Upload
lamdieu
View
247
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Reservasi Hotel
2.1.1 Pengertian Reservasi
Reservasi menurut Monaghan ( The Intrepid Traveler ) adalah sebuah proses
klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel,
kamar pada kapal pesiar tersedia untuk dipakai dan pada akhirnya dibeli oleh individu
spesifik.
2.1.2 Voucher
Juga menurut Monaghan ( The Intrepid Traveler ), sebuah voucher adalah
berbentuk kupon atau dokumen lain baik yang tealh dibayar atau didapat secara gratis
yang dapat digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu serta diskon sesuai
yang tercantum.
2.1.3 Voucher Hotel
Menurut Monaghan ( The Intrepid Traveler ), voucher hotel adalah kupon yang
telah dibayar sebelumnya yang dapat ditukarkan di hotel tertentu untuk menginap.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian pemasaran
Menurut definisi yang diambil dari website mengenai pemasaran, Kotler et al.
(Pearson Education Inc.) pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan grup
memperoleh apa yang mereka perlukan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran,
dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
7
2.2.2 Bauran pemasaran
Definisi mengenai bauran pemasaran menurut Kotler et al. (Pearson Education
Inc.) adalah suatu perangkat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan – produk, harga,
distribusi, dan promosi – yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut
“empat P” : product, price, place dan promotion.
1. Produk
Memiliki arti apapun yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar untuk menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang akan memuaskan kebutuhan
atau keinginan. Mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.
2. Harga
Adalah jumlah uang yang dikenakan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang dipertukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki
atau menggunakan suatu produk atau jasa.
3. Distribusi
Aktivitas perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa tersedia bagi pelanggan
target.
4. Promosi
Aktivitas yang mengkomunikasikan sebuah produk atau jasa serta keunggulannya
kepada pelanggan target dan membujuk mereka untuk membeli.
8
2.2.3 Konsep pemasaran yang dikontraskan dengan konsep penjualan
Gambar 2.1 Konsep pemasaran vs konsep penjualan Sumber: http://wps.prenhall.com/ (2004)
Menurut Kotler et al. (Pearson Education Inc.), konsep pemasaran berfokus pada
kebutuhan dan keinginan target pasar serta menghantarkan kepuasan lebih baik daripada
pesaingnya. Sedangkan yang terjadi pada penjualan adalah konsumen hanya akan
membeli bila perusahaan menjual atau mempromosikan produk tersebut.
2.3 Strategi pemasaran
Strategi pemasaran menurut Walker et al. ( 2003,p12 ) berfokus untuk secara
efisien mengalokasikan dan mengkoordinasi sumber daya dan aktivitas pemasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam suatu pasar produk yang spesifik. Maka dari itu isu
utama yang menyangkut cakupan dari strategi pemasaran adalah menspesifikasi target
pasar untuk produk atau lini produk yang spesifik. Lalu perusahaan mencari keunggulan
kompetitif dan mensinergiskannya melalui program pemasaran yang terintegrasi dengan
baik, yang dibuat khusus untuk kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial di dalam
target pasar tersebut.
9
2.4 Nilai ( value )
2.4.1 Pengertian nilai
Kolarik ( 1999,p6 ) mendefinisikan nilai sebagai sebuah persepsi yang dimiliki
pelanggan yang berhubungan dengan pengalaman atas kualitas dari produk. Pelanggan
akan menilai kegunaan dan hambatan berdasarkan pengalaman.
2.4.2 Nilai, kepuasan dan mutu
Konsumen biasanya menghadapi jajaran produk dan jasa beraneka rupa yang
dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Bagaimana cara mereka memilih tergantung dari
persepsi mereka terhadap barang atau jasa tersebut. Persepsi pelanggan dipengaruhi oleh
nilai, kepuasan dan mutu.
Menurut Kotler et al. (Pearson Education Inc.),nilai bagi pelanggan adalah
perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan
suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tertentu.
Dan juga menurut Kotler et al. (Pearson Education Inc.), kepuasan pelanggan
adalah sejauh mana produk memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih
rendah dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila prestasi sesuai
atau melebihi harapan, pembelinya akan merasa puas atau amat gembira.
Menurut Kotler et al. (Pearson Education Inc.),mutu bermula dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir dengan kepuasan pelanggan.
2.4.3 Positioning statement dan value proposition
Menurut Walker et al. ( 2003,pp185-pp186 ) Positioning statement adalah
pernyataan yang jelas yang mengidentifikasi target pasar dimana produk dimaksudkan,
dalam kategori apa produk akan bersaing serta keunggulan unik apa yang ditawarkan
10
produk. Sedangkan value proposition isinya mirip dengan positioning statement dengan
ditambah informasi mengenai posisi harga relatif dengan pesaing.
Sebuah value proposition biasanya mengandung:
• Target pasar.
• Kegunaan yang ditawarkan ( dan tidak ditawarkan ).
• Rentang harga ( relatif dengan pesaing ).
2.4.4 Value-added marketing
Value-added marketing menurut Greenstein et al. ( 2004,p11 ) adalah
menyalurkan informasi elektronik yang interaktif kepada pelanggan yang sudah ada dan
pelanggan potensial untuk membantu mereka membuat keputusan membeli yang penuh
informasi menggunakan alat bantu web terbaru untuk penjualan yang terpandu.
2.4.5 Pemasaran berorientasi pelanggan
Pemasaran berorientasi pelanggan selalu mencari bagaimana cara terus-menerus
menciptakan nilai ( value ), begitu menurut Greenstein et al. ( 2004,p451 ). Kekuatan
diatas transaksi tradisional yang sekarang dimiliki pelanggan telah didorong oleh
pengertian mereka akan kemampuan mereka untuk merubah informasi ke bentuk nilai (
value ). Dimensi tambahan dari informasi dalam perhitungan nilai menunjukkan betapa
signifikannya tidak hanya pada perpindahan paradigma kekuatan namun juga perubahan
fundamental dari kekuatan pelanggan, yang disebut value sphere.
11
2.5 Pemasaran melalui Internet ( Internet Marketing )
2.5.1 Pengertian pemasaran melalui internet
Menurut Mohammed et al. ( 2003,p4 ) pemasaran melalui internet adalah sebuah
proses membangun dan menjaga hubungan pelanggan melalui aktivitas online yang
memfasilitasi pertukaran ide, produk dan jasa yang memenuhi tujuan dari kedua belah
pihak.
Sedangkan Strauss ( 2001,p8 ) menyebutnya dengan e-marketing. E-marketing
mempengaruhi pasar tradisional dalam dua cara, pertama meningkatkan efisiensi dalam
fungsi pemasaran tradisional dan yang kedua adalah teknologi e-marketing mengubah
banyak strategi pemasaran. Proses transformasi ini menghasilkan model bisnis baru yang
menambah nilai ( value ) pelanggan dan / atau meningkatkan keuntungan perusahaan.
2.5.2 Lima komponen yang mendefinisikan pemasaran melalui internet
Menurut Mohammed et al. ( 2003,pp4-pp5 ) ada lima komponen yang
mendefinisikan pemasaran melalui internet, yaitu :
1. Sebuah proses
Ada tujuh langkah dalam program Internet Marketing yaitu mengumpulkan
kesempatan pasar, memformulasikan strategi pemasaran, merancang pengalaman
pelanggan, membuat interface pelanggan, merancang program pemasaran,
menyeimbangkan informasi pelanggan melalui teknologi, dan mengevaluasi hasil
dari program pemasaran sebagai sebuah kesatuan. Ketujuh langkah ini harus
dikoordinasikan dan dilakukan secara konsisten.
2. Membangun dan menjaga hubungan pelanggan
Tujuan dari pemasaran adalah untuk membangun dan membentuk hubungan dengan
pelanggan yang bertahan lama. Maka dari itu, terjadi perubahan poin penting dari
12
mencari pelanggan menjadi merawat sejumlah pelanggan yang benar-benar
berkomitmen dan loyal.
3. Online
Dari definisinya, pemasaran melalui internet berurusan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan dunia internet. Walau begitu, seperti yang telah dikatakan
sebelumnya, kesuksesan dari pemasaran melalui internet dapat juga diraih melalui
jalur offline.
4. Pertukaran
Program pemasaran melalui internet harus dievaluasi menurut keseluruhan imbas
terhadap pertukaran. Maka dari itu, pemasaran online juga dapat menghasilkan
pertukaran di toko retail.
5. Kepuasan dari kedua belah pihak
Harus ada keseimbangan antara kepuasan dari sisi pelanggan dan dari sisi
perusahaan untuk dapat menjaga model pendapatannya.
2.5.3 Bauran pemasaran melalui internet
Menurut Mohammed et al ( 2003,p13 ) empat P dalam pemasaran tradisional
adalah price, product, promotion dan place/distribution. Kesemua ini adalah bagian dari
bauran pemasaran melalui internet, ditambah dengan dua elemen baru yaitu community
dan branding. Bauran pemasaran melalui internet dapat dijabarkan sebagai berikut :
o Produk
Sebuah produk adalah barang fisik atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk
dipertukarkan. Produk beragam ditawarkan melalui internet, termasuk barang fisik,
produk informasi yang intensif dan jasa.
13
o Harga
Harga adalah bagian yang makin meningkat tingkat kepentingannya. Internet telah
membentuk kategori yang sama sekali baru untuk perusahaan yang ada di era
ekonomi baru ini, termasuk strategi harga yang dinamis.
o Komunikasi
Komunikasi pemasaran dapat mendorong eksplorasi, komitmen, dan disolusi. Baik
pemasaran online dan offline dapat mendorong pelanggan untuk membangun
hubungan yang lebih kuat dan seharusnya diintegrasikan dengan program pemasaran
apapun.
o Komunitas
Komunitas adalah hubungan yang dibangun diatas kesamaan minat yang memuaskan
kebutuhan dari anggotanya yang tidak dapat diperoleh secara individual.
o Distribusi
Internet secara simultan adalah bentuk baru dari perdagangan, sebuah revolusi dalam
bagaimana pelanggan dan perusahaan berinteraksi dan jalur distribusi dari produk
perusahaan.
o Branding
Branding memainkan dua peran dalam strategi pemasaran. Pertama, branding adalah
sebuah hasil dari aktivitas pemasaran perusahaan. Program pemasaran berakibat
pada bagaimana pelangan mempersepsikan merk dan pada akhirnya nilai dari
produk. Kedua, branding adalah sebuah bagian dari tiap strategi pemasaran, semua
aktivitas pemasaran akan meningkat bila merk tersebut kuat atau akan turun bila
merk lemah.
14
Gambar 2.2 Internet Marketing Mix
Sumber: Mohammed et al. ( 2003,p15 )
2.5.4 Perbedaan pemasaran melalui internet dengan pemasaran tradisional
Menurut Kiani ( Chaffey et al,2000,p.17 ) terdapat perbedaan antara pemasaran
melalui internet dengan pemasaran tradisional dari sisi media
Media Lama Media Baru Komentar Memiliki model komunikasi one-to-one
Memiliki model komunikasi one-to-one atau many-to-many
Hoffman dan Novak (1996) menyatakan bahwa secara teoritis internet adalah media many-to-many namun untuk perusahaan yang company-to-customer maka komunikasi yang terbaik adalah one-to-one
Pemasaran masal Pemasaran yang individual atau pemasaran khusus
Dimungkinkan personalisasi karena teknologi yang dapat mengontrol kebutuhan dan isi (Deighton,1996)
Monolog Dialog Mengindikasikan interaktivitas lingkungan www dengan fasilitas timbal balik
Branding Komunikasi Peningkatan keterlibatan dari pelanggan untuk mendefinisikan karakteristik merk. Kesempatan dalam menambah nilai dari barang.
Berorientasi pada penawaran
Berorientasi pada permintaan
Penarikan pelanggan menjadi lebih penting
Targetnya adalah pelanggan
Pelanggan sebagai rekan
Pelanggan mempunyai banyak input bagi produk dan jasa yang diperlukan
Segmentasi Komunitas Agregasi dari pelanggan yang berpikiran sama daripada segmen yang didefinisikan
Tabel 2.1 Pemasaran, media internet dan tradisional Sumber: Chaffey et al. ( 2000,p17 )
Produk Harga Komunikasi Komunitas Distribusi
Branding
15
Lalu menurut Chaffey et al ( 2000,p18 ) tabel tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Internet adalah media penarik ( pull medium )
2. Internet adalah media interaktif dan one-to-one
2.5.5 Manfaat bisnis dari penggunaan internet
Menurut Chaffey et al ( 2000,p7 ) internet dapat digunakan untuk meraih tiap
arah strategis bisnis, seperti :
1. Penetrasi pasar
Internet dapat digunakan untuk menjual lebih banyak produk yang sudah ada di
dalam pasar yang sudah ada juga. Ini dapat diraih dengan menggunakan kekuatan
internet untuk memasarkan produk untuk meningkatkan kewaspadaan akan produk
dan profil perusahaan diantara pelanggan potensial yang ada dalam pasar. Ini adalah
penggunaan internet yang konservatif.
2. Pengembangan pasar
Disini, internet digunakan untuk menjual produk ke pasar yang baru, mengambil
keuntungan dari pemasaran secara internasional yang berbiaya rendah tanpa
perlunya infrastruktur pendukung yang berada si negara pelanggan. Ini juga adalah
penggunaan internet secara konservatif, namun perlu mengatasi hambatan-hambatan
dalam menjadi eksportir atau beroperasi di banyak negara.
16
3. Pengembangan produk
Produk atau jasa baru dikembangkan agar dapat dihantarkan melalui internet.
Biasanya adalah produk informasi seperti laporan pasar yang dapat dibeli
menggunakan electronic commerce. Ini adalah penggunaan inovatif dari internet.
4. Diversifikasi
Dalam sektor ini, produk baru dikembangkan agar dapat dijual ke pasar yang baru.
Bar
u
Pengembangan
Pasar Diversifikasi
Lam
a Penetrasi Pasar Pengembangan
Produk
Lama Baru
Pasa
r
Produk Gambar 2.3 Arah strategi bisnis
Sumber: Chaffey et al. ( 2000,p8 )
2.6 Metode analisis bisnis
2.6.1 Model lima kekuatan persaingan Porter
Porter ( Thompson et al.,2001,pp79-pp81 ), mengemukakan bahwa suatu alat
analisis untuk mendiagnosa tekanan persaingan dalam suatu pasar dan menilai seberapa
kuat dan penting dari setiap faktor yang ada, sering disebut sebagai model lima kekuatan
persaingan.
17
Gambar 2.4 Model lima kekuatan Porter
Sumber: Thompson et al. ( 2001,p79 )
Model lima kekuatan persaingan Porter ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
∗ Ancaman pendatang baru potensial, yaitu ancaman dari pendatang baru yang masuk
ke dalam industri sejenis, semakin tinggi tingkat kesulitan sebuah perusahaan untuk
masuk ke dalam industri maka ancaman yang dihadapi perusahaan akan lemah,
namun apabila perusahaan dapat dengan mudah masuk ke dalam industri maka
ancaman terhadap perusahaan menjadi kuat.
∗ Daya tawar pemasok, yaitu kekuatan daya tawar pemasok yang akan ditentukan oleh
jumlah dari pemasok yang ada dalam industri, makin banyak pilihan pemasok maka
makin lemah daya tawar pemasok terhadap perushaan kita. Apabila pemasok sedikit,
maka daya tawar pemasok akan kuat.
∗ Daya tawar pembeli, yaitu kekuatan daya tawar pembeli atau pelanggan yang
ditentukan oleh sedikit atau banyaknya perusahaan yang menyediakan produk atau
Ancaman Pendatang Baru
Potensial
Ancaman Substitusi
Daya Tawar Pemasok
Daya Tawar Pembeli
Persaingan Antar
Perusahaan yang Ada dalam Industri
18
jasa kepada pembeli, semakin sedikit perusahaan yang ada dalam industri maka
makin lemah daya tawar pembeli, dan sebaliknya bila perusahaan yang bergerak di
industri sejenis berjumlah banyak maka daya tawar pembeli makin kuat.
∗ Ancaman barang substitusi, yaitu ancaman yang datang dari produk atau jasa
pengganti, semakin terjangkau dan mudahnya barang substitusi untuk didapat maka
makin kuat ancamannya, serta sebaliknya.
∗ Persaingan antar perusahaan dalam industri, kuat tidaknya persaingan ini didasarkan
pada banyak atau tidaknya perusahaan sejenis yang menawarkan hal yang sama,
makin banyak maka persaingan akan makin kuat dan bila sedikit maka persaingan
menjadi lemah.
2.6.2 Metode peramalan berdasarkan bukti
Menurut Walker et al. ( 2003,pp132-pp133 ) ada enam metode peramalan yang
berdasarkan bukti, yaitu:
• Metode statistik, yang menggunakan data sejarah yang telah lalu dan bermacam-
macam teknik statistik seperti regresi berganda atau analisis time-series untuk
meramalkan masa depan berdasarkan eskplorasi yang dalam terhadap masa lalu.
• Observasi, secara langsung mengobservasi atau mengumpulkan data yang ada
tentang apa yang benar-benar dilakukan pelanggan dalam pasar produk.
• Survei, untuk meramalkan atau mengestimasi potensi pasar. Survei memiliki
beberapa kelemahan yaitu apa yang orang katakan belum tentu apa yang orang
tersebut lakukan dan orang yang di-survei kemungkinan tidak mengetahui bidang
19
yang dibicarakan pada survei namun bila ditanyakan, mereka kemungkinan akan
menyediakan jawabannya.
• Analogi, menggunakan metode ini sebuah produk dibandingkan dengan produk yang
mirip yang memiliki data historis. Saat perusahaan ingin memperkenalkan produk
baru, manajer mereka biasanya akan melihat data historis dari perkenalan produk
yang sudah ada untuk memperkirakan penjualan produk.
• Penilaian ( judgement ), terkadang peramalan hanya bersandar pada penilaian
berpengalaman ataupun intuisi. Beberapa pembuat keputusan memiliki intuisi dalam
pengambilan keputusan dan tidak selalu dapat mengartikulasikan dasar dari penilaian
mereka.
• Tes pasar digunakan biasanya untuk produk baru, kemungkinan akan dilakukan
dalam kondisi yang terkontrol seperti di laboratorium riset atau menggunakan tes
pasar langsung.
2.7 Tujuh tahap dari Internet marketing
Mohammed et al ( 2003,p.8 ) menyatakan bahwa terdapat tujuh tahap dalam
membangun Internet Marketing yang baik, yaitu :
1. Tahap Satu, Membuat Kerangka Peluang Pasar
Tahap satu dalam proses pemasaran internet menggunakan metodologi enam
langkah untuk membantu mengevaluasi tingkat menariknya tidaknya sebuah
peluang. Keenam langkah itu adalah :
20
1.1 Mengidentifikasi peluang yang ada dalam sistem nilai yang sudah ada dan sistem
nilai yang baru.
Sebuah sistem nilai dapat dilihat sebagai keseluruhan rantai pemasok,
distributor, pesaing, pembeli dan perantara yang menghantarkan suatu
penawaran kepada pasar.
Mulailah penyelidikan peluang pasar dengan mencari suatu kumpulan
aktivitas yang dapat menghasilkan transformasi yang positif, ini dapat berada
baik di dalam atau di luar perusahaan. Baik kedua aktivitas yang ada di dalam
perusahaan dan yang aktivitas yang menghubungkan suatu perusahaan dengan
perusahaan lain merupakan kandidat yang potensial dalam menciptakan nilai
jaringan ekonomi.
Perusahaan harus melihat sebuah sistem nilai dengan perspektif yang
mengumpulkan ide-ide tentang peluang bisnis baru. Secara spesifik, perusahaan
mencari salah satu dari tiga hal : trapped value yang dapat dibebaskan, new-to-
world value yang dapat dibuat, atau hybrid value yang merupakan gabungan
trapped dan new-to-world value.
o Trapped value
Perusahaan yang ber-jaringan ekonomi biasanya akan membebaskan trapped
value baik dengan menciptakan pasar yang lebih efisien atau sistem nilai
yang lebih efisien.
• Menciptakan pasar yang lebih efisien
Dengan mempersingkat pencarian dan pembelian maka pasar menjadi
lebih efisien, pelanggan dapat membeli apa yang terbaik bagi mereka
dengan biaya yang minim.
21
• Menciptakan sistem nilai yang lebih efisien
Dengan mempersempit dan menhilangkan tahap-tahap yang ada pada
pasar yang sudah ada dapat menghasilkan penghematan waktu dan biaya.
o New-to-world value
Keuntungan-keuntungan yang dapat dihasilkan oleh new-to-world value
dapat menigkatkan penawaran yang ada atau menjadikan basis dari
penawaran baru.
• Penawaran yang khusus
Dengan fleksibilitaas digital dan keunggulan ekonomi dari Internet,
perusahaan dapat meng-customize produk atau jasa kepada pelanggannya.
Perusahaan juga dapat membuat produk mereka menjadi lebih menarik
dengan menghilangkan fitur-fitur yang tidak digunakan oleh pelanggan.
• Membangun komunitas
Internet memungkinkan pembangunan komunitas yang lebih efisien
dengan merebaknya penggunaan chat-room dalam banyak topik. Aspek
penting yang ada pada komunitas adalah pengunjung website dapat
menciptakan nilai yang lebih besar dari yang disediakan oleh perusahaan
itu sendiri.
• Memperkenalkan fungsionalitas atau pengalaman baru
Konvergensi dari komunikasi, komputer, dan hiburan seperti juga
semakin berubahnya bentuk dan fungsionalitas dari perangkat akses
membuat pengalaman-pengalaman baru menjadi mungkin.
22
o Hybrid value
Sebuah perusahaan dapat membebaskan baik trapped value dan new-to-
world value secara bersamaan. Tidak hanya menghilangkan tahap-tahap dan
mengurangi kerumitan dalam pembelian sesuatu, namun ini bisa
memperkenalkan pelayananan dan fungsionalitas baru untuk meningkatkan
pengalaman pelanggan.
• Mempengaruhi harga
Sebagai tambahan dari pembuatan pasar menjadi lebih efisien, aktivitas
yang membebaskan nilai ini merubah hubungan kekuatan harga.
Pelanggan dapat meraih pengaruh terhadap harga dan menangkap
beberapa bagian dari marjin yang seharusnya diterima oleh penjual.
• Mempermudah akses
Mencakup peningkatan poin akses dan derajat dari komunikasi antara
rekan pertukaran yang relevan. Website dapat menawarkan produk yang
sama seperti pada pasar offline namun dengan kenyamanan belanja
online.
• Secara radikal memperluas jangkauan
Mencakup memungkinkan kolaborasi dari banyak orang yang ada di
banyak lokasi secara bersamaan. Dalam dunia jaringan, orang-orang
bekerja sama membuat kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
1.2 Mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terlayani.
Tahap ini menggambarkan tentang bagaimana membuka sebuah nukleus
peluang, dari sekumpulan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terlayani.
23
Ada beberapa pertanyaan yang dapat mengarahkan kita untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan:
• Apa saja aktivitas yang ada dalam proses pengambilan keputusan oleh
pelanggan ?
• Apa saja pengalaman ideal yang pelanggan inginkan baik secara fungsional
atau emosional ?
• Seberapa dekat pengalaman yang sebenarnya dengan pengalaman ideal tadi ?
1.3 Menentukan segmen target pelanggan.
Sebuah usaha untuk mengidentifikasi pelanggan prioritas mengarah pada
pengertian mendasar terhadap segmen target dari perusahaan. Siapa saja
pelanggan yang ada dan apa yang membuat mereka menarik untuk dikejar?
Pengalaman apa yang mereka cari?
Pendekatan dalam segmentasi ada bermacam-macam, contohnya secara
demografis, geografis, perilaku, occasion, psikografis, keuntungan, serta
kepercayaan dan sifat dari pelanggan.
Tujuan dari pembuatan segmen pasar adalah mengidentifikasi kombinasi
dari pasar yang actionable dan meaningful. Dapat dikatakan actionable bila
mudah untuk diidentifikasi, dapat dijangkau sekarang, dapat dideskripsikasn
dengan segala pertumbuhan, ukuran, profil dan ketertarikan. Segmentasi disebut
meaningful bila: pelanggan yang berada pada satu segmen berperilaku sama,
berpengaruh terhadap bagaimana pelanggan membeli sesuatu atau membedakan
biaya untuk pelayanan.
24
1.4 Menilai kebutuhan sumber daya untuk menghantarkan penawaran.
Meneliti kemampuan pembeda dari perusahaan dalam menghantarkan
suatu penawaran baru membantu derajat keselarasan antara peluang dengan
kemampuan perusahaan.
Sistem sumber daya yang ada dalam perusahaan dapat dikelompokkan
dalam tiga klasifikasi:
o Customer-facing resource, mencakup brand name, tenaga penjualan yang
terlatih, dan banyaknya saluran distribusi.
o Internal, mencakup teknolgi, pengembangan produk, skala ekonomi, dan
pekerja yang berpengalaman.
o Upstreams, mencakup partnership dengan pemasok dan keharmonisan antara
perusahaan dengan pemasoknya.
1.5 Menilai tingkat menarik atau tidaknya persaingan, teknologi dan keuangan dan
kesempatan.
Ada beberapa faktor yang terangkum dibawah ini yang digunakan untuk
mengidentifikasi karakter serta besarnya peluang:
o Intensitas kompetitif
Mengidentifikasi pesaing baik pesaing langsung atau tidak langsung,
dengan membuat pendekatan profil yang disajikan dengan lingkaran-
lingkaran konsentris.
Memetakan pesaing dengan mengidentifikasi dimana pesaing sekarang
berpartisipasi dan menentukan efektivitas mereka dalam menghantarkan
keuntungan bagi pelanggan.
25
o Dinamika pelanggan
• Tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi
Jumlah barang yang individu inginkan untuk beli dan jual.
• Tingkat interaksi antara segmen yang paling utama
Kegiatan yang menghasilkan lebih pembelian dan kegunaan.
o Tingkat pertumbuhan
Persentase pertumbuhan tahunan dari unit pasar customer. Pasar dengan
ekspektasi pertumbuhan yang tinggi menghadirkan kesempatan yang berarti
untuk pemain
o Kerapuhan teknologi
Adopsi teknologi
Apakah ada pengenalan dari versi sebelumnya yang dapat di upgrade
sebagai peningkatan pemasukan teknologi? Kapan pemasukan teknologi
paling cepat ditemui?
Dampak teknologi baru pada proporsi nilai
Teknologi baru apa yang dapat secara radikal mengubah ekonomi dari
menyampaikan penawaran atau membutuhkan penyesuaian dari
keistimewaan dan kegunaan dari penawaran? Bagaimana target populasi
atau pesaing yang akan menggunakan teknologi ini?
o Mikroekonomi
Ukuran pasar
Peluang ukuran pasar yang besar sangat menarik karena merupakan
keunggulan.
26
Tingkat keuntungan
Adalah keuntungan margin yang dapat direalisasikan di pasar
1.6 Melakukan penilaian go/no-go.
Pada akhirnya dapat diperoleh keputusan untuk go/no-go untuk perlu atau
tidaknya Internet marketing diterapkan di perusahaan, dan juga diharapkan
dengan menggunakan Internet marketing, maka perusahaan dapat memperoleh
peluang yang ada untuk menaikkan tingkat kompetitif perusahaan. Selain itu,
teknologi yang dibutuhkan dapat diusahakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
2. Tahap Dua, Memformulasi Strategi Marketing
Strategi pemasaran internet adalah berdasarkan strategi pemasaran perusahaan,
unit bisnis dan keseluruhan strategi pemasaran yang ada. Tujuan dari strategi
pemasaran, sumber daya dan langkah-langkah aksi harus disejajarkan dengan
strategi unit bisnis. Akhirnya, strategi pemasaran keseluruhan akan mencakup
pemasaran offline dan online.
Menentukan strategi pemasaran internet berdasarkan perusahaan, unit bisnis dan
strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan yang perlu ditetapkan dalam
membuat segmentasi pasar, target pelanggan yang akan dibidik, dan posisi
perusahaan dalam pasar yang dituju sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai
oleh perusahaan melalui 3 komponen dari strategi pemasaran, yaitu:
1. Segmentation
Merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran untuk mencari pelanggan
yang sesuai dengan produk dan layanan, harga atau karakteristik program
27
pemasaran yang mempunyai nilai untuk meningkatkan penjualan dan pemenuhan
kebutuhan pelanggan.
Change In Segmentation Charactestics due to Internet No Yes Yes No
Gambar 2.5 Skenario Segmentasi Bricks-and-Mortar
Sumber: Mohammed et al. (2003, p.108)
• Market Expansion
Skenario segmentasi di mana segmen pasar tidak mengalami
perubahan, namun mengalami perluasan ukuran dengan adanya
internet sebagai saluran distribusi pemasaran yang baru.
• Reclassified Expansion
Skenario segmentasi di mana segmentasi pasar beserta ukurannya
mengalami perubahan secara simultan dengan adanya internet sebagai
saluran distribusi pemasaran yang baru.
• Market Reclassification
Skenario segmentasi di mana telah terjadi perubahan pada
segmentasi pasar melalui penggunaan internet, namun dengan ukuran
pasar yang sama.
No Change
Reclassification Expansion
Market Reclassification
Market Expansion
Chan
ge in
Siz
e of
Mar
ket
Segm
ents
28
• No Change
Tidak ada perubahan sama sekali oleh karena tidak adanya
perluasan pasar.
2. Targeting
Merupakan suatu proses mengidentifikasi dan memilih segmen pasar untuk dapat
mengetahui secara spesifik target utama dari jenis pelanggan yang sudah
ditentukan dalam tahap segmentasi.
Customer Similiarity Same Customers Different Customers
Entir
e Se
gmen
t
Blanket Targeting
New-Opportunity Targeting
Focu
s of e
ffort
Port
ion
of a
se
gmen
t
Beachhead Targeting
Bleed-over Targeting
Gambar 2.6 Skenario Targeting Bricks-and-Mortar
Sumber: Mohammed et al. ( 2003,p110 )
• Blanket Targeting
Target pasar dalam sistem pemasaran online mengacu pada
karakteristik segmen yang sama dengan sistem sebelumnya (sistem
pemasaran offline).
• Beachhead Targeting
Target pasar berubah ketika segmen pelanggan dalam sistem
pemasaran online menjadi lebih kecil atau lebih sempit dibandingkan
segmen pelanggan dalam sistem pemasaran offline.
29
• Bleed-Over Targeting
Target pasar berubah ketika segmen pelanggan dalam sistem
pemasaran online melibatkan sebagian segmen pada sistem
pemasaran terdahulu serta melibatkan segmen pemasaran yang baru.
• New Opportunity Targeting
Target pasar berubah secara total menjadi segmen pasar yang baru
yang menyajikan kebutuhan serta pilihan yang berbeda dengan
segmen pasar dalam sistem pemasaran offline.
3. Positioning
Cara pandang perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan tentang suatu produk
yang unik dan mempunyai nilai pada target pasar sebagai langkah akhir dalam
proses strategi pengambilan keputusan.
• Blanket Positioning
Segmen pasar berada pada posisi yang sama seperti sebelumnya
(tidak mengalami perubahan).
Customer Similiarity Same Customer Different Customer
Entir
e Se
gmen
t
Blanket Positioning
New Opportunity Positioning
Focu
s of E
fort
Port
ion
of a
se
gmen
t
Beachhead Positioning
Bleed-over Positioning
Gambar 2.7 Skenario Positioning Bricks-and-Mortar Sumber: Mohammed et al. ( 2003,p112 )
30
• Beachhead Positioning
Segmen pasar berada pada posisi yang sama namun lebih
memfokuskan kepada kelompok pelanggan yang lebih spesifik atau
khusus.
• Bleed-Over Positioning
Segmen pasar berada pada posisi yang serupa namun mengalami
perluasan dengan melibatkan segmen yang baru.
• New Opportunity Positioning
Segmen pasar mengalami perubahan posisi secara keseluruhan di
mana target pasar yang baru sama sekali berbeda dengan target pasar
sebelumnya.
3. Tahap Tiga, Merancang Pengalaman Pelanggan
Perusahaan harus mengerti tipe dari pengalaman pelanggan yang perlu dihantarkan
untuk dicocokkan dengan kesempatan pasar. Pengalaman ini harus berkorelasi
dengan strategi positioning dan pemasaran dari perusahaan.
Customer Experience dapat didefinisikan sebagai penerjemah user ketika
berhadapan dengan sebuah website, mulai dari home sampai pada tahap pembelian,
termasuk keputusan dimana user mulai mengabaikan sistem belanja secara manual.
3 Tahap Customer Relationship:
1. Functionality
Bagaimana perusahaan memberikan produk yang sesuai kepada customer
sesuai dengan keinginan pasar dan juga sesuai dengan periode waktu yang ada.
Tahap ini meliputi kemudahan dan penggunaan navigasi, kecepatan,
kepercayaan, keamanan, media pengaksesan.
31
2. Intimacy
Suatu usaha perusahaan mengajak customer agar customer merasa lebih
dekat kepada perusahaan sehingga customer merasa dimengerti. Meliputi
customization, komunikasi, konsistensi, kepercayaan terhadap perusahaan, nilai
kepuasan dari customer
3. Evangelism
Customer yang digambarkan sebagai individual experience,
mengintegrasikan brand perusahaan ke dalam kehidupannya. Pada stage ini
customer menjadi seorang evangelist, yaitu seorang customer yang
menyebarluaskan suatu produk atau brand. Mereka mendapatkan suatu
experience dan merasa mendapat nilai kepuasan yang besar terhadap suatu
produk sehingga tidak dapat menunggu untuk dapat membagikan cerita tersebut
kepada teman dan rekan kerja mereka.
Stages Perusahaan memiliki…. Customer Experience yang harus ada…
1: Functionality - arsitektur disain dan informasi
- keinginan dari customer - platform independence - transaksi yang efisien
- situs yang mudah penggunaannya
- akses download yang cepat
- navigasi secara intuisi - situs yang dapat
dipercaya 2: Intimacy - warehouse dan data
mining - interaksi customer - integrasi data - konsistensi performance
terhadap waktu - inovasi dan upgrade yang
konstan
- personalisasi - meningkatkan
kepercayaan - mengulangi penilaian
terhadap kepuasan customer
- konsistensi experience
3: Evangelism - Dukungan terhadap penyebaran informasi
- Pengakuan dari penyebaran informasi tersebut
- Keinginan customer untuk memberikan pesan kepada pasar
- Keuntungan dari suatu komunitas
Tabel 2.2 Merancang Pengalaman Pelanggan
Sumber: Mohammed et al. ( 2003, p148 )
32
4. Tahap Empat, Membentuk Antarmuka Pelanggan
Internet telah mengubah fokus dari pertukaran dari marketplace ( interaksi tatap
muka ) menjadi marketspace ( interaksi antara layar dengan manusia ).
Maka diperkenalkan kerangka kerja 7C yang terdiri dari:
• Context
Context dari suatu situs menangkap bagaimana segi estetis dan
fungsional. Beberapa situs memilih untuk memfokuskan diri pada grafik yang
menarik, warna, dan fitur rancangan sedangkan lainnya menitikberatkan pada
kegunaan seperti kemudahan penggunaan.
• Content
Didefinisikan sebagai semua subyek digital yang berpengaruh pada
website. Termasuk media dari subyek: teks, video, audio, dan grafis serta pesan
dari subyek digital yaitu produk, jasa dan tawaran informasi.
• Community
Didefinisikan sebagai kumpulan jalinan hubungan yang dibangun diatas
perhatian yang sama. Community dapat menghasilkan content ataupun pelayanan
yang menarik customer pada sebuah website; dapat juga melayani customer
untuk membangun hubungan lebih dekat antara customer dan perusahaan atau
antara customer dan customer.
• Customization
Didefinisikan sebagai kemampuan website untuk memodifikasi sendiri atau
dimodifikasikan oleh user. Ketika customization diawali dan dikelola oleh
33
sebuah perusahaan maka dinamakan “tailoring”. Tetapi ketika customization
diinisiasikan dan dikelola oleh user maka disebut “personalization”.
• Communication
Menunjuk kepada dialog yang terbuka antara website dengan user. Komunikasi
ini dapat terdiri dari tiga bentuk:
1. Perusahaan ke user (e-mail)
2. User ke perusahaan (permintaan customer service)
3. User ke user (testimonial)
• Connection
Didefinisikan sebagai jaringan hubungan antara sebuah website dengan website
lainnya dengan kata lain, hubungan melalui link yang dapat mengarahkan
pengunjung dari website suatu perusahaan atau yang berada pada website lain
untuk membawa pengunjung ke website perusahaan.
• Commerce.
Didefinisikan sebagai kemampuan suatu website yang memungkinkan terjadinya
transaksi.
5. Tahap Lima, Merancang Program Pemasaran
Tahap lima memfokuskan untuk merancang kombinasi khusus dari aksi pemasaran
untuk menggerakkan pelanggan target dari tingkat kewaspadaan ke tingkat
komitmen. Pemasaran internet memiliki enam kelas yaitu produk, harga,
komunikasi, komunitas, distribusi dan merk.
Setelah menyelesaikan tahap satu sampai tahap empat, perusahaan harus
menentukan arah strateginya. Pada tahap kelima ini didesain kombinasi yang unik
34
atas aksi pemasaran (levers) untuk mengubah target pelanggan dari tahap awareness
hingga tahap dissolution yang terdefinisi sebagai berikut:
1. Awareness
Tahap awal yang menentukan suksesnya suatu website adalah di mana pengguna
internet mengetahui dan mengakui keberadaan website tersebut dalam komunitas
online.
2. Exploration / Expansion
Pada tahap ini pengguna internet berubah fungsi menjadi pengunjung yang
membuka dan mengeksplorasi website dalam aktivitasnya.
3. Commitment
Pada tahap ini perusahaan berhasil membuat pengunjung pada website-nya
menjadi pelanggan, yang selanjutnya berkembang menjadi pelanggan dengan
tingkat loyalitas yang tinggi.
4. Dissolution
Pada tahap ini perusahaan mulai menganalisa dan mengatur aktivitas para
pelanggannya serta menyaring pelanggan mana yang harus diprioritaskan
berdasarkan keuntungan yang didapat perusahaan. Pada tahap ini juga hubungan
dapat diputuskan oleh baik pihak perusahaan maupun pihak pelanggan, sehingga
menghasilkan hubungan yang terputus.
Gambar 2.8 Bergerak dalam relationship stages Sumber: Mohammed et al. ( 2003 , p213 )
Awareness Exploration Commitment Dissolution
35
Untuk mendesain rancangan program pemasaran ini perusahaan memperhatikan:
1. Customer Relationship
Merupakan hubungan antara perusahaan dan pelanggan di mana perusahaan
mengatur pergerakan pelanggan dari tahap awareness, exploration, hingga mencapai
tahap commitment yang selanjutnya berakhir pada tahap dissolution.
2. Marketspace Matrix
Merupakan suatu alat yang digunakan oleh tim pemasaran internet yang
mendeskripsikan hubungan antara empat tahap hubungan dalam program pemasaran
(awareness, exploration, commitment, dan dissolution) dengan enam kategori faktor
utama yang meningkatkan pemasaran perusahaan (product, price, communication,
community, distribution, dan branding).
Komponen-komponen yang digunakan pada marketspace matrix diantaranya adalah:
1. Product
Produk merupakan suatu bentuk atau barang fisik yang ditawarkan perusahaan
dalam suatu transaksi. Produk packaging sering digunakan untuk membangun
keinginan customer, upgrade dan pelayanan pelengkap yang memungkinkan
customer untuk mendapatkan koneksi yang lebih jauh dan penawaran seperti
biasa yang berguna untuk memperkuat komitmen diantaranya.
2. Pricing
Harga merupakan faktor peningkat bagi strategi marketing. Peningkat harga
tradisional dilakukan seperti program kesetiaan customer, diskon, promosi.
Dalam internet telah diciptakan kategori baru sebagai penentu harga untuk suatu
36
perekonomian baru bagi perusahaan untuk digunakan seperti strategi harga yang
dinamis.
3. Communication
Marketing komunikasi sebagai sebuah kegiatan yang menginformasikan satu
atau lebih grup target customer tentang perusahaan dan produknya. Marketing
komunikasi meliputi seluruh tipe komunikasi, dari setiap level perusahaan
meliputi public relation, penggunaan sales, dan iklan secara online.
4. Community
Community merupakan kumpulan jalinan hubungan yang dibangun diatas
perhatian dan minat yang sama terhadap kebutuhan member dimana member
tidak dapat diraih secara individual.
5. Distribution
Merupakan kegiatan yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dalam
memasarkan produknya melalui berbagai saluran distribusi, dengan tujuan
menyampaikan informasi beserta produk yang ditawarkan.
6. Branding
Branding memainkan dua aturan dalan strategi marketing:
Branding adalah hasil dari aktivitas marketing perusahaan. Marketing program
mempengaruhi bagaimana consumer dapat menerima brand yang ada dan
selanjutnya bagaimana nilai dari branding tersebut.
Branding adalah bagian dari strategi marketing. Masing-masing aktivitas
marketing dapat ditingkatkan jika brand tersebut memegang peranan yang kuat.
Atau juga dapat mengurangi nilai dari brand tersebut jika brand tersebut lemah.
37
6. Tahap Enam, Menyeimbangkan Informasi Pelanggan melalui Teknologi
Dalam lingkungan yang berorientasi pelanggan ini perusahaan harus berbuat dan
bertindak menurut tiga keputusan berikut : secara strategis memilih pasar mana yang
akan dikejar, lebih mempelajari mengenai pelanggan dan membentuk strategi untuk
mendapat pelanggan target, serta menilai keuntungan jangka panjang dari pelanggan
dan mempertahankan pelanggan.
Perusahaan dapat menggunakan bantuan teknologi untuk mendapatkan,
mengorganisasikan, menganalisa, dan memanfaatkan informasi mengenai pelanggan
dalam menentukan riset pasar, basis data pemasaran, dan customer relationship
management.
1. Riset pasar
Secara strategik harus memilih pasar mana yang ingin diraih, yang
kemudian dianalisa ke dalam suatu bentuk laporan sebagai hasil akhir
dari penelitian.
2. Basis data pemasaran
Merupakan suatu alat berupa basis data yang digunakan untuk
menyimpan seluruh data dan informasi pemasaran yang telah
dikumpulkan sehingga data-data tersebut terorganisir dengan baik.
3. Customer relationship management
Merupakan pengorganisasian hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan dengan tujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
terhadap perusahaan melalui sistem pemasaran yang sudah berjalan serta
sistem pemasaran online.
38
Gambar 2.9 Siklus tujuh tahap dari Internet marketing
Sumber: Mohammed et al. ( 2003,p9 )
7. Tahap Tujuh, Mengevaluasi Program Pemasaran
Menyangkut evaluasi dari keseluruhan program pemasaran internet, mencakup
fokus yang diseimbangkan antara pelanggan dan keuangan.
Pada tahap terakhir ini berguna dalam menilai dan mengevaluasi program pemasaran
internet secara keseluruhan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara pengukuran :
customer based, finansial, dan implementasi program serta halaman situs.
Perusahaan juga meninjau kembali program pemasaran yang telah disusun melalui
proses pengukuran dengan menggunakan matriks dengan tujuan untuk menilai
tingkat keberhasilannya.
Tahap 1 Membuat Kerangka Kesempatan
Tahap 2 Memformulasikan Strategi Pemasaran
Tahap 3 Merancang Pengalaman Pelanggan
Tahap 4 Membentuk Antarmuka Pelanggan
Tahap 5 Merancang Program Pemasaran
Tahap 6 Menyeimbangkan Informasi Pelanggan melalui Teknologi
Tahap 7 Mengevaluasi Program Pemasaran
39
2.8 Sistem
2.8.1 Pengertian sistem
Sebuah sistem menurut McLeod et al. ( 2001,p9 ) adalah kumpulan dari elemen
yang terintegrasi dengan kesamaan alasan untuk mencapai sebuah tujuan.
2.8.2 Analisis sistem
Menurut McLeod et al. ( 2001,p128 ) analisis sistem adalah sebuah studi dari
sistem yang sudah ada dengan alasan untuk merancang sistem yang baru dan lebih baik.
Menurut Laudon ( 2002,p316 ), analisis sistem merupakan analisis mengenai
suatu masalah yang dicoba untuk dipecahkan oleh organisasi dengan menggunakan
sistem informasi.
2.8.3 Rancangan sistem
Rancangan sistem menurut McLeod et al. ( 2001,p130 ) adalah determinasi dari
proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru.Saat sebuah sistem yang
dibangun adalah sistem berbasiskan komputer maka rancangan akan mencakup
spesifikasi peralatan yang akan digunakan.
Menurut Laudon ( 2002,p317 ), perancangan sistem didefinisikan sebagai rincian
bagaimana suatu sistem akam memenuhi kebutuhan informasi yang telah ditentukan
dengan analisis sistem.
2.9 Internet
McLeod dan Schell ( 2001,pp54-pp55 ) mengungkapkan bahwa internet
memungkinkan terjadinya komunikasi global yang bukan hanya menghubungkan rekan-
rekan usaha, namun juga menjangkau pelanggan. Dan McLeod dan Schell juga
40
menambahkan bahwa internert itu sendiri adalah jaringan komunikasi global yang
menghubungkan jutaan komputer.
2.10 Interface
Terdapat delapan aturan emas dalam merancang suatu interface menurut
Schneiderman ( 1998,p74 ), yaitu:
1. Berusaha keras untuk konsisten
Harus selalu berusaha konsisten dalam merancang tampilan abik dalam warna dan
penempatan fitur-fitur dalam website.
2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts
Disediakan tombol khusus, langsung menuju ke fungsi tersebut untuk
mempersingkat proses untuk mencapai tujuan dari user.
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai
dengan action yang dilakukannya. Misalnya setelah melakukan fungsi simpan dapat
diberikan informasi bahwa data telah disimpan.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan kedekatan
Umpan balik atas berakhirnya atau suksesnya dari action akan sangat membantu
user untuk melanjutkan action lainnya. Misalnya pada saat akan menutup suatu
program akan ditampilkan konfirmasi penutupan (back, finish, cancel).
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Penggunaan validasi pengisian data pada form agar data yang diisi sesuai dengan
ketentuan. Bila terjadi kesalahan, sistem harus dapat memberikan instruksi yang
sederhana, konstruktif dan spesifik untuk perbaikan.
41
6. Mengijinkan pembalikan undo dengan mudah
Terkadang user tidak sengaja melakukan action yang tidak diinginkan, untuk itu
user ingin melakukan pembatalan. Sistem harus sebanyak mungkin memberikan
fungsi pembatalan ini. User akan merasa lebih aman dan tidak takut dalam mencoba
dan memakai sistem tersebut.
7. Mendukung internal locus of control (pemakai menguasai sistem atau inisiator,
bukan sebagai responden)
User yang berpengalaman sangat mendambakan kontrol yang kuat pada sistem,
sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan
sulit dalam melakukan action akan menyulitkan user.
8. Menguasai beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi oleh program dengan tidak
banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memori.
2.11 Metodologi Penelitian
2.11.1 Jenis dan Metode Penelitian
2.11.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti INDOTEL adalah studi kasus
yang dilakukan dengan mempelajari kasus penerapan aktivitas bisnis di
lapangan, mengamati dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang
terlibat didalamnya.
2.11.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yakni dilakukan
dengan cara melakukan penelitian studi kasus pada objek penelitian, kemudian
42
melaporkannya dalam bentuk laporan deskriptif yang menggambarkan hasil
penelitian yakni penerapan strategi pemasaran INDOTEL dan bagaimana
perusahaan dapat memberikan nilai informasi yang baik kepada pelanggannya.
2.11.2 Teknik Pengumpulan Data
∗ Jenis data
Data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif adalah data yang didapat dari proses bisnis INDOTEL
antara lain data penjualan.
Data kualitatif yaitu data yang berasal dari hasil wawancara dengan pihak
manajemen dalam usaha untuk mengetahui posisi INDOTEL saat ini agar
dapat menyusun strategi selanjutnya.
∗ Sumber data
Sumber data yang diolah:
o Data mengenai latar belakang perusahaan, kondisi dan posisi
bisnis INDOTEL saat ini sebagai dasar untuk menyusun strategi
yang cocok dengan perusahaan.
o Data mengenai produk yaitu reservasi kamar hotel serta data yang
berhubungan dengan pariwisata yang menunjang produk utama.
o Data penjualan yang disusun berdasarkan beberapa kriteria antara
lain menurut periode penjualan dan kamar hotel yang terjual.
o Data mengenai sistem yang berjalan di perusahaan, baik sistem di
front-office atau di back-office.
43
∗ Cara pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara:
o Penelitian kepustakaan
Dengan membaca berbagai literatur yang ada di pasaran, mencoba
untuk memahami bagaimana langkah-langkah yang baik untuk
dapat menyusun suatu strategi bisnis yang cocok dengan
perusahaan dan lingkungan bisnis yang ada.
o Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data perusahaan
yang benar-benar menggambarkan apa yang pelanggan lakukan
seperti data penjualan dan laporan laba-rugi INDOTEL.
o Wawancara
Melakukan wawancara tidak terstruktur dengan pihak manajemen
INDOTEL untuk memahami bagaimana posisi perusahaan dalam
kancah bisnis, strategi apa yang telah dilakukan serta mencoba
menggali mengenai apa yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat
bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain dalam bisnis.
44
2.11.3 Kerangka Berpikir
Tujuh tahap Internet Marketing ( Mohammed et al. )
Tahap 1 Membuat kerangka
peluang pasar
Tahap 2 Memformulasikan
strategi pemasaran
Tahap 3 Merancang pengalaman
pelanggan
Analisis lima kekuatan bersaing Porter
Strategi dan website Internet marketing INDOTEL yang meningkatkan nilai bagi
pelanggannya
Tahap 4 Merancang antarmuka
pelanggan
Tahap 5 Merancang program
pemasaran
Tahap 6 Menyeimbangkan
informasi pelanggan melalui teknologi
Tahap 7 Mengevaluasi program
pemasaran
Metode Peramalan ( Walker et
al. )
8 aturan emas
perancangan
interface (Schneider
man)
Strategi marketing ( Walker et
al. )
Sistem ( McLeod et al. )
Value-added marketing
(Greenstein)
Pemasaran http://wps.prenhall.co
m
Pemasaran berorientasi pelanggan
(Greenstein)
Manfaat bisnis dengan
penggunaan internet (Chaffey)
Reservasi www.hometravelagency.com/dictionar
y
Voucher dan
voucher hotel
www.hometravelagency.com/dictionar
Gambar 2.10 Kerangka Berpikir
Sistem ( Laudon )