27
ِ مْ يِ ح الرِ ن مْ ح الرِ ه ل الِ مْ سِ بKhotbah Jum’at Tafsir Ihdinash-shirotalmustaqiim Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahulloohu ta’ala binashrihil ‘aziiz 1 Tanggal 17 Ihsan 1390 HS/Juni 2011 Di Grossgerau, Jerman. ُ ه ل كْ يِ ر ا ش لُ ه دْ ح وُ ه ل ال ا لِ إ ه لِ ا إ لْ ن أُ د هْ ش أُ هُ لْ وُ س ر وُ هُ دْ ب ا عً د م حُ م ن أُ د هْ ش أ وِ مْ يِ ج الرِ ان طْ ي الش نِ مِ ه ل الِ بُ ذْ وُ ع أ فُ دْ ع ا ب م أ( ِ مْ يِ ح الرِ ن مْ ح الرِ ه ل الِ مْ سِ ب١ ( نْ يِ م ال عْ ال ِ ب رِ ه لِ لُ دْ م حْ ل ا) ٢ ( ِ مْ يِ ح الرِ ن مْ ح الر) ٣ ) ( ِ نْ ي ِ الدِ مْ و يِ كِ ال م٤ ( ُ نْ يِ ع تْ س ن اك يِ إ وُ دُ بْ ع ن اك يِ إ) ٥ مْ يِ ق تْ سُ مْ ال اط ر ِ الص ا نِ دْ هِ ا) ( ٦ ) عِ بْ وُ ضْ غ مْ الِ رْ ي غْ مِ هْ ي ل ع تْ م عْ ن أ نْ يِ ذ ال اط رِ ص( نْ ي ِ ال الض لا وْ مِ هْ ي ل٧ ) Adalah sungguh suatu karunia Allah yang besar kepada kita kaum Ahmadi yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk menerima kebenaran Imam Zaman. Maka, bila seorang Ahmadi merenungkan hal ini, ia pun akan menyadari, bahwa ia tak akan mampu membalas karunia besar ini, meskipun untuk itu ia harus menghabiskan waktu selama hidup untuk bersyukur kepada Allah Taala. Dilaporkan, bahwa pada saat ini ada sekitar 2 (dua) miliar orang Muslim di seluruh dunia. Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa

يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

حيم ن الر حم

ه الر بسم الل

Khotbah Jum’at Tafsir Ihdinash-shirotalmustaqiim

Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad

Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahulloohu ta’ala binashrihil ‘aziiz 1 Tanggal 17 Ihsan 1390 HS/Juni 2011

Di Grossgerau, Jerman.

ه لريك

ا ش لهحد ه و

ا الل

ه إل

ا إلن ل أد ه

ش أ

ه سول ر و

هبد

ا ع

دحم م ن أد ه

ش و أ

جيم ان الر

يط

ه من الش

بالل

وذ

عأ فا بعد

م أ

حيم )ن الر حم

ه الر ن )١بسم الل

ميال ع

ال ب ه ر

للحمد

لحيم )٢( ا

ن الر حم( ٣( الر

ين ) ن )٤مالك يوم الد

عي

ست

ناك

إي وعبد

ناك

قيم ٥( إي مست

الاط ر ا الص

دن( اه

وب ع ( ٦)ضغ مر ال

ييهم غ

ل ع

مت ع

نذين أ

الاط ن )صر

ي ال لا الض يهم و

(٧ل

Adalah sungguh suatu karunia Allah yang besar kepada kita kaum Ahmadi yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk menerima kebenaran Imam Zaman. Maka, bila seorang Ahmadi merenungkan hal ini, ia pun akan menyadari, bahwa ia tak akan mampu membalas karunia besar ini, meskipun untuk itu ia harus menghabiskan waktu selama hidup untuk bersyukur kepada Allah Taala. Dilaporkan, bahwa pada saat ini ada sekitar 2 (dua) miliar orang Muslim di seluruh dunia. Kabar suka dan

1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa

Page 2: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

petunjuk Ilahi ada di hadapan mereka semua, bahwa Al Masih Al Mahdi akan datang pada Abad Ke-14 Hijriah. [Yakni, setelah masa kegelapan yang panjang, maka era kebangkitan itu pun mulai kembali sehubungan dengan datangnya Al Masih Al Mahdi]. Inilah mengapa sebabnya Hadhrat Rasulullah Saw telah mensabdakan, bahwa akan ada berbagai Tanda Ilahi yang mendukung pendakwaan beliau; yang salah satunya adalah zahirnya nubuatan gerhana matahari dan gerhana bulan yang akan terjadi di bulan Ramadhan yang sama; yang belum pernah terjadi sejak alam semesta ini diciptakan. Maka bagi utusan Allah dan Mahdi-ku ini, hendaknya engkau menerimanya]. Al Qur’an Karim pun sudah mengatakan,

ا ي لحقوا بم هم لم وآخرين من

‘wa akharina minhum lamma yalhaqu bihim ‘…..Dan Dia akan membangkitkannya lagi pada kaum lain

di antara mereka, yang belum bertemu dengan mereka……’. (Q.S. 62 / Al Jumah : 4)]; yang hendaknya disimak lebih dalam. Terkait dengan ayat tersebut, Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw mengamanatkan: ‘Carilah aku di kalangan bangsa ‘Ajam (bukan-Arab). 2

Bahkan beliau Saw juga memerintahkan,

agar "أقرئوا عليه مين السالم" "ابيعوه لو حبوا على جبال الثلج"

berusaha menemui Al Masih Al Mahdi ini untuk menyampaikan Salam beliau, meskipun harus merangkak di atas salju. Ditambah lagi, Allah Taala telah mengajarkan kaum Muslimin doa agar senantiasa berada di jalan yang lurus, lengkap dengan petunjuk hidayah-Nya. Namun, hanya sekitar 5 sampai 7 % saja [dari jumlah dua miliar orang] tersebut yang berhasil memperoleh kesempatan untuk mengenali Imam Zaman mereka yang haqiqi, meskipun kaum Muslimin tersebut mengucapkan doa permohonan ihdinash-shiratal-mustaqim [yakni, Tunjukilah

2 Shahih al-Bukhari, Kitab at-Tafsir, Surah al-Jumu’ah bab wa aakhariina

minhum

Page 3: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

kami pada jalan yang lurus. (Q.S. 1 / Al Fatihah : 6)] dalam setiap berbagai Salat mereka yang sekian banyak. [Namun kenyataannya, meskipun semua ini adalah nubuatan dan perintah Allah dan Rasul-Nya, tetapi mereka itu menolak kedatangan Al Masih Al Mahdi dan Imam Zaman tersebut. Bahkan bukan sekedar menolak, melainkan juga menganiayanya. Tetapi sebaliknya bagi mereka yang memiliki fitrat yang baik, meskipun bahkan mereka itu tak beragama atau atheis, Allah Taala berkenan memberi mereka petunjuk kepada shiratal mustaqim. Setiap tahun, ribuan di antara mereka itu datang bergabung ke dalam Jamaat ini. Namun sebaliknya, karena hanya taklid kepada kaum mullah mereka, di berbagai tempat, mereka yang menamakan dirinya Muslim tersebut justru menentangnya sedemikian rupa. Maka hanya Allah Taala sajalah yang mampu memberi mereka rahmat dan karunia-Nya. Sebab, apa yang menamakan diri mereka kaum ulama tersebut sepertinya sudah tak dapat berubah lagi; tak mampu untuk memperbaiki diri mereka lagi. Semoga Allah Taala berkenan untuk merubah kaum yang mengatakan dirinya sebagai pengikut Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw tersebut. Sehingga mereka pun dapat mengenali Imam Zaman mereka. Semoga mereka yang menolak itu, yang pada beberapa tempat menganiaya dengan cara yang sangat melampaui batas, dapat menyadari hal ini]. Semoga doa ihdinash-shiratal-mustaqim tersebut dapat menjadi suara hati nurani kaum Muslimin. Semoga umat Islam dapat menjadi pewaris rahmat dan karunia Allah, sehingga dunia dapat memandang mereka dengan pandangan hormat dan takzim.

Menjelaskan tafsir ayat ihdinash-shiratal-mustaqim ini, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Sebagaimana Al Qur’an Karim telah memerintahkan untuk mencapai peradaban yang baik, taatilah seorang pemimpin bangsamu. Begitupun seharusnya kepada seorang pemimpin [yang akan membawa kepada kesejahteraan] rohani. Hal ini memberi petunjuk arah yang sama manakala Allah Taala mengajarkan doa ihdinash-shiratal-mustaqim, dan juga siratalladhina an’amta ‘alaihim [yakni, Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka …(Q.S. 1 / Al Fatihah : 7)]. Oleh karena itu hendaknya

Page 4: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

senantiasa diingat, bahwa tak ada seorang mukmin pun, atau orang biasa, atau bahkan hewan, yang tidak mendapat karunia Allah. Namun, tak dapat dikatakan, bahwa Allah Taala memerintahkan agar mengikuti salah satu di antara mereka itu. Melainkan, tafsir ayat ini adalah memberi kesempatan kepada kita untuk mengikuti jalan mereka yang telah dihujani ni’mat rahmat dan karunia Ilahi. Ringkasnya, hikmah rahasia dari ayat [doa ihdinash-shiratal-mustaqim] ini adalah agar anda sekalian seantiasa ada bersama Imam Zaman.” 3

[Siapakah yang dimaksud dengan Imam Zaman itu ? Rasulullah Saw mengatakan, beliau itu adalah nabiyullah, atau orang yang diutus Allah untuk seluruh dunia. Dalam hal ini, sebagaimana yang telah saya sampaikan, Imam Zaman itu adalah seorang pecinta dan pengabdi Hadhrat Rasulullah Saw yang sejati, yakni Hadhrat Masih Mau’ud a.s. atau Imam Mahdi a.s. Nikmat Ilahi yang telah berhasil beliau peroleh tersebut adalah semata-mata berkat kemuliaan Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw., yang akan berlangsung terus hingga hari Qiamat.

Dan bagi kita, karunia nikmat Allah Taala ini hanya dapat diperoleh dengan cara senantiasa melekatkan diri kepada beliau a.s.]. Adapun para Sahabah Rasulullah Saw, yang telah berhasil memperoleh nikmat Ilahi tersebut dengan sebaik-baiknya sejak kemunculannya pada 1.400 tahun yang lalu. Namun mereka itu tetap gelisah bagaimana caranya agar keimanan mereka itu senantiasa meningkat dan tetap segar. Kalimat doa mustajab ihdinash-shiratal-mustaqim senantiasa berada di lidah mereka. Setiap kata dan doa yang mereka panjatkan adalah muncul dari lubuk hati mereka yang dalam ketika mereka mendirikan berbagai Salat mereka. Dan mereka pun berhasil membina hubungan baik sedemikian rupa dengan Hadhrat Rasulullah Saw, yang tak ada bandingannya, sehingga Allah Taala pun berkenan memberi mereka kemuliaan derajat rohani ‘radiyallahu ‘anhum….’ [yakni, Allah ridha kepada mereka’…(Q.S. 5 / Al Maidah : 120)]. Walhasil, untuk mendapatkan nikmat Ilahi ini; untuk tetap istiqamah berada di dalam petunjuk hidayah; agar

3 Zharuratul Imam, Ruhani Khazain, jilid 13, halaman 494

Page 5: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

tetap melangkah di jalan shiratal-mustaqim, yakni selamanya itaat kepada petunjuk Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw, kita pun menerima kebenaran pendakwaan Imam Zaman, Al Masih Al Mahdi, yang harus kita bina sedemikian rupa, agar kita dapat menjadi pewaris nikmat Ilahi tersebut selamanya.

Hal ini sesuai dengan janji Baiat kita sejak awal, yakni selamanya akan senantiasa memelihara hubungan dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. di atas segala perhubungan lainnya.’ Hal ini sebagaimana tercantum di dalam butir Ke-10 Syarat Baiat. 4

Jadi, hanya ucapan Baiat saja tidak cukup doa ihdinash-shiratal-mustaqim kita menjadi makbul.. Tidak juga Allah Taala serta merta menerima doa ihdinash-shiratal-mustaqim - bagi kita - yang dipanjatkan oleh para pendahulu kita, yang kita terlahir di dalam rumah-rumah mereka. Juga tidak cukup hanya dengan Allah Taala telah memberikan kesempatan untuk menerima Imam Zaman. Melainkan, sesuai dengan perintah Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw, kita harus melangkah lebih maju lagi. [Senantiasa berada di jalan shiratal mustaqim, dan ‘…itaati bil ma’ruf, yakni, senantiasa istiqamah di dalam keitaatan, serta sesuai dengan perintah di dalam Al Quran: ‘…falaa tamutuna illa wa antum muslimun, yakni, dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan muslim, atau berserah diri]. Jika tidak karena karunia Allah, tak ada seorang pun yang dapat menunjukkan keitaatan dan perhubungan yang sempurna disebabkan semata-mata usaha mereka sendiri. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersimpuh di hadapan Allah Taala agar selalu dapat menerima nikmat Ilahi tersebut. Jadi, kita harus dapat memahami realita hikmah doa ihdinash-shiratal-mustaqim ini, sehingga kita pun dapat memahami perlunya menjaga realitas ikatan hubungan dengan Imam Zaman selama hidup. Renungkanlah hal ini dalam-dalam: Mengapa kita perlu sering-sering memanjatkan doa ini; ialah, setelah bergabung dengan Imam Zaman, tidaklah cukup. Juga tak cukup dengan hanya dengan menyatakan janji Baiat sumpah setia. Melainkan, kita

4 Majmu’ah Isytihaarat, jilid awwal, halaman 163, edisi 2003

Page 6: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

harus dapat mengembangkan diri di dalam nizam yang telah didirikan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang penjelasannya telah beliau uraikan di dalam buklet Al-Wasiyyat, yakni Nizam Khilafat. Maka, sungguh beruntunglah mereka yang setelah menerima kebenaran pendakwaan Hadhrat Masih Mau’ud a.s., kemudian membina hubungan yang erat dan kuat dengan Qudrat Tsaniah ini. Namun, bagi orang Ahmadi, hal tersebut bukanlah titik akhir dari doa ihdinash-shiratal-mustaqim-nya itu. Melainkan, senantiasa-lah mawas diri. Yakni, doa ihdinash-shiratal-mustaqim ini adalah bersifat berkelanjutan dari koridor tekad untuk mencapai kemajuan yang abadi, dan juga dalam usaha mencari jalan petunjuk selamanya; yang merupakan doa seorang mukmin agar hal tersebut dapat berlangsung selamanya. [Insan yang normal tidak akan terhenti pada satu tahapan, karena pada kenyataannya ia it uterus menerus berperang melawan syaithan. Atau, meskipun ia banyak melakukan amal shalih, namun syaithan pun menggodanya setiap saat.

Meskipun sudah menyatakan iman kepada Hadhrat Imam Mahdi a.s.. Meskipun sudah berhubungan erat dengan Khilafat, sudah banyak berkorban harta benda,atau mengkhidmati Jamaat, atau ber-Wiqari Amal, namun tetap saja ada orang yang mengatakan bahwa diri mereka masuh suka malas mendirikan Salat. Mereka menyampaikan hal ini kepada saya. Maka orang yang demikian itu, lama kelamaan akan menjadi malas atau berkurang pula amalan shalihannya]. Hendaknya diingat, ada pula mereka yang tampak banyak beramal dan mengerjakan Salat, namun tidak baik dalam memperlakukan keluarganya sendiri. Maka mereka itu pun mahrum dari shiratal mustaqim.

Yakni, boleh jadi mereka itu mengucapkan doa ihdinash-shiratal-mustaqim, tetapi mereka tidak melaksanakan semua perintah Rasulullah Saw; yang antara lain telah bersabda,

ركم ألهله ركم خي .Khairukum khairukum li ahlihi…‘ خي

ركم ألهلي" Wa anna khairukum li ahli, yakni, ‘…yang"وأن خي

terbaik di antaramu adalah yang baik memperlakukan istrinya. Dan aku adalah yang terbaik dalam memperlakukan keluargaku.’

Page 7: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

[Terkait dengan perintah Rasulullah Saw agar umat memperlakukan keluarganya dengan sebaik-baiknya, dikisahkan, ada seorang sahabah yang datang ke dalam suatu majlis irfan bersama Hadhrat Imam Mahdi a.s.. Ia mengeluhkan: ‘Hudhur, istriku telah pergi ke rumah keluarganya sekian lama. Maka aku katakan padanya: Kamu tak boleh lagi datang ke rumah orang tuamu. Demi mendengar keluhannya tersebut, wajah beliau a.s. pun menjadi merah padam, kemudian memintaku agar meninggalkan ruangan. ‘Karena tuan telah mengganggu dan mencemari majlis ini.’ Maka aku pun segera memohon maaf kepada beliau. Seorang sahabah lain yang menyaksikan adegan tersebut segera saja permisi untuk meninggalkan ruangan. Ia berlari ke toko untuk membeli sesuatu. Lalu diberikannya kepada istrinya dengan disertai ucapan sayang; yang membuatnya terheran-heran: Apa yang terjadi dengan suamiku ini ? Ia menjawab: Aku tengah berada di majlis irfan bersama Hadhrat Imam Mahdi, lalu aku menyaksikan betapa beliau sangat kecewa atas perlakuan buruk seorang sahabah tersebut terhadap istrinya. Maka aku pun teringat akan segala kealpaan-ku terhadap mu selama ini. Mudah-mudahan kamu memaafkannya. Dan aku berjanji mulai hari ini aku akan memperlakukan kamu dengan baik.’ Inilah suatu inqillabi haqiqi yang terjadi dalam kaitannya dengan berumah tangga, sehingga orang pun mendapat petunjuk hidayah ke jalan shiratal mustaqim, yang akhirnya akan meluas di masyarakat, lalu ke seluruh dunia. Jadi, orang yang Baiat kepada Hadhrat Imam Mahdi a.s. adalah baru langkah awal, yang setelah itu memperoleh kesempatan untuk mendapatkan qurb, kedekatan Ilahi. Petunjuk hidayah itu tidak sesederhana menerima seorang utusan Allah; tak juga cukup dengan bergabung ke dalam Jamaah beliau. Melainkan, mempraktekkan kehidupan yang sesuai dengan ajaran tersebut, dan membinanya sebagai fondasi untuk memperoleh berbagai petunjuk hidayah selanjutnya. Jadi, doa ihdinash-shiratal-mustaqim ini tidak hanya untuk memenuhi kewajiban haququllah; tidak juga untuk meneguhkan

Page 8: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

keyaqinan diri. Melainkan, doa ini pun untuk memenuhi kewajiban haququl-ibad. Pendek kata, doa mustajab ini berfaedah untuk setiap segi kehidupan. [Saya tahu dan mengenali ada sebagian dari antara anda ini yang buruk perlakuannya terhadap istri-istri mereka. Di luar rumah mereka tampak baik dan terhormat, seolah sudah berada di jalan shiratal mustaqim. Tetapi di dalam rumah, mereka memahrumkan dirinya dari jalan nikmah tersebut]. Perkara ini tidaklah sepele. Sebab Rasulullah Saw telah mensabdakan: ‘…Khairukum khairukum li ahlihi. Wa anna khairukum li ahli….’ [Jadi, doa mustajab ini berfaedah untuk setiap urusan. Sehingga jalan ketaqwaan pun senantiasa terbina. Sehingga terciptalah kondisi ‘…falaa tamutuna illa wa antum muslimun, yakni, dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan muslim, atau berserah diri’, tersebut]. [Maka, mukmin haqiqi adalah mereka yang senantiasa berusaha untuk meningkatkan maqomam mahmudah mereka. Meningkatkan amalan shalihan mereka. Dan meningkatkan tahapan keimanan mereka, yang untuk itu perlu senantiasa memanjatkan doa ihdinash shiratal mustaqim ini]. Mereka pun takut akan murka Ilahi. Maka mereka pun berusaha memenuhi kewajiban haququllah maupun haququl-ibad. Sehingga mereka pun senantiasa meningkat keimanannya di bawah petunjuk hidayah Allah Taala dan rasul-Nya. [Mereka senantiasa mencari ridha Ilahi. Jadi, mereka itu bukanlah golongan orang yang menganggap dirinya sudah taqwa, shalih, dan berada. [Mereka yang sudah merasa seperti itu, betapapun tampak shalih dan taqwanya, mereka itu sesungguhnya sudah berada di dalam pengaruh syaithan]. Oleh karena itu, senantiasalah menghisab diri sendiri. Meningkatkan maqoman mahmudah adalah dambaan setiap mukminin sejati.

Page 9: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

[Sebab, orang yang merasa telah berhasil dalam suatu tahapan, kemudian ia merasa bangga dengan itu, yakni ia telah banyak berkhidmat kepada Jamaat. Atau doa dan salatnya cukup. Namun amalannya itu jauh dari haququl-ibad. Ia akan kehilangan status maqom mahmudahnya itu]. Oleh karena itu, mukminin haqiqi tidak hanya akan terpana kepada amal shalihnya sekarang, melainkan hingga akhir hayatnya nanti. Yakni, mendambakan akhir kehidupan yang khusnul khatimah. Tak ada orang lain lagi di dunia ini yang telah mendapat derajat rohani yang sedemikian mulia selain dari Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw. Beliau berhasil mencatat semua wahyu Allah Swt dengan seksama sedemikian rupa, yang untuk ukuran zaman sekarang ini adalah seorang Sekretaris Pribadi. Begitulah kemuliaan derajat dan kedekatan Rasulullah Saw dengan Allah Taala, yang setiap saat memanggil beliau untuk menuliskan semua perkataan wahyu-Nya. Hal ini menunjukkan, bahwa ada jiwa amanah yang besar pada diri beliau Saw. Di dalam pandangan pihak lain pun demikian. Yakni, Abdullah bin Ubayy [bin Salul] berusaha membantu menuliskan wahyu Allah Taala yang diturunkan kepada Hadhrat Muhammad Musthafa Rasulullah Saw, demi untuk mengejar status tersebut. Namun bagaimana akhirnya ? Ia justru terpelanting dan kehilangan semua kebesarannya. Demikian pula terjadi pada zaman Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Ada sekelompok orang yang memperlihatkan demikian besar cinta dan kedekatan mereka [terhadap beliau a.s.]. Akan tetapi, manakala ujian menimpa mereka, mereka pun berubah menjadi para penentang beliau a.s. yang sengit dan menganiaya sedemikian rupa, serta mengajukan berbagai keberatan setiap harinya. Oleh karena itulah doa ihdinash-shiratal-mustaqim ini sangat penting untuk akhir kehidupan yang khusnul khatimah. Renungkanlah hal ini dalam-dalam, lalu laksanakanlah dengan sebaik-baiknya.

Page 10: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

Dalam menasehati kita, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda di suatu tempat: “Bila ada sesuatu deficit dalam urusan dengan Allah Taala, maka demikian pula dalam urusan yang lainnya.” Yakni, jika ada sesuatu deficit dalam urusan lainnya itu, maka – meskipun Allah Taala tidak terlibat dalam urusan tipu muslihatnya itu, namun hendaknya difahami, bahwa anda tidak akan mendapat ganjaran pahala disebabkan urusan itu. Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Maka adalah penting untuk menghisab diri sendiri. Yakni, ada miliaran orang Muslim di dunia ini, yang mereka pun memanjatkan doa ihdinash-shiratal-mustaqim. Namun, disebabkan pengucapan mereka itu hanya di mulut belaka tak ubahnya seperti burung beo, maka setelah Salatnya itu, perhatian mereka pun tertuju kepada kejahiliyahan dan fahsya, menimbulkan gangguan masyarakat. Yang keluar dari mulut mereka hanyalah kesia-siaan belaka. Itulah yang mereka lakukan ketika berada di dalam masjid-masjid mereka. Atau, boleh jadi juga mereka bekerja-sama dalam kejahiliyahan mereka. Begitukah jalan shiratal mustaqim sebagaimana yang diajarkan di dalam doa itu ? Tentu saja tidak ! Di hadapan kita tersedia jalan shiratal mustaqim yang dapat mengubah wujud nafsi-hewani menjadi manusia yang sejati. Kemudian akan mengubahnya lagi menjadi insan yang ber-nafsi lawamah, atau beradab. Lalu meningkat lagi menjadi nafsi-muthmainah, atau hanya didasari kepada cintanya kepada Allah semata. [Hal ini bukanlah hanya sekedar ceritera utopia belaka, melainkan sungguh kiat yang nyata]. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Adalah adanya suatu inqillabi haqiqi yang ingin aku lihat di dalam Jamaah-ku ini.“ Merenungkan hal ini, tentu akan memfokuskan perhatian kita kepada Janji Baiat yang telah kita ikrarkan dan tanggung jawab pelaksanaannya.

Page 11: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Sebelum seseorang memiliki amal shalih yang demikian banyak [yakni, tidak hanya satu dua], maka belum patutlah orang itu disebut seorang mukmin haqiqi. Oleh karena itulah Allah Taala pun mengajarkan doa ihdinash-shiratal-mustaqim ini di dalam Surah Al Fatihah. Yakni, agar jangan sampai manusia tidak memahami, bahwa kebaikan itu bukan sekedar menjauhi perbuatan dosa yang nyata seperti mencuri, berzinah, dlsb; melainkan dinyatakan dengan ucapan doa berikutnya, ialah, siratalladhina an’amta alaihihm, [yakni, untuk senantiasa berada di Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka…’ (Q.S 1 / Al Fatihah : 7)]. Namun, ganjaran pahala untuk itu adalah sesuatu yang terpisah. Yakni, sebelum ia berhasil memperolehnya, tak dapat dikatakan bahwa ia adalah insan yang afdhal dan shalih. Ingatlah, Allah Taala tidak mengajarkan doa ini agar tidak memasukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang berdosa dan jahil. Melainkan, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka.“ Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda di suatu tempat: “Hendaklah difahami bahwa akar dari segala kebaikan adalah beriman kepada Allah. Jika iman seseorang kepada Allah lemah, maka akan banyak pula kelemahan dan kemalasan di dalam diri orang tersebut untuk berbuat amal-shalih. Tetapi apabila iman kepada Allah dengan segala Sifat-Nya itu sudah sedemikian rupa teguhnya, maka berbagai kelemahan dirinya pun akan berubah seiring dengan berbagai amal shalih yang dikerjakannya. Pendek kata, orang yang beriman teguh kepada Allah, tak akan melakukan perbuatan dosa.” 5 Sebagaimana hanya menerima [suatu pendakwaan yang benar] saja tidaklah cukup; maka semoga kita semua dapat menjadi orang-orang yang senantiasa meningkat dalam mencapai qurb, kedekatan Ilahi. Yakni, untuk senantiasa dapat memperoleh keberkatan keberadaan Jamaah Ahmadiyah bagi generasi mendatang kita. Semoga pula kita tidak pernah menjadi lemah dalam usaha dan doa-doa. Semoga pula, keserba-nyamanan

5 Malfuuzhaat, jilid 3, halaman 504, edisi 2003

Page 12: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

duniawi negeri ini tidak memahrumkan diri kita untuk mencapai tujuan hidup kita yang haqiqi.. Amin !

By.MMA/LA/06.21.2011

Waktu diturunkannya

Seperti diriwayatkan oleh banyak ahli ilmu hadis, seluruh Surah ini

diwahyukan di Mekkah dan sejak awal menjadi bagian shalat orang-

orang Islam. Surah ini disebut dalam ayat Alquran, "Dan

sesungguhnya telah Kami berikan kepada engkau tujuh ayat selalu

diulang-ulang, dan Alquran yang agung" (15:88). Ayat itu menurut

pengakuan para ahli, telah diwahyukan di Mekkah, Menurut beberapa

riwayat, Surah ini diwahyukan pula untuk kedua kalinya di Medinah.

Tetapi waktunya Surah ini untuk pertama kali turun, dapat

ditempatkan pada masa permulaan sekali kenabian Rasulullah saw.

Nama-nama Surah dan Artinya

Nama terkenal untuk Surah pendek ini ialah Fathihat-ul-Kitab (Surah

Pembukaan Al-Kitab), diriwayatkan bersumber pada beberapa ahli

ilmu hadis yang dapat dipercaya (Tirmidzi dan Muslim). Kemudian,

nama itu disingkat menjadi Surah Al-Fatihah atau Al-Fatihah saja.

Surah ini dikenal dengan beberapa nama dan sepuluh nama berikut

ini lebih sah, ialah:Al-Fatihah, ash-Shalat, Al-Hamd, Ummul-Quran,

Alquran-ul-'Azhim, As-Sab'al-Matsani, Umm-ul Kitab, asy-Syifa, Ar-

Ruqyah, dan Al-Kanz. Nama-nama ini menerangkan betapa luasnya

isi Surah ini.

Nama Fatihah-ul-Kitab (Surah pembukaan Al-Kitab) berarti bahwa,

karena Surah itu telah diletakkan pada permulaan, ia merupakan

kunci pembuka seluruh pokok masalah Alquran. Ash-Shalat (Shalat)

berarti bahwa Al-Fatihah merupakan dia yang lengkap lagi

sempurna dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari shalat Islam

Page 13: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

yang suda melembaga. Al-Hamd (puji-pujian) berarti bahwa Surah

ini menjelaskan tujuan agungkejadian manusia dan mengajarkan

bahwa hubungan Tuhan dengan manusia adalah, hubungan

berdasarkan kemurahan dan kasih sayang. Umm-ul-Qur'an (Ibu

Alquran) berarti surah ini merupakan intisari seluruh Alquran, yang

dengan ringkas mengemukakan semua pengetahuan yang

menyangkut perkembangan akhlak dan kerohanian manusia. Alquran-

ul-Kitab dan Umm-ul-Quran, namun tetap merupakan bagian Kitab

Suci itu dan bukan seperti anggapan salah sementara orang, bahwa

ia terpisah darinya. As-Sab'ul Matsani (Tujuh Ayat yang Seringkali

Diulang) berarti, Ketujuh Ayat pendek Surah ini, sungguh-sungguh

memenuhi segala keperluan rohani manusia. Nama itu berarti pula

bahwa, Surah ini harus diulang dalam tiap-tiap rakaat shalat. Umm-

ul-Kitab (Ibu Kitab) berarti bahwa doa dalam surah ini, menjadi

sebab diwahyukannya ajaran Alquran. Asy-Syifa (Penyembuh)

berarti Surah ini, memberi pengobatan terhadap segala keraguan

dan syak yang biasa timbul dalam hati manusia. Ar-Ruqyah (Jimat

atau Mantera) berarti bahwa, Surah ini bukan hanya doa untuk

menghindarkan penyakit, tetapi juga memberi perlindungan

terhadap syaitan dan pengikut-pengikutnya, dan menguatkan hati

manusia untuk melawan mereka. Al-Kanz (Khazanah) mengandung

arti bahwa Surah ini suatu khazanah ilmu yang tiada habis-

habisnya.

Al-Fatihah Dinubatkan dalam Perjanjian Baru

Tetapi, nama yang terkenal Surah ini adalah Al-Fatihah. Sangat

menarik untuk diperhatikan bahwa, nama itu juga tercantum dalam

nubuatan Perjanjian Baru:

"Maka aku tampak seorang malaikat selain gagah, turun dari langit

.........dan di tangannya ada sebuah Kitab Kecil yang terbuka; maka

kaki kanannya berpijak di laut, dan kaki kiri di darat"

Page 14: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

(Wahyu 10:1 -2).

Kata dalam bahasa Ibrani untuk "terbuka" ialah Fatoah yang sama

dengan kata Arab Fatihah. Pula :

"...... dan tatkala ia (malaikat) berteriak, ketujuh guruh pun

membunyikan bunyi masih-masih"

(Wahyu 10:3).

"Tujuh guruh" mengisyaratkan kepada tujuh ayat Surah ini.

Para sarjana Kristen mengatakan bahwa nubuatan itu

mengisyaratkan kepada kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya.

Hal itu telah dibuktikan oleh kenyataan-kenyataan yang

sebenarnya. Pendiri jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam

Ahmad a.s.., yang dalam wujudnya nubuatan tentang kedatangan

nabi Isa a.s. kedua kalinya telah menjadi sempurna, menulis tafsir

mengenai Surah ini dan menunjukan bukti-bukti dan dalil-dalil

tentang kebenaran da'wanya dari isi Surah ini dan beliau senantiasa

memakainya sebagai doa yang baku. Beliau menyimpulkan dari tujuh

ayat yang pendek-pendek ini, ilmu-ilmu makrifat Ilahi dan

kebenaran-kebenaran kekal abadi yang tidak di ketahui sebelumnya.

Seolah0olah Surah ini sebuah kitab yang dimeterai hingga khazanah

itu akhirnya dibukakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

a.s.. Dengan demikian nubuatan yang terkandung dalam

Wahyu 10:4.

"Tatkala ketujuh guruh sudah berbunyi itu, sedang aku hendak

menyuratkan, lalu aku dengar suatu

suara dari langit, katanya :

"Materaikanlah barang apa yang ketujuh guruh itu sudah

mengatakan dan jangan di tuliskan."

Nubuatan itu menunjuk kepada kenyataan bahwa Fatoah atau Al-

Fatihah itu untuk sementara waktu, akan tetap merupakan sebuah

Kitab tertutup, tetapi suatu waktu akan tiba, ketika khazanah ilmu

Page 15: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

rohani yang di kandungnya akan di bukakan. Hal itu telah

dilaksanakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s.

Hubungan dengan Bagian Lain Alquran.

Surah ini seakan-akan merupakan penghantar kepada Alquran.

Sesungguhnya Surah ini adalah Alquran dalam bentuk miniatur.

Dengan demikian pembaca semenjak ia mulai mempelajarinya, telah

diperkenalkan dalam garis besarnya kepada masalah-masalah yang

akan di jumpainya dalam Kitab Suci itu. Diriwayatkan, Rasulullah

saw. pernah bersabda bahwa, Surah Al-Fatihah itu Surah Al-quran

yang terpenting (Bukhari).

Ikhtisar Surah

Surah ini merupakan intisari seluruh ajaran Alquran. Secara garis

besarnya, surah ini meliputi semua masalah yang di uraikan dengan

panjang lebar dalam seluruh Alquran. Surah ini mulai dengan uraian

tentang Sifat- sifat Allah swt. yang pokok dan menjadi poros

beredarnya Sifat-sifat Tuhan lainnya, dan merupakan dasar

bekerjanya alam semesta, serta dasr perhubungan antara Tuhan

dengan manusia. Keempat sifat Tuhan yang pokok --- Rabb

(Pencipta, yang memelihara dan Mengembangkan), Rahman ( Maha

Pemurah ), Rahim (Maha Penyayang ) dan Maliki Yaum-Id-Din

(Pemilik Hari Pembalasan) mengandung arti bahwa, sesudah

menjadikan manusia Tuhan menganugerahinya kemampuan-

kemampuan tabi' (alami) yang terbaik, dan melengkapinya dengan

bahan-bahan yang diperlukan untuk kemajuan jasmani,

kemasyarakatan, akhlak, dan rohani. Selanjutnya Dia memberikan

jaminan bahwa usaha dan upaya manusia itu akan diganjar

sepenuhnya. Kemudian Surah itu mengatakan bahwa manusia

diciptakan untuk beribadah, yakni menyembah Tuhan dan mencapai

qurb (kedekatan)-Nya dan bahwa, ia senantiasa memerlukan

Page 16: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

pertolongan-Nya untuk melaksanakan tujuannya yang agung itu.

Disebutkannya keempat Sifat Tuhan itu diikuti oleh doa lengkap

yang didalamnya terungkap sepenuhnya segala dorongan ruh

manusia. Doa itu mengajarkan bahwa, manusia senantiasa harus

mencari dan memohon pertolongan Tuhan, agar Dia melengkapinya

dengan sarana-sarana yang diperlukan olehnya, untuk mencapai

kebahagian dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Tetapi karena

manusia cenderung memperoleh kekuatan dan semangat dari

teladan baik wujud-wujud mulia dan agung dari zaman lampau yang

telah mencapai tujuan hidup mereka, maka ia diajari untuk mendoa,

agar Tuhan membuka pula baginya jalan- jalan kemajuan akhlak dan

rohani yang tak terbatas, seperti telah dibukakan bagi mereka itu.

Akhirnya, doa itu mengandung peringatan bahwa, jangan-jangan

sesudah ia dibimbing kepada jalan lurus ia sesat dari jalan itu, lalu

kehilangan tujuannya dan menjadi asing terhadap khalik-Nya. Ia

diajari untuk selalu mawas diri dan senantiasa mencari perlindungan

Tuhan, terhadap kemungkinan jadi asing terhadap Tuhan, itulah

masalah yang dituangkan dalam beberapa ayat Al-Fatihah dan itulah

masalah yang dibahas dengan sepenuhnya dan seluas-luasnya oleh

Alquran, sambil menyebut contoh-contoh yang tiada tepermanai

banyaknya, sebagai petunjuk bagi siapa yang membacanya.

Orang-orang mukmim dianjurkan agar sebelum membaca Alquran,

memohon perlindungan Tuhan terhadap syaitan :

"Maka apabila engkau hendak membaca Alquran, maka mohonlah

perlindungan Allah swt. dari syaitan yang terkutuk" ( 16 :99 ).

Perlindingan dan penjagaan itu berarti:

(1) bahwa jangan ada kejahatan menumpa kita

(2) bahwa jangan ada kebaikan terlepas dari kita

Page 17: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

(3) bahwa setelah kita mencapai kebaikan, kita tidak

terjerumus kembali ke dalam kejahatan.

Doa yang diperintahkan untuk itu ialah :

" Aku berlindung kepada Allah swt. dari syaitan terkutuk "

Yang harus mendahului tiap-tiap pembacaan Alquran.

Bab-bab Alquran berjumlah 114 dan masing-masing disebut surah.

Kata surah itu berarti :

(1) Pangkat atau kedudukan tinggi.

(2) Ciri atau tanda.

(3) Bangunan yang tinggi dan indah.

(4) Sesuatu yang lengkap dan sempurna (Aqrab dan Qurthubi

).

Bab-bab Alquran disebut surah karena :

a. dengan membacanya, martabat orang terangkat, dengan

perantaraannya ia mencapai kemuliaan.

b. nama-nama surah berlaku sebagai tanda pembukaan dan

penutupan berbagai masalah yang sibahas dalam Alquran

c. Surah-surah itu masing-masing laksana bangunan rohani

yang mulia.

d. tiap-tiap surah berisikan tema yang sempurna.

Nama Surah untuk pembagian demikian telah dipergunakan dalam

Alquran sendiri (2:24 dan 24 :2 ). Nama ini dipakai juga dalam

hadis. Rasullah saw. bersabda,

Page 18: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

"Baru saja sebuah Surah telah diwahyukan kepadaku dan bunyinya

seperti berikut " (Muslim).

Dari situ jelaslah, bahwa nama Surah untuk bagian-bagian Alquran

telah biasa dipakai sejak permulaan Islam dan bukan ciptaan baru

yang diadakan kemudian hari.

Aku baca dengan [1] nama [2] Allah swt. [3], Maha Pemurah, Maha

Penyayang [4]

Ba' kata depan yang dipakai untuk menyatakan beberapa arti dan

arti yang lebih tepat di sini, ialah "dengan", Maka kata majemuk

bism itu akan berarti "dengan nama". Menurut kebiasaan orang

Arab, kara iqra' atau aqra'u atau naqra'u atau asyra'u atau

nasyra'u harus dianggap ada tercantum sebelum bismillah, suatu

ungkapan dengan arti "mulailah dengan nama Allah swt. ",

atau "bacalah dengan nama Allah swt." atau "aku atau kami mulai

dengan nama Allah swt. .", atau " aku atau kami baca dengan nama

Allah swt.". Dalam terjemahan ini ucapan bismillah diartikan

"dengan nama Allah swt. ", yang merupakan bentuk lebih lazim

(Lane).

ism mengandung arti:nama atau sifat (Aqrab).Di sini kata itu

dipakai dalam kedua pengertian tersebut. Kata itu menunjukan

kepada Allah swt., nama wujud Tuhan; dan kepada Ar-Rahman

(Maha Pemurah) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang), keduanya nama

sifat Tuhan.

Allah swt. itu nama Dzat Maha Agung, Pemilik Tunggal semua sifat

kesempurnaan dan sama sekali bebas dari segala kekurangan.

Dalam bahasa Arab kata Allah swt. itu tidak pernah dipakai untuk

benda atau zat lain apa pun. Tiada bahasa lain memiliki nama

tertentu atau khusus untuk Dzat Yang Maha Agung itu. Nama-

nama yang terdapat dalam bahasa-bahasa lain, semuanya nama-

Page 19: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

petunjuk-sifat atau nama pemerian (pelukisan) dan seringkali

dipakai dalam bentuk jamak; akan tetapi, kata "Allah swt. " tidak

pernah dipakai dalam bentuk jamak. Kata Allah swt. itu "ism dzat,"

tidak "musytak," tidak diambil dari kata lain, dan tidak pernah

dipakai sebagai karangan atau sifat. Karena tiada kata lain yang

sepadan, maka nama "Allah swt." dipergunakan di seluruh

terjemahan ayat-ayat Alquran. Pandangan ini di dukung oleh para

alim bahasa arab terkemuka. Menurut pendapat yang paling

tepat. kata "Allah swt." itu, nama wujud bagi Dzat yang wajib

ada-Nya menurut Dzat-Nya sendiri, memiliki segala sifat

kesempurnaan, dan huruf al adalah dipisahkan dari kata itu

(Lane).

Ar-Rahman (Maha Pemurah) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang)

keduanya berasal dari akar yang sama. Rahima artinya, ia telah

menampakan kasih-sayang; ia ramah dan baik; ia memaafkan,

mengampuni. kata Rahmah menggabungkan arti riqqah, ialah "

kehalusan" dan ihsan, "kebaikan" (Mufradat). Ar-Rahman dalam

wazan (ukuran) fa'lan, dan Ar-Rahim dalam ukuran fa'il. Menurut

kaedah tatabahasa Arab, makin banyak jumlah ditambahkan pada

akar kata, makin luas dan mendalam pula artinya (Kasysyaf).

Ukuran fa'lan membawa arti kepenuhan dan keluasan, sedang

ukuran fa'il menunjuk kepada arti ulangan dan (Muhith). Jadi, di

mana kata Ar-Rahman menunjukan "kasih sayang meliputi alam

semesta", kata Ar-Rahim berarti "kasih sayang yang ruang

lingkupnya terbatas, tetapi berulang-ulang ditampakkan."

Menggingat arti-arti di atas, Ar-Rahman itu Dzat Yang

Menampakkan kasih sayang dengan cuma-cuma dan meluas kepada

semua makhluk tanpa pertimbangan usaha atau amal; dan Ar-

Rahim itu Dzat Yang menampakkan kasih sayang sebagai imbalan

atas amal perbuatan manusia, tetapi menampakkannya dengan

murah dan berulang-ulang.

Page 20: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

Kata Ar-Rahman Hanya dipakai untuk Tuhan, sedang Ar-Rahim

dipakai pula untuk manusia. Ar-Rahman tidak hanya meliputi

orang-orang mukmin dan kafir saja, tetapi juga seluruh makhluk.

Ar-Rahim terutama tertuju pada mukmin saja. Menurut Sabda

Rasulullah saw., sifat Ar-Rahman umumnya bertalian dengan

kehidupan di dunia ini, sedang sifat Ar-Rahim umumnya bertalian

dengan kehidupan yang akan datang (Muhith). Artinya, karena

dunia ini pada umumnya adalah dunia perbuatan, dan karena alam

akhirat itu suatu alam tempat perbuatan manusia akan diganjar

dengan cara istimewa, maka sifat Tuhan Ar-Rahman

menganugerahi manusia alat dan bahan, untuk melaksanakan

pekerjaannya dalam kehidupan di dunia ini, dan Sifat Tuhan Ar-

Rahim mendatangkan hasil dalam kehidupan yang akan datang.

Segala benda yang kita perlukan dan atas itu kehidupan kita

bergantung adalah semata-mata karunia Ilahi dan sudah tersedia

untuk kita, sebelum kita berbuat sesuatu yang menyebabkan kita

layak menerumahnya, atau bahkan sebelum kita dilahirkan;

sedang karunia yang tersedia untuk kita dalam kehidupan yang-

akan-datang, akan dianugerahkan kepada kita sebagai ganjaran

atas amal perbuatan kita. Hal itu menunjukkan bahwa Ar-Rahman

itu pemberi Karunia yang mendahului kelahiran kita, sedang Ar-

Rahim itu pemberi Nikmat-nikmat yang mengikuti amal perbuatan

kita sebagai ganjaran.

Bismillah-ir-Rahman-ir-Rahim adalah ayat pertama tiap-tiap Surah

Alquran kecuali Al Bara'ah (At-Taubah) yang sebenarnya bukan

Surah yang berdiri sendiri, melainkan lanjutan Surah Al-Anfal.

Ada sesuatu hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas yang

maksudnya, bila sesuatu Surah-baru diwahyukan, biasanya dimulai

dengan Bismillah, dan tanpa bismillah, Rasulullah saw. tidak

mengetahui bahwa Surah baru saja dimulai (Daud). Hadis ini

menampakkan bahwa (1) bismillah itu bagian dari Alquran bukan

suatu tambahan, (2) bahwa Surah Bara'ah itu, bukan Surah yang

Page 21: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

berdiri sendiri. Hadis itu menolak pula kepercayaan yang

dikemukakan oleh sementara orang bahwa, bismillah hanya

merupakan bagian surat Al-Fatihah saja dan bukan bagian semua

Surah Alquran. Selanjutnya ada riwayat Rasulullah s.a.w pernah

bersabda bahwa, ayat bismillah itu bagian semua Surah Alquran

(Bukhari dan Quhni). Ditempatkannya bismillah pada permulaan

tiap-tiap Surah mempunyai arti seperti berikut:Alquran itu

khazanah ilmu Ilahi yang tidak dapat disentuh tanpa karunia

khusus dari Tuhan, "Tiada orang boleh menyentuhnya, kecuali

mereka yang telah disucikan" ( 56:80 ). Jadi, bismillah telat

ditempatkan pada permulaan tiap Surah untuk memperingati

orang muslim bahwa, untuk dapat masuk ke dalam Khazanah ilmu

Ilahi yang termuat dalam Aquran; dan untuk suci, melainkan ia

harus pula senantiasa mohon pertolongan Tuhan. Ayat bismillah

itu, mempunyai pula tujuan penting yang lain. Ayat itu ialah kunci

bagi arti dan maksud tiap-tiap Surah, karena segala persoalan

mengenai urusan akhlak dan rohani, yaitu Rahmaniya (kemurahan)

dan Rahimiyah (Kasih-Sayang). Jadi tiap-tiap Surah pada

hakikatnya, merupakan uraian terperinci dari beberapa segi

Sifat-sifat Ilahi yang tersebut dalam ayat ini. Ada tuduhan

bahwa kalimah bismillah, itudiambil dari kitab-kitab suci sebelum

Alquran. Kalau Sale mengatakan bahwa, kalimah itu diambil dari

Zend Avesta, maka Rodwell berpendapat bahwa, orang-orang

Arab sebelum Islam mengambilnya dari orang-orang Yahudi, dan

kemudian dimasukkan ke dalam Alquran. Kedua paham itu nyata

salah sekali. Pertama, tidak pernah dida'wakan oleh orang-orang

Islam bahwa, kalimah itu dalam bentuk ini atau sebangsanya

tidak dikenal sebelum Alquran diwahyukan. Kedua, keliru sekali

mengemukakan sebagai bukti bahwa, karena kalimah itu dalam

bentuk yang sama atau serupa kadang-kadang dipakai oleh orang-

orang Arab sebelum diwahyukan dalam Alquran, maka kalimah itu

tidak mungkin asalnya dari Tuhan. Sebenarnya Alquran sendiri

menegaskan bahwa, Nabi Sulaiman a.s. memakai kalimah itu dalam

Page 22: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

suratnya kepada Ratu Saba (27:31). Apa yang dida'wakan oleh

orang-orang Islam -- sedang da'wa itu, tidak pernah ada yang

membantah, ialah bahwa, di antara Kitab-kitab Suci, Alquran

adalah yang pertama-tama memakai kalimah tiu dengan caranya

sendiri. Pula keliru sekali mengatakan bahwa, kalimah itu sudah

lazim di antara orang-orang arab sebelum islam, sebab kenyataan

yang sudah diketahui ialah bahwa, orang-orang arab mempunyai

rasa keseganan menggunakan kata Ar-Rahman sebagai pangilan

untuk tuhan. Pula, jika kalimah demikian dikenal sebelumnya,

maka hal itu malah mendukung kebenaran ajaran Alquran bahwa,

tiada satu kaum pun yang kepadanya tidak pernah diutus seorang

Pemberi Ingat (35:25), dan juga bahwa, Alquran itu adalah

khazanah semua kebenaran yang kekal dan termaktub dalam

Kitab-kitab Suci sebelumnya (98:5).Alquran tentu menambah

lebih banyak lagi dan apa pun yang diambilalihnya, Alquran

memperbaiki bentuk atau pemakaiannya,atau memperbaiki kedua-

duanya.

Segala [5] puji [5a] hanya bagi Allah swt. , Tuhan [6] semesta alam, [6a]

Dalam Bahasa Arab al itu lebih-kurang sama

artinya dengan kata "the" dalam bahasa Inggeris. Kata al

dipergunakan untuk menunjukan keluasan yang berarti, meliputi

semua segi atau jenis sesuatu pokok, atau untuk melukiskan

kesempurnaan, yang pula suatu segi segi keluasa oleh karena

meliputi semua tingkat dan derajat, Al dipakai juga untuk

menyatakan sesuatu yang telah disebut atau suatu pengertian

atau konsep yang ada dalam pikiran.

Dalam bahasa Arab dua kata madah dan hamd, dipakai dalam arti

pujian atau syukur; tetapi kalau madah itu mungkin palsu, hamd

itu senantiasa benar. Pula, madah dapat dipakai mengenai

perbuatan baik yang tidak dikuasai oleh pelakunya; tetapi hamd

Page 23: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

hanya dipakai mengenai perbuatan baik yang tidak dikuasai dengan

kerelaan hari dan dengan kemauan sendiri (Mufradat). Hamd

mengandung pula arti pengaguman, penyanjungan, dan

penghormatan terghadap yang dituju oleh pujian itu; dan

kerendahan, kehinaan, dan kepatuhan orang yang memberi pujian

(Lane). Jadi, hamd itu kata yang paling tepat dipakai disini, untuk

maksud mengutarakan kebaikan, dan puji-pujian yang sungguh

wajar lagi layak dan sebagai sanjungan akan kemuliaan Tuhan.

Menurut kebiasaan, kata hamd, kemudian menjadi khusus

ditujukan kepada Tuhan.

Kata kerja rabba berarti, ia mengolah urusan itu; ia

memperbanyak, mengembangkan, memperbaiki, dan

melengkapkan urusan itu; ia memelihara dan menjaga. Jadi, Rabb

berarti,

(a) Tuhan, Yang Dipertuan, Khalik (Yang menciptakan)

(b) Wujud Yang memelihara dan mengembangkan

(c) Wujud Yang menyempurnakan, dengan cara setingkat demi

setingkat (Mufradat dan Lane). Dan jika dipakai dalam

rangkaian dengan kata lain, kata itu dapat dipakai untuk

orang atau wujud selain Tuhan.

Al-alamin itu jamak dari al-'alam berasal dari kata 'ilm yang

berarti "mengetahui." Kata itu bukan saja telah dikenakan kepada

semua wujud atau benda yang dingan sarana itu, orang dapat

mengetahui Sang Pencipta (Aqrab). Kata itu dikenakan bukan

bukan saja kepada segala macam wujud atau benda yang dijadikan,

tetapi pula kepada golongan-golongannya secara kolektif, sehingga

orang berkata 'alamul-ins, artinya:alam manusia atau 'alam-ul-

hayawan, ialah, alam binatang. Kata al-'alamin tidak hanya dipakai

untuk menyebut wujud-wujud berakal -- manusia dan malaikat --

saja. Alquran mengenakannya kepada semua benda yang diciptakan

(26:24 - 29 dan 41:10). Akan tetapi, tentu saja kadang-kadang

Page 24: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

kata itu, dipakai dalam arti yang terbatas (2:123). Di sini kata itu

dipakai dalam arti yang seluas-luasnya dan mengandung arti

"segala sesuatu yang ada selain Allah swt.," ialah, benda-benda

berjiwa dan tidak berjiwa dan mencakup juga benda-benda langit

-- matahari, bulan, bintang, dan sebagainya.

Ungkapan "Segala puji bagi Allah swt." adalah lebih luas dan

lebih mendalam artinya daripada "Aku memuji Allah swt.", sebab

manusia hanya dapat memuji Tuhan menutur pengetahuannya;

tetapi, anak kalimat "Segala puji bagi Allah swt." meliputi bukan

hanya sebagai puji-pujian yang di ketahui manusia, tetapi pula

puji-pujian yang tidak diketahuinya. Tuhan layak mendapat puji-

pujian setiap wahtu, terlepas dari pengetahuan atasu kesadaran

manusia yang tidak sempurna. Tambahan pula, kata al-hamd itu

masdar dan karena itu dapat di artikan kedua-duanya, sebagai

pokok kalimat atau sebagai tujuan kalimat. Diartikan sebagai

pokok, Al-hamdu lilahi berarti, hanyalah Tuhan memberikan pujian

sejatidan tiap-tiap macam pujian yang sempurna hanya layak bagi

Tuhan semata-mata. Untuk huruf al lihat 5.

Ayat ini menunjuk kepada hukum evolusi di dunia, artinya

bahwa segala sesuatu mengalami perkembangan dan bahwa

perkembangan itu terus-menerus -- dan terlaksana secara

bertahap, Rabb itu Wujud Yang membuat segala sesuatu tumbuh

dan berkembang, setingkat demi setingkat. Ayat itu menjelaskan

pula bahwa prinsip evolusi itu tidak bertantangan dengan dengan

kepercayaan kepada tuhan. Tetapi proses evolusi yang disebut di

sini,tidak sama dengan teori evolusi sebagai biasanya di artikan.

Kata-kata itu dipergunakan dalam arti umum. Selanjutnya, ayatini

menunjuk kepada kenyataan bahwa, manusia di jadikan untuk

kemajuan takterbatas, sebab ungkapan Rabb-ul-'alamin itu

mengandung arti bahwa, Tuhan mengembangkan segala sesuatu

dari tingkatan rendah kepada yang lebih tinggi dan hal itu hanya

Page 25: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

hanya mungkin jika tiap-tiap tungkatan itu diikuti oleh tingkatan

lain, dalam proses yang tiada henti-hentinya.

Maha Pemurah, [b] Maha Penyayang [

Dalam ungkapan bismillah, sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim

berlaku sebagai kunci arti seluruh Surah. Sifat-sifat itu

disebut di sini memenuhi satu tujuan tambahan. Sifat-sifat itu

dipakai di sini, sebagai mata rantai antara Sifat Rabb-ul-'alamin

dan Maliki yaum-id-din.

Khotbah ke-II

د مح ن ه نحمد ه لل الح تع ي ح ت غحف ر ه ونسح لل ون ع وحذ عليحه ون ت وكل ب ه ون ؤحم ن ونسح ناش ر وحر م نحب أن حف س

د ه منحأعحمال ناسي ئات وم نح لفلللا ي هح ل لحه ومنحله م ض هد -له هاد يفلي ضح إ لهلأنحونشحهد للا إ ل ك م !للا ع باد - ورس وحل ه عبحد ه م مداأنونشح ل للاإ ن!للا رح لحعدح سان يحم ر ب والح حح

هىالحق رحبذ ىوإ ي حتاء شاء عن وي ن ح للاأ ذحك ر وا-تذكر وحنلعلك محيع ظ ك محوالحب غحي والحم نحكر الحفحح

بحوادحع وحه يذحك رحك مح تج ر لك محيسح ب ر للا ولذ كح أكح

AlhamduliLlâhi nahmaduHû wa nasta’înuHû wa nastaghfiruHû wa nu-minu biHî wa natawakkalu ‘alayHi wa na’ûdzubiLlâhi min

Page 26: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

syurûri anfusinâ wa min sayyi-âti a-’mâlinâ may-yahdihil-Lâhu fa lâ mudhilla lahû, wa may-Yudhlilhû fa lâ hâdiya lah – wa nasyhadu al-lâ ilâha illal-Lôhohu wa nasyhadu annâ muhammadan ‘abduhû wa rosûluHû – ‘ibâdal-Lôh! Rohimakumul-Lôh! Innal-Lôha ya-muru bil‘adli wal-ihsâni wa iytâ-i dzil-qurbâ wa yanhâ ‘anil-fahsyâ-i wal-munkari wal-baghyi ya’idzukum la’allakum tadzakkarûn – udzkurul-Lôha yadzkurkum wad’ûHu Yastajiblakum wa ladzikrul-Lôhi akbar.

“Segala puji bagi Allah Ta’ala. Kami memuji-Nya dan meminta pertolongan pada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya dan kami beriman kepada-Nya dan kami bertawakal kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah Ta’ala dari kejahatan-kejahatan nafsu-nafsu kami dan dari amalan kami yang jahat. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala, tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang dinyatakan sesat oleh-Nya, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Dan kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Ta’ala dan kami bersaksi bahwa Muhammadsaw. itu adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai hamba-hamba Allah Ta’ala! Semoga Allah Ta’ala mengasihi kalian. Sesungguhnya Allah Ta’ala menyuruh supaya kalian berlaku adil dan ihsan (berbuat baik kepada manusia) dan îtâ-i dzil qurbâ (memenuhi hak kerabat dekat). Dan Dia melarang kalian berbuat fahsyâ (kejahatan yang berhubungan dengan dirimu) dan munkar (kejahatan yang berhubungan dengan masyarakat) dan dari baghyi (pemberontakan terhadap pemerintah). Dia memberi nasehat supaya kalian mengingat-Nya. Ingatlah

Page 27: يْحَِّ رلانِمّٰحَّْ رلاِهللامسِْب ّٰ · Kabar suka dan 1 Semoga Allah Ta’ala mengokohkannya dengan pertolongan-Nya yang Perkasa . petunjuk Ilahi

Allah Ta’ala, maka Dia akan mengingat kalian. Berdo’alah kepada-Nya, maka Dia akan mengabulkan do’a kalian dan mengingat Allah Ta’ala (dzikir) itu lebih besar (pahalanya).”