30

Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014 Musim Semi

Citation preview

Page 1: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014
Page 2: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 1

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

RGF HR Agent Indonesia (PT. BRecruit Indonesia License) Graha Pratama, 10th floor,

Jl. M.T. Haryono Kav 15, Jakarta, 12810, Indonesia

TEL: (+62)21 8378 2866

Email: Indonesia Division: [email protected] Japan Division: [email protected]

URL: http://www.rgf-hragent.asia/indonesia/en/

“Need Career Enhancement ?” VISIT RGF

and Meet your Opportunity!

“ We seek to meet the expectation

of society by creating new value,

and to realize a brighter, more fulfilling world

in which each individual can shine.”

Free of Charge!

We offer:

Consultation service

Recruitment service (candidates-job match)

Recruitment Agency

In Japan

Page 3: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 2

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Assalamualaikum wr wb

Salam sejahtera untuk kita semua!

Sembari menikmati kehangatan musim semi menuju musim panas, di bulan Mei ini kembali kami hadirkan Buletin Interaksi edisi 22 yang akan membangkitkan semangat kita semua.

Semangat kebersamaan! Itulah semangat yang mengiringi kepengurusan 2013-2014. Semangat ini pulalah yang melandasi penerbitan Buletin Interaksi kita tercinta sejauh ini. Berbagai cerita, tips dan liputan menarik semoga bisa menjadi sahabat yang mengingatkan, menyemangati, dan menghibur perjuangan kita semua di Jepang. Berbagai event besar juga akan mewarnai hari-hari kita di Jepang ini, mulai dari keikutsertaan kita dalam Pemilihan Umum sampai Simposium PPI Dunia yang kali ini diadakan di Tokyo, dan dipersiapkan oleh PPI Jepang.

Terima kasih kami sampaikan kepada para kontributor pada edisi kali ini. Semoga tulisan dan kontribusi kawan-kawan berbuah kemanfaatan yang besar.

Tim redaksi pun membuka diri terhadap kritik dan saran dari kawan-kawan semua untuk perbaikan Buletin Interaksi dan PPI Jepang di masa mendatang.

PPIJ, Kita!

Wassalam,

Pimpinan Redaksi: Dimas Andrianto

Editor: Chairul Akmal

Muhammad Rifqi

Desainer:Hendro Mulyo WidiyantoSuksmandhira Harimurti

Nurina SevrinaEnrikko Hazemi

Pengarah:Enrikko Hazemi

Muhammad RifqiTeuku Muhammad Roffi

Kritik dan Saran:[email protected]

Prakata

Page 4: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 3

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Rubrik - halaman

Prakata - 2Daftar Isi - 3

Kabar PPI Jepang : Menuju Simposium Internasional PPI Dunia 2014 4 FOODEX 2014, Indonesia Menembus Pasar Jepang 6 Laporan Penggalangan Dana Sosial PPI Jepang 2013 8

Kabar Korda Komsat : Kota Niihama, Prefektur Ehime 9 Sekilas Festina 2014 11 HISAS 11, “Today's Vision, Tomorrow`s Reality” 14 Bulan April adalah Musim Semi di Jepang 15

Opini : Indonesia Melangkah 17 Pemilu 2014 dan Peluang dari Jepang 18

Serba-serbi : Grafin dan Carbon Nanotube, Material Cerdas dari Sebatang Pensil 21 Jalan Santai di SUGAMO, Harajuku-nya Nenek-Nenek 23

Spesial : Jalan Sunyi 26

Page 5: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 4

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

MARI KITA TUNJUKKAN PADA DUNIAPramudita Satria Palar

Koordinator umum panitia SI PPI Dunia 2014

Kabar PPI Jepang

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Simposium Internasional (SI) PPI Dunia yang akan diadakan di Tokyo pada September 2014. Tujuan dari acara ini adalah membahas keorganisasian dan evaluasi kegiatan PPI Dunia, berbagi ide, serta merumuskan solusi baik berupa gagasan maupun tindakan konkrit untuk Indonesia. Sebagai tuan rumah, PPI Jepang telah membentuk kepanitiaan khusus untuk menjadi pelaksana kegiatan tersebut baik secara teknis maupun mempersiapkan isi acara. Suatu kesempatan yang besar untuk PPI Jepang, kesempatan untuk memperkenalkan kepada sahabat-sahabat pelajar Indonesia lain yang berada di luar negeri tentang pelajaran-pelajaran penting diperoleh dari belajar di Jepang.

Suatu peluang juga bagi PPI dunia untuk menunjukkan kepada dunia apa yang dapat pelajar Indonesia berikan kepada dunia. Satu sudut pandang yang sering dilupakan oleh pelajar Indonesia baik yang berada di dalam negeri dan di luar negeri adalah apa yang dapat mereka berikan untuk dunia selain apa yang akan kita berikan juga ke Indonesia. Oleh karena itulah SI PPI Dunia tahun 2014 akan mengangkat tema “Menggagas Kontribusi Generasi Muda Indonesia untuk Dunia” sebagai suatu langkah awal bagi generasi muda Indonesia untuk memantapkan langkahnya ke panggung dunia.

Penulis telah menulis artikel lain khusus mengenai sudut pandang tentang kontribusi

Indonesia ke dunia. Tulisan singkat kali ini membahas kesempatan untuk menunjukkan apa yang sudah kami pelajari dari Jepang.

Sudah umum kita ketahui bahwa bangsa Jepang memperkenalkan dirinya ke dunia sebagai bangsa yang disiplin, tepat waktu, dan pekerja keras. Ketika seseorang berbangsa Jepang berkata “ya, saya dapat melakukannya”, itu artinya bahwa seseorang tersebut benar-benar dapat melakukannya dan dapat kita percaya kata-katanya.

Tentu saja tidak ada yang sempurna, bangsa Jepang pun juga memiliki kekurangan dalam berbagai hal. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mengadopsi nilai baik dan membuang nilai buruk dari apa yang dipelajari dari Jepang dan kemudian memanfaatkannya untuk kemajuan diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar. SI PPI Dunia 2014 menjadi saat yang tepat bagi mahasiswa Indonesia di Jepang untuk menunjukkan apa yang sudah dipelajari dari Jepang dengan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam merancang dan melaksanakan kegiatan SI PPI Dunia 2014.

Tunjukkan kepada sahabat-sahabat PPI dunia bagaimana disiplin dan detailnya kita dalam merancang acara, selayaknya kita diajarkan untuk selalu disiplin dan detail dalam merancang dan melaksakan penelitian. Tunjukkan juga bahwa ketepatan waktu adalah salah satu hal terpenting dalam melaksanakan suatu kegiatan, persis seperti tepatnya jadwal kereta dan bus di kota-kota Jepang. Tidak ada istilah jam karet,

Menuju Simposium Internasional PPI Dunia 2014

Page 6: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 5

PPIJ, Kita untuk Indonesia!Kabar PPI Jepang

kita harus dapat menunjukkan bahwa SI PPI Dunia 2014 dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan yang telah dijadwalkan. Kita pun juga dapat memperlihatkan diri kita yang tidak pernah lupa dengan budaya bangsa sendiri walaupun sudah menuntut berbagai ilmu yang dalam dan luas, seperti bagaimana bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang berteknologi tinggi dengan tetap bangga memperkenalkan budaya mereka ke bangsa lain. Bangsa Jepang juga dikenal sebagai bangsa pekerja keras, oleh karena itu marilah kita tunjukkan bahwa kita juga adalah orang-orang yang bekerja sangat keras untuk melaksanakan SI PPI Dunia 2014 dan berbagai kegiatan serta tanggung jawab lainnya.

Orang Jepang sangat bangga dengan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka, walaupun itu bukanlah pekerjaan yang memunculkan wajah mereka di publik. Tunjukkan pada dunia bahwa kita selalu teguh dalam memegang dan melaksanakan tanggung jawab yang diberikan. SI PPI Dunia 2014 tidak akan berjalan lancar jika ada satu saja tanggung jawab yang tidak dilaksanakan. Kita cukup familiar dengan hal ini jika melihat budaya di Jepang yang bekerja dalam sistem grup, satu saja yang tidak harmonis akan dapat mengganggu alur kerja dari grup tersebut. Hal-hal yang saya sebutkan barusan hanyalah sebagian dari banyak hal lain yang dapat kita ambil segi positifnya untuk diterapkan, silahkan berpikir dan mengamati kembali orang-orang Jepang di sekitar kita untuk mencari lebih banyak lagi nilai-nilai tersebut.

Banyak sekali nilai positif yang dapat dipelajari dari bangsa Jepang, hanya saja sering kali kita melupakan hal tersebut dan hanya fokus pada hal-hal yang bersifat akademis seperti kuliah dan penelitian. Nilai-nilai ini sama pentingnya atau justru malah lebih penting daripada hard¬-skill yang didapatkan dari menuntut ilmu dan pengalaman Jepang. Sahabat-sahabat kita di Indonesia dan yang sedang berada di luar negeri ingin melihat apa yang sudah kita pelajari di Jepang dan perubahan apa yang ada di diri kita setelah menuntut ilmu di Jepang. Tentu saja hal tersebut akan sia-sia jika kita tidak mampu memberi contoh yang baik kepada orang lain.

SI PPI Dunia 2014 adalah satu ajang untuk sesama mahasiswa Indonesia di Jepang

untuk saling berkolaborasi, berkolaborasi dalam memberikan yang terbaik untuk mensukseskan kegiatan SI PPI Dunia 214. Suatu ajang untuk menunjukkan kemampuan dan nilai-nilai positif dari apa yang kita pelajari di Jepang tanpa melupakan akar dan asal kita sendiri, Indonesia. Semoga nantinya nilai-nilai yang kita pelajari dari menuntut ilmu di Jepang dapat membuahkan hasil dan manfaat yang dapat dirasakan oleh diri kita sendiri dari orang lain. Kita mulai dari sekarang, dan kita mari tunjukkan dengan SI PPI Dunia 2014.

Page 7: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 6

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Seiring dengan perjalanan pelajar Indonesia dalam menuntut ilmu di negeri seberang, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan untuk dapat melepas rindu dengan tanah air. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan khas Indonesia. Memperoleh makanan Indonesia di Jepang bukanlah hal yang mudah, jumlah penjaja barang khas Indonesia dan swalayan yang menyediakan makanan Indonesia di Jepang masih sangat sedikit. Terlebih lagi restoran Indonesia di Jepang juga sulit ditemukan. Bahkan sebagian pelajar Indonesia meminta kiriman makanan dari Indonesia, meski kadang butuh berbulan-bulan untuk tiba di Jepang demi memenuhi rasa rindu dengan kampung halaman.

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan jumlah produk makanan dari Indonesia di Jepang, Kementerian Perindustrian RI, dibantu oleh Atase Perindustrian KBRI Tokyo, berpartisipasi dalam Pameran Makanan dan Minuman terbesar di Jepang, yaitu Foodex 2014.

Pameran ini sangat ketat, karena hanya mereka yang memperoleh undangan yang bisa masuk ke dalam pameran. Pada pameran tahun ini PPI Jepang menjadi salah satu pihak yang diundang oleh KBRI Tokyo untuk menghadiri acara tersebut. Selain dapat menikmati berbagai makanan dari berbagai prefektur di Jepang dan berbagai negara di dunia, PPI Jepang juga

berkesempatan untuk dapat mengunjungi booth pameran Indonesia serta berbincang-bincang dengan peserta pameran dan pejabat dari Kementerian Perindustian.

Pameran ini diikuti oleh puluhan negara didunia, termasuk Indonesia. Partisipasi Indonesia dalam Foodex 2014 ini adalah yang ketiga kalinya, dimana pada tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah perusahaan partisipan dari Indonesia. Pada tahun 2013 hanya 10 perusahaan maka pada tahun 2014 ada 27 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi. Peningkatan jumlah peserta ini, menurut Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Bapak Panggah Susanto disebabkan karena alokasi anggaran yang digunakan oleh Kementerian Perindustrian yang lebih besar dari sebelumnya. Menurut beliau peningkatan anggaran ini didorong oleh hasil Foodex tahun sebelumnya, dimana meski hanya sedikit perusahaan yang ikut, namun beberapa dapat mencetak transaksi

FOODEX 2014Indonesia Menembus Pasar Jepang

Sofyari [email protected]

National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Public Policy Program

Kabar PPI Jepang

Pengunjung tampak memadati lokasiFOODEX 2014

Page 8: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 7

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

yang berkelanjutan dengan konsumen dari Jepang. Sehingga peningkatan anggaran yang lebih besar diharapkan akan turut meningkatkan jumlah perusahaan yang berpartisipasi dan memperbesar peluang untuk menjalin kerjasama dengan konsumen Jepang.

Produk yang dibawa oleh peserta pameran pun sangat variatif, diantaranya Teh Hijau, Permen Coklat, Seafood Beku, Beras Organik, Kopi, Madu, Sirup Markisa, Sari buah Manggis, Agar-agar, Unagi, Mie Instant, Sari Kelapa, dan Kacang Tanah. Produk-produk tersebut juga telah berhasil menembus pasar di beberapa negara lain. Meskipun tidak semua peserta pameran memiliki pengalaman untuk.memasarkan produk ke Jepang

Beberapa pengusaha mengakui bahwa sangat sulit untuk menembus pasar Jepang. Jepang

Kabar PPI Jepang

Hiruk-pikuk Suasana FOODEX 2014

Salah Satu Produk yang dipamerkan di FOODEX 2014

memiliki standar sendiri untuk makanan dan minuman agar dapat diperdagangkan di Jepang, sehingga meski di Indonesia telah dilakukan uji laboratorium dan memperoleh sertifikasi international. Namun adakalanya sertifikat ini belum cukup untuk menembus pasar Jepang, secara aturan Jepang tetap mensyaratkan bahwa uji tersebut harus mendapatkan sertifikat dari Jepang.Menyadari tingginya standar yang dibuat oleh Jepang, beberapa perusahaan telah menyiapkan sertifikat dari laboratorium Jepang untuk menunjukkan kualitas produknya. Meskipun demikian pengusaha mengakui bahwa menembus pasar Jepang ini termasuk sulit, karena tidak hanya dari kualitas produk namun juga diperlukan mitra dagang/distributor yang sesuai.

Page 9: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 8

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Laporan Penggalangan Dana Sosial PPI Jepang 2013-2014Desi UtamiEnvironmental Earth Science, Hokkaido [email protected] Sosial Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ)

“As you grow older, you will discover that you have two hands, one for helping yourself and the other for helping others.”― Sam Levenson ---

Memberi memang suatu hal yang luar biasa, selain mendatangkan kesenangan, juga akan mendekatkan sesuatu yang jauh, menyatukan segala yang tercerai, dan segudang manfaat yang tak terhitung atau lebih tepatnya tak lagi perlu dihitung. Selain semangat belajar, semangat berbagi dan peduli, adalah salah satu bagian dari jiwa sosial yang harus ditumbuhkan mahasiswa. Berbagi dan semangat kepedulian menunjukkan solidaritas sosial yang universal dan menyeluruh, tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok. Berikut ini kami sampaikan status penggalangan dana yang dilaksanakan oleh PPI Jepang pada periode Februari – April 2014. Semoga bantuan yang kita kumpulkan dapat memberi manfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah.

1. Dana sosial untuk Saudara Hary Sakti Muliawan Keterangan : Saudara Hary Sakti Muliawan, salah satu mahasiswa Indonesia di Universitas Kobe, akan menjalani operasi tumor di Rumah Sakit Kobe University. Untuk menjalani operasi tersebut, dibutuhkan dana lebih dari 1 juta yen. Untuk meringankan musibah yang dialami Saudara Hary Sakti, PPIJ melakukan penggalangan dana. Periode Pengumpulan : 25 Maret – 15 April 2014. Jumlah Terkumpul : 70.000 Yen Penyaluran : 17 April 2014, disalurkan langsung.

2. Dana Donasi Bencana Tanah Air 2014. Keterangan : Tanah air tecinta kita, Indonesia, baru- baru ini mengalami beberapa musibah bencana alam, seperti Erupsi Gunung Kelud (Jawa Timur), Banjir di Jakarta, Erupsi Gunung Sinabung (Kabupaten Karo) Untuk meringankan beban korban bencana, PPIJ berinisiatif untuk mengumpulkan dana sosial. Periode Pengumpulan : 14 Februari – 10 Maret 2014Jumlah Terkumpul : 217.105 Yen Penyaluran : 17 Maret 2014, disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI)

Kabar PPI Jepang

Page 10: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 9

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Kota Niihama - Prefektur EhimeAnshar Abdullah

Penulis saat ini kuliah di Niihama Kousen

melanjutkan pendidikan ke Libya. Saat ini beliau telah menetap di Jepang dan fasih berbahasa Jepang, Arab, Inggris, Malaysia, dan Indonesia (http://www.islamjp.com/).

Niihama Global Party adalah acara tahunan di Niihama yang digelar tiap Februari oleh SGG Niihama Volunteer Club dengan pemerintah kota untuk memfasilitasi sosialisasi dan pertukaran

budaya sekitar 800-an orang asing di Niihama dan sekitarnya dengan masyarakat Jepang.

Panggung global party menjadi ajang pertunjukan seni, beladiri, sulap, maupun berbagai budaya dari bermacam negara. Selain itu, pengunjung bisa menikmati beragam camilan dari berbagai penjuru dunia gratis, asal tidak dibungkus dan dibawa pulang. Pengunjung juga dapat mencoba mengenakan yukata (pakaian tradisional jepang), menulis kaligrafi jepang, seni copper crafting khas Besshi-mountain, merangkai bunga ikebana dan masih banyak lagi secara gratis.

Niihama National College of Technology; atau biasa disingkat Niihama Kousen adalah sebuah sekolah teknik kejuruan yang setingkat Diploma 3. Niihama Kousen ini adalah satu dari 12 sekolah teknik pertama yang dibangun oleh pemerintah

Kabar Korda Komsat

Kota Niihama adalah kota kecil dengan populasi 125.000 jiwa yang berada di Prefektur Ehime, Pulau Shikoku. Kota ini berubah dari pemukiman petani dan nelayan menjadi kota industri pada 1691 sejak dibukanya Tambang Tembaga Besshi. Saat ini Niihama adalah kota industri mesin, kimia, penyulingan, industri tenaga listrik, dan pertambangan.

Niihama juga terkenal akan Taiko Matsuri (festival drum) pada Bulan Oktober tiap tahunnya yang mengundang pelancong dari dalam dan luar kota untuk ikut menyaksikan secara langsung Taiko-dai yang sedang beradu.

Niihama memiliki sebuah masjid berlantai dua yang atapnya berbentuk kubah berwarna hijau dan disebut Masjid Niihama. Masjid tersebut didirikan oleh Abu Mahdy Sulaiman Hamanaka, warga negara Jepang.

Pada umumnya masjid di Jepang didirikan oleh negara atau sekelompok muslim dari negara lain, kecuali Masjid Niihama yang didirikan dan dikelola secara perorangan. Masjid ini juga dikonstruksi agar bisa dipakai menginap dan nyaman ditinggali musafir. Sehingga dilengkapi dapur, kamar mandi, perpustakaan dan selimut.

Bapak Hamanaka masuk Islam sewaktu bersekolah di Singapura, selanjutnya beliau kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir dan

Bapak Hamanaka (baris belakang keempat dari kiri) bersama Dr. Abdulaziz A. Turkistani, Duta Besar Arab Saudi (baris belakang berdasi) diNiihama Masjid

Page 11: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 10

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Jepang 51 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pasca perang, akan insinyur muda siap pakai saat Jepang sedang

mengalami masa industrialisasi yang pesat kala itu.

Secara umum sistem pendidikan tinggi di Jepang dapat dikategorikan ke dalam 4 bagian, universitas (Daigaku), akademi (Tanki-daigaku), sekolah tinggi teknik (Kōtō-senmon-gakkō/kosen) dan sekolah kejuruan (Senmon-gakko).

Tahun akademik dimulai sekitar bulan April dan berakhir Maret tahun berikutnya. Perkuliahan dibagi dalam dua semester, semester pertama berlangsung dari Maret sampai dengan September dan semester kedua dimulai dari bulan Oktober dan berakhir Maret.

Sama halnya di Indonesia dan negara lain, setelah tamat SMA orang Jepang akan melanjutkan pendidikannya di daigaku selama 4 tahun. Akan tetapi lulusan kousen yang tidak memilih untuk mencari kerja, atau yang berniat untuk melanjutkan pendidikan, mereka dapat masuk daigaku dari tahun ketiga alias cukup menambahkan 2 tahun lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.

Kabar Korda Komsat

Total waktu yang harus ditempuhnya sama. Yang memilih SMA, perlu total waktu 7 tahun, yang lanjut di kousen pun sama, 7 tahun.

Sakura yang sedang mekar di kampusNiihama kousen

Page 12: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 11

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Alhamdulillah, pada hari Sabtu, 8 Maret 2014, pukul 18:00 – 21:00 JST, bertempat di Sendai Fukushi Plaza, PPI Sendai bekerja sama dengan PPI Jepang menyelenggarakan sebuah festival budaya sederhana, FESTINA 2014, yang bertajuk “Harmony Through Diversity.” Festival ini merupakan kelanjutan serial FESTINA yang diawali pada 2003, selanjutnya 2005, 2012, dan terakhir pada tahun 2013. FESTINA 2014 dikelola secara mandiri oleh panitia pelaksana PPI Sendai dan Tohoku, dikepalai oleh salah satu mahasiswa program JYPE (Junior Year Program in English) at Tohoku University asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Aldhi Reza, dan dibantu dengan sokongan dana dari KBRI Tokyo.

Rangkaian Acara

Konsep acara FESTINA 2014 ini benar-benar mengusung konsep festival, dimana para performer mempertontonkan pertunjukan kebudayaan dan para penonton bisa langsung ‘menyatu’ dengan pertunjukan. Dengan konsep seperti itu, acara FESTINA 2014 ini memiliki 3 elemen penting:

1) Pameran Kebudayaan Indonesia

Pameran kebudayaan Indonesia meliputi penjualan makanan, pameran mainan, pameran pakaian adat, dan penjualan souvenir khas Indonesia. Pameran ini bertempat di Plaza Hall lantai 1 Sendai Fukushi Plaza

selama 45 menit di awal, mulai pukul 18.00-18.45, dan 30 menit di akhir, mulai pukul 20.30-21.00.

Di pameran ini para pengunjung bisa menikmati makanan khas Indonesia (baik makanan berat maupun kudapan). Kemudian ada juga stand mainan tradisional, yang disana disediakan gasing, karet lompat tali, dan congklak/dakon yang bisa dimainkan oleh pengunjung dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan penjaga stand. Kemudian ada juga stand pameran pakaian adat sekaligus photo

booth, yang disana para pengunjung bisa mencoba pakaian adat Indonesia dan berfoto di booth ondel-ondel yang telah disediakan.

2) Pameran foto keindahan Indonesia, bertempat di Tenji Lobby lantai 2 Sendai Fukushi Plaza.

Di Pameran foto ini terpajang berbagai foto keindahan alam dan budaya Indonesia dengan berbagai deskripsinya masing-masing

3) Penampilan tim kesenian PPI Sendai, bertempat di Fureai Hall lantai 2 Sendai Fukushi Plaza selama 1 jam 20 menit, yaitu dari pukul 19.00-20.20.

Penampilan tim kesenian PPI Sendai merupakan elemen acara utama dalam rangkaian acara Festina 2014 kali ini, dimana para warga PPI Sendai yang kesemuanya merupakan mahasiswa

Sekilas FESTINA 2014Muhammad Salman Al Farisi

International Mechanical and Aerospace Engineering Course, Tohoku University, SendaiAnggota PPI Jepang Komsat Miyagi

Kabar Korda Komsat

Page 13: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 12

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

terinspirasi dari Tari Merak, dibawakan oleh Dewi, Pritta, Isnaini, dan Kinanti. Kemudian setelah para tamu mendengarkan sambutan singkat dari perwakilan KBRI Tokyo (Pak Agus Heryana), kembali para tamu dibuat terkesima dengan penampilan Tari Piring yang dibawakan dengan gemulai oleh Verisafirma, Raras, Hanami, dan Elza.

Selanjutnya adalah penampilan kolaborasi antara 3 tim kesenian PPI Sendai, yaitu tim Rampak Kendang (Dipta dan Hesky), tim Randai (Revyan, Hanif, Winalda, Delta, Taqwa, Elza, dan Kinanti), dan duo Pencak Silat PPI Sendai (Aldhi dan Akmal).

Penampilan kolosal dari tim Angklung Sendai (yang namanya Sendai Angklung Club) yang membawakan rangkaian lagu Jepang dan Indonesia membuat para tamu berdecak kagum. Penampilan tim angklung kali ini merupakan yang paling banyak sepanjang sejarah berdirinya tim Angklung Sendai, dimana kali ini punggawanya terdiri dari 25 orang! (Verisafirma, Hanami, Hesky, Dewi, Rifqi, Diptarama, Revyan, Vicky, Syahril, Bobby, Ari, Saefuludin, Raras, Aldhi, Riesma, Isnaini, Peter, Arif, Elza, Hanif, Abdurro’uf, Gannady, Andrian, Muttaqin, Fakhrial)

Selepas penampilan angklung yang memesona, acara dilanjutkan dengan sebuah penampilan yang tidak kalah memesonanya, yaitu Tari Bali yang dibawakan solo oleh Maldia. Kali ini tari yang dibawakan adalah Tari Panji Semirang, yang nama besarnya sudah melegenda ke seluruh dunia, jadi tidak heran banyak warga Jepang yang sudah cukup familiar dengan tarian ini.

Kabar Korda Komsat

Penampilan dibuka dengan tari kontemporer yang

Setelah itu, giliran Tim Saman Sendai yang membuat applause para tamu membahana dengan menyuguhkan tarian penuh semangat dan gerakan berirama cepat khas Tari Likok Pulo dari Aceh. Dalam Festina 2014 kali ini tari Saman dibawakan oleh Fuad, Aldhi, Diptarama, Salman, Rifqi, Revyan, Delta, Adam, Taqwa, dan dibantu oleh Verisafirma dan Akmal sebagai syech.

Rangkaian penampilan kesenian di panggung utama ditutup oleh tari kontemporer yang memadukan budaya tradisional dan budaya populer Indonesia. Budaya tradisional diwakili oleh rangkaian tarian tradisional

yang telah tampil sebelumnya, seperti tari Merak, tari Piring, dan Randai. Sementara itu budaya populer Indonesia ditunjukkan

Page 14: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 13

PPIJ, Kita untuk Indonesia!Kabar Korda Komsat

melalui pemilihan lagu yang dibawakan oleh trio lead vocal PPI Sendai (Verisafirma, Dani,

dan Arif ) yang membawakan lagu Zamrud Khatulistiwa dan Laskar Pelangi. Selain beberapa wakil dari tarian tradisional dan lead vocal yang telah disebutkan, penampil lain yang berpartisipasi dalam tari penutup ini diantaranya Riyan, Andrian, Delta, Bayu, Gianluigi, dan Ari,

Penutup

Sebagai penutup liputan FESTINA 2014 ini, kami pengurus PPI Sendai/Tohoku dan panitia FESTINA 2014 mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan acara ini:

• KBRI Tokyo, terutama Ketua Fungsi Pensosbud, Pak Agus Heryana yang sudah jauh-jauh menyempatkan diri hadir ke Sendai dan memberi sambutan, serta Atase Dikbud KBRI, Pak Iqbal Djawad, yang mengusahakan pendanaan FESTINA 2014.

• Ketua PPI Jepang, Mas Teuku Muhammad Roffi yang juga sudah jauh-jauh hadir dari Tokyo.

• Pak Supardo (Kepala Sekolah Republik Indonesia Tokyo) yang membantu peminjaman berbagai macam properti untuk FESTINA 2014.

• Warga PPI Sendai yang secara luar biasa mampu mendistribusikan tiket FESTINA 2014 dengan masif dalam waktu singkat.

• Selain itu masih banyak lagi pihak lainnya yang telah menyukseskan penyelenggaraan FESTINA 2014 ini.

Mudah-mudahan dengan terselenggaranya FESTINA 2014 semua target yang diusung dalam acara ini dapat tercapai, dari misi sosial, misi kekeluargaan, hingga misi persahabatan.

Ganbarou PPI Sendai!

*untuk liputan lebih detail tentang acara FESTINA 2014 ini, silakan kunjungi laman liputan resmi FESTINA 2014 di website PPI Sendai: http://sendai.ppijepang.org/berita-ppis/festina-2014/

Page 15: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 14

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Penyelenggaraan program penelitian bagi para akademisi diharapkan mampu mendukung penguatan riset dan teknologi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Mengingat pentingnya peran penelitian dalam sustainability issues tersebut, Persatuan Pelajar Indonesia Hokkaido (PPIH) menyelenggarakan sebuah pertemuan ilmiah tahunan bertajuk The 11th Indonesian Student Association Scientific Meeting (HISAS 11) yang bertempat di Hokkaido University, Sapporo. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari pada tanggal 8 Februari 2014, dengan mengangkat tema “Communicating Research Progress under sustainability groundwork: Today's vision, Tomorrow`s reality”. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan HISAS 11 ini mendapat sambutan sangat baik melihat banyaknya jumlah abstrak yang masuk dari berbagai universitas baik di Jepang, Indonesia bahkan di Taiwan. Peserta yang hadir dalam kegiatan HISAS tidak hanya berasal dari Universitas Hokkaido saja, namun berasal dari berbagai universitas dan instansi pemerintah seperti Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Hasanuddin, Kementrian Pekerjaan Umum, National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan, dan Yamaguchi University. Jumlah hasil penelitian yang dipresentasikan dalam kegiatan HISAS 11 ini berjumlah 54 makalah dengan total peserta yang hadir mencapai 100 peserta. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Bapak Iqbal Djawad, Ph.D

yang dilanjutkan dengan beberapa keynote presentation oleh pakar lingkungan dan teknologi dari Universitas Hokkaido. Prof. Noriyuki Tanaka, Dr. Yosuke Okimoto, Prof Yuichii Kamiya, dan Dr. Aditya Gusman sebagai keynote presenter menyampaikan pentingnya mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan yang ada saat ini maupun di masa mendatang. Selain itu beserta rombongan KBRI Tokyo, hadir pula di HISAS 11 ini Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia sekaligus rektor Unhas Prof. Idrus Paturusi dan rombongan Unhas, yaitu Prof Irawan Yusuf dan Prof. Dadang Ahmad Suriamiharja. Pada sesi selanjutnya, seluruh peserta mempresentasikan paper secara lisan yang dibagi menjadi beberapa sesi diantaranya natural science, food, engineering, agriculture, environmental management, dan social studies. Jaka Fajar Fatriansyah, selaku ketua Panitia dari kegiatan HISAS 11 berharap jika kegiatan pertemuan ilmiah kali ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan memperhatikan kemampuan bumi untuk mendukung ekosistem di atasnya. Maka dari itu, bersamaan dengan kemajuan teknologi dan industrialisasi, manajemen yang baik tentang bagaimana hal-hal tersebut menimbulkan efek yang minimal terhadap ekosistem, sangat diperlukan.

HISAS 11, “Today's vision, Tomorrow's reality”Doddy Juli Irawan

[email protected]

Opini Kabar Korda Komsat

Page 16: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 15

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Bulan April adalah musim semi, dan musim semi adalah musim yang sangat istimewa di Jepang. Musim semi seolah-olah adalah tahun baru bagi masyarakat Jepang karena segala sesuatu dimulai pada musim ini. Salah satunya adalah acara penyambutan siswa baru di semua tingkatan pendidikan, dari mulai sekolah dasar sampai dengan universitas. Sama halnya juga di instansi atau perusahaan. Pegawai yang baru direkrut akan memulai pekerjaan mereka di tanggal 1 April. Namun, ada 1 hal yang paling istimewa pada musim semi di Jepang. Khususnya di Jepang, awal musim semi ditandai dengan mekarnya bunga sakura. Bunga sakura ini juga sangat istimewa karena hanya mekar selama kurang lebih 2 minggu saja. Karenanya, banyak orang yang memanfaatkan momen yang sangat spesial ini untuk melakukan Hanami, piknik di bawah pohon sakura. Pada kesempatan ini, PPI Jepang meliput kegiatan Hanami dari PPI Todai dan PPI UEC.

PPI Todai

Dalam kegiatan PPI, biasanya kegiatan Hanami identik dengan acara penyambutan mahasiswa baru. Di tengah ketidakpastian cuaca, pada hari Sabtu, tanggal 5 April 2014, PPI Todai tetap melangsungkan acara Hanami. Kegiatan hanami ini diladakan di Kitanomaru-koen. Kitanomaru-koen merupakan taman yang sangat terkenal di Tokyo. Letaknya yang strategis, berada di bagian utara dari kompleks Imperial Palace, bersebelahan persis dengan gedung Nippon Budokan, membuat taman ini sangat ramai akan pengunjung pada saat-saat hanami. Kegiatan hanami PPI Todai ini dibarengi juga dengan acara penyambutan mahasiswa baru. Selain itu, acara hanami ini juga merupakan kegiatan yang pertama bagi kepengurusan PPI Todai yang baru yang diketuai oleh saudara Muhammad Sakti Alvissalim.

Bulan April adalah Musim Semi di Jepang Suksmandhira Harimurti [email protected] Electrical Engineering ,The University of Tokyo

Opini Kabar Korda Komsat

Page 17: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 16

PPIJ, Kita untuk Indonesia!Opini Kabar Korda Komsat

PPI UECTidak kalah serunya dengan kegiatan hanami PPI Todai, PPI UEC juga mengadakan kegiatan hanami. Kegiatan hanami PPI UEC dilangsungkan di Nogawa-koen. Tempat ini merupakan tempat yang sangat terkenal di wilayah Chofu. Di Nogawa-koen ini, pohon-pohon sakura ditanam di sepanjang pesisir Sungai Nogawa yang jernih dan bersih. Namun, ada 1 hal yang membuat Nogawa-koen ini sangat istimewa dibandingkan dengan taman dengan pohon sakura lainnya, sakura night festival. Pada festival ini, pohon-pohon sakura disinari dengan cahaya lampu sorot sehingga seolah-olah membuat hadirnya pohon sakura menerangi malam musim semi di wilayah Chofu. Festival ini hanya diadakan 1 kali dalam 1 tahun. Karenanya, tak heran Nogawa-koen menjadi salah satu lokasi hanami yang sangat spesial di daerah Tokyo.

Page 18: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 17

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Indonesia MelangkahSyafril Bandara

Graduate School of Interdisciplinary Information Studies, The University of TokyoApplied Computer Science Course

Opini

Hasil Rekapitulasi Suara

Rekapitulasi hasil penghitungan suara di TPS dan Pos dalam Pemilihan Umum Anggota DPR telah dilaksanakan tanggal 15 April dengan dihadiri PPLN, KPPSLN, Panwaslu LN, dan saksi dari 1 partai.

Ringkasannya adalah sbb:

A. Peringkat tiga teratas perolehan total suara partai:

1. PDIP 8892. PKS 7583. Gerindra 280

B. Peringkat tiga teratas perolehan suara caleg:

1. Taufik Ramlan Wijaya (PKS #4) 2862. Hidayat Nur Wahid (PKS #1) 2403. Setiana Widjaja (PDIP #7) 63

C. Jumlah surat suara sah 2599; tidak sah 163

Hasil lengkap Pemilu Caleg 2014 di Tokyo dapat dilihat di:

https://docs.google.com/spreadsheet/ccc?key=0ArExC0akbCgxdFVsb1laWG4xYWdOYVpXVDF6V0ZORGc&usp=sharing

Pada tanggal 9 April lalu masyarakat Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum anggota legislatif. Di Jepang sendiri, pemilu bagi WNI dilakukan pada tanggal 6 April. Pada kesempatan pemilu tahun ini, saya mendapatkan kesempatan menjadi salah satu perwakilan mahasiswa di Panitia Pemilihan Luar Negeri Tokyo. Walaupun udara dingin menyelimuti kota Tokyo pada hari itu, saya merasakan sekali antusiasme warga Indonesia yang ingin menyalurkan suaranya di TPS KBRI Tokyo. Tidak hanya orang-orang yang tinggal di Tokyo dan sekitarnya, tetapi beberapa orang yang tinggal cukup jauh dari Tokyo pun turut hadir dan menyampaikan suaranya di TPS.

Meskipun hasil pemilu legislatif masih dalam proses perhitungan, salah satu lembaga memperkirakan bahwa pemilih yang menyalurkan suaranya mencapai 75 %. Di tengah kekecewaan masyarakat terhadap banyaknya kasus korupsi yang menimpa para penyelenggara pemerintahan, dan anggota legislatif, angka 75 % itu menunjukkan betapa besarnya kepedulian masyarakat terhadap masa depan bangsa ini. Menurut saya, hal ini menunjukkan keberhasilan para pendiri bangsa ini yang telah menanamkan dan mengajarkan identitas ke-Indonesia-an. Setiap kita tentu punya identitas ke-suku-an, identitas ke-agama-an, dan identitas-identitas lainnya. Namun, kita semua bisa bekerjasama dengan baik dengan menjaga keseimbangan antara identitas-identitas itu, dan mengedepankan identitas ke-Indonesia-an kita.

Pemilihan umum adalah salah satu kesempatan dimana setiap orang di negeri ini bisa turut serta untuk menentukan langkah bangsa ini. Setiap orang di negeri ini menjadi aktor dalam menentukan langkah bangsa ini. Pemilihan umum adalah salah satu bentuk usaha kita untuk bertanggung jawab sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan pandangan politik diantara kita adalah hal biasa,

namun semua itu jangan sampai membuat energi kita habis untuk menyerang satu sama lain. Mari kita gunakan energi kita itu untuk membabat habis musuh bersama kita. Mari kita bersinergi untuk memberantas kebodohan. Mari kita bahu membahu untuk mencabut korupsi hingga ke akar-akarnya.

Setelah memilih orang-orang yang akan duduk di parlemen, pada bulan Juli mendatang kita akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kita akan menitipkan jalan roda pemerintahan selama 5 tahun ke depan kepada mereka. Merekalah yang nantinya akan menghimpun seluruh potensi di Indonesia, dan mengarahkan langkah kaki bangsa ini untuk berpijak pada anak tangga 2014, dan anak-anak tangga berikutnya.

Page 19: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 18

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Pemilu 2014 dan Peluang dari JepangDimas Andrianto - Kagawa University, Kagawa

Faculty of Agriculture

Opini

Tahun 2014 menjadi kesempatan ketiga bagi saya untuk berpartisipasi sebagai pemilih dalam pemilihan umum lima tahun (Pemilu) di Indonesia. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pikiran terkait dengan perkembangan politik di dalam negeri dan bagaimana harapan saya terkait masa depan Indonesia dalam kaitannya dengan Jepang dan dunia. Tahun 2014 menandai akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sekaligus juga memperkecil peluang status quo karena Presiden SBY telah menjabat untuk 2 periode. Oleh karena itu, Pemilu 2014 juga memiliki peran penting secara politis, mengingat siapapun yang terpilih pada Pemilu 2014 tentu berpeluang besar untuk terpilih kembali pada 2019 mengikuti sukses Presiden SBY pada 2004 dan 2009.

Indonesia 2014 Saat ini Indonesia sedang berkembang dengan baik. Indonesia berada pada posisi ke-16 negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia (Bank Dunia 2012). Posisi ini dapat terus menguat dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia.PDB negara-negara di dunia menurut Dana Moneter Internasional (IMF 2011):

Page 20: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 19

PPIJ, Kita untuk Indonesia!Opini

Sumber: http://www.gajimu.com/main/tips-karir/pendidikan-mempengaruhi-kualifikasi-tenaga-kerja

Sumber: Badan Pusat Statistik (2010)

Selain itu kondisi saat ini ditopang dengan tingginya jumlah penduduk usia produktif yang berfungsi sebagai tenaga kerja. Apabila kabinet 2014 mampu mengelola potensi ini dengan baik maka Indonesia akan berkembang menjadi mesin ekonomi yang kuat untuk tahun-tahun mendatang. Saat ini populasi usia produktif mencapai 66% jumlah penduduk dengan tambahan penduduk anak dan balita sebesar 28% yang akan menjadi kekuatan pada 10 sampai 15 tahun ke depan. Kondisi ini mirip dengan piramida penduduk Jepang pada tahun 1950-an.

Tenaga kerja terdidik juga terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai 30,6% pada tahun 2010 dengan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi sebesar 4,8%. Semua faktor di atas dapat berkembang menjadi sumber kemajuan bagi kesejahteraan Indonesia di masa mendatang apabila dikelola dengan baik. Oleh karena itu, besar harapan Pemilu 2014 akan menghasilkan pemimpin dan pengambil kebijakan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Page 21: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 20

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Peluang dari Jepang Saat ini Jepang sendiri tengah menghadapi berbagai masalah, diantaranya berbagai bencana alam, krisis nuklir Fukushima, perlemahan nilai yen, deflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, kurangnya tenaga kerja, sampai kepada ketegangan masalah perbatasan dengan beberapa negara tetangga. Masalah tersebut coba diatasi oleh pemerintah Jepang dengan menerapkan berbagai kebijakan.

Peluang pertama yang harus dimanfaatkan dengan baik adalah rencana Jepang untuk

memindahkan destinasi investasi utamanya ke Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya. Saat ini Jepang adalah tujuan ekspor kedua terbesar bagi Indonesia setelah Cina. Selain itu Jepang juga dikabarkan akan membantu Indonesia dalam pengembangan beberapa teknologi yang dapat menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia, seperti teknologi kereta supercepat Shinkansen (The Japan Times 17 Oktober 2013). Terkait dengan hubungan antar negara, Jepang juga mempermudah akses bagi warga negara Indonesia yang akan mengunjungi negeri sakura tersebut. Bahkan, mulai tahun fiskal 2015 pemerintah Jepang berencana memperpanjang kontrak pekerja asing di Jepang dari maksimal 3 tahun menjadi 6 tahun (The Japan News 4 April 2014). Akhirnya harapan kita semua adalah semoga para pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih di 2014 ini mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Opini

Page 22: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 21

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Karbon merupakan zat yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Ia bersama kita saat kita beraktivitas, ia ada dalam makanan yang kita makan, dan bahkan ia adalah salah satu zat utama penyusun tubuh kita. Dalam bentuk zat padat, karbon dapat memiliki struktur yang teratur, yang disebut dengan kristal. Dua contoh kristal karbon diantaranya grafit, si hitam nan rapuh yang merupakan bahan pembuat pensil, dan intan, si cantik nan perkasa yang sanggup memotong bongkahan logam mulia. Walaupun kedua kristal itu memiliki komposisi dasar yang sama, yaitu atom karbon, struktur atom karbon pada kristal grafit dan intan berbeda. Pada grafit, atom karbon tersusun dalam bentuk lembaran dua dimensi (2D) yang berlapis-lapis, disebut dengan hexagonal planar. Gaya ikat antar atom-atom karbon dalam satu lembar yang sama sangat kuat, namun gaya ikat antara lapisan yang satu dan yang lainnya sangat lemah, itulah yang menyebabkan grafit begitu rapuh. Lemahnya ikatan antar lapisan grafit menandakan bahwa elektron di dalam grafit dapat bergerak bebas. Hal inilah yang menyebabkan grafit memiliki sifat penghantar (konduktor) listrik yang baik. Lain halnya dengan intan, dimana elektron-elektron dalam intan terkurung ke dalam kisi 3D yang kompak. Hal ini yang menyebabkan intan menjadi material 3D terkuat tetapi menjadi penghantar listrik yang buruk (isolator). Kemudian muncul pertanyaan di dalam benak para peneliti karbon ini. Dapatkah kita menggabungkan sifat konduktif dari grafit dengan sifat kuat intan ke dalam satu material? Jawabannya adalah ya. Ide dasarnya adalah dengan menguliti lembaran-lembaran grafit hingga tersisa satu lembar dengan tebal satu atom, yang dikenal dengan sebutan grafin.

Andre Geim dan Kostya Novoselov mendapatkan hadiah nobel tahun 2010 berkat keberhasilan mereka mendapatkan satu lembar grafin dengan hanya menggunakan selotip! Dengan membuat selembar grafin, ikatan antar atom karbon tetap kuat. Bahkan dengan membuatnya menjadi hanya selembar, elektron yang tadinya berinteraksi dengan lembar grafin lain kini bebas bergerak. Berdasarkan teori, elektron tersebut memiliki massa efektif nol yang artinya mampu bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya (106 m/s) [1]. Oleh karena fenomena fisis yang unik tersebutlah grafin menjadi super-material yang membuka peluang begitu lebar dalam revolusi sains dan teknologi di dunia. Dengan ketebalan hanya 0.335 nm, grafin menjadi material paling tipis yang pernah ada, yang membuatnya sangat ringan dan transparan. Hambatan jenis (resistivitas) listrik grafin berhasil memecahkan rekor resistivitas terendah yang sebelumnya dipegang oleh material perak (sekitar 35% lebih rendah daripada perak), menjadikannya material dengan hantaran listrik tercepat [2]. Secara dramatis, kekuatan mekanis grafin juga mengalahkan saudara tuanya, intan, dan memiliki kekuatan 100 kali lebih kuat daripada baja untuk ketebalan yang sama. Dan secara termal, konduktivitas panasnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan konduktivitas panas intan atau 80 kali lipat lebih tinggi daripada tembaga.

Namun demikian, grafin seorang diri tak mampu memuaskan kebutuhan teknologi dunia. Kelemahannya adalah grafin tidak mempunyai gap energi. Gap energi ini memisahkan tingkat energi rendah (valensi), yaitu saat elektron terikat (bonding), dan tingkat energi tinggi (konduksi) saat elektron bebas (antibonding).

Grafin dan Carbon Nanotube, Material Cerdas

dari Sebatang PensilHesky Hasdeo - Tohoku University, Sendai

Serba - Serbi

Page 23: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 22

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Suatu hari di masa depan nanti, bisa saja kita menjumpai berbagai perangkat gadget yang tebalnya hanya setebal kertas dengan layar yang dapat kita tekuk-tekuk, atau kendaraan bermotor super ringan hingga dapat terbang, atau bahkan robot super kecil yang dapat kita masukkan ke tubuh manusia. Semua mimpi itu berawal dari sebatang pensil.

Referensi:

[1] K.S Novoselov et al. Nature 438, 197-200 (2005)

[2] “Physicists Show Electrons Can Travel More Than 100 Times Faster in Graphene”, http://www.newsdesk.umd.edu/scitech/release.cfm?ArticleID=1621

[3] Tentu saja dalam kenyataannya pembuatan carbon nanotube tidak literally dengan menggulung grafin, tetapi salah satu caranya adalah dengan memanaskan atom-atom carbon hingga menjadi uap kemudian mencetaknya menjadi nanotube yang disebut dengan chemical vapor deposition. http://en.wikipedia.org/wiki/Chemical_vapor_deposition

[4] R. Saito et al. “Physical properties of carbon nanotubes”, Imperial College Press (London).

Serba - Serbi

Dengan tidak adanya gap energi, elektron akan dengan mudahnya berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi berapapun energi yang diberikan kepada electron tersebut. Namun dengan adanya gap energi, elektron tidak akan berpindah ke level konduksi bila energi yang diberikan lebih kecil dibanding gap energi tersebut. Ide dasar inilah yang mendasari mekanisme switching pada sistem digital. Material yang memiliki gap energi yang cukup kecil (~1 eV) (sehingga hanya dibutuhkan sedikit energi untuk memindahkannya dari tingkat valensi ke tingkat konduksi) disebut semikonduktor.

Salah satu cara untuk membuat grafin menjadi semikonduktor adalah dengan menggulungnya hingga menjadi tabung, struktur yang kemudian dikenal dengan nama carbon nanotube [3]. Menariknya, dengan “mengubah-ubah cara menggulung” grafin menjadi tabung-tabung nanotube, carbon nanotube bisa memiliki properti elektronik yang berbeda-beda. Menurut teori, diprediksi bahwa 1/3 nanotube adalah konduktor dan 2/3 lainnya adalah semikonduktor. Pada nanotube semikonduktor, gap energi nya dapat divariasikan dari 0 hingga 1 eV hanya dengan memvariasikan diameternya [4]. Carbon nanotube merupakan material yang sangat spesial karena sifat elektroniknya hanya bergantung pada bentuk geometrisnya.

Sejauh ini sudah ada beberapa contoh aplikasi grafin dan nanotube di dunia nanoteknologi, diantaranya: transistor sebagai bahan dasar integrated circuit, alat-alat olahraga, bahan campuran material komposit, sel surya, baterai, display fleksibel, kabel, armor, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Page 24: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 23

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Bagi penggemar jalur kereta bergaris hijau alias Yamanote Line Tokyo, pasti sudah pernah berhenti di stasiun-stasiun besar yang namanya tertera di petunjuk turis Lonely Planet, entah itu Shibuya, Harajuku, Ebisu, Ueno, silahkan sebutkan satu per satu.

Kalau kamu bosan dengan stasiun besar yang semua orang sudah tahu, yang orang sudah fasih bicarakan di dunia maya, maka tulisan ini sudah lebih dari pas.

Kawan, sudah pernah dengar tentang daerah Sugamo? Sugamo adalah suatu daerah yang dinobatkan sebagai Harajuku-nya nenek-nenek (Grandma`s Harajuku). Jizo-dori, jalan pertokoan di Sugamo yang panjangnya kurang lebih 1 km disamakan kehebohannya dengan Takeshita-dori nya Harajuku. Meskipun disebut sebagai Harajuku-nya nenek-nenek, tetapi tak jarang juga ada kakek-kakek baik sendirian atau bersama teman sebaya berjalan santai disini.

Layaknya Harajuku yang menjual berbagai barang terkini dan variatif untuk anak muda, di Sugamo pun kamu bisa menemukan barang keperluan untuk manula termutakhir. Mulai dari sepatu, topi, dan baju berbagai motif yang kakek-nenek banget, CD dan kaset lagu-lagu lama yang sepertinya di karaoke pun tidak ada, tongkat penyangga jalan berbagai motif, sampai dengan rambut

palsu berbagai model.

Atraksi utama dari Sugamo sebenarnya adalah Kuil Koganji yang di dalamnya berdiri tegak patung Togenuki-Juzi, patung tersebut dipercaya dapat memberikan kesembuhan bagi mereka yang sakit.

Para pengunjung yang datang ke kuil mempunyai beberapa rutinitas tertentu, ada yang berkumpul di sekeliling pot besar yang mengeluarkan asap, lalu menyentuhkan tangan ke asap tersebut dan mengusapkannya pada bagian yang sakit (tidak jarang kamu akan melihat kakek-nenek berkumpul untuk mengusap leher, punggung dan kaki mereka).

Selain itu, pada jam 11 pagi, akan ada antrian panjang untuk mengusap dan membasuh patung, berdoa untuk diberi kesembuhan. Kalau kamu sempat ke berkunjung ke kuil, tidak lengkap kalau kamu tidak mencoba shiawase dango seharga 110 yen yang rasa asinnya pas banget.

Sugamo akan menjadi jauh lebih ramai pada tanggal 4, 14, dan 24, karena pada hari tersebut adalah Hari Ennichi festival Kuil Koganji dimana banyak kios yang hanya buka pada hari tesebut.

Serba - Serbi

Jalan Santai di SUGAMO, Harajuku-nya Nenek-Nenek

Annisa Anindita Zein - Tokyo Institute of Technology, Tokyo

Page 25: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 24

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Melihat deskripsi panjang dan foto-foto di atas dan di samping, seperti nya Sugamo tidak cocok untuk anak muda gaul seperti kamu??

Eits... Terlalu cepat kamu menyimpulkan kawan. Berikut ini adalah hal-hal yang anak yang mengaku muda bisa lakukan sepanjang jalan Jizo-Dori di Sugamo:

1. Latihan Berbahasa Jepang

Bener abis. Kalau kamu butuh teman latihan percakapan Bahasa Jepang, maka begitu kamu sampai di Jizo-Dori pilihlah tempat duduk yang sekitarnya penuh dengan kakek dan nenek. Entah di kedai eskrim, okonomiyaki, toko baju diskon, ataupun taman samping kuil Kogenji. Selama dua kali saya melakukan studi lapangan disana, orang asing seperti saya tidak luput dari wawancara singkat kakek dan nenek.

Mereka akan dengan senang memberikan penjelasan tentang Sugamo, mendengarkan Bahasa Jepang yang blepotan, dan kalau kamu beruntung, kamu bisa pulang dengan membawa duit jajan seperti saya saat itu.

2. Jajan camilan tradisional dan oleh-oleh sehat ala manula

Serba - Serbi

Di sepanjang jalan Jizo-Dori adalah surga makanan bagi penggemar jajanan (tunjuk diri sendiri). Hampir di setiap sisi bisa ditemukan toko makanan ringan seperti daigakuimomochi, `sate bawang putih`, daifuku (salah satu camilan terkenal di Sugamo), soft ice cream yang rasanya di atas standar, kedai roti yang cukup kuno, sampai Restoran Washoku (masakan khas Jepang). Harga makanan di Sugamo ramah di kantong mahasiswa lho, jadi kalau misalnya pun kamu membawa uang 1000 yen, kamu masih bisa makan di restoran dan mencoba berbagai camilan. Karena target pasar dari penjual di Sugamo adalah kakek dan nenek, maka tidak sulit menemukan makanan yang baik untuk kesehatan disini. Ada lebih dari tiga kedai teh hijau yang bisa kamu temukan di Jizo-Dori, selain itu ada juga berbagai toko ikan kering, asinan sayuran, dan juga toko madu & sirup dari bahan alami. Kalau ingin memberi hadiah untuk orang tua, mertua, atau calon mertua, bisa deh jalan-jalan ke Jizo-Dori nya Sugamo.

Toko CD Nostalgia Asap "Mujarab"

Antrian Mengusap Patung

Page 26: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 25

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

3. Beli pernak-pernik tradisional dan beli barang bekas

Sebenarnya untuk membeli barang pernak-pernik kamu bisa saja pergi ke Asakusa, malah di Asakusa akan lebih banyak pilihan. Tetapi jika kamu butuh suasana belanja yang lebih tidak sumpek alias lebih sepi, kamu bisa memilih Jizo-Dori Sugamo. Beberapa pola memang terkesan terlalu nenek, tetapi yang tidak kalah manis juga banyak. Saya sempat menemukan tempat kartu nama lucu disana.

Di Jizo-dori pun kamu bisa menemukan lebih dari 2 tenda yang menjual barang bekas. Yang dijual memang tidak terlalu banyak, namun harga nya oke punya. Saya sempat menemukan payung merk WF seharga 300 yen.

4. Jalan-jalan santai

Bosan sama suasana Tokyo yang padat dan cepat terus kangen sama pasar di Indonesia??

Maka Jizo-Dori di Sugamo bisa jadi obat kangen yang pas. Disini, kamu bisa jalan selambat apapun yang kamu mau tanpa di desak siapapun dari belakang (kecuali saat jam puncak sekitar jam 11 sampai 12), karena nenek dan kakek disini cenderung berjalan santai, bahkan terkadang suka berhenti mendadak karena bertemu dengan teman mereka di jalan.

Suasana Jizo-Dori di hari ennichi dan saat jam puncak penuh dengan suara bersautan penjual yang menjajakan barangnya di pinggir jalan. Kalau mata kamu cukup awas, maka kamu melihat bahwa ada beberapa spot penjualan pakaian dalam merah yang diperlihatkan bebas di pinggir jalan (jadi bikin kangen Tanah Abang), yang katanya salah satu barang khas dari Sugamo.

Serba - Serbi

Observasi cara interaksi pelanggan dan penjual

Kalau kamu anak pemasaran atau tertarik sesuatu yang berhubungan dengan interaksi pelanggan dan penjual, maka jalan Jizo-Dori Sugamo mungkin bisa jadi alternatif. Jizo-Dori bentuknya seperti pasar, dan target konsumennya adalah nenek dan kakek, maka saya merasa bahwa para pramuniaga disana lebih sabar dan lebih ramah, dan ada beberapa istilah sapaan yang tidak biasa kita dengar di pertokoan umum. Saya pernah dibuat heran oleh seorang pramuniaga yang sabar mendengar keluhan seorang nenek-nenek yang merasa harga baju di tokonya mahal, padahal harga bajunya sudah didiskon menjadi 500 yen.

Gimana?? Tertarik untuk melepas lelah sehari-hari kuliah dengan mengelilingi Sugamo?? Terkadang mencari hiburan tidak perlu sampai memesan bis malam atau memesan kereta limited express tiba-tiba, coba lihat jalur kereta sehari-hari, kunjungi daerah atau stasiun yang tidak biasa, cobalah pergi tanpa membuka japan guide terlebih dahulu, do as the locals do.

Page 27: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 26

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

Beberapa hari lalu, saya bertemu dengan seorang Doktor baru dari salah satu Universitas bergengsi di Tokyo. Dia berhasil meraih gelar akademik tertinggi dalam bidang yang langka di Indonesia. Dia datang ke kantor saya untuk mengesahkan ijazah sekaligus pamitan akan pulang ke Indonesia akhir bulan Maret ini. Sambil bercanda saya mengatakan “Apakah nggak salah Anda mau pulang ke Indonesia?”. Sambil tertawa dia mengatakan bahwa hatinya sudah bulat untuk kembali ke Indonesia dan berniat untuk mengembangkan keilmuan yang dimilikinya pada suatu Institut Teknologi Negeri yang baru dibuka dan terletak di luar pulau Jawa. Saya bertanya ke dia, kira-kira keberhasilan apa yang dia dapat selama menuntut ilmu di Jepang selama kurang lebih 6 tahun. Dia bercerita bahwa dia mendapatkan ilmu yang mungkin akan sulit didapatkan bila dia bersekolah di Indonesia.

Naluri saya sebagai orang yang juga pernah merasakan hal yang sama ketika lulus dari Universitas Hiroshima 17 tahun lalu ingin bertanya. Apa perbedaan perasaan saya sebagai seorang Ph.D baru pada saat itu dengan perasaan Ph.D baru pada saat sekarang ini. Seingat saya, perasaan saat itu sangat terkejut menerima pendidikan ala Jepang. Sepanjang umur, baru pada saat itulah setiap bangun pagi, saya hanya memikirkan bagaimana seekor larva (bayi) ikan mengambil energi dari makanan yang dimakan kemudian mengkonversi kedalam sebuah energi dan membagi ke seluruh tubuhnya untuk melakukan pergerakan. Setiap pertumbuhan dari si bayi ikan ini

akan membutuhkan energi yang berbeda dan oleh karena itu si bayi harus diberikan asupan makanan dengan kandungan protein, karbohidrat dan lemak. Setiap pagi, saya sudah harus sampai di kampus sebelum jam 8 pagi dan langsung memakai jas laboratorium sambil mempersiapkan eksperimen mengukur konsumsi ikan dari si bayi-bayi ikan dan dilanjutkan dengan istirahat sedikit sambil membaca tulisan-tulisan ilmiah tentang kebutuhan energi ikan-ikan dewasa yang akan saya rujuk buat perlakuan ke bayi-bayi ikan. Hal ini harus dilakukan karena kurangnya tulisan ilmiah yang menyangkut kebutuhan energi bayi ikan pada saat itu.

Setelah rehat, dilanjutkan kembali dengan mempersiapkan preparat histologi bayi-bayi ikan yang akan dilihat di mikroskop untuk membuktikan bahwa selama pertumbuhan energi yang tersimpan dalam tubuh si bayi-bayi ini dipergunakan sesuai dengan kemampuan si bayi-bayi ikan ini memakan, menyerap dan menyimpan energi di dalam tubuh. Setelah ini selesai dilakukan, kembali berjibaku dengan tulisan-tulisan ilmiah dan beberapa catatan yang diberikan oleh Professor pembimbing. Saya katakan berjibaku karena tulisan-tulisan ilmiah dan catatan porsi sore ini semuanya berbahasa Jepang. Proses pembacaan dan penelahaan porsi sore ini membutuhkan waktu dua lipat dari porsi pagi dan jujur saya katakan bahwa sangat menguras energi. Konsekuensi dari ini terkadang sulit mengatur ritme yang mana harus didahulukan, apakah belajar bahasanya atau mengerti isi dari tulisan ilmiah, belum

Spesial

M. Iqbal DjawadAtase Pendidikan dan Kebudayaan

Kedutaan Republik Indonesia di Tokyo

JALAN SUNYI

Page 28: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 27

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

pertama kali menginjakkan kakinya di Jepang 6 tahun lalu. Pada saat itu tekadnya cuman satu yaitu menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, memperluas jaringan dan wawasan dan juga menyerap nilai baik dari Jepang. Saya sempat terhenyak, saya belum banyak ketemu banyak orang seperti doktor muda ini, karena masih banyak diantara kita yang memburu gelarnya, tetapi tidak berkolaborasi dengan semesta di sekelilingnya untuk memperluas jaringan dan belajar nilai dari semesta Jepang.

Seketika itu juga saya mengingat seorang sahabat di Hiroshima yang juga berani menempuh “jalan sunyi” seperti ini. Dengan bekal pensil, penghapus dan lembaran kertas dia menekuni ilmu fisika murni yang untuk sebagian orang tidak menarik. Dia tidak tertangkap dunia materi, yang dia pikirkan hanya bagaimana menghasilkan teori-teori baru. Begitupun pada saatnya dia harus pulang ke Indonesia, dia berani memutuskan untuk menekuni keilmuannya di suatu laboratorium ilmu pengetahuan di Indonesia dan tanpa pernah merasa bahwa materi bisa menghambat seorang untuk maju mengembangkan pengetahuan. Saya tidak pernah mendengar keluhan bahwa dia tidak mendapat fasilitas yang memadai sebagai seorang doktor. Dia bekerja tanpa harus mengharap mendapatkan perhatian dari pemerintah apalagi harus mendapat materi yang layak buat seorang doktor baru. Di saat para doktor baru pulang dan mengharapkan atmosfir yang sama dengan Jepang atau berpindah menjadi peneliti atau pengajar di Jepang atau negara tetangga lain, sahabat saya ini berani memutuskan untuk menyendiri di laboratorium yang sepi dengan fasilitas yang minim. Saya kira tidak banyak doktor yang seperti ini. Setelah menempuh rentang waktu yang cukup lama, beberapa bulan yang lalu dia diangkat menjadi salah satu petinggi di institusi penelitian yang bergengsi di Indonesia. Dia berhasil mematahkan pameo bahwa kita sulit berkarya di tempat yang tidak didukung oleh fasilitas. Jalan sunyi yang dia sudah putuskan benar adanya, dia berkarya dengan tetap menjaga jaringan keilmuan yang di buat semasa masih kuliah di Jepang. Dia konsisten menjaga nilai yang dia dapatkan di Jepang. Jaringan inilah yang mungkin merupakan salah satu faktor

Spesial

lagi membuktikannya dalam wujud experimen. Banyak hal yang tidak sesuai dengan teori yang ada di dalam buku ajar.

Hal ini berlangsung terus setiap hari sehingga secara tidak sadar ikut menajamkan analisa saya mengenai proses fisiologis seekor bayi ikan selama masa pertumbuhannya. Jumlah pengetahuan yang didapatkan terkadang tidak sesuai dengan upaya dan energi yang dikeluarkan. Istilah-istilah fisiologis dan seluruh komponen pendukung seperti sistem respirasi, sistem syaraf, sistem metabolisme dan sistem kardiovaskular bayi-bayi ikan ini sudah merupakan sarapan yang mendoping kehidupan saya sehingga mimpipun sudah dikuasai oleh istilah-istilah ini.

Kembali ke doktor baru yang saya ceritakan di atas. Ketika saya bertanya lebih lanjut apakah dia merasakan hal yang sama dengan saya. Dia mengatakan bahwa perasaan itu sama dan berani menjawab bahwa jalan yang ditempuh selama di Jepang adalah jalan sunyi yang dia lalui. Selain berkutat di laboratorium yang sarat dengan nilai ilmiah dia juga ternyata belajar nilai ke-jepang-an yang membuat orang-orang Jepang menjadi besar. Dia bercerita bagaimana sebuah tulisan yang sebelum diterima dan diterbitkan oleh jurnal ilmiah butuh waktu yang sangat panjang dan berliku, mulai dari ide penelitian, proses yang berulang kali dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, pengiriman manuskrip ke jurnal ilmiah terpercaya, proses penelaahan yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, proses telaah internal dan eksternal yang juga membutuhkan energi dan akhirnya mendapat jawaban ditolak atau dikoreksi minor atau mayor dan diterima. Ketika saya tanya lagi, apakah ini semua dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, dia mengatakan kepuasaan batin setelah mendapatkan semuanya jauh lebih penting dari mendapatkan sesuatu yang pada titik tertentu diidamkan banyak orang. Intinya proses lebih penting dari hasil. Ketika saya bertanya lagi, apakah tidak khawatir sekembalinya di Indonesia dia agak kesulitan mendapatkan atmosfir yang sama dengan di Jepang. Dengan suara tegas dia menjawab bahwa apapun yang akan terjadi akan dia jalani, sama dengan kita, dia

Page 29: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

Buletin Interaksi Edisi 21 - Februari 2014 Halaman 28

PPIJ, Kita untuk Indonesia!

yang meningkatkan kadar kematangan dan keilmuannya sehingga dia melanglang buana di dunia keilmuan dan menerima beberapa penghargaan bergengsi di tanah air. Walaupun sudah terkenal, dia tidak larut dalam hiruk pikuk selebriti keilmuan. Dia adalah orang yang berani menapak di jalan sunyi dan beruntung karena juga didukung oleh keluarga yang siap mendampinginya di jalan yang sunyi.

Spesial

Page 30: Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi 22 - Juni 2014

© Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ) © Biro Konten dan Publikasi

All rights reserved 2014

Enrikko Hazemi | Alvin Mariogani | Farah Fitriani | Chairul AkmalSuksmandhira Harimurti | Rizki Amelia | Dimas AndriantoIrandi Pratomo | Hendro Mulyo W | Ruben Sahistya A