8
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lat ar Bela kan g Suat u orga ni sme harus di kl asif ikasikan te rl ebih dah ul u sebelum di identi fi kas ikan. Hal ini penting sekali, me skipun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya yang telah ada. Setelah dikla sifi kasika n barul ah dicar i bebera pa sifa t yang mencirikan orga nisme ters ebut sehing ga mudah untuk diide ntif ikasi kan. Untuk menel iti  bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni .Untuk melakuka n hal ini harusl ah mengerti jenis – jenis nutrie n kondis i optimum bagai pertumbuhannya. Ti dak ada sat upun per angk at kond isi yan g memuas kan bagi kul ti vas i semua bakteri dilab orato rium. akter i amat beragam baik dalam persy arata n nutr is i maupun fi si knya . ebe ra pa bakt er i mempuny ai persya ratan ya ng sederhana, sedangkan yang lainya memiliki persyaratan yang rumit.eberapa spesies tumbuh pada suhu terendah ! ! ", sedangakan yang lain tumbuh pada suhu #$ ! ". eber apa membut uhkan oks igen bebas , sedangkan ya ng lain dihamb at ole h oks ige n kar ena ala san ini mak a kond isi har us dis esuaikan sehingga menguntungkan bagi kelompok bakteri tertentu yang sedang diteliti. egitu tersedia kondisi yang memuaskan untuk kultivasi, reproduksi dan  pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, untuk menentukan pengaruh  berbagai kondisi baik terhadap reproduksi maupun pertumbuhan bakteri te rs ebu t, dan unt uk menentukan perubahan – perubahan apa sa ja ya ng dihasilkan oleh bakteri didalam lingkungan tumbuhnya. Selain melakukan identifikasi, pada percobaan ini juga dilakukan isolasi. %ekerj aan meminda hka n mi kroba dar i med ium lama ke med ium ya ng bar u

BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yeah

Citation preview

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisme harus diklasifikasikan terlebih dahulu sebelum diidentifikasikan. Hal ini penting sekali, meskipun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya yang telah ada. Setelah diklasifikasikan barulah dicari beberapa sifat yang mencirikan organisme tersebut sehingga mudah untuk diidentifikasikan. Untuk meneliti bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni.Untuk melakukan hal ini haruslah mengerti jenis jenis nutrien kondisi optimum bagai pertumbuhannya.

Tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi semua bakteri dilaboratorium.Bakteri amat beragam baik dalam persyaratan nutrisi maupun fisiknya.Beberapa bakteri mempunyai persyaratan yang sederhana, sedangkan yang lainya memiliki persyaratan yang rumit.Beberapa spesies tumbuh pada suhu terendah 00 C, sedangakan yang lain tumbuh pada suhu 750C. Beberapa membutuhkan oksigen bebas, sedangkan yang lain dihambat oleh oksigen karena alasan ini maka kondisi harus disesuaikan sehingga menguntungkan bagi kelompok bakteri tertentu yang sedang diteliti.

Begitu tersedia kondisi yang memuaskan untuk kultivasi, reproduksi dan pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, untuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi maupun pertumbuhan bakteri tersebut, dan untuk menentukan perubahan perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri didalam lingkungan tumbuhnya.

Selain melakukan identifikasi, pada percobaan ini juga dilakukan isolasi. Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril, hal ini untuk menghadirkan kontaminasi, yakni masuknya mikrorganisme yang tidak kita inginkan.

Praktikum Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba" untuk mengetahui berbagai jenis mikroba, pada kelompoknya serta menguraikan syarat syarat media bagi pertumbuhanya.1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengenalan mikroba ini adalah:1. Untuk mengetahui teknik dasar isolasi mikroba.

2. Untuk mengetahui cara identifikasi dasar mikroba.

3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKABAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

Waktu dan Tempat

Hari: Selasa Tanggal: 3 November 2009 Waktu:08.00 10.30 WITA Tempat: Laboratorium Mikrobiologi F-MIPA Universitas MulawarmanAlat dan Bahan

Alat Autoclaf Bunsen

Cawan Petri (Petridish) Erlenmeyer Hot Plate Kertas Neraca Analitik Spatula

Stirrer

Bahan Media NA (Nutrient Agar) Media PDA (Potato Dextrosa Agar) Aquades

3.3 Cara kerja

3.3.1 Sterilisasi Peralatan

Disiapkan alat yang akan disterilisasi, dan sebelumnya alat tersebut sudah dalam keadaan bersih.

Di bungkus alat tersebut dengan penutup, dalam praktikum ini digunakan kertas untuk menutp alat yang akan di sterilisasi.

Dimasukkan alat yang telah di bungkus kedalam autoclave dan dilanjutkan dengan pengoperasian autoclave.

3.3.2 Pembuatan Media

Di timbang bahan yang di buat yaitu NA sebanyak 1,15 gram dan PDA sebanyak 1,95 gram.

Di larutkan dengan aquades sebanyak 50 mL

Dipanaskan larutan NA dan PDA di atas Hot plate dengan menggunakan stiper sampai mendidih.

Ditutup dengan kain kasa dan aluminium foil larutan yang telah mendidih.

Disterilisasikan dengan menggunakan autoclave, untuk media sterilisasinya sekitar 10 menit sedangkan alat 15 menit.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang dibungkus rapi dan rapat telah steril sehingga tidak terdapat kandungan bakteri dan jamur. Alat siap digunakan dalam pelaksanaan praktikum mikrobiologi.4.2 Pembahasan

Pada pelaksanaan praktek mikrobiologi diperlukan sistem dan lingkungan yang mendukung. Salah satunya dengan melakukan sterilisasi terhadap bahan dan media. Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.

Praktikum kali ini dilakukan suatu pembuatan media dasar untuk perkembangbiakan bakteri dan jamur. Pada praktikum kali ini digunakan dua media perkembangbiakan,yakni NA (Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar). PDA adalah suatu medium yang berfungsi dalam pertumbuhan bakteri dan menghambat pertumbuhan jamur. Sedangkan NA yaitu medium yang digunakan sebagai pertumbuhan jamur dan menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam proses pemanasan ini digunakan Stirrer yang berfungsi sebagai pengaduk dalam media sehingga tercampurnya agar dan bahan-bahan yang dicampurkan. Dalam hal ini kita tidak perlu melakukan pengadukan lagi. Proses pemanasan ini adalah suatu bentuk sterilisasi pada media agar bakteri atau jamur yang terkandung didalamnya tidak mampu melakukan reproduksi atau pertumbuhan.

Setelah media tersebut mendidih didiamkan terlebih dahulu sampai dingin setelah itu baru dilakukan pengukuran pH dengan kertas pH. BAB V

PENUTUP

5.1 KesimpulanDari pelaksanaan praktikum kali ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

Perlu dilakukan sterilisasi alat dan bahan sebelum alat dan bahan tersebut dapat digunakan dalam praktikum dengan tujuan membebaskan alat taupun bahan dari segala macam bentuk kehidupan mikroba. Dalam pembutan medium dasar harus dilakukan sterilisasikan terlebih dahulu peralatan dan bahan yang akan digunakan. Media yang dibutuhkan bagi pertumbuhan mikroba harus dari sekumpulan zat-zat organik dengan syarat-syarat tertentu. Pada bahan yang tidak dapat dipanaskan perlu dilakukan penyaringan terlebih dahulu. Pengukuran keasaman dapat diukur dengan kertas pH universal atau alat pH meter.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan dapat melakukan sterilisasi alat dan bahan dengan sebelum pelaksanaan praktikum mikrobiologi agar didapat hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya praktikan memperhatikan dengan benar prosedur percobaan sesuai arahan asisten.DAFTAR PUSTAKA

Entjang, Indah. 2001.Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti ; Bandung

Pelczar, Michael J., ECS. Chan.2006. Dasar dasar mikrobiologi jilid 1. Universitas Indonesia ; Jakarta.

Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press; Malang