22
MAKALAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM DISUSUN OLEH : KELOMPOK II (KELAS C) ANGGOTA : 1. Moch Ariq Musyafa (12513029) 2. Muh Alif Pandu AK (12513030) 3. Sitti Hariyati (13513032) 4. Gunawan Dwi Wibowo (13513038) Dosen : Moch. Taufiq Ridho, M.Pd JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 1

Makalah Ppi Interaksi Islam Dengan Yunani

  • Upload
    thy1495

  • View
    57

  • Download
    22

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan interaksi masa keemasan islam serta peran budaya yunani yang berpengaruh

Citation preview

MAKALAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM

DISUSUN OLEH :KELOMPOK II (KELAS C)ANGGOTA :1. Moch Ariq Musyafa (12513029)2. Muh Alif Pandu AK (12513030)3. Sitti Hariyati (13513032)4. Gunawan Dwi Wibowo (13513038)

Dosen : Moch. Taufiq Ridho, M.Pd

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan ke Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Pemikiran dan Peradaban Islam tentang Interaksi Islam dengan Yunani dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini berisi tentang awal mula interaksi antara Islam dengan peradaban Yunani, beserta pengaruh kedua peradaban tersebut serta tokoh-tokoh yang berperan penting pada masa tersebut.Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Yogyakarta, 31 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iDAFTAR ISI ........................................................................................................ iiBAB I: PENDAHULUAN ............................................................................. 11.1 Latar Belakang .............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 21.3 Tujuan ........................................................................................... 2BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................ 32.1 Awal Mula Interaksi Islam dengan Yunani ................................... 32.2 Pengaruh Peradaban Yunani Terhadap Peradaban Arab-Islam .... 72.3 Tokoh-Tokoh yang Berperan ........................................................ 8BAB III: PENUTUP .......................................................................................... 93.1 Kesimpulan ..................................................................................... 9DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasyarakat muslim dilihat dari sisi latar belakang etnis, bahasa, adat, organisasi politik, dan pola kebudayaan dan teknologi, mereka menampilkan keragaman kemanusiaan, namun mereka disatukan dalam satu ikatan visi keagamaan yaitu Islam.Islam dengan segala keragamannya merupakan hasil interaksi sosial, politik, dan budaya masyarakat Islam Arab dengan masyarakat-masyarakat lainnya. Sebagai suatu hasil interaksi Islam banyak mengalami persentuhan dengan latar sosial, politik, dan budaya lain, sehingga dalam perkembangannya terutama sejak kemunculan Nabi Muhammad Saw. Hingga abad pertengahan Islam banyak mengalami inovasi-inovasi dengan corak sosial, politik, dan budaya Arab, Persia, Yunani (hellenisme) dan barat. Interaksi Islam dengan peradaban Arab, Persian, Hellenisme, dan Barat merupakan bagian penting dalam pembentukan peradaban Islam.Secara historis, interaksi Islam Arab denhan peradaban dunia tidak sedikit diwarnai dengan ekspansi dan penaklukan terhadap daerah kekuasaan lain. Ekspansi inilah yang mengakibatkan pertemuan dengan budaya-budaya yang berbeda dan melahirkan asimilasi antara keduanya. Salah satu budaya yang bersentuhan dengan budaya Islam adalah Yunani.Berbicara mengenai peradaban Yunani biasanya tidak dapat dilepaskan dari aspek pembicaraan mengenai filsafat, tidak terkecuali ketika pembicaraan tersebut masuk pada wilayah sejarah Islam. Filsafat dipandang sebagai sumber awal kemajuan peradaban umat manusia karena hasil kerja filsafat merupakan pembuka jalan bagi lahirnya ilmu pengetahuan, sehingga kemudian filsafat sering juga disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Penegasan ini cukup berdasar mengingat dalam literatur sejarah Islam abad pertengahan dianggap sebagai masa gemilang dunia Islam dalam bidang pengetahuan yang banyak dipengaruhi oleh filasafat Yunani. Makalah ini akan membahas lebih jauh transmisi peradaban Yunani ke dalam dunia Islam yang terlebih dahulu dimulai dengan memaparkan awal interaksi masuknya peradaban Yunani ke dunia Islam. Pengaruh peradaban Yunani ke dunia Islam dan juga akan memaparkan beberapa tokoh kunci yang berpengaruh pada masa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana awal interaksi Islam dengan Yunani?2. Bagaimana pengaruh peradaban Yunani terhadap peradaban Arab-Islam?3. Siapa saja tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap interaksi Islam dan peradabanYunani?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui awal mula interaksi Islam dengan Peradaban Yunani2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peradaban Yunani terhadap perdaban Arab-Islam3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masa interaksi Islam dengan Yunani4.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Awal Mula Interaksi Islam dengan YunaniSalah satu karya terbaik mengenai sejarah Arab-Islam yang ditulis Philip K. Hitti berjudul History of The Arabs disebutkan bahwa periode al Mahdi dan al Rasyid dikenal sebagai gerakan intelektual dalam sejarah Islam yang banyak dipengaruhi oleh peradaban Yunani.1 Peradaban Yunani memang bukan satu-satunya pengaruh asing yang masuk ke dunia Islam dalam pembentukan budaya Islam universal Persia, Hitti mencatat pengaruh asing lain juga turut mempengaruhi pembentukan budaya tersebut, adalah: India dan Persia.2 Interaksi Islam dengan peradaban Yunani telah terjadi sejak masa pemerintahan al-khulafa al-rasyidun. Namun interaksi tersebut semakin kuat dan tampak jelas wujudnya, ketik pemerintahan Bani Abbas.

Penaklukan Iskandariyyah, termaksuk Mesir, Suriah, dan irak yang notabene sebagai pusat-pusat Hellenisme, oleh tentara Islam, membawa bangsa Arab-Islam untuk bersentuhan dengan peradaban Yunani dan peradaban Timur Tengah lainnya seperti mistis Mesir, Phoenisia, Persia, Yahudi, dan Kristen. Persentuhan kaum muslimin dengan tradisi Hellenistik ini pada akhirnya memmpengaruhi cara dan gaya berfikir kaum muslimin.Hellenisme kemudian menjadi unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan orang Arab. Berbagai serangan ke wilayah Romawi, khususnya pada masa Harun al Rasyid menjadi peluang bagi masuknya masnuskrip-manuskrip Yunani, selain harta rampasan, terutama yang berasal dari Amorium dan Ankara.31Philip K. Hitti. 2002. History of The Arabs. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Selamet Riyadi (terj).Jakarta: Serambi, hal:3812Ibid, hal:382-33Ibid, hal:385

Masuknya peradaban Yunani ke dunia Islam diyakini telah mempengaruhi kemajuan yang begitu pesat pada aspek pengembangan ilmu pengetahuan. Kondisi ini ditandai dengan gerakan penerjemahan karya-karya Yunani Kuno ke dalam bahasa Arab. Pada masa ini, bahasa Arab agaknya menjadi bahasa penting bagi setiap integrasi yang terjadi. Bahkan seperti yang dikemukakan Harun Nasution, bahasa Arab telah menggantikan bahasa Yunani dan bahasa Persia sebagai bahasa Administrasi. Bahasa Arab juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan, filsafat dan diplomasi. Beberapa bahasa bahkan hilang dari pemakaian, seperti bahasa latin yang dipakai di Afrika, bahasa Mesir Kuno di Mesir, bahasa Siriac di Siria, Libanon, Jordan dan Irak.4Era Penerjemahan pada masa Dinasti Abbasiyah berlangsung selama satu abad yang telah dimuali sejak 750 M. Karena kebanyakan penerjemah adalah orang yang berbahasa Aramik, maka berbagai karya Yunani pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Aramik (Suriah) sebelum akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.5Selain interaksi langsung kaum muslimin dengan penduduk Ickal yang sudah terbiasa dengan budaya Hellenistik, faktor yang sangat berpengaruh dalam penyerapan tradisi Hellenistik ke dalam budaya Islam adalah booming terjemahan. Penerjemahan karya-karya berbahasa Suryani ataupun Yunani ke dalam bahasa Arab kira-kira dimulai pada abad ke-8. Terjemahan karya filsafat yang pertama yang patut dihargai berasal darisastrawan terkemuka, Abdullah Ibn al-Mugaffa atau putranya, Muhammad, yang mencankup Categories, Hermeneutica dan Analitica apriora karya Aristoteles pada masa pemerintahan Khalifah al-Manshur (w.754-773).

4Harun Nasution. 1979. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. (jilid II) Jakarta: UI Press, hal:705Philip K. Hitti, Opcit, hal:386

Kemudian penerjemah karya Plato (Dialogue) yang bejudul Timaeus, hingga karya Aristoteles seperti De Anima, Book of Animals. Analitica priora, dan Secret of the secrets, yang diterjemahkan oleh Yahya Ibn al-Bithriq, pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid.Penerjemahan juga dilakukan tim yang terdiri dari Hunain, Hubaisy, dan Isa bin Yahya, terhadap karya Aristoteles, 6 Analitica posteriora, Generation and Corruption, Nicomachean Ethics. Kemudian Karya Plato, Shophis, Permenides, Politicus, Republic and law.Ada beberapa faktor-faktor pendorong sehingga dilakukan penerjemahan secara besar-besaran, antara lain: Pertama,selama dinasti Umayyah, kemajuan intelektual umat Islam cenderung datar, padahal saat itu Islam sudah masuk ke luar Arab. Oleh sebab itu, pada zaman dinasti Abbasiyah mulai disadari arti pentingnya il mu-ilmu baru yang telah dikembangkan masyarakat non-Arab Kedua,pada masa-masa akhir Dinasti Umayyah, pemikiran keagamaan umat Islam sudah melonjak jauh, sehingga banyak di antara mereka yang mulai mempersoalkan makna takdir pada perbuatan manusia.Di antara mereka ada yang terjebak ke dalam kubu fatalisme esktrim ataufree will(qadariyah); ada juga yang masih moderat (ikhtiyariyah). Pada situasi inilah umat Islam mulai banyak berpolemik, baik antar mereka sendiri maupun dengan para teolok nasrani dan yahudi Ketiga,adalah terdapatnya kecenderungan para khalifah Abbasiyah seperti al-Manshur, Harun al-Rasyid dan al-Mamun terhadap ilmu-ilmu rasional dan filsafat.Jika ditelisik terdapat perbedaan gerakan terjemahan yang dilakukan pada masa Dinasti Umayah dan Abbasiyah adalah:6Karya Aristoteles lainnya juga diterjemahkan oleh Abu Bishr Matta dan Muridnya Yahya Ibn Adi. Mereka dipercaya menerjehmahkan banyak karya dari bahasa Suryani ke bahasa Arab. Kitab yang diterjemahkan antara lain Rerhoric dan Poetics karya Aristoteles. Kedua karya ini adalah bagian dari karya agung Aristoteles dalam hal logika Pertama: bahwa pada masa Dinasti Umayyah, gerakan terjemahan dilakukan secara individual sedangkan pada masa Dinasti Abbasiyah dilakukan atas instruksi negara. Kedua: pada masa Dinasti Umayyah terjemahan masih terbatas pada ilmu-ilmu kedokteran dan astronomi, sedangkan pada masa Abbasiyah diarahkan pada penerjemahan filsafat.Khalifah al-Mamun, bahkan mendirikan bait al-Hikmah sebagai pusat perpustakaan dan terjemahan, sehingga bait al-Hikmah tercatat sebagai insitut terbesar sepanjang sejarah penerjemahan karya-karya filsafat dan kedokteran Yunani. Dari beberapa buku yang diterjemahkan pada masa awal kedalam bahasa Arab, jelas didominasi oleh karya Aristoteles, khususnya masalah logika.7 Hal ini karenakan logika Aristoteles (al-Mantiq al-Aristo) dirasa cocok dan memang diperlukan kaum muslimin saat itu sebagai alat argumentasi (alat al-jidal).Pasca booming penerjemahan ilmu-ilmu Yunani ke Arab, maka filsafat Yunani, menjadi tidak asing lagi di kalangan akademisi muslim. Para teolog muslim mengambil sebagian tradisi filsafat Yunani, yaitu filasafat ketuhanan dan logika Aristoteles sebagai dasar argumen teologi dan alat berdebat.8 Kemudian para filosof muslis seperti al-Kindi, al-Razi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Bjah, Ibn Thufayi, dan Ibn Rusyd, mengambil hampir semua tradisi Yunani yang dimodifikasi dengan ajaran Islam. Selanjutnya para sufi semacam al-Ghazali, al-Hallaj, juga tidak bisa lepas begitu saja dari paham-paham Yunani.9 7Menurut Fakhry dominasi karya-karya filsafat Yunani khususnya Aristoteles, akhirnya membuat kebudayaan India, Romawi, dan Persia kurang mendapat perhatian. Terlebih kebudayaan-kebudayaan non-Yunani ini tidak selengkap tradisi Yunani. Ini bisa dilihat misalnya cari budaya Romawi yang hanya sebatas dalam masalah astronomi, kedokteran, dan keagamaan8Fenomena inilah yang membuat sebagian ulama berpendapat bahwa ilmu kalam merupakan campuran antara ilmu keislaman dengan filsafat Yunani, meski ilmu keislaman lebih dominan (Lihat Hanafi, 1974:12-4) .9Ini bisa dilihat dari pendapat al-Ghazali yang tertuang dalam MisykSt al-AnwSr yang mengetakan bahwa malaikat hanay tunduk pada Wujud Tertinggi, yaitu Dzat yang neodptakan langit, falak-falak yang menjulang tinggi atau Dzat (Wujud) yang mentransendensikan segala hanya terbayang oleh orang-orang yang belum sampai di uruan, Faham ini bertumpu pada kosmologi Neoplatonik, atau mirip dengan konsep Yang Esa dari Plotinus yang mengatakan Wujud Esa ini berada di luar jangkauan nalar manusia meskipun tetap dalam lingkaran wujud (Lihat Fakhry, 2001:92)

Pendek Kata, tradisi filsafat Yunani, telah merembes dan mempengaruhi kalam, filsafat, dan tasawuf, bahkan juga hukum Islam (fiqih) serta ushul fiqh.Meskipun pada masa al-Syafii, transfer peradaban Yunani belum mencapai puncaknya, namun diakui bahwa pada masa itu, yakni pemerintahan Harun-al-Rasyid, transfer filsafat Yunani telah terjadi, bahkan pada masa Khalifa sebelumnya, yaitu al-Manshur (753-775 M), logika Aristoteles telah mulai diterjemahkan.10

2.2 Pengaruh Peradaban Yunani Terhadap Peradaban Arab-IslamAdanya pengaruh peradaban Yunani-Romawi tehadap peradaban Arab-Islam merupakan permasalahn yang debatle. Namun berdasarkan tinjauan historis sosiologis mungkin sekali terjadi saling keterpengaruhan antara kedua peradaban itu. Para pemikir muslim seperti, Ahmad Nahrawi, Muhammad Yusuf Musa, dan Mushthafa Abd al-Raziq, sepakat bahwa ada sisi-sisi dalam hukum Islam (fiqih dan ushul fiqih) yang terinspirasi atau perpengaruhi oleh peradaban Yunani-Romawi. Adanya unsur Yunani ini bukan berarti bahwa semua hukum Islam merupakan duplikat dari Yunani, melainkan hanya beberapa sisi saja, yaitu unsur-unsur hukum yang tidak didapatkan secara tegas dalam al-Quran dan al-Sunnah, dan ternyata didapatkan unsur seperti semangat rasionalitas. Konsep qiyas, adat, dan seterusnya (Thalib, tt: 7).Adanya pengaruh Yunani-Romawi ini dikarenakan adanya interaksi antara orang Islam dengan orang Romawi yang terlebih dahulu menguasai peradaban Yunani, di daerah-daerah taklukan. Tercatat pada masa al-Syafii hidup, yaitu pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid, interaksi dengan orang-orang Romawi semakin intens karena terjadi penaklukan daerah-daerah Romawi di bawah kekuasaan Islam (Salam,tt., 117-8; Yhalib, tt; 7-8). Dari kebudayaan Yunani umat Islam mengambil dan mengembangkan logika, filsafat, ilmu kedokteran, dan

10Pada masa al-Manshur ini terjadi penerjemahan filsafat pertama kali, yaitu karya logika Aristoteles; Categorie, Hermeneutica, dan Analytics oleh Abd Allah Ibn Muqaffa (w. 759) dan anaknya Muhammad pada masa Khalifah al-Manshur (w. 773) (Lihat Fakhry, 1986: 32-5) sebagainya. Pemikiran filsafat yang diambil memberikan bentuk pemikiran Islam dalam waktu yang sangat panjang dalam perkembangan dialektis dengan pemikiran yang dikembangkan dalam tradisi Arab dan tradisi bangsa-bangsa yang memeluk Islam.

2.3 Tokoh-Tokoh yang BerperanSebagaimana disinggung pada bagian terdahulu, bahwa era penerjemahan yang berkembang pada Disnasti Abbasiyah diiringi dengan era penulisan karayakarya orisinil lainnya, maka dalam hal ini penulisan karya-karya tersebut melahirkan beberapa tokoh utama yang yang menekuni bidang masing-masing. Pada bidang kedokteran misalnya, para penulis utama bidang ini dapat disebutkan antara lain: al Ali Thabari, al Razi, Ali ibn al Abbas al Majusi, dan Ibn Sina. Gambar dua orang di antara mereka, al Razi dan Ibn Sina menghiasi ruang besar Fakultas Kedokteran di Universitas Paris.11

Pada bidang filsafat, al Kindi tercatat sebagai filosof pertama yang merupakan keturunan asli bangsa Arab. Sangat wajar jika kemudia ia disebut sebagai filosof bangsa Arab, dan ia memang representasi yang pertama dan terakhir dari seorang murid Aristoteles di dunia Timur yang murni keturunan Arab.12 Selain al Kindi, al Farabi dan ibn Sina juga merupakan tokoh utama yang menulis karya-karya penting tengtang filsafat. Dalam bidang lainnya lahir nama-nama seperti Abu al Abbas, Ahmad al Farghani (bidang Astronomi); Jabir ibn Hayan (Kimia), dan yang lainnya.

11 Philip K. Hitti, Opcit, hal:45712 Ibid, hal:463BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Interaksi Islam dengan peradaban Yunani telah terjadi sejak masa pemerintahan al-khulafa al-rasyidun. Namun interaksi tersebut semakin kuat dan tampak jelas wujudnya, ketik pemerintahan Bani Abbas ketika melakukan ekspansi besar-besaran. Penerjemahan besar-besaran karya berbahasa Yunani turut berperan dalam interaksi Islam dengan peradaban Yunani.2. Pengaruh Peradaban Yunani terhadap peradaban Arab Islam menghasilkan asimilasi antara kedua budaya tersebut yang kemudian mempengaruhi bidang-bidang keilmuan seperti logika filsafat, ilmu kedokteran dan sebagainya. 3. Tokoh-tokoh yang berperan dalam masa tersebut antara lain Pada bidang kedokteran misalnya, para penulis utama bidang ini dapat disebutkan antara lain: al Ali Thabari, al Razi, Ali ibn al Abbas al Majusi, dan Ibn Sina. Al-Kindi juga Ibn Sina pada bidang filsafat, serta bidang lainnya lahir nama-nama seperti Abu al Abbas Ahmad al Farghani (bidang Astronomi); Jabir ibn Hayan (Kimia), dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Harun Nasution. 1979. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. (jilid II) Jakarta: UI PressDrs, KH. Muhadi Zainuddin, Lc, M .Ag. 2013. Pemikiran dan Peradaban Islam.Yogyakarta: Gerbang Media AksaraPhilip K. Hitti. 2002. History of The Arabs. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Selamet Riyadi (terj). Jakarta: Serambi7