Bab 3-Unsur - Unsur

8/18/2019 Bab 3-Unsur - Unsur

1/24

BAB 3UNSUR - UNSUR

PEMETAAN GEOMORFOLOGI

Konsep pemetaan geomorfologi yang dikemukakan di bawah inime - ngacu kepada sistem yang dikembangkan oleh oleh Verstappen

(1967,196! dan Van "uidam (196, 197#! yang dilandasi pengalaman

di wilayah tropis seperti di $ndonesia dan %merika &atin' istem

pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur - unsur

geomorfologi, seperti gambaran bentuk (morfogra)!, asal - usul *

proses ter+adinya bentuk (morfogenetik!, penilaian kuantitatif bentuk

(morfometri! dan material penyusun'

3.1 Morfogra

orfogra) secara garis besar memiliki arti gambaran bentuk

permukaan bumi atau arsitektur permukaan bumi' ecara garis besar

morfogra) dapat dibedakan men+adi bentuklahan

perbukitan*punggungan, pegunungan, atau gunungapi, lembah dan

dataran' eberapa pendekatan lain untuk pemetaan geomorfologi

selain morfogra) adalah pola punggungan, pola pengaliran dan bentuk

lereng'

3.1.1 Bentuka!an "ataran

.ataran adalah bentuklahan (landform! dengan kemiringan

lereng /0 sampai 0, biasanya digunakan untuk sebutan bentuklahan

asal marin (laut!, 2u3ial (sungai!, campuran marin dan 2u3ial (delta!

dan plato'

• Bentuka!an a#a $ar%n (marine landforms origin! terdiri

dari 4

- entuklahan dataran pesisir (coastal plain landforms!


2/24

- entuklahan dataran pesisir alu3ial (allu3ial coastal plain

landforms!

- entuklahan beting gisik (beach ridge landforms!

- entuklahan lembah gisik (beach swale landforms!

- entuklahan dataran pantai (beach!

• Bentuka!an a#a &u'%a (2u3ial landforms origin! terdiri

dari 4

- entuklahan dataran ban+ir (2ood plain landforms!

- entuklahan tanggul alam (natural le3ee landforms!

- entuklahan undak sungai (teracce landforms!

• Bentuka!an a#a (a$)uran *"eta+, terdiri dari 4

- entuklahan delta kaki burung (birdfoot delta!

- entuklahan delta membulat (lobate delta/

- entuklahan delta meman+ang (cuspate delta!

- entuklahan delta kuala (estuarine delta/

• Bentuka!an )ato.

%spek - aspek geologi yang dapat tercermin dari morfogra)

dataran asal marin dan 2u3ial adalah 4

a' .ataran marin 4 disusun oleh material berbutir halus sampai

sedang

yaitu pasir yang terpilah baik dan kemasan

terbuka

karena lebih banyak dipengaruhi oleh

hempasan

ombak, bercampur dengan lempung dan

lanau'


3/24

b' .ataran 2u3ial 4 disusun oleh material berbutir halus seperti

lem -

pung dan lanau sampai bongkah - bongkah'

ate-

rial penyusun dataran 2u3ial biasa disebut

endap -

an alu3ium dan +ika telah termampatkan

disebut

konglomerat'

c' .ataran delta 4 disusun oleh material - material pasir berbutir

halus

sampai sedang, lempung, dan lanau, disertai

de -

ngan sisa - sisa tumbuhan atau endapan

batubara'

d' .ataran plato 4 disusun oleh material - material gunungapi,

sepert

breksi dan tuf'

3.1., Bentuka!an )eruk%tan )egunungan

entuklahan perbukitan (hilly landforms! memiliki ketinggian

antara #/ meter sampai #// meter di atas permukaan laut dan

memiliki kemiringan lereng antara 7 0 sampai / 0, sedangkan

bentuklahan pegunungan (mountaineous landforms! memiliki

ketinggian lebih dari #// meter dan kemiringan lereng lebih dari / 0'

ebutan perbukitan digunakan terhadap bentuklahan kubah intrusi

(dome landforms of intrusion!, bukit rempah gunungapi * gumuk tefra,

koral (karst! dan perbukitan yang dikontrol oleh struktural'

ebutan pegunungan digunakan terhadap rangkaian

bentuklahan yang memiliki ketinggian lebih dari #// meter dan

kemiringan lereng lebih dari / 0, biasanya merupakan satu rangkaian


4/24

dengan bentuklahan gunungapi atau akibat kegiatan tektonik yang

cukup kuat, seperti pegunungan 5imalaya (di $ndia!, pegunungan

%lpen (di ropa! dan egunungan elatan (di 8awa arat!'

%spek - aspek geologi yang berhubungan dengan bentuklahan

perbukitan dan pegunungan tersebut antara lain 4

a' erbukitan kubah intrusi, disusun oleh material batuan beku

intrusi

yang memiliki ciri khas membentuk pola aliran sentripetal,

soliter (terpisah!, biasanya terbentuk pada daerah yang

dipengaruhi oleh sesar dan tersebar tidak beraturan'

b' entuklahan perbukitan rempah gunungapi (gumuk tefra!

disusun oleh material - material hasil erupsi gunungapi yang

berbutir halus sampai bongkah dengan ciri khas tidak +auh dari

gunungapi sebagai sumber material' umuk tefra terbentuk

karena kegiatan erupsi gunungapai'

c' entuklahan perbukitan karst (gamping! disusun oleh material

sisa kehidupan binatang laut (koral!, bersifat karbonatan' :iri

khas perbukitan karst membentuk perbukitan yang

berkelompok, membentuk pola pengaliran multi basinal (tiba -

tiba menghilang!, terdapat gua - gua dengan stalagtit dan

talagmit' .aerah perbukitan karst mencerminkan +e+ak

lingkungan laut dangkal (# meter sampai #/ meter!, sehingga

garis pantai lama tidak +auh dari kumpulan perbukitan karst

tersebut' unculnya perbukitan karst disebabkan oleh suatu

pengangkatan (tektonik!'

d' entuklahan perbukitan yang meman+ang mencerminkan

suatu perbukitan yang terlipat, sehingga dapat diperkirakan

material penyusun berupa batuan sedimen, seperti batupasir,

batulempung dan batulanau atau perselingan batuan sedimen

tersebut' :iri khas bentuklahan perbukitan terlipat memiliki

pola pengaliran paralel atau rektangular yang berbeda arah,


5/24

mengikuti lereng sayap dari perbukitan tersebut, sedangkan

puncak dari perbukitan bertindak sebagai batas pemisah aliran

(water de3ided!' entuklahan perbukitan meman+ang

terbentuk akibat dari kegiatan tektonik lemah (pengangkatan!,

sehingga membentuk perlipatan' erbukitan yang berbelok

atau terpisah, kemungkinan diakibatkan oleh gerakan dari

sesar geser'

e' entuklahan pegunungan terdapat pada suatu rangkaian

gunungapi, seperti rangkaian gunungapi ;angkuban arahu

dengan ;ampomas terdapat rangkaian pegunungan ukit

;unggul, anglayang dan rangkaian pegunungan di


6/24

membentuk kerucut yang men+ulang sampai ketinggian tertentu, suatu

saat mengalami erupsi yang cukup hebat mengakibatkan puncak

kepundan men+adi tumpul' ada gunungapi muda puncak kepundan

masih berbentuk kerucut dan erupsi masih terus berlangsung' :ontoh

unungapi erapi di 8awa ;engah - ?ogyakarta'

3.1./ Le$a!

ermukaan bumi yang tertoreh oleh limpasan air permukaan

akan membentuk lembah' ada awalnya torehan (erosi! limpasan air

permukaan berupa erosi permukaan (sheet erosion! kemudian men+adi

erosi alur (riil erosion!, erosi parit (gully erosion!, lembah (3alley! dan

selan+utnya lembah sebagai penampung aliran air men+adi sungai'

&impasan air permukaan yang masuk ke lembah selalu membawa

muatan sedimen hasil dari pengikisan air tersebut dan selan+utnya

sungai membawa muatan sedimen untuk di endapkan pada daerah

(cekungan! tertentu men+adi suatu endapan (sedimen!' ecara garis

besar +enis - +enis lembah dapat dibedakan men+adi 4

- 8enis lembah < tumpul

- 8enis lembah < ta+am

- 8enis lembah V tumpul

- 8enis lembah V ta+am'

8enis lembah < tumpul ter+adi pada daerah - daerah yang relatif

datar, erosi yang berlangsung cenderung ke arah lateral (samping! dan

erosi ke arah 3ertikal (dasar sungai! relatif tidak berlangsung' rosi ke

arah 3ertikal terhenti, karena telah mencapai batuan dasar sungai

yang relatif keras dibandingkan dengan batuan yang berada di tepi

sungai'

8enis lembah < ta+am ter+adi pada daerah - daerah yang memiliki

kemiringan lereng landai, erosi lateral (ke samping! lebih besar dari

pada erosi 3ertikal (ke arah dasar sungai!, pengumpulan (akumulasi!

sedimen berlangsung dari lereng - lereng lembah'


7/24

8enis lembah V tumpul ter+adi pada daerah - daerah yang

memiliki lereng landai sampai agak curam, erosi 3ertikal (ke arah dasar

sungai! berlangsung lebih kuat daripada erosi lateral (ke arah samping!

yang disertai dengan erosi dari bagian atas lereng lembah tersebut

dan pengumpulan (akumulasi! endapan (sedimen! ter+adi di dasar

lembah' entuk lembah V tumpul yang tidak simetris disebabkan oleh

perbedaan +enis batuan dan * atau struktur pada salah satu sisi

lembah'

8enis lembah V ta+am ter+adi pada daerah - daerah yang memiliki

lereng curam, erosi 3ertikal (ke arah dasar sungai! sangat kuat karena

dipe - ngaruhi oleh tektonik' Kondisi batuan dan iklim sangat

berpengaruh terhadap pembentukkan +enis lembah V ta+am'

@;


8/24

@?

$; * :


9/24

entuk lereng cekung biasanya ter+adi pada daerah - daerah

yang disusun oleh material - material batuan lunak atau bidang

longsoran (slump!'

3.1. Poa )unggungan

ada peta topogra), foto udara atau citra satelit akan tampak

pola - pola punggungan yang berbentuk paralel (se+a+ar!, berbelok atau

melingkar' ola - pola punggungan tersebut mencerminkan

dipengaruhi oleh kekuatan (tenaga! yang mengakibatkan terbentuknya

pola punggungan' Kekuatan (tenaga! tersebut berasal dari dalam bumi

yang dikenal sebagai tenaga endogen, dapat berupa kegiatan

pengangkatan atau pensesaran (tektonik!'

ola punggungan paralel dapat diinterpretasikan sebagai suatu

perbukitan yang terlipat, sedangkan pola punggungan berbelok,

melingkar atau terpisah dapat diinterpretasikan sebagai akibat dari

suatu pensesaran' ola - pola punggungan yang terlipat menun+ukkan

kerapatan garis kontur yang +arang, sedangkan +ika pada salah satu

sisi punggungan tersebut memiliki kerapatn garis kontur yang cukup

rapat diinterpretasikan telah ter+adi sesar naik'

3.1.2 Poa a%ran

Kegiatan erosi dan tektonik yang menghasilkan bentuk - bentuk

lembah sebagai tempat pengaliran air, selan+utnya akan membentuk

pola - pola tertentu yang disebut sebagai pola aliran' ola aliran ini

sangat berhubungan dengan +enis batuan, struktur geologi kondisi

erosi dan se+arah bentuk bumi' istem pengaliran yang berkembang

pada permukaan bumi secara regional dikontrol oleh kemiringan

lereng, +enis dan ketebalan lapisan batuan, struktur geologi, +enis dan

kerapatan 3egetasi serta kondisi iklim'

ola pengaliran sangat mudah dikenal dari peta topogra) atau

foto udara, terutama pada skala yang besar' ercabangan -


10/24

percabangan dab erosi yang kecil pada permukaan bumi akan tampak

dengan +elas, sedangkan pada skala menengah akan menun+ukkan

pola yang menyeluruh sebagai cerminan +enis batuan, struktur geologi

dan erosi' ola pengaliran pada batuan yang berlapis sangat

tergantung pada +enis, sebaran, ketebalan dan bidang perlapisan

batuan serta geologi struktur seperti sesar, kekar, arah dan bentuk

perlipatan'

5oward (1967! membedakan pola pengaliran men+adi pola

pengaliran dasar dan pola pengaliran modi)kasi' .e)nisi pola

pengaliran yang digunakan adalah sebagai berikut4

1' ola pengaliran adalah kumpulan dari suatu +aringan

pengaliran di suatu daerah yang dipengaruhi atau tidak

dipengaruhi oleh curah hu+an, alur pengaliran tetap pengali'

iasanya pola pengaliran yang demikian disebut sebagai pola

pengaliran permanen (tetap!'

' ola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat

dipisahkan dari pola dasar lainnya'

C' erubahan (modi)kasi! pola dasar adalah salah satu

perbedaan yang dibuat dari pola dasar setempat'

5ubungan pola dasar dan pola perubahan (modi)kasi! dengan

+enis batuan dan struktur geologi sangat erat, tetapi tidak menutup

kemungkinan dapat ditambah atau dikurangi'Van der Deg (196!

membuat klasi)kasi pola pengaliran men+adi pola erosional, pola

pengendapan dan pola khusus' ola dendritik (sub dendritik!, radial,

angular (sub angular!, tralis dan rektangular termasuk pola erosional,

sedangkan pola - pola lurus (elongate! , menganyam ( braided!,

berkelok (meandering!, yaEoo, rektikular dan pola dikhotomik termasuk

pola pengendapan' Klasi)kasi pola khusus dibagi men+adi pola pe-

ngaliran internal seperti pola FsinkholeF pada bentuklahan karst

(gamping! dan pola FpalimpsetF atau FberbedF untuk daerah yang

dianggap khusus'


11/24

;abel C' ola pengaliran dan karakteristiknya (3an "uidam, 19#!

B&%

@%&$=%@ .%%=

K%=%K;=$;$K

.@.=$;$K

erlapisan batuan sedimen relatif datar atau paket batuan kristalinyang tidak seragam dan memilikiketahanan terhadap pelapukan'ecara regional daerah aliranmemiliki kemiringan landai, +enis polapengaliran membentuk percabangan

menyebar seperti pohon rindang'

%=%&&

ada umumnya menun+ukkan daerahyang berlereng sedang sampai agakcuram dan dapat ditemukan pulapada daerah bentuklahan perbukitanyang meman+ang' ering ter+adi polaperalihan antara pola dendritikdengan pola paralel atau tralis'entuklahan perbukitan yang

meman+ang dengan pola pengaliranparalel mencerminkan perbukitantersebut dipengaruhi oleh perlipatan'

;=%&&$atuan sedimen yang memilikikemiringan perlapisan (dip! atauterlipat, batuan 3ulkanik atau batuanmetasedimen dera+at rendah denganperbedaan pelapukan yang +elas' 8enis pola pengaliran biasanya

berhadapan pada sisi sepan+angaliran subsekuen'

=K;%@


12/24

pengaliran yang tidak menerus'

=%.$%&

.aerah 3ulkanik, kerucut (kubah!intrusi dan sisa - sisa erosi' ola

pengaliran radial pada daerah3ulkanik disebut sebagai polapengaliran multi radial':atatan 4 pola pengaliran radialmemiliki dua sistem yaitu sistemsentrifugal (menyebar ke luar darititik pusat!, berarti bahwa daerahtersebut berbentuk kubah ataukerucut, sedangkan sistemsentripetal (menyebar kearah titikpusat! memiliki arti bahwa daerah

tersebut berbentuk cekungan'

%@


13/24


14/24

struktur pasif mempengaruhi arah dari sistem sungai karena kegiatan

tektonik aktif' edangkan batuan dapat mempengaruhi morfologi

sungai dan +aringan topologi yang memudahkan ter+a- dinya

pelapukan dan ketahanan batuan terhadap erosi'

;abel >' Kontrol struktur terhadap bentuk sungai (sumber 4 orisawa, 19#!

KB@;=B&;=


15/24

K$=$@%@ subsekuen%liran sepan+ang le- ola tralisreng kemiringan'%liran konsekuen %liran padatebing pendek

C' K' %@;$K&$@ $@K&$@

ola tralisembelokkan sungai

ungaisubsekuen'

#'

K&


16/24

;ahap perubahan permukaan bumi yang disebabkan oleh proses

eksogen diawali dengan permukaan bumi yang dipengaruhi oleh iklim,

seperti hu+an, perubahan temperatur dan angin, sehingga merubah

mineral - mineral penyusun batuan secara )sika atau kimia, sehingga

batuan men+adi lapuk dan selan+utnya men+adi tanah' &apisan

permukaan tanah kemudian dikikis oleh hu+an selan+utnya material

permukaan tanah yang lepas terhanyutkan dan diendapkan pada suatu

cekungan pengendapan, seperti lembah * sungai atau laut' ecara

garis besar proses eksogen diawali dengan pelapukan batuan,

kemudian hasil pelapukan batuan men+adi tanah dan tanah terkikis

(degradasional!, terhanyutkan dan pada akhirnya diendapkan

(agradasional!'

Kenampakkan proses erosi pada peta topogra) atau foto udara

ditun+ukkan oleh kerapatan pola aliran, sehingga semakin rapat pola

aliran menun+ukkan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat erosi yang

cukup tinggi atau dapat pula diinterpretasikan bahwa daerah tersebut

disusun oleh batuan yang relatif lunak dengan porositas yang buruk'

ebaliknya +ika kerapatan pola pengaliran renggang, maka dapat

diartikan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat erosi yang reltif kecil

atau dapat pula diinterpretasikan bahwa daerah tersebut disusun oleh

batuan yang relatif keras dan memiliki porositas yang cukup baik serta

memiliki ketahanan terhadap erosi'

3.,., Pro#e# en"ogen

roses endogen adalah proses yang dipengaruhi oleh kekuatan *

tenaga dari dalam kerak bumi, sehingga merubah bentuk permukaan

bumi' roses dari dalam kerak bumi tersebut antara lain kegiatan

tektonik yang menghasilkan patahan (sesar!, pengangkatan (lipatan!

dan kekar' elain kegiatan tektonik, proses kegiatan magma dan

gunungapi (3ulkanik! sangat berperan merubah bentuk permukaan

bumi, sehingga membentuk perbukitan intrusi dan gunungapi'


17/24

:iri - ciri proses endogen yang berlangsung di suatu daerah pada

peta topogra) atau foto udara adalah sebagai berikut 4

Bentuka!an )eruk%tan %ntru#% 4

- entuk perbukitan menyerupai kubah dan berpola terpisah

(soliter!'

- ola aliran radial sentripetal (menyebar keluar dari titik pusat!'

- entuk lereng relatif cembung'

- aris kontur pada peta topogra) relatif rapat'

Bentuka!an )eruk%tan #truktura 4

erlipatan 4

- entuk perbukitan meman+ang'

- ola aliran paralel dan rektangular'

- entuk lereng hampir lurus dan simetris pada sisi yang

berlawanan'

- aris kontur pada peta topogra) relatif renggang'

atahan (sesar normal dan sesar naik! 4

- entuk perbukitan tidak menerus dan tidak simetris'

- ola aliran paralel atau rektangular'

- entuk lereng relatif cekung dan tidak simetris pada kedua

lereng

yang berlawanan'

- aris kontur pada peta topogra) pada bagian patahan sangat

rapat'

atahan (sesar geser! 4

- entuk perbukitan berbelok atau tergeser (tidak menerus!'

- ola aliran rektangular'

- entuk lereng lurus dan tidak beraturan'

- aris kontur pada peta topogra) renggang sampai rapat'

Bentuka!an gununga)% *'ukan%k+ 4

- entuk pegunungan kerucut'


18/24

- ola aliran radial pada bagian puncak dan pola aliran pada

lereng

tengah sampai lereng bawah lurus (elongate!'

- emiliki kawah dan lubang kepundan'

- aris kontur pada peta topogra) pada bagian puncak relatif

rapat,

dan pada bagian lereng tengah sampai lereng bawah agak

renggang

sampai renggang

3.,.3 Tata na$a #atuan geo$orfoog%

enentuan tata nama satuan harus memiliki kesamaan unsusr -

unsur geomorfologi yaiitu kesamaan gambaran bentuk (morfogra)!,

seperti perbukitan, pegunungan atau pedatara dan asal - usul * proses

(morfogenetik! ter+adinya suatu bentuk seperti proses asal 2u3ial,

marin, denudasional, aeolian, karst, glasial * preglasial (proses

eksogen!, struktural dan 3ulkanik (proses endogen!, sedangkan unsur -

unsur lain, seperti morfometri dan material penyusun merupakan

unsur penegasan dari pernyataan unsur morfogra) dan morfogenetik,

sehingga penamaan satuan bentuklahan geomorfologi terdiri dari

gambaran bentuk (morfogra)! dan asal - usul * proses ter+adinya

bentuk (morfogenetik!'

:ontoh tata cara penamaan satuan geomorfologi adalah sebagai

berikut 4

atuan bentuklahan =


19/24

diperlukan untuk lebih menegaskan panamaan satuan tersebut, seperti

pola aliran, kerapatan pola aliran, pola punggungan, bentuk lereng,

kemiringan lereng, kerapatan kontur dan perkiraan batuan penyusun

bentuklahan, sehingga penamaan satuan bentuklahan secara lengkap

men+adi4

atuan bentuklahan =


20/24

tertentu, seperti perhitungan tingkat erosi, kestabilan lereng dan

perencanaan wilayah dapat dika+i lebih lan+ut'


21/24

%@8%@ &=@

(!

K&%$A$K%$

L 1# &ereng sangat

pendek

1# - #/ &ereng pendek

#/ - #/ &ereng sedang

#/ - #// &ereng pan+ang

I #// &ereng sangat

pan+ang

3.3., Pere"aan ket%ngg%anerbedaan ketinggian (ele3asi! biasanya diukur dari permukaan

laut, karena permukaan laut dianggap sebagai bidang yang memilki

angka ke-tinggian (ele3asi! nol' entingnya pengenalan perbedaan

ketinggian adalah untuk menyatakan keadaan morfogra) dan

morfogenetik suatu bentuklahan, seperti perbukitan, pegunungan atau

dataran' 5ubungan perbedaan ketinggian dengan unsur morfogra)

adalah sebagai berikut 4

;abel 7' 5ubungan ketinggian absolut dengan morfogra) (sumber 4 Van "uidam, 19#!


22/24

K;$@$%@%B&


23/24

&=@( 0 !

K;$@$%@(m!

.atar - 5ampir

datar

/ - L #

erombak C - 7 # - #/

erombak -ergelombang

- 1C # - 7#

ergelombang -

erbukit

1> - / 7# - //

erbukit -egunungan

1 - ## // - #//

egunungan curam ## - 1>/ #// - 1'///

pegunungan

sangat curam

I 1>/ I 1'///

;abel 9' Kerapatan aliran (rata - rata +arak percabangan dengan Brdo pertama aliran, Van "uidam, 19#!

8@$K=%%;%@

%.% K%&% 14#'///

$&$K$K=%%;%@

K%=%K;=$;$K

5%&


24/24

.%@

/,# cm - # cm ;ingkat limpasan airpermukaan sedang,batuan memiliki

porositas sedang

K%%= &ebih besar dari# cm

;ingkat limpasan airpermukaan rendah,batuan memilikiporositas baik dantahan terhadaperosi'

Documents

Bab 3-Unsur - Unsur