Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    1/7

    Analisis Kandungan Logam Berat Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) pada Air Laut

    dengan Menggunakan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

    Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana menganalisis kandungan logam berat padaair laut dan sebagai sampel logam beratnya yaitu logam berat Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu).

    Pada tulisan saya sebelumnya, saya telah membahas tentang salah satu metode untukmengetahui kandungan logam berat pada sampel yaitu metode Spektrofotometer SerapanAtom (SSA). Jadi metode ini yang akan saya gunakan untuk menganalisis logam berat Pb danCu.

    I. Latar BelakangAir laut mempunyai kemampuan yang besar untuk melarutkan bermacam-macam zat, baikyang berupa gas, cairan, maupun padatan seperti air tawar. Laut merupakan tempatbermuaranya sungai-sungai yang mengangkut berbagai macam zat, dapat berupa zat harayang bermanfaat bagi ikan dan organisme perairan, dapat pula berupa bahan-bahan yang tidakbermanfaat, bahkan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan ikan dan organismeperairan atau dapat mengakibatkan penurunan kualitas air (Cahyadi, 2000 dalam Siaka,

    2008).Penurunan kualitas air ini diakibatkan oleh adanya zat pencemar, baik berupa komponen-komponen organik maupun anorganik. Komponen-komponen anorganik, diantaranya adalahlogam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan dalamberbagai keperluan sehari-hari, oleh karena itu diproduksi secara rutin dalam skala industri.Penggunaan logam-logam berat tersebut dalam berbagai keperluan sehari-hari, baik secaralangsung maupun tidak langsung, atau sengaja maupun tidak sengaja, telah mencemarilingkungan. Beberapa logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutamaadalah merkuri (Hg), timbel/timah hitam (Pb), arsenik (As), tembaga (Cu), kadmium (Cd),khromium (Cr), dan nikel (Ni) (Fardiaz, 1992). Logam-logam berat tersebut diketahui dapatmengumpul di dalam tubuh organisme, dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu lamasebagai racun yang terakumulasi (Fardiaz, 1992; Palar, 1994 dalam Siaka, 2008).

    Berdasarkan penjelasan di atas maka diperlukan sebuah alat untuk mengetahui kandunganlogam berat pada suatu perairan khususnya di perairan laut yang diduga telah terkontaminasioleh bahan-bahan tercemar. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) merupakan salah satu alatyang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan logam berat pada sampel.

    II. TujuanTujuan dari kegiatan ini adalah :

    1. Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengenai metode penentuan kadarlogam berat Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) pada air laut dengan menggunakan metodeSpektrofotometer Serapan Atom (SSA).

    2. Untuk mengetahui proses penentuan kadar logam berat Pb dan Cu pada air laut denganmenggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

    III. Rangkaian KerjaIII.1. Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah Atomic Absorption Spectrophotometer (Philips PU 9100-X)berfungsi untuk menguji kandungan logam berat, botol air mineral 1,5 Liter berfungsi untukpenampung air laut, labu ukur 100 dan 1000 ml berfungsi untuk wadah pengeceran sampel,gelas ukur 100 berfungsi untuk wadah pengeceran sampel, pipet 5 dan 10 ml berfungsi untuk

  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    2/7

    memipet bahan kimia, timbangan digital untuk menimbang logam Pb dan Cu, kertas labelberfungsi untuk penanda sampel.

    Bahan yang digunakan yaitu air laut berfungsi untuk media uji, aquades berfungsi untuk bahanpengeceran dan pencuci, asam nitrat (HNO3) pekat berfungsi untuk pelarut, larutan Pbberfungsi untuk pembuatan larutan baku induk Timbel (Pb) dan larutan Cu berfungsi untuk

    pembuatan larutan baku induk Tembaga (Cu).

    IV. Tahapan KegiatanTahapan kegiatan pada pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari :

    1. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam menganalisis kandungan logamesensial Pb dan Cu pada air laut.

    2. Melakukan preparasi air laut.3. Pembuatan larutan baku induk Pb dan Cu masing-masing 1000 ppm dan pembuatan

    larutan baku kerja Pb dan Cu masing-masing 100 ppm.4. Analisis logam Pb dan Cu pada air laut dengan menggunakan Spectrophotometer

    Serapan Atom.

    V. Ulasan kegiatan

    V.1. Persiapan Alat dan Bahan

    Kegiatan analisis unsur kimia pada analisis logam esensial seperti Pb dan Cu pada air lautmaka hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akandigunakan. Untuk alat yang fungsinya sebagai wadah sampel yang berwujud gelas, sebelumdigunakan terlebih dahulu alat tersebut dicuci bersih dengan deterjen kemudian dibilas aquadeslalu dikeringkan pada tempat penyimpanan masing-masing dan pada saat penggunaannyaharuslah benar-benar kering. Alat-alat yang dibersihkan tersebut antara lain pipet skala, gelasukur, labu ukur, dan botol air mineral. Untuk alat pendukung lainnya telah tersedia di dalam

    laboratorium dan akan digunakan sesuai dengan prosedur dan fungsinya masing-masingseperti Spektrofotometer Serapan atom.Bahan yang akan digunakan semuanya telah tersedia di dalam laboratorium dan akan

    digunakan sesuai dengan fungsi masing-masing. Sedangkan sampel air laut terlebih dahuludilakukan preparasi.

    V.2. Preparasi SampelPreparasi sampel disebut juga sampling, yaitu pengambilan sebagian sampel mewakili seluruhsampel untuk dianalisa. Untuk menangani sampel yang akan dianalisa harus diketahui dulusifat-sifat dari sampel tersebut. Proses preparasi sampel yang dilakukan pada air laut ini yaitu:mengambil sampel air laut dengan menggunakan botol air mineral 1,5 liter lalu ditetesi Asam

    nitrat (HNO3) sebanyak 2 sampai 3 tetes kemudian dimasukkan ke dalam cool box/kulkas.V.3. Pembuatan larutan baku induk Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) masing-masing 1000ppmAnalisis kandungan logam berat dengan melakukan pengukuran menggunakanSpektrofotometri Serapan Atom (SSA), terlebih dahulu harus membuat larutan standar ataularutan baku induk Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) yang akan digunakan untuk mendapatkan

  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    3/7

    nilai atau konsentrasi dari Pb dan Cu tersebut. Pembuatan larutan baku induk bertujuan untukmendapatkan larutan pokok sampel yang nantinya menjadi larutan yang akan disimpan dilaboratorium dalam jumlah yang banyak. Larutan baku induk ini juga merupakan cadanganbilamana melakukan pembuatan larutan baku kerja dengan mengambil sesuai dengankebutuhan larutan kerja.Prosedur pembuatan larutan standar Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) adalah sebagai berikut :

    A. Pembuatan larutan baku induk Timbel (Pb)1000 ppmDilarutkan 1 gram logam Pb dalam 50 ml asam nitrat 2 M pada gelas ukur 100 ml, laludiencerkan dengan aquades, selanjutnya dimasukkan dalam labu ukur 1000 ml dan ditepatkanvolumenya dengan aquades. Larutan induk ini setara dengan 1000 mg/l atau 1000 ppm kadarPb.

    B. Pembuatan larutan baku induk Tembaga (Cu) 1000 ppmDilarutkan 1 gram logam tembaga dalam 50 ml asam nitrat 5 M pada gelas ukur 100 ml, laludiencerkan dengan aquades, selanjutnya dimasukkan dalam labu ukur 1000 ml dan ditepatkanvolumenya dengan aquades. Larutan induk ini setara dengan 1000 mg/l atau 1000 ppm kadarCu.

    Pembuatan larutan baku induk

    V.4. Pembuatan Larutan Baku Kerja Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) masing-masing 100ppm.Larutan baku kerja merupakan larutan uji yang diambil sesuai dengan kebutuhan dari larutanbaku induk dengan telah diencerkan.A. Pembuatan larutan baku kerja Timbel (Pb)100 ppm

    1. Larutan baku induk dipipet sebanyak 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur100 ml lalu ditambahkan dengan aquades sampai batas ukur sehingga konsentrasimenjadi 100 ppm.

    http://2.bp.blogspot.com/_LbqwRr3C2xk/TP8B7xlTQkI/AAAAAAAAAD8/c5dhB2XrscI/s1600/DSC02355.jpg
  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    4/7

    2. Hasil larutan tersebut di pipet masing-masing 1 ml, 2 ml, 3 ml dan 4 ml kemudiandimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml sehingga di dapatkan larutan 1 ppm, 2 ppm, 3ppm dan 4 ppm.

    3. Konsentrasi larutan standar Timbel (Pb) dalam labu ukur 100 ml masing-masing diukurdengan menggunakan spektofotometer serapan atom dengan panjang gelombang 217,0nm.

    B. Pembuatan larutan baku kerja Tembaga (Cu) 100 ppm

    1. Larutan baku induk dipipet sebanyak 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur100 ml lalu ditambahkan dengan aquades sampai batas ukur sehingga konsentrasimenjadi 100 ppm.

    2. Hasil larutan tersebut di pipet masing-masing 2 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml kemudiandimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml sehingga di dapatkan larutan 2 ppm, 4 ppm, 6ppm dan 8 ppm.

    3. Konsentrasi larutan standar Tembaga (Cu) dalam labu ukur 100 ml masing-masingdiukur dengan menggunakan spektofotometer serapan atom dengan panjanggelombang 324,7 nm (West, 1988).

    Pembuatan larutan baku kerja

    V.5. Penentuan logam Pb dan Cu pada spektrofotometer serapan atom Philips PU 9100 X

    Pada penggunaan Spectrophotometer Serapan Atom, sampel yang akan dianalisis harus dalamsuasana dengan pH antara 2-3 karena proses atomisasi dapat berlangsung secara sempurnapada pH tersebut. Suhu yang digunakan yaitu 3000 C, apabila suhu yang lebih tinggi atau lebih

    http://1.bp.blogspot.com/_LbqwRr3C2xk/TP8B6YOZV9I/AAAAAAAAAD4/mB012l1abss/s1600/DSC02357.jpg
  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    5/7

    rendah, maka proses atomisasi tidak dapat berlangsung sempurna. Selain itu, penggunaan pHantara 2-3 pada Spectrophotometer Serapan Atomdilakukan untuk mencegah terjadinya korosipada dinding kapiler, dimana dinding-dinding kapiler tersebut diatur untuk kondisi pH tersebut(Noor, 1990).

    Dalam analisis dengan Spectrophotometer Serapan Atom, unsur yang akan dianalisa harus

    berada dalam keadaan gas sebagai atom-atom yang netral, dan disinari oleh berkas sinar darisumber sinar. Proses ini dapat dilakukan dengan jalan menghisap larutan cuplikan danmenyemprotkan ke dalam nyala api tersebut sama seperti sel (kuvet) dari larutan padaSpectrophotometri Serapan Molekul (Kopkhar, 1990).

    Prosedur aspirasi dan penentuan konsentrasi logam Pb dan Cu pada SpectrophotometerSerapan AtomPhilips PU 9100 X adalah sebagai berikut:

    1. Dihubungkan alat dengan sumber arus listrik yang telah distabilkan pada 100 volt.Sebelum menekan tombol power, komputer dan printer alat SSA dinyalakan terlebihdahulu.

    2. Diatur kedudukan tombol-tombol pada alat SSA.3. Dinyalakan tombol power 25 (power lampu), kemudian dimasukkan lampu katoda

    secara bergantian sesuai dengan parameter yang diukur. Jenis lampu katoda yangdigunakan yaitu lampu katoda Pb untuk pengukuran Pb dan lampu Cu untukpengukuran Cu.

    4. Diatur panjang gelombang yang akan digunakan, yaitu 217,0 nm untuk Pb dan 324,7nm untuk Cu.

    5. Dinyalakan kompresor udara (power), kemudian kran gas udara dari kompresor dan gasasetilen dibuka. Jika tekanan gas-gas cukup, maka Pressure Warning Lights akanpadam dan ini menunjukkan siap untuk dinyalakan.

    6. Setelah blower dinyalakan, tekanan gas asetilen diatur. Tekanan gas asetilen yangdigunakan adalah 0.5 kg/cm2, sedangkan laju alir gas yang digunakan adalah 4 L/menit.

    7. Diukur absorbansi sampel larutan standar/kerja. Dari hasil pengukuran akan terbaca

    pada monitor dan membentuk suatu kurva yang tampak pada monitor, dan disebutsebagai kurva kalibrasi. Analisis Pb dan Cu dilakukan secara bergantian sesuai denganparameter yang diukur terlebih dahulu..

    8. Diukur absorbansi larutan analisis sampel logam Pb dan Cu dari air laut. Setelah lampukatoda padam, maka akan menunjukkan status nilai absorban (a) yang tampak padakurva kalibrasi.

  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    6/7

    Mengukur absorbansi larutan baku kerja logam Pb dan Cu padaSSA

    Mengukur absorbansi sampel air pada SSA

    Dari hasil pembacaan SSA, nilai absorbansi akan meningkat pada konsentrasi larutan standaryang kadarnya juga meningkat, sehingga jika dihubungkan akan membentuk grafik denganpersamaan garis lurus. Persamaan garis antara kadar zat dengan absorbansi adalah

    persamaan garis lurus dengan koefisien arah positif, yaitu : Y = a + bX, dimana nilai a dan bakan tampak pada grafik persamaan garis lurus dari hasil pembacaan absorbansi larutanstandar. Nilai X merupakan nilai absorbansi sampel yang didapatkan dari hasil pembacaanSSA, sedangkan Y adalah konsentrasi akhir dari logam berat pada sampel setelahmemasukkan nilai absorbansi sampel ke dalam persamaan tersebut di atas.

    Daftar PustakaHarlan, 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Timbel (Pb) dan Tembaga (Cu) pada Air Laut denganMenggunakan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) di Dinas Pertambangan dan EnergiProvinsi Sulawesi Selatan.

    http://3.bp.blogspot.com/_LbqwRr3C2xk/TP8m8_9OJHI/AAAAAAAAAEA/rrWJz7Tg43o/s1600/DSC02365.jpg
  • 8/3/2019 Analisis Kandungan Logam Berat Timbel

    7/7

    Kopkhar. S. M. 1990. Konsep Dasar kimia Analitik. Universitas Indonesia Press, Jakarta.Noor, A., 1990. Analisis Spektrofotometri Serapan Atom. Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan Kimia,FMIPA, Universitas Hasanuddin..Siaka, M., 2008. Jurnal Kimia 2 : Korelasi Antara Kedalaman Sedimen di Pelabuhan Benoa danKonsentrasi Logam Berat Pb dan Cu. Jurusan Kimia, FMIPA, Uniersitas Udayana. Bukit Jimbaran.http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/vol%202%20no%202_1.pdf. Diakses Tanggal 02 Februari 2009.West, 1988. Philips Scientific Atomic Absorption Data Book, Philips Scientific, Yorkstreet, Cambridge CB12PX England.

    Ingat : jangan lupa mencantumkan referensi bila mengutip dari seseorang

    100% dari otaknya Arland Bhendjhen Pukul 18:49

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    http://bhendjhen.blogspot.com/2010/12/analisis-kandungan-logam-berat-timbel.htmlhttp://bhendjhen.blogspot.com/2010/12/analisis-kandungan-logam-berat-timbel.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=facebookhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&from=pencilhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8875268402505186813&postID=1806083046466228948&target=facebookhttp://bhendjhen.blogspot.com/2010/12/analisis-kandungan-logam-berat-timbel.html