Upload
independent
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Olahraga Rugby adalah permainan dengan bola sebagai obyek utama untuk dibawa
melewati garis gawang musuh dan membantingnya ke tanah untuk memperoleh nilai.
Mungkin terdengar sederhana tapi ada satu yang perlu di tangkap. Untuk membawa bola ke
depan, bola harus dilempar ke belakang. Bola bisa ditendang ke depan, tapi rekan satu tim
dari penendang bola harus berada di belakang bola saat bola ditendang.
A. Sejarah Permainan Rugby
Sejarah mencatat bahwa Pada tahun 1823, pada sebuah pertandingan sepakbola sekolah di
kota Rugby, lnggris, seorang anak laki-laki bernama William Webb Ellis mengambil bola dan
berlari menuiu garis gawang lawan.
Dua abad kemudian, Sepakbola Rugby telah berevolusi menjadi salah satu olahraga paling
populer di dunia, dimana jutaan orang bermain, menyaksikan, dan menikmati permainan
Rugby.
B.Aturan Bermain Rugby
1. Pakaian pemain
Pemain rugby mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan
jersey, celana pendek atau dapat juga training, kaos kaki dan
sepatu boots. Selain itu, pemain mesti menggunakanpadding
khusus yang diletakkan dalam kaos kaki, ankle supports,
sarung tangan, shoulders pad, chest pads dan dental
protector. Pelindung atau pad ini diperlukan oleh pemain
rugby pada beberapa bagian tubuh, seperti lutut dan dada,
karena dapat terjadi cidera serius.
2. Durasi Permainan
Lamanya permainan 90 menit, sudah terbagi menjadi time lost, extra time, dan special
conditions. Sekali permainan terbagi menjadi dua, yang lamanya tidak lebih dari 40 menit.
Setelah setengah waktu permainan, tim berganti tempat. Ada interval waktu tidak lebih dari
10 menit. Lamanya interval ini ditentukan oleh organiser.
Bila kedua tim masih mencatat skor seri hingga babak ke 2 berakhir, pertandingan
diperpanjang dengan babak tambahan selama 15 menit (overtime). Pada
pertandingan overtime digunakan sistem sudden death, tim yang pertama mencetak skor
dinyatakan sebagai pemenang, walaupun tim lawan tidak berkesempatan mendapat bola.
Pertandingan dinyatakan seri dalam pertandingan regular kalau kedua belah tim tidak
berhasil mencetak skor pada babak tambahan.
3. Time Lost
Kondisi ini ditentukan karena:
Cedera, wasit harus menghentikan permainan selama 1 menit untuk mengganti pemain.
Pakaian. Jika bola mati, maka wasit dapat memberi waktu bagi para pemain untuk
membenahi pakaian mereka, seperti mengganti padding, sepatu, dan sebagainya.
Pergantian pemain. Waktu khusus dibutuhkan jika ada pergantian pemain.
Laporan foul play dari Touch judge. Permainan dihentikan sementara karena ada laporan
foul play
4. Official
Setiap pertandingan olahraga pasti ada Match Officials, para penentu pertandingan. Rugby
terdiri dari seorang wasit dan dua orang Touch Judges (dalam sepakbola adalah hakim
garis). Additional persons, sebagai pemegang kekuasaan dalam Match Organisers termasuk
wasit dan pengganti Touch judges, seorang official untuk membantu wasit menentukan
keputusan dengan peralatan teknologi, time keeper, dokter kepala, tim dokter, anggota di
luar tim, dan ball persons.
5.Playing A Match
Pertandingan rugby dimulai dengan satu kali tendangan kick-off. Setelah itu, beberapa
pemain memperebutkan bola dan berlari. Pemain dapat melempar atau menendang bola
pada pemain lainnya, atau memberikan bola. Selain itu, bola mesti dipantulkan, dipegang
selama berlari, atau diperebutkan. Untuk tetap memegang bola, pemain boleh jatuh di
atasnya, melakukan scrum, ruck, maul, atau line-out.
Untuk mencetak gol, pemain harus memantulkan bola terlebih dahulu di depan gawang.
Tentu saja setiap pemain harus tunduk pada aturan permainan. Karena berlaku juga Kartu
Merah dan Kartu Kuning.
6.Scoring PointAda beberapa cara menentukan scoring points dalam permainan ini.
Nilai 1 poin. Jika pemain pertama mencetak gol ke gawang lawan.
Nilai 5 poin. Penalty try, jika pemain memiliki score, tetapi ada pelanggaran dari lawan,
berlaku tendangan pinalti.
Nilai 2 poin. Conversion goal, ketika score pemain tercipta hanya dalam sekali tendangan
saja, ini juga berlaku dalam penalty try. Tendangan jauh ini disebut conversion kick.
Conversion kick dapat juga berupa tempat menendang atau menjatuhkan tendangan.
Nilai 3 poin. Penalty goal, jika nilai penalty goal seorang pemain tercipta yang merupakan
tendangan gol dari tendangan pinalti.
Nilai 3 poin. Dropped goal, jika score pemain ditentukan dari jatuhnya gol oleh karena
tendangan gol dari sebuah tendangan jatuhan, sehingga satu tim mendapatkan sebuah
tendangan bebas. Ini pun baru tercipta score setelah bola mati, atau setelah bola direbut
pihak lawan, dapat juga bola direbut setelah dipantulkan atau posisi maul. Barulah free kick
mendapat poin.
7. Goal
Tim rugby memiliki sebanyak 15 orang pemain. Pemain akan
mencoba mendapatkan bola bentuk oval dan mencoba melewati
garis gol lawan yang disebut "try-line". Jika berhasil membawa bola
melewati garis gol lawan dan menyentuh bola ditanah, tim tersebut mencetak 5 poin.
Setelah tim sukses mencoba, mereka diberi pula "conversion". Seorang pemain yang diberi
julukan "fly half" adalah mahir menendang dalam tim itu dan akan menendang bola dan
melewati palang gol
8.Foul PlayIni merupakan pelanggaran dalam aturan permainan rugby. Termasuk diantaranya adalah:
obstruction, unfair play, repeated infringements, dangerous play, dan misconduct.
Obstruction, ialah menjegal atau mendorong pemain ketika merebut bola. Tindakan ini tidak
diperbolehkan, kecuali melakukan dengan shoulders to shoulders.
Unfair play, jika pemain bermain curang atau melanggar peraturan, seperti membuang
waktu, karena bisa dikenakan pinalti.
Repeated infringement atau pelanggaran berulang. Pemain tidak boleh melakukan
pelanggaran berulang.
Dangerour play dan misconduct, seperti memukul pemain lain, menabrak, menjegal, atau
menyerang merupakan pelanggaran atau four play.
9.Ruck
Kondisi dimana satu tim mengadakan kontak fisik yaitu berkumpul untuk berebut bola.
Paling tidak satu pemain berpasangan dengan lawan. Ini bukan foul play.
Ruck diperbolehkan saat bola di tanah.
C. Peraturan
Kedua belah tim berusaha memenangkan pertandingan dengan mencetak skor sebanyak-
banyaknya atas tim lawan dalam batas waktu yang ditentukan.
1. Lapangan & Pemain
Sepak bola Rugby di mainkan di atas lapangan
berbentuk segi empat, dengan panjang 120
yard (110 meter) dan lebar 53 1/3 yard (49
meter). Garis paling luar di sepanjang
lapangan di sebut sideline (garis sisi),
sedangkan garis paling luar di kedua ujung
lapangan di sebut end line (garis akhir). Di
kedua sisi kanan dan kiri terdapat goal
line (garis line).Jarak antara kedua gawang
adalah 100 yard.Bidang tempat untuk mencetak skir di sebut end zone (zona akhir) dan
panjangnya 10 yard dihitung dari garis gawang sampai ke garis akhir.
Di sepanjang lapangan dibuat garis garis melintang setiap 5 yard yang disebut garis yard
(yard line). Setiap 10 yard, garis yard diberi tanda jarak yang dimulai dari kedua belah sisi
garis gawang dan berakhir di tengah lapangan: (garis gawang) -10, -20, -30, -40, 50, 40-, 30-,
20-, 10- (garis gawang). Garis-garis melintang pada lapangan sepak bola Amerika mirip
dengan garis-garis pada lapangan liga rugby. Garis pendek-pendek di pinggir lapangan
disebut hash marks (tanda hash) yang menandai setiap yard dari panjang lapangan. Setiap
awal pergerakan bola dimulai dengan posisi bola di tanda hash atau di antara dua tanda
hash.
Di ujung masing-masing zona akhir (end zone) terdapat tiang gawang (disebut goal
posts atauuprights). Gawang sepak bola Amerika berbentuk mirip garpu tala dengan tiang
penopang yang tingginya 10 kaki (3 meter). Gol harus masuk di antara kedua tiang gawang.
Kedua tiang gawang terpisah dengan jarak 18 kaki 6 inci (5,6 meter) dan dipasang di atas
besi melintang (cross bar) membentuk mulut gawang seperti huruf "U". Pada pertandingan
antar-SMU, jarak antara dua tiang gawang adalah 24 kaki (7,3 meter) supaya bola lebih
gampang masuk. Tinggi tiang gawang hingga bagian paling ujung mencapai 30 kaki (9 meter)
dari atas permukaan lapangan. Di lapangan untuk pertandingan profesional, perguruan
tinggi, dan SMU, tiang penopang gawang diletakkan di luar wilayah permainan. Tiang juga
dibuat melengkung ke arah luar lapangan untuk mengurangi risiko cedera karena menabrak
tiang.
Masing-masing tim turun ke lapangan dengan 11 pemain. Tim bisa mengganti sebagian atau
semua pemain ketika waktu masih memungkinkan, atau semasa jeda pergerakan bola.
Setiap tim memiliki 46 pemain dalam satu pertandingan dan bisa ditukar pakai setiap saat
sepanjang pertandingan. Hampir semua pemain berkesempatan untuk turun bertanding
dan tidak ada yang menganggur.
2.Pergerakan Bola
Tim yang memiliki bola disebut tim penyerang. Tim penyerang diberi satu set kesempatan
awal yang terdiri dari 4 kali down untuk membawa bola sejauh 10 yard mendekati
bidang end zone (bidang gol) lawan. Bila tim penyerang berhasil membawa bola sejauh 10
yard dalam satu set kesempatan awal, tim penyerang berhak mendapat 1 set kesempatan
tambahan (disebut first down) yang juga terdiri dari 4 kali down untuk kembali membawa
bola sejauh 10 yard atau mencetak skor. Bila tim penyerang gagal mendapatkan first
down setelah melakukan 4 kali down, maka kepemilikan bola berpindah ke tim lawan
Kesempatan down berakhir dan bola di nyatakan mati bila:
Pemain yang membawa bola dijatuhkan ke tanah (ditekel) atau gerak majunya berhasil
dihentikan anggota tim lawan (sebagaimana disetujui wasit).
Lemparan ke depan tidak bisa ditangkap hingga keluar dari lapangan, atau jatuh ke
lapangan permainan sebelum bisa ditangkap. Peristiwa ini disebut incomplete
pass (operan tidak lengkap). Bola dikembalikan ke tempat asalnya di garis awal bola (line
of scrimmage) untuk memulai down berikut.
Bola dan pemain menjadi berada di luar lapangan.
Salah satu tim mencetak skor.
Wasit atau beberapa orang wasit meniup peluit untuk menyatakan bola mati dan satu
kali kesempatan down selesai.
Sebelum down dilakukan, masing-masing tim bisa berunding untuk membicarakan
strategi pergerakan pemain (disebut play) sewaktu down berlangsung.
Posisi down sering juga disebut sebagai play
3. Pergantian Pemain
Tim penyerang memiliki hak atas bola hingga terjadi peristiwa:
Tim penyerang gagal mendapatkan first down setelah diberikan kesempatan awal
berupa 4 kali down untuk membawa bola sejauh 10 yard. Tim bertahan mengambil alih
bola di titik tempat bola mati di down yang ke-4. Pergantian kepemilikan bola seperti ini
disebut turnover on down.
Tim penyerang mencetak skor dengan melakukan touch down atau melalui
tendangan field goal. Setelah mencetak skor, tim penyerang melakukan formasi
tendangan istimewa dari daerah sendiri ke daerah lawan yang disebut kickoff.
Tim penyerang melakukan tendangan punt ke bidang lawan. Tendangan punt dilakukan
dengan cara menjatuhkan bola dari pegangan dan menendangnya sebelum bola
menyentuh lapangan permainan. Tendangan punt hampir selalu dilakukan
pada down ke-4, ketika tim penyerang tidak ingin mengambil risiko bola diambil tim
lawan, atau tim penyerang masih terlalu jauh dari daerah end zone untuk mendapat
kesempatan melakukan tendangan field goal.
Tim lawan menangkap lemparan ke depan yang dilakukan tim penyerang. Peristiwa ini
disebut intersepsi (interception). Pemain lawan yang berhasil merebut bola dengan cara
ini boleh berlari dengan membawa bola sejauh mungkin sampai berhasil ditekel, dipaksa
ke luar lapangan, atau mencetak skor.
Bola terlepas atau tim penyerang tidak sengaja menjatuhkan bola (disebut fumble) dan
tim lawan memungutnya. Sama halnya seperti intersepsi, pemain lawan yang berhasil
memungut bola boleh berlari sejauh mungkin dengan membawa bola sampai berhasil
ditekel, dipaksa keluar dari lapangan, atau mencetak skor. Pergantian kepemilikan bola
akibat bola jatuh atau direbut lawan dengan cara intersepsi disebut turnover.
Tim penyerang gagal melakukan tendangan field goal ke arah gawang lawan. Tim
bertahan mendapatkan bola di titik down terakhir dilakukan (atau menurut peraturan
IRB, di titik tendangan yang gagal). Bila tendangan yang gagal dilakukan dari jarak 20
yard dari end zone, tim lawan mendapatkan bola di garis 20 yard di daerah sendiri.
Tim penyerang yang membawa bola ditekel, dipaksa keluar dari lapangan, bola dibawa
ke luar lapangan di daerah "end zone" sendiri atau melakukan pelanggaran di daerah
itu. Peristiwa yang disebut terakhir jarang terjadi dan disebut safety.
4. Kick Off Dan Tendangan Bebas
Tendangan pembuka yang disebut kickoff dilakukan di awal pertandingan, awal babak ke-3,
atau setelah tim mencetak touchdown atau field goal. Tim penyerang menendang bola dari
bidang sendiri di garis 30 yard (pertandingan Rugby Union) atau garis 35 yard untuk
pertandingan perguruan tinggi. Tim bertahan menyambut bola tersebut, dan berusaha
menangkapnya, lalu membawanya maju sejauh mungkin menuju bidang lawan. Titik tempat
pemain dari tim bertahan berhasil dihentikan tim penyerang dijadikan titik awal bagi tim
penyerang untuk melakukan serangkaian serangan (disebut drive) ke bidang tim lawan. Bila
pemain dari tim bertahan berhasil menangkap bola hasil kickoff di bidang end zone sendiri,
pemain tersebut bisa memilih untuk membawa lari bola, atau melakukan touchback dengan
berlutut di bidang end zone sendiri. Bila terjadi touchback, tim bertahan berubah menjadi
tim penyerang, dan titik serangan dimulai dari garis 20 yard. Peristiwa touchback juga terjadi
bila bola ditendang hingga sampai di luar bidang end zone. Selain itu,
tendangan punt dan turnover di bidang end zone juga bisa berakhir dengan touchback.
Setelah terjadi safety, tim penyerang yang kehilangan 2 poin harus memulai permainan
dengan tendangan bebas berupa placekick (bola diletakkan vertikal dan ditendang)
atau punt (bola dilepas dari pegangan dan ditendang sebelum jatuh ke tanah) dari garis 20
yard bidang sendiri.
5. Pelanggaran
Pelanggaran bisa merugikan tim yang dilanggar, atau bisa mengakibatkan cedera sehingga
tim yang melanggar dikenakan berbagai hukuman. Bila tim bertahan melakukan
pelanggaran, hukuman biasanya berupa awal pergerakan bola dimajukan agar semakin
dekat bidang end zone tim bertahan. Sebaliknya, bila tim penyerang melakukan
pelanggaran, awal pergerakan bola dimundurkan agar semakin jauh dari bidang end
zone lawan.
Sebagian besar hukuman berupa pengulangan down. Beberapa jenis pelanggaran yang
dilakukan tim bertahan secara otomatis memberikan first down (satu set down yang baru)
kepada tim penyerang. Sebaliknya, pelanggaran yang dilakukan tim penyerang berakibat
pada hilangnya kesempatan down. Bila hukuman yang diberikan kepada tim penyerang
ternyata masih bisa membawa bola sejauh 10 yard, tim penyerang masih boleh
mendapatkan first down seperti biasa.
Bila pelanggaran terjadi, wasit melempar kain (flag) kuning di dekat lokasi pelanggaran
terjadi.
Pelanggaran yang umum dilakukan:
Salah start (false start): Pemain dari tim penyerang bergerak secara tidak sah setelah
berjajar untuk melakukan snap. Bila salah start, play secara otomatis dianggap mati.
Offside: Pemain dari tim penyerang berada di bidang yang salah ketika dilakukan down.
Bila pergerakan pemain (play) sudah terjadi, hukuman ditangguhkan bergantung pada
hasil playtersebut.
Holding: Perlakuan tidak sah seperti menarik atau merenggut badan lawan yang tidak
sedang membawa bola.
Pass interference: Perlakuan tidak sah membenturkan badan ke pemain lawan agar
tidak bisa menangkap lemparan bola ke depan yang ditujukan ke arah pemain tersebut.
Delay: Tindakan menunda-nunda pergerakan pemain (play) dalam jangka waktu
tertentu setelah play sebelumnya berakhir.
Memblok secara ilegal dari belakang: Pemain dari tim penyerang secara tidak sah
mendorong pemain bertahan dari belakang.
Face mask: Perlakuan merenggut atau menyentuh besi pelindung muka yang dikenakan
pemain lain sewaktu berusaha melakukan tekel.
D. Pemain
Tim penyerang digambar dengan tanda lingkaran O, terdiri
dari quarterback (QB), fullback (FB), tailback (TB), para pemain wide receiver (WR), dan
barisan penyerang (offensive line atau OL). Tim bertahan ditandai dengan tanda silang X,
terdiri dari barisan bertahan (defensive line atau DL), para
pemain linebacker (LB), cornerback (CB), strong safety (SS), dan free safety (FS).
Sebagian besar pemain sepak bola Amerika memiliki peran yang sangat terspesialisasi.
Seorang pemain Rugby atau pemain tingkat perguruan tinggi hanya perlu bermain sebagai
pemain penyerang atau pemain bertahan saja.
1. Pihak Penyerang
Barisan penyerang yang disebut offensive line (OL) terdiri dari 5 pemain yang bertugas
melindungi pelempar bola, dan membuka jalan bagi rekan sesama tim yang berlari
sambil membawa bola dengan menghalangi anggota tim bertahan. Selain pemain yang
bertugas sebagai center, anggota barisan penyerang biasanya tidak bertugas membawa
lari bola.
Pemain quarterback (QB) adalah seorang pemain yang menerima
operan snap ketika play (pergerakan bola) dimulai. Pemainquarterback bisa memilih
untuk menyerahkan bola kepada pemain running back (RB), melemparkannya ke
pemain lain, atau sendirian membawa lari bola.
Barisan pemain running back (RB) berjajar di belakang atau di samping
pemain quarterback dengan tugas khusus membawa lari bola. Selain itu, pemain RB juga
bertugas memblok dan menangkap lemparan bola, dan kadang-kadang menyerahkan
bola ke rekan sesama pemain RB. Bila tim memiliki 2 pemain RB, seorang pemain
bertindak sebagai halfback (HB), dan seorang lagi bertindak sebagai tailback (TB) yang
kemungkinan besar bertugas lari membawa bola sambil dilindungi pemain yang
bertugas sebagaifullback (FB).
Pemain wide receiver (WR) yang berdiri di sisi kiri-kanan garis dan bertugas menangkap
lemparan ke depan.
Barisan pemain tight end (TE) yang berjajar di luar barisan penyerang, dan bisa
menangkap lemparan ke depan (seperti pemain wide receiver) atau melindungi
pemain quarterback sekaligus membuka ruang bagi pemain yang lari membawa bola.
Di setiap awal pergerakan bola (play), sekurang-kurangnya harus ada 7 pemain yang berdiri
di garis imajiner posisi awal bola (line of scrimmage). Pemain lain bisa berdiri di mana saja di
belakang garis imajiner tersebut. Jumlah pemain yang bertugas sebagai running back, wide
receiver, dan tight end bisa bervariasi bergantung pada keputusan tim tersebut yang
melakukan play. Tim yang cuma perlu memajukan bola 1 yard mungkin akan menggunakan
3 pemain tight end, 2 pemain running back, dan tidak membutuhkan pemain wide
receiver karena tidak perlu melempar jauh ke depan. Sebaliknya, tim yang perlu membawa
bola sejauh 20 yard mungkin mengganti semua pemain running back dan pemain tight
end dengan pemain wide receiver saja.
2.Pihak Bertahan
Barisan pertahanan (defensive line) terdiri dari 3 sampai 6 pemain yang berjajar berhadapan
dengan barisan penyerang lawan. Pemain dari barisan pertahanan berusaha menekel
pemainrunning back yang membawa bola agar bola tidak berhasil dibawa lebih jauh, atau
menekel pemain quarterback agar tidak bisa melempar atau mengoper bola.
Dalam sebagian besar situasi permainan, tim bertahan setidak-tidaknya menugaskan 3
pemain sebagai pemain bek bertahan (disebut defensive back) atau sering juga
disebut safeties(cornerback). Tugasnya menghalang-halangi pemain lawan yang menerima
lemparan bola, dan berusaha agar lemparan tidak berhasil ditangkap atau menjadikan
lemparan dinyatakan tidak komplit oleh wasit. Pemain bek bertahan sering juga bertugas
menerjang pemain quarterback.
Pemain linebacker menempati posisi antara defensive line (barisan pertahanan) dan pemain
bek bertahan, tugasnya menerjang pemain quarterback atau menghalang-halangi pemain
lawan yang mungkin akan diberi lemparan.
3.Unit Khusus
Masing-masing tim memiliki unit khusus yang beranggotakan pemain yang hanya bertugas
menendang bola. Pemain unit khusus masih dikelompokkan menjadi pemain punter yang
tugasnya melakukan tendangan punt dan pemain placekicker (kicker) yang bertugas
melakukan tendangan sewaktu melakukan kick off, field goal, atau tendangan konversi
setelah touchdown.
4.Nomor Punggung
Nomor punggung pemain Rugby Union ditentukan berdasarkan posisi dalam tim:
1- 9: Pemain quarterback, penendang (kicker dan punter)
10-19: Quarterbacks, kickers, penendang (kicker dan punter), dan pemain wide receiver
20-49: Pemain running back dan pemain bek bertahan
50-59: Pemain center dan pemain linebacker
60-79: Pemain barisan pertahanan dan barisan penyerangan
80-89: Pemain receiver dan pemain tight end
90-99: Pemain barisan pertahanan dan pemain linebacker
E. Teknik 1. Menendang
Layaknya bermain sepak bola, harus mencoba menendang sekuat tenaga, dengan tekhnik tentunya. Caranya, posisikan tubuh dengan tegak, lalu mengayunkan kaki dengan lengan sejajar dengan dada, lalu arahkan ke tujuan.
2. Memegang Bola Saat berlariAgar Bola Rugby tidak mudah lepas dari kita dan hadangan lawan yang berusaha merebutnya , maka Bola Rugby harus di kempit diantara ketiak dan dada.
3. Memegang Bola Rugby Biasanya bola dipegang dengan jari manis dan kelingking melintang di tali ikatan bola, dan jempol di bawah. Telunjuk diatas jahitan di bola, dan jempol dan telunjuk membentuk huruf “L”
4. Melempar
Ada 4 metode dalam melempar bola Rugby
Teknik Dasar Melempar Regangkan badan sebelum melempar:
fokus meregangkan seluruh badan, tidak hanya di lengan, Melempar bola Rugby adalah sebuah proses mekanikal yang kompleks dengan menggunakan beberapa kelompok otot, termasuk otot inti, kaki dan bahu.[2] Perhatikan bagian-bagian ini karena otot-otot tersebut akan menstabilkan badan dan menambah tenaga pada lemparan.
Memegang Bola: jangan menempelkan tangan di bola, peganglah dengan ujung ujung jari saja. Bisa saja telapak tangan menyentuh bola. Tapi usahakan ada spasi antara telapak tangan dengan bola
Letakan badan pada posisi melempar: menghadap 90 derajat dari tujuan melempar. Kalau melempar dari tangan kanan, bergerak ke arah kanan. Bila tangan kiri, bergerak ke arah kiri. Putar kaki poros(kebalikan dari tangan melempar) hingga mengarah ke tujuan melempar. Pandangan tetap pada tujuan melempar
Pegang bola dekat dengan telinga:
Gerakan siap melempar
. Melempar dengan gerakan setengah
lingkaran: Gunakan seluruh badan Anda
untuk mendapatkan momentum saat melempar. pinggang, kaki dan pundak Anda bisa menambahkan tenaga pada lemparan Anda.[4] Melangkah kedepan dengan kaki poros Anda dan gerakan siku yang tidak dominan ke arah bawah menuju belakang Anda. Putar panggul dan bahu Anda kearah dimana Anda akan melempar
Lepaskan bola dengan ujung ujung jari: Lemparan yang benar akan terasa seolah hanya menggunakan jempol, telunjuk dan jari tengah. Dua jari lainnya menstabilkan bola saat dilempar. Kedua jari tersebut tidak berperan untuk membuat efek melintir pada bola.
Lemparan Hail-Mary Lemparan seperti ini memiliki resiko tinggi dan jarak yang jauh. Nama jenis lemparan ini dimulai saat tim football dari universitas katolik berdoa sebelum menjalankan sisa pertandingan yang sudah hampir kalah dan sudah putus asa. [5]. Lemparan Hail Mary biasa digunakan apabila tim menyerang memerlukan maju dengan jarak yang jauh (dikarenakan waktu pertandingan yang tinggal sedikit) dan susah untuk memainkan permainan seperti biasanya.
Ketahui kapan untuk mencoba lemparan hail mary Ambil posisi melempar : Genggam bola di bagian belakang dengan telunjuk,
jari tengah dan jempol Anda, dan menaruh jari yang nyaman untuk diletakan pada tali ikatan bola, termasuk jari manis dan kelingking. Pertahankan lutut Anda sedikit lengkuk. Menghadap menjauh 90 derajat dari tujuan lemparan Anda, dan kaki depan Anda menghadap kedepan
Sebelum melempar bola, melangkahlah ke belakang: Taruh bola di posisi siap untuk dilempar, dekat dengan telinga Anda. Dengan melangkah kebelakang, Anda siap untuk melangkah kedepan saat melempar bola, yang akan menambah momentum melempar Anda.
Saat mulai melempar bola condong ke belakang sedikit : Gerakan tangan Anda kebelakang untuk gerakan melempar. Lekukan lutut Anda sedikit saat Anda mendorong dari bawah dengan kaki belakang sambil melangkah kedepan.
Lemparkan bola dengan gerakan melengkung di atas kepala: Condong kedepan saat Anda melempar. Putar pinggul dan bahu Anda sambil melempar dan
melangkah kedepan. Dengan melangkah kedepan, memutar pinggul dan bahu Anda dan condong kedepan, Anda menambahkan momentum tambahan pada bola, yang mengakibatkan bola terlempar lebih jauh.
Lemparan bullet (peluru)
Lemparan Peluru adalah lemparan jarak pendek dengan kecepatan tinggi. Tujuannya adalah agar bola bergerak dengan cepat dan se-sedikit mungkin gerekan melengkung. Lemparan Peluru dilempar saat permainan pendek dan cepat – karena lemparannya cepat, lebih sulit untuk direbut lawan, jadi sangat berguna saat bola perlu dilempar kearah penerima dengan penjaga didekatnya
Ambil posisi melempar: Genggam bola di bagian belakang dengan nyaman diatas tali ikatan bola. Menghadap menjauh 90 derajat dari tujuan lemparan Anda (dengan tangan melempar Anda menjauh dari dia). Tetap bergerak dengan lincah, dengan kaki depan Anda menghadap kedepan.
Tekuk tangan melempar Anda kebelakang kesisi kepala Anda: Jangan kebelakang kepala Anda, seperti Anda lakukan untuk melempar Lemparan Hail Mary – melempar bola diatas kepala Anda akan membuat bola bergerak keatas. Tetap bergerak dengan lincah, dengan lutut sedikit ditekuk.
Melangkah kedepan dengan keras saat anda melempar. Melangkah dengan keras kedepan adalah cara tepat untuk menambah momentum pada lemparan Anda, karena biasanya Anda tidak memiliki cukup waktu ataupun spasi untuk melakukan gerakan kebelakang – terus-kedepan seperti saat Anda melempar Lemapran Hail Mary.
Hentakan tangan Anda kedepan dengan lengkungan yang padat dan terkontrol: Melempar Lemparan
Peluru serasa seperti memukul sesuatu – gerakan yang singkat dan bertenaga yang dilakukan bersamaan. Lempar dengan tenaga penuh agar bola bergerak dengan kecepatan tinggi. Lempar bola dengan gerakan melengkung serata mungkin – lepaskan sepersekian detik setelah biasanya Anda lempar untuk mendapatkan gerakan melengkung yang datar.
Teruskan gerakan melempar dengan bahu dan pinggul posisi normal: Karena gerakan untuk Lemparan Peluru lebih ketat dan cepat disbanding lemparan yang lain, Anda tidak perlu memutar tubuh Anda seperti normalnya. Biarkan bola bergulir dari tangan Anda agar berputar membentuk gerakan spiral.
F. Timnas IndonesiaUni : ikatan persatuan rugby indonesiaLahir : 2006Julukan : badak, harimau, cendrawasih(perempuan) Pelatih: jamie johnstonKapten: dwikie pinontoan, daniel nugroho
Pertandingan
30–7 Indonesia
(27 Juni 2006)
Kemenangan besar
Indonesia 55–3
(19 Juli 2008)
Kekalahan besar
49–12 Indonesia
(12 Juni 2010)
Piala dunia: penampila tidak ada