakannya. Hanya saja kali ini kami akan mencoba menelaah “membuat konten menarik” dari sudut pandang jurnalistik.

Kenapa jurnalistik? Ya, karena sering juga muncul pertanyaan seperti ini: jurnalis kok bisa sih bikin artikel setiap hari. Bagaimana caranya? Idenya dari mana? Apa enggak pernah kehabisan ide, tuh?

So, karena praktik jurnalistik itu sudah berlangsung bahkan sebelum Johannes Guttenberg menciptakan mesin cetak pada 1450-an, maka dalam urusan konten orang-orang di dunia jurnalistik sudah sarat pengalaman.

Nah, dari mana memulainya?Sebenarnya, sih sama seperti di dunia marketing. Untuk membuat konten yang disukai, para pewarta pertama-tama harus melihat segmen audiens yang disasar.

Semua konten yang dibuat harus relevan benar dengan kebutuhan dan keinginan audiensnya. Jika profil audiens yang disasar sudah clear, maka konten apa saja yang akan disampaikan pasti akan disesuaikan.

Entah itu topik atau isu yang dipilih. Bahkan sampai bentuk penyajian serta lewat saluran apa konten itu didistribusikan.

Pertanyaan (lagi), siapa audiens dari produk atau brand Anda? Heterogen atau homogen? Umum atau khusus?

Kenapa Belajar dari Para Jurnalis?

2 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 3

1. AudiensMedia non-digital seperti surat kabar umum, misalnya, memiliki profil audiens yang sangat heterogen. Baik secara demografis maupun psikografis. Karena melayani audiens yang beragam maka bidang persoalan yang dibahas pun biasanya cukup luas.

Itu sebab di surat kabar ada beberapa rubrik politik, ekonomi, olahraga, atau bisnis. Pun hal yang sama bisa kita lihat di portal berita.

Ada banyak kanal di sana. Konten yang dimuat terdiri dari berbagai bidang persoalan.

Ada yang umum, ada yang khusus. Periodikal seperti majalah, biasanya menyasar segmen yang spesifik.

Kita tentu sudah melihat majalah atau web yang, misalnya, hanya melayani kaum perempuan. Rubrik dan kanalnya pun disesuaikan. Di majalah atau web semacam ini, muncullah rubrik atau kanal fashion, kecantikan, gosip selebritis.

“SEMUA KONTEN HARUS RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN AUDIENSNYA.

JIKA PROFIL AUDIENS YANG DISASAR SUDAH CLEAR, MAKA KONTEN APA SAJA YANG AKAN

DISAMPAIKAN PASTI AKAN DISESUAIKAN.” [ ]

4 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 5

Atau lebih khusus lagi, ada majalah atau web untuk perempuan yang hanya membahas soal parenting. Di majalah atau web ini maka akan tertera bidang-bidang yang lebih khusus lagi.

Kanalnya memuat konten yang,membicarakan soal kehamilan, sampai tumbuh kembang. Sejak bayi lahir hingga balita.

Semua rubrik atau kanal mengacu kepada audiens. Termasuk isinya (teks, gambar, audio-visual) yang selalu di-update dari waktu ke waktu dengan jumlah tertentu.

Orientasi kepada audiens menentukan topik maupun cara penyajian kontennya. Apa yang kira-kira penting atau menarik buat audiens, itulah yang dibuat.

Hal seperti itu sudah menjadi aturan dasar dari sekian abad lalu, hingga sekarang. Ya, sekarang, ketika teknologi informasi sedemikian hebat.

Okelah soal audiens. Tetapi, pertanyaan selanjutnya datang lagi: apakah para jurnalis punya semacam pedoman untuk menentukan adakah sebuah konten akan menarik atau tidak? Tentu, ada. Namanya news value.

“ORIENTASI KEPADA AUDIENS MENENTUKAN TOPIK MAUPUN CARA PENYAJIAN KONTENNYA. APA YANG KIRA-KIRA PENTING ATAU MENARIK

BUAT AUDIENS, ITULAH YANG DIBUAT.” [ ]

4 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 5

2. News ValueSecara gampangan, news value adalah parameter yang menentukan apakah sebuah peristiwa layak diwartakan atau diinformasikan kepada khalayak. Sebenarnya itu. Poin-poin dalam news value bersifat asumtif, tetapi sudah teruji dari masa ke masa.

Satu hal yang paling ditekankan dalam news value – dalam rangka menarik perhatian audiens – adalah kegunaan. Makin tinggki tingkat kegunaannya, makin menariklah konten itu.

Jika Anda menjumpai artikel dengan judul “Kiat Sukses Berbisnis Online” atau “Menjadi Cantik dalam 10 Menit” maka Anda bisa menduga bahwa tulisan di bawahnya layak dibaca atau tidak. Anda bisa mengira-ngira, apakah saya akan beroleh manfaat atau tidak.

Itu sebab, judul-judul artikel – baik di media online maupun cetak – seringkali menggoda para audiensnya dengan judul yang menggadangkan hal seperti contoh di atas.

Jadi, “roh” utama dalam penciptaan konten menarik adalah kegunaannya.

Secara umum, di luar soal “kegunaan” ada beberapa poin utama lagi yang turut menentukan news value. Antara lain yang berkenaan dengan:

6 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 7

A. AKTUALITAS ATAU KEBARUANDalam dunia jurnalistik, peristiwa yang baru saja terjadi dianggap punya value lebih kuat daripada hal yang sudah lama terjadi. Makin dekat waktu antara sebuah peristiwa dengan saat Anda mem-publish informasinya, makin kuat nilainya.

Karena itulah dalam kerja jurnalistik, usaha untuk secepat-cepatnya menyajikan peristiwa teraktual menjadi kompetisi yang sengit. Sengit dan bahkan menjadi kebanggaan. Para wartawan senang bila jadi yang pertama.

Dalam kasus Anda, makna aktualitas itu bisa diterapkan juga. Makin dekat waktu pemberitaan rilis produk baru Anda dengan peristiwa peluncuran produk itu sendiri, maka makin menarik.

Kebaruan dalam kaitan marketing, bisa juga diartikan: makin banyak hal baru di produk Anda, makin menarik perhatian publik yang Anda sasar. Misal, ketika Apple merilis produk iPhone seri mutakhir, maka khalayak penyuka gadget akan berusaha menelisik lebih dalam tentang fitur atau spesifikasi terbaru yang ditawarkan di seri terakhirnya itu.

Pada era informasi di mana ruang dan waktu menjadi relatif, soal-soal aktualitas boleh dibilang seperti tanpa jeda. Tayangan live streaming, memungkinkan publik dari berbagai wilayah dunia seolah hadir di tempat peristiwa terjadi.

Aktualitas, juga bisa berarti tren. Luncurkan informasi tentang produk Anda sembari mengait-ngaitkan dengan trending topic relevan di internet, maka kemungkinan khalayak mengaseks konten itu semakin tinggi. Kalau Anda belum tahu tentang isu apa yang sedang tren, tools seperti Google Trends bisa Anda gunakan.

6 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 7

B. PROXIMITYProximity adalah kedekatan. Kedekatan antara topik yang diajukan dengan audiens. Kedekatan ini bisa dimaknai baik secara fisik, georafis atau psikologis maupun interes.

Sebuah peristiwa yang terjadi di lokasi tertentu pasti dianggap penting dan menarik untuk orang di sekitar kawasan tersebut. Penutupan ruas jalan tertentu karena pembangunan proyek mass rapid transport (MRT) pasti menarik perhatian buat warga sekitar maupun pelintas ruas jalan tersebut. Namun, isu tersebut belum tentu menarik buat warga kota lain. Itu contohnya.

Topik diskon 70% midnite sale di berbagai mal di Jakarta, dianggap menarik buat warga urban Ibu Kota. Buat warga kota lain? Kadarnya kemungkinan tidak setinggi itu.

Kedekatan psikologis juga termasuk dalam ranah proximity. Kejadian seorang ibu yang melahirkan anak kembar lima tentu membuat para ibu yang pernah melahirkan akan merasa dekat secara emosional. Mereka akan tertarik, karena dapat membayangkan

seperti apa rasanya, meski peristiwa tersebut dialami oleh orang lain yang berada nun di negara yang jauh.

Kedekatan juga bisa menyangkut soal interes. Orang-orang yang memiliki hobi tertentu, akan menganggap informasi atau konten yang berkait langsung dengan hobinya sebagai sesuatu yang menarik.

Jadi, penyajian konten dengan pendekatan proximity, bisa menjadi unsur yang bisa Anda timbang saat membuat konten. Orang-orang zaman digital menyebutnya dengan istilah: relevan. Meski dalam news value dunia jurnalistik ada sedikit perbedaan antara “proximity” dengan “relevansi”.

8 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 9

C. PROMINENCEDalam terminologi wartawan ada ungkapan: name make news. Orang terkenal selalu menarik untuk diwartakan. Kenapa? Karena khalayak selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu atas kejadian yang berkenaan dengan nama terkenal itulah yang membuat banyak web atau program televisi gosip selebritis ramai diakses atau dipirsa. Rating selalu baik.

Pun jika Anda masih ingat, November dan Desember 2016, Presiden Joko Widodo sempat menjadi trending topic di linimasa. Gara-gara jaket bomber dan kemudian payung. Manusia memang serba-kepo.

Orang terkenal memang bukan cuma selebritis. Di jagat internet kita mengenal seleb dunia maya. Entah dia seorang blogger atau vlogger. Kalau masih ingat, lima tahun silam ada duo remaja yang tiba-tiba populer gara-gara melakukan lipsync lagu Kucing Garong di You Tube dengan gaya unyu bin seksi.

Dalam dunia marketing, banyak juga brand memanfaatkan ketokohan seseorang. Istilah kerennya:

brand ambassador. Mereka dengan follower atau fans yang banyak di dunia maya bisa dimanfaatkan keterkenalannya. Syukur-syukur tokohnya adalah tokoh inspiratif, bukan sekadar terkenal.

Ngomong-ngomong Anda punya produk yang menggunakan brand ambassador? Kalau ya, Anda bisa memanfaatkannya.

8 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 9

D. HUMAN INTERESTSesuatu yang menyentuh rasa kemanusiaan selalu menarik perhatian publik. Kisah tentang anak-anak di pedalaman Kalimantan yang harus berjalan kaki naik-turun bukit selama dua jam untuk bersekolah, menarik perhatian orang. Kisah-kisah perjuangan para pengajar honorer yang berdedikasi (namun gajinya kecil) pun demikian.

Apa yang dibangkitkan dari kisah-kisah human interest adalah hal yang berkaitan dengan aspek emosional manusia pada umumnya. Tentu bukan hanya kisah human interest yang mengharukan yang bisa menarik perhatian. Human interest juga bisa berarti menyentuh sisi humor atau hal-hal yang bermuatan kebahagiaan.

Dalam kaitannya dengan emosi, Noah Kagan dari Buzzsumo pada tahun 2014 pernah melakukan riset atas 10.000 artikel web paling banyak di-share di seantero dunia. Hasilnya?

Ternyata, artikel yang membangkitkan rasa kagum adalah yang tertinggi persentasenya (25%). Lalu, menyusul, artikel yang menyentuh saraf tawa (17%), artikel yang memberi hiburan (15%) serta artikel dengan kandungan kegembiraan (14%).

Sumber: buzzsumo

10 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 11

Well, masih ada beberapa parameter news value yang biasa dijadikan acuan para jurnalis. Masalahnya, apakah unsur itu cocok untuk konten Anda, rasanya perlu dipertimbangkan. Sebagai gambaran, unsur itu adalah:

• Unik. Sesuatu tidak biasa. Tidak lazim. Konten program televisi “Aneh tapi Nyata” atau “Believe It or Not” memiliki peringkat yang baik pada masanya. Web yang menyodorkan tema konten serupa, secara ranking di Alexa pun bagus posisinya.

• Magnitude. Dampak, sebeberapa luas pengaruh sebuah perisiwa bagi publik atau masyarakat.

• Signifikan. Seberapa penting suatu peristiwa bagi publik.

• Konflik. Pertentangan, versus. Bisa peristiwa debat, tetapi bisa juga pertandingan sepakbola antara tim A melawan B.

• Seks. Hal yang berkenaan dengan seksualitas selalu saja menarik minat audiens.

Parameter atau unsur “layak berita” biasanya tidak singular. Bisa jadi, ada dua unsur atau lebih yang termaktub dalam satu sajian konten. Makin banyak, maka makin layak muat dan kemungkinan audiens tertarik semakin besar.

Bayangkan, bila selain punya unsur proximity, sebuah konten juga memiliki unsur prominence. Atau unsur human interest bergabung dengan unsur unik dan proximity.

10 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 11

3. Tulis Cerita, CeritakanDalam kerja jurnalistik, terutama yang terkait dengan konten tekstual, setiap hari para jurnalis berkutat dengan kata-kata. Kata-kata untuk judul, kata-kata untuk paragraf pertama tulisannya, hingga deretan kata dalam tubuh tulisan sesudahnya.

Sudah sempat membaca blog Grid.co.id tentang penulisan gaya feature? Kalau belum penjelasannya kami nukilkan sedikit di sini.

Dalam dunia tulis menulis – berkaitan dengan media massa – ada satu gaya yang disebut sebagai feature (tulisan khas). Sebuah feature disajikan selayaknya sebuah cerita. Penulisnya bertindak sebagai seorang pencerita (storyteller).

“A feature story is a creative, sometimes subjective, an article designed primarily to entertain and to inform readers of an event, a situation or an aspect of life. ” Itu kata Daniel Williamson dalam buku Feature Writing for Newspaper, terbitan Hastings House Daytrips Publishers, 1975.

“SEBUAH FEATURE DISAJIKAN SELAYAKNYA SEBUAH CERITA. PENULISNYA BERTINDAK

SEBAGAI SEORANG PENCERITA (STORYTELLER).” [ ]

12 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 13

Wuih, sudah lama juga ya. Secara bebas, gambaran dari pernyataan Williamson bisa kita artikan antara lain seperti ini:

Tulisan gaya feature biasanya bertebaran di majalah. Belakangan juga di dunia website. Tulisan kreatif, menghibur sekaligus memberi informasi.

Kreatif, karena informasi disampaikan dengan gaya bertutur seorang storyteller.

Menghibur, karena seperti menikmati cerita. Agak berbeda dengan tulisan di suratkabar atau portal berita yang biasanya straight atau langsung.

Tulisan feature relatif awet. Bisa kapan saja dinikmati; tidak terlalu terikat aktualitas. Isinya menjawab “apa”, mengapa” dan “bagaimana”. Tulisan macam ini pun relatif agak panjang. Karena kelengkapan dan kedalaman.

Apakah audiens tertarik. Survey yang dilakukan SerpIQ menunjukkan bahwa tulisan longform ternyata menarik. Karena menarik, banyak yang mencari. Mereka mencari lewat search engine.

Tulisan dengan jumlah karakter berapa yang berada di urutan pertama hingga ke sepuluh? Para pakar menulis online, dulu, menyebutkan bahwa tulisan online sebaiknya pendek (di bawah 800 karakter). Patokan itu mulai luruh. Institusi yang mendalami bidang search engine result page (SERP) itu menujukkan dalam chart di bawah ini:

Fakta memang menunjukkan hal itu. “Saya pikir longform hanyalah istilah baru saja, sebab bentuk penyajian tulisannya tetap sama seperti tulisan feature di majalah,” kata Profesor Michael Shapiro, dari Columbia Journalism School.

Sumber: SERPIQ

12 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 13

Di Indonesia, website seperti Kompas.com pun mulai memainkan bentuk longform. Mereka menyajikan feature dengan gaya interkatif di kanal khusus bernama Visual Interaktif Kompas (VIK). Anda mungkin sudah melihatnya.

Lalu bagaimana menuliskan artikel dengan gaya bercerita yang bisa membuat audiens tertarik? Perhatikan tiga unsur dalam cerita Anda.

A. JUDUL TULISANJudul adalah deretan kata yang ditempatkan di bagian paling atas. Judul adalah mahkota sebuah tulisan yang menggambarkan inti terpenting dari cerita atau informasi yang ada di bawahnya.

Judul mempunyai fungsi yang bukan main-main.• judul harus mampu menggaet perhatian audiens.• setelah menggaet, judul harus mampu menyuruh

orang untuk menengok isi tulisan di bawahnya.

Judul artikel seperti ini: “Diskon 70% untuk Semua Barang di ABCD Mal Hari Ini!” akan menarik perhatian audiens yang mana saja. Kenapa menarik? Karena ada janji keuntungan.

Barang yang dulu mahal di ABCD Mal, sekarang harganya tinggal 30% saja. Judul ini juga memberikan gambaran tentang manfaat atau kegunaan bagi audiens.

Atau judul “Keliling Eropa 2 Minggu dengan Biaya Rp 10 Juta” pasti membuat orang tertarik. Apalagi kalau diberi embel-embel: “Sudah Termasuk Tiket Pesawat dan Akomodasi”.

14 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 15

B. LEAD ALIAS INTRO ATAU TEASERLead adalah paragraf pertama dalam tulisan. Ukuran hurufnya biasanya lebih besar dari body text, tetapi lebih kecil dibandingkan judul.

Nah, bagian ini adalah bagian yang juga krusial dalam menulis. Lead atau intro (juga disebut teaser) merupakan inti terpenting kedua. Ia merupakan mukadimah alias pembukaan yang menjelaskan lebih jauh tentang apa yang sudah diungkapkan dalam judul.

Jika judul adalah mahkota yang bersinar, lead adalah detail dari ornamen sang Mahkota. Ada relief ukiran, ada permata dan batu mulia. Jika judul adalah pintu gerbang, lead sering disebut teras yang siap mengantar pengunjung masuk ke ruangan dalam. Lead sering juga disebut sebagai teaser. Ya, namanya teaser ia memang harus menggoda.

Fungsinya sendiri sih secara garis besar ada dua:• Menggoda pembaca untuk mengikuti cerita• Opening yang membuat jalan cerita supaya lancar

Ada belasan varian lead dalam konteks penulisan bertutur.

C. BODY TULISANJika, judul sudah memanggil, lead menarik masuk, fungsi body tulisan adalah seperti jalanan yang digunakan untuk berkeliling menikmati cerita.

Buatlah kerangka tulisan. Biasanya kerangka dibikin dalam pointers. Ini cara termudah menyusun tulisan.

Jika Anda sudah punya pointers yang ingin dicertakan, maka tulislah detailnya. Yang perlu diperiksa setelah selesai menulis adalah: apakah urutannnya sudah benar atau belum? Apakah ceritanya lancar atau tidak.

Jalan harus lancar, mudah dipahami, tidak sesat. Tulisan lancar membuat topik kian terasa kegunaannya.

lead

bodytext

14 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 15

4. Komponen Penambah Daya Tarik

Generasi milenial katanya adalah generasi visual. Tetapi sesungguhnya sejak zaman dahulu pun hal yang berkenaan dengan aspek visual sudah diyakini oleh para pelaku jurnalistik menjadi unsur yang selalu membuat daya tarik.

A. FOTO ATAU GAMBARDaya tarik sebuah cerita kian tinggi manakala disertai gambar. Kalau Anda bicara soal sebuah tempat wisata dengan segala blablabla keindahannya, maka kesan indah permai itu digambarkan secara ril lewat foto. Fotonya tentu harus bagus.

Memuat gambar dalam satu artikel atau tulisan itu boleh dibilang memang wajib. Setidaknya foto atau gambar bisa menjadi elemen daya tarik kedua, setelah judul.

Jika Anda membuka artikel di majalah atau di website, di bagian mana mata Anda akan pertama-tama berhenti. Biasanya kalau bukan judul, pasti foto atau gambar.

[ ]“SEJAK ZAMAN DAHULU PUN ASPEK VISUAL SUDAH DIYAKINI OLEH PARA PELAKU JURNALISTIK MENJADI UNSUR YANG

SELALU MEMBUAT DAYA TARIK.”

16 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 17

Gambar atau foto juga menjadi alat untuk memudahkan audiens memahami informasi yang Anda sampaikan. Misalnya, bila Anda membuat tulisan tentang “Lima Langkah Mudah Memasak Nasi Goreng”, maka penyertaan gambar di setiap langkah bisa menjadi acuan yang bisa diikuti audiens. Apa yang sudah tergambar dalam kata-kata jadi lebih mudah dibayangkan.

Pada era media online, fungsi gambar dalam kaitannya dengan artikel yang bersifat tips-trik biasanya bisa dengan segera diringkas dalam bentuk sajian audio-visual. Ya, sajian video membuat semuanya menjadi lebih efektif.

Tapi video tidak berdiri sendiri. Anda tentap harus menyertakan Judul dan lead menarik. Kalau tidak, orang akan ragu-ragu membuka thumbnail video Anda.

“PADA ERA MEDIA ONLINE, FUNGSI GAMBAR BISA DIRINGKAS DALAM BENTUK AUDIO-VISUAL MEMBUAT SEMUANYA MENJADI LEBIH EFEKTIF.” [ ]

16 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 17

B. INFOGRAFISAda lagi satu sajian informasi berbentuk gambar yang disukai audiens. Hampir sama dengan video, gunanya untuk memberi kemudahan memahami informasi dalam waktu relatif singkat. Kita mengenalnya sebagai infografis.

Koran USA Today sekitar 30 tahun lalu adalah suratkabar yang mempopulerkan pendekatan “berita visual” dengan sajian infografis yang menawan serta konsisten. Terminologinya kemudian berkembang menjadi apa yang disebut sebagai jurnalisme visual. Belakangan ada juga yang menyebut sebagai jurnalisme data.

Jurnalisme data, dengan infografis sebagai representasinya, memudahkan audiens memahami informasi serta hubungannya dengan berbagai fakta terkait. Banyak informasi termuat dalam sajian yang compact.

Di tempat lain, Anda tentu pernah merasakan betapa informatifnya sajian infografis di National Geographic. Ngomong-ngomong, umur majalah ini sudah lebih dari 125 tahun. Lebih tua dari usia kakek kita.

Data survei, atau hasil penelitian, jika Anda punya, akan cocok jika disajikan dalam bentuk infografis. Mudah atau sulit membuatnya? Tergantung cerita apa yang ingin Anda sampaikan serta seberapa banyak data yang ingin disajikan.

Sumber: cewekbanget.id

18 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 19

5. Strategi KontenPendekatan news value, satu hal. Komponen daya tarik adalah hal lain.

Dalam proses kerja editorial ada satu rangkaian yang disebut flow of news. Sebuah siklus dari perencanaan hingga konten di-publish. Bagian strategisnya terletak di editorial meeting.

Inilah rapat strategis di mana di dalamnya ada semacam proses kreatif dan penyemaian aneka gagasan. Semua hal diturunkan ke perencanaan konten.

Bukan sekadar memilih topik apa (yang penting dan menarik bagi audiens) dan siapa yang mengerjakan. Lebih jauh, ikut dipikirkan dengan cara apa dan seperti apa konten akan tampil. Belakangan ketika saluran komunikasi kian beragam, tim editorial juga sudah memikirkan jalur penyebaran konten.

“BUKAN SEKADAR MEMILIH TOPIK DAN SIAPA YANG MENGERJAKAN.

LEBIH JAUH, IKUT DIPIKIRKAN DENGAN CARA APA DAN SEPERTI APA

KONTEN AKAN TAMPIL.” [ ]

creativity

promote

research

publishoptimize

idea

18 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | 19

Flow of news adalah siklus kerja yang terus menerus berlangsung. Dari rapat, berujung ke rapat evaluasi. Lalu ide baru kembali dituai dieksekusi untuk kemudian di-review hasilnya. Well, Anda bisa juga melakukan hal yang sama untuk kemajuan brand. Mungkin tidak seluruhnya bisa diadopsi. Mengulang apa yang sudah diulas, inilah poin yang perlu Anda ingat:

Buat strategi konten. Tentukan audiens Anda. Buat topik konten relevan Pilih pendekatan mana yang Anda gunakan Buat konten yang bercerita, perhatikan judul

dan teaser. Perhatikan komponen penambah daya tarik

1

2

3

4

5

Selamat Mencoba!

20 | 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK 5 JURUS CIAMIK MEMBUAT KONTEN MENARIK | PB

[email protected] StoryGrid Story Factory