14

Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014
Page 2: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Workshop Evaluasi RBM Kabupaten Majalengka diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 11 September 2014 bertempat di Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Peserta workshop yang diundang adalah perwakilan dari semua kecamatan yang terdiri dari Setrawan, PjOK, FK/FT, BKAD dan Ketua UPK.

Workshop dibuka oleh PjOKab, Drs. Piping Ma’arif dan dilanjutkan dengan agenda utama yaitu penyampaian laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tiap pokja yang dibacakan oleh Ketua RBM Kabupaten Majalengka, H. S. Hasib. Dalam Workshop Evaluasi dilakukan pula penyerahan penghargaan untuk pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang memiliki kinerja terbaik selama tahun 2013 yang diraih oleh unit kerja BKAD Kecamatan Bantarujeg.

Usai Workshop Evaluasi, kegiatan berlanjut dengan Workshop Perencanaan kegiatan RBM untuk tahun anggaran 2014.

Ada sedikit perubahan dalam kepengurusan RBM tahun ini, Wakil Ketua RBM (Lumbri, S.Pd.) terpilih menjadi ketua RBM Kabupaten Majalengka, setelah tim formatur yang terdiri dari lima orang yang mewakili BKAD, Setrawan, PjOK, FK/FT, dan UPK mempercayakan roda pergerakan RBM tahun 2014 ke tangannya. Dan yang menjadi Wakil Ketua RBM terpilih adalah Odik (........................................). Tim inti RBM lainnya tidak berubah. Sekretaris 1 masih dijabat oleh Ima Rohima AR, ST (Ketua UPK Kec. Sindang), Rahmat Hidayat (Ketua UPK Kec. Sumberjaya) sebagai sekretaris 2, dan Bendahara dipegang oleh Wiwi Susilawati, S.Pd. (Ketua UPK Kec. Sukahaji).

Koordinator Pokja terdiri dari : Koordinator Bidang Advokasi Hukum dijabat oleh Sarya, S.Pd. (dari Kec. Sukahaji), Koordinator Bidang Teknologi Tepat Guna dipercayakan kepada Indra Dwi Budi R., S.Kom. (dari Kec. Majalengka), Koordinator Bidang Media masih dijabat oleh H. Apip Haris Arifin (dari Kec. Argapura), Koordinator Bidang Perencanaan Pembangunan Desa dijabat oleh Anas Abdul Nasir (dari Kec. Palasah), Koordinator Bidang TPM dipegang oleh M. Jejen (dari Kec. Banjaran), Ela Nurela (dari Kec. Maja) mendapat kepercayaan menjadi Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan, Koordinator Bidang Gelar Karya Seni dan Budaya dipercayakan kepada Teteng Imanudin (dari Kec. Dawuan), dan Asep Dudung (dari Kec. Bantarujeg) menjabat sebagai Koordinator Bidang CBM. Masing-masing ketua pokja mendapat hak untuk menentukan staff yang akan diperbantukan untuk kelancaran kegiatan yang kian berkejaran dengan waktu karena seluruh kegiatan harus selesai paling lambat bulan Desember tahun 2014.

Page 3: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Berakar dari pemikiran tersebut, seluruh pengusaha olahan makanan didata dan dibina. Hasil dari pembinaan tersebut memunculkan usulan pembangunan rumah kemas (packaging house) yang berperan sebagai pusat desain kemasan sekaligus proses pengemasannya sesuai standar nasional. Keluar pula usulan pembangunan Gerai PNPM untuk sentral promosi dan pemasaran produk-produk olahan makanan yang kini telah mulai berfungsi dan sebagai penyedia bahan baku seperti singkong, pisang ambon, pisang nangka, jagung, dan lain-lain.

Usulan pengembangan ekonomi perdesaan mulai bermuncu- lan. Desa Silihwangi, misalnya, warga mengusulkan pengemba- ngan ternak itik sesuai potensi wilayahnya. Usulan Desa Silihwangi tersebut dikawal dan ditindaklanjuti. Sarana dan prasarana untuk pengembangan ternak itik seperti alat penetas dan mesin pengolah pakan telah mulai difungsikan. Tidak tanggung-tanggung, Desa Silihwangi ditargetkan menjadi pusat industri pakan ternak dengan kualitas standar nasional dengan harga kompetitif. Tim ahli pakan ternak pun segera didatangkan guna membantu dalam pembuatan pakan ternak, terutama dari segi komposisi nutrisi yang akan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ternak secara maksimal.

Usulan pengembangan ekonomi perdesaan lainnya adalah ternak sapi yang dipusatkan di Desa Sukamenak dan Desa Haurgeulis. Dan rencana pengembangan ternak domba dilaku- kan di Desa Gunung Larang. Sarana dan prasarana pengembangan ternak sapi di Desa Sukamenak

Pengembangan Ekonomi Perdesaan (PEP) sebagai salah satu tujuan PNPM Mandiri Perdesaan harus sudah muncul gebrakannya pada fase exit strategi atau di akhir tahun 2014 ini, namun tidak semua kecamatan mampu menunjukkan tanda-tanda tersebut, padahal setiap kecamatan memiliki potensi sumber daya sendiri-sendiri yang menunggu untuk dikembangkan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Semua kembali kepada pelaku PNPM itu sendiri, ada yang masih ketakutan melanggar PTO, ada yang tidak memiliki konsep, dan sebagian menyatakan sibuk mengerjakan administrasi.

Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bantarujeg sebagai sebuah unit kerja yang membawahi beberapa lembaga termasuk UPK, telah menunjukkan sebuah pola treatment untuk penguatan ekonomi perdesaan. Kepengurusan BKAD Kecamatan Bantarujeg yang terdiri dari Dedi Bahrudin, S.Pt, M.Si sebagai ketua, Abdul Syukur, S.Pd sebagai sekretaris dan Anih Maryanih selaku bendahara telah berupaya keras memberdayakan semua pelaku PNPM-MPd dan masyarakat setempat untuk menggali seluruh potensi kekuatan ekonomi lokal yang ada di wilayah Kecamatan Bantarujeg dan hasilnya sangat menggembirakan.

Awal gerakannya dimulai dengan pengamatan terhadap potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di wilayah Kecamatan Bantarujeg. Banyaknya industri rumah tangga di bidang olahan makanan telah menjadi dasar pertimbangan BKAD bahwa makanan khas Bantarujeg harus dikenal luas dan laku di pasaran.

Bangunan rumah kemas di Desa Haurgeu- lis sebagai pusat desain dan pengemasan

Gedung Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg menjadi pusat pema- saran produk-produk unggulan industri lokal Kecamatan Banta- rujeg

Pengurus BKAD Kecamatan Bantarujeg

Sarana dan prasarana pengembangan ternak itik yang dipusatkan di Desa Silihwangi, Kecamatan Bantarujeg. Sarana pendukung untuk pengembangan ternak itik antara lain alat penetas dan mesin pembuat pakan ternak

3

Page 4: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Untuk kedua kalinya Kabupaten Majalengka menggelar Festival Desa setelah sukses dengan Lokakarya Desa Membangun yang bertema Gapura Desa di Desa Garawastu Kecamatan Sindang pada tanggal 24 s/d 25 November 2012 lalu. Festival Desa kali ini diberi tajuk Festival Destika yang merupakan kepanjangan dari Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kegiatan dipusatkan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Acara berlangsung selama 2 hari penuh mulai tanggal 26 sampai tanggal 27 September 2014. Topik yang diusung di agenda kegiatan ini adalah “Membangun Desa TIK yang Terintegrasi.”

Acara festival yang dibuka secara resmi oleh Bupati Majalengka, H. Sutrisno, SE, M.SI, mengetengahkan berbagai materi yang berkaitan erat dengan teknologi informasi dan komunikasi. Diantaranya seminar tentang sistem informasi untuk keterbukaan informasi pembangunan yang dipandu langsung oleh Dirjen Aptika Kemkominfo.

Pengawasan serta pendampingan terhadap anak-anak dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi topik utama yang bertujuan untuk menjaga agar generasi muda terhindar dari ekses negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang kian deras di era digital saat ini.

Workshop tentang Sistem Informasi Desa (SID) dibahas dalam kelas khusus yang pesertanya adalah perwakilan dari aparat pemerintahan desa. SID menjadi teramat penting karena tersirat di Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa. SID menjadi bagian strategis dalam proses pembangunan desa menuju era keterbukaan informasi. Sebuah aplikasi bernama “Mitra Desa” yang dibuat oleh tim pengembang dari INFEST merupakan salah satu aplikasi yang sangat bermanfaat sebagai pendukung SID yang sangat tepat digunakan di desa. Diharapkan setiap desa memiliki website sendiri sebagai salah satu sarana informasi dan komunikasi. Dishubkominfo Kabupaten Majalengka siap memfasilitasi desa dalam pembuatan website sekaligus sebagai server resmi website desa di Kabupaten Majalengka.

Desa-desa di Kabupaten Majalengka yang telah memiliki website mendapatkan materi di Festival Destika ini untuk lebih mengembangkan websitenya. Workshop di kelas ini bertema Optimalisasi Web Desa dengan pesertanya yang terdiri dari perangkat desa dan operator website desa. Di sisi lain masih banyak website desa di Kabupaten Majalengka yang difasilitasi oleh Gerakan Desa Membangun belum dioptimalkan penggunaannya.

Salah satu acara workshop tentang bimbingan teknis bidang Teknologi informasi dan Komunikasi untuk para pelaku usaha di desa

Festival Destika dihiasi pula dengan pentas hiburan yang menampilkan Band Karangtaruna Desa Tanjungsari, Kampung Konser Jatitujuh, Iman Sabumi, dan aneka tarian tradisional.

Di kelas lain, para peserta diskusi yang terdiri dari para buruh migran mendapat materi tentang Jaringan Informasi Buruh Migran.

Para pelaku ekonomi yang terdiri dari para pengusaha desa, UKM dan Pedagang Pasar menempati kelas tersendiri yang membahas tentang Branding dan Marketing Produk Desa. Selama ini produk-produk yang dihasilkan oleh para pengusaha desa masih kalah saing dengan produk pabrik besar dan produk import, padahal dari sisi kualitas sudah cukup memadai. Penguatan strategi branding untuk produk desa memang masih perlu dioptimalkan.

Festival Destika Majalengka memberi ruang diskusi bagi para pelaku pemberdayaan, terutama pelaku PNPM Mandiri Perdesaan. Temanya adalah Pemberdayaan 2.0 (two point zero).

Salah satu agenda utama dari Festival Destika adalah Sarasehan Gerakan Desa Membangun yang bertema “Sinergi Multipihak dalam Gerakan Desa Membangun” yang difasilitasi oleh moderator Yossy Suparyo dengan narasumber Budiman Sujatmiko, salah seorang anggota DPR RI yang memperjuangkan lahirnya Undang-undang No. 6 tentang Desa yang sebentar lagi akan diimplementasikan.

8

Page 5: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Ko

Ko

Workshop Evaluasi RBM Kabupaten Majalengka diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 11 Septem- ber 2014 bertempat di Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Peserta workshop yang diundang adalah perwakilan dari semua kecamatan yang terdiri dari Setrawan, PjOK, FK/FT, BKAD dan Ketua UPK.

Workshop dibuka oleh PjOKab, Drs. Piping Ma’arif dan dilanjutkan dengan agenda utama yaitu penyam- paian laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tiap pokja yang dibacakan oleh Ketua RBM Kabu- paten Majalengka, H. S. Hasib. Dalam Workshop Evaluasi dilakukan pula penyerahan penghargaan untuk pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang memiliki kinerja terbaik selama tahun 2013 yang diraih oleh unit kerja BKAD Kecamatan Bantarujeg.

Usai Workshop Evaluasi, kegiatan berlanjut dengan Workshop Perencanaan kegiatan RBM untuk tahun anggaran 2014.

Ada sedikit perubahan dalam kepengurusan RBM tahun ini, Wakil Ketua RBM (Lumbri, S.Pd.) terpilih menjadi ketua RBM Kabupaten Majalengka, setelah tim formatur yang terdiri dari lima orang yang mewakili BKAD, Setrawan, PjOK, FK/FT, dan UPK mempercayakan roda pergerakan RBM tahun 2014 ke tangannya. Dan yang menjadi Wakil Ketua RBM terpilih adalah Odik (........................................). Tim inti RBM lainnya tidak berubah. Sekretaris 1 masih dijabat oleh Ima Rohima AR, ST (Ketua UPK Kec. Sindang), Rahmat Hidayat (Ketua UPK Kec. Sumberjaya) sebagai sekretaris 2, dan Bendahara dipegang oleh Wiwi Susilawati, S.Pd. (Ketua UPK Kec. Sukahaji).

Koordinator Pokja terdiri dari : Koordinator Bidang Advokasi Hukum dijabat oleh Sarya, S.Pd. (dari Kec. Sukahaji), Koordinator Bidang Teknologi Tepat Guna dipercayakan kepada Indra Dwi Budi R., S.Kom. (dari Kec. Majalengka), Koordinator Bidang Media masih dijabat oleh H. Apip Haris Arifin (dari Kec. Argapura), Koordinator Bidang Perencanaan Pembangunan Desa dijabat oleh Anas Abdul Nasir (dari Kec. Palasah), Koordinator Bidang TPM dipegang oleh M. Jejen (dari Kec. Banjaran), Ela Nurela (dari Kec. Maja) mendapat kepercayaan menjadi Koordinator Bidang Pemberda- yaan Perempuan, Koordinator Bidang Gelar Karya Seni dan Budaya dipercayakan kepada Teteng Imanudin (dari Kec. Dawuan), dan Asep Dudung (dari Kec. Bantarujeg) menjabat sebagai Koordinator Bidang CBM. Masing-masing ketua pokja mendapat hak untuk menentukan staff yang akan diperbantukan untuk kelancaran kegiatan yang kian berkejaran dengan waktu karena seluruh kegiatan harus selesai paling lambat bulan Desember tahun 2014.

Penghargaan terhadap pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang memiliki kinerja terbaik tahun 2013 diserahkan kepada BKAD Kecamatan Bantarujeg.

Semua Pokja yang ada di RBM Majaleng- ka dalam agenda perencanaan kegiatan tahun 2014 mendukung pengembangan perekonomian perdesaan .

Page 6: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Berbagai fasilitas menarik dan bergaya modern senantiasa ditawarkan pihak perbankan untuk menarik minat masyarakat agar mau menabung di banknya, termasuk di antaranya fasilitas SMS Banking dengan keunggulan kepraktisannya telah dilempar ke publik dengan tujuan yang sama. Perang iklan pun marak di berbagai media, baik media cetak maupun media audio visual.

Dengan maksud yang tidak jauh berbeda, para Pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat yang tergabung dalam kelompok Parigel juga gencar mengajak warga masyarakat untuk segera membuka rekening. Namun yang membedakannya adalah mereka menyerukan membuka Rekening Sampah. Warga Desa Sukasarikaler dihimbau untuk tidak membuang sampah plastik, namun disarankan untuk mengumpulkannya. Dan secara jemput bola, sampah plastik tersebut akan dipungut oleh para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler, ditimbang dan dicatat ke buku rekening sampah yang telah disediakan untuk warga. Bobot sampah plastik selanjutnya dikonversi ke rupiah senilai Rp. 1.500 per kilogramnya.

Sampah plastik berikut nilai konversi rupiahnya yang tercatat di rekening secara kumulatif selama setahun kemudian dibayarkan untuk Pajak Bumi dan Bangunan senilai kewajiban membayar pajak masing-masing warga pemegang rekening sampah, dan bila masih ada sisa lebih maka akan dikembalikan ke warga berbentuk uang tunai.

Sampah-sampah plastik yang terkumpul didaur ulang menggunakan alat sederhana dan dicetak menjadi bentuk lempeng menyerupai keramik dinding buatan pabrik. Dan bila dipasang di dinding rumah, hasilnya mirip dengan kontur batu alam. Dan keramik sintetis tersebut akan terkesan unik dan elegan setelah mendapat sentuhan cat yang secara tipis disemprotkan di atasnya. Tak heran bila pesanan mulai bermunculan setelah melihat hasilnya.

Menurut penuturan Ketua Kelompok Parigel, Casmad, gagasan tersebut muncul dari keprihatinannya melihat sampah plastik yang berceceran, terutama saat musim hujan tiba. Didukung oleh Sanju (Bendahara TPK Desa Sukasarikaler), Didi Rosidi (Sekdes Sukasarikaler) dan beberapa orang rekan lainnya yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan kemudian membentuk sebuah komunitas pecinta kebersihan lingkungan yang kemudian diberi nama kelompok Parigel yang basis aktivitas kreatifnya berkedudukan di Blok Rabu Desa Sukasarikaler dan berdiri secara resmi tanggal 8 Maret tahun 2012. Dengan dana swadaya, mereka mulai menorehkan kisah pemberdayaan melalui program pencegahan pencemaran lingkungan (P3L) yang diciptakannya sendiri.

Mengubah Sampah Menjadi Berkah adalah motto kelompok Parigel dengan cita-cita mulianya yaitu mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan makmur.

Tanggal 26 Maret 2014 lalu, Tim Faskab PNPM-MPd Kabupaten Majalengka yang diwakili oleh Jajat Zakariya, SP (Faskeu) dan Ir. Yayat Hadiyat (Asisten Faskab Majalengka) didampingi Ir. Witarsa (FK Kecamatan Argapura) melihat secara langsung proses daur ulang sampah plastik tersebut. Fasilitator Keuangan (Faskeu) Kabupaten Majalengka menampakkan rasa kagumnya terhadap aktivitas para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler yang didukung oleh aparat pemerintahan desa telah mampu menciptakan terobosan pemberdayaan tanpa dikomando oleh fasilitator dan tanpa harus didanai oleh PNPM. Faskeu mengharapkan agar Pemerintah Desa Sukasarikaler segera membuat Perdes tentang keberadaan Kelompok Parigel ini. Dan harapan tersebut ditanggapi dengan baik oleh Sekdes Sukasarikaler (Didi Rosidi). “Jika jiwa pemberdayaan telah melekat kuat di dada para pelakunya, maka akar-akarnya akan menjalar tanpa harus ada perintah,” ujar Ir. Yayat Hadiyat (Asisten Faskab Majalengka) menutup obrolan sekalian pamit pulang dengan membawa harapan munculnya Parigel-Parigel lainnya. Jayalah PNPM dengan segala inovasinya !

Ir. Yayat Hadiyat (Asisten Faskab Majalengka) dan Jajat Zakariya,SP (Faskeu Kab. Majalengka) tengah mengamati alat pelunak sampah plastik sederhana di Kelompok Parigel, Desa Sukasarikaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang dikelola oleh para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler secara swadaya.

7

Page 7: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Kegiatan bertajuk Gelar Karya Inovatif Masyarakat Kreatif digelar hari Sabtu tanggal 19 April 2014 bertempat di Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Acara tersebut adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Pokja Gelar Karya RBM Kabupaten Majalengka.

Sesuai temanya, kegiatan kali ini lebih dititikberatkan pada upaya mengangkat informasi tentang hal-hal positif hasil kerja beberapa komunitas pemuda yang kreatif dan patut dicontoh.

Salah satu yang dikedepankan adalah JUMSIH, yaitu sebuah pergerakan peduli lingkungan yang dipelopori oleh sekumpulan anak muda. Didorong oleh keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang berserakan mengotori wilayah pemukiman di Desa Leuwimunding, sebuah komunitas anak muda kemudian berinisiatif untuk memulai sebuah gerakan kebersihan. Kegiatan dimulai dari pembersihan jalan umum, saluran air, area lapangan, sekitar Tugu Leuwimunding, tempat pemakaman umum, dan di wilayah lainnya. Semua anggota komunitas kemudian membagikan karung ke setiap rumah untuk diisi sampah, satu rumah masing-masing 2 buah. Sampah-sampah dalam karung tersebut kemudian diambil dan dikumpulkan di sebuah tempat yang disebut Bank Sampah. Sampah-sampah dipisahkan untuk kemudian diolah menjadi pupuk organik dan bio gas. Sampah non organik didaur ulang menjadi benda bernilai seni. Secara berkala mereka berkeliling melakukan kampanye anti sampah. Selain bakti sosial, kegiatan mereka meluas sampai pada kegiatan pembibitan, penghijauan dan pembuatan lubang biofori.

Terkait sampah pula, Komunitas Saung Eurih juga men- demonstrasikan mesin prototype plastic oil listrik 300 watt yang dirancang untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Komunitas Saung Eurih, yang bermarkas di Kelurahan Cicurug, juga merupakan kumpulan pemuda yang sangat peduli terhadap masyarakat di lingkungannya. Dengan menjalankan visi SEMANGAT ( Sejahtera, Maju dan Membangun Masyarakat), mulai membangun masyarakat melalui kesadaran akan potensinya. Komunitas Saung Eurih menerapkan pola usaha mandiri berbasis pemberdayaan masyarakat dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pola usaha mandiri dimulai dengan menanam sayuran dan bibit pohon di halaman rumah, budi daya jamur, budi daya ikan lele, mengembangkan ternak domba dan sapi. Komunitas Saung Eurih memiliki kepekaan tinggi terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain penanaman pohon, pengelolaan sampah di Kelurahan Cicurug juga sudah menggunakan metode Zero Waste Solution dengan memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi bahan bakar minyak.

Komunitas lain yang peduli terhadap lingkungan dan seni budaya lokal yang ditampilkan di Gelar Karya adalah Yayasan Budaya Kampung Konser (Rumah Kreatif, Jatitujuh yang konser musik bambunya sudah dikenal oleh beberapa negara). Selain itu, ditampilkan juga Komunitas Jatiwangi Art Factory atau JAF yang juga sudah dikenal sampai luar Indonesia. Diperkenalkan pula Komunitas Parigel dari Desa Sukasarikaler Argapura yang telah mengaplikasikan Rekening Sampah sebagai solusi pengalihan sampah plastik menjadi bahan substitusi keramik dinding dan aneka ornamen untuk resepsi wedding.

Kegiatan Gelar Karya yang berlangsung hingga malam hari juga menampilkan seni tradisional, yaitu Kuda Lumping yang dipersembahkan oleh Sanggar Jaran Ireng. Suguhan lain adalah pentas Singa Depok dan Sintren yang dimainkan oleh Sanggar Baladewa Ligung.

Sesi Gelar Musik Kreatif diisi oleh perform Iman Falesan (Sabumi), Rizal Abdulhadi (gerilyawan pemusik Balada yang telah melanglang buana ke manca negara), Bonil & The Dollken Music Explore, dan Konser Gegesek Bamboo String.

4

Page 8: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Partisipasi PNPM Mandiri Perdesaan pada kegiatan hari jadi Majalengka yang ke-524 kali ini tampak saat pawai pembangunan Kabupaten Majalengka yang dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Juni 2014. Satu buah mobil berisi produk-produk kelompok baik makanan ataupun hasil kerajinan dipamerkan dengan atribut bertuliskan RBM PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini cukup mendapat perhatian warga yang antusias menyambut di pinggir jalan yang dilalui, bahkan di antaranya ada yang berteriak : Hidup PNPM ! Hidup PNPM ! Hidup PNPM ! Kegiatan ini mungkin sepintas hanya sebuah keikutsertaan biasa-biasa saja, artinya hanya sebatas memenuhi keharusan sebagai gambaran loyalitas dan tentu saja tak memiliki sesuatu yang spektakuler sedikit pun. Tetapi, akan terasa menjadi sesuatu yang berbeda ketika kegiatan ini dimaknai sebagai sebuah partisipasi PNPM-MPd dalam gerakan Pemerintah Kabupaten Majalengka yang sedang menggelinjang untuk sebuah perubahan besar di berbagai sektor menuju Majalengka kreatif, progresif dan inovatif dalam menghadapi Majalengka Memasuki Era Kekinian. Dan keikutsertaan PNPM-MPd pada setiap program atau kegiatan Pemerintah Daerah sudah menjadi kemutlakan, skema integrasi adalah kerangka yang harus difahami sebagai sebuah gerakan penyatuan kegiatan antara PNPM-MPd dengan Pemerintah Daerah, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan. Itulah sebenarnya tujuan sejati Integrasi.

9

Laporan PIS

Page 9: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Seperti halnya tahun 2013, Kecamatan Argapura dan Bantarujeg pada program PNPM-MPd tahun anggaran 2014 juga tidak diperbolehkan mengajukan usulan pendanaan SPP terkait sanksi Idle Money sejak tahun 2013 lalu. Sesuai aturan, kegiatan SPP dialihkan pada kegiatan pengganti yang mencakup pembiayaan sarana atau prasarana usaha untuk kelompok usaha yang dikelola oleh perempuan. Di Kecamatan Argapura untuk tahun anggaran sekarang terdapat 3 usulan pengembangan industri pengolahan makanan dan 1 usulan pembangunan kios cindera mata di lokasi wisata Curug Muara Jaya di Desa Argamukti. Usulan pengembangan industri olahan makanan merupakan usulan kelompok perempuan dari Desa Sukasarikaler, Desa Sukasarikidul, dan Desa Heubeulisuk. Total ajuan sebesar 40 juta rupiah untuk 4 kelompok, masing-masing kelompok sebesar 10 juta rupiah. Dana tersebut telah digunakan untuk membiayai peralatan penunjang industri. Di Desa Heubeulisuk, misalnya, dana BLM pengalihan SPP digunakan untuk membeli mesin penggiling jagung. Kelompok Emping Jagung yang berlokasi di Blok Dukuh Gambar Desa Heubeulisuk mulai memproduksi emping jagung sejak tahun 2010. Wilayah pemasaran masih di wilayah desa sendiri. Ronah, selaku ketua kelompok, mengakui belum mampu memenuhi permintaan dari luar desa karena kapasitas produksinya masih terbilang kecil. Setiap harinya hanya mampu memproduksi 8 kg emping jagung mentah. Pembuatan emping jagung dikerjakan bersama-sama oleh semua anggota kelompok sepulang kerja dari sawah. Perihal hitung-hitungan keuntungan, Ronah mengatakan bahwa dari 22 kg jagung diperoleh emping jagung sebanyak 15 kg, harga jual saat ini 30 ribu per kilogram. Biaya produksi terdiri dari pembelian jagung sebesar Rp. 100.000 untuk 22 kg, biaya upah kerja anggota kelompok sebesar Rp. 200.000, dan pembelian bumbu sekitar Rp. 15.000. Dari 15 kg emping jagung diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp. 135.000. Ia berharap bisa meningkatkan volume produksi dengan mesin penggiling jagung yang telah dimilikinya dari PNPM Mandiri Perdesaan. Dengan kadar kolesterol yang rendah, emping jagung diminati banyak orang dan permintaan pasar pun sangat banyak. “Dengan penggunaan teknologi tepat guna seperti mesin penggiling jagung diharapkan hasil produksi bisa meningkat, sehingga permintaan pasar bisa terpenuhi walaupun tidak seluruhnya,” ujar Ronah. “Anggota kelompok kami merasa senang mendapat perhatian, bantuan serta pembinaan dari PNPM, mudah-mudahan produksi emping jagung kelompok kami bisa maju dan memberikan pendapatan yang layak bagi seluruh anggota kelompok,” tambahnya. Sementara itu, dua desa lainnya yaitu Desa Sukasarikaler dan Desa Sukasarikidul, bantuan PNPM-MPd diarahkan untuk pengembangan industri aneka olahan makanan seperti keripik pisang, keripik bayam, saroja, aneka bolu dan aneka kue kering. Dana bantuan PNPM telah dibelikan seperangkat peralatan penunjang. Seperti biasa, tambahan pendapatan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga menjadi tujuan mereka. Hal itu diungkapkan oleh para anggota kelompok Mekarsari, Desa Sukasarikidul, pada saat pencairan dana.

Berbeda dari desa yang lain, Desa Argamukti, memprioritaskan usulannya pada pengembangan pariwisata. Dana PNPM digunakan untuk membangun kios cindera mata yang berlokasi di area Curug Muara Jaya. Di kios tersebut disediakan berbagai kenang-kenangan khas beridentitas Curug Muara Jaya seperti kaos, cangkir, gantungan kunci dan lain-lain. “Pada hari-hari libur, pengunjung sangat banyak dan mereka ingin membawa sesuatu sebagai tanda bahwa mereka telah mengunjungi Curug Muara Jaya,” ujar Engkus Haryadi, KPMD Desa Argamukti yang juga aktif membantu dalam pembuatan desain aneka cindera mata.

6

Page 10: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Tim Penilai dari provinsi dan Gus Yasin (KIE RMC Jabar) melakukan tanya jawab dengan tim unit kerja BKAD Kecamatan Bantarujeg

Penilaian Sikompak Award tahap pertama untuk Kabupaten Majalengka dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2014 di Kantor UPK Kecamatan Kasokandel. Tim penilai yang beranggotakan 9 orang dan dipimpin oleh Kepala Bidang Kelembagaan BPMPD Provinsi Jawa Barat tiba di UPK Kasokandel pukul 09.30 WIB.

Empat nominasi yang akan mewakili PNPM-MPd Kabupaten Majalengka di ajang Sikompak Award 2014 adalah UPK Kecamatan Kasokandel untuk kategori Unit Pengelola Kegiatan (UPK), BKAD Kecamatan Bantarujeg untuk kategori BKAD, Desa Majasuka (Kecamatan Palasah) untuk kategori Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), dan kategori Pendamping Lokal (PL) yang diunggulkan adalah PL Kecamatan Kasokandel. Tim penilai dibagi menjadi 4 regu sesuai dengan jumlah nominasi yang dilombakan dan metode penilaian meliputi ekspos pengalaman di lapangan, tanya jawab, dan pemeriksaan dokumen pendukung. Proses penilaian berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Hasil penilaian ini akan dibahas dan dibandingkan dengan hasil penilaian dari kabupaten lain dan menjadi indikator penentu siapa yang terbaik di Jawa Barat. Rencananya di bulan September Tim Penilai akan melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Sudah menjadi agenda resmi bahwa pengumuman pemenang Sikompak Award 2014 akan diumumkan dalam acara Gubernur Saba Desa yang akan dilaksanakan bulan November di Pangandaran.

PjOKab Kabupaten Majalengka, Drs. Piping Ma’arif, mengawali kegiatan penilaian Sikompak Award 2014

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kasokandel di tahun 2014 ini mendapat kepercayaan mewakili Kabupaten Majalengka dalam perlombaan Sikompak Award tingkat provinsi menyusul prestasi 4 UPK lainnya yang sudah menjuarai Sikompak Award sebelumnya yaitu UPK Kecamatan Leuwimunding, UPK Kecamatan Cingambul, UPK Kecamatan Jatitujuh, dan UPK Kecamatan Sukahaji.

Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bantarujeg dinilai layak mewakili Kabupaten Majalengka dengan sederet keberhasilannya dalam menerapkan pola Implementasi Pengembangan Ekonomi Perdesaan berdasarkan potensi lokal. Peran strategis BKAD Kecamatan Bantarujeg di tahun 2013 dan 2014 telah menerapkan pola pengembangan ekonomi perdesaan di sektor pertanian terpadu, pengembangan peternakan (termasuk pengembangan pakan ternak dan pakan ikan), serta pengembangan industri makanan olahan. Sebagai penunjang kegiatan pengembangan ekonomi perdesaan di sektor industri makanan olahan ini, PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg telah memiliki bangunan gerai sendiri dan rumah kemas (packaging house). Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), yang saat ini memegang peranan amat penting terkait pelaksanaan Undang-undang Desa, untuk perlombaan tahun 2014 dipercayakan ke Desa Majasuka (Kecamatan Palasah) yang diwakili oleh kepala desanya, Eri Jaeri, yang dinilai telah memiliki pola perencanaan desa yang matang. Pendamping Lokal (PL) yang memiliki kriteria untuk diikutsertakan dalam Sikompak Award tahun 2014 dipercayakan kepada PL Kecamatan Kasokandel, Caswan, yang memiliki prestasi kinerja yang baik. Tim penilai Sikompak Award tingkat provinsi bersama RMC Jawa Barat yang diwakili oleh Gus Yasin (Spesialis KIE) telah melakukan tanya jawab dengan keempat wakil kategori unggulan dari Kabupaten Majalengka pada acara penilaian Sikompak Award. Pola Perencanaan Pembangunan Desa dan konsep Implementasi Pengembangan Ekonomi Perdesaan adalah dua bidang yang menjadi keunggulan PNPM-MPd Kabupaten Majalengka yang diusung di ajang Sikompak Award tahun 2014 disamping keunggulan kinerja UPK dan PL yang memang dinilai layak dilombakan.

10

Page 11: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Oleh : Anie Mulia, S.Pd. (TPM & KPMD Desa Mekarmulya)

Imbas transisi perubahan ekonomi tampak dominan pada kenaikan harga tanah dan harga sewa rumah. Kecamatan Kertajati kini menjadi kecamatan membumi dengan tarif melangit. Harga tanah dan harga sewa rumah yang mendadak membumbung tinggi tentu tidak menjadi sebuah permasalahan bagi orang-orang yang bermodal kuat. Lain halnya bagi rakyat kecil atau pekerja yang mengabdikan diri di Kecamatan Kertajati dengan gaji yang tidak besar tentunya menjadi cerita pahit tersendiri. Termasuk di dalamnya para pelaku pemberdayaan yang ditugaskan di Kecamatan Kertajati menjadi korban kenaikan tarif tersebut. Fitriani, S.T. (Fasilitator PNPM-MPd Kecamatan Kertajati) sudah satu tahun menempati rumah kontrakan di Desa Kertajati dan habis masa kontraknya bulan April 2014. Dan sebulan sebelum habis masa kontraknya, tepatnya pada bulan Maret tahun 2014, ia telah mendapatkan rumah kontrakan yang baru di Desa Pakubeureum dengan tarif yang telah disepakati sebesar 2,5 juta rupiah per tahun. Menjelang akhir bulan Maret, Fitriani segera berkemas untuk menempati rumah kontrakan baru, namun pemilik kotrakan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa rumah miliknya tidak jadi dikontrakkan. Fitriani pun merasa kecewa karena sebelumnya sudah ada kesepakatan antara dirinya dan sang pemilik rumah. Selang beberapa hari diketahui bahwa rumahnya sudah dikontrakkan kepada seorang pegawai proyek pengerjaan jalan tol yang mungkin berani membayar tarif lebih tinggi. Alasan lain mungkin karena Fitriani tidak segera menyetorkan uang muka kepada pemilik rumah kontrakan, karena saat itu sudah hampir 3 bulan Fasilitator belum menerima gaji. Akhirnya ia memutuskan untuk memperpanjang masa kontrakannya di rumah yang lama sebelum mendapatkan rumah kontrakan yang baru. Ternyata pemilik rumah yang lama pun menolaknya dengan alasan rumahnya akan segera ditempati oleh seorang pegawai Mega Proyek BIJB. Lagi-lagi tarif tinggi yang bicara. Akhirnya, Fitriani atas seijin Ketua UPK Kecamatan Kertajati tinggal sementara di Kantor UPK Kertajati.

Kejadian yang sama dialami pula oleh Fasilitator Teknik PNPM-MPd Kecamatan Kertajati, Gun Gun Distira Suryana, S.T. Ia dipaksa untuk meninggalkan rumah kontrakaannya yang telah ditempatinya selama 6 bulan, padahal perjanjian yang telah disepakati dengan pemilik rumah adalah 1 tahun. Gun Gun baru mampu membayar kontrakan untuk 6 bulan karena memang gaji Fasilitator serempak telat hampir 3 bulan. Pada saat ia akan membayar sewa 6 bulan berikutnya, pemilik rumah mengatakan bahwa Gun Gun harus segera meninggalkan rumahnya, karena rumahnya sudah disewa oleh orang lain. Jaja (KPMD Desa Pakubeureum) menyarankan agar Gun Gun tinggal sementara di rumahnya sebelum mendapatkan rumah kontrakan yang baru.

Dengan tunjangan perumahan Fasilitator tingkat Kecamatan yang hanya sebesar Rp. 150.000 tersebut, akan sulit mendapatkan tempat tinggal di wilayah Kecamatan Kertajati yang tarifnya sudah mulai melangit semenjak mulai dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati. Harga tanah dan rumah termasuk harga sewanya sudah nyaris tidak masuk akal bagi sebagian orang.

Harga sewa rumah di Desa Kertajati saat ini sudah dipatok minimal 1 juta rupiah per bulan. Sementara di Desa Bantarjati justru lebih tinggi lagi yaitu di kisaran 1,8 juta rupiah per bulan. Sebuah tarif yang dinilai terlalu tinggi bagi kalangan tertentu, Fasilitator PNPM salah satunya. Meski akan ada agenda kenaikan tunjangan perumahan bagi Fasilitator PNPM-MPd tingkat Kecamatan per April 2014 sebesar Rp. 50.000, kenaikan sebesar itu masih jauh dari cukup hanya untuk mengurusi tempat tinggal di wilayah Kecamatan Kertajati. Tak heran bila sampai saat ini Fitriani dan Gun Gun belum bisa mendapatkan rumah kontrakan baru yang sepadan dengan nilai tunjangan perumahan yang diterimanya hingga harus dipaksa betah menempati sebuah ruang kecil tanpa pintu di Kantor UPK atau terpaksa menumpang di rumah seorang KPMD entah sampai kapan. Tugasnya dalam upaya pengentasan kemiskinan kini kian berat.

Di sisi lain, para pegawai proyek BIJB justru hampir tidak terpengaruh oleh perubahan harga sewa rumah yang fantastis itu.

Barang-barang milik Fitriani yang sudah dikemas dan siap untuk diangkut ke rumah kontrakannya yang baru namun terpaksa dibatalkan karena pemilik rumah kontrakan baru menolaknya

Kecamatan Kertajati dengan sendirinya akan menjadi wilayah yang sangat penting terkait dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di wilayah ini. BIJB ini pun akan membawa dampak perubahan di hampir semua sektor kehidupan, baik ekonomi, sosial, dan lain-lainnya. Mobilisasi industri akan mengarah ke wilayah Kecamatan Kertajati dan akan membawa dampak perubahan ekonomi yang cukup signifikan. Warga masyarakat Kertajati berharap dampak tersebut bisa berimbas pada kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat Kertajati serta mampu menyediakan lapangan kerja baru.

Page 12: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Hingga saat ini sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri di hampir semua tempat, dan sampah plastik butuh waktu sangat lama untuk bisa hancur dan itu pula yang menjadi permasalahan dari sampah berjenis non-organik tersebut. Salah satu cara pemusnahan sampah plastik adalah dengan cara dibakar, namun pembakaran sampah plastik bisa membahayakan karena bisa menyebarkan Dioxin yang berbahaya. Proses daur ulang dinilai bisa mengurangi tumpukan sampah plastik, akan tetapi tidak semua jenis plastik bisa didaur ulang dan sampah plastik yang didaur ulang akan kembali menjadi sampah beberapa waktu kemudian dan bahkan tidak bisa dilakukan lagi proses daur ulang. Salah satu solusi pemusnahan sampah plastik dengan menggunakan konsep Zero Waste Facility tengah dikembangkan oleh Komunitas Saung Eurih bekerja sama dengan Innovative Youth Community di Kelurahan Cicurug Kabupaten Majalengka. Komunitas Saung Eurih telah menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk PNPM Perkotaan Kabupaten Majalengka dan menjadi salah satu pilot-project PNPM Perkotaan Kabupaten Majalengka. Keseriusan komunitas anak muda kreatif yang bermarkas di Kelurahan Cicurug tersebut dalam upaya pemusnahan sampah plastik dengan cara aman telah menyedot perhatian publik karena konsepnya bisa digunakan sebagai solusi pemusnahan sampah plastik yang bisa diterapkan saat ini dan masa yang akan datang. Konsep Zero Waste Facility bila diaplikasikan dengan skala besar akan sangat membantu dalam pemusnahan sampah plastik yang selama ini kerap kali menjadi penyebab bencana banjir. Metode yang diterapkan oleh Komunitas Saung Eurih dalam upaya pemusnahan sampah plastik adalah Depolymerization Thermal, yaitu proses pemecahan molekul yang menyatu dalam zat Polimer (plastik, karet, nilon, dll) menjadi molekul asalnya dengan menggunakan kalor dan tekanan. Proses ini meniru cara alam dalam mengurai materi organik yang rumit menjadi molekul-molekul sederhana yang terdiri dari minyak dan gas. Peralatan yang digunakan dalam proses ini adalah seperangkat tangki, pipa, pompa, dan pemanas. Hasil dari proses Depolymerization Thermal berupa bahan bakar minyak yang disebut Harnium. Dengan suhu 200 hingga 400 derajat Celcius plastik akan mencair dan berubah menjadi uap yang mengandung beberapa molekul, termasuk Hidrogen. Secara teori, metode Depolymerization Thermal pada plastik dapat menghasilkan 70 % minyak, 16 % gas, 6 % belerang dan 8 % air. Hasil proses Depolymerization Thermal yang disebut Harnium telah diujicobakan menjadi bahan bakar untuk mesin pemotong rumput selama lebih dari 6 jam yang dipakai untuk meratakan rumput di lapangan bola Kadawung. Hasilnya cukup memuaskan dan dari hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa Harnium bisa digunakan sebagai pengganti bensin. Suatu saat nanti di kala cadangan minyak di dalam perut bumi kian menipis, sampah plastik bisa menjadi sebuah solusi sebagai bahan substitusi bensin.

Pokja TTG RBM Kabupaten Majalengka

5

Page 13: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Musyawarah Antar Kecamatan (MAK) Program Sabilulungan Kabupaten Majalengka untuk tahun 2014 dilaksanakan tanggal 27 Agustus, bertempat di Aula Koperasi Saluyu Majalengka. Peserta yang diundang adalah camat se-Kabupaten Majalengka, Setrawan, PjOK, BKAD, Ketua UPK, FK/FT, serta tamu undangan lainnya.

Kebijakan Program Sabilulungan yang menitikberatkan pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diusung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka benar-benar terpetakan di tahun anggaran 2014 ini, terlihat pada saat pembacaan hasil verifikasi usulan yang rata-rata merupakan usulan pengembangan aktivitas perekonomian desa yang akan berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan. Usulan tersebut meliputi usulan pembuatan dan pengembangan pasar desa, ruko dan kios warga yang merupakan usulan desa dari Kecamatan Majalengka, Cigasong, Sindang, Sukahaji, Malausma, Cingambul, Banjaran, Lemahsugih, Leuwimunding, Sindangwangi, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah, dan Kasokandel. Pengembangan peternakan sapi dan pengolahan pupuk organik adalah usulan dari Kecamatan Dawuan dan Bantarujeg, sedangkan Kecamatan Argapura mengusung usulan pengembangan ternak domba. Dalam upaya pengembangan potensi lokal, Kecamatan Jatiwangi memprioritaskan budi daya ikan nila. Kecamatan Cikijing memfokuskan usulannya di bidang budi daya jamur, pengemba- ngan komoditas jambu merah, dan pengembangan ikan lele. Untuk peningkatan keterampilan warga, Kecamatan Kadipaten menitik- beratkan pada pelatihan memasak dan pelatihan pembuatan kue.

Usulan pendukung peningkatan ekonomi desa lainnya adalah pembuatan/peningkatan jalan dan jembatan yang merupakan usulan dari Kecamatan Rajagaluh, Maja, Kertajati, dan Jatiwangi. Pembangunan TPT juga diusung oleh Kecamatan Kadipaten, Palasah, dan Kertajati. Usulan kegiatan pendidikan untuk tahun 2014 berasal dari Kecamatan Panyingkiran yaitu Pembangunan Gedung TK dan Rehab Madrasah dari Kecamatan Majalengka. Di bidang kesehatan, pembangunan poskesdes dan peralatan kesehatan merupakan usulan dari Kecamatan Leuwimunding, Talaga, dan Bantarujeg. Kecamatan Sindang juga membawa usulan peningkatan air bersih sebagai prioritas usulan lainnya. Untuk tujuan membuka akses jalan, Kecamatan Majalengka membawa usulan lainnya yaitu pembangunan jembatan gantung. Dan dalam bidang kependudukan, Kecamatan Dawuan menggiring usulan pencacahan dan pendataan penduduk.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMDPKB) Kabupaten Majalengka, Drs. H. Rieswan Graha, M.MP.d., dalam sambutannya mengingat- kan agar semua desa mempersiapkan dan meningkatkan SDM terkait persiapan pelaksanaan Undang-undang Desa, termasuk kelengkapan dokumen RPJMDes dan RKPDes.

Pasar desa yang kondisinya tampak memprihatinkan menjadi salah satu prioritas usulan Kecamatan Malausma di Program Sabilulungan 2014

Dalam upaya peningkatan IPM dan pengembangan potensi lokal, Kecamatan Jatiwangi memprioritaskan usulan Budi Daya Ikan Nila

Lokasi pembangunan pasar desa Kecamatan Kertajati

9

Page 14: Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014

Aktivitas ekonomi kreatif di sektor Industri Rumah Tangga (Home Industry) yang dikelola oleh Kelompok UEP / SPP di Kecamatan Bantarujeg kini prospeknya lebih menjanjikan dengan diresmikannya Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg pada tanggal 24 Juni 2014. Lebih dari 63 jenis produk kelompok telah berada di link manajemen Gerai. Sebagian besar produk kelompok adalah jenis makanan ringan (85 %) dan sisanya (15 %) terdiri dari aneka produk perlengkapan rumah tangga dan aksesoris antara lain sapu ijuk lakop, sapu kaput, sapu tali, sapu tabo lakop, sapu ijuk, haseupan, hihid, giribig, hihid, bros bunga dan lain-lain.

Konsep pengelolaan industri rumah tangga yang dijalankan oleh manajemen Gerai PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg setidaknya bisa menjawab pertanyaan yang selama ini terlontar terkait sejauh mana PNPM Mandiri Perdesaan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan seberapa besar peningkatan pendapatan masyarakat, terutama mereka yang tergabung dalam kelompok pemanfaat pinjaman UEP / SPP, setelah sekian lama PNPM Mandiri Perdesaan eksis di tengah-tengah masyarakat.

Manajemen Gerai mencakup seluruh kegiatan industri, mulai dari manajemen supply bahan baku, manajemen proses pembuatan makanan, manajemen kendali kualitas produk, manajemen kemasan, serta manajemen akses pemasaran. Dan seluruh aspek kegiatan tersebut melibatkan seluruh jajaran kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan yang ada di Kecamatan Bantarujeg, mulai dari Pengurus Gerai, UPK, Kelompok pemanfaat UEP/SPP, PjOK, BKAD, BP-UPK dan jajaran kelembagaan pendukung UPK lainnya.

Sebagai daya dukung menghadapi persaingan pasar yang kian ketat, didirikan pula rumah kemas (Packaging House) secara terpisah di Desa Haurgeulis sebagai bagian tak terpisahkan dari Gerai PNPM.

Gedung Gerai PNPM itu sendiri sengaja dibangun di jantung keramaian kota Kecamatan Bantarujeg yang berada di jalur alternatif Majalengka-Sumedang.

Tak hanya sebatas produk Kecamatan Bantarujeg, Gerai PNPM juga direncanakan menampung seluruh produk makanan khas yang ada di Kabupaten Majalengka, sehingga Gerai tersebut nantinya berfungsi sebagai pusat oleh-oleh khas Majalengka yang siap mengenalkan dan mempopulerkan produk-produk makanan khas yang ada di Kabupaten Majalengka.

Dan tentu saja telah dipersiapkan pula titik-titik pemasaran di luar Kabupaten Majalengka sebagai upaya pengembangan jaringan pemasaran. Semakin luas jangkauan pasar, akan semakin besar surplus diperoleh. Akan tercipta ladang surplus lain selain UPK.

Fasilitator PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg, Muhaemin Alfaakir, selaku motivator pemberdayaan menjelas- kan bahwa masing-masing divisi di tataran manajemen Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg akan diberdayakan dan akan berperan semuanya, sehingga roda ekonomi pemberdayaan berputar menuju ekonomi mandiri sesuai harapan PNPM. Masing-masing divisi akan memperoleh keuntungan sesuai porsinya yang telah diperhitungkan secara matang dan yang terpenting adalah industri rumah tangga yang berada di bawah binaan PNPM Kecamatan Bantarujeg bisa berkembang dan maju.

Tata ruang interior Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg yang cukup representatif. Tampak deretan produk kelompok tersusun di rak-rak dengan desain yang memadai.

Gedung kemasan (Packaging House) yang berlokasi di Desa Haurgeulis, terpisah dari bangunan Gerai PNPM.