View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
202 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK
USIA DINI
Afifah Mutiara Tasya
Universitas Negeri Malang
afifahtasya9@gmail.com
Abstrak : Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang
banyak dipelajari di dunia, karena merupakan bahasa Al-Quran.
Pembelajarannbahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan
kemahiran berkomunikasinsosial dengan menggunakan bahasa
Arab. Mempelajari bahasa Arab dapat dilakukan sedini mungkin.
Namun, dalam pelaksanaannya anak-anak sering mengalami
kesulitan dalam memahaminya karena bahasa Arab merupakan
salah satu bahasa yang memiliki banyak dialek. oleh karena itu
dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif untuk anak usia dini.
Strategi pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran bahasa
Arab pada anak usia dini yaitu strategi pembelajaran yang meliputi
startegi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi; dan
strategi tidak langsung yang meliputi strategi metakognitif, strategi
afektif dan strategi sosial. Sedangkan metode yang dapat
diterapkan yaitu: metode bercerita, metode proyek, metode
bernyanyi, dan metode tugas.
Kata Kunci : PAUD, Bahasa Arab, Strategi pembelajaran.
Pembelajaran dimulai dari dari sedini mungkin, karena waktu yang tepat
untuk memulai pendidikan adalah sejak usia dini. Anak-anak cenderung cepat
menangkap sesuatu yang ia pelajari sejak kecil dan akan terus mengingatnya
sampai ia dewasa nanti. Oleh karena itu, seringkali lagu anak-anak masih bisa
dinyanyikan oleh orang dewasa karena masih mengingat liriknya dengan jelas.
Pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan tahun kelahiran sampai
usia enam tahun biasanya menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Namun,
tak lepas dari seberapa baik dan sehat orang tua bersikap kepada anak usia dini.
Seperti contoh pada bayi harus sering dikenalkan pada hal-hal, suara-suara,
orang-orang, benda-benda di sekitarnya agar tumbuh normal dan menjadi anak
yang sehat. Bahasa merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan
sejak usia dini karena mengingat pentingnya kedudukan bahasa dalam
pembelajaran. Bahasa adalah suatu yang digunakan oleh setiap orang untuk
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
203 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
mengungkapkan keinginannya. Ada banyak sekali bahasa yang ada didunia,
termasuk salah satunya adalah Bahasa Arab (Fathur Rohman, 2015:1)
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di
dunia, selain karena merupakan bahasa Al-Quran, bahasa Arab juga banyak
digunakan kalangan pebisnis Timur Tengah. bahasa Arab menjadi salah satu
bahasa yang penting untuk dipelajari sehingga tak jarang bahasa Arab menjadi
salah satu bahasa asing yang termasuk dalam kurikulum sekolah. Namun, dalam
pelaksanaannya sering kali anak-anak mengalami kesulitan dalam
memahaminya oleh karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif
untuk anak usia dini.
Pembelajaran bahasa Arab dapat dimulai sejak usia dini. Anak usia dini
cenderung lebih kuat ingatannya akan sesuatu. Anak usia dini secara umum
adalah anak-anak dibawah usia enam tahun. National Association For The
Education Of Children (NAEYC) dan para ahli menetapkan batasan usia dini
umumnya adalah “Early Childhood” atau anak masa awal adalah anak yang
sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi, anak usia 0-8 tahun akan
dikategorikan sebagai anak usia dini.
Anak usia dini hakikatnya adalah individu dimana memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional,
kreativitas, bahasa dan komunikasi khusus yang sesuai dengan tahapan yang
sedang dilalui oleh anak tersebut. Dapat disimpulkan bahwasannya anak usia
dini ialah anak usia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan baik fisik maupun mental.
Pengajar atau guru untuk anak usia dini, dalam menjalankan tugasnya
harus memiliki wawasan yang utuh dan kompeten tentang kegiatan belajar
mengajar. Salah satunya yaitu harus memiliki wawasan tentang strategi
pembelajaran, dengan begitu guru akan tahu cara belajar mengajar dengan tepat
kepada anak usia dini. Tujuannya agar ketika proses pembelajaran anak dapat
menangkap dengan baik apa yang diajarkan kepada mereka dan pembelajaran
dapat berlangsung secara teratur, sistematis, terarah dan efektif.
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan karena merupakan komponen
penting dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran memudahkan pengajar
untuk membuat pendidik menjadi lebih cepat menangkap maksud yang
dijelaskan oleh guru atau pengajar. Oleh karena itu stategi pembelajaran menjadi
komponen yang sangat penting karena dapat membuat pembelajaran menjadi
teratur, terarah dan efektif.
Melalui penelitian ini, dapat mengetahui bahwa bahasa Arab penting
untuk dipelajari sejak dini. Dalam mempelajarinya dibutuhkan strategi
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
204 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini dan mengerti apa saja metode
yang sesuai untuk dipraktikkan dalam proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan
pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian studi literatur (literatur review). Alasan yang mendukung
digunakannya studi literatur sebagai metode penelitian ini, karene didasarkan
pada: (1) sumber data dalam penelitian ini berupa proses pembelajaran, (2)
masalah yang dianalisis adalah isi komunikasi, dan (3) tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk membuat inferensi pembelajaran.
Penelitian ini juga dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif,
karena dalam penelitian ini terdapat salah satu karakteristik penelitian kualitatif,
yaitu peneliti sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan dan
menginterpretasi data. Data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran
bahasa Arab pada anak usia dini. Data ini dianalisis sampai informasi yang
ditemukan berupa variasi strategi pembelajaran bahasa Arab bagi anak usia dini.
Sumber data dari artikel ini adalah dokumen yaitu dari buku dan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pembelajaran bahasa
Arab pada anak usia dini.
Analisis data dilakukan secara kualitatif. Secara operasional langkah-langkah
yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: (1) mengumpulkan sumber
data sebanyak-banyaknya, (2) membaca sumber data serta memahami maksud
penulis, (3) membuat catatan (recording) terhadap data yang telah ditetapkan
untuk dianalisis (strategi pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini) sesuai
yang tertera dalam sumber data, (4) membuat inferensi (menemukan apa yang
dimaksud data) setelah melakukan identifikasi, (5) melakukan analisis data
dengan cara sebagai berikut: (a) menentukan data apa saja yang sesuai dengan
tujuan penulis, (b) membuat klasifikasi data apa saja yang cocok untuk
pembelajaran pada anak usia dini, (c) menjelaskan hasil analisis penulis terhadap
sumber data.
Untuk mendapatkan hasil analisis data yang tepat, maka sejak proses
pengumpulan data sampai analisis data penulis melakukan hal berikut: (1)
observasi secara menerus yaitu dengan membaca dan mengkaji ulang dengan
cermat terhadap sumber data, (2) mengkaji dengan cermat sumber data yang
relevan yaitu artikel penelitian dan buku-buku tentang pembelajaran bahasa
Arab untuk anak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
205 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pendidikan Anak Usia Dini atau yang disingkat dengan PAUD
merupakan dasar pengetahuan, perkembangan sikap, penyesuaian dengan
lingkungan sosialnya, keterampilan dan daya cipta. Berbicara mengenai
Pendidikan Anak Usia Dini beberapa tokoh telah membahasnya sejak lama
diantaranya yaitu:
Prof. Marjory Ebbeck, seorang pakar Anak Usia Dini dari Australia
menyatakan bahwa pendidikan pada anak usia dini adalah pelayanan kepada
anak dimulai sejak lahir sampai umur delapan tahun (Hibana, 2005:3). Soemiarti
Patmonodewo dalam bukunya “Pendidikan Anak Prasekolah” memaparkan
beberapa tokoh Pendidikan Anak Usia Dini yaitu:
a. Friederich Wilhelm Froebel
Dikenal karena menciptakan “garden of children atau kindergaten” atau
yang sering disebut dengan taman kanak-kanak. Froebel berpandangan bahwa
pendidikan merupakan sarana untuk membantu perkembangan anak secara
wajar. Dan pendidikan taman kanak-kanak (TK) harus mengikuti sifat dari anak,
yaitu bermain dipandang sebagai suatu metode dari pendidikan dan cara dari
anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar. Froebel juga
merancang kurikulum pendidikan anak meliputi pekerjaan, kegiatan seni dan
keahlian dengan bermain lilin, kotak-kotak dan kayu, juga dengan menganyam,
menggunting kertas, melipat kertas dan kegiatan lainnya seperti bernyanyi,
bermain, berbahasa dan aritmatika.
b. J. McVicker Hunt
Hunt menyatakan bahwa dalam pendidikan prasekolah atau anak usia
dini hendaklah sering melakukan program intervensi, sehingga dapat
meningkatkan pengalaman anak, baik melalui pengamatan maupun melalui
percakapan.
c. Jean jacques Rousseau,
Jean menyarankan bahwa pendidikan anak usia dini hendaknya “kembali
ke alam” (a return to nature) dan pendekatan yang digunakan bersifat alamiah
yang dikenal dengan “naturalisme” dalam artian bahwa anak akan berkembang
tanpa hambatan. Dengan pendidikan yang bersifat alamiah akan menghasilkan
dan memicu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas, dan
rasa ingin tahu.
PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emisonal (sikap dan perilaku serta
agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Oleh karena itu, PAUD sedapat
mungkin harus menjadi perhatian, baik menurut kebutuhan masyarakat luas,
maupun menurut individu. Fase kanak-kanak merupakan salah satu fase
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
206 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
kehidupan manusia yang cukup penting, artinya pada masa itu seorang anak
sedang mengalami pertumbuhan fisik, kejiwaan maupun akal pikirannya yang
mudah sekali menerima pengaruh dari berbagai faktor kehidupan di sekitarnya.
(Ahmad, 1989: 122)
PAUD merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,
karena hal itu akan membawa dampak bagi sepanjang kehidupan anak
selanjutnya. Anak Usia Dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik,
psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga merupakan masa
yang paling penting sepanjang usia hidupnya, oleh karena itu usia dini sering
disebut dengan Golden Age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga
dibandingkan dengan usia- usia selanjutnya. Karena pada anak usia dini
merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan. (Hibana, 2005)
Agar tidak terjadi kesalahan dalam PAUD, maka perlulah kiranya kita
untuk memperhatikan masalah strategi pembelajaran pada Anak Usia Dini,
dengan memperhatikan kekhasan dunia anak, karakteristik anak yang khas serta
disesuaikan dengan ciriciri psikologi dan paedagogis serta tahap perkembangan
moral mereka.
Strategi merupakan penggabungan berbagai macam tindakan untuk
mencapai tujuan kegiatan. Pada TK kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk
bermain dan kegiatan yang lain. Dan strategi kegiatan lebih banyak menekankan
pada aktivitas anak dari pada aktivitas guru.
Strategi pembelajaran Anak Usia Dini harus dilakukan dengan menarik,
mensosial, penuh dengan permainan dan keceriaan serta tidak merampas dunia
kanak-kanak mereka. Dalam strategi pembelajaran kita juga perlu
mengembangkan dan memperhatikan pendekatan pembelajaran yang
menjadikan mereka senang, asyik, kreatif dan aktif, sehingga lepas dari suasana
tertekan, dan tidak terbebani.
Sebagai seorang pendidik perlulah kiranya mengembalikan praktek
pendidikan dan pembelajaran pada usia dini. Kita kembalikan ruang kelas
menjadi arena bermain, bernyanyi, bergerak bebas. Kita kembalikan ruang kelas
sebagai ajang kreatif bagi anak dan menjadikan mereka secara psikologis
nyaman. Kita bangun kembali suasana kelas yang penuh kekeluargaan, hangat,
dan akrab, tidak lagi kita teruskan kelas menjadi ajang instruksi, indoktrinasi,
dan pembebanan materi saja. Kembalikan kelas dalam suasana dimana setiap
anak dihargai, diakui dan diberi kesempatan untuk berkembang. Dengan
demikian mereka akan membangun rasa percaya diri dan nilainilai positifnya.
Kita hilangkan sistem komando militer dengan menggunakan pendekatan asih.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
207 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang penting dalam agama islam,
karena bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi yang berkaitan dengan Islam.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, tidak
hanya pada pondok-pondok pesantren, melainkan juga pada sekolah formal baik
negeri maupun swasta. Khususnya pada madrasah-madrasah, bahasa Arab
merupakan mata pelajaran wajib dan diujikan pada ujian akhir madrasah bertaraf
nasional.
Bahasa Arab (العربية اللغة al-lughah al- ‘Arabiyyah), atau secara mudahnya
Arab ( عربي‘Arabi), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah
yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa
yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. (Sultani,
2011)
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari
dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa.
Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,
terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak
bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya. Kata benda dalam bahasa
Arab dibagi tiga macam yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Bahasa Arab juga
memiliki tiga tingkat perbandingan; juga dua jenis kelamin dan tiga keadaan
(lampau, sekarang, masa depan, dan perintah). Sedangkan kata kerja dalam
bahasa Arab dibagi sesuai sudut pandang, jenis kelamin dan jumlah. Sementara
itu, kata sifat atau adjektiva dalam bahasa Arab dibagi sesuai dengan jumlah,
jenis kelamin dan keadaaan. Kata ganti dalam bahasa Arab terbagi sesuai jenis
kelamin dan jumlah.
Menurut Asrori (2011: 3) hakikat belajar bahasa Arab adalah
untuknkeperluan komunikasi sosial, sedangkan pembelajarannbahasa Arab pada
hakikatnya adalah pengembangan kemahiran berkomunikasinsosial dengan
menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi pembelajaran bahasanArab dianggap
sulit oleh sebagian besar peserta didik, meskipun sebenarnya bahasa Arab itu
mudah. Maka dari itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai agar peserta
didik tidak merasankesulitan.
Strategi Pembelajaran
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi
berasal dari bahasa Yunani strategos yang memiliki arti jenderal atau panglima.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia strategi berarti siasat perang atau ilmu
siasat, sedangkan dalam ensiklopedia Indonesia strategi berarti ilmu perang.
Pengertian strategi tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
208 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Secara pragmatis, istilah strategi banyak diguakan dalam segala bidang
kegiatan dengan makna: memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan adanya suatu kegiatan, termasuk salah satunya bidang
pendidikan. Seorang pendidik yang mengharapkan hasil yang baik tentu akan
menerapkan suatu strategi pembelajaran yang relevan demi mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam bidang pendidikan, istilah strategi dipahami dengan arti yang
beragam. Ada yang memahami secara luas adapula yang memahaminya secara
sempit. Memahami atau memaknai secara luas dalam arti sangat luas meliputi
seluruh aspek pembelajaran, sedangkan memaknai secara sempit yaitu sebagai
teknik pembelajaran. Keragaman pemahaman ini juga tampak dalam komunikasi
sehari-hari. Ada yang menyamakan strategi dengan metode, pendekatan, teknik,
dan model. Bahkan, ada pula orang yang tidak mempedulikan apakah istilah
tersebut memiliki arti yang berbeda atau sama.
Pembelajaran adalah proses interaksi pengajar atau pendidik dengan
peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, baik pendidikan
formal maupun nonformal. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu kondisi
yang sengaja diciptakan untuk proses belajar peserta didik. Interaksi antara
pendidik dan peserta didik dipandang sebagai interaksi edukatif yang
memanfaatkan bahan ajar sebagai media pembelajaran. Tugas pendidik dalam
hal ini adalah memanfaatkan secara optimal input yang ada untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan
Mustofa dan Hamid (2012: 67) mengungkapkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-langkah serta sarana
yang prakteknya akan diterapkan dan akan dilalui dari pembukaan hingga
penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna merealisasikan
tujuan.
Kemp (dalam Ahmadi, Amri, dan Elisah, 2011: 11) mengatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
pengajar dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat efektif dan efisien.
Menurut Mustofa (2011: 9) strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan dilakukan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada, sumber belajar, serta
kebutuhan peserta didik dan karakteristik peserta didik yang dihadapi agar
mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran memuat beberapa alternatif yang harus
dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran. Untuk
melaksanakan strategi pembelajran diperlukan seperangkat metode pengajaran.
Suatu program pengajaran yang dilakukan olek pengajar bisa dilakukan dengan
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
209 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
berbagai metode. Keseluruhan metode itu termasuk didalamnya media
pembelajaran yang digunakan untuk menggambarkan strategi pembelajaran.
Syaiful Bahri memaparkan bahwa dalam strategi pembelajaran ada beberapa
komponen yang selalu berkaitan diantaranya yaitu: (a) mengidentifikasi serta
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian,
(b) memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan apresiasi dan
pandangan hidup masyarakat, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode,
dan teknik yang dianggap paling tepat, (4) menetapkan norma-norma atau batas
minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
untuk evaluasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dalam pelaksaanya strategi pembelajaran mengandung beberapa
komponen yang saling terkait. Strategi pembelajaran merupakan serangkain
rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat
terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
(Nurmadiah, 2015) Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan urutan
atau pola umum perbuatan pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan
kegiatan pembelajaran.
Secara umum strategi pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut:
i. Strategi Pembelajaran Exspositori
Strategi pembelajaran exspositori adalah strategi pembelajaran dengan
menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari pendidik
kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal. Strategi exspositori ini disampaikan langsung oleh
pendidik dan peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi
pembelajaran. Materi tersebut seakan-akan sudah jadi, karena strategi ini lebih
menekankan kepada proses bertutur. Oleh karena itu strategi ini juga sering
disebut dengan “chalk and talk”.
Strategi pembelajaran exspositori diterapkan pada anak usia dini ketika
menghadapi tingkat pengetahuan anak yang rendah sehingga guru atau pendidik
harus menjelaskan di depan anak atau peserta didik dengan baik. Anak yang
memiliki tingkat pengetahuan rendah memelurkan strategi khusus bagi pendidik
untuk memberikan bekal pengetahuan secara lebih luas dengan penjelasan yang
lebih dominan. Langkah-langkah menerapkan strategi exspositori anatara lain,
yaitu: (1) Melakukan persiapan sebelum pembelajaran, pada langkah ini seorang
pendidik dapat memulai pembelajaran dengan mendengarkan cerita yang
disampaikan dari seorang anak atau peserta didik. Hal ini bertujuan agar
meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik ketika proses pembelajaran.,
(2) Pendidik memberikan tanggapan kepada peserta didik yang telah berani
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
210 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
untuk menyampaikan cerita pada awal pembelajaran, (3) Pendidik
menyampaikan materi pelajaran dengan alur yang jelas, suara yang lantang,
serta ekspresi wajah yang sesuai, (4) Pendidik harus mampu mengkorelasikan
materi pelajaran dengan pengetahuan lain agar pemahaman peserta didik
semakin tajam, (5) Pendidik meminta peserta didik untuk menyimpulkan isi dari
materi atau cerita tersebut.
ii. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan
menemukan. Pada strategi ini peserta didik berperan aktif untuk menemukan
sendiri materi pembelajaran, pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing ketika proses pembelajaran. Strategi inkuiri juga menuntut peserta
didik agar berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir dilakukan
melalui tanya jawab antara pendidik dan peserta didik. Dalam Direktorat Tenaga
Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya disebutkan bahwa
Strategi pembelajaran inkuiri sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskien yang berarti saya menemukan.
Strategi pembelajaran ini menekankan pada kreatifitas peserta didik
dalam berpikir, kritis dan analisis yang kemudian diaplikasikan kedalam bentuk
sikap yang baik atau akhlaqul karimah. Pendidik sebagai fasilitator
mengarahkan peserta didik untuk selalu berakhalaqul karimah. Sejak kecil,
manusia memiliki keninginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra
penglihatan, pengecapan, pendengaran, dan indra-indra yang lainnya. Hingga
manusia menjadi dewasa keingintahuannta terus-menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Oleh karena itulah strategi pembelajaran
inkuiri ini berawal dari asumsi tersebut yaitu bahwa sejak manusia lahir ke
dunia, secara naluriah manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna manakala
didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi pembelajaran
inkuiri dikembangkan. (Sanjaya, 2011)
Beberapa contoh kegiatan pembelajaran pada anak usia dini dengan
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri anatara lain: (1) Pembelajaran manik
dan balok, (2) Melukis dengan jari, (3) Lilin dan plastisin. Hardiningrum (2014)
juga menyebutkan beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan
strategi inkuiri ini adalah: (a) Ingatan siswa meningkat, (b) Membekali siswa
untuk menangani situasi-situasi masalah baru, (c) Memotivasi siswa berkaitan
dengan penemuan. Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan
merancang cara untuk menguji gagasan tersebut., (d) Siswa dapat
mengembangkan ketrampilan dan sikap pokok belajar dengan mengarahkan diri
sendiri, (e) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
211 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
iii. Strategi Pembelajaran Konstektual
Direktorat tenaga Kependidikan dalam Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran konstektuan
merupakan suatu proses pendidikan yang holistic dan bertujuan untuk
memotivasi peserta didik memahami makna materi pembelajaran yang
dipelajarinya dengan cara mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didik
memiliki pengetahuan / keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan
(ditransfer) dari satu permasalahan / konteks ke permasalahan / konteks lainnya.
Pendekatan kontekstual (Contextual Teacing and Learning) merupakan konsep
belajar yang membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep
tersebut hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik.
Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik
bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari peserta didik lain.
Strategi pembelajaran atau proses lebih dipentingkan daripada hasil.
Penerapan pembelajaran konstektual dapat diterapkan pada anak usia
dini. Strategi pembelajaran konstektual dalam kelas dapat diterapkan dengan
nuansa bermain tukar kata, dengan begitu diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan kognitif pada anak menggunakan kata yang baik dan kurang baik,
karena dengan menerapkan pembelajaran konstektual bernuansa bermain
pendidik dapat mengembangkan pembelajaran dengan berbagai kegiatan yang
menarik dan menyenangkan.
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini
Strategi pembelajaran bahasa Arab untuk usia dini adalah metode atau
serangkaian cara belajar bahasa Arab pada anak agar mencapai tujuan belajar.
Nurhidayati dan Ridwan mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran yang
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu
strategi pembelajaran langsung yang meliputi startegi memori, strategi kognitif,
dan strategi kompensasi; dan strategi tidak langsung yang meliputi strategi
metakognitif, strategi afektif dan strategi sosial.
Berikut ini merupakan pembelajaran langsung yaitu:
1. Strategi Memori
Strategi ini berfungsi untuk menyimpan informasi penting yang didapat
oleh peserta didik atau pembelajar melalui membaca dan mendengar, dan
memanggilnya kembali jika diperlukan. Strategi ini mencakup empat aspek
yaitu: (a) Menghubungkan aspek-aspek kreatifitas mental, (b) mencocokkan
suara dengan imajinasi, (c) meriview, dan (d) melakukan aktifitas.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
212 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
2. Strategi Kognitif
Strategi ini ditempuh melalui teknik pelatihan, proses mengirim dan
menerima pesan, menganalisis dan menyimpulkan, serta menyusun pola kalimat
3. Strategi Kompenasi
Strategi ini membantu peserta didik mengatasi keterbatasan pengetahuan
dan pemahaman bahasa serta kemampuan berbahasa siswa
Berikut ini merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yaitu:
1. Strategi Metakognitif
Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik yang mempelajari
bahasa yang masih memiliki kelemahan dalam memahami kata-kata baru,
ungkapan gramatika, dan perbedaan sistem tulisan.
2. Strategi Afektif
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui teknik menetralisir aspek mental
dan fisik, mengendalikan diri, dan menekan tingkat emosi
3. Strategi Sosial
Bahasa merupakan bentuk tingkah laku sosial, bahasa juga merupakan
komunikasi, dan komunikasi itu terjadi dalam masyarakat. Dalam strategi sosial
ada tiga perangkat teknik yaitu bertanya, bekerjasama, dan mengambil
perhatian.
Metode Pembelajaran Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini
Pada anak usia dini selalu mengedepankan aspek-aspek aktivitas
bermain, bernyanyi (bergembira), dan bekerja dalam arti berkegiatan. Bermain,
bernyanyi, dan berkegiatan ketiganya merupakan ciri dari PAUD. Bermain,
bernyanyi, dan bekerja, kriganya akan mengasak otak, kecerdasan, emosi, dan
keterampilan fisik yang dilakukan dengan bebas, ceria dan tanpa beban. (Theo
dan Martin, 2004)
Untuk melaksanakan pembelajaran anak usia dini membutuhkan strategi
yang aktif dan aktraktif. Begitupun ketika mempelajari bahasa Arab pada anak
usia dini, strategi pembelajaran yang digunakan tidak jauh yaitu seputar
bermain, bernyanyi dan bekerja. Adapun metode pembelajaran bahasa Arab
untuk anak usia dini:
i. Metode Bercerita
Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya, bercerita juga dapat menjadi media untuk
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Beberapa makna
penting dari bercerita bagi perkembangan anak yaitu: (a) mengkomunikasikan
nilai-nilai sosial dan budaya, (2) mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan, (c)
menanamkan disimplin waktu, etos kerja dan ramah lingkungan, (d) membantu
mengembangkan dimensi kognisi anak, dimensi bahasa anak, dan fantasi anak.
ii. Metode Proyek
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
213 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Metode proyek adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan metode ini dapat menggerakkan
anak-anak untuk melakukan kerjasama secara terpadu dan sepenuh hati untuk
mencapai tujuan bersama. Kegiatan proyek juga memiliki makna penting bagi
anak usia dini, karena kegiatan ini dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya
dan bersifat fleksibel.
iii. Metode Bernyanyi
Menyanyi atau mendengarkan musik adalah salah satu metode yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran pada anak usia dini. Melalui nyanyian dan
musik, kemampuan apresiasi seorang anak akan berkembang dan melalui
nyanyian anak dapat mengresikan segala pikiran dan isi hatinya.
iv. Metode Tugas
Tugas adalah pekerjaan tertentu bagi siswa yang mendapatkannya. Pada
anak usia dini tugas diberikan langsung oleh seorang guru atau pendidik dalam
bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung
guru. Dengan pemberian tugas seorang anak akan menyelesaikan kegiatan
secara nyata dan sampai tuntas.
Simpulan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan untuk mengetahui
strategi pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini, dapat disimpulkan
bahwasanya Pendidikan Anak Usia Dini atau yang disingkat dengan PAUD
merupakan dasar pengetahuan, perkembangan sikap, penyesuaian dengan
lingkungan sosialnya, keterampilan dan daya cipta. Agar tidak terjadi kesalahan
dalam PAUD, maka kita harus memperhatikan strategi pembelajaran pada Anak
Usia Dini, yang sesuai dunia anak, karakteristik anak yang khas serta
disesuaikan dengan ciri-ciri psikologi dan pedagogis serta tahap perkembangan
moral mereka.
Bahasa Arab sendiri adalah salah satu bahasa asing yang banyak
dipelajari di Indonesia karena merupakan salah satu bahasa yang digunakan
orang islam untuk berkomunikasi dan merupakan bahasa al-quran.
Pembelajarannbahasa Arab pada hakikatnya adalah pengembangan kemahiran
berkomunikasinsosial dengan menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi
pembelajaran bahasa Arab dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik,
meskipun sebenarnya bahasa Arab itu mudah. Maka dari itu mempelajari bahasa
Arab sejak dini dan dengan strategi pembelajaran yang sesuai akan
memudahkan peserta didik dalam mempelajarinya.
Strategi pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-
langkah serta sarana yang prakteknya akan diterapkan dan akan dilalui dari
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
214 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
pembukaan hingga penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna
merealisasikan tujuan. Sedangkan strategi pembelajaran bahasa Arab untuk usia
dini adalah metode atau serangkaian cara belajar bahasa Arab pada anak agar
mencapai tujuan belajar. Strategi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu strategi pembelajaran
langsung yang meliputi strategi memori, strategi kognitif, dan strategi
kompensasi; dan strategi tidak langsung yang meliputi strategi metakognitif,
strategi afektif dan strategi sosial. Strategi pembelajaran memuat beberapa
alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan
pengajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajran diperlukan seperangkat
metode pengajaran, ada empat metode yang dapat diterapkan dalam pembelajran
bahasa Arab bagi anak usia dini yaitu: metode bercerita, metode proyek, metode
bernyanyi, dan metode tugas. Oleh karena itu, dengan adanya strategi dan
metode pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini akan memudahkan anak-
anak untuk mempelajari bahasa Arab sesuai dengan usia dan kemampuan
mereka.
Daftar Pustaka
Fadli, H. STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI MASA
PENDEMI COVID-19.
Faridah, L. U. (2017). Pengenalan Bahasa Arab Untuk Anak Sejak
Dini. Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab, 3(3), 411-419.
Huliyah, M. (2016) ‘Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini’, As-Sibyan : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini.
Istiana, Y. (2014) ‘Konsep-Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini’,
Didaktika.
Khansa, H. Q. (2016). Strategi pembelajaran bahasa Arab. Prosiding Konferensi
Nasional Bahasa Arab, 1(2).
Kunci, K., Aplikasi, : and Dasar, P. K. (2011) ‘PERANCANGAN PROGRAM
APLIKASI PEMBELAJARAN KOSAKATA DASAR UMUM
BAHASA INGGRIS DAN BAHASA ARAB’, Jurnal Informatika
Mulawarman.
Mahyudin, E. (2014). Model pembelajaran diskoveri sebagai strategi
pembelajaran bahasa Arab. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
dan Kebahasaaraban, 1(2), 195-208.
Rahmatullah, N. A., Paramita, A., & Herlinda, H. (2021, January). Perancangan
Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Android. In Semnas Ristek
(Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) (Vol. 5, No. 1).
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
215 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa V Tahun 2021 HMJ Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Ramadhan, S., Sunan, U. and Yogyakarta, K. (2017) ‘STRATEGI
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI’,
Utile: Jurnal Kependidikan.
Suhana, C. (2014) ‘Konsep Strategi Pembelajaran’, in Jurnal Ipteks Terapan.
Recommended