38

Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi ke-13 Bulan November 2010

Citation preview

Page 1: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010
Page 2: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

2Dari Redaksi

REDAKSI

PENGARAH

Fithra Faisal Hastiadi

PEMIMPIN REDAKSI

Jimmy Hadi Susanto

KONTRIBUTOR BERITA

Herpin Dwijayanti

Muhammad Akbar Sihotang

Ki Suki

Riski A. Wirawan

Yudi Azis

Nirmala Hailinawati

EDITOR

Adam Badra Cahaya

DESIGNER

Jimmy Hadi Susanto

Rodiyan Gibran Sentanu

Isa Ansharullah

Hamdika Muflih

Email : [[email protected]]

Redaksi menerima pertanyaan, saran,

dan kritik dari pembaca. Untuk setiap

e m a i l y a n g m a s u k m o h o n

mencantumkan nama, instansi

(sekolah/tempat bekerja) dan kota

tempat tinggal.

Hormat Kami,Tim Redaksi

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam Sejahtera Rekan-rekan PPI Jepang

Usai sudah 1 tahun masa kepengurusan PPI jepang 2009/2010, terhitung sejak 30 Oktober 2010 PPI Jepang resmi dinakhodai oleh Sdr. Fithra Faisal Hastiadi. Di kepengurusan baru ini, kami kembali hadir di hadapan rekan-rekan PPI Jepang sekalian, tentunya dengan artikel-artikel yang lebih beragam, menarik, dan sayang untuk dilewatkan.

Masih dengan semangat INTERAKSI (Integrity, Teamwork, Action, Solidarity), kami berharap buletin ini bisa menjadi media untuk saling merasakan keberadaan satu sama lain. Sehingga rasa kepemilikan terhadap PPI Jepang bisa membawa pada perbaikan pada organisasi kita ini serta memberikan kontribusi nyata kepada negara kita, Indonesia tercinta.

Seperti kata pepatah, "Tiada gading yang tak retak", kami pun sadar buletin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk Buletin PPI Jepang yang lebih baik ke depannya.

© Copyright PPI Jepang 2010

Page 3: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

3Daftar Isi

© Copyright PPI Jepang 2010

DAFTAR ISI

Suksesi PPI Komsat Saga

Pembentukan PPI Korda Shikoku

Indonesia Culture Day 2010 di Fukuoka

Reportase Bunkasai di beberapa universitas

Kabar PPI Jepang:

Profil: Mega Marsela Marsal

Profil: Lutfiana Sari Ariestin

Tokyo Tech Indonesia Commitment (TIC) Award 2010

Selamat Hari Raya Idul Adha 1431H

Duka Mentawai dan Merapi

Indonesia-Jepang:

KTT APEC XVIII

Dialog dengan Wapres Boediono

Visi Misi PPI Jepang

Liputan Pemira PPI Jepang 2010

Sambutan Ketua PPI Jepang

Liputan Studium Generale PPI Jepang

Seputar PPI Jepang:

Susunan Kepengurusan PPI Jepang 2010/2011

Page 4: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

4Seputar PPIJ

PEMIRA PPIJ 2010

i bulan Oktober setiap tahunnya, di dalam kepengurusan PPIJ diadakan pergantian kepengurusan. Untuk membentuk kepengurusan yang baru, maka dibutuhkan ketua PPIJ yang Dbaru. Pemilihan ketua ini disebut dengan istilah PEMIRA yang merupakan kepanjangan dari

Pemilihan Raya.PEMIRA PPIJ diatur dan dilaksanakan oleh Komite PEMIRA, dengan tetap mengikuti AD/ART

PPIJ. Sedangkan pembentukan Komite PEMIRA ini diserahkan sepenuhnya kepada kepengurusan sebelumnya.

Sesuai dengan AD/ART PPIJ, pemilihan calon ketua PPIJ dilakukan dengan melakukan pemungutan suara dari seluruh anggota biasa PPIJ. Mengenai definisi dari anggota biasa PPIJ, bisa dilihat di AD/ART PPIJ. Dimana, salah satu persyaratan calon ketua adalah anggota biasa PPIJ tidak ada rencana menghentikan studi selama masa jabatan 2010-11 didukung sekurang-kurangnya oleh 3 komsat atau 1 korda memiliki Tim Kampanye memiliki Tim Kerja meliputi bidang INFOKOM, redaksi Buletin PPIJ, redaksi Majalah Inovasi Online,

Komite Beasiswa PPIJ, Komite Kajian Strategis, Delegasi PPI Dunia, Delegasi AYNJ (ASEAN Youth Network in Japan), dan Delegasi PPI Asia-Timur.

Pada pelaksanaannya, calon ketua yang mendaftarkan diri ke Komite PEMIRA hanya satu orang. Pada awalnya, hal ini sempat menimbulkan kebingungan karena selama ini calon ketua selalu lebih dari 1 orang. Kemudian, pendaftaran tahap kedua pun dilakukan dengan harapan calon ketua bisa bertambah.

Namun, setelah diperpanjang pun, jumlah calon ketua yang terdaftar tidak bertambah. Akhirnya diputuskan calon tersebut sebagai calon ketua yang akan diajukan oleh Komite PEMIRA PPIJ 2010 ke Kongres PPIJ ke-30. Dan posisi ketua disahkan pada kongres 30 oktober lalu. Calon ketua tersebut adalah ketua PPIJ yang baru, yaitu Sdr. Fithra Faisal Hastiadi.

© Copyright PPI Jepang 2010

Rodiyan Gibran Sentanu

Page 5: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Visi Misi PPIJ

Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman sosial, religi, etnis dan tradisi bersumber dari akar sejarah yang sangat kuat. Keanekaragaman ini bukan merupakan sebuah hambatan melainkan sebuah potensi yang mampu menjembatani untuk saling mengenal, memahami, menerima dan bersinergi. Kesadaran kolektif ini, merujuk kepada Bennedict Anderson, pada gilirannya membentuk imagined community, sebuah kesadaran berbangsa berbasis pada sebuah entitas tunggal yang mampu menjadi rumah bersama bagi setiap anak bangsa. Hingga kita, pelajar Indonesia yang ada di Jepang ini mampu bersatu dalam satu identitas.

Indonesia telah belajar dari kegagalan berdemokrasi dan telah beranjak dari titik nadirnya. Kemajuan tersebut setidaknya dapat dilihat dari meningkatnya partisipasi warga negara dalam politik, pelaksanaan sistem tata kelola pemerintahan yang sehat serta pembangunan sistem ketatanegaraan yang sudah mulai menemukan bentuknya. Indonesia bahkan kini menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat.

Ekonomi Indonesia telah bangkit dari krisis ekonomi di Asia pada 1997, dan bahkan mampu menjaga kestabilan ketika krisis finansial mengguncang dunia sejak 2008 hingga kini. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati peringkat tertinggi di dunia, setelah China dan India. Sehingga prospek ekonomi Indonesia banyak menjadi perhatian dunia sebagai tempat berinvestasi yang menjanjikan. Indonesia kini menjadi bagian penting dari G-20, kelompok negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Permasalahan

Indonesia merupakan Negara bermacam potensi, namun sayangnya segala potensi itu tidak dapat digali dengan optimal mengingat belum berfungsinya kebijakan publik. Celakanya, hal itu memiliki imbas luas yang juga menjangkiti masyarakat Indonesia yang tinggal dan menetap di luar negeri. Mereka cenderung apatis dan terus menerus dihinggapi kegundahan akan keberlangsungan bangsa ini ke depan.

Dari permasalahan makroskopik tersebut, pelajar di Jepang tentu sangat diharapkan kontribusinya.Dengan optimalnya kinerja Organisasi PPIJ, maka akan banyak kontribusi yang bisa diberikan PPIJ pada anggota, masyarakat, dan bangsa. Dari sinilah Visi PPIJ kemudian berkembang.

VISI

Bersama, Bekerja, Berkarya

Penjabaran visiJelas, visi tersebut harus dijabarkan dalam program kerja nantinya dalam bentuk sebuah "Konsep

Program Kerja". Konsep program kerja ini akan menjadi jiwa dan semangat dari setiap acara yang dilakukan oleh PPIJ.

Konsep program kerja kami jabarkan dalam 3 poin:1. PPIJ dari kita, oleh kita dan untuk kita. Semangat PPIJ kedepan adalah kebersamaan dan keterikatan

antara masing-masing Korda dan komsat

5Seputar PPIJ

© Copyright PPI Jepang 2010

Page 6: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

2. Dalam kebersamaan, muncul saling percaya hingga akhirnya segenap jenjang Kepengurusan PPIJ, dari Pusat, Daerah dan Komisariat akan bekerja dengan penuh keikhlasan 3. Pekerjaan yang profesional akan membuahkan karya-karya yang inspiratif. Konribusi pelajar

tentunya tidak sebatas lingkup lokal Jepang tetapi juga harus mendunia dan memberikan pengaruh positifnya terhadap kemajuan bangsa

MISI

Secara umum, PPI-Jepang memiliki tiga stakeholders: Pelajar, Masyarakat, dan Bangsa. Sejatinya PPIJ merupakan pelayan dari ketiga komponen penting tersebut, sehingga misi dari PPIJ akan sangat terkait dengan kepentingan para stakeholders1. Meningkatkan manfaat dan ekistensi PPI Jepang untuk pelajar Indonesia di Jepang 2. Menyediakan bantuan advokasi terhadap para Pelajar Indonesia di Jepang 3. Menjadikan PPI Jepang sebagai sarana membangun integritas moral, kredibilitas kepemimpinan dan

kapabilitas intelektual-profesional para pelajar Indonesia di Jepang yang dapat berguna bagi nusa dan bangsa

4. Menjadikan PPI Jepang sebagai salah satu jembatan penting dalam mensinergikan segala potensi terbaik warga negara Indonesia di Jepang dan mensintesiskannya sebagai kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara.

5. Menjadikan pelajar Indonesia di Jepang menjadi agen perubah dan generasi penerus bangsa

© Copyright PPI Jepang 2010

6Seputar PPIJ

Page 7: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

SAMBUTAN KETUA PPI JEPANGPERIODE 2010-2011

ssalaamu alaikum Wr.Wb. Teman-Teman sekalian dari Hokkaido sampai Kyuushu, dari utara sampai selatan Ajepang. Pertama, saya ingin memberikan gambaran

tentang bagaimana PPI Jepang itu.

!Beberapa waktu lalu saya pernah melakukan perjalanan ke kagoshima, dan bertemu dengan pelajar-pelajar disana yang aktif dalam forum PPI Kagoshima. Lalu saya ingin menarik salah satu dari mereka untuk aktif dalam ppi jepang. Orang itu terlihat aktif dan gesit dalam suatu kegiatan. Namun, saya terkejut ketika melihat respon beliau yang mengira bahwa beliau sudah di ppi jepang. Beliau menganggap bahwa partisipasi aktifnya di PPI Komsat Kagoshima adalah partisipasinya kepada PPI Jepang.

Pada satu sisi saya melihat bahwa ppi jepang tidak merata informasinya sampai wilayah-wilayah terpencil. Tetapi pada sisi lain saya merasa bahwa inilah bentuk PPI Jepang sebenarnya. Karena memang itulah ide dari PPI Jepang. Bukan hanya di PPI pusat tetapi keaktifan di tingkat komsat juga merupakan keaktifan kita di PPI Jepang. Karena berdasarkan AD-ART, PPI Jepang hanya dibagi menjadi PPI Pusat, PPI Korda, dan PPI Komsat.

Untuk itu saya menawarkan suatu kerja sama dalam bentuk visi, misi, dan program kerja. Namun, itu semua hanyalah sampah jika Teman-Teman tidak turut berkontribusi untuk menjalankan hal ini secara bersama-sama. Tentu saja saya tidak bisa memberikan imbalan apa-apa, imbalannya adalah pahala. Jika saya menamakan ini sebagai jihad, ya Teman-Teman harus berjihad bersama saya. Itulah konsekuensi Teman-Teman yang sudah menunjuk saya sebagai ketua PPI Jepang.

PPI Jepang tanpa kontribusi Teman-Teman adalah sebuah dandanan mahal yang menutupi tubuh yang ringkih. Ini seperti seorang nenek yang menggunakan dandanan secara berlebihan untuk menutupi tubuhnya yang ringkih. Padahal itu semua tidak berguna. Begitulah PPI Jepang ini jika Teman-Teman tidak membantu saya dalam setahun ke depan, yang hanya mempunyai dandanan mahal tetapi tubuhnya sakit.

Secara terus terang saya sampaikan bahwa visi, misi, ataupun program kerja yang akan saya jalankan ini membutuhkan peran aktif teman-teman sekalian. Sebagaimana layaknya sebuah negara ada presiden, gubernur, dan walikota maka kita juga seperti itu. Kita berkoordinasi dalam rangka bekerja bersama-sama.

Dalam hal ini saya membangun semangat otonomi daerah. Teman-Teman baik di level korda maupun komsat bebas melaksanakan kegiatan masing-masing. Akan tetapi ada juga programprogram dari PPI Jepang yang juga membutuhkan partisipasi aktif Teman-Teman sekalian. Tentunya program apapun yang ada di level korda maupun komsat juga akan kita bantu baik berupa dana, ataupun proses pencarian dana dari pihak luar. Akan tetapi tentu kita juga mengharapkan konsekuensi dari itu, yaitu bentuk kerja sama dari Teman-Teman sekalian. Jika kita bekerja secara terpisah kita tidak akan mendapatkan hasil optimal dari satu kegiatan.

Lidi yang bekerja sama akan mempunyai

suatu fungsi yang cukup berarti

(sumber: http://filsafat.kompasiana.com)

© Copyright PPI Jepang 2010

7Seputar PPIJ

Page 8: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Teman-Teman sekalian, sejatinya kita sebagai pelajar adalah agen perubah. Kalau dahulu Soekarno mengharapkan 10 pemuda untuk menggoyangkan Indonesia, maka kita semestinya bis menggoyangkan dunia jika kita mensintesiskan dan mensinergikan kemampuan kita sebagai pelajar indonesia yang berada di luar negeri. Konsepnya adalah participatory development. Ini adalah program partisipasi dan bukan program pusat yang diperintahkan untuk dijalankan di daerah. Ini adalah program kita bersama.

Karena itulah sejatinya kita. Ilmu kita tidak akan berguna sebelum digunakan di masyarakat. Bolehlah Anda seorang ilmuan di bidang nuklir, atau bolehlah Anda seorang ekonom terkenal. Tetapi Anda bukan apa-apa jika tidak bisa menggunakan ilmu Anda di masyarakat. Akhir kata saya ingin mengucapkan apresiasi yang teramat sangat kepada kepengurusan tahun lalu. Kepengurusan tahun lalu saya nilai sebagai kepengurusan yang terbaik sepanjang sejarah karena program-program bisa berjalan dengan efektif. Semoga kita dapat terus bekerja sama ke depan dalam kerangka PPI Jepang, pelajar indonesia di Jepang. Kita saling membutuhkan. Saya adalah anda dan anda adalah saya. Kita semua adalah satu.

Terima kasih. Assalaamu alaikum Wr. Wb.

... saya menawarkan suatu kerja sama dalam bentuk visi, misi, dan program kerja. ...

... terus terang saya sampaikan bahwa visi, misi, ataupun program kerja yang akan saya jalankan ini membutuhkan

peran aktif teman-teman sekalian. ...

© Copyright PPI Jepang 2010

8Seputar PPIJ

Page 9: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

2010-2011

Koordinator Bidang Infomasi dan Komunikasi

Riski A Wirawan

Departemen Buletin

Jimmy Hadi Susanto

Ex Officio Inovasi Online

Chaikal Nuryakin

Departemen INFOKOM

Yudi Adhi Purnama

Sususan Kabinet PPI JepangSususan Kabinet PPI JepangSususan Kabinet PPI Jepang

Persatuan Pelajar Indonesia JepangPersatuan Pelajar Indonesia JepangPersatuan Pelajar Indonesia Jepang

Koordinator Bidang Eksternal

Nirmala Hailinawati

Iqra Anugrah

Departemen Urusan Luar

Departemen PengabdianMasyarakat

Emha Miftahulatif

Sekretaris Umum

Riskina Juwita

Bendahara Umum

Hendika Rahmadi Pratama

M Maulana Ichsan

Dana Usaha

Wakil Ketua

Widiyanto Dwi Nugroho

Ketua Umum

Fithra Faisal Hastiadi

Staf Khusus Ketua

Ramadhona Saville

Koordinator Bidang Internal

Topan Setiadipura

Departemen Urusan Domestik

Mahardian Rahmadi

Departemen Kajian Strategis

Radon Dhelika

Departemen Pemuda,Kesenian dan Olahraga

Ilham Drifidianto

© Copyright PPI Jepang 2010

9Seputar PPIJ

Page 10: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

BABAK BARU PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG

Nirmala Hailinawati

ongres ke-30 PPIJ yang diselenggarakan di Tokyo pada tanggal 30-31 Oktober lalu merupakan momentum istimewa bagi organisasi pelajar yang sudah terbilang tua ini. Walau berlangsung di tengah terjangan badai Ktaifun yang melanda bagian timur Jepang, rangkaian kegiatan yang berupa studium generale dan serah

terima jabatan kepada ketua terpilih periode 2010-11, Fithra Faisal Hastiadi, berjalan dengan lancar dan penuh kejutan.

Salah satu kejutan adalah ketika Dubes Indonesia untuk Jepang yang baru saja dilantik Agustus lalu, M. Lutfi, dalam pembukaan lekturnya di studium generale seketika mengundang dan menyatakan kesiapan Tokyo untuk menjadi tuan rumah kongres Persatuan Pelajar Indonesia di seluruh dunia (PPI Dunia), yang kontan disambut dengan tepuk tangan meriah seluruh peserta studium. Terobosan kontemporer seorang Dubes, yang mungkin hanya terjadi di Jepang, yang menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan organisasi pelajar.

Berjalan sesuai agenda, hari pertama kongres dimulai dengan laporan pertanggungjawaban pengurus PPIJ periode 2009-10, yang diterima dengan baik oleh peserta kongres, termasuk diantaranya Prof. Edison Munaf, Atase Pendidikan KBRI Tokyo. Kepengurusan yang dipimpin oleh Farid Triawan tersebut dinilai telah berhasil mengembalikan dinamika organisasi yang sempat kehilangan warnanya. Pengurus periode lalu telah sukses, diantaranya, menghidupkan kembali media komunikasi elektronik yang sangat vital, setelah cukup lama mengalami reses.

Pada hari tersebut juga diselenggarakan studium generale bertemakan Inovasi Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa, dengan pembicara utama Dubes M. Lutfi dengan panelis Yudi Azis, Dewan Penasehat Ketua PPIJ yang juga dosen Unpad, dan Achmad Husni Thamrin dari Inst of Science and Tech Studies (ISTECS) yang kini aktif mengajar di Keio Univ. Sedangkan sebagai moderator adalah dosen UI, M. Suryanegara. Sesi ini menghasilkan poin penting yaitu daya saing bangsa di dunia internasional adalah fungsi dari peningkatan kapasitas nilai tambah individu dan sistem. Untuk itu diusulkan beberapa strategi inovatif guna merealisasikan hal tersebut dengan PPIJ sebagai poros. Satu usulan nyata yaitu diadakannya Indonesia Innovation Days oleh KBRI Tokyo dan PPIJ sebagai momentum untuk mengakselerasi perubahan. Respon positif Dubes beserta KBRI atas gagasan ini menjadi sebuah semangat awal bagi kepengurusan baru PPIJ untuk menjalankan organisasi selama setahun kedepan. Kongres hari pertama ditutup dengan serah terima jabatan Ketua PPIJ dengan penyematan pin oleh Sdr Farid kepada Sdr Fithra, dilanjutkan dengan pemberian hadiah kompetisi esai PPIJ.

Kongres hari kedua lebih metitikberatkan pada pembahasan dan penyesuaian AD/ART, serta penentuan Garis Besar Haluan Organisasi bagi kepengurusan baru PPIJ. Kongres berjalan dengan sangat aktif dan penuh dinamika, membahas isu-isu strategis, baik internal maupun eksternal organisasi. Dari salah satu hasil pentingnya adalah pembagian PPI tingkat Koordinator Daerah (Korda) Chugoku dan Shikoku menjadi dua Korda didasarkan alasan geografis yang terpisah laut. Sehingga saat ini, terdapat 9 Korda yang dibawah koordinasi PPIJ.

Babak demi babak organisasi pelajar di Jepang berperan pada masanya. Sejarah panjang PPIJ yang tumbuh sejak jaman pra-kemerdekaan, yaitu tepatnya tahun 1933 dengan nama Serikat Indonesia yang kemudian diubah menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia pada tahun 1953, turut berpartisipasi nyata dalam proses pembangunan negeri. Kini PPIJ pun masih memegang komitmen kuat kepada bumi pertiwi, dengan mengusung semangat dalam motto ‘Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia’.

Dalam kongres yang disiarkan secara langsung melalui jaringan televisi PPI Dunia tersebut pula, sekali lagi Dubes M. Lutfi memberi kejutan berupa tantangan kepada pelajar Indonesia di Jepang dan seluruh dunia untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi aktif setelah menyelesaikan studinya. “It is good to be here, but better to be at home”, katanya.

© Copyright PPI Jepang 2010

10Seputar PPIJ

Page 11: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

aga, 10 November 2010, Di sela

h i ruk-p ikuk penye lenggaraan Ssuksesi Kepengurusan PPI Jepang

dalam Kongres Hari Pertama PPI Jepang,

nun jauh di bagian selatan kepulauan

Jepang, tepatnya di kota Saga yang terletak

di Kyushuu ternyata juga menyelenggarakan

sebuah suksesi yaitu suksesi Kepengurusan

Suksesi KepengurusanPPI Jepang Komsat Saga

Ki Suki

Sebetulnya ini acara yang biasa saja

bahkan terlalu biasa untuk dibicarakan,

terlebih lagi terjadi di tempat yang jauh dari

keramaian, bahkan tak dikenal oleh orang-

orang Jepang daerah Tokyo dan sekitarnya.

Terlebih lagi acaranya berjalan sangat

sederhana tanpa iringan apapun selain angin

dingin yang mulai menyapa. Namun dibalik

kesederhanaan itu ada yang menarik untuk

diungkap, yaitu bahwa suksesi kali ini adalah

suksesi setelah kepengurusan mengalami

pembekuan selama setahun. Hal luar biasa

Sebetulnya acara sederhana ini dimulai

dari aliran peristiwa yang tidak sederhana

kalau tidak mau dikatakan sebagai peristiwa

yang istimewa. Aliran yang berawal dari

diskusi tentang pembekuan kepengurusan

PPI Saga yang banyak muncul baik secara

online maupun offline. Sinyal pertama mulai

hadir saat kunjungan pejabat utusan dari

DIKTI untuk monitoring para penerima

beasiswa DIKTI di Saga pada bulan Februari

2010. Saat itu, para pejabat utusan DIKTI

dan mahasiswa sedang makan di sebuah

kantin di dekat kampus, sinyal-sinyal untuk

kemba l i membuka d iskus i ten tang

pembentukan kembali kepengurusan PPI

Saga dilontarkan. Kegiatan monitoring

menjadi sebuah diskusi panjang yang

menumbuhkan bibit-bibit kebersamaan

dalam perbedaan.

© Copyright PPI Jepang 2010

11Kabar PPIJ

Page 12: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Lalu dalam kunjungan Bapak Edison

Munaf, Atase Pendidikan KBRI Jepang,

kembali dilontarkan ide pengaktifan kembali

kepengurusan PPI Saga melalui suksesi.

Beliau memberikan wejangan-wejangan

yang meski ringan penuh canda, ternyata

mampu menjadi kekuatan untuk menyatukan

tekad para mahasiswa Indonesia di Saga

untuk kembali mengaktifkan PPI Saga dalam

lembaran baru yang penuh kekeluargaan

dan kebersamaan. Bahkan para mahasiswa

menyanggupi untuk melakukannya dalam

waktu tak lebih dari seminggu. Mulai dari

sini, diskusi yang berkembang adalah

pembentukan kembali kepengurusan PPI

Saga melalui sebuah suksesi.

Tidak mudah menyambung kebersamaan di saat

terjadi keretakan, namun bukan tak mungkin.

Dengan niat, tekad dan semangat yang tulus dan

penuh harap, tak ada yang tidak bisa dilakukan

“”

Kemudian beberapa mahasiswa bersama

p e n g u r u s y a n g l a m a m e n c o b a

mengumpulkan kembali semua mahasiswa

melalui berbagai cara dan media. Dengan

satu tujuan, yaitu mengaktifkan kembali

kegiatan PPI Jepang Komsat Saga dengan

sebuah suksesi. Dan usaha itu tidak sia-sia,

hingga akhirnya hampir semua mahasiswa

Indonesia di Saga berkumpul di Kaikan

dalam suasa penuh kegembiraan.

Dan entah apakah disengaja atau tidak,

ternyata acaranya bersamaan dengan

Kongres hari pertama PPI Jepang. Semoga

ini adalah sebuah kebetulan yang baik.

Awalnya ada beberapa pendapat mengenai

suksesi ini, yang pada dasarnya semuanya

menyetujui untuk segera melakukan suksesi

demi sebuah kebersamaan yang legal dan

formal , yang d ibangun atas dasar

persamaan dan pertidaksamaan, dan

d ikembangkan dar i kemauan untuk

menunjukkan bahwa para pelajar di Saga,

sekecil apapun, adalah wajah Indonesia.

Untuk memperkecil gesekan, maka acara

suksesi dipandu oleh seorang yang senior,

Pak Munandar, yang kebetulan sedang

melakukan riset di Saga untuk beberapa

bulan.

Acara suksesi sendiri dimulai dari

kesepakatan aturan main. Satu aturan main

yang menarik adalah: siapapun yang tinggal

di Saga lebih dari dua tahun tidak berhak

untuk dipilih menjadi pengurus PPI Jepang

Komsat Saga. Aturan unik yang mungkin

baru ada di dunia. Tetapi dasarnya adalah

meminimalkan gesekan dengan masa lalu

yang mungkin akan menumbuhkan retakan-

retakan baru. Bukankah dari awal sudah

sepakat bahwa kita ingin membuka lembaran

baru yang tidak lagi tercampuri oleh

lembaran-lembaran lama. Tentu aturan ini

membuat orang-orang baru deg-degan,

karena kemungkinan terpilihnya akan

menjadi lebih besar.

© Copyright PPI Jepang 2010

12Kabar PPIJ

Page 13: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Dari aturan itu terpilihlah beberapa orang

sebagai bakal calon, karena jumlah bakal

calon yang memenuhi syarat sebanyak 16

orang maka pemilihan dilakukan dua

putaran. Putaran pertama digunakan untuk

menentukan 5 orang kandidat, lalu putaran

kedua digunakan untuk memilih ketua PPI

Jepang Komsat Saga. Pilihan dilakukan

secara tertutup dengan lembaran kecil yang

dibagikan kemudian ditulis nama yang dipilih.

Dan acara pemil ihan yang pertama

berlangsung cukup alot, karena siapapun

mahasiswa di Saga harus memilih baik hadir

maupun tidak hadir. Yang tidak hadir

dihubungi lewat telpon sampai dia memilih.

Ini dilakukan sebagai tindakan jaga-jaga agar

tidak ada pertanyaan di kemudian hari. Sedia

payung sebelum hujan, meski harga payung

cukup mahal disini. Dari 33 orang anggota

yang berhak memilih, terdapat 4 orang yang

tidak memberikan suaranya. Hal ini

disebabkan masih liburan di Indonesia atau

sulit dihubungi maupun dengan sengaja tidak

memberikan suara, artinya menyerahkan

hasil sepenuhnya kepada forum.

Sebenarnya dari hasil pemilihan pertama,

peta kekuatan sudah terlihat, dan orang-

orang yang namanya dipilih sudah mulai

memegang kepala meski tidak sakit.

Mungkin membayangkan bagaimana repot

dan susahnya mengatur para mahasiswa di

Saga yang hampir semuanya adalah

program doktor. Ada Pak Fajar, Pak Aziz, Bu

Cindy, Kang Indra dan Bu Rani, yang muncul

sebagai 5 kandidat yang akan dilanjutkan ke

putaran kedua. Acara berhenti sejenak,

memberikan waktu untuk menimbang-

nimbang kembali.

Pemilihan putaran kedua dilaksanakan

dalam tempo yang tidak terlalu lama.

Ternyata waktu istirahat yang sebentar saja

itu sudah cukup untuk mengubah peta

kekuatan meski posisi pertama masih tidak

bergeser. Banyak yang memindah suaranya

yang tadinya mendukung pak Aziz, berbalik

mendukung kang Indra. Sehingga ini

menaikkan posisi kang Indra yang tadinya

berada di tempat keempat menjadi kedua.

Putaran yang sangat dinamis. Sebuah

gambaran tentang demokrasi yang dilakukan

dalam suasana kebersamaan.

Suasana suksesi diakhiri dengan

terpilihnya Bapak Fajar Pradipta sebagai

ketua PPI Jepang Komsat Saga 2010/2011.

Yang pasti, suasana suksesi ini berakhir

dengan penuh kegembiraan dan tawa canda

seolah-olah tidak ada lagi retakan-retakan

yang pernah ada.

© Copyright PPI Jepang 2010

13Kabar PPIJ

Pemilihan Ketua PPI Jepang Komsat Saga 2010/2011:Fajar Pradipta (tengah)

Page 14: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Pembentukan Korda Shikoku di kongres ke-30 PPI Jepang Riski, Yudi, Irma

Pada tanggal 30-31 Oktober 2010

telah diselenggarakan kongres ke 30

PPI Jepang di Tokyo Jepang.

Kongres hari pertama dihadiri oleh Atase

Pendidikan Prof. Edison Munaf, ketua PPI

Jepang 2009-2010 Sdr. Farid Triawan, ketua

PPI Kanto Sdr. Fitra Faisal, Dewan

Perwakilan Korda (DPK) Tohoku Sdr.

Aunuddin SV, DPK Hokuriku Sdr. Ali

Khumaeni, DPK Kanto Sdr. Suryanegara, dan

anggota PPI Jepang lainnya. Kongres hari

pertama yang di ketuai oleh Sdr Pandji

Prawisuda memutuskan menerima laporan

pertanggungjawaban Ketua PPIJ 2009-2010

Sdr. Farid Triawan dengan baik. Selanjutnya

dilakukan pengesahan hasil Pemira 2010 dan

melantik Sdr. Fitra Faisal Hastiadi sebagai

Ketua Umum PPI Jepang periode 2010-2011.

Kongres hari kedua dihadiri oleh ketua PPIJ

2010-2011 Sdr Fithra beserta segenap

pengurus, para anggota DPK, serta wakil-

wakil mahasiswa dari wilayah Kanto. Agenda

di hari kedua ini melakukan pembahasan

mengenai AD/ART PPI Jepang. Salah

satunya yaitu pembahasan permasalahan

koordinasi korda Chugoku-Shikoku (Chushi)

yang disebabkan karena pemekaran jumlah

anggota dan kondisi geografis, yaitu lingkup

wilayah korda yang terpisah di dua pulau

berbeda.

Sete lah mempert imbangkan hasi l

rekomendasi dari tim investigasi dan

mencermati suara dari perwakilan komsat di

korda tersebut, diputuskan pembagian korda

ini menjadi dua korda yaitu korda Shikoku

meliputi Ehime dan Kochi sedangkan korda

Chugoku meliputi wilayah Hiroshima,

Shimane, dan Yamaguchi. Nama dari korda

baru di Shikoku ini akan ditetapkan kemudian

setelah menerima masukan dari korda yang

bersangkutan. Selain itu seperti tertulis dalam

ketetapan kongres, agar pengurus pusat

berkoordinasi dengan pengurus komsat

Kagawa dan komsat Tokushima di korda

Kansai terkait pemekaran korda Shikoku ini.

Semoga dengan pemekaran ini, dapat

mempermudah koordinasi dan dinamisasi

aktivitas pelajar Indonesia di pulau Shikoku.

Selain itu, dalam rapat pembahasan

AD/ART tersebut juga menyoroti hal-hal

mengenai perwakilan korda dalam Dewan

Perwakilan Korda (DPK). Mengingat fungsi

dari DPK, sangat penting sebagai badan

legislatif PPIJepang yang menerima masukan

dan mempunyai fungsi evaluasi terhadap

pengurus pusat. Untuk itu, masing-masing

k o r d a d i m i n t a u n t u k m e n g i r i m k a n

perwakilannya di DPK dengan prosedur

pemilihan DPK yang diserahkan kepada

korda masing-masing.

© Copyright PPI Jepang 2010

14Kabar PPIJ

Page 15: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Indonesia Culture Day 2010Herpin Dwijayanti

Pada tanggal 14 november 2010 yang

lalu, PPI Fukuoka (PPIF) berhasil

mengadakan Indonesia Culture Day

2010 bertempat di Fukuoka Shimin Kaikan.

Acara tahunan ini merupakan kolaborasi

penampilan seni tradisional Indonesia- Jepang

yang hasil penjualan tiketnya sepenuhnya

disumbangkan untuk pendidikan anak-anak

Indonesia yang kurang mampu serta para

korban bencana alam. Tampil pada acara ini

Tari Saman dari Aceh dan Tari Lenggang Nyai

dari Jakarta yang dipersembahkan oleh para

mahasiswa Indonesia dan Jepang dari Asia

Pacific University.

Dilanjutkan dengan penampilan Tari Merak

dari Jawa Barat, dan angklung dari tim

angklung PPIF yang merupakan kolaborasi

mahasiswa Indonesia dengan orang Jepang

yang membawakan lagu Sekai ni Hitotsu Dake

no Hana (SMAP), Bengawan Solo, serta lagu

Yamko Rambe Yamko yang melibatkan

penonton

Disusul dengan penampilan Taiko dari Nishijin

Daiko yang sangat menarik, pengumuman

lomba pidato bahasa Indonesia dan ditutup

dengan Tari Kecak yang mengisahkan cerita

Ramayana yang memukau. Tidak kurang dari

50 performer yang datang dari Fukuoka,

Kurume, Beppu, Oita turut berpartisipasi

memeriahkan acara tersebut. Tak kurang dari

300 penonton hadir memenuhi Event Hall yang

berasal dari berbagai area, sebagian besar

merupakan masyarakat Jepang dan Indonesia.

© Copyright PPI Jepang 2010

15Kabar PPIJ

http://ppifukuoka.wordpress.com/

Page 16: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Pada hari itu juga diadakan Lomba Pidato

Bahasa Indonesia se-Kyushu-Okinawa bekerja

sama dengan KBRI Tokyo. Tidak kurang dari 15

orang peserta warga negara Korea & Jepang dari

seluruh wilayah Kyushu turut ambil bagian

mengikuti lomba tersebut. Event yang sangat

menar ik in i d iharapkan dapat semakin

mengeratkan hubungan masyarakat Indonesia

dengan Jepang khususnya di wilayah Fukuoka

dan sekitarnya.

Berikut daftar pemenang lomba Pidato

tersebut:

Juara 1 : BAE Hyun Ho (Korea)

Juara 2 : KAWAKAMI Tomoki (Jepang)

Juara 3 : UEDA Keiko (Jepang)

dimana peraih juara pertama akan maju untuk

bersaing dalam lomba pidato se-Jepang di

Tokyo.

© Copyright PPI Jepang 2010

16Kabar PPIJ

Page 17: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Liputan Bunkasai di Beberapa Universitas

© Copyright PPI Jepang 2010

ΠTokodai Koudasai 2010

" Irrrraassyaimassee, Indonesia no yakitori

ikagadeshoukaaa.." Pada koudasai kali ini, 23-24

Oktober lalu PPI Tokodai turut berpartisipasi dengan

berjualan sate di stand Indonesia “WAYANG” dan

berhasil mencetak rekor 2500 tusuk sate terjual

dalam 2 hari. 36kg ayam, 23kg kambing. Selain itu,

juga ditampilkan permainan angklung dengan

membawakan lagu Furusato, Bengawan Solo, dan

Halo-Halo Bandung yang berhasil menarik para

pengunjung untuk mencoba

� Chiba Daigaku Chiba Daisai

4-7 November, PPI Chiba membuka warung bertajuk

"INDONESIAへ よ う こ そ ". Selama empat hari

menjajakan sate kambing, pisang goreng, kolak

pisang kepok+kabocha, dan soto ayam. apresiasi

pengunjung sangat tinggi, khususnya pada menu

sate kambing -yang sempat menimbulkan antrian

pembeli- serta soto ayam yang langsung ludes

terjual 3 jam setelah warung dibuka. keuntungan

yang diperoleh diperuntukkan untuk amal dan

sumbangan kemanusiaan.

17Kabar PPIJ

Srikandi Novianti, Rodiyan Gibran, Elien, Srimaldia, M.Fadlil, Adam Badra

Page 18: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

Ž Ikkyousai – Festival Hitotsubashi –

5-7 November lalu Event tahunan Ikkyosai ke 41

diadakan di kampus utama, di Kunitachi. Hampir

setiap klub mahasiswa kampus berpartisipasi:

berjualan makanan ringan, corner budaya Jepang.

Bagi perkumpulan mahasiswa asing, Ikkyosai

menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya

dengan cara berjualan makanan khas. PPI

Hitotsubashi telah dua kali mengikuti Ikkyosai

dengan membuka stand soto ayam dan kacang hijau

pada tahun 2006 dan stand sate ayam di tahun

2009. Sedangkan untuk tahun ini, PPI Hitotsubashi

memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam

festival Ikkyosai karena sedikitnya jumlah

mahasiswa Indonesia.

� Tohoku Daigaku -KOKUSAI MATSURI 2010-

24 Oktober, PPI Sendai berpartisipasi di acara

dengan membuka stand makanan Nasi goreng yang

laris terjual hampir 300 bungkus dan menampilkan

Tari Saman, Tari Bali, Fashion show memakai

pakaian adat Betawi. Semua anggota PPI Sendai

bergotong royong menyiapkan stand makanan, dan

penampilan kesenian. Setelah acara berakhir, warga

PPI Sendai melanjutkan acara dengan makan Nasi

Goreng bersama. Dibantu dengan budaya asli

I n d o n e s i a , g o to n g ro yo n g , ra s a s e n a n g

m e m p e r ke n a l k a n b u d a y a s e n d i r i d a p a t

mengalahkan rasa lelah.

18Kabar PPIJ

Page 19: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

‘ PPI Osaka-Nara borong medali emas

Suksesnya program Indonesia Osaka Badminton

Gathering dapat dibuktikan dengan keberhasilan

warga indonesia menggondol medali dalam Osaka

University International Students Association

Sports Festival 2010:

emas tenis meja ganda putra : Handoko & Ryanto

emas bulutangkis tunggal putra : Faisal

perak bulutangkis tunggal putra : Malvin

emas bulutangkis ganda putra :Malvin & Yusuf

emas voli : tim merah putih

19Kabar PPIJ

� Dentsuudai -Choufusai-

Dalam bunkasai yang diadakan pada 19 – 21

November 2010 ini, mahasiswa asing UEC juga

turut berpartisipasi dengan membuka stan

makanan khas negara masing-masing. Foreign

Student International Culture Exchange Society

membuka toko yang menjual makanan Indonesia.

Choufu-sai ini menjadi pengalaman yang berharga

j u ga b a g i m a h a s i swa a s i n g ya n g t u r u t

berpartisipasi di dalamnya. Bersamaan dengan

Choufu-sai ini, acara open campus juga diadakan.

Tiap lab mengadakan openhouse. Dan moment ini

dijadikan oleh mahasiswa tingkat 3 untuk

menentukan lab mana yang akan dimasuki.

Page 20: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

MEGA MARSELA MARSALMULTI-TALENTA DARI SAGA

Ki Suki

© Copyright PPI Jepang 2010

Meski jumlah pelajar Indonesia di Saga tidak terlalu

banyak bila dibandingkan dengan negara lain seperti

China dan Korea, namun itu tak berarti bahwa nama

Indonesia tenggelam dalam keriuhan. Tekat tinggi untuk

mengibarkan sang merah putih membuat nama Indonesia

perlu diperhitungkan. Dan munculnya talenta-talenta

baru di antara pelajar Indonesia membuatnya lebih

berasa. Salah satunya adalah Mega Marsela Marsal.

” Dia tiba di Saga Oktober tahun ini sebagai bagian dari SPACE (Saga Univ Program for

Exchange Student).Nama Mega mengingatkan kita pada seorang presiden Indonesia wanita satu-

satunya. Mungkin ini ada pengaruhnya, mungkin juga tidak. Yang pasti Mega yang satu ini sangat

berbeda. Walau gadis manis kelahiran 14 Maret 1988 ini tergolong baru di Saga, gebrakannya

membuat namanya tak berhenti jadi bahan perbincangan. Talenta uniknya membuatnya menjadi

bagian penting dalam kegiatan pelajar Saga. Tingkahnya yang menggemaskan pun menambah

keceriaan suasana.

Gebrakan pertama Mega adalah saat Saga Univ Open Campus 2010. Di acara ini ada

panggung yang membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menampilkan atraksi panggung.

Banyak mahasiswa yang memanfaatkannya, karena nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah.

Mega sebenarnya datang terlambat, saat diberitahu ada peluang tampil, dia langsung mendaftar.

Hebat. Kenekatan Mega layak diacungi jempol. Dan ternyata kenekatan itu beralasan. Saat

penampilan Mega bersama temannya, pelajar Korea, menyanyikan sebuah lagu berbahasa

Jepang, tepuk tangan dan sorak teriakan kagum membahana. Semua penonton seolah tak ingin

melewatkan tiap detil aksi dan suara Mega yang memukau. Lagu Taiyou no Uta-nya Yui

dibawakan sangat apik dan membuat para penonton begitu histeris. Acara ini membuat nama

Mega menjadi buah bibir.

20Kabar PPIJ

Page 21: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

Tidak hanya sampai di situ, saat pertandingan sepak bola Saga Univ 2010, secara mengejutkan

mahasiswi kedokteran hewan UGM ini ikut bemain dalam tim SPACE. Kontan para pelajar

Indonesia yang tampil dalam tim Merapi, menjadi terkejut melihat kehadirannya. Terlebih saat

melihat penampilannya, meski awalnya canggung tapi lama-kelamaan tidak takut untuk

menggiring dan merebut bola dari pemain lawan. Penampilan Mega yang penuh semangat

membuat timnya ikut terpacu dan termotivasi. Meskipun gagal meraih kemenangan, tetapi

penampilan Mega yang penuh semangat, berani dan tidak kenal lelah menjadi catatan khusus.

Aksi lainnya adalah saat melihat Momiji di Daikozenji, spot Momiji terkenal di daerah Saga.

Waktu itu beberapa teman beraksi, berpose dengan latar belakang Momiji. Saat Mega beraksi,

beberapa orang photographer menghampiri dan menyatakan keinginannya untuk memotret

Mega. Wow! Mungkin ini karena wajah Mega yang manis dan imut, Mungkin juga karena

penampilannya yang berjilbab sehingga memang terlihat berbeda. Dan memang Mega ini

termasuk super photogenik. Pantas saja para photographer memburunya.

Mega Marsela Marsal, multi-talenta telah lahir di tengah kesunyian kota Saga. Menyanyi,

olahraga dan sesekali menjadi model bukan hal yang mudah dilakukan oleh kebanyakan orang.

Semangatnya membuat suasana musim gugur di Saga tahun ini menjadi spesial.

21Kabar PPIJ

Page 22: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Lutfiana Sari Ariestin

Duta Budaya Indonesia untuk Itoshima-shi

Daerah Itoshima-shi mengadakan program untuk daerahnya

yang bernama "Welcome World". Salah satu wujud programnya

adalah dengan kerja sama dengan ryugakusei dari Kyushu

University (Kyudai) untuk saling bertukar budaya. Kemudian

akhirnya negara yang dipilih itu adalah Indonesia sebagai negara

dengan ryugakusei terbanyak ke-3 di Kyudai. Dan, Lutfiana Sari

Ariestin, mahasiswi S1 tahun ke 3 dari PPI Fukuoka, terpilih

sebagai perwakilan Ryuugakusei Indonesia dalam program

pertukaran budaya tersebut atau bisa disebut sebagai Duta Budaya

Indonesia untuk wilayah Itoshima-shi.

Menurut Lutfiana, pemerintah Itoshima-shi membuat suatu program semacam itu karena daerah

itoshima (khususnya nagaito) merupakan daerah yang pertumbuhan penduduknya menurun. SD Nagaito

sendiri mempunyai jumlah murid hanya 99 siswa (dari kelas 1-6). Oleh karena itu, walaupun daerahnya

mungkin berpenduduk sedikit, dengan program ini diharapkan daerahnya tetap mempunyai wawasan yang

baik khususnya untuk melihat dunia.

Inti kegiatan ini adalah saling tukar budaya dengan masyarakat itoshima. Sehingga ini kesempatan

yang baik bagi kita untuk bisa memperkenalkan budaya Indonesia. Selain itu, kita bisa belajar banyak juga

mengenai Jepang khususnya dari masyarakat Nagaito tentang budayanya.

© Copyright PPI Jepang 2010

22Kabar PPIJ

Herpin Dwijayanti

Page 23: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Jika nanti daerah Itoshima (khususnya Nagaito) mengadakan banyak event, maka Lutfi akan

menjadi gerbang informasi bagi Ryugakusei Indonesia lainnya khususnya melalui PPI Fukuoka untuk

bersama-sama berpartisipasi dalam event tersebut.

Selamat mengemban tugas menjadi duta budaya, Lutfi. Semoga hubungan Indonesia dengan

masyarakat Jepang akan semakin erat di masa depan dan menjadi hubungan yang penuh manfaat

bagi persaudaraan kedua negara.

© Copyright PPI Jepang 2010

23Kabar PPIJ

Page 24: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Pada bulan November ini telah diadakan serangkaian acara APEC Japan 2010 bertemakan "Change and

Action" yang berpuncak pada “The 18th APEC Economic Leaders’ Meeting (KTT APEC), 13-14 November”.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono, tiba di Bandara

Haneda, Jumat, 12 November pukul 21.30 JST, untuk menghadiri KTT APEC ke 18 ini. Setiba di Tokyo

Presiden RI, langsung menuju hotel The Prince Park Tower, yang disambut dengan iringan lagu “Selamat

Datang Bapak Presiden” oleh siswa-siswi Sekolah RI Tokyo (SRIT). Seusai penyambutan, Presiden RI

mengadakan briefing terbatas dengan para Menteri dan Delegasi RI untuk persiapan KTT APEC keesokan

harinya.

Berbicara pada Retreat Session 1 yang bertema “Sustaining Growth and Prosperity in the Region”,

Presiden RI menegaskan nilai signifikan Bogor Goals dalam hal pengurangan tarif. Langkah ini sukses

meningkatkan nilai perdagangan kawasan hingga mencapai USD 6.2 Triliun, lima kali lipat dari figur

sebelumnya. Nilai perdagangan jasa tercatat meningkat tiga kali lipat, dan arus masuk Foreign Direct

Investment meningkat hingga USD 791 Miliar dalam rentang waktu 1994-2008. Hasil yang baik ini dicapai

melalui kombinasi antara: komitmen WTO, perjanjian perdagangan kawasan, dan reformasi unilateral. Untuk

merespons perubahan konteks ekonomi, antara lain dengan banyaknya 'emerging economies', Presiden RI

menyatakan bahwa integrasi ekonomi kawasan patut

diteruskan dalam prinsip keterbukaan dan kemitraan. Hal ini

sejalan dengan vis i Bogor Goals 1994, dan sangat relevan

untuk menjawab tantangan dinamika global. Presiden RI pun

menegaskan bahwa perundingan Putaran Doha harus

diselesaikan. Seusai menghadiri hari pertama KTT, Presiden

RI dan Ibu Negara langsung bertolak menuju Tanah Air pada

malam hari. Sedangkan acara Closing Lunch dan Leader’s

Declaration pada hari kedua pelaksanaan KTT APEC ke 18

dihadiri oleh W akil Presiden kita, Boediono, yang baru saja tiba

bersama Ibu Herawati Boediono di bandara Narita, pada pukul

09.10 pagi harinya.

KTT APEC ke-18

© Copyright PPI Jepang 2010

24Indonesia-Jepang

Adam Badra CahayaSumber : Kementerian Luar Negeri, Kedubes RI Tokyo

Page 25: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Seusai penutupan KTT, bapak wapres Wakil Presiden RI langsung kembali ke Tokyo untuk melakukan

konferensi pers dengan media Indonesia. Wakil Presiden RI memberikan keterangan di hadapan sekitar 15

perwakilan media seputar hasil-hasil KTT APEC selama sekitar 40 menit. Wakil Presiden menyebutkan empat

hasil signifikan dari KTT APEC, yaitu; The Yokohama Vision– Bogor and Beyond, Leaders’ Statement on 2010

Bogor Goals Assessment, Leaders’ Growth Strategy, dan Pathways to Free Trade Area of the Asia Pacific.

Disebutkan bahwa APEC harus memperkuat konsultasi dan kerja sama untuk menciptakan sistem ekonomi

kawasan yang efektif. Dengan memperhatikan prinsip dalam “Bogor Goals”, perdagangan dan investasi yang

terbuka dan bebas akan membuka jalan bagi kesejahteraan dan stabilitas yang merata di kawasan. The

Yokohama Vision juga menegaskan komitmen penyelesaian Putaran Doha, setelah pembahasan para

pemimpin Ekonomi pada Retreat Session hari pertama KTT APEC.

Sekitar pukul 18.00, Bapak Wapres menuju gedung SRIT,

atau Balai Indonesia, untuk menghadiri acara silaturrahmi

dengan masyarakat Indonesia di Jepang. Pertemuan dengan

Wakil Presiden ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang. Wakil

Presiden berbicara dan menanggapi berbagai pertanyaan

seputar isu di Tanah Air, seperti masalah penanggulangan

bencana dan komitmen pelaksanaan Indonesia Japan

Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

Keesokan harinya, pada hari Senin 15 November, bapak wapres menerima kunjungan dengan beberapa

pimpinan asosiasi dan pengusaha di Jepang antara lain dari Ketua Nippon Keidanren (asosiasi pengusaha)

Hiromasa Yonekura, Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Sadako Ogata, dan Presiden

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hirose Watanabe.

Pembicaraan dengan Keidanren antara lain mengenai himbauan Wapres agar perusahaan Jepang

melakukan relokasi industri ke indonesia. Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk bagi lokasi

manufaktur Jepang karena kondusif dan responsif terhadap

isu-isu perburuhan, lingkungan hidup dan manajemen bagi

manufaktur Jepang yang dikatakan sedang mencari lokasi baru.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa Keidanren tertarik pada

konsep koridor pertumbuhan tempo lalu yang disampaikan saat

Indonesia Japan Economic Forum Oktober lalu di Tokyo.

Koridor akan menjadi sentra tempat-tempat pertumbuhan,

yakni sumatera, jawa, kalimantan, sulawesi dan nusa tenggara. Salah satu yang harus dipenuhi dalam

rangka pemantapan koridor tersebut adalah konsep one stop shoping yakni penyederhanaan administrasi

© Copyright PPI Jepang 2010

25Indonesia-Jepang

Page 26: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Sementara itu dalam pertemuan dengan Presiden JICA, Sadako Ogata, Wapres menyampaikan terima kasih atas

respon cepat JICA yang mengirimkan 3 ahli gunung berapi dan seorang dokter saat terjadinya bencana gunung merapi.

Diungkapkan pula bahwa prioritas selanjutnya adalah pemulihan korban dan roda perekonomian area bencana. JICA

akan susun program untuk pemulihan bisnis kecil dan menengah. Selain bantuan permodalan juga asistensi untuk

memelihara akses pasar.

Dan dalam pembicaraan dengan Hirose Watabane, Presiden JBIC, terungkap minat yang lebih konkret. Lembaga

pembiayaan ini menyebutkan proyek pembangkit listrik di Jawa Tengah sebagai salah satu minat mereka. Bukan hanya

pembangunan pembangkit, JBIC juga memikirkan pula pasokan batubara berkualitas tinggi untuk pembangkit tersebut

dari Kalimantan. “Kami ingin membangun rel kereta api di Kalimantan untuk menjamin pasokan batubara bagi

pembangkit ini,” ujar Presiden JBIC Hirose Watanabe.

untuk pembangunan proyek yang awalnya harus melalui berbagai instansi. Pembangunan infrastruktur

setempat seperti rel kereta, jalan bebas hambatan dan pelabuhan untuk menunjang pembangunan koridor

pertumbuhan. Disampaikan pula bahwa pada situasi sekarang perusahaan jepang juga ingin bantuan

pemerintah indonesia untuk bersama dengan JBIC dan JICA mengenai masalah pendanaan investasi.

JBIC juga berminat membantu proyek panas bumi di Sarulla, Sumatera Utara. Pemilik proyek ini adalah

PT Pertamina Gheotermal Energy. “Kami juga menawarkan konsep transportasi massal dalam Metropolitan

Priority Area,” ujar Watanabe. Proyek-proyek lain yang menjadi perhatian JBIC adalah pembangunan

pelabuhan baru di Jawa Barat beserta pembangunan sentra industri baru yang terhubung dengan rel kereta

api menuju pelabuhan. Selain itu JBIC juga mengusulkan pembangunan fasilitas pemroses gas berukuran

medium dan kecil. Ini untuk mengolah gas dari ladang yang berkapasitas kecil di berbagai pelosok

Nusantara.

© Copyright PPI Jepang 2010

26Indonesia-Jepang

Page 27: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Selain pembiayaan proyek, diskusi juga menyinggung pula dana untuk pembiayaan anggaran

Pemerintah. Salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi Pemerintah dalam mata uang yen atau

Samurai Bond. “Kami mengharapkan dukungan JBIC, terutama dalam memberikan garansi,” ujar

Menkeu. dengan jaminan JBIC, Pemerintah RI memang bisa melepas obligasi ke pasar dengan

kupon yang lebih rendah. Sebagai ilustrasi, kupon Samurai Bond sudah menurun dari 2,6% per tahun

menjadi 1,6% per tahun dengan adanya jaminan JBIC.

Setelah melakukan beberapa pertemuan tersebut, pada siang harinya Wapres mengunjungi

underground metropolitan expressway, Tokyo untuk mempelajari sistem dan manajemen jalan bawah

tanah serta mengunjungi Trafic Management Center yang merupakan tempat pengendalian arus lalu

lintas di Tokyo.

© Copyright PPI Jepang 2010

27Indonesia-Jepang

Page 28: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

28Indonesia-Jepang

Duka Mentawai dan MerapiHerpin Dwijayanti

Ujian yang menguji sebuah bangsa semata adalah bentuk kasih sayangNya

Untuk membuat bangsa itu banyak mengevaluasi diri

Serta semakin dicintaiNya karena semakin mengingat kebesaranNya

Indonesia kembali berada dalam kedukaan yang

semakin menguji kedewasaan kita sebagai bangsa.

Dua bencana alam besar menimpa bumi pertiwi

secara beruntun. Gempa bumi diikuti tsunami di

kepulauan Mentawai dan Erupsi gunung Merapi.

Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR menerjang Kepulauan

Mentawai pada pukul 21.42 WIB pada Senin, 25 Oktober

2010. Gempa terjadi di 3.61 LS – 99.93 BT (78 kilometer

barat daya Pagai Selatan Mentawai) dengan kedalaman

10 kilometer dan menimbulkan tsunami yang memporak-

porandakan Mentawai.

Kerusakan Pasca Tsunami (sumber : Fakta Pos)Tsunami Mentawai (sumber: Vivanews)

Page 29: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

29Indonesia-Jepang

Jumlah korban meninggal mencapai 445 orang (hingga 5 November 2010) menurut Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat. Korban meninggal terbanyak berada di

Kecamatan Pagai Utara yang mencapai lebih dari 200 orang. Sedangkan Kecamatan Pagai

Selatan melampaui 100 orang. Dari jumlah korban tewas itu masih ada lagi sekitar 58 warga

belum ditemukan. Selain korban hilang dan tewas, sebanyak 173 orang mengalami luka berat.

Sedangkan 325 lainnya luka ringan. Hingga 5 November 2010, warga yang mengungsi

mencapai 15.353 orang (sumber: vivanews).

Sehari setelah peristiwa memilukan yang terjadi di Mentawai, pada 26 Oktober lalu, pukul

17.02 WIB, Gunung Merapi meletus, ditandai dengan turunnya lava beserta awan panas dari

puncak Gunung Merapi. Letusan Gunung Merapi ini memakan korban yang lebih banyak

dibanding dengan letusan pada tahun 2006 lalu. Puncak dari letusan Gunung Merapi tersebut

terjadi pada tanggal 5 November dini hari. Letusan ini lebih dahsyat dari hari-hari sebelumnya.

Bahkan disertai dengan gemuruh yang menakutkan. Erupsi Merapi yang terjadi dini hari tersebut

membuat warga di barak pengungsian yang berjarak 15 km dari puncak Merapi diungsikan ke

tempat yang lebih aman. Wilayah rawan pun diperluas hingga 20 km dari puncak Merapi. Sejak

26 Oktober sampai sekarang Merapi masih saja melakukan erupsi berupa awan panas.

Semburan lahar Gunung Merapi

menimbulkan korban j iwa di DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah yang

menurut laporan Kompas (15 November

2010) berjumlah 179 orang. 140 orang

diantaranya ditemukan meninggal di

kecamatan Cangkringan, Sleman.

Korban meninggal lainnya berasal dari

tiga kabupaten di Jateng yaitu Magelang,

Boyolali, dan Klaten. Selain itu juga ada

korban luka-luka yang sampai kini

diketahui berjumlah 218 orang. korban

luka-luka akibat erupsi Merapi sebanyak

147 orang di Sleman, 57 orang di Klaten,

dan 14 orang di Magelang.

Sumber foto : Kompas.com

Page 30: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

30Indonesia-Jepang

Sementara itu, pengungsi korban bencana erupsi Merapi mencapai 198.000 orang, meliputi

Sleman sebanyak 56.000 orang, Kab. Magelang (62.000), Kota Magelang (2.000), Klaten

(40.000), dan Boyolali (30.000). Tempat pengungsian selama ini selalu berubah karena

menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Penempatan pengungsi di Stadion Maguwoharjo

Sleman cukup memadai, karena bisa menampung sekitar 30.000 orang, dan kebutuhan mereka

dapat terpenuhi secara layak.

Masyarakat diminta tetap berada di lokasi pengungsian karena hingga 13 November 2010,

status Merapi masih awas, Aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi. Anggota TNI dan Polri dan

lebih dari 380 relawan membantu para pengungsi. Kondisi para pengungsi cukup

memprihatinkan, khususnya kondisi psikologis. Kondisi fisik juga tak jauh berbeda. Disebabkan

belum bisa memperkirakan kapan merapi berhenti, Pemerintah daerah pun kewalahan untuk

menangani kondisi ini.

Sumber foto : Kompas.com

Page 31: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Awan Panas muntahan gunung merapi sering juga disebut Wedhus Gembel karena awan panas

tersebut menyerupai wedhus gembel yang berterbangan. Wedhus gembel sendiri adalah kambing

berbulu gimbal atau biri-biri yang sering di pelihara sebagi ternak warga. Namun keberadaan wedhus

gembel di sekitar warga gunung merapi merupakan sosok yang menakutkan. Wedhus gembel sendiri

adalah sebutan halus yang biasa dipakai masyarakat Jawa untuk merujuk pada wujud yang diyakini

punya kekuatan luar biasa atau mematikan atau dengan kata lain merupakan kedikdayaan yang sakti

mandraguna. Untuk wedhus gembel di gunung merapi, benda yang terkena awan panas tersebut akan

gosong atau meleleh seperti tersetrum listrik. Dan bentuk awan panas wedhus gembel ini bergulung-

gulung seperti bulu gimbal.

Wedhus Gembel

© Copyright PPI Jepang 2010

31Indonesia-Jepang

Page 32: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Pada tanggal 1 November, panitia TIC Award 2010 telah mengumumkan tiga peraih TIC Gold Award,

dari total 10 orang finalis TIC Award. Ketiga Mahasiswa S1 peraih penghargaan tersebut adalah Nur

Ahmadi (Teknik Elektro ITB), Irwan Febriansyah (Teknik Fisika UGM), dan Ridho Prawiro (Teknik

Arsitektur ITS). Ketiga pemenang ini berhak mendapatkan plakat dan sertifikat serta hadiah Rp. 7.500.000

masing-masing. Kegiatan yang diketuai oleh Topan Setiadipura ini bertujuan untuk mendorong dan

mengapresiasi para peneliti muda Indonesia untuk meningkatkan kualitas penelitiannya.

Kegiatan yang didukung penuh oleh Kementrian Riset dan Teknologi RI ini adalah salah satu bentuk

komitmen nyata mahasiswa Indonesia Tokyo Tech Jepang yang berhimpun dalam organisasi PPI

Tokodai. Penyerahan hadiah TIC Award ini dilakukan di ITB Bandung, dipandu oleh Ketua PPI Jepang

2009-10 Farid Triawan dan alumni program student exchange Tokyo Tech (YSEP) Akhmad Syaiful

Hidayat serta disaksikan oleh beberapa Profesor Tokyo Tech serta alumni yang berada di Indonesia.

Tim juri independen yang diketuai oleh Yudi Azis, Dewan Penasehat PPI Jepang 2009-10, menetapkan

bahwa ketiga peraih TIC Award adalah pemenang bersama. Mereka dipilih melalui seleksi dan penilaian juri

selama bulan Oktober. Disamping ketiga pemenang TIC Gold Award, 7 orang finalis lainnya juga

mendapatkan plakat dan sertifikat, serta hadiah masing-masing Rp. 1.000.000. Proposal berasal dari

berbagai kota dan kampus di Indonesia antara lain ITB, Unpad, UGM, UI, ITS, IPB, Univ Brawijaya, Univ

Pendidikan Indonesia Bandung, Univ. Tanjung Pura, Univ. Hasanudin, Univ. Diponegoro, STAIN

Pekalongan, STT Telkom, Univ. Jend Soedirman, Purwokerto, Univ. Pendidikan Ganesha Bali, Inst.

Teknologi Indonesia, Univ. Negeri Yogyakarta, dan Univ. Widya Mandala Katolik Surabaya. Tim juri yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai kampus di Tokyo serta dibantu organisasi profesi IASA,

menetapkan sepuluh finalis berdasarkan lima kriteria utama yaitu: ide inovatif, kerangka penelitian yang

jelas, ketepatan metodologi, manfaat penelitian, serta kesesuaian format penulisan.

para pemenang

Tokyo Tech Indonesia Commitment Award 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

32Indonesia-Jepang

Page 33: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

“Penelitian dari para finalis sangat inovatif dan kreatif, masing-masing memiliki keunikan dan

keunggulan tersendiri dalam berbagai disiplin ilmu”, kata Pandji Prawirasudha salah satu juri yang

tak lama lagi akan menjadi assistant professor di Tokyo Tech. Informasi kesepuluh peraih TIC

Award 2010 dan kegiatan TIC Award tersedia di situs: http://commitment.ppitokodai.org/

Tentang Persatuan Pelajar Indonesia Komisariat Tokodai (PPI Tokodai):

PPI Tokodai merupakan organisasi pelajar Indonesia yang sedang melakukan studi di Tokyo

Kogyou Daigaku atau yang biasa dikenal dengan Tokyo Institute of Technology dan Tokyo City

University (dulu bernama Musashi Institute of Technology). Di antara para pelajar asing, jumlah

pelajar Indonesia termasuk yang terbesar setelah Cina dan Korea. Saat ini anggota PPI Tokodai

mencapai kurang lebih 80 orang yang tercatat sebagai Research Student, Mahasiswa Bachelor,

Master, Doktor, hingga Assistant Profesor. PPI Tokodai dibentuk sebagai wadah pemersatu dan

komunikasi para pelajar Indonesia di Tokodai dan Tokyo City University dari berbagai latar

belakang budaya dan keahlian ilmu yang berbeda. Kegiatan TIC Award diinisiasi pada masa

kepemimpinan Baharuddin Maghfuri, Ketua PPI Tokodai periode 2009-10. Pada bulan oktober yang

lalu terpilih Bayu Prabowo sebagai ketua PPI Tokodai yang baru, untuk periode 2010-11. Informasi

lengkap tentang PPI Tokyo Tech tersedia di situs: http://www.ppitokodai.org/

© Copyright PPI Jepang 2010

33Indonesia-Jepang

Page 34: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

© Copyright PPI Jepang 2010

34Indonesia-Jepang

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Allahu akbar....Allahu akbar....Allahu akbar

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar....

Allahu akbar wa lillaahilhamd

Kami, segenap pengurus PPI Jepang 2010/2011 mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha

1431 H" kepada seluruh umat muslim. Semoga ibadah qurban yang kita lakukan dapat

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan Kepada segenap umat muslim yang menunaikan

ibadah haji, selamat menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci, semoga menjadi haji yang

mabrur. Amin.

Page 35: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Dialog dengan Wakil Presiden RI

Tokyo, Pada tanggal 14 November 2010 telah dilaksanakan pertemuan

antara Bapak Wapres beserta rombongan dengan masyarakat Indonesia di

Tokyo yang dihadiri lebih dari 150 orang. Rombongan Wapres Boediono terdiri

dari sejumlah menteri antara lain, Hatta Rajasa (menkoekuin), Armida

Alisjahbana (menteri perencanaan pembangunan nasional/ketua Bappenas), MS

Hidayat (menteri perindustrian), Mari Elka (menteri perdagangan) dan Marty

Natalegawa (menlu), serta beberapa pejabat lainnya. Dalam sambutan

pembukaan pertemuan yang dilaksanakan di Aula SRIT ini, Dubes RI, Bpk. M.

Lutfi menyampaikan targetnya untuk meningkatkan jumlah pelajar di Jepang menjadi 5000 orang, dari jumlah saat ini

yaitu 2850 orang. Target ini diharapkan dapat tercapai sebelum beliau menyelesaikan tugas sebagai Dubesnya (lebih

kurang empat tahun ke depan).

Dalam sesi tanya jawab, Yudi Azis, mahasiswa PhD manajemen

Inovasi, Tokyo Tech ini mengajukan dua pertanyaan sekaligus

permintaan yaitu: pertama agar pemerintah melakukan peninjauan ulang

kontrak-kontrak yang merugikan bangsa Indonesia. Sebagai contoh,

kasus Freeport, seperti yang diulas dalam kompas tanggal 11 November

2010, “bahwa saat ini Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan

kontrak karya perpanjangan tahun 1991, di mana royalti emas Freeport

yang harus dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia sebesar 1 persen.

Padahal, setiap hari dihasilkan 300 kg emas dan 600 kilogram mineral

berharga perak serta tembaga dari 238.000 ton batuan yang dikeruk dari

lokasi tambang Grassberg di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan

laut dekat Cartenz Piramid”.

-LIMA RIBU pelajarIndonesia di Jepangdalam 4 tahun kedepan-

© Copyright PPI Jepang 2010

35Indonesia-Jepang

Page 36: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Dapat kita bayangkan bersama, berapa banyak beasiswa dalam/luar negeri yang bisa dibiayai dari

freeport ini, berapa rumah sakit, sekolah, jalan raya, dan segala prasarana bisa dibangun

menggunakan uang ini. Dari besarnya emas yang didapatkan setiap hari yaitu 300 kg emas atau

setara Rp. 100 Miliar, belum dari perak dan bahan tambang lainnya. Dapat dibayangkan berapa

besar asset negara yang disia-siakan dan akhirnya dinikmati oleh pihak asing. Lalu, mengapa kita

mengontrakkan pada pihak asing? apakah sarjana Indonesia kita tidak punya keahlian untuk

menambang sendiri, sehingga butuh bantuan mereka untuk menambang? Saatnya perjanjian yang

merugikan bangsa kita, kita tinjau ulang dan perbaiki. Dan masih banyak contoh kasus lainnya,

seperti industri otomatif yang seharusnya bisa meniru proton (Malaysia) dan Mitsubishi, dan kasus

lainnya.

Pertanyaan dan permintaan kedua yaitu adalah pembangunan mesjid dan Indonesian culture

center di Tokyo. Hal ini mengingat Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar, dimana terdapat

hampir 20.000 orang Indonesia di Tokyo. sudah sepantasnya masyarakat Indonesia di Tokyo ini

memiliki masjid, yang dapat menampung lebih banyak lagi. Saat ini sarana yang ada sangatlah minim,

yaitu memakai aula yang kebetulan saat itu juga dipakai sebagai ruang pertemuan. Kondisi ini lebih

parah lagi khususnya pada saat sholat idul fitri yang sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga

diperlukan dua sesi untuk melaksanakan sholat idul fitri. Bapak Wapres, menyambut baik usulan dan

permintaan ini. Beliau lebih lanjut menyarankan agar segera dapat ditindaklanjuti, sehingga hal ini

dapat segera direalisasikan. Semoga.

© Copyright PPI Jepang 2010

36Indonesia-Jepang

Page 37: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Saran, Kritik, dan Isi Berita

Kami sebagai Tim Redaksi Buletin PPI-Jepang sangat mengharapkan saran ataupun kritik

dari para pembaca untuk memperbaiki kualitas buletin ini. Silahkan kirimkan langsung

melalui email ke [email protected].

Selain itu, kami juga menerima berbagai berita tentang kegiatan anggota PPI-Jepang di

mana pun berada. Kami berharap dengan saling menginformasikan kegiatan masing-masing,

bisa menjadi bahan masukan untuk rekan-rekan yang lainnya. Selain itu, media ini juga

bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi di antara anggota PPI-Jepang dari ujung utara,

Hokkaido, sampai ujung selatan, Okinawa.

Demi PPI-Jepang yang lebih baik!

Kritik dan Saran

© Copyright PPI Jepang 2010

37Kritik dan Saran

Page 38: Buletin Interaksi PPI Jepang - November 2010

Presented by: