Upload
hakhanh
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat dan membantu
manusia untuk berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.
Dewasa ini, dunia sedang mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi
komputer yang disebut computerization, yang hampir mempengaruhi segala bidang
dan aspek kehidupan manusia. Kehadiran komputer dalam kehidupan manusia
membantu lebih mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia. Hal ini
membuat produsen komputer berlomba-lomba untuk memasarkan produk terbarunya
pada masyarakat luas. Sehingga tidak sedikit terjadi persaingan dalam pemasaran
komputer di Indonesia.(sumber : www.Teknologi – Informasi.com 2011)
Kota Kendari sebagai pusat pengembangan Kawasan Timur Indonesia
khususnya Sulawesi Tenggara menjadi pusat konsentrasi penduduk. Perkembangan
kota kendari pada berbagai bidang, utamanya pada bidang perekonomian atau
investasi swasta sehingga meningkatkan volume investasi dari tahun ke tahun.
Berdasarkan hal tersebut kota kendari berupaya memenuhi pengadaan fasilitas-
fasilitas pelayanan di berbagai bidang.
Perdagangan komputer atau notebook dan perangkat komputer di kendari,
pada umumnya para pengusaha atau pedagang komputer mencari tempat di pusat-
pusat aktivitas atau pusat perdagangan yang merupakan konsentrasi penduduk tinggi.
Mahalnya harga tanah di tempat-tempat yang dianggap strategis untuk kegiatan
perdagangan dan semakin terbatasnya lahan yang tersedia pada lokasi tersebut,
mengakibatkan sulitnya para pengusaha untuk membangun suatu tempat usaha.
Umumnya mereka menyewa ruko dengan standart ruang yang kurang memadai
sehingga sirkulasi antar pengunjung dan barang tidak terarah.
Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan sebuah fasilitas yang dapat
mewadahi kegiatan perdagangan komputer sekaligus sebagai ajang mencari
informasi tentang perkembangan teknologi informasi (komputer), serta sarana
2
pendukungnya. Dengan adanya pusat penjualan komputer yang memiliki
pengelolaan yang teratur, efektif dan efisien dengan fasilitas penunjang yang lengkap
sehingga tidak hanya memudahkan konsumen untuk mendapatkan perangkat
komputer yang sesuai dengan keinginan, baik dari harga, kualitas, dan kuantitasnya
tetapi juga merupakan sarana rekreasi dan hiburan sambil berbelanja, sehingga
pengunjung akan lebih tertarik untuk membeli di pusat penjualan tersebut.
Dengan latar belakang inilah sehingga penulis tertarik menjadikan topik
pembahasan dalam tugas akhir ini dengan judul : PERENCANAAN PUSAT
PENJUALAN KOMPUTER DI KOTA KENDARI”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang diungkap dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan lokasi dari tapak yang strategis sesuai dengan fungsi
bangunan?
2. Bagaimana menyusun dokumen perencanaan gedung pusat penjualan komputer
berdasarkan standar dan persyaratan yang berlaku ?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
1. Tujuan pembahasan
a. Dapat memilih lokasi strategis yang dapat diakses oleh kendaraan umum
maupun pribadi dan dapat di jangkau oleh pengunjung.
b. Dapat menyusun dokumen perencanaan gedung pusat penjualan komputer
berdasarkan standar dan persyaratan yang berlaku
2. Sasaran Pembahasan
Menyusun acuan perancangan pusat penjualan komputer di kota Kendari.
D. Batasan Pembahasan
Perancangan gedung pusat penjualan komputer di batasi pada disiplin ilmu
arsitektur sedangkan ilmu lainnya yang di anggap mendasari menentukan faktor
perencanaan pusat penjualan komputer akan di ikut sertakan.
3
E. Metode dan Sistematika penulisan
1. Metode Penulisan
Dalam metode penulisan ini, penulis menggunakan metode:
a. Studi Literatur
Cara yang dilakukan untuk memperoleh data melalui buku-buku yang
berhubungan dengan penulisan.
b. Metode observasi Lapangan.
Cara yang digunakan untuk memperoleh suatu data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara langsung di lapangan.
c. Metode interview
Cara untuk memperoleh data dengan melakukan tanya jawab kepada
narasumber yang berkompeten.
2. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan uraian awal tahap pendahuluan yang berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan sasaran pembahasan, Batasan pembahasan,
metode dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan tahap deskripsi objek desain sebagai suatu pendekatan
berisikan telah tinjauan pustaka yang mengungkapkan kerangka acuan
komprehensip yang terdiri dari tahap pemaparan secara umum dan secara
khusus tentang pusat penjualan komputer, sarana dan prasarana, kondisi
fisik dan nonfisik dari bangunan serta proses studi banding terhadap objek
yang sejenis.
4
BAB III TINJAUAN WILAYAH PERANCANGAN
Berisiskan tinjauan khusus lokasi yang terdiri atas deskripsi wilayah
kawasan , potensi fisik dan non fisik kota Kendari yang kaitannya
perencanaan pusat penjualan komputer, bagi masyarakat kota Kendari.
BAB IV ACUAN DASAR PERANCANGAN
Menggambarkan mengenai acuan dasar perancangan, untuk selanjutnya
dipakai sebagai titik tolak perancangan kedesain fisik.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan merupakan sebuah pernyataan singkat dirangkum seluruh
permasalahan dari pendahuluan, tinjauan pustaka, dan landasan teori
yang akan digunakan membahas permasalahan yang ada dalam laporan ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Judul
Pengertian Judul dari Perencanaan Pusat Penjualan Komputer di kota
Kendari adalah :
Perencanaan : adalah proses Proses pembuatan, cara merencanakan atau
pembuat. (Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia Edisi II, Balai Pustaka, Jakarta 1990: 751)
Pusat : pokok pangkat atau yang jadi himpunan
(berbagai urusan, hal dan sebagainya).(Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Balai Pustaka, Jakarta, 1991)
Penjualan : adalah suatu kegiatan yang menyalurkan barang kepadakonsumen. (Poerwadarminta, Kamus Umum BahasaIndonesia Edisi I, Balai Pustaka, Jakarta 1990: 751)
Komputer : adalah salah satu alat teknologi modern yang dapat
mengolah fakta berlambang data dan informasi secara
otomatis. (www. landasan teori dan teknologi informatika
.com,2011)
Di : Kata depan untuk menandai tempat.
Kota : Daerah permukiman yang terdiri atas bangunan
rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal
dari berbagai lapisan masyarakat.
Kendari : Ibukota dari Provinsi Sulawesi Tenggara,Indonesia
Sehingga pengertian Perencanaan Pusat Penjualan Komputer di kota kendari
adalah proses perencanaan/merancang suatu wadah atau tempat yang digunakan
untuk menyalurkan barang kepada konsumen, dan pengawasan dalam usaha sadar
6
dan terencana untuk mengetahui salah satu alat teknologi moderen yang dapat
mengolah data berlambang data secara otomatis.
Jadi dalam merencanakan dan merancang bangunan Pusat Penjualan
kompuer menggunakan ide–ide untuk membuat bangunan yang tanggap dan
respon terhadap lingkungan dan iklim setempat agar pengaruhnya terhadap
mahluk hidup, manusia dan aktifitasnya dapat terkontrol dan terkendali.
Dengan demikian iklim yang dipertimbangkan dalam merencanakan dan
membangun gedung Pusat Penjualan komputer di kota kendari adalah iklim yang
ada di kota kendari. Secara keseluruhan berarti suatu wadah atau tempat
berpusatnya segala aktifitas yang berkenan dengan Penjualan komputer yang
menggunakan konsep perancangan serta memperhatikan iklim lingkungan kota
Kendari.
1. Nilai Strategis Pusat Penjualan Komputer di Kota Kendari
Pusat Penjualan komputer berfungsi sebagai wadah tempat dipusatkanya
segala kegiatan aktifitas yang berhubungan dengan Penjualan komputer. Seperti
penjualan perangkat komputer, laptop, not book, dll, serta kegiatan lain yang ada
dalamnya .Adapun sarana pendukungnya antara lain :
a. Cafetaria ( business commercial ), di mana para developer,
maupun para pengunjung lainya bertemu untuk menikmati Susana
gedung.
b. Musholla , dimana para pengunjung dapat melaksanakan
kewajibanya sebagai umat muslim untuk sholat tanpa harus keluar
dari gedung Pusat Penjualan Komputer.
c. Hots Pot ( internet), adalah sarana untuk mencari dan mengakses
data dari internet.
7
B. Tinjauan Gedung Pusat Penjualan Komputer
1. Aspek kegiatan
a. Pelaku kegiatan
1) Pengunjung
Yakni masyarakat umum dan pelajar yang ingin membeli.
2) Pengelola
Pengelola bangunan ini tersusun dalam sebuah organisasi
yang terdiri dari pimpinan yang di bantu oleh staf serta
petugas lainya di mana semuanya bertugas memberikan
system pelayanan yang baik terhadap pengunjung.
3) Penyewa bangunan
Merupakan pihak – pihak yang menyewa ruang – ruang
tertentu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kontrak.
b. Jenis kegiatan
Melakukan penjualan barang yang berhubungan dengan
informatika (Komputer, Laptop, not book,dll ) yang di butuhkan
pembeli.
c. Waktu kegiatan
Gedung Pusat Penjualan Komputer di kota Kendari adalah
sebagai sebuah bangunan yang bersifat komersial mempunyai
waktu – waktu aktifitas tertentu dengan beberapa pertimbangan :
1) Pusat Penjualan merupakan bangunan yang memberikan
pelayanan umum (public service ) dan juga terbuka untuk
umum.
2) Kegiatan penjualan komputer di laksakan mulai pukul 08.00 -
22.00.
Meskipun penyelenggara tiap kegiatan pada Pusat Penjualan
komputer mempunyai durasi waktu yang berbeda – beda namun
tetap memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin
8
berkonsultasi dengan karyawan professional dan terlatih
mengenai keluhan pengunjung.
d. Kelompok dan hubungan antar kegiatan
Berdasarkan hubungan keterkaitan antar ruang dan fungsi
ruang, pengelompokkan ruang pada bangunan pusat Penjualan
Komputer terdapat beberapa hal perlu di pertimbangkan
diantaranya :
1) Berdasarkan sifat dan jenis kegiatan.
2) Berdasarkan tingkat kepentingan dari masing–msing
aktifitas.
3) Penjualan komputer
4) Faktor estetika dalam tata letak tiap ruang.
Adapun pengelompokanya terdiri dari :
a) Kelompok ruang publik .
b) Kelompok semi publik.
2. Motivasi Pengunjung
Motivasi pengunjung yang datang kesebuah pusat perdagangan
dan jasa di bedakan atas motivasi pribadi dan motivasi sosial, dimana :
a. Motivasi pribadi
1. Peranan dalam keluarga Peranan dalam keluarga (ayah, ibu dan
anak) mengajak untuk berbelanja atau menggunakan fasilitas
dan jasa yang ada.
2. Hiburan
Untuk menghilangkan rasa jenuh akibat dari padatnya aktifitas
sehari-hari.
3. Gaya Hidup
Mengikuti mode atau trend yang mencerminkan gaya hidup
masyrakat tertentu.
b. Motivasi Sosial
1. Kontak sosial di luar rumah
9
2. Berkomunikasi dengan orang lain
3. Kesenagan dalam tawar menawar
3. Sistem Pelayanan
Ditinjau dari cara penjualan dan melakukan pembelian barang
serta pelayanan jasa service, maka pelayanan dilakukan dengan cara
personal service di layani langsung oleh pelayan dan pada akhir
penjualan pelayanan toko mengambil pembayaran sesuai dengan
harga yang tertera kemudian mengepak barang tersebut.
4. Aspek Penampilan Bangunan
Penampilan bangunan merupakan ungkapan secara fisik yang
dapat menggambarkan dan mencerminkan kegiatan yang berlangsung
dalam bangunan tersebut.
Ada beberapa faktor yang ikut menentukan dalam upaya
pengolahan penampilan suatu bangunan seperti berikut :
a. Mempunyai ciri – ciri karakter tampak yang sesuai dengan
filosofi bangunan tersebut.
b. Penyesuaian karakter tampak bangunan dengan lingkungan di
sekitarnya.
c. Bentuk dasar denah yang mewakili kegiatan yang ada dalam
bangunan.
d. Unsur estetika, warna dan karakteristik material yang digunakan.
C. Tujuan Pengadaan Gedung Pusat Penjualan Komputer di Kota Kendari
1. Sebagai salah satu fasilitas kota yang memberikan jasa mengenai
Teknologi komputer, juga merupakan usaha yang dapat meningkatkan
keramaian kota dan mendapatkan keuntungan dengan memberi
pelayanan sebaik – baiknya kepada konsumen.
2. Dengan diadakanya gedung, dapat menyadarkan masyarakat akan
potensi perkembangan teknologi informatika yang terus berubah
10
sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan
mempelajari Teknologi informatika sebagai dasar untuk mengetahui
dunia global.
3. Dengan adanya gedung teknologi komunikasi dan informatika,
masyarakat dan siswa dengan mudah mendapatkan informasi yang
lebih cepat dari sumber yang lebih banyak.
4. sehingga masyarakat dapat bersaing di dunia global, yang menuntut
kita terjun dalam dunia teknologi.
D. Manfaat Diadakanya Pusat Penjualan Komputer di Kota Kendari
Manfaat diadakanya gedung ini dapat dilihat dari berbagai sisi
diantaranya :
1. Bagi masyarakat
Tersedianya tempat pusat Penjualan komputer untuk menambah
wawasan tentang teknologi serta meningkatkan daya saing masyarakat.
2. Bagi pemerintah
Secara tidak langsung proyek ini dapat meningkatkan pendapatan
daerah dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat kota
Kendari dan sekitarnya.
3. Bagi investor
Memiliki sarana investasi dalam memperoleh keuntungan melalui
penanaman modal serta dapat ambil bagian dalam menunjang
program pemerintah dengan adanya usaha baru.
4. Bagi lingkungan
Hadirnya gedung ini dapat meningkatkan citra kota Kendari dan
menambah nilai estetika bagi lingkungan di sekitarnya
Adapun keuntungan lainya dari adanya gedung ini dapat di lihat
dari profesi pengunjungnya, diantaranya :
a. Penerapan Teknologi informatika banyak digunakan para
usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan
setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi
11
dalam lingkungan kerja, Penerapan Teknologi Informasi
menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja masyarakat kota
Kendari.
b. Penerapan Teknologi komputer Dalam dunia bisnis. Teknologi
Informatika dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik
atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah
perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
c. Dalam dunia perbankan Teknologi informatika (komputer)
adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau
dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat
dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang,
pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan
informasi rekening.
E. Prinsip Perancangan Ruang Publik
Ruang publik (public space) adalah sebuah ruang terbuka (open space),
sementara ruang terbuka belum tentu ruang publik. Ruang publik adalah
suatu area di dalam bangunan yang memiliki akses bebas bagi masyarakat
seperti floyer atau lobby. Sedangkan ruang terbuka adalah ruang yang
direncanakan karena kebutuhan kan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas
bersama diudara terbuka.
Dalam pengertian lain, ruang publik juga dapat diartikan sebagai
kawasan atau lahan yang dirancang untuk kepentingan publik(Harris,1973).
Ruang publik ditandai oleh tiga hal , yaitu ruang yang responsif , ruang yang
demokratis dan ruang yang mempunyai arti atau makna (putnam,1993)
1. Ruang yang responsif
Responsif dalam ari ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan dan kepentingan luas dalam mencari inspirasi.
2. Ruang yang demokratis
Demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat
umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta
aksesbilitas bagi berbagai kondisi fisik manusia.
12
3. Ruang yang mempunya arti atau makna
Bermakna yang berarti ruang publik harus memiliki tautan antara manusia,
ruang, dunia luas dan konteks sosial.
a. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas secara fisik,
antar lain :
1) Ukuran
Ruang terbuka yang ada harus sesuai dengan keputusan serta standar
penyediaan yang ada.
2) Kelengkapan sarana elemen pendukung
Beberapa kelengkapan pendukung dalam suatu ruang publik khusunya taman
misalnya tempat duduk, tempat sampah, papan anjuran, dan lampu jalan atau
taman.
3) Desain
Desain dalam suatu ruang publik akan menunjang fungsi serta aktivitas
dalamnya.
4) Kondisi
Kondisi suatu sarana lingkungan sangat menetukan terhadap kulitas yang ada.
Dimana dengan kondisi sarana yang baik akan menunjang kenyamanan,
keamanan, dan kemudahan dalam menggunakan ruang publik.
b. Sedangkan kualitas non fisik dapat dilihat melalui beberapa kriteria , antar
lain yaitu :
1) Kenyamanan (comfort)
Yaitu ruang terbuka harus memiliki lingkungan yang nyaman serta terbebas
dari gangguan aktifitas di sekitarnya.
2) Keamanan dan keselamatan (safety and security)
Yaitu terjamin keamanan dan keselamatan dari berbagai gangguan seperti
aktivitas lalu-lintas, kriminalitas, dan lain-lain.
3) Kemudahan (accesbility)
Yaitu kemudahan memperoleh pelayanan dan kemudahan akses transportasi
untuk menuju ruang publik tersebut. Selain itu, ruang publik juga memiliki
beberapa fungsi psikologis anatara lain :
13
a. Pertama, ruang publik berfungsi untuk memberikan rasa nyaman kepada
individu . kenyamanan adalah merupakan kebutuhan dasar sehinggasebuah
ruang publik semestinya menyediakan berbagai berbagai fasilitas sehingga
individu merasa nyaman.
b. Kedua, ruang publik harus menjadi tempat bagi individu untuk dapat
beristrhat sehingga individu dapat menenagkan pikiran dari berbagai
persoalan hidup.
c. Ketiga, ruang publik juga berfungsi sebagai tempat dimana individu dapat
menjumpai berbagai pengalaman baru sehingga dapat membanptu
perkembangan dirinya.
Peranan ruang publik sebagai salah satu elemen kota dapat memberikan
karakter tersendiri dan pada umumnya memiliki fungsi interksi sosial bagi
mayarakat , kegiatan ekonomi rakyat dan tempat apresiasi budaya.
Ruang publik yang menarik akan selalu dikunjungi oleh masyarakat luas
dengan berbagai tingkat kehidupan sosial . kriteria ruang publik yang esensial
ada tiga macam, yaitu :
a. Dapat memberikan makna atau arti bagi masyarakat stempat secara individual
dan kelompok (meaningfull)
b. Tangapan terhadap semua keinginan pengguna dan dapat mengakomodir
kegiatan yang ada pada ruang publik tersebut (renponsive)
c. Dapat menerima berbagai lapisan masyarakat dengan bebas tanpa ada
diskriminatif (demokratic)
Siapapun tanpa membedakan anak, dewasa, atau orang tua, kaya atau
miskin berpendidikan tinggi atau rendah, atasan atau bawahan, dapat
memanfaatkan ruang publik kota untuk segala macam kegiatan baik
individual atau berkelompok. Kebebasan bagi masyarakat untuk melakukan
kegiatan itulah kadang-kadang perlu pengendalian aktifitas-aktifitas yang
terjadi. Perlu pengaturan fungsi ruang, sirkulasi lalu lintas, dan parkir
kendaraan bermotor, sehingga pengertian demokratik tidak diartikan sebagai
kebebasan yang menyimpang dari harapan kita (edy darmawan, 2007).
14
F . Identifikasi Kegiatan
1. Program Kegiatan
Berdasarkan fungsi-fungsinya, jenis kegiatan Pusat Penjualan
Komputer di Kota Kendari yaitu :
a. Melakukan transaksi jual beli komponen yang berhubungan dengan
informatika ( Komputer,Laptop,not book,dll ).
b. Pihak pengelola menyediakan tempat servis di gedung Pusat
Penjualan Komputer tersebut.
2. Unsur Pelaku Kegiatan
Yang termasuk pelaku kegiatan :
a. Direktur
Direktur adalah badan usaha atau orang merupakan pemilik
bangunan pusat perdagangan dan jasa yang dari segi latar belakang
profesinya dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu :
a) Pedagang sebagai investor, adalah investor yang usahanya tumbuh
dari hasil penegmbangan usahanya.
b) Investor Profesional, adalah investor yang khusus menerima
permintaan dari orang atau badan usaha yang lain untuk mendirikan
suatu bangunan.
b. Pengunjung (pembeli )
Pengunjung adalah pelajar atau masyarakat yang ingin datang
membeli barang sesuai dengan yang dinginkannya.
c. Pengelola/Pelaksana Pelayanan
Pelaku kegiatan dari pihak pengelola adalah tenaga-tenaga ahli dan
professional yang telah dipersiapkan untuk melayani segala
kebutuhan pengunjung.
15
d. Pemerintah
Pemerintah dalam suatu pusat perdagangan dan jasa mempunyai
peranan yang sangat penting, dimana fungsinya sebagai pengontrol
terhadap efek sosial yang ditimbulkan dari pandangan pusat
perdagangan dan jasa. Peranan pemerintah juga tidak lepas dari
masalah pengontrolan terhadap kestabilan harga, perpajakan, dan
peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pengadaan suatu pusat
perdagangan dan jasa.
3. Sifat Kegiatan
Ada beberapa sifat kegiatan yang ada pada Pusat Penjualan komputer di
kota Kendari ini, yaitu :
a. Kegiatan penjualan komputer, yaitu dilaksanakan setiap 6 hari dalam seminggu
. Dimana waktu pelayanannya sekitar jam 08:00- jam 22:00. Jenis kegiatan yang
bersifat rutin dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut :
Tabel 2.1. Jenis Kegiatan Yang Bersifat Rutin
(Sumber :PengamatanLapangan,)
4. J
enis
Kegia
tan
Secara umum jenis kegiatan Pusat Penjualan Komputer di kota Kendari
dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Proses jual beli komputer
Kegiatan Pelaku Kegiatan Frekuensi
Penjualan komponen
teknologi informatika
(Komputer,leptop,not
book,dll)
Tenaga ahli dan
Anggota/Pengunjung
Relatif Tetap
Layanan
pemograman (
service)
Tenaga ahli dan
Anggota/Pengunjung Relatif Tetap
Administrasi
Pengelola Tetap
16
b. pemograman masalah teknologi informatika ( komputer, laptop,dan not book).
c. pemograman masalah teknologi informatika ( komputer )
d. Layanan service perangkat komputer
e. Melakukan rapat pihak pengelola gedung dalam sebulan sekali
Untuk kegiatan pengelola Gedung Pejualan komputer di kota Kendari , dapat
di uraikan sebagai berikut :
a. Mengatur, mencatat administrasi perusahaan .
b. Menyediakan bahan keperluan operasional .
c. Menerima pengunjung dan melayani maupun membantu mengadakan
keperluan pengunjung untuk lebih santai dalam proses kegiatanya.
d. Mengawasi kariawan baik dalam hal keuangan maupun pelayanan yang di
berikan kepada pengunjung .
e. Menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung
f. Memelihara dan merawat semua peralatan fasilitas gedung Penjualan
komputer.
g. Membersihkan dan merawat semua alat atau lavatory yang digunakan oleh
pengunjung .
5. Faktor-faktor Penunjang
Keberhasilan suatu Pusat Penjualan Komputer dalam menarik pengunjung
dan pembeli dapat ditinjau oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Lokasi
Lokasi suatu Pusat Penjualan komputer sedapat mungkin :
a. Berada dalam daerah perdagangan kota.
b. Memenuhi persyaratan jarak dari pusat konsentrasi penduduk.
c. Dekat dari jaringan transportasi.
2. Area Parkir
Area parker merupakan ruang pelayanan atau service yang disediakan
bagi pengunjung. Area parker sedapat mungkin :
a. Memenuhi standar luasan yang dibutuhkan.
b. Berada dalam site bangunan.
17
c. Menjamin kelancaran siklus diluar dan dalam bangunan.
G. Studi Banding
1. Computer City Makassar
Pusat Perbelanjaan Computer dan Service terbesar di Kawasan Timur Indonesia
Computer City terletak di Makassar ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan merupakan
pusat bisnis Computer terbesar di kawasan Timur Indonesia, terletak dijantung kota
Makassar yang bersebelahan dengan pusat perbelanjaan terbesar Mall Panakukkang.
Gambar 2.1. Gedung Computer City Makassar.
(Sumber : https://www.google.co.id)
Berbeda dengan pusat perbelanjaan computer yang lainnya, Computer City tidak
memberikan pilihan lain untuk berbelanja kebutuhan seperti kebutuhan sandang
ataupun pangan namun hanya terkhusus melayani kebutuhan Komputer dan yang
berhubungan dengan IT saja. Disini pula menjadi tempat pusat service Komputer
dalam segala jenis kerusakan.
Sejak 23 Januari 2004 sebagai ditandainya peresmian berdirinya Gedung
Computer City dengan nama sebenarnya PMCC ( Panakukkang Mall Computer City
) memang menjadi Icon pusat perbelanjaan dan Jasa computer di Makassar sebagai
salah satu pilihan pusat belanja grosir maupun satuan berbagai produk dan aksesories
untuk gadged seperti computer PC atau laptop hingga perlengkapannya , ini karena
18
disebabkan Computer City adalah pusat penjualan dan jasa berbasis IT yang pertama
dididirikan dimakassar, dimana sebelumnya pusat-pusat penjualan dan jasa computer
hanya terdapat di ruko-ruko dan berbagai rumah-rumah yang menjajakkan jasa
service dan penjualan.
Yang lebih spesifik lagi dan membuat unik Computer City adalah, kita dapat
memperoleh barang ( Komputer & sejenisnya-red ) mulai dari yang baru sampai
dengan yang second tersedia sesuai keinginan kita. Harga-harga yang ditawarkan
juga bahkan sangat istimewa dan sangat murah. “ Terkadang kita disini menjual
Laptop baru yang hanya untungnya Rp. 50.000” demikian pengakuan Muh. Idris
pemilik toko Nubalema computer.
Gambar 2.2. Penjualan komputer.
(Sumber : https://www.google.co.id)
Berbeda memang dengan pusat penjualan computer dan sejenisnya yang berada
di Makssar saat ini seperti MTC dan ITTC, computer City sampai kini tetap menjaga
Icon-nya sendiri untuk tidak mencampur adukkan dengan barang lain seperti pakaian
atau produk makanan dan juga perkantoran, Computer city tetap mempertahankan
konsistennya yang hanya menyediakan barang untuk produk computer dan
sejenisnya. Disamping itu, pemilik stand / kios menurut pengelola Computer city
bahwa 90% pemilik kios adalah Penduduk Pribumi dari berbagai suku di Indonesia.
19
Ketika kami menemui salah seorang pengunjung dan menanyakan apa
kekurangan yang anda dapatkan selama berbelanja di tempat ini ( Computer City-red
) “ Tidak ada tangga Escalator atau Lift ,Tidak adanya AC senteral sehingga ruangan
gedung menjadi panas. Ini juga yang membuat para pengunjung mengabaikan
Larangan untuk tidak merokok dalam Gedung Computer City” begitu keluhnya,
akan tetapi ia sangat bangga berbelanja ditempat ini dan tak pernah ke tempat lain.
“saya sudah satu hati dengan pemilik took disini” katanya lanjut sambil
mengacungkan jempolnya pertanda baik.
Lain lagi dengan pengunjung yang lainnya “Parkir yang tidak memadai,
sehingga terkadang saya ke sini ( Computer City-red ) tapi tidak mendapatkan
Ruangan Parkir maka saya menunda keinginan saya dan tidak ke tempat lain” kata
Pak Ilham. Ditanya mengenai apa yang menyebabkan sehingga beta terusan
berbelanja di Compcit singkatan Computer city “ Pemilik toko disini bersahabat
apalagi hampir setiap toko yang kami masuki, sang Bos juga ada berbeda ditempat
lain, kita hanya bisa menemuai karyawannya” lanjutnya dengan logat bugis.
Ini adalah masukan yang sangat berarti bagi Pengelolah Computer City untuk
memperhatikan keluhan para Pengunjung sehingga kedepannya Computer City tidak
menjadi Icon yang hanya tinggal nama seperti yang pernah terjadi pada Mall
Maricayya tahun 2005 – 2006 Jl. Sungai Saddang Makassar, Kemudian PTC tahun
2008-2009 yang terletak dia ereal Mall Panakukkang ( Sekarang menjadi sebuah
hotel ) yang juga menjadi salah satu pusat penjualan computer di Makassar dan kini
keduanya telah hilang tak berbekas.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pelayanan dengan baik di Computer
City anda mempunyai pilihan untuk mendapat kebutuhan dan keperluan anda.
Berikut nama-nama Stand yang berada di Computer city :
Misi computer, nubalema, mayapada, softindo, dewa, power digital, harga daeng,
rama, best triway, bienq, big, phonix, tappi, triway, proton, dea, veneta, master,
afada, victoria, manar, dmc, zuy acessories, giant, mentari, abadi, zuy, drc, artha
jaya, msi ( mj ), focus, arini, taufiq, pro active, digital laptop, bsc, new vision, sakti,
surya santana, info tech, amanah, calista camera system, nex, amarif, cahaya surya,
studio 44, hp center, celebes, mulia jasa, rafhie, zaqi, kedai, bintang, ing project, rsc,
20
smart media, laser, audio, saab, digi, m2m part, 99 comp., spyder, planet, gede,
maraja, putera, calista, ziyan, pro, erlangga, smart, yucomp, fatin, queen, visivart,
marvel, mst, matrix, benteng, dj, sari utama, easy, 497, ifa, epel/smile, adonara,
juragan print, ahnaf, art comp dan ovi computer.
Nah dengan demikian tak salah lagi jika anda yang berada dikawasan timur
Indonesia memilih Computer City sebagai tempat perbelanjaan anda dengan tepat.
Tak hayal sebagai pengunjung tentu akan mendapatkan pelayanan yang lebih ramah
dan memuaskan baik dari segi Harga dan Jasa pelayanan Service.
2. Mega Teknologi Centre, JAKARTA
Gambar 2.3. Bangunan Mega Teknologi Centre, Jakarta.
(Sumber : www. Pusat – Penjualan - BIMBEL –- komputer.com,2011)
Adapun fasilitas yang dapat dinikmati didalamnya antara lain :
21
Gambar 2.4. Penjualan Komputer .
(Sumber: www. Pusat – Penjualan – BIMBEL – Komputer.com,2011)
Gambar 2.5. Bimbingan Belajar Komputer .
(Sumber: www. Pusat – Penjualan – BIMBEL – Komputer.com,2011)
a. Mega teknologi centre adalah perusahaan bergerak di bidang bimbel dan
penjualan computer. Terletak di daerah pemukiman yang berada di pinggiran
kota Jakarta dengan luasan bangunan yang mampu menampung kurang
sedikit 500 orang pemakai/pengunjung, dan pengunjung tiap tahunya sekitar
70.000 orang dari berbagai derah di luar kota Jakarta.
b. Lantai dasar bangunan ini terdapat pusat penjualan komputer yang terdiri
dari beberapa unit penjualan, lengkap dengan komponen serta beberapa tipe
komputer dan leptop
c. Lantai 2 dan 3 adalah pusat edukasi bimbingan belajar komputer yang terdiri
dari 4 unit ruang lengkap dengan fasilitas komputernya.
22
E. Studi Komparatif
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari studi banding ini adalah :
1. Bagian lantai satu harus di desain sesuai dengan peruntukanya sebagai pusat
bisnis komputer, dengan memasang kaca transparan dibagian kondominium
bangunan.
2. sedangkan lantai duanya dibuat sebagai pusat studi (BIMBEL komputer)
dengan beberapa fasilitas yang membuat pelaku bimbingan merasa nyaman
didalamnya, misalnya terdapat AC agar pelaku bimbingan tidak merasa
kegerahan, lensa fokus untuk peragaan pembimbing komputer (privat
teacher)
3. dan lantai tiganya adalah sebagai pusat pengelola bangunan ditambah ruang
seminar yang kegiatanya bersifat privat.
F. Status Kelembagaan
Pusat Penjualan Komputer di Kota Kendari adalah milik swasta dan
mendapat bantuan dari pemerintah, dimana badan usaha yang ditugaskan
sebagai pengelola atau suatu prusahaan yang bergerak dibidang komersial dan
pendidikan non formal. Berikut ini pada gambar akan dijelaskan bagan/struktur
organisasi yang ada pada Pusat Penjualan Komputer di kota Kendari :
SKEMA STRUKTUR ORGANISASI
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
23
Bagian Penjualan
Divisi Administrasi` Bagian Tata Usaha BagianPersonalia
Bagian keuangan
Bagian Promosi + Staf Staf Bagian Umum
Pameran Adm.Pameran
Penjualan Keuangan
Perbaikan / Servis Pemasaran
Skema 2.1 Struktur Organisasi
G. Tinjauan Terhadap DED, RKS Dan RAB
1. Tinjauan terhadap Detail Engineering Drawing (DED)
Sama halnya dengan RKS dan RAB, Penyusunan DED dalam pembangunan
sangatlah penting. Sebutan untuk DED di lapangan lebih dikenal dengan nama
BESTEK.
24
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar bestek memiliki definisi
sebagai berikut : Gambar ialah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb.) yang
dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada lembaran kertas. Bestek ialah
rencana pembuatan bangunan (gedung dsb.) dengan segala perinciannya (gambar,
biaya).
Jadi, gambar bestek ialah bentuk rencana pembuatan suatu bangunan yang di
buat di lembaran kertas sebagai acuan perencanaan bangunan.
Bestek (Gambar Kerja) ialah uraian yang jelas-jelasnya tentang pelaksanaan
bangunan yaitu terdiri dari :
1. Keterangan tentang bangunan
2. Keterangan tentang melaksanakan bagian bangunan tersebut
Gambar bestek terdiri dari :
a. Site plan
b. Denah
c. Tampak empat arah
d. Potongan melintang dan membujur
e. Rencana pondasi, sloef dan kolom
f. Rencana perletakan kusen
g. Rencana balok dan ringbalk
h. Rencana kap dan atap
i. Rencana lantai
j. Rencana plafond
k. Rencana instalasi listrik
l. Rencana instalasi sanitasi.
m. Rencana plat lantai
n. Detail-detail
2. Tinjauan terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
RKS adalah pedoman penting dalam melaksanakan suatu proyek di samping
gambar. Sehingga penting untuk direview dan dipahami seawal mungkin untuk
kelancaran pelaksanaan proyek.
25
RKS adalah bagian dari dokumen kontrak disamping ketentuan kontrak,
gambar, dan dokumen lainnya. Sehingga RKS adalah salah satu pedoman penting
dalam melaksanakan proyek. Umumnya isi dari RKS terdiri dari tiga bagian, yaitu
Umum, Administrasi, dan Teknis. Namun ada pula yang menambahkan dengan
bagian Keterangan dan Syarat Pelaksanaan. Berikut penjelasannya :
1. Keterangan. Memuat tentang pejelasan mengenai pihak-pihak yang terlibat,
yaitu pemberi tugas, konsultan, perencana, konsultan pengawas, dan penyedia
jasa. Termasuk hak dan kewajiban dari setiap pihak tersebut. Disebukan pula
lampiran-lampiran yang disertakan, dengan menyebutkan macam-macam
gambar dan jumlah selengkapnya.
2. Penjelasan umum berupa :
a) Jenis pekerjaan, informasi tentang jenis pekerjaan yang akan dikerjakan,
b) Peraturan-peraturan atau code yang akan digunakan, penjelasan mengenai
berita acara penjelasan pekerjaan dan keputusan akhir yang akan
digunakan,
c) Status dan batas-batas lokasi pekerjaan beserta patok duga yang
digunakan.
3. Syarat teknis adalah rincian syarat teknis setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing.
4. Syarat pelaksanaan berupa penjelasan lengkap atas :
a) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan , misalnya pembuatan Time Schedule,
Perlengkapan kantor, Perlengkapan di lapangan sesuai dengan Peraturan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
b) Persyaratan dan Pemeriksaan bahan yang akan digunakan, baik secara
visual maupun laboratorium beserta jumlah sample yg harus di uji.
c) Rencana Pengaturan Pelaksanaan ditempat pekerjaan, misalnya letak dan
besar kantor proyek dan direksi, system aliran material di lokasi pekerjaan,
letak peralatan konstruksi, lokasi barak pekerja, bengkel kerja, dan tempat-
tempat penyimpanan material beserta sistemnya.
26
5. Syarat administrasi yaitu penjelasan tentang tata cara proses administrasi
yang harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan. Dalam peraturan
administrasi dibedakan pula antara peraturan administrasi keuangan dan
teknis. Administrasi keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut : Harga
penawaran termasuk didalamnya biaya pelelangan, ketentuan apabila terjadi
Pekerjaan tambah kurang, persyaratan yang harus dipenuhi dari setiap jenis
jaminan yang digunakan (Tender bond, performance bond), ketentuan denda
yang disebabkan karena keterlambatan, kelalaian pekerjaan, pemutusan
kontrak dan pengaturan pembayaran kepada Kontraktor, resiko akibat
kenaikan harga upah dan bahan. Administrasi Teknis memuat hal-hal sebagai
berikut: ketentuan apabila terjadi perselisihan beserta cara-cara
penyelesaiannya, syarat-syarat penawaran, tata cara pelelangan, kelengkapan
surat penawaran, ketentuan penyampaian dokumen penawaran dan sampul
penawaran, syarat peserta lelang dan sangsi apabila terjadi pelanggaran dan
lain hal. Hal lain yang dijelaskan adalah peraturan penyelenggaraan, misalnya
pembuatan laporan kemajuan pekerjaan (progress), penyerahan pekerjaan dan
pembuatan schedule.
RKS harus dibuat lengkap dan rinci yang dibuat oleh konsultan untuk bahan
review oleh kontraktor. RKS harus memperhatikan lingkup pekerjaan dan tingkat
kesulitan pekerjaan. Syarat material harus memperhatikan ketersediaan material
tersebut di pasaran. Review RKS sangat penting. Banyak kejadian dimana RKS tidak
applicable terhadap kondisi aktual di lapangan. Semua pihak, wajib melakukan
review RKS demi pelaksanaan proyek yang baik dan lancar.
RKS tidak perlu dibuat dalam kalimat panjang. Cukup berupa pointer. Akan
lebih baik bila dibuat summary pada tiap item pekerjaan. Hal ini karena seringkali
pada saat lelang, tidak diberikan waktu yang cukup bagi kontraktor untuk melakukan
review. Adanya summary penting berupa kalimat pointer atau schedule akan sangat
membantu proses review.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum (PU) komponen-komponen RKS adalah
sebagai berikut:
27
BAB I
ADMINISTRASI UMUM
Pasal 1 : Nama dan tempat pekerjaan
Pasal 2 : Istilah-istilah
Pasal 3 : Pengambilan dokumen pelelangan
Pasal 4 : Pemberian penjelasan (anwijzing) dan peninjauan lapangan
Pasal 5 : Jaminan penawaran
Pasal 6 : Pengunduran diri dan sanksinya
Pasal 7 : Persyaratan kualifikasi peserta lelang
Pasal 8 : Surat penawaran
Pasal 9 : Gugurnya penawaran
Pasal 10 : Pemasukkan dan pembukaan surat penawaran
Pasal 11 : Metoda evaluasi penawaran
Pasal 12 : Keputusan hasil lelang
Pasal 13 : Ijin mendirikan bangunan (IMB)
BAB II
SYARAT ADMINISTRASI
Pasal 1 : Jangka waktu pelaksanaan
Pasal 2 : Permulaan pekerjaan
Pasal 3 : Perjanjian kontrak, perselisihan dan pemilihan domisili
28
Pasal 4 : Sifat dan bentuk kontrak
Pasal 5 : Pemutusan kontrak
Pasal 6 : Perizinan
Pasal 7 : Ketentuan lain
Pasal 8 : Kenaikan harga
Pasal 9 : Kelambatan dan perpanjangan waktu
Pasal 10 : Penundaan pekerjaan
Pasal 11 : Penyerahan kedua pekerjaan
Pasal 12 : Peraturan pembayaran
Pasal 13 : Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan cara pembayaran
BAB III
SYARAT TEKNIK UMUM
Pasal 1 : Lingkup pekerjaan dan uraian pekerjaan
Pasal 2 : Ketentuan-ketentuan umum
Pasal 3 : Gambar-gambar pelaksanaan RKS
29
Pasal 4 : Rencana kerja
Pasal 5 : Jam kerja
Pasal 6 : Tanggung jawab kontraktor terhadap pekerjaan
Pasal 7 : Pimpinan pelaksanaan
Pasal 8 : Penunjukkan sub kontraktor
Pasal 9 : Kontrol atas pegawai
Pasal 10 : Kesejahteraan pegawai
Pasal 11 : Kecelakaan dan peti P3K
Pasal 12 : Alat, bahan dan tenaga pembangunan
Pasal 13 : Contoh bahan
Pasal 14 : Pengujian bahan dan alat
Pasal 15 : Laporan
Pasal 16 : Rapat-rapat rutin
Pasal 17 : Shop drawing, as build drawing dan foto-foto
BAB IV
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN SPESIFIKASI UMUM
BAHAN MATERIAL YANG DIGUNAKAN
Pasal 1 : Pekerjaan sarana tapak
Pasal 2 : Pekerjaan persiapan
30
Pasal 3 : Spesifikasi umum bahan material yang akan digunakan
BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1 : Pekerjaan sub pondasi
Pasal 2 : Pekerjaan dinding
Pasal 3 : Pekerjaan lantai
Pasal 4 : Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
Pasal 5 : Pekerjaan pengecetan
Pasal 6 : Pekerjaan pembersihan, pengamanan setelah pembangunan
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1 : Umum
Pasal 2 : Syarat-syarat umum
Pasal 3 : Pekerjaan persiapan/pendahuluan
Pasal 4 : Pekerjaan pengukuran
Pasal 5 : Pekerjaan pengurungan dan pemadatan
Pasal 6 : Pekerjaan tanah
Pasal 7 : Pekerjaan beton
Pasal 8 : Pekerjaan rangka atap
Pasal 9 : Penutup atap
31
Pasal 10 : Pekerjaan plafond
Pasal 11 : Spesifikasi umum pekerjaan listrik
Pasal 12 : Material dan pelaksanaan listrik
BAB VII
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SANITASI
Pasal 1 : Sanitasi/plumbing
BAB VIII
PENUTUP
1. Ukuran duga (file) dan ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, pemborong wajib
memeriksa semua ukuran ini dalam pelaksanaan, sehingga betul-betul sesuai
dengan gambar petunjuk pasti. Bila terjadi ukuran yang keliru/menyimpang dari
gambar tanpa pemberitahuan atau melaporkan hal ini adalah kesalahan yang
menjadi tanggung jawab pemborong.
2. Jika ada ukuran pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak diuraikan dalam RKS ini,
akan tetapi dijelaskan pada saat anwijzing, maka pekerjaan tersebut harus tetap
dilaksanakan oleh kontraktor.
3. Kontraktor dilarang membuat interprestasi sendiri terhadap uraian pekerjaan yang
kurang jelas.
4. Pembersihan/penyelesaian akhir lokasi pekerjaan. Apabila pekerjaan telah
sempurna, maka lapangan pekerjaan harus dibersihkan dan semua sisa bahan yang
tidak digunakan lagi, segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan (sesuai dengan
petunjuk direksi).
3. Tinjauan terhadap Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
Upaya yang tepat untuk melaksanakan seluruh kegiatan dalam perusahaan
adalah menyusun suatu sistem perencanaan. Dengan adanya koordinasi dan
pengawasan yang memadai bagi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat menyusun
32
perencanaan dengan lebih baik, dapat mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan serta dapat mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan didalam
perusahaan yang bersangkutan.
Anggaran dalam suatu perusahaan merupakan suatu alat yang penting bagi
manajemen, walaupun anggaran itu hanya merupakan salah satu dari sistem
perencanaan dan pengawasan yang lebih jelas. Selain itu anggaran merupakan fungsi
yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi yang lainnya.
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek
konstruksi, karena kita dapat mengetahui berapa investasi yang akan diperlukan
untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya proyek yang akan digunakan.
Misalnya tenaga kerja, material, peralatan dan waktu pelakasanaan.
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society – USA).
berdasarkan definisi tersebut, maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai
berikut :
a. Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas
hal –hal yang akan terjadi selanjutnya.
b. Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah
ada yang digunakan sebagai informasi yang penting.
Agar suatu estimasi/perkiraan mendekati suatu kebenaran, diperlukan
pengetahuan teknik dan berbagai pengetahun kerekayasaan konstruksi, rekayasa
manajemen konstruksi, sebagaimana dalam definisi yang dikemukakan oleh AACE (
The American Association of Cost Engineer) yang mengatakan bahwa : “Cost
Engneering adalah area dari kegiatan engineering di mana pengalaman dan
pertimbangan engineering dipakai untuk pada aplikasi-aplikasi prisnsip- prinsip
teknik dan ilmu pengetahuan di dalam masalah perkiraan biaya dan pengendalian
biaya “
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi
33
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan biaya konstruksi menjadi
mahal ataupun menjadi murah dalam suatu pekerjaan antara lain :
1) Produktivitas tenaga kerja, produktivitas adalah volume pekerjaan yang dapat
dihasilkan oleh seorang atau kelompok pekerja dalam satuan waktu, makin besar
produktivitas, maka makin cepat pekerjaan tersebut di selesaikan, yang berarti
makin cepat pekerjaan diselesaikan. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan jumlah
upah yang dibayarkan, namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena
dengan produtivitas, makin besar harga satuan, upah tenaga kerja juga makin
mahal.
2) Ketersediaan material atau sumber daya proyek. Makin langka material dipasaran,
maka makin mahal harga yang di tawarkan. ataupun jika diperlukan, waktu
pemesanan yang lebih lama dengan biaya yang akan di bebankan kepada
konsumen.
3) Pasar Finansial, nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga kerja maupun
sumber daya proyek yang lain.
4) Cuaca pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan dikerjakan dalam
waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi biaya suatu pekerjaan. Misal
pekerjaan beton yang dilaksanakan pada musim hujan akan menambah biaya
pembelian bahan pelindung beton setelah pengecoran.
5) Masalah konstruksibilitas kesulitan ataupun menggunakan metode yang belum
pernah di laksanakan, maka faktor resiko akan menjadi lebih tinggi sehingga
biaya akan makin mahal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi biaya tersebut di perhitungkan
dalam penyusunan rencana anggaran biaya sebagai komponen resiko, komponen
kontingensi, juga dimungkinkan disisipkan dalam harga material serta harga upah
disebut.
b. Istilas atau sebutan estimasi
Pada proyek konstruksi, estimasi biaya selain di buat oleh masing-masing
pelaku jasa konstruksi, sesuai dengan tahapan proyek konstruksi tersebut juga dibuat
oleh owner sebagai dasar memperkirakan harga proyek konstruksi terutama pada
34
tahap pelaksanaan sehingga dalam prakteknya terdapat beberapa istilah estimasi yang
didasarkan pada pembuat estimasi tersebut
1) Estimasi yang dibuat oleh Pemilik yang lebih pada umumnya disebut Owner
Estimate (OE) digunakan oleh pemilik sebagai patokan biaya untuk menentukan
kelanjutan investasi, patokan atau pembanding dengan harga penawaran, analisa
harga satuan yang akan diajukan oleh kontraktor dan untuk patokan atau
pembanding dengan analisa harga satuan serta RAB yang dibuat oleh konsultan
perencana.
2) Estimasi yang dibuat oleh Konsultan, Kelayakan digunakan untuk memperkirakan
harga konstruksi sebagai suatu investasi (biaya yang dikeluarkan antara lain biaya
pembangunan gedungnya, pembebasan tanah, pengadaan peralatan utama) dan
selanjutnya akan dihitung dengan teori-teori perhitungan ekonomi investasi bahwa
proyek konstruksi tersebut layak untuk dibangun.
3) Estimasi yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang pada umumnya disebut
dengan Engineer Estimate (EE), adalah rencana anggaran biaya (RAB)
merupakan hasil kerja konsultan selain gambar rencana dan spesifikasi. RAB ini
dibuat berdasarkan hasil survey lapangan, berkaitan dengan kriteria desain dan
metode pelaksanaan yang akan digunakan oleh kontraktor untuk pelaksanaan.
Perkiraan biaya (RAB) ini merupakan dokumen pemilik (rahasia) yang
selanjutnya sebagai pembanding harga yang akan ditawarkan oleh kontraktor pada
saat lelang.
4) Estimasi yang dibuat oleh Kontraktor yang pada umumnya disebut dengan
Contractor Estimate (CE), atau Bid Price, digunakan kontraktor untuk
mengajukan penawaran kepada pemilik, dengan keuntungan yang cukup memadai
bagi kontraktor.
Apabila kontraktor mendapatkan pekerjaan tersebut, maka selanjutnya kontraktor
akan membuat perkiraan biaya untuk pelaksanaan, juga membuat perkiraan biaya
kemajuan pekerjaan.
Tabel 2.2. Hubungan antara tahapan dan pihak yang terlibat dalam proyek dan istilah
estimasi
35
Tahap Proyek
Konstruksi
Pembuat
perkiraan biayaIstilah Estimasi Singkatan
Tahap kebutuhan Pemilik Estimasi Pemilik (
Owner Estimate )
OE
Tahap studi
Kelayakan
Konsultan Studi
Kelayakan
Estimasi Kelayakan
Tahap perencanaan Konsultan
Perencana
Estimasi Perencana
(Engineering
Estimate)
EE
Tahap Pelaksanaan Kontraktor Estmasi
Penawaran (bid
Price)
Estmasi
Pelaksanaan
Estimasi
Kemajuan
Pekerjaan
CE
BAB III
TINJAUAN WILAYAH PRENCANAAN
A. TINJAUAN KOTA KENDARI
1. Kondisi Fisik Kota Kendari
Tabel. II. 2. Hubungan antara tahapan dan pihak yang terlibat dalam
proyek dan istilah estimasi
Sumber : Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya
36
a. Letak Geografis
Wilayah kota Kendari terletak di Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah
daratannya sebagian besar mengelilingi Teluk Kendari. Secara geografis kota
Kendari terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa berada diantara 03°,55° -
04°,05° Lintang Selatan dan membujur dari Barat ke Timur diantara 122°,55°-122.
Gambar III.2. Peta Kota Kendari
b. Batas Administrasi
Kota Kendari dengan ibukotanya Kendari juga sebagai Ibukota Provinsi
Sulawesi Tenggara terbentuk berdasarkan Undang-undang nomor 6 tahun 1995.
Secara administratif Kota Kendari berbatasan dengan:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia
Gambar III.1 Peta Kota Kendarisumber: Dinas Tata kota dan perumahan Kota Kendari. 6
Desember 2014. 23:19 Wita)
37
2) Sebelah Timur berbatasan dengan teluk Kendari
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan
Konda.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara.
Pembagian wilayah administrasi Kota Kendari berikut luasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
KecamatanJumlah
Kelurahan
Luas wilayah
(Km2) (%) terhadap total
Abeli 13 49,61 16,77
Baruga 4 49,58 16,76
Poasia 4 43,52 14,71
Puuwatu 6 42,71 14,43
Mandonga 6 23,36 7,89
Kambu 4 23,13 7,82
Kendari Barat 9 22,98 7,77
Kendari 9 19,55 6,61
Wua-Wua 4 12,35 4,17
Kadia 5 9,10 3,08
Jumlah 64 295,89 100
c. Keadaan Iklim
Di kota Kendari Keadaan iklim dipengaruhi oleh keadaan suhu
(temperatur), musim dan curah hujan.
1) Musim
Tabel III.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota KendariSumber :kota Kendari dalam angka Tahun 2014
38
Kota Kendari memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musim hujan terjadi pada bulan November sampai bulan Maret. Musim kemarau
terjadi pada bulan Agustus sampai bulan Oktober. Dan sekitar bulan April dikenal
sebagai musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.
2) Keadaan suhu
Kendari adalah daerah yang bersuhu tropis dengan suhu udara maksimum
32,83 °C dan minimum 19,58 °C atau dengan suhu rata-ratanya 26,20 °C.
Tekanan udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-rata 87,67
%. Kecepatan angin di kota Kendari selama tahun 2005 mencapai 12,75 m/detik.
3) Curah hujan
Data curah hujan yang ada, menunjukkan banyaknya curah hujan rata-rata
berkisar antara 2,504 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 175 hari per tahun dan
curah hujan tertinggi sekitar pada bulan Juni.
4) Topografi
Posisi kota Kendari yang berada di lembah sekitar teluk dan batas
administratif kota Kendari yang berada di puncak gunung atau bukit, secara
keseluruhan dapat dikatakan bahwa kondisi topografi kota Kendari bervariasi
antara datar dan bukit dengan ketinggian mencapai 459 meter di atas permukaan
laut.
2. Keadaan Penduduk Kota Kendari
Jumlah penduduk Kota Kendari berdasarkan data terakhir (Sensus Penduduk
2014) adalah 289.966 jiwa. Jika dibandingkan dengan hasil Survei Penduduk
Antarsensus (Supas) tahun 2005 dan Sensus Penduduk tahun 2000 yang masing-
masing berjumlah 226.056 jiwa dan 205.240 jiwa, maka dapat dilihat bahwa selama
10 tahun penduduk Kota Kendari bertambah 84.726 jiwa.
Penduduk tersebut tersebar dengan tidak merata.Pada tahun 2010, sebanyak
14,80 % penduduk Kota Kendari tinggal di wilayah Kendari Barat, 6,68 % tinggal di
39
Kecamatan Baruga dan selebihnya tersebar pada 8 kecamatan dengan persebaran
yang bervariasi. Berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, Kecamatan Kadia
merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 4.313
jiwa per km2 sedangkan Baruga merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk
paling rendah yaitu sebesar 391 jiwa per km2. Berdasarkan laju pertumbuhan
penduduk selama periode tahun 2000 s/d tahun 2010, untuk laju pertumbuhan
penduduk menurut kecamatan, Wua-Wua merupakan kecamatan dengan laju
pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu sebesar 8,23% per tahun. Selanjutnya Kendari
Barat merupakan kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk paling rendah yaitu
sebesar 1,02% per tahun. Secara umum, laju pertumbuhan penduduk Kota Kendari
sebesar 3,54% per tahun.
Dilihat berdasarkan rasio jenis kelamin, di Kota Kendari terdapat lebih banyak
penduduk laki-laki dari pada perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Kota
Kendari sebesar 101,98 atau dengan kata lain terdapat 102 penduduk laki-laki untuk
tiap 100 penduduk perempuan.
Tahun, memperlihatkan jumlah penduduk Kota Kendari pada tahun 2015
sebesar 340.345 jiwa dimana jumlah penduduk terbanyak akan berada di Kecamatan
Kadia dengan laju pertumbuhan sebesar 4,72 %. Perhitungan proyeksi
jumlah penduduk Kota Kendari menggunakan rumus Geometrik Pn=P0(1+r)n.
No. Kecamatan
Prediksi jumlah penduduk hingga 10 tahun mendatang (jiwa)
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
1 Kendari 22.807 23.028 23.252 23.477 23.705 23.935 24.167 24,401 24,638
40
2 Kendari Barat 39.724 40.109 40.498 40.891 41.288 41.688 42.093 42,501 42,913
3 Mandonga 33.714 34.041 34.372 34.705 35.042 35.382 35.725 36,071 36,421
4 Puwatu 21.285 21.491 21.699 21.91 22.122 22.337 22.554 22,773 22,993
5 Baruga 11.254 11.363 11.474 11.585 11.697 11.811 11.925 12,041 12,158
6 Kadia 29.135 29.417 29.703 29.991 30.282 30.575 30.872 31,171 31,474
7 Wua-Wua 18.729 18.91 19.094 19.279 19.466 19.655 19.845 20,038 20,232
8 Poasia 21.07 21.275 21.481 21.69 21.9 22.112 22.327 22,543 22,762
9 Kambu 16.629 16.79 16.953 17.117 17.283 17.451 17.62 17,791 17,964
10 Abeli 19.24 19.427 19.615 19.806 19.998 20.192 20.387 20,585 20,785
Jumlah 233.587 235.852 238.14 240.45 242.782 245.137 247.515 249,916 252,340
Kecamatan Luas (km2)
Mandonga 20,77
Baruga 48,00
Puuwatu 39,72
Kadia 6,71
Wua-Wua 11,16
Poasia 37,74
Abeli 43,85
Kambu 24,63
Kendari 15,68
Kendari Barat 19,11
Total 267.37
Kecamatan Laki-laki Perempuan Total
Mandonga 19.645 19.553 39.177
Baruga 10.541 10.440 20.981
Puuwatu 15.467 14.594 30.061
Tabel III.2 : Prediksi Jumlah PendudukSumber : BPS Kota Kendari , 2008
Tabel III.3 : Luas wilayah menurut kecamatanSumber bps kota kendari dalam angka 2014
41
Kecamatan Laki-laki Perempuan Total
Kadia 21.175 21.340 42.515
Wua-Wua 13.455 12.986 26.441
Poasia 13.801 13.257 27.058
Abeli 12.433 11.874 24.307
Kambu 14.856 14.539 29.395
Kendari 13.925 13.761 27.686
Kendari Barat 23.925 23.183 46.505
Kota Kendari 158.599 155.527 314.126
3. Sosial dan Budaya
Pemerintahan Kota Kendari telah berupaya maksimal dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan dibidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat
dari terpenuhinya sarana pendidikan dengan mempertimbangkan unit administrasi
pemerintahan, jumlah penduduk terlayani dan faktor desain keruangan dan kelompok
lingkungan.
4. Agama
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa diarahkan untuk menciptakan dengan manusia,manusia dengan penciptanya
serta dengan alam sekitarnya. Indikator pembangunan bidang agama,
digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan,pembinaan umat
beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di Sulawesi Tenggara.
Rumus menghitung Proyeksi :
5. Fungsi dan Peranan Kota Kendari
Tabel III.4 : Jumlah penduduk menurut jenis kelaminSumber bps kota kendari dalam angka 2014
dan Jenis Kelamin
Pt = Po x ( 1 + r ) ²
42
Berdasarkan potensi yang dimiliki kota Kendari, maka kemampuan pelayanan
seluruh kegiatan potensi yang ada secara internal dan eksternal akan dapat
menentukan fungsi dan peran kota. Kota Kendari dalam masa-masa yang akan
datang tetap berfungsi sebagai :
1. Pusat pertumbuhan wilayah pengembangan.
2. Pusat perdagangan.
3. Pusat pendidikan
4. Pusat Pemerintahan
5. Pusat industri dan
6. Pusat pariwisata dan kebudayaan
6. Tata Ruang kota
Pengembangan struktur ruang Kota Kendari pada 20 tahun mendatang
didasarkan pada pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar baik yang telah
berkembang seperti pamda pusat kota, pusat pendidikan tinggi dan pemerintahan,
maupun pusat-pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan yaitu kawasan
pelabuhan, kawasan industri dan kawasan CBD (Central Bussines District).
Potensi Pengembangan Wilayah menurut Peta Rencana Pola Pemanfaatan
Kota Kendari 2009 -2029 yang dibuat oleh Pemerintah Kota Kendari menunjukkan
adanya 28 Zonasi kegiatan.Untuk kawasan budi daya,terdapat20 zonasi, yaitu; hutan
produksi terbatas, industri, industri dan pergudangan, pariwisata, pertahanan dan
keamanan, komersial, campuran, pemerintahan, pendidikan tinggi, pertanian lahan
basah, pertanian lahan kering, pemukiman, fasilitas pelayanan, pelabuhan, industri
tidak mengganggu, terminal, rumah sakit, kepentingan pariwisata dan nelayan dan
kepentingan pelabuhan.
&\ #Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
###
#
###
#
#
#
#
#
#
#
###Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# #
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
%[
#Y
BARUGA
LABIBIA
MOKOAUANDUONUHU
PUUWATU
ANGGOEYA
LALODATI
KAMBU
WATUBANGGA
PETOAHA
RAHANDOUNA
TOBIMEITA
WATULONDO
LEPO-LEPO
ABELI DALAM
BENUANIRAE
MATABUBU
ANAWAI
TIPULUMATAKEMARAYA
ABELI
SAMBULI
BENDE
NAMBO
KADIA
MANGGA DUA
PUNGGOLAKA
WUNDUDOPI
WAWOMBALATA
WUA-WUA
LALOLARA
PADALEU
GUNUNG JATI
KORUMBA
SANU
A
WATU-WATU
PUNG
GALO
BA
TOBUUHA
ALOLAMA
BONGGOEYA
TONDONGGEU
PURIRANO
SODO
HOA
PUDAY
BENU
-BEN
UA
ANGGALOMELAI
BUNGKUTOKO
TALIA
MANDONGA
MATAIWOI
POASIA
ANGGILOWU
LAPULU
LAHUNDAPE
PONDAMBEA
KASILAMPE
ANAIW
OI
KANDAI
WOWAWANGGU
KENDARI CADDI
JATI MEKARDAPU-DAPURA
KAMPUNG SALO
KEC. BARUGA
KEC. POASIA
KEC. KAMBU
KEC. ABELI
KEC. PUUWATU
KEC. MANDONGA
KEC. KENDARI
KEC. WUA-WUA
KEC. KADIA
KEC. KENDARI BARAT
4°5'
LS
4°5'LS
4°LS
4°LS
3°55
'LS
3°55'LS
122°30' BT
122°30' BT
122°35' BT
122°35' BT
Sumber :1. Citra Ikonos Kota Kendari Tahun 2010.2. Peta Rupabumi Kota Kendari Skala 1 : 25.0003. RTRW Kota Kendari Tahun 2010.4. RP4D Kota Kendari Tahun 2011.5. Hasil Survey Lapangan Tahun 2012.
PETA 2,2RENCANA PUSAT LAYANAN
KOTA KENDARI
N
Skala 1 : 85.000
1 0 1 2 3 4 km
Laut
#Y Kantor Kecamatan&\ Kantor W alikota%[ Kantor Gubernur
# Kantor Lurah
Batas KecamatanBatas Lurah
Batas Kota
Garis PantaiJalan
Keterangan :
PEMERINTAH DAERAHKOTA KENDARI
BUKU PUTIH SANITASIPOKJA SANITASI DAN AIR MINUM
KOTA KENDARI2 0 1 2
Lokasi Perencanaan
INSET PETA
Kawasan Terbangun
- Perdagangan Agribisnis- Transportasi- Agrowisata
- Perdagangan & Jasa- Pariwisata
- Perdagangan- Pariwisata- Pusat Transportasi
- Industri- Perdagangan
- Pemerintahan- Perdagangan & Jasa- Pariwisata
- Transportasi Regional- Pergudangan
- Pemerintahan- Perdagangan & Jasa- Pendidikan Tinggi
- Perdagangan- Transportasi Regional- Pusat Pelayanan Kesehatan
Pusat Primer
Pusat Sekunder
43
7. Rencana Pola Ruang Kota
Pada gambar III.2 terlihat beberapa lokasi yang menjadi rencana penempatan
beberapa bangunan infrastruktur. Seperti yang ditunjukkan pada Pulau Bungkutoko
bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan pelabuhan baik itu pelabuhan kontainer
maupun rencana pelabuhan rakyat. Kemudian rencana pembangunan kawasan
industri di Kecamatan Abeli, Rumah Sakit di Kecamatan Baruga, dan rencana
kawasan pendidikan di Kecamatan Kambu. Fungsi dari pola pemanfaatan ruang
tersebut untuk lebih menata bangunan dan lingkungan di Kota Kendari.
Selain menunjukkan pola-pola untuk beberapa kawasan juga terlihat jelas pola
jalan di Kota Kendari dimana di Kota Kendari terdapat beberapa jalan arteri
primer,arteri sekunder,kolektor primer,kolektor sekunder,dan jalan local atau jalan
permukiman. Selain itu jg digambarkan pola rencana Jalan lingkaran kota Kendari.
&\ #Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#Y
#Y
#Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
###
#
###
#
#
#
#
#
#
#
###Y
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# #
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
%[
#Y
BA RU GA
LA BIBIA
MOK OAUAN DU ON UH U
PUU WA TU
ANGGOE YA
LA LODA TI
KA MB U
WATU BA N GGA
PETOAH A
RAHANDOUNA
TOB IM EITA
WATU LOND O
LEP O-LEPO
AB ELI D ALA M
BEN U AN IR AE
MATABUBU
AN AW AI
TIP ULUMA TAKEM AR A YA
AB ELI
SAM BU LI
BEN D E
NA MB O
KA DIA
MA NGGA D UA
PUN GGOLAK A
WUN D UD OPI
WAW OMB A LA TA
WUA -WU A
LA LOLA R A
PAD A LEU
GUN UN G J ATI
KOR UM BA
SANU
A
WATU -W ATU
PUNG
GALO
BA
TOB U UH A
ALOLAM A
BON GGOEYA
TON D ONGGEU
PUR IR AN O
SODO
HOA
PUD A Y
BENU
-BEN
UA
AN GGALOM ELAI
BU NGK U TOK O
TA LIA
MA ND ONG A
MA TA IW OI
POAS IA
AN GGILOWU
LA PU LU
LA HU N DA PE
POND A MB EA
KA SILAM PE
ANA IWOI
KA ND A I
WOWA WA NG GU
KENDAR I CADD I
JAT I MEK ARDAPU-DAPURA
KA MPU N G SA LO
KEC. BARUGA
KEC. POASIA
KEC. KAMBU
KEC. ABELI
KEC. PUUWATU
KEC. MANDONGA
KEC. KENDARI
KEC. WUA-WUA
KEC. KADIA
KEC. KENDARI BARAT
4°5'
LS
4°5'LS
4°LS
4°LS
3°55
'LS 3°55'LS
122°30 ' BT
122°30 ' BT
122°35 ' BT
122°35 ' BT
Sum ber :1. C itra Ikonos K ota K endari Tahun 2010.2. P eta R upabumi K ota K endari S kala 1 : 25.0003. R TR W Kota K endari Tahun 2010.4. R P 4D Kota K endari Tahun 2011.5. H asil S urvey Lapangan Tahun 2012.
PETA 2.3RENCANA PO LA RUANG
KO TA KENDAR I
N
Skala 1 : 85.000
1 0 1 2 3 4 km
Laut
#Y Kantor K ecam atan&\ Kantor W aliko ta%[ Kantor G ubernur
# Kantor Lurah
Batas K ecam atanBatas Lurah
Batas K ota
Garis P antaiJalan
Keterangan :
PEMERINTAH DAERAHKOTA KENDARI
BUKU PUTIH SANITASIPOKJA SANITASI DAN AIR MINUM
KOTA KENDARI2 0 1 2
Lokas i Pe re nca naa n
INSET PETA
Zona P ar & N elZona P ariw isataZona P elabuhan
Cam puranHutan B akauHutan K otaHutan L indungKaw asan H P TKaw asan IndustriKaw asan Industri & P ergudanganKaw asan P ariwisataKaw asan Term ina lKom ersia lPe labuhanPem erin tahanPendid ikan T inggiPerm ukim anPertan ian Lahan B asahPertan ian Lahan K eringTam an KotaTam an W isata A lam
Gambar III.2 Rencana Pusat Layanan Kota Kendari(Sumber : Badan Pusat statistic kota kendari)
44
a. Zona V
Gambar III.VI. Peta Zona V Kota Kendari
Kawasan Anduonohu, berfungsi sebagai pusat pendidikan, pusat
perdagangan regional ditunjang dengan pasar grosir. Sementara sekitar pantai Teluk
Kendari bagian barat dan selatan untuk kegiatan perikanan, pariwisata tambak.
Pada bagian selatannya berfungsi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi
Tenggara serta pusat pariwisata berupa Kebun Raya dan taman Marga Satwa
termasuk didalamnya Kawasan Bumi Praja yang direncanakan untuk
pengembangan permukiman berkepadatan rendah atau rumah kebun. Sebagian
besar kawasan Anduonohu ini adalah untuk pengembangan perumahan kawasan
perluasan kota. Pada bagian selatan lagi untuk penghijauan yang berfungsi lindung
meliputi kawasan hutan lindung, 2 kawasan hutan produksi terbatas dan
perkebunan, terutama untuk menunjang terwujudnya ”Kota Dalam Taman”.
Gambar III.2 Rencana Pola Ruang Kota(Sumber : Balai Pusat Statistik Kota Kendari
45
B. Tinjauan terhadap Sarana Pusat penjualan Komputer di Kota Kendari
1. Perkembangan Sarana Perdagangan Barang Dan Jasa di Kota Kendari
Dalam kegiatannya, pusat perdagangan dan jasa pada masa kini telah mengalamin
perkembangan fungsi yang semakin kompleks. Yang dulu berfungsi sebagai perdagangan
dan jasa semata, sekarang berkembang pula sebagai tempat bagi kepentingan promosi, fokus
kegiatan masyarakat, bahkan menjadi tempat hiburan masyarakat.
Fungsi dan peran pusat perkembangan meliputi aspek antara lain :
1. Sebagai Fasilitas Umum
a. Menyediakan kebutuhan hidup masyrakat.
b. Tempat tersedianya pertukaran barang dan jasa.
c. Tempat peragaan umtuk memasarkan suatu jenis barang kepada konsumen
akhir.
d. Sebagai market test terhadap barang-barang yang di pasarkan untuk
mengetahui segi-segi harga, kualitas serta opini masyrakat.
2. Terhadap Perekonomian Kota
a. Mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
b. Memberi peluang tenaga kerja,
3. Terhadap Fungsi Kota
a. Menghidupkan suasana dengan aktivitas-aktivitasnya,
b. Menjadi salasatu titik pengenal bagi kota tertentu dengan keberadaanya.
2. Toko-Toko Komputer Yang Ada di Kota Kendari
Toko-toko lain yang di maksud diatas adalah toko yang tidak menjadikan
usaha jual beli komputer sebagai coor busines, melainkan jual beli komputer yang
mereka buka hanya merupakan pelengkap usaha dagang dagangan yang sejenis.
Dengan pertimbangan di sebabkan karena selera dan kebiasaan konsumen. Selain
itu perusahaan lain yang di maksud diatas adalah toko komputer yang belum
mendaftarkan perusahaannyan pada dinas atau instansi yang berwenang
memberikan SITU (Surat Izin Tempat Usaha) maupun SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan). Dimana dinas atau instansi yang di maksud di atas adalah Dinas
46
Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan PKM Kota Kendariserta kantor
pelayanan perizinan kota Kendari.\
3. Data Penjualan Komputer Yang Ada Di Kota Kendari
Tabel III.II. Data Penjualan Komputer Yang Ada Di Kota Kendari
NO NAMA TOKO
JUMLAH
PENGUNJUNG
Orang /Hari
KETERANGAN
(Skala)
1 2 3 4
1 Komputer One ± 15 Type sedang
2 Fajar Komputer ± 17 Type sedang
3 Tobea komputer ± 14 Type sedang
4 Image komputer ± 10 Type kecil
5 Quen komputer ± 10 Type kecil
6 37 komputer ± 13 Type sedang
7 Kalam hidup ± 20 Type besar
8 Mentari komputer ± 15 Type sedang
9 H & D ± 10 Type sedang
10 Himalaya komputer ± 20 Type besar
11 Erhan komputer ± 9 Type kecil
12 Quantum komputer ± 9 Type kecil
13 Kreasi komputer ± 26 Type besar
14 Mega komputer ± 15 Type besar
15 Teknos komputer ± 8 Type kecil
16 Venus komputer ± 10 Type sedang
jumlah ± 216
(Sumber: Pengamatan Lapangan)
4. Prediksi Pengunjung/Pengguna Jasa
47
Untuk prediksi pengunjung/pengguna jasa akan dilakukan
berdasarkan data jumlah pengguna jasa dari 5 (lima) tahun trakhir. Dari
data tersebut dapat diprediksi jumlah pengguna jasa sesuai dengan tahun
diprediksikan yaitu 15 (lima belas) tahun (2026) kedepan. Apabila tidak
ditemukan data kongkrit seperti yang dimaksud diatas, Maka digunakan
hasul wawancara pada survey lapangan.
a. Pengguna Pelayanan dan Jasa gedung pusat komputer.
1. Yang Menggunakan JasaPenjualan Komputer dalam kota Kendari
Sesuai hasil survey lapangan Pengguna Pelayanan dan jasa pada
tahun terakhir untuk setiap jenis/merk komputer diratakan sebesar
40 orang perhari, jadi untuk pertahunya yaitu :
40 X 365 = 14.600 orang.
Sehingga jumlah pengguna jasa secara keseluruhan untuk satu
tahun terakhir yaitu :
Jumlah pengguna jasa yang dirata-ratakan X jumlah toko
penjualan yang ada
14.600 X 14 = 204.400 orang
No. Tahun Jumlah
Pengguna Jasa
Jumlah
Kenaikan
Laju
(%)
1. 2006 146.000 - -
2. 2007 160.600 14.600 2
3. 2008 175.200 14.600 2
4. 2009 189.800 14.600 2
5. 2010 204.400 14.600 2
48
2. Yang Menggunakan Jasa Service Komputer dalam kota Kendari
Sesuai hasil survey lapangan Pengguna jasa service pada tahun
terakhir untuk setiap jenis/merk komputer diratakan sebesar 20
orang perhari, jadi untuk pertahunya yaitu :
20 X 365 = 7.300 orang.
Sehingga jumlah pengguna jasa secara keseluruhan untuk satu
tahun terakhir yaitu :
Jumlah pengguna jasa yang dirata-ratakan X jumlah toko
penjualan yang ada
7.300 X 14 = 102.200 orang
Dari data diatas diasumsikan perkembangan jasa service yang
dirata-ratakan dari yaitu :
No. Tahun Jumlah
Pengguna Jasa
Jumlah
Kenaikan
Laju
(%)
1. 2006 73.8000 - -
2. 2007 80.300 7.300 2
3. 2008 87.600 7.300 2
4. 2009 94.900 7.300 2
5. 2010 102.200 7.300 2
49
3. Yang Menggunakan Pelayanan penjualan Assesories Komputer
dalam kota Kendari
Sesuai hasil survey lapangan Pengguna Pelayanan penjualan
assesories pada tahun terakhir untuk setiap jenis/merk komputer
diratakan sebesar 10 orang perhari, jadi untuk pertahunya yaitu :
10 X 365 = 3.650 orang.
Sehingga jumlah pengguna jasa secara keseluruhan untuk satu
tahun terakhir yaitu :
Jumlah pengguna jasa yang dirata-ratakan X jumlah toko
penjualan yang ada
3.650 X 14 = 51.100 orang
Dari data diatas di asumsikan perkembangan jasa angkutan darat
yaitu :
No. Tahun Jumlah
Pengguna Jasa
Jumlah
Kenaikan
Laju
(%)
1. 2006 36.500 - -
2. 2007 40.150 3.650 2
3. 2008 43.800 3.650 2
4. 2009 47.450 3.650 2
5. 2010 51.100 3.650 2
50
Jadi menghitung rata-rata perkembangan pengguna jasa sesuai
yang diprediksikan 15 tahun (2026) mendatang akan digunakan
rumus aritmetika, rumus tesebut adalah :
Aritmetika : PT = Po + (a x t)
Dimana : Po = Jumlah pengguna jasa pada tahun dasar
Prediksi
a = persentasi kanaikan rata-rata x Po
t = Jumlah tahun prediksi
Dengan demikian, maka pengguna jasa untuk prediksi 15 tahun
(2011-2026) adalah :
1) Penjualan komputer
Rumus Aritmatika : PT = Po + (a x t)
= 365.000 + (2%X204.400) X 15)
= 365.000 + 61.320
= 426.320 Orang
2) Service komputer
Rumus Aritmatika : PT = Po + (a x t)
= 365.000 + (2%X102.200) X 15)
= 365.000 + 30.660
= 395.660 Orang
3) pembelian Assesories komputer
Rumus Aritmatika : PT = Po + (a x t)
51
= 365.000 + (2%X51.100) X 15)
= 365.000 + 15.330
= 380.330 Orang
Dengan demikian, maka jumlah pengguna jasa hingga tahun
2026 mendatang secara keseluruhan adalah :
Penjualan + Service + Penjualan Assesories =
426.320 + 395.660 + 380.330 = 1.202.310 orang
(Jumlah pengguna jasa pelayanan : 1 tahun) =
1.202.310 : 365 = 3.294 orang/tahun
52
BAB IV
ACUAN DASAR PERANCANGAN
A. ACUAN PERANCANGAN MAKRO
1. Lokasi Tapak
Untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan perencanaan Gedung pusat
penjualan komputer Di Kota Kendari maka perlu memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Terletak pada daerah dengan perencanaan lahan untuk fasilitas umum
b. Luas lokasi dapat menampung fasilitas yang dibutuhkan.
c. Terletak pada tempat yang mudah dijangkau baik dari daerah pemukiman maupun
dari pusat kota bahkan dari luar kota.
d. Tersedianya jaringan utilitas kota yang memadai.
e. Faktor kenyamanan dan keamanan.
Gambar IV.1 Peta Lokasi(Sumber : Google Earth )
53
2. Pendekatan Pemilihan Lokasi
Sesuai dengan kriteria-kriteria dalam penentuan lokasi bangunan Gedung
Pusat Penjualan Komputer,maka dalam penentuan site dipergunakan pendekatan
yang diarahkan untuk memperoleh suatu site yang mampu memberikan suatu
fungsi yang sesuai dan maksimal terhadap pemakai terutama pencapaian dari
segala area wilayah kota Kendari dan daerah–daerah lainnya.
A. Dasar Pertimbangan
1) Luasan dan kondisi tapak mencukupi.
2) Penggunaan lahan yang dimakusudkan sebagai salah satu sarana panting
untuk mencapai tujuan-tujuan fisik, ekonomi, dan sosial suatu daerah.
Rencana tadi dengan pengaruhnya yang melekat terhadap keputusan-
keputusan dan investasi pemerintah dan swasta, dapat merupakan suatu
pengaruh yang kuat pada laju pertumbuhan, karakter, dan pola lingkungan.
Rencana tersebut dimaksudkan untuk mendorong peningkatan pelestarian
kota yang ada sekarang dan mengupayakan perluasan perkembangan kota
yang teratur, efisien, dan logis dikawasan yang belum berkembang di
sekitar kota.( Pengantar Perancangan Kota, Jilid 2, Arthur B. Gallion,
FAIA ).
3) Sarana transportasi dan utilitas
Kriteria-kriteria penentu :
1) Luas area dapat mendukung besaran luas bangunan yang direncanakan,
serta kemungkinan pengembangan dimasa yang akan datang.
2) Kawasan terletak pada titik-titik kawasan perdagangan kompak dan
menarik, kelompok keuangan dan kantor-kantor umum akan strategis “
Wall Street” (kawasan kegiatan keuangan).
( Pengantar Perancangan Kota, Jilid 2, Arthur B. Gallion, FAIA ).
3) Terdapat jaringan utilitas berupa air bersih, listrik, komunikasi, lalu lintas
kendaraan dan fasilitas parkir.
( Pengantar Perancangan Kota, Jilid 2, Arthur B. Gallion, FAIA ).
54
4) Kondisi lingkungan dengan tingkat kenyamanan yang memadai, seperti
tingkat kebisingan dan polusi udara.
5) Kondisi topografi, berupa daya dukung tanah yang harus memadai untuk
pelaksanaan teknis bangunan.
b. Data Eksisting Tapak dan Potensi Tapak Terpilih
Atas kriteria penilaian di atas maka lokasi yang dinilai memadai
untuk Gedung Pusat penjualan Komputer adalah lokasi Kecamatan
Kambuh Lahan tersebut terletak di kawasan strategis. Fungsi dari Zona V
kota Kendari adalah sebagai pusat pemerintahan, Pendidikan, pusat
perdagangan regional ditunjang dengan pasar grosir.
1) Data Eksisting Tapak
Tapak yang berada di Kecamatan kambuh merupakan kawasan yang
diperuntukkan sebagai tempat Perekonmian dan Pemerintahan.
Data-data mengenai tapak :
a) Peruntukan : Pusat Penjualan Komputer
b) Luas tapak : ± 8.000 m2
c) Koefisien Dasar Bangunan : 60 : 40
d) GSB : 25 m dari as jalan
e) Kondisi tapak : datar, tidak berkontur
2) Batasan Tapak
Utara : Bangunan Ruko
Timur : Lahan kosong
Selatan : Dialer Yamaha
Barat : Pemukiman warga
55
3. Analisa Tapak
1. Data teknis lahan
Lokasi tapak merupakan lokasi yang strategis bagi pengembangan dan
penataan kawasan jasa dan perdagangan sesuai dengan fungsi dari kawasan itu
sendiri yaitu terletak di kota kendari
Gambar IV.2 : Peta Site(Sumber :sketsa Pribadi)
Lokasi tapak memiliki batasan sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan bangunan ruko
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dialer Yamaha
c. Sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman warga
d. Sebelah Timur berbatasan dengan lahan kosong
2. Akses (pencapaian dan sirkulasi sekitar tapak)
56
Gambar IV.3 : akses /sirkulasi sekitar tapak(Sumber :sketsa Pribadi)
Sirkulasi manusia terbentuk oleh pola tata massa/zoning makro.
Pintu masuk pejalan kaki ditempatkan pada pintu masuk (main entrance).
1. Penzoningan pada Tapak
Dasar pertimbangan pendekatan pengelompokan ruang berdasarkan
kegiatannya :
a) Publik, merupakan ruang yang bersifat terbuka dan untuk umum,
meliputi fungsi utama yaitu kegiatan Transaksi keuangan.
b) Semi publik, merupakan kegiatan yang umum tetapi bersifat intern.
meliputi fungsi penunjang yaitu kegiatan Transaksi lainnya.
c) Privat, merupakan kegaiatan yang bersifat tertutup dan khusus. seperti
kantor, ruang rapat dan kegiatan – kegiatan pengelola.
d) Servis, kegiatan penunjang yanga ada pada bangunan seperti musholla.
57
3. View
Gambar IV.4 : view /sudut pandang sekitar tapak(Sumber :sketsa Pribadi)
4. Orientasi matahari dan arah angin
Gambar IV.5 : Orientasi Matahari dan Arah AnginSumber :Dokumentasi Pribadi
58
5. Kebisingan
Gambar IV.6 : kebisingan sekitar tapak(Sumber :sketsa Pribadi)
6. Utilitas
Gambar IV.7 : utilitas sekitar tapak(Sumber :sketsa Pribadi)
59
1) Penjelasan:
a. Sumber tenaga listrik diperoleh dari PLN dan juga dengan bantuan
genset untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik.
b. Sumber air bersih diperoleh dari PDAM dan sumur bor.
c. Alat komunikasi yang dimanfaatkan adalah sistem komunikasi
berupa telfon umum dan handphone.
4. Tata Lingkungan
Berdasarkan studi literature, maka untuk mendapatkan penataan yang sesuai
dengan tata lingkungan dan analisis tapak, perlu memenuhi kriteria- kriteria
sebagai berikut :
a. Mudah dilihat sebagai bangunan sifatnya komersial
b. Adanya penataan ruang/landscape untuk membantu penyempurnaan dari pada
bangunan yang dimaksudkan guna :
1) Mendukung ekspresi penampila bangunan bangunan
2) Kelestarian lingkungan
3) Pembatasan lingkungan
4) Refleksi terhadap lingkungan sekitar
5) Perlindungan terhadap kebisingan
6) Penyejuk dan pandangan
c. Berada pada lingkungan perdagangan dan jasa.
5. Sikulasi dan Organisasi
a. Pencapaian ke tapak
Gambar IV.8 : pencapaian tapak(Sumber :sketsa Pribadi)
60
b. Pola Sirkulasi dalam tapak
Sistem sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan :
Jenis kegiatan dan pelaku kegiatan dalam site :
1. Pola pergerakan pelaku kegiatan menuju kedalam bangunan
2. Perletakan main entrance (pintu masuk), side entrance (pintu keluar),
dan service entrance.
3. Kemudahan, kejelasan, keamanan, dan kenyamanan sirkulasi.
Pencapaian pada tapak memiliki bentuk radial, sirkulasi yang berkembang atau
berhenti pada sebuah titik pusat. Sistem ini bersifat dominan, teratur. Sistem ini juga
dapat menjadikan objek sebagai point interest ( titik objek ).
Masih ada kaitanannya dengan sistem sirkulasi yakni sistem pencapaian
terhadap bangunan yaitu Pencapaian frontal, Sistem pencapaian ini langsung
mengarah dan langsung ke objek ruang yang dituju. Pandangan visual objek yang
dituju jelas terlihat dari jauh.
Gambar IV.9 : Sirkulasi Radial
Sumber : Ahmad, 2007: 42
61
c. Penataan Parkiran dan Ruang Luar
1. Perancangan Tempat Parkir
Secara garis besar, dalam perancangan (desain) tempat parkir harus
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir.
b. Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat
parkir.
c. Ukuran dari jenis kendaraan yang akan ditampung.
d. Mempunyai keamanan yang baik dan terlindungi dari panas pancaran
sinar matahari.
e. Cukup penerangan cahaya di malam hari.
f. Tersedianya sarana penunjang parkir, misal tempat tunggu sopir, tempat
sampah, dan lain-lain
g. Keleluasaan dalam memarkir kendaraan, serta keleluasaan pada saat
masuk dan keluar area parkir.
h. Kemudahan dalam pencapaian.
2. Bentuk Tempat Parkir
Tempat parkir kendaraan mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
a. Parkir tegak lurus (perpandicular)
Gambar IV.10 : Sistem Pencapaian FrontalSumber : Hakim dan Utomo, 2002 : 49
62
b. Parkir paralel (paralell)
c. Parkir 45 º
Gambar IV.11 : Perkir tegak LurusSumber : Rustam Hakim dan Hadi Utomo, 2003
Gambar IV.12 : Perkir ParalellSumber : Rustam Hakim dan Hadi Utomo, 2003
Gambar IV.13 : Perkir 45 derajatSumber : Rustam Hakim dan Hadi Utomo, 2003
63
d. Parkir 60 º
Perletakan area parkir harus diperhatikan agar tidak mengganggu dan
pencapaian ke setiap area kegiatan tidak terlalu jauh.Berdasarkan sifat pelayanannya,
tempat parkir dapat dibedakan atas :
1) Parkir umum (parkir untuk pengunjung)
2) Parkir khusus (tempat parkir pengurus mesjid)
3. Penataan Ruang Luar
Penataan ruang lur pada bangunan yaitu memberikan atau menciptkan
suasana lingkungan yang memberikan kesan menerima,formal, teratur dan nyaman
untuk mendapatkan tata ruang sesuai dengan karakter bangunan yang diciptakan,
maka hal ruang perlu dipertimbangkan,yaitu :
a. Sesuai dengan pola dan kondisi site yang ada.
b. Mengikuti peraturan bangunan setempat
Adapun unsur Lansscap yang digunakan,yaitu :
a. Sebagai pelindung terhadap bangunan
b. Sebagai penyejuk
c. Sebagai pengarah pada sirkulasi.
Penataan ruang luar dilengkapi dengan elemen-elemen sebagai
pelengkap,yaitu :
Gambar IV.14 : Perkir 60 derajatSumber : Rustam Hakim dan Hadi Utomo, 2003
64
a) Lampu taman yang merupakan elemen penghias utamanya pada malam
hari.
b) Pohon digunakan sebagai pelindung terhadap bangunan dari penyinaran
matahari secara langsung, selain pohon juga berfungsi sebagai pengatur
kecepatan angin yang bertiup.
6. Bentuk Dan Tampilan Bangunan
a. Bentuk Dasar Bangunan
Dasar pertimbangan dalam penentuan bentuk dasar bangunan adalah
sebagai berikut:
1. Optimalisasi pemanfaatan luasan lantai pada bangunan.
2. Kemudahan dalam perawatan bangunan.
3. Fleksibilitas penataan elemen ruang dalam.
4. Sesuai dengan kondisi dan bentuk tapak.
5. Memiliki efesiensi yang tinggi terhadap lingkungan.
6. Unsur-unsur estetika.
7. Kesesuaian bentuk dengan fungsi bangunan serta kegiatan yang akan
diwadahi.
Tabel IV.1 : Besaran Ruang Gubahan Massa
KRITERIA
SEGI EMPAT SEGITIGA LINGKARAN
Penyesuaian
terhadap
bentuk atap
Sesuai Kurang stabil Sesuai
Sifat formil
Formil, tegas
dan sederhana Stabil Stabil
Efisiensi ruang Tinggi Kurang Sedang
65
Beberapa cara yang dapat dipakai untuk menciptakan bentuk-bentuk yang dinamis
:
1. Bentuk dinamis
Dapat diciptakan dari susunan atau komposisi masa dari bentuk geometri
yang sama yang tidak monoton seperti diputar, digeser ataupun ditumpang
tindih. Persenyawaan bentuk-bentuk geometri, jika dua buah bentuk yang
berbeda geometri atau perbenturan orientasinya dan saling menembus batas
masing-masing, maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan
supremasi dan dominasi visual. Pada situasi semacam ini dapat terjadi :
a) Kedua bentuk dapat saling menunjang identitas masing-masing dan
menyatu menciptakan bentuk terpusat baru.
b) Salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain
secara keseluruhan didalam ruangannya.
c) Kedua bentuk tersebut dapat dipertahankan identitas masing-masing dan
bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.
d) Kedua bentuk dapat saling dan dihubungkan oleh unsur ketiga yang
serupa geometrinya dengan salah satu dari bentuknya.
2. Komposisi Bentuk-bentuk tak Beraturan
Bentuk-bentuk tak beraturan adalah bentuk-bentuk yang bagian-bagian
tidak serupa dan hubungan antara bagian-bagiannya tidak konsisten, pada
Visual bangunan 4 arah 3 arah Dari segala arah
Pengembangan Mudah Sukar Agak sukar
Pelaksanaan Lebih mudah Agak sukar Cukup
Fleksibilitas ruang Tinggi Kurang Cukup
Teori arsitektur post
modern
Sesuai Sesuai Sesuai
66
unmumnya bentuk-bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis jika dibandingkan
dengan bentuk-bentuk beraturan.
3. Penampilan Bangunan
Penampilan bangunan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan
suatu perencanaan. Dalam hal ini, penampilan bangunan dari luar maupun tata ruang
dalam bangunan harus menunjukan ciri dan karakter, serta aktivitas yang terjadi
dalam bangunan.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pendekatan penampilan bangunan
adalah sebagai berikut:
a. Tuntutan fungsi dari unit-unit kegiatan dalam bangunan.
b. Karakter filosofi bangunan yang menuntut penampilan bangunan dan
kenyamanan, di mana penataan massa bangunan sangat berpengaruh.
c. Keserasian serta proporsi bangunan terhadap lingkungan di sekitarnya.
d. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan ruang.
e. Material elemen tekstur pada bangunan pusat penjualan komputer merupakan
penunjang penampilan luar bangunan,material itu antara lain :
a) Tekstur alam seperti batu kali,baru pecahan,dan kerikil sedemikia rupa
sehingga mampu memberikan kesan yang nyaman.
b) Tekstur buatan seperti kaca , marmer dan sebagainya.
c) Warna yang akan digunakan pada gedung Pusat penjualan Komputer
adalah perpaduan beberapa warna yaitu putih, abu-abu, dan hijau yang
mencerminkan bangunan tropis yang sejuk dan nyaman.
67
7. Utilitas Bangunan
a. Sistem Pencahayaan
1. Pencahayaan Alami
Hal-hal yang dipertimbangkan pada system pencahayaan adalah pencahayaan
alami memperhatikan jangkauan sinar matahari berkisar 6-7,5 meter dari
jendela,guna menghindari cahaya matahari yang langsung masuk dalam ruangan.
2. Pencahayaan Buatan
Karena cahaya alami tidak konstan, karena cuaca mendung atau hujan atau
penggunaan ruang pada malam hari,maka dibutuhkan suatu penerangan/cahaya
buatan. Disamping itu karena matahari yang selalu berubah-ubah kedudukannya
menyebabkan adanya ruang yang tidak terjangkau oleh sinar matahari.
Cahaya lampu yang digunakan adalah yang mendekati cahaya alami,untuk itu
didekati dengan menggunakan jenis lampu TL (neon) dengan pertimbangan antara
lain :
Radiasi cahaya yang ditimbulkan kecil dan cahaya yang dihasilkan tidak akan
menggunakan kesehatan mata.
b. Sistem Penghawaan
Sebagai usaha pemanfaatan potensi alami secara optimal maka ruang-
ruang yang ada sebaiknya menggunakan penghawaan alami dengan
pertimbangan untuk merencanakan adalah:
1. Pemenuhan tuntuan kebutuhan udara bersih demi menjaga kesehatan dan
kenyamanan.
2. Tata letak bukaan ventilasi terhadap system orientasi.
3. Sebagai usaha untuk memperoleh udara yang sejuk dan nyaman adalah
dengan penempatan unsure landscaping (pada tempat-tempat yang baik,
sehingga dapat mengurangi luasnya hembusan angin kedalam ruangan ).
4. Untuk ruang-ruang yang mengingatkan penyelesaian penghawaan yang
khusus,akan diselesaikan dengan menggunakan penghawaan buatan (AC)
68
c. Akustik
System akustik yang digunakan pada ruang tertentu yang membutuhkan
ketenangan dengan dasar pertimbangan,yaitu :
1. Adanya ruang tertentu yang menimulkan kegaduhan dan kebisingan.
2. Adanya ruang yang membutuhkan tingkat kebisingan yang rendah atau
tenang.
Dengan dasar pertimbangan tersebut maka dapat diatasi,yaitu dengan :
1. Pengaturan jarak anatar ruang dengan tingkat kebisingan yang berbeda.
2. Memanfaatkan untuk landscaping sebagai filter terhadap bunyi.
3. Penggunaan bahan kedap suara pada permukaan bidang pantul.
d. Instalasi Listrik
Kebutuhan listrik dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk pencahayaan
buatan dan peralatan elektronik lainnya. Untuk itu ada beberapa dasar
pertimbangan yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Keteraturan jaringan listrik yang masuk ke dalam tapak
2. Daya listrik yang dibutuhkan sesuai dengan peralatan yang digunakan
3. Sumber-sumber yang akan digunakan baik sumber listrik dari PLN ataupun
generator set (genset). Sistem distribusi jaringan elektrikal perlu
diperhatikan agar tidak mengganggu secara visual dan keamanan
kegiatan.Perletakan ruang genset dan diperhatikan agar tidak menimbulkan
kebisingan.
69
Diagram : 01 Sistem aliran listrik dari PLN dan Genset
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi, perlengkapan Utilitas
Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
e. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang terdapat pada gedung pusat komputer ini
meliputi sistem telepon, sistem pengeras suara dan intercom. Sistem telepon
digunakan pada tiap unit fungsi dengan Automatic Dialing PABX Extention
Line yang dikontrol oleh operator dari ruang informasi utama. Ruang informasi
utama menggunakan sistem Direct Telephone Line. Sistem informasi internal
menggunakan fasilitas intercom yang digunakan oleh pengelola dan servis.
Diagram 02 : Sistem komunikasi telepon
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi,perlengkapan Utilitas Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
f. Sistem Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Dasar pertimbangan yang diambil, antara lain :
1. Keamanan dan kesalamatan pelaku kegiatan
PLN
Distribusi
Panel Sub
Genset
Gardu/Trafo
Automatic
Transfer
Switch
Electrical
Main
Distribusi
Unit Ruangan Pengelola
Dan Fasilitas-Fasilitas Lainnya
Telepon Operator PABX Pesawattelepon pada
setiap unit
70
2. Keamanan dan keselamatan perabotan
3. Ketahanan konstruksi bangunan, efisiensi dan efektifitas, pencegahan dan
penanggulangannya
4. Pendeteksian dini terhadap kemungkinan bahaya kebakaran yang akan
terjadi
5. Penyediaan peralatan pemadam kebakaran
Sistem pemadam kebakaran dibagi atas:
1. Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang
terbakar.
2. Pendinginan, yaitu menyemprotkan air pada benda-benda yang terbakar
3. Isollasi atau sistem lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan
kimia CO2
4. Blesting Effect System, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang
tinggi, misalkan dengan jalan meledakan bahan peledak.\
Pendekatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran adalah:
a. Pencegahan Pasif:
1. Tangga kebakaran
a. Jarak tangga kebakaran disetiap ruang efektif tanpa ruang sirkulasi
maksimal 25 meter
b. Lebar tangga minimum 1,2 meter
2. Pintu kebakaran
Lebar pintu minimal 90 cm, dengan indeks tahan api selama 2 jam
(buka keluar dan tutup secara otomatif.
3. Koridor
Lebar koridor minimal 120 meter.
4. Penerangan darurat
a. Sumber daya baterai
b. Lampu petunjuk dan penerangan pada pintu keluar, tangga kebakaran
dan koridor
71
c. Sumber daya listrik darurat dapat berupa baterai dan genset yang harus
dapat bekerja setiap saat penerangan darurat, sprinkler, alarm, hydrant,
pengisap asap.
b. Pencegahan Aktif
a. Fire Alarm System
Alat untuk mendeteksi sedini mungkin adanya bahaya kebakaran
secara otomatis, yaitu terdiri dari head detector dan fire detector. Dapat
melayani area pelayanan seluas 90 m2/lantai.
b. Splinker
Alat ini dapat bekerja secara otomatis bila suhu ruangan mencapai
titik tertentu.Luas area yang dilayani 25 m2. Jarak antarasplinker 9 m.
Media pemadam dapat berupa air, gas, atau busa khusus.
c. Fire Hydrant System
Melayani areal 800 m2 dengan jarak maksimal 30 meter.Hydrant
dalam bangunan mendapatkan air dari reservoir bawah dengan pompa
bertekanan tinggi, sedang pilar hydrant di luar bangunan disambung
langsung dengan jaringan pam.
Gambar IV.15 : Kotak HydranSumber : Juwana, 2005
72
d. Pemadam api dengan kabut dan bahan kimia
Untuk menghindari kerusakan barang-barang elektrolit, maka
perlu digunakan pemadam kebakaran dengan kabut dan kimia meliputi:
a. Kabut dihasilkan dengan sistem penyemprotan berputar
b. Bahan busa karbon
c. Karbondioksida (CO2 meredam api dengan menggantikan Oksigen (O2)
d. Bahan kimia kering, dalam keadaan panas serbuk ini berubah menjadi
gas.
e. Area pelayanan 200-250 m2 dengan jarak antar alat 20-25 m dan
diletakkan pada tempat yang mudah dicapai.
e. Smoke detector
Untuk mencegah merambatnya asap dan api dengan cepat, maka perlu
diatasi dengan:
f. Pendeteksian api dan asap sedini mungkin
g. Mengeluarkan asap dari tempat kebakaran
f. Penanggulangan api dengan splinker, fire hydrant, dan bahan kimia
portable
g. Sistem Penangkal Petir
Pendekatan terhadap penangkal petir dengan pengajuan sistem:
a. Sistem Tongkat Franklin
Yakni tongkat yang diletakkan di atas bangunan dengan penghantar
listrik yang baik dan dihubungkan dengan kabel penghantar dalam suatu plat
atau pipa logam yang ditanam dalam tanah. Syarat-syarat penggunaannya
adalah:
1. Tinggi antene diatas puncak 25-90 cm
2. Sudut perlindungan bangunan 45°
3. Jarak antene maksimum 60 cm
73
b. Sistem Sangkar Faraday
Yaitu sistem bangunan dikurung dalam suatu kurungan logam yang
kemudian akhir dari ujung logam ini ditanam dalam tanah sehingga bangunan
tidak lagi peka atau dapat dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh listrik dari
luar.
Syarat-syarat penggunaannya adalah:
1. Jarak maksimal dari tepi bangunan 9 cm
2. Jarak maksimal antara kedua konduktor parallel adalah 18 cm
Terminal Tanah
Antena
Daerah Perlindungan
Elektroda Pertahanan
Gambar IV.16 : Sistem Penangkal Petir Tongkat FranklinSumber : M. Said, 2002 : 103
74
h. Sistem Pengaman Terhadap Pancurian
Perencanaan pengamanan terhadap pencurian antara lain:
a. Meletakkan lubang ventilasi yang sukar dijangkau.
b. Penempatan kamera CCTV (Closed Circuit Television) di sudut-sudut
ruangan.
Peralatan yang diperlukan adalah:
1) Kamera
2) Monitor televisi
i. Sistem Pembuangan Sampah
Maksud dan tujuan dari pembuangan sampah adalah untuk menjaga
kebersihan dari ruangan.Disarnping menjaga dan memperbaiki lingkungan
sekitar, juga dari segi kesehatan serta kenikmatan dari penghuni suatu
bangunan.Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius untuk
perencanaan sistem pembersihan dalam suatu bangunan dan kawasan. Adapun
dasar pertimbangan system pembuangan sampah, adalah:
1. Kemudahan pengontrolan
2. Tidak mengganggu pemandangan
3. Kemudahan pengangkutan
4. Tidak meayebabkan polusi udara
Sistem pembuangan sampah ini ada 2 macam, yaitu :
Gambar IV.17 : Sistem Sangkar FaradaySumber : Tangoro, 2000
75
1. Disposal langsung dihancurkan kemudian diangkut dengan aliran
tertentu. Dari beberapa saluran yang akan terkumpul dan dibuang keluar
bangunan. Sistem ini disebut pulping system.
2. Disposal dikumpulkan kemudian dihancurkan dengan proses kimia
(chemical proces).
j. Sistem Jaringan Air Bersih
Sumber utama dari penyediaan air bersih yaitu dari PDAM sedangkan
sumur pompa ( Deep Weel ) dipergunakan sebagai cadangan penyediaan air.
Kondisi air sumur berasal dari air dalam tanah didapatkan dengan
menggunakan mesin pompa air. Sebelum disalurkan pada area pelayanan,
terlebih dahulu dilakukan pengawasan terhadap kualitas air.
Sistem penyediaan air bersih dari PDAM dan Deep Well
Diagram : 03 Sistem penyediaan air bersih dari PDAM
dan Deep Well
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi, perlengkapanUtilitas Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
PDAM
MET
ERAN
AIR
POMPA
DEEP WELL
RESERPOIRBAWAH
POM
PA RESERPOIR ATAS
DISTRIBUSI
KE RUANG-RUANG
POWER
76
k. Sistem Pengolahan Air Kotor
Menurut Frick (2002) berdasarkan bentuk fisika, limbah rumah tangga dapat
dibedakan dalam tiga jenis yakni limbah padat, limbah cair dan faces atau tinja
manusia. Masing masing limbah tersebut memiliki sistem penanganan tersendiri.
1. Sistem Pembuangan
Pembuangan kotoran yang berasal dari WC (disposa padat) dilakukan
dengan mengalirkan kotoran tersebut melalui shaft-Pshaft vertikal menuju
Septic Tank.
Kotoran yang sudah melalui proses didalam Septictank dialirkan ke
STP selanjutnya diserapkan ke tanah melalui sumur resapan. Septictank
terdapat pada setiap bangunan untuk intensitas pembuangan yang tinggi,
aliran yang berasal dari Septictank dapat dialirkan menjadi dua aliran ke dua
buah sumur resapan.
Diagram : 04 Sistem aliran pembuangan kotoran
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi, perlengkapanUtilitas Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
Air kotor yang berasal dari pembuangan pantry, dapur, wastafel. Air
kotor ini dialirkan ke riol kota melalui bak kontrol tertutup, setelah melalui
proses dari dalam STP. Proses ini bertujuan agar bahan-bahan desinfektan
atau bahan-bahan lain yang mungkin terbawa air kotor itu dapat dihilangkan
sehingga tidak berbahaya dan tidak menyebabkan polusi.
Aliran pembuangan air kotor dapat dilihat pada diagram : 3 berikut ini :
BuanganKM/WC
Sumurresapan
Shaft / pipakotoran
Septic Tank STP
77
Diagram : 05 Sistem pembuangan air kotor
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi, perlengkapan
Utilitas Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
Sebagian besar sistem pembuangan air hujan pada Rumah Susun
dilakukan sistem tertutup dengan talang-talang dan pipa-pipa yang bermuara
pada riol kota.
Sampah umum atau sampah domestik pada bangunan disaliurkan
melalui shaft-shaft sampah kemudian dipadatkan dan diangkat dengan bak
kontainer ke tempat pembuangan akhir kota.
Diagram : 06 Sistem pembuangan sampah domestik
Sumber : Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi,perlengkapanUtilitas Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.
Penanggulangan masalah sampah dilakukan dengan cara :
a. Penyediaan tempat/bak sampah pada tempat-tempat umum yang mudah
diangkut.
b. Pada kelompok ruang basah seperti dapur, restaurant manyediakan bak
penampungan sampah yang dibedakan menurut jenisnya (basah, berbau,
atau kering).
Airbuangan
Shaft / pipakotoran
STP Selokan
Sampah Domestik
(sampah basah dankering dipisahkan)
Shaft Sampah Pemadatan TPA
78
B. Acuan Perancangan Mikro
1) Kebutuhan Ruang
Penentuan jenis kebutuhan ruang berdasarkan pada spesifikasi jenis
kegiatan, jenis perabot, dan sifat kegiatan yang terjadi. Adapun bagian-bagian
dari tiap kelompok ruang adalah sebagai berikut :
a. Ruang Pelayanan Umum
1) Ruang Informasi/loby
2) Ruang Penjualan komputer
3) Ruang Service komputer
4) Ruang Tunggu Pengunjung
b. Ruang Administrasi Operatif
1. Ruang Marketing
2. Ruang Back Office
3. Ruang Personalia
c. Ruang Administrasi Umum
1. Ruang Pimpinan Perusahaan Pemasaran
2. Ruang Sekretaris
3. Ruang Pengontrol Elctrical Data
d. Ruang Penunjang
1. Ruang Rapat Intern
2. Mushollah
e. Ruang servis
1. Ruang Pantry
2. Lavatory
3. Ruang Genset dan Pompa
4. Security + Panel
5. Data Kontrol
6. Pos Jaga
7. Gudang
79
f. Ruang khusus
8. Ruang Parkir mobil barang
9. Ruang Parkir mobil Service gedung
g. Ruang Luar
1. Ruang ATM
2. Parkir Keandaraan
2. Besaran Ruang
Dalam menentukan besaran ruang didasarkan pada pertimbangan
sebagai patokan dasar besaran ruang ditentukan dari :
a. Macam dan fungsi ruang yang di butuhkan
b. Jumlah pelaku kegiatan
c. Jumlah dan dimensi peralatan / perabotan yang di gunakan
d. Pola gerak dasar manusia
Standar ruang yang digunakan:
a. Standar Neufert Arsitek Data ( NAD )
b. Standar Ruang dan Peralatan Komputer ( SRPK )
c. Standar Besaran Ruang ( SBR )
Perhitunag Rencana Besaran Ruang
Rumus : L= A x B
Dimana : A = standar kebutuhan ruang tiap personil
B = Jumlah kapasitas pemakai
C = Luas ruangan yang di butuhkan
80
Tabel.VI.2
Besaran Ruang Fasilitas Utama
No. Jenis Ruang Kapasitas Standar Luas (m2 )
1 2 3 4 5
1.
2.
Retail
- Penjualan Softwear
- Penjualn Notebook
- Pemeliharaan komputer
- Penjualan PC
- Klinik komputer
Faslitas Pameran
a) Ruang Informasi
b) Ruang Pameran
berkala
c) Ruang Peralatan
d) Gudang
25 unit
25 unit25 unit
25 unit
5 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
60 m2
60 m2
60 m2
60 m2
60 m2
6 m2
Asumsi
Asumsi
24 m2
1500
1500
1500
1500
300
6
300
60
24
Jumlah 6690
Sirkulasi 30 % 2007
Luas Besaran RuangFasilitasUtama
8697
81
Tabel. V1.3
Besaran Ruang Fasilitas Pendukung
No. Jenis Ruang Sumber Kapasitas Standar Luas (m2
)
1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hall/Atrium
Ruang Informasi
Restaurant/Café
-Ruang Makan
-Dapur
-Kasir
-Gudang
-Ruang pimpinan danstafBiro Jasa Pengiriman
Barang (Cargo)
ATM Center
Pelayanan Umum
-Mushollah
Tempat Wudhu
Tempat Shalat
- Lavatory
Toilet
Wastafel
Urinior
Neufert
Asumsi
Asumsi
Neufert
350 Orang
1 Unit
100 seat
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 Unit
5 Unit
20 Orang
50 Orang
4 Orang
4 Orang
4 Orang
1.75 m2 /Orang
6 m2
1.2-1.4 m2
15% dari
rg.makan
5% darirg.makan
24 m2
25 m2
21 m2
1.50 m2
0.75 m2
1.03 m2
2.6 m2/Orang
1.4m2/Orang
1.0m2/Orang
612.5
6.0
140.0
21.0
7.0
24.0
25.0
21.0
7.5
15.0
51.5
10.4
5.6
4.0
Jumlah 950.5
Sirkulasi 30 % 285.15
Luas Besaran RuangFasilitas Pendukung
1235.6
82
Tabel. VI.4
Besaran Ruang Fasilitas Pengelola
No. Jenis Ruang Sumber Kapasitas Standar Luas (m2 )
1 2 3 4 5 6
1.2.3.4.5.6.7.
8.9.10.
1
Ruang PimpinananRuang SekertarisRuang TungguRuang Administrasi UmumRuang bagian PenyewaanRuang Bagian PerlengkapanRuang bagian PelayananUmumRuang bagian KeuanganRuang Peremuan/RapatRuang Servis, seperti:
2
Neurest
NeurestNAD
Neurest
3
2 orang1 Orang5 Orang4 Orang4 Orang4 Orang4 Orang
4 Orang20 Orang
4
4.46 m2
3.42 m2
1.75 m2
3.42 m2
3.42 m2
3.42 m2
3.42 m2
3.42 m2
1.5-2 m2
5
8.93.48.713.713.713.713.7
13.740.0
6
-Lavatory
Toilet
Wastafel
Urinior
-Pantry
-Gudang
Neurest
4 Orang
4 Orang
4 Orang
1 Unit
1 Unit
2.6 m2/Orang
1.4m2/Orang
1.0 m2/Orang
20 m2
24 m2
10.4
5.6
4.0
20.0
24.0
Jumlah 193.5
Sirkulasi 30 % 58.0
Luas Besaran RuangFasilitas Pendukung
251.5
83
Tabel. VI. 5Besaran Ruang Fasilitas Servis
No. Jenis Ruang Sumber Kapasitas Standar Luas (m2 )
1 2 3 4 5 6
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
Ruang P3KLoker KaryawanRuang Cleaning ServiceBengkel/WorkshopRuang KontrolRuang Keamanan/SecurityArea WIFIRuang Mekanikal ElektrikalRuang AHULavatory- Toilet- Wastafel- Urinior
Neurest
10 Orang5 Orang5 Orang5 Orang20 Orang
1 Unit
4 Orang4 Orang4 Orang
AsumsiAsumsi3.42 m2
3.42 m2
3.42 m2
3.42 m2
Asumsi (3.00)Asumsi20 m2
2.6 m2/Orang1.4m2/Orang1.0 m2/Orang
12.09.034.217.117.117.160.020.020.0
10.45.64.0
Jumlah 226.5
Sirkulasi 30 % 67.9
Luas Besaran RuangFasilitasUtama
294.4
Tabel. VI.6
Besaran Ruang Fasilitas Parkir
No. Jenis Ruang Sumber Kapasitas Standar Luas (m2 )
1 2 3 4 5 6
1.2.3.
Mobil Sedan/SejenisnyaMobil bus PariwisataMotor
Neurest 100 buah10 Buah150 Buah
12.5 m2
36 m2
2 m2
1250.0360.0300.0
Jumlah 1910.0
Sirkulasi 30 % 573.0
Luas Besaran RuangFasilitasUtama
2292.0
84
Tabel. VI. 7
Rekapitulasi Besaran Ruang
No. Jenis Ruang Luas (m2)
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
Fasilitas Utama
Fasilitas Pendukung
Fasilitas Pengelola
Fasilitas Servis
Fasilitas Parkir
8697.0
1235.6
251.5
294.4
2292.0
Jumlah Keseluruhan 1276.0
3. Analisis mengelompokkan Ruang
Rencana jumlah Lantai pusat komputer di Kendari berkisar 3 lantai, Sehingga
dapat di kelompokkan Ruang-ruanganya sebagai berikut :
Tabel. VI.8
Pengelomokkan Ruang
Pengelompokkan Ruang Kegiatan Luasan
1 2 3 4
Lantai 1 Fasilitas UtamaFasilitas Servis
Fasilitas Parkir
PublikSemi
Private
8991,4
2292.0
Lantai 2 Fasilitas Pendukung Publik 1235.6
Lantai 3 Fasilitas Pengelola Private 251.5
85
Perhitungan luas lahan :
BC ( Building Coverage ) = 40 : 60
40 % area terbangun dan 60 % area tidak terbangun ( Open Space ), dengan
pertimbangan akan terjadinya ventilasi silang dalam bangunan
Luas area terbangun = 10478.5 m2 : 3 lantai
= 3492.8 m2
= (3492.8 + 2292.0)
= 5.784,8 m2
Luas area tidak terbangun ( Open Space )
= 5784.8 m2 x 60 %
40 %
= 1.388,3 m2
Jadi luas lahan yang dibutuhkan menurut perencanaan adalah :
(5784.8+ 1388.3) = 7.173,1 m2
86
3. Hubungan Ruang
Hubungan ruang pusat komputer di Kendari adalah sebagai berikut :
: HUBUNGAN ERAT
: HUBUNGAN KURANG ERAT
: HUBUNGAN TIDAK ERAT
87
Besaran Ruang Fasilitas Utama
Ruang Fasilitas Pendukung
88
Besaran Ruang Fasilitas Pengelola
Besaran Ruang Fasilitas Servis
89
C. Sistem Struktur Bangunan
1. Struktur bangunan
a. Sub Struktur
1) Pondasi Garis, batu gunung
Sistem pondasi garis digunakan apabila lapisan tanah mempunyai daya
dukung baik dan tidak terletak jauh dari muka tanah. Dimensi pondasi
langsung atau garis yang digunakan yaitu:
1) Tinggi pasangan batu gunung = 80 cm
2) Tinggi pasangan batu kosong = 20 cm
3) Tinggi pasir urug bawa pondasi = 10 cm
4) Jadi tinggi pondasi = 110 cm
5) Lebar alas pondasi = 100 cm
Gambar IV.18.: pondasi garisSumber: blog-oong,blogspot.com
90
2) Pondasi Poor Plat
Jenis pondasi ini mendukung untuk bangunan bentang lebar, cocok untuk
jenis tanah yang kerasnya tidak terlalu dalam, tidak perlu menggali tanah
terlalu dalam.
Gambar IV.19.: pondasi poer platSumber: blog-oong,blogspot.com
b. Super Struktur
1) Lantai dengan sistem lantai grid dan sistem balok lantai.
2) Kolom dengan mengunakan beton bertulang.
3) Dinding permanen menggunakan batu bata pada daerah biasa
menggunakan partisi berupa bahan Taekwood, sedangkan ruang
kasanah menggunakan dinding beton.
Gambar IV.20 : kolom dan balokSumber : uniania.wordpress.com
91
c. Upper struktur ( struktur atap )
Upper struktur merupakan struktur bagian atap berdasarkan faktor –
faktor pertimbangan yang telah dikemukakan, maka penggunaan struktur
atap cenderung menggunakan sistem struktur atap plat, space frame yang
dipadukan dengan kuda kudabeton , oleh karena mudah didapatkan dan
pelaksanaanya lebih gampang.
1) sistem rangka baja
2) Sistem plat beton
a) Rangka baja ringan
1) Konstruksi atap kuda-kuda rangka baja ringan
2) Konstruksi atap sirap dan dikombinasikan dengan beton.
Ditinjau dari jarak kolom atau lebar bangunan maka dapat ditentukan jarak
bentangan kuda – kuda yaitu jika
1) Jarak antara kolom/lebar bangunan = 400 cm
2) Bentangan kuda kuda = 400 cm
Tipe dan dimensi terhadap rangka baja tersebut yaitu :
Tabel. VI. 9 Dimensi rangka baja
NO TYPE TEBAL PANJANG
1 C75.100 100 mm 6 m
2 Reng 50 0.50 mm 6 m
3 Talang Jurai 0.35 mm 3 m
4 Screw 12-14-20 2.5 -
5 Lisplank 30 cm 0.35 mm 3 m
92
Gambar IV.21: rangka baja ringanSumber: ciptagriyapersada.wordpress.com
Gambar IV.22: konstruksi atap betonSumber: wikipedia.com
Gambar IV.23: konstruksi atap gentengSumber: gentengbetonflat.blogdetik.com
93
2. Modul
Untuk kenyaman gerak pelaku aktivitas dan efisiensi pemakaian bahan
maka perlu digunakan modul pada bangunan. Penentuan modul bangunan
didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :
a. Kenyamanan ruang yang optimal.
b. Aktivita pelaku.
c. Kebebasan dalam melakukan gerak optimal.
d. Kemudahan dalam pelaksanaan.
e. Keamanan dalam pemakaian
f. Penentuan modul berdasarkan kriteria sebagai berikut
1) Modul Fungsional
a) Kebutuhan ruang gerak dan sirkulasi dalam ruang merupakan
kelipatan 20 cm.
b) Kebutuhan perabot didalamnya didominasi kelipatan 25 cm.
c) Ukuran bahan lantai, diding dan plafon di pasaran didominasi oleh
kelipatan 20 cm.
2) Modul Struktur
Modul struktur ditentukan oleh sifat dan karakteristik bahan yang
digunakan, yaitu :
a) Horizontal
Bentang baja horizontal adalah 7,2 – 14,4 m sedangkan balok
beton bertulang mempuyai bentangan efektif 7,2 – 9,6 m.
b) Vertikal
Tinggi ruang untuk Plumbing minimal 0,4 m dengan tebal plat
lantai 0,12 m. Tinggi langit-langit yaitu antara 3 m–6 m.
3) Modul Dasar
Dari berbagai jenis modul yang telah disebutkan diatas maka
didapatkan kesimpulan bahwa modul yang digunakan adalah sebesar
4,00 m
94
3. Bahan Bangunan
Sifat dan jenis bahan bangunan akan digunakan pada gedung pusat
komputer di Kendari tergantung pada kebutuhan serta tuntutan ruang berdasar
kan karakteristik pada masing-masing fungsi unit pelayanan.
Tabel : IV.10 Sifat-sifat Material Bangunan
Material Sifat Kesan Penampilan Contoh Pemakaian
BetonHanya menahan gayatekan.
Formil, keras, kakudan kokoh.
Bangunanpemerintah
BajaHanya menahan gayatarik. Keras dan kokoh. Bangunan pemerintah
dan utilitas
Metal Efisien. Ringan dan dingin. Bangunan komersial.
Kaca Tembus pandang dan Dingin dan dinamis Hanya sebagai elemenmenyatu dengan ruang pengisi dan pembatasluarnya
Plastik Mudah dibentuk sesuai Ringan, dinamis dan Bangunan komersialkebutuhan tidak formal. atau non komersial
Kayu Mudah dibentukHangat, lunak danalami Bangunan hunian.
Batubata Fleksibel Praktis. Digunakan hampir di
semua jenis bangunan
Batualam
Dapat dibentuk ataudiolah. Alami, sederhana dan Elemen dekoratif
tidak formal
Marmer Kuat dan mahal.Kesan mewah agung,dan Bangunan pemerintahFormal komersial,hunian
95
4. Literatur Bahan Yang Akan Digunakan
a. Pasir.
Pasir adalah butiran mineral yang halus yag dapat melalui ayakan
persegi 0,075 mm. Pasir untuk adukan pasangan, plesteran, dan beton harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Butiran pasir harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan
tangan.
2) Kadar lumpurnya tidak lebih dari 5 %.
3) Warna larutan pada pengujian dengan Natrium Hydroksida 3 % tidak
boleh lebih tua dari pada warna larutan normal.
4) Bagian hancur pada bagian pengujan dengan larutan jenuh Natrium
Sulfat tidak boleh lebih dari 10 %.
5) Jika digunakan untuk adukan dengan semen yang megandung lebih dari
0,6 Alkali, dihitung sebagai Natrium-Oksida.
6) Keteguhan adukan pecobaan dibanding adukan perbandingan tidak boleh
lebih kecil dari 65 % pada pengujian 1 sampai 6 hari.
b. Pasir untuk beton.
Pasir beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batuan
atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu.
c. Kerikil dan batu pecah.
1) Kerikil adalah butiran mineral yang harus melalui ayakan belubang 76 mm
dan tertinggal diatas ayakan berlubang 5 mm.
2) Kerikil dan batu pecah untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat yang
ditentukan oleh Departeman Pekerjaan Umum.
3) Kerikil dan batu pecah untuk maksud lain tegantung pada peruntukannya,
harus cukup keras, bersih serta sesuai besar butir dan gradasinya.
4) Agregat kasar untuk beton harus memenuhi syarat, sebagai berikut :
96
a) Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori.
b) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dai 1 %.
c) Untuk berbagai mutu beton, maka pasir harus memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
d. Split.
Split merupakan batu pecah yang melalui ayakan persegi 23 mm dan
tertinggal diatas ayakan persegi 2 mm. Split untuk beton harus mamanuhi
syarat yang ditentukan dalam PBI-1971-NI.2.
Split untuk maksud lain tergantung dari pada peruntukannya, harus
cukup keras dan bersih.
e. Batu alam.
1) Batu bulat dari kali atau gunung.
a) Batu bulat tergantung dari pada peruntukannya, harus cukup keras,
bersih dan sesuai besarnya.
b) Batu bulat tidak boleh memperlihatkan tanda lapuk.
2) Batu belah.
a) Batu belah harus keras dan padat, harus cukup bersih, besarnya
tergantung peruntukannya.
b) Batu belah untuk keperluan yag tampak tanpa pleteran tidak boleh
memperlihatkan tanda lapuk.
3) Batu karang.
a) Batu karang harus sebagian besar warna putih atau kuning muda.
b) Batu karang untuk pasangan harus merupakan batu belah dengan
bentuk dan ukuran yang sesuai dengan peruntukannya.
4) Batu tempel dan batu pahat.
97
Batu tempel dan batu pahat harus berasal ari jenis batuan yang tahan
cuaca. Batu tempel dan batu pahat tidak boleh rengat.
f. Batu bata merah.
Syarat batu bata merah adalah harus mempunyai rusuk yang tajam
dan suku, bidang sisi datar dan tidak menunjukkan tanda retak.
Ukuran batu bata merah yaitu :
1) Panjang = 24 cm.
Lebar = 11,5 cm.
Tebal = 5,2 cm.
2) Panjang = 23 cm.
Lebar = 11 cm.
Tebal = 5 cm.
3) Toleransi.
Panjang = 3 cm.
Lebar = 4 cm.
Tebal = 5 cm.
g. Sakura Roof
Pada umumnya kekuatan sakura truss yang berat jenisnya tinggi
mempunyai modulus elastisitas dan kekuatan yang tinggi pula.
Berat jenis sakura truss dalah hasil bagi antara berat volume alumunium
semula saat berat jenis ingin dihitung. Dapat pula ditulis dengan rumus
sebagai berikut : Berat jenis = Wk/Vb.
98
h. Semen.
Semen Portland (PC) merupakan bubukan halus butirnya sekitar 0,05
mm yang terdiri dari hublur senyawa yang kompleks yang berfungsi sebagai
bahan pengikat anorganik, sifat umumnya adalah mengikat dengan adanya air
dan mengeras sacara hidrolik.
Jenis PC menurut A.S.T.M adalah :
1) PC jenis umum, digunakan untuk penggunaan konstruksi secara umum.
2) PC dengan kekuatan awal tinggi, dibuat khusus untuk pekerjaan konstuksi
yan esar. Beton yang dibuat pada umur 3 hari kekuatannya sama dengan
28 hari (PC type 1).
3) PC dengan perubahan, digunakan untuk konstruksi tahan terhadap sulfat
sedang dan mempunyai kekuatan agak lebih lambat.
4) PC dengan panas hidrasi rendah, dapat mengeras dengan panas yang lebih
rendah.
5) PC tahan sulfat tinggi, dapat tahan terhadap zat kimia.
i. Kapur.
Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Untuk bahan bangunan
dapat terbagi atas 2 macam berdasarkan penggunaannya yaitu
1) Kapur pemutih.
2) Kapur aduk.
Jenis-jenis kapur yaitu :
1) Kapur tohor.
2) Kapur padang.
3) Kapur udara.
4) Kapur hidrolis.
j. Keramik.
Keramik mempunyai berbagai jenis merk, ukuran, motif serta warna. Dari
segi ukuran, dapat dijumpai ukuran keramik seperti :
99
1) 10 x 10 cm
2) 10 x 20 cm
3) 20 x 20 cm
4) 20 x 25 cm
5) 25 x 25 cm
6) 20 x 30 cm
7) 30 x 30 cm
8) 40 x 40 cm
9) 40 x 60 cm
10) 60 x 60 cm.
Ada juga ukuran yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam
penggunaan.
k. Marmer.
Lantai marmer harus dibuat dari batu marmer yang berstruktur padat,
halus dan tidak mengandung lapisan-lapisan yang berstruktur seperti mika.
Ubin marmer harus mempunyai bentuk dan ukuran yang tepat, sisinya harus
saling tegak lurus dan tepinya harus tajam. Permukaannya harus rata dan
dipoles. Setetes tinta pada lantai mamer yang sudah dipoles harus dapat
dibersihkan dengan air tanpa meninggalkan bekas. Bahan yang diperlukan
untuk pemasangan marmer sama dengan pemasangan keramik.
l. Koral sikat.
Biasanya lantai batu sikat atau koral sikat dipadukan bersama keramik.
Ukuran batu ini bervariasi mulai dari ukuran 1 cm x 2 cm sampai ukuran besar
3 cm x 4 cm. Batu yang biasa digunakan adalah jenis batuan koral, seperti batu
alor, batu kupang, batu lampung dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk
memasang batu ini sama dengan keramik.
m. Plafond.
Beberapa jenis bahan penutup plapond seperti :
1) Tripleks, tebal 2 – 3 mm, lebar 120 cm, panjang 244 cm.
100
2) Hardboard, tebal 3 mm, lebar 120 cm, panjang 240 cm.
3) Eternit.
4) Teakwood.
5) Gypsum board, dan lain-lain.
n. Genteng metal.
Genteng metal terbuat dari plat baja galvanis, yaitu bahan baja yang
dilapisi zinc. Kombinasi lapisan galvanis dan zinc memberikan perlindungan
ganda pada genteng metal. Genteng metal ada yang dicat atau ada juga yang
dilapisi oleh abu batu pada permukaannya. Ukuran yang tersedia dipasaran
adalah panjang 410 mm dan lebar 710 mm.
o. Kusen aluminium
Kusen aluminium yang digunakan yaitu aluminium tiang merek alco,
dengan ukuran inchi lebar 12 panjang 200 disesuaiakn dengan kebutuhan
ruang serta digunakan pada kusen jendela.
101
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Seiring dengan pertumbuhan suatu daerah terutama Sulawesi tenggara dan kota
Kendari pada khususnya yang membutuhkan akan sarana dan prasarana, untuk itu
keberadaan akan wadah yang dapat memberikan informasi sekaligus promosi yang
representatif dalam hal ini pusat penjualan komputer sangatlah penting dan
dibutuhkan untuk semua kalangan.
2. Dalam menentukan site maupun lokasi yang baik untuk perencanaan pusatpenjualan
komputer di Kota Kendari harus mengacu pada peruntukan Bagian zona Wilayah
Kota karena akan mempengaruhi perencanaan wilayah kota Kendari itu sendiri.
3. Dalam menentukan tata ruang yang meliputi kebutuhan ruang, jumlah ruang, dan
persyaratan ruang sehingga memberikan suasana yang nyaman bagi penghuni
ruangan adalah dengan mengetahui karakteristik dari setiap ruang sehingga
memudahkan dalam pemilihan material dan bahan yang akan dituangkan dalam
penataan setiap ruang.
4. Sedangkan penentuan rencana sistem struktur, didukung oleh penerapan modul
struktur yang lazim digunakan dalam dunia konstruksi serta pemilihan bahan
material pendukung struktur yang sesuai standar. Selain itu pola sirkulasi ruang-
ruang dipengaruhi oleh posisi ruang, dan untuk rencana sistem utilitas dengan
memamfaatkan fasilitas jaringan utilitas yang ada pada lingkungan tapak, seperti
jaringan listrik dan telepon, serta pembuatan jaringan utilitas lainnya yang
didasarkan pada denah bangunan.
5. Dalam pemilihan bentuk yang dapat memberikan cerminan dari pusat komputer
sehingga dapat mencirikan dari aktifitas yang ada dalam bangunan tersebut. Untuk
itu cerminan dari bangunan pusat komputer yang merupakan bangunan komersial,
maka bangunan harus dapat menampilkan kesan menarik dan dinamis, terbuka,
dominan terhadap lingkungan
102
B. SARAN
Berdasarkan kajian diatas maka penulis dapat memberikan saran yaitu:
1. Dalam perencanaan sebuah Gedung pusat penjualan komputer yang pertama yang
harus diperhatikan adalah tapak dari suatu area pembanagunan apakah sesuai
dengan persyaratan dan berdasarkan RIK (Rencana Induk Kota)
2. Desain Fisik atau image bangunan tidak menghilangkan kaidah /norma-norma
arsitektural
3. Dalam mendesain sebuah bangunan harus memperhatikan suatu system struktur
banguanan dimana :
1). Pemakaian kolom yang tidak berlebihan namun dapat menahan beban bangunan
sehingga tidak menghilangkan nilai estetika bangunan.
2). Memepertimbangkan kekuatan dan keamanan konstruksi
3). Pembiayaan dan struktur tanah.
4. Pengelompokkan ruang harus berdasarkan atas fungsi dan sifat penggunaannya serta
sistem pencapaian dan sirkulasi yang jelas.
5. Selain desain fisik bangunan perencanaan utilitas bangunan juga perlu karena sistem
ini yang mendukung kelancaran aktivitas didalam bangunan seperti misalnya sistem
mechanical electrical (ME), plumbing dan lain sebagainya.
103
DAFTAR PUSTAKA
Amani Pustaka, 2007, kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta
Arthur B. Gallion. 1995. Pengantar Perancangan Kota kedua Jilid 2, FAIA, Jakarta.
Badan Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS). 2011. Kota Kendari
dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Kendari
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara, 2010. Tingkat Kebutuhan
Pelayanan Dan Jasa Sulawesi Tanggara Tahun 2011. Badan Pusat Statistik
Propinsi Sulawesi Tenggara : Kendari.
Ching, Francis D.K. 2000. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua.
Erlangga : Jakarta.
D.K Ching, Francis D.K. 1984. Arsitektur Bentuk, Ruang Jakarta.
Frick Heinz, Pujo. L setiawan, 2002, Ilmu Konstruksi, perlengkapan UtilitasBangunan, Kanisius, Yogyakarta.
http:// www.google.com/pusat komputer, Diakses Tanggal 15 April 2011
http:// www.kendari.co.id/kreasi komputer, Diakses Tanggal 15 April 2011
http:// www.kendari.co.id/peta kota Kendari, Diakses Tanggal 15 April 2011
Iwan Ridwan, 2008. PERENCANAAN GEDUNG PUSAT KOMPUTER DI
KENDARI.Kendari : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Haluoleo.
104
Juwana, Jimmy S.2005. Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga: Jakarta.
Kartini, WD.2007. Perencanaan Pusat Elektronik di Kendari, Unhalu : Kendari
Ma’ruf Annas, 2009. Bahan Mata Kuliah Utilitas. Kendari.
Neufert, Ernst. 1991. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Terjemahan Dr. Ing Sunarto
Tjahjadi, Erlangga : Jakarta.
Neufert, Ernst. 1991. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2, Terjemahan Dr. Ing Sunarto
Tjahjadi, Dr. Ferryanto Chaidir Erlangga : Jakarta.
Neufert, Ernst. 1995. Data Arsitek Edisi kedua Jilid 2, Terjemahan Sjamsu Amril,
Erlangga : Jakarta.
Poerbo, Hartono, 2007. Struktur dan Kontruksi Bangunan jilid 2. Djambatan :
Jakarta.