TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera

Preview:

Citation preview

TEKNIK KAMERA

ELEKTRONIK

ISMANTORO, S.PT.Oleh :

A. PENDAHULUAN

DIFINISIKamera adalah suatu perangkat keras yang terdiri dari Sub Sistem Optics, Electronics dan Mechanics untuk menghasilkan gambar, baik Still maupun Motion Picture dari pantulan obyek/ benda

B. PENGGUNAAN KAMERA

• Dari segi penggunaannya dapat dibagi menjadi :1. Kamera Photography 2. Kamera Film3. Kamera Electronic

C. FUNGSI KAMERA ELEKTRONIK

1. Fungsi Kamera Pada hakekatnya fungsi utama dari suatu kamera elektronik adalah :

Untuk merubah informasi optis (gambar) menjadi gelombang-gelombang listrik (sinyal video).

2. KAMERA VIDEO

• Pembentukan gambar melalui scanning gambar

• Menggunakan Pic Up Tube maupun CCD dan Electronics Circuit

• Menyimpan gambar pada media magnetic Tape (Video Tape) ataupun Hard Disc

• Out Put langsung dapat dilihat• Dilengkapi VTR dan Microphone

D. JENIS KAMERA ELECTRONIC• Kamera ENG• Kamera EFP• Kamera Studio

E. OPERASIONAL KAMERA ENG

1. Hand Held Camcorder

2. SHOULDER MOUNTED CAMCORDER

SHOULDER MOUNTED CAMCORDER

Contoh :

F. SISTEM KETEKNIKAN

• ANALOG• DIGITAL

1. SISTEM ANALOG• Dalam prosesnya (perekam sinyal) selalu

berdasarkan atas kontinuitas waktu.

• Signal analog mempunyai fungsi waktu dan nilai kontinyu nilai//besarnya tidak terputus

2. Sistem Digital

• Dalam prosesnya hanya antara ada dan tidak ada atau hanya ada angka 0 dan 1.

• Digital/ diskrit tidak ada nilai lain diantara 2 nilai

1. KAMERA ENG(Electronic News Gathering)

Adalah kamera elektronik yang portable dilengkapi dengan alat perekam (VTR) digunakan untuk meliput berita.

Dan sekarang kamera ENG VTR nya Intergrited dengan Kameranya

CONTOH : KAMERA ENG GENERASI LAMA

Contoh:

Kamera ENG geresi baru (Camcorder Intergrited)

SONYDSR PD 170

KAMERA ENG DENGAN TRIPOD

2. KAMERA EFP(Electronic Field Production)

• Kamera portable yang dipergunakan untuk membuat suatu produksi acara televisi, di lapangan/ luar studio.

• Dengan menggunakan lebih dari satu kamera yang dilengkapi dengan Camera Control Unit (CCU) dan alat pemadu gambar (Switcher)

3. KAMERA STUDIO

Kamera yang dipergunakan untuk mempro duksi acara televisi khusus di dalam studio televisi.Kamera ini dilengkapi dengan pedestal, remote control untuk focus dan zoom terhubung dengan kabel ke CCU, RCP, VTR dan SwitcherAdapun lensa kamera jenis ini menggunakan lens box

P E D E S T A L

UP

DOWN

KAMERA STUDIO

STEERINGWHELL

F. KLASIFIKASI KAMERA

BROADCASTPROFESIONAL

HOME USE

G. BAGIAN-BAGIAN KAMERA

1. KAMERA ENG: a. Head kamera 1. Lensa 2. Pic Up Tube/CCD 3. View Finder b. Cam Corder/VTR c. Battery

BAGIAN OPERASIONAL LENSA

Zoom Rocker switch

Auto/Manual Iris switch

Return switch

Macro focus

Zoom Extender

Lens Hood

2. Camera EFP: a. Camera Head 1. Lensa Kamera 2. Pick Up Tube/CCD 3. View Finder b. Tripod/Pedestal/ c. Kabel Kamera d. Proccessor terdiri dari : 1. Camera Control Unit

2. Remote Control Panel e. Power Supply f. Alat Ukur : 1. Picture Monitor 2. Wave form Monitor 3. Vector Scope

KAMERA STUDIO

1. Camera Head a. Lensa Kamera b. Pick Up Tube/CCD c. View Finder d. Tripod/Pedestal/Crane 2. Kabel kamera 3. Proccessor terdiri dari : a. Camera Control Unit

b. Remote Control Panel c. Amplifier dan Drive Unit d. Power Supply 4. Alat Ukur : a. Picture Monitor b. Wave form Monitor c. Vector Scope

CONTOH BEBERAPA KAMERA ENG

SONYDSR PD 170

SONY

HDV 1 ZP

SONY

VX 2100

PANASONICMD 9000

SONY

BETACAM DVW 709

VIEW FINDER

DOLLY

LENSA

FOCUSCONTROL

ZOOMCONTROLL

PEDESTAL

CAMERA HEADTALLYLIGHT

STEERING WHEEL

KAMERA STUDIO

DOLLY

TRIPODFOCUS CONTROL

STEERINGWHELL

PEDESTAL

EFP VAN & SNG VAN

KAMERA EFP & KONFIGURASI

C C U

R C P

WFM MON

COMPOSITE

COMPONENTS

TO VIDEO MIXER

EFP/STO CAMERA

KAMERA STUDIO & KONFIGURASI

C C U

R C P

WFM MON

COMPOSITE

COMPONENTS

To Video Mixer

Video Output :

H. KATAGORI CAMERA

One Piece CameraTwo Piece Camera

1. ONE PIECE CAMERACamera elektronik dengan alat perekam / camcordernya menyatu (intergrated) dengan head Camera.

Camera yang di dirancang untuk keperluan ENG, maupun produksi hanya dengan single camera

2. TWO PIECE CAMERA

Kamera electronic yang dapat berfungsi ganda ENG dan EFP. Cam Cordernya dapat dipasang menyatu dengan head cameranya (intergrated) berfungsi sebagai kamera ENG, ataupun dilepas cam cordernya dengan menambah cable adaptor difungsikan sebagai EFP.

I. LENSA KAMERA

a. FUNGSI LENSA b. JENIS-JENIS LENSA

LENSA KAMERA

1. Fungsi utamanya adalah: Untuk memfokuskan obyek gambar yang

diambil oleh kamera televisi tepat ke permukaan tabung pengambil gambar (pick up tube) atau elemen CCD/CMOS yang peka terhadap cahaya untuk kemudian dirubah menjadi gelombang-gelombang listrik (sinyal video).

Dengan demikian apabila focal lengthnya berubah akan berpengaruh terhadap lensnya, ini berarti menyebabkan ukuran gambarnya berubah dan perubahannya sesuai dengan perubahan focal lengthnya.

Focal length

Optical center

Kamera pic up tube

L E N S A

(SELAMA OPERATION / SHOOTING)

FOCUS ZOOM

IRIS

ZOOM ROCKER SWITCH

OPERASIONAL LENSA ZOOM

• Jenis: Lensa Studio(Box Lens)

Lensa ENG/EFP(Portable Lens)

LENSA KAMERA

J. WHITE BALANCE

• Suatu titik dimana bila output encoder matrik seimbang untuk keadaan penyinaran yang sedang digunakan didalam pengambilan gambar.

WHITE BALANCE

• Dilakukan untuk menyeimbangkan secara proporsional perbandingan warna-warna dasar antara Red, Green dan Blue, secara automatis, sehingga dihasilkan satu titik warna putih yang standar (tidak sakit di mata)

PENCAMPURAN SECARA ADDITIVE MIXING

30 % R + 59 % G + 11 % B = 100 % W

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

PENCAMPURAN WARNASECARA ADDITIVE

R E D

B LU E

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

PECAMPURAN WARNA SECARA SUBTRACTIVE (FILM)

CYAN MAGENTA

YELLOW

RED

BLACKBLACK

BLUE

GREEN RED

CC FILTER PRISMA BLO C C FILTER PRISMA BLOCK

KUALITAS LENSA KAMERA YG BAIK

1. Banyaknya komponen dan elemen pada lensa tsb.

2. Coating pada lensa tsb ( ada super coadted, multi coated, sm coated)

3. Daya pisahSemakin banyak coated, cahaya yang mengenai

lensa banyak dipantulkan, sehingga cahaya yang mengenai film/ccd semakin sedikit (berkurang)

Fungsi coating1. Meningkatkan ketajaman gambar2. Memperbaiki reproduksi gambar3. Menghilangkan goes (bayangan double dari

samping)4. Meningkatkankepekaan lensa (semakin

sensitif)5. Menghilangkan flat (pemencaran sinar terang)

Coating adalah suatu lapisan yang tipis dan terdapat pada permukaan elemen lensa.Semakin banyak lapisannya, hasilnya semakin bagus.Coating yang berlapis-lapis disebut super coated/multi layer coated.

Dalam lensa terdapat 4 komponen :- Satu komponen dapat 1 elemen- Kalau padaa gambar adalah lensa zoom yang

dapat bergerak adalah elemen lensa tengah saja- Apabila lensa tidak diberi pelapis hasil

gambarnya sseperti fox- Apabila lensa kamera di arahkan ke mataa hari

terlalu lama, maka lapisan coating akan menjadi leleh.

Untuk menjaga agar lensa kamera tidak menjadi kotor makaa diberi lapisan filter :

1. Untuk mengamankan agar tidak kotor2. Apabila terjadi rusak, hanya pada filternya

saja3. Filter yang digunakan adalaah ultra violet in

filter/sky light filter

Jenis Lensa1. Fix Focal Length

Lensa tunggal (wide, tele, normal)2. Adjustable Focal Length

Mis: lensa zoom atau vario variable focal length.

Fokal length tidak sama dengan fix lens. Fix lens lensanya menyatu dengan body kamera. Interchangeable lens, copot sehingga kamera tersebut

dapat diganti-ganti lensanya

Depth of field (daerah fokus) dipengaruhi :1. Bukaan iris / lens aperture.

Semakin besar bukaan irisnya maka ruang ketajqman (Depth of Field nya semakin dangkal)/ f- number kecil

2. Jarak fokus (fo)Semakin dekat jarak pengambilannya, maka depth of fieldnya semakin besar.

3. View angle of the lens (sudut pandang lensa) Semakin kecil/ pendek sudut pandaang lensanya, maka semakin dangkal ndepth of fieldnya.

Cahaya tidak berpengaruh terhadap depth of field.

Cahaya dapaat berpengaruh terhadap kesan kedalaman.

Fungsi depth of filedEfek pengambilan gambar yang menggunakan lensa wide

angle:1. Bila obyek dari depan mendekati/ menjauhi kamera

mempunyai kesan bergerak sangat cepat.2. Bila obyek bergerak diambil dari samping mempunyai

kesan sangat lambat.3. Bila obyek diambil dari jarak dekat akan terjadi distorsi.4. Hasil gambar tidak sesuai dengan pandangan mata (lebih

kecil)5. Cocok untuk gerakan kamera maju/mundur.

Maka lensa wide angle disebut juga menjauhkan pandangan.DOF nya dalam, untuk gambar yang bergerak tetap fokus, karena ruang ketajamannya luas.

2. Lensa Narrow Angle Bila obyek dari depan mendekati/ menjauhi kamera

mempunyai kesan bergerak sangat cepat lambat. Bila gambar bergerak diambil dari samping mempunyai kesan

sangat cepat. Pengambilan dariu depan, kersannya jaraknya menjadi pendek.

Terjadi distorsi perspektif kesan tele (sifat lensa tela) adalah mendekatkan pandangan.

Tidak cocok untuk gerakan kamera maju/mundur. Pengaturan fokusnya sangat kritis.

Semakin pendek focal length suatu lensa maka lebih kecil pandangan suatu lensa tersebut semakin lebar dan bertolak belakang, apabila semakin pang focal length maka sudut pandang lensa tersebut semakin kecil.

Rumus :Kekuatan cahaya adalah seper kwadrat jarak.

FRAMING (Pembingkaian) :1. Verrtical Framing :

Pengambilan gambar langsung dari depan obyek/frontal.

2. Horizontal Framing :Pengambilan gambar dari sebelah samping obyek/ profil.

3. Frame cutting point :Titik-titik pemotongan frame pada tubuh manusia.

4. Position of Subjects (pengaturan subyek)/komposisi

Komposisi : mengomposisikan subyek pada komposisi yang tepat.Mis : antara obyek dengan properti dll.Ada 5 hal yang penting :1. Head room2. Vertical framing3. Horizontal framing4. Frame cutting point5. Posisioning of subject

2. JENIS-JENIS LENSA CAMERA

1. Lensa Normal 2. Lensa Wide Angle : 3. Super Wide Angle (Fish Eye Lens) 4. Lensa Tele (Narrow Angle) 5. Lensa Zoom

3. BAGIAN-BAGIAN LENSA

LENS CUPLENS HOODFOCUSING RINGZOOM RINGIRIS RINGEXTENDER LENSMACHRO LENS

4. VIEWFINDER KAMERA

EYEPIECECONTRASTBRIGTHNESSPEAKING

K. ALAT PENYANGGA KAMERA

• Tripod• Pedestal• Crane• Jimmy Jib• Steadycam• Body Brace

TRIPOD

LIBEC T97FH 30 E

VCT 1170 RM

BABY TRIPOD TH 650 DV

VELBON FX 781

1. PEDESTAL

KABEL ADAPTOR

SONY D 35

PEDESTAL

UP

DOWN

P E D E S T A L

UP

DOWN

Dolly

P E D E S T A L

UP

DOWN

CAMERA STUDIO

TALLY LIGHT

STEERING WHELL

b. CRANE

UKURAN KECIL

± 4 METER

TERDAPAT DI STUDIO I

MMTC

htahapary@tvri.co.id 28

CRANE – HAND CRANE

GAMBAR PORTAL JIP

UP

DOWN

TRIPOD

CWBBOOM

STATIF ADAPTOR

CAMERA

MOUNTING

J I B

J I B

STEADYCAM

RIG CAMERA STABILIZIER

B R A C E

L. PERGERAKAN KAMERA

PERGERAKAN KAMERA DIBAGI MENJADI 3

a. PERGERAKAN LENSA KAMERA- ZOOM IN- ZOOM OUT

b. PERGERAKAN KEPALA KAMERA: - TILT UP

- TILT DOWN - PAN LEFT

- PAN RIGHT

c. PERGERAKAN BADAN KAMERA : TRACK IN/ DOLLY IN

TRACK OUT/ DOLLY OUT CRAB

ARCING/ SWING

T

Zoom Out

Zoom in

PENGOPERASIAN ZOOM

(ZOOM IN & ZOOM OUT)

PERGERAKAN KEPALA KAMERA

1. TILTING

2. PANNING

Pan Left

Pan Right

KAMERA

PERGERAKAN BADAN KAMERA1. TRACKING2. CRAB/TRUCK3. ARCING

ARC

Tilt Up

Tilt Down

T

TRACK IN/OUT

Track In

Truck Out

CRAB/ TRUCK RIGHT• Mendorong tempat kedudukan kamera ke kanan (Crab right)

dan kekiri (Crab Left)

Crab left Crab ; move camera mount to camera leftCRAB LEFT

CRAB RIGHT

CRAB RIGHT : Move camera mount to camera right

10. Tempat Kedudukan Kamera

• Tripod• Pedestal• Crane• Hand held camera - Body Brace - Steadycam

JENIS TRIPOD ADA 2

1. Statis Tripod

2. Rolling Tripod

P E D E S T A L

UP

DOWN

CRANE

• Suatu tempat kedudukan kamera berupa kendaraan kecil (trolley) yang dilengkapi dengan lengan-lengan katrol yang dapat dinaik turunkan dengan ketinggian tertentu sesuai yang diinginkan

T

Crane Up

Crane Down

CRANE UP/DOWN

TOUNGE RIGHT

• Menggerakkan lengan (lidah) crane ke arah kanan juru kamera tanpa merubah arah pengambilan gambar dan posisi crane itu sendiri, jadi hanya menggerakkan lengan cran saja

Tounge Left

Tounge Right

PERGERAKAN TOUNGE

CRANE

DOLLY

CAMERA TRACKS

T

Zoom Out

Zoom in

M.CAMERA ANGLE

N. UKURAN GAMBAR/ TYPE SHOT

12. UKURAN GAMBAR

VCU

UKURAN GAMBAR

ECUCU

MSMCU ¾ SHOT/

KS

MLS/

FLSBCU

CU

CU LS ELSMCU

KETERANGAN GAMBAR

• ECU = Extrem Close Up• VCU = Very Close Up• CU = Close Up• BCU = Big Close Up• MCU = Medium Close Up• MS = Medium Shot• ¾ S/KS=3/4 Shot/Knee Shot

• MLS = Medium Long Shot• FS = Full Shot• FLS = Full Long Shot• LS = Long Shot• ELS = Extreem Long Shot

CONTOH UKURAN GAMBAR

1. Close Up (CU)

CLOSE UP

CLOSE UP

CLOSE UP TWO SHOT

CLOSE UP TWO PERSON

2. Medium Close Up(MCU)

3. Medium Shot (MS)

MEDIUM TWO SHOT

MEDIUM THREE SHOT

4. Knee Shot (KS)

KNEE TWO SHOT

KNEE THREE SHOT

5. Long Shot (LS)

LONG SHOT

FULL SHOT

FULL SHOT

EXTREEM LONG SHOT (XLS)

6. Extreme Long Shot (ELS)

7. Big Close Up (BCU)

8. Extreme Close Up (ECU)

EXTREME CLOSE UP

BEBERAPA TYPE OF SHOT SIZE SERING DIPAKAI UNTUK ORANG/PEMAIN

1. EXTREEM CLOSE UP (XCU)

9. Very Close Up (VCU)

2. VERY CLOSE UP (VCU) – Face Shot

OVER SHOULDER SHOT

(OSS)/ Back Shot

GROUP SHOT (GS)

GOLDEN MEAN

1/3

1/3

1/3

1/2

1/2

Untuk mencapai Golden mean, maka pusat lensa sedikit dibawah dari garis mata

GOLDEN MEAN

Mata sebagai pusat golden mean, karena melihat artis yang pertama tama kita lihat/perhatian adalah dibagian mata

POSISI MATA

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 1 (THE GOLDEN MEAN)

HEAD ROOM

APLIKASI THE RULE OF THIRDS (1)

THE RULE OF THIRDS(THE GOLDEN MEAN)

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 2(THE GOLDEN MEAN)

APLIKASI THE RULE OF THIRDS 3 (THE GOLDEN MEAN)

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR (1)

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR (2)

ILUSI KEDALAMAN GAMBAR 3 (OVER SHOULDER SHOT)

HEAD ROOMRung kosong diatas kepala hingga ditepi atas frame layar monitor

NOSE ROOM / LOOKING ROOM (1) (RUANG ARAH PANDANG)

NOSE ROOM / LOOKING ROOM (2)

W A L K I N G R O O M (RUANG ARAH BERJALAN)

P. SILHUETTE

Suatu frame gambar (out line) yang terlihat hitam dari suatu gambar yang dilihat menentang cahaya matahari

P. CAMERA POSITION

CAMERA POSITION

CAMERA POSITION 1 (ONE POINT POSITION )CAMERA

PROFIL SHOT

FULL FACE SHOT

CAMERA POSITION 2

TWO POINT PERSPECTIVE

CAMERA POSITION 3THREE POINT PERSPECTIVE

TWO POINT PERSPECTIVE(3/4 FACE SHOT)

HORIZONTAL FRAMING

VERTICAL FRAMING

GROUP SHOT(GS)

Suatu jenis pengambilan gbr yang meng utamakan suatu kelompok orang sebagai obyek gambarnya. Group Shot disebut juga dengan Group View (GV)

O. PEDOMAN FRAMING

• LOOKING ROOM• HEAD ROOM• WALKING ROOM• FRAME SIDE• FRAME SUBYEK PLACE• BACK GROUND• FOREGROUND• MIDLEGROUND• TRANSMITION LOSS

P. OPERASIONAL

Pengecekan awal antara lain

a. Pita

b. Battery

c. Focus

d. Exposure

e. Color Temperature Correction Filter Position

f. White Balance

g. Gain

h. Shutter

i. Time Code

j. Adjust of Audio Recordinng Level

• Pengaturan White Balance ini dilakukan dengan mengarahkan kamera televisi ke obyek gambar putih dan mengatur rangkaian amplifier pada masing-masing saluran komponen warna hingga dihasilkan level sama besar.

CROSS SHOT

Cross shot juga disebut over shoulder shot cross shot disingkat dengan x-shot

ESTABILISHING SHOT

Suatu pengambiilan gambar dengan menggu nakan sudut pengambilan gambar yang besar (wide shot) yang biasanya dimunculkan pada awal suatu adegan cerita untuk memperlihatkan hubungan dari suatu hal secara terperinci yang akan ditunjukkan pada gambar-gambar berikut nya secara jelas dengan pengambilan dekat, agar tidak membingungkan penonton tv ketika melihat gambar-gambar tersebut

EXTREME CLOSE UP

Pengambilan gambar sebesar mungkin, misalnya gambar mata, mulut dll.

FULL SHOT

Suatu pengambilan kamera terhadap obyek gbr yg meliputi (termasuk juga) semua sifat-sifat gambar dan lingkungannya yg tampak di dlm adegan tsb.

GROUP SHOT(GS)

Suatu jenis pengambilan gbr yang meng utamakan suatu kelompok orang sebagai obyek gambarnya. Group Shot disebut juga dengan Group View (GV)

HIGH SHOT/AERIAL SHOT

Suatu jenis pengambilan gambar dari atas

KEY SHOT

Satu atau beberapa pengambilan gambar yang oleh pengarah acara (sutradara) dianggap penting di dalam menggambar kan suatu cerita atau hal-hal tertentu pada suatu produksi acara tv atau film

HIGH AND LOW ANGLE

CAMERA ANGLE

MEDIUM SHOT

SUATU JENIS PENGAMBILAN GAMBAR YANG MENUNJUKKAN GAMBAR ORANG DARI PINGGANG KE ATAS.

MEDIUM CLOSE UP

• Suatu pengambilan gambar orang yang nampak kan kepala, bahu dan bagian atas dada orang hingga memenuhi bingkai

MID SHOT

SUATU PENGAMBILAN GAMBAR MEDIUM SHOT.

KNEE SHOT(KS) / ¾ LS

• Suatu jenis pengambilan gambar yang di batasi dari lutut ke atas

MEDIUM LONG SHOT(MLS)

SUATU JENIS PENGAMBILAN GAMBAR DARI LUTUT KE ATAS.PENGAMBILAN GAMBAR SEMACAM INI JUGA DISEBUT KNEE SHOT

OVER SHOULDER SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar, dimana obyek gambar utama di ambil dari arah belakang kepala orang lain yang berhadapan dengan obyek gambar utama, sehingga bahu orang tadi kelihatan sebagai gamar latar depar. Jenis pengambilan gambar seperti ini disebut juga cross shot

LONG SHOT

Suatu jenis pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh pemandangan dapat ditampilkan semua di dalam gambar yang disingkat L/S

VERY LONG SHOT(VLS)

Suatu pengambilan gambar yang mencakup suatu daerah pengambilan gambar yang sanngat lebar, dimana obyek gambar utama berada jauh dari kamera dan hanya menempati kurang dari setengah bingkai

MIRROR SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar dengan menggunakan cermin baik untuk menambah sudut pengambilan gambar, atau untuk memperpanjang jarak pengambilan , atau dapat juga untuk mempertinggi pengambilan gambar.

POINT OF VIEW SHOT

Suatu pengambilan gambar dengan mengambil suatu titik pandang yang menonjolkan sikap, sifat atau pendapat obyek gambar pada suatu adegan gambarMisal : Suatu obyek langsung diambil Close Up/ sebaliknya

REACTION SHOT

Biasanya berupa pengambilan gambar yang menonjol secara close up yang khusus dimaksudkan untuk menunjukkan reaksi pengisi acara dalam suatu dialog atau kejadian sesuatu pada suatu adegan.

RE STABLISHING SHOT

Serupa dengan estabilishing shot kecuali bagian-bagian gambar yang menunjukkan kembali gambar yang baru saja muncul pada adegan atau babak sebelumnya sebagian untuk mengingat penonton

TIGHT SHOT

Suatu pengambilan gambar yang di atur sedemikian rupa hingga hanya tepat pada batas sis-sisi gambar utama saja tampak di layar gambar

SILHUETTE

Suatu frame gambar (out line) yang terlihat hitam dari suatu gambar yang dilihat menentang cahaya matahari

CAMERA POSITION

CAMERA POSITION 1 (ONE POINT POSITION )CAMERA

PROFIL SHOT

FULL FACE SHOT

VERTICAL FRAMING

TWO SHOT

Suatu teknik pengambilan gambar yang menunjukkan gambar dua orang di layar/bingkai gambar.

CAMERA POSITION 2

TWO POINT PERSPECTIVE

CAMERA POSITION 3THREE POINT PERSPECTIVE

TWO POINT PERSPECTIVE(3/4 FACE SHOT)

HORIZONTAL FRAMING

Q. SHUTTER

• Digunakan untuk menagkap obyek yang bergerak cepat atau lebih dari 1/50 detik

R. GAIN

• Fasilitas yang digunakan untuk menambah atau meningkatkan besaran level sinyal video, akibat dari minimnya cahaya yang ditangkap oleh kamera. Gain Standardnya dari Low (L)/ 0 dB Medium (M)/ 9 dB dan High (H)/18 dB

• Digunakan untuk mengambil obyek gambar dengan cahaya yang rendah/ minim atau kurang dari 0 dB

PERGERAKAN KAMERA ADA 3 MACAM

1. PERGERAKAN LENSA KAMERA 2. PERGERAKAN KEPALA KAMERA :3. PERGERAKAN BADAN KAMERA :

2. PERGERAKAN KEPALA KAMERA :

- Pan Right - Pan Left - Tilt Up - Tilt Down

1. PERGERAKAN LENSA KAMERA

- Zoom In - Zoom Out

3. PERGERAKAN BADAN KAMERA :

- Track In/Dolly In - Track Out/Dolly Out - Crab - Arcing/Swing

WIDE SHOT

Suatu pengambilan gambar di mana obyek gambar utama kelihatan jauh dari kamera dan hanya menempati seluruh bagian penting dari suatu bingkai gambar

FOCAL LENGTH

Jarak antara permukaan (camera tube target dengan titik tengah optic lensa pada saat lensa berada pada posisi fokus infinity.

LENSA KAMERA

Banyak orang berpendapat bahwa dengan menggunakan Lensa zoom akan mempermudah karasteristik dasar-dasar lensa sehingga dapat menghasilkan penayangan suatu acara Tetapi pendapat tersebut belum tentu benar, karena kita harus mengetahui acara sebaik-baiknya.

Kita dapat meninjaunya dari 2 aspek :1. Focal Length2. Jarak/ Distance

Pada kamera elektronik bayangan gambar akan jatuh pada tabung pic up tube, sedangkan pada kamera film akan jatuh pada emulsi film.

Contoh :Sebuah lensa dirubah focal lengthnya sampai dua kali lebih besar, misalnya dari 150 mm menjadi 300 mm, akibatnya subyek kelihatan 2 kali lebih besar di layar televisi ini disebabkan lens anglenya berubah, perubahan lens anglenya sebesar setengah ukuran lens angle sebelumnya, misalnya 6º ke 3º

Dengan demikian apabila focal lengthnya berubah akan berpengaruh terhadap lensnya, ini berarti menyebabkan ukuran gambarnya berubah dan perubahannya sesuai dengan perubahan focal lengthnya.

Focal length

Optical center

Kamera pic up tube

• LENS ANGLE Layar televisi mempunyai aspek ratio 4 : 3, sehingga sudut vertikalnya ¾ sudut horisontalnya.Sudut pandang yang diambil lensa ditentukan oleh focal length dan luasPenampang tabung camera yang dipergunakan, pada jarak tertentu kalau menggunakan focal length ukuran panjang, akan menghasilkan gambar yang lebih dekat, karena sudut pandang lensa semakin sempit. Demikian sebaliknya apabila kita gunakan focal length yang lebih pendek , gambar yang dihasilkan akan lebih jauh.

SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR

Adalah sudut yang dibentuk oleh diagonal bidang gambar, terhadap pertengahan bidang gambar, yang terbentuk pada tabung kamera/emulsi film. Biasanya pada acara-acara yang dibuat dengan film, lensa dinyatakan dengan focal length, sedangkan acara-acara di dalam studio TV/ yang menggunakan kamera elektronik, lensa dinyatakan dengan besarnya sudut pengambilan gambar.

Seperti halnya pada mata manusia, setiap lensa mempunyai sudut pengambilan gambar atas penglihatan tertentu dan menurut penelitian, mata manusia mempunyai sudut pandang normal antara 20º-25º, tetapi jika dikehendaki dapat mencapai antara 47º-50º, sedangkan untuk detailnya dapat mencapai 1,5º

Berdasarkan perbandingan tersebut,ditentukan Karakteristik lensa sbb:• Wide Angle (sudut pandang yang lebar)• Normal Angle• Narrow Angle (tele) sudut pandang yang

sempit• Zooming

• Wide Angle Lens (sudut 35º-50º). Kamera film f =12mm-17 mm (untuk film 16 mm

standar TV) .

Dikatakan wide angle lens, apabila mempunyai sudut pengambilan gambar lebih lebar dari sudut pandang mata manusia (dalam keadaan normal)

Pengambilan gambar dengan lensa wide angle akan menimbulkan adanya kesan : Depth (kedalaman) dan obyek yang letaknya dekat dengan lensa akan terlihat sangat besar, sedang yang jauh terlihat lebih kecil.

Apabila terjadi pergerakan obyek menuju/menjauhi lensa terasa lebih cepat, sedangkan pergerakan obyek kesamping akan terasa lebih lambat

LENSA WIDE ANGLE

35º-50º

Lensa : Wide Angle

KAMERA

NORMAL ANGLE

• Sudut pandang normal, mempunyai sudut pengambilan gambar antara 20º-30º pada kamera film 25 mm-50 mm

• Sudut pengambilan gambarnya kira-kira sama dengan sudut pandang mata manusia

• Memberikan perspektif yang normal dan memberikan gambar yang lebih wajar

• Lensa jenis ini sering digunakan untuk wawancara

LENSA NARROW ANGLE

• Tele lens atau sudut pandang sempit• Mempunyai sudut penglihatan antara 5º-15º • Film f = 90 mm -120 mm• Sudut pengambiilan gambar lebih sempit dari

sudut mata manusia

• Gambar yang dihasilkan seolah-olah tidak menimbulkan adanya Depth/kedalaman, pergerakan obyek menuju/menjauhi lensa tidak terasa. Sedangkan pergerakan kearah samping terasa sangat cepat.

Dengan lensa narrow angle akan sulit melakukan pergerakan kamera baik tracking/panning karena goyangan sedikit saja tampak jelas

Pergerakan pada waktu zoom in/out adalah perubahan dari sudut pengambilan gambar dari lensa namun perspektifnya tidak berubah, sehingga kadang-kadang hasilnya kurang wajar dan untuk mengatasi hal tersebut dapat di lakukan baik dengan panning/tilt up/tilt down pada waktu melakukan zooming.

LENSA NARROW ANGLE

5º-15º FILM KAMERA 16 mm

90-120 mm

LENSA ZOOM

Lensa yang mempunyai sudut pengambilannya dapat berubah-ubah mulai dari yang paling lebar (wide angle) sampai sudut yang paling sempit (narrow angle) dan sebaliknya, sehingga menimbulkan kesan/efek seolah-olah kamera tersebut mendekati obyek pada waktu zoom in/menjauhi obyek pada waktu zoom out.

• Film 16 mm, • f =12 -120 mm

24º50º

Lensa zoom dapat dijelaskan menurut ratio 5º-50º atau 50º to 5º = 10 :1 zoom

12 mm to 120 mm = 10:1 zoom

C. TEKNIK FRAMING

• Framing (Pembingkaian) : Adalah cara memasukkan gambar pada area layar

monitor gambar dengan benar. Teknik Framing dapat ditinjau dari 2 hal: 1. Focal Length 2. Jarak / Distance Yang penting dalam tiap pengambilan gambar dari CU

sampai dengan LS harus ada head roomnya

TEKNIK FRAMING

• HEAD ROOM• HORIZONTAL FRAMING• VERTICAL FRAMING• POSISIONING OF SUBJECT• FRAME CUTTING POINT

HEAD ROOM

• Ruangan antara bagian atas dari suatu obyek gambar yang sedang diambil gambarnya dengan sisi atas batas bingkai (frame) gambar

JARAK/ DISTANCE

• Adalah jarak antara kamera dengan obyek gambar. Semakin dekat obyek dengan kamera, maka area yang dapat diambil oleh kamera lebih sedikit dan gambar lebih luas, maka hasilnya gambar lebih kecil ukurannya.

Dari kedua gambar diatas ukurannya sama dengan menggunakan kamera satu yang menggunakan f nya panjang tetapi jaraknya jauh dan kamera lainnya menggunakan f pendek dengan jaraknya yang dekat

PEDOMAN FRAMING

• LOOKING ROOM• HEAD ROOM• WALKING ROOM• FRAME SIDE• FRAME SUBYEK PLACE• BACK GROUND• FOREGROUND• MIDLEGROUND• TRANSMITION LOSS

HORIZONTAL FRAMING

• Pengambilan gambar dari sebelah samping obyek atau profil

VERTICAL FRAMING

• Pengambilan gambar langsung dari depan obyek atau frontal

FRAME CUTING POINTS

• Titik-titik pemotongan frame pada tubuh manusia.

• CU, Knee Shot ( ¾ Shot) dll.

POSISIONING OF SUBJECT

Mengatur subyek pada komposisi yang tepat meliputi 5 hal:a. Head Room, b. Horizontal Framing, c. Vertical Framing,d. Frame Cuting Point, e. Posisioning Of Subject

ELEMEN VISUAL

MASSAGARISNADA

KEDALAMAN

KEDALAMAN

Adalah suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan elemen dekor, properti maupun benda-benda disekitar lokasi shooting di luar studio untuk menciptakan keindahan dan membuat kesan megah, agung, perspektif tiga dimensi.

KOMPOSISI GAMBAR

• POSISI MATA• TRANSMISION LOSS• KOMPOSISI SEGI TIGA• FOREGROUND, BACKGROUND,MIDLEGROUND

POSISI MATA

Posisi pengambilan gambar/ Camera angle dapat dibagi menjadi :1. High Angle2. Normal Angle3. Low Angle4. Aerial Angle

HIGH ANGLE

• Teknik pengambilan gambar, sudut pandang kamera berada lebih tinggi dari posisi mata artis.

• Efek yang timbul pada gambar adalah artis nampak menunduk, lebih kecil.

• Secara filosofi artis yang diambil dengan posisi low angle untuk membuat kesan keadaan tertekan/ kurang berwibawa.

HIGH ANGLE

Sudut pandang kamera, berada lebih tinggi dari posisi mata artis.Efek pada gambar adalah terkesan artis menjadi pendek dan menunduk.Secara filosofi artis terlihat kecil kurang berwibawa

NORMAL ANGLE

Sudut pengambilan gambar, posisi kamera ketinggiannya sama dengan mata artis lurus dari depan.Posisi demikian ini juga disebut Straight angle/ Normal level.Sudut pengambilan demikian ini biasa digunakan untuk acara informasi dan khususnya untuk pembaca berita

LOW ANGLE

Sudut pengambilan gambar , posisi ketinggiannya kamera di bawah mata artis.Efek pada gambar yang timbul adalah artis akan kelihatan lebih besar.Untuk benda yang terletak tegak lurus terletak di sebelah kiri/ kanan titik pusat, maka dibagian atas akan condong menyempit.

• Secara filosofiMembuat kesan artis tersebut lebih berwibawa/ agung, apabila kemudian dihubungkan dengan gambar yang diambil dengan High angle.

TRANSMITION LOSS

Gambar yang dipancarkan terpotong 10 %, maka dalam pengambilan gambar harus diperhitungkan agar head room, nouse room, looking room terlihat tepat masuk dalam frame tidak ada bagian yang terpotong.

KOMPOSISI SEGI TIGA

• Suatu teknik pengambilan gambar dalam suatu kelompok artis, dipilih beberapa artis masuk dalam frame dengan posisi segi tiga.

• Tujuannya adalah untuk menciptakan gambar yang harmonis dengan menghilangkan bagian-bagian yang tampak kosong.

MIDLE GROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan atau meletakkan benda/ properti di tengah antara artis agar tidak terlihat kosong.

• Tujuannya adalah untuk menciptakan gambar yang menarik dan memperindah suasana dalam suatu adegan.

FOREGROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memadukan / memanfaatkan benda lain didepan obyek utamanya ( ranting, daun, pohon, bunga, rumput dll) dengan cara

mengurangi bagian-bagian yang nampak kosong dalam frame. Tujuannya adalah untuk meningkatkan unsur kedalaman gambar.

BACK GROUND

• Suatu teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan benda/ properti yang terletak dibelakang artis.

• Tujuannya adalah untuk mendukung suasana dan keindahan gambar dalam suatu scine yang sedang berlangsung

BACK GROUNDIstilah back ground (BG) dalam broadcasting:1. Susunan dekorasi atau tata panggung yang diletakkan dibelakang pengisi acara atau aktor.2. Obyek gambar atau sekelompok orang/

pengisi acara yang berada di belakang obyek gambar di latar depan bagi suatu kamera3. Setiap suara yang berada dibelakang suara utama untuk menekankan adegan gambar yang sedang ditampilkan

BEBERAPA MACAM BACK GROUND

1. Background Action2. Background Film3. Background Light4. Background Music5. Background Noises6. Background Plate

GAMBAR

Pergerakan Badan Kamera

Contoh Garis Imajiner

Benar

salah

PERBEDAAN TRACKING DAN ZOOMING

Tracking 1. TEKNIS : a. Kamera bergerak maju/mundur b. Focus gambar mudah terjaga2. Perspektif : Berubah3. Gambar yg dihasilkan : Lebih hidup/wajar

Zooming 1. Teknis : a. Lensa yang bergerak maju/mundur b. Focus sulit dikendalikan2. Perspektif : tetap3. Gambar yang dihasilkan : a. Kurang wajar/kurang baik b. Kurang hidup

ZOMING1. Teknis :a. Lensa yang

bergeramaju/mundur b. Focus sulit dikendali- kan 2. Perspektif : tetap 3. Gambar yang : a. kurang wajar/ kurang baik dihasilkan: b. kurang hidup

TRACKING

1. TEKNIS : a. Kamera bergerak maju/mundur

b. Focus gambar mudah terjaga

2. Perspektif : Berubah

3. Gambar yg dihasilkan : Lebih hidup/wajar

SETTING KAMERA ACARA TINJU (2 BUAH)

1 2 ± 10 FEET

ACARA SOFT BALL (3 BUAH)

1

23

2

HOME PLATE (LANGSUNG)

YG LAIN DISAMPING

SEPAK BOLA 4 BUAH

BA

1

2

3

4

ACARA ATLETIK 3 ATAU 4

123OPTIONAL

3 4

ACARA BASKET (3 BUAH)

12

3

ACARA TENIS LAPANGAN (2 ATAU 3 )

12 HIGH

COLOR BAR

1 . WHITE 5. PINK

2. YELLOW 6. RED

3. CYAN 7. BLUE

4. GREEN 8. BLACK

JENIS LENSA

1. Fix Focal Length, lensa tunggal (wide, tele, normal)

2. Adjudttable Focal Length ( misal : lensa zoom/ vario variable focal length

FOCAL LENGTH FIX LENGTH

• Focal length berbeda dengan Fix Length• Fix Length:

Lensa menyatu dengan body kamera • interchangeable lens :

Lensa dapat dilepas, sehingga kamera dapat diganti-ganti lensanya

DEPTH OF FIELD

Adalah daerah fokus atau medan yang fokusDepth Of Field dipengaruhi oleh :1. Bukaan Iris/ Lens Aperture

Semakin besar bukaan irisnya maka ruang ketajaman depth of fieldnya semakin dangkal

f number lebih kecil

DEPTH OF FIELD

Fungsinya untuk membuat out focus back ground, kalau back ground tersebut tidak sesuai dengan obyeknya

Framing

Memasukkan gambar pada area gambar dengan benara. Focal length dari lensa yang digunakan semakin panjang f nya, maka semakin sempit area gambarnya dan gambar yang dihasilkan semakin besar. Semakin pendek f nya, maka gambar semakin luas dan obyek gambar semakin kecil

b. Jarak/ DistanceYaitu jarak antara kamera dengan obyek

gambar, semakin dekat obyek dengan kamera maka area yang dapat diambil oleh kamera lebih sedikit dan gambar menjadi lebih besar ukurannya.

Apabila obyek lebih jauh dari kamera area gambar lebih luas dan hasilnya gambar lebih kecil ukurannya

EXPORSURE

1. Untuk film berarti jumlah cahaya yang mengenai emulsi film

2. Sedang pada televisi adalah pengaruh cahaya yang mengenai bagian tabung pengambil gambar yang peka terhadap cahaya (target)Besarnya pencahayaan ini diatur dengan merubah intensitas cahaya yang menyinari obyek gambar atau dengan me

B. F STOP (LENS APERTURE) ?

1.4, 2.0, 2.8, 4.0, 5.6, 8, 11, 16, 22 <=== more light ~ less light==>

IRIS / DIAPHRAGMA

C. DEPTH OF FIELD ?

DEPTH OF FIELD (DOF) LESS DOF LESS DOF

MORE DOF

DEPTH OF FIELD (DOF) suatu object/ benda/area, ditentukan oleh 3 faktor:

A. FOCAL LENGTH

DEPTH OF FIELD

B. F STOP / IRIS.

DEPTH OF FIELD

C. CAMERA DISTANCE TO OBJECT.

LENSA ZOOM• Kamera TV menggunakan Compound Lens (Lensa

Gabungan) yaitu : Zoom Lens, Lensa yang Focal length (Fl) bervariasi.Misalnya : Lensa Fl 8mm - 160mm adalah lensa yang Fl-nya dapat diubah dari 8mm (wide) sampai dengan 160mm (tele).

• Zoom Rationya = 20 x

BAGIAN OPERASIONAL LENSAZoom Rocker switch

Auto/Manual Iris switch

Return switch

Macro focus

Zoom Extender

Lens Hood

OPERASIONAL LENSA ZOOM (SELAMA OPERATION / SHOOTING)

FOCUS ZOOM

IRIS

ZOOM ROCKER SWITCH

PENGOPERASIAN LENSA

1. FOCUS (Gambar tajam & jelas)

2. PENGOPERASIAN ZOOM

(ZOOM IN & ZOOM OUT)

3. PENGOPERASIAN IRIS

(Diaphragma / F Stop)

CAMERA HEAD/CAMERA BODYC C FILTER PRISMA BLOCK

• C C & N D FILTER• PRISMA BLOCK • C C D IMAGE SENSOR• A/D & D/A CONVERTER• VIDEO AMPLIFIER • PROCESSOR• M A T R I X• E N C O D E R• SYNCH & BAR GEN :

BAGIAN UTAMA CAMERA HEAD

SPEKTRUM CAHAYA

Cahaya termasuk dalam jenis gelombang Electromagnetic yang mempunyai spektrum dari Infrared, Red, Orange, Yellow, Green, Cyan, Blue, sampai Ultraviolet. Infrared dan Ultraviolet tidak terlihat oleh mata manusia

Salah satu karakteristik cahaya adalah Colour Temperatur (suhu temperatur warna yang terkandung dalam cahaya tersebut) dengan satuan Derajat Kelvin ( K).

COLOR TEMPERATUR

Pencahayaan yg digunakan untuk shooting diluar studio/outdoor bisa bervariasi/berbeda Color temperaturnya seiring dengan perputaran bumi.

Standard Color temperatur cahaya untuk

Kamera TV adalah : 3000 – 3200 derajat Kelvin.

Diperlukan CC Filter untuk merubah color temperatur cahaya yang masuk ke kamera menjadi mendekati standard 3000 - 32000K,(Lihat tabel)

COLOUR TEMPERATURELIGHT SOURCES COLOUR

TEMPERATURE (Kelvins)

Candle 1,930

Sunlight at sunset 1,900 - 2,400

Domestic tungsten light bulbs 2,600 - 2,900

TV studio tungsten lighting (2000 Watts) 3,200

TV studio tun gsten lighting (5000 Watts) 3,380

Sunrise, Sunset 2,000 -3,000

Fluorescent tube 4,800

Noonday sun 5,000 - 5,600

HMI and MSR lights 5600

In shade ( light only from hazy sky) 7,500 - 8,400

In shade ( light only from Blue sky) 12,000 - 20,000

COLOUR CONVERSION (CC) FILTER(Terdapat pada Prof: & Broadcast Camera)

FILTERPOSITION

COLOUR TEMP WHEN DO I USE IT

FILTER 1 3,200 K Use in Tungsten light, Sunrise, Sunset, and

at night

FILTER 2 5,600K + 1/4 ND for bright daylight 1/4 ND

FILTER 3 5,600 K for daylight (Cloudy or Rainy)

FILTER 4 5,600 K + 1/16 ND

for very bright daylight 1/16 ND

COLOR CONVERSION FILTER

N D (NEUTRAL DENSITY) Filter

• Intensitas cahaya (kuat penerangan) diukur dalam satuan Lux (Lx) atau satuan Foot-candle (ft-cd), alat ukurnya disebut Lux meter/Light meter

• 1 Lx = 10,76 ft-cd

Intensitas cahaya Matahari & Lampu:• Siang hari / Matahari : 32.000 – 100.000 • Studio TV / Lampu : 1000 - 1500 Lux• Penerangan Kantor : 400 Lux• Cahaya Bulan : 1 Lux

INTENSITAS CAHAYA

CC Filter

PRISMA BLOCK & CCD

Objek yg diambilkamera

Gambar dipermukaanCCD Signal Video

Output CCD

B

G

R

PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO

PRINSIP KERJA KAMERA VIDEO

Composite(CCVS)

Luminance (Y)

Chrominance (C)

CCVS (Color Composite Video Signal)

PENGATURAN WHITE BALANCE2-3 m

BLUISHREDISH NORMAL

• FILTER

•KERTAS WARNA PUTIH

• PERMUKAAN RATA

• JARAK 2 – 3 METER

• POSISI DITEMPAT

CAHAYA YANG TERANG

AUTOMATIC WHITE BALANCE

• Jenis-jenis :– NiCd (Nickel Cadmium)– NiMH (Nickel Metal Hydride)– Li-Ion (Lithium Ion)

• Capacity, 3AH (Ampere Hour)• Voltage, 12V (10 cell) & 14,4V (12 cell)

– 12V range 10 – 14 volt– 14,4V range 12 – 17 volt

• Nominal Capasity,12 V X 3 AH = 36 Watt Hours14,4V X 3AH = 43,2 Watt Hours

B A T T E R Y

• Kamera DV Canon XL 2 = 15 Watts• Battery Capacity 36 WH

Operation time = 36WH : 15W = 2 Hours,24 min

• Ultralight, 20W• Kamera + Lampu = 15 W + 20 W = 35 W

Operation time = 36WH : 35W = 1 Hours, +

• Kapasitas besar, battery semakin berat, tapi biasanya diperlukan supaya berat kamera menjadi seimbang antara depan dan belakang.

POWER CONSUMPSION

PROSEDUR PENGOPERASIAN

- Insert Battery- Switch Power ON- Lakukan Black & White Balance- Check input Sound & Level- Arahkan Kamera ke Object- Atur Focus hingga object jelas- Aturlah Shot Size yang diinginkan- Kamera siap Roll / Taping / Rekam

SHOOTING INDOOR/STUDIO

KAMERA

SHOOTING OUTDOOR / OB

PRINSIPPENGAMBILAN GAMBAR

Asumsikan bahwa Kamera seolah-olah

mewakili mata penonton untuk melihat suatu

adegan di lokasi peristiwa

TAMPILAN GAMBAR SEBELUM REKAMAN/TAPING

PASTIKAN OBJECT DALAM KEADAAN :* FOCUS* TERANG TAMPAK ALAMIAH* WARNA TAMPAK ALAMIAH* STABIL / TIDAK GOYANG

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARA. CONTINUITY OF DIRECTION 1

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARA. CONTINUITY OF DIRECTION 2

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARC. CONTINUITY OF COLOR 1

PRINSIP PENGAMBILAN GAMBARB. CONTINUITY OF ACTION 1

TRUCK/CRAB (CRAB RIGHT)

J I B U P & J I B D O W N

IMAGINARY LINE / CROSSING LINE

Contoh 1 : 3 Shot CONTINUITY

HINDARI SHOT DIBAWAH INI(TONAL MERGERS)

DIMENSIONAL MERGERS (JUXTA POSITION 1)

DIMENSIONAL MERGERS (JUXTA POSITION 2)

WAVE FORM MONIITOR

1. Level2. Pedestal Black Balance3. White Balance Iris

Pedestal dan Iris, untuk membentuk color Balance

KESALAHAN WARNA

• Kesalahan warna itu tidak disatukan satu titik disebut abrasi chromatis.

• Cara mengatasinya adalah digunakan lensa gabungan cembung, cekung, cembung, cekung sehingga terjadi / disatukan satu titik

ABRASI SPERIS

• Tidak semua lensa dapat menghasilkan focus pada semua bidang gambar

• Tidak selamanya focus kamera itu sama Cara mengatasinya : Di kamera terjadi abrasi Speris maka diberi

lapisan dengan lens coating

BUKAAN DIAPHRAGMA• 1,9/50 , adalah indek diaphragma yang paling besar

yang dapat dicapai oleh lensa tersebut• 50 focal length lensa• Diaphragma : 1,4 , 2, 2,8, 4, 5,6, 8, 11,16, 22, 32,

44 disebut f stop ( bukaan diaphragma/ Iris).• Semakin besar mili meternya, lensa tele• Semakin kecil mili meternya, lensa wide angle• Semakin kecil mili meternya lebih besar pengambilan

gambarnya semakin lebar

• ½, 1/1, ½ …… 1/2000, membuka 1 per x detik dalam membuka diaphragma

• B 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30 …. 1/1000 B maksudnya stater tersebut akan menyala B. 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/120, 1/250, 1/500, 1/1000

16 11 8 5,6 4

1,42,8

• Dalam menggunakan kamera film yang harus diperhatikan :1. Kecepatan / speed2. Diaphragma/ Iris3. Asa4. D light/ tungstend5. Kalau f nya kecil depth of fieldnya sempit

• Apabila dalam ruangan dengan lampu tungstend maka harus digunakan film tungstend

• Apabila digunakan day light maka harus diberi filter Day Light (biru) sehingga gambarnya tidak redish

• Day light, cahaya biru sehingga filmnya peka terhadap merah

HINDARI PENGAMBILAN GAMBAR/SHOT DIBAWAH INI(TONAL MERGERS)

Tipe Kaset Kamera Video

C. Kaset VHSMedia rekam yang berformat analog ini sudah jarang di pasaran, bentuk fisik kaset besar, beda dengan VHS-C yang bentuk fisiknya kecil tapi kualitas gambar tetap rendah dengan resolusi tertinggi 240 garis/mm. Lalu muncul S-VHS bentuk fisik besar namun kualitas gambar lebih bagus.

Tipe Kaset,,,,

2. Kaset Hi-8Bentuknya agak kecil dan lebih kompak, namun handal dibandingkan VHS meskipun masih berformat analog. Resolusinya lumayan, sekitar 400 garis/mm. Hasil kualitas gambarnya lebih halus. Beberapa kamera video analog masih memakai format ini.

Tipe Kaset,,,,

3. Kaset Digital-8

Formatnya sudah digital dan mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan resolusi 500 garis/mm. Beberapa model camcorder memfasilitasi konfersi analog ke digital-8, dapat merekam format video analog 8 mm dan Hi-8. Durasi kaset analog (Hi-8) yang tadinya 120 menit bisa tinggal 60

menit saja.

Tipe Kaset,,,,

4. Kaset Mini DVKebanyakan camcorder kelas konsumen memakai jenis Mini DV dengan format rekam video DV. Kualitas gambarnya terbilang bagus dengan resolusi gambar di atas 500 garis/mm. Beberapa camcorder sudah menyediakan konversi analog ke digital mulai dari yang Standard Home Use (untuk kelas pemula) sampai kelas professional. Bila ingin memaksimalkan hasil produksi rekaman bisa melakukan penyuntingan di computer di mana banyak pilihan piranti keras dan lunak serta varian efek-efek pendukung produksi.

Tipe Kaset,,,,

5. Mini DVD-R dan DVD-RAM

Dapat menyimpan langsung DVD dalam format video MPEG-2 berkualitas tinggi dengan resolusi horizontal 500 garis/mm ke atas tergantung model kamera videonya. Keuntungan selesai merekam hasilnya dapat langsung diputar pada DVD player

Tipe Kaset,,,,

6. Memory Stick, SD-Card, MMC, dan xD Picture Card

Berbagai jenis kartu memori perekam ini umumnya dijumpai pada kamera video dengan kemampuan merekam gambar diam walaupun sekarang sudah dikembangkan untuk gambar-gambar bergerak. Keunggulannya adalah dapat dipakai berulang kali tanpa mengalami penurunan kualitas. Hanya saja, harganya relative lebih mahal.

Tipe Kaset,,,,

7. Kaset DVC PRO

Kamera dan kaset ini dikembangkan oleh Panasonic, kualitasnya untuk standar Broadcasting. Ukuran pita hampir sama dengan kaset video Hi-8.

Tipe Kaset,,,,

8. Kaset Betacam SP dan Digital BetacamBentuk fisik dan ukuran pitanya sama persis, hanya yang membedakan kualitas pita perekam yang ada di dalamnya. Betacam SP masih menggunakan format analog, sementara Digital Betacam sudah menggunakan format digital dan banyak digunakan untuk pembuatan film-film atau iklan.

D. Merawat Camcorder

• Sebaiknya kamera disimpan pada almari dengan suhu sekitar 18-20ºC.

• Bila dimasukkan tas jangan lupa diberi Silicagel untuk mengurangi kelembaban yang mengakibatkan jamur

• Jika jarang digunakan, sebaiknya dipanasi untuk menghindari komponen elektronik dalam kelembaban dan mekanik agar tidak macet

• Perlu diperhatikan apabila membawa camcorder dari tempat yang berhawa dingin ke tempat yang berhawa panas. Perubahan suhu mendadak bisa memunculkan embun pada head drum yang mengakibatkan pita lengket dan berat untuk berputar, bahkan macet. Solusinya jangan dipaksakan untuk mengoperasikan terus, biarkan camcorder selama 15-20 menit dengan pintu kaset pada posisi terbuka dan pita dikeluarkan bila ingin cepat digunakan kembali sinari dengan lampu secukupnya

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PRODUKSI DENGAN SINGLE CAMERA

• Dalam pengambilan gambar di lapangan usahakan untuk membuat stock shot sebanyak-banyaknya untuk memudahkan saat melakukan editing.

• Dalam pengambilan gambar harus terencana dengan baik, agar terjadi kesinambungan antar gambar sehingga sambungan gambar enak dilihat dan tidak terkesan jumping.

– Apabila gambar sebelumnya gambar bergerak ke kanan, maka gambar berikutnya juga harus bergerak ke kanan. Demikian juga sebaliknya.

– Apabila gambar diawali dengan posisi close-up atau long shot, maka sebaiknya gambar diakhiri dengan close-up atau long shot juga.

– Setelah itu diikuti dengan gambar-gambar stand atau kamera pada posisi statis.

• Apabila melakukan pengambilan gambar secara subjective shot, maka harus diikuti dengan pengambilan gambar secara objective shot atas objek yang sama, misalnya:

• Pengambilan gambar dari kereta kuda, harus dilanjutkan dengan pengambilan gambar atas berjalannya kereta kuda itu sendiri, agar didapat informasi yang lengkap di mana kereta kuda tersebut berada dan gambar bisa diedit dengan baik. (Yang harus diperhatikan adalah screen direction, agar tidak terjadi jumping pada sambungan antar gambar)

• Cara pengambilan gambar suatu adegan sehingga mendapatkan banyak shot:

– Buat master shot dari awal sampai akhir adegan tersebut dalam posisi tetap.

– Adegan diulang persis sama dan diambil dengan sudut kamera yang berbeda secara variatif.

– Buat master shot adegan tersebut, tetapi kamera juga melakukan pengambilan gambar misalnya dari LS ke CU,CU ke MS, MS ke BCU, dst. Pengambilan gambar pergantiannya dilakukan secara cepat.

• Apabila adegan tidak bisa diulang dan harus mempergunakan 2 kamera maka prinsip pengambilannya sama.

• Untuk master shot, pengambilan gambar sebaiknya menggunakan tripod kamera sehingga mendapatkan gambar yang stabil dan memudahkan saat editing.

• Untuk mendapatkan gambar yang baik dan terlihat artistic, maka peran penata cahaya dan penempatan lighting harus mempertimbangkan aspek pencahayaan yang ditimbulkan.

Recommended