Upload
vivi-sefta-sary
View
138
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kebijakan
Citation preview
KEBIJAKAN STANDAR AKREDITASI RS (VERSI 2012)
DAN CARA PENILAIANNYAdr. Hj. Nina Sekartina, MHA
(Surveior, Pembimbing, Konsilor KARS)
Semilloka Peran Tehnik Perumasakitan Dalam Memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit di Bidang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, 20 Maret 2014
• NAMA:dr.Nina Sekartina ,MHA• PENDIDIKAN: -FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD 1971 -MAGISTER OF HOSPITAL ADMINISTRATION UNIV. OF THE PHILLIPPINES ,MANILA ,1989. -SHORT COURSE HOSPITAL MANAGEMENT AUSTRALIA • RIWAYAT PEKERJAAN DI KARS:
1.Surveior sejak 1995,standar versi 5,12,16 Pelayanan 2.Akreditasi versi 2012 : - Surveior Angkatan Pertama , Maret 2012 - Pembimbing Akreditasi , Desember 2012 - Konsilor ,sejak Mei 2013
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CURRICULUM VITAE
Lanjutan,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
• RIWAYAT PEKERJAAN: 1.DIREKTUR RSUD GUNUNGJATI CIREBON (RS type B Pendidikan), 1996 s/d 2003 . 2. WAKIL DIREKTUR UMUM KEUANGAN RSUP FATMAWATI JAKARTA( RS TYPE B PENDIDIKAN ) , Jan.1990 sd Des . 1995 3. RSUD TANGERANG(RS TYPE C) , 1984 sd 1990. 4. DIREKTUR RS CIBABAT CIMAHI (Type D-C plus ), 1975 sd 1984 5. Plh DIREKTUR CIBABAT CIMAHI (type D),(1972 sd 1975) 6. Dokter Wilayah Bandung Barat,Dinkes.Kab.Bandung,1971 sd 1972 7.Konsultan Manajemen 2 RS Swasta Tangerang Tahun 1989 -1992 Bekasi Tahun 1997-2001
History of Hospital Accreditation
1995 2005 2007 2012
5 standards
16 standards + patient Safety standards
Revision of Version 2007
2009
Hospital ActNo 44, year 2009
Start with Standard Version 2012 (JCI based)
Under MOH
2011 2013
Independent Organization
2014
Independent Organization legally bound
Ministry of Health Decree 417 and 418 Year 2011Quasi IndependentREDI
Law MOH 428, year 2012
Notary act
98-01
12 dan 16 standards
THE FREQUENCY OF REVIEW Nn STANDARD DEVELOP IMPLEMENTATION
1. 5 SERVICES STANDARD 1995 1996
2. 12 SERVICES STANDARD + CLINICAL INDICATOR
1998 1999
3. 16 SERVICES STANDARD + CLINICAL INDICATOR
2001 2002
4. 16 SERVICES STANDARD + Patient Safety
2004 2005
5. STANDARD VERSION 2007 2006 2007
6. STANDARD VERSION 2012 ( JCI BASED )
2009 - 2012 2012
7. STANDARD VERSION 2015 PROGRAM DEVELOPMENT
2014
PLANNED 2015(MID YEAR)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
8
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA
PASIEN
II. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS
IV. SASARAN PROGRAM MDG’S
III. SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
STANDAR AKREDITASIVERSI
2012
JCI EDIS
IIVTH2011
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
METODE PENILAIAN DAN TINGKAT KELULUSAN
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
METODE TELUSUR
Metode evaluasi untuk menelusuri sistem pelayanan rumah sakit secara efektif dengan mencari bukti bukti implementasi mutu pelayanan dan keselamatan pada pelayanan pasien yg dirawat di rumah sakit
KARS
Dimensi telusur
• Kecepatan (dispatch)• Transportasi (transportation)• Pelayanan Medis (medical care)• Risiko Potensial (potensial risk)
FUNGSI
PROSES
KINERJA
1. Pengendalian Infeksi(infection Control)
2. Edukasi pasien (Patient Education)
3. Asesmen Pasien (Patient Assessment
4. Manajerial (Managerial)
1. Ketepatan Waktu (Timelineness)
2. Keselamatan (Safety)3. Rasa hormat (Respect)4. Kepantasan
(Appropriateness)
15
1. Telusur individual2. Telusur sistem
1. penggunaan data2. manajemen obat3. pencegahan pengendalian infeksi
3. Telusur program spesifik1. kelanjutan temuan pd telusur 2. fokus pada masalah atau topik spesifik, terkait
keselamatan3. integrasi laboratorium
4. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan melaksanakan standar manajemen lingkungan, manajemen kedaruratan
Metode Telusur terdiri dari:
ELEMENPENILAIAN BUKTI
IMPLEMENTASI:1. Wawancara
pasien2. Wawancara
staf3. Observasi4. Dokumen
Pelaksanaan
REGULASI :• Kebijakan/SK• Pedoman• SPO• Program
•SKOR = 10 TERCAPAI PENUH
•SKOR 5 TERCAPAI SEBAGIAN
•SKOR 0 TIDAK TERCAPAI
•TIDAK APLIKABEL
16
PEDOMAN PENILAIANSetiap Elemen Penilaian (EP) dari sebuah
standar diberi skor
1. TERCAPAI PENUH (TP)2. TERCAPAI SEBAGIAN (TS)3. TIDAK TERCAPAI (TT)4. TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD)• Tujuan dari dokumen ini agar tercapai konsistensi pada waktu
memberi nilai keseluruhan dan skor dari masing ELEMEN penilaian
• * Nilai adalah persentase pencapaian DALAM STANDAR , BAB , GROUP = DALAM PERSEN (%)
• ** Skor adalah angka nominal pencapaian pada tiap ELEMEN PENILAIAN ( 10, 5, 0)
Skor “Tercapai Penuh” (TP)NILAI 10
• Sebuah standar dinilai “tercapai penuh” apabila jawabannya “ya” atau “selalu” dari persyaratan yang diminta di Elemen Penilaian.
• Dengan ketentuan sbb:– Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai penuh”
dari minimal 4 telusur pasien– Jika 90% atau lebih dari temuan atau yang dicatat dalam
wawancara, observasi dan dokumen (misalnya, 9 dari 10) dipenuhi– Catatan balik (track record) “tercapai penuh” adalah sebagai
berikut :• Untuk survei awal :selama 4 bulan ke belakang • Survei lanjutan: Selama 12 bulan kebelakang
Skor “Tercapai Sebagian” (TS)Nilai 5
• Sebuah standar dinilai “tercapai sebagian” apabila jawabannya “tidak selalu ” atau “kadang-kadang” dari persyaratan yang diminta di EP.
• Dengan ketentuan sebagai berikut :– Jika 50% sampai 89 % (misalnya , 5 sampai 8 dari 10) dari temuan atau
yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen – Bukti dipenuhinya persyaratan hanya dapat ditemukan di sebagian
daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada – Kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak memuat
catatan yang dibutuhkan untuk persyaratan “tercapai penuh”– kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan akan tetapi tidak dapat
dipertahankan– Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ;
– 1 sampai 3 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal– 5 sampai 11 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei
lanjutan
•
Skor “Tidak Tercapai” (TT)Nilai 0
– Sebuah EP dinilai “tidak tercapai” jika jawabannya adalah “jarang” atau “tidak pernah” dari persyaratan dari EP.
– Dengan ketentuan sebagai berikut :
• Dengan ketentuan sebagai berikut :– Jika < = 49% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan
dokumen – Bukti dipenuhinya persyaratan tidak dapat ditemukan di daerah/unit kerja dimana
persyaratan harus ada – Kebijakan/proses ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan – Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ;
– Kurang atau= 1 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal– Kurang dari 5 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari 3 tahun survei lanjutan
Skor “Tidak Dapat Diterapkan” (TDD)
• Sebuah EP dinilai “tidak dapat diterapkan” jika persyaratan dari EP tidak ada di RS (contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak ada donasi organ, tak melakukan pelayanan HIV/AID)
22
Standard 8
Passing Criteria for Status Accreditation
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
STANDAR MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
SERTA ELEMEN PENILAIAN (E.P)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS KEPADA PASIEN
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN MANAJEMEN RS
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
MDG’S
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
MFK
ENAM BIDANG MFK
• Keselamatan dan Keamanan
• Bahan Berbahaya
• Disaster• Kebakaran• Sistem utilitas• Peralatan Medis
• Rencana
• Pendidikan/Edukasi ke Staf
• Pelaksanaan
• Respond
• Monitor
• Perbaikan
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN (8 fokus area)
Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1
Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2
Bahan berbahaya MFK 5
Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1
Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2
Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
8 FOKUS AREA MFK TERKAIT DENGAN STANDAR BAB LAIN
FOKUS AREA STANDAR MFK KETERKAITANKEL STANDAR
BERFOKUS KEPADA PASIEN
KEL STANDAR PELAYANAN
MANAJEMEN RS
MDG’S
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
MFK 1; 2; 3; 3.1
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
MFK 4; 4.1; 4.2 AP.5.1, EP 2, AP.6.2, EP 1.
SKP.6, EP 1)
BAHAN BERBAHAYA MFK 5 AP5.5, EP 1, AP.6.6, EP 1, AP.5.1 EP 3, AP.5.5, EP 3, AP.6.2, EP 4, AP.6.6, EP 3 , AP.6.2, EP 4, AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; AP.6.6, EP 5, AP.5.5, EP 5; AP.6.6, EP 5,
PPI.7.2, EP 1- 2
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
MFK 6; 6.1
PENGAMANAN KEBAKARAN MFK 6; 6.1
Manajemen fasilitas fisik,
medis, peralatan lainnya & SDM nya
secara efektif
mengurangi &
mengendalikan
bahaya & risiko
mencegah
kecelakaan &
cedera
memelihara
kondisi yang
aman
Tersedia fasilitas yg
aman, fungsional &
supportif bagi pasien, keluarganya,
staf & pengunjung
Gambaran Umum
PERENCANAAN
PENDIDIKAN
PENGAWASAN MULTI DISIPLIN
Pemimpin merencanakan ruang, peralatan & sumber daya yg dibutuhkan mendukung yan klinis yg aman & efektif
Staf diberi penyuluhan mengenai fasilitas bagaimana cara mengurangi risiko & cara utk memantau & melaporkan situasi-2 yg berisiko
Ada kriteria kinerja utk mengevaluasi sistem penting & mengidentifikasi perbaikan yg diperlukan
Gambaran Umum
Siklus Manajemen Risiko
RENCANA
EDUKASI
PELAKSANAAN
MONITORING
PERBAIKAN
Gambaran UmumSiklus Manajemen Risiko
• Risiko lingkungan spesifik apa yang telah teridentifikasi oleh rumah sakit ?RENCANA
• Bagaimana RS melakukan edukasi staf tentang peranan dan tanggung jawab terhadap MFK ?EDUKASI
• Prosedur dan pengawasan (fisik dan manusia) apa yang dilaksanakan oleh rumah sakit untuk memperkecil dampak dari risiko terhadap pasien, pengunjung dan staf ?
PELAKSANAAN
• Prosedur apa yg dilaks. RS thd sebuah insiden/kegagalan MFK ?
• Bgmn, kapan dan kepada siapa masalah, insiden, dan/atau kegagalan MFK dilaporkan di dalam rumah sakit ?
RESPON
• Bgmn kinerja MFK (keg. & komponen fisik) di monitor RS ?
• Kegiatan monitor apa yang telah dilakukan dalam waktu 12 bulan terakhir ?
MONITORING
• Masalah MFK apa yang sekarang di analisis ?• Tindakan apa telah dilakukan sebagai hasil dari kegiatan
monitoring MFK ?PERBAIKAN
Referensi:1. Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun
2010)2. KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja3. KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS4. KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS5. PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum6. Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS7. KMK 410/2010, perubahan KMK 1041/2008 tentang standar
pelayanan diagnostik radiologi di sarana pelayanan kesehatan
8. KMK 008/2009 tentang standar pelayanan kedokteran nuklir di sarana pelayanan kesehatan
REFERENSIMANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(MFK)
Referensi:9. KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia 10. Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009 11. KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja dan keselamatan kerja12. Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kes kerja, Depkes 2009
REFERENSIMANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(MFK)
STANDAR PERATURAN /PERUNDANGAN/PEDOMAN
MFK 1
MFK 2 -KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja dan keselamatan kerja- Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter
kes kerja, Depkes 2009MFK3.1 Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi
dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009
MFK.4.2 -PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang persyaratan teknis prasarana instalasi elektrikal rumah sakit-Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kesehatan kerja
MFK.5 EP5.
Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
PERATUTAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN STANDAR MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN (8 fokus area)
Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1
Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2
Bahan berbahaya MFK 5
Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1
Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2
Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
STANDARKEPEMIMPINAN DAN
PERENCANAAN
(MFK 1; 2; 3; 3.1)
Standar MFK 1• RS mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas Elemen penilaian MFK 11. Pimpinan RS & mereka yg bertanggung jawab atas pengel fasilitas
mengetahui peraturan perundang-2an & ketentuan lainnya yg berlaku terhadap fasilitas RS.
2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui Ijin2
3. Pimpinan memastikan RS memenuhi kondisi seperti hasil lap. terhadap fasilitas atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas setempat respon thd pem fasilitas
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Peraturan, perundangan & ketentuan-2 yg terkait dng sarana, prasarana &
fasilitas di RS
Pimpinan RS :• Mengetahui peraturan,
perundangan & ketentuan
• Menerapkan ketentuan tsb
• Memenuhi kondisi sesuai keetntuan
• Merespon hasil pemeriksaan
NamaStd
P . Pyang berlaku (Y/T)
Jika YaNama Peraturan Perundangan (PP)
Ringkasan P.P Bagaimana kaitannya
dengan standar
Apakah isi P.PLebih ketat dari
Standar ( ya/tidak )
Apakah ada badanRegulator yang
melakukan inspeksi on-site untuk menilai
kepatuhan melaksanakan P.P
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)MFK.1
MFK.4.2
MFK.5
MFK.9.2
LEMBAR KERJA UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
LEMBAR REKOMENDASI BADAN AUDIT EKSTERNAL (EXTERNAL AUDITING BODY)
Nama Instansi Pemerintah,Badan Regulator, atau Evaluator yang melakukanInspeksi/audit setempat(on-site)
TanggalAuditSetem-Pat
Apakah adaRekomendasiYa/Tidak
Jika ya, Departemen mana yangteridentifikasi dalam laporan(Contoh, Dapur, Farmasi, Kamar ,Operasi, Laboeratorium)
Berapa lama dibutuhkanmencapai standar(contoh, 9 hari, 6 bulan)
Tanggal berapastandar dicapai ?
Apakah auditor haruskembali untuk vali -dasi dataYa/Tidak
YANG DIPERSIAPKAN OLEH RS
• Daftar peraturan yang terkait dng persyaratan fasilitas RS peraturan bangunan, perijinan-2, pedoman bangunan RS, dll
• Ijin yang masih berlaku ijin RS, Petir, Genset, IPAL, incenerator, Radiologi, Lift, Boiler, dll
• Rencana tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan fasilitas
Standar MFK 2
RS menyusun dan menjaga rencana tertulis yang
menggambarkan proses untuk mengelola risiko
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf
Renc utk mengelola risiko-2 di lingkungan
pelayanan pasien & tempat kerja staf
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
c. Manajemen emergensi----tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif
d. Pengamanan kebakaran----Properti dan penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap.
e. Peralatan medis---peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko.
f. Sistem utilitas- ---listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
RENCANA INDUK ATAU RENCANA TAHUNAN MFK
PROGRAM PENGAWASAN MELIPUTI :
a. merencanakan semua aspek dari programb. melaksanakan program;c. mendidik staf;d. memonitor dan melakukan uji coba program;e. melakukan evaluasi dan revisi program secara
berkala;f. memberikan laporan tahunan ke badan pengelola
tentang pencapaian programg. menyelenggarakan pengorganisasian dan
pengeleloaan secara konsisten dan terus-menerus
Standar MFK 3 --PengorganisasianSeorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola risiko di lingkungan pelayanan Elemen Penilaian MFK 3 1. Program pengawasan dan pengarahan dapat
ditugaskan kepada satu orang atau lebih. 2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas
pengalaman atau pelatihan3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan
program meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan Tujuan.
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK 3.1 • Program monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan
kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut.
Elemen Penilaian MFK 3.1. Program risk manajemen1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari program
manajemen risiko fasilitas/lingkungan2. Data monitoring digunakan untuk
mengembangkan/meningkatkan program Acuan Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
STANDARKESELAMATAN DAN KEAMANAN
(MFK 4; 4.1; 4.2)
Standar MFK 4 • RS merencanakan & melaksanakan program utk mem-berikan
keselamatan dan keamanan lingkungan fisikElemen Penilaian MFK 4 Program Keselamatan & keamanan1. RS mempunyai progr utk memberikan keselamatan & keamanan bagi
fasilitas fisik, termasuk memonitor & mengamankan area yg diidentifikasi sbg risiko keamanan. identifikasi risiko
2. Program tersebut memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan pedagang/vendor dapat diidentifikasi, dan semua area yang berisiko keamanannya dimonitor dan dijaga keamanannya (lihat juga AP.5.1, EP 2, dan AP.6.2, EP 1) Pemberian badge name pada staf, pengunjung, pedagang, dll
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
3. Program tersebut efektif untuk mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. (lihat juga SKP.6, EP 1)
4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi
5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai rencana yang disetujui
6. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas pelayanan pasien akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa badan tersebut mematuhi program keselamatan. Ketentuan Monitoring unit independen
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Standar MFK 4.1. • RS melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien
dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf dan penunjung
Elemen Penilaian MFK 4.1.1. RS mempunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini & akurat
yang didokumentasikan data hasil pem2. RS memp. rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan
pemeriksaan tersebut action plan 3. RS memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan
rencananya. progress nya
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Standar MFK 4.2. RS merencanakan & menganggarkan utk meningkat kan atau
mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan perundangan
Elemen Penilaian MFK 4.2.1. RS menyusun rencana & anggaran yang memenuhi peraturan
perundangan & ketentuan lain data anggaran 2. RS menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau
mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
ACUAN
• Pedoman Bangunan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B• Pedoman Bangunan Rs : ●
Ruang operasi rumah sakit Ruang perawatan intensif rumah sakit Ruang rawat inap rumah sakit
• PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang persyaratan teknis prasarana instalasi elektrikal rumah sakit
• Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kesehatan kerja
ACUAN
• PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan
bencana Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit Sistem proteksi kebakaran aktif
STANDARBAHAN BERBAHAYA
(MFK 5)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
ACUAN
• PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan
bencana Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit Sistem proteksi kebakaran aktif
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya disusun dan diterapkan.
4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.6.2, EP 4 pembuangan bahan infeksius & berbahaya)
5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; dan AP.6.6, EP 5)
Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
BAHAN BERBAHAYA
6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, meliputi setiap izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya disusun dan diterapkan.
7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.5, EP 5; dan AP.6.6, EP 5)
8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya.
Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
BAHAN BERBAHAYA
STANDARKESIAPAN MENGHADAPI
BENCANA
(MFK 6; 6.1)
Standar MFK 6 RS menyusun & memelihara renc manj kedaruratan & progr. menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah & bencana alam/bencana lainnya.
Elemen Penilaian MFK 6 1. RS telah mengidenfikasi bencana internal & eksternal yg besar,
spt kead darurat di masy, wabah & bencana alam/bencana lainnya, serta kejadian wabah besar yg bisa menyebabkan terjadinya risiko yg signifikan.
2. RS merencanakan utk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana, meliputi item a) sp g) Maksud dan Tujuan
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
RENCANA DAN PROGRAM PENANGANAN KEDARURATAN
a. menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian;
b. menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsbc. strategi komunikasi pada kejadian;d. pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya
alternatif;e. pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat
pelayanan;f. identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu
kejadiang. proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dng tanggung jawab RS dlm hal penugasan staf utk yan pasien
Standar MFK 6.1. RS melakukan uji coba/simulasi penanganan/ menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana.
Elemen Penilaian MFK 6.1.1. Seluruh renc diujicoba secara tahunan atau sekurang-kurangnya
elemen kritis dari c) sp g) dari rencana2. Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-jawab (debriefing)
mengenai ujicoba yang dilakukan3. Bila terdapat badan independen dlm fasilitas yan pasien yg
akan disurvei, RS memastikan bahwa unit tsb mematuhi renc. kesiapan menghadapi bencana.
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
STANDARPENGAMANAN KEBAKARAN
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
Standar MFK 7 RS merenc. & melaks. Progr. utk memastikan bhw seluruh penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.
Elemen Penilaian MFK 71. RS merenc. progr utk memastikan seluruh penghuni RS aman dari
kebakaran, asap atau kedaruratan lain yang bukan kebakaran.2. Program dilaksanakan secara terus-menerus & komprehensif utk
memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja staf termasuk dalam program.
3. Bila terdapat badan independen di fasilitas yan pasien yg akan disurvei, RS memastikan bahwa badan tsb mematuhi rencana pengamanan kebakaran.
PENGAMANAN KEBAKARAN
Standar MFK 7.1.Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penghentian/pemadaman (suppression), meredakan dan jalur evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan kebakaran.
Elemen Penilaian MFK 7.1.1. Program termasuk pengurangan risiko kebakaran;2. Program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada
pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas;
PENGAMANAN KEBAKARAN
3.Program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap;
4.Program termasuk meredakan kebakaran dan pengendalian (containment) asap.
5.Program termasuk evakuasi/ jalan keluar yang aman dari fasilitas bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran.
PENGAMANAN KEBAKARAN
Standar MFK 7.2.RS secara teratur melakukan uji coba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasilnya.
Elemen Penilaian MFK 7.2.1. Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi dan diuji
coba, serta dipelihara, yang frekuensinya ditetapkan oleh RS2. Staf dilatih utk berpartisipasi dlm perencanaan pengamanan
kebakaran dan asap (lihat juga MFK.11.1, EP1)
PENGAMANAN KEBAKARAN
3. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam rencana pengamanan kebakaran dan asap. (Lihat juga MFK 11.1, EP 1).
4. Staf dapat memeragakan cara membawa pasien ke tempat aman.
5. Pemeriksaan, uji coba & pemeliharaan peralatan & sistem didokumentasikan.
PENGAMANAN KEBAKARAN
Standar MFK 7.3.RS menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok.
Elemen Penilaian MFK 7.3.1. RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk melarang
merokok.2. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi pasien,
keluarga, pengunjung dan staf.3. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah dimplementasikan
PENGAMANAN KEBAKARAN
ACUAN
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF RS
STANDARPERALATAN MEDIS
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3(MFK 8; 8.1; 8.2)
Standar MFK 8
RS merencanakan & mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya.
Elemen Penilaian MFK 8
1. Peralatan medis di seluruh RS dikelola sesuai rencana. (lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1)
2. Ada daftar inventaris utk seluruh peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4)
PERALATAN MEDIS
3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. (lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4)
4. Peralatan medis diuji coba sejak baru & sesuai umur, penggunaan & rekomendasi pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, EP 5)
5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6) Kalibrasi
6. Tenaga yang kompeten memberikan yan ini. ten dr RS (min Atem) & outsourcing
PERALATAN MEDIS
Standar MFK 8.1.
• Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan.
Elemen Penilaian MFK 8.1.
1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 7, dan AP.6.5, EP 7)
2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan
PERALATAN MEDIS
Standar MFK 8.2
• Rumah sakit mempunyai sistem penarikan kembali produk/peralatan
Elemen Penilaian MFK 8.2.
1. Ada sistem penarikan kembali produk/peralatan di rumah sakit
2. Kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali.
3. Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan
PERALATAN MEDIS
STANDARSISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3(MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2)
Standar MFK 9 • Air minum dan listrik tersedia 24 jam
sehari, tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien.
Elemen Penilaian MFK 91. Air minum (bersih) tersedia 24 jam
sehari, tujuh hari seminggu2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
l
Standar MFK 9.1. • RS memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni rumah
sakit dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik
Elemen Penilaian MFK 9.1.1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko paling tinggi
bila terjadi kegagalan listrik atau air minum terkontaminasi atau terganggu.
2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi.3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum alternatif dalam
keadaan emergensi.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
Standar MFK 9.2. RS melakukan uji coba sistem emergensi dr air minum & listrik secara teratur sesuai dgn sistem & hasilnya didokumentasikan.Elemen Penilaian MFK 9.2.1. RS melakukan uji coba sumber air minum alternatif sekurangnya setahun sekali
atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air
2. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut3. RS melakukan uji coba sumber listrik alternatif sekurangnya setahun sekali atau
lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber listrik.
4. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
Standar MFK 10 • Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya
secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan Elemen Penilaian MFK 10 1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas medis,
ventilisasi dan sistem kunci lainnya.2. Sistem kunci diperiksa secara teratur Sistem penting/utama3. Sistem kunci diuji coba secara teratur4. Sistem kunci dipelihara secara teratur5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
Standar MFK 10.1. • Petugas atau otoritas yang ditetapkan
memonitor mutu air secara teratur.Elemen Penilaian MFK 10.11. Kualitas air dimonitor secara teratur2. Air yang digunakan untuk
hemodialisis/chronic renal dialysis diperiksa secara teratur.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
Standar MFK 10.2. • Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring program
manajemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung.
Elemen Penilaian MFK 10.2.1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk
program manajemen pendukung/utiliti medis.2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan perencanaan dan
peningkatan.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDARPENDIDIKAN STAF
(MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3)
Standar MFK 11 • RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf tentang peran
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif.
Elemen Penilaian MFK 111. Untuk setiap komponen dari program manajemen fasilitas dan
keselamatan RS, ada pendidikan yang direncanakan untuk memastikan staf dari semua shift dapat menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6)
2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya yang bekerja dalam beberapa shift.
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11.1 • Staf RS diberi pelatihan & pengetahuan ttg
peran mrk dalam renc. RS untuk pengamanan kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan kedaruratan.
Elemen Penilaian MFK 11.1.1. Staf dapat menjelaskan dan atau
memperagakan peran mereka dalam menghadapi kebakaran.
PENDIDIKAN STAF
2. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan utk menghilangkan, mengurangi/meminimalisir atau melaporkan ttg keselamatan, keamanan & risiko lainnya
3. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah gas medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang berkaitan dengan kedaruratan.
4. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan prosedur dan peran mereka dalam penanganan kedaruratan dan bencana internal atau ekternal (community).
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11.2. • Staf rumah sakit terlatih untuk
mengoperasikan dan memelihara peralatan medis dan sistem utiliti
Elemen Penilaian MFK 11.2.1. Staf dilatih untuk mengoperasikan
peralatan medis dan sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis & sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11.3.• Secara berkala rumah sakit melakukan tes pengetahuan staf
melalui peragaan, simulasi dan metode lain nya yang cocok. Tes ini didokumentasikan.
Elemen Penilaian MFK 11.3.1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya dalam
memelihara fasilitas yang aman dan efektif.2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan mencatat
siapa yang dilatih dan dites, serta hasilnya.
PENDIDIKAN STAF
BUKU-2 YANG HARUS DIPUNYAI RS• Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun
2010)• KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja• KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS• KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS• PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum• Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS
TERIMA KASIH