35
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kista ovarium adalah tumor yang diduga timbul dari bagian yng normalnya hilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi. Kista ini tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan dan mengandung material sebasea kental, berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit (Smeltzer, 2002 : 1556). Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan serosa dan berwarna kuning (Mansjoer, 2000: 388). Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Wiknjosastro, 1999). B. Anatomi Organ reproduksi wanita terdiri atas organ eksterna dan organ interna. Organ interna berfungsi dalam kopulasi, sedangkan organ interna berfungsi dalam ovulasi,sebagai tempat fertilisasi sel telur dan perpindahan blastosis, 1

BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

  • Upload
    lythuan

  • View
    217

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kista ovarium adalah tumor yang diduga timbul dari bagian yng

normalnya hilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi. Kista ini

tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan dan mengandung

material sebasea kental, berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

(Smeltzer, 2002 : 1556).

Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus,

biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis

berisi cairan serosa dan berwarna kuning (Mansjoer, 2000: 388).

Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang

besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium

yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista

lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak

janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam

panggul (Wiknjosastro, 1999).

B. Anatomi

Organ reproduksi wanita terdiri atas organ eksterna dan organ interna.

Organ interna berfungsi dalam kopulasi, sedangkan organ interna berfungsi

dalam ovulasi,sebagai tempat fertilisasi sel telur dan perpindahan blastosis,

1

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

serta sebagai tempat implantasi; dapat dikatakan organ interna berfungsi

untuk pertumbuhan dan kelahiran janin.

1. Organ Eksterna

a. Mons Pubis

Mons pubis atau mons veneris adalah bantalan yang berisi

lemak yang terletak di permukaan anterior simpisis pubis. Setelah

pubertas kulit mons pubis tertutup rambut ikal yang membentuk pola

distribusi tertentu (escutcheon). Mons pubis berfungsi sebagai bantal

pada waktu melakukan hubungan seks. Kulit mons pubis mengandung

kelenjar keringat yang khusus dan sekresi kelenjar tersebut

memberikan aroma yang khas.

b. Labia Mayora

Merupakan dua buah jaringan bulat dengan jaringan lemak

yang di tutupi kulit memanjang ke bawah dan kebelakang dari mons

pubis sampai sekitar satu inchi dari rectum. Panjang labia mayora 7-8

cm, lebar 2-3 cm, tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung

bawah. Pada nullipara kedua sisi labia terletak berdekatan sehingga

menutupi sama sekali jaringan dibawahnya,sedangkan multipara

kedua jaringan bisa terbuka lebar. Labia mayora berlanjut menjadi

mons pubis, dibagian superior bersatu menjadi perineum dibagian

posterior, sedangkan didaerah medial bergabung menjadi komisura

posterior.

2

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Pada labia mayora banyak terdapat kelenjar minyak. Dibawah

kulitnya terdapat jaringan ikat padat yang kaya akan serabut elastin

dan jaringan lemak,tetapi hampir tidak ditemukan unsure otot. Pada

bagian dibawah kulit terdapat gumpalan lemak yang merupakan

bagian terbesar labia, pada jaringan lemak ini terdapat jaringan

pleksus venosus yang sebagai akibat traum eksternal dapat robek dan

membentuk hematoma. Labia mayora berfungsi sebagai pelindung

karena kedua bibir ini menutupi lubang masuk vagina sementara

bantalan lemaknya berfungsi sebagai bantal.

c. Labia Minora

Jaringan berwarna kemerahan yang kedua sisinya menyatu

pada ujung atas vulva disebut labia minora atau nimfe. Labia minora

merupakan dua buah lipatan tipis kulit yang terletak disebelah dalam

labia mayora. Labia minora adalah lipatan jaringan yang tipis dan bila

terbuka terlihat lembab dan kemurahan, menyerupai selaput mukosa.

Jaringan ini ditutupi oleh epitel gepeng berlapis dan banyak tonjolan

papilla, tidak ditemukan folikel rambut namun banyak terdapat folikel

sebasea dan kadang-kadang terdpat kelenjar keringat.

d. Klitoris

Klitoris adalah jaringan yang homolog dengan penis,

bentuknya kecil, silinder, erektil, dan letaknya dekat dengan ujung

superior vulva. Organ ini menonjol ke bawah diantara kedua ujung

labia minora.

3

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Klitoris terdiri dari : glans, korpus, dan dua buah krura. Glans

terdiri dari sel-sel berbentuk fusiformis dan pada korpus terdapat dua

korpora kavernosa, dimana pada dindingnya terdapat serabut otot

polos. Krura bentuknya tipis dan panjang berawal dipermukaan

inferior ramus iskiopubis dan menyatu tepat di baawah pertengahan

arkus pubis membentuk korpus klitoris. Panjang klitoris jarang

melebihi 2 cm bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun dan posisinya

sangat berlipat karena tarikan labia minora. Akibatnya ujung klitoris

mengarah ke bawah dan menuju liang vagina.

e. Vulva

Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk

lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi

bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi perineum.

f. Vestibulum

Merupakan daerah berbentuk buah amandel yang dibatasi

labia minora dilateral dan memanjang dari klitoris diatas hingga

fourchet dibawah. Vestibulum adalah jaringan fungsional pada wanita

yang berasal dari urogenital pada embrio. Pada tahap pematangan ada

6 buah lubang uretra, vagina, 2 saluran kelenjar bartholini dan kadang

kala terdapat duktus dari kelenjar parauretral atau disebut juga duktus

skene. Disekitar vestibulum terdapat kelenjar vestibularis mayor yaitu

kelenjar bartholini. Kelenjar ini terletak dibawah otot konstriktir vgina

dan kadangkala ditemukan tertutup sebagian oleh bulbus vestibularis.

4

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

g. Introitus Vagina

Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina. Dilindungi oleh

labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil dibuka, ditutupi oleh selaput

dara (hymen).

h. Selaput dara (hymen)

Lubang hymen biasanya berbentuk bulan sabit atau bulat

kadang berupa banyak lubang kecil dan dapat berupa celah atau

berumbai tidak beraturan. Hymen akan robek pada koitus apalagi

setelan bersalin. Sisanya disebut kurunkula mirtiformis. Hymen

imperforate merupakan keadaan dimana liang vagina tertutup sama

sekali dan mengakibatkan retensi kotoran saat menstruasi.

i. Orifisum Uretra Eksterna (lubang kemih)

Dua per tiga bagian bawah uretra terletak tepat di atas dinding

depan vagina dan bermuara pada meatus uretra. Meatus uretra terletak

pada garis tengah vestibulum, 1-1,5 cm di bawah arkus pubis,

letaknya dekat dengan bagian atas liang vagina dan biasanya terlihat

menonjol berkerut-kerut.

j. Perineum

Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata

4 cm. Jaringan yang menopang perineum adalah diafragma pelvis dan

urogenital. Perineum terdiri dari otot yang dilapisi dengan kulit

menjadi penting karena perineum dapat robek selama melahirkan.

5

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

2. Organ Internal

a. Vagina

Vagina merupakan saluran fibromuskuler elastis yang

membentang ke atas dan ke belakang dari vulva hingga uterus.

Dinding anterior vagina mempunyai panjang kurang lebih 7,5 cm dan

dinding posteriornya 9 cm. Vagina mempunyai banyak fungsi yaitu

sebagai saluran keluar dari uterus, dilalui sekresi uterus, dan kotoran

menstruasi, sebagai organ kopulasi dan sebagai bagian jalan lahir saat

persalinan.

Dinding vagina terdiri atas empat lapisan:

Lapisan epitel gepeng berlapis; pada lapisan ini tidak terdapat kelenjar

tetapi cairan akan merembes melalui epitel untuk memberikan

kelembaban.

Jaringan kolektif areoler yang dipasok pembuluh dengan baik.

Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan sirkuler.

Lapisan luar jaringan ikat fibrosa berwarna putih.

Fornik berasal dari kata latin yang artinya selokan. Pada tempat

servik menuju kedalam kubah vagina terbentuk sebuah selokan

melingkar yang mengelilingi servik. Fernik ini terbagi menjadi empat

bagian: fornik posterior, anterior dan dua buah fernik lateral.

b. Uterus

Uterus merupakan organ muskuler yang sebagian tertutup oleh

peritoneum atau serosa. Bentuk uterus menyerupai buah pir yang

6

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

gepeng. Uterus wanita yang tidak hamil terletak pada rongga panggul

antara kandung kemih di anterior dan rectum posterior.

Uterus wanita nullipara panjang 6-8 cm, dibandingkan dengan

9-10 cmpada wanita multipara. Berat uterus wanita yang pernah

melahirkan antara 50-70 gram sedangkan pada yang belum pernah

melahirkan beratnya 80 gram atau lebih.

Uterus terdiri atas:

1) Fundus uteri

Merupakan bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba falopi

berinsersi ke uterus. Di dalam klinik penting diketahui sampai

dimana fundus uteri berada, oleh karena tuanya kehamilan dapat di

perkirakan dengan perabaan fundus uteri.

2) Korpus uteri

Merupakan bagian uterus yang terbesar. Rongga yang terdapat

pada korpus uteri disebut kavum uteri. Dinding korpus uteri terdiri

dari 3 lapisan: serosa, muskula dan mukosa. Mempunyai fungsi

utama sebagai perkembangan janin.

3) Servik uteri

Servik merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus,terletak di

bawah isthmus. Servik memiliki serabut otot polos namun terutama

terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin serta

pembuluh darah. Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan secret yang

kental dan lengket dari kanalis servikalis. Jika saluran kelenjar

7

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

servik tersumbat dapat berbentuk kista, retensi berdiameter

beberapa millimeter yang disebut sebagai folikel nabothian.

Secara histologik uterus terdiri atas:

a) Endometrium di korpus uteri dan endoservik di servik uteri

Merupakan bagian terdalam dari uterus yaitu lapisan

mukosa yang melapisi rongga uterus pada wanita yang tidak

hamil. Endometrium terdiri atas epitel kubik,kelenjar-kelenjar

dan jaringan dengan banyak pembuluh darah yang berkeluk-

keluk. Ukuran endometrium bervariasi yaitu 0,5 mm hingga 5

mm. Endometrium terdiri dari epitel permukaan, kelenjar dan

jaringan mesenkim antar kelenjar yang di dalamnya banyak

terdapat pembuluh darah.

Epitel permukaan endometrium terdiri dari satu lapisan

sel kolumner tinggi, bersilia dan tersusun rapat. Kelenjar uterus

berbentuk tubuler merupakan invaginasi dari epitel, kelenjar ini

menghasilkan cairan alkalis encer yang berfungsi menjaga

rongga uterus tetap lembab.

b) Miometrium

Miometrium merupakan jaringan pembentuk sebagian

besar uterus dan terdiri dari kumpulan otot polos yang

disatukan jaringan ikat dengan banyak serabut elastin

didalamnya. Menurut Schwalm dan Dubrauszky, 1966

banyaknya serabut otot pada uterus sedikit demi sedikit

8

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

berkurang kearah kaudal, sehingga pada servik otot hanya

merupakan 10% dari massa jaringan. Selama masa kehamilan

terutama melalui proses hipertrofi, miometrium sangat

membesar, namun tidak terjadi perubahan yang berarti pada

otot servik.

c) Lapisan serosa, yakni peritoneum visceral

Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelvis

dengan jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya.

Ligamentum yang memfiksasi uterus adalah:

i) Ligamentum kardial sinistra at dextra (mackenrodt)

Yaitu ligamentum yang terpenting mencegah

suplay uterus tidak turun, terdiri atas jaringan ikat tebal

dan berjalan dari servik dan puncak vagina ke arah lateral

dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan banyak pembuluh

darah antara lain vena dan arteri uteria.

ii) Ligamentum Sakro Uterinum Sinitra at Dextra

Yaitu ligamentum yang menahan uterus agar tidak

banyak bergerak, berjalan dari servik bagian belakang, kiri

dan kanan, kearah os sacrum kiri dan kanan.

iii) Ligamentum Rotundum Sinistra at Dextra

Yaitu ligamentum yang menahan uterus dalam

antefleksi dan berjalan dari fundus uteri kiri dan kanan ke

daerah inguinal kiri dan kanan.

9

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

iv) Ligamentum Latum Sinistra at Dextra

Yaitu ligamentum yang meliputi tuba, berjalan dari

uterus ke arah sisi, tidak banyak mengandung jaringan

ikat. Di bagian dorsal ligamentum ini di temukan indung

telur (ovarium sinistra at dextra).

v) Ligamentum Infudibula Pelvicum

Yaitu ligamentum yang menahan tuba falopi

berjalan dari arah infidibulum ke dinding pelvis. Di

dalamnya terdapat urat-urat saraf, saluran-saluran limfe,

arteri dan vena ovarica.

Istmus adalah bagian uterus antara servik dan

korpus uteri diliputi oleh peritoneum visceral yang mudah

sekali digeser dari dasarnya atau digerakkan di daerah

plika vesiaka uteria.

Uterus diberi darah oleh arteri uterine sinistra at

dextra yang terdiri dari istmus asenden dan desenden.

Pembuluh darah yang lain yang memperdarahi uterus

adalah arteri ovarica sinistra at dextra. Inversasi uterus

terdiri atas system saraf simpatis, parasimpatis dan

serebrospinal. Yang dari system parasimpatis ini berada

dalam panggul di sebelah kiri dan kanan os sacrum,

berasal dari saraf sacral 2, 3, dan 4. Dan selanjutnya

memasuki pleksus frankenhauser. Yang dari system

10

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

simpatis masuk ke dalam rongga panggul sebagai pleksus

hipogastrikus melalui biforkasio aorta dan promontorium

terus ke bawah dan menuju pleksus frankenhauser. Serabut

saraf tersebut memberi inervasi pada miometrium dan

endometrium. Kedua system simpatik dan prasimpatik

mengandung unsure sensorik dan motorik. Simpatik

menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi sedangkan

parasimpatik mencegah kontraksi dan menimbulkan

vasodilatasi.

c. Tuba Falopi

Tuba falopi marupakan saluran ovum yang terentang antara kornu

uterine hingga suatu tempat di dekat ovarium dan merupakan jalan

ovum mencapai rongga uterus. Panjang tuba falopi antara 8-14 cm,

tuba tertutup oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh membrane

mukosa.

Tuba falopi terdiri atas:

1) Pars interstisialis

Bagian yang terdapat di dinding uterus.

2) Pars Ismika

Merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.

3) Pars Ampularis

Bagian yang terbentuk agak lebar, tempat konsepsi terjadi.

11

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

4) Pars Infudilum

Bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan mempunyai

fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur

dan kemudian menyalurkan ke dalam tuba.

d. Ovarium

Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di

kiri dan kanan uterus, di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah

belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan folikel

berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira

pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi yaitu pematangan

folikel graaf dan mengeluarkan ovum. Bila folikel graaf sobek, maka

terjadi penggumpalan darah pada ruang folikel.

Ovarium mempunyai 3 fumgsi, yaitu :

1) Memproduksi ovum

2) Memproduksi hormone estrogen

3) Memproduksi hormone progesterone

Ovarium disebut juga indung telur, di dalam ovarium ini

terdapat jaringan bulbus dan tubulus yang menghasilkan telur (ovum)

dan ovarium ini hanya terdapat pada wanita, letaknya di dalam pelvis

di kiri kanan uterus, membentuk, mengembang serta melepaskan

ovum dan menimbulkan sifat-sifat kewanitaan, misalnya : pelvis yang

membesar, timbulnya siklus menstruasi.

12

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Bentuk ovarium bulat telur beratnya 5-6 kg, bagian dalam

ovarium disebut medulla ovary di buat di jaringan ikat, jaringan yang

banyak mengandung kapiler darah dan serabut kapiler saraf, bagian

luar bernama korteks ovary, terdiri dari folikel-folikel yaitu kantong-

kantong kecil yang berdinding epithelium dan berisi ovum.

Kelenjar ovarika terdapat pada ovarium di samping kiri dan

kanan uterus, menghasilkan hormone estrogen dan progesterone.

Hormon ini dapat mempengaruhi kerja dan mempengaruhi sifat-sifat

kewanitaan, misalnya panggul yang besar, panggul sempit dan lain-

lain.

Apabila folikel de graaf sobek, maka terjadi penggumpalan

darah di dalam rongga folikel dan sel yang berwarna kuning yang

berasal dari dinding folikel masuk dalam gumpalan itu dan

membentuk korpus luteum tumbuh terus sampai beberapa bulan

menjadi besar. Bila ovum tidak di buahi maka korpus luteum bertahan

hanya sampai 12-14 hari tepat sebelum masa menstruasi berikutnya,

korpus luteum menjadi atropi.

Siklus menstruasi, perubahan yang terjadi di dalam ovarium

dan uterus dimana masa menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari,

selama masa ini epithelium permukaan dinding uterus terlepas dan

terjadi sedikit perdarahan.

Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan

pertumbuhan yang berlangsung 9 hari ketika selaput terlepas untuk

13

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

diperbaharui, tahap ini dikendalikan olen estrogen, sedangkan

pengendalian estrogen dikendallikan oleh FSH (Folikel Stimulating

Hormon) terjadi pada hari ke-14, kemudian disusul 14 hari tahap

sekretorik yang di kendalikan oleh progesterone.

14

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Etiologi

Menurut etiologinya, kista ovarium dibagi menjadi dua, yaitu

(Wiknjosastro,1999):

Kista non neoplasma, disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen

dan progesteron, diantaranya adalah :

Kista non fungsional

Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang

di dalam kortek.

Kista fungsional

1) Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi

ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler

diantara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang

menarche kurang dari 12 tahun.

Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi

progesteron setelah ovulasi.

Kista tuka lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG

terdapat pada mola hidatidosa.

Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang

menyebabkan hiperstimulasi ovarium.

2. Kista neoplasma

a. Kistoma ovari simpleks. Adalah suatu jenis kistadenoma serosum

yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.

15

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

b. Kistadenoma ovari musinosum. Asal kista ini belum pasti, mungkin

berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhannya satu elemen

mengalahkan elemen yang lain.

c. Kistadenoma ovari serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium

(germinal ovarium).

d. Kista endometroid. Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada

hubungannya dengan endometrioid.

e. Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.

Patofisiologi

Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan tanda dan gejala, terutama

tumor ovarium kecil. Sebagian tanda dan gejala akibat dari pertumbuhan,

aktivitas hormonal dan komplikasi tumor-tumor tersebut.

1. Akibat pertumbuhan

Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan

pembesaran perut, tekanan terhadap alat sekitarnya, disebabkan oleh

besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Selain gangguan miksi, tekanan

tumor dapat mengakibatkan konstipasi, edema, tumor yang besar dapat

mengakibatkan tidak nafsu makan dan rasa sakit.

2. Akibat aktivitas hormonal

Pada umumnya tumor ovarium tidak mengganggu pola haid kecuali

jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.

16

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

3. Akibat komplikasi

a. Perdarahan ke dalam kista

Perdarahan biasanya sedikit, kalau tidak sekonyong-konyong dalam

jumlah banyak akan terjadi distensi dan menimbulkan nyeri perut.

b. Torsi

Torsi atau putaran tangkai menyebabkan tarikan melalui ligamentum

infundibulo pelvikum terhadap peritoneum parietal dan

menimbulkan rasa sakit.

c. Infeksi pada tumor

Infeksi pada tumor dapat terjadi bila di dekat tumor ada sumber

kuman patogen seperti appendicitis, divertikulitis atau salpingitis

akut.

d. Robekan dinding kista

Robekan pada kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka

perdarahan dapat sampai ke rongga peritoneum, dan menimbulkan

rasa nyeri terus-menerus.

e. Perubahan keganasan

Dapat terjadi pada beberapa kista jinak, sehingga setelah tumor

diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang seksama

terhadap kemungkinan perubahan keganasan.

(Wiknjosastro, 1999: 347-348)

17

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang merupakan

pembesaran sederhana konstituen ovarium normal, folikel de graaf atau

korpus luteum. Kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari

epitelium ovarium. Diduga timbul dari bagian ovum yang normalnya

menghilang saat menstruasi. Asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel-

sel embrional yang tidak terdiferensiasi. Kista ini timbul dengan lambat dan

ditemukan selama pembedahan dan mengandung material sebasea kental,

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit. Rambut, gigi, tulang dan

banyak jaringan lainnya ditemukan dalam keadaan rudimenter pada kista.

(Brunner dan Suddarth, 2002: 1556)

Pada tumor ovaium penyebaran dapat terjadi secara langsung, secara

implantasi, melalui pembuluh limfe atau pembuluh darah. Kapsul tumor dapat

ditembus atau tumor pecah segara spontan sehinggan sel tumor ganas akan

merangsang peritoneum dan akan terjadi ascites dan tentunya akan terjadi

penyebaran ke cavum peritoneal.

(Rustam Harahap)

Klasifikasi tingkat keganasasn menurut FIGO (Federation Inteernationale

de Gynekologi et d’Obstetrique) adalah

Stadium Kriteria

I Terbatas pada ovarium

Ia Satu ovarium, tanpa ascites

Ib Kedua ovarium, tanpa asites

18

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Ic Satu atau dua ovarium, ada ascites

II Dengan perluasan ke panggul

IIa Uterus atau tuba, tanpa ascites

IIb Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites

IIc Jaringan panggul lainnya, dengan ascites

III Perluasan ke usus halus atau omentum dalam panggul atau

penyebaran intraperitoneal/ kelenjar retraperitoneal

IV Penyebaran ke alat-alat jauh

Gambaran Klinis Kistadenoma Ovarium Serosum

Mayoritas penderita tumor ovarium tidak menunjukkan adanya gejala

sampai periode waktu tertentu. Hal ini disebabkan perjalanan penyakit

ovarium berlangsung secara tersembunyi sehingga diagnosis sering ditemukan

pada waktu pasien dalam keadaan stadium lanjut. Sampai pada waktunya

klien mengeluh adanya ketidakteraturan menstruasi, nyeri pada perut bawah,

rasa sebah pada perut, dan timbul benjolan pada perut.

Pada umumnya kista jenis ini tak mempunyai ukuran yang amat besar

dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya

licin, akan tetapi dapat pula berbagala karena kista ovariumpun dapat

berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih

keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam

rongga kista sebesar 50 %; dan keluar pada permukaan kista sebesar 5 %. Isi

kista cair kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak

jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan

pertumbuhan papiler (solid papiloma).

19

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Proses Penyembuhan Luka

Tanpa memandang bentuk, proses penyembuhan luka adalah sama,

perbedaan terjadi menurut waktu pada tiap-tiap fase penyembuhan dan waktu

granulasi jaringan. (Long, 1996), fase-fase penyembuhan luka antara lain :

Fase I

Pada fase ini leukosit mencerna bakteri dan jaringan rusak, terbentuk

fibrin yang bertumpuk mengisi luka dari benang fibrin. Lapisan tipis dari

sel epitel bermigrasi lewat luka dan membantu menutupi luka. Kekuatan

luka rendah tapi luka dijahit akan menahan jahitan dengan baik. Setelah

besar pasien akan merasa sakit pada fase ini dan berlangsung selama 3

hari.

Fase II

Berlangsung 3 sampai 14 hari setelah bedah, leukosit mulai menghilang

dan ceruk mulai berisi kolagen serabut protein putih. Semua lapisan sel

epitel beregenerasi dalam 1 minggu, jaringan ikat kemerahan karena

banyak pembuluh darah. Tumpukan kolagen akan menunjang luka dengan

baik dalam 6 sampai 7 hari, jadi jahitan diangkat pada fase ini, tergantung

pada tempat dan luasnya bedah.

Fase III

Kolagen terus tertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus

darah menurun. Luka sekarang terlihat seperti berwarna merah jambu

yang luas, terjadi pada minggu ke dua hingga enam post bedah, pasien

harus menjaga agar tidak menggunakan otot yang terkena.

20

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Fase IV

Berlangsung beberapa bulan setelah bedah, pasien akan mengeluh gatal di

seputar luka, walau kolagen terus menimbun, pada waktu ini luka menciut

dan menjadi tegang. Bila luka dekat persendian akan terjadi kontraktur

karena penciutan luka akan terjadi ceruk yang berlapis putih.

Pemeriksaan Penunjang

Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor

berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat tumor

itu.

Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah

tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor

kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga

perut yang bebas dan yang tidak.

Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.

Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam

tumor. Penggunaan foto rontgen pada pictogram intravena dan pemasukan

bubur barium dalam colon disebut di atas.

21

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Parasentesis

Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites.

Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan cavum

peritonei dengan kista bila dinding kista tertusuk.

(Wiknjosastro, et.all, 1999)

Penatalaksanaan

Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik

memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak. Jika menghadapi tumor

ovaium yang tidak memberi gejala atau keluhan dan besarnya tidak melebihi

jeruk nipis dengan diameter kurang dari 5 cm termasuk tumor nonneoplastik.

Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan

menghilang. Tindakannya yaitu menunggu selama 2-3 bulan, sementara

mengadakan pemeriksaan ginekologik berulang. Jika selama waktu observasi

dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita mengambil

kesimpulan bahwa kemungkinan besar tumor itu bersifat neoplastik, dan

dapat dipertimbangkan satu pengobatan operatif.

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang

mengandung tumor. Akan tetapi, jika tumornya besar atau ada komplikasi

perlu dilakukan pengangkatan ovarium disertai pengangkatan tuba

(salpingooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium harus segera diperiksa

untuk mengetahui apakah tumor ditemukan pada satu atau dua ovarium. Pada

22

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

operasi tumor ovarium yang diangkat harus segera dibuka, untuk mengetahui

apakah ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu pada saat

operasi dilakukan pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh

seorang ahli patologi anatomic untuk mendapatkan kepastian apakah tumor

ganas atau tidak.

Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat adalah histerektomi dan

salpingooforektomi bilateral. Akan tetapi, pada wanita masih ingin mendapat

keturunan dan dengan tingkatn keganasan tumor yang rendah ( misalnya

tumor sel granulose), dapat dipertanggung jawabkan untuk mengambil resiko

dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

(Prawiroharjo, 1999 : 351)

Pembatasan cacat selanjutnya setelah operasi yaitu penyinaran ke

daerah panggul sebanyak 5000-6000 R dan daerah paraaortik sebanyak 3000

R. Sebenarnya lebih dianjurkan pemberian sitostatika setelah operasi misalnya

gabungan Cis-Pt + Alkeran + Leukeran.

(Harahap, Rustam E, 1984 : 151)

Karsinoma ovary khususnya yang bersifat epitel, bereaksi baik

terutama terhadap obat-obatan golongan alkil. Terapi sitostatika diberikan

sebagai terapi adjuvant pembedahan. Sitostatika diberikan dalam beberapa

kombinasi, misalnya untuk tumor ovarium jenis germinal regimen yang di

berikan adalah :

23

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Cis-Platinum + Vinblastin+Bleomicin (PVB) atau

Vincristin+Actinomicin+Cyclophosphamid (VAC)

Respon pengobatan sitostatika pada tumor ovarium cukup

memuaskan yaitu 24-80%. Syarat pemberian sitostatika adalah :

Keadaan umum harus cukup baik

Penderita mengetahui tujuan pengobatan dan efek samping yang akan terjadi

Faal ginjal (kadar ureum <40 mg% dan kadar kreatinin <1,5 mg%) dan faal

hati baik.

Diagnosis histopatologik diketahui

Jenis tumor diketahui sensitive terhadap kemoterapi

Hemoglobin >10 g%

Leukosit >5000/ml

Trombosit >100000/ml.

Efek toksik yang paling cepat ialah pada traktus digestivus yaitu

gingivitis, stomatitis, diare, mual muntah dan perdarahan usus. Gangguan

sum-sum tulang tampak sebagai anemia, leukopeni dan trombositopeni.

Gangguan faal hati tampak sebagai kenaikan suhu, hiperpigmentasi kulit dan

gatal-gatal, sedangkan gangguan faal ginjal tampak dalam kenaikan kadar

ureum dan kreatinin. Alopesia juga sering terjadi.

(Wiknjosastro,1999 : 660-662)

Pengkajian Fokus

24

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Yaitu suatu kegiatan mengumpulkan dan mengorganisasikan data

yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan merupakan dasar untuk

tindakan dan keputusan yang diambil pada tahap-tahap selanjutnya.

Adapun pengkajiannya meliputi :

Biodata

Meliputi identitas pasien, identitas penanggung jawab dan identitas

masuk.

Riwayat kesehatan, meliputi:

a. Keluhan utama: nyeri perut bagian bawah disertai timbulnya

benjolan.

b. Riwayat kesehatan sekarang: ketidakteraturan menstruasi, rasa

sebah pada perut, mual muntah, anoreksi, rasa sesak dan gangguan

miksi.

c. Riwayat kesehatan dahulu: sebelumnya mempunyai riwayat

penyakit kanker payudara dan kanker kolon (usus besar).

d. Riwayat kesehatan keluarga: di dalam keluarga ada yang

mempunyai riwayat tumor ovarium, kanker payudara, dan kanker

kolon (usus besar).

e. Riwayat social ekonomi: banyak terjadi pada orang dengan social

ekonomi menengah ke bawah.

Status Obstetrikus, meliputi :

a. Menstruasi: Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari

12 tahun, siklus menstruasi yang tidak teratur.

25

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

26

b. Riwayat perkawinan: wanita yang menikah usia muda lebih

beresiko terkena kanker ovarium.

c. Riwayat persalinan: banyak terjadi pada wanita yang sering

melahirkan.

d. Riwayat KB: pada wanita yang tidak KB lebih beresiko terkena

kanker ovarium karena dari hasil penelitian, asupan pil kontrasepsi

oral (pil KB) jangka panjang dapat membantu mengurangi resiko

tumor ovarium.

Data penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah lengkap (HB, HT,

SDP)

b. Terapi: terapi yang diberikan pada post operasi baik injeksi

maupun peroral

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

27

Menekan alat/organ disekitar ovarium dextra

Retensi

urin

Penurunan ristaltik usus

↓ absorbsi air di kolon

Menekan kandung kemih

Menekan anus

Rasa sebah pada perut

Pengosongan kandung kemih tidak optimal

Konstipasi Mual

Resiko perubahan

nutrisi kurang dari

k b h b h

Nyeri

Resiko

konstipasi

Resti injury

Penekanan syaraf

N. vagus

Relaksasi otot-otot polos lambung

HCl meningkat

Mual muntah

ake nutrisi menurun

Gangguan pemenuhan

nutrisi kurang dari

k b h b h

pe ↓ metabolisme

Hipolisis

Kenaikan asam laktat

Keletihan

Gangguan mobilisasi

S care defisit

Reflek menelan menurun

Resti aspirasi

Pengaruh anestasi general Luka op

Diskontinuitas jaringan

Nyeri

Port d'entry

Resti infeksi

Kura engetahuan

tentang penyakit,

prosedur & tindakan

Kurang informasi

Anoreksi

Intake nutrisi menurun

Tekanan syaraf oleh sel tumor

Peningkatan beban tubuh

Mengganggu aktifitas

Intoleran

aktifitas

Kemoterapi

Prosedur kemoterapi

33

Metastase ke ovarium dextra Post operasi

Fungsi N.vagus menurun

Kesadaran menurun

Salpingooforektomi sinistra dan omentum parsial

Etiologi : - Ketidakseimbangan h

estrogen + progesteroDegenerasi ovarium

ormon ne

-

Cistoma ovari

Pertumbuhan tumor ovarium

Membesar

Pathway

ng p

pe

Int

elf

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

a. Diagnosa Keperawatan Dan Fokus Intervensi

Pre Operasi

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan syaraf oleh

sel tumor.

Tujuan : Setelah tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, rasa nyaman

terpenuhi

KH : - Pasien mengungkapkan nyeri berkurang

- Wajah pasien tampak rileks

- TTV normal

Intervensi :

a. Kaji skala, lokasi, intensitas nyeri

b. Monitor TTV

c. Beri posisi senyaman mungkin

d. Ajarkan teknik relaksasi : tarik napas dalam

e. Kolaborasi pemberian analgetik

2. Gangguan Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) : retensi urin berhubungan dengan

desakan kandung kemih oleh sel tumor.

Tujuan : Tidak terjadi retensi urine, setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2 x 24

KH : - Pasien dapat mengontrol pengeluaran bladder setiap 4 jam

- Tanda dan gejala retensi urin tidak ada

28

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

Intervensi :

a. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam

b. Ukur intake dan output cairan setiap 4 jam

c. Berikan cairan 200 ml/hari

d. Lakukan latihan pergerakan

e. Lakukan relaksasi ketika duduk berkemih

f. Kolaborasi pemasangan kateter

3. Gangguan eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan tekanan anus oleh sel

tumor

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tidak terjadi

konstipasi.

KH : Feses keluar lunak tanpa mengedan.

Intervensi

a. Catat dan kaji warna, konsistensi, jumlah dan waktu BAB

b. Kaji dan catat pergerakan usus

c. Berikan banyak minum

d. Berikan makanan tinggi serat dan hindari makanan yangbanyakmengandung

gas

e. Anjurkan klien untuk banyak melakukan aktivitas

f. Kolaborasi pemberian laksatif

29

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

4. Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, tidak

terjadi kekurangan nutrisi

KH : - Peningkatan status nutrisi

- BB dalam batas normal

Intervensi :

a. Kaji status nutrisi pasien

b. Timbang BB setiap hari

c. Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup dan

berikan sedikit – sedikit tapi sering

d. Motivasi pasien untuk berikan posisi yang nyaman saat makan

e. Kolaborasi pemasangan NGT

5. Intoleran aktivitas berhubungan dengan peningkatan beban tubuh oleh tumor

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam,

intoleran aktivitas dapat di atasi

KH : - Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan

- Memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri

- Mencapai peningkatan toleransi aktivitas

- Tanda-tanda vital dalam batas normal selama aktivitas

Intervensi :

a. Monitor keterbatasan aktivitas

b. Catat tanda-tanda vital sebelum dan selama aktivitas

c. Bantu dalam melakukan aktivitas sendiri

30

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

d. Anjurkan istirahat setelah aktivitas

e. Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet

6. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prosedur dan tindakan kemotherapi

berhubungan dengan kurang informasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, klien

mengerti tentang penyakit dan tindakan kemotherapi

KH : klien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit dan tindakan

kemotherapi, klien tidak bingung.

Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya

b. Berikan pengetahuan klien tentang penyebab dan pengobatannya

(kemotherapi)

c. Berikan informasi tentang efek samping dari pengobatan (kemotherapi)

Post Operasi

Resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran (Carpenito, 2001)

Tujuan : Tidak terjadi aspirasi yang berhubungan dengan penurunan

kesadaran.

Kriteria hasil : Tidak mengalami aspirasi, pasien dapat mengungkapkan

tindakan untuk menghindari aspirasi.

Intervensi :

a. Pertahankan posisi baring miring jika tidak ada kontra indikasi karena cidera.

b. Kaji posisi lidah, pastikan bahwa lidah tidak (jatuh ke belakang, menyumbat

jalan nafas).

31

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

c. Jaga bagian kepala tempat tidur tetap tinggi, jika tidak ada kontra indikasi.

d. Bersihkan sekresi dari mulut dan tenggorok dengan tissu atau penghisap

dengan perlahan-lahan.

e. Kaji kembali dengan sering adanya obstruksi benda-benda dalam mulut dan

tenggorok.

Resiko injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran (Carpenito, 1995)

Tujuan : Tidak terjadi injuri yang berhubungan dengan penurunan

kesadaran.

Kriteria hasil : GCS normal (E4, V5, M6)

Intervensi:

a. Gunakan tempat tidur yang rendah dengan pagar pengaman yang terpasang.

b. Jauhkan benda-benda yang dapat melukai pasien dan anjurkan keluarga untuk

menemani pasien.

Gangguan rasa nyaman: nyeri abdomen berhubungan dengan insisi pada abdomen

(Long,1996)

Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi

Kriteria hasil : skala nyeri 0, pasien mengungkapkan berkurangnya rasa nyeri,

tanda-tanda vital normal.

Intervensi :

a. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien.

b. Kaji skala nyeri pasien.

c. Ajarkan tehnik distraksi selama nyeri.

d. Berikan individu kesempatan untuk istirahat yang cukup.

32

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

e. Berikan individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesik sesuai

program dokter.

f. 30 menit setelah pemberian obat pengurang rasa sakit, evaluasi kembali

efektifitasnya.

Resiko infeksi berhubungan dengan invasi kuman sekunder terhadap pembedahan

(Carpenito, 1995)

Tujuan : Tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi (TTV normal, tidak ada

peningkatan leukosit).

Intervensi :

a. Kaji tanda-tanda infeksi dan monitor TTV

b. Gunakan tehnik antiseptik dalam merawat pasien

c. Isolasikan dan instruksikan individu dan keluarga untuk mencuci tangan

sebelum mendekati pasien

d. Tingkatkan asupan makanan yang bergizi

e. Berikan terapi antibiotik sesuai program dokter

Resiko konstipasi berhubungan dengan pembedahan abdominal (Doenges, 2000)

Tujuan : Tidak terjadi konstipasi

Kriteria hasil : Peristaltik usus normal (5-35 kali per menit), pasien akan

menunjukkan pola eliminasi biasanya.

Intervensi :

a. Monitor peristaltik usus, karakteristik feses dan frekuensinya

33

Page 34: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

b. Dorong pemasukan cairan adekuat, termasuk sari buah bila pemasukan peroral

dimulai.

c. Bantu pasien untuk duduk pada tepi tempat tidur dan berjalan.

Gangguan pemenuhan kebutuhan diri (mandi, makan, minum, bak, bab berpakaian)

berhubungan dengan keletihan pasca operatif dan nyeri (Carpenito, 2001)

Tujuan : Kebersihan diri pasien terpenuhi

Kriteria hasil : Pasien dapat berpartisipasi secara fisik maupun verbal dalam

aktifitas pemenuhan kebutuhan dirinya

Intervensi :

a. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaaan tentang kurangnya

kemampuan perawatan diri dan berikan bantuan dalam memenuhi kebutuhan

pasien.

b. Berikan pujian atas kemampuan pasien dan melibatkan keluarga dalam

perawatan pasien.

Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi (Doenges, 2000)

Tujuan : Pasien mengetahui tentang efek samping dari operasinya.

Kriteria hasil : Pasien menyatakan memahami tentang kondisinya.

Intervensi :

a. Tinjau ulang efek prosedur pembedahan dan harapan pada masa yang akan

datang.

b. Diskusikan dengan lengkap masalah yang diantisipasi selama masa

penyembuhan.

34

Page 35: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-eliyanigo1... · labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil ... Dinding

c. Diskusikan melakukan kembali aktifitas

d. Identifikasi keterbatasan individu

e. Kaji anjuran untuk memulai koitus seksual

f. Identifikasi kebutuhan diet

g. Dorong minum obat yang diberikan secara rutin

h. Identifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medis.

35