View
94
Download
6
Category
Preview:
Citation preview
BRONCHOPNEUMONIA
CESRO MAULANA SANGKA201120401011064
Definisi
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya
mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak
infiltrat. ( Whalley and Wong, 1996).
Epidemiologi
Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah lima tahun
(balita)
Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007, menunjukkan; prevalensi nasional ISPA: 25,5% (16 provinsi di
atas angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi: 2.2 %, Balita: 3%, angka
kematian (mortalitas) pada bayi 23,8%, dan Balita 15,5%
EtiologiUSIA ETIOLOGI YANG SERING ETIOLOGI YANG
JARANG Lahir – 20 hari BAKTERI BAKTERI
E. colli Bakteri anaerob Streptococcus group B Streptococcus group D Listeria monocytogenes Haemophillus influenza Streptococcus
pneumonia Ureaplasma urealyticum VIRUS Virus Sitomegalo Virus Herpes simpleks
3 minggu – 3 bulan BAKTERI BAKTERI Chlamydia trachomatis Bordetella pertussis Streptococcus pneumoniae Haemophillus
influenzae tipe B VIRUS Moraxella catharalis Virus Adeno Staphylococcus aureus Virus Influenza Ureaplasma urealyticum Virus Parainfluenza 1, 2, 3 VIRUS Respitatory Syncytical Virus Virus Sitomegalo
4 bulan – 5 tahun BAKTERI BAKTERI Chlamydia pneumoniae Haemophillus
influenzae tipe B Mycoplasma pneumoniae Moraxella catharalis Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitides VIRUS Staphylococcus aureus Virus Adeno VIRUS Virus Influenza Virus Varisela-Zoster Virus Parainfluenza Virus Rino Respiratory Synncytial virus
5 tahun – remaja BAKTERI BAKTERI Chlamydia pneumoniae Haemophillus influenza Mycoplasma pneumoniae Legionella sp Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus VIRUS Virus Adeno Virus Epstein-Barr Virus Influenza Virus Parainfluenza Virus Rino Respiratory Syncytial
Virus Virus Varisela-Zoster
Faktor Resiko
Pneumonia pd masa
bayi
BBLR
Tdk imunisasi
Tdk dpt ASI yg adekuat
Def. Vit A
Kolonisasi bakteri
patogen di nasofaring
Polusi udara ( asap rokok atau polusi
industri)
Penularan
Droplets mencapai udara ketika orang
yang terinfeksi dengan kuman ini batuk atau
bersin.
Bakteri atau virus yang normalnya ada pada mulut, tenggorokan, atau hidung secara
tidak sengaja masuk ke paru.
Melalui darah, khususnya selama dan
segera setelah lahir.
Klasifikasi
A. Berdasarkan klinis dan epidemiologi
• Pneumonia komuniti (Community-acquired pneumonia= CAP)
• Penumonia nosokomial (Hospital-acquired Pneumonia= HAP)
• Pneumonia pada penderita immunocompromised
• Pneumonia aspirasi
B. Berdasarkan lokasi infeksi
• Pneumonia lobaris• Bronko pneumonia
(Pneumonia lobularis)• Pneumonia interstisial
C. Berdasarkan Etiologi(12)
Tabel 2. Klasifikasi pneumonia pada anak menurut etiologi
Jenis Mikroorganisme Bakteri Pneumococcus, Streptococcus,
Staphylococcus, Haemophillus influenzae, Pseudomonas aeruginosa.
Virus atau kemungkinan virus Respiratory syncitial virus, adenovirus, sitomegalovirus, virus influenza
Pneumonitis interstitial dan bronkiolitis
Pneumocystis carinii pneumonia, Q fever, Mycoplasma pneumoniae pneumonia, Klamidia, dll
Infeksi lain : - Jamur - Aspirasi - Sindrom Loeffler - Pneumonia hipostatik - Pneumonia oleh obat / radiasi - Pneumonia hipersensitivitas
Aspergilus,Koksidioidomikosis, Histoplasma Cairan amnion, makanan, cairan lambung, benda asing
Patogenesis
Mikroorganisme sal.respiratori par bag. perifer edema jaringan paru proliferasi kuman jar. sekitar.
Bagian paru tsb. konsolidasi : serbukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema, kuman stadium hepatisasi merah.
Selanjutnya : deposisi fibrin bertambah, tdp fibrin dan lekosit PMN di alveoli, fagositosis cepat stadium hepatisasi kelabu.
jumlah makrofag meningkat di alveoli, degenerasi sel, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang stadium resolusi
Manifestasi Klinis
Bronkopneumonia biasanya di dahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari
Gambaran infeksi umum :Demam suhu bisa mencapai 39-40oC dan kadang dapat juga disertai dengan kejang akibat demam
yang tinggi.Sakit kepala
GelisahMalaise
Penurunan nafsu makanKeluhan gastrointestinal mual, muntah, diare
Gambaran gangguan respiratori:Batuk produktif
Sesak nafas Retraksi dada
TakipneaNapas cuping hidung
Penggunaan otat pernafasan tambahanSianosis Merintih
Pmx Penunjang
Darah lengkap
C reaktif protein
Uji serologis
Pemeriksaan mikrobiologis
Foto toraks
Diagnosis Banding
Pneumonia lobaris
Bronkiolitis
Aspirasi benda asing
Atelektasis
Tuberkulosis
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
• Oksigen• Cairan intravena• Antipiretik dan analgetik menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol batuk.
• Nebulizer dengan 2 agonis atau NaCl memperbaiki mucocilliary clearance.
Pemberian Antibiotik
• Amoksisilin pilihan pertama untuk antibiotik oral pada anak < 5 tahun.
• Antibiotik iv (ampisilin dan kloramfenikol, co-amoxiclav, ceftriaxone, dan cefotaxime)
• neonatus – 2 bulan yaitu ampisilin dan gentamisin. Pada usia > 2 bulan, lini pertama ampisilin diberikan bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dapat ditambahkan kloramfenikol, lini kedua dapat diberikan seftriaxone.
Pencegahan
• Imunisasi terhadap Hib, pneumococcus, campak, dan pertusis
• Nutrisi yang adekuat
• Memperbaiki faktor lingkungan seperti menjaga kebersihan pada rumah yang padat
Komplikasi
PneumoniaEmpiema torasis
Perikarditis purulenta
Pneumothorax
Infeksi ekstrapulmoner
(meningitis purulenta)
Efusi pleura
Abses paru
• Nama : An. A• Umur : 7 bulan• Jenis Kelamin : Perempuan • Agama : Islam• Suku : Jawa• Alamat : Kandat-Kediri• Tgl MRS : 13 September 2012• Tgl Pemeriksaan : 14 september
2012
I. Identitas Pasien
II. Anamnesa (Heteroanamnesa) • Keluhan Utama : Batuk• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Awal sakit pertama pasien batuk dan pilek tak kunjung sembuh 4 hari yll dan dibarengi dg Panas timbul mendadak hingga 39C, panas bersifat naik turun, panas turun setelah diberi parasetamol dan kemudian panas naik lagi, terlihat setelah batuk pasien selalu kesulitan bernafas. Px merasakan sesak 2 hari yll tgl 11/09/12. Bertambah parah dengan serangan sesak pasien dtg ke UGD 13/09/12 pernafasan yg cepat selain itu keluarga pasien mengatakan seluruh anggota keluarga menderita batuk semua dan ibunya pun jg sedang batuk saat ini. Pasien diare saat BAB sejak 1 hari sebelum MRS, BAK sedikit. Pasien Tidak mau makan dan minum kurang sejak mulai sakit. Tgl 13/09/12 masuk HCU sesak bertambah lalu tgl 14/09/12 masuk ICU selama 1minggu tgl 18/09/12 pindah diruangan tapi batuk dan pilek masih positif, sesak sudah tidak ada.
Anamnesa (Heteroanamnesa) Riwayat Penyakit
Dahulu :
• -
Riwayat Penyakit Keluarga :
• disangkal
Riwayat Sosial :
• linkungan perokok
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRANPasien dikandung cukup bulan ibu ANC ke
bidan rutin kontrol. Ibunya tidak ada kelainan selama masa kehamilan
Pasien lahir di bidan, cukup bulan, langsung menangis, tidak terdapat badan biru & kuning setelah lahir.
BBL 2600 gr, PBL –
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANRiwayat Pertumbuhan
menurut ibu pasien pertambahan berat badan dan tinggi badan pasien terus meningkat sampai sekarang. Penimbangan berat dan panjang badan pada masa bayi dilakukan di posyandu.
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANRiwayat Perkembangan• mengangkat : -
kepala• Tengkurap: usia 7 bulan• Duduk : -• Berdiri : -• Berjalan : -• Berbicara : -• Pasien tumbuh aktif seperti anak seusianya
termasuk aktif bermain
RIWAYAT IMUNISASI DASARHepatitis B :+BCG :+DPT :+POLIO :+CAMPAK :-
RIWAYAT MAKANANPasien mendapat ASI sejak lahir sampai usia
7 bulan. Saat ini pasien makan 2 kali sehari.
Terkadang Pasien makan dengan bubur.
PEMERIKSAAN FISIKTanggal : 18 September 2012PEMERIKSAAN UMUM• Keadaan Umum : tampak sakit• Kesadaran : compos mentis• Tanda vital :
– Frekuensi nadi : 130x/menit lemah– Frekuensi nafas : 60x/menit– Suhu tubuh : 38C
DATA ANTROPOMETRI• Berat badan : 6,1 kg• Tinggi badan : 55 cm• Lingkar kepala: 40 cm• Lingkar dada : 43 cm• LLA :
PEMERIKSAAN FISIKKEPALA LEHER• Bentuk dan ukuran : normocephali • Mata : PBI diameter 3mm, RC +/+• Telinga : tidak ada sekret• Hidung : bentuk normal,septum
deviasi(-), sekret(+), NCH (+)• Mulut : -• Tenggorokan : hiperemis faring(-)• Leher : trakea ditengah, kel. Tiroid
tidak teraba• A/I/C/D : -/-/-/+
PEMERIKSAAN FISIKTHORAXParu• Inspeksi : pergerakan dada simetris, retraksi intercostae(+)
retraksi epigastrial (+)• Palpasi : simetris,krepitasi (-)• Perkusi : sonor• Auskult : rh +/+, wh-/-
Jantung• Inspeksi : iktus cordis tidak tampak• Palpasi : iktus kuat angkat, thrill(-)• Perkusi : batas jantung kiri : ICS V MCL sinistra
batas jantung kanan : ICS IV PSL dextra batas atas : ICS II PSL dextra
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIKABDOMENInspeksi : tampak normal Palpasi : nyeri tekan (-) Ascites (-) ,
fenomena papan catur (-) , Hepar tidak teraba , Lien tidak teraba
Perkusi : meteorismus(-)Auskult : bising usus (+)
PEMERIKSAAN FISIKEKSTREMITAS : akral hangat (+)
sianosis (-), edema (-)KULIT : turgor baik, ptekie (-)KGB : cervical, inguinal, axilla tidak
terabaStatus Neurologis : dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUMDL Tanggal 27 september 2012
Leukosit : 32.100/ulHB : 9.6 g/dlHCT : 30,9 %Trombosit : 84000/ulGDA : 84 mg/dlEritrosit : 3.91 u/l
RESUME Seorang perempuan berusia 7 bulan datang dengan batuk pilek yg lama, CM (+), lemah (+), sakit kepala (-), nyeri perut (-), sesak (+), muntah (-), makan/minum(-), diare (+), panas (+),batuk (+)
Riw sosial : lingkungan perokok Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum lemah, tampak sakit, dengan kesadaran compos mentis.
Tanda vital : Frekuensi nadi : 130x/menit lemah Frekuensi nafas : 60 x/menit suhu tubuh : 38 C
• Thorax :tampak retraksi intercostae(+) retraksi epigastrial (+)
• Cor : dalam batas normal• Abdomen: nyeri tekan (-) Ascites (-) , fenomena
papan catur (-) , Hepar tidak teraba , Lien tidak teraba ◦ Extremitas: akral hangat ( +) edema (-)
DL Tanggal 18 september 2012
◦ Leukosit : 32.100/ul◦ HB : 9.6 g/dl◦ HCT : 30,9 %◦ Trombosit : 84000/ul◦ GDA : 84 mg/dl
DIAGNOSA• bronchopneumonia• DIAGNOSA BANDING
• bronkiolitis• atelektasis
PENATALAKSANAAN• 02 nasal 2 Lpm• IVFD Ns 18 tpm• Paracetamol syr 3x1 cth• Inj cloxacillin 3x25• Inj netilmicin 2x25 mg iv• Ambroksol 2x1/2 cth
PLAN DXPemeriksaan darah lengkapPemeriksaan foto thorax
POMRData Base Clue & Cue Problem List Initial Dx Planning
Dx Tx Monitoring Edukasi
IDENTITASNama: An. azzaJenis Kelamin: PerempuanUsia: 7 blnAlamat: kandatTgl MRS: 13- 09- 2012Jam MRS: 21.45 AnamnesisKU: BatukRPS: Pasien batuk sejak 4 hari, batuk grok-grok, dahak (+) tdk bisa keluar. Pilek sejak 4 hari, ingus kental. Panas (+) Sesak (+) sejak 2hari, sesak terutama terlihat setelah batuk. Minum (ASI) pasien seperti biasa.
Perempuan, 7 bulanKesadaran : ComposmentisRR : 60x/mnt (takipnea)N: 130x/mntt : 37.4°CBB:6100 gramStatus Gizi : BaikTurgor normal, CRT < 2dtkA/I/C/D : -/-/-/+-Kepala dan Leher Mata: mata cowong (-)Hidung : sekret (+), nafas cuping hidung (-)Mulut : mukosa basah (+), pucat (-), sianosis (-)
Cough produktif (+) Dispnea (+)Vomit (+)Diare (+)Retraksi epigastrial (+)Rhonki (+)
Bronchopneumonia
DD: BronkiolitisP.LobarisAtelektasisTuberculosis
DLFLULSEFoto Thorax
Infus N4 18 tpm makroPemasangan O2 nasal 2 lpmNebulizer 2 agonis / NaClInj cloxacillin 3x25Inj netilmicin 2x25 mg ivParacetamol syr 3x ½ cth (saat pasien panas)Ambroksol 2x1/2 cthOralit 50-100 mg tiap BABZinc 10 mg/hariL-Bio 1x1 sachet
1.Inspeksi keadaan umum anak2.Vital sign (RR, HR, T, inspeksi & auskultasi paru)
1. Hindari faktor pencetusHindari asap rokokHindari polusi udaraKebersihan lingkunganHindari kontak penderita batuk2.Perbaiki life style3.Informasi kepada keluarga tentang penyakit anak dan prognosisnya4. Pasien tetap diberikan minuman (ASI) seperti biasa
Data Base Clue & Cue Problem List
Initial Dx Planning
Dx Tx Monitoring Edukasi
Muntah (+) sejak 1 hari, muntah 2 kali/hari, muntah cairan berwarna putih disertai dahak. Minum (ASI) normal seperti biasa. BAB cair , warna putih, berampas, berlendir dan tanpa darah.BAK normal seperti biasa. RPD: Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnyaRPK: Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat sakit seperti ini.Riwayat Kelahiran:Anak lahir ditolong oleh bidan Umur kehamilan 38-39 minggu. Anak lahir spontan langsung menangis, dengan berat badan lahir 2600 gram dan panjang badan 48 cm. Bayi tidak tampak kebiruan dan kuning.Riwayat Imunisasi: Bayi mendapat imunisasi di puskesmas. Anak dirawat dirumah, dalam keadaan sehat tidak ada kelainan bawaan dan tidak kuning. Riwayat imunisasi hingga saat ini BCG, Polio I/II/III, DPT I/II/III, Hepatitis B. Ibu di imunisasi TT (+) di puskesmas (sebelum menikah 1x).
-ThoraksParu : simetris, retraksi epigastrial (+), nyeri tekan (-), sonor, Rhonki (+), Wheezing (-).Jantung : S1 S2 tunggal, bising jantung (-)-AbdomenSupel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, meteorismus (-), asites (-), BU(+) meningkat. -ExtremitasAkral hangat, oedem (-)
Data Base Clue & Cue Problem List Initial Dx Planning
Dx Tx Monitoring Edukasi
Pemeriksaan FisikKeadaan Umum:Keadaan Sakit: tampak sesakKesadaran : CMTanda vital: Nadi 130x/mnt, RR 60x/mnt , Suhu 38°CBB 6100 gr, status gizi -2SD s/d 2SD= BB Normal
- Kepala & Leher:Mata : Anemis (-), Ikterus (-), mata cowong (-)Telinga : Sekret (-)Hidung : Sekret (+), perdarahan (-), nafas cuping hidung (-)Mulut : pucat (-), sianosis (-), mukosa bibir & mulut basah, faring hiperemis (-), lidah kotor (-)Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pergeseran trakhea (-)
- Thorax: Bentuk Normal, Payudara Normala. ParuInspeksi : Diam simetris ; pergerakan simetris ; retraksi epigastrial (+), retraksi intercostalPalpasi : Pergerakan simetris ; Fremitus raba sama kanan-kiriPerkusi : Suara ketok sonorAuskultasi : suara napas abnormal wheezing -/-; ronchi +/+
Data Base Clue & Cue Problem List Initial Dx Planning
Dx Tx Monitoring Edukasi
b. Jantung Pembesaran NormalAuskultasi: S1 S2 tunggal, bising tidak ada
- Abdomen: Meteorismus (-) , Ascites (-) , fenomena papan catur (-) , Hepar tidak teraba , Lien tidak teraba , Bising usus meningkat- Inguinal, Genitalia, Anus:Tidak ada kelainan- Ekstremitas: Tidak ada kelainan,
akral hangat- Tulang belakang: Normal
Hasil LaboratoriumDL: Leukosit 32.100/ul, Eritrosit 3.91 u/lHb 9.6 g/dlHematokrit 30,9 %Trombosit 84000/ulGDA 84 mg/dlUL: leukosit 0-1, erytrosit 1-2epitel 1-2FL: Eritrosit (-), Leukosit (-)Foto ThoraxTampak infiltrat pada pulmo dextra, Sinus costophrenicus lancip, diafragma licin, CTR ˂ 0,5 Kesan: - Bronchopneumonia dextra , cor (N)
FOLLOW UP
TGL S O A P
19-02-2012 Sesak (+), batuk (+), grok-grok, dahak tdk bisa keluar. Panas (-). Muntah (+) 2 kali, warna putih disertai dahak. Pilek (+). BAB (+) normal (+), BAK dbn. Minum (ASI) dbn.
KU : Baik Kesadaran : CMTax 37,3˚CRR: 45 x/mntN : 100x/mnt a/i/c/d : -/-/-/+K/L: mata cowong (-), Thorax : simetris, sonor, rh+/+, wh-/-, retraksi epigastrial (+)Cor : S1S2 tunggalAbd. : BU (↑), supel, timpaniEkst: akral hangat
Bronchopneumonia Infus N4 14 tpm makro Pemasangan O2 nasal 2 lpm Nebulizer 2 agonis / NaCl Inj cloxacillin 3x25 Inj netilmicin 2x25 mg iv Paracetamol syr 3x ½ cth (saat
pasien panas) Ambroksol 2x ½ cth Zinc 10 mg/hari L-Bio 1x1 sachet
20-02-2012Batuk (+), grok-grok, dahak tdk bisa keluar. Pilek (+).Sesak (-), muntah (-), panas (-). BAB (-) normal, BAK dbn. Minum dbn.
KU : Baik Kesadaran : CMTax 36˚CRR: 30 x/mntN : 90x/mnt a/i/c/d : -/-/-/-K/L: mata cowong (-)Thorax : simetris, sonor, rh+/+, wh-/-, retraksi epigastrial (+)Cor : S1S2 tunggalAbd. : BU (↑), supel, meteorismus (+)Ekst: akral hangat
Bronchopneumonia Infus N4 6 tpm makro Pemasangan O2 nasal 2 lpm Nebulizer 2 agonis / NaCl Inj cloxacillin 3x25 Inj netilmicin 2x25 mg iv Paracetamol syr 3x ½ cth (saat
pasien panas) Ambroksol 2x ½ cth Zinc 10 mg/hari L-Bio 1x1 sachet
TGL S O A P
21-02-2012 Batuk (+) sudah berkurang, pilek (+) sudah berkurang, panas (-). Muntah (-), BAK dbn, minum dbn.Kejang (-).
KU : Baik Kesadaran : CMTax 36,5˚CRR: 28 x/mntN : 113x/mnt a/i/c/d : -/-/-/-K/L: mata cowong (-) Thorax : simetris, sonor, rh+/+, wh-/-Cor : S1S2 tunggalAbd. : BU (↑), supel, meteorismus (+)Ekst: akral hangat
Bronchopneumonia Infus N4 6 tpm makro Pemasangan O2 nasal 2 lpm Nebulizer 2 agonis / NaCl Inj cloxacillin 3x25 Inj netilmicin 2x25 mg iv Paracetamol syr 3x ½ cth
(saat pasien panas) Ambroksol 2x ½ cth Zinc 10 mg/hari
22-02-2012 Batuk (+) berkurang, panas (-), BAB (+), lendir (-), BAK dbn. Minum banyak.
KU : Baik Kesadaran : CMTax 36,2˚CRR: 26 x/mntN : 90 x/mnt a/i/c/d : -/-/-/-K/L: mata cowong (-) Thorax : simetris, sonor, rh+/+, wh-/-Cor : S1S2 tunggalAbd. : BU (↑), supel, meteorismus (+)Ekst: akral hangat
Bronchopneumonia Infus N4 6 tpm makro Pemasangan O2 nasal 2 lpm Nebulizer 2 agonis / NaCl Inj cloxacillin 3x25 Inj netilmicin 2x25 mg iv Paracetamol syr 3x ½ cth
(saat pasien panas) Ambroksol 2x ½ cth Zinc 10 mg/hari
pembahasan
usia terbanyak yang terkena pneumonia usia <5 tahun 10-20 kasus/100 anak/tahunKriteria WHO 2009
Klinis: demam, batuk yg awalnya kering menjadi produktif dg dahak purulen bahkan bisa berdarah, sesak nafas, kesulitan makan/minum, tampak lemah
An A,usia 7 bulan datang dengan keluhan sesak 2 hari dan batuk pilek 4 hari tak kunjung sembuh, batuk pilek yang berulang pada pmx fisik tampak KU
lemah,somnolen, sesak, retraksi nadi 130x /menit
Kriteria WHO 2009Laboratorium: pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit perlu dilakukan
untuk membantu menentukan pemberian antibiotik, pemeriksaan foto dada direkomendasikan pada penderita pneumonia untuk melihat kecurigaan komplikasi,
gejala yg menetap, atau tidak respon dg antibiotik
Tx suportif 02 nasal 2lpmCairan intravena berupa Ns 14 tpm
Nebulisasi dengan B2 agonisTx symptomatik
Paracetamol (apabila suhu >38 C)Pemberian antibiotik untuk mematikan virus streptococcus
penatalaksanaan
Recommended