Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
1
PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF SALES
PROMOTION GIRL ROKOK DJARUM BLACK MILD
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
DI SUMARECON MALL SERPONG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh
Siti Muhalifah
NIM 6662110839
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGUNG TIRTAYASA
SERANG, 2015
5
5
ABSTRAK
Siti Muhalifah, NIM 6662110839. Skripsi. Pengaruh Komunikasi Persuasif
Sales Promotion Girl Djarum Black Mild Terhadap Minat Beli Konsumen di
Summarecon Mall Serpong. Pembimbing I: Prof. Dr.H. A. Sihabudin, M.Si
Dan Pembimbing II: Teguh Imam Prasetya, SE, M.Si
Sales Promotion Girl Adalah salah satu profesi sebagai promosi yang
menggunakan komunikasi persuasif dalam kegiatan untuk mengenalkan suatu
produk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh
Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Djarum Black Mild terhadap Minat
Beli Konsumen di Summarecon Mall Serpong. Penelitian ini menggunakan teori
AIDDA yang menjelaskan attentions atau perhatian menimbulkan suatu rasa ingin
tahu, interest atau minat menimbulkan suatu gairah, desire atau hasrat
menimbulkan suatu keinginan, decision atau keputusan menimbulkan hasil
pertimbangan, dan actions atau tindakan menimbulkan suatu hasil sikap.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah
metode survei, Dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar
kepada 60 orang responden. Penelitian menunjukkan nilai thitung yang didapat
sebesar 8,56 lebih besar dibanding nilai ttabel 0,2542, Hal ini menyatakan Jika Ha
diterima bahwa terdapat Pengaruh Komunikasi Persuasi Sales Promotion Girl
Djarum Black Mild terhadap Minat Beli Konsumen di Summarecon Mall
Serpong, Dengan nilai korelasi 0,747 yang berarti hubungan antar kedua variabel
kuat, dengan nilai koefisien determinasi yang menandakan sebesar 55,89%
variabel minat beli konsumen di Summarecon Mall Serpong adalah kontribusi
dari variabel komunikasi Persusif Sales Promotion Girl.
Kata Kunci : Sales Promotion Girl, Komunikasi Persuasif, Teori AIIDA
iii
6
6
ABSTARCT
Siti Muhalifah, NIM 6662110839. Thesis. Influence of Persuasive
Communication Sales Promotion Girl Djarum Black Mild Concerning of Buy
Decision on Summarecon Mall Serpong. Preceptor I: Prof. Dr.H. A. Sihabudin,
M.Si Dan Preceptor II: Teguh Imam Prasetya, SE, M.S
Sales Promotion Girl Is One For Promotion Professions That Use Persuasive
Communication In An Event To Introduce Products. This research Do To Know
How Much Influence Persuasive Communication Sales Promotion Girl Djarum
Black Mild To Buy Consumer Interests In Summarecon Mall Serpong. Using this
research AIDDA Theory That Explains attentions Or Attention Stirs A Curiosity,
Interest or Interests Potential One Passion, Desire or Desire Potential One
Desire, Decision or Decision Raises Results considerations, and Actions or
Measures Cause An Attitude results. The approach in this research is
quantitative. The method used is a survey method; the data obtained through
questionnaires distributed Respondents to 60 People. Study Shows Value obtained
at 5,56 Larger Than Value 0,2542, It Is Declared If Accepted That There
Influence Communication Persuasion Sales Promotion Girl Djarum Black Mild
Against Interests Buy Consumers In Summarecon Mall Serpong, By Value
Correlation 0.747 That means Interpersonal Second Variable Strong, Rated
Coefficient of Determination The Denotes much as 55,89% Variable Interest Buy
Consumers In Summarecon Mall Serpong is Contributions From Variable
Communication Persuasive Sales Promotion Girl.
Keywords: Sales Promotion Girl, Persuasive Communication, Theory AIIDA
iv
7
7
MOTTO
Cintai dirimu, cintai hidupmu, berdoalah…
Yakin kamu bisa lihatlah mereka bisa
mengapa kamu tidak bisa..
Skripsi untuk orang-orang
yang mencintai saya, mama dan bapak
Keluargaku, dan kamu..
v
8
8
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi allah swt penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi guna
memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada
program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi hubungan masyarakat di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi ini
berjudul ”Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum
Black Mild Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen di Summarecon Mall
Serpong”.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, dukungan, motivasi,
bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian serta
penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD. Selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
vi
9
9
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom. Selaku Wakil Prodi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
5. Nurprapti Wahyu Widyastuti, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
6. Prof. Dr.H. A. Sihabudin, M.Si Selaku Dosen Pembimbing I Skripsi Yang
Membantu Memberikan Arahan Serta Masukan Untuk Menyelesaikan
Skripsi Ini.
7. Bapak Teguh Imam Prasetya, SE, M.Si Selaku Dosen Pembimbing II
Skripsi Yang Membantu Memberikan Arahan Serta Masukan Untuk
Menyelesaikan Skripsi Ini.
8. Kedua Orang Tua Ku H. Endjat Sudjatmika Dan Ibu Hj. Siti Mariam,
Terimakasih Atas Doa, Dukungan, Motivasi, Kebahagiaan, Dan Kesabaran
Yang Tak Pernah Putus.
9. Kepada Kakak Ku Nike Aryanti. S.Pd, Dhanny Suhardana S.E, Siti
Masyuqoh S.E, Rina Marlina S.Psi Dan Khoerun Nupus, Terimakasih
Atas Doa, Dukungan, Motivasi, Dan Keceriaan Yang Selalu Ada Untuk
Penulis.
10. Kepada Andro Makopa Hartaslam Rahmat. S.H selaku teman spesial
sudah memberikan masukan, semangat, inspirasi, motivasi yang tidak
pernah henti, bantuan, kebahagian, kasihsayang terimakasih.
11. Kepada PT. Djarum Indonesia dan PT. Sumarecon Mall Serpong yang
sudah mengizinkan untuk meminta data Terima kasih.
vii
10
10
12. Orang-Orang Terkasih Juan, Agung, Oki, Eko, Maul, Firman, Rendi. Yang
Selalu Menjadi Penyemangat, Penghibur, Pendengar Setia, Terima Kasih
Untuk Doa Dan Dukungannya Selama Ini.
13. Sahabat-Sahabat Gengs Jands, Laras, Neni, Tanya dan Ifat Yang Selalu
Menjadi Keluarga dari semester satu sampai terakhir, kalian adalah
segalanya Sedih, Bahagia, Terharu, Penyemangat, Penghibur, Dan
Pendengar Setia.
14. Sahabat-Sahabat SMA Sinta, Nia, Cici, Fitri, Orent, Ifat Dan Ka
Bilkis(bundadari) Terima Kasih Masih Memberi Warna, Waktu Dan
Keceriaan Untuk Penulis.
15. Teman-Teman C Komunikasi 2011 Dan C Humas 2011 Untuk Hari-Hari
Penuh Warnanya.
16. Teman-Teman Mahasiswa Komunikasi Humas Dan Jurnalistik Angkatan
2011.
17. Pihak-Pihak Yang Tidak Dapat Penulis Sebutkan Satu Per Satu Yang
Telah Membantu Dalam Proses Penyelesaian Skripsi Ini.
Kiranya Tidak Ada Balasan Yang Lebih Baik Kecuali Yang Datang Dari
Allah SWT, Terimakasih Untuk Segalanya. Semoga Skripsi Ini Bermanfaat Bagi
Semua, Khususnya Bagi Penulis Dan Pihak Yang Berkepentingan.
Wassalamualikum Wr. Wb.
Serang, September 2015
Siti Muhalifah
viii
11
11
DAFTAR ISI
LEMBAR PEENYATAAN ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
ABSTRAK………………………………………………………………………iii
ABSTRACTS……………………………………………………………………iv
MOTTO………………………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR ….. ........................................................................ ……vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABLE ………………………..…………………………………….xii
DAFTAR GAMBAR …………………..………………………………………xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Ilmu Komunikasi .............................................................................. 9
2.1.1 Jenis Komunikasi .................................................................. 10
2.1.2 Proses Komunikasi ............................................................... 12
2.1.3 Tujuan Komunikasi............................................................... 14
2.1.4 Komunikasi Persuasi............................................................. 14
2.1.5 Model Komunikasi Persuasi ................................................. 19
2.1.6 Perencanaan Komunikasi Persuasi ....................................... 21
2.2 Sales Promotion Girl....................................................................... 23
2.2.1 Tujuan Sales Promotion Girl ................................................ 25
2.2.2 Teknik-Teknik Sales Promotion Girl .................................... 27
2.3 Minat Beli........................................................................................ 34
ix
12
12
2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli
Konsumen ..................................................................... 39
2.3.2 Minat Pembelian Ulang (Future Intention) ........................... 40
2.4 Teori AIDDA .................................................................................. 41
2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................... 46
2.6 Kerangka Operasional Variabel ...................................................... 47
2.7 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 49
2.8 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 50
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................ 52
3.2 Paradigma Penelitian ....................................................................... 53
3.3 Sifat Penelitian ................................................................................ 54
3.4 Teknik Penelitian ............................................................................ 54
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 56
3.5.1 Survei Lapangan ................................................................... 56
3.5.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian ................................................ 57
3.5.3 Kuesioner .............................................................................. 58
3.6 Sumber Data ................................................................................... 60
3.6.1 Populasi ................................................................................. 60
3.7 Tahap Pengujian Instrumen............................................................. 60
3.7.1 Uji Validitas (Test of Validity) ............................................. 61
3.7.2 Uji Realibilitas (Test of Reliability) ..................................... 61
3.8 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ................................................. 63
3.9 Uji Normalitas Data ........................................................................ 65
3.10 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ...................................... 66
3.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian ....................................................... 71
3.11.1 Lokasi Penelitian ............................................................. 71
3.11.2 Jadwal penelitian .............................................................. 72
x
13
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 73
4.1.1 Profile Perusahaan PT Djarum Indonesia ............................. 73
4.2 Deskripsi Data ................................................................................. 81
4.2.1 Analisis Data Responden ...................................................... 81
4.2.2 Deskripsi Hasil Data Penelitian ............................................ 83
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Pengaruh Komunikasi
Persuasif Sales Promotion Girl Rokok
Djarum Black Mild (Variabel X) ............................ 83
4.2.2.2 Deskripsi Variabel Terhadap Keputusan
Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall
Serpong (Variabel Y ............................................... 89
4.3 Hasil Analisis Data ...................................................................... 95
4.3.1 Hasil Analisis Deskriftif Presentase ................................. 95
4.4 Hasil Uji Normalitas Data ......................................................... 96
4.5 Hasil Uji Koefisien Korelasi ..................................................... 97
4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ................................ 100
4.7 Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 101
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 103
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………… 109
5.2 Saran ………………………………………………………….. 111
xi
14
14
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Operasional Variabel ...................................................................... 47
Table 3.1 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ....................................... 51
Tabel 3.2 Tingkat realibilitas berdasarkan nilai Alpha .................................. 62
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel X
(Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl
Djarum Black Mild) ....................................................................... 63
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel Y
(Minat Beli Konsumen di Summarecon Mall Serpong) ................. 64
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Pengaruh Komunikasi
Persuasif Sales Promotion Girl Djarum Black Mild
(variabel X) .................................................................................... 64
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Terhadap Minat Beli
Konsumen di Sumarecon Mall Serpong
(variabel Y) .................................................................................... 65
Tabel 3.7 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase .......................................... 67
Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap Nilai
Koefisien Korelas ........................................................................... 69
Tabel 4.1 Umur............................................................................................... 81
Tabel 4.2 Jenis Kelamin ................................................................................. 82
Tabel 4.3 Penyampaian SPG Black Mild disampaikan dengan
ucapan cukup jelas kepada anda..................................................... 84
Tabel 4.4 Gaya bicara SPG Black Mild yang nyaman, manja, dan
memberikan simpati membuat anda tertarik untuk
mendengarkan ................................................................................ 84
Tabel 4.5 Gaya berpakaian/ seragam SPG Black Mild menarik
perhatian anda ................................................................................ 85
Tabel 4.6 Gesture (tubuh, make up, dan wajah) dan seragam SPG
Black Mild menarik perhatian anda ............................................... 85
Tabel 4.7 Pesan yang disampaikan SPG Black Mild sesuai kenginan
anda sebagai pecinta produk djarum .............................................. 86
xii
15
15
Tabel 4.8 Promosi yang disampaikan SPG Black Mild memberikan
ketertarikan akan mencoba rokok djarum black mild .................... 86
Tabel 4.9 Promosi rokok memberikan keuntungan untuk anda
karena anda seorang perokok ......................................................... 87
Tabel 4.10 Kegiatan promosi SPG Black Mild menimbulkan anda
menjadi tahu tentang produk baru .................................................. 87
Tabel 4.11 Pemberian harga yang lebih murah menimbulkan anda
untuk berminat membeli................................................................. 88
Tabel 4.12 Persuasif/ bujukan/ rayuan SPG Black Mild menimbulkan
hasrat untuk membeli produk tersebut ........................................... 89
Tabel 4.13 Sifat SPG yang mempersuasif/ merayu/ memaksa/
mempengaruhi keputusan untuk berminat membeli produk .......... 88
Tabel 4.14 Komunikasi persuasif dalam minat beli tersebut
mempengaruhi keputusan untuk membeli produk ......................... 90
Tabel 4.15 Komunikasi persuasif yang dilakukan SPG Black Mild
memberikan keputusan untuk anda membeli produk ..................... 90
Tabel 4.16 Anda mengetahui bahwa SPG Black Mild merupakan
bagian promosi dari suatu produk terbaru ...................................... 91
Tabel 4.17 Anda mengetahui SPG Black Mild merupakan ahli dalam
bidang promosi untuk menjual rokok............................................. 91
Tabel 4.18 Anda mengetahui bahwa fungsi SPG Black Mild adalah
untuk mempengaruhi konsumen .................................................... 92
Tabel 4.19 Anda mengatahui bahwa seorang SPG Black Mild
merupakan SPG yang cantik, seksi, dan menarik .......................... 92
Tabel 4.20 Anda memahami bahwa di Summarecon Mall serpong
adanya promosi rokok djarum Black Mild ..................................... 93
Tabel 4.21 Anda memahami bahwa SPG Black Mild berperan penting
dalam memasarkan produk ini ....................................................... 93
Tabel 4.22 SPG Black Mild diharuskan berpenampilan menarik,
cantik, dan seksi 94
xiii
16
16
Tabel 4.23Anda memahami bahwa fungsi dari SPG adalah untuk mempromosikan suatu produk secara menarik 94
Tabel 4. 24 Anda dapat memberikan tindakan apakah anda berminat
membeli produk Black Mild setelah adanya upaya
persuasive ....................................................................................... 95
Tabel 4.25 Anda melakukan penerimaan atau penolakan setelah
adanya penawaran dari SPG Black Mild secara sukarela
dan tanpa paksaan .......................................................................... 95
Tabel 4. 29 Normalitas Data.............................................................................. 96
Tabel 4.30 Korelasi .......................................................................................... 97
Tabel 4. 31 Koefisien Determinasi .................................................................... 99
Tabel 4.33 Regresi .......................................................................................... 100
Tabel 4.34 Regresi XY ................................................................................... 100
Tabel 4.35 Hipotesis XY ................................................................................. 101
\
xiv
17
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Summarecon Mall Sepong ............................................................ 57
Gambar 2 Logo PT. Djarum ........................................................................... 73
Gambar 3 Struktur PT. Djarum Indonesia ..................................................... 77
Gambar 4 Kemasan Rokok Djarum Blackmild ............................................ 79
Gambar 5 Sales Promotion Girl Djarum Blackmild ...................................... 80
xv
18
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner …………………………………………………… 114
Lampiran 2 Data Jawaban Responden ………………………………….. 119
Lampiran 3 Dokumentasi ………………………………………………… 123
Lampiran 4 Data Nama Responden ……………………………………… 125
Lampiran 5 Buku Bimbingan ……………………………………………. 126
Lampiran 6 Biodata Penulis ……………………………………………… 128
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sekitar kita banyak sekali
kita temui seseorang perokok dan merokok dimanapun itu. Merokok
merupakan selera bagi seorang perorok, tapi merokok merupakan hal sudah
biasa dikacamata sehari-hari. Merokok adalah kegiatan yang sangat
berhubungan dekat dengan pria. Dalam suatu perusahaan yang besar seperti
perusahaan djarum yang bernaung di perusahaan rokok tersebesar di
Indonesia, dalam melakukan penjualan Rokok Djarum membutuhkan sekali
minat beli dalam mengenalkan produk baru dari perusahaan.
Di zaman modern ini banyak sekali perusahaan rokok yang
memperkenalkan produknya dan menjadi suatu hal yang bisa orang-orang
menikmati produk favorite yang mereka gunakan, salah satunya PT. Djarum
Indonesia yang memiliki banyak variant produk dari Kenyataannya, hasil dari
sebuah penelitian adalah top of mind merek rokok mild masih didominasi
oleh Sampoerna A Mild (79,5%), diikuti oleh Star Mild (12,1%). Djarum
Super Mezzo berada di peringkat ketiga (4,2%). Untuk merek kedua yang
diingat setelah merek pertama yang terlintas atau unaided awareness dikuasai
oleh Star Mild (39,5%), Sampoerna A Mild (18,4%) dan Djarum Super
Mezzo (14,7%).
2
2
Bukan itu saja produk dari PT. Djrum Indonesia kini mengeluarkan
variant baru yaitu Djarum Black Mild dengan rasa yang memiliki
karakteristik akan personality dan association yang mirip. Djarum Black Mild
dipersepsikan memiliki sifat yang santai dan easy going, berpenampilan
menarik, dan penuh percaya diri, namun merek ini juga memiliki posisi yang
sama dengan Star Mild yang dekat dengan atribut menikmati kehidupan
malam, menyukai petualangan dan maskulin.
Pengenalan produk terbaru ini tidaklah mudah dikenal oleh masyarakat,
karena masyarakat sudah memiliki daya tarik dan menikmati rokok produk
lain yang cukup bersaing, maka PT. Djraum Indonesia memulai minat beli di
media cetak, media sosial, maupun minat beli langsung yang dilakukan sales
promotion girl salah satunya berlokasi di summarecon mall serpong yang
memiliki minat yang tinggi menurut PT. Djarum Indonesia disalah satu
bagian dari wawancara penelitian ini, karena dilihat setelah wawncara yang
saya lakukan PT. Djarum Indonesia mengaatakan di Summarecon mall
serpong merupakan penjualan terbaik dan memiliki daya tarik minat beli yang
paling tinggi ini memunculkan spekulasi apa dibalik seorang daya pikat SPG
untuk memberikan komunikasi persuasi yang baik untuk minat beli
konsumen.
SPG adalah asset dari perusahaan yang juga memiliki nilai penting
dalam menunjang tercapainya keberhasilan dan tujuan perusahaan. Suatu
perusahaan baik yang menghasilkan barang maupun jasa hampir dipastikan
membutuhkan SPG yang bertugas sebagai penghubung dari perusahaan
3
3
kepada konsumen dan juga memberi masukan atau informasi tentang
karakteristik konsumen kepada perusahaan. Kondisi ini menyebabkan posisi
SPG tak kalah pentingnya dengan posisi-posisi lain di perusahaan.1
Mengapa produk baru harus menggunakan seorang profesi Sales
Promotion Girl, karena ditinjau dari konsumen hanya sekedar mengetahui
bahwa produk itu hanya baru dipasaran tidak tahu apa isi kandungan yang
didalamnnya. Di summarecon mall serpong rokok djarum black mild
mempunyai minat beli yang cukup banyak, usaha SPG dalam menawarkan
rokok ini diakui baik tetapi secara konsumen hanya berminat membeli hanya
sekali tidak ada pengulangan kembali, inilah tugas seorang SPG selain
menawarkan dan konsumen membeli rokok ini, apakah ia akan kembali
membeli produk. Dengan memakai Teori AIDDA seorang SPG harus di
breafing dahulu sebelum melakukan penjualan di summarecon mall serpong.
Minat beli konsumen dilihat dari segi pekerjaan, ekonomi, jenis
kelamin, status dan sosial. Dimana konsumen akan tambah terlihat apabila ia
mengetahui produk tersebut, disanalah peran SPG untuk memperkenalkan
produk tersebut Minat beli dengan menggunakan bantuan SPG yaitu sales
promotion girl yang tidak diragukan lagi dalam menjualkan produk dalam
menjalin komunikasi sosial yang lancar dengan para perokok yang dekat
dengan pria, dan memiliki daya persuasi yang tangguh, adalah SPG rokok
dalam menjualkan barang minat belinya.
1 McCarthy dan Perrealut, 1993
4
4
Profesi sebagai sales promotion girl atau biasa disingkat SPG bagi
sebagian orang dianggap sebagai profesi yang negatif. SPG identik dengan
cewek yang sexy cantik dan nakal. Padahal sebenarnya job description SPG
adalah menawarkan produk kepada konsumen, mengenalkan produk dan
menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan produk tersebut dengan tujuan
supaya konsumen mau membeli produk tersebut. Meskipun terkadang
seragam SPG sangat seksi, tapi itu bukan berarti dia menjual tubuhnya. Dia
menjual produk, bukan tubuh. Perusahaan memberi seragam sexy supaya
dengan penampilan yang seksi SPG dapat menarik perhatian konsumen
khususnya konsumen pria. Seragam sexy ini sering digunakan oleh SPG
rokok.
Seorang SPG yang sering kita jumpai salah satunya berlokasi di
Sumarecon mall serpong yang berdominasi kalangan mengengah ke atas ini,
seorang SPG harus bisa dan wajib mempunyai sifat persuasi atau mengajak
konsumen untuk membeli produknya. Di lengkapi wajah yang cantik dan
seragam putih yang sexy ini, dimulailan SPG Djarum Mild ini berjualan dari
shift siang dan malam dimulai dri jam 10.00 – 17.00 dan shift malam dimulai
dari jam 17.00 – 11.00. para SPG biasanya menawarkan kepada pria yang
sedang berduduk santai, lalu ia mendekati konsumen lalu mengucapkan kata
“selamat siang pak, maaf mengganggu. Rokok djarumnya pak harganya
13.000” dengan senyuman dan sikap yang manis. Ada dua kemungkinan
dijawab oleh konsumen setelah ditawari rokok, pertama “engga mba terima
kasih” dan kedua “boleh mba”. Disinilah kita akan bahas bagaimana
5
5
pengaruh SPG dalam menawarkan rokok kepada konsumen, dengan target 12
slop selama shiff berjualan.
Setiap sales Promotion girl yang ingin bekerja pada PT. Djarum harus
memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh PT. Djraum sendiri.
Setiap Sales Promotion Girl yang dipekerjakan akan diberikan gaji atau
biasanya disebut vee sebesar Rp. 500.000/hari untuk sales promotion girl
grade A, dan untuk sales promotion girl grade B sebesar Rp. 300.000/hari.
Penentuan grade berdasarkan tinggi badan dan kemampuan selling per-
individu. Sedangkan setiap sales promotion girl harus memenuhi target
penjualan tiap harinya sebesar 4 slop rokok atau sebanyak 40 bungkus tiap
harinya, jika tidak maka vee akan dipotong sebesar Rp. 50.000,00/hari.
Seorang SPG mampu berkomunikasi dan diwajibkan berpenampilan
menarik dengan paras wajah yang cantik, sewaktu ia sedang menawarkan
produk yang dijual seorang SPG harus memberitahu dan menjelaskan produk
yang ditawarkan, apa yang dijual, kandungan yang dalam produk, keunggulan
produk, manfaat produk, dan harga produk yang ditawarkan.
Dengan metode yang digunakan penelitian ini mengunakan Teori
AIDDA yaitu, Attentions, Interest, Desire, Decision, dan Actions. Apakah
seorang SPG dapat mempersuasi dan adanya perubahan pendapat, perilaku,
sikap, dan sosial.
Penjualan yang dilakukan SPG rokok merupakan penjualan minat beli
memasarkan dan mengenalkan produk baru, tapi dari segi kacamata modern
penjualan bisa hanya dilakukan dengan iklan di media ternyata belumlah
6
6
cukup. Disinilah peran SPG untuk mengajak para perokok untuk mencoba
dan membeli produk yang ditawarkan dengan komunikasi persuasi yang
dikeluarkan seorang SPG akan menimbulkan ajakan untuk membeli. Dan
dengan rayuan seorang wanita cantik dan sexy siapa pula seorang lelaki tidak
tergoda dan membeli produk yang ditawarkan, dengan keahlian komunikasi
persuasi seorang dari peran SPG dalam menjalankan minat beli kepada
konsumen maka dari itulah saya akan mendeskripsikan bagaiman komunikasi
persuasi dari seorang SPG rokok djarum Black mild ini menjual produk yang
mendapatkan penjualan besar dan menguntungkan bagi perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
Sejauh Mana Pengaruh Komunikasi Persuasi SPG Rokok Djarum Black
Mild Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall
Serpong.
1.3. Identifikasi Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk lebih mudah
mengarahkan dan memudahkan analisis data, maka peneliti menetapkan
identifikasi masalah yaitu :
1. Sejauhmana Komunikasi Persuasi Sales Promotion Girl Rokok
Djarum Terhadap Keputusan Minat Beli konsumen di Sumarecon
Mall Serpong?
7
7
2. Sejauhmana Keputusan Minat Beli konsumen di Sumarecon Mall
Serpong setelah ditawari atau diminat belikan Sales Promotion Girl?
3. Seberapa Besar Pengaruh Komunikasi Persuasi Sales Promotion Girl
Rokok Djarum Terhadap Keputusan Minat Beli konsumen di
Sumarecon Mall Serpong?
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang
ingin diteliti, yaitu:
1. Mengukur krediabilitas komunikasi persuasi dalam kegiatan Sales
Promotion Girl rokok djarum terhadap Keputusan Minat Beli
konsumen di Sumarecon Mall Serpong.
2. Mengukur seberapa besar Komunikasi Persuasi dalam kegiatan minat
beli oleh SPG rokok djarum terhadap Keputusan Minat Beli
konsumen di Sumarecon Mall Serpong.
3. Mengukur keputusan Minat beli konsumen di Summarecon Mall
Serpong.
1.5. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baiksecara
teoritis maupun secara praktis :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diperuntungkan sebagai studi dalam menerapkan
teori public relations dan ilmu komunikasi yang ada, yang didapat dari
8
8
pihak akademik dan buku-buku referensi dengan fenomena dan
peristiwa komunikasi baik di perusahaan, instansi, dan lainnya.
2. Manfaat Praktis
Sebagai kontribusi pemikiran yang berguna bagi perusahan,
meningkatkan pemahaman akan teori-teori komunikasi dengan
mengimplementasikannya, dan sebagai masukan dan evaluasi yang
berguna bagi pemerintahan serta lembaga yang terkait penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti.
9
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Ilmu Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy Komunikasi adalah pross
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media) atau langsung.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication bersal
dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata Comunis yag artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih.2
Dalam definisi secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut
Hovland adalah “proses mengubah prilaku orang lain. Ilmu komunikasi jika
di aplikasikan secara benar akan mampu mncegah dan menghilangkan konflik
antar pribadi, berkelompok, tersuku, antar ras, dan dapat membina persatuan
dan kesatuan umat manusia di bumi ini.
“Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia. Dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena
bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh
informasi, dimana masing – masing individu dalam masyarakat itu sendiri
2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005,
hal-41.
10
10
saling berbagi informasi (informasi sharing) untuk mencapai tujuan
bersama”.3
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang
sangat penting. Kita tidak bisa berkomunikasi dan beraktifitas yang kita
lakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa
perbedaan yang esensial disaat kita berkomunikasi dengan orang lain.
“Definisi lain tentang komunikasi seperti yang dikemukakan Moor
adalah penyampaian pengertian antar individu. Dikatakannya semua manusia
dilandasi kapasitas untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan,
pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang satu kepada orang yang lain”.4
Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan baik,
baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan
satu dengan lainnya, bagaimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara
kita memberikan konstribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas,
organisasi, dan masyarakat luas membutuhkan suatu komunikasi. Sehingga
menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat fundamental dalam
kehidupan kita.
2.1.1 Jenis Komunikasi
Komunikasi Intrapersonal
Yaitu komunikasi yang di lakukan oleh satu orang saja atau diri
sendiri. Merupakan komunikasi yang di lakukan seseorang pada
33
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi, Rineka Cipta , Jakarta, 2009, hml. 8. 4 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi, Rineka Cipta , Jakarta, 2009, hml. 11.
11
11
dirinya sendiri seperti, saat kita sedang menghayal, melamun dan
bertanya pada diri sendiri.
Komunikasi Interpersonal
Yaitu komunikasi yang di lakukan oleh lebih dari satu orang.
Biasanya komunikasi jenis ini di lakukan dua orang secara tatap
muka walaupun terkadang tidak di lakukan secara tatap muka
komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif
karena pesan dan informasi dapat tersampaikan antara orang yang
satu kepada yang lainnya.
Komunikasi Dalam kelompok kecil
Yaitu suatu proses komuniksiyang di lakukan pada suatu kelompok
kecil. Seperti halnya dalam suatu organisasi yang beranggotakan
sedikit. Komuniksi seperti ini di lakukan lebh dari dua orang
dimana setiap individunya memiliki pandangna dari setiap pesan
yang di sampaikan.
Komunikasi Public
Komunikasi yang di lakukan dalam ruang lingkup yang besar,
komunikasi yang terjadi lebih kompleks. Hal ini dikarenakan
setiap individu mempunyai pandangan dan pemikiran yang
berbeda dalam sebuah kelompok atau organisasi.
Komunksi Massa
Merupakan komunkasi yang bersifat massif. Efek dari komunikasi
ini dapat menjangkau banyak komunikan. Komunikasi jenis ini
12
12
bisa sangat efektif dalam menyampaikan sebuah pesan namun bisa
pula tidak efektif karena antara komunikator dengan komunikan
tidak saling mengenal sehingga menimbulkan banyak makna dari
banyak komunikan yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan keterampilan dalam berkomunikasi yang di lakukan
oleh komunikator, teknik komunikasi diklasikasikan sebagai
berikut : 1. Komunikasi informatif, 2. Komunikasi persuasif, 3.
Komunikasi Pervasif, 4. Komunikasi Koersif, 5. Komunkasi
instruktif, 6. Hubungan manusiawi.5
2.1.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat
menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh
komunikan. Komunikasi adalah suatu proses, suatu proses dimana
komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa arah
komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan
keseluruhan.6
Selanjutnya ada lima faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi menurut Willian G. Scott, yakni :
1. The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-
lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-
5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditia
Bakti, 2002), hml. 55. 6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.2001. hml.
23.
13
13
hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya
lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau
dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat digunakan.
Biasanya yang diartikan dalam SPG lambang-lambang seperti
senyuman manis dari seorang SPG untuk menarik perhatian
seorang konsumen.
2. The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi. Adegan
ini menjelaskan apa yang dilakukan, simbol apa yang
digunakan, dan arti apa yang dikatakan. Dengan kata lain
dengan menggunakan simbol apa sesuatu dapat
dikomunkasikan. Biasanya adegan yang dilakukan seorang SPG
melakukan selling berkeliling mencari konsumen yang benar-
benar akan berminat biasanya seorang SPG bisa membaca
konsumen dan berinteraksi dengan konsumen sesuai dengan
status, seperti : umur, pekerjaan, gaya hidup, dan orang-orang
disekeliling. SPG akan mengikuti adegan sesuai dengan
konsumen agar terlihat lebih mengenal dan nyaman dengan
konsumen.
3. The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan
komunikasi disebut pelaku komunikasi. Pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan) yag terlibat adalah contoh pelaku
14
14
komunikasi terebut, dan peranannya seringkali saling
menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang. SPG
adalah seorang pelaku komunikasi yang disebut komunikator,
karena seorang SPG bertugas untuk melakukan
memperkenalkan produk kepada konsumen, apakah konsumen
tersebut akan berminat membeli setelah seorang SPG telah
berinteraksi dengan konsumen, nah disitulah apakah berhasil
menimbulakn minat dan si konsumen membeli artinya tugas
seorng SPG berhasil menjadi pelaku komunikasi atau
komunikator.
4. The Agency (perantara)
Alat-alat yang digunaka dalam komunikasi dapat membangun
terwujudnya perantara itu. Alat-alat itu selain berwujud
komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi
tertulis, seperti surat perintah, memo, buletin, nota, surat tugas,
dan jenis lainnya. Biasanya dalam suatu pengamatan saya
selama penelitian, seorang SPG tidak hanya memperlihatkan
produknya yang ia jual tetapi ia juga memberikan isi kandungan
produk dalam sebuah brosur untuk konsumen mengetahui apa
saja isi dalam kandungan produk tersebut.
2.1.3 Tujuan Komunikasi
Adapun tujuan dapat diuraikan sebagai berkut :
1. Perubahan sikap (attitude change)
2. Perubahan pendapat (opinion change)
15
15
3. Perubahan perilaku (behavior change)
4. Perubahan sosial (social change)
Inti dari tujuan komunikasi diatas adalah untuk mengharapkan
pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikan. Dalam
tujuan di atas seorang SPG berperan untuk membuat konsumen
melakukan adanya perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan sosial.
Setelah melalukan persuasi minat beli kepada konsumen.
2.1.4 Komunikasi Persuasi
Komunikasi persuasi adalah komunikasi dengan tujuan
persuasi, yaitu membujuk dan mempengaruhi komunikan sesuai
dengan yang dikehendaki persuander. Dibandingkan dengan
komunikasi informatif, komunikasi persuasive lebih sulit sebab, jika
komunikasi informativ bertujuan hanya untuk memberitahu,
sedangkan persuasiv bertujuan mengubah sikap, pendapat, dan
perilaku.7
Persuasi merupakan usaha untuk mengubah sikap melalui
penggunaan pesan, berfokus terutama pada karakteristik komunikator
dan pendengar. Sehingga komunikasi persuasif lebih jelasnya
merupakan komunikasi yang berusaha untuk mengubah sikap receiver
melalui penggunaan pesan yang dilakukan sender.8
7 Onong Ucjana Effendy, Dinamika Komunikai (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) hml.
21. 8 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
2008. Hml. 45.
16
16
“De Vito menjelaskan komunikasi persuasif dalam buku
Komunikasi Antarmanusia sebagai berikut: Pembicaraan persuasif
mengetengahkan pembicaraan yang sifatnya memperkuat,
memberikan ilustrasi, dan menyodorkan informasi kepada khalayak.
Akan tetapi tujuan pokoknya adalah menguatkan atau mengubah sikap
dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan himbauan
motivasional harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya.”9
Dari penjelasan tersebut, De Vito mengemukakan terdapat dua
macam tujuan atau tindakan yang ingin kita capai dalam melakukan
pembicaraan persuasif. Tujuan tersebut dapat berupa untuk mengubah
sikap atau perilaku receiver atau untuk memotivasi perilaku receiver.
Persuasi bisa dilakukan secara rasional dan secara emosional.
Dengan cara rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat
dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun konsep.
Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek
afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional
seseorang. Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati
seseorang dapat digugah.
“Istilah persuasif diambil dari istilah bahasa Inggris
“persuation” yang juga berasal dari bahasa latin “persuasio” persuasi
mengandung bujukan, merayu, meyakinkan dsb”10
9 Naniek afrilla Framanik, Komunikasi Persuasi, Sayuti.com, Serang, 2011, hml 34
10 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditia
Bakti, 2002), hml. 22.
17
17
Berikut ini adalah pengertian tentang komunikasi sebagaimana
dikemukaan oleh ahli komunikasi, sebagai berikut:
Bruce Berger (1996) menyebutkan bahwa, yang dimaksud
dengan komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah dan mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan
komunikator.11
Sementara itu Budi Santoso mengemukakan bahwa,
komunikasi persuasi adalah upaya seseorang dalam
mengkomunikasikan pesan kepada orang lain yang sikapnya ingin
diubah atau dibentuk. Komunikasi persuasi biasanya banyak
digunakan pada pekerjaan yang mempengaruhi orang lain seperti
psikolog.
Menurut Joseph A. Hardo, persuasi adalah kenyataan yang
tidak bisa dinafikan dalam kehidupan sehari-hari. Hardo mengatakan
bahwa anda semua hidup dalam sebuah dunia yang surat akan kata-
kata. Kita terus digempur oleh pesan-pesan yang akan mempengaruhi
kita.12
Para produsen yang memasang iklan, khotbah-khotbah di
masjid, kampanye pemilu dan lain agar menuruti apa yang kita
inginkan, misalnya merayu orang tua agar diberi uang saku lebih,
merayu teman untuk bermain, merayu teman, dan sebagainya.
11
Bruce Berger Ph.D. Persuasive Communication Part 1. U.S Pharmacist a Jobson Publication
1996. http://academia.edu//komunikasi-persuasi 12
Deddy Mulyana,. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.2001. hal.
35.
18
18
Burgon dan Huffner meringkas beberapa pendapat dari
beberapa ahli mengenai definisi komunikasi persuasi sebagai berikut:
Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan
pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan
komunikator.
Proses komunikasi yang mengajak dan membujuk orang lain
dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan, dan pendapat sesuai
keinginan komunikator. Pada definisi ini, ajakan dan bujukan
adalah tanpa usur paksaan atau ancaman/paksaan. Komunikasi
persuasif, eksistensi persuader benar-benar dipertaruhkan. Oleh
karena itu, ia harus memiliki ethos yang tinggi. Ethos adalah nilai
diri seseorang yang merupakan paduan dan aspek kognisi, afeksi,
dan konasi. Seorang persuader yang memiliki ethos tinggi,
dicirikan oleh kesiapan, kesungguhan, ketulusan, kepercayaan,
ketenangan, keramah-an, dan kesederhanaan. Jika komunikasi
persuasif ingin berhasil seorang persuader harus memiliki sikap
reseptif, selektif, digestif, asimilatif, dan transitif. Variabel
kepribadian dan ego yang rumit merupakan dua kelompok konsep
yang berpengaruh terhadap penerimaan persuadee terhadap
komunikasi, termasuk juga faktor persepsi dan pengalaman.13
Persuader adalah orang dan atau sekelompok orang yang
menyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap,
13 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.2001. hal. 88.
19
19
pendapat, dan perilaku orang lain baik secara verbal maupun
nonverbal. Dalam Persuader adalah orang dan atau sekelompok orang
yang menyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap,
pendapat, dan perilaku orang lain baik secara verbal maupun
nonverbal.14
Dalam Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan
pengertian kepada penerima. Pesan bisa berbentuk verbal dan
nonverbal. Pesan verbal terdiri dari pesan verbal yang disengaja dan
tak disengaja. Pesan nonverbal juga terdiri atas pesan nonverbal
disengaja dan tak disengaja.
Saluran merupakan perantara, di antara orang-orang yang
berkomunikasi. Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi
yang dilakukan.
Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang diperbuat,
umpan balik bisa berbentuk internal dan eksternal. Umpan balik
internal adalah reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya.
Umpan balik eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan
yang disampaikannya. Umpan balik eksternal bisa bersifat langsung,
dapat pula tidak langsung.
“Efek komunikasi persuasif adalah perubahan yang terjadi
pada diri persuader sebagai akibat dan diterimanya pesan melalui
14
Suparlan Suhartono,. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz. 2005. Hal. 67.
20
20
proses komunikasi, efek yang bisa terjadi berbentuk perubahan sikap
pendapat dan tingkah laku.”15
Jadi pengertian persuasi adalah suatu teknik mempengaruhi
manusia dengan jalan memanfaatkan atau mengunakan data dan fakta
pshycolos dan sosiologi dari komunikasi yang hendak dipengaruhi.
Dengan kata lain, komunikasi persuasi adalah suatu teknik
komunikasi yang pesan penyampaiannya bermaksud untuk
mempengaruhi dan membujuk komunikan untuk memperoleh respons
tertentu.16
2.1.5 Model Komunikasi Persuasi
Ronald L. Apple Baum dalam Sholeh Soemirat membuat
komunikasi persuasi dengan asumsi bahwa tidak ada model yang ideal
atau lengkap. Model pada dasarnya adalah mereflesikan kepentingan
tertentu dan asum-asumsi kta. Jadi, dengan adanya model, kita dapat
mengilustrasikan bentuk dan unsur-unsur komunikasi persuasive
sehingga dapat terlihat lebih jelas bagaimana operasi terjadi dalam
kejadian atau peristiwa persuasive.17
Proses persuasive terjadi dalam periode waktu yang spesifik
dan sedikitnya terdiri dari dua orang. Banyak peristiwa persuasive
yang terjadi dalam lingkungan khusus, lingkungan tersebut dapat
berupa kampanye, periklanan, kampanye politik, didalam kelas,
15
Naniek afrilla Framanik Komunikasi Persuasi, Sayuti.com, Serang, 2011 hml 34 16
Drs. Shaleh Soemirat, Msi. Modul Komunikasi Persuasif, Universitas Terbuka. 2008. Hml 28. 17
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.2001. hal.
91.
21
21
didalam rumah, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan
lingkungan eksternal proses persuasive terdiri dari 4 unsur utama,
yakni sumber (sourches), penerima (leceiver), pesan (mesagge) dan
saluran (channel).
Sumber (source) adalah yang berinisiatif untuk
berkomunikasi,18
sumber tersebut biasa berupa individu atau
kelompok yang berinisiatif berkomunikasi tersebut adalah pengirim
(sender) atau pembicara yang melalukannya secara verbal dan/atau
nonverbal dengan tujuan berkomunikasi. Contoh sumber yaitu, istri,
direktur, buku, guru, sumber adalah unsur dari proses yang berusaha
untuk menghasilkan efek persuasiv.
Penerima (recceiver) informasi adalah individu atau kelompok
yang merupakan sasaran dari sumber komunikasi. Sumber bertindak
untuk membuat perubahan sikap, nilai, dan perilaku penerima. Contoh
penerima misalnya pendengar, penonton televisi, pelajar, dan lain-
lain.
Pesan (Message) adalah informasi yang dioperkan antara
sumber dan pennerima. Terdapat dua bentuk pesan, non verbal dan
verbal. Pesan verbal termasuk ekspresi wajah, gerakan tubuh, kontak
mata, intonasi dan penampilan. Semua pengoperan informasi antara
sumber dan penerima tanpa menggunakan kata-kata non verbal.19
18
Onong Uchyana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya.
1994. Hal. 74 19
Onong Uchyana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya.
1994. Hal. 77
22
22
Pesan verbal merupakan produk dari pengertian sumber
komuikasi ke dalam bahasa kode. Pada umumnya kita menggunakan
bahasa verbal. Pada umumnya kita menggunakan bahasa Indonesia
sebagai dasar untuk menyampaikan pesan verbal kita.
2.1.6 Perencanaan Komunikasi Persuasi
Komunikasi persuasive menimbulkan dampak yang lebih
tinggi kadarnya dibandingkan komunikasi informative, yakni dampak
kognitif, afektif, dan dampak behavioral. Agar komunikasi persuasive
itu mencapai tujuannya dan sasarannya, maka diperlukan perencanaan
yang matang. Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-
komponen proses komunikasi sebagaimana diutarakan dimuka.
Komponen komunikasi adalah komunikator, pesan, komunikan.
Bagi seorang komunikator, sebuah komunikator sebuah pesan
yang akan disampaikan sudah jelas isinya, yang perlu dipikirkan
adalah bagaimana pengeleloaan pesan tersebut tersebut agar
dimengerti oleh komunikan. Pesan harus dikemas dan ditata
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik dari si komunikan. Dalam
hal ini, seorang komunikator harus bertanya terhadap diri sendiri siapa
komunikan yang akan dijadikan sasaran? Apakah seorang atau
sekelompok orang? Apakah homogen atau heterogen/ dan sebagainya.
Apabila komunikan yang dijadikan sasaran sudah jelas dan
media yang digunakan memadai juga telah ditetapkan, maka kini telah
tiba giliran untuk menata pesan. Sehubungan dengan proses
komunikan persuasive itu berikut ini adalah teknik-teknik yang dapat
dipilih:
23
23
a. Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan
cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang
sedang menarik perhatian Khalayak. Teknik ini sering
dilakukan oleh kalangan bisnis atau politik. Contohnya dengan
adanya iklan ditelivisi iklan djarum balck mild yaitu dengan
iklan skyboard diartikan dengan menyenangkan, penuh
tantangan, dan bebas itulah adrenalin yang diciptakan pada
produk baru ini, skyboard adalah jenis olahraga baru yang
mengacu pada kebebasan dan menarik perhatian khalayak.
b. Teknik Integrasi
Yang dimaksud dengan Teknik integrasi disini adalah
kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara
komunikatif dengan komunikan. Ini berarti bahwa, melalui
kata-kata verbal atau nonverbal, komunikator menggambarkan
bahwa ia “senasib” dank arena itu menjadi satu dengan
komunikan. contohnya, seorang SPG akan melakukan persuasi
minat beli kepada konsumen dengan teknik integrasi adalah
dengan cara pendekatan bahwa bukan hanya konsumen yang
mendapatkan keuntungan tapi seorang SPG dan konsumen
karena dari kata „kita‟ ada kata „saya‟ dan „anda‟, setelah
adanya perbincangan : ayo dong ka, bukan kaka aja yang
untung saya juga, „kita‟ kaka dapat produknya saya dapat
hasilnya.
24
24
c. Teknik Ganjaran
Teknik ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara mengimping-imingi hal yang menguntungkan
atau menjanjikan harapan. Contohnya konsumen akan
mendapatkan keuntungan dari membeli produk yang sidah
dipersuasiai oleh SPG, selain konsumen mendapatkan produk
baru ia kan bonus-bonus dari harga yang lebih murah dan
mencoba produk baru, konsumen tidak akan rugi setelah
membeli produk tersebut.
d. Teknik Tataan
Yang dimaksud dengan tataan disini adalah upaya menyusun
pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak didengar
atau dibaca secara termotivasikan untuk melakukan
sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut. Teknik tataan
dalam komunikasi persuasi ialah seni menata pesan dengan
imbauan emosional sehingga komunikan menjadi tertarik.20
Contohnya seorang SPG sebelum mereka melakukan selling,
adanya brefing untuk memberikan masukan kepada SPG untuk
mengetahui bagaimana seorang SPG melakukan minat beli
kepada konsumen diharuskan seroang SPG mengetahui saiapa
lawan main ia berbicara, apabila ia berbicara dengan seorang
anak muda ia juga harus mengikuti gaya dan sikap kepada
anak muda, sebalikanya apabila melalukan kepada konsumen
20
Onong uchjana effendi, hal 22-24.
25
25
yang lebih berumur diharuskan seorang SPG berkomunikasi
secara sopan dan menarik minat konsumen.
2.2 Sales Promotion Girl
Sales Promotion girl Merupakan suatu profesi yang bertugas untuk
bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu
produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan
utama yaitu menciptakan penjualan yang segera.
Definisi minat beli penjualan menurut institute of sales promotion in
England adalah minat beli penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang
digunakaan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan
menggunakan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada
produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung,
biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.21
Minat beli penjualan menggambarakan insentif-insentif dan hadiah-
hadiah untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan
sekarang ketimbang nanti. Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk
membentuk perilaku pasar terhadap suatu merk, minat beli penjualan
dimaksudkan sebagai alat jangka pendek untuk memicu terjadinya tindakan
pembelian. Minat beli penjualan menghasilkan respons-respons yang lebih
cepat dan terukur dalam penjualan daripada yang dapat dilakukan oleh iklan.
Sekarang ini pembagian antara periklanan dan minat beli penjualan adalah 30-
70. Pertumbuhan minat beli penjualan yang mencerminkan prioritas
21
http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2013/02/04/apa-itu-sales-promotion--525460.html
26
26
perusahaan yang lebih tinggi berkaitan dengan penjualan saat ini daripada
terhadap pembentukan merk jangka panjangnya. Ini adalah satu bentuk hasil
dari transaction marketing (TM) ketimbang relationship marketing (RM).22
Minat beli Penjualan (Sales Promotion) adalah suatu kegiatan
perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan
cara penempatan dan pengaturan (Lubis, 2004). 23
Menurut Hanafie (2010) minat beli penjualan merupakan program dan
penawaran khusus dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para
konsumen (kebanyakan langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar
mengambil keputusan pembelian yang positif. Minat beli ini seringkali
menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang menganggap bahwa
pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen. Keanekaragaman
minat beli penjualan lebih rumit lagi dalam usaha penjualan kepada konsumen
perantara atau penyalur. Persaingan penjualan dengan insentif berupa
perjalanan liburan sudah sedemikian membudaya.24
Minat beli penjualan merujuk pada aktivitas minat beli, selain
periklanan, publisitas dan penjualan personal yang merangsang ketertarikan,
percobaan atau pembelian dari para pelanggan (Cannon et al., 2009).25
22
Erna Ferrinadewi dan S. Pantja Djati. 2004. “Upaya Mencapai Loyalitas Konsumen Dalam
Perspektif Sumber Daya Manusia” . Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 6, No. 1, Maret
2004: 15 – 26. 23
Belch, George E & Belch, Michael A, 2004, Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communication Perspective, The McGraw-Hill Companies, 6th Edition 24
Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. Hal. 58 25
Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Undip.
Hal. 11.
27
27
Minat beli penjualan merupakan alat yang menawarkan insentif pada
pembeli dan terdiri atas:
Minat beli konsumen, seperti sampel, kupon, penawaran uang kembali,
pengurangan harga, hadiah, premi, kontes, peragaan, dan stker.
Minat beli dagang, seperti jaminan pembelian, hadiah barang iklan
bersama, kerjasama iklan dan pemanjangan, pengembalian uang,
kontes penjualan para penyalur.
Minat beli wiraniaga, seperti pemberian bonus, kontes dan kereta
penjualan (Lubis, 2004).26
2.2.1. Tujuan Sales Promotion Girl
Kotler et al (2008) bahwa tujuan minat beli penjualan sangat
beragam. Penjual bisa menggunakan minat beli pelanggan untuk
mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan
hubungan pelanggan jangka panjang.27
Minat beli penjualan biasanya digunakan bersama iklan,
penjualan personal, atau sarana bauran minat beli lainnya. Minat beli
konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat 42 menambah gairah
serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara umum, dari pada
hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran merek
sementara, minat beli penjualan harus memperkuat posisi produk atau
jasa dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika
dirancang dengan benar, Sales promotion girl bertugas menjalankan
26
http://duniakerjaekonomi.com/marketing/2013/02/04/apa-itu-sales-promotion--525460.htmll 27
Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta.
Hal. 23.
28
28
tugasnya untuk memminat belikan produk baru kepada masyarakat atau
konsumen dan ia menjalankan bujukan apakah si konsumen tertarik
untuk mecoba atau minat unutk membeli produk tersebut, semua sarana
minat beli penjualan mempunyai potensi untuk membangun gairah
jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang.28
Berikut
ini adalah tugas dan tujuan Sales Promotion Girl :
Sales promotion girl bertugas memminat belikan produk baru
dan Peningkatan uji coba dan pengulangan pembelian
Sales promotion girl Peningkatan frekuensi dan kuantitas
produk yang diminat belikan
Menghitung penawaran-penawaran dari pesaing
Membangun Customer database dan peningkatan ingatan
konsumen
Cross-selling dan perluasan dari penggunaan dari suatu merk
Memperkuat brand image dan memperkuat brand relationship
Tujuan sales promotion adalah untuk mempengaruhi pembeli
agar mencoba menggunakan produk atau menganjurkan agar konsumen
menggunakan produk secara rutin. Tujuan dasar dari dilakukannya sales
promotion adalah untuk mendorong pembeli agar bertindak, memulai
rangkaian perilaku yang mengakibatkan aktivitas pembelian. Tindakan
ini terjadi pada tahap konatif dari rangkaian perilaku. Itu
28
Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta.
Hal, 61.
29
29
mengambarkan high involvement atau low involvement, dan
menandakan proses kognitif.29
Jika tujuan pemasaran adalah untuk memperkenalkan produk
baru atau bermaksud untuk memasuki pasar baru, maka tujuan
berhubungan dengan keputusan low involvement dan proses mendorong
konsumen baru untuk mencoba produk. Jika high involvement maka
kegiatan sales promotion tidak dilakukan hingga tingkat yang pantas
dari perkembangan sikap telah dilakukan melalui kegiatan periklanan
dan public relations.30
Jika produk telah tersedia di pasar, maka tujuan dilakukannya
sales promotion adalah adalah untuk mendorong peningkatan angka
pembelian dan menarik konsumen dari produk pesaing. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan pengkonsumsian produk yang sudah ada
atau mendorong pembeli baru untuk mencoba menggunakan produk.
2.2.2. Teknik-Teknik Sales Promotion Girl
Teknik-teknik Sales Promotion Girl, sebagai berikut :
1. Sales Promotion : Manufacturers to Resellers
Buying allowance
Dalam pembelian tertentu yang berlangsung pada waktu
tertentu, biasanya reseller akan mendapatkan potongan harga
sebesar x% dari harga sebenarnya. Dampaknya adalah
peningkatan dari pesanan rata-rata, mendorong toko baru untuk
29
http://duniaspg.com/2012/12/minat beli-penjualan-sales-promotion.html 30
Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. Hal, 34.
30
30
mencoba produk dari perusahaan, atau menstimulasi
pemesanan berikutnya.
Count and recount allowance
Adanya allowance apabila produk perusahaan dipajang di toko
dalam periode waktu tertentu. Proses matematikanya adalah
sebagai berikut :
Opening stock+purchases-closing stock = stock entitled to
receive the agreed allowance
Tujuan dari allowance tipe ini adalah mencegah toko
kehabisan stok atas produk perusahaan, terutama dalam masa
minat beli.31
Buy-back allowance
Allowance tipe ini meneruskan count and recount allowance,
dimana pembelian setelah coun and recount alowance akan
mendapatkan bonus untuk mendorong pihak toko membeli lagi
produk perusahaan, bukan produk kompetitor.
Merchandise allowance
Tipe sales minat beli yang ini adalah menyediakan hadiah
kepada reseller apabila reseller membeli produk perusahaan
dalam ukuran tertentu. Bagi perusahaan, keuntungannya adalah
biaya administrasi dan transportasi rendah karena menyatu
dengan pesanan produk. Sementara bagi reseller, mereka bisa
31
David Loudon dan Albert J. Della Bitta. 1993.Consumer Behaviour Concept and Application,
Penerbit Mc Grow Hill Book Co. hal. 129.
31
31
mendapat keuntungan di atas rata-rata dengan barang-barang
gratis .
Advertising allowance
Advertising allowance bisa terjadi apabila reseller bisa
menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan promotional
campaign yang melibatkan produk perusahaan. Persentase
allowance akan diberikan dalam pembelian produk perusahaan
dalam jangka waktu tertentu.
Vertical advertising
Dalam vertical advertising, perusahaan mau berkontribusi
dalam minat beli pihak reseller.
Horizontal advertising
Dalam horizontal advertising, kompetitor ikut bergabung
untuk memminat belikan the product class dan dengan begitu
dapat menstimulasi permintaan utama.
Keuntungan advertising allowance bagi perusahaan adalah
perusahaan bisa membeli lebih banyak space atau waktu
karena iklannya bersifat lokal, bukan nasional. Juga bisa
memacu reseller baru untuk menjadi distributor jika tujuannya
untuk trial.32
32
David Loudon dan Albert J. Della Bitta. 1993.Consumer Behaviour Concept and Application,
Penerbit Mc Grow Hill Book Co. hal 134.
32
32
Hostaging
Adalah kondisi dimana reseller memiliki kekuasaan di atas
perusahaan untuk memaksa perusahaan membuat trade
promotion dalam waktu yang berkesinambungan. Strategi
untuk menghindari hostaging adalah mengurangi frekuensi
kesepakatan minat beli, mengalihkan biaya yang digunakan
dalam perminat beli pada iklan atau minat beli, , dan
memfokuskan diri pada differentiating merek dengan harga
yang murah.
Other forms of sales promotions aimed at reseller
Misalnya dealer contest yang bisa mengarahkan pada
peningkatan penggunaan produk perusahaan, dan lain-lain.
2. Sales Promotion : Resellers to Consumers
Minat beli yang dilakukan reseller atas produk perusahaan
biasanya meningkatkan jumlah pembeli baru dan hanya
mempengaruhi sedikit pembeli lama.
3. Sales Promotion : Manufacturers to Consumers
Methods for encouraging new users to try a product – Sampling
Merupakan miniatur produk yang dibagikan secara gratis yang
ditujukan untuk meraih pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama. Sample bisa berupa demonstrasi atau trial size
pack yang dibagikan dalam periode waktu tertentu.
33
33
Coupon
Adalah voucher atau sertifikat yang membuat konsumen dapat
membeli produk perusahaan dengan harga yang lebih murah
dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah mendorong
masyarakat untuk mencoba produk baru dan mempertahankan
kestabilan penjualan. Ada tiga cara pendistribusian kupon :
a. Consumer direct distribution
Kupon dikirim melalui pos atau dari pintu ke pintu.
b. Media direct distribution
Merupakan penyisipan kupon dalam media massa dengan
berbagai cara, misalnya free standing insert (memisahkan
lembaran yang berisi sejumlah kupon berbeda-beda), on-
page coupon (disisipkan dengan iklan), pop up (kupon di
print pada kartu dan disisipkan pada majalah), dan tips in
(kupon dilem pada cover majalah)
c. Package direct distribution
Kupon disisipkan dalam produk yang akan dijual, dengan
tujuan meminimalisir biaya distribusi.
Consumer deals
- Price off
Adalah pemotongan harga secara langsung yang
penawarannya tampak jelas dalam kemasan atau display.
34
34
- Bonus packs
Bonus packs menawarkan produk yang lebih banyak dalam
harga yang sama dengan biasanya.
- Bonus packs Refund dan rebate
Digunakan untuk membuat konsumen mengirimkan bukti
pembelian dan mereka akan mendapatkan pengembalian
sejumlah uang (cash refund). Sangat efektif untuk
meningkatkan trial pada produk baru.
Methods for encouraging increased consumption-usage
- Premium
Adalah merchandise yang ditawarkan dengan gratis atau
dengan harga murah apabila kita membeli produk tertentu.
Premium digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan
menarik pembeli untuk membeli ulang produk perusahaan,
menstimulasi dorongan untuk membeli, mendorong
konsumen untuk berganti merk,dan membatasi ruang gerak
kompetitor.
a. Direct premium
Mensyaratkan konsumen untuk hanya membeli produk
dan mereka akan mendapatkan merchandise secara
gratis.
b. Self-liquidating
Mensyaratkan konsumen untuk ikut berkontribusi
dalam membiayai merchandise yang mereka dapatkan,
namun dengan harga di bawah harga yang sebenarnya.
35
35
- Contest and sweepstake
Contest adalah bentuk sales promotion dimana customer
berkompetisi untuk memenangkan hadiah atau uang
berdasarkan kemampuan mereka. Tipe ini membutuhkan
bukti pembelian dan pemenang ditentukan dengan beberapa
kriteria. Sementara sweepstakes adalah sales promotion
dimana pemenang ditentukan dengan undian dan bukti
pembelian tidak dibutuhkan.
4. Sales Promotions : The Sales Force
Contest
Memotivasi para pihak yang terlibat di dalamnya untuk
berkompetisi dengan tujuan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Sales meeting
Merupakan bentuk usaha yang dilakukan pihak manajemen
untuk memberikan informasi mengenai produk pada sales force,
bisa berupa sales training dan sebagainya.
5. Other sales promotion aids
Brosur adalah bentuk sales promotion yang digunakan untuk
memandu konsumen, reseller, dan sales force mengenai
produk perusahaan.
Sales literature adalah bentuk sales promotion yang digunakan
untuk menumbuhkan kesadaran mengenai the potential needs
36
36
juga berguna untuk menjelaskan produk secara teknis dan
kompleks.33
2.3 Minat Beli
Minat (intention) merupakan suatu kecenderungan untuk melakukan
tindakan terhadap obyek (Assael 1998, dalam Ikhwan Susila dan Faturrahman
2004). (Dharmmesta 1998, dalam Ferrinadewi dan Pantja,2004) menjelaskan,
minat terkait dengan sikap dan perilaku. Minat dianggap sebagai suatu
“penangkap” atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang
mempengaruhi perilaku, minat juga mengindikasikan seberapa keras
seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Minat menunjukkan seberapa
banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu dan
minat berhubungan dengan perilaku.34
Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut
sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu
pelayanan jasa, berdasarkan hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana
proses minat dari dalam diri konsumen sangat penting dilakukan.
Perilaku minat konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap merek atau
jasa. Tahapan terakhir dari proses tersebut adalah pengambilan keputusan
secara kompleks termasuk menggunakan merek atau jasa yang diinginkan,
33
Belch, George E & Belch, Michael A, 2004, Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communication Perspective, The McGraw-Hill Companies, 6th Edition 34
Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. HAL 15.
37
37
mengevaluasi merek atau jasa tersebut pada saat digunakan dan menyimpan
informasi untuk digunakan pada masa yang akan datang.
(Assael 1998 dalam Ikhwan Susila dan Faturrahman 2004) lebih lanjut
menjelaskan, bahwa pada saat seorang konsumen melakukan evaluasi
terhadap merek atau jasa, konsumen cenderung akan menggunakan merek
atau jasa yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi.35
Bigne (2005), Ekinci dan Hosany (2006), Alampay (2003), dan Rosen
(1987) menjelaskan kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap
suatu produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri36
:
1. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa
Konsumen yang memiliki minat, memiliki suatu kecenderungan untuk
mencari informasi lebih detail tentang produk atau jasa tersebut,
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi
produk atau jasa yang digunakan, sebelum menggunakan produk atau
jasa tersebut. Kegiatan selling seorang SPG selain menawarkan produk
bagaimana kosumen berminat untuk membeli produk serorang SPG
diwajibkan memperlihatkan brosur dan menjelaskan isi kandungan dan
citra rasa dari si produk terbaru agar kosumen dapat memahami produk
yang ingin mereka beli terdapat detail yang aman untuk dikonsumsi.
2. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa Konsumen yang memiliki
minat terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat dari bentuk
35
Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. hal. 16. 36
Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Undip.
Hal. 90.
38
38
pengorbanan yang dilakukan terhadap suatu barang atau jasa,
konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap suatu barang
atau jasa akan bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut
dengan tujuan konsumen yang berminat tersebut dapat menggunakan
barang atau jasa tersebut. Suatu kesedian seorang kosumen untuk
melakukan pembayaran adalah suatu hasil dari interkasi persuasi
seorang SPG untuk melalukan selling dan menimbulkan minat beli
kepada konsumen untuk bersedia membayar produk yang ditawarkan.
3. Menceritakan hal yang positif Konsumen yang memiliki minat besar
terhadap suatu produk atau jasa, jika di tanya konsumen lain, maka
secara otomatis konsumen tersebut akan mencitrakan hal yang positif
terhadap konsumen lain, karena konsumen yang memiliki suatu minat
secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan terhadap
suatu barang atau jasa yang digunakan. Melalukan selling seorang SPG
diharuskan melalukan good service untuk konsumen agar kosumen
memberikan apresiasi untuk seorang SPG bukan hanya dari segi
produk yang menjanjikan, produk dijamin akan disukai konsumen
apabila SPG memberikan good service dan good selling.
4. Kecenderungan untuk merekomendasikan Konsumen yang memiliki
minat yang besar terhadap suatu barang, selain akan menceritakan hal
yang positif, konsumen tersebut juga akan merekomendasikan kepada
orang lain untuk juga menggunakan barang atau jasa tersebut, karena
seorang yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang akan
39
39
cenderung memiliki pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa
tersebut, sehingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen
tersebut akan cenderung merekomendasikan kepada konsumen lain.
Indikator untuk minat dalam penelitian ini meliputi:
1) Kesediaan untuk membayar barang atau jasa
2) Menceritakan hal yang positif
3) Kecenderungan untuk merekomendasikan
Minat beli adalah suatu keputusan personal dari seseorang yang sudah
di minat belikan dan dipasarkan oleh si penjual produk dan ia merasakan
bahwa memutuskan untuk membeli atau tidaknya produk tersebut.37
Kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang
dianggap penting. Jadi hubungan antara perhatian dan minat erat karena
timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung
dalam bidang itu. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa
perhatian adalah suatu gejala kejiwaan yang ada hubungan dengan dorongan
minat dan kegiatan sendiri. Minat seseorang terhadap sesuatu objek memiliki
tingkatan tertentu.
Schiffman dan Kanuk (2004:25), menjelaskan bahwa pengaruh
eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi
alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen.
37
Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Hal 58.
40
40
Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial
budaya.38
Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan
berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek
akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian
tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) mengenai minat beli :
minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam
proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai
produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat.39
Menurut Kotler dan Keller (2003:181), customer buying decision – all
their experience in learning, choosing, using, even disposing of a
product.Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli
atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih,
menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.40
Menurut Kotler dan Keller (2003:186) the consumer may also form an
intention to buy the most preffered brand yang berarti bahwa konsumen
mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk berdasarkan pada sebuah
merek.41
38
Kotler, Philip.2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Hal 28, 39
Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Hal 51 40
Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta.
Hal 91. 41
Karta jaya Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. Hal. 231
41
41
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:6-7), seseorang
menginginkan produk, merek, dan jasa tertentu untuk memuaskan kebutuhan.
Selain itu keinginan orang juga dibentuk oleh pengaruh sosial, sejarah masa
lalu, dan pengalaman konsumsi.42
2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan
emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang
atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli,
ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.43
Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) menjelaskan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi minat44
, yaitu :
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan
pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat
pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan,
penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai
sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi
rendah.
42
Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta.
Hal. 45. 43
William Stanton. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hal. 310. 44
Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Hal 83.
42
42
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang
menggunakan waktu senggangnya.
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda
dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan
orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang,
aktivitas benda dan seseorang.
Sedangkan menurut Kotler, Bowen, dan Makens (1999)
terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam
proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu situasi tidak terduga
(Unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain (Respect to
Others).45
2.3.2 Minat Pembelian Ulang (Future Intention)
Pembelian ulang (repeat purchase) menurut Peter/Olsen
(2002)adalah : Kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
atau beberapa kali.
Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong
ia melakukan pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal
terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia
membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-
hal yang baik kepada orang lain.46
45
Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Hal 85. 46
Reinartz Werner, et al. 2004. “The Customer Relationship management Process: It‟s
measurement and Impact on Performance”. Journal of Marketing Research. Hal. 24.
43
43
Menurut Schiffman & Kanuk (2000) perilaku pembelian ulang
itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty, dimana
kebanyakan perusahaan mendukung karena hal ini memilki kontribusi
yang besar untuk kestabilan yang baik di dalam marketplace.47
Zeithalm et al (1996) menekankan bahwa pentingnya
mengukur minat beli kembali (future intention) pelanggan untuk
mengetahui keinginan pelanggan yang tetap setia / meninggalkan
suatu barang / jasa. Konsumen yang merasa senang dan puas akan
barang / jasa yang telah dibelinya, akan berpikir untuk membeli ulang
kembali barang / jasa tersebut. Pembelian yang berulang akan
membuat konsumen menjadi loyal terhadap suatu barang / jasa (Band,
1991).48
2.4 Teori AIDDA
Teori AIDDA menjadi landasan teori dalam penelitian ini. Teori ini
menjelaskan bahwa sebuah kegiatan persuasi diawali dengan menarik
perhatian (Attentions) dan di akhiri dengan perubahan perilaku (Action).
Sebuah kegiatan persuasi menurut Onong Uchjana Effendi akan berhasil
apabila melalui sebuah tahapan-tahapan komunikasi persuasif.
Teori AIDDA ini digunakan oleh peneliti karena berkaitan dengan
bagaimana seseorang menerima pesan persuasif. Teori ini menyatakan,
seorang individu akan terkena dampak persuasi apabila perhatian, minar, dan
47
Swastha Basu. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Liberty. Hal. 111. 48
Sutisna dan Pawirtra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. Hal 51.
44
44
hasratnya telah tersentuh. Perilaku seorang komunikan dapat berubah dengan
menarik perhatian, minat, dan hasratnya telah tersentuh. Perilaku seorang
komuniksn dapat berubah dengan menarik perhatian, minat, dan hasrat,
individu tersebut terhadap objek persuasi. Objek persuasi disini adalah berupa
perubahan minat beli konsumen di Sumarecon Mall Serpong yang diminat
belikan oleh Sales Promotion Girl Djarum Black Mil.
Demi berhasilnya komunikasi persuasive perlu dilaksanakan secara
sistematis. Tampaknya suat formula yang biasa disebut AIDDA dapat
dijadikan landasan pelaksanaan.
Formula AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap tahap
komunikasi persuasive. Penjelasannnya sebagai berikaut :
A- Attention- perhatian
I- Interest-minat
D- Desire-hasrat
D- Decition-keputusan
A- Action-tindakan/sikap49
Formula tersebut sering pula dinamakan AA procedure sebagai
singkatan dari Attention-Action-Prosedure, yang berarti agar komunikan
dalam melakukan kegiatan dimulai dahulu dengan menumbuhkan perhatian.
Berdasarkan formula AIDDA itu, komunikasi persuasive didahukan
dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan
dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang, tetapi juga dalam
49 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A dinamika komunikasi Bandung tahun 1992, hal-12
45
45
penampilan (appearance) ketika menghadapi khalayak. Senyum yang
tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian kepada
khalayak.
Apabila perhatian sudah berhasil dibangkitkan, kini menyusul upaya
menimbulkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan hal menyangkut
kepentingn komunikan. Karena itu komunikator harus mengenal siapa
komunikan yang dihadapinya. “Know Your Audience, Kenalilah
Khalayakmu”, demikian nasehat para ahli komunikasi.
Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk
melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan komunikator. Disini imbauan
emosional (emotional appeal) perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga
pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan
suatu kegiatan sebagai diharapkan dari padanya.
Tata cara petahanapan komunikasi persuasive, sebagi mana dipaparkan
diatas, bisa diketahui hasilnya dalam beberapa saat saja, tetapi bisa bertahun-
tahun.
Dari proses komunikasi itu tampak bahwa petahapan yang dimulai dari
upaya membangkitkan perhatian sampai menimbulkan kegiatan, belangsung
singkat saja.
Contoh mengenai kegiatan yang ditimbulkan berlangsung lama sejak
dimulainya proses komunikasi adalah penerapan tentang keluarga berencana.
Kegiatan beranak hanya 2 sebagai mana diharapkan komunikator, tidak
mungkin diketahui pada waktu kampanye dilancarkan : memerlukan waktu
bertahun-tahun. Tetapi dalam komunikasi seperti itu, pernyataan komunikan
46
46
dalam bentuk kesanggupan untuk melakukan seruan komunikator untuk
beranak hanya 2, dapat diangggap memadai.
Dalam rangka upaya agar komunikan melakukan kegiatan sebagai mana
komunikator, hanya mengekspresikan kesanggpuan sudah dapat dijadikan
pegangan oleh komunikan. Cara membuat komunikan menyatakan sesuatu
secar verbal sering dilakukan dalam gaya kepimpinan demokratis. Dalam
suatu komunikasi kelompok untuk memecahkan suatu masalah, diupayakan
agar setiap orang agar yang hadir mengekspresikan sesuatu ; kalo perlu hanya
hanya perlu mengucapkan kata “Ya” sebagai pernyatan setuju terhadap
gagasan komunikator atau gagasan rekan lain. Dengan pernyataan itu ia
merasa dibebani tanggung jawab untuk mengsukseskan hasil keputusan
pertemuan itu. Demikian beberapa hal mengenai teknik komunikasi
persuasive yang meliputi perencanaan dan pentahapan.50
Dalam hal ini, yang ingin peneliti lakukan adalah bagaimana pengaruh
komunikasi persuasi kegiatan minat beli yang dilakukan oleh sales promotion
girl djarum black mild kepada konsumen setelah diberikan informasi tentang
produk yang dijual, daya tarik dari si komunikator kepada komunikan. Karena
adanya suatu produk dalam sebuah brand ternama sekelas Djarum yang
mengelurkan rokok jenis baru, apabila tidak diminat belikan menyeluruh oleh
seorang sales promotion girl, konsumen hanya mengenal begitu saja tetapi
apabila di minat belikan oleh sales promotion girl adanya daya tarik persuasi
untuk konsumen.
50
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A dinamika komunikasi Bandung tahun 1992. Hal.13.
47
47
Teori AIDDA dapat dijadikan dasar untuk menjelaskan bagaimana
pesan dari kegiatan minat beli yang disampaikan oleh komunikasi persuasi
dapat berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki persuander. Kaitannya
terhadap penelitian ini adalah sebuah komunikasi persuasi dalam kegiatan
minat beli sales promotion girl djarum black mild terhadap minat beli di
Summarecon Mall Serpong yang dapat mempengaruhi komunikan apabila
seorang persuander dapat menimbulkan perhatian (Attentions) para
konsumen. Setelah perhatian konsumen didapat, tahap selanjutnya adalah
menumbuhkan minat (Interest) konsumen. Dengan mengutarakan hal-hal
yang menyangkut kebutuhan dan kepentingan konsumen. Apabila minat para
konsumen telah tumbuh, tahap selanjutnya adalah memunculkan hasrat
(Desire) dengan melakukan himbauan daya tarik kepada konsumen. Setelah
itu, peminat beli membuat sebuah keputusan (Decision) apakah ia akan
membeli atau tidak produk yang sudah ditawarkan oleh sales promotion girl
tersebut. Keputusan positif akan memberikan tindakan positif demikian pun
sebaliknya. Tindakan tersebut disebut (Action) tindakan itulah yang akan
menimbulkan hasil apakah komunikasi persuasi yang dilakukuan sales
promotion girl djarum black mild tersebut berpengaruh besar atai tidak dalam
melakukan minat beli.
Pengaruh antara komunikasi perusiasi yang terjadi antara sales
promotion girl dengan konsumen dalam kegiatan minat beli dengan teori
AIDDA Dapat digambarkan melalui bentuk kerangka pemikiran sebagai
berikut:
48
48
2.5 Kerangka Berpikir
Teori AIDDA
Pengaruh komunikasi persuasif sales promotion girl rokok
djarum black mild terhadap minat beli konsumen di
summarecon mall serpong
Tidak Terdapat / Terdapat pengaruh komunikasi
persuasi sales promotion girl terhadap minat beli
konsumen di summarecon mall serpong
Komuniasi persuasif SPG
rokok djarum black mild
(Variabel X)
Minat beli konsumen di
summarecon mall serpong
(variabel Y)
TEORI AIDDA
Attentions
Interest
Desire
Decision
actions
Indikator Minat Beli
Konsumen
Pengetahuan
Pengalaman
tindakan
Tahapan Komunikasi Persuasif Mempengaruhi
49
49
Berdasarkan Kerangka Berpikir Penelitian „Pengaruh Komunikasi
Persuasi Sales Promostion Girl Rokok Djarum Terhadap Keputusan Minat
Beli konsumen di Summarecon Mall Serpong.
Dari bagan di atas dijelaskan penelitian ini, pengaruh persuasi Sales
Promotion Girl Rokok Djarum adalah Variabel X, dan terhadap keputusan
minat beli konsumen di Summarecon Mall Serpong adalah Variabel Y.
Indikator dari variable X adalah peran spg dalam mempengaruhi persuasi di
antaranya, attentions, interest, desire, decision, dan actions. Dan variable X
indikatornya minat beli konsumen di Summarecon Mall Serpong adalah,
pengetahuan, pengalamn, tindakan.
2.6 Kerangka Operasional Variabel
Kerangka operasional berfungsi sebagai pendoman dalam menyusun
draft pertanyaan dalam bentuk kuisioner yang merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti. Kerangka operasional umumnya
terdiri dari variabel X dan variabel Y, sub Variabel X dan Y, indicator dari sub
variable X dan Y, dan keterangan skala pengukur yang dipakai penelitian
dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini yang menjadi variable X adalah komunikasi
persuasif dalam kegiatan minat beli sedangkan yang menjadi variable Y
adalah minat beli konsumen di summarecon mall serpong.
Kuesioner disusun berdasarkan tabel operasional konsep sebagai
berikut:
50
50
Tabel 2.1
Operasional Variabel
Variabel
Penelitian Dimensi Indikator Skala
No. urut
pernyataan
Pengaruh
Komunikasi
Persuasif Sales
Promotion
Girl Djarum
Black Mild
(Variabel X)
Teori AIDDA
Prof. Drs.
Onong
Uchjana
Effendy
(1992:11)
Prof. Drs.
Onong
Uchjana
Effendy
(1992:11)
1. Attentions (perhatian)
Prof. Drs. Onong
Uchjana Effendy
(1992:11)
2. Interest (Minat)
Prof. Drs. Onong
Uchjana Effendy
(1992:11)
3. Desire (Hasrat)
Prof. Drs. Onong
Uchjana Effendy
(1992:11)
4. Decision (keputusan)
Prof. Drs. Onong
Uchjana Effendy
(1992:11)
5. Actions (Tindakan)
Prof. Drs. Onong
Uchjana Effendy
(1992:11)
1. Daya tarik Fisik
2. Gaya bicara
3. penampilan
1. Meimbulkan
ketertarikan
komunikan
2. Mengutarakan
pentingnya minat
beli dan pesan yang
disampaikan
1. Kelebihan pesan
persuasi
2. Kenggulan pesan
persuasi
3. Kemahiran dalam
suatu ilmu atau
profesi
1. Kuputusan mematuhi
pesan persuasi
2. Keputusan untuk
membeli pesan
persuasi
1. Hasil dari sebuah
proses
2. Membeli produk atau
menolak produk
3. Pembelian ulang
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
1,2,3,4
5,6
7,8
9,10
11,12
51
51
Terhadap
Minat Beli
Konsumen di
Summarecon
Mall Serpong
(Variabel Y)
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Tindakan
1. Mengetahui siapa
itu SPG
2. Mengetahui
adanya minat beli
1. Memahami
terhadap isi pesan
dari SPG
2. Ketertarikan
untuk mencoba
1. Hasil dari sebuah
Proses
2. Beli/tidak produk
3. Pembelian ulang
produk
Likert
Likert
Likert
13.14.15,16
17,18.19.20
21,22
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara atas
pertanyaan penelitian yang dijaukan terhadap masalah yang telah dirumuskan
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis menurut
penulis adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis deskriptif
Ho = tidak ada Pengaruh Komunikasi Persuasi Spg Rokok Djarum
Terhadap Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall Serpong
Ha = ada Pengaruh Komunikasi Persuasi Spg Rokok Djarum Terhadap
Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall Serpong
b. Hipotesis statistik
a) Ho = ρ = 0
b) Ha = ρ ≠
52
52
2.8 Penelitian Terdahulu
Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang
berkaitan dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan
demikian peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding,
dan memberi gambar awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi persuasif
sales promotion girl rokok djarum mild terhadap minat beli konsumen adalah
oleh siti muhalifah yang mencari referensi dari penelitian-penelitian
sebelumnya sebagai berikut:
1. Nadia Putri Riyanti (UNTIRTA Banten)
Nadia Putri Riyanti mengangkat penelitian dengan judul komunikasi
persuasi sales promotion girl PT. Djarum dalam minat beli rokok djarum
super mild dikota tangerang. Penelitian ini tujuan untuk mengetahui teknik-
tekni SPG dengan cara umum dan cara khusus. Penelitian ini menggunakan
metedologi kualitatif, dengan teori pemprosesan – informasi. Hasil dari
penelitian ini mengunakan cara mewancari dan mengukur kegiatan spg
dalam berinterkasi di sekitar kota tangerang yaitu, supermall karawaci,
tangerang city mall, dan summarecon serpong mall.
2. Septian Hadi Rahmawan (UNTIRTA Banten)
Septian Hadi Rahmawan mengangkat penelitian dengan judul komunikasi
persuasif terhadap kesadaran pajak peminat beli pasar rangkasbitung.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahu apakah ada hasil dari
komunikasi persuasive yang dilakukan oknum pajak dalam budaya
53
53
membayar pajak di asar rangkasbitung. Penelitian ini menggunakan teori
AIDDA, mengunakan metodelogi kuantitaif. referensi dari penelitian-
penelitian sebelumnya sebagai berikut:
No
. Item
Penelitian A
(Nadia PutriRiyanti)
Penelitian B
(Septian Hadi
Rahmawan)
Penelitian C
(penulis)
1 Judul Komunikasi persuasi
sales promotion girl
PT. Djarum dalam
minat beli rokok
djarum super mild di
kota tangerang
Pengaruh
komunikasi
persuasif terhadap
kesadaran pajak
peminat beli pasar
rangkasbitung
Pengaruh
komunikasi
persuasi sales
promotion girl
djarum mild
terhadap minat beli
konsumen di
summarecon mall
serpong
2 Tahun 2015 2015 2015
3 Lokasi Tangerang Rangkasbitung Serpong
4 Teori Pemprosesan-
informasi
Teori AIDDA Teori AIDDA
5 Metodelog
i
Kualitatif Kuantitatif Kuantitatif
6 Hasil Terdapat komunikasi
persuasive dari cara
khusus dan umum
Terdapat pengaruh
antara variable X
dan Y
Ada tidaknya
pengaruh antara
variable X dan Y
7 persamaan Mencari tahu apakah
adanya pengaruh
dari tindakan
komunikasi persuasi
Mencari tahu
apakah adanya
pengaruh dari
tindakan
komunikasi
persuasi
Mencari tahu
apakah adanya
pengaruh dari
tindakan
komunikasi
persuasi
8 Perbedaan Metodeologi berbeda Sampling ordinal Sampling
accidental
9 Sumber http://repository.fisip
-untirta.ac.id
http://repository.fisi
p-untirta.ac.id
54
54
BAB III
METODE DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dilihat dari tingkat eksplanasi.
Tingkat eksplanasi (level of explanation) menurut David Kline dalam
Sugiyono ialah “tingkat penjelasan”. Jadi penelitian yang disasarkan atas
tingkat eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan kedudukan
variabel-variabel penelitian dan hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel lainnya. Penelitian eksplanasi itu dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kuantitatif yaitu
penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk
angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya,
seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil
konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Teknik kuantitatif
dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena teknik ini untuk
memahami dan mendeskripsikan realitas rasional sebagai realitas subjektif
khususnya konsumen Summarecon Mall Serpong. Dokumentasi yang
didukung observasi dan wawancara mendalam bersifat sangat utama dalam
pengumpulan data, yang diharapkan mampu menggali data yang diperlukan
sesuai kebutuhan penelitian.
55
55
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma pada penelitian ini adalah paradigma positivistik. Salah satu
cirinya adalah mengeneralisasi populasi kedalam sampel, sampel dianggap
mewakili populasi yang ada. Paradigma positivistik dinyatakan sebagai
paradigma tradisional, eksperimental atau paradigma empiristatis yang
dikembangkan oleh para ahli seperti, Comte, Durkheil, dan Mill.51
Pendekatan
positivistik mengarah pada metode kuantitatif dengan teknik statistiknya yang
mendominasi analisis penelitian. Pendekatan ini bersumber dari wawasan
filsafat positivisme. Positivisme merupakan paradigma ilmu pengetahuan yang
paling awal muncul dalam dunia ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini
berakar dari paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas ada
(exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural
laws). Dengan kata lain, Positivisme merupakan suatu aliran filsafat yang
menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya
spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.
Menurut positivisme, ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari
empirik. Dengan pendekatan positivisme dan metodelogi penelitian
kuantitatif, generalisasi dikonstruksikan dari rerata keragaman individual atau
rerata frekuensi dengan memantau kesalahan yang mungkin.
3.3 Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat eksplanatif. Penelitian kuantitatif yang bersifat
eksplanatif adalah penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan atau
51
Ulber, Silalahi. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama. 2009. Hal 71
56
56
pengaruh satu variabel dengan variabel lain. Hasil akhir dari penelitian ini
adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Tujuan dari penelitian
eksplanatif adalah:
a. Menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan.
Beberapa pakar mengatakan penelitian yang bersifat eksplanatif
memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab-akibat
dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik
inferensial. Artinya penelitian ini mengukur seberapa besar pengaruh
komunikasi persuasi SPG Djarum Black MILD terhadap keputusan
minat beli konsumen di Summarecon Mall Serpong.
3.4 Teknik Penelitian
Sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah
permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat
menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian
adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada
variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent
(dipengaruhi). Variabel independent dalam penelitian ini pengaruh pemasaran
SPG rokok djarum dan variabel dependent adalah terhadap Pengaruh
Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall Serpong (Y).
Selanjutnya untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil penyebaran
angket, dari sejumlah pertanyaan yang terdapat dalam angket kemudian
ditabulasi silang dan dianalisis berdasarkan frekuensi yang paling sering
57
57
muncul kemudian dipresentasikan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
%100xN
fP i
Keterangan : P= Presentase jumlah responden yang memberikan jawaban
fi= Frekuensi responden yang memberikan jawaban
N= Jumlah responden
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mencari, mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, literatur-
literatur, dokumen-dokumen, dan bahan-bahan tertulis lain yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2. Studi Lapangan (Field research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke objek yang diteliti,
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara (interview), yakni proses atau upaya yang
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan melalui tanya jawab langsung dengan pihak-pihak
yang terkait.
b. Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan tertulis dan terstruktur kepada
responden guna memperoleh keterangan mengenai masalah-
masalah yang sedang dibahas. Jenis angket yang disebarkan
58
58
adalah angket tertutup, yaitu angket yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang telah
disediakan.
3.5 Populasi dan Sample
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya52
.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang berada di
Summarecon Mall Serpong Sebagai konsumen yang berada di
summarecon mall serpong yang berada dilingkuangan menegah
keatas dari segi pekerjaan, ekonomi, status, jenis kelamin dan sosial
menengah keatas dianggap memiliki daya analisis yang lebih
responsive dalam menentukan sikap dengan apa yang ada
disekitarnya serta dinilai mampu memahami juga menilai sebuah
komunikasi persuasif, baik berupa peranannya, fungsi, dampak atau
efek dari interkasi dengan seorang Sales Promotion Girl, usia
konsumen di Summareon Mall Serpong yang dikategorikan sebagai
usia dewasa.
52 Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Hal.61
59
59
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari
keseluruhan individu penelitian53
. Dalam penelitian ini memakai
teknik Purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan
sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Secara bahasa, kata
purposive berarti = sengaja. Jadi, kalau sederhana nya, purposive
sampling berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja.
Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena
ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak,
tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Dengan menggunakan purposive
sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Memilih sampel
berdasarkan purposive sampling tergantung kriteria apa yang
digunakan. Jadi ditentukan dulu apa kriteria-kriteria sampel yang
diambil :
Konsumen yang berada di Summarecon Mall Serpong.
Konsumen yang berada pada Usia 17 -32 tahun
Konsumen pria dan Wanita yang aktif merokok
53 Bungin, Burhan. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Predana
Media Group. Hal.99
60
60
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan periset untuk mengumpulkan data.54
Ada beberapa teknik
pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif, maka pengumpulan data yang
dilakukan adalah :
3.5.1 Survei Lapangan
Menurut Sugiyono, “populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dari penelitian ini adalah kalangan pria, dimana yang
dimaksud adalah pria yang merokok dan pernah ditawarkan rokok oleh
spg rokok djarum. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul representatif. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling,
karena sampel yang diambil adalah para konsumen yang menurut
kriteria diatas yang berada di summarecon mall serpong.
Teknik pengambilan yang disesuaikan purposive sampling
dengan tujuan penelitian. Ukuran sampel tidak dipersoalkan
sebagaimana di dalam purposive sampling. Perbedaannya terletak pada
54
Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Hal 94
61
61
pembatasan sampel dengan hanya mengambil unit sampling yang
sesuai dengan tujuan penelitian.
Adapun pihak-pihak yang dijadikan sample adalah pria dan
wanita di sumarecon mall serpong sebanyak 60 sample yang yang
akan digunakan dalam penelitian ini.
3.5.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Gambar 1 : Summarecon Mall Serpong
Penelitian Pengaruh Komunikasi Persuasi Spg Rokok Djarum
Terhadap Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall Serpong
ini akan berlangsung selama dua minggu, yang akan berlokasi di
sekitar mall dan Target sasaran adalah pria dan wanita yang pernah
atau tidak pernah ditawari oleh Sales Promotion Girl rokok Djarum
black mild. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan berlangsung dari
tanggal 17 juli sampai dengan 01 agustus 2015.
3.5.3 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
62
62
kepada responden untuk dijawab.55
Kuesioner sering disebut juga
angket. Tujuan kuesioner adalah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu hal dari responden tanpa merasa khawatir apabila
responden menjawab pertanyaan yang salah. Responden dalam
penelitian ini adalah konsumen pria dan wanita yang sedang berada di
summarecon mall serpong.
Kuesioner yang akan dibuat oleh peneliti berisi pernyataan
sesuai dengan objek penelitian yang akan disebarkan kepada
responden yang telah ditentukan. Bentuk umum sebuah angket terdiri
dari bagian awal pendahuluan berisikan petunjukan pengisian angket,
bagian identitas berisikan identitas responden seperti nama, alamat,
umur, jenis kelamin, status dan sebagainya, kemudian baru memasuki
isi angket.56
Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan
identitas responden berupa umur dan jenis kelamin.
Peneliti menggunakan skala Likert sebagai skala
pengukurannya. Dalam skala Likert, akan dibuat serangkaian
pernyataan dalam kuesioner yang diisi oleh responden. Setiap
responden diminta menjawab atau mengisi pernyataan dalam kuesioner
yang mengacu pada pengukuran skala Likert. Pada skala Likert
umumnya menggunakan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari “sangat
setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak
setuju”. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 pilihan
jawaban. Hal ini dilakukan untuk menghindari jawaban keragu-raguan
55
Moh, Nazir. Metode Penelitian. 2007. Hal 142 56
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Media Group. 2009. Hal 123
63
63
dari responden bila disediakan jawaban ditengah. Peneliti menganggap
bahwa jawaban ragu-ragu adalah jawaban yang tidak konsisten
sehingga tidak perlu dicantumkan. Disediakan jawaban ditengah-
tengah akan menghilangkan banyaknya data dalam riset, sehingga data
yang diperlukan banyak yang hilang. Jawaban ragu-ragu ini mencakup
juga sering, cukup puas, agak, sedang, dan lainnya.57
Adapun skala
pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan sangat setuju
mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari setuju, dan
setuju lebih tinggi dari tidak setuju, dan seterusnya.58
3.6 Sumber Data
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
57
Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Hal 137 58
Danang , Sunyoto. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta : Med Press. 2009. Hal 67
64
64
kesimpulan.59
Populasi dalam penelitian ilmiah juga merujuk pada
istilah untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang
menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian bisa
dikatakan sebagai keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, nilai peristiwa, dan sebagainya sehingga
objek-objek ini dapat menjadi sumber penelitian.60
Populasi yang didapat dari orang-orang disekitar yang berada
di summarecon mall serpong.
3.7 Tahap Pengujian Instrumen
Karena pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
kuesioner, maka kesungguhan dan kesiapan responden dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan merupakan hal yang patut diperhatikan dalam
penelitian. Tingkat keabsahan dan kevalidan sesuatu penelitian ditentukan
oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak tepat,
maka hasil penelitian yang dilakukan tidak dapat menginterpretasikan keadaan
yang sesungguhnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dua
macam pengujian yaitu, uji validitas dan uji realibitas, untuk menguji
kesungguhan jawaban dari responden.
59
Burhan, Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta : Kencana. Hal 90 60
Ibid hal 99
65
65
3.7.1 Uji Validitas (Test of Validity)
“Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang
diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana.61
Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana
instrument (kuesioner) akan mengukur dengan apa yang ingin diukur.
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian penulis menggunakan
program aplikasi SPSS (Stratistic Package Social Science) versi 2.0
Uji validitas dalam penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa
masing-masing pertanyaan yang diajukan kepada responden telah
dinyatakan valid atau tidak. Pengujian instrumen dilakukan dengan
teknik analisis item instrumen. Yaitu dengan cara mengkorelasikan
skor tiap item variabel pertanyaan independen dengan skor total
pertanyaan variabel tersebut dengan menggunakan koefisien korelasi
(r). Apabila angka korelasi yang diperoleh diatas angka r tabel maka
penyataan itu valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
program SPSS versi 2.0 untuk menguji kevaliditasan tiap item
pertanyaan.
3.7.2 Uji Realibilitas (Test of Reliability)
Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji
reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan
instrument yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang
61
M. Burhan, Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan publik
serta ilmu-ilmu sosial lainnya edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009.
Halaman 97
66
66
dapat dipercaya pula. Peneliti akan menguji kehandalan dengan
menghitung dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel.
Disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten
memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama,
walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa
alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dan tetap. Dalam penelitian
ini menggunakan metode Alpha Cronbach hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel Reliability Statistik, lalu hasil tersebut dibandungkan
dengan tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha, jika nilai Alpha
hitung lebih besar dari 0,6 yang artinya item pertanyaan yang ada
didalam seluruh variabel tersebut reliabel. Sebagai alat ukur yang
digunakan, analisis ini dilakukan menggunakan komputer dengan
program SPSS 2.0.
Tabel 3.2
Tingkat realibilitas berdasarkan nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80 Reliabel
>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
67
67
3.8 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
Menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus
– 2 atau 60 – 2 = 58 dengan tingkat signifikasi sebesar 5 % atau 0,05,
angkanya = 0,2542. Analisis output dapat dilihat pada bagian Pearson
Correletad.
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel X (Pengaruh
Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Djarum Black Mild)
Item Pertanyaan
Pearson
Correlation (r
hitung)
r Tabel
(signifikansi
0,05)
Keterangan
Pertanyaan 1 0,557 0,254 Valid
Pertanyaan 2 0,629 0,254 Valid
Pertanyaan 3 0,557 0,254 Valid
Pertanyaan 4 0,629 0,254 Valid
Pertanyaan 5 0,400 0,254 Valid
Pertanyaan 6 0,355 0,254 Valid
Pertanyaan 7 0,275 0,254 Valid
Pertanyaan 8 0,320 0,254 Valid
Pertanyaan 9 0,355 0,254 Valid
Pertanyaan 10 0,273 0,254 Valid
Pertanyaan 11 0,355 0,254 Valid
Pertanyaan 12 0,320 0,254 Valid
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
68
68
Tabel 3.4
Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel Y (Minat Beli
Konsumen di Summarecon Mall Serpong)
Item Pertanyaan
Pearson
Correlation
(r hitung)
r Tabel
(signifikansi
0,05)
Keterangan
Pertanyaan 18 0,275 0,254 Valid
Pertanyaan 19 0,273 0,254 Valid
Pertanyaan 20 0,400 0,254 Valid
Pertanyaan 21 0,273 0,254 Valid
Pertanyaan 22 0,400 0,254 Valid
Pertanyaan 23 0,355 0,254 Valid
Pertanyaan 24 0,400 0,254 Valid
Pertanyaan 25 0,273 0,254 Valid
Pertanyaan 26 0,273 0,254 Valid
Pertanyaan 27 0,355 0,254 Valid
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan
yang terdapat pada variabel X dan Y adalah Valid. Dikatakan Valid karena,
nilai r hitung pada setiap butir pertanyaan di atas adalah > 0,2542.
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales
Promotion Girl Djarum Black Mild (variabel X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.802 .805 12
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
69
69
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha dari pertanyaan
dalam instrumen ”Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl
Rokok Djarum Black Mild (variabel X) adalah sebesar 0,802 berdasarkan
tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada diantara >0,80 s/d 1,00 yang
berarti instrumen variabel ”Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion
Girl Rokok Djarum Black Mild Sangat Reliabel.
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Minat Beli Konsumen Di
Summarecon Mall Serpong” (variabel Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.820 .836 10
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha dari pertanyaan
dalam instrumen minat beli konsumen di summarecon mall serpong(variabel
Y) adalah sebesar 0,820 berdasarkan tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai
ini berada diantara >0,80 s/d 1,00 yang berarti instrumen variable Keputusan
Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall Serpong”. Sangat Reliabel.
3.9 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal dapat
dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian normalitas dalam penelitian
menggunakan teknik one sample kolmogorov smirnov test, karena jumlah
70
70
responden >50 orang atau berjumlah 60 orang, pengujian dilakukan dengan
bantuan SPSS 20 dasar pengambilan keputusan dengan melihat signifikasi α
5% dengan ketentuan :
1. Probabilitas >0,05 maka data berdistribusi normal
2. Probabilitas <0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
3.10 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam
beberapa bentuk penyajian sebagai berikut kemudian ditentukan apakah
hipotesis diterima atau ditolak.
a. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu variabel X dan Y.
Dalam analisis ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui
tingkat persentasi skor jawaban dari masing-masing variabel dengan
rumus sebagai berikut:
%100xN
fP i
f = skor empiric (skor yang diperoleh)
n = jumlah seluruh skor
perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah-langkah
sebagai berikut:
71
71
1. Menentukan persentase maksimal
%100%1004
4%100
maksimalskor
maksimalskor xx
2. Menentukan persentase minimal
%25%1004
1%100
maksimalskor
maksimalskor xx
3. Rentang presentase = 100% - 25%= 75%
4. Interval kelas presentase = 75% : 4 = 18,75%
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase sebagai
berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Analisis Deskriptif Presentase
Rentang Presentase Kriteria
81,25% – 100% Sangat Baik
62,5% – 81,25% Baik
43,75% – 62,5% Tidak Baik
25% – 43,75% Sangat Tidak Baik
b. Pengujian Koefisien Korelasi
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila kedua data
berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel
atau lebih tersebut sama.62
Koefisien korelasi ialah pengukuran
62
Prof. Dr. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2012. Hal 228
72
72
statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Teknik korelasi
ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk likert,
dan sumber data dari kedua variabel itu sama.63
Besarnya koefisien
korelasi antara +1 s/d -1. Koefisien korelasi menunjukkan
kekuatan hubungan linear dan arah hubungan dua variabel. Jika
koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai
hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai
variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi
negatif maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan
menjadi rendah. Pengujian koefisien korelasi menggunakan
bantuan SPSS versi 2.0.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel
Y dapat diketahui penafsiran koefisien korelasi. Setelah melalui
pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk menentukan
keeratan hubungan bisa digunakan dengan penelitian kriteria
sebagai berikut :
63
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2007. Hal 228
73
73
Tabel 3.8
Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap
Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19
0,20 – 0,39
0,40 – 0,59
0,60 – 0,79
0,80 – 1,0
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (183 : 2005) Analisis Regresi Korelasi
c. Koefisien Determinasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui persentase besarnya
pengaruh dari variabel X (Brand ambassador dalam iklan) terhadap
variabel Y (keputusan membeli) dengan rumus sebagai berikut :64
Kd = r2
x 100%
Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
d. Analisis regresi linear sederhana
Setelah menentukan koefisien determinasi selanjutnya adalah
menghitung persamaan regresi dari penelitian. Persamaan regresi
digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas
(Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild) terhadap
variabel terikat (Keputusan membeli). Pengujian regresi untuk
64
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2007. Hal 215
74
74
mengetahui seberapa besar kekuatan variabel X berhubungan
dengan variabel Y menggunakan SPSS versi 2.0.
Sementara rumus menghitung persamaan regresi adalah : 65
Y = a + Bx
Dimana :
Y = Variabel Tidak Bebas
X = Variabel Bebas
a = Nilai intercept (constant)
b = Koefisien Regresi
e. Pengujian Hipotesis
Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh dua variabel yang berpasangan, yaitu variabel independen
adalah Brand ambassador dalam iklan dan variabel dependennya
adalah keputusan membeli. Langkah – langkah dalam menguji
hipotesis adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Hipotesis Statistik
Statistik uji t hitung : 66
21
2
r
nrt
Dimana :
t = nilai uji
r = koefisien korelasi
n – 2 = derajat kebebasan
Statistik uji t tabel :
Derajat kebebasan (dk) = (n-2)
65
Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group. 2008. Hal 183 66
Opcit. Rachmat Kriyantono. Hal 175
75
75
Taraf signifikasi (α) = 5% yaitu 0,05
2. Penentuan nilai t hitung dan t tabel
a. Hipotesis diterima, apabila t hitung > t tabel , artinya Terdapat
Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok
Djarum Black Mild Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen
di Sumarecon Mall Serpong.
b. Hipotesis ditolak, apabila t hitung < t tabel , artinya Tidak terdapat
Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok
Djarum Black Mild Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen
di Sumarecon Mall Serpong.
3.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.11.1 Lokasi Penelitian
Untuk lokasi atau tempat penelitian dilakukan di lingkungan
summarecon mall serpong karena disana ada promotion girl. Selain
itu disana Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall
Serpong ini akan berlangsung selama dua minggu, yang akan
berlokasi di sekitar mall dan Target sasaran adalah pria dan wanita
yang pernah atau tidak pernah ditawari oleh Sales Promotion Girl
rokok Djarum black mild. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan
berlangsung dari tanggal 17 juli sampai dengan 01 agustus 2015.
Keputusan Membeli konsumen di Sumarecon Mall Serpong ini akan
berlangsung selama dua minggu, yang akan berlokasi di sekitar mall
dan Target sasaran adalah pria dan wanita yang pernah atau tidak
76
76
pernah ditawari oleh Sales Promotion Girl rokok Djarum black
mild. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan berlangsung dari
tanggal 17 juli sampai dengan 01 agustus 2015.
3.11.2 Jadwal penelitian
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Sep
1 *Prariset
2 Bab 1-3
3 Outline
4 Bab 4-5
5 Sidang
Skripsi
77
77
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Profile Perusahaan PT Djarum Indonesia
Gambar 2 : Logo PT. Djarum Indonesia
PT. Djarum merupakan salah satu produsen rokok terbesar di
Indonesia dan juga telah membentuk kehadiran internasional yang
kuat. Tumbuh dari kekuatan demi kekuatan, meskipun PT. Djarum
telah berhasil, Djarum tetap berakar kuat dikota kudus.
PT. Djarum merupakan perusahan rokok kretek terkemuka di
Indonesia dan menguasai pangsa pasar industri rokok kretek terbesar
ke tiga di Indonesia. PT. Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan dari
sebuah pabrik rokok kecil di Kudus yang dibelinya pada tahun 1951.
Perusahaan ini nyaris punah pada saat terbakar dan saat Oei Wie Gwan
wafat. Karena kegigihan dari dua bersaudara putra dari Oei Wie Gwan
yang membangun kembali puing-puing yang tersisa sehingga PT.
Djarum dapat tetap bertahan. Mengawali sukses dengan sigaret kretek
78
78
tangan (SKT), Djarum kemudian sukses juga merambah sigaret kretek
mesin (SKM).67
PT. Djarum menempati posisi ke tiga dalam industri rokok
kretek di Indonesia dengan jumlah produksi 20,9 milyar batang rokok
dengan porsi SKM 9,3 milyar batang (44,5%). Pada Tahun 1985 dan
1986 PT. Djarum pernah menduduki tempat teratas dalam produksi
rokok kretek dalam negeri meninggalkan PT. Gudang Garam.68
Adapun produk rokok yang diproduksi PT. Djarum Indonesia di
paparkan pada tabel berikut :
Djarum Super
Djarum Coklat
Djarum 76
Djarum Super Mezzo
Djarum Istimewa
Djarum Black
LA Lights
Produk-produk Djarum disalurkan ke seluruh pelosok Indonesia
dan mancanegara melalui jaringan distribusi terpadu dan
terkomputerisasi yang dibangun untuk memberikan layanan
profesional dan tepat waktu pada pelanggan. Distribusi pasar nasional
dikelola oleh tiga perusahaan yaitu:
67
http://www.djarum.co.id , diakses pada tanggal, 18 juni 2015, pukul 11.10 68
(Sumarno,2002 :10)
79
79
1. PT. Anindita Multiniaga Indonesia, untuk wilayah Jawa Timur,
Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
2. PT. Lokaniaga Adipermata, untuk wilayah Jawa Tengah dan
Jawa Barat.
3. PT. Adiniaga Sentra Persada, untuk wilayah Jabotabek,
sebagian Jawa Barat, Sumatera, dan Kalimantan Barat.69
Dalam perjalanannya, Djarum menjadi perseroan terbatas (PT)
pada 1983. Perusahaan yang telah memiliki 76 lokasi kerja 70 di
Kudus, 3 di Pati, 1 di Rembang, dan 2 di Jepara ini mempekerjakan
sekitar 75.000 karyawan. Perusahaan ini memproduksi jenis rokok
kretek, cerutu, dan rokok putih. Produk Djarum tak hanya dijual di
Indonesia, tetapi juga diekspor ke mancanegara, seperti AS, Australia,
Belanda, Jerman, Spanyol, Turki, dan Malaysia. Bahkan, di negeri
jiran, Malaysia, rokok putih LA Light mendapat tempat di hati para
pemuda. Setidaknya, Djarum telah mencatatkan nilai ekspor hampir
US$16 juta pada 2007. Di Indonesia, Djarum Black tak hanya menjadi
produk, tetapi juga memiliki komunitas khusus, terutama bagi pemuda
kreatif.70
Kontribusi Djarum terhadap pemngembangkan rokok kretek
antara lain :
69
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 25 mei 2015 70
http://www.djarum.co.id , diakses pada tanggal, 18 juni 2015, pukul 11.10
80
80
1. Mengembangkan rokok pertama rendah tar, rokok kretek
rendah nikotin didunia.
2. Mengembangkan Cigarillo kretek pertama di dunia.
3. Mengembangkan kretek kertas cokelat.
4. Mengembangkan kretek Hitam – paper.
5. Mengembangkan kretek rasa ceri dan vanilla rasa.
6. Mengembangkan satu-satunya di dunia Superfine Clove mix.
1. Visi dan Misi PT. Djarum
To satisfy the global smoker’s needs
PT. Djarum memiliki visi “untuk menjadi rokok yang
dibutuhkan didunia dan menjadi yang terbesar dalam nilai
penjualan dan profitabilitas di industry rokok Indonesia”.
Sedangkan misi yang di angkat adalah “PT. Djarum hadir untuk
memuaskan kebutuhan merokok para perokok”. Uraian Visi dan
Misi PT. Djraum adalah sebagai berikut :
1. Kepimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan
produk-produk
2. Yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk
memuaskan konsumen.
3. Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan
merk-merk.
4. Manajemen professional yang berdedikasi serta SDM yang
kompeten.
81
81
Budaya Perusahaan Setiap perusahaan yang melakukan bisnis
di bidang apapun itu, hal utama yang menjadi tujuannya yaitu
bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dalam
arti tercapainya keberhasilan yang baik. Untuk mencapai tujuan itu,
diperlukan suatu strategi manajemen yang sudah pasti dimiliki
setiap perusahaan. Dalam Era ini dan dari tahun ke tahun, dapat
dirasakan intensitas kompetesi bisnis berlangsung dengan cepat.
Tanpa kesadaran akan faktor-faktor atau nilai penentu keberhasilan
(key success factors), maka suatu perusahaan boleh jadi akan gagap
mengelola dirinya, untuk kemudian terkapar mati ditelan arus
perubahan aman.
Gambar 3 : struktur PT. Djarum Indonesia
PT. Djarum telah membuktikan hal tersebut dengan
diraihnya beberapa penghargaan antara lain. Penghargaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 2002 (Zero Accident
Acknowlegment), Audit Exterl Keselamatan Kerja tahun 2004
82
82
dengan hasil 87%. Tahun 2005 berhasil mendapatkan Bendera
Emas (Bendera Emas : Pemberian penghargaan untuk perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan yang baik bagi perusahaan dengan
produksi bersih) dan Tahun 2007 mendapat hasil 93%.
Penghargaan lain Certificate of Compliance ISO 9001-1994
(Penghargaan tahun 2001) kemudian diperbaharui menjadi ISO
9001-2000. Dengan melihat prestasi tersebut diatas, muncul
pertanyaan lagi bagaimana cara PT. Djarum dapat memperoleh
keberhasilan tersebut. Akhir tahun 2007, PT. Djarum telah
pembayar cukai pada pemerintah sebesar Rp.7,642 triliun,
Rp.25.475/hari,dengan jumlah karyawan 74.490.dengan
manajemen yang terstruktur memungkinkan perusahaan ini
berkembang. PT. Djarum memiliki, 5 nilai-nilai inti dalam
pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu adalah :
1. Fokus pada pelanggan
2. Profesionalisme
3. Organisasi yang terus belajar
4. Satu Keluarga
5. Tanggung Jawab Sosial71
71
http://www.djarum.co.id , diakses pada tanggal, 18 juni 2015, pukul 11.10
83
83
Strategi Bisnis
Gambar 4 : kemasan rokok djarum black mild
PT. Djarum mengeluarkan beberapa produk diantaranya Djarum
Super, Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Istimewa. Kesemuanya
merupakan rokok berjenis kretek. Akan tetapi djrum melihat pangsa
pasar ini stagnan sehingga PT. Djarum merambah pasar rokok mild,
diantaranya adalah L.A Light, L.A Menthol, Djarum Super Mezzo,
Djarum Black dan Djarum Black Menthol. Selain itu Djarum
mengembangkan cita rasa yang lebih varian dengan
mengkombinasikan cita rasa cappucino, dan Teh yang dikenal dengan
nama Brand Djarum Black Tea dan Djarum Black cappuccino. Produk
dalam kategori rokok mild diluncurkan oleh PT Djarum di akhir tahun
2005, perusahaan ini meluncurkan rokok mild dengan merek Djarum
Black Mild untuk melengkapi portofolio produk Djarum Black Mild
dan merambah segmen premium serta menjadi alternatif pilihan rokok
mild baru dengan cita rasa tinggi. Khusus untuk peluncuran PT
Djarum membuat program minat beli modern dengan menggunakan
balon mini zeppelin yang berputar-putar disekitar wilayah Jakarta
selama 3 minggu. Program tersebut juga diiringi dengan iklan televisi
84
84
yang menampilkan visual yang luar biasa, iklan televisi Black Mild
versi olahraga “flyboard” PT Djarum menggunakan pendekatan
strategi yang berbeda dalam membangun merek Djarum Black Mild,
yaitu dengan menambahkan kata “Djarum Super” dalam merek rokok
mild tersebut, merek Djarum Super yang sudah memiliki awareness
yang tinggi dan brand image yang kuat di tengah konsumen
diharapkan mampu mengangkat penjualan produk mild yang baru ini
masuk ke pasar rokok mild.
Gambar 5 : SPG Djarum Black Mild
Djarum Black Mild memiliki karakteristik akan personality dan
association yang mirip. Djarum Black Mild dipersepsikan memiliki
sifat yang santai dan easy going, berpenampilan menarik, dan penuh
percaya diri, namun merek ini juga memiliki posisi yang sama dengan
Star Mild yang dekat dengan atribut menikmati kehidupan malam,
menyukai petualangan dan maskulin.
85
85
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Analisis Data Responden
Deskripsi data dalam penelitian ini menginterpretasikan hasil
penelitian di lapangan yang telah diolah dari data mentah (kuesioner)
dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan dan akurat.
Deskripsi data penelitian ini hanya terdiri dari deskripsi data variabel
penelitian. Peneliti telah melakukan pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner dengan cara total sampling. Kuesioner
disebarkan kepada 60 konsumen di summarecon mall serpong berjenis
kelamin pria dan wanita.
Kuesioner terdiri dari 27 item pernyataan dan 2 pertanyaan yang
diajukan untuk memperoleh data responden yaitu mengenai umur dan
jenis kelamin.
Tabel 4.1
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
32 tahun 4 6.1 6.1 6.1
28 tahun 2 3.0 3.0 8.5
27 tahun 3 4.5 4.5 11.1
26 tahun 5 7.6 7.6 16.7
25 tahun 17 25.8 25.8 42.4
24 tahun 7 10.6 10.6 53.0
23 tahun 7 10.6 10.6 63.6
22 tahun 3 4.5 4.5 68.2
21 tahun 8 12.1 12.1 80.3
20 tahun 6 9.1 9.1 89.4
19 tahun 4 6.1 6.1 95.5
18 tahun 2 3.0 3.0 98.5
16 tahun 0 0 0 100.0
Total 66 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan , Tahun 2015)
86
86
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden 32
tahun berjumlah 4 orang dengan persentase 6,1%, umur responden 28
tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 3,0%, umur responden 27
tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 4,5%, umur responden 26
tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 7,6%, umur responden 25
tahun berjumlah 17 orang dengan persentase 25,8%, umur responden
24 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 10,6%, umur responden
23 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 10,6%, umur responden
22 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 4,5%, umur responden
21 tahun berjumlah 8 orang dengan persentase 12,1%, umur responden
20 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 9,1%, umur responden
19 tahun berjumlah 4 orang dengan persentase 6,1%, umur responden
18 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 3,0%, dan umur
responden 16 tahun berjumlah tidak ada dengan persentase 0,0%.
Ternyata kebanyakan di antara umur 23 – 25 tahun yang berminat beli
dalam berinterkasi dengan Sales Promotion Girl selain itu meraka juga
merespon apa yang seorang Sales Promotion Girl tawarkan kepada
konsumen di umur 23 -25 tahun. Konsumen yang merespon Sales
Promotion Girl setelah saya amati memang diantaranya membeli
produk yang Sales Promotion Girl suguhkan diartikan, selain
penyampaian, penjelasan, dan daya tarik Sales Promotion Girl diminati
di umur 23 -25.
87
87
Tabel 4. 2
Jenis Kelamin Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-Laki 52 87,0 87,0 87,0
Perempuan 8 13,0 13,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang berpatisipasi
dalam penelitian ini, jumlah responden lebih banyak daripada jumlah responden
laki-laki. Dengan komposisi jumlah responden laki-laki berjumlah 52 orang atau
87,0 % persen dan responden perempuan berjumlah 8 orang atau 13,0%. Dari data
responden diatas menunjukan bahwa minat beli konsumen terletak pada
konsumen pria yang berumur diantara 23-25 reponden melihat daya tarik dari
selling seorang Sales Promotion girl.
4.2.2 Deskripsi Hasil Data Penelitian
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil
penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, data tersebut
kemudian dianalisis berdasarkan perhitungan frekuensi dan presentase
yang disajikan dalam bentuk tabel oleh peneliti. Peneliti melakukan
pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel.
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales
Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild (Variabel X)
Penilaian mengenai acara Pengaruh Komunikasi
Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild 5
indikator yaitu A- Attention- perhatian, I- Interest- minat, D-
88
88
Desire- hasrat, D- Decition-keputusan, A- Action- tindakan,
Kelima indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 17
pernyataan.
Tabel 4.2
Penyampaian SPG Black Mild disampaikan
dengan ucapan cukup jelas kepada anda
Q1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0
Setuju 39 65.0 65.0 75.0
sangant setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 6 responden
atau 10,0 % menjawab tidak setuju mengenai penyampain spg
disampaikan dengan ucapan cukup jelas, dan 39 responden
atau 65.0% menjawab setuju dan 15 responden menjawab
sangat setuju 25,0%.
Attentions (perhatian) adalah daya tarik komunikasi dari
Penyampaian SPG Black Mild disampaikan dengan ucapan
cukup jelas kepada anda, itulah sebab konsumen mengatakan
setuju dikarenakan keahlian sales promotion girl dalam
penyampaiaan yang membuat kosumen berminat membeli.
Keahlian yang dimaksud adalah kemampuan untuk
menjelaskan produk yang dijual. Apa jadinya jika sales tidak
tahu menahu tentang produk yang bersangkutan. Bukannya
meningkatkan penjualan, malah mengurangi penjualan karena
89
89
konsumen yang tidak puas akan jawaban dan penyampaian
seorang Sales Promotion Girl, selain dituntut untuk
berpenampilan menarik, juga harus memiliki kecerdasan dalam
gaya bicaranya agar terdengar meyakinkan. Body Language
dari para sales promotion girl juga menentukan keseluruhan,
skill yang harus dimiliki oleh sales promotion girl. Seorang
sales diharuskan bisa berinteraksi dengan siapapun dari anak
muda sampai berumur, dan warga Indonesia atau warga asing
beberapa konsumen di summarecon mall serpong warga asing
yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia sales girl
yang bagus dapat menjelaskan produk dalam bahasa inggris,
sehingga menjadi nilai tambah. Konsumen pun akan
merasakan good service dari seorang sales promotion girl.
Tabel 4.3
Gaya bicara SPG Black Mild yang nyaman, manja, dan
memberikan simpati membuat anda tertarik
untuk mendengarkan
Q2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
Setuju 35 58.3 58.3 63.3
sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 3
responden atau 5,0 % menjawab tidak setuju mengenai Gaya
bicara SPG Black Mild yang nyaman, manja, dan memberikan
90
90
simpati membuat anda tertarik untuk mendengarkan, dan 35
responden atau 58,3 % menjawab setuju dan 22 responden
menjawab sangat setuju 36,7%.
Gaya bicara yang mengundang perhatian (attentions)
SPG Black Mild yang nyaman, manja, dan memberikan
simpati membuat konsumen tertarik untuk mendengarkan, ini
merupakan daya tarik seorang sales promotion girl kapada
konsumen. SPG telah menjadi salah satu mata rantai penting
saat event suatu perusahaan apapun itu. Lewat sosok mereka
yang berpenampilan menarik serta kadang-kadang seksi ini,
terjadi interaksi dengan kosumen. Dengan penyampaian yang
nyaman, manja, dam memberikan simpati kepada konsumen
merupakan salah satu daya tarik karena sifat SPG seperti ini
sangat memberikan simpati oleh konsumen pria, konsumen
pria akan merasakan terpancing apabila ada seorang wanita
cantik berbicara sangat menarik, manja dan menggoda.
Seorang spg event dihasruskan mengetahui semua tentang
produk karena apabila seorang konsumen bertanya ia harus
sigap dan dapat menjelaskan secara tepat, dengan penyampaian
yang nyaman, manja serta eneak didengarkan untuk konsumen
akan terpacing hati nuraninya ketika di tawari produk oleh
seorang SPG, di rata-rata respondeng yang menyetujui ini
91
91
sebnayak 58% dan sangat setuju 36,7% ini membuktikan cara
seorang SPG untuk memberikan minat beli kepada konsumen.
Tabel 4.4
Gaya berpakaian/ seragam SPG Black Mild
menarik perhatian anda
Q3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
Setuju 32 53.3 53.3 55.0
sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 1
responden atau 1,7 % menjawab tidak setuju Gaya berpakaian/
seragam SPG Black Mild menarik perhatian anda, dan 32
responden atau 53,3 % menjawab setuju dan 27 responden
menjawab sangat setuju 45.0 %.
Gaya berpakaian/seragam (attentions) SPG Black Mild
menarik perhatian konsumen, merupakan salah satu upaya atau
cara perusahaan memberikan menawaran untuk para konsumen
di summarecon mall serpong utnuk melihat SPG Djarum Black
Mild berpenampilan menarik selain ditinjau cari fisik seragam
pun rata-rata sangat sexy.berpenampilan menarik tetapi tutur
katanya ketus dan tidak ramah merupakan sales yang tidak
boleh digunakan, menjual produk itu harus diawali dengan
komunikasi yang baik antara sales dengan konsumen. Karena
92
92
itu, selain spg berpenampilan menarik dengan seragam yang
sexy mereka juga di tuntut menarik kosumen.
Tabel 4.5
Gesture (tubuh, make up, dan wajah) dan seragam
SPG Black Mild menarik perhatian anda
Q4
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
Setuju 35 58.3 58.3 63.3
sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 3 responden
atau 5,0 % menjawab tidak setuju Gesture (tubuh, make up, dan
wajah) dan seragam SPG Black Mild menarik perhatian anda,
dan 35 responden atau 58,3 % menjawab setuju dan 22
responden menjawab sangat setuju 36,7 %.
Seorang sales promotion girl diharuskan berpenamilan
menarik dengan fisik atau gesture (tubuh, make up, dan wajah)
agar kosumen sangat senang melihat wanita canti datang
menghampiri konsumen pria adalah satah satu perhatian
(attentions), selain itu SPG Djarum Black Mild mempunyai
Grade A – C, maksudnya adalah PT. Djarum Indonesia
mengelurkan SPG Grade A untuk event yang berada di
Summarecon Mall Serpong karena selain penampilan fisik yang
tidak diragukan lagi memiliki keindahan yang cantik dan tubuh
93
93
yang menarik, sexy, dan ramping. Grade A ini merupakan SPG
yang mempunyai keahlian good service dan good selling.
Tabel 4.6
Minat beli dan Pesan yang disampaikan SPG Black Mild
memberikan ketertarikan akan mencoba
rokok djarum black mild
Q5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak setuju 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 31 51.7 51.7 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 16 responden
atau 27,6 % menjawab tidak setuju Minat beli yang disampaikan
SPG Black Mild memberikan ketertarikan akan mencoba rokok
djarum black mild, dan 31 responden atau 51.7 % menjawab
setuju dan 13 responden menjawab sangat setuju 21,7 %.
Interest (minat) adalah Ada beberapa alasan yang perlu
diketahui jika memakai jasa SPG khusus untuk event seperti di
Summarecon Mall Serpong ini, yaitu : sebagai daya tarik
pengunjung terhadap produk rokok yang dipersuasikan, Sebagai
sumber informasi yang dapat menjelaskan soal produk yang
dipersuasikan, manaikan grafik dari penjualan produk, dapat
menjaring pembeli baru, dan sales dapet memonitoring
keersediaan produk yang diminati konsumen. Minat beli dan
94
94
pesan yang disampaikan SPG memberikan ketertarikan akan
mencoba produk Rokok Djarum Black Mild.
Tabel 4.7
Minat beli rokok memberikan keuntungan untuk anda
karena anda seorang perokok
Q6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 41 68.3 68.3 80.0
sangat setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 7 responden
atau 11,6 % menjawab tidak setuju Minat beli rokok
memberikan keuntungan untuk anda karena anda seorang
perokok, dan 41 responden atau 68,7 % menjawab setuju dan
12 responden menjawab sangat setuju 20,0 %.
Minat (interest) adalah menimbulkan ketertarikan
komunikan membeli rokok memberikan keuntungan untuk anda
kerana anda seorang perorok, lihat dari responden yang
menjawab keuntungan bagi anda seorang perokok yang ditawari
oleh SPG untuk membeli rokoknya tersebut, selain keuntungan
di summarecon mall serpong anda tidak perlu jauh-jauh mencari
rokok karena disana ada SPG rokok djarum black mild selain itu
anda yag sedang bersantai di summarecon maal serpong menjadi
tidak repot, yang kedua dengan kandungan rokok djarum black
mild yang mempunyai cita rasa yang bebas, penuh semangat
95
95
mengbrol dengan teman-teman andapun lebih nikmat, dan
dengan variant rasa seta harga yang lebih murah dibanding anda
membeli di minimarket atau warung-warung rokok terdekat.
Tabel 4.8
Kegiatan minat beli SPG Black Mild menimbulkan
anda menjadi tahu tentang produk baru
Q7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 43 71.7 71.7 85.0
sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 8 responden
atau 13,3% menjawab tidak setuju Kegiatan minat beli SPG
Black Mild menimbulkan anda menjadi tahu tentang produk
baru, dan 43 responden atau 71,1 % menjawab setuju dan 9
responden menjawab sangat setuju 15,0 %.
Kelebihan dari pesan peruasi yaitu desire (hasrat) yang
bertujuan seorang Sales promotion girl bertugas
memberitahukan produk baru dan Peningkatan uji coba dan
pengulangan pembelian , Sales promotion girl Peningkatan
frekuensi dan kuantitas produk yang diminati belikan. Itu
merupakan tugas seorang SPG untuk menjelaskan prduk yang
ditawarkan kepada konsumen.
Tujuan sales promotion adalah untuk mempengaruhi
pembeli agar mencoba menggunakan produk atau menganjurkan
96
96
agar konsumen menggunakan produk secara rutin. Tujuan dasar
dari dilakukannya sales promotion adalah untuk mendorong
pembeli agar bertindak, mengetahui serta yakin produk yang
mereka beli setelah ditawari sales promotion girl.
Tabel 4.9
Pemberian harga yang lebih murah menimbulkan anda
untuk berminat membeli
Q8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak setuju 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 31 51.7 51.7 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 16 responden
atau 26,7 % menjawab tidak setuju Pemberian harga yang lebih
murah menimbulkan anda untuk berminat membeli, dan 31
responden atau 51,1 % menjawab setuju dan 13 responden
menjawab sangat setuju 21,7 %.
Keunngulan pesan persuasif dan kemahiran profesi yaitu
desire (hasrat) Strategi meningkatkan penjualan merupakan
fokus utama dari seorang SPG, meningkatan penjualan yang
efektif dan efisien untuk produk yang dijual oelh seroang SPG.
Pemberian harga yang lebih murah menimbulkan konsumen
untuk berminat membeli, karena kosumen akan melakukan
pembelia dengan jumlah besar akan memperoleh harga yang
lebih murah, berbeda dengan harga eceran. Harga yang
97
97
kompetitif merupakan salah satu strategi meningkatkan
penjualan, dengan harga yang terjangkau dan produk yang
berkualitas bagus dan mampu mendongkrak penjulan dan
diminati oleh konsumen, selain itu konsumen juga bisa
melakukan pembelian ulang terhadap produk yang ditawari
sales promotion girl.
Tabel 4.10
Persuasif/ bujukan/ rayuan SPG Black Mild menimbulkan
hasrat untuk membeli produk tersebut
Q9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Setuju 37 61.7 61.7 61.7
sangat setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 37 responden
atau 61.7 % menjawab Persuasif/ bujukan/ rayuan SPG Black
Mild menimbulkan hasrat untuk membeli produk tersebut
responden 23 dengan 38,3 % sangat setuju.
Decision (Keputusan) keputusan untuk mematuhi pesan
persuasif adalah Fenomena kehadiran sales promotion girl
dalam event di summarecon mall serpong bukannyahanya dapat
meningkatkan pejualan, tetapi daya tarik konsumen yang datang
ke mall sangat meningkat. Merokok atau rokok itu dekat dengan
lelaki, dan karib pula dengan kegiatan kegiatan sosial lelaki.
Makhluk yang paling bisa di andalkan untuk mendekati lelaki,
98
98
menjalin komunikasi sosial yang lancar, memiliki daya persuasi
yang tangguh, sales promotion girl yang cantik ini juga
disyaratkan pula untukk menguasai kemamapuan
berkomunikasi, kemampuan persuasi, dan pemahaman product
knowledge. Kemampuan sales promotion girl untuk persuasif/
bujukan/ rayon tidak bisa dihindari oleh konsumen pria yang
juga ssangat senang ditawari oleh sales promotion girl.
Tabel 4.11
Sifat SPG yang mempersuasif/ merayu/ memaksa/
mempengaruhi keputusan untuk berminat membeli produk
Q10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 31 51.7 51.7 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 16 responden
atau 26,7 % menjawab tidak setuju Sifat SPG yang
mempersuasif/ merayu/ memaksa/ mempengaruhi keputusan
untuk berminat membeli produk, dan responden 31 dengan 51,7
% setuju. Dan 13 responden atau 21,7 % menjawab sangat
setuju.
Masyarakat juga sudah mengetahui sifat dari seorang
sales promotion girl yaitu mempersuasif, merayu dan
mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ia tawari.
Decision (keputusan) keputusan untuk konsumen kepada
99
99
Seorang wanita yang menawarkan suatu produk kepda
seseorang hal demikian dipoles dengan kata yang indah dengan
retorika bahasa yang terkemas, kata rayuan yang digunakan oleh
seorang SPG sudah tidak asing lagi dikalngan masyarkat seperti
produk kecantikan, kesehatan, makanan, bahkan rokok dan
sebgainya, SPG memerlukan keahlan khusu walaupun dengan
model yang tidak begitu membuat tertarik hanya dengan pandai
beretorika konsumen dapt terbius oleh persuasif, rayuan.
Tabel 4.12
Komunikasi persuasif dalam minat beli tersebut
mempengaruhi keputusan untuk membeli produk
Q11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
ttidak setuju 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 43 71.7 71.7 85.0
sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 8 responden
atau 13,3 % menjawab tidak setuju Komunikasi persuasif dalam
minat beli tersebut mempengaruhi keputusan untuk membeli
produk, dan responden 43 dengan 71,7 % setuju. Dan 9
responden atau 15,0 % menjawab sangat setuju.
Actions (Tindakan) komunikasi persuasif dalam minat
beli tersebut mempengaruhi keputusan untuk membeli produk
dengan tujuan adanya perubahan sikap (attitude change),
perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku
100
100
(behavior change), perubahan sosial (social change) Inti dari
tujuan komunikasi diatas adalah untuk mengharapkan
pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikan. Dalam
tujuan di atas seorang SPG berperan untuk membuat konsumen
melakukan adanya perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan
sosial. Setelah melalukan persuasi minat beli kepada konsumen.
Tabel 4.13
Komunikasi persuasif yang dilakukan SPG Black Mild
memberikan keputusan untuk anda membeli dan
pengulangan membeli produk
Q12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak setuju 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 38 63.3 63.3 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 12 responden
atau 20,0 % menjawab tidak setuju Komunikasi persuasif yang
dilakukan SPG Black Mild memberikan keputusan untuk anda
membelidan pengulangan membeli produk, dan responden 38
dengan 63,3 % setuju. Dan 10 responden atau 16,0 %
menjawab sangat setuju.
Tindakan (actions) adalah Komunikasi persuasif yang dilakukan
SPG Black mild memberikan keputusan untuk anda membeli
dan pengulangan membeli produk didasari oleh Kegiatan selling
seorang SPG selain menawarkan produk bagaimana kosumen
101
101
berminat untuk membeli produk, seorang SPG adalah the agent
(pelaku) sebagai Individu-individu yang mengambil bagian
dalam hubungan komunikasi disebut pelaku komunikasi.
Pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan) yang
terlibat adalah contoh pelaku komunikasi terebut, dan
peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi
komunikasi yang berkembang. SPG adalah seorang pelaku
komunikasi yang disebut komunikator, karena seorang SPG
bertugas untuk melakukan memperkenalkan produk kepada
konsumen, apakah konsumen tersebut akan berminat membeli
setelah seorang SPG telah berinteraksi dengan konsumen, nah
disitulah apakah berhasil menimbulakn minat dan si konsumen
membeli artinya tugas seorng SPG berhasil menjadi pelaku
komunikasi atau komunikator. Konsumen akan menjawab
apakah ia berminat membeli produk yang ia tawarkan,
komunikasi persuasive dalam memberikan keputusan untuk
membeli dan pengulangan pembelian.
4.2.2.2 Deskripsi Variabel Terhadap Keputusan Minat Beli
Konsumen di Sumarecon Mall Serpong (Variabel Y)
Penilaian mengenai Terhadap Keputusan Minat Beli
Konsumen di Sumarecon Mall Serpong terdiri dari 3 indikator
yaitu Pengetahuan (Knowledge), Pemahaman (Comprehension),
102
102
Tindakan (Actions) Ketiga indikator tersebut dikembangkan lagi
menjadi 10 pernyataan.
Tabel 4.14
Anda mengetahui bahwa SPG Black Mild merupakan
bagian minat beli dari suatu produk terbaru
Y13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 41 68.3 68.3 80.0
sangat setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 7 responden
atau 11,7 % menjawab tidak. Anda mengetahui bahwa SPG
Black Mild merupakan bagian minat beli dari suatu produk
terbaru, dan responden 41 dengan 68,3 % setuju. Dan 12
responden atau 20,0 % menjawab sangat setuju.
Pengetahuan seorang konsumen terhadap sales promotion
girl adalah sifat universal karena konsumen mengetahui dimana
saja, seperti di mall. Produk apapun itu dimana saja sebuah
perusahaan akan membutuhkan SPG hal demikian berkaitan
dengan obyek masyarakat yang banyak terpengaruhi dengan
seorang SPG dalam menjualkan produknya.
Tujuan sales promotion adalah untuk mempengaruhi
pembeli agar mencoba menggunakan produk atau menganjurkan
agar konsumen menggunakan produk secara rutin. Tujuan dasar
dari dilakukannya sales promotion adalah untuk mendorong
103
103
pembeli agar bertindak, memulai rangkaian perilaku yang
mengakibatkan aktivitas pembelian. Tindakan ini terjadi pada
tahap konatif dari rangkaian perilaku. Itu mengambarkan high
involvement atau low involvement, dan menandakan proses
kognitif.72
Tabel 4.15
Anda mengetahui SPG Black Mild merupakan ahli dalam
bidang minat beli untuk menjual rokok
Y14
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Setuju 37 61.7 61.7 61.7
sangat setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 37 responden
atau 61.7 % menjawab Anda mengetahui SPG Black Mild
merupakan ahli dalam bidang minat beli untuk menjual rokok,
responden 23 dengan 38,3 % sangat setuju.
Pengetahuan mengenai Kehalian seorang SPG didalam
bidang menawarkan produk terbaru memang sangat sudah
diketahui, apabila suatu produk baru tidak ada sales, bagaikan
ada yang kurang, keahlian menjual yang baik, setiap event di
summarecon mall serpong yang memperkerjakan sales sering
memasang target penjualanyang harus dicapai. Akan ada bonus
yang menanti diluar pembayaran honor. Tidak heran jika sales-
sales yang ada di event segala cara akan ditempuh agar produk
72
http://duniaspg.com/2012/12/minat beli-penjualan-sales-promotion.html
104
104
laris manis, ini pun diketahui oleh konsumen, banyak konsumen
juga yang memanfaatkan kesempatan ini. Tidak mudah tergoda
oleh konsumen. Godaan menjadi sales girl sungguh berat juga
apabila mendapati konsumen pria yang sedikit nakal dan berani
kepada sales promotion girl, maka diharapkan sales promotion
girl berjualan dengan good service, good selling, dan good
manner.
Tabel 4.16
Anda mengetahui bahwa fungsi SPG Black Mild adalah
untuk mempengaruhi konsumen
Y15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 38 63.3 63.3 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 12 responden
atau 20,0 % menjawab tidak setuju Anda mengetahui bahwa
fungsi SPG Black Mild adalah untuk mempengaruhi konsumen,
dan responden 38 dengan 63,3 % setuju. Dan 10 responden atau
16,0 % menjawab sangat setuju.
Pengetahuan konsumen tentang seorang SPG Black Mild
disummarecon mall serpong adalah untuk mempengarui
konsumen disekitar mall untuk berminat beli. Minat konsumen
tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu
105
105
pelayanan jasa, berdasarkan hal tersebut maka analisa mengenai
bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen sangat
penting dilakukan. Perilaku minat konsumen adalah hasil dari
evaluasi terhadap merek atau jasa. Tahapan terakhir dari proses
tersebut adalah pengambilan keputusan secara kompleks
termasuk menggunakan merek atau jasa yang diinginkan,
mengevaluasi merek atau jasa tersebut pada saat digunakan dan
menyimpan informasi untuk digunakan pada masa yang akan
datang.
Tabel 4.17
Anda mengetahui bahwa seorang SPG Black Mild
merupakan SPG yang cantik, seksi, dan menarik
Y16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Setuju 35 58.7 58.7 58.7
sangat setuju 25 32.3 32.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 35 responden
atau 58.7 % menjawab Anda mengetahui bahwa seorang SPG
Black Mild merupakan SPG yang cantik, seksi, dan menarik,
dan responden 25 dengan 32,3 % sangat setuju.
Konsumen mengetahui bahwa SPG merupakan mahluk
wanita yang cantik, sexy dan menarik perhatian konsumen para
pria. Siapa tak senang apabila seorang SPG mendatangi
konsumen pria. Dilihat dari responden spss umur sekitar diatas
23 – 25 sangat senang dan merespons persuasif yang di
106
106
tawarkan oleh SPG dan yan kosumen setuju dan sangat setuju
dengan pertanyaan ini.
Tabel 4.18
Anda memahami bahwa di Summarecon Mall serpong
adanya minat beli rokok djarum Black Mild
Y17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 41 68.3 68.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 11 responden
atau 18,3 % menjawab tidak Anda memahami bahwa di
Summarecon Mall serpong adanya minat beli rokok djarum
Black Mild, dan responden 41 dengan 68,3 % setuju. Dan 8
responden atau 13,3 % menjawab sangat setuju.
Pemahaman perilaku konsumen yang sudah mengetahui
adanya SPG Djarum Black mild yang sedang belangsung di
summarecon mall serpong, pemaham perilaku konsumen dinilai
dari bagaiman konsumen bertindak disekitar mall, apabila ia
sudah mengetahui sales tidak perlu repot menawarkan dn
menjelaskan. Pemahan konsumen dilihat apakah ia merasa puas
dengan good service seorang SPG, bila tidak konsumen tidak
akan kembali membeli produk tersebut. Konsumen adalah asset
paling berharga bagi semua kegiatan selling, tanpa dukungan
mereka suatu selling tidak bisa eksis. Sebaliknya bila sales
107
107
memberikan good servive, konsumen akan berminat membeli
produk kita.
Tabel 4.19
Anda memahami bahwa SPG Black Mild berperan penting
dalam memasarkan produk ini
Y18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 31 51.7 51.7 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 16 responden
atau 26,7 % menjawab tidak setuju Anda memahami bahwa
SPG Black Mild berperan penting dalam memasarkan produk
ini, dan responden 31 dengan 51,7 % setuju. Dan 13 responden
atau 21,7 % menjawab sangat setuju.
Sebagian konsumen mengetahui adanya pemahaman
pekerjaan sales berperan penting dalam penjualan. Ada berbagai
macam sales promotion girl, yaitu Sales Promotion :
Manufacturers to Resellers bertugas biasanya reseller akan
mendapatkan potongan harga sebesar x% dari harga sebenarnya
dan menegluran produk yang didiskon dengan waktu yang
terbatas. Yang kedua sales promotion : ressellers to consumers
bertugas meningkatkan jumlah pembeli baru dan hanya
mempengaruhi sedikit pembeli lama. Yang ketiga sales
promotion : manufactursrs to consumers bertugas memberikan
108
108
kupon belanja kepada konsumen untuk berbelanja menggunkan
kupon tetapi konsumen juga membeli kupon dengan harga yeng
terjangkau dengan syarat-syarat tertentu. Yang keempat sales
promotion : the sales force bertugas memotivasi para pihak yang
terlibat di dalmnya untuk berkompetisi dengan tujuan
meningkatkan keuntungan perusahaan. Yang kelima other sales
promotion aids bertugas memberikan brosur dan menjelaskan
kepada konsumen dan menumbuhkan kesadaran mengenai
produk. Banyak sekali peran SPG dalam mempengaruhi
konsumen untuk ikut serta dalam meningkatkan penjulan produk
baru.
Tabel 4.20
Anda akan tertarik kepada produk yang ditawarkan dan
akan kembali membeli produk
Y19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 38 63.3 63.3 83.3
sangat setuju 14 24.0 24.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 8 responden atau
13,3 % menjawab tidak setuju Anda akan tertarik kepada produk
yang ditawarkan dan akan kembali membeli produk dan
responden 38 dengan 63,3 % setuju. Dan 14 responden atau
24,0 % menjawab sangat setuju.
109
109
Konsumen tertarik pada produk dan akan membeli produk yang
ditawarkan, menurut Pembelian ulang (repeat purchase)
menurut Peter/Olsen (2002)adalah : Kegiatan pembelian yang
dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali.
Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong
ia melakukan pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal
terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia
membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat
menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain.73
Menurut Schiffman & Kanuk (2000) perilaku pembelian ulang
itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty,
dimana kebanyakan perusahaan mendukung karena hal ini
memilki kontribusi yang besar untuk kestabilan yang baik di
dalam marketplace.74
Zeithalm et al (1996) menekankan bahwa pentingnya mengukur
minat beli kembali (future intention) pelanggan untuk
mengetahui keinginan pelanggan yang tetap setia /
meninggalkan suatu barang / jasa. Konsumen yang merasa
senang dan puas akan barang / jasa yang telah dibelinya, akan
berpikir untuk membeli ulang kembali barang / jasa tersebut.
73
Reinartz Werner, et al. 2004. “The Customer Relationship management Process: It‟s
measurement and Impact on Performance”. Journal of Marketing Research. Hal. 24. 74
Swastha Basu. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta Liberty. Hal. 111.
110
110
Pembelian yang berulang akan membuat konsumen menjadi
loyal terhadap suatu barang / jasa (Band, 1991).75
Tabel 4.21
Anda memahami bahwa fungsi dari SPG adalah untuk
menjual suatu produk secara menarik dan memberitahu
kepada konsumen lain
Y20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Setuju 40 65.0 65.7 65.0
sangat setuju 20 35.3 35.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 40 responden
atau 65,0 % menjawab Anda memahami bahwa fungsi dari SPG
adalah untuk menjual suatu produk secara menarik, dan
memberitahu kepada konsumen lain responden 20 dengan 35,3
% sangat setuju.
Penjualan yang menarik oleh seorang SPG adalah sutu
daya pikat untuk konsumen merasakan kepuasan dan ingin
mencoba dan membeli lagi serta akan memberitahukan atau
menceritakan kepada konsumen lain ini adalah faktor dari good
service, good selling, good manners dan good product.
Kecenderungan untuk merekomendasikan Konsumen yang
memiliki minat yang besar terhadap suatu barang, selain akan
menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga akan
merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggunakan 75
Sutisna dan Pawirtra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. Hal 51.
111
111
barang atau jasa tersebut, karena seorang yang memiliki minat
yang besar terhadap suatu barang akan cenderung memiliki
pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa tersebut,
sehingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen tersebut
akan cenderung merekomendasikan kepada konsumen lain.
Indikator untuk minat dalam penelitian ini meliputi: Kesediaan
untuk membayar barang atau jasa, Menceritakan hal yang
positif. Kecenderungan untuk merekomendasikan.
Minat beli adalah suatu keputusan personal dari
seseorang yang sudah di minat belikan dan dipasarkan oleh si
penjual produk dan ia merasakan bahwa memutuskan untuk
membeli atau tidaknya produk tersebut.76
Tabel 4. 22
Anda dapat memberikan tindakan apakah anda berminat
membeli produk dan akan pengulangan pembelian rokok
Black Mild setelah adanya upaya persuasif
Y21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Setuju 37 61.7 61.7 61.7
sangat setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 37 responden
atau 61.7 % menjawab Anda dapat memberikan tindakan apakah
anda berminat membeli produk dan akan pengulangan
76
Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Hal 58.
112
112
pembelian rokok Black Mild setelah adanya upaya persuasif,
responden 23 dengan 38,3 % sangat setuju.
Tindakan Minat beli adalah didukung oleh Perbedaan
pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan
seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat dicapainya.
Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai
sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkannya. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya
bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda
dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja. Perbedaan usia,
berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan
seseorang. Seorang SPG harus berkomunikasi atau berinterkasi
sesuai dengan pekerjaan, ekonomi, hobi, jenis kelamin dan usia.
Tabel 4.23
Anda melakukan penerimaan atau penolakan setelah
adanya penawaran dari SPG Black Mild secara sukarela
dan tanpa paksaan
Y22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak setuju 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 31 51.7 51.7 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa 16 responden
atau 26,7 % menjawab tidak setuju Anda melakukan penerimaan
113
113
atau penolakan setelah adanya penawaran dari SPG Black Mild
secara sukarela dan tanpa paksaan, dan responden 31 dengan
51,7 % setuju. Dan 13 responden atau 21,7 % menjawab sangat
setuju.
Tindakan konsumen setelah ditawari oleh sales
mendapatkan respon apakah konsumen akan melakukan
penerimaan datau penolakan, pembelian dan pembelian ulang
ini disertai oleh serorang SPG diwajibkan memperlihatkan
brosur dan menjelaskan isi kandungan dan citra rasa dari si
produk terbaru agar kosumen dapat memahami produk yang
ingin mereka beli terdapat detail yang aman untuk dikonsumsi.
Setelah itu konsumen bersedia untuk membayar produk.
Menceritakan hal yang positif Konsumen yang memiliki minat
besar terhadap suatu produk, jika di tanya konsumen lain, maka
secara otomatis konsumen tersebut akan mencitrakan hal yang
positif terhadap konsumen lain, karena konsumen yang memiliki
suatu minat secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan
kepercayaan terhadap suatu produk yang digunakan. Melalukan
selling seorang SPG diharuskan melalukan good service untuk
konsumen agar kosumen memberikan apresiasi untuk seorang
SPG bukan hanya dari segi produk yang menjanjikan, produk
dijamin akan disukai konsumen apabila SPG memberikan good
service dan good selling. Kecenderungan untuk
114
114
merekomendasikan Konsumen yang memiliki minat yang besar
terhadap suatu produk, selain akan menceritakan hal yang
positif, konsumen tersebut juga akan merekomendasikan kepada
orang lain untuk juga menggunakan produk yang sudah
ditawarkan oleh SPG tersebut, karena seorang yang memiliki
minat yang besar terhadap suatu produk, sehingga jika ditanya
konsumen lain, maka konsumen tersebut akan cenderung
merekomendasikan kepada konsumen lain. Itulah tindakan atau
sikap konsumen apabila konsumen merasakan manfaat
keuntungan dari ia membeli produk yang ditawarkan SPG rokok
djarum black mild, komunikasi persuasif yang kuat konsumen
akan membeli dan akan melalukan pembelian ulang apabila
SPG melakukan dengan good service dan good selling.
4.3 Hasil Analisis Data
4.3.1 Hasil Analisis Deskriftif Presentase
Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan
disetiap variabel X dan variabel Y, maka peneliti mengukur berapa
besar presentase di masing-masing variabel, hasilnya yaitu sebagai
berikut :
a. Analisis deskriptif variabel X, Pengaruh Komunikasi Persuasif
Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild.
115
115
%99,78%
%1002880
2275%
%100%
x
xN
n
Perhitungan diatas menunjukan bahwa komunikasi persuasive
sales promotion girl djarum black mild menghasilkan
persentase sebesar 78,99%, hal ini masuk dalam kriteria yang
sangat baik karena terletak pada skala 78,99% – 100%.
b. Analisis deskriptif variabel Y, Terhadap Keputusan Minat Beli
Konsumen di Sumarecon Mall Serpong.
%41,78%
%1002400
1882%
%100%
x
xN
n
Perhitungan diatas menunjukan bahwa tingkat minat beli
konsumen di summarecon mall serpong menghasilkan
persentase sebesar 78,41%, hal ini masuk dalam kriteria yang
sangat baik karena terletak pada skala 78,41% – 100%.
4.4 Hasil Uji Normalitas Data
Penentuan uji normalitas data menggunakan SPSS 20 yang dilakukan
dengan teknik one sample kolmogorov smirnov test, karena responden
berjumlah diatas 50 orang atau sebesar 60 orang.
Dasar pengambilan keputusan dengan melihat signifikasi α5% dengan
ketentuan :
1. Probabilitas >0,05 maka data berdistribusi normal
2. Probabilitas <0,05 maka data berdistribusi tidak normal
116
116
Hasil uji normalitas data pada Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales
Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild. (variabel X) Terhadap
Keputusan Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall Serpong (variabel Y)
dapat dilihat pada tabel 4.29 sebagai berikut :
Tabel 4. 29
Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel_X Variabel_Y
N 60 60
Normal Parametersa,b
Mean 37.92 31.37 Std. Deviation 3.950 3.598
Most Extreme Differences Absolute .142 .141 Positive .142 .141 Negative -.097 -.085
Kolmogorov-Smirnov Z 1.098 1.089 Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .187
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas data pada variabel Pengaruh
Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild.
(variabel X), Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall
Serpong (variabel Y) diatas, terlihat bahwa nilai sig pada kolom
Asympgn.Sig.(2-Tailed) Menunjukkan Angka Sebesar 0,179 pada variable X
dan kolom kedua pada variable Y 0,187. Kedua nilai tersebut lebih besar dari
0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data sampel pada variabel X
dan variabel Y berdistribusi normal.
4.5 Hasil Uji Koefisien Korelasi
Pengujian koefisien korelasi bertujuan untuk melihat derajat hubungan
diantara dua variabel. Penelitian ini menggunakan rumus statistik Pearson
Product Moment Correlations. Angka korelasi berkisar antara 0 – 1.
117
117
Perhitungan koefisien korelasi pada penelitian ini bertujuan untuk meneliti
hubungan antara Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok
Djarum Black Mild (variabel X), Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen
di Sumarecon Mall Serpong (variabel Y). Dapat dilihat pada tabel 4.30
sebagai berikut :
Tabel 4. 30
Korelasi
Correlations
Variabel_X Variabel_Y
Variabel_X
Pearson Correlation 1 .747**
Sig. (2-tailed) .000
Sum of Squares and Cross-products
920.583 626.833
Covariance 15.603 10.624
N 60 60
Variabel_Y
Pearson Correlation .747** 1
Sig. (2-tailed) .000 Sum of Squares and Cross-products
626.833 763.933
Covariance 10.624 12.948
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel
adalah Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum
Black Mild (variabel X), Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen di
Sumarecon Mall Serpong (variabel Y). sebesar 0,747. Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai Reibel, karena berada pada
interval korelasi 0,60 - 0,80. Koefisien korelasi pada penelitian ini
menunjukkan angka yang positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan
searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi
pula.
118
118
Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
variabel adalah signifikan.
b. Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
variabel adalah tidak signifikan.
Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel
”Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black
Mild Terhadap Keputusan Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall Serpong”
adalah sebesar 0,000 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil
dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel
dinilai signifikan.
Setelah mengetahui bahwa terdapat hubungan yang kuat, positif dan
signifikan antara variabel independen yaitu Sales Promotion Girl Djarum
Black Mild dalam Konsumen Summarecon Mall Serpong dependen yaitu
Keputusan membeli Peneliti selanjutnya ingin melihat seberapa besar variabel
independen dapat mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4. 31
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .747a .559 .551 2.411
a. Predictors: (Constant), Variabel_X
119
119
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi)
menunjukkan nilai sebesar 0,849. Apabila dimasukkan kedalam persamaan
koefisien determinasi, maka hasilnya :
Kd = (R)² X 100%
Kd = (0,747)² X 100%
Kd = 55,8009 %
Hal ini berarti 55,8009 % variabel “minat beli konsumen di summarecon
mall serpong” adalah kontribusi dari variabel “komunikasi peruasif sales
promotion girl djarum black mild”. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 44,1991%
(100%-55,8009%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada
angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil R square maka semakin lemah
hubungan antar kedua variabel.
4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengujian regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kekuatan variabel independen (variabel X) berhubungan
dengan variabel dependen (variabel Y). Kedua variabel tersebut diolah dengan
menggunakan analisis regresi linear pada program SPSS 20.
Tabel 4.33
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 Variabel_Xb . Enter
a. Dependent Variable: Variabel_Y
b. All requested variables entered.
120
120
Tabel diatas menunjukkan variabel yang dimasukkan adalah
Komunikasi Persuasif Sales Promotion Girl Djarum Black Mild, dan tidak ada
variabel yang dikeluarkan (removed).
Tabel 4.34
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.549 3.029 1.832 .072
Variabel_X .681 .079 .747 8.569 .000
a. Dependent Variable: Variabel_Y
Persamaan yang didapat dari tabel diatas adalah :
Nilai konstanta a sebesar 5,549 dan nilai konstanta b sebesar 0,681 Dari
hasil tersebut didapat persamaan regresi :
Y = a + bX
Y = 5,549 + 0,681X
Atau dengan kata lain konstanta sebesar 5,549 menyatakan bahwa
apabila tidak ada pengaruh komunikasi persuasive sales promotion girl, maka
keputusan minat beli konsumen di summarecon mall serpong yang dihasilkan
adalah 0,681. Nilai b adalah positif, menujukkan bahwa hubungan antara
variabel positif. Ini berarti jika variabel X naik nilainya sebesar satu satuan,
maka variabel Y akan bertambah nilainya sebesar 0,681.
121
121
4.7 Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan
uji t untuk melihat ada tidaknya pengaruh dua variabel yang berpasangan
yaitu antara variabel X dan variabel Y. Dengan pengambilan keputusan :
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 426.816 1 426.816 73.433 .000b
Residual 337.117 58 5.812
Total 763.933 59
a. Dependent Variable: Variabel_Y
b. Predictors: (Constant), Variabel_X
1. Menentukan tabel pada taraf signifikasi 5%
a. Jika angka signifikansi penelitian <0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima
b. Jika angka signifikansi penelitian >0,05 maka H0diterima dan Ha
ditolak
Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka signifikansi sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan jika nilai signifikansi 0,000 > 0,05 artinya
H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan linear (searah) antara
variabel X dan variabel Y.
2. Pengujian hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hipotesis diterima, apabila thitung > ttabel
Ha : terdapat pengaruh komunikasi persuasive sales promotion girl
terhadap minat beli konsumen di sumarecon mall serpong.
b. Hipotesis ditolak, apabila thitung < ttabel
122
122
H0 : tidak terdapat pengaruh komunikasi persuasive sales promotion
girl terhadap minat beli konsumen di sumarecon mall serpong..
Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan rumus :
56,8665,0
688,5
49,0
)615,7(747,0
)559,0(1
58747,0
)747,0(1
260747,0
1
2
22r
nrt
Selanjutnya mencari ttabel pada taraf signifikansi 5%.
DK (derajat kebebasan) = n – 2 = 60 – 2 = 58
Pada tabel distribusi nilai ttabel diperoleh ttabel dengan derajat kebebasan
(dk) pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,2542. Untuk pengujian
hipotesis tahap selanjutnya adalah membandingkan ttabel dengan thitung.
Berdasarkan perhitungan diatas diperolah nilai thitung sebesar 8,56 sedangkan
besar nilai ttabel adalah0,2542 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai
thitungl > ttabel. 8,56 > 0,2542 penjabaran tersebut menyatakan jika H0 ditolak
dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan atau terdapat pengaruh
komunikasi persuasive sales promotion girl terhadap minat beli konsumen
di sumarecon mall serpong.
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian
Proses persuasif terjadi dalam periode waktu yang spesifik dan sedikitnya
terdiri dari dua orang. Banyak peristiwa persuasif yang terjadi dalam
lingkungan khusus, lingkungan tersebut dapat berupa kampanye, periklanan,
kampanye politik, didalam kelas, didalam rumah, dan lain sebagainya. Semua
itu merupakan lingkungan eksternal proses persuasive terdiri dari 4 unsur
123
123
utama, yakni sumber (sourches), penerima (leceiver), pesan (mesagge) dan
saluran (channel). Sumber (source) adalah yang berinisiatif untuk
berkomunikasi.77
Sales promotion girl adalah suatu kegiatan perusahaan untuk
memperkenalkan atau menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan
cara penempatan dan pengaturan, serta mengetahui tentang produk yang
diluncurkan.
Dalam penelitian ini Sales promotion girl djarum black mild termasuk
kedalam produk baru yang di unggulkan dalam perusahan PT. Djarum
Indonesia, yang menciptakan cita rasa yang tinggi untuk konsumen dengan
menggunakan rasa Djarum Black Mild memiliki karakteristik akan
personality dan association yang mirip. Djarum Black Mild dipersepsikan
memiliki sifat yang santai dan easy going, berpenampilan menarik, dan penuh
percaya diri, dekat dengan atribut menikmati kehidupan malam, menyukai
petualangan dan maskulin.
Dalam sebuah produk baru terdapat beberapa elemen-elemen yang
harus diperhatikan sebagai landasan cara memperkenalkan produk dengan
cara menarik dan mendapat tempat dimata konsumen Minat beli dengan
menggunakan bantuan SPG yaitu sales promotion gilr yang tidak diragukan
lagi dalam menjualkan produk dalam menjalin komunikasi sosial yang lancar
dengan para perokok yang dekat dengan pria, dan memiliki daya persuasi
77
Effendy, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya.
1994. Hal. 74
124
124
yang tangguh, adalah SPG rokok dalam menjualkan barang minat belinya.
Melalui sales promotion girl djarum black mild peneliti ingin melihat
feedback dari konsumen setelah ditawari produk tersebut yang ditandai
dengan timbulnya perhatian, Minat, hasrat, keputusan dan diakhiri dengan
tindakan.
Teori AIDDA menjadi landasan teori dalam penelitian ini. Teori ini
menjelaskan bahwa sebuah kegiatan persuasi diawali dengan menarik
perhatian (Attentions) dan di akhiri dengan perubahan perilaku (Action).
Sebuah kegiatan persuasi menurut Onong Uchjana Effendi akan berhasil
apabila melalui sebuah tahapan-tahapan komunikasi persuasif.
Teori AIDDA ini digunakan oleh peneliti karena berkaitan dengan
bagaimana seseorang menerima pesan persuasif. Teori ini menyatakan,
seorang individu akan terkena dampak persuasi apabila perhatian, minat, dan
hasratnya telah tersentuh. Perilaku seorang komunikan dapat berubah dengan
menarik perhatian, minat, dan hasratnya telah tersentuh. Perilaku seorang
komuniksn dapat berubah dengan menarik perhatian, minat, dan hasrat,
individu tersebut terhadap objek persuasi. Objek persuasi disini adalah berupa
perubahan minat beli konsumen di Sumarecon Mall Serpong yang diminat
belikan oleh Sales Promotion Girl Djarum Black Mil.
Berdasarkan formula AIDDA itu, komunikasi persuasive didahukan
dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan
dalam gaya bicara dengan kat-katayang merangsang, tetapi juga dalam
penampilan (appearance) ketika menghadapi khalayak. Senyum yang
125
125
tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian kepada
khalayak.
Apabila perhatian sudah berasil dibangkitkan, kini nenyusul upaya
menimbulkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan hal menyangkut
kepentingn komunikan. Karna itu komunikator harus mengenal siapa
komunikan yang dihadapinya. “Know Your Audience, Kenalilah
Khalayakmu”, demikian nasehat para ahli komunikasi.
Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk
melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan komunikator. Disini imbauan
emosional (emotional appeal) perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga
pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan
suatu kegiatan sebagai diharapkan dari padanya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perbedaan
individu. Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayaknya
sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan,
terutama jika berkatian dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-
sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya.
Teori ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan
interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak,
bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara
pribadi. Maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek atau feedback
126
126
yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individu itu78. Hal ini sesuai dengan
responden yang diambil peneliti yaitu remaja, karena usia remaja didalam diri
individu masih bergejolak dan tidak tetap.
Penelitian ini merujuk pada pengaruh Komunikasi Persuasif Sales
Promotion Girl Djarum Black Mild Terhadap Minat Beli Konsumen Di
Summarecon Mall Serpong Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel dan mengukur
seberapa besar pengaruh antara kedua variabel tersebut. Setelah peneliti
melakukan kegiatan penyebaran kuesioner dan mengkaji data dari 60 orang
responden yang dijadikan sebagai sampel.
Pada variabel X indikator durasi menjadi indikator yang paling
dominan dengan rata-rata presentase sebear 78,99 %. Konsumen menganggap
sales promotion girl djarum black mild sebagai memperkenalkan produk
djarum terbaru dengan cara yang menarik perhatian konsumen di
summarecon mall serpong. Pada variabel Y indikator perhatian menjadi
indikator yang paling dominan dengan rata-rata presentase sebesar 78,41%.
Terlihat dari jawaban responden yang sebagian besar memberikan jawaban
positif, hal ini berarti indikator yang terdapat pada variabel X berpengaruh
pada minat konsumen di summarecon mall serpong (variabel Y).
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,747, Hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antar kedua variabel bernilai Reibel, karena berada pada interval
78 Onong Uchjana Effendy. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti. Hal. 275.
127
127
korelasi 0,60 - 0,80. Koefisien korelasi pada penelitian ini menunjukkan
angka yang positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.
terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel ”Pengaruh Komunikasi
Persuasif Sales Promotion Girl Rokok Djarum Black Mild Terhadap
Keputusan Minat Beli Konsumen di Sumarecon Mall Serpong” adalah
sebesar 0,000 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari)
0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai
signifikan. Setelah mengetahui bahwa terdapat hubungan yang kuat, positif
dan signifikan antara variabel independen yaitu Sales Promotion Girl Djarum
Black Mild dalam Konsumen Summarecon Mall Serpong dependen yaitu
Keputusan membeli Peneliti selanjutnya ingin melihat seberapa besar variabel
independen dapat mempengaruhi variabel dependen.
Penghitungan koefisein determinasi dengan nilai korelasi sebesar
0,747 dihasilkan sebesar 55,8009 % variabel “minat beli konsumen di
summarecon mall serpong” adalah kontribusi dari variabel “komunikasi
peruasif sales promotion girl djarum black mild”. Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 44,1991% (100%-55,8009%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Dari uji regresi linear sederhana didapat persamaan Y = 5,549 +
0,681X Atau dengan kata lain konstanta sebesar 5.549 menyatakan bahwa
apabila tidak ada pengaruh komunikasi persuasive sales promotion girl, maka
keputusan minat beli konsumen di summarecon mall serpong yang dihasilkan
adalah 0,681. Nilai b adalah positif, menujukkan bahwa hubungan antara
128
128
variabel positif. Ini berarti jika variabel X naik nilainya sebesar satu satuan,
maka variabel Y akan bertambah nilainya sebesar 0,681.
Sesuai dengan teori AIDDA perbedaan individu bahwa setiap individu
berbeda-beda dalam menanggapi dan merespon pesan yang didapatnya dari
sebuah minat beli, serta berbeda-beda dalam tindak mengikuti hal yang
ditampilkan yang dalam penelitian ini berupa kegiatan berpetualang. Dari
data yang diperoleh terdapat adanya pengaruh Komunikasi persuasif sales
promotion girl djarum black mild terhadap minat beli konsumen di
summarecon mall serpong.
129
129
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran pembahasan dan hasil penelitian yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh komunikasi
persuasive sales promotion girl djarum black mild terhadap minat beli
konsumen di summarecon mall serpong yang peneliti kaji menggunakan teori
AIDDA (attentions, interest, desire, decision, actions), maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi persuasif sales promotion girl djarum black mild yang
dijadikan sebagai variabel X dengan indikator perhatian, minat, hasrat,
keputusan tindakan memiliki nilai presentase sebesar 78,99%, artinya
bahwa Komunikasi persuasif sales promotion girl djarum black mild
dikategorikan sangat baik. Dengan nilai yang diperoleh menandakan jika
Komunikasi persuasif sales promotion girl djarum black mild menjadi
minat beli yang menarik perhatian konsumen karena komunikasi
persuasive. Ternyata mempunyai hubungan antara pengaruh komunikasi
persuasive sales promotion girl djarum black mild terhadap minat beli
konsumen di sumarecon mall serpong.
2. Minat beli konsemen di summarecon mall serpong dengan indikator
pengetahuan, pemahaman, dan tindakan untuk terlibat memiliki nilai
presentase sebesar 78,41%, artinya bahwa pemunculan Minat beli
130
130
konsumen di summarecon mall serpong untuk membeli dikategorikan
sangat baik. Sedangkan pengaruh atau uji hipotesis antara variabel X
dan variabel Y dengan melakukan uji t. Setelah dilakukannya
penghitungan didapat nilai thitung sebesar 8,56. Dengan derajat
kebebasan sebesar 60 didapatkan ttabel sebesar 0,2542. Selanjutnya
thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Nilai thitung > ttabel. 8,56 > 0,2542
penjabaran tersebut menyatakan jika H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya terdapat hubungan atau pengaruh antara Komunikasi persuasif
sales promotion girl djarum black mild terhadap Minat beli konsumen
di summarecon mall serpong Dari uji regresi linear sederhana didapat
persamaan Y = 5,549 + 0,681X
3. 3. Ini berarti jika variabel Komunikasi persuasif sales promotion girl
djarum black mild naik nilainya sebesar satu satuan, maka variabel
Minat beli konsumen di summarecon mall serpong akan bertambah
nilainya sebesar 0,681. Setelah dilakukan pengujian koefisien korelasi
didapatkan nilai sebesar 5,549 yang menunjukkan jika hubungan
diantara kedua variabel bernilai kuat, karena berada pada interval
korelasi 0,60 - 0,799. Hasil perhitungan besaran pengaruh antara
variabel Komunikasi persuasif sales promotion girl djarum black mild
terhadap Minat beli konsumen di summarecon mall serpong adalah
sebesar 0,55 atau 55,8009%, hal ini dapat dijelaskan bahwa sebesar
55,8009 % variabel “Minat beli konsumen di summarecon mall
131
131
serpong” adalah kontribusi dari variabel “variabel Komunikasi
persuasif sales promotion girl djarum black mild”.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang peneliti berikan setelah meneliti masalah ini antara
lain :
1. Minat beli yang dilalukan Sales Promotion Girl Djarum Black Mild
sudah cukup baik dimata konsumen dan perusahaan, karena terbukti
adanya pengaruh persuasive yang dilakukan SPG mendapatkan minat
konsumen di summarecon mall serpong. Selain itu SPG memang
diharuskan berpenampilan menarik dan berwawasan luas, tapi SPG
harus memberikan pelayanan yang baik dan sopan sehingga
konsumen tidak lagi berpikiran bahwa profesi ini adalah profesi
negative dimata konsumen. Maka dari itu PT. Djarum mengharuskan
tidak hanya SPG hanya mengutamakan cantik dan sexy, tetapi harus
mempunyai Good Manner, dan Good Attitude.
2. Peneliti melihat setelah konsumen berminat dan membeli produk
djarum black mild, konsumen akan terus membeli dan menjadi rokok
yang diminati karena adanya persaingan dari perusahan lain yang
selalu membuat produk yang baru. Disinilah PT. Djarum Indonesia
harus terus menjadi pemasok, menciptakan daya beli tinggi, kekuatan
pembeli dan membuat produk rokok yang diminati konsumen.
132
132
3. Perlu ditambahkan faktor-faktor yang juga berpengaruh pada
konsumen dalam melakukan pembelian ulang selain dari faktor-
faktor kepuasan konsumen.
4. Dengan tingginya minat konsumen khususnya para perokok terhadap
cara minat beli yang dilakukan SPG, hendaknya bagi perusahaan perlu
diperhatikan dalam menyajikan SPG yang akan mempunyi skill, agar
konsumen merasa nyaman, dan senang. SPG harus mengenali siapa
konsumen yang ia minat belikan ”know your audience” karena
konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk. Serta memenuhi
kebutuhan konsumen yang sedang bersantai di sekitar summarecon
mall serpong, selain itu lebih menekankan pada sisi informasi dan
bukan hanya sekedar mengutamakan segi ekonomi semata melainkan
tanpa melupakan unsur minat beli yang menarik konsuem. Karena
dapat dilihat hubungan diantara minat beli SPG dengan keinginanan
untuk melakukan membeli rokok djarum black mild.
133
133
DAFTAR PUSTAKA
Santoso Slamet. 2010. Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung. PT Refika Adiatma
Effendy Onong. 2007. Ilmu Teori dan Filsifat Komunikasi. Bandung. PT Citra
Aditya Bakti 254 – 256
Sumanto. 2009. Hubungan Industri. Jakarta. PT Buku Seru
Rohim Syaiful. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta. PT Rineka Cipta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Jakarta. PT
Alfabeta
Komala Lukiati. 2006. Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT Widya
Rangkuti Freddy. 2013. Riset Pemasaran. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Tanarto Harry. 2011. Kunci Sukses Sales. Jakarta. PT BIP Gramedia
Fairweather Alan. 2013. How To Make Sales When You Don’t Like Selling.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Tjiptono Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Jakarta. PT Bayu Media Publishing
Framanik Nanik. 2011. Komunikasi Persuasi. Serang. Sayuti.com
Ulber, Silalahi. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama. 2009.
Moh, Nazir. Metode Penelitian. 2007
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Media Group.
2009
M. Burhan, Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. 2009.
Prof. Dr. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2012.
Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group. 2008
134
134
Sumber lain
Septian Hadi Rahmawan, komunikasi persuasive terhadap kesadaran pajak
pedagang pasar rangkasbitung, 2015.
http://repository.fisip-untirta.ac.id/
Nadia Putri R, komunikasi persuasi sales promotion girl PT. Djarum dalam
promosi rokok djarum super mild dikota tangerang
http://repository.fisip-untirta.ac.id/
Pengertian PT. Djarum Indonesia, dalam
https://www.google.co.id/search?q=djarum+black+mild&oq=djarum
+black+mild&aqs=chrome..69i57j0l5.19102j0j4&sourceid=chrome
&es_sm=93&ie=UTF-8 (15/07/2015)
Komunikasi Persuasif, dalam
http://erpandsima.blogspot.co.id/2014/05/teori-dalam-komunikasi-
persuasif.html (03/05/2015)
http://duniakerjaekonomi.com/marketing/2013/02/04/apa-itu-sales-
promotion525460.html (09/08/2015)
http://duniaspg.com/2012/12/minat beli-penjualan-sales-
promotion.html
www.sumreconmallserpong.com
www.spss.com
135
135
Lampiran 1
KUESIONER
Saya Siti Muhalifah (6662110839) Mahasiswa Ilmu Komunikasi jurusan
Hubungan Masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Saat ini sedang
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Komunikasi Persuasif Sales
Promotion Girl Djarum Black Mild Terhadap Minat Beli Konsumen di
Summarecon Mall Serpong” sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh Gelar
Strata 1.
Sehubungan dengan hal ini, saya mohon sekiranya berkenan untuk menjawab
kuesioner ini sesuai dengan petunjuk yang sudah tertera. Saya berharap kuesioner
ini dijawab dengan kenyataan yang sebenarnya guna keabsahan penelitian.
Adapun identitas dan jawaban responden saya jamin kerahasiaannya.
Adapun alternatif jawabannya adalah :
- Sangat Setuju (SS)
- Setuju (S)
- Tidak Setuju (TS)
- Sangat Tidak Setuju (STS)
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1 Penyampaian SPG Black Mild disampaikan dengan
ucapan cukup jelas kepada anda
√
*Jika jawaban Anda Sangat Setuju (SS) dengan pernyataan yang diajukan, maka
berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia.
136
136
A. DATA RESPONDEN
1. No. Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
Pertanyaan Umum (Karakteristik) :
1. Apakah anda pernah melihat Sales Promotion Girl Djarum Black Mild?
2. Apakah anda membeli produk Rokok Djarum Black Mild?
B. DATA PENELITIAN
No Pertanyaan Jawaban
SS S TS STS
Aspek Atentions
1 Penyampaian SPG Black Mild disampaikan
dengan ucapan cukup jelas kepada anda
2 Gaya bicara SPG Black Mild yang nyaman,
manja, dan memberikan simpati membuat
anda tertarik untuk mendengarkan
3 Gaya berpakaian/ seragam SPG Black Mild
menarik perhatian anda
4 Gesture (tubuh, make up, dan wajah) dan
seragam SPG Black Mild menarik perhatian
anda
137
137
Aspek Interest
5 Minat beli dan pesan yang disampaikan
SPG Black Mild memberikan ketertarikan
akan mencoba rokok djarum black mild
6 Minat beli rokok memberikan keuntungan
untuk anda karena anda seorang perokok
Aspek Desire
7 Kegiatan minat beli SPG Black Mild
menimbulkan anda menjadi tahu tentang
produk baru
8 Pemberian harga yang lebih murah
menimbulkan anda untuk berminat membeli
9 Persuasif/ bujukan/ rayuan SPG Black Mild
menimbulkan hasrat untuk membeli produk
tersebut
Aspek decisios
10 Sifat SPG yang mempersuasif/ merayu/
memaksa/ mempengaruhi keputusan untuk
berminat membeli produk
11 Komunikasi persuasif dalam minat beli
tersebut mempengaruhi keputusan untuk
membeli produk
138
138
Aspek Action
12 Komunikasi persuasif yang dilakukan SPG
Black Mild memberikan keputusan untuk
anda membeli dan pengulangan membeli
produk
Aspek Pengetahuan
13 Anda mengetahui bahwa SPG Black Mild
merupakan bagian minat beli dari suatu
produk terbaru
14 Anda mengetahui SPG Black Mild
merupakan ahli dalam bidang minat beli
untuk menjual rokok
15 Anda mengetahui bahwa fungsi SPG Black
Mild adalah untuk mempengaruhi konsumen
16 Anda mengatahui bahwa seorang SPG Black
Mild merupakan SPG yang cantik, seksi,
dan menarik
Aspek Pemahaman
17 Anda memahami bahwa di Summarecon
Mall serpong adanya minat beli rokok
djarum Black Mild
18 Anda memahami bahwa SPG Black Mild
berperan penting dalam memasarkan produk
ini
139
139
19 Anda akan tertarik kepada produk yang
ditawarkan dan akan kembali membeli
produk
20 Anda memahami bahwa fungsi dari SPG
adalah untuk menjual suatu produk secara
menarik dan memberitahu kepada konsumen
lain
Aspek Tindakan
21 Anda dapat memberikan tindakan apakah
anda berminat membeli produk dan akan
pengulangan pembelian rokok Black Mild
setelah adanya upaya persuasif
22 Anda malakukan penerimaan atau
penolakan setelah adanya penawaran dari
SPG Black Mild secara sukarela dan tanpa
paksaan
140
140
Lampiran 2
Variabel X
Responden
Pertanyaan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 TOTAL
1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 35
2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 36
3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 32
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 36
7 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 37
8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 34
9 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 40
10 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 37
11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 34
12 3 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 2 36
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
14 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4 37
15 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 4 40
16 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 33
17 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 41
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
19 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 36
20 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 36
21 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 38
22 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 3 37
23 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37
24 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 37
25 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 36
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41
29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 38
30 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 35
31 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 38
32 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 34
33 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 46
34 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 35
35 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 42
36 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 32
141
141
37 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 29
38 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38
39 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 43
40 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 39
41 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 42
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
43 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 31
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
45 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 46
46 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 38
47 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 37
48 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 44
49 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 42
50 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 39
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
52 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 45
53 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 39
54 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 42
55 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 43
56 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 32
57 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 2 39
58 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 38
59 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 43
60 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 44
142
142
Variabel Y
Pertanyaan
NO
Responden Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 TOTAL
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29
3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 24
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
6 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 27
7 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 33
8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
9 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32
10 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 31
11 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 27
12 3 4 2 4 2 3 2 4 4 3 31
13 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 27
14 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 34
15 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 35
16 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 26
17 4 4 2 4 2 3 2 4 4 3 32
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
19 3 4 2 4 2 3 2 4 4 3 31
20 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37
21 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32
22 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29
23 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 34
24 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 27
25 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
29 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32
30 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 32
31 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
33 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36
34 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29
35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
36 2 4 3 4 3 2 3 4 4 2 31
143
143
37 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26
38 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 34
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
40 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36
41 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
43 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 4 3 2 3 2 4 2 3 3 4 30
47 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 35
48 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 34
49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
50 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 33
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
53 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 33
54 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 36
55 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37
56 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 25
57 3 4 2 4 2 2 2 4 4 2 29
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
59 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36
60 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36
145
145
Lampiran 6
Data Nama Responden
No. Nama Responden No. Nama Responden
1 Ezio Zovy Narayya 35 Rizki Hermansyah
2 Muhammas Atto 36 Andika
3 M donis brata 37 Indra Muhamad
4 Dhanar Giyari 38 Bahrul Putra
5 Hendriana Jony 39 Awang Rapiudin
6 Rifat Al Gzali 40 Praktik Viktor
7 Queensha Anabil 41 Radi Farif
8 Zeta Rif Atulya 42 Ikbal Madyani
9 Reza Mahendra 43 Topic Heru Yahya
10 Fikri Amaliden 44 Dedy Ivan Aji
11 Angga Surya 45 Andri Sahrul
12 Dea Joe Ariana 46 Muklas Ramdi
13 Rudi Darmawan 47 Jerry Saputra
14 Halili Mahpad 48 Ending Fahri
15 Wahyu Manurung 49 Abdul Zakariyah
16 Rangga Titas 50 Adam Hidayat
17 Rudy Harny 51 Surya Arifin
18 Hary Wibowo 52 Zulfikar Akbar
19 Adi Purnama 53 Naufal Rizky
20 Humam Mufqi 54 Rendy Habibi
21 Erik Saputra 55 Aulia Halili
22 Pri Eko 56 Emma Farwati
23 Rizki Nanda 57 Sisi Bella
24 Tito Rizki Maulana 58 Dimas Wibowo
25 Indra Gunawan 59 Teguh Danang
26 Ryan Guntur 60 Kaka Putra Taiban
27 Wanda Kusnandar
28 Reva Tuliyah
29 Rama Hassan
30 Diaz Tresno
31 Muhamad Nana
32 Rizky Jana
33 Milanto
34 Rezky Satrio
148
148
Lampiran 8
BIODATA PENULIS
Nama : Siti Muhalifah
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 07 Juli 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Email :[email protected]
No. Hp : 081310679922
Alamat : Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja - Tangerang
Riwayat Pendidikan:
2011 - 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2008 - 2011 SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang
2005 - 2008 SMP Negeri 1 Balaraja
1999 - 2005 SDN 1 Balaraja
1997- 1999 TK Nurul Huda
Pengalaman Organisasi:
Marching Band Widya Gita
Basket Ball SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang
Agency Dshe-Plus di Serang, Tangerang, Jakarta.