Upload
ffarmasi
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penerapan fungsi manajemen pada suatu organisasi
seharusnya membuat organisasi tersebut lebih maju dan
berhasil mengembangkan usahanya dengan baik, namun
kenyataannya pada saat ini penerapan fungsi manajemen
kurang optimal sehingga memungkinkan timbulnya
kecurangan-kecurangan dalam sebuah organisasi. Oleh
karena itu makalah ini akan membahas mengenai Penerapan
Fungsi Manajemen pada sebuah organisasi yaitu Koperasi
RI Guru-Guru Payakumbuh Utara.
VISI
Terwujudya peningkatan kesejahteraan Anggota baik
lahiriah maupun bathiniah.
MISI
1. Sesuai dengan kemampuan Koperasi dan Anggota
memberikan pinjaman untuk invastasi dan modal kerja
1
seperti membeli tanah, pendidikan anak, membangun
rumah dan aneka usaha lainnya.
2. Mendidik Anggota supaya dapat hidup hemat, cermat,
bersahaja dan suka tolong- menolong sesama Anggota
dan masyarakat.
3. Bekerja keras, berdisiplin tinggi, jujur dan
transparan dalam melaksanakan Anggaran Dasar /
Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan RAT.
4. Dalam pemberian pinjaman tidak ada fasilitas sama
sekali baik untuk Pengurus, Pengawas, Pejabat, dan
Karyawan jadi diperlakukan sama dengan Anggota.
5. Sebagai lembaga, bersih dari KKN dalam melaksanakan
seluruh kegiatan Koperasi.
6. Mengadakan Tabungan Haji bagi Anggota yang berniat
menunaikan Rukun Islam yang kelima.
7. Melaksanakan ekonomi kerakyatan dengan ikut serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah
pembangunan kerja Koperasi.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam perkara ini adalah
sebagai berikut :
2
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI
Guru-Guru Payakumbuh Utara ?
2. Bagaimana Penerapan Fungsi Manajemen di Koperasi
Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ?
3. Bagaiman Analisis SWOT pada Koperasi Pegawai RI
Guru-Guru PayakumbuhUtara ?
3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Koperasi
Pegawai RI Guru-guru Payakumbuh Utara
2. Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen pada
Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara
3. Untuk mengetahui analisis SWOT pada Koperasi
Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-
Guru Payakumbuh Utara
Pada tanggal 2 Mei 1974( Hari Pendidikan
Nasional ) oleh PGRI cabang Payakumbuh dibentuk empat
3
anak cabang PGRI yaitu anak cabang Payakumbuh Utara,
Selatan, Barat dan Timur. Untuk anak cabang PGRI
Payakumbuh Utara terpilih Choedri ST. Marajo kepala
SMEP Negeri Payakumbuh sekarang pensiunan Kepala SMP 1
Payakumbuh sebagai Ketua dan Syafnir Nafis guru SMP
Muhammadyah sekarang mantan Anggota DPRD Kota
Payakumbuh sebagai Sekretaris.
2. Pengurus Pendiri
Pada tanggal 12 Juni 1974 dalam suatu rapat Kepala
Sekolah SD, SMEP dan SMEA, Ketua melontarkan ide
membentuk Koperasi sebagai salah satu usaha untuk
mensejahterakan anggota terutama untuk membeli tanah
perumahan, membuat rumah, usaha peternakan, usaha
warung, melanjutkan pendidikan anak dll. Maka atas
persetujuan kepala sekolah yang mewakili 89 orang guru
dengan 12 unit kerja didirikanlah Koperasi Pegawai
Negeri Guru-Guru Payakumbuh Utara dengan simpanan pokok
Rp. 250,- dan simpanan wajib Rp. 100,- dengan dana awal
Rp. 31.150,-.
4
Susunan pengurus pertama untuk masa jabatan 3
tahun yaitu :
a. Choedri St. Maradjo sebagai Ketua I
b. Syofyan Anwar ( Alm ) sebagai Ketua II
c. Azmar sebagai Sekretaris I
d. Taufik sebagai Sekretaris II
e. Saharlis,BA (Alm) sebagai Bendahara
Tanggal 5 tiap bulan diadakan rapat periodik
menerima setoran dan memberikan pinjaman dimana
pengelolaan keuangan secara transparan, kalau dana
tidak mencukupi untuk di pinjamkan, maka untuk
sementara ditanggulangi oleh ketua / bendahara.
3. Pengurus
Pengurus dipilih untuk masa bakti 3 tahun. Sesuai
dengan perkembangan 2012 dan 2012-2015 pengurus dipilih
secara langsung oleh anggota biasa yang berjumlah 886
orang pada tanggal 29 Maret 2012 yaitu sebagai
berikut :
PENGURUS 2012-2015
5
NO. NAMA JABATAN PEKERJAAN
1 H. Choedri SM,BA Ketua Pensiunan
Kepala SMP 1
Payakumbuh
2 Syahrizal,S.Pd Waki Ketua Pensiunan
Kepala SDN 04
Labuh Baru
3 H.
Dasril,S.Pd.,M.Pd
Sekretaris Pengawas TK/SD
Dinas Pdd Kota
Payakumbuh
4 Drs.H. Zulfarefri Wakil
Sekretaris
Kep. Kantor
Arsip dan
Perpustakaan
Kt. Pyk
5 H.Isman Rustam Bendahara Guru SMP 3
Harau
PENGAWAS 2012-2015
NO NAMA JABATAN PEKERJAAN
1. Dr.gusrial, M.pd Ketua Pengawas
6
SMA/SMK
Dinas Pdd
Kota
Payakumbuh
2. H.Azer Helmi Sekretaris Guru SMAN1
Payakumbuh
3. H. Lazwardi,BA Anggota Pensiunan
Kepala SDN
04 Labuh
Baru
4. Keanggotaan
Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu
guru/pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan di Kota
Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal dari
SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu
guru/pegawai negeri/swasta dan masyarakatumum di Kota
Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri dari SD, SMP/MTsN,
SMA/SMK/MAN dan Dinas.
7
Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok
Rp. 15.000,00. Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan
wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya administrasi Rp.
150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp.
21.000,00 = Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013
anggota kita berjumlah 2.512 orang dengan174 unit.
5. Karyawan
Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi
diperlukan tenaga sebanyak21 orang yang dipimpin oleh
seorang manajer. 10 orang mengelola unit simpan pinjam
dan 8 orang mengelola unit waserda,1 orang mengelola
unitfoto copy, 1 orang satpam (security) dan 1 orang
cleaning service.
6. Usaha
Jenis-jenis usaha yang dilakukan dalam Koperasi
Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ini adalah
sebagai berikut :
a. Unit Simpan Pinjam
Pada tahun 2013 telah disalurkan pinjaman kepada
1.860 orang dengan jumlah pinjaman Rp.
8
41.358.863.913,00. Pada tahun 2013 jenis pinjaman pada
unit simpan pinjam ada 3, yaitu :
1. Pinjaman program khusus dengan dana dari bank BNI
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Jaminan SK pertama, 1 SK terakhir dan kartu
taspen
Besar pinjaman disesuaikan dengan kemampuan
koperasi
Jangka waktu maksimal 10 tahundan bisa di
perpanjang paling cepat 6 bulan dengan
membayar jasa + tabungan anggota hanya 1
bulan saja
Jasa 0,7 % + tabungan anggota 0.3% = 1% per
bulan
Waktu meminjam dipotong:
a. Biaya administrasi Rp. 10.000,00
b. Provisi : 1,5 % dari pinjaman
c. Asuransi 2 tahun, 1,5 % dari pinjaman
d. Simpanan wajib khusus 1%
Seluruh angsuran harus dipotong melalui gaji
oleh bendaharawan
9
2. Pinjaman jangka panjang biasa / reguler
a. Pinjaman 3 kali simpanan
1. Jasa 0,5 % + tabungan anggota 0,47% =0,97%
perbulan
2. Besar pinjaman maksimal 4 kali jumlah simpanan
denganangsuran maksimal 2/3 dari penghasilan /
penerimaan bersih bagi PNS
3. Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan (7
tahun) diperpanjang 2 tahun
4. Pinjaman lebih dari Rp. 20.000.000,00 harus ada
jaminan tambahan berupa BPKB, Sertfikat atau
Tabungan Keluarga (deposito)
b. Pinjaman dengan jaminan BPKB atau sertifikat
1. Jasa 0,5% + tabungan anggota 0,72% = 1,22%
perbulan
2. Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan(7
tahun)
3. Pinjamn Rp. 32.000.000,00 atau lebih
perjanjiannya dibuat di notaris.
3. Pinjaman jangka pendek / Insidentil
10
Besar pinjaman disesuaikan dengan keadaan.
Jangka waktu 4 bulan
Jasa 1% + tabungan anggota 0,75%=1,75%
perbulan
Dapat diperpanjang 3 kali dan boleh meminjam
lagi setelah dilunasi 1 bulan berikutnya.
b. Unit Waserda
Menyediakan segala kebutuhan anggota dan masyarakat
dengan penjualan :
1. Kontan (anggota dan masayarakat)
2. Kredit (khusus anggota) dengan jangka waktu 5-10
bulan
3. Jasa 1,22% perbulan
c. Unit Pelayanan Jasa Rekening PLNdan PDAM.
1. Penjualan rekening listrik sudah menggunakan
sistem online bersama dengan BNI dan mendapat fee
Rp.1.000,00 per lembar
2. Penjualan rekening PDAM fee-nya 1,5% dari jumlah
rekening dan penggantian sewa bendi oleh pelanggan
Rp.2.000,00 per rekening dengan jumlah rekening
sekitar lebih kurang 300 lembar perbulan .
11
d. Usaha Foto Copy
Usaha unit foto copy dianjurkan pada anggota
koperasi / sekolah untuk memfoto copy di koperasi.
e. Tanah perumahan bagi anggota.
7. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam
Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara
A. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan yaitu sebuah proses yang
dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan
strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan Couter,
2002).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
12
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana
formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak
tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya,
setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas
dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan
banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk
memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
13
karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa
mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,
departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-
sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi
kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi
ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana,
ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut,
dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir
pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer
juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang
dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan
tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
14
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan
yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
dapat menilai kinerja perusahaan.Selain keempat hal
tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya
hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
Pada koperasi ini penerapan fungsi perencanaan
yaitu menginput masukan-masukan dari seluruh
stakeholder misalnya dari seluruh pengurus, pengawas,
dan karyawan yang terkait setelah itu dilakukan suatu
rapat yang nantinya akan menghasilkan suatu keputusan
dan keputusan tersebut akan dijadikan perencanaan untuk
masa yang akan datang sesuai dengan yang telah
ditetapkan secara bersama-sama. Rapat yang menghasilkan
keputusan tersebut diadakan sekali setahun yang disebut
dengan rapat anggota tahunan (RAT).
Selain RAT juga diadakan Rapat Pengurus yang
diadakan sekitar 2 atau 3 kali dalam satu bulan. Rapat
15
Pengurus membicarakan tentang hal – hal khusus,
sedangkan RAT membahas tentang laporan pertanggung
jawaban pengurus dan pengawas serta merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan pada tahun berikutnya.
Dalam Rapat Pengurus hanya pengurus yang terlibat dalam
rapat tersebut. Jadi dalam koperasi ini,
perencanaannya ditetapkan secara bersama oleh seluruh
orang yang berhubungan dengan koperasi yaitunya,
anggota, pengurus, pengawas, dll.
Contoh, perencanaan untuk Waserda, pengurus
menentukan produk apa yang akan dijual dan dibuat
rancangan belanja serta disesuaikan dengan jumlah modal
yang ada. Jika modal kurang maka pengurus dapat
mengajukan permohonan untuk meminjam uang ke lembaga
keuangan.
B. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian yaitu pemanfaatan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan strategis melalui
spesialisasi pekerjaan. Dengan adanya spesialisasi
pekerjaan, maka diharapkan semua kegiatan dalam
16
organisasi dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses
pengorganisasian terdiri dari 5 lagkah, yaitu :
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan
secara logis dan memadai dapat oleh seseorang
atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan
dengan cara yang logis dan efisien.
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi
pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil
langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses
pengorganisasian dapat ditunjukan dengan 3 langkah
prosedur, yaitu:
1. Perincian seluruh kegiatan yang harus dilakukan
17
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi
kegiatan-kegiatan secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja
ini sebaiknya tidak terjalu berat juga dan juga
tidak terlalu ringan.
3. Penggadaan dan pengembangan suatu mekanisme
untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis.
Tujuan Organisasi
1. Membantu untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi digunakan untuk mencapai tujuan
keseluruhan. Organisasi memfokuskan perhatian
tujuan individu terhadap tujuan keseluruhan.
2. Penggunaan optimum sumber daya
Untuk membuat optimal penggunaan sumber daya
seperti manusia, material, mesin uang, dan metode,
perlu untuk merancang organisasi dengan benar.
18
Pekerjaan harus dibagi dan orang yang tepat harus
diberikan pekerjaan yang tepat untuk mengurangi
pemborosan sumber daya dalam suatu organisasi.
3. Untuk melakukan fungsi manajerial
Perencanaan, Pengorganisasian, Personalia,
Mengarahkan dan Pengendalian tidak bisa
dilaksanakan tanpa organisasi yang tepat.
4. Memfasilitasi pertumbuhan dan diversifikasi.
Struktur organisasi yang baik sangat penting
untuk memperluas kegiatan usaha. Struktur
Organisasi menentukan sumber daya input yang
dibutuhkan untuk perluasan kegiatan usaha yang sama
organisasi sangat penting untuk diversifikasi
produk seperti membentuk lini produk baru.
Penerapan fungsi pengorganisasian pada Koperasi
Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara adalah sebagai
19
berikut :
1. Kepengurusan
Pengurus dipilih berdasarkan keputusan dalam Rapat
Anggota Tahunan (RAT) untuk masa bakti 3 tahun.
Pengurus Koperasi ini adalah Anggota Biasa yang telah
minimal 5 tahun menjadi anggota dan tidak pernah
melakukan kesalahan dalam aktivitas koperasi atau
merugikan koperasi.
Sesuai dengan perkembangan 2012 dan 2012-2015
pengurus dipilih secara langsung oleh anggota biasa
yang berjumlah 886 orang pada tanggal 29 Maret 2012
yaitu sebagai berikut :
PENGURUS 2012-2015
NO NAMA JABATAN PEKERJAAN
1. H. Choedri
SM,BA
Ketua Pensiunan Kepala
SMP 1 Payakumbuh
2. Syahrizal,S.Pd Waki Ketua Pensiunan Kepala
SDN 04 Labuh Baru
3. H.
Dasril,S.Pd.,M
Sekretaris Pengawas TK/SD
Dinas Pdd Kota
20
.Pd Payakumbuh
4. Drs.H.
Zulfarefri
Wakil
Sekretaris
Kep. Kantor Arsip
dan Perpustakaan
Kt. Pyk
5. H.Isman Rustam Bendahara Guru SMP 3 Harau
PENGAWAS 2012-2015
NO NAMA JABATAN PEKERJAAN
1. Dr.gusrial,
M.pd
Ketua Pengawas SMA/SMK
Dinas Pdd Kota
Payakumbuh
2. H.Azer Helmi Sekretaris Guru SMAN1
Payakumbuh
3. H. Lazwardi,BA Anggota Pensiunan Kepala
SDN 04 Labuh Baru
2. Keanggotaan
Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu guru /
pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan di Kota
21
Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal dari
SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu guru /
pegawai negeri / swasta dan masyarakat umum di Kota
Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri dari SD, SMP / MTsN,
SMA / SMK / MAN dan Dinas.
Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok
Rp. 15.000,00. Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan
wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya administrasi Rp.
150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp.
21.000,00 = Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013
anggota Koperasi ini berjumlah 2.512 orang dengan 174
unit terdiri dari gabungan Anggota Biasa dan Anggota
Luar Biasa.
Anggota Biasa bisa dipilih dan memilih untuk
menjadi pengurus dan pengawas, sedangkan Anggota Luar
Biasa tidak bisa memilih dan dipilih.
3. Karyawan
Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi
diperlukan tenaga sebanyak 21 orang yang dipimpin oleh
22
seorangmanajer. 10 orang mengelola unit simpan pinjam
dan 8 orang mengelola unit waserda,1 orang mengelol
aunit foto copy, 1 orang satpam (security) dan 1 orang
cleaning service.
C. Fungsi Pengarahan
Fungsi pengarahan yaitu upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap staf dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya ( Goerge. R. Terry
).
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan
disusun personalianya, langkah berikutnya adalah
menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang
telah ditentukan.
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana
adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan
kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan
23
seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi
leading sering disebut dengan bermacam-macam nama,
antara lain leading, directing, motivating, actuating
atau lainnya.
Bila fungsi perencanaan dan pengroganisasian lebih
banyak menyangkut aspek-aspek abtsrak porses manajemen,
kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang
dalam organisasi.
Pada koperasi ini fungsi actuating dilaksanakan
dengan cara penetapan manajer pada tiap-tiap unit
usaha. Pada umumnya pengarahan dilakukan dengan lisan
(secara langsung). Agar karyawan dapat bekerja secara
optimal maka dilakukan pelatihan-pelatihan kerja sesuai
dengan kebutuhan masing-masing karyawan tersebut.
Contohnya :Pelatihan komputerisasi yang diberikan
kepada karyawan pada unit usaha Waserda.
D. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan yaitu proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
24
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai
dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala
aktivitas terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Dengan kata lain pengawasan adalah proses
untuk menjamin agar kegiatan mengarah ketujuan yang
dinginkan.
Adapun tujuan dari fungsi pengawasan ini adalah
sebagai berikut :
1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan,
penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan,
dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan,
penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan,
dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau
membina yang telah baik
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran,
partisipasi, dan akuntabilitas organisasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
25
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kinerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas
masalah-masalah pencapaian kerja yang ada
9. Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih
Pada koperasi ini fungsi controlling dilakukan
dengan pembentukan tim pengawas sebanyak tiga orang.
Tim pengawas ini dibentuk dalam Rapat Anggota Tahunan.
Tim pengawas ini mengontrol kehadiran dan kinerja
pengurus. Pengurus mengawasi langsung karyawan.
Pengontrolan ini umumnya dilakukan secara lisan. Selain
oleh pengawas koperasi ini juga ada seorang manajer di
tiap-tiap bagian usaha untuk mengatur dan mengarahkan
karyawan dalam bekerja baik secara lisan maupun
tulisan.
8. Analisis SWOT Pada Koperasi Pegawai RI Guru-
Guru Payakumbuh Utara
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
26
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana
kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
27
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang
memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
1. Strength (Kekuatan)
Anggota yang setia yaitu sebanyak 2518
Manajemen yang solid. Pengurus dan karyawan saling
bekerja sama yang sistematis
Mempunyai modal yang lumayan sekitar 50 juta
2. Weakness (Kelemahan)
Penataan barang yang kurang menarik
Ketersediaan barang kurang lengkap
Pelayanan belum optimal
3. Oportunity (Peluang)
28
Diadakan kerja sama dengan Bank BNI cabang
payakumbuh, di mana seluruh mutasi keuangan
dilaksanakan di Bank BNI.
Koperasi ini juga bekerja sama atau bermitra dengan
Bank Syariah Mandiri
Koperasi ini memiliki anggota yang jumlahnya
banyak, sehingga dapat memaksimalkan laba
4. Treath (Ancaman)
Kompetensi karyawan yang belum maksimal dalam
melaksanakan sistem komputerisasi.
Contohnya : pengurus membutuhkan data dari karyawan
unit waserda tetapi karena kurangnya keterampilan
karyawan dalam sistem komputerisasi maka penyerahan
data tersebut sering mengalami keterlambatan sehingga
menjadi ancaman bagi koperasi untuk berkembang.
Akan didirikannya Indomaret di Kota Payakumbuh
dengan harga relatif lebih murah menjadi ancaman
bagi koperasi ini karena masyarakat akan lebih
memilih untuk berbelanja di Indomaret.
29
Ketidaksadaran masyarakat akan manfaatnya melakukan
transaksi di koperasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan
tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan
berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana
manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan
melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait.
Serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan
kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan. Penerapan fungsi manajemen
sangat penting bagi kelangsungan sebuah organisasi.
Penerapan fungsi manajemen dalam Koperasi Pegawai
30
RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ini sudah cukup optimal.
Karena hampir keseluruhan dari fungsi-fungsi manajemen
sudah dilaksanakan dengan baik oleh koperasi ini.
B. Kritik dan Saran
Kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam
makalah ini, segala kekurangan yang ada dalam makalah
ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan penulis
dalam penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan,
kekurangan dalam pengetikan atau bahkan ketidakjelasan
dalam makalah ini merupakan proses penulis dalam
mempelajari bidang studi ini dan diharapkan bagi
pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dasril. 2014. Profil Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Guru-Guru Payakumbuh Utara. Payakumbuh
Utara.
31
Anonim. 2013.Analisis SWOT. Diakses pada tanggal 19 April
2013 dalam
(http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)
Anonim. 2013. Pengorganisasian, struktur organisasi dan
pengorganisasian sebagai fungsi manajemen. Diakses pada
tanggal 7 November 2013 dalam
(http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/pengorganis
asian-struktur-organisasi.html)
Anonim. 2012. Fungsi Pengarahan. Diakses pada tanggal 6
Januari 2012 dalam (id.shvoong.com/tags/pengertian-
manajemen/)
32