8
PROSIDING lsBN 978-979-1 533 -24-9 Penyelenggara: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA RSITAS SEBELAS MARET SU Jl. lr.Sutami no 36A Kentingan Surakarta Tel/Ia1l.,*,t,1116*rP.j]r9.l*,fi|tiT:

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DENGAN STRATEGI KOOPERATIF UNTUK MENGEMBANGKAN MINAT TERHADAP BIOLOGI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

  • Upload
    unram

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PROSIDING lsBN 978-979-1 533 -24-9

Penyelenggara:PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA

RSITAS SEBELAS MARET SU

Jl. lr.Sutami no 36A Kentingan Surakarta Tel/Ia1l.,*,t,1116*rP.j]r9.l*,fi|tiT:

LEARNING DENGAN METODE EKSPERMEN LAPANGAN DAN EKSPERIMENLABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KLAS XDI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA(Singgih Murwani)PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ILMU KESEHATAN DAN GIZI PROGRAM SBIPEND IDIKAN B IOLOGI DAN IMPLEMENTA S INYA MELALUI IE,SSON S TT]D Y(Meti Indrowati ) ...............PENGINTEGRASIAN NILAI.NILAI RELIGIUS DALAM BUKU PELAJARANKIMIA SMA SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF MEMBENTUK KARAKTERSISWA(Agung Nugroho Catur Saputro)...

297

304

345

MENUMBUHKAN KETERAMPIU.N BERPIKIR KREATIF MAHAS ISWAMELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI 31 1

(Baiq Fatmawati)PEMBELAJARAN BIOLOGI SEL BERBASIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITISMENGGUNAKAN "CONCEPTS ATTAINMENT MODEL'' 317(Rus s ams i Mar t omi dj oj o)PENEMUAN POSTULAT PERUBAHAN NOL DAN DAMPAKNYA TERHADAPPEMAHAMAN ENERGI DALAM ILMU FISIKA 324@ertha Wikara)UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPATENTANG TATA SURYA DENGAN MENERAPKAN METODE SQ3R 328(Warsiti)PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SEBAGAI PEMBENTUKKARAKTER CALON GURU BIOLOGI PADA 3 VARIASI MULTIMEDIA YANG ..^BERBEDA 'JJ(Mariana)IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DENGANSTRATEGI KOOPERATIF UNTUK MENGEMBANGKAN MINAT TERHADAPBIOLOGI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA 559

(A Wahab JufrilPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAHKEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PHANEROGAMAE MELALUI METODESELF ASSESMENT DAN ASSESMENT BERBASIS KOMPETENSI(Muzayyinah) .............PENINGKATAN KUALITAS KEMANDIRIAN DAN BEKERJA MAHASISWAMELALUI LESSON STUDT PESERTA PERKULIAHAN EKOLOGI TUMBUHAN DIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNS 352

(Sri Widoretno) ..........PEMBANGUNAN KARAKTER MELALUI LE SSON STUDT PADA PENDIDIKANLINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL 357(Agus lvluji Santoso) ............PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENERAPKAN PEMBELAJARAN IPA MELEBIHI FAKTA MELALUIBUDIDAYA JAMUR TIRAM 364(Merita Diana)PEMBANGTINAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUIMETODE ILMIAH 371(Winarti)MEN GEMBANGKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH T]NTUKMENDUKUNG PEMBANGLTNAN KARAKTER KREATIF 315

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRIDENGAN STRATEGI KOOPERATIF UNTUK MENGEMBANGKAN MINAT

TERHADAP BIOLOGI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

A Wahab JufriProgram Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram

email: [email protected]

Minat terhadap pelajaran dan motivasi oetalar merupatlilJlor p"n,,ng yang turut menentukan hasit belajar seseorang. olehkarena itu, upaya pengembangan minat dan motivasi sangat perlu mendapat perhatian dalam proses pembelajaran. Penelitian ini telahdilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh penerapan perangkat pembelajaran berbasis inkuiri (PPBI) dengan strategi kooperatifpada peningkatan minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa SMA di kota Mataram. Penelitian dilaksanakan dalam setingeksperimental semu dengan rancangan faktorial 2x2.Data penelitian dianalisis dengan teknik anakova. Hasil penelitian menunjukkanbahwa PPBI berpengaruh positif pada minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa (F= 22,1 dan 7,9). Strategi kooperatif jugamemberikan pengaruh positif pada minatdan motivasi siswa (F =2'1,23 dan 6,24). Minatterhadap biologi dan motivasi belajar siswamelalui strategi kooperatif SIAD berbeda dengan siswa yang belajar melalui fGf (p<0,05). lnteraksi PPBI dengan strategi kooperatifberpengaruh signifikan pada minat siswa terhadap biologi (F=16,19) tetapi tidak berpengaruh nyata pada peningkatan motivasi belajarsiswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi PPBI dengan strategi kooperatif memberikanpengaruh positif pa-daperkembangan minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa.

Kata kunci: PPBI, STAD, TGT, minatterhadap biologi, motivasi belajar

PENDAHULUANFaktor penting yang turut menentukan hasil belajar peserta didik antara lain adalah minat terhadap

pelajaran dan motivasi belajar(Cohen & Louis, 1976). Minatmerupakan penanda rasa ingin tahu seseorangterhadap apa yang belum diketahuinya. Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap suatu pelajaran, tentuakan mencurahkan perhatian yang lebih besar terhadap pelajaran tersebut. Adapun motivasimerupakansegala sesuatu yang dapat memberikan energi bagi seseorang dan memberikan arah bagi aktivitas yangdilakukannnya (Gagne, 1985). Dengan demikian motivasi belajar dapat dinyatakan sebagai faktor internaldan eksternal yang dapat memberikan dorongan semangat untuk belajar serta memberikan arah dalamaktivitas belajar siswa.

Dalam upaya untuk mengembangkan minat siswa terhadap pelajaran dan motivasinya dalambelajar, guru harus berusaha mengatasi beberapa tantangan yang cukup kompleks. Menurut Arends (2003),tantangan yang dihadapi guru dalam abad ke 21 ini terutama berkaitan dengan kegiatan melancang danmelaksanakan: 1)pembelajaran dengan multibahasa,2) pembelajaran yang dapat membangun makna,3)pembelajaran yang berpusat pada aktivitas belajar peserta didik, 4) pembelajaran dengan pemanfaataninformasi dan teknologi yang mutakhir, 5) pembelajaran dengan pandangan baru tentang kemampuansiswa, 6) pembelajaran dengan beragam pilihan, dan 7) pembelajaran dengan akuntabilitas tinggi.

Berkaitan dengan tantangan{antangan tersebut, guru biologi masa depan harus berusaharnengembangkan kemampuannya dalam merancang dan melaksa-nakan pembelajaran secaraberkesinabungan. Melalui pelajaran biologi guru harus berusaha untuk membangun karakter yang unggulpada tiaptiap individu siswa. Dalam hal ini, guru berperan untuk membantu siswa agar dapatrnengembangkan potensinya secara maksimal. Oleh karena itu, guru harus memiliki pemahaman danilawasan yang kuat tentang karakteristik materi pelajaran dan pemilihan strategi yang tepat untuk:embelajarannya. Pembelajaran berbasis inkuiri (inguiry based learning) dan pembelajaran kooperatif:ooperative learning) adalah model pembelajaran yang dapat memfasilitasi perkembangan minat dan

-otivasi belajar serta potensi-potensi intelektual siswa yang berkarakter unggul.

Pembelajaran Berbasis lnkuiri (PBl) telah terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir,: kap, hasil belajar kognitif, minat, dan motivasi belajar siswa (Joyce, et al2000; Nurhadi, et a|2004; Oliver--:yo, ef al, 2004). Terkait dengan pembelajaran kooperatif, Joyce, et al, (2A00) menyatakan bahwa asumsiI exS menekankan perlunya strategi kooperatif, adalah: a) sinergi dalam situasi belajar kooperatif-enghasilkan motivasiyang lebih tinggidaripada lingkungan belajar individualistik dan kompetitif, b)anggota(: ompok kooperatif dapat belajar dan saling membantu antar sesama, c) interaksi antar anggota kelompok-:nciptakan lebih banyak kegiatan intelektual yang meningkatkan motivasi belajar, d) melalui kerjasama:3 3m menyelesaikan masalah dapat meningkatkan perasaan positif siswa terhadap siswa lain, e) dapat

meningkatkan rasa percaya diri karena adanya perasaan dihargai dan dipedulikan oleh teman lainnya ;kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, telah dirancang dan diimplementasikan suatu model pembelajara- ,

mengintegrasikan kegiatan inkuiri dengan aktivitas belajar secara kooperatif pada pelajaran biologi de-;arn'harapan dapat memfasilitasi siswa untuk berkembang menjadi individu yang berkepribadian dan berkara.-erunggul. Adapun tujuan khusus penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh implementasi perane.a:pembelajaran berbasis inkuiri (PPBI) secara terintegrasi dengan strategi kooperatif tipe SIAD dan IGf ;a:;,perkembangan minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa SMA di kota Mataram.

METODE PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan dalam format penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktc-a

2 x 2. Rancangan ini memungkinkan untuk menganalisis pengaruh integrasi kedua faktor perlakuan seba3avariabel bebas terhadap semua variabel terikat (Best, 1997; Gaspers, 1991; Gall, et al 2OO3). Fakmrpertarna, adalah jenis perangkat pembelajaran yang terdiri atas 2 dimensi, yaitu perangkat model ppBt ca-NonPPBl. Faktor kedua, adalah tipe strategi kooperatif dengan.2 dimensi, yakni tipe STAD dan tipe fG-Dalam pelaksanaan penelitian ini tiaptiap dimensi faktor pertama dikombinasikan dengan dimensi fal.:mrkedua, sehingga terdapat 4 kombinasi perlakuan. Keempat kombinasi yang dimaksud ialah: 1)komb,r-euPPBI dengan strategi kooperatif tipe SIAD, 2) kombinasi PPBI dengan strategi kooperatif tipe fGi 3'r

kombinasi perangkat NonPPBl dengan strategi kooperatif STAD dan 4) kombinasi perangkat NonFBrdengan strategi kooperatif fGf.

Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan, yakni butan Oktober 2006 sampai dengan b,-rmm

Januari 2007 di Kota Mataram. Kegiatan pembelajaran selama penelitian dilaksanakan oleh guru rffiupelajaran biologi di masing-masing sekolah sampel sesuai dengan jadual pelajaran. Peneliti bersama samseorang guru mitra, :nelakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa serta membantu kelancarmmproses pembelajaran.

Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri di kota Mataram pada tahun aka::.mririlr200612007. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster sampting yakni pemilihan sampel se.a.dllkemudian dilanjutkan dengan pemilihan sampel kelas. Sekolah yang terpilih sebagai sampel ialah SMrrn!dan SMAN 5 Mataram. Adapun jumlah kelas X di tiap{iap sekolah sebanyak 6 kelas. Berdarancangan penelitian dan keterbatasan teknis dalam pelaksanaan, dari tiap{iap sekolah dipilih 2 rsampel. Kelas yang terpilih menjadi sampel penelitian di SMAN 2 Mataram adalah keias X-B dan kelas t.Edengan jumlah siswa masing-masing sebanyak 42 orang" Kelas X-B diberikan perlakuan berupa kor':,PPBI dengan SIAD sedangkan kelas X-E dengan perangkat model NonPPBl dan SIAD. Adapun dr

5 Mataram, sampel pertama yakni kelas X-2 dengan siswa berjumlah 41 orang diberikan pemdengan PPBI dan strategi kooperatif fGf, sedangkan kelas X-6 dengan siswa sebanyak 42diperlakukan dengan kombinasi perangkat NonPPBl dan TGT.

lnstrumen penelitian terdiri atas tes minat dan tes motivasi belajar. Tes minat dikembangkanmengacu pada model Kuder-Spearman yang terdiri atas 20 butir pertanyaan. Tiap-tiap per:disediakan 3 alternatif jawaban. Siswa diminta untuk memilih 1 pernyataan yang paling disukai dan "

paling tidak disukai. Salah satu butir jawaban pada tiap-tiap pertanyaan merupakan indikator kecende-minat terhadap biologi. Setiap pilihan jawaban terkait aspek biologi sebagai kegiatan yang patinqdiberikan skor 1, sedangkan pilihan jawaban yang tidak terkait aspek biologi diberi skor 0. Aca:,-nmotivasi belajar terdiri atas 15 butir pernyataan dan/atau pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. -diurutkan secara berjenjang dan diberikan kode a (skor 4), kode b (skor 3), kode c (skor 2), dar(skor 1). Reliabilitas tes diuji dengan metode tes ulang (fesf-retest) di SMA Negeri 1 Mataran-rentang waktu antar tes selama t hari. Data reliabilitas tes dianalisis dengan menghitung koefisie: r

Product-moment antara skor tes pertama dengan skor tes kedua.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil analisis data skor minat terhadap biologi dan motivasi belajar

disajikan dalam Tabel 1. Kelompok siswa yang diberikan pembelajaran denganmendapatkan skor rata-rata minat dan motivasi belajar yang tertinggi (minat

siswa dalam pe^s "nar

kombinasi PPBI :a-= 6,02: motivas = lJ,;

sedangkan skor terendah ada pada siswa yang belajar dengan kombinasi perangkat NonppBl dan strategikooperatif tipe fGf.

Tabel 1. Re itulasi Rerata Skor Minat terhadao Bio dan Motivasi Belaiar

Perlakuan Skor Minat Skor Motivasi SDSD

PPBINonPPBlSTADTGTPPBI - SIADPPBI - TGTNonPPBl - SIAD

8384838441

4242

5,774,055,104,716,024,124,49

1,411,441,531,781,581,181,171,67

81,6479,4481,4179,6783,1780,1479,6979.1 I

5,135,264,395,963,555,974,495,97NonPPBl - TGT 42 3,Sl

Ringkasan hasil anakova tentang uji pengaruh jenis perangkat pembelajaran, tipe strategi kooperatif daninteraksi antara kedua faktor tersebut pada minat terhadap biologi siswa ditampilkan dalam Tabel 2.

-TaDel 2. Hasil Anakova lengaruh Perlakuan pada Minat Siswa.terhadap Bioloqi.

Sumber JK db F o (sio.)

Kovariat (tes-1 minat)Jenis perangkatTipe strategi kooperatiflnteraksi perangkat dan strategi

19,1240,4540,3330,75

1

1

1

1

10,0621,2921,2316,19

0,000,000,000,00

Data dalam Tabel 2, menunjukkan bahwa minat terhadap biologi siswa yang belajar dengan PPBIberbeda nyata dengan siswa yang belajar dengan perangkat NonPPB| (F = 21,29i p

= 0,05). Minat terhadap

biologi siswa yang belajar dengan menggunakan PPBI lebih tinggi 19,80% dari rninat biologi siswa yangbelajar dengan perangkat NonPPBl. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa perangkat model PPBI ber-pengaruh lebih baik pada minat siswa terhadap biologi dibandingkan dengan perangkat model NonPPBl.

Kedua, minat terhadap biologi siswa yang belajar dengan strategi kooperatif tipe SIAD berbedasignifikan dengan siswa yang belajar melalui TGT (F = 21 ,23; p < 0,05). Skor rata-rata minat terhadap biologisiswa yang belajardengan strategi kooperatif SIADlebih tinggi 19,60% dari skorsiswa yang belajarmelaluistrategi kooperatif fGf. Berdasarkan fakta ini, dapat dinyatakan bahwa pengaruh strategi kooperatif SIADterhadap minat biologi siswa lebih baik dibandingkan dengan strategi kooperatif tipe fGf. Selanjutnya,interaksi jenis perangkat dengan tipe strategi kooperatif memberikan pengaruh signifikan pada minat siswaterhadap biologi (F = 16,19; p < 0,05). Urutan skor minat terhadap biologi siswa berdasarkan kombinasiperlakuan adalah: kombinasi PPBI dengan SIAD lebih tinggi 30% dari siswa pada kombinasi perangkatNonPPBl dengan STAD, dan 31,6% dari skor siswa pada kombinasi PPBI dengan fGf, serta 35,5% dariskor siswa pada kombinasi NonPPBI dengan fGf.

Adapun hasil anakova mengenai pengaruh jenis perangkat pembelajaran dan tipe strategikooperatif, serta interaksinya terhadap motivasi belajar siswa secara rinci disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Anakova Pengaruh Perlakuan terhadap Motivasi Belaiar Siswa.Sumber p (sig.)dbJK

Kovariat (tes-1 motivasi)Jenis perangkatTipe strategi kooperatiflnteraksi perangkat dan strategi

310,06192,16164,2058,69

12,737,926,742,41

0,000,000,010,12

Data dalam Tabel 3, menunjukkan bahwa: pertama, motivasi belajar siswa yang belajar denganmenggunakan PPBI berbeda signifikan dengan siswa yang belajar dengan perangkat NonPPBl (F = 12,73;ps 0,05). Skor rata-rata motivasi belajar siswa yang belajar dengan PPBI lebih tinggi 2,63% dari skor siswayang belajar dengan perangkat NonPPBl. Kedua, motivasi belajar siswa yang belajar melalui strategikooperatif srAD berbeda dengan siswa yang belajar melalui rGr (F = 6,74i p s 0,01). skor rata-ratamotivasi belajar siswa yang belajar melalui SIAD lebih linggi 2,44% dari skor siswa yang belajar melaluiIGf. Berkaitan dengan hal ini, dapat dinyatakan bahwa strategi kooperatif tipe SIAD memberikan pengaruh

;ri\\r-i?*.lf'.iii'

yang lebih baik terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan dengan strategi kooperatif tipe fGL Adapuninteraksi jenis perangkat dengan tipe strategi kooperatif tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa(F = 2,41; p > 0,05). Kenyataan ini mengindikasikan bahwa motivasi belajar siswa yang belajar melaluikombinasi PPBI dengan SIAD ataupun fGf tidak berbeda nyata dengan motivasi siswa yang belajardengan kombinasi perangkat NonPPBl dengan dengan strategi kooperatif tipe SIAD maupun TGT.

Meskipun interaksi jenis perangkat dengan strategi kooperatif tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasibelajar siswa, namun skor rata-rata motivasi siswa antar kombinasi perlakuan cenderung berbeda.

Fakta-fakta di atas memberikan gambaran bahwa implementasi PPBI yang dikembangkan dan

diterapkan dalam penelitian ini memberikan pengaruh lebih baik terhadap perkembangan minat biologi siswadibandingkan dengan perangkat NonPPBl. Temuan ini senada dengan McManus, etal(2003) yang menya-

takan bahwa minat siswa terhadap pelajaran Sains meningkat seiring dengan kegiatan pembelajaran melaluperangkat yang dirancang oleh siswa bersama dengan guru. Dalam hal ini, siswa kelas X sekolahmenengah di Amerika Serikat terbukti mengalami peningkatan skor minat terhadap pelajaran Genetikasetelah mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan berbasis inkuiri (Ahern-Rindell, 1999; Cartiet, et a2006).

Siswa yang memiliki minat tinggi dalam pelajaran cenderung memberikan perhatian dan melakukaneksplorasi yang lebih baik dalam rangka meningkatkan pemahamannya terhadap pelajaran. Minat terhadarpelajaran dapat tumbuh dan berkembang sebagai akibat dari pengalaman belajar dan partisipasi aktif dalan-

kegiatan inkuiri. Sastrawijaya (1988) menyatakan bahwa minat siswa dapat meningkat setelah ikut terjiba;dan turut serta mengambil keputusan dalam proses menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya,

Fakta tentang berbedanya minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa yang belajar metra ..r

strategi kooperatif tipe SIAD dengan siswa yang belajar melalui'fGf memberikan gambaran bahwa ST'Fjberpengaruh lebih baik terhadap perkembangan minat dan motivasi belajar siswa. Meskipun tidak seca-;langsung membandingkan efek SIAD dengan fGf, tetapi hasil penelitian Oickle (1980), DeVries, Lucas-dan Shackman (1980) sebagaimana dikutip oleh Slavin (1995) menunjukkan bahwa STAD lebih berdan':.anpositif pada pengembangan rasa percaya diri siswa berkaitan dengan kemampuan akademiknya (acadentself esfeem). Adapun fGf lebih berperan pada peningkatan rasa percaya diri dalam hubungan sosiai se;skreativitas siswa (Aonillah, 2006; Aisyah, 2006).

Strategi kooperatif secara umum, termasuk SIAD dan fGf dapat memberikan pengalaman be,aier

dengan membangun saling ketergantungan positif antar siswa, mengembangkan tanggungjawab indivc,;at

dan dapat menumbuhkan minat terhadap pelajaran serta mengembangkan motivasi berprestasi (Johnsen'

2002; Deming & Cracolice, 2004; Johnson, ef a/ 2006). Slavin (1995) menyatakan bahwa menurut @nltl

motivasi, setiap anggota kelompok belajar kooperatif akan berusaha untuk memperoleh hasil yang tr$lrdengan harapan dapat menyumbangkan skor untuk mendukung tujuan kelompoknya yaitu meftdrdpenghargaan (rewards). SIAD dan fGf memberikan peluang kepada semua kelompok kooperabf "nrutmendapatkan penghargaan. Jika siswa merasa bahwa hasil kegiatan belajarnya dihargai, maka secnnn

psikologis siswa akan mengembangkan sikap positif dan minat yang tinggi terhadap pelajaran sekaiqrun

motivasi belajarnya dalam mata pelajaran tersebut akan semakin meningkat (McManus, et al2003).

Tingginya minat dan motivasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan PPBI juga

terlihat dad dinamika keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang melakukan kegiatan

cenderung berusaha untuk menyelesaikan tugasnya dengan lebih baik meskipun membutuhkan wakti"

lebih lama. Siswa termotivasi untuk menunjukkan keberhasilan kelompoknya pada saat mempresenhasilnya.

Hasil penelitian ini memberikan petunjuk bahwa implementasi PPBI secara terpadu dengan

kooperatif tipe SIAD memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi perr

lainnya.Temuan ini sejalan dengan Arnyana (2004) yang menyatakan bahwa perpaduanpembelajaran berdasarkan masalah dengan SIAD dapat meningkatkan minat siswa terhadapKeikutsertaan siswa dalam kegiatan inkuiri dan usaha saling membantu antar sesama anggota ke

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari kelompok lainnya dapat menumbuhkan minat siswa i

biologi (Mui-So, 2001; Tessier, 2004).

Sebaliknya, kombinasi PPBI dan strategi kooperatif tidak berpengaruh terhadap motivasi

siswa. Hasil seperti inijuga ditemukan oleh Arnyana (2004) yang menyatakan bahwa motivasi sis*a

belajar dengan perangkat pembelajaran berdasarkan masalah dengan strategi kooperatif SIAD dan Gltidak lebih baik daripada siswa yang belajar melalui perangkat pengajaran langsung dengan strategikooperatif yang sejenis. Namun demikian, jika dilihat dari skor rata-rata motivasi berprestasi yang ditemukandalam penelitian Ini, ternyata siswa yang belajar dengan kombinasi PPBI dan SIAD memiliki skor motivasiberprestasi lebih tinggidari kombinasi perlakuan yang lainnya.

Sardiman (2007) mengemukakan bahwa motivasi akan menjadi kuat jika ada tujuan tertentu yangingin dicapai. Dalam hal ini, nuansa kompetisi antar kelompok dan keinginan untuk memperolehpenghargaan bagi kelompok dapat menjadi pemicu berkembangnya minat dan motivasi berprestasi bagisiswa dalam semua kombinasi perlakuan. Adanya keinginan untuk mencapai tujuan berupa penghargaankelompok diasumsikan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung tumbuhnya motivasi belajar danmotivasi berprestasi siswa.

Perpaduan antara sintaks implementasi PPBI dengan sintaks strategi kooperatif tipe SIAD maupunfGf dapat mendorong terjadinya suasana belajar yang aktif dan dinamis melalui proses bekerjasama dalammenyelesaikan tugas{ugas dan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran. Melalui kegiatanmenulis ltasil inkuiri dalam LHIS dan mempresentasikannya di depan kelas dapat menumbuhkan rasapercaya diri (se/f esteem) siswa. Aktivitas membantu teman sesama anggota kelompok untuk menguasaimateri pelajaran, memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik lebih baik untukmengembangkan potensi intelektualnya sendiri. Siswa dengan kemampuan akademik kurang baik akanmerasa lebih senang karena mendapat perhatian dan memperoleh bantuan dari teman sejawatnya yangmemiliki gaya bahasa dan pola berpikir yang tidak jauh berbeda (lbrahim, 2001). Tingginya frekuensiinteraksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran padakombinasi sintaks inkuiri dengan strategi kooperatif terbukti dapat memberikan kontribusi yang cukup berartipada minat terhadap biologi dan motivasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKAAhern-Rindell, A.J. 1999. Applying lnquiry-Based and Cooperatif Group Learning Strategies to Promote

CriticalThingking. Journal of College and Science Teaching, 28 (3), 203-207.

Aisyah, F.N. 2006. Meningkatkan Kreatifitas siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Skripsitidak diterbitkan. Bandung: UPI Bandung. (Online), (htto://digilab.upi.edu.oascaietd, diakses: 23 Mei2007).

Aonillah. F. 2006. Kajian Pola lnteraksi Siswa Melalui Penerapan Model Pembet ajaran Kooperatif TipeTGT pada Kegiatan Praktikum Perkembangan Vegetatif pada Tumbuhan. Skripsi tidak diterbitkan.Bandung: UPI Bandung. (Online), (htto://digilab.uoi.edu.pasca/etd, diakses: 23 Mei 2007).

Arends, R.l. 2004. Learning to Teach.6th edition. Boston USA: McGraw HillHigher Education.

Arnyana, l.B.P. 2004. Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu StrategiKooperatif dan Pengaruh lmplementasinya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil BelajarSiswa SMA pada pelajaran Ekosisfem. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program PascasarjanaUniversitas Negeri Malang.

Best, J.W. 1977. Research in Education.3'd. Ed. New Jersey: Prentice-Hall.

Cartier, J.L., J. Stewart & B. Zoellner. 2006. Modelling and lnquiry in a HighSchool Genetic Class. JournalThe American Biology Theacher.6S(6), 334 - 340.

Cohen, L. & L. Louis. 1976. Educational Reseacrh in Classroom and Schools: A Mannual of Material andMethods. New York: Harper & Raw Publisher.

Deming, J.C & M.S. Cracolice. 2004. Learning How to Think. The Science Teacher, T l(3), 42 - 47 .

Gagn6, R. M. (1985) Ihe Conditions of Learning 4e, New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gall, M.D; J.P. Gall & F.W Borg. 2003. Educational Reseacrh an lntroduction.Tthed. Boston: PearsonEducation, lnc.

Gaspers, V. 1991 . Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Penerbit Tarsito.

lbrahim, M.2001. Apa yang Dikatakan Oleh Peneliti Tentang Modelling Pembelajaran Kooperatif? JurnatM|PA. 30 (1), 33 - 43.

Johnson, E.B. 2002. Contextual Teaching and Learning, What lt is and Why lt'sHere fo Sfay. California:Corwin Press lnc.

;,i\\r.JJ }

Johnson, L. 2004. Cooperative Learning and Secondary Mathematics: a Research Anatysis.(Online),(hhtp://fileboox.vt.edu/users/lajohnsT/portfolio/reseacrh, diakses2T Mei2OOT)

Johnson, D.W., R.T. Johnson & M.B. Stanne.2006. Cooperative Learning Methods:.A Meta-Analysis.(online), (htto://www.coooeration.orq/paoes/cl- Jnethods.html, diakses 20 Mei 2OO7).Joyce, 8., M.Weil & E. Calhoun. 2000. Modets of Teaching. 6'n edition. Allyn

Bacon. Boston. United State of America. McManus, D.O., R. Dunn & S.J.Denig. 2003. Effects of TraditionalLectufe Versus Teacher-Constructed & Student-Constructed Self-Teaching lnstructional Resourceson Short-Term Science Achievement & Attitudes. Journal The American Biology Teacher.65 (2), 93-99. Mui-so, W.W. 2003. Learning Science through lnvestigations: An Experience withHong KongPrimary School Children. lnternational Journal of Science and Mathematics Education. Vol. 1,

175-200.

Nurhadi, B. Yasin; A.G. Senduk; 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang:Penerbit Universitas NegeriMalang.

Oliver-Hoyo, M., A. DeeDee & M. Anderson. 2004. lnquiry-Guided lnstruction.Journal of College Scr'enceTeaching. 33(6), 20-24.

Sardiman. 2007. lnteraksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajawaliGrafindo Persada.

Satrawijaya. 1988. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: DirjenDikti Depdikubud, ProyekPengembangan LPTK.

Slavin,R.E. 1995. Cooperative Learning.2"d edition. Singapore:Allyn Bacon.

Tessier, J.T. 2003. Applying Plani ldentification Skills to Actively Learn the Scientific Method. The AmericanBiology Teacher.65(1), 25 - 29.

PERTANYAANPenanya: SriWidoretno (Pendidikan Biologi FKIP UNS)lnkuiri tingkat berapa yang anda terapkan? Bagaimana mengukur pengaruhnya?

Jawab:Menggunakan inkuiri tingkat I dan ll. Mengukur pengaruhnya dengan menggunakan instrumen minat dan

motivasi dikembangkan dengan model skala likert terkait materi pembelajaran.

Penanya: Russamsi (Prodi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan)Dukungan apa yang bisa diberikan inkuiri dalam mengembangkan motivasi belajar siswa?

Jawab:Cooperative sysfem untuk mendorong inkuiri. lnkuiri tersebut memberikan pengaruh positif sehingga dengan

inkuiri dapat meningkatkan motivasi siswa.