BAB II_02-13.doc

  • Upload
    ellen

  • View
    236

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    1/30

    BAB II LANDASAN

    TEORI

    1.1 Internet Dan E-Commerce

    1.1.1 Internet

    Internet merupakan jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai

     penghubung perusahaan dengan pelanggan (atau calon pelanggan) atau pasar. Internet

    adalah gerbang masuk ke dunia maya. Disini produsen dapat dengan mudah menjalin

    hubungan langsung dengan seluruh calon pelanggan diseluruh dunia. Disinilah tipe

     perdagangan e-commerce; B-to-B (Business-to- Business), B-to-C (business-to

    Consumers) dan C-to-C (Consumers-to-Consumers) dapat diimplementasikan secara

     penuh.

    Internet terbentuk dari suatu sistem jaringan yang beraneka ragam dan merupakan

    kumpulan sub-sub jaringan komputer yang tersebar diberbagai belahan bumi. leh

    karena setiap bentuk jaringan komputer, kecil maupun besar, dapat dengan mudah

    dihubungkan ke dunia maya, secara kontinu dan eksponensial, komunitas internet pun

     bertambah besar. !arakteristik yang demikian mengakibatkan internet tumbuh dengan

     pesat, tanpa adanya pihak-pihak yang mengatur perkembangannya.

    "ecara alami, pertumbuhan internet dapat dianalogikan sebagai organisme,

    tumbuh secara pasti, menjadi semakin besar dan de#asa. Berdasarkan $akta ini terlihat

     bah#a secara tidak sengaja, internet telah menjadi suatu sistem yang terdesentralisasi ke

     beragam pusat-pusat komunitas digital (!osiur, %&&'). idak ada satu lembaga manapun

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    2/30

    yang dapat memerintah* komunitas yang melakukan interaksi di dunia maya, termasuk 

    +merika "erikat sebagai pelopor teknologi ini. "ecara $isik, in$rastruktur jaringan internet

    membentuk struktur pohon hierarkis.

    B+C!B

     et#ork +ccess

    igh-"peed Backbone et#orks

    /CI

    0oint (+0s) "print /1" 0acBell

    2egional

     et#orks

    3ocal I"0s

    4ser 

    rgani5ations

    C21net 44net 0"Inet "42+net

    Campus et#orks rgani5ational et#orks Corporate et#orks

    6ambar 7.% 8 In$rastruktur 9aringan Internet, "umber 8 !osiur (%&&')

    !abel transmisi berkecepatan tinggi (high-speed backbone net#orks) ber$ungsi

    sebagai tulang punggung utama dari sistem komunikasi ini contohnya adalah media

    transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh /CI dan +: (yang menghubungkan benua

    +merika dengan negara-negara di belahan bumi lainnya). +kses pada in$rastruktur 

     berkecepatan tinggi ini dapat dilakukan melalui simpul-simpul komunikasi yang

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    3/30

    dinamakan et#ork +cces 0oints (0"s), yang dibangun oleh berbagai perusahaan

    seperti "pring dan 0aci$ic Bell. "impul-simpul inilah yang menjadi entry point* bagi

     berbagai jaringan regional semacam C21net, 44net, dan 0"Inet yang keberadaannya

    tersebar diberbagai negara didunia. 9aringan regional ini biasanya akan membagi beban

    tra$$ic* yang dimiliki ke berbagai simpul +0s agar tidak terjadi proses bottleneck*

    yang menyebabkan berkurangnya kecepatan akses ke main backbone*. Di leel

    terendah, Internet serice proiders (I"0s) menyediakan jasanya untuk menghubungkan

    indiidu maupun korporat ke in$rastruktur internet melalui salah satu jaringan regional

    yang ada. Dari struktur ini terlihat bah#a kinerja koneksi internet, sangat bergantung

     pada kinerja rute yang dilalui, mulai dari pemakai (user) sampai dengan ke internet

     backbone*.

    "eperti diketahui bersama, jaringan $isik internet melibatkan beragam jenis

     perangkat keras dan perangkat lunak yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar di

    dunia. 4ntuk memungkinkan dilakukannya komunikasi antarkomponen yang berbeda

    tersebut, dibutuhkan aturan-aturan atau standar yang disepakati bersama (protokol). "alah

    satu protokol yang disepakati untuk dipergunakan di seluruh dunia adalah C0

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    4/30

    arsitektur jaringan (net#ork layers) yang terdiri dari tujuh tingkat (layer). /odel ini

    dinamakan "I 2e$erence /odel.

    3ayer  1unctions

    In$ormation

    (rans$erredC0

    +pplication

    messages

    10, 0,"/0,

    D"

    0resentation=hat does the data

    look like>

    ncrypted data,

    compressed data

    "ession =ho is the partner> "ession messages

    ransport=here is the

     partner>/ultiple packets C0, 4D0

     et#ork =hich route do I

    $ollo# to get there>0ackets I0, +20

    Data 3ink o# do I make each

    step in that route>1rames thernet, 000

    0hysical

    o# do I use the

    medium $or that

    step>

    Bits 0hysical #iring

    6ambar 7.7 8 "I 2e$erence /odel, "umber 8 !osiur (%&&')

    3ayer tertinggi dinamakan sebagai application layer karena berhubungan

    langsung dengan aplikasi yang dipergunakan oleh user dalam menjalankan $ungsi

    komputernya. 3ayer ini merupakan bagian yang paling transparan di mata pengguna

    internet (4ser). 1ungsi layer ini adalah untuk melakukan trans$er data (dalam bentuk 

    application messages*) dari satu tempat ke tempat lainnya. 4ser mengenal beberapa cara

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    5/30

    untuk melakukan trans$er ini, seperti melalui e-mail dan #ebsite. 0rotokol-protokol yang

     biasa digunakan untuk melakukan proses pada layer ini adalah 10 (1ile rans$er 

    0rotocol), 0 (yperte?t rans$er 0rotocol), "/0 ("imple et#ork /anagemet

    0rotocol), dan D" (Domain aming "erice). 0rotokol-protokol lain yang juga kerap

    dipergunakan sehubungan dengan $ungsi-$ungsi transmisi $ile pada internet adalah "/0

    ("imple /ail ransport 0rotocol), 00 (0ost $$ice 0rotocol). I/+0 (Internet /ail

    +ccess 0rotocol), dan /I/ (/ultimedia Internet /ail ?tensions). Di ba#ah layer ini

    terdapat 0resentation layer dan "ession layer yang ber$ungsi untuk mengolah data

    selanjutnya dari application layer ke dalam bentuk yang lebih ringkas dan aman

    (encrypted and compressed data).

    0rotokol C0

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    6/30

    -commerce merupakan aplikasi yang menggunakan in$ormasi dan in$rastruktur 

    komunikasi selayaknya internet. -commerce adalah pengguna antar jaringan komputer 

    (inter-net#ork computers) untuk menciptakan dan mentrans$ormasikan relasi bidang

    usaha (1ingar, !umar dan "harma, 7AAA).

    9alur -commerce merupakan jalur termurah yang digunakan perusahaan untuk 

    menjalin komunikasi e$ekti$ dengan konsumen mulai dari tukar menukar data dan

    in$ormasi sampai dengan transaksi pembayaran yang dapat dilakukan dengan cepat dan

    murah melalui internet. -commerce melibatkan sarana untuk melakukan dua hal utama

    (!osiur, %&&'), yaitu;

    B /engolah data mentah menjadi in$ormasi yang dapat diman$aatkan bersama oleh

     para pelaku bisnis dan konsumen, dan

    B /endistribusikan data atau in$ormasi tersebut secara cepat dan e$isien ke seluruh

    komponen bisnis yang membutuhkan.

    0ada akhirnya, e-commerce bukanlah sekadar mekanisme penjualan barang dan jasa

    melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah trans$ormasi bisnis yang mengubah

    cara-cara perusahaan dalam melakukan aktiitas usahanya sehari-hari.

    "ecara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas e-commerce,

    yaitu ;

    B 0roses yang terdiri dari pemasaran, penjualan, pembayaran, penyelesaian,

     pendukung. 0roses berkaitan dengan produk atau jasa $isik biasanya akan melalui

    rantai nilai (alue chain), seperti yang diperkenalkan oleh /ichael 0orter yang

    menjelaskan bah#a proses utama terdiri dari inbound logistics, production,

    outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan serices, proses

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    7/30

     proses yang melibatkan produk atau jasa digital akan mengikuti rantai irtual

    (irtual alue chain), seperti yang diperkenalkan Indrajit "ingha, yang meliputi

     penunjang terdiri dari procurement, $irm in$rastructure dan technology sementara

    rangkaian aktiitas gathering, organi5ing, selecting, synthesi5ing, dan distributing.

    B Institusi terdiri dari pemerintah, pedagang, pabrik, pemasok dan pelanggan. "alah

    satu prinsip yang dipegang dalam e-commerce adalah diterapkannya asas jejaring

    (inter-net#orking). 4ntuk sukses sebuah perusahaan e-commerce harus bekerja

    sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada, misalnya dengan pemasok,

     pemilik barang, penyedia jasa pembayaran

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    8/30

    "tandard rders

    Distribution

    -lectronicCustomer "upport

    6ambar 7. 8 /ekanisme -Commerce, "umber 8 !osiur (%&&')

    ransaksi yang dilakukan konsumen terjadi dikarenakan adanya jaringan internet,

     pertama-tama adalah melihat produk-produk dan jasa yang diiklankan oleh perusahaan

    terkait melalui #ebsite-nya (nline +ds). !edua adalah mencari data atau in$ormasi

    tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis yang akan

    dilakukan, jika tertarik dengan produk dan jasa yang dita#arkan konsumen dapat

    melakukan transaksi perdagangan dengan cara konensional ("tandard rders), seperti

    yang selama ini dilakukan baik melalui telepon,$aksimile, atau datang langsung. Dan

    dengan cara pemesanan secara elektronik (nline rders), yaitu dengan menggunakan

     perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja. Berdasarkan pesanan tersebut,

     penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barang kepada konsumen melalui dua

     jalur (Distribution), bagi perusahaan yang melibatkan barang secara $isik maka

     perusahaan akan mengirimnya melalui kurir ke tempat pemesanan berada. 9alur kedua

    adalah jalur yang menarik karena disediakan bagi produk dan jasa yang dapat digitisasi

    (diubah menjadi sinyal digital). 0roduk-produk yang semacam teks, gambar, ideo, dan

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    9/30

    contohnya elektronik surat kabar dan sebagainya. "elanjutnya melalui internet dapat pula

    audio secara $isik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui internet,

    dilakukan aktiitas pascapembelian, yaitu pelayanan purnajual (lectronic Customer 

    "upport). 0roses ini dapat dilakukan secara konensional seperti telepon, ataupun jalur 

    internet, seperti e-mail, telecon$erence dan lain-lain. Dari interaksi tersebut diharapkan

    konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa dikemudian

    hari (1ollo#-n "ales).

    2.2 Elektronik Banking

    0erkembangan teknologi in$ormasi yang sedemikian cepat telah mempercepat

    dimulainya era globalisasi in$ormasi dan ekonomi, dampak ini juga terjadi dalam industri

     perbankan. lektronik banking bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan

     perbankan bagi nasabah. Baik bank maupun nasabah sama-sama menerima man$aat dari

     penggunaan elektronik banking tersebut, bank dapat memberikan jasa pelayanannya

    dengan biaya yang lebih murah, pada saat bersamaan nasabah menerima pelayanan

     perbankan dimanapun dan kapanpun diinginkannya. (2edhead : 0oey %&&).

    lektronik banking berbasis pada internet atau internet banking muncul sebagai aplikasi

    dari e-commerce bagi kegiatan usaha perbankan. "alah satu hal utama yang harus

    dipahami oleh pemilik dan pengelola bank berbasis e-banking adalah mengetahui posisi

    keberadaan e-banking dalam kerangka strategi usaha. +mir artman (7AAA) memberikan

    sebuah kerangka dalam bentuk matriks yang layak dipergunakan oleh perindustrian

     perbankan sebagai panduan dalam memahami hal tersebut;

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    10/30

    Business

    Criticality

    0-2+(I,+3-EC-33-,C-

    B 2eengineering

    B 3eeraging "trength

    B $$iciency 1ocused

    B igh 2isk 

    B2-+!(.246."(2+(-6I-"

    B /arket Creation

    B  e# Business /odel

    B "hi$t Industry

    Dynamics

    B igh 2isk 

     = 14,D+/-,(+3"

    B Cost "aings

    B =ebi$ication

    B ?perience Building

    B 3o# 2isk 

    2+(I,+3-E0-2I/-,(+(I,

    B  e# /arket

    "egments

    B Business /odel shi$t

    B  e# 2eenue "ource

    B 3o#

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    11/30

    segment) dengan adanya aplikasi e-banking. ingkat resiko harus ditanggung oleh

     perusahaan yang mencoba mengimplementasikan jenis aplikasi terkait, yang berkisar 

    antara kecil dan menengah (lo# to moderate).

    Dalam kuadran ; perational ?perience, perbankan pada kuadran ini harus

    memiliki suatu aplikasi e-banking tertentu mengingat tingginya kebergantungan

     perusahaan terhadap keberadaannya. anpa mengimplementasikan jenis aplikasi tertentu,

     perbankan akan kalah bersaing dengan kompetitornya. Contohnya adalah penerapan

    aplikasi e-banking B-toB. Di sini perbankan membangun jaringan komputer yang

    menghubungkan sistem internalnya dengan rekanan bisnisnya melalui internet. Dalam

    teori supply chain management, tujuan utama penerapan teknologi in$ormasi ini adalah

    selain untuk meningkatkan e$isiensi kinerja perbankan secara signi$ikan, juga untuk 

    mempertinggi tingkat utilisasi sumber daya internal dan eksternal (resource leeraging).

    0rinsip di belakang implementasi aplikasi ini adalah untuk menciptakan suatu proses

     bisnis yang lebih murah, lebih baik, lebih cepat pada internal perusahaan, sehingga yang

     bersangkutan dapat mena#arkan produk dan jasanya kepada pelanggan dengan lebih

    murah, lebih baik, dan lebih cepat. leh karena implementasi jenis e-banking ini

     berkaitan erat dengan manajemen proses perbankan, tidak heran perubahan-perubahan

     pada leel operational (reengineering) harus dilakukan sebagai salah satu kunci

    keberhasilan. 0erubahan ini tentu saja berarti tingginya resiko yang harus dihadapi

    selama proses perubahan berlangsung.

    Dalam kuadran F ; Breakthrough "trategies, dalam kuadran ini tingkat

    ketergantungan pada keandalan sistem e-banking yang dikembangkan sangat tinggi, dan

     perbankan berusaha untuk membangun suatu sistem yang membedakannya dengan bank-

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    12/30

     bank lainnya. Contohnya adalah irtual bank yang memungkinkan nasabahnya untuk 

    melakukan transaksi perbankan dari berbagai kanal distribusi, seperti personal computer,

    #eb-G, personal digital assistant, dan handphone. ransaksi yang dapat dilakukan

    nasabah tidak hanya seputar trans$er uang, namun lebih jauh lagi dapat melakukan hal-

    hal lain, seperti membayar rekening listrik dan telepon, memesan kebutuhan sehari-hari,

    dan bermain saham. al tersebut dapat dilakukan karena bank tersebut telah menjalin

    hubungan secara on-line dan real time dengan berbagai rekanan bisnisnya. entu saja

    kemudahan-kemudahan tersebut merupakan kekuatan dan keunggulan perusahaan

    dibandingkan dengan bank-bank lainnya.

    Dengan dibangunnya aplikasi-aplikasi e-banking yang kompleks dan canggih,

     perbankan secara signi$ikan dapat menciptakan suatu segmen pasar baru yang membuat

    konsumen dapat melakukan pembelian terhadap produk dan jasa perbankan dari mana

    saja. /elihat tingkat kesulitan dan tingginya ketergantungan bank pada in$rastruktur 

    teknologi in$ormasinya resiko yang dihadapi pun tidak kecil.

    !uadran % dan kuadran pada prinsipnya bertujuan untuk melakukan e$isiensi

    sehingga justi$ikasi pembelian aplikasi dengan man$aat yang diperoleh harus

    dipertimbangkan secara sungguh-sungguh (cost and bene$it), sementara kuadran 7 dan

    kuadran F merupakan usaha untuk meningkatkan sumber pendapatan perusahaan

    sehingga e$ektiitas model bisnis yang dita#arkan kepada pelanggan harus dipelajari

    sungguh-sungguh.

    0erspekti$ lain juga dapat dipergunakan dalam melakukan analisis, kuadran dan

    kuadran F yang memiliki $ungsi kritis bagi perusahaan sehingga mau tidak mau

     perusahaan harus memilikinya dan mengimplementasikan secara e$ekti$. !uadran % dan

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    13/30

    kuadran 7 menunjukkan bah#a kebutuhan akan aplikasi e-banking hanya merupakan

    suatu tambahan bagi perbankan (nice to hae).

    +#alnya penerapan teknologi in$ormasi perpaduan teknologi komputer dengan

    telekomunikasi di industri perbankan Indonesia sebatas pada otomasi atau mekanisme

     proses-proses manual. +plikasinya hanya terbatas pada sistem pendukung internal bank 

    yang hanya berorientasi pada persoalan teknis. 0raktek tersebut pun masih didominasi

    oleh bank pemerintah dan bank s#asta besar.

    0ada dekade a#al %&A-an, teknologi diakui memang mampu mempercepat dan

    lebih mengakuratkan pekerjaan administrasi dengan biaya transaksi lebih murah.

    /enurut penelitian Boo5 +llen (%&&&), bank-bank yang menggunakan transaksi secara

    tradisional berbiaya jauh lebih mahal.

    BIAYA TRANSAKSI INANSI AL

    !1.2"

    !1.""

    !".#"

    !".$"

    !".%"

    !".2"

    !-

    6ambar 7.H 8 Biaya ransaksi 1inancial, "umber 8 +llen, (%&&&)

    !eselarasan antara strategi bisnis dengan peman$aatan eknologi In$ormasi

    disektor perbankan yang dikaitkan dengan peningkatan pelayanan terhadap nasabah

    merupakan suatu kunci sukses untuk tetap eksis dimasa depan

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    14/30

     amun pada era deregulasi, penerapan teknologi in$ormasi tidak hanya pada hal-

    hal yang bersi$at mendukung pekerjaan administrasi.

    0ada tahun %&&A-an, penerapan teknologi in$ormasi sudah mengarah pada solusi

    untuk memecahkan permasalahan bisnis serta mampu memberi ja#aban atas kebutuhan

    nasabah yang makin beragam dan kompleks. "aat ini para nasabah menuntut pelayanan

    yang instan dengan orientasi pada nilai tambah. 0roduk pendanaan (tabungan) yang

     berbasis teknologi in$ormasi dengan garapan pasar ritel menjadi trend pada dekade ini,

    hal ini dapat dimaklumi karena tingkat pendapatan masyarakat yang makin hari makin

    meningkat membuat lahan ritel makin gemuk, situasi kian terasa sesak manakala banyak 

     bank yang terjun memperebutkan kue disektor ritel, akibatnya persaingan semakin tidak 

    terkendali dan penerapan teknologi in$ormasi pun menjadi senjata untuk memenangkan

     persaingan.

    0ada 5aman pasar $inansial belum berkembang, biaya koordinasi le#at

    mekanisme pasar relati$ tinggi. "ehingga solusi tere$isien untuk mengatasi masalah ini

    adalah penyatuan semua kegiatan tersebut dalam satu organisasi, misalnya bank. Dengan

     berkembangnya pasar $inansial, biaya koordinasi melalui mekanisme pasar makin

    menurun. 9adi akan lebih e$isien bila kegiatan tersebut dipisahkan ke dalam beberapa

    lembaga diba#ah koordinasi pasar.

    034+6 B+6I ID4"2I 02B+!+ DI I,D,-"I+

    &. 'em(erl)a*(ema*aran (ro+)k

    +enganmengek*(loita*i

    kem)ngkinan teknologi,ar)

    %. Sol)*i e,terintegra*i ,agi(elanggan )*aa

    kecil +an menenga

    ng 

    Ting

    i

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    15/30

    1. /ena0aran online**tem ,i*ni*

    tra+i*ional

    2. /ro+)k in+)*tri a*a (er,ankantra+i*ional )nt)k*egmen tertent)

    /ro+)k /elanggan

     Area ok)*

    6ambar 7. 80eluang Industri 0erbankan di Indonesia,

    "umber 8 Diolah Dari 0resentasi /c!insey : Company 0ada e0aradigm "eminar 

    7AAA*

    0erkembangan ekonomi baru, dengan salah satu ciri pentingnya adalah

    menurunnya biaya interaksi yang didukung perkembangan teknologi interaksi, makin

    menunjang tren marketisasi, baik secara eksplisit antarperusahaan maupun secara

    konseptual internal perusahaan.

    Di sektor perbankan perkembangan teknologi in$ormasi memungkinkan

    munculnya multimedia bank yang tidak memerlukan kantor cabang dan teller. Ia

    memberi pelayanan kepada pelanggan berupa kemudahan akses pada berbagai

     perusahaan penyedia jasa keuangan dengan menggunakan satu rekening terintegrasi.

    0enghematan biaya merupakan salah satu keuntungan dari multimedia bank. iga

    sumber utama penghematan ;

    B 9umlah sta$$ yang lebih kecil dan ramping dengan $okus lebih besar pada

     pemasaran

    B Biaya okupansi AJ lebih rendah dibandingkan dengan institusi tradisional

    Ren+

    a.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    16/30

    B Biaya pemrosesan transaksi yang jauh lebih rendah.

    Di Indonesia, selama sekitar satu dekade menjelang krisis, pertumbuhan jumlah

     bank dan spekulasi perbankan secara berlebihan disertai dengan makin berkembangnya

     pasar $inansial telah berkontribusi besar terhadap ambruknya sektor perbankan yang

    akhirnya berimbas kesektor lain.

    +plikasi teknologi in$ormasi telah membuat bank lebih e$isien dan produkti$.

    Indikatornya, e$isiensi biaya dan #aktu. "edangkan peningkatan produktiitas dan

    tambahan pendapatan juga diperoleh bank dari penerapan teknologi in$ormasi,

    contohnya, saat ini, pendapatan $ee based di bank-bank pengguna teknologi in$ormasi

    makin meningkat, hal itu menunjukkan bah#a teknologi in$ormasi menjadi pilihan yang

    tidak dapat ditolak. 0enerapan teknologi in$ormasi makin berkilau, kehadiran internet

    telah mengubah perilaku para pebisnis, termasuk didunia perbankan. 0erang bank tidak 

    lagi hanya bersenjatakan kekuatan modal dan sumber daya manusia tetapi juga

    kecanggihan teknologi in$ormasi.

    0ersaingan yang lebih tajam memang diperkirakan terjadi di bank-bank papan

    atas. /ereka ingin berebut menjadi paying system agency. /isalnya, membayar tagihan

    telepon, listrik, air, kartu kredit, dan bahkan pajak. amun mengubah mimpi teknologi

    in$ormasi menjadi kenyataan bukanlah hal yang mudah, sebab disini uang kecil

    cenderung dianggap tak mampu berbicara. Bahkan, bank-bank besar seperti bank 

    /andiri, untuk mengejar legenda kotak ajaib BC+ membutuhkan dana % trilyun.

    0enerapan teknologi in$ormasi tidak hanya membantu memperlancar bisnis

     perbankan, tapi juga mengubah cara berbisnis dalam dunia perbankan. 0enggunaan

    teknologi in$ormasi makin penting karena tren bisnis perbankan pada saat ini tidak 

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    17/30

    mengandalkan pendapatan bunga semata, tapi juga sudah ditambah dengan $ee based

    income, bahkan tidak tertutup kemungkinan perbankan saat ini hidup dari serice $ee

    yang lahir dari masyarakat tanpa uang tunai. Ini semua hanya dilakukan oleh bank yang

    mempunyai teknologi in$ormasi yang mumpuni.

    Bisnis industri perbankan yang berkembang dengan aplikasi teknologi in$ormasi

    tentu saja tidak berkembang begitu saja tanpa dukungan dari beberapa $aktor yaitu ;

    B Dukungan perkembangan teknologi pemampu (enabler 

    technology) seperti band#idth, piranti akses, serta biaya akses dan

     pirantinya. !etiadaan dan atau mahalnya teknologi pemampu akan

    menjadi penghalang besar adopsi teknologi in$ormasi di Indonesia

     pada umumnya dan bagi industri perbankan pada khususnya.

    !enaikan pulsa telephone yang terjadi baru-baru ini bisa menjadi

     pukulan berat bagi aplikasi teknologi in$ormasi yang dominan di

    Indonesia.

    B !ecanggihan pelanggan. !alaupun piranti dan aksesnya tersedia,

     bila pelanggan belum siap menggunakannya, realisasi keuntungan

    yang diharapkan melalui teknologi in$ormasi tidak akan terjadi.

    dukasi pelanggan merupakan langkah yang perlu dilakukan

    secara bersama dan terkoordinasi.

    B

    "istem pemenuhan pembayaran (payment $ul$illment system) yang

    mencakup sistem pembayaran, penetrasi kartu pembayaran, dan

     prasarana logistik pembayaran. al ini merupakan inti interaksi

     bisnis pada industri perbankan yang pada dasarnya adalah dana.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    18/30

    "istem ini perlu dikembangkan secara seksama agar sistem industri

     perbankan secara keseluruhan tidak menjadi lemah kehabisan

    energi akibat tersendatnya lalu lintas dana.

    B Dukungan (keberadaan dan penegakan), peraturan dan perundang-

    undangan yang kuat sebagai kepastian hukum berusaha dan

     proteksi terhadap penipuan. /asalah keamanan dan kepercayaan

    merupakan $aktor penting terhadap perkembangan bisnis industri

     perbankan berbasis teknologi in$ormasi.

    4jungnya suatu bank mampu memberdayakan teknologi in$ormasi sebagai alat

     bersaing dengan bank lain dalam melayani nasabah. asabahlah memang yang akhirnya

    menikmati keyamanan peman$aatan teknologi in$ormasi yang dita#arkan bank. "ebab

    tanpa dukungan nasabah, bank bisa kehabisan napas untuk terus bertahan dalam

     persaingan bisnis bank yang ketat saat ini.

    Berdasarkan hasil surei yang pernah dilakukan oleh In$o Bank (7AAA) F.H%J

    dari bank-bank yang disurei memiliki situs #eb, meski masih relati$ sedikit, itu

    kenyataan menarik. "ebab dengan adanya situs #eb, setidaknya mereka sebenarnya

    menyadari juga adanya sarana untuk mengenalkan diri dijaringan publik terbesar di dunia

    8 internet.

    -banking sebenarnya berinti dua yaitu; proses dalam bank itu sendiri dan

    interaksinya dengan dunia luar. 9ika suatu bank ingin membangun teknologi harus

    dimulai dengan komitmen, bagaimana sebuah bank dapat memberi pelayanan yang baik 

    kepada nasabahnya. !omitmen yang paling utama harus datang dari orang nomor satu

    (the number one man) di bank itu. 0emilik bank harus memiliki isi tentang teknologi,

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    19/30

    Contohnya BC+ yang dapat dikatakan sebagai perintis komputerisasi . "etelah mengerti

    teknologi, orang nomor satu tersebut akan mencari dan memilih teknologi seperti apa

    yang pas untuk dibangun dan dikembangkan di banknya. ermasuk sumber daya manusia

    ("D/) seperti apa yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi itu. /asalah

     berikutnya berhubungan dengan dana. 0erusahaan harus pandai-pandai mencari teknologi

    yang dapat dipakai secara optimal, jangan memulai dari teknologi yang paling tinggi

    karena membutuhkan inestasi besar.

    +da sejumlah tahapan bagaimana membangun teknologi secara benar yaitu ;

    B

    ransaction processing, yang di sere dengan core banking karena

    diperlukannya per$ormance yang baik dan isi yang tepat.

    B /embentuk korporat seperti commercial loan dan trade $inancing

    B /enyusun enterprise in$ormation system (I") dan management

    in$ormation system (/I")

    Dulu, untuk berhubungan dengan bank orang mesti datang ke kantor cabangnya,

    tetapi dengan adanya e-banking kemudahan berhubungan dengan bank makin meluas.

    rang tidak harus mengunjungi kantor cabang, apalagi dengan berkembangnya internet,

    komunikasi antarmanusia makin tanpa batas.

    Dalam konteks itu, sebenarnya penggunaan I di industri perbankan nasional baik 

    s#asta maupun B4/ agak terlambat meski demikian, bagi sebagian besar bank-bank 

    tersebut, internet belumlah menjadi saluran distribusi (distribution channel), sekurangnya,

     baru empat bank yang kelihatan menonjol kegiatan internet bankingnya. /ereka adalah

    Bank International Indonesia (BII), Bank Bali, 3ippoBank, dan BC+. Bank-bank tersebut

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    20/30

    sudah menjadikan internet sebagai saluran distribusi untuk produk ataupun jasa

     perbankannya.

     amun, itupun dengan catatan 8 nasabah tampaknya masih perlu diyakinkan terus

    menerus bah#a transaksi le#at internet memang aman. ransaksi le#at internet, terlepas

    dari adanya kasus keraguan terhadap keamanannya, sebenarnya telah berjalan, bahkan,

    internet banking suatu bank bisa menjadi semacam payment gate#ay, tak terbatas untuk 

    nasabah bank bersangkutan.

    Berdasarkan surei yang pernah dilakukan oleh 1onny (7AA%) dengan thesis

     bertema +nalisis 1aktor Kang /empengaruhi ransaksi Kang "ering Dipilih Dan

    9umlah ransaksi /elalui Internet Banking*, dapat disimpulkan bah#a pengguna internet

     banking ''J berusia antara 7H tahun-F tahun, dengan latar belakang pendidikan F,7J

    strata-%, yang mempunyai penghasilan rata-rata % juta-F juta

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    21/30

    6ambar 7.' 8 /odel 0enelitian 1onny (7AA%) 8 1aktor yang/em pengaruhi

    ransaksi 0erbankan /elalui Internet Banking.

    !esimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut 8 1aktor kepercayaan dan

     penghasilan seseorang mempengaruhi aspek transaksi yang sering dipilih dan jumlah

    transaksi, sedangkan $aktor demogra$i, $aktor akses, keamanan data dan kenyamanan

    tidak mempengaruhi aspek transaksi yang dipilih dan jumlah transaksi.

    !arakteristik pengguna 8!arakter 0ribadi 84mur, 0endidikan,9enis !elamin,

    0ekerjaan, 0endapatan,

    6aya hidup.

    /otiasi

    !epercayaan

    $ekti$ dari e-banking

    0enggunaan

    0ersepsi

    6ambar 7. 8 /odel 0enelitian "uharti (7AA%) 8 0engaruh !arakteristik erhadap

    !e-e$ekti$-an e-banking

    "edangkan surei yang pernah dilakukan oleh "uharti (7AA%) dengan judul thesis

    0engaruh !arakteristik 0ribadi, motiasi dan kepercayaan pada e$$ektiisnes pada

    Internet Banking Di 9akarta* menghasilkan suatu kesimpulan bah#a 4mur, jenis

    kelamin, pekerjaan, gaya hidup tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan dari

    internet banking sedangkan motiasi dan tingkat kepercayaan nasabah mempunyai

     pengaruh terhadap penggunaan internet banking.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    22/30

    2.&   Lo1alita*

    3oyalitas pelanggan tidak dapat dibangun dalam #aktu sehari, namun harus

    diusahakan secara perlahan-lahan dan pasti. !esalah pahaman sering terjadi didunia

    maya dengan menganggap hit rate* sebagai indikator utama loyalitas pelanggan

    terhadap sebuah situs. 3oyalitas pelanggan adalah inti dari menangkap pelanggan, seperti

    yang dapat dilihat bah#a pelanggan tetap selalu jauh lebih menguntungkan dibandingkan

     pelanggan baru. 9ika dilihat dari seberapa lama pengalaman seorang konsumen

    berkenalan* dengan dunia internet, paling tidak mereka dapat dikategorikan menjadi

    tiga kelompok besar, yaitu Beginners, Intermediates, dan ?perts ("iegel, %&&&).

    "eorang pelanggan diklasi$ikasikan sebagai Beginner* jika yang bersangkutan

     baru saja belajar menggunakan internet. rang tipe ini biasanya melakukan pencarian

    in$ormasi sehubungan dengan berbagai produk atau jasa yang diperlukannya melalui cara

    yang paling mudah, yaitu dengan menggunakan searching engine* semacam

    Kahoo.com, +ltaista.com. /ereka biasanya tidak langsung membeli melalui internet

    melainkan mempergunakan jalur konensional, seperti telepon atau $aksimile, untuk 

    melakukan transaksi, #alaupun in$ormasi a#alnya mereka dapatkan melalui situs-situs di

    dunia maya. Interaksi dua arah antara pelanggan dan perusahaan belum terjadi di tahap

    ini. leh karena itu, perusahaan harus mencoba meningkatkan inisiati$ pelanggan untuk 

    melakukan hal-hal lain di internet sehingga mereka mulai tertarik mengadakan transaksi

     jual-beli.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    23/30

    9ika pelanggan sudah terbiasa melakukan pencarian in$ormasi di internet

    (bro#sing), biasanya mereka akan mulai mencoba melakukan interaksi dengan

     perusahaan melalui berbagai cara, misal e-mail dan chatting. 0elanggan yang

    dikelompokkan sebagai kategori Intermediates* ini biasanya mulai tertarik melakukan

     pembelian produk di internet (biasanya yang harganya murah) dan ingin tahu mekanisme

     pembayaran, dan jaminan pengiriman barang. 4ntuk menyakinkan bah#a apa yang

    mereka lakukan sudah benar dan aman, pelanggan akan melakukan komunikasi dengan

     perusahaan, baik secara on-line maupun o$$-line. +khirnya, pelanggan melakukan sebuah

    transaksi pembelian produk, seperti yang diharapkan, dan inilah titik a#al

     berlangsungnya sebuah mekanisme e-commerce.

    /ulusnya transaksi pertama akan sangat menentukan keinginan pelanggan untuk 

    melakukan hal serupa di kemudian hari. 9ika transaksi ini berhasil sesuai dengan yang

    diharapkan pelanggan, tidak mustahil yang bersangkutan akan ketagihan* untuk 

    melakukan pembelian-pembelian selanjutnya melalui internet. 0elanggan dengan kategori

    ?pert* ini merupakan sarana marketing yang baik bagi perusahaan karena kisah sukses

    dan kepuasan mereka ini akan menjalar ke calon pelanggan secara tidak sadar 

    bergantung* pada situs yang ada, sehingga mau tidak mau yang bersangkutan akan terus

    melakukan transaksi dengan perusahaan.

    +da beberapa cara untuk meningkatkan pengulangan transaksi;

    B

    kemampuan untuk membuat prinsip pelipatgandaan nilai sesuai dengan

    keadaan tertentu. 0elanggan yang bernilai lebih diperlakukan dengan cara

    yang berbeda dari pelanggan yang nilainya tidak begitu besar. 0rinsip

    melipatgandakan nilai (escalating alue) merupakan cara yang tepat bagi

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    24/30

     program insenti$ bagi struktur usaha yang nantinya akan membuat

     pelanggan datang dan datang lagi. /isalnya +merican ?press

    mena#arkan kepada anggota kartu emasnya pilihan untuk membeli

     berbagai tiket bioskop dan acara-acara hiburan sepanjang tahun. !onsep

     program kesetiaan pelanggan bukanlah hal baru. Kang baru adalah

    kenyataan bah#a teknologi telah membuat program tersebut bisa

    dilakukan oleh pengusaha kecil dan menengah. Internet menyediakan

    sebuah mekanisme yang memungkinkan perusahaan mulai dengan konsep

    dasar menggandakan insenti$ kemudian menggunakan #eb untuk 

    mengikat pelanggan lebih dekat lagi. Dengan kata lain, anda

    menggunakan #eb untuk menciptakan insenti$ elektronis*.

    B  ilai dari in$ormasi pelanggan yang diperoleh dari transaksi-transaksi

    yang pernah dilakukan dapat dijadikan suatu $ormulasi loyalitas

     pelanggan, dimana in$ormasi yang terkumpul dianalisa untuk ditarik pola

    dan hubungan yang menciptakan suatu nilai, hal ini tidak mudah untuk 

    dilakukan tetapi dapat mengubah di$erensiasi usaha.

    B 0endekatan kontes; ide dasarnya adalah setiap kunjungan ke lokasi atau

    situs =eb memberikan kesempatan kepada pelanggan tersebut datang,

    semakin besar kesempatan untuk menang.

    B

    0endekatan insenti$ ; nilai yang dicapai adalah apapun insenti$ yang

    dipilih untuk dita#arkan dalam program loyalitas pelanggan tidak ada

    hubungannya dengan nilai yang diperoleh oleh pelanggan misalnya tingkat

    layanan yang berbeda, biasanya tidak membutuhkan banyak biaya namun

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    25/30

     bisa memberikan penilaian yang sangat tinggi. ("angat sulit untuk 

    memperkirakan nilai yang dirasakan pelanggan bahkan dengan suatu

    status atau simbol tertentu).

    eknologi merupakan hal penting dalam loyalitas pelanggan terutama disisi

    administrati$nya. 9ika pendekatan kepada pelanggan dilakukan dengan baik maka

     pelanggan akan mengunjungi situs atau #eb secara teratur. !euntungan dari loyalitas

     pelanggan ini adalah 8

    B !enaikan pendapatan atau penjualan

    B /eningkatkan pro$itabilitas dan hasil yang lebih baik untuk menangkap

     pelanggan.

    Berbisnis di =eb setidaknya sama amannya dengan cara bisnis lainnya.

    !eamanan =eb sama seperti keamanan lintas udara. Dari sudut pemasaran selama dapat

    menerapkan sistem penjaga keamanan standar, keamanan transaksi online tidak perlu

    dicemaskan. Kang jauh lebih penting adalah persepsi pelanggan. +man atau tidak bagi

     pelanggan tidak akan ada artinya jika mereka tidak merasa aman. !egiatan yang

    dipandang sebagai pelanggaran serius di #eb bisa jadi merupakan hal yang biasa terjadi

    didunia nyata. /isalnya, banyak perusahaan yang berbagi, bertukar atau menjual da$tar 

     pelanggan kepada perusahaan lain atau perusahaan pemasok alamat surat. 0elanggan

    hampir tidak pernah dimintai i5in atas pemakaian namanya. 0raktek ini biasanya

    dilakukan diam-diam atau secara rahasia dan teratur. Bila hal tersebut dilakukan di =eb

    akan menimbulkan pelanggaran besar atas priasi dan kerahasiaan.

    Bagi suatu bank, situs #eb penting karena memang ingin memanjakan

    nasabahnya agar mudah bertransaksi dimanapun dan kapanpun melalui internet.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    26/30

    0ersoalaannya sebagai jaringan publik, internet tentu bebas diakses tiap orang. Beberapa

     perusahan teknologi in$ormasi sebenarnya telah berupaya menghambat kenakalan hacker 

    dalam jaringan publik tersebut. /isalnya, computer +ssociates. 0erusahaan perangkat

    lunak ini punya solusi untuk keamanan yang disebut dengan paket erust, yang

    mendedikasikan diri untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pemakai internet dan

    meningkatkan pertumbuhan industri internet.

    Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengecoh hacker. /aksudnya agar data

     penting yang melintas melalui internet tidak dicuri atau setidaknya diketahui pihak yang

    tidak berhak, termasuk user ID dan pass#ord. "alah satu caranya, yaitu dengan

    melakukan enkripsi (encryption) atau semacam pengacakan data. +da beberapa jenis

    upaya misalnya ;

    B "ecure socket layer (""3)

    B ransport layer security (3")

    B "ecure electronis transaction (") yang dikembangkan asosiasi penerbit

    kartu kredit Gisa International dan /asterCard International.

    /engingat modus penyadapan 0I nasabah sudah banyak terjadi, sebaiknya

    nasabah dalam mengakses internet banking menghindari tempat-tempat umum dan

    sebaiknya menggunakan komputer pribadi.

    2.% Tingkat Ke()a*an Na*a,a.

    Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di

     pasar internasional semakin tajam. "etiap perusahaan harus berusaha untuk memuaskan

     pelanggan bila ingin memenangkan persaingan dan tetap mempertahankan

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    27/30

    keberadaannya. /enurut !otler (7AAA), kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang

    setelah membandingkan kinerja (atau hasil) suatu produk yang ia rasakan dibandingkan

    dengan harapannya.

    4mumnya harapan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli

    atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau layanan). "edangkan kinerja yang

    disampaikan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah

    mengkonsumsi produk yang dibeli.

    +da banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun kepuasan

     pelanggan melalui kualitas layanan yang baik yaitu;

    B /emperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak

    manajemen dengan pelanggan.

    B 0erusahaan harus mampu membangun komitmen untuk menciptakan isi

    dalam rangka memperbaiki proses pelayanan.

    B /emberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

    keluhan.

    B /engembangkan dan menerapkan accountable, proactie dan partnership

    marketing sesuai dengan situasi pemasaran.

    arapan berdasarkan tingkat keinginan merupakan kondisi yang terbaik pasti

    itulah yang diinginkan pelanggan berarti kondisi terbaik yang diingikan konsumen tidak 

    terbatas. lier (%&&&) menyimpulkan adanya beberapa jenis harapan. "ecara berjenjang,

     jenis-jenis harapan tersebut dapat disusun mulai dari tingkat paling rendah sampai tingkat

     paling tinggi.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    28/30

    arapan tertinggi ada pada tingkat ideal yang sulit dijangkau. ingkat diba#ah

    ideal adalah e?cellence atau istime#a. Ini adalah suatu harapan dengan tingkat yang

    diinginkan pada posisi e?cellence. 0ada saat desired e?pectation, misalnya nasabah suatu

     bank menginginkan pelayanan $asilitas phone call, +/, suku bunga khusus, harapan

    yang diinginkan itu berbicara soal sesuatu yang diidam-idamkan, tetapi belum pada batas

    utopia (sesuatu hal yang tidak mungkin). 3eel diatasnya, e?cellence dan ideal

    e?pectation, cenderung pada batas utopia.

    Ideal

    -?cellence

    Desired

    Desered

     eeded

    +deLuate

    /inimum toler a ble

    Intolerable

    Mona oleransi

    Mona ak Berpengaruh

    6ambar 7.& 8 9enjang arapan, "umber8 lier (%&&&)

    Deserer leel adalah harapan yang dinilai sesuai dengan pengorbanan atau hak 

     pelanggan. eeded leel adalah harapan pada leel kebutuhan yang bersi$at mendasar,

    misalnya kalau haus yang dibutuhkan adalah air.

    Dalam konteks perilaku konsumen, harapan adalah per$ormans yang diharapkan.

    0er$ormans adalah kata lain kualitas. 9adi, harapan adalah kualitas yang diharapkan

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    29/30

    (?pected Nuality) dari produk atau layanan. !arena itu, cara pengukurannya juga sama

    dengan pengukuran kualitas produk, tentu menurut sudut pandang konsumen (0erceied

    Nuality). !otler (7AAA) mengatakan bah#a kualitas adalah totalitas $itur dan karakteristik 

    yang memampukan produk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tidak 

    dinyatakan.

    !onsep perceied Luality merupakan bagian persepsi yang menyoroti kualitas

    secara khusus. entunya kualitas berdasarkan persepsi konsumen, yang kemudian dapat

    disimpulkan bah#a dalam pemasaran yang paling penting adalah persepsi.

    Cleland dan Bruno (%&&) memberikan tiga prinsip tentang 0N, yaitu 8

    B !ualitas bersumber dari aspek produk, non-produk dan seluruh kebutuhan

     bukan harga yang dicari konsumen untuk memuaskan kebutuhannya,

    dengan kata lain kualitas diukur berdasarkan banyak atribut (multi-atribut

    analysis).

    B !ualitas ada kalau masuk persepsi konsumen. !alau konsumen

    mempersepsikan kualitas suatu produk rendah, maka kualitas produk itu

    rendah, apapun realitasnya. 0ersepsi lebih penting dari realitas. !onsumen

    membuat keputusan berdasarkan persepsi. 9adi persepsi adalah kualitas.

    B 0N diukur secara relati$ terhadap pesaing. !alau produk + sederhana,

    akan tetapi produk pesaing lebih sederhana lagi, maka produk + memiliki

    kualitas. "ebaliknya, kalau produk B mena#arkan produk yang baik, akan

    tetapi produk pesaing lebih baik lagi, maka produk B tidak memiliki

    kualitas.

  • 8/20/2019 BAB II_02-13.doc

    30/30

    0ada berbagai literatur, para ahli mengatakan bah#a kepuasan diperoleh dengan

    membandingkan N dan 0N ;

    B 0N O N !onsumen tidak puas

    B 0N @ N !onsumen puas

    B 0N P N !onsumen sangat puas