21
MAKALAH MUTU LAYANAN KEBIDANAN & KEBIJAKAN KESEHATAN TENTANG STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN (STANDAR PELAYANAN UMUM) DISUSUN OLEH: KELOMPOK III 1. GEBY AISYAH PUTRI 2. LANIS PURWANTI 3. BAIQ WINDA KRISTINA 4. DESI PRAJADEWI 5. HAEDANI 6. SUSILAWATI DOSEN PENGAMPU: BAIQ MASNI, S.ST

MUTU LAYANAN KBIDANAN

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAHMUTU LAYANAN KEBIDANAN & KEBIJAKAN KESEHATAN

TENTANG

STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

(STANDAR PELAYANAN UMUM)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK III

1. GEBY AISYAH PUTRI

2. LANIS PURWANTI

3. BAIQ WINDA KRISTINA

4. DESI PRAJADEWI

5. HAEDANI

6. SUSILAWATI

DOSEN PENGAMPU: BAIQ MASNI, S.ST

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)QAMARUL HUDA BAGU LOMBOK TENGAHPRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

2013/2014

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan

hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaiakan makalah yang

berjudul Standar Mutu Pelayanan Kebidanan (Standar

Pelayanan Umum) ini sebatas pengetahuan dan kemampuan

yang dimiliki, dan juga kami berterima kasih kepada Ibu

Baiq Masni, S.ST, selaku dosen mata kuliah Mutu Layanan

Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberikan

tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam

rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai

Standar Pelayanan Umum dalam Kebidanan. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami

harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran

dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana

yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi

siapapun yang membacanya Sekiranya makalah yang telah

kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang-orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan

dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan di masa depan. Wallahua’lam

Wassalammu’alaikum Wr.Wb

Bagu

, 07 April 2014

Penulis ,

i

DAFTAR ISI

Kata

Pengantar.....................................................

.........................................i

Daftar

Isi...........................................................

............................................ii

BAB I

PENDAHULUAN...................................................

........................1

A. Latar

Belakang....................................................

....................................1

B. Rumusan

Masalah.....................................................

...............................2

C. Tujuan

Penulisan...................................................

...................................2

D. Ruang

Lingkup.....................................................

...................................2

E. Manfaat

Penulisan...................................................

.................................2

BAB II

PEMBAHASAN....................................................

..........................4

A. Standar Pelayanan

Umum........................................................

.................4

1. Standar 1: Persiapan untuk Kehidupan Keluarga

Sehat.........................4

2. Standar 2: Pencatatan dan

Pelaporan............................................

..........6

BAB III

PENUTUP.......................................................

................................ 10

A. Kesimpulan..................................................

.............................................10

B. Saran.......................................................

..................................................10

Daftar Pustaka

iiBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar layanan merupakan bagian penting dari

layanan kesehatan itu sendiri dan memainkan peranan

penting dalam mutu layanan kesehatan. Jika suatu

organisasi layanan kesehatan ingin menyelenggarakan

layanan kesehatan yang bermutu secara konsisiten,

keinginan tersebut harus dijabarkan menjadi suatu standar

layanan kesehatan atau standar layanan operasioanal.

Standarisasi merupakan sarana penunjang yang sangat

penting, artinya sebagai salah satu alat yang efektif dan

efisien guna menggerakkan kegiatan organisasi dalam

meningkatkan produktifitas dan menjamin mutu produk dan

atau jasa, sehingga dapat meningkatkan daya saing,

melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik

keselamatan maupun kesehatannya.

Standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan

untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalalm

menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat

digunakan sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun

rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum pendidikan.

Selain itu, standar pelayanan dapat membantu dalam

penentuan kebutuhan operasional untuk penerapannya ,

misalnya kebutuhan akan pengorganisasian, mekanisme,

peralatan dan obat yang diperlukan. Ketika audit terhadap

pelaksana kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan

yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditemukan

sehingga perbaikannya dapat dilakukan secara lebih

spesifik.

1

2

B. Rumusan Masalah

1. Apa isi dari standar pelayanan umum?

C. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah

untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata

kuliah Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan

di STIKES Qamarul Huda Bagu.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dan memahami isi dari standar

pelayanan umum.

D. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini, kami membatasi masalah mengenai

Standar Mutu Pelayanan Kebidanan yakni Standar Pelayanan

Umum yang mencangkup:

1. Standar 1: Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat

2. Standar 2: Pencatatan dan Pelaporan.

E. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan

sebagai:

a. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan refrensi bagi institusi Akademik STIKES

Qamarul Huda Bagu dan dapat dijadikan bahan bacaan.

b. Bagi Keluarga, Masyarakat dan Mahasiswa

Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan dan

meningkatkan pengetahuan baik keluarga masyarakat,

mahasiswa maupun lainnya tentang Standar Pelayanan Umum

dalam kebidanan.

3

c. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan, wawasan tentang Standar

Pelayanan Umum dalam kebidanan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Pelayanan Umum

Didalam standar pelayanan umum, terdapat dua standar

yakni persiapan untuk kehidupan keluarga sehat dan

pencatatan & pelaporan.

1. Standar 1: Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat

a. Pernyataan Standar

Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada

perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala

hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk

penyuluhan kesehatan umum (gizi, keluarga berencana

(KB), kesiapan dalam menghadapai kehamilan dan

menjadi calon orang tua, persalinan, nifas serta

menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung

kebiasaan yang baik).

b. Tujuan

Memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat

untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan

terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung

jawab.

c. Prasyarat

a) Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan.

b) Bidan dididik dalam hal:

Penyuluhan kesehatan.

Komunikasi dan keterampilan konseling dasar.

Siklus menstruasi

Perkembangan kehamilan.

4

5

Metode kontrasepsi.

Gizi.

Bahaya kehamilan pada usia muda.

Kebersihan dan kesehatan diri.

Kesehatan atau kematangan seksual.

Tanda bahaya pada kehamilan.

c) Tersedianya bahan untuk penyuluhan tentang hal-hal

tersebut di atas.

d. Proses

Bidan harus:

a) Merencanakan kunjungan rumah secara teratur ke

posyandu, kelompok ibu (KPKIS), sekolah dan tempat

kegiatan masyarakat untuk memberikan penyuluhan

tentang kesehatan atau kebersihan secara umum,

kesiapan menghadapi kehamilan, makanan bergizi,

pencegahan anemia, kematangan seksual, kehidupan

seksual yang bertanggung jawab dan bahaya

kehamilan pada usia muda (perlu dibuat kesepakatan

tentang waktu penyuluhan, tempat dan topik

pembicaraan. Semua kesepakatan hendaknya ditepati,

kecuali pada keadaan darurat).

b) Hormati adat istiadat setempat atau perorangan

ketika memberikan penyuluhan dan berikan dukungan

untuk kebiasaan tradisional yang positif. (namun,

perlu dicegah mitos atau tabu yang membahayakan

kehamilan, persalinan dan perawatan anak).

c) Beri penyuluhan yang dapat memotifasi masyarakat

untuk meningkatkan kesehatannya, dan buatlah agar

mereka mau mengajukan pertanyaan.

6

d) Jawablah pertanyaan dengan jujur dan sopan.

Berikan jawaban yang lebih jelas.

e) Gunakan alat bantu yang menunjang dan bahasa yang

mudah dipahami.

f) Beritahukan jadwal kegiatan bidan untuk

memeriksakan kehamilan dan konseling perorangan.

g) Adakan konseling perorangan ditempat khusus, agar

kerahasiaannya terjaga.

e. Hasil

Hasil yang diharapkan dari penerapan standar 1

adalah

a) Masyarakat dan perorangan dapat ikut serta dalam

upaya mencapai kehamilan yang sehat.

b) Ibu, keluarga dan masyarakat meningkat

pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi

dan bahaya kehamilan pada usia muda.

c) Tanda-tanda bahaya kehamilan diketahui oleh

masyarakat dan ibu.

2. Standar 2: Pencatatan dan Pelaporan

a. Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan dan pelaporan semua

kegiatan yang dilakukannya, yaitu registrasi semua

ibu hamil diwilayah kerja, rincian pelayanan yang

diberikan kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi

baru lahir, semua kunjungan rumah dan penyuluhan

kepada masyarakat. Disamping itu, bidan hendaknya

mengikut sertakan kader untuk mencatat semua ibu

hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan

dengan ibu dan bayi baru lahir. Bidan meninjau

secara teratur catatan tersebut untuk menilai

kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk

meningkatkan pelayanannya.

7

b. Tujuan

Tujuan dari standar 2 ini yaitu mengumpulkan,

menggunakan dan mempelajari data untuk pelaksanaan

penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian

kerja.

c. Prasyarat

Hal-hal yang dapat dilakukan bidan untuk dapat

melakukan pencatatan dan pelaporan yang maksimal

adalah sebagai berikut:

a) Bidan harus bekerjasama dengan kader dan pamong

setempat agar semua ibu hamil dapat tercatat.

b) Memberikan ibu hamil KMS atau buku KIA untuk

dibawa pulang. Dan memberitahu ibu agar membawa

buku tersebut setiap pemeriksaan.

c) Memastikan setiap persalinan, nifas, dan kelahiran

bayi tercatat pada patograf.

d) Melakukan pemantauan buku pencatatan secara

berkala.

e) Adanya kebijakan nasional atau setempat untuk

mencatat semua kelahiran dan kematian ibu dan

bayi.

f) Sistem pencatatan dan pelaporan kelahiran dan

kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai

ketentuan nasional atau setempat.

g) Bidan bekerja sama dengan kader/tokoh masyarakat

dan memahami masalah kesehatan setempat.

h) Bidan memiliki persediaan yag cukup untuk semua

dokumen yang diperlukan.

i) Bidan sudah terlatih dan terampil dalam

menggunakan format pencatatan tersebut diatas.

8

j) Pemetaan ibu hamil.

k) Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk

mencatat jumlah kasus dan jadwal kerjanya setiap

hari.

d. Proses

Bidan harus:

a) Bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar

semua ibu hamil tercatat.

b) Mencatat dengan seksama semua pelayanan yang

diberikan selama kehamilan, persalinan dan nifas.

c) Ibu diberikan KMS ibu hamil untuk di bawa pulang.

d) Lakukan ketentuan nasional/setempat tentang

pencatatan data.

e) Jaga agar kartu/buku pencatatan tersebut tidak

mudah rusak.

f) Pastikan bahwa semua kelahiran kematian ibu dan

bayi baru lahir tercatat.

g) Pelajari kartu atau buku pencatatan secara

teratur.

h) Setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan

buatlah rencana tindak lanjut

e. Hasil

Hasil yang diharapkan dari dilakukannya standar

ini yaitu:

a) Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik.

b) Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri.

c) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam

kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan.

f. Hal-hal yang harus diingat

a) Pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang

penting bagi bidan untuk mempelajari hasil

kerjanya.

9

b) Pencatatan dan pelaporan harus dilakukan pada saat

pelaksanaan pelayanan.

c) Menunda pencatatan akan meningkatkan resiko tidak

tercatatnya informasi pentig dalam pelaporan.

d) Pencatatan dan pelaporan harus mudah dibaca,

cermat dan memuat tanggal, waktu dan paraf.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didalam standar pelayanan umum, terdapat dua standar

yakni persiapan untuk kehidupan keluarga sehat dan

pencatatan & pelaporan.

Pernyataan standar 1: Bidan memberikan penyuluhan

dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat

terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan,

termasuk penyuluhan kesehatan umum (gizi, keluarga

berencana (KB), kesiapan dalam menghadapai kehamilan dan

menjadi calon orang tua, persalinan, nifas serta

menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung

kebiasaan yang baik).

Pernyataan standar 2: Bidan melakukan pencatatan dan

pelaporan semua kegiatan yang dilakukannya, yaitu

registrasi semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian

pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir, semua kunjungan rumah dan

penyuluhan kepada masyarakat. Disamping itu, bidan

hendaknya mengikut sertakan kader untuk mencatat semua

ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan

dengan ibu dan bayi baru lahir. Bidan meninjau secara

teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan

penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan

pelayanannya.

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat

meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi sehingga

masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan dan

nyaman lebih bermutu dengan melaksanakan pelayanan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan oleh konsil aatu

pemerintah.

10

DAFTAR PUSTAKA

dr. Wijono Wibisono, 2006. Buku 1 standar pelayanan kebidanan.

Jakarta: pengurus pusat ikatan kebidanan.