BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6711/3/T1... · Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.3.1. ... stimulasi kulit dengan air

  • Upload
    lyhuong

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 41

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Tipe Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-

    eksperimental dengan menggunakan instrumen kuisioner yang

    diberikan kepada responden.

    3.2. Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel-variabel penelitian ini diidentifikasikan sebagai

    berikut: Variabel X (variabel bebas) yaitu kinerja perawat dan bidan

    dalam penatalaksanaan nyeri persalinan normal kala-1 dengan

    metode non-farmakalogi (relaksasi). Variabel terikatnya (variabel Y)

    adalah kepuasan pasien.

    3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

    3.3.1. Definisi Operasioanal Variabel X

    Kinerja perawat dan bidan dalam penatalaksanaan nyeri

    persalinan normal kala-1 dengan metode non-farmakalogis;

    relaksasi, dijabarkan ke dalam empat dimensi, dan masing-masing

    dimensi dioperasionalkan ke dalam indikator-indikator, sebagai

    berikut:

  • 42

    1. Pendampingan, yaitu bagaimana cara perawat dan bidan

    memberikan pendampingan kepada pasien selama

    penanganan nyeri dengan metode non-farmakologis (relaksasi)

    berlangsung. Dimensi pendampingan dioperasionalkan dalam

    indikator-indikator yang telah ditentukan, antara lain: a). perawat

    dan bidan memberikan penjelasan/jawaban atas pertanyaan

    pasien; b) perawat/bidan memberikan informasi tentang teknik

    relaksasi; c) perawat/bidan tepat waktu dalam memberikan

    penanganan; d) perawat/bidan segera menanggapi keluhan

    nyeri pasien.

    2. Stimulus yaitu bagaimana cara perawat dan bidan memberikan

    stimulasi langsung ke pada pasien dalam mengatasi rasa nyeri

    dengan metode non-farmakologis (relaksasi). Dimensi

    stimulus dioperasionalkan ke dalam indikator-indikator, antara

    lain: a) perawat/bidan mengajarkan teknik relaksasi dengan

    pernafasan; b) perawat/bidan mengusap (memberikan sentuhan

    relaksasi) di bagian nyeri; c) perawat/bidan memberikan

    stimulasi kulit dengan air hangat (kompres).

    3. Motivasi adalah bagaimana cara perawat dan bidan

    memberikan motivasi kepada pasien selama penanganan nyeri

    berlangsung. Dimensi motivasi dioperasionalkan ke dalam

    indikator-indikator antara lain: a) perawat/bidan memberikan

    kata-kata positif, b) perawat/bidan meyakinkan bahwa semua

  • 43

    akan berjalan baik-baik saja, c) perawat/bidan meyakinkan

    bahwa mereka sedang mengkaji dan berusaha menangani rasa

    nyeri pasien; d) perawat/bidan memberikan dukungan kepada

    pasien.

    4. Empati adalah bagaimana perawat dan bidan berempati kepada

    pasien selama penanganan nyeri berlangsung. Dimensi

    empati dioperasionalkan ke dalam indikator-indikator, antara

    lain: a) perawat/bidan ramah dalam memberikan penanganan;

    b) perawat/bidan sabar dalam memberikan penanganan; c)

    perawat/bidan sopan dalam memberikan penanganan; d)

    perawat/bidan memberikan perhatian kepada pasien.

    3.3.2. Definisi Operasioanl Variabel Y

    Kepuasan pasien dijabarkan ke dalam dua dimensi, dan

    masing-masing dimensi dioperasionalkan ke dalam indikator-

    indikator, sebagai berikut:

    1. Kepuasan Fungsional yaitu kepuasan yang berkaitan dengan

    tindakan-tindakan langsung keperawatan yang berdampak pada

    kondisi fisik pasien. Dimensi kepuasan fungsional

    dioperasionalkan ke dalam indikator-indikator, antara lain: a)

    pasien merasa terpenuhi kebutuhan akan perawatan; b) pasien

    merasa terlayani dengan baik selama perawatan; c) pasien

    merasakan kemudahan berkomunikasi dengan perawat/bidan;

  • 44

    d) pasien akan kembali mempercayakan perawatan kesehatan

    di RSK Tayu di kemudian hari; e) pasien akan menerapkan

    latihan relaksasi yang pernah diberikan oleh perawat/bidan

    sebagai penanganan mandiri terhadap rasa nyeri.

    2. Kepuasan Psikologikal adalah kepuasan yang berkenaan

    dengan kondisi psikis pasien, termasuk di dalamnya persepsi

    pasien terhadap pelayanan perawat dan bidan yang berdampak

    pada persepsi pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Dimensi

    kepuasan psikologikal dioperasionalkan ke dalam indikator-

    indikator, antara lain: a) pasien percaya pada pelayanan

    perawat/bidan; b) pasien akan memberikan testimoni yang baik

    tentang kinerja perawat/bidan di RSK Tayu; c) pasien merasa

    nyaman selama perawatan; d) pasien merasa percaya diri

    selama menjalani perawatan; e) pasien akan menyarankan

    orang lain untuk mempercayakan perawatan kesehatan di RSK

    Tayu.

    3.4. Responden Penelitian

    Responden penelitian berjumlah 30 orang, responden ini

    adalah para pasien yang menjalani persalinan normal dan

    mendapatkan pelayanan di ruang maternitas RSK Tayu pada bulan

    Mei 2012.

  • 45

    3.5. Teknik Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan

    terhadap kinerja dan perawat dalam hal manajemen nyeri

    persalinan kala 1 di RSK Tayu, dalam hal ini peneliti mengamati

    apakah tenaga keperawatan melakukan atau tidak tindakan

    manajemen persalinan normal secara non-farmakologi, sedangkan

    untuk penilaian kinerja dan kepuasan pasien dinilai oleh pasien.

    Peneliti hanya mengamati kinerja perawat dan bidan.

    3.5.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

    Kisi-kisi instrumen penelitian, disusun sebagai berikut

    seperti yang tertera pada tabel. 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4, sedangkan

    instrumen berupa kuisioner atau angket secara lengkap terdapat

    pada Lampiran 1.

    1. Kisi-kisi Instrumen Variabel X

    Gradasi skala penilaian (skor) dalam skala diferensial semantik

    digambarkan sebagaimana berikut:

    Sering dilakukan 5 4 3 2 1 Tidak Pernah Dilakukan

  • 46

    Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Variabel X

    Variabel X Kinerja Perawat/Bidan dalam Pelaksanaan

    Manajemen Nyeri

    Dimensi Indikator Interval Skor

    5 4 3 2 1

    1. Pendampi-

    ngan

    1. Perawat/bidan

    memberikan

    penjelasan/jawaban

    atas pertanyaan

    pasien

    2. Perawat/bidan

    memberikan infromasi

    tentang teknik

    relaksasi

    3. Perawat/bidan tepat

    waktu dalam

    memberikan

    penanganan

    4. Perawat/bidan segera

    merespon keluhan

    nyeri pasien

    2. Stimulus 5. Perawat/bidan

  • 47

    mengajarkan teknik

    relaksasi dengan

    pernafasan

    6. Perawat/bidan

    mengusap (sentuhan

    relaksasi) di bagian

    nyeri

    7. Perawat/bidan

    memberikan stimulasi

    kulit dengan air hangat

    (kompres)

    3. Motivasi 8. Perawat/bidan

    memberikan kata-kata

    positif

    9. Perawat/bidan

    meyakinkan bahwa

    semua akan berjalan

    baik-baik saja

    10. Perawat/bidan

    meyakinkan bahwa

    mereka sedang

    mengkaji dan

    berusaha menangani

  • 48

    rasa nyeri pasien

    11. Perawat/bidan

    memberikan dukungan

    kepada pasien

    4. Empati 12. Perawat/bidan ramah

    dalam memberikan

    penanganan

    13. Perawat/bidan sabar

    dalam memberikan

    penanganan

    14. Perawat/bidan sopan

    dalam memberikan

    penanganan

    15. Perawat/bidan

    memberikan perhatian

    kepada pasien

    2. Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

    Sama dengan variabel X, skala yang digunakan pada variabel Y

    adalah Semantic Defferensial Scale. Interval skornya sama,

    namun definisi persepsi pasien terhadap kinerja perawat/bidan

    ditentukan sebagai berikut:

    Sangat Setuju 5 4 3 2 1 Sangat Tidak Setuju

  • 49

    Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

    Variabel Y Kepuasan pasien

    Dimensi Indikator Interval Skor

    5 4 3 2 1

    1. Kepuasan

    Fungsional

    1. Pasien merasa

    terpenuhi kebutuhan

    akan perawatan.

    2. Pasien merasa

    terlayani dengan baik

    selama parawatan.

    3. Pasien merasakan

    kemudahan

    berkomunikasi dengan

    perawat/bidan.

    4. Pasien akan kembali

    mempercayakan

    perawatan kesehatan

    di RSK Tayu di

    kemudian hari.

    5. Pasien akan

    menerapkan latihan

    relaksasi yang pernah

  • 50

    diberikan oleh

    perawat/bidan sebagai

    penanganan mandiri

    terhadap rasa nyeri.

    2. Kepuasan

    Psikologikal

    6. Pasien percaya pada

    pelayanan

    perawat/bidan

    7. Pasien akan

    memberikan testimoni

    yang baik tentang

    kinerja perawat/bidan

    di RSK Tayu.

    8. Pasien merasa

    nyaman selama

    perawatan.

    9. Pasien merasa

    percaya diri selama

    menjalani perawatan.

    10. Pasien akan

    menyarankan orang

    lain untuk

    mempercayakan

    perawatan kesehatan

  • 51

    di RSK Tayu.

    3. Kisi-kisi untuk Gambaran Umum Pasien

    Untuk mengetahui bagaimana deskripsi atau gambaran umum

    mengenai pasien, disusun sebuah instrumen yang meliputi usia

    pasien, pendidikan pasien dan juga pekerjaan pasien. Adapun

    kisi-kisi instrumennya seperti pada tabel 3.3.

    Tabel 3.3. Kisi-kisi Gambaran Umum Pasien

    Data Umum Pilihan Jawaban

    Usia a. 15 20 tahun

    b. 21 29 tahun

    c. 30 39 tahun

    d. 40 tahun ke atas

    Pendidikan a. SD

    b. SMP

    c. SMU

    d. Perguruan Tinggi

    Pekerjaan a. Ibu Rumah Tangga

    b. Karyawan

    c. PNS

    d. Wiraswasta

    e. Buruh Harian Lepas

  • 52

    4. Kisi-kisi untuk Gambaran Umum Perawat/Bidan

    Untuk mengetahui bagaimana deskripsi atau gambaran umum

    perawat dan bidan, disusun sebuah instrumen yang meliputi

    usia perawat/bidan, pendidikan terakhir perawat/bidan, masa

    kerja perawat/bidan seperti pada tabel 3.4.

    Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Gambaran Umum

    Perawat/Bidan

    Data Umum Pilihan Jawaban

    Usia a. 20 29 tahun

    b. 30 39 tahun

    c. 40 tahun ke atas

    Pendidikan Terakhir a. SPK

    b. Diploma I

    c. Diploma II

    d. Diploma III

    e. Sarjana

    Masa Kerja a. 0 4 tahun

    b. 5 9 tahun

    c. 10 14 tahun

    d. 15 29 tahun

    e. 30 tahun ke atas

  • 53

    3.5.2. Validitas

    Uji validitas instrumen penelitian menggunakan teknik

    Validitas Internal dengan Analisis Butir (Aswar Nasution, 1995).

    Data yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 5 orang

    responden

    Kriteria valid dan tidaknya butir pertanyaan dalam instrumen

    ditentukan dengan membandingkan koefisien korelasi item

    terhadap total 0,3 (Aswar Nasution, 1995)..

    Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas

    Uji Validasi Variabel X

    Item

    No

    Nilai Korelasi

    koefisien

    item

    Nilai korelasi

    koefisien total Keterangan Kesimpulan

    1 0,450

    0,3

    ritem> rtotal Valid

    2 0,924 ritem> rtotal Valid

    3 0,856 ritem> rtotal Valid

    4 0,466 ritem> rtotal Valid

    5 0,479 ritem> rtotal Valid

    6 0,888 ritem> rtotal Valid

    7 0,800 ritem> rtotal Valid

    8 0,888 ritem> rtotal Valid

  • 54

    9 0,720 ritem> rtotal Valid

    10 0,796 ritem> rtotal Valid

    11 0,968 ritem> rtotal Valid

    12 0,325 ritem> rtotal Valid

    13 0,246 ritem> rtotal tidak valid

    14 0,444 ritem> rtotal Valid

    15 0,950 ritem> rtotal Valid

    Uji Validasi Variabel Y

    Item

    No

    Nilai Korelasi

    koefisien

    item

    Nilai korelasi

    koefisien total Keterangan Kesimpulan

    16 0,768

    0,3

    ritem> rtotal Valid

    17 0,923 ritem> rtotal Valid

    18 0,910 ritem> rtotal Valid

    19 0,496 ritem> rtotal Valid

    20 0,768 ritem> rtotal Valid

    21 0,862 ritem> rtotal Valid

    22 0,354 ritem> rtotal Valid

    23 0,404 ritem> rtotal Valid

    24 0,607 ritem> rtotal Valid

    25 0,752 ritem> rtotal Valid

  • 55

    Dari hasil uji validitas tersebut, didapatkan item angket

    nomor 13 tidak valid karena nilai ritem lebih kecil dari rtotall. Dengan

    demikian item nomor 13 dihapus dari daftar angket dan tidak

    diikutsertakan dalam penghitungan selanjutnya.

    3.5.3. Reliabilitas

    Uji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan teknik Metode

    Alpha Cronbach. Instrumen dikatakan reliable jika hasil koofisen

    korelasi dalam kriteria Alpha cronbach menunjukkan nilai dalam

    rentang 0 sampai 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

    koefisien korelasi alpha cronbach sebesar 0,82015 Demikian

    demikian reabilitas butir-butir pertanyaan cukup tinggi dan dapat

    digunakan sebagai instrumen penelitian..

    3.6. Analisis Data

    3.6.1. Prosedur dan langkah analisis data

    Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan

    langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

    1. Editing, yaitu pengecekan kembali data yang terkumpul

    berkaitan dengan jumlah data dan kelengkapan data.

    2. Coding, yaitu pen-skoran data yang dilakukan untuk

    mengkuantifikasi sikap atau tanggapan kepuasan responden.

  • 56

    Skor atau nilai setiap jawaban ditentukan sesuai dengan skala

    yang sudah ditentukan.

    3. Tabulasi data, yaitu proses memasukkan dan memilah data ke

    dalam program SPSS (Statistical Product and Service

    Solutions) untuk dianalisis dengan metode-metode statistika.

    4. Analisis data, yaitu penghitungan koefisien-koefisien korelasi

    dan regresi secara statistikal untuk membuktikan hipotesis

    dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman dan Kendalls.

    5. Penyajian data ke dalam bentuk grafik, tabel diagram yang

    dibahasakan dengan angka-angka.

    6. Penafsiran hasil analisis data yaitu pendeskripsian hasil analisis

    yang masih berupa angka-angka (koefisien), ke dalam kalimat-

    kalimat deskriptif.

    3.6.2. Uji Persyaratan Analisis (Uji Asumsi)

    Uji persyaratan analisis (uji asumsi) dilakukan untuk menguji

    apakah data layak dianalisis dengan uji korelasi. Uji persyaratan

    analisis yang dikenakan adalah Uji Normalitas, dan Uji Linearitas.

    Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

    1. Uji Normalitas data dilakukan untuk mengamati apakah data

    memiliki distribusi (sebaran) normal atau tidak. Sebab

    mengetahui hasil sebaran gunakan untuk analisis korelasi yang

    akan digunakan dengan N =30. Uji normalitas dilakukan dengan

    test of normality. Pada output SPSS yang dibaca adalah nilai

  • 57

    shaparo wilk karena responden berjumlah kurang dari 50. Data

    dikatakan memiliki sebaran normal jika nilai tes lebih besar dari

    alpha () sebesar 0,05.

    2. Uji Linearitas. Uji linearitas dilakukan untuk menuji hubungan

    linear antara variabel-X dengan variabel-Y. Caranya dengan

    mengamati hasil pearson carrelation. Nilai output spss dari

    pengolahan data dianggap linier jika mendekati 1.

    3.6.3. Teknik analisis data

    Untuk menggambarkan tingkat kinerja perawat dan bidan di

    RSK Tayu pada periode Mei 2012 peneliti menggunakan tiga

    kategori penilaian dengan interval jumlah nilai maksimal di bagi

    dengan 3 tingkat kategori. Adapun kategori Penilaian Kinerja

    Perawat dan Bidan seperti pada tabel 3.6.

    Tabel 3.6. Kategori Penilaian Kinerja Perawat dan Bidan

    Kategori kinerja Interval

    Rendah 1-23

    Sedang 25-48

    Tinggi 49-70

    Sedangkan untuk mengggambarkan tingkat kepuasan ibu

    bersalin terhadap kinerja perawat dan bidan terhadap manajemen

    nyeri persalinan kala 1 di RSK Tayu pada periode Mei 2012 peneliti

  • 58

    menggunakan kategori Penilaian Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin

    seperti pada tabel 3.7.

    Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin

    Kategori kepuasan Interval

    Rendah 1-17

    Sedang 18-36

    Tinggi 37-50

    3.7 Etika Penelitian

    Pada etika penelitian, masalah etika yang diperhatikan oleh

    peneliti antara lain:

    a. Informed Consent

    Informed Consent merupakan persetujuan yang diberikan

    oleh responden setelah terlebih dahulu diinformasikan

    tentang maksud dan tujuan penelitian. Persetujuan

    berupa tanda tangan diberikan setelah responden

    memahami betul tentang partisipasinya dalam penelitian.

    b. Anonymity (Tanpa nama)

    Anonymity (tanpa nama) merupakan pemberian jaminan

    dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

    memberikan atau mencantumkan nama responden pada

    lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

  • 59

    lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

    disajikan.

    c. Kerahasiaan (Confidentiality)

    Kerahasiaan (Confidentiality) merupakan masalah etika

    dalam memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,

    baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

    informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

    oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

    dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat, 2007).