43
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan optimal adalah denga menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mortalitas dan Mobiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah di negara berkembang. Kebutuhan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan SDM. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai bagian integral dan pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat (Saifuddin, 2002). Salahs atu penyakit sistem reproduksi wanita sejenis tumor yang paling sering ditemukan adalah mioma uteri. Mioma Uteri adalah Neo Plasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal 1 1

Askeb Myoma Uteri

  • Upload
    lonk89

  • View
    53

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uteri

Citation preview

Page 1: Askeb Myoma Uteri

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan optimal adalah

denga menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mortalitas dan Mobiditas

pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah di negara berkembang.

Kebutuhan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial

dan pengembangan SDM. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai

bagian integral dan pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat

(Saifuddin, 2002).

Salahs atu penyakit sistem reproduksi wanita sejenis tumor yang paling

sering ditemukan adalah mioma uteri. Mioma Uteri adalah Neo Plasma jinak

berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga

dalam kepustakaan dikenal jiga istilah Fibronoma, leimioma ataupoun Fibrid

(Saiufuddin, 1999).

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih

banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche.

Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di

Indonesia, mioma uteri ditemukan 2.39% – 11.7% pada semua penderita

ginekologi yang dirawat (Saifuddin, 1999).

1

1

Page 2: Askeb Myoma Uteri

Bila mioma uteri bertambah besar pada masa post menopause harus

dipikirkan kemungkinan terjadinya degenerasi maligna (sarcoma)

(Sastrawinata, 1988).

Dengan pertumbuhan mioma dapat mencapai berat lebih dari 5 kg.

Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak

berumur 35 – 45 tahun (25%). Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan

waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinja, akan tetapi beberapa

kasus ternyata tumbuh cepat. Mioma uteri ini lebih sering didapati pada

wanita nulipara atau yang kurang subur (Saifuddin, 1999).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu

dengan gangguan kesehatan reproduksi yaitu mioma uteri.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien

dengan mioma uteri.

1.2.2.2 Mahasiswa mampu melakukan analisa data pada ibu dengan

mioma uteri.

1.2.2.3 Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan pada ibu

dengan mioma uteri.

1.2.2.4 Mahasiswa mampu melakukan rencana rencana yang telah

disusun pada ibu dengan mioma uteri.

2

Page 3: Askeb Myoma Uteri

1.2.2.5 Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

kepada ibu dengan mioma uteri.

1.2.2.6 Mahasiswa mampu mendekomentasi Asuhan Kebidanan pada

ibu dengan mioma uteri.

1.3 Metode Penelitian

Laporan kasus ini disusun menggunakan metode wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik dan studi pustaka.

1.4 Sistematika Penulisan

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

Memuat latar belakang, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan

khusus), metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Memuat pengertian, etiologi, jenis-jenis mioma uteri, perubahan

skunder mioma uteri, tanda dan gejala, komplikasi, mioma uteri dan

kehamilan, dasar diagnosis, penanganan, konsep dasar asuhan.

Bab 3 Tinjauan Kasus

Memuat data subyektif, data obyektif, diagnosa, perencanaan, dan

implementasi, evaluasi.

3

Page 4: Askeb Myoma Uteri

Bab 4 Penutup

Kesimpulan

Daftar Pustaka

4

Page 5: Askeb Myoma Uteri

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan berbagai komposisi

jaringan ikat. Nama lain : Leimioma Uteri dan Fibroma Uteri (Manuaba,

2001).

Mioma uteri adalah Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan

jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga

istilah Fibromioma, Leimioma ataupun Fibroid (Saifuddin, 1999).

2.1.1 Penyebab

Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dan sel-sel otot yang

belum matang.

2.1.1.1 Faktor-faktor yang berpengaruh

1. Tak pernah dijumpai sebelum menarche

2. Atropi setelah menopause

3. Cepat membesar saat hamil

4. Sebagian besar masa reproduksi

(Manuaba, 2001)

2.1.1.2 Nulipara

2.1.1.3 Keturunan

(Saifuddin, 1999)

5

5

Page 6: Askeb Myoma Uteri

2.1.2 Jenis-jenis Mioma Uteri

2.1.2.1 Mioma Submokosum

Angka kejadian 5%. Berada di bawah endometrium dan

menonjol kedalam rongga uterus. Paling sering menyebabkan

perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerektomi

walaupun ukurannya kecil. Adanya mioma submukosa dapat

dirasakan sebagai suatu "Curet Bump" (benjolan waktu kuret).

Kemungkinan terjadinya degenerasi sarkoma juga lebih besar

pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang

sehingga menonjol melalui vagina, disebut sebagai mioma

submukosa bertungkai yang dapat menimbulkan "Myomgeburt"

sering mengalami nekrose atau ulserasi (Sastrawinata, 1988).

2.1.2.2 Mioma Intramural

Mioma terdapat didinding uterus diantara serabut

miometrium. Kalau besar atau multiple dapat menyebabkan

pembesaran uterus dan berbenjol-benjol (Sastrawinata, 1988).

(Saifuddin, 1999).

2.1.2.3 Mioma Subserosum

Letaknya di bawah tunika serosa, kadang-kadang vena

yang ada dipermukaan pecah dan menyebabkan perdarahan

intra abdominal. Dapat tumbuh diantara kedua lapisan

ligamentum latum menjadi Mioma Intra Ligamenter. Dapat

tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligametrium

6

Page 7: Askeb Myoma Uteri

atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus,

sehingga disebut Wedering/Parasitik Fibroid. Mioma subserosa

yang bertangkan dapat menimbulkan torsi (Saifuddin, 1999).

2.1.3 Perubahan Sekunder Mioma

2.1.3.1 Atrofi

Setelah menopause ataupunb sesudah mioma uteri

menjadi kecil.

2.1.3.2 Degenerasi Hialin

Sering terjadi pada penderita usia lanjut. Tumor

kehilangan struktu aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi

sebagian besar atau hanya sebagian kecil daripadanya seolah-

olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok

lainnya.

Jaringan ikat bertambah, berwarna putih keras, disebut

juga sebagian mioma uteri.

2.1.3.3 Degenerasi Kistik

Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana

sebagian mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-

ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga

terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan lime sehingga

menyerupai Limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini

tumor sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan.

7

Page 8: Askeb Myoma Uteri

2.1.3.4 Degenerasi Membaku (Cakireus Degeneration)

Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut. Oleh karena

adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan

garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras

dan memberikan bayangan pada foto rontgen. Terdapat

timbunan kalsium pada mioma uteri padat dan keras berwarna

putih.

2.1.3.5 Degenerasi Merah (Caineous Degeneration)

Biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patogenesis :

diperkirakan karena suatu nekrosis sub akut sebagai gangguan

vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti

daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen

hemosiserin dan hemofifusi. Degenrasi merah nampak khas apabila

terjadi kehamilan muda diserta emisis, haus, sedikit demam,

kesakitan tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan.

1. Estrogen merangsang tumbuh kembang mioma.

2. Aliran darah tidak seimbang

3. Edema sekitar tungkai

4. Tekanan hamil

2.1.3.6 Degenarasi Lemak

Jarang terjadi merupakan kelanjutan degenerasi hialin.

Pada kasus-kasus lain mungkin disebabkan karena tumornya

merupakan variasi campuran.

8

Page 9: Askeb Myoma Uteri

2.1.3.7 Degenerasi Sarcomateus

Jarang terjadi.

2.1.3.8 Infeksi dan Suppurasi

Banyak terjadi pada jenis submukosa oleh karrena adanya

Ulcerasi.

2.1.3.9 Terjadi kekurangan darah menimbulkan

1. Nekrosis

2. Pembentukan Trombus

3. Bendungan darah dalam mioma

4. Warna merah hemosiderin/hemofuksin

(Manuaba, 2001)

2.1.4 Tanda dan Gejala

2.1.4.1 Faktor yang menimbulkan gejala klinik

1. Besarnya mioma uteri

2. Lokasi mioma uteri

3. Perubahan pada mioma uteri (Manuaba, 2001).

2.1.4.2 Perdarahan Abnormal

1. Hipermenore

2. Menorargia

3. Metrorargia

4. Menometrorargia

9

Page 10: Askeb Myoma Uteri

Yang sering menyebabkan perdarahan adalah jenis

submukosa sebagai akibat pecahnya pembuluh darah.

Perdarahan oleh mioma dapat menimbulkan amenia yang berat.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan antara lain :

1. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia

Endometrium sampai Adeno Karsinoma Endometrim.

2. Permukaan Endometrium yang lebih luas dari biasa

3. Atrofi Endometrium diatas Mioma Nibmukosur

4. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya

sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak

dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan

baik (Saifuddin, 1999).

2.1.4.3 Nyeri

Timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang

mioma yang diserta nekrosis setempat dan peradangan.

1. Torsi bertungkai

2. Infeksi pada mioma

2.1.4.4 Gejala dan Tanda Penekanan

Gejala ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri :

1. Pada uretra menyebabkan retensio urin

2. Pada pembuluh darah dan limfe dipinggul dapat

menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.

10

Page 11: Askeb Myoma Uteri

2.1.4.5 Infertilitas dan Abortus

Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup

atau menekan pars interstitialis submukosum juga memudahkan

terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.

2.1.4.6 Gejala-gejala Skunder

1. Anemia

2. Lemah

3. Pusing-pusing

4. Sesak nafas

5. Fibroid Heat, sejenis degenerasi myocard, yang dulu

disangka berhubungan dengan adanya mioma uteri.

Sekarang anggapan ini disangkal.

6. Erytbaru Cytosis pada mioma yang besar.

2.1.5 Komplikasi

2.1.5.1 Degenerasi Ganas

Leimioma sarkoma 0.32 – 0.6% dan seluruh mioma

merupakan 50 – 57% dari semua sarkoma uterus. Keganasan

umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologik uterus

yang telah diangkat.

2.1.5.2 Tasi (Putaran Tungkai)

Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak

terjadi.

11

Page 12: Askeb Myoma Uteri

2.1.5.3 Nekrosis dan Infeksi

Terjadi karena gangguan sirkulasi darah padanya.

2.1.6 Mioma Uteri dan Kehamilan

Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya

menyebabkan infertilitas. Risiko abortus berpengaruh karena distorsi

rongga uterus, khususnya pada mioma submukosa, letak janin

menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada servik uterus

menyebabklan inersia maupun atonia uterus, sehingga menyebabkan

perdarahan pada persalinan plasenta sukar lepas dari dasarnya dan

mengganggu proses involusi dalam nifas.

2.1.7 Dasar Diagnosis

2.1.7.1 Gejala Klinik

1. Infertilisasi

2. Perdarahan abnormal

3. Gejala pendesakan abnomen bagian bawah

2.1.7.2 Pemeriksaan Ginekologis

1. Dijumpai kebetulan karena tanpa gejala

2. Hasil pemeriksaan dalam diikuti > 10 cm/USG

(Manuaba, 2001).

12

Page 13: Askeb Myoma Uteri

2.1.8 Penanganan

2.1.8.1 55% dan semua mioma tidak membutuhkan suatu pengobatan

dalam bentuk apapun, terutama bila :

1. Tanpa keluhan

2. Menjelang menopause

3. Besar mioma < 12 minggu kehamilan

Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan

setiap 3 – 6 bulan. Apabila terlihat adanya suatu perubahan

yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat dan dapat

dilakukan tindakan segera.

2.1.8.2 Dalam decade terakhir ini ada usaha mengobati mioma uterus

dengan Gurh Agonis (Gurha) selama 16 minggu

2.1.8.3 Pengobatan Operatif

1. Miometomi (Enukliasi Mioma)

Adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan

uterus.

2. Histerektomi

Adalah pengangkatan uterus yang umumnya merupakan

tindakan terpilih.

2.1.8.4 Keadaan khusus tidak operasi/menjelang menopause

1. Radiasi

2. Pasangan radium

3. Hormonal anti estrogen/Tapro 5 (Saifuddin, 1999)

13

Page 14: Askeb Myoma Uteri

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Mioma Uteri

2.2.1 Pengkajian Data Subyektif

2.2.1.1 Identitas

Nama, umur, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, no.

register, no. telepon.

2.2.1.2 Anamnesa

Tanggal dan jam dilakukan anamnesa

2.2.1.3 Status Perkawinan

Kawin/tidak, usia pertama kali menikah, lamanya menikah,

berapa kali menikah.

2.2.1.4 Keluhan Utama

Ibu biasanya mengeluh adanya perdarahan yang abnormal :

hipermenore, menorargia, metrorargia, menometorargia.

Mengeluh nyeri pada perut, retensio ufing, poli uri, edema pada

tungkai dan pusing.

2.2.1.5 Riwayat Menstruasi

1. Menarche

2. Siklus : tidak teratur

3. Lamanya haid : 7 – 8 hari

4. Banyaknya : 3 – 4 pembalut/hari

5. Warna darah : merah kehitaman kadang bergumpal

6. Dismenore : ya, pada saat sebelum, selama maupun setelah

haid

14

Page 15: Askeb Myoma Uteri

7. Flor albus : kadang-kadang terdapat flour albus

8. HPHT

2.2.1.6 Riwayat Obstetris

No.Kehamilan Persalinan

NifasAnak

KB Ket.Suami UK

Penyulit

JenisPenolong

Penyulit

Jenis BB/PB H M Laktasi

2.2.1.7 Riwayat Kesehatan Klien

Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).

Biasanya mengalami gangguan dalam siklus haid seperti

Hipermenore, Menorargia, Metrorargia, Menometrorargia.

2.2.1.8 Riwayat Kesehatan Keluarga

Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).

Biasanya dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga

yang menderita sakit yang sama seperti tumor.

2.2.1.9 Pola Aktivitas Sehari-hari

Pola nutrisi, pola eliminasi : nyeri pada saat BAK, poli uri,

retensi urine, pola istirahat : pola aktivitas, pola spritual, pola

hubungan seksual.

15

Page 16: Askeb Myoma Uteri

2.2.2 Data Obyektif

2.2.2.1 Keadaan Umum

2.2.2.2 Kesadaran

2.2.2.3 Tanda-tanda Vital

Tekanan darah, nadi, suhu, berat badan, tinggi badan

2.2.2.4 Pemeriksaan Fisik

1. Kepala dan muka : tidak ada masalah

2. Mata : kalau perdarahan banyak biasanya

konjungtiva pucat, sklera putih.

3. Telinga : tidak terdapat masalah

4. Hidung : tidak terdapat masalah

5. Mulut dan Gigi : tidak terdapat masalah

6. Leher : tidak terdapat masalah

7. Dada : biasanya terdapat sesak nafas karena

pembesaran mioma menekan diafragma

8. Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut bagian

bawah, teraba massa pada uterus

9. Genetalia : adanya keluaran darah

10. Anus : timbul rasa sakit saat defekasi

11. Ekstremitas : atas : kadang terdapat oedem

bawah : kadang terdapat edema tungkai

2.2.2.5 Pemeriksaan Dalam

Teraba massa pada uterus dan terdapat nyeri tekan.

16

Page 17: Askeb Myoma Uteri

2.2.2.6 Pemeriksaan Penunjang

1. USG

2. Biopsi

3. Hb

2.2.3 Assement

2.2.3.1 Diagnosa

Mioma uteri.

2.2.4 Planning

1. Mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk

apapun terutama bila :

2. Penggunaan Gurt Agonis (Gurha) selama 16 minggu

3. Miomektomi

4. Histerektomi

5. Radiasi

6. Pasangan radium

7. Hormonal anti estrogen/Tapros

17

Page 18: Askeb Myoma Uteri

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data Subyektif

3.1.1 Identitas

Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. A

Umur : 42 tahun Umur : 48 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Mojo III dalam Sby Alamat : Mojo III dalam Sby

No. Reg : 10553004 No. Reg : -

No. Telp : - No. Telp : -

3.1.2 Anamnesa

Tanggal : 19 Januari 2006

Jam : 11.00 WIB

Oleh : Wiwin Setiawati

3.1.2.1 Status Perkawinan

Kawin : ya

Berapa lama : 23 tahun

Usia perkawinan : 19 tahun

Berapa kali menikah : 1 kali

18

18

Page 19: Askeb Myoma Uteri

3.1.2.2 Keluhan Utama

Ibu merasa nyeri di perut sejak 8 tahun yang lalu.

3.1.2.3 Riwayat Menstruasi

1. Menarche : 13 tahun

2. Siklus : 28 hari

3. Lamanya : 5 hari

4. Banyaknya : 3 x/sehari

5. Warna darah : merah

6. Sifat darah : encer

7. Dismenore : ya

8. Teratur/tidak : tidak teratur

9. Flour albus : tidak

10. HPHT : 09 Oktober 2006

3.1.2.4 Riwayat Obstetri

No.Kehamilan Persalinan

NifasAnak

KB Ket.Suami UK

Penyulit

JenisPenolong

Penyulit

Jenis BB/PB H M Laktasi

3.1.2.5 Riwayat Kesehatan Klien

1. Jantung : tidak ada

2. Hepatitis : tidak ada

3. Hipertensi : tidak ada

4. Gangguan siklus haid : tidak ada

19

Page 20: Askeb Myoma Uteri

5. DM : tidak ada

6. TBC : tidak ada

7. Asma : tidak ada

8. Tumor : tidak ada

9. Kanker : tidak ada

3.1.2.6 Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Jantung : tidak ada

2. Tumor : tidak ada

3. Kanker : tidak ada

4. Gangguan siklus haid : tidak ada

5. DM : tidak ada

6. Hepatitis : tidak ada

7. Hipertensi : tidak ada

8. TBC : tidak ada

9. Lain-lain : tidak ada

3.1.2.7 Pola Aktivitas sehari-hari

1. Pola Nutrisi

Ibu makannya baik. Sehari makan 3 – 4 x/hari dengan menu

biasa terdiri nasi, sayur, tahu, tempe. Minum air putih

2. Pola Eliminasi

Ibu bilang kalau BAK sering dan BAB sulit, tidak terasa

sakit

20

Page 21: Askeb Myoma Uteri

3. Pola Istirahat

Ibu tidak bekerja sehingga punya waktu istirahat, tidur siang

1 – 2 jam, tidur malam 5 – 6 jam.

4. Pola Aktivitas

Ibu tidak bekerja, ibu dirumah mencuci, memasak,

menyapu, dll.

5. Pola Spiritual

Ibu beragama Islam.

6. Pola Hubungan Seksual

Tidak ada gangguan dalam hubungan seksual, 1 minggu 2 –

3 kali.

3.2 Data Obyektif

3.2.1 Keadaan Umum : Baik

3.2.2 Kesadaran

3.2.3 Tanda-tanda Vital :

1. Tekanan darah : 160/100 mmHg

2. Nadi : 92 x/menit

3. Suhu : 37oC

4. Pernafasan : 22 x/menit

5. TB : 158 cm

6. BB : 45 kg

21

Page 22: Askeb Myoma Uteri

3.2.4 Pemeriksaan Fisik

1. Kepala dan mulut:Muka tidak pucat, kepala bersih rambut tidak

rontok.

2. mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

3. Telinga : Skret tidak ada

4. Hidung : Skret tidak ada, polip tidaka da

5. Mulut dan gigi : Sariawan tidak ada, karies tidak ada

6. Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,

pemebsaran vena jugularis tidak ada.

7. Dada : Bentuk simetris, tidak ada sesak, tidak ada

kelainan

8. Abdomen : Teraba massa dan terdapat nyeri tekan,

pembesaran TFU sesuai usia 20 minggu.

9. Genetalia : Tidak ada keputihan, tidak ada perdarahan,

vulva bersih

10. Anus : Tidak ada hemoroid

11. Ektremitas : atas : tidak ada oedem

bawah : tidak ada oedem, tidak ada varises

3.2.5 Pemeriksaan Dalam

Tanggal : 19 Januari 2006

Jam : 11.30 WIB

Oleh : Wiwin dan Dr. Refina

22

Page 23: Askeb Myoma Uteri

Hasil : Teraba massa di uterus. Besar uterus usia 20 minggu

Fluxus : tidak ada

Flour : tidak ada

3.2.6 Pemeriksaan Penunjang

1. USG

2. Biopsi

3. Hb

3.3 Assesment

3.3.1 Diagnosa : Mioma uteri

3.3.2 Masalah : Tidak ada

3.3.3 Diagnosa potensial : Tidak ada

3.4 Perencanaan

3.4.1 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

Rasional : Agar ibu mengetahui kondisi kesehatannya.

Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa dirinya menderita tumor kandungan.

3.4.2 Menganjurkan ibu melakukan USG

Rasional : Untuk mengetahui besarnya tumor dan tingkat keganasan

tumor.

Evaluasi : Ibu mau melakukan USG

23

Page 24: Askeb Myoma Uteri

3.4.3 Memberikan KIE pada ibu

1. Bersabar dalam menghadapi sakit

2. Mengurus JPS untuk meringankan biaya

3. Memberi keyakinan dan support bahwa sakitnya bisa sembuh

4. Menjaga nutrisi tetap baik

5. Menjaga kondisi tubuh tetap sehat

6. Mengurangi aktivitas

Rasional : Agar ibu sabar dan siap menghadapi sakit dan kondisi ibu

tetap fit sampai pengobatan selanjutnya.

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran petugas

3.4.4 Dianjurkan ibu untuk kontrol besok pagi sambil membawa hasil USG

24

Page 25: Askeb Myoma Uteri

BAB 4

SIMPULAN

Dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam

memberikan asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1.1 Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat

membangun hubungan saling percaya antar klien dengan bidan.

1.2 Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa,

masalah, dan kebutuhan klien yang sesuai.

1.3 Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada

kerja sama yang baik dengan klien.

1.4 Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah danb disadarkan

pada perencanaan tindakan yang disusun.

1.5 Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian

tentang keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa.

25

25

Page 26: Askeb Myoma Uteri

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta. EGC.

Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Prayetni, 1996. Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta. Pusdiknakes : Depkes RI.

Saifuddin, AB. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

26

26

Page 27: Askeb Myoma Uteri

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. "S" DENGAN MYOMA UTERI

Di URJ Kandungan RSU Dr. Soetomo SurabayaTanggal 16 – 27 Januari 2006

Oleh :WIWIN SETIAWATI

P27824103039

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA

PRODI KEBIDANAN SUTOMOSURABAYA

2006

27

Page 28: Askeb Myoma Uteri

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus ini telah disahkan pada hari Jum`at, 27 Januari 2006.

Mengetahui,

Pembimbing PendidikanProdi Kebidanan Sutomo Surabaya

Sri Ratnawati, SKM, M.Kes, MHNIP. 140 070 220

Kepala Ruangan dan PembimbingPraktik URJ Kandungan

RSU Dr. Soetomo Surabaya

28

ii

Page 29: Askeb Myoma Uteri

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan studi kasus

ini dengan baik.

Laporan studi kasus dengan judul "ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. S

DENGAN MYOMA UTERI" ini merupakan tugas individu yang telah disusun

oleh Mahasiswa Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya semester V Reguler tahun

ajaran 2005 – 2006 selama melaksanakan praktik klinik di URJ Kandungan RSU

Dr. Soetomo Surabaya mulai tanggal 16 – 27 Januari 2006.

Pada kesempatan kali ini penulis menghaturkan banyak terima kasih

kepada :

2. Sitti Aras, SST.S.Pd, selaku Ketua Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya

3. Sri Ratnawati, SKM, M.Kes, M.H, selaku Pembimbing Pendidikan Prodi

Kebidanan Sutomo Surabaya.

4. Ibu Dinaria, Br, SST, selaku Pembimbing Praktek URJ Kandungan RSU Dr.

Soetomo Surabaya.

5. Rekan-rekan dan teman-teman sejawat yang telah banyak membantu dalam

penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan

untuk itu berbagai saran dan kritik penulis harapkan.

Surabaya, Januari 2006

Penulis

29

iii

Page 30: Askeb Myoma Uteri

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 11.1 Latar Belakang............................................................................... 11.2 Tujuan............................................................................................ 21.3 Metode Penelitian.......................................................................... 31.4 Sistematika Penulisan.................................................................... 3

BAB 2 TINUAUAN PUSTAKA...................................................................... 52.1 Pengertian ..................................................................................... 5

2.1.1 Penyebab.............................................................................. 52.1.2 Jenis-jenis............................................................................ 62.1.3 Perubahan Skunder.............................................................. 72.1.4 Tanda dan Gejala................................................................. 92.1.5 Komplikasi........................................................................... 112.1.6 Mioma Uteri dan Kehamilan............................................... 122.1.7 Dasar Diagnosis................................................................... 122.1.8 Penanganan.......................................................................... 13

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Mioma Uteri............................................................................................... 142.2.1 Data Subyektif..................................................................... 142.2.2 Data Obyektif....................................................................... 162.2.3 Assesment............................................................................ 172.2.4 Planning............................................................................... 17

BAB 3 TINJAUAN KASUS............................................................................ 183.1 Pengkajian...................................................................................... 183.2 Data Obyektif................................................................................. 213.3 Assesment...................................................................................... 233.4 Planning......................................................................................... 23

BAB 4 PENUTUP............................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA

30

iv