BAB II REVISI betul

Embed Size (px)

Citation preview

4BAB II METODE KEGIATAN

A. Metode dan Desain 1. Kajian teoti H L Blum Hendrik L Blum dari hasil penelitiannya di Amerika menyatakan bahwa status kesehatan seseorang itu dipengaruhi oleh 4 faktor; genetik atau keturunan, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. H.L. Blum

menyimpulkan bahwa lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan; kemudian berturut -turut disusul oleh perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan yang mempunya i andil paling kecil terhadap status kesehatan. Keempat faktor tersebut selain berpengaruh langsung kepada kesehatan juga saling berpengaruh satu sama lain. Status kesehatan akan tercapai secara optimal jika keempat faktor tersebut secara bersama -sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Jika salah satu f aktor berada dalam keadaan yang tidak optimal, maka status kesehatan akan bergeser ke arah di bawah optimal. 7 a. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, termasuk suasana yang terbentuk, maka terjadi interaksi di antara elemen elemen di alam tersebut. Faktor lingkungan menempati urutan ke-3 dalam indikator kunci status kesehatan masyarakat. Ketinggian, kelembaban, curah hujan, kondisi satwa maupun tumbuhan memainkan peranan di sini. Tetapi bagaimanapun juga, kondisi lingkungan dapat dimodifikasi dan dapat diperkirakan dampak atau ekses buruknya sehingga dapat di carikan solusi ataupun kondisi yang paling optimal bagi kesehatan manusia. Indikator lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan di antaranya kondisi rumah sehat, ketersediaan air bersih,8

Sarana

Pembuangan Air Limbah (SPAL), sampah, dan jamban sehat. b. Perilaku Perilaku yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat

mencakup perilaku terhadap sakit dan penyakit, perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, perilaku terhadap makanan, dan perilaku lingkungan.7

terhadap

5c. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama -sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit -penyakit serta memulihkan kecacatan perseorangan, keluarga, kelomp ok ataupun masyarakat. Faktor pelayanan kesehatan lebih berkait dengan kinerja pemerintahan yang sedang berkuasa. Kesungguhan dan keseriusan pemerintah dalam mengelola pelayanan kesehatan menjadi penentu suksesnya faktor pelayanan kesehatan . Kader desa, puskesmas, dan posyandu menjadi ujung tombak dalam peningkatan status kesehatan masyarakat. Bentuk dan macam pelayanan kesehatan banyak macamnya, namun jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua bentuk dan jenis pelayanan kesehatan, jika dija barkan dari pendapat Hodgetts and Cascio (1983) adalah: 1) Pelayanan Kedokteran Tujuan utama dari pelayanan kedokteran ini adalah untuk

menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan. Sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga. 2) Pelayanan Kesehatan Ma syarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti pelayanan kesehatan tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). d. Genetik Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang sulit untuk diintervensi karena bersifat bawaan dari orang tua. Penyakit atau kelainan kelainan tertentu s eperti diabetes mellitus, buta warna, albino, atau yang lainnya, bisa diturunkan dari orang tua ke anak -anaknya atau dari generasi ke generasi. Pencegahannya cukup sulit karena menyangkut masalah gen atau DNA. Pencegahan yang paling efektif adalah dengan m enghindari gen pembawa sifatnya. 97

6Hubungan keempat faktor yang disebutkan diatas dapat dilihat dalam gambar skema berikut ini:

Genetik

Lingkungan

Status Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Perilaku

Gambar 2. 1 Skema Status Kesehatan Menurut H. L. Blum

2. Metode dan desainMetode PBL-1 adalah survei dengan pendekatan cross sectional berdasarkan tahapan Community Diagnosis yang merupakan rancangan penelitian yang mana variabel dependent dan variabel independent diambil dalam jangka waktu yang sama. Variabel independent diambil sesuai dengan teori HL. Blum yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan serta faktor g enetik. Sedangkan variabel dependen t adalah status kesehatan yang direpresentasikan dengan kejadian penyakit yang ada di wilayah Desa Tambakroto Kecamatan Sayung Kota Demak. Selain dengan konsep

cross sectional dilakukan juga tinjauan pustaka. Dimana analisis data bersifat Deskriptif(kualitatif dan atau kuantitatif).10

Dengan metode tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisa permasalahan kesehatan sesuai dengan konsep H. L. Blum, yang selanjutnya dilakukan identifikasi faktor risiko serta memb erikan alternatif solusi, secara garis besar disebut dengan Problem Solving Cycle Dalam pengambilan data primer, digunakan kuesioner untuk menggali informasi dari responden dan juga observasi langsung terhadap lingkungan sekitar rumah responden. Sedangkan untuk data sekunder menggunakan data yang berasal dari Puskesmas Sayung 2, sehingga ditemukan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.

7B. Tahapan Community Diagnosis Menurut WHO ada empat tahap dalam sebuah kegiatan/proyek disseminasi. 10 1. Inisiasi Sebelum melakukan tahap inisiasi yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi budget (pendanaan)yang tersedia dan juga sumber sumber daya dalam rangka menentukan ruang lingkup dari kegiatan Community

Community

Diagnosis yang terdiri dari inisiasi, pengumpulan dan analisis data, diagnosis dan

Diagnosis . Beberapa area/ruang lingkup yang selalu menjadi obyek untukdipelajari dalam Community Diagnosisi adalah status kesehatan penduduk (tingginya angka penyakit menular/non menular), gaya hid up (free sex, merokok, narkoba), kondisi lingkungan (contoh : tempat pembuangan sampah, limbah), status sosial ekonomi (contoh : tingkat pendidika, pekerjaan, penghasilan), infrasruktur fisik dan sosial (sarana prasarana contoh : jalan, jembatan, tempat ibadah, lapangan olahraga), ketidaksetaraan (antara laki -laki dan perempuan), informasi layanan kesehatan masyarakat dan kebijakan -kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat (contoh : program akses untuk orang miskin) Setalah menentukan ruang lingk up, jadwal kerja untuk melaksanakan kegiatan Community Diagnosis .10 2. Pengumpulan dan Analisis Data Kegiatan Community Diagnosis harus mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif. Informasi dari sensus populasi dan data statistik, seperti : besar populasi, sex dan struktur usia, pelayanan medis, kesehatan masyarakat, pelayanan sosial, pendidikan, perumahan, keamanan publik dan transportasi dan lain-lain, dapat digunakan sebagai latar belakang dari wilayah yang akan dilakukan Community Diagnosis. 10 Cara pengumpulan data dengan melakukan survei angket, wawancara tahap muka, diskusi kelompok terarah , in depth interview (wawancara mendalam) dan dapat menggunakan melalui telepon (biasanya di negara maju). Survei angket adalah cara pengumpulan data dengan menyebar kuisioner pada sekelompok responden terpilih, pada waktu tertentu dimana responden tersebut secara mandiri mengisi sendiri jawaban -jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan dengan didampingi atau dipandu oleh peneliti.10

Wawancara mendalam adalah c ara pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka kepada informan/responden untuk mendalami masalah yang dirasakan sangat sensitiv oleh informan.10

8Wawancara tatap muka adalah cara pengumpulan data dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan ter tutup kepada responden dengan bertatap muka secara langsung pada waktu yang telah disepakati. Sedangkan wawancara melalui telepon hampir sama dengan wawancara tatap muka, hanya saja antara penelepon dan responden tidak saling bertatap muka dan waktu yang dibutuhkan lebih singkat. 10 Metode sampling harus secara hati -hati di design dan ukuran sample seharusnya juga cukup besar untuk dapat memberikan data yang cukup sehingga menghasilkan kesimpulan yang reliable, oleh karena itu temuan perlu direview oleh local community. Setelah pengumpulan data selesai, selanjutnya dianalisa dan diinterpretasi oleh para expert (ahli). Beberapa tips praktis untuk analia data dan persentasi : a. Informasi statistik sangat baik dipersentasikan dalam bentuk rate atau ratio untuk perbandingan b. Trend dan proyeksi sangat bermanfaat untuk menjelaskan atau memonitor perubahan yang terjadi setelah melewati suatu periode waktu tertentu untuk perencanaan kedepan c. Data kecamatan atau kelurahan (disrict local) bisa dibandingkan dengan kecamatan atau kelurahan lain atau dibandingkan dengan populasi secara keseluruhan d. Persentasi dalam bentuk grafis lebih disukai karena memberikan kemudahan dalam pemahaman 3. Diagnosis Diagnosa komunitas diperoleh berdasarkan kesimpulan -kesimpulan yang ditemukan pada analisi data. Diagnosis minimal mencakup tiga area yaitu status kesehatan dari komunitas, determinan faktor status kesehatan di komuniitas tersebut dan potensi untuk pengembangan desa. 10 4. Disseminasi Produksi dari laporan Community Diagnosis bukanlah akhir dari langkah Community Diagnosis itu sendiri, upaya -upaya harus dimasukan ke dalam komunikasi untuk menjamin bahwa aksi -aksi yang sudah ditargetkan akan dilaksanakan.

Target Audience untuk disseminasi Community Diagnosis termasuk parapolicy maker, prakrisi kesehatan (health proffesional dan masyarakat umum dari komunitas)10

9C. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data 1. Lokasi Lokasi Kegiatan Pengalaman belajar I (PBL I) kelompok 19 berada di Desa Tambakroto, Kecamatan Sayung, Demak. 2. Waktu Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I Tahun 2010 dilaksanakan dari tanggal 1 Juni sampai dengan 10 Juni 2010. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : a. 1 Juni 2010: Pemberangkatan da ri kampus FKM UNDIP ke kecamatan Sayung,

Demak. Sekaligus serah terima mahasiswa dari pihak FKM Undip kepada kepala Kecamatan Sayung, Demak. b. 2 Juni 2010: Pertemuan dan permohonan izin dengan pengumpulan data sekunder. kepada perangkat desa. Dilanjutkan

c. 3 Juni 2010: Mengolah data sekunder dilanjutkan dengan pembuatan kuisioner. d. 4 Juni-8Juni 2010: Pengambilan data primer yang pertama dari responden di RW 01, RW 02, dan RW 03. e. 9 Juni 2010: Pengambilan data primer yang kedua dari responden di RW 01, RW 02, dan RW 03. f. 10 Juni 2010: Izin kepada perangkat desa setempat dan pihak puskesmas untuk kembali ke Semarang karena kegiatan PBL I telah selesai.

D. Pengolahan dan Analisis Data 1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan objek yang diamati. Populasi y ang akan dianalisis oleh kelompok 19 adalah semua masyarakat di wilayah Desa Tambakroto Kecamatan Sayung Kota Demak. 11 Pengambilan sample dilakukan secara Proportional Random Sampling (Teknik pengambilan sample acak sederhana) yaitu suatu cara pemilihan anggota sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

10anggota populasi untuk dipilih. Besar sampel minimal yang diambil ditentukan berdasarkan rumus Yamane :

n !

N Nd2

1

n ! jumlah sampeld ! presisi atau derajat kemencengan terhadap p (batas toleransi yang masih bisa diterima, besar presisi= 10%) N ! jumlah populasi KKDiketahui bahwa jumlah KK di Desa Tambakroto adalah 735 KK. Dan besar presisi yang digunakan adalah 10%. serta tingkat kepercayaan adalah 90% .11 Maka dari data tersebut dapat diolah seperti ;

n! n!

735 735(0,1) 2 1 735 8,35

n ! 88,0239521

n } 892. Jenis Data atau Variabel dan Definisi Operasional a. Jenis Data atau Variabel yang Dikumpulkan 1). Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung yang berisi tentang faktor -faktor yang mempengaruhi kesehatan sesuai dengan teori H. L. Blum; yaitu lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan. Data primer diperoleh secara langsung mela lui cara wawancara dengan menggunakan media kuesioner. Pengambilan data dilakukan melalui dua tahap, antara lain : a) Tahap Pertama Sampel berjumlah 88 responden dari 735 KK di Desa Tambakroto. Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dominan pada RW 0 1, RW 02, RW 03 di Desa Tambakroto. b) Tahap Kedua Dengan menggunakan sampel 45 responden dari tahap pertama yang terdiri dari responden yang terkena penyakit Diare, 9

11responden yang terkena penyakit ISPA dan 3 responden terkena penyakit Leptospirosis. 2). Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu berupa catatan dari data Puskesmas Sayung 2, Bidan Desa, kader Posyandu, Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT berupa daftar KK, data monografi, berupa persentase jumlah penderita penyakit yang terjadi selama periode bulan Januari -Desember 2009 dan Januari -Mei 2010. b. Defenisi Operasional 1) Hipotensi Hipotensi adalah suatu istilah yang digunakan pada orang yang memiliki tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Hipotensi m erupakan satu keadaan di mana tekanan darah terlalu rendah sehingga memberikan gejala-gejala yang disebabkan kekurangan pembekalan darah beroksigen dan nutrisi ke organ -organ. Kekurangan oksigen ke otak, jantung, ginjal, akan menyebabkan organ-organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan normal dan seterusnya mengakibatkan ker usakan organ dan kematian. 12 2) Penyakit pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut pada paru -paru, ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru menyerap oksigen berkurang. Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Yang sering menjadi penyebabnya adalah

Staphylococcus

aureus, pneumokokus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya.Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri

Streptococcus

pneumoniae

(pneumococcus). Pneumonia pada anak -anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2 -3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri

Mycoplasma pneumoniae .a) Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah) , Nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita

12menarik nafas dalam atau terbatuk) , Menggigil,Demam, Mudah merasa lelah, Sesak nafas, Sakit kepala, Nafsu makan berkurang, Mual dan muntah, Merasa tidak enak badan , Kekakuan sendi dan Kekakuan otot. b) Gejala lainnya yang mungkin ditemukan Kulit lembab, Batuk darah, Pernafasan yang cepat , Cemas, stres, tegang dan Nyeri perut. 3) Penyakit Campak Campak merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal. Penyebab Campak adalah a) b) Campak disebabkan oleh paramiksovirus Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. c) Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang -orang yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi, dan remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. 14 4) Penyakit Degeneratif Penyakit degeneratif adalah penyakit keturunan dengan kategor i : a) Diabetes Mellitus Dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terusmenerus dan bervariasi. Diabetes Melitus dapat dicegah dengan cara berhenti merokok, mengoptimalkan kadar kolesterol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi , dan melakukan olah raga secara teratur. 15 b) Stroke13

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darahke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio -kimia,

13yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang

dikendalikan oleh jaringan itu. Bila dapat diselamatkan, kadang kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota

badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bi caranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya strok ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak . Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung". stroke terjadi karena cabang pembuluh d arah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara.16 c) Asam Urat Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah . (1) Gejala Asam Urat (a) Kesemutan dan linu (b) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur (c) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak,

kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. (2) Solusi Mengatasi Asam Urat : (a) Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria. (b) Kontrol makanan yang dikonsumsi. (c) Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh. (3) Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin) : (a) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak. (b) Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. (c) Makanan kaleng seperi kornet dan sarden. (d) Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang ke ntal. (e) Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil

14olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. (f) Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis. (g) Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa. (h) Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak. d) Penyakit Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas (1) Obesitas digolongkan me njadi 3 kelompok: (1) Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20 -40% (2) Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41 -100% (3) Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%. (2) Faktor penyebab Obesitas : (1) Faktor genetik. (2) Faktor lingkungan. (3) Faktor psikis. 18 e) Tumor Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi. 19 5) Penyakit Demam Berdarah Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria . Penyakit ini17

disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus

Flavivirus, famili Flaviviridae . Setiap serotipe cukup berbeda sehinggatidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh. Virus Dengue. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba,

15disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri -ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah -muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala -gejala tersebut. Demam berdarah pada umunya terjadi sekitar enam atau tujuh hari. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini : a) b) Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, Nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik bintik atau bercak -bercak perdarahan di bawah kulit. c)

Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD)gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung ( epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.

d)

Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada

penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian. Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sind rom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. a) Diagnosis Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis.

16Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat

mengurangi risiko kematian daripa da menunggu akut. b) Pengobatan Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan alternati f yang umum dikenal adalah dengan

meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian

kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangka n. c) Pencegahan Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.Pencegahan utama demam berdarah adalah dengan memutus rantai penularan dengan program 3M+S, yaitu menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup tempat penyimpanan air dan menyikat bak mandi. Inisiatif untuk

menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti . 6) Penyakit kulit Penyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering terjadi dan bersifat relatif ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat m emperburuk kondisi kesehatan.20

17Dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain : a). Alergi Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensiti f dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan -bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan -bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat ato pik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi: (1) Jagalah kebersihan lin gkungan, baik di dalam maupun diluar rumah. Hal ini termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi.Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun meletakkan kandang hewan

peliharaan di sekitar rumah anda. (2) Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi.Untuk mandi, haruslah menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore sebelum PK.17.00'. Sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampoo untuk bayi.Dilarang menggunakan cat rambut. (3) Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk. (4) (5) Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk. Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat akan efektif. (6) Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun. (7) Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh

18terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari PK.24.00' (8) Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat -obatan yang menimbulkan reaksi alergi. Hindarilah bahan manakan, minuman, maupun obat -obatan tersebut. Anda harus

mematuhi aturan diet alergi anda. (9) temui ahli. Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda -beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan -bahan pemicu reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali

sebulan)berturut -turut. b) Penyakit kusta Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen. Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas ; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf saraf, anggota gera k, dan mata. c) Penyakit panu Panu merupakan infeksi Jamur di permukaan kulit. Penyakit ini disebabkan oleh

Malassezia furfur . Pada umumnya, jamur

ditemukan di permukaan kulit. Tapi tidak sampai masuk ke bagian dalam dan tidak menyebabkan peradangan. Faktor penyebab penyakit ini biasanya disebabkan oleh udara panas dan lembab 7) Penyakit thypus Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman S almonella typhi atau Salmonella pa ratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus) .21

19Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24 -72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis . Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus abdominalis, karena berhubungan dengan usus pada perut. a) Diagnosis Untuk mengetahui penyakit tersebut lakukan pemeriksaan

laboratorium seperti : (1) Terjadinya penurunan sel darah putih (2) Anemia rendah karena pendarahan pada usus (3) Trombosit menurun (4) Menemukan bakteri salmonella typhosa pada kotoran, darah, dan urin (5) Peningkatan titer Widal

b) GejalaGejala yang dialami penderita Tipes dapat diuraikan menjadi berikut ini : (1) Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi selama 7 -10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya paginya sudah merasa baikan, namun ketika menjelang m alam kondisi mulai menurun lagi. (2) Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare. (3) Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun. c) Pencegahan Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman Tipes, Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Tipes. Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya. Hindari

20jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu. Atau telur ayam yang dimasak setengah matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Tipes. Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3 tahun. Mintalah Dokter anda memberikan imunisasi t ersebut. Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga secara teratur 3 - 4 kali seminggu selama 1 jam. Bagi orang yang pernah mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes. Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan s ebelum makan. Bagi penderita carrier (tidak menderita penyakit ini, namun dapat menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat. 22 8) Penyakit TB Paru a) Definisi Penyakit Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan leh kuman TB (Mycobakter iym Tuberculosis), sebagian kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman

Microbacterium

tuberculosis

melalui

saluran

pernafasan atau saluran pencernaan dengan gejala batuk te rus menerus dan berdahak selama tiga minggu atau lebih, sesak nafas, batuk darah, keletihan, lemah, dan turunnya berat badan. b) Kuman Tuberculosis Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu di sebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun. c) Cara penularan Sumber penularannya adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara

21dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang

mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam . Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem s aluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian -nagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular pe nderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. d) Perjalanan Alamiah TB yang Tidak Diobati : Tanpa pengobatan, setelah lima tahun, 50 % dari penderita TB akan meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan 25 % sebagai kasus Kronik yang tetap menular (WHO 1996).

e) Gejala - gejala TuberkulosisBatuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih, Gejala Lain Yang Sering Dijumpai : Dahak bercampur darah, Batuk darah, Sesak napas dan rasa nyeri dada, Badan lemah, Nafsu makan menurun, Berat badan turun , Rasa kurang enak badan (malaise), Berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan dan Demam meriang lebih dari sebulan. 23 9) Diare a) Pengertian Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. b) Penyebab Kondisi ini dapat merupakan gejala dari penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak

22semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau "inflame", penyerapan tida k terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat

menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam -jiwa bila tanpa perawatan. Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun

penderita apendistis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. Perawatan untuk diare meli batkan pasien mengkonsumsi

sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan. c) Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis: (1) Diare pada balita (2) Diare menengah atau berat pada anak -anak (3) Diare yang bercampur dengan darah. (4) Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu. (5) Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dll.

23(6) Diare pada orang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit) 10) Penyakit Leptospirosis Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman/mikroorganisme yang disebut Leptospira. Leptospira bisa terdapat pada binatang seperti tikus, anjing, babi dan lainnya. Ada banyak tipe dari Leptospira, tiga serotipe yang paling sering adalah 1). Leptospira Icterohaemorrhagiae dari tikus, 2). Leptospira Canicola dari anjing dan 3). Leptospira Pomona dari sapi atau babi. Akan tetapi yang dapat menyebabkan penyakit dengan geja la yang berat bahkan dapat berakhir fatal dengan kematian adalah Leptospira Icterohaemorrhagiae yang terdapat pada tikus. Kita dapat terinfeksi jika kontak dengan air, tanah, lumpur dan sebagainya yang telah tercemar air kencing binatang yang terinfeksi Leptospira. Kuman tsb dapat menyebabkan terjadinya infeksi Leptospirosis bila pada seseorang ada bagian kulit atau selaput lendirnya yang luka atau lecet/erosi, melalui luka ini kuman tsb akan masuk ke tubuh manusia. a) Personal Hygine Personal Hygine merupak an tindakan pencegahan yang24

menyangkut tanggung jawab individu untuk meningkatkan kesehatan serta membatasi menyebarnya penyakit menular, terutama yang disebarkan melalui kontak langsung. Tindakan tersebut menyangkut. (1) Mencuci tangan dengan sabun setelah bu ang air besar dan buang air kecil dan mencuci tangan sebelum makan (2) Menghindari memegang benda yang tidak bersih atau memegang benda yang sudah terpakai oleh orang lain. (3) Hindarkan penggunaan peralatan yang tidak bersih seperti peralatan makanan, handuk, sap u tangan, dll. (4) Menjaga kebersihan tubuh dengan sering menggunakan sabun saat mandi. b) Asal sumber air bersih Asal sumber air adalah tempat dimana air digunakan oleh rsponden untuk kehidupan sehari -hari berasal, dengan kategori : (1) Sumber air bersih memenuhi syarat Jika berasal dari sumur gali, PAM, artesis

24(2) Sumber air bersih tidak memenuhi syarat Jika tidak berasal dari salah satu syarat sumber air bersih. c) Kualitas air bersih secara fisik Kualitas air bersih adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu dari sumber -sumber air bersih yang digunakan responden dalam kehidupan sehari -hari dilihat secara visual, dengan kategori : (1) Kualitas air bersih memenuhi syarat Jika air tersebut jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (2) Kualitas air bersih tidak memenuhi syaratJika air tersebut tidak jernih, berwarna, berbau dan berasa. d) e) Pengadaan jamban Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daerah

pedesaan sudah barang tentu berbeda dengan teknologi jamban di daerah perkotaan. Oleh karena itu, teknologi jamban di daerah pedesaan disamping harus memenuhi persyarata seperti: (1) tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut. (2) tidak mengotori air permukaan di sekitarnya. (3) tidak mengotori air tanah di sekitarnya. (4) tidak dapat te rjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa. (5) tidak menimbulkan bau. (6) mudah digunakan dan dipelihara (maintenance). (7) sederhana designnya. (8) Murah (9) dapat diterima oleh pemakainya 25

3. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh melalui cara sebagai berikut : a. Wawancara dilakukan melalui tanya jawab langsung dengan responden berdasarkan kuesioner tahap satu menentukan masalah kesehatan dan tahap dua untuk mengetahui faktor resiko yang dapat menunjang perkembangan masalah kesehatan di RW 01, RW 02, dan RW 03 Desa

25Tambakroto Kecamatan Sayung. Serta wawancara mendalam dengan Kepala Desa, ketua RT, ketua RW, Bidan desa, kader posyandu dan petugas kesehatan setempat. Ketentuan anggota keluarga yang menjadi responden adalah anggota yang sudah dewasa (berumur 17 tahun k e atas). b. Observasi dilakukan dengan melihat langsung keadaan atau kondisi dari lingkungan fisik tempat tinggal responden. c. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan teknik pengambilan daftar lima penyakit teratas yang ada di Desa Tambakroto pada priode Jan uariDesember 2009 dan Januari -Mei 2010.

4. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data menggunakan beberapa tahapan yaitu: a. Editing Meneliti kembali atau menyeleksi jawaban dari hasil wawancara dengan responden di lapangan. b. Kodingeri Membuat klasifikasi dan pemberian kode jawaban dengan tujuan

memudahkan dalam pembacaan data. c. Entri Data Memasukkan data yang telah diperoleh baik secara manual maupun komputer. d. Tabulating Penyusunan dan penghitungan data hasil pengkodean untuk disajikan dalam bentuk table un tuk mempermudah pengolahan data secara deskriptif. e. Mendiskripsikan Data Membaca hasil dan mengubahnya menjadi bentuk yang mudah dipahami baik berupa tabel, grafik,dan presentase. f. Interpretasi Data Menghubungkan hasil data yang telah diolah dengan kriteria literatur pustaka. standar/

265. Tahap Pelaksanaan Kegiatan BPL I 2010 Table 2.1 kegiatan PBL I 2010 No . Kegiatan 2428 Mei 1 Pembekalan Teori PBL I di kelas Pelepasan peserta PBL I Pembuatan kusioner dan pengambilan data awal Pengolahan data,dan analisis data Penulisan Laporan Ujian PBL I 1 Juni 1-10 Juni 11 - 1412 18 Juni Juni 2122 Juni 28 Ju ni 29 jun i 30 Ju ni 5 Jul i

2

3

4

5

6

7

Pengumpulan Laporan Sosalisasi hasil PBL 1 di tiap Desa Pengumuman nilai Sosialiai kompilasi hasil PBL 1 ke Pemda Kabupaten Demak (DKK Demak)

8

9

10