Lalin kel 3 karakteristik lalu lintas

Preview:

Citation preview

Kelompok 3

KARAKTERISTIK LALU LINTAS

• H1C110038 Akhmad Said

• H1C110051 Panji Ridho W.

• H1C110054 Agung Dwi Prasetiyo

• H1C110062 Sylvia Eriyanie

• H1C110067 Monica Alviriana Dewi

Karakteristik Arus Lalu Lintas

Tiga karakteristik primer dari arus lalu lintas :

• Volume

• Kecepatan

• Kepadatan

Karakteristik Arus Lalu Lintas

Volume adalah jumlah kendaraan yang melalui satu

titik yang tetap pada jalan dalam satuan waktu.

Dimana :

F = arus lalu lintas

h = waktu antara (time headway)

Karakteristik Arus Lalu Lintas

Kecepatan kendaraan adalah satuan yang

menyatakan hubungan antara jarak yang ditempuh

oleh kendaraan dibagi dengan waktu tempuhnya

Dimana :

S = kecepatan

Dx = jarak tempuh

Dt = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak dx

Karakteristik Arus Lalu Lintas

Kepadatan adalah rata-rata jumlah kendaraan

persatuan panjang jalan.

Dimana :

D = kepadatan lalu lintas (kend/km)

n = jumlah kendaraan pada lintasan (kend)

l = panjang lintasan (km)

s = jarak antara (space headway)

Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu Lintas

• Model hubungan linier (Greenshields)

• Model hubungan logaritmik (Greenberg)

• Model hubungan exponensial (Underwood)

Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu Lintas

Model Greenshields (1934) mendapatkan hasil bahwa

hubungan antara kecepatan dan kepadatan berbentuk linier.

Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu Lintas

• Model Greenberg mengasumsikan bahwa arus lalu

lintas mempunyai kesamaan dengan arus

fluida, hubungan antara kecepatan dan kerapatan

berbentuk kurva logaritma.

Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu Lintas

Model Underwood mengemukakan hipotesis bahwa

hubungan antara kecepatan dan kepadatan

merupakan suatu fungsi exponensial.

Untuk mengukur kualitas pelayanan dari ruas jalan

dengan menggnakan tingkat pelayanan, meliputi :

• Kecepatan

• Volume / kapasitas rasio (V/C)

• Tingkat pelayanan

Penilaian Ruas Jalan

Penilaian Ruas Jalan

Tingkat

Pelayanan

Karakteristik – karakteristik Batas lingkup

V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi pengemudi dapat memilih kecepatan

yang diinginkan tanpa hambatan

0,00 – 0,20

B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi

dibatasi dalam memilih kecepatan

0,21 – 0,45

C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi

dalam memilih kecepatan

0,46 – 0,70

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir 0,71 – 0,85

E Volume lalu lintas mendekati / berada pada kapasitas. Arus tidak stabil, kecepatan

terkadang terhenti.

0,86 – 1,00

F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas.

Antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar

> 1,00

Sumber : Abubakardkk. (1996) & Permenhub. No. KM 14 Tahun 2006

Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, pada jalan perkotaan faktor SMP dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis kendaraan, yaitu :

• Kendaraan ringan (LV)

• Kendaraan berat (HV)

• Sepeda motor (MC)

• Kendaraan tak bermotor (UM)

Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Pada jalan luar kota faktor SMP dikelompokkan dalam 6 (enam) jenis kendaraan, yaitu :

• Kendaraan ringan (LV)

• Kendaraan berat menengah (MHV)

• Truk besar (LT)

• Bis besar (LB)

• Sepeda motor (MC)

• Kendaraan tak bermotor (UM)

Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)

Ekivalen mobil penumpang untuk jalan perkotaan

dikelompokkan dalam kondisi :

• Jalan tak berbagi

• Jalan satu arah dan jalan terbagi

Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)

Ekivalen mobil penumpang untuk jalan luar kota

dikelompokkan dalam kondisi :

• Jalan luar kota dua lajur tak berbagi

• Jalan luar kota empat lajur dua arah

Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)

Ekivalen mobil penumpang untuk jalan bebas

hambatan dikelompokkan dalam kondisi :

• Jalan bebas hambatan dua arah dua lajur tak

terbagi

• Jalan bebas hambatan dua arah empat lajut

Kapasitas Lalu Lintas

Kapasitas Lalu Lintas didefinisikan sebagai tingkat

arus maksimum (Fmax) kendaraan yang diharapkan

dapat melalui suatu potongan jalan pada periode

waktu tertentu untuk kondisi jalur/jalan, lalu

lintas, pengendalian lalu lintas dan kondisi cuaca yang

berlaku (Rekayasa lalu lintas, Dephub, 1999).

Kapasitas Lalu Lintas

• Kondisi ideal, yaitu kondisi dimana peningkatan kondisi jalan lebih lanjut dan perubahan kondisi cuaca tidak akan menghasilkan pertambahan nilai kapasitas.

• Kondisi medan, yaitu medan datar, medan bukit, dan medan gunung.

• Kondisi lalu lintas, yaitu dengan kategori mobil penumpang, kendaraan barang, dan bis.

• Kondisi pengendalian lalu lintas, merupakan hal yang mempunyai pengaruh yang nyata pada kapasitas jalan, tingkat pelayanan dan arus jenuh.

Pengumpulan Data Lalu Lintas

Arus lalu lintas dibedakan dalam variasi :

• Bulanan, dimana terjadi dalam jangka waktu satu tahun

dan juga sering disebut dengan variasi akibat musim.

• Harian, dimana terjadi dalam seminggu dipengaruhi

kegiatan manusia yang biasanya mempunyai jadwal

yang tetap dalam seminggu.

• Menurut Jam, dimana terjadi dalam jangka waktu

sehari.

Terima Kasih