63
BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI DEPARTEMEN/SMF ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FK UNAIR/RSUD DR.SOETOMO SURABAYA 2015

Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

DEPARTEMEN/SMF ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGIFK UNAIR/RSUD DR.SOETOMO

SURABAYA2015

Page 2: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa karena hanya atas perkenan dan ridhlo-Nya lah Buku Pedoman Pendidikan Departemen/SMF Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo telah dapat diterbitkan.

Penerbitan buku dimaksud adalah merupakan wujud dari tekad dan kepedulian yang besar dari FK UNAIR/ RSUD Dr.Soetomo, para pelaku pendidikan pada umumnya, terhadap perkembangan dan kemajuan mutu pendidikan dalam pelayanan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Oleh karena itu kami berharap diterbitkannya Buku Pedoman ini benar-benar dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan PPDS Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo. Sehingga nantinya pelaksanaan pendidikan benar-benar terkendali dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan seiring dengan kemajuan yang diraih oleh RSUD Dr. Soetomo sebagai World Class Hospital.

Diterbitkannya buku panduan ini diharapkan dapat mewujudkan pendidikan profesional yang lebih terprogram dan teroganisir untuk mendukung proses pendidikan yang lebih jelas dan tertib, hubungan inter dan antar peserta didik lebih terbina dengan baik sehingga nantinya akan melahirkan tenaga-tenaga profesional di bidangnya.

Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi panduan bagi seluruh peserta PPDS di Departemen/SMF Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo.

Surabaya, Februari 2015Ketua Program Studi

Dr. Dwikora N. Utomo, dr., SpOT(K)

ii

Page 3: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

iii

DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan...........................................................................1BAB II. Ketentuan Umum...................................................................9BAB III.Visi-Misi dan Tujuan..............................................................12BAB IV. Organisasi Pelaksana..........................................................16BAB V. Pelaksanaan Pendidikan......................................................22BAB VI. Adaptasi Lulusan Luar Negeri.............................................33BAB VII. Kriteria Sanksi Pendidikan..................................................36BAB VIII. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan........................................37BAB IX. Penutup...............................................................................42

iii

Page 4: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGIlmu kedokteran dewasa ini berkembang dengan sangat cepat,

sejalan dengan kemajuan teknologi, oleh sebab itu pendidikan seorang dokter spesialis harus dilaksanakan sesuai dengan perkembangan teknologi. Pada dasarnya pendidikan dalam bidang kedokteran adalah pendidikan sepanjang hidup sehingga pendidikan dokter spesialis perlu senantiasa ditingkatkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan dokter spesialis adalah jenjang pendidikan yang kedua sebagai lanjutan dari pendidikan dokter (dokter umum). Pendidikan dokter spesialis memiliki 2 aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu:

1. Landasan akademik yang kokoh 2. Landasan keprofesian yang mantap

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebagai suatu sistem sejak tahun 1979 dibina dan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Kesehatan (Consortium of Health Sciences=CHS) yang kemudian disebut Komisi Disiplin Ilmu kesehatan (KDIK) Dewan Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Di era globalisasi dan era komunikasi yang sangat pesat saat ini, terutama dalam perkembangan teknologi dan informasi, serta adanya perbedaan pola penyakit dan distribusinya di wilayah Indonesia, maka diperlukan seorang dokter spesialis yang nantinya mampu memperkaya pengetahuannya dengan kemampuan menganalisa berbagai informasi dari jurnal-jurnal dan publikasi ilmiah baik dari media cetak maupun internet, selain itu juga mampu melakukan penelitian dengan cara yang benar, baik ditinjau dari segi metodologi, etika dan kejujuran serta dapat mempublikasikannya. Dengan melakukan hal tersebut akan banyak informasi tentang

Page 5: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 2

bidang kesehatan yang dapat disebarluaskan. Hal ini jelas akan menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan.

Kebutuhan akan dokter spesialis yang mampu menangani masalah kesehatan dan dapat memberikan pelayanan yang paripurna dengan berbasis bukti ilmiah terkini merupakan suatu kebutuhan/kewajiban, oleh sebab itu pendirian suatu pendidikan dokter spesialis sangat diperlukan.

Kurikulum pendidikan bersifat dinamis yang berubah dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan didalam masyarakat. Sebagai hasil kemajuan dan pembangunan, tingkat kesejahteraan rakyat dan tingkat kesehatan akan berubah menjadi lebih baik. Pola penyakit, masalah kesehatan, morbiditas dan mortalitas juga akan berubah. Perkembangan ilmu dan teknologi mengakibatkan pola penanggulangan dan penanganan penyakit atau masalah kesehatan akan mengalami kemajuan dan perkembangan sehingga menjadi lebih efektif, lebih beragam, dan lebih canggih.

Untuk memenuhi tuntutan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas, maka diperlukan tenaga kesehatan yang sesuai yaitu tenaga kesehatan profesional yang didukung oleh penugasan ilmu dan teknologi dibidang ilmu oerthopaedi dan traumatologi yang selalu update.

Departemen Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo merupakan salah satu dari 29 Departemen di lingkungan FK UNAIR/RSUD Dr. Soetomo yang melakukan pelayanan berupa pencegahan, pemeriksaan, diagnosa dan pengobaan dari ketidaknormalan maupun cedera pada sistem muskuloskeletal baik dengan pengobatan, pembedahan maupun fisioterapi.

Awal perkembangan Orthopaedi di Surabaya dimulai sejak Kepala Bagian Bedah dijabat oleh T. Soetojo pada 1961-1970. Pertama kali yang memeberikan kuliah bedah tulang/ fraktur adalah dr. Kwi Bie Kwee yang kita kenal dengan nama dr. Julianto Budhy (alm.). Beliau masuk kebagian bedah pada masa kepemimpiann Prof. M. Soetojo (1950-1961) pada waktu dokter muda/ Co As bersama dengan dr. Nie Siok Po/ dr. Zini, dr.

Page 6: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 3

Lim Bing Hwi kemudian disusul dr. Liem Djie Sie/ dr. Suwidji dan dr. Hidajat Hamami. Pada masa kepala bagian dijabat oleh dr. R. Soetojo FK Unair berafiliasi dengan UCLA (University of California Los Angeles USA), sehingga banyak staf yang dikirim belajar ke Amerika untuk mengembangan sub-spesialisasi. Baru pada tahun 1968 dr. I.P. Sukarna yang lulus ahli bedah (FK UNAIR) dan tahun 1969 dikirim ke Jakarta untuk ikut pendidikan Orthopaedi lewat program CARE-Medico, selesai tahun 1971 dan mulai memperkenalkan Ilmu Bedah Orthopaedi yang kita kenal sampai saat ini.

Perlu digaris bawahi bahwa di dalam melaksanakan tugas dan kegiatan pendidikan, setiap PPDS-Orthopaedi dan Traumatologi selalu mengingat bahwa kesehatan pasien selalu diutamakan. Hal ini meliputi tangung jawab moral yang menyeluruh, baik kepada pasien dan keluarganya, tanggung jawab etis sebagai seorang profesi, tanggung jawab kepada Universitas Airlangga, RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan Fakultas Kedokteran Unair. Tujuan diterbitkan Buku Pedoman ini adalah :

1. Untuk menertibkan seluruh kegiatan pelaksanaan PPDS Orthopaedi dan Truamtologi yang sedang dalam pendidikan, baik dalam Program MKDU, OTL-1, OTL-2, maupun Chief.

2. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Karya Siswa PPDS-Orthopaedi dan Traumatologi dalam hal Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan.

3. Untuk memudahkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pendidikan PPDS-Orthopaedi dan Traumatologi.

4. Untuk acuan pelaksanaan kurikulum Orthopaedi dan Traumatologi selama masa studi.

Buku Pedoman Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknik Pendidikan. Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini akan diperbaruhi berdasarkan situasi, kondisi dan perkembangan ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.

Page 7: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 4

Akhirnya untuk menjadi Dokter Spesial Orthopaedi dan Traumatologi yang Profesional yang dilandasi atas Etika Kedokteran dan Sumpah Dokter Indonesia, para peserta PPDS-Orthopaedi dan Traumatologi dituntut untuk menjalani seluruh tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan sikap sopan, saling menghormati, jujur, berdisiplin tinggi disertai semangat untuk belajar dan bekerja dengan mengutamakan kesehatan pasien.

B. PROFIL LULUSAN

Profil lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi fakultas kedokteran Universitas Airlangga sesuai acuan tenaga medis kualitas bintang lima (WHO five stars doctor) dengan peran dan ciri sebagai:

1. Care ProviderLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga mampu memberikan layanan pengobatan dibidang muskuloskeletal secara paripurna (baik secara Fisik, Psikologis, Sosial, Kultural, Spiritual) dan aman berstandar nasional dan internasional.

2. CommunicatorLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga mampu menjalin komunikasi medis persuasif antar individual baik dengan pasien, keluarga pasien, komunitas/ masyarakat, paramedis dan sejawat intra/ multidisiplin/ institusional dalam rangka mengutamakan kesehatan penderita.

3. Decision makerLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga menjadi pengambil keputusan medis yang terbaik dengan mempertimbangkan status sosial, spiritual dan kultural dengan mengutamakan kesehatan jiwa dan

Page 8: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 5

raga penderita dalam segala pilihan yang sulit dan keterbatasan sarana dan prasarana.

4. ManagerLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga memiliki kemampuan manajerial dalam hal kerjasama multidisiplin, pengambilan keputusan medis terbaik untuk individual, komunitas dan institusional.

5. Community LeaderLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga mempunyai kemampuan sebagai penyedia layanan Orthopaedi dan Traumatologi.

6. ResearcherLulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga menghasilkan penelitian yang berkualitas, bermanfaat, bermutu dan manusiawi dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pelayanan orthopaedi dan traumatologi semakin lebih baik.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN1. Kompetensi spesialis orthopaedi dan traumatologi dasar,

mencakup:a) Mampu memberikan penyuluhan, pelayanan, dan perawatan

pasca tindakan terhadap penyakit yang tergolong harus dikuasai sampai tingkat pemula.

b) Mampu mendiagnosis dan melakukan tindakan orthopaedi dan traumatalogi terhadap penyakit dibidang orthopaedi dan traumatologi pada tingkat B2, C1.

c) Mampu merencanakan dan melaksanakan kerjasama antar disiplin

d) Siap mengantisipasi kemajuan di bidang orthopaedi dan traumatologi.

Page 9: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 6

2. Kompetensi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Lanjut 1 dan 2, mencakup:

a) Mampu memberikan penyuluhan, pelayanan, dan perawatan pasca tindakan terhadap penyakit yang tergolong harus dikuasai sampai tingkat magang dalam proses pendidikan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi (tingkat kompetensi KKI: A3, B3, C2).

b) Siap mengembangkan kompetensi terhadap penyakit yang penguasaan dalam proses pendidikan spesialis orthopaedi dan traumatologi tergolong hanya sampai tingkat mandiri sesuai dengan tahap kurikulumnya.

c) Mampu mendiagnosis dan melakukan tindakan orthopaedi dan traumatologi terhadap penyakit dibidang orthopaedi dan traumatologi pada tingkat kompetensi B3, C2.

d) Mampu melakukan penelitian dibidang orthopaedi dan traumatologi.

e) Mampu merencanakan dan melaksanakan kerjsama antar disiplin.

f) Dapat menjadi pendidik/fasilitator ilmu Orthopaedi dan Traumatologi di program S1.

g) Siap mengantisipasi kemajuan dibidang orthopaedi dan traumatologi baik teknik operasi maupun diagnostik canggih.

h) Siap meningkatkan profesionalisme dalam sikap dan perilaku.

3. Kompetensi Spesialis Orhopaedi dan Traumatologi Chief Resident, mencakup:

a) Mampu memberikan penyuluhan, pelayanan, dan perawatan pasca tindakan terhadap penyakit yang tergolong harus dikuasai sampai tingkat mandiri dalam proses pendidikan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi (tingkat kompetensi KKI: A3, B4, C3).

b) Siap mengembangkan kompetensi terhadap penyakit yang penguasaan dalam proses pendidikan spesialis orthopaedi dan

Page 10: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 7

traumatologi tergolong hanya sampai tingkat mandiri sesuai dengan tahap kurikulumnya.

c) Mampu mendiagnosis dan melakukan tindakan orthopaedi dan traumatologi terhadap penyakit dibidang orthopaedi dan traumatologi pada tingkat kompetensi B4, C3.

d) Mampu mengadakan penelitian dalam bidang orthopaedi dan traumatologi.

e) Mampu merencanakan dan melaksanakan kerjasama antar disiplin.

f) Dapat menjadi pendidik/fasilitator ilmu Orthopaedi dan Traumatologi di program S1.

D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN1.Pendidikan dokter spesialis harus merupakan program yang

sistematik, yang menguraikan secara jelas komponen umum dan khusus kegiatan pendidikan.

2.Pendidikan dilakukan berbasis akademik melibatkan peserta didik pada seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di bawah supervise dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas pelayanan tersebut

3.Program pendidikan mencakup integrasi antara teori dan praktek.4.Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, sehingga

dapat memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, memberikan kesempatan yang memadai untuk dapat berprakasa, melakukan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan pengembangan disiplin ilmu yang telah dipilihnya.

5.Dalam proses pembelajaran staf pendidik berperan sebagai pembimbing, pendidik dan penilai.

6.Peserta didik dimungkinkan untuk melakukan konseling pendidikan kepada KPS atau staf yang ditunjuk.

7.Proses pendidikan harus memperhatikan keselamatan pasien dan peserta didik.

Cara pendekatan lain :

Page 11: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 8

1. Menggunakan premis bahwa dalam setiap keterampilan harus didasari pengetahuan yang memadai dan sikap yang sesuai dengan etika, moral, hukun dan layanan sepenuh hati (hand, head, and heart)

2. Menggunakan kaidah-kaidah SPICES (Student Oriented, Probelem Based, Integrated, Community Based Elective and Systematic)

3. Berbasis kompetensi (ada beberapa pakar pendidikan yang lebih menyukai terminology “bertujuan” kompetensi bukan “berbasis” kompetensi).a. Ada beberapa pendapat mengenai terminologi ini, namun

tampaknya kolegium memakai pendekatan dari JHPIEGO yang sudah dipakai JNPK (Jaringan Nasional Pelatihan Klinik)

b. Basis kompetensi yang mengacu pada: semua prosedur yang diajarkan telah dipecah-pecah menjadi langkah-langkah yang telah teruji, aman dan efisien dan terdiri dari 3 tingkat penguasan yaitu: akuisi, kompeten dan profisien yang diaplikasikan dalam buku log

c. Proses belajar mengajar dimulai dengan pemenuhan persyaratan pengetahuan, dilanjutkan dengan demonstrasi di alat bantu latih, dilanjutkan dengan bimbingan dan diakhiri dengan mengerjakan secara mandiri di bawah pengawasan.

4. Berbasis Cara Belajar Siswa Aktifa. Diharapkan modul yang diwajibkan merupakan dasar dan yang

belum diajarkanb. Peran dosen sebagai fasilitator yang membantu peserta mencapai

kompetensi yang diwajibkan5. Berbasis cara belajar orang dewasa

a. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan Pedagogi yang lebih mengajar dan membimbing secara penuh seperti proses belajar mengajar di sekolah dasar dan SMP

b. Peran dosen adalah mendorong dari belakang (tut wuri handayani)

6. Berbasis belajar dengan mengerjakan (learning by doing)

Page 12: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 9

a. Basis ini sangat penting, setelah fase induksi penguasaan teori sudah dianggap cukup, peserta diminta mengerjakan tindakan medis di manekin dan dilanjutkan di klien/pasien sesungguhnya dengan pengawasan. Sebagian besar pelayanan medis di RS pendidikan Dr. Soetomo dilakukan oleh PPDS. Hal ini harus diketahui oleh kedua belah pihak dan mestinya diumumkan oleh pimpinan RS

b. Dengan mengerjakan tindakan medis secara langsung, pendekatan “experiential learning” pada dasarnya telah dijalankan

7. Berbasis rotasi – ruangan dan modula. Peserta akan bekerja di ruangan dan kamar operasi dan berganti

setiap 4 minggu dan modul diaplikasikan pada pasien yang ada diruangan tersebut.

b. Modul yang sudah disusun koelgium dan dengan tambahan muatan lokal dari Dept – SMF Orthopaedi dan Truamatologi

8. Menggunakan belajar berbasis bagaimana otak bekerja (brain based learning): metode-metode yang digunakan sesuai dengan bagaimana otak bekerja, misalnya mengakomodasi semua gaya belajar, menghargai peran emosi dan motivasi dalam belajar, bagaimana otak mengingat dan bagaimana pengaruh demonstrasi langkah-langkah ketrampilan klinik, umpan balik positif dan penghargaan sebagai individu terhadap proses belajar.

9. PenugasanLaporan Kegiatan harian, laroran kegiatan mingguan, laporan pagi, laporan sore.

BAB IIKETENTUAN UMUM

Page 13: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 10

1. Dokter spesialis adalah dokter yang telah menyelesaikan program pendidikan spesialis yang merupakan jenjang lanjut pendidikan dokter.

2. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung, yg dapat dikelompokkan menurut jurusan, yg menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

3. Institusi Pendidikan Dokter Spesialis adalah institusi yang melaksanakan program pendidikan dokter spesialis yang telah diakreditasi oleh kolegium dan telah ditetapkan dan disahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

4. Keahlian klinik adalah kemampuan penerapan proses klinis dan komunikasi dalam memecahkan masalah kesehatan yang mencakup profisiensi pengetahuan akademik dan ketrampilan klinik.

5. Kolegium Ilmu Kedokteran adalah badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk masing masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.

6. Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural dan bersifat independen, terdiri atas konsil kedokteran dan kedokteran gigi. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).

7. Kompetensi merupakan kemampuan yang harus dicapai peserta didik, meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku yang diharapkan setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis. Area kompetensi dokter spesialis meliputi area kompetensi dokter dengan pendalaman keilmuan pada masing-masing bidang spesialisasi dan subspesialisasinya termasuk kompetensi dalam melaksanakan pendidikan profesi.

8. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

Page 14: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 11

pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan isi, bahan pelajaran, cara pencapaian dan penilaian, yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pendidikan

9. Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis dipimpin oleh Ketua Program Studi yang dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi. Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada Dekan FK-UNAIR

10. Rumah Sakit Pendidikan Utama yang digunakan adalah RSUD Dr. Soetomo Surabaya

11. Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi yang digunakan adalah RSAL Dr. Ramelan Surabaya, RSUD Sidoarjo, RSUD Jember, RSUD Sanglah Bali, RSU Syaiful Anwar Malang

12. Rumah Sakit Pendidikan Satelit adalah Rumah Sakit Umum yang digunakan oleh Institusi Pendidikan Kedokteran sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi sebagian modul/ kurikulum pendidikan klinik dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan standar pendidikan profesi kedokteran dan/atau pendidikan profesi kesehatan lainnya Standar Kompetensi adalah kompetensi minimal yang harus dicapai dalam pendidikan. Standar kompetensi ditetapkan oleh kolegium.

13. Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis adalah kriteria minimal komponen pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap Program Pendidikan Dokter Spesialis dalam penyelenggaraan pendidikan dokter spesialis. Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis disusun oleh kolegium ilmu kedokteran berkoordinasi dengan organisasi profesi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Kesehatan. Pengesahan standar dilakukan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

Page 15: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 12

14. Satuan kredit semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu.

BAB IIIVISI-MISI DAN TUJUAN

E. VISI PROGRAM STUDI

Visi program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK-UA) adalah: “Menjadikan IPDS-IOT FK Unair – RSU Dr.Soetomo sebagai salah satu pusat pendidikan oerthopaedi dan tramatologi yang terkemuka di tingkat nasional dan regional pada tahun 2020 berdasarkan moral agama serta menjadi pemuka dalam bidang pendidikan, pemuka dalam penelitian dan pemuka dalam pengabdian kepada masyarakat”.

Visi tersebut sejalan dan konsisten dengan visi FK-UA dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk menjadi unggul dan terkemuka dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat nasional dan ASEAN. Visi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga adalah “Menjadi Fakultas Kedokteran yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat Nasional dan internasional berbasis riset dan teknologi terkini dalam menunjang proses pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat pada tahun 2020”. Dan visi RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah “Menjadi Rumah Sakit yang terkemukan dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian di tingkat ASEAN”.

Kedua visi, baik dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga selaku institusi penyelenggara pendidikan, dan RUD Dr. Soetomo selaku Rumah Sakit Pendidikan Utama, menunjukkan keinginan dan menjadi unggul dan terkemuka di tingkat nasional dan ASEAN atau internasional. Hal ini mewarnai visi dari program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang

Page 16: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 13

mengharapkan menjadi program studi terkemuka di tingkat nasional, di kawasan regional ASEAN dan Internasional. Selain kedua visi tersebut yang mewarnai program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedoteran Universitas Airlangga, visi dari Universitas Airlangga yang memiliki moto “Excellence with Morality” dan visi “ Menjadi universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka, di tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni berdasarkan moral agama”, juga ikut mewarnai, sehingga selain terkemuka, program studi juga harus mandiri dan berlandaskan moral-spiritual.

F. MISI PROGRAM STUDI

Misi program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga adalah :

1. Bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan proses pendidikan dari rekruitmen peserta didik sampai informasi tempat tugas bagi peserta didik yang sudah menyelesaikan pendidikannya.

2. Menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi yang mandiri, inovasi, dan profesional yang berbasis teknologi pembelajaran modern.

3. Menekankan pendidikan yang berbasis evidence based sehingga mampu mengembangkan keilmuan secara mendalam, terus menerus, dan mutakhir dari peserta didik dan staf pengajar.

4. Menjalin dan mengembangkan hubungan kemitraan di tingkat nasional dan internasional baik dengan rumah sakit maupun pusat pendidikan orthoapedi dan traumatologi.

5. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan epidemiologi yang inovatif sesuai perkembangan IPTEKDOK untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Mendharmabaktikan keilmuan dan keahlian yang didapat kepada masyarakat umum tanpa memandang ras, suku, bangsa dan agama.

Page 17: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 14

7. Mengupayakan pengembangan organisasi dan manajemen internal yang berorientasi pada mutu dan standar manajemen modern yang kredibel, otonom, dan akuntabel.

Penjabaran dari misi program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga merupakan pelaksanaan dari 4 misi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan 5 misi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dimana inti dari misi tersebut adalah peningkatan kemampuan yang dapat berkompetensi secara global melalui proses pendidikan dan penelitian, dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

G. TUJUAN PROGRAM STUDITujuan Program Studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga merujuk pada tujuan dari Fakulras Kedokteran Universitas Airlangga dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dan merupakan penjabaran dari misi program studi. Rumusan dari tujuan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dijabarkan menjadi Tujuan Umum dan Tujuan Khusus. Tujuan program studi adalah sebagai berikut :Tujuan Umum

1. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam pengamalan ilmu kesehatan sistem muskuloskeletal sesuai dengan kebijakan pemerintah.

2. Mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya serta mempunyai keterampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup mamahami dan memecahkan masalah kesehatan sistem muskuloskeletal secara ilmiah dan dapat mengamalkan ilmu kesehatan sistem muskuloskeletal kepada masyarakat yang sesuai dengan bidang keahliannya secara optimal.

3. Mampu menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan, penelitian secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang lebih tinggi.

Page 18: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 15

4. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi.

Tujuan Khusus1. Menjunjung tinggi Kode Etik Kedokteran Indonesia.2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi

masalah bedah Orthopaedi dan Traumatologi darurat dan elektif terutama untuk kasus terbanyak yang terdapat di Indonesia.

3. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sabagai sarjana yang ahli dalm ilmu orthopaedi dan traumatologi sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan

4. Mampu mengembangkan pelayananan bidang ilmu orthopaedi dan traumatologi dilingkungannya.

5. Mengerjakan ilmu orthopaedi dan traumatologi sebagai profesi.6. Menjaga pengetahuan yang cukup tentang rehabilitasi cacat tubuh

dan mampu melaksanakan rehabilitasi preventif.7. Mampu mengembangkan pengalaman belajarnya dengan memilih

sumber-sumber belajar yang sehat serta menjurus ketingkat akademik tertinggi.

Page 19: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 16

BAB IVORGANISASI PELAKSANA

A. DASAR HUKUM1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 0397/U/1981 tentang Program Pendidikan Spesialis I di Bidang Patologi Anatomi, Patologi Klinik dan Ilbu Bedah Orthopaedi.

2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 147/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan dan Penetapan Kembali Ijin Penyelenggaraan Program Studi Pada Universitas Airlangga Surabaya.

3. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1769/H3/2010 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Lingkungan Universitas Airlangga.

4. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 12186/UN3/KR/2013 tentang Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Di Lingkungan Universitas Airlangga.

B. STRUKTUR ORGANISASI DEPT – SMF ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI RSUD DR. SOETOMO/ FK UNAIRKetua Departemen/SMF : Dr. Ferdiansyah, dr., SpOT(K) Sekretaris Departemen : Tri Wahyu Martanto, dr., SpOT(K)Ketua Program Studi : Dr. Dwikora Novembri Utomo, dr.,

SpOT(K)Sekertaris Program Studi : Mouli Edward, dr.,M.Kes., SpOT(K)

Divisi Lower Extremity :1. Prof. Dr. Achmad Sjarwani, dr., SpB., SpOT(K)2. Mohmmad Zaim Chilmi, dr., SpOT(K)3. Dr. Dwikora Novembri Utomo, dr., SpOT(K)4. Andre Triadi Destantyo, dr., SpOT(K)

Divisi Hand & Upper Extremity:1. Erwin Ramawan, dr., SpOT(K)2. Dr. Heri Suroto, dr., SpOT(K)3. Teddy Heri Wardhana, dr., SpOT(K)

Page 20: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 17

Divisi Spine :1. Prof. Dr. Bambang Prijambodo, dr., SpB., SpOT(K)2. I Ketut Martiana, dr., SpOT(K)3. Lukas Widhiyanto, dr., SpOT(K)4. Primadenny Ariesa Airlangga, dr.,M.Si., SpOT(K)

Divisi Pediatri :1. Dr. Komang Agung Irianto, dr., SpOT(K)2. Tri Wahyu Martanto, dr., SpOT(K)3. Sulis Bayu Sentono, dr., M.Kes., SpOT

Divisi Muskuloskeletal Tumor :1. Dr. Ferdiansyah, dr., SpOT(K)2. Mouli Edward, dr., M.Kes., SpOT(K)

C. KEWAJIBAN DAN TUGAS STAF1. Kewajiban / tugas Staf Dept - SMF Orthopaedi dan

Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa.Melaksanakan pendidikan dan pengajaran Orthopaedi dan

Traumatologi kepada mahasiswa Kedokteran dan peserta Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi.

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan dibidang Orthopaedi dan Traumatologi

c.Melaksanakan pelayanan dan pengabdian pada masyarakat baik didalam maupun diluar RSUD DR. Soetomo

d. Melaksanakan pembinaan civitas akedemikae.Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat

2. Tugas Ketua Dept - SMF Orthopaedi dan Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa. Menyusun rencana dan program kerja Departemen sebagai

pedoman pelaksanaan tugasb. Memeriksa konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan

ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya

Page 21: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 18

c. Meneliti konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan penelitian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kecocokannya

d. Menyusun konsep surat penugasan staf pengajar atau pembimbing akademik sebagai bahan masukan atasan

e. Memonitor pelaksanaan pelayanan, pendidikan, dan penelitian berdasarkan monitoring untuk peningkatan mutu

f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pelayanan, pendidikan, dan penelitian berdasarkan monitoring untuk peningkatan mutu

g. Menyusun rencana biaya operasional Departemen pertahun berdasarkan beban kerja Departemen dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan

h. Membimbing dan menilai kegiatan Peserta didik di lingkungan Departemen untuk bahan pengembangan

i. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pangabdian masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas

j. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Departemen sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Page 22: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 19

3. Tugas Ketua Program Studi Dept - SMF Orthopaedi dan Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan yang

ditetapkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam hal kegiatan pendidikan klinik Program Pendidikan Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi.

b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran tata kerja dan tata hubungan antara RSUD Dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam hal pendidikan klinik Program Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi

c. Menyusun rencana dan program kerja Program Studi sebagai pedoman kerja;

d. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, staf administrasi, pelatihan soft skill PPDS)

e. Membimbing dan menilai kegiatan PPDS di lingkungan Program Studi untuk bahan pengembangan

f. Mengkoordinasikan pembuatan GBPP, SAP pengajarang. Menyusun/mengevaluasi beban tugas staf pengajar setiap semesterh. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk

meningkatkan mutu Program Studi;i. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian dan pengumpulan soal ujianj. Mengajukan usul penugasan Dosen / Staf Wali atau Penasihat

Akademik kepada Dekank. Mengkoordinir pelaksanaan konsultasi mahasiswa dengan

pembimbing akademisl. Menyusun rencana biaya operasional program studi per tahun

berdasarkan beban kerja program studi dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan pendidikan

m. Menyusun rencana kebutuhan dosen dan tenaga administrasi jurusan

Page 23: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 20

n. Mengkoordinir dosen / staf pengajar untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya

o. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

p. Bertanggung jawab terhadap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kerjasama dengan institusi lain

q. Bertangung jawab terhadap pengembangan mutu pendidikan

4. Tugas Sekertaris Program Studi Dept - SMF Orthopaedi dan Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa. Mengevaluasi, mengkoordinasikan, dan bertanggung jawab atas

seluruh kegiatan atau program kerja departemen b. Membimbing dan bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan

pendidikan dan penelitian di lingkungan departemen c. Mengelola sumber daya departemen baik sumber daya manusia,

fasilitas, informasi, dan lain lain untuk kelancaran pelaksanaan program di departemen

d. Bersama kepala departemen melakukan pembagian beban tugas pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat untuk masing masing staf pengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pelayanan penelitian dan pengabdian pada masyarakat berdasarkan hasil monitoring untuk meningkatkan mutu

f. Mengusahakan penyediaan fasilitas yang diperlukan baik oleh staf pengajar maupun peserta didik dalam melakukan pendidikan, penelitin, dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan departemen sesuai dengan hasil yang dicapai dalam bentuk buku laporan sebagai pertanggungjawaban tugas kegiatan setiap tahun dan diakhir masa jabatan

Page 24: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 21

5. Tugas Gugus Penjamin Mutu Dept - SMF Orthopaedi dan Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa. Bertanggung jawab terhadap penjagaan mutu pendidikan klinik

Program Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Dr. Soetomo

b. Melaksanakan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan klinik program Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Dr. Soetomo

c. Berkoordinasi dengan RSUD Dr.Soetomo dalam penyelenggaraan program jaminan mutu pelayanan rumah sakit khususnya dalam hal keselamatan pasien dan dituangkan dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi sistem supervisi peserta didik

d. Menyusun tata tertib peserta didik yang menempuh pendidikan Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Dr Soetomo guna tercapainya tujuan pembelajaran

e. Bekerja sama dengan bidang pendidikan dan pelatihan/Departemen terkait di RSUD Dr Soetomo melakukan sosialisasi terhadap tata tertib peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi

f. Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, bertanggungjawab kepada ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi

6. Hak-hak Staf Dept - SMF Orthopaedi dan Truamatologi RSUD DR.Soetomo/FK UNAIRa. Mendapatkan kenaikan pangkat sesuai dengan aturan yang berlakub. Mendapatkan kesempatan untuk pendidikan yang lebih tinggic. Mendapatkan kesempatan untuk pengembangan sesuai dengan

keahliannyad. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan pelatihan baik

di dalam negeri maupun luar negeri

Page 25: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 22

e. Mendapatkan gaji / jasa / dan lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku

f. Mendapatkan hak cuti sesuai dengan aturan yang berlakug. Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya setiap divisi,

bertanggung jawab kepada ketua Departemen dan KPS Orthopaedi dan Traumatologi

h. Hak menjadi penulis pertama atas penelitian PPDS yang dibimbingi. Hak Publikasi karya ilmiah PPDS yang dibimbing

Page 26: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 23

BAB VPELAKSANAAN PENDIDIKAN

A. PERSYARATAN UMUM PESERTA PROGRAM STUDI1. Dokter Warga Negara Indonesia lulusan program studi pendidkan

dokter/fakultas kedokteran (bagi lulusan tahun 2004 dan sesudahnya) yang terakreditasi A/B oleh BAN-PT.

2. Dokter Warga Negara Indonesia lulusan dari Perguruan Tinggi/ Institusi PTN/PTS di Indonesia yang terakreditasi BAN-PT (khusus bagi lulusan tahun 2015 dan sesudahnya)

3. Khusus untuk dokter Warga Negara Indonesia Lulusan luar negeri :a. Berasal dari prodi yang terakreditasi (sertifikat dari accreditation

board)b. Memenuhi ketentuan KKI (Program adaptasi, uji kompetensi,

mendapat STR khusus)c. Calon mahasiswa yang diterima telah memenuhi wajib mengikuti

program pra spesialis/adaptasi selama enam bulan hingga satu tahun meliputi : pemenuhan terhadap ketentuan KKI (Konsil Kedokteran Indonesia), kolegium

4. Khusus untuk Dokter Warga Negara Asing :a. Mendapat rekomendasi dari KBRI negara asal mahasiswab. Lulusan dari program studi yang terakreditasi (sertifikat

accreditation board) memiliki surat ijin/persetujuan dari pemerintah RI sesuai dengan kewenangannya, bila sudah diterima sebagai calon mahasiswa di UNAIR.

c. Menyertakan copy ijazah dan transkrip akademik yang setara (Dalam bahasa Inggris)

d. Calon mahasiswa yang diterima akan mendapatkan pembelajaran kemampuan Bahasa Indonesia selama 1 tahun yang dibuktikan dengan sertifikat BIPA (Bahas Indonesia Bagi Penutur Asing) dan pembelajaran sosial budaya

e. Harus memiliki surat ijin/persetujuan dari Pemerintah RI sesuai dengan kewenangannya, bila sudah diterima sebagai calon mahasiswa di UNAIR.

Page 27: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 24

5. Tidak memilki cacat tubuh atau ketunaan yang dapat mengganggu kelancaran studi, dengan bukti berupa surat keterangan dari lembaga/rumah sakit pemerintah berwenang dan masih berlaku.

6. Memiliki Surat Keterangan Bebas Penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik dan Zat Additif lainnya) dari RSUD Dr. Soetomo atau Rumah Sakit Pemerintah lainnya, yang dibuat maksimal 3 (tiga) bulan terakhir

7. Memiliki Ijazah Sarjana Pendidikan Dokter dan Transkrip Akademik Sarjana Pendidikan Dokter, yang telah dilegalisir oleh Dekan Fakultas Kedokteran asal (tidak menerima konversi Indeks Prestasi Kumulatif).

8. Memiliki Ijazah Pendidikan Profesi Dokter dan Transkrip Akademik Pendidikan Profesi Dokter, yang telah dilegalisir oleh Dekan Fakultas Kedokteran asal (tidak menerima konversi Indeks Prestasi Kumulatif).

9. Bagi Calon Peserta PPDS, Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Dokter yang menggunakan Kurikulum Non-KBK : telah lulus dokter minimal 1 (satu) tahun terhitung sejak dinyatakan lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) dengan menyertakan fotokopi tanda bukti kelulusan UKDI dan Surat Keterangan telah bekerja di Instansi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah/Swasta atau Puskesmas) selama 1 (satu) tahun.

10. Bagi Calon Peserta PPDS, Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Dokter yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) harap melampirkan Surat Tanda Selesai Internship (STSI) yang diterbitkan oleh Komite Internship Dokter Indonesia (KIDI) atau Surat Keterangan Selesai Internship (SKSI) yang diterbitkan oleh Provinsi.

11. Bagi Calon Peserta PPDS yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), wajib melampirkan fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bagi Calon Peserta PPDS yang berstatus sebagai Anggota TNI/POLRI, wajib melampirkan fotokopi Surat Perintah (Sprin) Pertama dan Surat Perintah (Sprin) terakhir.

Page 28: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 25

12. Memiliki Surat Persetujuan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari atasan (bagi yang sedang bekerja).

13. Memiliki Surat Rekomendasi dari Pengurus Daerah - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah melakukan malpraktek atau melakukan pelanggaran Kode Etik Kedokteran Indonesia

14. Memiliki Surat Rekomendasi dari Pengurus Daerah - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk pindah ke IDI Surabaya apabila sudah diterima sebagai mahasiswa PPDS.

15. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dari Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku (minimal 6 bulan sebelum habis masa berlakunya)

16. Membuat Surat Pernyataan bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku di RSUD Dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Program Studi masing-masing.

17. Membuat Surat Pernyataan bahwa selama menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) maupun setelah dinyatakan lulus sebagai dokter spesialis, bersedia ditugaskan di seluruh wilayah Indonesia, yang diketahui dan disetujui oleh orang tua/suami/istri.

18. Memiliki Surat Persetujuan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran UNAIR dari Orang tua/Suami/Isteri.

19. Calon Peserta PPDS yang akan memperoleh Tugas Belajar dari Kementerian Kesehatan/ TNI/POLRI/Instansi Swasta, wajib memiliki Surat Keterangan bahwa Biaya Pendidikan (SOP & SP3) ditanggung Kementerian Kesehatan/TNI/POLRI/Instansi Swasta, yang menugaskan.

20. Memiliki surat persetujuan/rekomendasi/penugasan dari instansi induk, sebagai berikut : a. Bagi calon peserta dari Kementerian Kesehatan dilampirkan surat

persetujuan dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat.b. Bagi calon peserta PPDS dari TNI/POLRI yang memperoleh Tugas

Belajar dari Kementerian Pertahanan dengan melampirkan Surat

Page 29: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 26

Persetujuan dari Mabes TNI/Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI).

21. Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)/Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari Kepolisian Resort Kota (Polresta) atau yang setingkat. Bagi Calon Peserta PPDS yang berasal dari TNI/POLRI, wajib memiliki Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari kesatuan masing-masing yang telah dilegalisasi.

22. Menyerahkan Daftar Riwayat Hidup/Curriculum Vitae.23. Memiliki surat pernyataan tidak aktif sebagai anggota partai politik,

baik pada saat mendaftar maupun selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Materi tes, dasar pertimbangan penerimaan dan pengumuman

1. Materi tes:a. Tes Potensi Akademik (TPA) dan Bahasa Inggrisb. Wawancarac. Tes khusus bidang keilmuand. Psikoteste. Tes kesehatan

2. Dasar pertimbangan penerimaan adalah kelengkapan persyaratan administrasi, hasil tes, TPA dan Bahasa Inggris

3. Pengumuman hasil seleksi penerimaan peserta orthopaedi

Page 30: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 27

B. PERSYARATAN AFIRMASI

Persyaratan Afirmasi

Tahun 2015

Kriteria Calon Peserta PPDS - Program Afirmatif (salah satu)

1. Dokter yang pernah bertugas di daerah 3T (sesuai UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Dokter pasal 27 ayat 3, 4, 5) selama lebih dari 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen pendukung berupa surat tugas dari instansi yang berwenang, atau

2. Dokter Anggota TNI/POLRI yang memperoleh Tugas Belajar dari Pimpinan TNI/POLRI, atau

3. Dokter Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Tugas Belajar dari Kementerian (Kementerian Kesehatan dan/atau Kementerian Ristek-Dikti), atau dari Walikota/Bupati/Gubernur dengan menyerahkan Surat Pernyataan dari yang bersangkutan bahwa bersedia kembali ke daerah asal atau ditempatkan di daerah yang belum memiliki Dokter Spesialis dari Prodi PPDS tersebut yang dibuktikan dengan akta notaris, atau

4. Dokter Lulusan Program Pendidikan Akademik –Sarjana Kedokteran dan Program Pendidikan Profesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Afirmasi hanya untuk persyaratan : (1) Usia(2) IPK

1. Usia dapat lebih dari 3 tahun dari usia yang dipersyaratkan pada Program Studi PPDS yang diinginkan.

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Program Pendidikan Akademik – Sarjana Kedokteran

Page 31: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 28

Persyaratan Afirmasi

Tahun 2015

(3) Nilai ELPT/TOEFL, sedangkan yang lain wajib mengikuti ketentuan persyaratan yang ada (baik yang umum maupun yang khusus untuk masing-masing program studi)

>2,00.3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Program

Pendidikan Profesi – Dokter >2,504. Memiliki sertifikat ELPT dengan nilai ≥ 400

dari Pusat Bahasa Universitas Airlangga atau sertifikat TOEFL dengan nilai ≥ 400 dari lembaga yang diakui.

C. PERSYARATAN KHUSUS

Program Studi Tahun 2015Orthopaedi dan Traumatologi

1. Berusia tidak lebih dari 35 tahun pada saat mulai Program Pendidikan Dokter Spesialis – PPDS (1 Januari untuk  periode seleksi Semester Genap dan 1 Juli untuk periode seleksi Semester Gasal)

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Program Pendidikan Akademik Sarjana Kedokteran    ≥ 2,75

3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Program Pendidikan Profesi Dokter ≥ 3,00

4. Memiliki sertifikat ELPT dengan nilai ≥ 500 dari Pusat Bahasa Universitas Airlangga atau sertifikat TOEFL dengan nilai ≥ 500 dari lembaga yang diakui.

Page 32: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 29

5. Memiliki sertifikat ATLS6. Kesehatan Jiwa dinyatakan normal, dengan

melampirkan hasil Paket Tes Kesehatan Jiwa (Psikotes, MMPI, dan wawancara) yang dilakukan oleh Departemen Psikiatri RSUD Dr. Soetomo, yang masih masa berlaku (hasil tes berlaku untuk 6 bulan ke depan).

7. Kesempatan mengikuti ujian seleksi prodi Orthopaedi dan Traumatologi maksimal 2 kali

Page 33: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 30

D. PROSES SELEKSI

Tahun 2015NO JENIS TES SKOR BOBO

TNILAI PENANGGUNG

JAWAB( % ) (SKOR X BOBOT)

1 Tes Tulis (TPA,BHS.INGGRIS)

       

  a. TPA 0 - 100

10 0 – 10 PPMB-UNAIR

  b. Bahasa Inggris 0 - 100

10 0 – 10

           2 Nilai Prodi          a.Wawancara 0 -

10040 0 – 40 PEWAWANCARA

DAN PPDS  b.Bidang Ilmu 0 -

10024 0 – 24

  c.Psikotes 0 - 100

8 0 – 8

  d.Lain-lain 0 – 100

8 0 – 8

NILAI TOTAL 0-100  

E. KETENTUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN1) Pendekatan Pembelajaran

a. Pendidikan dokter spesialis harus merupakan program yang sistematik, yang menguraikan secara jelas komponen umum dan khusus kegiatan pendidikan.

b. Pendidikan dilakukan berbasis praktik yang komprehensif melibatkan peserta didik pada seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di bawah supervisi dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas pelayanan tersebut.

c. Program pendidikan mencakup integrasi antara teori dan praktik. d. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, sehingga

dapat memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, memberikan kesempatan yang memadai untuk dapat berprakarsa, melakukan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan pengembangan disiplin ilmu yang telah dipilihnya.

e. Dalam proses pembelajaran staf pendidik berperan sebagai pembimbing, pendidik dan penilai. Peserta didik dimungkinkan

Page 34: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 31

untuk melakukan konseling pendidikan kepada KPS atau staf yang ditunjuk.

f. Proses pendidikan harus memperhatikan keselamatan pasien dan peserta didik.

g. Proses pendidikan harus memberikan kemampuan penguasaan metoda ilmiah, berupa kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan klinik berbasis bukti

2) Proses PendidikanProgram pembelajaran diberikan dengan beberapa metode antara lain :a) Kuliah Klasik : Kuliah klasik berupa proses pemberian

kulaih dengan diskusi dua arah untuk meningkatkan pemahaman Peserta Didik PPDS I

b) Tutorial/Diskusi : Tutorial atau diskusi diberikan untuk membahas bersama kasus Orthopaedi dan Traumatologi saat di Poli, diskusi Divisi maupun diskusi ketika visite jaga.

c) Praktik/ Pembimbingan : diberikan saat pembimbingan visite pasien di ruangan, pemeriksaan pasien di Poli dan saat melakukan bimbingan operasi.

Tabel . Jadwal Kegiatan Akademik Divisi Orthopaedi dan Traumatologi

No.

Divisi Visite Poli Diskusi

1. Muskuloskeletal Tumor Kamis(07.00 – 09.00)

Kamis(08.00– 14.00)

Senin/2minggu(08.00 – 10.00)

2. Lower Extremity & Sport Injury

Selasa pagi(06.30 – 08.00)

Selasa(08.00– 14.00)

Selasa(14.00 – 16.30)

3. Upper Extremity Kamis pagi(06.30 – 08.00)

Jum’at(08.00– 14.00)

Rabu Siang(14.00 – 16.30)

4. Spine Senin(06.00 -08.00)

Senin(08.00-14.00)

Rabu pagi(06.00 -09.00)

5. Pediatric Kamis siang(12.00 –

Rabu(08.00–

Kamis(08.00 -

Page 35: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 32

14.00) 14.00) 10.00)6. Visite besar Jum’at (06.30 – 08.00)7. Pertemuan akhir

mingguJum’at (08.00 – 09.30)

8. Kamar operasi Senin – Jum’at (08.00 – selesai)9. Jaga IRD Setiap hari (07.00 – 19.00) & (19.00 –

07.00)

Page 36: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 33

3) Tahapan Pendidikan

Gambar: Alur pendidikan PPDS I Orthopaedi dan Traumatologi

Pendidikan orthopaedi mempunyai tahapan pendidikan dari setiap memerlukan ujian tahapan. Ujian tahapan memerlukan syarat telah mencukupi masa pendidikan dan karya ilmiah yang diterbitkan dan ketrampilan pelayanan kasus yang ditentukan pada rapat staf prodi. Kurikulum lengkap untuk tahapan pendidikan tercantum dalam buku Kurikulum Program Studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran yang diarahkan oleh Rektorat Universitas Airlangga.

4) Batas Waktu PendidikanBatas waktu pendidikan maksimal adalah 15 semester.

5) Hubungan Pendidikan dan Pelayanan

Page 37: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 34

Hubungan pendidikan dan pelayanan adalah ketika para residen melakukan proses pelayanan, pemeriksaan dan pengobatan ke poli.

6) Karya IlmiahMinimal 4 karya ilmiah yang terdiri dari : Referat Case report / serial case Retrospektif / Eksperimental Eksperimental

Karya ilmiah ini juga merupakan syarat ujian kenaikan tingkat. Referat merupakan syarat menuju case report. Case report / serial case merupakan syarat menuju retrospektif / eksperimental. Retrospektif merupakan syarat menuju eksperimental. Eksperimental merupakan syarat menuju chief.

7) Sistem Evaluasi Peserta Didika) Evaluasi harian : morning report, diskusi bidang minat, pre op

planning, operative bimbingan, post operative, visite divisi dan visite besar

b) Kenaikan tingkat: Ujian emergency (bedah dasar ke OTL-1) Ujian OTL-1 ke OTL-2c) Attitude & Etika : dilakukan terintegrasi dengan point 1 dan 2 dan

merupakan hasil pengamatan secara terus-menerusd) Ujian Pra Chief

dengan prasyarat mempresentasikan proposal penelitain akhir dan seminar hasil

ujian penelitiane) Ujian Institusif) Ujian Board

8) Tata Cara PenilaianAngka nilai mutu, markah dan interpretasinya pada sistem penilaian

peserta program (berlaku untuk semua kegiatan pendidikan di Program Studi Orthopaedi danTraumatologi).

Page 38: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 35

ANGKA NILAI MUTU MARKAH INTERPRETASI80-100 4.00 A+ Baik Sekali76-7973-75

3.703.30

AA-

Baik

70-72 3.00 B Cukup66-6963-6560-6256-59

2.752.502.001.75

B-C+CC-

Kurang

50-55< 50

1.000.00

DE

Kurang Sekali

9) Kemampuan yang Dinilaia. Knowledge

A1 : Dapat mengetahui dan mengingatA2 : Dapat memahami dan mengertiA3 : Menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, merumuskanB1 : Mampu mendiagnosis dan merujukB2 : Mampu mendiagnosis, terapi sementara dan merujukB3 : Mampu mendiagnosis, terapi paripurnaB4 : Mampu mendiagnosis, terapi, rawat bersama

b. AttitudeDi evaluasi melalui laporan penilaian 360°, dimana penilai dari

berbagai unsur yang berinteraksi langsung dengan PPDS, seperti perwakilan Poli, perwakilan ruang operasi (OK), perwakilan ruangan, perwakilan RS Jejaring.

c. SkillKonservatif : tanpa operasiOperatif : melakukan operasiC1 : MelihatC2 : Mengerjakan kasus sederhanaC3 : Mengerjakan dan mengajarkan kasus sulit

Page 39: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 36

d. Evaluasi Ujian tulis dan lisan Ujian keterampilan (Bimbingan Operasi) Pengamatan terus menerus Telaah buku catatan (logbook)

10) Morbiditas dan Mortalitasa) Morbiditas ringan: bila PPDS tidak mencapai pengetahuan kognitif

sesuai levelnyab) Morbiditas sedang : pelanggaran psikomotor/skill berdasarkan

ketentuan yang berlakuc) Morbiditas berat : pelanggaran attitude, moral, pelanggaran hukumd) Pembinaan :

Ringan : 3 kali morbiditas ringan mendapatkan tugas baca Sedang : setiap kali morbiditas sedang mendapatkanntugas baca,

3 kali morbiditas sedang grounded = 1 bulan atau diturunkan levelnya

Berat : digrounded atau diberhentikan pendidikannya, yang diputuskan melalui rapat staf.

11) Absensia) Cuti/ijin diajukan selambat-lambatnya 1 minggu sebelumnya

kepada KPS/SPS dan di tembuskan ke ketua departemen dan melimpahkan tugas ke PPDS lain.

b) Ijin karena sakit harus ada surat dokterc) Ijin yang bersifat mendadak harus ada alasan yang jelas dan

disampaikan langsung kepada KPS/SPSd) Cuti/ijin dalam 1 tahun maksimal 12 hari kerja apabila melebihi akan

ditambahkan pada masa pendidikan

12) Pendidikan Tambahana) Simposium, seminar dan workshop (baik dalam negeri maupun luar

negri)b) Rotasi Dalam dan Luar Negeri

Page 40: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 37

c) Setiap PPDS I diwajibkan dan diharuskan membiayai sendiri proses pendidikan tambahan tersebut.

13) Hak PPDS1. Mendapatkan kesempatan yang sama selama proses pendidikan2. Mengetahui kompetensi yang akan diperoleh selama proses

pendidikan3. Mendapatkan bimbingan dari pendidik klinik selama menjalankan

pembelajaran klinik4. Mendapatkan dosen pembimbing klinik5. Mengetahui aspek-aspek yang akan dinilia6. Mengikuti ujian setelah memenuhi segala persyaratan7. Mendapatkan penilaian yang adil dan obyektif sesuai dengan

ketentuan yang berlaku8. Mengetahui hasil penilaian9. Dalam hal tidak terpenuhinya hak0hak tersebt di atas, maka PPDS

berhak mengajukan keberatan secara tertulis yang ditujukan kepada Ketua Program Studi yang bersangkutan untuk mendapatkan penyelesaian yang adil

14) Kewajiban PPDS1. Menaati peraturan dan menjalankan seluruh kegiatan pembelajaran

klinik yang ditetapkan oleh pengelola program dan masing-masing Program Studi

2. Mematuhi tata tertib dan peraturan yang ditetapkan di masing-masing rumah sakit pendidikan dan wahana pendidikan lainnya

3. Mengucapkan janji peserta PPDS sebelum menjalankan pendidikan klinik

4. Mengetahui jenis-jenis kewenangan yang boleh didelegasikan oleh pendidik klinik

5. Melaksanakan tugas klinik yanng didelegasikan oleh pendidik klinik dan pembimbing klinik sesuai dengan kewenangannya

6. Terhadap pasien : berlaku wajar, sopan, dan ramah, melakukan tugas dengan sepenuh hasti, tegas, dan sesuai dengan

Page 41: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 38

kewenangan, tidak diperkenankan mempermainkan pasien, dan memberikan pelayanan terbaik sebagai ibadah.

7. Mematuhi peraturan yang berlaku di Departeme/Program Studi Orthopaedi & Traumatologi di RSUD Dr. Soetomo dan RS Jejaring

8. Berhak mendapatkan pembimbingan dari staf pengajat selama belajar di Poli Otrhopaedi dan Traumatologi

9. Mendapatkan ijin menggunakan fasilitas belajar di Fakultas Kedokteran UNAIR

10. Mendapatkan ijin menggunakan fasilitas belajar di RSUD Dr. Soetomo dan RS Jejaring.

11. Menghormati para senior, pegawai dan pejabat di lingkungan FK UNAIR/ RSUD DR. Soetomo/ RS Jejaring

12. Memperlakukan pasien dengan hormat dan santun tanpa memandang status

13. Menghormati dan bersikao santun terhadap sejawat dan mitra kerja

14. Mengikuti proses belajar mengajar sesui dengan yang dijadwalkan dan ditugaskan oleh para staf pendidik

15. Menjalankan tugas Departemen/Program Studi yang ditugaskan baik dalam negeri maupun luar negeri

16. Wajib ijin ketika meninggalkan tugas dan menyerahkan tugas pada PPDS yang lain sehingga tetap bertanggung jawab pad tugasnya

17. Ijin harus disetujui oleh KPS/SPS jika menggunakan karya ilmiah untuk kepentingan pribadi dan publikasi

i. Lain-lain

1. Regulasi ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan, dengan keputusan rapat Staf Departemen

2. Hal-hal lain yang tidak atau tidak cukup diatur dalam kontrak pendidikan ini maka mutatis mutandis berlaku ketentuan yang ada di Universitas Airlangga secara umum dan/ atau ketentuan dibuat oleh Kolegium Orthopaedi & Traumatologi yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Page 42: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 39

Page 43: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 40

BAB VIADAPTASI LULUSAN LUAR NEGERI

A. PendahuluanFakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSU Dr. Soetomo

Surabaya menerima adaptasi bagi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri yang akan bekerja di Indonesia.

B. Tujuan

Tujuan penyelenggaraan adaptasi spesialis lulusan luar negeri ialah untuk memberikan kesempatan penyesuaian bagi mereka yang sah ijazahnya serta dinilai layak untuk memperoleh kesempatan adaptasi, sehingga pada akhirnya peserta program adaptasi:

1. Dapat menerapkan kemampuannya dalam bidang Orthopaedi dan Traumatologi yang sudah dipelajarinya menurut kaidah yang lazim dianut dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di Indonesia, sesuai dengan problema kesehatan di Indonesia dan sumber daya yang tersedia.

2. Menguasai pola penatalaksanaan bidang Orthopaedi dan Traumatologi dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia

3. Memahami dan menghayati tata nilai yang dianut di Indonesia, Etika Profesi Orthopaedi dan Traumatologi serta Kode Etika Kedokteran Indonesia, sehingga dapat diterima di kalangan profesi Orthopaedi dan Traumatologi serta kalangan profesi dokter pada umumnya.

C. Persyaratan

Calon adaptasi harus mempunyai persyaratan administrasi (urut nomor):

a. Ijazah dinilai sah oleh panitia penilai ijazah sarjana Lulusan Luar negeri (PPISLN, Depdikbud)

b. Bersama dengan ijazah, peseerta wajib melampirkan:

Page 44: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 41

Log book Transkrip akademik Karya Tulis Akhir

c. Kurikulum pendidikannya telah dikaji oleh KARI, minimal mencapai 75% kurikulum/modul PPDS 1 Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia.

d. Surat permintaan dari Majelis Kolegium kedokteran Indonesia (MKKI)

D. Lama AdaptasiLamanya adaptasi ditentukan minimal 2 (dua) semester dan

kompetensi ditentukan oleh Kolegium setelah mendapat masukan dari KPS tempat yang bersangkutan menjalani adapatasi.E. Daya Tampung

Daya tampung bagi peserta adaptasi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri, tergantung pada daya tampung Program Studi yang terkait.

F. Pelaksanaan Adaptasi

Harus memahami dan melaksanakan kebijaksanaan rumah sakit, etika medis dan aspek medikolegal dimana dia beradaptasi. G. Penilaian

1. Penilaian dilakukan secara terus menerus dengan pengujian secara bertahap sesuai dengan tempat stase

2. Peserta adapatasi diharuskan membuat makalah ilmiah dan melakukan penyajian dalam konferensi ilmiah

3. Pelaporan kemajuan hasil program adapatasi yang mencakup bidang perilaku dilakukan setelah peserta menjalani program yang diterapkan dengan kemungkinan sebagai berikut:a. Perkembangan pencapaian adaptasinya menunjukkan

penyelesaian sesuai jadwal semula.b. Perkembangannya menunjukkan kekurangan yang akan

mengubah jadwal semula dengan penambahan waktu adaptasinya.

Page 45: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 42

4. Penilaian akahir dengan ujian lisan nasional yang akan diatur oleh KATI melalui KUN

H. Penghentian Adaptasi1. Penghentian pendidikan peserta program adaptasi bertujuan untuk:

a. Menjaga dan mempertahankan mutu hasil pendidikanb. Mempertahankan efisiensi pendayagunaan sumber pendidikanc. Sebagai manifestasi tanggung jawab professional

2. Penghentian pendidikan peserta program adaptasi merupakan keputusan akhir setelah dilakukan serangkaian penilaiaan terhadap kemajuan pendidikan yang menunjukkan tanda-tanda semakin jauh dari pencapaian yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang harus diselesaikan. Penilaian meliputi unsur-unsur kognitif, afektif, dan psikomotor

3. Keputusan penghentian pendidikan hanya dapat dilakukan oleh KPS yang selanjutnya dilaporkan ke Komisi Kompetensi KATI dan Ketua KATI.

4. Penghentian pendidikan peserta program adapatasi dapat terjadi sebagai berikut:

a. Peserta program adaptasi mengundurkan dirib. Peserta program adapatasi memperlihatkan sikap tidak terpuji

Kurangnya rasa tanggung jawab professional yang dapat membahayakan pasien ataupun lembaga pendidikan

Pelanggaran berat Kode Etika Kedokteran Indonesia Menolak menyelesaikan tugas yang diberikan.

c. Peserta program adaptasi membuat kesalahan-kesalahan yang berulang setelah diperingatkan secara lisan dan / atau tertulis tanpa menunjukkan upaya perbaikan yang memadai.

d. Peserta program adaptasi tidak menunjukkan kemajuan yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, dan program pembinaan / bimbingan khusus yang diberikan baginya juga tidak memberikan hasil yang baik.

e. Tahap penghentian: diputuskan atas dasar hasil penilaian setelah pembahasan tuntas dalam rapat staf pengajar. Pada

Page 46: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 43

pelanggaran kasus berat penghentian program adaptasi dapat dilaksanakan.

Page 47: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 44

BAB VII

KRITERIA SANKSI PENDIDIKAN

1. Penghentian pendidikan bisa dilakukan level apapun selama dalam pendidikan

2. Alasan penghentian dibagai 2 kriteria :a. Akademik

Bila yang bersangkutan pada ujian kenaikan tingkat mengulangi 2x sampai ujian komisi dan dinyatakan tidak lulus

Keputusan mengeluarkan secara akademik diusulkan pada rapat Staf yang dipimpin oleh KPS/SPS dan diteruskan pada Dekan untuk disahkan oleh Dekan/Rektor

Masa Pendidikan melampui Maksimal N+1b. Non akademik

Dalam hal ini adalah pelanggaran terhadap etika profesi, pidana, tindak asusila terhadap pasien atau bertindak tidak sopan terhadap sejawat guru, maupun lembaga yang sifatnya berat (mengutip pedoman PPDS I UNAIR)

Dapat langsung diberikan peringatan terakhir dan dihentikan pendidikannya sesuai dengan prosedur yang berlaku tanpa harus menunggu putusan dewan etika/sejenisnya atau putusan pengadilan pidana yang telah berkekuatan hukum tetap . Dan diusulkan oleh Rapat Staf yang dipimpin oleh KPS/SPS dan diputuskan oleh Dekan/Direktur /TKP/Kadep/KPS yang bersangkutan.

3. Dalam proses penghentian pendidikan dengan alasan akademik maka surat pemberitahuan ujian juga berfungsi sebagai surat peringatan. Untuk non akademik oleh karena pelanggaran etika, hukum maka PPDS bisa digrounded atau langsung dihentikan pendidikan menurut aturan yang berlaku.

4. Dengan dinyatakan dihentikan pendidikannya maka berarti yang bersangkutan diberhentikan sebagai mahasiswa/ peserta PPDS.

Page 48: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 45

5. Di samping itu, mahasiswa/ peserta PPDS dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pendidikan secara umum yang berlaku di Universitas Airlangga

Page 49: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 46

BAB VIII

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

A. ETIKA

Prinsip dasar etika kedokteran meliputi: prinsip tidak merugikan (non-maleficence), prinsip berbuat baik (beneficence, prinsip menghormati otonomi pasien (autonomy), dan prinsip keadilan (justice) :

1. Prinsip tidak merugikan (non maleficence), merupakan prinsip dasar menurut tradisi Hipocrates, primum non nocere. Jika kita tidak bias berbuat baik kepada seseorang, paling tidak kita tidak merugikan orang itu. Dalam bidang medis, seringkali kita menghadapi situasi dimana tindakan medis yang dilakukan, baik untuk diagnosis atau terapi, menimbulkan efek yang tidak menyenangkan.

2. Prinsip berbuat baik (beneficence), merupakan segi positif dari prinsip non maleficence. Tapi kewajiban berbuat baik ini bukan tanpa batas. Ada 4 (empat) langkah sebagai proses untuk menilai resiko, sehingga kita bias memperkirakan sejauh mana suatu kewajiban bersifat mengikat: Orang yang perlu bantuan itu mengalami suatu bahaya besar atau resiko kehilangan sesuatu yang penting; penolong sanggup melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya bahaya atau kehilangan itu; tindakan penolong agaknya dapat mencegah terjadinya kerugian itu; dan manfaat yang diterima orang itu melebihi kerugian bagi penolong dan membawa resiko minimal.

3. Prinsip menghormati otonomi pasien (autonomy), merupakan suatu kebebasan bertindak dimana seseorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukannya sendiri. Dsini terdapat 2 unsur yaitu: kemampuan untuk mengambil keputusan tentang 2 unsur yaitu: kemampuan untuk mengambil keputusan tentang suatu rencana tertentu dan kemampuan mewujudkan rencananya menjadi kenyataan. Dalam hubungan

Page 50: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 47

dokter-pasien ada onotomi klinik atau kebebasan professional dari dokter dan kebebasan teraoetik yang merupakan hak pasien untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya, setelah mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya.

4. Prinsip keadilan (justice), berupa perlakuan yang sama untuk orang-orang dalam situasi yang sama, artinya menekankan persamaan dan kebutuhan, bukannya kekayaan dan kedudukan sosial.

B. KESELAMATAN PASIEN

Perlu ditekankan, bahwa sebagian besar penanganan dilakukan oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 sebagai lini terdepan, walaupun selalu dalam pengawasan para staf / supervisor sebagai konsulen.

Mengingat bahwa masalah hukum menjadi salah satu isu yang perlu diantisipasi oleh Dokter, maka perlu dipikirkan dan direnungkan langkah-langkah yang diharapkan dapat meningkatkan keselamatan klien / penderita.Langkah-langkah tersebut adalah:1. Setiap peserta PPDS 1 diwajibkan mengikuti dan dinyatakan lulus

Mata Kuliah Dasar Umum yang didalamnya tercakup mata kuliah Basics for Life Support, Etik dan Hukum Kedokteran serta hubungan antar manusia.

2. Adanya persetujuan dari klien dan keluarga yang menjelaskan bahwa penanganan pertama dilakukan oleh Dokter peserta PPDS 1, sedangkan penanganan selanjutnya bila diperlukan akan dikonsultasikan kepada dokter spesialis yang bertugas.

3. Pengendalian mutu pelayanan dengan; laporan pagi, laporan morbiditas, laporan mingguan, alporan kematian

4. Setiap peserta PPDS 1 tidak boleh segan berkonsultasi dengan dokter spesialis konsulen saat diperlukan.

Page 51: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 48

5. Serah terima tanggung jawab penderita dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

6. Saat melakukan satu prosedur tindakan medis, prinsip kehati-hatian harus diutamakan. Kecepatan tidak diutamakan meskipun kadang diperlukan “quick in quick out”

7. Selalau mengupayakan memperpendek “response time” pada setiap kesempatan.

8. Selalu mengingat motto: KESEHATAN PENDERITA SENANTIASA AKAN SAYA UTAMAKAN

9. Perlu dipikirkan asuransi untuk pihak ketiga bagi PPDS 1

Page 52: Beranda - Program Studi PPDS 1 orthopaedi · Web view2020/02/06  · Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair iii Author user Created Date

Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 49

BAB IXPENUTUP

Buku panduan ini tentunya masih belum sempurna akan tetapi semoga dapat menjadi buku pegangan bagi peserta PPDS 1. Dengan harapan bahwa buku panduan ini dapat menjadi pemicu munculnya buku panduan lain sehingga mutu pendidikan, pelayanan dan penelitian dapat ditingkatkan. Buku panduan ini akan mengalami revisi jika di kemudian hari didapatkan perubahan.