View
257
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
GAMBARAN CHRONIC RENAL FAILURE PADA PEMERIKSAAN
INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
Yenny Saputra 0710006Malla Nova Layuk 0710120Monica Ariestha 0710128Vienna Alodia Lesmana 0710139Rony Falty Sibagariang 0710196
Preceptor : dr. H. Taufik Sp.Rad
ANATOMI GINJAL
Chronic Renal Failure ( Gagal Ginjal Kronis )
Definisi1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi
ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
berdasarkan:
- Kelainan patologik
- Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan
pada pemeriksaan pencitraan
2. Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m² selama > 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
Derajat Penyakit Ginjal Kronik
Derajat Deskripsi LFG
(mL/menit/1.73 m²)
0 Risiko meningkat ≥ 90 dengan faktor
risiko
1 Kerusakan ginjal disertai LFG normal
atau meninggi
≥ 90
2 Penurunan ringan LFG 60-89
3 Penurunan moderat LFG 30-59
4 Penurunan berat LFG 15-29
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
Etiologi GGKGromerulonefritis
Penyakit ginjal herediterHipertensi esensialUropati obstruktif
Infeksi saluran kemih dan ginjal (Pielonefritis)
Nefritis interstitial
Etiologi
Glomerulonefritis - Penyakit ginjal yang etiologinya tidak jelas, akan
tetapi secara umum memberikan gambaran histopatologi tertentu pada glomerulus.
- Dibedakan :a. Glomerulonefritis Primer
→ Penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri.
b. Glomerulonefritis Sekunder → Terjadi akibat penyakit sistemik lain.
Hipertensi - Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.
- Berdasarkan penyebab, hipertensi dibagi menjadi dua golongan :
a. Hipertensi primer b. Hipertensi sekunder
Ginjal Polikistik- Kista adalah suatu rongga yang berdinding epitel dan
berisi cairan atau material yang semisolid. - Polikistik berarti banyak kista.- Ginjal polikistik merupakan kelainan genetik yang
paling sering didapatkan.
Nefritis InterstitialEtiologi Contoh Obat-obatan analgetik, sulfonamid, penisilin, furosemid, tiazid,
fenindion, difenilhidantoin
Metabolisme kalsium hiperparatiroidisme, sindrom milk alkali, sarkoidosis, neoplasma, mieloma.
Asam urat nefropati asam urat, kelainan hematologi.
Penimbunan oksalat herediter, obat anestesi (metoksifluran), etilin glikol.
Logam berat timah hitam, kadmium, tembaga, urenium.
Makanan jamur, aristolochic acid, obat herbal tradisional, suplemen diet, melamin.
Makanan kemasan 6 P : pemutih, penjernih, pengawet, pewarna, penyedap, pemanis dan pestisida
6 S: snack, soup (kuah makanan kaleng dan mie instan), sauerkraut (sayur atau acar yg diawetkan), salted (ikan asin dll), smoked (ham, soss, daging asap) dan sauces (saus tomat, kecap).
Diabetes Mellitus (DM)- Kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
- DM dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan
Patofisiologi
Penurunan fungsi ginjal yang progresif tetap berlangsungmeskipun penyakit primernya telah diatasi
Mekanisme adaptasi sekunder yang sangat berperan pada kerusakan penyakit ginjal kronik.
Pembentukan jaringan ikat dan kerusakan nefron yang lebih lanjut.
Berakhir dengan gagal ginjal terminal
Gambaran Klinik
1. Kelainan hemopoeisis - Anemia normokrom normositer dan normositer
2. Kelainan saluran cerna- Mual dan muntah sering merupakan keluhan utama.
3. Kelainan mata - Visus hilang, nistagmus, miosis dan pupil asimetris, red eye syndrome, keratopati
4. Kelainan kulit - Gatal , Kulit biasanya kering dan bersisik , urea frost.
5. Kelainan selaput serosa - Pleuritis dan perikarditis.
6. Kelainan neuropsikiatri - Emosi labil, dilusi, insomnia, dan depresi
7. Kelainan kardiovaskular - Gagal jantung kongestif (GJK)
8. Nocturia9. Edema renal
- Fungsi ginjal ↓ → retensi Na dan air → volume plasma ↑ → transudasi cairan ke extraseluler → edema
Dasar Diagnosis
Anamnesis Laboratorium Penunjang
“semua keluhan”( retensi / akumulasi
toksin azotemia, etiologi GGK,
perjalanan penyakit )
Etiologi (foto polos perut, USG,
nefrotomogram, pielografi retrograde, pielografi antegrade
dan MCU )
Faal ginjal(Renogram, USG )
Faal ginjal(ureum, kreatinin
dan asam urat serum )
Etiologi(urin rutin, mikrobiologi
urin, kimia darah, elektrolit dan
Imunodiagnosis
Perjalanan penyakit (faal ginjal, hemopoiesis,
elektrolit, endoktrin )
Penatalaksanaan
Intra Venous Pyelograpghy (IVP)
Definisi
• Ilmu yang mempelajari prosedur / tata cara pemeriksaan ginjal, ureter dan blass (vesica urinaria) menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena.
Tujuan
• Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem traktus urinarius seperti: a. Batu ginjalb. Pembesaran prostatc. Tumor pada ginjal, ureter dan vesica urinaria.
Indikasi
• Chronic pyelonephritis• Kidney stones• Renal cell carcinoma
(RCC)• Transitional cell
carcinoma (TCC)• Polycystic kidneys
• Variasi anatomi, seperti horseshoe kidney atau duplex collecting system
• Obstruksi (biasanya di ureter junction dan persimpangan vesicoureteric)
Kontra Indikasi
• Alergi terhadap media kontras
• Hasil ureum dan creatinin tidak normal *(N : ureum < 60 mg% dan creatinin < 2 mg%)
• Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
• Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
• Multiple myeloma• Diabetes mellitus tidak
terkontrol/parah• Pasien yang sedang dalam
keadaan kolik• Neonatus • Penggunaan obat
metformin, karena diketahui menyebabkan reaksi dengan agen kontras.
Persiapan
Pasiena. Malam sebelum pemeriksaan diberikan castor oil
(catharsis) atau laksans.b. Pasien tidak diberikan cairan mulai dari jam 10
malam sebelum pemeriksaan.c. Keesokan harinya penderita harus puasa. d. Bayi dan anak diberikan minum yang mengandung
karbonat e. Sebelum pasien disuntik urografin 60mg% harus
dilakukan terlebih dahulu uji kepekaan.
Media Kontrasa. Media kontras yang digunakan adalah bahan
kontras conray, urografin 60 atau 76 mg %, urovison 76 %.
b. Dosis urografin 60 mg% untuk orang dewasa adalah 20 ml.
c. Waktu penyuntikan : perlahan-lahan, mula-mula masukkan ½ - 1cc, tunggu beberapa menit, jika tidak ada tanda alergi suntikan diteruskan.
d. Anak kecil → Intra Muscular Pyelografi (IMP)
Alat & Bahan
a. Peralatan Steril- Wings needle No. 21
G (1 buah)- Spuit 20 cc (2 buah)- Kapas alcohol atau
wipes - Tourniquet
b. Peralatan Non-Steril- Plester- Marker R/L dan
marker waktu- Media kontras
Iopamiro (± 40 – 50 cc)- Obat-obatan
emergency - Baju pasien
• Sebelum dilakukan IVP, harus dibuat BNO terlebih dahulu.
• Selain itu, dilakukan juga :1. Skin test2. Pemeriksaan laboratorium
- ureum < 60 mg%- kreatin < 2 mg%
Pengambilan Foto IVP
Foto Waktu Keterangan
1 5 ‘ Melihat fase ekskresi ginjal → menentukan fungsi ginjal
2 15’
Melihat sistem pelvocalyces, ureter, dan vesica urinaria; melihat adanya nodul opaq
3 30’
4 60’
5 Post Voiding Dilakukan setelah pengosongan VU; melihat adanya sisa kontras → menentukan adanya sumbatan
Kriteria Gambar
Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.
Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.
Tampak blass terisi penuh oleh kontras
Tampak blass yang telah kosong.
5 ‘ 5 ‘
30 ‘30 ‘
15 ‘15 ‘
Post voidingPost voiding
Gambar Pyelogram Normal
Penilaian
Penampilan regular, Garis halus bagian luar, Ukuran, Posisi,
Filtrasi, Aliran
Ukuran, Penampilan regular dan halus, Simetrisasi
“Standing column”
Penampilan regular halusdan lengkap berkemih.
Gambar Pielogram Normal 10’
• Pada pielogram normal akan diperoleh gambaran bentuk kedua ginjal seperti kacang.
• Kutub (pool) atas ginjal kiri setinggi Th11, bagian bawah, batas bawah setinggi L3 korpus veterbra.
• Ginjal kanan kira-kira letaknya 2 cm lebih rendah daripada yang kiri.
• Pelvis renis kemudian dilanjutkan dengan kalik mayor, biasanya dua. Dari kalik mayor dilanjutkan dengan kalik minor.
• Kedua ureter berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah pertengahan sacrum dan beputar ke belakang lateral dalam suatu arkus, turun kebawah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum buli-buli.
Drip Infusion Pyelography
• Metode IVP yang digunakan pada kondisi tertentu :– Kadar ureum dan kreatinin tinggi.– Post operasi.
• Persiapan :– Pengosongan colon.– Tidak makan makanan padat 12 jam sebelum
tindakan, cairan masih diijinkan.
Drip Infusion Pyelography
• Kontras :50% diatrizoate sodium + 5% dextrose steril dilarutkan dalam air dalam botol infuse steril.
• Dosis maksimal : 2 ml/kgBB.• Waktu : 8-10’• Pengambilan foto : interval 5’ – 20’, post
voiding.
Kelebihan & Kekurangan
IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas
Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya
batu pada ginjal
Radiasi relatif rendah,relatif aman.
Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker
kontras IVP dapat menyebabkan efek alergi
Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.
Bersifat invasif.
IVP Pasien Gagal Ginjal Kronis
• Pada pasien CRF, dosis normal medium kontras Iodine → hasil kurang adekuat.
• Keadaan ginjal semakin buruk ≈ kualitas foto buruk → dosis harus lebih tinggi.
• Hati-hati! Dapat terjadi gagal ginjal eksarsebasi akut setelah melakukan pemeriksaan IVP.
IVP Pasien Gagal Ginjal Kronis
• Penyebab utama CRF :
Infeksi Obstruksi
Pyelonephritis Acute Urolithiasis
Pyelonephritis Chronic Tumor Ginjal
Emphysematous PyelonephritisRenal Tuberculosis
Pyelonephritis Acute
Klinis• Infeksi akut bakteri traktus
urinarius atas, biasanya infeksi ascending Gram negatif (E.coli).
• Febris, menggigil, nausea, nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan fisik.
• Dysuria, frequency, urgency • Hematuria, leukositosis
Gambaran IVP• Pembesaran ukuran ginjal.• Fase eksresi terlambat.• Delayed excretion.• Ureteropelvocalyectasi.
Pyelonephritis Chronic
Klinis• Infeksi berulang (PNA) →
kedua ginjal perlahan-lahan menjadi rusak.
• Sakit kepala, nafsu makan & BB menurun, poliuria, haus berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria, pyuria dan kepekatan urin menurun, gagal ginjal.
Gambaran IVP• Ukuran ginjal mengecil.• Jaringan parut → gambaran
ginjal tertarik ke dalam.• Bentuk pelvocalyces →
compang-camping.
Emphysematous Pyelonephritis
Klinis• Sering pada pasien DM.• Bakteri yang berada di
parenkim ginjal → menghasilkan gas → emphysematous.
Gambaran IVP• Ginjal : non-function.• Bayangan lusen pada
parenkim ginjal
Emphysematous Pyelonephritis
Renal Tuberculosis
Klinis• Etiologi : M. tuberculosis• Biasanya terjadi setelah
infeksi laten dari TB primer paru.
• Asimptomatik.• Peradangan ginjal, demam,
menggigil, nafsu makan dan BB menurun, malaise, nyeri.
Gambaran IVP• Tepi ginjal normal.• Tepi calyx tidak rata.• Granulomatosa yang besar.• Dapat timbul kalsifikasi
→pecah → kontras mengisi rongga granulomatosa dengan dinding tidak rata.
• Jaringan ikat
Sebuah tomogram diperoleh selama proses IVP menunjukkan ginjal kiri berfungsi normal, tapi ginjal kanan mengecil dan non fungsional diganti
dengan gambaran kalsifikasi (panah).
Tepi calyx tidak rata, tampak kontras mengisi rongga yang ditimbulkan jaringan granulomata tersebut yang tampak berdinding tidak rata (panah)
Urolithiasis
Klinis• Kolik abdomen bawah dan
belakang, sulit BAK, nokturia, dysuria, hematuria, demam, nausea, vomit, menggigil.
Gambaran IVP• Bercak kapur kecil (randall’s
plaque).• Nodul opaq di SPC dan
ureter.• Dilatasi proximal sumbatan.• Staghorn calculus proses
melapis berulang oleh Calcium dan protein.
Urolitihiasis
Staghorn Calculus
Tumor Ginjal
Jinak• Renal oncocytoma• Cystic nephroma• Angiomyolipoma• Metanephric adenoma
Ganas• Renal Cell Carcinoma (RCC)
– Clear cell RCC– Papillary RCC– Chromophobe RCC– Collecting duct RCC
• Tumor metastatic
Tumor Ginjal
Klinis• Trias klasik :
1. Nyeri pinggang2. Hematuria3. Benjolan / massa pada pinggang / perut.
• Hipertensi dan anemia tanpa sebab yang jelas terutama usia muda.
Gambaran IVP• Filling defect.• Tepi pelvocalyx ireguler.• Dysfungsi calyx atau
menghilang.• Dapat terjadi distorsi,
destruksi, kalsifikasi.
Tumor Ginjal
Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL)
• Pilihan terapi non invasif pada urolithiasis maupun kholelithiasis.
• ESWL memiliki arti penghancuran batu saluran kemih dengan menggunakan gelombang kejut (shock wave) yang ditransmisi dari luar tubuh
Syarat ESWL
• Batu ginjal berukuran 4 - 20 mm. • Batu ureter berukuran 5 – 10 mm.• Fungsi ginjal masih baik.• Tidak ada sumbatan distal (di bagian bawah
saluran) dari batu.• Tidak ada kelainan pembekuan darah.• Tidak sedang hamil.
Keuntungan ESWL
• Non invasive.• Lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah.• Bisa rawat jalan (batu kecil).
Recommended