57
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data Teknis Proyek Hotel Aston Priority yang berlokasi di Jl. TB. Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah salah satu bangunan yang terdapat dikawasan perkantoran yang strategis dengan 25 lantai ( 2 lantai basement, 22 lantai tower, 1 lantai podium ). Proyek ini dikerjakan oleh PT. WIKA GEDUNG dengan PT. ARKONIN selaku konsultan MK. Proyek Hotel Aston Priority ini menggunakan konstruksi beton bertulang. Data teknis yang berkaitan dengan proyek ini antara lain konstruksi pondasi, konstruksi kolom, konstruksi balok, konstruksi plat lantai, konstruksi tangga, konstruksi atap, dan konstruksi pelengkap lainnya seperti konstruksi Ground Water Tank (GWT) serta konstruksi Sewerage Treatment Plant (STP). 16

Bab II Revisi Fix Banget (2007)

  • Upload
    akbar

  • View
    251

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKL

Citation preview

Page 1: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Data Teknis Proyek

Hotel Aston Priority yang berlokasi di Jl. TB. Simatupang, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan adalah salah satu bangunan yang terdapat

dikawasan perkantoran yang strategis dengan 25 lantai ( 2 lantai basement,

22 lantai tower, 1 lantai podium ). Proyek ini dikerjakan oleh PT. WIKA

GEDUNG dengan PT. ARKONIN selaku konsultan MK.

Proyek Hotel Aston Priority ini menggunakan konstruksi beton

bertulang. Data teknis yang berkaitan dengan proyek ini antara lain

konstruksi pondasi, konstruksi kolom, konstruksi balok, konstruksi plat

lantai, konstruksi tangga, konstruksi atap, dan konstruksi pelengkap

lainnya seperti konstruksi Ground Water Tank (GWT) serta konstruksi

Sewerage Treatment Plant (STP).

2.1.1. Konstruksi Pondasi

Dalam setiap kontruksi, seperti gedung, jembatan, jalan raya,

terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi

yang dapat mendukungnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat

menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban

bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-

lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang

16

Page 2: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

17

diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi

Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat,

dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang

berlebihan.

Pondasi adalah struktur bagian bawah yang umumnya terletak

dibawah permukaan tanah yang berfungsi untuk meneruskan gaya yang

diterimanya ke lapisan tanah pendukung (bearing layers). Dalam proyek

pembangunan Hotel Aston Priority, pondasi yang digunakan adalah

pondasi bored pile Ø 1000 mm kedalaman 30 m dan soldier pile Ø 600

kedalaman 15 m. Dengan menggunakan mutu beton fc’ 35 Mpa dan nilai

slump 18 dengan jumlah keseluruhan bore pile sebanyak 135 titik.

2.1.2. Pile Cap

Sebuah pile cap adalah tikar beton tebal yang bertumpu pada

tumpukan beton atau kayu yang telah didorong ke dalam tanah lunak atau

tidak stabil untuk memberikan dasar yang stabil sesuai. Biasanya

merupakan bagian dari pendirian bangunan, seperti bangunan bertingkat,

struktur atau dukungan dasar untuk alat berat.

Pile cap merupakan bagian struktur yang berfungsi untuk

meratakan beban dari kolom ke pondasi, bagian ini berfungsi juga

menggabungkan beberapa pondasi sehingga pondasi tersebut mampu

menahan beban diatasnya. Dalam proyek pembangunan Hotel Aston

Priority, pile cap yang digunakan adalah dengan mutu beton fc’ 30 Mpa.

Page 3: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

18

2.1.3. Konstruksi Kolom

Kolom merupakan struktur vertikal yang berfungsi menahan

beban-beban dari balok untuk kemudian disalurkan kedalam pondasi.

Kolom merupakan komponen struktur yang memiliki fungsi cukup vital

karena kolom harus mampu menopang beban rencana yang telah

direncanakan.

Dalam proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini digunakan 2

jenis kolom yaitu kolom bulat dan kolom persegi.

Mutu beton yang digunakan pada kolom persegi adalah sebagai

berikut:

Fc’ 50 Mpa untuk lantai basement sd lt.5

Fc’ 40 Mpa untuk lt.6 sd lt.17

Fc’ 30 Mpa untuk lt.18 sd lt.Atap

Mutu beton yang digunakan pada kolom bulat adalah sebagai berikut :

Fc’ 40 Mpa untuk lantai basement sd lt. 3

Tipe-tipe kolom yang digunakan ialah sebagai berikut:

TIPE KOLOM

LANTAI MUTU DIMENSI KOLOM TULANGAN POKOK TULANGAN SENGKANG

(Mpa) (mm) (mm) UJUNG TENGAH JOINTSPIRAL

K1 LT. B2-B1

40 Ø 1000

34D25D16-

75D13-150 D16-75

LT. 1-2 34D25K1A LT. B2-B1 30D25

LT. 1-2 16D25PERSEGI

PANJANG

K1 LT. 3-6 40 650x1000 34D25 D10- D10-150 D10-

Page 4: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

19

100 100

LT.7-9 40 14D25 LT. 10-17 30 14D25

K1A LT. 3-9 40 14D25 LT. 10-17 30 14D25

K2 LT. B2-B140 600x1100

50D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-3 24D25 LT.4-7 14D25 LT.8-12 30 600x1100 14D25 LT. 13-21 30 550x1000 12D25

K2A LT. B2-B1

40 600x1100

58D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT.1 36D25 LT.2 26D25 LT.3 18D25 LT.4-6 16D25 LT.7 14D25 LT.8-12 30 600x1100 14D25 LT. 13-21 30 500x900 12D25

K2B LT. B2-B1

40 600x1100

46D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT.1 40D25 LT.2 34D25 LT.3 24D25 LT.4-6 16D25 LT.7 14D25 LT.8-12 30 600x1100 14D25 LT.13-21 30 500x900 12D25

K3 LT. B2-B140 800x1000

26D25D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1 20D25 LT. 2-10 18D25 LT.11-21 30 800x1000 18D25

K4 LT. B2-B1 40 700x1200 22D25D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-7 40 700x1200 20D25 LT. 8-21 30 650x1000 14D25

K4A LT. B2-B1 40 700x1200 22D25D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-7 40 700x1200 20D25

LT. 8-ATAP

30 500x900 18D25

K5 LT. B2-B1 40 450x1200 32D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-7 40 450x1200 16D25 LT.8-10 30 450x1200 14D25

LT.11-ATAP

30 450x1200 12D25

K6 LT. B2-7 40 600x1400 20D25 D10-100

D10-150 D10-100 LT. 8-10 40 500x1400 18D25

Page 5: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

20

LT. 11-12 40 500x1400 16D25

LT. 13-MEZZ

30 500x1400 16D25

K6A LT. B2-B1 40 600x1400 42D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-2 40 600x1400 28D25 LT. 3 40 600x1400 20D25 LT. 4-7 40 600x1400 18D25 LT. 8-12 40 500x1400 18D25 LT. 13-23 30 500x1400 22D25

K7 LT. B2-1 40 650x1100 32D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 2-3 40 650x1100 28D25 LT. 4-9 40 600x1100 16D25 LT. 10-12 30 600x1100 14D25

LT. 13-ATAP

30 600x900 12D25

K7A LT. B2-B1 40 600x1100 40D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1-7 40 600x1100 16D25 LT. 8-10 30 600x1100 16D25

LT. 11-ATAP

30 600x900 14D25

K8 LT. B2-B1 40 800x1200 66D25

D10-100

D10-150 D10-100

LT. 1 40 800x1200 44D25 LT. 2 40 800x1200 34D25 LT. 3 40 800x1200 24D25 LT. 4-7 40 800x1200 20D25 LT. 8-9 40 700x1200 18D25 LT. 10-12 40 700x1200 16D25

LT. 13-MEZZ

40 600x1100 16D25

K9 LT. 21 30 300x800 22D25 D10-150

D10-200 D10-100 LT.22-

ATAP30 300x800 14D19

Tabel 2.1 Tipe dan Dimensi Kolom

2.1.4. Konstruksi Balok

Balok pada suatu struktur bangunan biasanya terdiri dari dua

macam yaitu balok induk dan balok anak yang keduanya memiliki fungsi

yang sama yaitu meneruskan beban yang diterima pelat atau dari balok itu

Page 6: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

21

sendiri. Balok pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini terdiri

dari balok induk, balok anak dan balok kopel. Mutu beton balok yang

digunakan adalah :

Fc’ 40 Mpa untuk lt.basement sd lt.6

Fc’ 30 Mpa untuk lt.7 sd lt.18

Fc’ 25 Mpa untuk lt.19 sd lt Atap

Tipe-tipe balok yang digunakan ialah sebagai berikut:

LANTAI 2TYPE BALOK NAMA BALOK DIMENSI BALOK (mm)

G4 BALOK INDUK 400 X 650G5 BALOK INDUK 400 X 800G6 BALOK INDUK 300 X 400G7 BALOK INDUK 500 X 800G8 BALOK INDUK 400 X 800G9 BALOK INDUK 500 X 800

G10 BALOK INDUK 500 X 800G11 BALOK INDUK 550 X 400G12 BALOK INDUK 500 X 800G13 BALOK INDUK 300 X 600G14 BALOK INDUK 300 X 600G15 BALOK INDUK 300 X 600G16 BALOK INDUK 300 X 600G17 BALOK INDUK 500 X 800G18 BALOK INDUK 400 X 1250G19 BALOK INDUK 200 X 350G20 BALOK INDUK 300 X 600G20c BALOK CANTILEVER 300 X 600G21 BALOK INDUK 500 X 800G21c BALOK CANTILEVER 500 X 800G22 BALOK INDUK 300 X 600G23 BALOK INDUK 300 X 600 ; 400 X 750G24 BALOK INDUK 300 X 600G25c BALOK CANTILEVER 300 X 600G26 BALOK INDUK 300 X 800G26c BALOK CANTILEVER 300 X 800G27 BALOK INDUK 300 X 800

Page 7: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

22

G27c BALOK CANTILEVER 300 X 800G28 BALOK INDUK 300 X 650G29 BALOK INDUK 400 X 600G30 BALOK INDUK 400 X600G31 BALOK INDUK 300 X 650G31c BALOK CANTILEVER 300 X 600G32 BALOK INDUK 400 X 600G32c BALOK CANTILEVER 500 X 800G33 BALOK INDUK 400 X 600G33c BALOK CANTILEVER 300 X 600G34 BALOK INDUK 250 X 600G35 BALOK INDUK 300 X 600G36 BALOK INDUK 300 X 600G37 BALOK INDUK 300 X 600G38 BALOK INDUK 400 X 1250G39 BALOK INDUK 200 X 350B1 BALOK ANAK 250 X 600

B1a BALOK ANAK 250 X 600B1Ac BALOK ANAK 300 X 800

B2 BALOK ANAK 250 X 600B2C BALOK ANAK 250 X 600B3 BALOK ANAK 300 X 800

B3C BALOK ANAK 300 X 800B4 BALOK ANAK 250 X 600

B4C BALOK ANAK 250 X 600B5 BALOK ANAK 250 X 600B6 BALOK ANAK 250 X 600B7 BALOK ANAK 150 X 300B8 BALOK ANAK 200 X 400B9 BALOK ANAK 300 X 600

B10 BALOK ANAK 250 X 500B11 BALOK ANAK 200 X 400B12 BALOK ANAK 200 X 300

B12C BALOK ANAK 200 X 300B13 BALOK ANAK 300 X 600B14 BALOK ANAK 300 X 600B15 BALOK ANAK 400 X 600

B15C BALOK ANAK 400 X 600B16 BALOK ANAK 400 X 750

B16C BALOK ANAK 400 X 750B17 BALOK ANAK 300 X 600

B17C BALOK ANAK 300 X 600

Page 8: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

23

BX1 BALOK ANAK 300 X 600BX1C BALOK ANAK 300 X 600BX2 BALOK ANAK 300 X 700

BX2C BALOK ANAK 300 X 700BX2B BALOK ANAK 300 X 700BX3 BALOK ANAK 300 X 800

BX3C BALOK ANAK 300 X 800BX4 BALOK ANAK 300 X 500

LANTAI 3 - LANTAI 11TYPE BALOK NAMA BALOK DIMENSI BALOK (mm)

G1 BALOK INDUK 400 X 650G2 BALOK INDUK 300 X 400G3 BALOK INDUK 400 X 650G4 BALOK INDUK 400 X 650G5 BALOK INDUK 400 X 600G6 BALOK INDUK 300 X 400G7 BALOK INDUK 500 X 600G8 BALOK INDUK 400 X 600G9 BALOK INDUK 300 X 700

G10 BALOK INDUK 300 X 700G11 BALOK INDUK 550 X 400G12 BALOK INDUK 300 X 700G13 BALOK INDUK 300 X 600G14 BALOK INDUK 300 X 600G15 BALOK INDUK 300 X600G15c BALOK CANTILEVER 300 X 600G16 BALOK INDUK 300 X 600G17 BALOK INDUK 300 X 700G18 BALOK INDUK 400 X 1250G19 BALOK INDUK 200 X 350G20 BALOK INDUK 300 X600G20c BALOK CANTILEVER 300 X 600G21 BALOK INDUK 300 X 600G21c BALOK CANTILEVER 500 X 800G22 BALOK INDUK 300 X 600G23 BALOK INDUK 300 X600G24 BALOK INDUK 300 X 600G25 BALOK INDUK 300 X 600G25c BALOK CANTILEVER 300 X 600G26 BALOK INDUK 300 X 600G26c BALOK CANTILEVER 300 X 800G27 BALOK INDUK 250 X 600

Page 9: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

24

G27c BALOK CANTILEVER 300 X 800G28 BALOK INDUK 300 X 650G29 BALOK INDUK 400 X 600G30 BALOK INDUK 400 X 600G31 BALOK INDUK 300 X 650G31c BALOK CANTILEVER 300 X 600G32 BALOK INDUK 250 X 600G32c BALOK CANTILEVER 500 X 800G33 BALOK INDUK 400 X 600G33c BALOK CANTILEVER 300 X 600G34 BALOK INDUK 250 X 600G35 BALOK INDUK 300 X 600G36 BALOK INDUK 300 X 600G37 BALOK INDUK 300 X 600G38 BALOK INDUK 400 X 1250G39 BALOK INDUK 200 X 350

LANTAI 12 – 18TYPE BALOK NAMA BALOK DIMENSI BALOK (mm)

G1 BALOK INDUK 400 X 650G2 BALOK INDUK 300 X 600G3 BALOK INDUK 400 X 650G4 BALOK INDUK 400 X 650G5 BALOK INDUK 400 X 600G6 BALOK INDUK 300 X 400G7 BALOK INDUK 500 X 600G8 BALOK INDUK 400 X 600G9 BALOK INDUK 300 X 700

G10 BALOK INDUK 300 X 700G11 BALOK INDUK 550 X 400G12 BALOK INDUK 300 X 700G13 BALOK INDUK 300 X 600G14 BALOK INDUK 300 X 600G15 BALOK INDUK 300 X600G15c BALOK CANTILEVER 300 X 600G16 BALOK INDUK 300 X 600G17 BALOK INDUK 300 X 700G18 BALOK INDUK 300 X 1250G19 BALOK INDUK 200 X 350G20 BALOK INDUK 300 X 600G20c BALOK CANTILEVER 300 X 600G21 BALOK INDUK 300 X 600G21c BALOK CANTILEVER 500 X 800

Page 10: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

25

G22 BALOK INDUK 300 X 600G23 BALOK INDUK 300 X 600G24 BALOK INDUK 300 X 600G25 BALOK INDUK 300 X 600G25c BALOK CANTILEVER 300 X 600G26 BALOK INDUK 300 X 600G26c BALOK CANTILEVER 300 X 800G27 BALOK INDUK 250 X 600G27c BALOK CANTILEVER 300 X 800G28 BALOK INDUK 300 X 650G29 BALOK INDUK 400 X 600G30 BALOK INDUK 400 X 600G31 BALOK INDUK 300 X 650G31c BALOK CANTILEVER 300 X 600G32 BALOK INDUK 250 X 600G32c BALOK CANTILEVER 500 X 800G33 BALOK INDUK 300 X 600G33c BALOK CANTILEVER 300 X 600G34 BALOK INDUK 250 X 600G35 BALOK INDUK 300 X 600G36 BALOK INDUK 300 X 600G37 BALOK INDUK 300 X 600G38 BALOK INDUK 300 X 1250G39 BALOK INDUK 200 X 350

LANTAI 19 -22TYPE BALOK NAMA BALOK DIMENSI BALOK (mm)

G1 BALOK INDUK 500 X 750G2 BALOK INDUK G3 BALOK INDUK 400 X 650G4 BALOK INDUK 500 X 750G5 BALOK INDUK 400 X 600G6 BALOK INDUK 300 X 400G7 BALOK INDUK 500 X 600G8 BALOK INDUK 400 X 600G9 BALOK INDUK 300 X 700

G10 BALOK INDUK 300 X 700G11 BALOK INDUK 550 X 400G12 BALOK INDUK 300 X 700G13 BALOK INDUK 300 X 600G14 BALOK INDUK 300 X 600G15 BALOK INDUK 300 X 600G15c BALOK CANTILEVER 300 X 600

Page 11: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

26

G16 BALOK INDUK 300 X 600G17 BALOK INDUK 300 X 600G18 BALOK INDUK 300 X 1250G19 BALOK INDUK 200 X 350G20 BALOK INDUK 300 X 600G20c BALOK CANTILEVER 300 X 600G21 BALOK INDUK 300 X 600G21c BALOK CANTILEVER 500 X 800G22 BALOK INDUK 300 X 600G23 BALOK INDUK 300 X 600G24 BALOK INDUK 300 X 600G25 BALOK INDUK 300 X 600G25c BALOK CANTILEVER 300 X 600G26 BALOK INDUK 300 X 600G26c BALOK CANTILEVER 300 X 800G27 BALOK INDUK 250 X 600G27c BALOK CANTILEVER 300 X 800G28 BALOK INDUK 300 X 650G29 BALOK INDUK 400 X 600G30 BALOK INDUK 400 X 600G31 BALOK INDUK 300 X 650G31c BALOK CANTILEVER 300 X 600G32 BALOK INDUK 250 X 650G32c BALOK CANTILEVER 500 X 800G33 BALOK INDUK 300 X 600G33c BALOK CANTILEVER 300 X 650G34 BALOK INDUK 250 X 600G35 BALOK INDUK 300 X 600G36 BALOK INDUK 300 X 600G37 BALOK INDUK 300 X 600G38 BALOK INDUK 300 X 1250G39 BALOK INDUK 200 X 350B1 BALOK ANAK 250 X 600

B1A BALOK ANAK 250 X 600B2 BALOK ANAK 250 X 600

B3A BALOK ANAK 250 X 600B4 BALOK ANAK 250 X 600

B4A BALOK ANAK 250 X 600B6 BALOK ANAK 250 X 600B7 BALOK ANAK 150 X 300B8 BALOK ANAK 200 X 400B9 BALOK ANAK 300 X 600

Page 12: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

27

B10 BALOK ANAK 250 X 500B11 BALOK ANAK 300 X 400B12 BALOK ANAK 200 X 300

Tabel 2.2 Tipe dan Dimensi Balok

2.1.5. Plat Lantai

Plat adalah elemen bidang tipis yang menahan beban transversal

melalui aksi lentur masing-masing tumpuan.Pelat lantai direncanakan

untuk dapat menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada pelat

lantai tersebut. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada

kolom-kolom bangunan.

Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini, plat lantai

yang digunakan adalah plat lantai precast dengan ukuran/dimensi yang

berbeda-beda lalu pada bagian atasnya dicor kembali dengan ketebalan

beton tertentu (balok penumpu dan kolom pendukungnya turut serta dicor).

Jenis tulangan yang dipakai pada plat lantai dalam proyek ini adalah BJTD

40 dengan diameter 10mm dan menggunakan mutu beton Fc’ 30 Mpa.

Berikut tipe-tipe pelat lantai yang terdapat di Proyek Hotel Aston Priority :

NO TIPE PELAT TEBAL PELAT (cm) KETERANGAN1 S1 13

PLAT LANTAI PADA TOWER2 S2 133 S3 134 S4 135 S5 13 PL AT

LA N

T AI

PA DA BA SE M EN

Page 13: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

28

T, R

AMP,

PO

DIU

M

6 S6 137 S7 138 S8 139 S9 15

10 S9B 1511 S10 1512 S11 1513 S12 1314 S13 1315 S13B 1316 S14 3017 S15 3018 S16 1519 S17 1520 S18 1321 FS1 1522 FS2 1523 FS3 1524 FS4 1525 FS5 1526 FS6 15

Tabel 2.3 Tipe dan Tebal Plat Lantai

2.1.6. Konstruksi Tangga

Tangga adalah alat transportasi dan penghubung antara lantai satu

ke lantai berikutnya.Tangga berfungsi sebagai penghubung secara vertikal

(ke atas dan ke bawah) atau naik dan turun antara lantai satu dengan yang

lainnya.

Pada proyek Hotel Aston Priority selain menggunakan lift, juga

menggunakan tangga. Konstruksi tangga diperuntukan sebagai tangga

darurat. Konstruksi tangga yang digunakan adalah beton bertulang. Tangga

yang direncanakan pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini

Page 14: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

29

mempunyai tebal pelat sebesar 160 mm, tinggi optrade (injakan) adalah

180 mm, lebar antrede (injakan) 300 mm dan memakai tulangan D13-

200. Mutu beton yang digunakan ialah Fc’ 30 Mpa.

2.1.7. Konstruksi Atap

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai

penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas,

debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Atap yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel Aston

Priority ini adalah pelat beton.Pelat beton tersebut diberi lapisan

waterproofing yang berfungsi agar air yang jatuh tidak merembes pada

beton.

2.1.8. GWT (Ground Water Tank)

Ground Water Tank (GWT) Merupakan suatu konstruksi bawah

tanah yang berfungsi sebagai tangki penyimpanan air sementara yang akan

dipompakan ke penampungan di atas, untuk dapat didistribusikan pada

setiap unit plumbing yang ada.

GWT pada proyek ini terletak di basement Hotel Aston Priority

dengan 3 m pada basement 2 dan 3,65 m pada basement 1 (ada 2 tingkat

GWT). Mutu beton yang digunakan dalam pembuatan GWT adalah mutu

beton fc’ 30 MPa integral. Integral disini maksudnya adalah mengandung

zat adiktif yang akan membentuk membran agar mencegah kebocoran.

Page 15: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

30

Tebal pelat dasar GWT ini ialah 200 mm dan tebal dinding 250 mm.

Untuk GWT pertama (bawah) memiliki volume sebesar 436,8m3 yang

berfungsi sebagai penyuplai air untuk pemadam kebakaran (hydrant).

GWT kedua (atas) memiliki volume sebesar 531,44 m3 yang berfungsi

sebagai penyuplai air bersih.

2.1.9. STP (Sewerage Treatment Plant)

Sewerage Treatment Plant (STP) merupakan suatu unit

pengelolaan Limbah buangan dari aktivitas penggunaan

gedung.Mengingat banyaknya jumlah toilet pada gedung ini, maka

diperlukan pengelolaan limbah buangan untuk selanjutnya dibuang ke

saluran air sekitar.Hal ini dimaksudkan agar limbah yang dibuang ke

pembuangan sekitar gedung sudah menjadi limbah yang lebih ramah

lingkungan.

STP pada proyek ini terletak pada basement dengan kedalaman 4,6

m dari dasar ke lantai mezzanine. Lantai mezzanine disini adalah lantai

tambahan atau pernatara yang berfungsi sebagai akses masuk ke dalam

STP untuk keperluan controlling. Mutu beton yang digunakan dalam

pembuatan STP ini adalah mutu beton fc’ 30 Mpa integral. Tebal plat

dasar STP 200 mm. Sedangkan tebal dinding STP sendiri terbagi menjadi

3 macam yaitu, dinding tengah, dinding yang berbatasan dengan tanah,

dan dinding yang berbatasan dengan basement yaitu sebagai berikut:

a. Dinding tengah : 200 mm

Page 16: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

31

b. Dinding berbatasan dengan tanah : 300 mm

c. Dinding berbatasan dengan basement : 250 mm

2.2. Data Administrasi Proyek

Proses administrasi pada pembangunan Hotel Aston Priority

meliputi pelelangan, struktur organisasi proyek, struktur organisasi

kontraktor, evaluasi pekerjaan, tenaga kerja, dan lain-lain.

2.2.1. Pelelangan

Pelelangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyeleksi

berbagai pemberi jasa/barang konstruksi dengan tujuan mendapatkan

pemberi jasa/barang yang terbaik dalam suatu proyek konstruksi.

Pelelangan dapat dilakukan melalui pelelangan umum, terbatas atau

penunjukan secara langsung.

Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini, PT. Nusa

Pratama Property selaku pemilik (owner) melakukan pelelangan umum /

terbuka. Pihak owner menunjuk panitia lelang untuk membuat dokumen

tender atau dokumen lelang, lalu dilanjutkan dengan pengadaan

pelelalangan terbuka yang diikiuti oleh beberapa kontraktor sebagai

peserta lelang. PT. WIKA Gedung sebagai kontraktor utama mendapatkan

proyek ini melalui pelelangan tebuka. Tata cara pelelangan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

Page 17: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

32

a. PT. Nusa Pratama Property selaku owner bersama PT. ARKONIN

selaku konsultan perencana membentuk panitia lelang.

b. Panitia lelang berjumlah minimal 5 orang dari tim konsultan

dengan tugas sebagai berikut :

Mengkoordinasikan penyusunan Dokumen Lelang yang

berisi Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta

gambar perencanaan, menyusun dan menentapkan tata

cara penilaian terhadap penawaran, syarat peserta lelang,

serta perkiraan harga.

Mengumumkan segala sesuatunya mengenai pelelangan

melalui media massa dan elektronik.

Mengundang peserta yang tidak termasuk dalam Daftar

Rekanan Mampu untuk mengikuti prakualifikasi.

Melakukan rapat klarifikasi/penjelasan (pre-bid meeting)

mengenai dokumen lelang.

Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran.

Mengadakan evaluasi dan penetapan calon pemenang dan

membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelelangan.

c. PT. Nusa Pratama Property selaku owner mengumumkan adanya

pelelangan melalui media massa dimana di dalam pengumuman

tersebut tercantum :

Page 18: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

33

Latar belakang proyek : uraian singkat yang memuat nama

proyek, pemberi tugas, maksud dan tujuan, lingkup

proyek, lokasi dan jadwal mulai.

Tanggal dan tempat pengambilan dokumen

lelang/dokumen prakualifikasi.

Penggantian uang dokumen lelang.

d. PT. Nusa Pratama Property selaku owner mengundang perusahaan

jasa konstruksi.

e. Peserta lelang membeli dokumen lelang dari panitia lelang.

f. Peserta lelang mempelajari dokumen lelang yang berisi :

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar perencanaan,

Tata cara penilaian terhadap penawaran, dan Syarat peserta lelang.

g. Diadakan rapat penjelasan pelelangan (aanwijzing). Dalam rapat

ini dijelaskan kepada peserta lelang mengenai hal-hal seperti

metode penyelanggaraan pelelangan, cara penyampaian

penawaran, dokumen yang harus diampirkan, sistem kontrak, dsb.

h. PT. WIKA Gedung selaku peserta lelang membuat harga

penawaran.

i. Peserta lelang termasuk PT. WIKA Gedung di dalamnya

memasukkan harga penawaran kepada panitia lelang.

j. Selanjutnya tahap pemasukkan dokumen yaitu membuka dokumen

bersama-sama, dokumen penawaran kontraktor diproses oleh

panitia lelang sebagai acuan untuk mendapatkan calon pemenang.

Page 19: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

34

Penyampaian dan pembukaan penawaran oleh panitia lelang

dilakukan dihadapan para peserta lelang.

k. Setelah tahap pelelangan berlangsung, peserta lelang meng-upload

dokumen lelang ke situs resmi milik Summarecon bertujuan untuk

tidak adanya kekeliruan yang terjadi pada dokumen lelang.

l. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga yang mendekati

harga owner dan disesuaikan dengan realita dan kondisi harga di

pasaran.

m. Penetapan pemenang dilakukan dengan nilai penawaran harga

terendah dan kompetitif yaitu PT. WIKA Gedung.

n. Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Nusa Pratama

Property (owner) kepada kontraktor pemenang yaitu PT. WIKA

Gedung untuk melaksanakan pembangunan fisik bangunan.

Adapun syarat-syarat administrasi mengikuti pelelangan adalah :

1. Peserta harus memiliki SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)

2. Mengajukan formulir keikutsertaan

3. Melunasi kewajiban pajak.

4. Mempunyai pengalaman dalam penyediaan barang.

5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak dalam pemberhentian

usaha, dan tidak bangkrut.

6. Tidak terdaftar dalam daftar hitam di suatu instansi.

7. Memiliki kemampuan memasok sesuai dengan paket pemasok.

8. Mempunyai surat dukungan keuangan dari Bank.

Page 20: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

35

9. Membuat pernyataan kompetensi dan kemampuan usaha.

10.Memiliki alamat usaha yang jelas.

2.2.2. Struktur Organisasi Proyek

Stuktur organisasi diproyek ini terdiri dari beberapa bagian.

Bagian-bagian tersebut memiliki tugas dan wewenangnya sendiri dalam

proyek. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Hubungan Pihak yang Terlibat Dalam Proyek

Page 21: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

36

Pada struktur organisasi proyek di Hotel Aston Priority, perencana,

kontraktor utama, konsultan, dan subkontraktor berada langsung di bawah

perintah owner. Perencana hanya memiliki tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan owner.

Peran kontraktor utama, yaitu PT. WIKA Gedung adalah

membantu owner untuk memilih subkontraktor, bertanggung jawab untuk

mengawasi seluruh pekerjaan dari subkontraktor tersebut, bertanggung

jawab terhadap rencana waktu kerja, serta bertanggung jawab terhadap

kebutuhan beton ready mix.

Sedangkan konsultan yaitu PT. ARKONIN bertanggung jawab

untuk mengawasi kontraktor dan subkontraktor. Jadi, masing-masing

pihak proyek bertanggung jawab langsung kepada owner dalam

melaksanakan tugas masing-masing. Owner, Konsultan MK, Konsultan

Struktur, ME, Arsitektur, dan Kontraktor Utama berkoordinasi agar

pekerjaan berjalan sebaik mungkin.

Adapun tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dalam

struktur organisasi proyek adalah sebagai berikut:

a. Pemilik Proyek (Owner)

Dalam proyek ini, PT. Nusa Pratama Property selaku pemilik

proyek memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).

Page 22: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

37

Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek.

Menyediakan pendanaan bagi pekerjaan proyek.

Memilih konsultan perencana, manajemen konstruksi serta

kontraktor dan dapat menghentikan atau menolak hasil

pekerjaan apabila dalam pelaksanan menyimpang dari spek

yang telah ditentukan.

Mengurus dan menyelesaikan ijin-ijin berikut persyaratan

yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang terkait dalam

pembangunan proyek tersebut.

b. Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi dari proyek ini dipegang oleh PT.

ARKONIN. Adapun tugas dan wewenang dari manajemen konstruksi itu

sendiri adalah sebagai berikut:

Mengawasi proses pelaksanaan pembangunan proyek yang

dilaksanakan oleh kontraktor dan subkontraktor sesuai

dengan tujuan dan rencana.

Menyatakan persetujuan, penolakan, maupun perubahan

atas rencana kerja yang dibuat kontraktor sebagai pedoman

pelaksanaan kerja

Memeriksa dan mengajukan revisi atas gambar- gambar

yang dibuat oleh kontraktor

Page 23: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

38

Mengatur sistem pembayaran sesuai perkembangan

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

c. Konsultan Perencana

Perencana pada pembangunan proyek Hotel Aston Priority dibagi

menjadi 3, yaitu:

1) Perencana Arsitektur oleh PT. Arnan Pratama Consultant

2) Perencana Struktur oleh PT. ARKONIN

3) Perencana M/ E oleh PT. URBAN Corporotama

Adapun tugas konsultan perencana tersebut adalah membuat sketsa

awal, gambaran yang meliputi desain tampak, rencana pelaksanaan dan

lainnya. Secara garis besar tugas dan wewenang konsultan perencana

antara lain :

Membuat rencana pelaksanaan.

Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap

dengan perhitungan konstruksinya.

Membuat peraturan dan syarat-syarat (RKS).

Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

d. Kontraktor

Dalam Proyek Hotel Aston Priority ini, pemilik proyek (owner)

memberikan kepercayaan secara langsung kepada PT. WIKA Gedung

untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab

Page 24: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

39

secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan

pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas serta dapat berkonsultasi secara

langsung dengan tim pengawas

Adapun tugas dan wewenang PT. WIKA Gedung sebagai

kontraktor utama adalah sebagai berikut:

Melaksanakan pekerjaan fisik di lapangan sesuai dengan

gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang telah

ditetapkan dalam dokumen kontrak.

Menempatkan sejumlah tenaga ahli yang bekerja

sepenuhnya dalam melaksanakan pekerjaan.

Memberikan laporan harian, mingguan dan bulanan yang

menjelaskan kemajuan pekerjaan, situasi pekerjaan dan

lainnya yang dirasa perlu.

Bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan

penjagaan keamanan fisik selama dalam hubungan

pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan.

Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan

menyempurnakan bagian pekerjaan yang kurang

memenuhi syarat yang diinginkan pemilik selama masih

dalam proses perawatan.

Page 25: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

40

e. Subkontraktor

Adapun subkontraktor yang terlibat dalam pembangunan proyek

Hotel Aston Priority memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan baik

dengan owner, maupun dengan kontraktor

Membantu penyediaan tenaga kerja dan peralatan dalam

proyek jika dibutuhkan

Menyelesaikan pekerjaan yang disepakati sesuai dengan

waktu yang disepakati pula

Bertanggung jawab langsung kepada owner terhadap

pekerjaan yang telah disepakati

f. Supplier

Supplier adalah badan yang bertugas dalam menyediakan barang-

barang yang dibutuhkan selama pelaksanaan pembangunan proyek sesuai

dengan bidangnya tanpa tenaga kerja yang turut serta dalam pelaksanaan

proyek.

Supplier beton di Hotel Aston Priority disediakan oleh PT. Pionir

Beton Industri dan PT. Adhimix Indonesia. Sedangkan supplier besi langsung

diurus oleh owner.

Page 26: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

41

2.2.3. Struktur Organisasi Kontraktor

Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini yang

mempunyai kedudukan sebagai kontraktor utama adalah PT. WIKA

Gedung. (Struktur Organisasi Kontraktor terlampir). Adapun uraian

pekerjaan tiap bagian adalah :

a. Project Manager (PM)

Project manager yaitu merupakan pimpinan tertinggi di dalam

suatu proyek, dimana Kepala Proyek harus mampu memimpin serta

mengkoordinasikan bawahannya agar pekerjaan pembangunan yang

dilaksanakan berjalan sesuai dengan jadwal dan biaya yang ditetapkan.

Tugas dan wewenang seorang Project Manager adalah:

Bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh aspek

perencanaan dan pelaksanaan proyek dalam hal biaya,

mutu, dan waktu.

Menyelenggarakan rapat intern minimal satu kali dalam

seminggu untuk evaluasi setiap pekerjaan proyek demi

kemajuan proyek.

Mengawasi administrasi proyek, pembukuan dan transaksi,

alat dan bahan, serta kinerja staff proyek.

Mengontrol time schedule proyek yang akan dilaksanakan.

Page 27: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

42

b. Quality Control (QC)

Bertugas sebagai kontrol kualitas dari setiap pekerjaan yang ada di

lapangan, seperti :

Mengontrol slump beton segar dari ready mix sebelum

pengecoran dilaksanakan.

Mengontrol cara pekerjaan tukang pada saat melaksanakan

suatu item pekerjaan.

Mengontrol hasil dari suatu pekerjaan (Balok, Kolom, Pelat,

dll).

Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan

tersebut sesuai dengan dokumen kerja.

c. Safety Health Environtment (SHE)

Tugas dan tanggung jawab K3 adalah sebagai beikut:

Menyusun perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja

sesuai dengan kebutuhan.

Melengkapi data-data K3.

Melakukan rapat koordinasi K3.

Menyelesaikan proses kecelakaan dan membuat laporan

kecelakaan.

Page 28: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

43

d. Site Manager

Site manager mempunyai tugas dan wewenangnya sebagai berikut:

Membuat rencana proteksi, metode kerja, dan site plan proyek

Membuat rencana pemakaian tenaga kerja dan alat untuk

kebutuhan proyek.

Membuat evaluasi sistem mutu subkontraktor pada alat sewa yang

digunakan.

Membuat surat peminjaman alat dan surat permintaan material.

Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah ditetapkan.

Mengkoordinir pendataan, penggunaan, dan realisasi pemakaian

alat yang digunakan serta sertifikat kalibrasi untuk alat ukur.

Membuat schedule aktivitas setelah 2 minggu dan schedule

koordinasi sub kontraktor, seperti schedule aktivitas pengecoran

untuk direalisasi ke lapangan dalam jangka waktu seminggu.

Membuat laporan harian dan laporan progress serta evaluasi

setiap pekerjaan.

Memimpin rapat koordinasi lapangan.

e. Site Engineering

Adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah

struktur yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan Hotel Aston

Priority.

Page 29: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

44

f. Quantity Surveyor (QS)

QS bertugas dalam pengawasan dan pengendalian keuangan

proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari

perencanaan yang telah ditentukan.

Adapun tugas dan tanggung jawab QS adalah:

Bertanggung jawab terhadap kemajuan proyek yang berkaitan

dengan pengendalian keuangan proyek.

Melakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan bahan dan

material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.

Membuat Cashflow pelaksanaan pekerjaan proyek bersama

bagian keuangan

Memonitor tagihan/pembayaran termin.

g. Drafter

Adalah orang yang bertanggung jawab untuk membuat gambar

kerja sesuai dengan perencanaan.

h. Administrasi Keuangan

Adapun tugas serta wewenang Financial Manager yaitu:

Melaksanakan dan mengendalikan keuangan proyek sesuai

dengan rencana

Mengendalikan infrastruktur proyek dengan penyediaan,

pemeliharaan dan pengendaliannya.

Page 30: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

45

Melakukan administrasi kepegawaian secara teratur.

i. Logistik dan Peralatan

Logistik adalah orang yang bertanggung jawab atas bahan dan

peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. adapun tugas dan

tanggung jawab logistik dan peralatan, sebagai berikut:

Melakukan pemeliharaan alat sesuai dengan schedule

pemeliharaan.

Memastikan kondisi keamanan pemakaian alat.

Mengidentifikasi resiko kecelakaan akibat penggunaan alat.

Melakukan pengawasan rutin pemakaian alat.

Mobilisasi alat-alat sesuai keperluan lapangan.

j. Surveyor

Adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan

marking dan mengukur elevasi pekerjaan struktur di lapangan.

k. Security

Security atau petugas keamanan memiliki wewenang dan tanggung

jawab dalam proyek Hotel Aston Priority sebagai berikut:

Menjaga keamanan dan ketertiban proyek.

Mencatat dan mengontrol mobilitas proyek.

Mengontrol keselamatan kerja lingkungan proyek.

Page 31: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

46

Mencegah masuknya orang asing yang tidak berkepentingan.

Bertanggung jawab atas masalah-masalah keamanan yang terjadi

di proyek.

2.2.4. Rencana Waktu Kerja (Time Schedule)

Rencana waktu kerja (time schedule) adalah rencana mengenai

penjadwalan waktu pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir.

Rencana waktu kerja (time schedule) ini akan berjalan baik jika disertai

dengan kerja sama dari semua pihak pendukung proyek.

Pada proyek Hotel Aston Priority ini, rencana waktu kerja (time

schedule) yang digunakan adalah master schedule, dimana memuat di

dalamnya S-curve & barchart, dan rencana harian.

2.2.4.1. Master Schedule

Master Schedule adalah jadwal pekerjaan secara umum yang

dibuat pada awal proyek. Master schedule digunakan sebagai pedoman

selama proyek berlangsung agar proyek dapat berjalan sesuai rencana

awal.

2.2.4.1.1 Rencana Harian

Rencana Harian adalah rencana tentang pekerjaan-pekerjaan yang

akan dicapai selama satu hari tersebut yang dibuat oleh pelaksana.

Page 32: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

47

Rencana ini dibuat sebagai pedoman agar pekerjaan dapat berjalan sesuai

jadwal.

2.2.4.1.2 Diagram Kurva S

Diagram Kurva S adalah suatu diagram yang menggambarkan

rencana pengerjaan suatu proyek. Diagram ini akan menggambarkan

urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan lama waktu pengerjaan

pekerjaan tersebut. Dengan diagram kurva S akan lebih mudah terpantau

jika terjadi keterlambatan suatu pengerjaan di lapangan. (Kurva S

terlampir)

2.2.5 Evaluasi Pekerjaan

2.2.5.1 Laporan Pekerjaan

Dalam pembangunan Hotel Aston Priority dibuat laporan baik

laporan harian maupun bulanan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-

masing untuk mengetahui sejauh mana perkembangan proyek ini. Laporan

juga dimaksudkan agar dapat diketahui apakah pelaksanaan proses

pengerjaan di lapangan berjalan sesuai dengan perencanaan, serta mencari

solusi penyelesaian jika terjadi keterlambatan pengerjaan dilapangan

dengan perencanaan.

Laporan pekerjaan juga dapat membantu melihat sejauh mana

tercapainya sasaran kinerja masing- masing bidang, sehingga dapat terlihat

Page 33: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

48

prestasi kerja yang telah dicapai. Dengan laporan pekerjaan akan terlihat

pekerjaan apa saja yang telah selesai dilaksanakan dan akan dilaksanakan.

2.2.5.2 Laporan Harian

Laporan harian adalah laporan yang dibuat berdasarkan apa yang

terjadi dalam satu hari tersebut. Laporan ini merupakan kewajiban tiap

supervisor kepada masing-masing site manager. (Laporan Harian

terlampir). Laporan harian berisi tentang :

Nama proyek, pekerjaan, nomer, dan tanggal

Jumlah tenaga kerja

Uraian kegiatan pada hari itu

Keadaan cuaca beserta jam nya

Bahan/alat yang masuk beserta jumlahnya

Bahan/alat yang dipakai beserta jumlahnya

Masalah yang timbul jika ada

Penyelesaian masalah yang ada

Tanda tangan Pemberi tugas, Konsultan/MK, Kontraktor

2.2.5.3 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian

yang telah dibuat oleh kontraktor. (Laporan Mingguan terlampir)

Page 34: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

49

2.2.5.4 Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah laporan yang berisikan tentang kemajuan

proyek selama satu bulan yang dibuat berdasarkan laporan harian dan

laporan mingguan.

2.3 Tenaga Kerja

Suatu proyek tidak akan berjalan tanpa adanya tenaga kerja.

Sebagai suatu bidang jasa yang membutuhkan keahlian dan ketelitian yang

tinggi, bidang konstruksi tentunya melibatkan berbagai macam pihak dengan

berbagai latar belakang bidang keilmuan.

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam

pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap

biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan suatu proyek.

2.3.4 Jenis Tenaga Kerja

Adapun jenis tenaga kerja yang ada di proyek Hotel Aston Priority

ini adalah sebagai berikut :

a. Tenaga Kerja Tetap

Yaitu tenaga kerja yang direkrut langsung oleh kantor pusat yang

bekerja sebagai tenaga kerja tetap. Biasanya tenaga kerja tetap ini

memiliki kedududukan penting dalam proyek.

Page 35: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

50

b. Tenaga Kerja Kontrak

Yaitu tenaga kerja yang dikontrak selama proses proyek Hotel

Aston Priority berlangsung. Pada proyek ini pekerja kontraknya adalah

drafter dan administrasi.

c. Tenaga Kerja Harian

Yaitu tenaga kerja tanpa ikatan kontrak yang sistem pembayaran

upahnya dihiting berdasarkan jumlah hari kerja tenaga yang bersangkutan.

Pada proyek Hotel Aston Priority ini pekerja hariannya adalah para office

boy dan housekeeping.

d. Tenaga Kerja Borongan

Yaitu pekerja yang berada di lapangan yang dipasok dari mandor

sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh pihak kontraktor. Tenaga kerja

seperti ini umunya tenaga kerja yang mendapat bayaran berdasarkan upah

hasil volume pekerjaan yang telah dikerjakan.

Dalam pembangunan Hotel Aston Priority ini, pembayaran upah

pekerjanya menggunakan cara pembayaran menurut jangka waktu tertentu.

Hal ini berarti upah yang dibayarkan dalam suatu jangka waktu tertentu.

Misalnya upah mingguan untuk mandor dan tukang yang dibayarkan

setiap 2 minggu sekali pada setiap tanggal 15 dan 30, dan upah bulanan

untuk tenaga kerja tetap.

2.3.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Page 36: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

51

Maksud utama dibutuhkannya K3 adalah untuk mencegah

terjadinya kecelakaan atau kematian pada tenaga kerja, mencegah

kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan

dan masyarakat disekitar tempat kerja.

Maka dari itu, perlu diperhatikannya hal-hal terkait dengan K3 agar

tujuan utama proyek bisa tercapai. Hal-hal yang terkait dengan K3 di

proyek antara lain: alat pelindung diri, fasilitas keselamatan kerja, dan

safety induction.

Keselamatan kerja tersebut diwujudkan dalam bentuk peraturan-

peraturan sebagai berikut :

a. Setiap pekerjaan wajib menggunakan helm

pengaman, untuk melindungi

kepala dari benturan ataupun barang material bangunan.

b. Setiap pekerjaan wajib menggunakan sepatu

pengaman, berupa sepatu karet atau sepatu kulit yang cukup aman

bagi pemakainya.

c. Setiap pekerja yang bekerja wajib menggunakan

alat pengaman khusus sesuai dengan jenis pekerjaan

d. Menggunakan pelindung mata, kepala, dan bagian

tubuh lain bagi pekerja pengelasan.

e. Untuk pekerja di tempat ketinggian lebih dari 2,5 m

wajib menggunakan safety belt.

Page 37: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

52

Untuk mengantisipasi keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi

di lapangan, maka dibentuk beberapa tim yang sebelumnya sudah

diadakan pelatihan, diantaranya tim-tim yang terbentuk seperti tim

pemadam kebakaran untuk mengatasi bahaya kebakaran di lapangan, tim

P3K untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kecelakaan di lapangan,

tim teknisi dan tim evakuasi yaitu tim yang mengarahkan dalam

pengevakuasian jika terjadi bencana.

Untuk menjaga lokasi proyek tetap bersih dan sehat maka pihak

kontraktor mendirikan bangunan sementara (direksi keet) untuk ruang

kerja dan gudang yang diberi penerangan yang cukup. Dan pada saat awal

bekerja para pekerja dan karyawan dibekali pengarahan K3.

2.3.5.1 Sarana Perlindungan Bahaya

Sarana perlindungan terhadap bahaya diperlukan pada:

1. Area yang memungkinkan adanya benda jatuh.

2. Area yang memungkinkan terjadinya benda- benda terbang.

Adapun sarana perlindungan terhadap bahaya tersebut antara lain:

Vertical Safety Net : Pengaman Lubang

Safety Net Lantai : Pengaman Lubang Lift

Safety Deck : Pengaman Lubang Galian

2.3.2.2. Fasilitas Keselamatan Kerja

Page 38: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

53

Fasilitas keselamatan kerja di proyek Hotel Aston Priority ini

diantaranya adalah:

Alarm tanda darurat kebakaran

Tempat berkumpul yang aman (titik kumpul)

Radio atau alat komunikasi

Alat pemadam api

Perlengkapan dan obat P3K

2.3.2.3. Peringatan Keselamatan

Peringatan keselamatan sangat penting di dalam suatu proyek

konstruksi, karena dengan adanya peringatan atau rambu-rambu

keselamatan tersebut kecelakaan kerja dapat diminimalisasi dan menjadi

suatu hal yang wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait dengan

pelaksanaan proyek konstruksi.

Page 39: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

54

Gambar 2.2 Rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 40: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

55

Gambar 2.3. Tanda peringatan keselamatan dan kesehatan kerja

Page 41: Bab II Revisi Fix Banget (2007)

56

Gambar 2.4. Denah Proyek