Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan

Preview:

DESCRIPTION

 

Citation preview

Kelompok 2

• Gusti Endah Yani• Dede Alfi Rusdiyanti

• Nurhakiki• Elsa Gita Monika

• Nuzul Fitri• Astri Oktawati

• Gegita Eshanova Agusta• Rina Septi Andriani• Filly Rahmayanti

• Diana Fitri

Tanggung Jawab dan

Tanggung Gugat Bidan

Definisi Tanggung Jawab

• Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja;

• Perwujudan kesadaran akan kewajiban;• Bersifat kodrati;• Kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat

dari perbuatan pihak yang berbuat;• Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.

Definisi Tanggung Jawab Bidan

Tanggung jawab seorang bidan dalam menentukan mutu kinerja bidan. mengarah pada kinerja tindakan dari tugas, mencakup tindakan para staf dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan pasen. Sedangkan akontabilitas mengarah pada hasil dari tindakan yang dilakukan. Ini berarti menerima hasil kerja atau tindakan serta tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, serta tindakan, dan catatan yang dilakukan dalam batas kewenangannya.

Konsep Tanggung Jawab Bidan

• Menempatkan kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri;

• Melindungi hak pasien untuk memperoleh keamanan dan pelayanan yang berkualitas dari bidan;

• Selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian serta menjaga perilaku dalam melaksanakan tugasnya.

Sebagai tenaga professional, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya

Tanggung Jawab Bidan

1) Tanggung Jawab Terhadap

Peraturan Perundang-Undangan;

2)   Tanggung Jawab Terhadap

Pengembangan Kompetensi;

3)   Tanggung Jawab Terhadap

Penyimpanan Pendokumentasian;

4)  Tanggung Jawab Terhadap Klien dan

Keluarganya;

5)   Tanggung Jawab Terhadap Profesi;

6)   Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

TANGGUNG JAWAB BIDAN MELIPUTI :

1) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Bidan merupakan salah satu bagian dari paramedis. Pengaturan tenaga kesehatan ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam peraturan atau keputusan menteri kesehatan. Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belalku.

2) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Pengembangan Kompetensi

Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta pertemuan ilmiah lainnya.

3) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Penyimpanan Pendokumentasian

Setiap bidan harus mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk catatan tertulis. Catatan bidan mengenai pasien yang dilayaninya dapat dipertanggungjawabkan bila terjadi gugatan. Selain itu catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan sebagai bahan laporan untukdisampaikan kepada teman sesame profesi ataupun atasannya.

4) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Klien dan Keluarganya

Bidan memiliki kewajiban memberikan asuhan kepada ibu dan anak yang meminta pertolongan kepadanya. Oleh karena itu, kegiatan bidan sangat erat kaitannya dengan keluarga. Tanggung jawab bidan tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga.

5) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Profesi

a. Bidan harus menjaga informasi yang diperoleh dari pasien dan melindungi privasi mereka.

b. Bidan harus bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan yang diambil dalam hal perawatan.

c. Bidan harus dapat menolak untuk ikut terlibat didalam aktifitas yang bertentangan dengan moral, namun hal tersebut tidak boleh mencegahnya dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.

d.  Bidan hendaknya ikut serta terlibat dalam pengembangan dan implementasi kebijakan kesehatan yang biasa mendukung kesehatan pasien dan ibu hamil juga bayinya.

6) Tanggung Jawab Bidan Terhadap Masyarakat

Bidan adalah anggota masyarakat yang juga memiliki tanggung jawab. Oleh karena itu, bidan turut tanggung jawab dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Misalnya penganan lingkungan sehat, penyakit menular,masalah gizi terutam yang menyangkut kesehatan ibu dan anak, baik secara mandiri maupun bersama teman sejawat dan teman seprofesi.

TANGGUNG GUGAT

Definisi tanggung gugat menurut kamus biasanya menggunakan kata seperti “tanggung jawab”, “dapat dipertanggungjawabkan” dan “kewajiban”. The United Kingdom Central Council for nursing, midwifery and health visiting (UKCC), dalam sebuah praktik kebidanan, menyatakan :“Setiap bidan yang melaksanaka praktik kebidanan bertanggung gugat terhadap praktiknya dalam lingkungan praktik apapun”. (UKCC, 1994).

Kode tingkah laku profesional menyatakan :

Setiap bidan dan penilik kesehatan yang sudah terdaftar seharusnya bertindak setiap waktu, dengan cara yang memperkuat kepercayaan dan keyakinan masyarakat. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman dan reputasi profesi yang baik, untuk melayani kepentingan masyarakat, dan yang terpenting adalah untuk melindungi kepentingan individu pasien dan klien (UKCC : 1992).

TANGGUNG GUGAT TERJADI KARENA BEBERAPA HAL

1. Mal episiensi, keputusan yang diambil merugikan pasien

2. Mal praktek/ lalai : • Gagal melakukan tugas• Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan

standar• Melakukan kegiatan yang mencederai klien• Klien cedera karena kegagalan melaksanakan

tugas. Mal praktek terjadi karena : Ceroboh, Lupa, Gagal mengkomunikasikan.

Kedudukan Tanggung Jawab Hukum dan Etika Profesi Tenaga Kesehatan

Melaksanakan tugas dengan berpegang teguh pada janji profesi dan tekad untuk selalu meningkatkan kualitas diri perlu untuk selalu dipelihara. Kerjasama yang melibatkansegenap tim pelayanan kesehatan perlu dieratkan dengan kejelasan dalam wewenang dan fungsinya. Oleh karena tanpa mengindahkan hal-hal yang disebut tadi, maka konsekuensi hokum akan muncul ketika terjadi penyimpangan kewenangan atau kelalaian.

Macam-Macam Jenis Tanggung Gugat

1. Contractual liabilityTanggung gugat jenis ini muncul karena adanya ingkar janji, yaitu tidak dilaksanakannya sesuatu kewajiban (prestasi) atau tidak dipenuhinya sesuatu hak pihak lain sebagai akibat adanya hubungan kontraktual.

2.Liability in Tort

Tanggung gugat jenis ini merupakan tanggung gugat yang tidak didasarkan atas adanya contractual obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad). Pengertian melawan hukum tidak hanya terbatas pada perbuatan yang berlawanan dengan hukum, kewajiban hukum diri sendiri atau kewajiban hukum orang lain saja tetapi juga yang berlawanan dengan kesusilaan yang baik & berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda orang lain (Hogeraad, 31 Januari 1919).

3. Strict LiabilityTanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan (liability whitout fault) mengingat seseorang harus bertanggung jawab meskipun tidak melakukan kesalahan apa-apa, baik yang bersifat intensional, recklessness ataupun negligence.4. Vicarious LiabilityTanggung gugat jenis ini timbul akibat kesalahan yang dibuat oleh bawahannya (subordinate). Dalam kaitannya dengan pelayanan medik maka RS (sebagai employer) dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang bekerja dalam kedudukan sebagai sub-ordinate (employee).

3 prinsip pertanggunggugatan perdata yang diatur di dalam KUH Perdata, yaitu sebagai

berikut:

1. Setiap tindakan yang menimbulkan kerugian terhadap diri orang lain berarti orang yang melakukan harus membayar kompensasi sebagai pertanggunggugatan kerugian(Pasal 1365 KUH Perdata).2. Seseorang harus bertanggunggugat tidak hanya kerugian yang dilakukannya dengan sengaja, tetapi juga karena kelalaian atau kurang berhati-hati(Pasal 1366 KUH Perdata).3. Seseorang harus memberikan pertangunggugatan tidak hanya atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya sendiri, tetapi juga atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakan orang lain yang berada dibawah pengawasannya (Pasal 1367 KUH perdata).

Meurut Safitri Hariyani, beliau membagi pertangunggugatan dalam bidang hukum perdata sebagai berikut:

1.Melakukan Wanprestasi2.Melakukan Perbuatan Melawan

Hukum3.Melakukan kelalaian sehingga

mengakibatkan kerugian4.Melalaikan pekerjaaan sebagai

penanggungjawab.

TERIMAKASIH

Recommended