Upload
khairoelanwarazzaroelii
View
25
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
j
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk
menilai dan kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat. Namun,
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia untuk
beberapa daerah masih tinggi. Hal ini tidak berbanding dengan keadaan sekarang
yang sudah banyak bidan dibanding zaman dulu. Yang artinya bidan banyak
jumlahnya dimana – mana tapi AKI dan AKB semakin tinggi.
Pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya peran tenaga kesehatan serta
ketersediaan fasilitas kesehatan, kebijakan dan sentralisasi yang melimpahkan
wewenang kepada daerah maka Dinas Kesehatan Kabupaten bertanggung jawab
penuh merencanakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan, termasuk dalam
implementasian pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi baru lahir adalah gerakan
nasional kehamilan yang aman Making Pregnancy Safer (MPS) yang di rencanakan
di Indonesia pada tahun 2000.
Maka dari itu peran serta masyarakat dalam peran serta perwujudan Desa Siaga
dibutuhkan, salah satunya dengan di adakannya program Tabulin atau Dosolin yang
bermanfaat sebagai pembiayaan dalam persalinan atau pasca persalinan. Kegiatan ini
ditujukan untuk dapat menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui tentang definisi Tabulin
2. Dapat mengetahui tentang prinsip dasar Tabulin
3. Dapat mengetahui tentang tahapan Tabulin
4. Dapat mengetahui tentang tujuan Tabulin
5. Dapat mengetahui tentang manfaat Tabulin
1
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi tabulin ?
2. Bagaimana prinsip dasar program tabulin ?
3. Bagaimana tahapan program tabulin ?
4. Apa tujuan dari program Tabulin ?
5. Apa saja manfaat dari tabulin ?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Poli Klinik Daerah (PKD)
1. Pengertian Poli Klinik Daerah
Poli Klinik Desa (PKD) adalah suatu wujud dari upaya kesehatan bersumber
masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat atas dasar
musyawarah dalam rangka :
1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat desa
2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap
penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain.
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri
dalam bidang kesehatan
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
desa dan tenaga kesehatan
5. Meningkatnya dukungan dan peran aktif berbagai pihak yang bertanggung
jawab terhadap kesehatan masyarakat desa (stakeholders)
PKD memang bertujuan untuk meningkatkan keterjangkaun pelayanan
kesehatan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu, desa-desa yang didahulukan untuk
memiliki PKD adalah:
Desa yang tidak memiliki puskesmas/Rumah Sakit
1. Desa yang tidak memiliki puskesmas pembantu (Pustu)
2. Desa yang bukan ibukota kecamatan
3. Desa yang bukan dalam wilayah ibukota kabupaten
2. Tugas dan Kegiatan PKD
PKD memiliki tugas sebagai pusat pengembangan desa siaga dan sekaligus
sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar ditingkat desa. Sebagai pusat
pengembangan desa siaga, PKD merupakan koordinator bagi UKBM-UKBM yang
3
ada di Desa Siaga.
Pelayanan yang disediakan oleh PKD adalah pelayanan kesehatan dasar, yang
meliputi upaya-upaya promotif, preventif, rehabilitatif (perlindungan, pencegahan,
pemeliharaan kesehatan) dan kuratif (pengobatan). Pelayanan kuratif dan beberapa
pelayanan preventif tertentu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.
Pelayanan kesehatan tersebut secara lebih terinci adalah sebagai berikut:
a. Upaya Promotif
i. Pelatihan kader
ii. Penyuluhan kesehatan dan gizi
iii. Perlombaan dibidang kesehatan
b. Upaya preventif
i. Survielans bebasis masyarakat (penyakit, gizi, lingkungan dan perilaku)
ii. Kesiapsiagaan menghadapi kegawatdaruratan kesehatandan bencana
iii. Pemeriksaan berkala termasuk pemeriksaan ibu hamil dan balita
iv. Penjaringan kesehatan
v. Imunisasi
vi. Penyehatan lingkungan
vii. Pembrantasan nyamuk, jentik dan sarangnya
c. Upaya Kuratif dan Rehabilitatif
i. Pengobatan
ii. Pertolongan persalinan
iii. Rujukan kasus ke Puskesmas
Kegiatan tersebut diatas seyogyanya dilaksanakan secara rutin setiap hari
dengan melibatkan banyak pihak. Tugas dan tangung jawab masing-masing pihak
dalam melaksanakan PKD tersebut adalah sebagai berikut:
4
1.) Kader Kesehatan
a.) Melakukan surveilans atau pengamatan penyakit, gizi, kesehatan lingkungan dan
perilaku masyarakat
b.) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya, misalnya memberikan
vitamin A, memberikan tablet zat besi (Fe) dan oralit
c.) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi.
d.) Mengukur tinggi dan berat badan bayi, balita dan ibu hamil.
e.) Melakukan pencatatan di buku catatan pelayanan
f.) Mengadakan pemutakhiran data sasaran
g.) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh-tokoh masyarakat, dan menghadiri
pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.
2.) Petugas Puskesmas
Petugas kesehatan Puskesmas wajib hadir di Polkesdes minimal 1 kali dalam
sebulan. Peran petugas Puskesmas antara lain sebagai berikut:
a.) Memberikan bimbingan dan pembinaan kader dalam penyelenggaraan Polkesdes
b.) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kehadiran wajib petugas
puskesmas, pelayanan kesehatan oleh petugas Puskesmas minimal diselenggarakan
satu kali sebulan. Namun untuk Polkesdes yang baru dibentuk, fasilitasi petugas
Puskesmas diharapkan dapat dilakukan sesuai kebutuhan (pada hari-hari di8mana
petugas kesehatan tidak hadir, pelayanan Polkesdes diselenggarakan oleh kader
kesehatan sesuai dengan kewenangannya)
c.) Menyelengarakan pelatihan atau penyegaran bagi kader kesehatan
d.) Menganalisis hasil kegiatan Polkesdes, serta menyusun rencana kerja dan
melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan
e.) Menerima konsultasi/rujukan berbagai kasus kesehatan yang tidak dapat
ditanggulangi oleh pelaksana Polkesdes
f.) Membantu pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan Polkesdes.
5
3. Sarana PKD
Kegiatan PKD yang dilaksanakan di dalam gedung, sebaiknya dilakukan
dalam ruangan tersendiri. Tempat penyelenggaraan sebaiknya dilengkapi dengan:
a.) Ruang pendaftaran
b.) Ruang tunggu
c.) Ruang pemeriksaan
d.) Ruang Petugas
e.) Ruang Konsultasi (gizi, sanitasi, dan lain-lain)
f.) Ruang Obat
g.) Kamar mandi dan WC
Pengadaan gedung PKD dapat dilaksanakan dengan alternatif berikut:
a.) Memanfaatkan gedung PKD yang ada (ditingkatkan menjadi PKD)
b.) Memanfaatkan gedung lain yang sudah ada
c.) Membangun gedung PKD dengan fasilitasi dari pemerintahan
d.) Membangun gedung PKD dengan swadaya masyarakat
e.) Membangun gedung PKD dengan bantuan donatur/sponsor/swasta
Selain ruangan/gedung, PKD juga perlu dilengkapi dengan :
a.) Peralatan
1.) Peralatan Medis
2.) Disesuaikan dengan jenis pelayanan yang disediakan
3.) Peralatan Nonmedis
4.) Sarana pencatatan dan lain-lain sesuai kebutuhan
b.) Obat-obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang perlu disediakan di PKD sesuai dengan
petunjuk Kepala Puskesmas setempat.
6
c.) Tenaga PKD
Pada dasarnya, PKD dioperasikan oleh tenaga dari masyarakat desa, yaitu yang
berupa kader-kader PKK dan posyandu, serta tenaga-tenaga sukarela lainnya
(misalnya dari LSM) dengan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan yang ada di desa
tersebut atau Puskesmas setempat dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk
setiap PKD adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini dapat bertambah sesuai dengan kegiatan
yang dikembangkan.
Untuk hal-hal teknis tertentu, pelayanan PKD harus dilakukan oleh tenaga-
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan ini terdiri atas bidan plus (Bidan yang sudah
ditambah ketrampilan dan kewenangannya) tenaga gizi dan sanitarian. Tidak tertutup
kemungkinan, petugas-petugas dari sektor terkait juga membantu (misal PLKB).
B. Tabungan Ibu Besalin (TABULIN)
1. Definisi Tabulin
Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil
dan disimpan sendiri di rumah, bank atau bidan yang akan membantu persalinan.
Selain berbentuk uang, simpanan dapat berbentuk hewan ternak (seperti kambing,
sapi, dll), perhiasan dan sebagainya yang ketika waktunya tiba dapat dijual dan
hasilnya digunakan untuk pembiayaan persalinan.
Tabulin merupakan wujud dari pembiayaan kesehatan.Pembiayaan Kesehatan
merupakan upaya pembiayaan yang berasal dari oleh dan untuk masyarakat yang
diselenggarakan berdasarkan atas gotong royong dalam rangka peningkatan
kesehatan (meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)dan berbagai kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara
faktor resiko.
7
2. Prinsip Dasar Tabulin
Tabungan ibu bersalin (tabulin) sudah dimulai sebelum ada desa
siaga. Bidandituntut memberi penjelasan kepada ibu hamil dan keluarga tentang
kegunaan tabulin, meskipun orang yang mampu. Seharusnya oraang yang mampu
tersebut dapat memberi contoh kepada orang yang tidak mampu untuk menabung. Ibu
hamil yang mengikuti tabulin diberi buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
Tabungan ini dibentuk berdasarkan rukun warga (RW) atau posyandu. Kita juga
harus menentukan jumlah tabungan ibu hamil setiap minggunya dan memberi
penjelasan kepada ibu hamil, betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil
mempunyai kesadaran untuk melaksanakan tabulin.
Banyak sekali hal yang sebenarnya kelihatan kecil atau sepele, seperti
menyiapakan tabungan dan bantuan tetangga yang dapat mengantarkan pada saat
terjadinya persalinan secara tiba-tiba. Hal ini dapat menginspirasi banyak masyarakat
agar masa mendatang, tabulin dapat disosialisasikan dengan baik di masyarakat.
Peran kader disini adalah menyarankan atau memotivasi ibu – ibu hamil agar
mempunyai tabungan untuk persiapan persalinan.
Langkah - langkah perlu diperhatikan dalam pembiayaan kesehatan adalah
a. Pengalokasian / pemanfaatan pembiayaan kesehatan
b. Identifikasi sumber dana yang sudah ada dan yang akan dikembangkan
c. Cara pengelolaan dan pembelajaran perlu kejelasan dalam hal mekanisme
pengumpulan dana, kesempatan pengelolaan dan sistem kontrak.
d. Kesiapan keluarga dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan kesehatan
yang telah dan akan dikembangkan.
Indikator keberhasilan pembiayaan kesehatan adalah
a. Dana terhimpun, masyarakat yang berpartisipasi dalam pembiayaan kesehatan
masyarakat
b. Pengalokasian tepat sasaran sesuai berbagai kebutuhan kesehatan (promotif,
preventif, koratif, rehabilitatif)
c. Pengelolaan dan pemanfaatan tertib, mudah, lancar
8
d. Berkesinambungan kegiatan
3. Tahapan Tabulin
Tahapan Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah
1. Ibu yang sudah mengetahui kehamilannya, diminta mulai menabung untuk
persalinannya.
2. Tabulin merupakan tabungan keluarga, bukan tanggung jawab ibu yang harus
menyisihkan uang untuk persalinannya, tetapi suami juga harus menabung untuk dana
persalinan. Terutama bagi keluarga yang penghasilannya tunggal (suami yang
berpenghasilan). Jadi perlu ada kesepakatan dengan suami.
3. Jika ibu hamil menngalami kesulitan menyampaikan kepada suami, maka anggota
SIAGA (Siap Antar Jaga) lain perlu membicarakannya dengan para suami dalam
pertemuan - pertemuan desa, pertemuan para bapak, ataupun pendekatan secara
individual.
4. Waktu perkiraan persalian sudah dapat diketahui sehingga ibu atau keluarga mampu
memperkirakan kapan dana akan digunakan. Jika simpanan tidak berupa uang, ibu
dan keluarga harus bisa memperkirakan kapan simpanan bisa diuangkan, misalnya
menjual hasil panen, menjual ternak.
5. Tabulin dalam bentuk uang, dapat disimpan dibank, dirumah, atau pada bidan.
Tabulin dapat diisi dengan mencicil. Tbulin yang disimpan pada bidan dapat
dititipkan pada saat pemeriksaan kehamilan
4. Tujuan Tabulin
Tujuan dari Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengelola dan masyarakat tentang tabulin
2. Meningkatkan kemampuan para pengelola dan masyarakat dalam mengenali
masalahpotensi yang ada dan menemukan alternatif pemecahan masalah yang
berkaitan dengan ibu hamil dan nifas
9
3. Meningkatkan kesadaran, kepedulian pengelola dan masyarakat dalam
menggerakkan ibu hamil untuk ANC, persalinan dengan tenaga kesehatan, PNC, serta
penghimpunan dana masyarakat untuk ibu hamil, bersalin, dan ambulan desa.
5. Manfaat Tabulin
Manfaat dari program tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tabungan / simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau sesudah
persalinan
2. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
C. Dasolin (Dana Sosial Ibu Bersalin)
Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga ibu yang
mempunyai balita dianjurkan menabung yang kegunaan untuk membantu ibu tersebut
saat hamil lagi. Sedangkan Tabulin hanya untuk ibu hamil saja. Tapi kalau misalkan
Tabulinnya sedikit, bisa dibantu dengan Dasolin tersebut.
Dasolin merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan diri, oleh, dan untuk
masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan
dengan pembiayaan secara pra upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.
Ciri khas Dasolin adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk uang
atau modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan dan
kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.
Tujuan Dasolin :
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
Memotivasi masyarakat, untuk menyisihkan sebagian dananya untuk
ditabung, yang kegunaannya untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi.
10
Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu, berhasil guna dan
berdaya guna.
Tersedianya dana yang dihimpun secara pra upaya atu azas gotong royong
Terwujudnya pengelolaan yang efisien dan efektif oleh lembaga organisasi
masyarakat yang melindungi kepentingan peserta
Dasolin tidak hanya semata membiayai pemeliharaan kesehatan, melainkan juga
berusaha meningkatkan kemampuan hidup sehat anggota masyarakat terutama ibu
hamil.
Dasolin merupakan salah satu bentuk peran serta dan kemandirian masyarakat
dalam bidang kesehatan. Penyelenggaraan dipelihara melalui kelompok masyarakat
yang terorganisasi seperti RT/RW. LKMD/PKK, Paguyuban, Pengajian, Koperasi
dan lain-lain.
Ciri penyelenggaraan :
1. Secara gotong royong
Penyelenggaraan Dasolin dilaksanakan usaha bersama, azas kekeluargaan
diantara peserta.
2. Secara musyawarah mufakat
Setiap putusan penyelenggaraan Dasolin didasarkan atas musyawarah
anggotanya.
3. Secara manajemen terbuka
Karena Dasolin adalah upaya masyarakat secara gotong royong, maka
manajemen dilakukan adalah secara terbuka.
4. Dasolin dalam kegiatan ekonomi
Penyelenggaraan Dasolin akan lestari bila dikaitkan dengan upaya ekonomi
misalnya keterkaitan usaha koperasi.
11
Penyelenggaraan Dasolin dapat dilakukan untuk pemeliharaan kesehatan ibu
dan anak. Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat dapat dilakukan kepada ibu
hamil.
Konstribusi dana dapat berasal dari keluarga atau ibu rumah tangga. sebagai
peserta Dasolin disini ibu dan keluarga. Sebagai pelaksana pelayanan adalah tenaga
kesehatan terutama bidan, dokter dan perawat.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Poli Klinik Desa (PKD) adalah suatu wujud dari upaya kesehatan bersumber
masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat atas dasar
musyawarah.
PKD memiliki tugas sebagai pusat pengembangan desa siaga dan sekaligus
sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar ditingkat desa. Sebagai pusat
pengembangan desa siaga, PKD merupakan koordinator bagi UKBM-UKBM yang
ada di Desa Siaga.
Pada dasarnya, PKD dioperasikan oleh tenaga dari masyarakat desa, yaitu yang
berupa kader-kader PKK dan posyandu, serta tenaga-tenaga sukarela lainnya
(misalnya dari LSM) dengan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan yang ada di desa
tersebut atau Puskesmas setempat dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk
setiap PKD adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini dapat bertambah sesuai dengan kegiatan
yang dikembangkan.
Tabulin adalah tabungnan yang dipersiapkan untuk persalinan, sedangkan
bentuk pembiayaan masyarakat (dosalin) untuk pelayanan kesahatan Ibu bersalin.
Pembiayaan kesehatan yaitu upaya pembiayaan yang berasal dari / oleh dan untuk
masyarakat yang diselengarakan berdasarkan asas gotong royong dalam rangka
peningkatan kesehatan (promotif, preventif, koratif, rehabilitatif) dan berbagai
kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan atau kegawat daruratan kesehatan secara
faktor resiko.
Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga ibu yang
mempunyai balita dianjurkan menabung yang kegunaan untuk membantu ibu tersebut
saat hamil lagi. Sedangkan Tabulin hanya untuk ibu hamil saja. Tapi kalau misalkan
Tabulinnya sedikit, bisa dibantu dengan Dasolin tersebut.
13
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Bagi petugas kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan
health education.
14
DAFTAR PUSTAKA
Karwati,S.ST dkk. 2010. Asuhan Kebidanan V(Kebidanan Komunitas). TIM. Jakarta.
Sumarah, S.SiT dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Fitrimaya. Yogyakarta.
15