Presentasi preskas bedah

Preview:

DESCRIPTION

dvdfvdvdf

Citation preview

PRESENTASI KASUSADENOMA HIPOFISISTeresa Nadia (07120110050)

IDENTITAS PASIEN

Nama : E.H

Jenis kelamin : Wanita

Tanggal Lahir : 20 Januari 1955 (60 tahun)

Status : menikah

No. rekam medis : SHLK 00006578XX

ANAMNESIS

Keluhan Utama: Pandangan mata kabur ± 8 bulan SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien mengalami gangguan pengelihatan ± 8 bulan SMRS. Pandangan kabur dirasakan pada kedua mata, terutama mata kiri. Pandangan terus memburuk hingga berobat kerumah sakit. Pasien juga mengeluhkan mata terasa berat untuk dibuka. Keluhan juga disertai dengan sakit kepala yang hilang timbul dengan pola tidak menentu. Riwayat demam, muntah, kejang, dan kelemahan anggota gerak disangkal.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu: Ca mammae sinista masektomi + kemoterapi ± 10

tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada riwayat penyakit keluarga

Riwayat Sosial/Kebiasaan/Pola Hidup: Tidak ada kebiasaan merokok, meminum alcohol, ataupun

kopi.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis 

Tanda Vital: Suhu tubuh : 36.7 0C Tekanan darah : 130/80 mmHg Denyut nadi : 80x/min Laju pernafasan : 20x/min

Pemeriksaan fisik kepala, thiorax, abdomen, dan extremitas dalam batas normal

STATUS NEUROLOGIS

GCS: E4M6V5 = 15

Nerve II (Opticus Nerve) lapang pandang < pemeriksa pada mata dextra dan sinistra

PEMERIKSAAN MOTORIK

EXTREMITAS ATAS

EXTREMITAS BAWAH

KEKUATAN OTOT

5-5-5-5 / 5-5-5-5 5-5-5-5 / 5-5-5-5

REFLEKS FISIOLOGIS

++ / ++ ++ / ++

RESUME

Pasien wanita 60 tahun datang ke RS dengan gangguan pengelihatan sejak ± 8 bulan SMRS. Pandangan kabur terjadi pada mata sinitra dan dextra dan semakin memburuk hingga pasien datang ke RS. Keluhan terasa lebih berat pada mata sinistra. Disertai dengan sakit kepala yang hilang timbul dengan pola tidak menentu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan GCS 15. Pada pemeriksaan fisik ditemukan penurunan lapang pandang pada mata dextra dan sinistra.

DIAGNOSIS

Klinis : Penurunan lapang pandang mata dextra dan sinistra

Topis : Hipofisis

Etiologi : Tumor

DIAGNOSIS KERJA : HIPOFISIS ADENOMA

PEMERIKSAAN PENUNJANG

TERAPI

Medikamentosa : Ceftriaxone IV 2 gram Ketorolac IV 30 gram Ranitidine IV 50 gram

Non-Medikamentosa: Operasi: Craniotomy Tumor Removal (23/07/15)

PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad sanactionam : dubia ad bonam

Ad functionam : ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI & FISIOLOGI

Ant. Pituitar

y

TSH

Thyroid

T3 & T4

MR

ACTH

Adrenal Cortex

Cortisol

Stress response

GH

liver

IGF-1

Bone & soft tissue

Adipose tissue,muscle, liver

Metabolic action

LH-FSH

Ovary & testis

Prolactin

Mamary gland

Breast & milk

Posterior pituitary

Vasopressin

Nefrons in kidney

permeability H2O

Arterioles throughout

body

vasoconstriction

Oxytocin

Uterus

Stimulate uterine

contraction

Mamary glands

Stimulate milk ejection

DEFINISI

Tumor hipofisis adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di kelenjar pituitari. Beberapa tumor hipofisis menyebabkan produksi berlebihan pada hormon yang mengatur fungsi-fungsi penting tubuh. Tumor hipofisis lain dapat membatasi fungsi normal kelenjar pituitari, menyebabkan kelenjar ini menghasilkan hormon dalam level rendah.

Sebagian besar tumor hipofisis adalah pertumbuhan non-kanker (adenoma). Adenoma tumbuh terbatas pada kelenjar pituitari atau jaringan sekitarnya dan tidak menyebar ke bagian lain tubuh.

ETIOLOGI

Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian besar diduga tumor hipofisis hasil dari perubahan pada DNA dari satu sel, menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Cacat genetik, sindroma neoplasia endokrin multipel tipe I dikaitkan dengan tumor hipofisis.

Selain itu, tumor hipofisis didapat dari hasil penyebaran (metastasis) dari kanker situs lain.

KLASIFIKASI

Berdasarkan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

Adenoma Hipofisis Non Fungsional (Tidak Memproduksi Hormon)

Adenoma Hipofisis Fungsional Yang Terdiri Dari : adenoma yang bersekresi prolaktin adenoma yang bersekresi growth hormon (GH) adenoma yang bersekresi glikoprotein (TSH, FSH, LH) adenoma yang bersekresi adrenokortikotropik hormon

(ACTH)

KLASIFIKASI

Klasifikasi berdasarkan gambaran radiology Grade 0 : tumor tidak terlihat secara radiologi Grade I dan II: adenoma yang terbatas dalam sella turcica

Grade III dan IV: adenoma yang menginvasi ke jaringan sekitarnya.

PATOFISIOLOGI

Aktifasi fungsi onkogen setelah inaktifasi gen tumor supresor.

Abnormalitas protein G, penurunan ekspresi protein nm23, mutasi ras gen, delesi gen p53, 14 q, dan mutasi, kadar c-myc onkogen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan adenoma kelenjar hipofisis.

Peranan estrogen dalam menginduksi terjadinya hiperplasia hipofisis Terbukti produk PTTG (Pituitary tumor transforming gene) menyebabkan transformasi aktifitas dan menginduksi sekresi dasar bFGF, sehingga memodulasi angiogenesis hipofisis dan formasi tumor. PTTG ini diinduksi oleh estrogen.

MANIFESTASI KLINIS

Adenoma Hipofisis non fungsional: Nyeri kepala Gangguan lapang pandang. Tumor yang tumbuh perlahan akan menyebabkan

gangguan fungsi hipofisis yang progressif dalam beberapa bulan atau beberapa tahun berupa : Hypotiroidism, tidak tahan dingin, myxedema, rambut

yang kasar Hypoadrenalism, hipotensi ortostatik, cepat lelah

MANIFESTASI KLINIS

Adenoma Fungsional Adenoma yang bersekresi Prolaktin

Hyperprolactinemia pada wanita didahului amenorhoe, galactorhoe, kemandulan dan osteoporosis.

Pada laki-laki biasanya asimptomatik atau timbul impotensi atau daya sexual yang menurun.

Adenoma yang bersekresi growth hormone Gejala timbul secara gradual visceromegali. Muka yang kasar dan skin tags yaitu perubahan pada

cutis dan jaringan subcutisyang lambat berupa fibrous hyperplasia terutama ditemukan pada jari-jari, bibir,telinga dan lidah.

MANIFESTASI KLINIS

Adenoma yang bersekresi glikoprotein (TSH, FSH, LH) menunjukkan gejala : gangguan lapang pandang, pretibial edema dan kadar

serum immunoglobulim stimulasi tiroid jumlahnya sedikit.

Adenoma yang bersekresi ACTH Khas ditandai dengan truncal obesity, hipertensi,

hirsutisme (wanita),hyperpigmentasi, diabetes atau glukosa intoleran, amenorrhea, acne, striaeabdominal, buffallo hump dan moon face

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Adenoma Hipofisis non fungsional:

1)Pada rontgen foto lateral tengkorak terlihat sella turcica membesar, lantai sella menipis dan membulat seperti balon.

2)MRI dan CT scan kepala, dengan MRI gambaran arteri carotis dan chiasma tampak lebih jelas, tetapi untuk gambaran anatomi tulang dari sinus sphenoid CT scan lebih baik. Test stimulasi fungsi endokrin diperlukan untuk menentukan gangguan fungsi dari kelenjar hipofisis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Adenoma Fungsional :

1)Adenoma yang bersekresi ProlaktinPenilaian kadar serum prolactin, kadar serum lebih dari 150 ng/ml biasanya berkorelasi dengan adanya prolactinomas. Kadar prolactin antara 25-150 ng/ml terjadi pada adanya kompresi tangkai hipofisis.

2) Adenoma yang bersekresi ACTHPada kondisi stres fisik dan metabolik kadar cortisol meningkat, secara klinik sulit mengukur ACTH, maka cortisol dalam sirkulasi dan metabolitnya dalam urine digunakan untuk status diagnose dari keadaan kelebihan adrenal.

TATALAKSANA

Pengobatan Pengobatan adenoma hipofisis dimulai dengan koreksi

elektrolit disfungsi dan penggantian hormon hipofisis,

Pembedahan Kraniotomi tumor removal

Terapi radiasi Terapi radiasi melengkapi operasi dalam mencegah

perkembangan atau kekambuhan.

PROGNOSIS

Pituitary tumor biasanya dapat disembuhkan.

Hipofisis adenomas yang mengeluarkan adrenocorticotropic hormon sering memiliki komplikasi yang kuat untuk kambuh.

Sekitar 5% dari hipofisis adenomas menginvasi jaringan terdekat dan tumbuh dalam ukuran besar.

TERIMA KASIH